pengaruh ekspor dan foreign direct investment terhadap

advertisement
Oscar Surya Pranoto: PENGARUH EKSPOR DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT TERHADAP......
49
PENGARUH EKSPOR DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT
TERHADAP PERTUMBUHAN DOMESTIK BRUTO INDONESIA”
Oscar Surya Pranoto
Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Ma Chung
Abstrak
Berdasarkan Laporan Perekonomian Indonesia Tahun 2010 (Bank Indonesia, 2011), perekonomian
Indonesia pada tahun 2010 memperlihatkan kondisi yang semakin membaik dengan didukung oleh
permintaan domestik yang solid dan kondisi eksternal yang kondusif. Hal positif dari pertumbuhan ekonomi
di tahun 2010 ini didukung oleh beberapa faktor salah satunya adalah Penanaman Modal Asing (PMA) atau
Foreign Direct Investment (FDI) dan ekspor. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh FDI dan
ekspor terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2004-2013. Penelitian ini menggunakan data
sekunder berupa data time series dari tahun 2004-2013 dan menggunakan analisis regresi linier berganda.
Pengujian secara parsial menggunakan uji t-statistik dan pengujian secara serempak menggunakan uji Fstatistik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan ekspor dan FDI berpengaruh positif dan
signifikan terhadap PDB. Ekspor secara parsial juga berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan FDI
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap PDB.
(Kata Kunci: ekspor, FDI, PDB, pertumbuhan ekonomi)
Abstract
Based on Indonesia's economy report in 2010 (Bank Indonesia, 2011), Indonesia's economy in 2010 showed
that conditions improved, supported by solid domestic demand and conducive external conditions. Positive
terms of economic growth in 2010 is supported by several factors, one of them is foreign direct investment
(FDI) and exports. This study aims to analyze the influence of FDI and exports to Indonesia's economic
growth in 2004-2013. This study uses time series secondary data from the 2004-2013and using multiple
linear regression analysis. Partial test using statistical t-test and simultaneously test using F-statistics. The
results of this study indicate that simultaneous export and FDI positive and significant impact on GDP.
Export partially also positive and significant effect, where as no significant positive effect of FDI to GDP.
Keywords: export, FDI, GDP, economic growth.
Pendahuluan
Indonesia sebagai salah satu negara
sedang berkembang, dimasa lalu pernah mencoba
untuk berdiri diatas kaki sendiri dan tidak
memperdulikan bantuan negara lain. Namun
ternyata Indonesia tidak bisa terus menerus
bertahan dalam kondisi seperti ini. Akhirnya
Indonesia terpaksa mengikuti arus, membuka diri
untuk berhubungan lebih akrab dengan bangsa
lain demi memenuhi kehidupan ekonomi
nasionalnya.
Laporan Perekonomian Indonesia Tahun
2010 (Bank Indonesia, 2011) menyebutkan bahwa
perekonomian Indonesia pada tahun 2010
memperlihatkan kondisi yang semakin membaik
dengan didukung oleh permintaan domestik yang
solid dan kondisi eksternal yang kondusif.Hal
positif dari pertumbuhan ekonomi di tahun 2010
ini didukung oleh beberapa faktor salah satunya
adalah Foreign Direct Investment (FDI). FDI
dibagi menjadi dua sektor yaitu sektor riil dan
sektor pasar keuangan. Sektor riil yaitu investasi
aset-aset produktif, misalnya pembelian atau
konstruksi sebuah pabrik, pembelian tanah,
peralatan atau bangunan, konstruksi peralatan
atau bangunan yang baru yang dilakukan oleh
perusahaan asing. Sektor pasar keuangan adalah
FDI yang dilakukan dalam bentuk obligasi dan
saham. FDI bukan merupakan satu-satunya faktor
dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, ekspor
juga merupakan faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi. Nilai ekspor pada tahun
2004 adalah 71.584.608.796 USD, sedangkan
pada tahun 2013 adalah 182.551.794.701 USD
dan rata-rata ekspor pada tahun 2004-2013 adalah
135.953.389.040 USD. Peningkatan nIlai ekspor
dari tahun 2004 hingga 2013 menunjukkan bahwa
Indonesia masih terus berusaha memaksimalkan
peranan ekspor sebagai salah satu faktor yang
mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal
dan menggunakan pendekatan kuantitatif. Tujuan
dari penelitian asosiatif adalah untuk mencari
hubungan antara satu variabel dengan variabel
lain dan tujuan dari penelitian kausal adalah untuk
mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara
variabel – variabel yang berfungsi sebagai
50
Jurnal JIBEKA Volume 10, Nomor 1 Februari 2016: 49- 53
penyebab dan variabel yang berfungsi sebagai
variabel akibat. Pada penelitian ini, perhatian
dipusatkan tentang hubungan antara ekspor, FDI,
dan PDB.Tujuan penelitian kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori, dan hipotesis yang
berkaitan dengan fenomena alam.
Data yang digunakan dalam penelitian
ini merupakan data sekunder dengan jenis data
time series tahunan selama kurun waktu 10 tahun
sejak tahun 2004 sampai dengan tahun 2013.Data
sekunder dalam penelitian ini adalah data yang
dinyatakan dalam bentuk angka, yaitu data
ekspor, FDI (Foreign Direct Investment), dan
PDB (Produk Domestik Bruto) yang berasal dari
situs
World
Bank
dan
Badan
Pusat
Statistik.Variabel dependen pada penelitian ini
adalah PDB Indonesia tahun 2004-2013,
sedangkan variable independennya adalah ekspor
dan FDI Indonesia tahun 2004-2013. Populasi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
ekspor, FDI (Foreign Direct Investment), dan
PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Sampel
yang digunakan adalah data ekspor, FDI (Foreign
Direct Investment), dan PDB (Produk Domestik
Bruto) Indonesia selama tahun 2004-2013.
Pengambilan sampel berdasarkan keinginan untuk
membuktikan fenomena pengaruh ekspor dan FDI
terhadap PDB Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Metode pengambilan sampel menggunakan
metode non probability sampling, sedangkan
teknik yang digunakan adalah teknik purposive
sampling.
Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah regresi linier
berganda.
Uji normalitas dilakukan dengan
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, hasil
yang didapatkan menunjukkan bahwa seluruh
nilai D dan nilai Z pada tiap variabel lebih besar
dari 0,05. Syarat untuk data terdistribusi normal
adalah nilai D dan nilai Z lebih besar dari 0,05.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa ekspor, FDI,
dan PDB terdistribusi secara normal sehingga
data tersebut dapat digunakan untuk analisis tahap
selanjutnya.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan untuk
mengetahui apakah ada korelasi antar variabel
independen, cara untuk mengetahui adanya
multikolinearitas adalah dengan melihat Variance
Inflation Factor(VIF). Apabila nilai VIF lebih
kecil dari 10 dan nilai toleranceberada pada
sekitar angka 1, maka model regresi tersebut
bebas dari multikolinearitas. Hasil dari uji VIF
dan tolerance adalah sebagai berikut:
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas
Nilai tolerance dari ekspor dan FDI
adalah 0,746 yang berada pada sekitar angka 1
dan nilai VIF adalah 1,341 yang lebih kecil dari
angka 10, sehingga dapat dinyatakan bahwa
model regresi yang digunakan dalam penelitian
ini bebas dari multikolinearitas.
Uji Heterokedastistas
Y = PDB
C = konstanta
 = koefisien variabel
X1 = ekspor
X2 = FDI
e = eror
Hasil Penelitian
Uji Normalitas
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Variabel
Nilai D
Ekspor
0,164
FDI
0,446
PDB
0,104
Nilai Z
0,520
1,411
0,328
Gambar 1. Hasil Uji Scatterplot
Dari scatterplot diatas terlihat bahwa
titik-titik mentebar tidak membentuk suatu pola
tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi
51
Oscar Surya Pranoto: PENGARUH EKSPOR DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT TERHADAP......
heterokedastistas pada data ekspor dan FDI yang
digunakan dalam penelitian ini.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk
menguji apakah dalam suatu model regresi
terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1.
Untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dapat
dilakukan dengan uji Durbin-Watson. Nilai DW
berada diantara dU sampai dengan 4-dU maka
koefisien autokorelasi sama dengan nol yang
berarti tidak ada autokorelasi. Ditemukan nilai
DW sebesar 1,645 dan berdasarkan tabel DW
dengan k=2 dan n=10 diketahui bahwa nilai dL
adalah 0,6972 dan nilai dU adalah 1,6413 maka
tidak terdapat gejala autokorelasi dalam model
regresi yang dipakai dalam penelitian ini.
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
Variabel
Output Uji DurbinWatson
PDB
1,645
Setelah melakukan uji asumsi klasik
maka dapat dilakukan uji regresi linier berganda
dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4. Output Uji Regresi Linier Berganda
Variabel
Coefficient Sig.
Constant
1141840,03 0,00
Ekspor
7,45 x 10-6
0,00
FDI
3,1 x 10-7
0,734
Adjusted
0,85
R-Squared
F
26,437
Sig. F
0,001
Dalam tabel 4 dapat dilihat bahwa
variabel PDB memiliki nilai signifikansi F yaitu
0,001. Hal ini menunjukkan bahwa variabel
independen yaitu ekspor dan FDI berpengaruh
signifikan terhadap PDB. Sedangkan adjusted rsquared yang diperoleh adalah 0,85, hal ini berarti
bahwa ekspor dan FDI mampu menjelaskan 85%
dari PDB, sedangkan sisanya dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian
ini seperti konsumsi, sumber daya alam, sumber
daya manusia, hutang luar negeri, dan teknologi.
Persamaan regresi yang diperoleh adalah :
Y=C+
PDB = 1141840,03 + 7,45 x 10-6ekspor + 3,1
x 10-7FDI
Uji F dilakukan untuk mengetahui
apakah variabel independen yaitu ekspor dan FDI
berpengaruh secara simultan terhadap PDB,
dengan membandingkan nilai signifikansi F
dengan tingkat signifikansi 5%.
Tabel 5. Output Uji Regresi Linier Berganda
PDB
Variabel
PDB
F
26,437
Sig. F Keputusan
0,001 Ho ditolak
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa nilai signifikasi F
variabel PDB lebih kecil dari 5%, maka dari itu
variabel independen yang terdiri dari ekspor dan
FDI secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap PDB.
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah
ekspor dan FDI berpengaruh secara parsial
terhadap PDB, dengan membandingkan nilai
signifikansi t dengan tingkat signifikansi 5%.
Tabel 6. Hasil Hipotesis Ekspor
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga
variabel perubahan nilai ekspor berpengaruh
secara positif dan signifikan terhadap variabel
PDB.
Tabel 7. Hasil Hipotesis FDI
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga
variabel perubahan nilai FDI berpengaruh secara
positif tetapitidak signifikan terhadap variabel
PDB.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
variabel independen yaitu ekspor dan FDI secara
simultan berpengaruh secara signifikan terhadap
PDB. Ekspor dan PDB secara bersama-sama
mempengaruhi PDB sebesar 85%, sedangkan
sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini seperti konsumsi,
sumber daya alam, sumber daya manusia, hutang
52
luar negeri, dan teknologi.
Hasil pengujian secara parsial pengaruh
perubahan nilai ekspor terhadap PDB ditemukan
nilai signifikansi sebesar 0.00. Oleh karena nilai
signifikansi yang ditemukan kurang dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa secara parsial
perubahan nilai ekspor memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap PDB Indonesia tahun
2004-2013. Semakin besar nilai ekspor suatu
negara akan meyebabkan semakin tinggi kegiatan
ekonomi yang akan dicapai oleh negara tersebut.
Adanya
kegiatan
ekspor
di
Indonesia
memungkinkan untuk menghasilkan berbagai
barang dan jasa yang melebihi jumlah produksi
yang diperlukan bagi negara sendiri. Selain itu
dengan adanya kegiatan ekspor juga akan
menaikan tingkat kegiatan ekonomi di Indonesia
dan tingkat pendapatan negara akan meningkat
sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.
Hasil pengujian secara parsial pengaruh
perubahan nilai FDI terhadap PDB ditemukan
nilai koefisien sebesar 3,1 x 10-7 dan nilai
signifikansi sebesar 0,734. Oleh karena nilai
signifikansi yang ditemukan lebih dari 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa secara parsial
perubahan nilai FDI memiliki pengaruh positif
yang tidak signifikan terhadap PDB.Perubahan
nilai FDI berpengaruh positif namun tidak
signifikan disebabkan karena FDI turut berperan
dalam pembangunan pabrik-pabrik baru yang
berarti juga penambahan output atau produk
domestik bruto (PDB) dan juga adanya
peningkatan kesempatan kerja. Peningkatan
kesempatan kerja menambah kemampuan belanja
masyarakat dan selanjutnya meningkatkan
permintaan di pasar dalam negeri. Namun
banyaknya hambatan masuk bagi investor asing
seperti birokrasi yang kurang efisien dan
infrastruktur yang kurang mendukung menjadi
alasan mengapa Indonesia kurang diminati oleh
investor asing. Oleh karena itu pemerintah harus
lebih memperhatikan kebijakan tentang FDI guna
mendorong peningkatan perekonomian yang lebih
baik.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian
yang telah dilakukan mengenai pengaruh ekspor
dan FDI terhadap PDB Indonesia tahun 20042013, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Perubahan nilai ekspor berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap PDB
Indonesia tahun 2004-2013.
2. Perubahan nilai FDI tidak berpengaruh
signifikan terhadap PDB Indonesia tahun
2004-2013.
Jurnal JIBEKA Volume 10, Nomor 1 Februari 2016: 49- 53
3.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh signifikan secara simultan
antara variabel independen yang terdiri dari
ekspor
dan
FDI
terhadap
variabel
dependennya yaitu PDB.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran
yang dapat diberikan adalah:
1. Masyarakat dapat mendukung pemerintah
dalam hal meningkatkan perekonomian
Indonesia dengan cara ekonomi kreatif dan
diharapkan
semakin banyak masyarakat
dapat mengekspor barang produksinya
sehingga perekonomian Indonesia semakin
membaik.
2. Pemerintah dapat mempertimbangkan ekspor
dan FDI sebagai penopang perekonomian
Indonesia sehingga pemerintah dapat lebih
memperhatikan sektor ini dengan cara
meninjau kembali birokrasi yang dinilai
kurang efisien, memberikan kenyamanan dan
keamanan bagi masyarakat dan investor
untuk melakukan investasi.
3. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat
menambahkan variabel lain seperti tenaga
kerja dan hutang luar negeri dalam menilai
faktor yang mempengaruhi PDB.
Daftar Pustaka
1. Asian Development Bank, Key Indicators
for Asia and The Pasfic 2009, Asian
Development Bank Statistics, 2010.
2. Bank Indonesia, Statistik Ekonomi dan
Keuangan Indonesia (berbagai periode),
Bank Indonesia.
3. Badan Pusat Statistik, Statistik Indonesia
(berbagai tahun), Badan Pusat Statistik.
4. Boediono. 2009. Teori Pertumbuhan
Ekonomi. Yogyakarta: BPFE YGM.
5. Ghozali, I. 2009. Ekonometrika: Teori,
Konsep, dan Aplikasi dengan SPSS 17.
Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
6. Gujarati, D. 2003. Ekonometrika Dasar.
Edisi Keenam. Jakarta : Erlangga.
7. Kholis, M. 2012. Dampak Foreign Direct
Investment Terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Indonesia. Surakarta : UPBJJ UT .
8. Latip, D. 2009. Analisa Pengaruh
Penanaman Modal Asing Langsung (FDI)
Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Regional
Propinsi Tahun 2000-2006. Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
Oscar Surya Pranoto: PENGARUH EKSPOR DAN FOREIGN DIRECT INVESTMENT TERHADAP......
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Mankiw, N. G. 2003. Teori Makro Ekonomi
Edisi ke Lima. Jakarta : Erlangga.
Rahardja, P. 2001. Teori Ekonomi Makro
Suatu Pengantar. Jakarta : Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia.
Sekaran, U. 2006. Metodologi Penelitian
untuk Bisnis. Edisi Keempat. Jakarta:
Salemba Empat.
Siregar, E. 2014. Kemendag Minta
Pengurusan SKA Eksportir Tidak Dipersulit.
Retrieved
from
http://www.antaranews.com/berita/415040/k
emendag-minta-pengurusan-ska-eksportirtidak-dipersulit.
Sugiyono.
2010.
Metode
Penelitian
Pendidikan
(Pendekatan
Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.
Sukirno, S. 2003. Teori Pengantar Makro
Ekonomi Divisi Buku Perguruan Tinggi.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Tambunan, T. 2007. Daya Saing Indonesia
dalam Menarik Investasi Asing. Jakarta :
Seminar Bank Indonesia
53
Download