Pekan Suci, Buku Imam dan Pelayan Liturgi, Disertai Katekese

advertisement
Pekan Suci
Buku Imam dan Pelayan Liturgi
Disertai Katekese Liturgi
Komisi Liturgi
Keuskupan Agung Jakarta
2014
PEKAN SUCI
Buku Imam dan Pelayan Liturgi
Disertai Katekese Liturgi
KOMISI LITURGI
KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA
2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
2
Katekese Liturgi Pekan Suci
4
Minggu Palma
7
Hari-hari dalam Pekan Suci
33
Senin Dalam Pekan Suci
34
Selasa Dalam Pekan Suci
37
Rabu Dalam Pekan Suci
40
Kamis (Dalam Pekan Suci)
Misa Krisma
43
Katekese Liturgi Trihari Paskah
56
Kamis Putih
59
Jumat Agung
86
Sabtu Suci
126
Hari Minggu Paskah
Misa Vigili Paskah
128
Hari Raya Paskah
199
KATA PENGANTAR
Dalam pertemuan dekenat dan paroki di Keuskupan Agung
Jakarta ini, Komisi Liturgi senantiasa ditanya apakah menyediakan
buku semacam pedoman pelaksanaan upacara- upacara selama Pekan
Suci baik bagi imam, para petugas liturgi maupun umat. Baru
sekarang ini Komisi Liturgi KAJ mencoba untuk menyusun buku
yang diharapkan oleh banyak paroki dengan kekhususan untuk imam
dan para pelayan liturgi.
Tentu saja buku ini disusun berdasarkan buku resmi terbitan
Komisi Liturgi KWI. Semua bacaan dikutip dari sumber resmi KWI.
Sedangkan nyanyian-nyanyian yang disarankan dalam buku untuk
imam dan para pelayan liturgi ini diambil dari Puji Syukur dengan
harapan agar umat turut berpartisipasi aktif dalam liturgi resmi Gereja
ini. Kami juga mencoba membuatkan beberapa catatan ringkasan di
akhir setiap bagian, berharap dapat membantu pemahaman umum
secara butir-butir yang perlu mendapat perhatian.
Harapan kami di Komisi Liturgi, semoga buku ini sungguh
dapat menjawab kebutuhan umat untuk merayakan Misteri
Penyelamatan Allah yang dihayati, dikenang dan dihadirkan dalam
Pekan Suci dengan baik.
Segala kritik dan saran mohon disampaikan kepada Komisi
Liturgi Keuskupan Agung Jakarta di email [email protected].
Semoga dari kritik saran tahun ini, kami dapat menyusun
kembali revisinya dan menjadi dasar untuk menyusun buku umat.
Salam Liturgi,
RD Sridanto Aribowo Nataantaka
Ketua Komisi Liturgi Keuskupan Agung Jakarta
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kata Pengantar
2
MASA PRAPASKAH DAN PASKAH
TH.2014 - 2020
TAHUN
Rabu Abu
PASKAH
Kenaikan
Tuhan
Pentakosta
Tahun
Liturgi
2014
05 Maret
20 April
29 Mei
08 Juni
A
2015
18 Februari
05 April
14 Mei
24 Mei
B
2016
10 Februari
27 Maret
05 Mei
15 Mei
C
2017
01 Maret
16 April
25 Mei
04 Juni
A
2018
14 Februari
01 April
10 Mei
29 Mei
B
2019
06 Maret
21 April
30 Mei
09 Juni
C
2020
26 Februari
12 April
21 Mei
31 Mei
A
Keterangan:
Tahun Liturgi A - Injil Matius.
Tahun Liturgi B - Injil Markus.
Tahun Liturgi C - Injil Lukas.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kata Pengantar
3
KATEKESE LITURGI PEKAN
SUCI
1. Pekan Suci adalah pekan terakhir dalam Masa Prapaskah atau
sepekan sebelum Hari Raya Paskah. Dalam Pekan Suci, Gereja
merayakan misteri keselamatan yang diwujudkan oleh Yesus
Kristus sebagai Mesias pada hari-hari terakhir hidupNya, ketika Ia
memasuki Yerusalem (seri Dokumen Gereja no. 71, Jakarta Februari 2007,
no. 27, hal. 14.)
2. Masa Prapaskah, diawali Rabu Abu, berlangsung selama 40 hari
dan berakhir pada hari Kamis Putih dalam Pekan Suci. Dalam
Perayaan Kamis Putih, Gereja mengenangkan Ekaristi, Malam
Perjamuan Terakhir Tuhan Yesus bersama para rasulNya. Di
sinilah Gereja mengawali Trihari Paskah Kristus: sengsara - wafat
dan kebangkitanNya, yakni Jumat Agung, Sabtu Paskah, dan
memuncak pada perayaan Malam Paskah dan berakhir pada
Ibadat Sore pada hari Minggu Paskah. (Pedoman Tahun Liturgi dan
Penanggalan Liturgi, dalam Bina Liturgia 2F, no. 19, hal. 504.)
3. Kristus telah menyelamatkan umat manusia dan memuliakan Allah
secara paripurna dalam misteri Paskah: Dialah Anak Domba
sejati yang menghapus dosa dunia. Dengan wafatNya, Ia
menghancurkan kematian kita; dan dengan kebangkitanNya, Ia
memulihkan kembali kehidupan kita. (Prefasi Paskah I, dalam buku Tata
Perayaan Ekaristi, 2005, no. 14, hal. 61). Oleh karena itu perayaan Trihari
Paskah,
sengsara-wafat-kebangkitan
Tuhan
merupakan
puncakTahun Liturgi. (Pedoman Tahun Liturgi nomer 18.)
4. Hari-hari mulai dari Senin sampai dengan Kamis dalam Pekan
Suci diutamakan dari semua Hari Raya.(Pedoman Tahun Liturgi
no.16.A) Maka hari-hari itu dapat dikatakan sebagai: Senin suci,
Selasa suci, Rabu suci dan Kamis suci, sebelum Perayaan Kamis
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Katekese Liturgi Pekan Suci
4
Putih untuk mengenangkan Malam Perjamuan Terakhir dan
mengawali Trihari Paskah Kristus. Kamis pagi sering juga dikenal
dengan Kamis Krisma karena biasanya Misa Krisma
diselenggarakan keuskupan pada hari Kamis pagi. Baptis dan
Krisma juga Misa Ritual Sakramen lainnya dan sakramentali tidak
diperbolehkan pada hari-hari ini, demikian juga misa arwah dan
Misa untuk berbagai keperluan. Untuk hari-hari biasa (Senin Kamis) dalam pekan suci, menurut tingkat perayaannya
merupakan hari raya. Pada hari-hari ini Gereja ikut serta dalam
misteri penderitaan, sengsara dan wafat Kristus di salib, belum
saatnya perayaan kebangkitan Kristus. Maka tidak diperbolehkan
misa arwah, karena perayaan Ekaristi untuk arwah orang beriman
pada
pemakamannya
sangat
berkaitan
erat
dengan
kebangkitannya dengan, dalam dan bersama Kristus; pada hal
Gereja baru merayakan kebangkitan Kristus nanti pada perayaan
Malam Paskah. Boleh mengadakan upacara pemakaman tetapi
tidak dalam Misa.(PUMR no.381).
5. “Masa Prapaskah mempunyai dua ciri khas, yaitu; mengenangkan
atau mempersiapkan pembaptisan dan membina tobat” (KL 109).
Dalam tradisi Gereja Masa Prapaskah menjadi masa untuk
“Retret Agung”.
Tradisi Gereja mencatat masa Prapaskah adalah saat yang
penting bagi para katekumen untuk mempersiapkan diri secara
lahir dan batin.
Persiapan ini mencapai puncaknya ketika katekumen menerima
Sakramen Baptis pada Malam Paskah Vigili. Bagi umat beriman
lainnya masa ini adalah juga masa tobat. Dalam masa tobat ini,
umat beriman melaksanakan “Retret Agung” merenungkan misteri
sengsara dan wafat Tuhan Yesus. Tobat ditandai dengan pantang
dan puasa. Karena itu sepanjang masa prapaskah, kegiatan
pendalaman iman, puasa, pantang, dan amal amat dianjurkan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Katekese Liturgi Pekan Suci
5
6. Paralel dengan masa ini, suasana tobat juga dibangun dalam
ruang ibadat. Seluruh dekorasi dan suasana diusahakan untuk
membantu umat semakin menghayati nilai-nilai Prapaskah.
“Dalam Masa Prapaskah tidak diperkenankan menghias altar
dengan bunga; bunyi alat-alat musik diperkenankan hanya untuk
mengiringi nyanyian…” (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya
– PPP 17).
7. Sejak awal Masa Prapaskah sampai Malam Paskah, “Alleluya”
tidak dipakai dalam semua ibadat;juga pada hari raya dan pesta
yang ada dalam Masa Prapaskah. (PPP 18)
8. Pada Sabtu sore sebelum Minggu Prapaskah V, salib diselubungi
sampai sesudah Ibadat Jumat Agung, patung orang kudus lainnya
diselubungi sampai sebelum Misa Vigili Paskah. Semua devosi
kepada orang kudus sementara ditiadakan, umat beriman diajak
untuk berkonsentrasi pada inti iman Kristiani, yaitu Misteri
Sengsara, Wafat, dan Kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Katekese Liturgi Pekan Suci
6
MINGGU PALMA
Hari Minggu Palma mengawali perayaan Pekan Suci. Gereja
memperingati dan merayakan Yesus masuk ke kota Yerusalem
sebagai raja untuk menyempurnakan Misteri PaskahNya. Perayaan
Minggu Palma menghubungkan perayaan kemenangan Kristus Raja
dengan pewartaan penderitaannya. Kedua aspek misteri Paskah ini
harus dinyatakan secara jelas baik dalam perayaan maupun dalam
katekese.
Sejak dulu kala prosesi atau perarakan, untuk mengenangkan Yesus
Kristus memasuki kota Yerusalem, diperingati dengan penuh
sukacita dan memiliki corak populer. Dengan daun palma di tangan
atau dedaunan lain, yang telah diberkati, umat beriman kristiani
menjalani peristiwa ini untuk menyertai Tuhan Yesus, seperti anakanak Ibrani yang menyongsongNya dengan seruan: “Hosanna,
sembah sujud”. Hanya ada satu prosesi daun palma di setiap gereja.
Kaum beriman dapat menyimpan daun palma ini di rumah sebagai
kesaksian iman akan Yesus Kristus, raja Almasih, yang mereka
rayakan dalam prosesi palma.
Perayaan Hari Minggu Palma memiliki keunikan tersendiri. Perayaan
diawali dengan penuh kegembiraan dan sukacita untuk menyambut
Kristus sebagai raja. Tetapi setelah selesai perarakan, dalam Ekaristi
seluruhnya umat beriman diajak untuk merenungkan misteri
sengsara dan wafat Tuhan, baik dalam doa maupun pembacaan
kisah sengsara Tuhan Yesus Kristus, yang diambil dari Injil Sinoptik.
Karena hal inilah hari Minggu Palma disebut juga hari Minggu
Sengsara. Yesus masuk ke kota Yerusalem dengan penuh
keagungan dan semarak, untuk kemudian Ia mengalami sengsara,
wafat dan dimakamkan, lalu bangkit dengan mulia pada hari ketiga.
Kisah Sengsara Tuhan dibawakan dengan meriah. Dianjurkan untuk
membacakan atau menyanyikannya secara tradisional oleh tiga
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
7
orang: yang mengambil alih peran Kristus, Penginjil dan Umat. Harus
dibawakan oleh para Diakon atau Imam; atau, bila tidak ada, oleh
lektor. Dalam hal ini peran Kristus dikhususkan bagi imam. Pada
pewartaan Kisah Sengsara ini tidak dinyalakan lilin. Dupa, salam bagi
umat dan penandaan salib pada buku ditiadakan. Hanya para diakon
sebelumnya mohon berkat imam, seperti pada Pembacaan Injil.
Karena manfaat rohani kaum beriman, Kisah Sengsara dibawakan
seutuhnya dan bacaan-bacaan sebelumnya tidak boleh dilewati.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
8
BEBERAPA CATATAN SEPUTAR PERAYAAN LITURGI MINGGU PALMA
MAKNA LITURGI :
a. Pada hari ini Gereja mengenangkan peristiwa Yesus memasuki
Kota Yerusalem sebagai Mesias dan merenungkan kisah
sengsaraNya.
b. Dua aspek liturgi ini, sekaligus berpadu dalam satu perayaan yang
merupakan dasar misteri Paskah : penderitaan dan kemuliaan.
UNSUR KHAS :
1. Perarakan atau upacara masuk meriah ‘triumphalis’ (yang dihiasi
daun-daun palma atau daun lain yang dibawa umat) menjadi
‘ritus pembuka’.
Sebelum perarakan, dibacakan Injil -- mengisahkan peristiwa
Yesus masuk Yerusalem.
2. Mengenang sengsara Tuhan, karena itu sering disebut juga
dengan Minggu Sengsara
3. Minggu Palma merupakan paduan dari dua perasaan
kegembiraan dan kesedihan.
KETENTUAN LITURGI :
1. Minggu Palma adalah pintu masuk Pekan Suci. Dapat dirayakan
mulai Sabtu sore.
2. Apabila perarakan / upacara masuk meriah tidak dapat diadakan,
seyogyanya diselenggarakan Perayaan Sabda untuk mengenang
peristiwa Tuhan memasuki Kota Yerusalem secara meriah.
3. Prosesi hanya satu kali saja pada hari tersebut.
4. Dalam prosesi imam mendahului umat.
5. Pembawaan Kisah Sengsara harus diberi tempat istimewa dengan
cara menyanyikannya atau membacakannya seturut cara
tradisional yaitu oleh tiga orang sebagai Kristus, Penginjil, umat.
6. Untuk mendukung suasana liturgis yang berwarnakan
penderitaan, Pembawaan Kisah Sengsara tidak didampingi
(simbol-simbol) lilin dan dupa, salam, juga tanpa penandaan salib
pada buku Injil dan pada diri masing-masing.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
9
7. Jika dinyanyikan, peran Kristus sebaiknya dibawakan oleh Imam
selebran, diakon atau petugas yang layak. Bila dibacakan maka
peran Kristus harus dibawakan oleh imam.
8. Harus ada homili.
9. Warna liturgi: MERAH
(lambang pencurahan darah Kristus yang masuk Yerusalem
menyongsong sengsara – wafatNya)
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
10
1. Pada hari ini Gereja mengenangkan peristiwa Kristus Tuhan
memasuki Kota Yerusalem untuk menggenapi misteri Paskah-Nya.
Dalam semua misa, peristiwa ini hendaknya diperingati dengan salah
satu cara berikut: 1) perarakan atau 2) upacara masuk meriah sebelum
misa utama, 3) upacara masuk sederhana sebelum misa-misa lain.
Upacara masuk meriah, tetapi bukan perarakan, dapat diadakan
sebelum salah satu misa yang biasanya dihadiri oleh banyak umat.
Apabila perarakan atau upacara masuk meriah tidak dapat
diadakan, seyogyanya diselenggarakan perayaan sabda untuk mengenang
peristiwa Tuhan memasuki Kota Yerusalem secara meriah dan untuk
mengenang sengsara Tuhan. Perayaan ini dapat dilaksanakan pada
hari Sabtu sore atau hari Minggu pada jam yang lebih sesuai.
MEMPERINGATI YESUS MASUK
YERUSALEM
Cara Pertama: Perarakan
2. Pada jam yang ditentukan, umat beriman berhimpun di kapel atau
tempat yang layak di luar gedung gereja yang menjadi tujuan
perarakan. Umat memegang daun palma atau ranting dedaunan.
3. Imam dan diakon, dengan mengenakan busana liturgi berwarna
merah, didampingi para pelayan yang lain, menuju tempat umat
berkumpul. Sebagai ganti kasula, imam dapat mengenakan pluviale;
setelah perarakan selesai, pluviale ditanggalkan dan diganti kasula.
4. Sementara itu dilagukan antifon berikut, atau nyanyian lain yang
sesuai.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
11
Antifon Pembuka
Mat. 21:9
Teks tanpa lagu:
Hosanna bagi Putra Daud,
terpujilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
Raja Israel, hosanna di tempat yang mahatinggi.
5. Kemudian imam dan umat membuat tanda salib sementara imam
berkata:
Kemudian imam memberi salam kepada umat seperti biasa, dan
menyampaikan kata pengantar singkat untuk mengajak umat supaya
ikut-serta secara aktif dan sadar dalam perayaan hari ini, dengan katakata berikut atau yang senada:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
12
Saudara-saudara terkasih,
sudah sejak awal masa Prapaskah kita menyiapkan
diri
dengan ulah tobat dan karya amal kasih.
Pada hari ini kita semua berkumpul
dan bersama seluruh umat Allah
mengawali misteri Paskah Tuhan kita,
yakni sengsara dan kebangkitan-Nya.
Untuk menggenapi misteri inilah
Yesus memasuki Yerusalem, kota-Nya.
Oleh karena itu,
marilah dengan penuh iman dan bakti
kita mengiringi Tuhan
sambil mengenangkan peristiwa yang
menyelamatkan itu.
Dengan demikian kita memetik buah salib suci,
yakni kebangkitan dan kehidupan.
6. Kemudian, sambil merentangkan tangan, imam mengucapkan salah
satu dari doa-doa berikut:
I
: Marilah kita berdoa.
Allah yang mahakuasa dan kekal,
kuduskanlah † daun palma ini dengan berkat-Mu.
Semoga kami, yang mengiringi Raja Kristus
dengan penuh sukacita,
diperkenankan memasuki Yerusalem abadi
bersama Dia,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
13
U : Amin.
Atau:
I
: Marilah kita berdoa.
Ya Allah,
tambahlah iman kami yang berharap pada-Mu,
dan dengan murah hati dengarkanlah doa-doa
kami.
Semoga kami, yang hari ini memegang daun
palma
untuk mengelu-elukan Kristus,
juga menghormati Engkau
dengan hidup baik menurut semangat Kristus,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
U : Amin.
Lalu imam mereciki daun palma dengan air suci tanpa mengucapkan
apa-apa.
7. Kemudian diakon atau, kalau tidak ada, imam sendiri
memaklumkan Injil yang mengisahkan Tuhan memasuki Kota
Yerusalem, menurut satu dari keempat Injil. Kalau dianggap baik,
Kitab Injil dapat didupai.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
14
Tahun A
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius: Mat. 21:1-11
Dalam perjalanan ke Yerusalem,
ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat
Yerusalem
dan tiba di Betfage yang terletak di Bukit Zaitun,
Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan,
”Pergilah ke kampung yang di depanmu itu.
Di situ kamu akan segera menemukan seekor keledai
betina tertambat,
dan anaknya ada di dekatnya.
Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepadaKu.
Jikalau ada orang menegur kamu,
katakanlah ”Tuhan memerlukannya.
Ia akan segera mengembalikannya’.”
Hal itu terjadi
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi:
Katakanlah kepada putri Sion :
Lihat, Rajamu datang kepadamu!
Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai,
seekor keledai beban yang muda.
Maka pergilah kedua murid itu,
dan berbuat seperti yang ditugaskan Yesus kepada
mereka.
Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya,
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
15
lalu mengalasinya dengan pakaian mereka,
dan Yesus pun naik ke atasnya.
Orang banyak yang sangat besar jumlahnya
menghamparkan pakaiannya di jalan;
ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon
dan menyebarkannya di jalan.
Dan orang banyak yang berjalan di depan dan di
belakang Yesus
berseru,
”Hosanna bagi Anak Daud !
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!
Hosanna di tempat yang mahatinggi!”
Ketika Yesus masuk ke Yerusalem,
gemparlah seluruh kota itu,
dan orang berkata, ”Siapakah orang ini?”
Dan orang banyak itu menyahut,
”Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!”
Demikianlah Injil Tuhan.
Tahun B
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Markus: Mrk. 11:1-10
Ketika Yesus dan para murid-Nya telah mendekati
Yerusalem,
di dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit
Zaitun,
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
16
Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan,
”Pergilah ke kampung yang di depanmu itu.
Pada waktu kamu masuk di kampung itu,
kamu akan segera menemukan seekor keledai muda
tertambat,
yang belum pernah ditunggangi orang.
Lepaskan keledai itu, dan bawalah ke mari.
Jika ada orang bertanya kepadamu ’Mengapa kamu
lakukan itu’,
jawablah ’Tuhan memerlukannya.
Ia akan segera mengembalikannya ke sini’.
Kedua murid itu pun pergi,
dan menemukan seekor keledai muda
tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan.
Lalu mereka melepaskannya.
Dan beberapa orang yang ada di situ bertanya kepada
mereka,
”Apa maksudnya kamu melepaskan keledai itu?”
Lalu mereka menjawab seperti yang sudah dikatakan
Yesus.
Maka orang-orang itu membiarkan mereka.
Kedua murid tadi membawa keledai itu kepada Yesus,
dan mengalasinya dengan pakaian mereka.
Kemudian Yesus naik ke atasnya.
Banyak orang menghamparkan pakaian mereka di jalan,
ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau
yang mereka ambil dari ladang.
Orang-orang yang berjalan di depan
dan mereka yang mengikuti dari belakang I
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
17
berseru, ”Hosanna!
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!
Diberkatilah Kerajaan yang datang,
kerajaan Bapa kita Daud!
Hosanna di tempat yang mahatinggi!”
Demikianlah Injil Tuhan.
Atau:
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes:
Yoh. 12:12-16
Menjelang Hari Raya Paskah,
ketika orang banyak yang datang untuk merayakan
pesta
mendengar bahwa Yesus sedang dalam perjalanan
menuju Yerusalem,
mereka mengambil daun-daun palem,
dan pergi menyongsong Dia sambil berseru,
”Hosanna!
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan, Raja
Israel!”
Yesus menemukan seekor keledai muda,
lalu naik ke atasnya,
seperti ada tertulis:
Jangan takut, hai Putri Sion,
lihatlah Rajamu datang, duduk di atas seekor keledai.
Mula-mula para murid Yesus tidak mengerti hal itu,
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
18
tetapi sesudah Yesus dimuliakan,
teringatlah mereka, bahwa nas itu mengenai Dia,
dan mereka telah melakukannya juga untuk Dia.
Demikianlah Injil Tuhan.
Tahun C
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan.
Inilah Injil Yesus Kristus menurut Lukas: Luk. 19:28-40
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem,
ketika telah dekat Betfage dan Betania,
yang terletak di gunung yang bernama Bukit Zaitun,
Yesus menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan,
”Pergilah ke kampung yang di depanmu itu!
Pada waktu masuk kampung itu,
kamu akan mendapati seekor keledai muda tertambat,
yang belum pernah ditunggangi orang.
Lepaskanlah keledai itu dan bawalah ke mari!
Dan jika ada orang bertanya kepadamu,
’Mengapa kamu melepaskannya?’
jawablah begini, ’Tuhan memerlukannya’.”
Lalu pergilah kedua murid yang disuruh itu,
dan mereka mendapati segala sesuatu
seperti yang telah dikatakan Yesus.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
19
Ketika mereka melepaskan keledai itu,
berkatalah orang yang empunya keledai itu,
”Mengapa kamu melepaskan keledai itu?”
Kata mereka, ”Tuhan memerlukannya.”
Mereka membawa keledai itu kepada Yesus,
lalu mengalasinya dengan pakaian mereka,
dan menolong Yesus naik ke atasnya.
Dan sementara Yesus mengendarai keledai itu,
mereka menghamparkan pakaian di jalan.
Ketika Yesus sudah dekat Yerusalem,
di jalan yang menurun dari Bukit Zaitun,
mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira
dan memuji Allah dengan suara nyaring
oleh karena mukjizat yang telah mereka lihat.
Kata mereka, ”Diberkatilah Dia
yang datang sebagai Raja dalam nama Tuhan!
Damai sejahtera di surga
dan kemuliaan di tempat yang mahatinggi!”
Beberapa orang Farisi yang turut dengan orang banyak
itu
berkata kepada Yesus,
”Guru, tegurlah murid-murid-Mu itu!”
Jawab Yesus kepada mereka,
”Aku berkata kepadamu:
Jika mereka ini diam, maka batu-batu ini akan
berteriak.”
Demikianlah Injil Tuhan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
20
8. Sesudah Injil, dapat diadakan homili singkat. Untuk memulai
perarakan, imam atau diakon atau pelayan awam menyampaikan
ajakan dengan kata-kata ini atau yang senada.
Atau:
9. Seperti biasa perarakan mulai bergerak menuju gereja tempat misa
akan dirayakan. Jika dipakai dupa, seorang pelayan dupa berjalan
paling depan sambil mengayun-ayunkan pedupaan yang berasap;
menyusul seorang pelayan pembawa salib yang (seturut kebiasaan
setempat) dihias dengan daun palma, diapit oleh dua pelayan yang
membawa lilin bernyala. Menyusul diakon yang membawa
Evangeliarium, imam dan para pelayan lain dan akhirnya seluruh
umat, yang berarak sambil melambai-lambaikan daun palma
Sementara perarakan berlangsung, dilagukan nyanyian-nyanyian
berikut oleh kor bersama umat. Dapat juga dilagukan nyanyiannyanyian lain yang sesuai untuk menghormati Raja Kristus.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
21
Antifon 1
Sambil membawa ranting-ranting zaitun
anak-anak Ibrani menyambut Tuhan
seraya berseru:
Hosanna di tempat yang mahatinggi.
(PS 492, Ulangan 1)
Antifon ini dapat diulangi di antara bait-bait mazmur berikut.
Mazmur 24
Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, *
jagat dan semua penghuninya.
Ia telah mendasarkannya di atas lautan *
dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
> Antifon diulang.
Siapakah yang mendaki gunung Tuhan *
dan berdiri di tempat kudus-Nya?
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, †
dan tidak menginginkan dusta, *
dan juga tidak bersumpah palsu.
> Antifon diulang.
Ia akan mendapat berkat dari Tuhan *
dan rahmat dari Allah penyelamatnya.
Inilah bangsa yang mencari Dia, *
yang mencari wajah Allah Yakub.
> Antifon diulang.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, †
dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, *
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah itu raja mulia? †
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
22
Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, *
Tuhan yang jaya dalam pertempuran.
> Antifon diulang.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, †
dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, *
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah itu raja mulia? *
Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
> Antifon diulang.
Antifon 2
Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan
dan berseru: Hosanna bagi Putra Daud.
Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.
(PS 492, Ulangan 2)
Antifon ini dapat diulangi di antara bait-bait mazmur berikut.
Mazmur 47
Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, *
bersoraklah bagi Allah dengan nyanyian gembira.
Sebab dahsyatlah Tuhan yang mahatinggi, *
raja agung atas seluruh bumi.
> Antifon diulang.
Ia menaklukkan bangsa-bangsa kepada kita, *
dan menundukkan suku-suku ke bawah kaki kita.
Ia menentukan warisan bagi kita, *
kebanggaan Yakub yang dicintai-Nya.
Allah telah naik diiringi sorak-sorai, *
Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
23
> Antifon diulang.
Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, *
bermadahlah bagi raja kita, bermadahlah.
Sebab Allah merajai seluruh bumi, *
bermadahlah dengan tulus hati.
> Antifon diulang.
Allah memerintah segala bangsa, *
Ia bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
Para pemimpin bangsa-bangsa berkumpul
bersama umat Allah Abraham, †
karena seluruh bumi milik Allah, *
sangat mulialah pula.
> Antifon diulang.
Madah bagi Raja Kristus
P
Refren:
U
Kemuliaan, pujian, dan hormat bagi-Mu
ya Raja Kristus Penebus.
Anak-anak menyongsong-Mu
dengan pujian khidmat.
Kemuliaan, pujian, ...
P
U
Engkau raja Israel,
keturunan Daud yang mulia,
Hai raja yang terberkati,
Engkau datang dalam nama Tuhan.
Kemuliaan, pujian, ...
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
24
P
U
P
U
P
U
P
U
Seluruh himpunan surgawi
di tempat yang mahatinggi,
manusia yang fana,
dan segenap makhluk
bersama-sama memuji-Mu.
Kemuliaan, pujian, ...
Umat Ibrani menyambut-Mu
dengan daun-daun palma.
Lihatlah kami menghadap-Mu
dengan doa, madah, dan pujian.
Kemuliaan, pujian, ...
Pujian kepada-Mu,
yang rela menderita.
Bagi-Mu, ya Raja,
kami melambungkan madah pujian.
Kemuliaan, pujian, ...
Terimalah bakti kami,
seperti bakti mereka,
ya Raja mahamurah, pecinta kebaikan.
Kemuliaan, pujian, ...
10. Ketika perarakan memasuki gereja, dinyanyikan lagu singkat
berikut atau nyanyian lain yang menuturkan Tuhan memasuki
kota suci.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
25
P
Ketika Tuhan memasuki kota suci,
anak-anak Ibrani mewartakan kebangkitan
kehidupan. *
Sambil melambaikan daun-daun palma
bersoraklah mereka:
Hosanna di tempat yang mahatinggi.
Ayat:
U
Ketika umat mendengar
bahwa Yesus memasuki Yerusalem,
keluarlah mereka menyongsong Dia.
Sambil ...
11. Setelah tiba di altar, imam menghormati altar dan, bila dianggap
perlu, mendupainya. Lalu ia pergi ke tempat duduk, menanggalkan
pluviale (jika tidak ada pluviale, dapat digunakan alba, kasula
dan singel) dan mengenakan kasula. Dengan menghilangkan
bagian-bagian ritus pembuka misa, termasuk, bila ada, Kyrie,
imam langsung mengucapkan doa pembuka. Kemudian misa
dilanjutkan seperti biasa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
26
Cara Kedua: Upacara Masuk Meriah
12. Kalau perarakan di luar gereja tidak dapat dilaksanakan,
peristiwa Yesus memasuki Kota Yerusalem dirayakan di dalam
gereja dengan upacara masuk meriah sebelum misa utama.
13. Umat berkumpul di depan pintu gereja atau di dalam gereja sambil
memegang daun palma. Imam, para pelayan, dan para wakil umat
pergi ke tempat yang cocok di dalam gereja ―bukan di pantiimam― yang dapat dilihat oleh sebagian besar umat yang hadir.
14. Sementara imam dan para pelayan pergi ke tempat tersebut,
dilagukan antifon 'Hosana bagi Putra Daud' (no. 4) atau
nyanyian lain yang sesuai. Kemudian imam memberkati daun
palma dan membacakan Injil tentang Yesus memasuki Kota
Yerusalem (no. 5-7). Sesudah pembacaan Injil imam, para pelayan,
dan wakil umat berarak di dalam gereja menuju panti-imam.
Sementara itu, dilagukan responsorium 'Ketika Tuhan Memasuki'
(no. 10) atau nyanyian lain yang sesuai.
15. Setelah tiba di altar, imam menghormati altar, lalu menuju tempat
duduk. Dengan menghilangkan bagian-bagian ritus pembuka misa,
termasuk, bila ada, Kyrie, imam langsung mengucapkan doa
pembuka. Kemudian misa dilanjutkan seperti biasa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
27
Cara Ketiga: Upacara Masuk Sederhana
16. Dalam semua misa lain pada hari Minggu ini, apabila tidak dapat
diadakan upacara masuk meriah, peristiwa Tuhan memasuki Kota
Yerusalem diperingati dengan upacara masuk sederhana.
17. Waktu imam menuju altar dilagukan antifon pembuka dengan
mazmurnya (no. 18) atau nyanyian lain yang sesuai. Setelah tiba
di altar, imam menghormati altar, lalu menuju tempat duduk.
Sesudah membuat tanda salib, imam memberi salam kepada umat.
Kemudian misa dilanjutkan seperti biasa.
Dalam misa-misa yang lain, apabila tidak dilagukan nyanyian
pembuka, imam –sesudah tiba di altar– menghormati altar,
menyampaikan salam kepada umat, membacakan antifon
pembuka, dan melanjutkan misa seperti biasa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
28
18. Antifon Pembuka
Bdk. Yoh. 12:1,12-13; Mzm. 24:9-10
Enam hari sebelum hari raya Paskah,
tatkala Tuhan memasuki Kota Yerusalem,
anak-anak menyongsong Dia.
Mereka membawa daun palma dan bersorak
gembira:
* Hosanna di tempat yang mahatinggi.
Diberkatilah Engkau
yang datang dengan membawa kerahiman
berlimpah.
Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura,
dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi,
supaya masuklah raja mulia.
Siapakah itu raja mulia?
Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.
* Hosanna di tempat yang mahatinggi.
Diberkatilah Engkau
yang datang dengan membawa kerahiman
berlimpah.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
29
MISA
19. Setelah selesai perarakan atau upacara masuk meriah, imam
memulai misa dengan doa pembuka.
20. Doa Pembuka
Marilah kita berdoa,
Allah yang mahakuasa dan kekal,
Engkau telah menyerahkan
Juruselamat kami yang telah menjadi manusia
dan direndahkan sampai wafat di salib,
sebagai teladan kerendahan bagi umat manusia.
Perkenankanlah,
agar kami meneladani sengsara-Nya
dan pantas untuk bangkit bersama Dia,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
21. Kisah Sengsara Tuhan dibacakan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa
salam dan tanpa tanda salib pada buku; kisah ini dibacakan oleh
diakon atau, kalau tidak ada, oleh imam sendiri. Dapat juga
Kisah Sengsara dibacakan oleh lektor, tetapi bila mungkin, sabda
Yesus dibawakan oleh imam.
Sebelum membawakan Kisah Sengsara, diakon mohon berkat
imam seperti biasa sebelum Injil, tetapi pembaca awam tidak perlu.
22. Sesudah Kisah Sengsara, bila mungkin, diadakan homili singkat,
atau saat hening sejenak.
Syahadat diucapkan, lalu dilanjutkan dengan doa umat.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
30
23. Doa Persiapan Persembahan
Ya Tuhan,
semoga oleh penderitaan Putra Tunggal-Mu
pendamaian-Mu dengan kami semakin mendekat.
Kami tidak mampu mencapainya dengan usaha
kami sendiri,
namun kami sudah merasakannya,
berkat kurban yang penuh daya ini
dan karena belas kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
24. Prefasi: Minggu Sengsara
Sungguh layak dan benar,
pantas dan menyelamatkan,
bahwa kami selalu dan di mana pun
bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus,
Allah yang Mahakuasa dan kekal:
dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Ia yang tidak bersalah,
rela menderita bagi orang berdosa
dan rela dihukum dengan tidak adil bagi orang jahat.
Wafat-Nya menghapus dosa kami
dan kebangkitan-Nya menyelamatkan kami.
Maka, bersama semua Malaikat kami pun memuji
Dikau
dan bersorak gembira sambil berseru:
U Kudus, kudus, kuduslah Tuhan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
31
25. Antifon Komuni
Mat. 26:42
Ya Bapa,
jika tak mungkin piala ini Kulewati tanpa
meminumnya,
maka jadilah kehendak-Mu.
26. Doa sesudah Komuni
Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan,
kami yang telah dipuaskan oleh anugerah suci ini
bersujud memohon kepada-Mu:
Semoga sebagaimana berkat kematian Putra-Mu
Engkau membantu kami mengharapkan apa yang
kami imani
demikian pula berkat kebangkitan-Nya
Engkau membantu kami mencapai apa yang kami
tuju.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
27. Doa Berkat atas Umat
Pandanglah keluarga-Mu ini, ya Tuhan.
Untuk mereka,
Tuhan kami, Yesus Kristus, tidak enggan
menyerahkan diri
ke dalam tangan orang-orang durjana,
dan menanggung siksaan salib.
Demi Kristus, Tuhan kami.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Minggu Palma
32
HARI-HARI DALAM PEKAN
SUCI
BEBERAPA CATATAN PERAYAAN LITURGI HARI-HARI dalam PEKAN
SUCI
MAKNA LITURGI :
a. Pada hari-hari dalam pekan suci, Gereja merayakan misteri
keselamatan yang diwujudkan Kristus pada hari-hari terakhirNya.
b. Memperingati sengsara Kristus, yang telah dimulai dari peristiwa
Kristus memasuki Yerusalem sebagai Almasih (Minggu Palma).
UNSUR KHAS :
1. Minggu Suci – masuk minggu sengsara –suasana pertobatan makin
mendalam
2. Pada hari Kamis pagi (biasanya), uskup merayakan Misa
konselebrasi dengan para imamnya, disebut Misa Krisma, sehingga
Kamis Suci kadang disebut Kamis Krisma
3. Misa Krisma biasanya dirayakan sebelum Perayaan Ekaristi
Perjamuan Tuhan (Kamis sore) atau hari lain dalam Pekan Suci
sebelum Trihari Paskah.
KETENTUAN LITURGI:
1. Hari-hari dalam Pekan Suci adalah Senin,Selasa,Rabu, Kamis.
2. Liturgi hari-hari itu dutamakan di atas semua Hari Raya
3. Warna liturgi : UNGU
– lambang pertobatan, kurban dan persiapan
4. Sakramen Baptis dan Krisma tidak boleh diberikan pada hari-hari
itu
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
33
SENIN DALAM PEKAN SUCI
Antifon Pembuka
Bdk. Mzm. 35:1-2; 140:8
Ya Tuhan,
adililah orang yang merugikan aku,
berperanglah menghalau orang yang menyerang aku!
Ambillah senjata dan perisai, bangunlah menolong aku,
ya Allah, Tuhanku, kekuatan keselamatanku.
Doa Pembuka
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa,
kami sering patah semangat karena kelemahan kami.
Maka kami mohon,
semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu
kami mendapat kekuatan baru.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama
dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
34
Doa Persiapan Persembahan
Ya Tuhan,
pandanglah dengan rela misteri kudus
yang kami selenggarakan ini.
Semoga apa yang Engkau sediakan
untuk membebaskan kami dari hukuman
menghasilkan bagi kami buah untuk hidup yang kekal.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Prefasi Sengsara II, lihat TPE Imam, hlm. 60.
Antifon Komuni
Bdk. Mzm. 102:3
Janganlah memalingkan wajah-Mu dariku;
pada hari-hari kesesakanku
sendengkanlah telinga-Mu kepadaku;
setiap kali aku berseru, segeralah menjawab aku.
Doa sesudah Komuni
Marilah kita berdoa
Ya Tuhan,
kami mohon kunjungilah dan lindungilah umat-Mu
yang sudah disucikan hatinya oleh misteri kudus ini,
dalam naungan kasih sayang-Mu.
Semoga umat-Mu memperoleh rahmat kehidupan kekal
dan memeliharanya dalam kasih dan perlindungan-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
35
Doa Berkat atas Umat
Fakultatif
Lindungilah umat-Mu,
yang merendahkan diri di hadirat-Mu, ya Tuhan.
Naungilah mereka,
yang senantiasa percaya pada belas kasih-Mu.
Semoga mereka mempersiapkan diri
untuk merayakan Pesta Paskah,
tidak saja dengan puasa badani,
tetapi terutama dengan kemurnian hati.
Demi Kristus, Tuhan kami.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
36
SELASA DALAM PEKAN SUCI
Antifon Pembuka
Bdk. Mzm. 27:12
Ya Tuhan,
janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejarngejar aku,
sebab telah bangkit menyerang aku
saksi-saksi dusta dan yang bersumpah palsu.
Doa Pembuka
Marilah kita berdoa
Allah yang kekal dan kuasa,
perkenankanlah kami
memperingati misteri sengsara Yesus Kristus,
Tuhan kami,
dengan penuh iman dan cinta kasih,
agar kami memperoleh pengampunan dosa.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
37
Doa Persiapan Persembahan
Tuhan dan Allah kami,
sudilah menerima persembahan keluarga-Mu.
Engkau mengundang kami
mengambil bagian dalam perjamuan suci ini,
maka semoga kami boleh ikut serta sepenuhnya
dalam kerajaan-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Prefasi Sengsara II, lihat TPE Imam, hlm. 60.
Antifon Komuni
Rm. 8:32
Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri,
tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.
Doa sesudah Komuni
Marilah kita berdoa
Ya Tuhan,
kami yang telah disegarkan oleh kurban
keselamatan ini
memohon belas kasih-Mu.
Semoga sakramen ini,
yang menghidupkan kami selama di dunia,
membantu kami masuk ke dalam persekutuan hidup
kekal
dengan Dikau di surga.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
38
Doa Berkat atas Umat
Fakultatif
Allah yang berbelas kasih,
pandanglah umat-Mu yang merendahkan diri di
hadirat-Mu.
Jauhkanlah dari mereka
segala tipu daya manusia lama
dan kuatkanlah mereka
untuk hidup dalam kekudusan manusia baru.
Demi Kristus, Tuhan kami.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
39
RABU DALAM PEKAN SUCI
Antifon Pembuka
Flp. 2:10,8,11
Dalam nama Yesus bertekuk lutut
segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi
dan yang ada di bawah bumi.
Sebab Yesus telah taat sampai mati,
bahkan sampai mati di kayu salib:
sebab itu Yesus Kristus adalah Tuhan bagi
kemuliaan Allah Bapa.
Doa Pembuka
Marilah kita berdoa
Ya Bapa yang mahabijaksana,
menurut rencana-Mu, Yesus Putra-Mu terkasih
menanggung derita sampai mati di kayu salib
untuk mematahkan kuasa musuh atas kami.
Bantulah kami hamba-hamba-Mu,
agar kami dapat memperoleh anugerah kebangkitan.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu,
Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
40
Doa Persiapan Persembahan
Ya Tuhan,
terimalah kiranya persembahan ini,
dan gerakkanlah kami,
agar apa yang kami peringati
dalam misteri sengsara Putra-Mu
dapat kami wujudkan dengan hidup bakti kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Prefasi Sengsara II, lihat TPE Imam, hlm. 60.
Antifon Komuni
Mat. 20:28
Putra Manusia datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani
dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang.
Doa sesudah Komuni
Marilah kita berdoa
Ya Allah yang mahakuasa,
anugerahilah kami kepekaan iman
agar kami percaya
bahwa kami akan memperoleh hidup yang kekal
berkat wafat Putra-Mu,
yang dinyatakan dalam misteri yang mulia ini.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
41
Doa Berkat atas Umat
Fakultatif
Bantulah umat-Mu, ya Tuhan,
agar mereka tak henti-hentinya berusaha
sampai ke perayaan misteri Paskah
dan dengan rindu
menantikan anugerah-anugerah yang akan datang.
Semoga dengan demikian
setelah dilahirkan kembali oleh misteri-misteri itu,
mereka bertekun menghayatinya
dalam perbuatan-perbuatan
menuju hidup yang baru.
Demi Kristus, Tuhan kami.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Senin – Kamis Suci
42
KAMIS (DALAM PEKAN) SUCI
MISA KRISMA
Setiap tahun, di setiap keuskupan di dunia, imam, diakon dan umat
beriman berkumpul bersama Uskupnya untuk merayakan Misa
Krisma. Misa Krisma ini biasanya dirayakan pada hari Kamis Putih
pagi. Namun bisa juga pada hari-hari sebelumnya pada pekan suci,
(ataupun di luar pekan suci asal masih dekat dengan Paskah,
dengan melihat situasi dan kondisi keuskupan masing-masing),
sehingga para imam se-keuskupan bisa hadir dan umat beriman
sekeuskupan pun bisa berpartisipasi dalam misa krisma ini.
Pada Misa Krisma, uskup memberkati (menguduskan) minyak krisma
dan minyak katekumen serta minyak untuk pengurapan orang sakit.
Selain itu dalam misa ini ada Pembaharuan Janji Imamat. Para
imam, di hadapan uskup dan umat beriman yang hadir, membarui
janji imamatnya.
Mengapa disebut “Misa Krisma”?
Disebut “Misa Krisma” karena dalam perayaan ini minyak krisma
dikonsekrir (dikuduskan); minyak ini segera akan digunakan pada
perayaan Malam Paskah dalam upacara pembaptisan para
katekumen. Selain itu minyak krisma juga akan digunakan sepanjang
tahun untuk penerimaan Sakramen Pembaptisan, penerimaan
Sakramen Krisma, pengurapan pada saat pentahbisan imam,
pentahbisan (pemberkatan) altar dan/atau gedung gereja baru, serta
pemberkatan benda/barang kudus lainnya seperti piala, patena,
sibori, dsb.
Bersama dengan upacara pemberkatan minyak krisma yang menjadi
fokus dari perayaan ini, disertai juga pemberkatan minyak untuk
pelayanan Sakramen Orang Sakit, dan pemberkatan minyak
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
43
katekumen, yang digunakan dalam perayaan penerimaan katekumen
bagi orang dewasa.
Pembaharuan Janji Imamat
Umat beriman dan para iman yang berkarya di keuskupan diundang
hadir dalam Misa Krisma ini. Hal ini untuk mengungkapkan
persekutuan Gereja lokal (diosesan) di bawah kepemimpinan Uskup.
Maka Misa Krisma merupakan ungkapan persekutuan Gereja
Keuskupan, yang di dalamnya selain upacara pemberkatan minyak
krisma, ada pembaruan JANJI IMAMAT. Uskup memperbarui janjinya
sebagai gembala umat di hadapan umat beriman dan para imam
(pastor) pembantunya. Demikian juga bila ada Uskup Pembantu
(uskup koajutor atau auxilier), dia juga membuat pembaruan janjinya
di hadapan uskup pimpinannya dan umat beriman yang hadir. Para
imam (dan juga diakon) memperbarui janji imamatnya di hadapan
uskup dan umat sebagaimana mereka telah ungkapkan pada saat
tahbisan. Intinya dalam pembaruan janji imamat ini mereka berjanji:
untuk hidup lebih bersatu dengan Tuhan Yesus Kristus, berusaha
untuk menjadi seperti Dia dalam tugas-tugas pelayanan,
menanggalkan diri untuk lebih setia kepada komitmen yang telah
diikrarkan saat tahbisan: komitmen untuk merayakan Ekaristi dan
pelayanan Sakramen-sakramen Gereja, memaklumkan Sabda Tuhan
dan melaksanakan pelayanan karya Cinta Kasih Kristus. Komitmen
yang mendapat pengukuhannya dalam pengurapan imamat.
Simbolisme Pengurapan
Kata Yunani « khrisma » yang berarti urapan atau pengurapan.
Yesus adalah Kristus yang artinya Dia yang terurapi (Messias). Maka
« khrisma » (pengurapan) yang telah melekat pada diri Kristus
Yesus, telah diberikan kepada kita pengikutNya dalam sakramen
baptis dan krisma, sebagai imamat umum. Juga diberikan kepada
imam sebagai imamat jabatan. Simbol dasarnya adalah minyak, yang
terbuat dari minyak zaitun, dan untuk menjadi minyak krisma harus
dicampur balsam, suatu damar aromatik sebagai pengharum.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
44
Rasul Paulus mengatakan:“…kami adalah aroma Kristus...”(2 Kor 2,
15), artinya Kristus yang tidak terlihat dan terdengar hadir dalam diri
mereka yang telah terurapi.
Terdapat berbagai referensi Kitab Suci yang menyatakan pentingnya
minyak zaitun dalam kehidupan sehari-hari. Minyak digunakan: untuk
memasak, teristimewa dalam membuat roti, makanan pokok (bdk. Bil
11:7-9); sebagai bahan bakar untuk pelita (bdk. Mat 25:1-9); sebagai
obat-obatan (bdk. Yes 1:6 dan Luk 10:34). Minyak juga digunakan
untuk mempercantik penampilan seseorang (bdk. Rut 3:3) dan untuk
memburat jenazah sebelum dimakamkan (bdk. Mrk 16:1). Dalam
praktek keagamaan, orang Yahudi menggunakan minyak untuk
mempersembahkan kurban (bdk. Kel 29:40); mendirikan suatu tugu
peringatan untuk menghormati dan menguduskan Tuhan (bdk. Kej
28:18); dan untuk menguduskan kemah pertemuan, tabut perjanjian,
meja, kandil, mezbah pembakaran ukupan, mezbah korban bakaran,
bejana pembasuhan (bdk. Kel 30:26-29). Penggunaan minyak jelas
merupakan bagian dari hidup masyarakat sehari-hari.
Kitab Suci juga menegaskan simbolisme rohani dari minyak.
Misalnya, dalam Mazmur 23:5: “Engkau mengurapi kepalaku dengan
minyak,” untuk menggambarkan kemurahan dan kekuatan dari
Tuhan; Mazmur 45, 8: “Engkau mencintai keadilan dan membenci
kefasikan; sebab itu Allah, Allahmu, telah mengurapi engkau dengan
minyak sebagai tanda kesukaan, melebihi teman-teman sekutumu,”
ayat ini menggambarkan perutusan istimewa dari Tuhan dan sukacita
menjadi hamba-Nya. “Diurapi” oleh Tuhan berarti menerima
panggilan khusus dari Tuhan dalam kuasa Roh Kudus untuk
menunaikan tugas panggilan itu. Yesus, dengan menggemakan katakata Yesaya, bersabda, “Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia
telah mengurapi Aku” (Luk 4:18). Rasul Paulus menegaskan: “Sebab
Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di
dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi, memeteraikan
tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam
hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk
kita” (2Kor 1:21).
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
45
Dari referensi Alkitab ini, simbolisme minyak memberi arti
pengudusan, penyembuhan, pemberi kekuatan, tanda perkenanan,
dedikasi, penyerahan diri dan kurban.
Liturgi kristen (katolik) tetap setia pada ritual kudus dari pengurapan
ini, seraya memberi makna baru bahwa pengurapan yang telah ada
dalam Perjanjian Lama itu terpenuhi secara paripurna dalam diri
Yesus Kristus, Putra Allah terkasih. « Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh
sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik
kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku… » (Luk 4,
18 ; selengkapnya Luk 4, 16 – 20, yang merupakan bacaan Injil pada
misa krisma ini).
Jadi bagi mereka yang mendapat pengurapan dari minyak ini akan
mendapat daya kekuatan Roh Kudus (bdk. doa pemberkatan minyak
krisma). Urapan dengan minyak krisma ini juga merupakan materi
utama dari Sakramen Krisma suci (setiap sakramen ada forma dan
materi). Selain itu minyak krisma merupakan materi sekunder dari
sakramen baptis dan imamat. Harus diingat juga bahwa pengurapan
merupakan tindakan pengudusan dan pengabdian kepada Allah; dan
juga tindakan untuk pemberkatan: gereja, altar atau barang-barang
kudus lainnya.
Kalau ada kesempatan kita bisa menghadiri dan berpartisipasi dalam
Misa Krisma ini di salah satu hari dalam pekan suci minggu depan
sebelum Kamis Putih (sesuai jadwal yang ada di Keuskupan). Hal ini
menunjukkan partisipasi aktif kita dalam persekutuan Gereja lokal
Diosesan dan ikut serta dalam konsekrasi minyak krisma serta
pembaharuan janji imamat dari para gembala kita.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
46
BEBERAPA CATATAN SEPUTAR PERAYAAN LITURGI MISA KRISMA
MAKNA PERAYAAN :
a. Pada Misa Krisma, Uskup memberkati (menguduskan) minyak
Krisma, minyak katekumen dan minyak untuk pengurapan orang
sakit yang akan digunakan di gereja-gereja paroki sepanjang
tahun.
b. Selain itu dalam misa ini, uskup bersama para imam yang
berkarya di keuskupannya berkumpul memperbarui ‘Janji
Imamat’ Para imam, di hadapan uskup dan umat beriman yang
hadir, membarui janji imamatnya
c. Misa Krisma merupakan tanda kesatuan Gereja Keuskupan
dimana Uskup dan seluruh perangkat keuskupannya, tidak
ketinggalan umat beriman, berkumpul
KETENTUAN LITURGI :
1. Biasanya dirayakan sebelum Perayaan Ekaristi Perjamuan Tuhan
kamis sore atau hari lain dalam Pekan Suci disesuaikan
keuskupan.
2. Warna Liturgi : PUTIH
meskipun perayaan Ekaristi hari itu masih terhitung Masa
Prapaskah (ungu); Putih melambangkan kemurnian jiwa
3. Tempat di gereja Katedral atau karena alasan pastoral boleh juga
di tempat lain yang punya keistimewaan bagi keuskupan
SUSUNAN LITURGI
I. Ritus Pembuka: Perarakan, Tanda Salib dan Salam, Kata
Pengantar, Ritus Tobat, Madah Kemuliaan, Doa Pembuka
II. Liturgi Sabda : Bacaan I, Mazmur Tanggapan,Bacaan II, Bait
Pengantar Injil, Bacaaan Injil, Homili
III. Pembaruan Janji Imamat
IV. Liturgi Pemberkatan Minyak: Perarakan, Pemberkatan bergantian
Minyak Krisma, Minyak Pengurapan Orang Sakit, Minyak
Katekumen
V. Liturgi Ekaristi
VI. Ritus Penutup
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
47
1. Seturut tradisi Gereja yang sangat tua, hari ini dilarang merayakan
misa tanpa umat.
2. Pemberkatan minyak orang sakit dan minyak katekumen serta
konsekrasi minyak krisma, yang biasanya dilakukan pada hari ini
oleh Uskup seturut tata cara yang diuraikan dalam Pontifikale
Romawi, harus dirayakan dalam Perayaan Ekaristi khusus pagi
hari.
3. Tetapi, kalau pada hari ini imam dan umat sangat sulit berkumpul
bersama Uskup, misa krisma dapat dimajukan ke hari lain, tetapi
tetap dekat dengan Paskah.
4. Misa Krisma, yang dirayakan Uskup dalam konselebrasi dengan
para imamnya, hendaknya menjadi ungkapan persekutuan para
imam dengan Uskupnya. Karena itu, sangat diharapkan semua
imam, sedapat mungkin, mengambil bagian dalam misa ini dan
menerima Komuni, juga dalam dua rupa. Namun, untuk
menandakan kesatuan para imam se-keuskupan, imam-imam yang
berkonselebrasi dengan Uskup hendaknya datang dari berbagai
penjuru keuskupan.
5. Seturut tradisi, pemberkatan minyak orang sakit dilaksanakan
sebelum Doksologi Doa Syukur Agung, sedangkan pemberkatan
minyak katekumen dan konsekrasi minyak krisma dilaksanakan
sesudah Komuni. Tetapi, atas dasar pertimbangan pastoral, seluruh
ritus pemberkatan boleh dilaksanakan sesudah liturgi sabda.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
48
6. Antifon Pembuka
Why. 1:6
Yesus Kristus telah menjadikan kita
suatu imamat rajawi
untuk melayani Allah dan Bapa-Nya.
Bagi-Nya kemuliaan dan kerajaan
sepanjang segala masa
Madah Kemuliaan
7. Doa Pembuka
Marilah kita berdoa
Ya Allah,
Engkau telah mengurapi
Putra Tunggal-Mu dengan Roh Kudus,
dan menetapkan Dia menjadi Tuhan dan Kristus.
Perkenankanlah kami,
yang sudah diikutsertakan dalam pengudusan-Nya,
agar kami menjadi saksi Penebusan-Nya di bumi.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang
bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
8. Sesudah pembacaan Injil, uskup menyampaikan homili. Bertolak
dari teks bacaan yang diwartakan dalam Liturgi Sabda, uskup
menjelaskan makna pengurapan imamat kepada umat dan para
imam, sambil mendorong para imam supaya setia melaksanakan
tugas, dan mengajak mereka membarui janji-janji imamatnya di
hadapan umat.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
49
Pembaruan Janji Imamat
9. Sesudah homili Uskup menyapa para imam dengan kata-kata
berikut atau senada:
Anak-anakku terkasih,
pada saat ini kita memperingati hari
ketika Kristus Tuhan berbagi hidup imamat-Nya
bersama para rasul dan kita;
maka pada peringatan tahunan ini
maukah kamu membarui janji-janji
yang dulu kamu buat
di hadapan Uskupmu
dan di hadapan umat kudus Allah?
Para imam menjawab serempak:
Saya mau.
Uskup:
Maukah kamu
bersatu lebih erat dengan Tuhan Yesus
dan menjadi serupa dengan Dia,
sambil menyangkal diri,
dan meneguhkan janji setia melaksanakan tugastugas suci,
yang pada hari tahbisan imamatmu
sudah kamu terima dengan gembira,
terdorong oleh cinta akan Kristus dan Gereja-Nya?
Para imam:
Saya mau.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
50
Uskup:
Maukah kamu menjadi pelayan setia misteri Allah
lewat perayaan Ekaristi kudus
dan kegiatan liturgi lainnya,
serta setia menunaikan tugas suci mengajar,
dengan mengikuti teladan Kristus,
Kepala dan Gembala kita,
bukan karena nafsu akan harta,
melainkan semata-mata terdorong
oleh hasrat menyelamatkan jiwa-jiwa?
Para imam:
Saya mau.
Kemudian uskup berpaling ke arah umat dan melanjutkan:
Dan sekarang, anak-anakku yang terkasih,
berdoalah bagi para imammu,
supaya Tuhan mencurahkan atas mereka rahmat
yang melimpah,
sehingga, selaku pelayan setia Kristus, Imam
Agung,
mereka mengantar kamu
kepada Kristus, sumber keselamatan.
Umat:
Kristus, dengarkanlah kami.
Kristus, kabulkanlah doa kami.
Uskup:
Berdoalah juga bagi saya,
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
51
agar saya setia kepada tugas rasuli
yang dipercayakan kepada saya, hamba yang hina
ini.
Semoga di tengah Saudara-saudara
saya dari hari ke hari
menjadi gambar yang hidup dan lebih sempurna
dari Kristus, imam dan gembala yang baik,
guru dan hamba semua orang.
Umat:
Kristus, dengarkanlah kami.
Kristus, kabulkanlah doa kami.
Uskup:
Semoga Tuhan melindungi kita semua dalam kasihNya
dan mengantar kita semua, para gembala dan
kawanan domba,
menuju hidup abadi.
Semua:
Amin.
10. Syahadat tidak diucapkan, dan langsung menyusul doa umat.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
52
LITURGI EKARISTI
11. Doa Persiapan Persembahan
Tuhan dan Allah kami,
kami mohon semoga daya kurban ini
menanggalkan manusia lama dalam diri kami,
dan membantu kami tumbuh sebagai manusia baru
serta menjadi jaminan keselamatan kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
12. Prefasi: Imamat Kristus dan Pelayanan Para Imam
Sungguh layak dan benar,
pantas dan menyelamatkan,
bahwa kami selalu dan di mana pun
bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus,
Allah yang Mahakuasa dan kekal.
Dengan urapan Roh Kudus
Engkau telah mengangkat Putra Tunggal-Mu
menjadi Imam Agung perjanjian baru dan kekal.
Dengan penyelenggaraan-Mu yang tak terperikan
Engkau berkenan menetapkan
agar imamat-Nya yang tunggal itu dilestarikan
dalam Gereja.
Sebab Ia sendiri
tidak hanya melengkapi umat pilihan dengan
imamat rajawi
tetapi, terdorong oleh kasih-Nya yang tak terhingga,
Ia juga memilih sejumlah orang dari antara saudarasaudara
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
53
untuk mengambil bagian dalam imamat-Nya
lewat penumpangan tangan.
Dalam nama-Nya,
mereka dipanggil untuk membarui kurban
penebusan manusia
sambil menghidangkan perjamuan Paskah bagi
putra-putri-Mu,
membina umat kudus-Mu dengan kasih,
dan menghidupinya dengan sabda
serta menyegarkannya dengan sakramen-sakramen.
Dengan menyerahkan hidup demi Engkau
dan demi keselamatan saudara-saudaranya,
mereka berusaha menjadi serupa dengan Kristus
sendiri
dan terus-menerus memberi kesaksian
tentang iman serta cinta kepada-Mu.
Dari sebab itu, ya Tuhan,
bersama para Malaikat dan semua Orang Kudus,
kami pun memuji-Mu,
dan dengan penuh sukacita berseru:
U: Kudus, kudus, kuduslah Tuhan...
13. Antifon Komuni
Mzm. 89:2
Aku mau memuji kebaikan Tuhan
selama-lamanya.
Aku mau mewartakan kasih setia-Nya
kepada segala bangsa.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
54
14. Doa sesudah Komuni
Marilah kita berdoa
Tuhan Allah yang mahakuasa,
Engkau telah menyegarkan kami
dengan sakramen-sakramen-Mu.
Kami mohon dengan rendah hati,
agar oleh dayanya,
kami layak menjadi persembahan
yang harum mewangi bagi Kristus,
Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa
sepanjang segala masa.
15.Penerimaan minyak kudus dapat dilaksanakan di tiap-tiap paroki
sebelum misa sore mengenang Perjamuan Tuhan atau pada waktu
lain yang dianggap lebih cocok.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Krisma
55
KATEKESE LITURGI TRIHARI
PASKAH
(Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Paskah, Minggu
Paskah1)
Dasar Liturgi Trihari Paskah adalah kesatuan yang tak terpisahkan
antara misteri Sengsara, Wafat dan Kebangkitan Kristus. Gereja
merayakan fakta historis Paskah Kristus ini secara lengkap, diawali
dengan perayaan Paskah ritual, Kamis Putih.
KAMIS PUTIH: Ekaristi Perjamuan Tuhan
Konsili Vatikan II memberi arti khusus Misa Kamis Putih sore sebagai
pembuka Trihari Paskah. Yang menarik adalah sesudah homili,
Gereja mewujudkan semangat pelayanan Kristus secara nyata
dengan upacara pembasuhan kaki.
Setelah Doa Sesudah Komuni dilanjutkan dengan perarakan
Sakramen Mahakudus dan adorasi untuk mendalami keluhuran
Misteri Ekaristi yang telah dirayakan.
JUMAT AGUNG, Hari Pertama Trihari Paskah
Merupakan hari pantang dan puasa festival karena berkaitan dengan
perayaan sengsara dan wafat Kristus. Sesuai dengan tradisi, tidak
ada Misa. Gereja memusatkan seluruh perhatiannya pada
permenungan Sengsara dan Wafat Kristus pada kayu salib dengan
perayaan Sabda, pemakluman Kisah Sengsara, Penyembahan Salib
dan Kesatuan mesra dengan Kristus dalam Komuni kudus. Pada
hari-hari ini sangat dianjurkan untuk menyelenggarakan kegiatan
devosional yang mendukung peran serta umat dalam dinamika
pengalaman Kristus hingga pagi hari. Selain Ibadat Bacaan dapat
1
Sumber : MAJALAH LITURGI , EDISI 2, 2011
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Katekese Liturgi Trihari Paskah 56
diadakan Jalan Salib. Pada malam hari dapat dilakukan
permenungan bersama Maria, Bunda Berdukacita (Stabat Mater).
SABTU HENING, Hari Kedua Trihari Paskah
Pada hari ini Gereja melanjutkan permenungan misteri penderitaan
dan wafat Kristus yang kini berada di dalam makam. Seiring
perjalanan matahari, permenungan ini mengarah ke seluruh karya
keselamatan yang memuncak pada Malam Paskah dengan sekian
banyak bacaan sampai pada misteri Kristus, Paskah kita. Jadi, Sabtu
adalah hari retret agung, hari meditasi seluruh Gereja mengenai
keagungan karya Allah dalam Kristus.
MINGGU KEBANGKITAN, Hari Ketiga Trihari Paskah
Minggu Kebangkitan dimulai dengan perayaan vigilia pada Malam
Paskah sampai Ibadat Sore Hari Minggu Kebangkitan. Santo
Agustinus menyebutnya Vigilia Paskah sebagai “Ibu segala vigilia”.
Malam Paskah ditandai dengan Upacara Cahaya yang membuka
perayaan Vigilia. Dengan Pujian Paskah, Gereja memuliakan Allah
atas karya penebusan. Vigilia Paskah diwarnai oleh dimensi
pembaptisan tetapi tidak harus ada orang yang dibaptis. Dimensi
pembaptisan ini mengajak setiap orang untuk kembali memperbarui
janji baptisnya. Sesungguhnya, Malam Paskah dirayakan dengan
kegembiraan Paskah; dengan perayaan Ekaristi yang secara nyata
memperlihatkan corak Paskah.
Hari Minggu sebagai perayaan Paskah Kebangkitan Kristus
merupakan puncak kemenangan atas maut; puncak yang dinantikan
sepanjang Vigilia, ketika matahari terbit, simbol kemenangan Kristus
atas kegelapan dosa dan maut.
Lebih dianjurkan bahwa ritus penitensial pada awal Misa diganti
dengan pemercikan air untuk mendukung alasan bergembira dan
pembaruan semangat hidup semua orang yang telah dibaptis. Itulah
keseluruhan Pekan Suci yang diakhiri pada sore hari Minggu
Kebangkitan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Katekese Liturgi Trihari Paskah 57
1. Gereja merayakan misteri agung penebusan kita secara meriah
dalam Trihari Suci, sambil mengenangkan penyaliban, pemakaman,
dan kebangkitan Tuhannya lewat perayaan-perayaan istimewa.
Bahkan puasa kudus Paskah, yang harus dilaksanakan di manamana pada hari Jumat Agung untuk mengenang sengsara Tuhan,
seyogyanya diperpanjang juga sampai hari Sabtu Suci, sehingga
umat, setelah semangatnya ditingkatkan, diantar ke sukacita
kebangkitan Tuhan.
2. Untuk melaksanakan perayaan Trihari Paskah, dituntut jumlah
pelayan awam yang cukup. Mereka harus dilatih secara cermat
dalam hal-hal yang harus mereka lakukan.
Nyanyian umat, nyanyian pelayan, dan nyanyian imam yang
memimpin memiliki makna khusus dalam perayaan hari-hari ini,
sebab kekuatan teks-teks itu menjadi paling nyata justru ketika
teks itu dilagukan.
Maka, para gembala tidak boleh lalai menjelaskan makna dan tata
perayaan kepada kaum beriman dengan cara yang sebaik-baiknya,
dan menyiapkan mereka untuk berpartisipasi secara aktif, agar
perayaan menghasilkan buah melimpah.
3. Perayaan-perayaan Trihari Paskah hendaknya dilaksanakan di
gereja-gereja katedral, di gereja-gereja paroki, dan hanya di tempattempat yang dapat digunakan untuk melaksanakan perayaan secara
pantas, yakni yang dihadiri banyak umat dengan jumlah pelayan
yang cukup, dan dengan kemampuan untuk menyanyikan sekurangkurangnya beberapa bagian dari perayaan.
Oleh karena itu, seyogyanya komunitas-komunitas kecil,
persekutuan, dan kelompok-kelompok khusus apa pun jenisnya,
berhimpun di gereja-gereja itu untuk melaksanakan perayaan dalam
bentuk yang lebih meriah.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Katekese Liturgi Trihari Paskah 58
KAMIS PUTIH
Beberapa ketentuan normatif liturgis Perayaan KAMIS PUTIH
berdasarkan Dokumen “Litterae Circulares De Festis Paschalibus
Praeparandis et Celebrandis” – atau Surat Edaran tentang ‘Perayaan
Paskah dan Persiapannya, dikeluarkan oleh Kongregasi Kepausan
untuk Ibadat Ilahi, Roma, 16 Januari 1988.
1.
Menurut tradisi kuno Gereja, pada hari ini, semua Misa tanpa
jemaat dilarang.2
2.
Sebelum perayaan, Tabernakel harus kosong sama sekali.
Hosti untuk komuni kaum beriman harus dikonsekrir dalam
perayaan kurban ini. Jumlah hosti yang dikonsekrir harus
cukup juga untuk Komuni pada Jumat Agung.3
3.
Pada hari ini, sesuai dengan tradisi, diadakan pencucian kaki
pada pria-pria terpilih, maksudnya ialah untuk menunjukkan
semangat pelayanan dan kasih Kristus yang datang, ‘tidak
untuk dilayani melainkan untuk melayani’. Kebiasaan ini
hendaknya dipertahankan dan maksudnya diterangkan
4
kepada kaum beriman.
4.
Setelah doa penutup diadakan prosesi. Sakramen
Mahakudus dibawa melalui gereja ke tempat penyimpanan;
pembawa salib terdepan, diikuti pembawa lilin dan dupa;
madah ‘Pange Lingua’ atau nyanyian Ekaristis lain
dinyanyikan.5
2
Bdk. Op.cit., Perayaan Paskah dan Persiapannya, no. 47.
3
Bdk. ibid., no. 48.
4
Bdk. ibid., no. 51.
5
Bdk. ibid., no. 54.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
59
5.
Sakramen Mahakudus ditempatkan dalam tabernakel yang
kemudian ditutup. PENTAHTAAN DENGAN MONSTRANS
TAK DIPERKENANKAN. Tempat penyimpanan tidak
dimaksudkan untuk menunjukkan pemakaman Tuhan,
melainkan untuk menyimpan hosti suci untuk komuni pada
6
Jumat Agung.
Kanon 943: Pelayan penakhtaan Sakramen Mahakudus dan Berkat
Ekaristi adalah imam atau diakon; dalam keadaan-keadaan khusus,
pelayan penakhtaan dan pengembalian saja, tetapi tanpa berkat,
adalah prodiakon, dengan mengindahkan ketentuan-ketentuan dari
Uskup diosesan. Walau dimungkinkan dilakukan oleh pelayan awam
(prodiakon), sebaiknya tetap dilakukan oleh Imam atau Diakon jika
mereka ada di tempat.
6
Bdk. ibid., no. 55.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
60
BEBERAPA CATATAN SEPUTAR PERAYAAN LITURGI KAMIS PUTIH
MAKNA PERAYAAN LITURGI KAMIS PUTIH :
a. Bagian dari Trihari Suci, ”Perayaan Kenangan” Perjamuan Malam
Terakhir.
b. Saat Kristus menginstitusikan Sakramen Ekaristi dan Sakramen
Imamat.
Pada malam itu, Yesus mempersembahkan Tubuh dan DarahNya
dalam rupa roti dan anggur yang diberikanNya kepada para
muridNya dan memerintahkan para murid-Nya, untuk
melakukannya ‘sebagai kenangan akan Daku’
c. Saat ajaran cinta kasih ditegaskan kembali sebagai wasiat agung
 suatu mandatum.
Allah mencuci kaki manusia; Allah mengilahikan manusia; Allah
menghampakan diri
KETENTUAN LITURGI:
1. Hari ini adalah hari terakhir masa Prapaskah.
Maka Kamis Putih pagi hari masih boleh diadakan Sakramen
Tobat/Pengakuan dosa, namun sebaiknya sakramen ini sudah
tidak diadakan lagi selama Trihari Paskah.
2. Perayaan Ekaristi dirayakan sore hari
Hanya satu kali Misa saja, kecuali bila ada pertimbangan pastoral.
3. Warna liturgi: PUTIH
warna yang dipakai pada perayaan-perayaan khusus Tuhan Yesus.
4. Sebelum perjamuan, Yesus membasuh kaki para muridNya
(perintah cinta kasih)
Setelah Homili dalam Liturgi Sabda, ada ‘ritus pembasuhan kaki’
12 wakil umat (laki-laki dewasa),
5. Pada malam itu,Yesus mempersembahkan Tubuh - DarahNya
dalam rupa roti anggur.
Saat puncak perayaan, pada waktu DSA dalam Liturgi Ekaristi hari
ini, tidak ada bunyi logam lagi. Logam, bunyi gemerincing
menandakan kemeriahan sukacita
Bunyi diganti dengan klotohkan kayu. Juga Setelah Gloria, bel dan
lonceng (benda-benda yang terbuat dari metal) tidak lagi
dibunyikan sampai Paskah.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
61
6. Homili harus mengenai misteri Ekaristi dan mengenai hakekat
Imamat dan ajaran cinta kasih. (Pencucian kaki 12 rasul.)
7. Hosti-hosti baru disediakan, untuk diberkati dan disantap pada
Perayaan Ekaristi hari itu, juga untuk komuni pada Ibadat Jumat
Agung esoknya.
8. Kamis Putih adalah awal perjalanan kisah sengsara Yesus sampai
wafat di kayu salib.
Tabernakel dikosongkan, dipindahkan pada tempat khusus untuk
tuguran sampai persiapan ibadat jalan salib paginya atau sampai
tengah malam saja.
Tabernakel sementara ini boleh diletakkan di sisi kiri atau kanan
di panti imam/di kapel
9. Setelah Liturgi Ekaristi, setelah Doa Sesudah Komuni, tidak ada
Berkat Pengutusan
10. Altar dikosongkan, semua rangkaian bunga di panti imam
disingkirkan (pembebasan altar hanya dilakukan di jam terakhir
bagi paroki yang menyelenggarakan perayaan Ekaristi lebih dari
satu kali)
11. Diadakan pemindahan hosti-hosti (Sakramen Mahakudus) dalam
sibori yang ditutup kain putih (bukan monstrans) yang dibawa
oleh imam yang mengenakan velum.
12. Perarakan Sakramen Mahakudus ini diiringi lagu PS 501 (Mari Kita
Memadahkan) setiap bait diselingi penyembahan-penyembahan
(berlutut) oleh umat yang ditandai bunyi klotohkan kayu
13. Sakramen Mahakudus disimpan dalam tabernakel atau piksis
atau sibori, jangan di dalam monstrans
14.Tempat menyimpan Sakramen Mahakudus itu dihiasi secara
sederhana untuk keperluan adorasi dan meditasi, namun jangan
berupa kubur/makam, karena tempat itu semata-mata hanya
untuk ‘menyimpan’ Sakramen Mahakudus, bukan untuk
‘mengenangkan’ pemakaman
15. Umat melanjutkan Adorasi dan meditasi di hadapan Sakramen
Mahakudus (tuguran); Tuguran bukan berarti menunggu kuburan
mayat Yesus, Yesus baru wafat besoknya. Tuguran bermakna doa
dan berjaga bersama Yesus di Bukit Zaitun.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
62
Dianjurkan untuk merenungkan (Injil Yohanes 13-17) di depan
Sakramen Mahakudus, baik secara pribadi/ kelompok, bersama /
bergantian.
Namun setelah tengah malam, sembah sujud hendaknya
dilakukan secara sederhana, karena hari kesengsaraan Tuhan
sudah dimulai
16.Patung-patung, gambar-gambar, ikon-ikon dan relief-relief ditutup
dengan kain warna merah atau ungu. Tidak salah bila sudah
ditutup pada hari Sabtu sebelum hari Minggu ke-5. Lampu-lampu
atau lilin yang ada disekitar patung itu dimatikan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
63
1. Misa untuk mengenang perjamuan Tuhan dirayakan petang hari,
pada jam yang sesuai, dengan partisipasi penuh dari seluruh umat
setempat, semua imam, dan semua pelayan yang melaksanakan
tugas khusus masing-masing.
2. Semua imam boleh berkonselebrasi dalam misa sore, meskipun
mereka sudah berkonselebrasi dalam misa krisma, juga kalau
mereka sudah merayakan misa lain demi kepentingan umat.
3. Kalau ada alasan pastoral yang mendesak, uskup setempat dapat
memberi izin untuk merayakan lebih dari satu misa di gereja dan
tempat-tempat doa yang ada. Misa itu hendaknya dilaksanakan
pada petang hari; kalau sungguh terpaksa, misa dapat
dilaksanakan pada pagi hari, tetapi hanya untuk umat yang sama
sekali tidak dapat menghadiri misa petang. Tetapi harus dijaga,
jangan sampai perayaan semacam itu hanya melayani kepentingan
pribadi perorangan atau kelompok-kelompok kecil tertentu, dan
jangan merugikan misa petang.
4. Komuni kudus dapat dibagikan kepada umat hanya pada waktu
misa. Tetapi pelayanan komuni orang sakit dapat dilaksanakan
kapan saja pada hari ini.
5. Altar hendaknya dihias dengan bunga secara sederhana supaya sesuai
dengan ciri khas hari ini. Tabernakel harus kosong sama sekali.
Dalam misa ini hendaknya dikonsekrasikan hosti yang cukup
untuk komuni imam dan umat pada hari ini dan hari berikutnya
(Jumat Agung).
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
64
6. Antifon Pembuka
Gal. 6:14
Kita harus bangga akan salib Tuhan kita
Yesus Kristus: pohon keselamatan,
kehidupan dan kebangkitan kita,
sumber penebusan dan pembebasan kita.
7. Madah Kemuliaan dinyanyikan. Selama Madah Kemuliaan
dilagukan, lonceng (bel / giring-giring) dibunyikan. Sesudah itu
lonceng tidak dibunyikan lagi sampai Madah Kemuliaan dalam
misa Malam Paskah, kecuali kalau uskup setempat, karena
alasan yang sesuai, menentukan lain.7 Demikian pula organ dan
alat musik lain boleh dibunyikan hanya untuk menopang
nyanyian.
7
Sesudah Madah Kemuliaan pada Kamis Putih, bel dapat diganti dengan genta dari kayu.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
65
8. Doa Pembuka
Marilah kita berdoa
Ya Allah,
dalam perjamuan malam yang amat kudus ini,
Putra Tunggal-Mu yang akan menyerahkan diri-Nya
kepada kematian,
mempercayakan kepada Gereja
kurban yang baru dan kekal,
serta perjamuan cinta kasih-Nya.
Semoga kami yang merayakan perjamuan malam ini
menimba kepenuhan kasih dan hidup
dari misteri yang luhur dan agung itu.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
9. Sesudah pemakluman Injil imam menyampaikan homili. Dalam
homili hendaknya dikemukakan peristiwa-peristiwa penting yang
diperingati dalam misa ini, yaitu penetapan Ekaristi kudus dan
sakramen imamat, serta perintah Tuhan supaya kita saling
mengasihi sebagai saudara.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
66
PEMBASUHAN KAKI
10. Seusai homili diadakan pembasuhan kaki para pria terpilih8, jika
pertimbangan pastoral menyarankan demikian.
11. Orang-orang yang telah dipilih diantar oleh para pelayan ke tempat
duduk yang sudah disediakan. Kalau perlu, imam menanggalkan
kasula. Kemudian imam menghampiri tiap-tiap orang, dan dengan
bantuan para pelayan, ia membasuh kaki mereka serta
menyekanya.
12. Sementara itu dilagukan beberapa dari antifon berikut, atau
nyanyian lain yang sesuai.
Antifon 1
Bdk. Yoh. 13:4,5,15
Tuhan bangun dari meja perjamuan,
menuang air ke dalam bejana,
lalu membasuh kaki murid-murid-Nya:
teladan ini Ia wariskan kepada mereka.
Antifon 2
Bdk. Yoh. 13:12,13,15
Sesudah makan bersama murid-murid-Nya,
Tuhan Yesus membasuh kaki mereka,
dan bersabda kepada mereka:
Mengertikah kamu,
apa yang Aku, Tuhan dan Gurumu,
telah perbuat kepadamu?
Aku memberi kamu teladan,
supaya kamu pun berbuat demikian.
8
Kongregasi Ibadat, Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya, no. 51.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
67
Antifon 3
Yoh. 13:6,7,8
U:
Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?
Yesus menjawab kepada Petrus:
Kalau Aku tidak membasuh kakimu,
Engkau tidak lagi menjadi pengikut-Ku.
P:
Lalu Yesus sampai pada Simon Petrus,
dan Petrus berkata kepada-Nya:
U:
Tuhan,...
P:
Yang Kuperbuat sekarang ini belum kaupahami.
Kelak engkau akan mengerti.
U:
Tuhan, ...
Antifon 4
Bdk. Yoh. 13:14
Kalau Aku, Tuhan dan Gurumu, membasuh kakimu,
kamu pun harus membasuh kaki satu terhadap yang
lain.
Antifon 5
Yoh. 13:35
U: Inilah tanda bagi semua orang bahwa kamu
murid-murid-Ku,
yaitu kalau kamu saling mengasihi.
P:
Yesus bersabda kepada para murid-Nya:
U: Inilah ...
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
68
Antifon 6
Yoh. 13:34
Perintah baru Kuberikan kepadamu,
yaitu supaya kamu saling mengasihi,
sebagaimana Aku telah mengasihi kamu, sabda
Tuhan.
Antifon 7
Bdk. 1Kor. 13:13
U:
Hendaklah dalam dirimu tinggal ketiga hal ini:
iman, harapan, dan kasih
tetapi yang paling besar di antaranya ialah kasih.
P:
Kini tinggal ketiga hal ini:
iman, harapan, dan kasih,
tetapi yang paling besar di antaranya ialah kasih.
U:
Hendaklah ...
13. Sesudah pembasuhan kaki imam membasuh tangan dan
menyekanya. Lalu ia mengenakan kembali kasula dan menuju
tempat duduk; di sini ia memimpin doa umat.
Syahadat ditiadakan
LITURGI EKARISTI
14. Pada awal Liturgi Ekaristi dapat diadakan perarakan umat
beriman; dalam perarakan itu, di samping roti dan anggur, dapat
dibawa pemberian untuk kaum miskin.
Sementara itu dilagukan nyanyian berikut atau nyanyian lain yang
sesuai.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
69
NYANYIAN
U:
Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan.
P:
Cinta Kristus menyatukan kita semua.
Dalam Dia bersoraklah dan bersukalah.
Bertakwalah, sayangilah Tuhan yang hidup.
Mari saling mengasihi sebulat hati.
Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan.
U:
P:
U:
P:
Marilah kita berkumpul bersatu hati.
Hendaklah kita hindarkan perselisihan.
Hentikanlah perbantahan dan permusuhan.
Semoga di tengah kita hadirlah Kristus.
Jika ada cinta kasih, hadirlah Tuhan.
Beserta orang kudus-Mu, ya Kristus Tuhan,
kami memandang wajah-Mu yang mengagumkan.
Itu sukacita kami yang tak terhingga,
dan berbahagialah kami selama-lamanya. Amin.
15. Doa Persiapan Persembahan
Ya Tuhan,
perkenankanlah kami merayakan misteri ini dengan
pantas
karena setiap kali kenangan akan kurban ini
dirayakan,
terlaksanalah karya penebusan kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
70
16. Prefasi: Kurban dan Sakramen Kristus
Sungguh layak dan benar,
pantas dan menyelamatkan,
bahwa kami selalu dan di mana pun
bersyukur kepada-Mu, Tuhan, Bapa yang kudus,
Allah yang Mahakuasa dan kekal:
dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami.
Dia, Imam yang sejati dan abadi,
dengan menetapkan bentuk kurban yang kekal,
menjadi yang pertama yang telah
mempersembahkan diri kepada-Mu
sebagai kurban keselamatan;
dan kami diperintahkan oleh-Nya
untuk mempersembahkan kurban ini sebagai
kenangan akan Dia.
Dengan menyambut Tubuh-Nya
yang telah dikurbankan bagi kami,
kami dikuatkan.
Dengan minum Darah-Nya
yang telah ditumpahkan bagi kami,
kami dibersihkan.
Dari sebab itu,
bersama para Malaikat dan Malaikat Agung,
bersama Singgasana dan Kekuasaan,
serta seluruh Laskar Surgawi,
kami melagukan madah kemuliaan bagi-Mu,
dengan tak henti-hentinya berseru:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
71
17. Apabila digunakan Kanon Romawi, dipilih Communicantes
(“Dalam persatuan dengan seluruh Gereja…”), Hanc igitur
(“Maka kami mohon ya Tuhan”), dan Qui pridie (“Pada hari
sebelum...”) khusus.
18. Sambil merentangkan tangan, imam berkata:
I: Ya Bapa yang mahamurah,
dengan rendah hati kami mohon
demi Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami:
Imam mengatupkan tangan dan melanjutkan:
Sudilah menerima dan memberkati 
Imam membuat tanda salib satu kali atas roti dan anggur sambil
berkata:
pemberian ini, persembahan ini,
kurban kudus yang tak bernoda ini.
Sambil merentangkan tangan, imam melanjutkan:
Kami mempersembahkannya kepada-Mu
pertama-tama untuk Gereja-Mu yang kudus dan
katolik.
Semoga Engkau memberikan kepadanya damai,
perlindungan, persatuan, dan bimbingan
di seluruh dunia
bersama hamba-Mu Paus kami...,
dan Uskup kami...,9
serta semua orang
9
Di sini dapat disebut uskup koajutor atau uskup pembantu, atau uskup lain, sebagaimana
diuraikan dalam Pedoman Umum Misale Romawi, no. 149.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
72
yang menjaga dan menumbuhkan iman katolik,
sebagaimana kami terima dari para rasul.
Ingatlah, ya Tuhan, akan hamba-hamba-Mu...
yang meminta doa kami;
19. Imam mengatupkan tangan dan berdoa sejenak untuk orang-orang
yang hendak ia doakan. Kemudian, sambil merentangkan tangan,
ia melanjutkan:
dan semua orang yang berhimpun di sini,
yang iman dan baktinya Engkau kenal dan Engkau
maklumi;
bagi mereka, kurban ini kami persembahkan
kepada-Mu.
Ingatlah juga akan mereka
yang mempersembahkan kepada-Mu kurban pujian
ini
bagi dirinya sendiri
dan bagi kaum kerabatnya
untuk penebusan jiwa mereka,
untuk keselamatan dan kesejahteraan
yang mereka harapkan dari-Mu,
ya Allah yang benar, hidup dan kekal.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
73
20. Communicantes
* Dalam persatuan dengan seluruh Gereja
kami merayakan hari yang amat suci ini
saat Tuhan Yesus Kristus diserahkan bagi
kami;
juga, kami mengenang dan menghormati:
terutama Santa Maria, tetap perawan mulia,
Bunda Yesus Kristus, Tuhan dan Allah kami,
Santo Yusuf, suaminya,
serta para rasul dan para martir-Mu yang bahagia,
Petrus dan Paulus, Andreas,
(Yakobus dan Yohanes,
Tomas, Yakobus dan Filipus,
Bartolomeus dan Matius,
Simon dan Tadeus:
Linus, Kletus, Klemens dan Sikstus,
Kornelius dan Siprianus,
Laurensius dan Krisogonus,
Yohanes dan Paulus,
Kosmas dan Damianus)
dan semua orang kudus-Mu.
Atas jasa dan doa mereka
lindungilah dan tolonglah kami
dalam segala hal.
Imam mengatupkan tangan.
U:
Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
74
21. Sambil merentangkan tangan, imam melanjutkan:
Maka kami mohon, ya Tuhan,
sudilah menerima persembahan kami, hambahamba-Mu,
dan persembahan seluruh keluarga-Mu ini,
yang kami persembahkan kepada-Mu pada hari
ini,
saat Tuhan kami Yesus Kristus
menyerahkan kepada murid-murid-Nya
misteri Tubuh dan Darah-Nya untuk dirayakan.
Bimbinglah jalan hidup kami dalam damai-Mu,
luputkanlah kami dari hukuman kekal,
dan terimalah kami
dalam kawanan para pilihan-Mu.
Imam mengatupkan tangan.
Demi Kristus, Tuhan kami.
U:
Amin.
22. Sambil mengulurkan tangan di atas roti dan anggur, imam berkata:
Ya Allah, kami mohon,
sudilah memberkati dan menerima
persembahan kami ini
sebagai persembahan yang sempurna, yang benar,
dan yang layak di hadapan-Mu,
agar bagi kami
menjadi Tubuh dan Darah Putra-Mu terkasih,
Tuhan kami, Yesus Kristus.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
75
Imam mengatupkan tangan.
23. Sabda Tuhan berikut hendaknya dibawakan dengan ucapan yang
jelas, sesuai dengan maksud kata-kata itu.
I
Pada hari ini, sehari sebelum menderita demi
keselamatan kami dan semua orang,
Imam mengambil roti, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja
altar, ia melanjutkan:
Ia mengambil roti
dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia,
Imam menengadah.
dan sambil menengadah kepada-Mu,
Allah Bapa-Nya yang mahakuasa,
Ia mengucap syukur dan memuji Dikau,
memecah-mecahkan roti itu,
dan memberikannya kepada murid-murid-Nya
seraya berkata:
Imam membungkuk sedikit.
Sabda Tuhan berikut hendaknya dibawakan dengan ucapan yang jelas,
sesuai dengan maksud kata-kata itu.
TERIMALAH DAN MAKANLAH:
INILAH TUBUHKU
YANG DISERAHKAN BAGIMU.
Imam memperlihatkan Hosti Suci kepada umat, lalu meletakkanNya
kembali pada patena, kemudian berlutut menyembahnya.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
76
Dalam misa konselebrasi, waktu Hosti Suci diperlihatkan, para
konselebran memandangNya, kemudian – waktu selebran utama
berlutut – menghormatiNya dengan membungkuk khidmat.
24. Sesudah itu, sambil mengatupkan tangan, imam melanjutkan:
I
Demikian pula, sesudah perjamuan,
Imam mengambil piala, dan sambil mengangkatnya sedikit di atas meja
altar, ia melanjutkan:
I
Ia mengambil piala yang luhur
dengan tangan-Nya yang kudus dan mulia.
Sekali lagi Ia mengucap syukur dan memuji Dikau,
lalu memberikan piala itu kepada murid-murid-Nya
seraya berkata:
Imam membungkuk sedikit.
Sabda Tuhan berikut hendaknya dibawakan dengan ucapan yang jelas,
sesuai dengan maksud kata-kata itu.
TERIMALAH DAN MINUMLAH:
INILAH PIALA DARAHKU,
DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL,
YANG DITUMPAHKAN BAGIMU
DAN BAGI SEMUA ORANG
DEMI PENGAMPUNAN DOSA.
LAKUKANLAH INI UNTUK
MENGENANGKAN DAKU.
Imam memperlihatkan piala kepada umat, lalu meletakkannya di atas
korporale, kemudian berlutut menyembahnya.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
77
Dalam misa konselebrasi, waktu piala diperlihatkan, para konselebran
memandangnya, kemudian – waktu selebran utama berlutut –
menghormatinya dengan membungkuk khidmat.
25. Sesudah itu, imam mengajak umat melagukan/mengucapkan salah
satu aklamasi anamnesis. Lagu Aklamasi Anamnesis, lihat halaman
335.
I
U
Marilah menyatakan misteri iman kita.
Wafat Kristus kita maklumkan,
kebangkitan-Nya kita muliakan,
kedatangan-Nya kita rindukan.
Atau: (2)
I
U
Marilah mewartakan harapan iman kita.
Kristus telah wafat,
Kristus telah bangkit,
Kristus akan kembali.
Atau: (3)
I
U
Marilah mewartakan misteri iman.
Yesus, Tuhan kami,
dengan wafat, Engkau menghancurkan kematian;
dengan bangkit, Engkau memulihkan kehidupan.
Datanglah dalam kemuliaan.
Atau: (4)
I
U
Setiap kali kita makan roti ini
dan minum dari piala ini,
kita menyatakan iman kita.
Wafat-Mu kami kenang,
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
78
ya Tuhan yang bangkit mulia.
Datanglah, umat-Mu menanti
penuh iman dan harapan.
Atau: (5)
I
U
Agunglah misteri iman kita.
Tuhan, Engkau telah wafat.
Tuhan, sekarang ‘Kau hidup.
Engkau Sang Juruselamat:
Datanglah, ya Yesus Tuhan.
Atau: (6)
I
U
Sungguh agung misteri iman kita.
Tuhan, penebus dunia,
dengan salib dan kebangkitan-Mu
Engkau membebaskan manusia.
Selamatkanlah kami, umat-Mu.
26. Kemudian, sambil merentangkan tangan, imam berkata:
I:
Oleh karena itu, ya Bapa,
kami, hamba-Mu,
dan juga umat-Mu yang kudus,
mengenangkan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami:
penderitaan-Nya yang menyelamatkan,
kebangkitan-Nya dari alam maut,
dan juga kenaikan-Nya yang mulia ke surga.
Dari anugerah-anugerah
yang telah Engkau berikan kepada kami,
ya Allah yang mahamulia,
kami mempersembahkan kepada-Mu,
kurban yang murni,
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
79
kurban yang suci,
kurban yang tak bernoda,
roti suci kehidupan abadi,
dan piala keselamatan kekal.
27.
Sudilah memandang persembahan ini
dengan hati yang rela dan wajah berseri;
dan sudilah menerimanya
seperti Engkau berkenan menerima
persembahan hamba-Mu Habel,
dan kurban leluhur kami Abraham,
dan seperti Engkau berkenan menerima
kurban suci dan tak bernoda
yang dipersembahkan kepada-Mu
oleh Melkisedek, Imam Agung-Mu.
28. Imam mengatupkan tangan, dan sambil membungkuk ia
melanjutkan:
I
Kami mohon kepada-Mu,
ya Allah yang mahakuasa:
utuslah malaikat-Mu yang kudus
mengantar persembahan ini
ke altar-Mu yang luhur,
ke hadapan keagungan ilahi-Mu,
agar kami semua
yang mengambil bagian dalam perjamuan ini
dengan menyambut Tubuh dan Darah Putra-Mu,
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
80
Imam kembali tegak dan membuat tanda salib sambil berkata:
dipenuhi dengan segala berkat dan rahmat
surgawi.
Imam mengatupkan tangan.
U
Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.
29. Kemudian, sambil merentangkan tangan, imam berkata:
I
Ingatlah juga, ya Tuhan,
akan hamba-hamba-Mu ... dan ...
yang telah mendahului kami dengan meterai
iman,
dan beristirahat dalam damai.
Imam mengatupkan tangan dan berdoa sejenak untuk orang-orang yang
hendak ia doakan.
Kemudian, sambil merentangkan tangan, ia melanjutkan:
I
Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan,
perkenankanlah mereka dan semua orang
yang telah beristirahat dalam Kristus,
mendapatkan kebahagiaan, terang, dan damai.
Imam mengatupkan tangan.
U:
Demi Kristus, Tuhan kami.
Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
81
30. Kemudian, sambil menepuk dada dengan tangan kanan, ia berkata:
I:
Perkenankanlah juga kami,
hamba-hamba-Mu yang berdosa ini,
31. Sambil merentangkan tangan, imam melanjutkan:
yang berharap atas kerahiman-Mu yang
melimpah,
mengambil bagian dalam persekutuan
dengan para rasul dan para martir-Mu yang
kudus:
dengan Yohanes Pembaptis,
Stefanus, Matias dan Barnabas,
(Ignasius dan Aleksander,
Marselinus dan Petrus,
Felisitas dan Perpetua,
Agata dan Lusia,
Agnes, Sesilia, dan Anastasia,)
dan semua orang kudus-Mu:
perkenankanlah kami
menikmati kebahagiaan bersama mereka,
bukan karena jasa-jasa kami,
melainkan karena kelimpahan pengampunan-Mu.
Imam mengatupkan tangan.
Demi Kristus, Tuhan kami.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
82
32. Sambil tetap mengatupkan tangan, imam melanjutkan:
I:
Dengan pengantaraan Dia
Engkau senantiasa menciptakan,
menguduskan, menghidupkan, memberkati,
dan menganugerahkan segala yang baik
kepada kami.
Sambil mengangkat piala dan patena dengan Hosti Suci di atasnya,
imam berkata/bernyanyi:
I:
U:
33.
Dengan pengantaraan Kristus,
bersama Dia dan dalam Dia,
bagi-Mu, Allah Bapa yang mahakuasa,
dalam persekutuan dengan Roh Kudus,
segala hormat dan kemuliaan
sepanjang segala masa.
Amin.
Pada saat komuni sangatlah cocok kalau imam menyerahkan
roti Ekaristi dari meja altar kepada diakon, akolit, atau pelayan
komuni tak-lazim, untuk kemudian dibawa kepada orang-orang
sakit yang harus menyambut komuni di rumah.
34. Antifon Komuni
1Kor. 11:24,25
Inilah tubuh-Ku, yang dikurbankan bagimu.
Inilah piala Perjanjian Baru dalam darah-Ku,
sabda Tuhan.
Setiap kali kamu menyambutnya,
lakukanlah untuk mengenangkan Daku.
35.
Sesudah komuni, sibori dengan hosti untuk komuni hari berikut
tetap dibiarkan di atas altar.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
83
Imam berdiri di depan kursi pemimpin dan memanjatkan Doa sesudah
Komuni.
36. Doa sesudah Komuni
Allah yang mahakuasa,
dalam hidup di dunia ini kami dikuatkan
oleh Perjamuan Putra-Mu.
Semoga kami layak untuk turut menikmati
perjamuan abadi di surga.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa.
PEMINDAHAN SAKRAMEN MAHAKUDUS
37. Seusai Doa sesudah Komuni, sambil berdiri, imam mengisi
pedupaan dan memberkatinya. Lalu, sambil berlutut ia mendupai
Sakramen Mahakudus tiga kali. Kemudian imam mengenakan
velum berwarna putih di atas bahunya, berdiri, menyelubungi sibori
dengan ujung-ujung velum dan mengangkatnya.
38. Lalu dimulailah perarakan. Dengan disemarakkan lentera dan
kepulan asap dupa, Sakramen Mahakudus diarak melintasi gereja
menuju tempat penyimpanan yang disiapkan di bagian lain dari
gedung gereja atau di ruang lain yang dihiasi secara serasi.
Pelayan pembawa salib berjalan paling depan, diapit dua pelayan
lain yang membawa lilin bernyala, disusul para pelayan lain yang
membawa lilin bernyala. Di depan imam yang membawa
Sakramen Mahakudus berjalan pelayan yang membawa pedupaan
yang mengepul. Sementara itu dilagukan Pange lingua (kecuali dua
bait terakhir) atau nyanyian ekaristis lain.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
84
39. Setibanya perarakan di tempat penyimpanan Sakramen
Mahakudus, imam, kalau perlu dibantu oleh diakon, meletakkan
sibori di dalam tabernakel yang pintunya dibiarkan tetap terbuka.
Pentakhtaan dengan monstrans tidak diperkenankan.10 Lalu ia
mengisi pedupaan, dan sambil berlutut mendupai Sakramen
Mahakudus. Sementara itu dilagukan Tantum Ergo Sacramentum
atau nyanyian ekaristis lain. Kemudian diakon atau imam sendiri
menutup pintu tabernakel.
Tempat penyimpanan Sakramen Mahakudus tidak boleh
berbentuk “makam suci”; … tempat penyimpanan Sakramen
Mahakudus tidak dimaksudkan untuk menunjukkan
pemakaman Tuhan, melainkan untuk menyimpan hosti suci untuk
komuni pada Jumat Agung.11
40. Setelah bersembah sujud sejenak dalam keheningan, imam dan para
pelayan berlutut, lalu kembali ke sakristi.
41. Pada saat yang tepat segala hiasan dan perlengkapan altar diambil.
Jika mungkin salib-salib dikeluarkan dari gereja. Seyogyanya salibsalib yang tetap ada dalam gereja diselubungi.
42. Siapa saja yang sudah ambil bagian dalam misa sore mengenang
perjamuan Tuhan, tidak perlu lagi melaksanakan Ibadat Sore.
43. Umat hendaknya diajak melaksanakan sembah sujud di hadapan
Sakramen Mahakudus selama waktu yang cocok pada malam hari
seturut kebiasaan dan keadaan setempat. Akan tetapi, sesudah
tengah malam, sembah sujud hendaknya dilakukan secara
sederhana.
44. Kalau di salah satu gereja tidak dilaksanakan perayaan Jumat
Agung untuk mengenang sengsara Tuhan, misa ditutup seperti
biasa, dan Sakramen Mahakudus disimpan dalam tabernakel.
10
Kongregasi Ibadat, Surat Edaran Perayaan Paskah dan Pesiapannya, no. 55.
11
Sda.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Kamis Putih
85
JUMAT AGUNG
1.
Bahwa seturut tradisi yang dijalankan sejak zaman kuno, pada
Jumat Agung Gereja tidak merayakan Ekaristi, jadi tidak ada
Doa Syukur Agung dalam perayaan ini. Namun, komuni suci
yang dikonsekrir pada Kamis Putih diterimakan kepada umat. 12
2.
Bahwa perayaan-perayaan sakramen pada hari ini dilarang
keras, kecuali sakramen tobat dan sakramen orang sakit.13
3.
Bahwa Perayaan Sengsara dan Wafat Kristus diadakan pada
siang menjelang jam 15.00 waktu setempat.14
4.
Bahwa Tata Perayaan Sengsara dan Wafat Kristus yang berasal
dari Tradisi-kuno Gereja, yakni: Ibadat Sabda, Penghormatan
Salib, Perayaan Komuni, harus diadakan dengan tepat dan setia
dan tidak boleh diubah sesukanya.15
5.
Bahwa BACAAN yang tersedia harus dibacakan lengkap.16
6.
Bahwa untuk pengangkatan salib, hendaknya dipakai salib yang
cukup besar dan indah.17
7.
Bahwa HANYA SATU SALIB yang disediakan untk dihormati
demi mempertahankan kesejatian tanda.18, kecuali bila ada
alasan pastoral masih dimungkinkan beberapa salib tambahan
diberkati bersama salib utama dan pada penciuman salib
ditempatkan pada titik- titik tempat umat menerima komuni.
12
Bdk. op.cit. Perayaan Paskah dan Persiapannya, no. 48 dan 59.
13
Bdk. Ibid., no. 61.
14
Bdk. Ibid., no. 63.
15
Bdk. Ibid., no. 64.
16
Bdk. Ibid., no. 66.
17
Bdk. ibid., no. 68.
18
Bdk. ibid., no. 69
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
86
Beberapa catatan seputar upacara penghormatan salib yang sering
ditanyakan umat.
1. Tentang penghormatan salib pada upacara Jumat Agung, apakah
tidak lagi dilakukan oleh umat satu persatu, tetapi secara umum
dengan cara salib dibawa berkeliling oleh petugas dan umat
hanya menghormat di tempat duduk saja?
Jawaban:
Konfirmasi dari Romo Harimanto (narasumber Liturgi yang
menyatakan ini)
“Yang benar hanya 1 Salib yang dipakai untuk penghormatan
salib. Umat boleh mencium atau menyentuh. Jika umat banyak,
maka tak perlu semua maju. Penghormatan pribadi bisa
dilakukan setelah ibadat. Penggandaan salib melemahkan makna
Salib Kristus yang satu dan sama. Ini ajaran lama bukan baru.“
Pencerahan 19
Pendapat tersebut benar karena sejalan dengan Surat Edaran
tentang Perayaan Paskah dan Persiapannya.
“Salib harus disajikan kepada setiap orang beriman untuk
dihormati, karena penghormatan pribadi adalah unsur hakiki
perayaan ini; hanya bila hadir jemaat yang amat besar, ritus
penghormatan bersama dapat dilaksanakan.”
“Hanya satu salib disediakan untuk dihormati, karena
dituntut kesejatian tanda. Pada penghormatan salib dinyanyikan
antifon, improperia dan madah, yang mengingatkan sejarah
keselamatan dalam bentuk lirik; tetapi dapat juga diambil
nyanyian lain yang sesuai.”20
Salib disediakan oleh Gereja. Jika umat terlalu banyak,
pemecahan pastoralnya adalah pihak Paroki menyediakan
beberapa salib di beberapa titik tempat penerimaan Komuni Suci,
tentu saja pemberkatan salib yang lain diusahakan bersama
dengan Salib Utama.
19
Oleh Romo Zepto-Triffon.
20
Lih. op.cit., Perayaan Paskah dan Persiapannya, no. 69.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
87
2. Tentang sikap penciuman salib pada Jumat Agung: berlutut dulu
baru mencium salib?
Pencerahan21 :
Sebelum cium salib baik bila dapat berlutut khidmat. Sikap ini
lebih menunjukkan hormat total dengan kesungguhan yang
mendalam. Tetapi yang terutama adalah sikap batin saat
menghormat Salib Kristus yang sesungguhnya .
Dalam tradisi lama, umat berlutut tiga kali untuk mengenangkan
Yesus yang jatuh tiga kali dan sekaligus menunjukkan hormat
total. (bandingkan banyak ungkapan diulang tiga kali untuk
menunjukkan kesungguhan yang mendalam)
3. Tentang Passio yang membosankan pada perayaan Jumat
Agung, apakah diharuskan? Apakah diperkenankan bila diganti
dengan cara yang lain, misalnya film atau drama? Atau apakah
bacaan passio boleh disingkat?
Pencerahan:
Passio pada hari Jumat (juga Minggu Palma) adalah Sabda
Tuhan, dan untuk Hari Jumat Agung diambil dari Injil Yohanes.
Maka Sabda Tuhan harus diwartakan dan tidak boleh digantikan
oleh bacaan atau pun bentuk ekspresi lain termasuk drama dan
tidak boleh disingkat.
Drama bila akan ditampilkan dapat diadakan pada pagi hari
sekitar jam 10.00-an untuk menggantikan permenungan “Jalan
Salib”. Sebaiknya penyelenggaraannya dipisahkan/ sebelum
penyelenggaraan Ibadat Jalan Salib. Drama dapat dilakukan di
aula paroki atau di tempat lain. Untuk diperagakan di atas panti
imam, rasanya kurang pas untuk membantu pemahaman litrugi
yang baik dan benar.
21
Oleh P. Yohanes Samiran, SCJ.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
88
Hal lain yang perlu diperhatikan, bahaya drama masuk dalam
liturgi, karena orang akhirnya tergoda untuk memperhatikan tokoh
pemeran itu siapa dll, dan juga fokus umat tidak lagi kepada hal
liturgis, tetapi seperti sedang “pause” dan nonton “panggung”. Hal
ini sebenarnya termasuk “pelecehan” liturgi yang tidak perlu
terjadi.
Passio yang panjang, bisa dipersingkat. Bacaan resmi yang
tersedia biasanya juga menyediakan dua alternatif, yakni versi
lengkap (= panjang) atau versi singkat. Tetapi tetap mengambil
passio hari bersangkutan. Kalau dinyanyikan terlalu panjang,
boleh juga dibacakan dengan baik. Dibawakan oleh 3 orang,dan
peran Yesus dibawakan oleh imam. Yang pokok dan utama:
Sabda Tuhan harus diwartakan, dan tidak digantikan atau
ditiadakan.
PEDOMAN UMUM MISSALE ROMAWI (PUMR) dan INSTRUKSI
REDEMPTIONIS SACRAMENTUM (Sakramen Penebusan)
menegaskan :
“Untuk sebagian besar, penyerasian-penyerasian itu terbatas
pada pemilihan ritus atau teks, yakni pemilihan nyanyian, bacaan,
doa, ajakan, dan tata gerak yang lebih sesuai dengan kebutuhan,
kesiapan, dan kekhasan jemaat. Pemilihan-pemilihan seperti itu
dipercayakan kepada imam yang memimpin perayaan Ekaristi.
Namun, imam harus ingat bahwa dia adalah pelayan liturgi
kudus, dan bahwa ia sendiri tidak diizinkan menambah,
mengurangi, atau mengubah sesuatu dalam perayaan Misa atas
kemauannya sendiri.” 22
“Bila Alkitab dibacakan dalam gereja, Allah sendiri bersabda
kepada umat-Nya, dan Kristus sendiri mewartakan kabar
gembira, sebab Ia hadir dalam sabda itu. Oleh karena itu,
pembacaan Sabda Allah merupakan unsur yang sangat penting
22
Lih. PUMR, no. 24
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
89
dalam liturgi. Umat wajib mendengarkannya dengan penuh
hormat...” 23
“Bacaan-bacaan
dari
Alkitab
dan
nyanyian-nyanyian
tanggapannya merupakan bagian pokok dari Liturgi Sabda,
sedangkan homili, syahadat, dan doa umat memperdalam Liturgi
Sabda dan menutupnya. Sebab dalam bacaan, yang diuraikan
dalam homili, Allah sendiri bersabda kepada umat-Nya...” 24
“Tidak juga diperkenankan meniadakan atau menggantikan
bacaan-bacaan Kitab suci yang sudah ditetapkan, atas inisiatif
sendiri, apalagi "menggantikan bacaan atau Mazmur Tanggapan
yang berisikan firman Allah, dengan teks-teks yang bukan dari
Kitab Suci".25
4. Pembawa Kisah Sengsara Tuhan – pada Hari Minggu Palma dan
Jumat Agung
bagaimana aturannya?
Pencerahani :
Norma liturgis tidak memberi perintah tegas bahwa petugas
membawakan KISAH SENGSARA TUHAN pada Mnggu Palma
dan Jumat Agung, harus oleh LAKI-LAKI. Hal itu hanyalah aturan
yang secara IMPLISIT, bukan perintah yang tegas.
Kongregasi Ajaran Ilahi dalam Litterae Circulares De Festis
Paschalibus Praeparandis et Celebrandis atau Surat Edaran
tentang Perayaan Paskah dan Persiapannya, no 33, mengatakan
:
“Kisah Sengsara Tuhan dibawakan dengan meriah. Dianjurkan
untuk membacakan atau menyanyikannya secara tradisional oleh
23
Lih. ibid., no. 29.
24
Lih. ibid., no. 55.
25
Komisi Liturgi KWI, Redemptionis Sacramentum (Sakramen Penebusan), Jakarta,
Desember 2004, no. 62, hal. 37
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
90
tiga orang, yang mengambil alih peran Kristus, Penginjil dan
umat. Harus dibawakan oleh para diakon atau imam, atau, bila
tidak ada, oleh lektor; dalam hal ini peran Kristus dikhususkan
bagi imam. Pada pewartaan kisah sengsara ini tidak dinyalakan
lilin; dupa, salam bagi umat dan penandaan buku tidak diadakan;
hanya para diakon sebelumnya mohon berkat imam, seperti pd
Injil.” ii
Lain halnya dengan PENCUCIAN KAKI pada Kamis Putih yang
dengan tegas dikatakan bahwa sesuai dengan tradisi diadakan
pencucian kaki pada PRIA-PRIA TERPILIH.iii
Tentang norma ‘mohon berkat’, juga selingan lagu dalam Passio
ada banyak sumber yang kadang membuat bingung umat karena
perbedaannya.
Sebetulnya tidak perlu bingung dengan perbedaan yang ada
sehubungan dengan topik ini. Karena dalam beberapa hal lain
kita masih akan menemukan perbedaan antara ritus-ritus standar
dalam buku-buku liturgis edisi typica yang diterbitkan Tahta Suci
dengan struktur ritus dalam buku-buku liturgis yang berlaku di
Konferensi episkopal atau di keuskupan-keuskupan. Hal ini akibat
dari penyesuaian (inkulturasi) yang dibuat.
Dalam buku Kisah Sengsara (Matius, Markus, Lukas & Yohanes)
diindikasikan adanya selingan berupa saat hening dan/atau lagu
yang sesuai. Selingan pertama, pada saat Yesus ditangkap di
taman Getsemani; selingan kedua, pada saat Yesus dijatuhi
hukuman mati oleh Pilatus; selingan ketiga, pada saat setelah
Yesus wafat di salib.
Contoh perbedaan: Dalam Missale Romanum (editio typica
2002), pada bacaan kisah sengsara Minggu Palma,
dicantumkan rubrik tentang selingan (hening/nyanyian
sesuai). Tapi dalam Tata perayaan Minggu Palma
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
tertia
tidak
yang
yang
91
diselenggarakan di Basilika Santo Petrus tahun 2007, tertera
rubrik selingan (saat hening) pada momen setelah Yesus wafat.
Jadi boleh dibuat selingan, karena sebenarnya passio sendiri
dibawakan dalam bentuk lagu, maka lagu tentu tidak dilarang
dalam hal ini, hanya sekali lagi harus sesuai dan menambah
penghayatan umat akan sengsara Tuhan yang sedang
direnungkan, dan bukan asal selingan. Pahami saja selingan
sebagai kesempatan merenungkan sabda yang telah didengar
melalui bantuan lagu. Ini tidak salah.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
92
BEBERAPA CATATAN SEPUTAR PERAYAAN LITURGI JUMAT AGUNG
MAKNA LITURGI:
Hari ini Gereja merayakan Pengenangan Sengsara Tuhan
Inilah Puncak Cinta Allah, yang telah menghampakan diriNya,
mengutus PuteraNya hidup, sengsara sampai wafat di salib untuk
menyelamatkan manusia, menyelamatkan kita semua dari kegelapan
dosa.
UNSUR KHAS :
1. Gereja merenungkan sengsara Kristus , menghormati salibNya,
serta mendoakan keselamatan seluruh dunia dalam doa umat
meriah .
2. Suasana ibadat hening, tanpa musik iringan, sejak perarakan
masuk
3. Tidak ada Perayaan Ekaristi, jadi tidak ada DSA,
4. Tapi ada Perayaan Komuni (hosti yang telah dikonsekrir pada
Kamis Putih)
KETENTUAN LITURGI
1. Hari ini ditetapkan sebagai hari laku tapa dan tobat dengan
kewajiban berpantang dan berpuasa bagi seluruh anggota Gereja.
2. Disebut juga sebagai hari puasa Paskah sebab sudah termasuk
dalam rangkaian Trihari Paskah. Namun dibedakan dengan harihari puasa Prapaskah (40hari).
Biasanya sudah dimulai sejak Kamis malam hingga menjelang
Sabtu Malam Paskah, saat itu Sang Pengantin Pria sudah
meninggalkan Gereja, maka seluruh Gereja berpuasa.
3. Tidak ada perayaan Ekaristi, tidak ada DSA ,namun Komuni Kudus
dibagikan kepada umat hanya dalam Perayaan Pengenangan
Sengsara Tuhan,kecuali orang sakit/viaticum
4. Perayaan dimulai pada jam 15.00 atau karena alasan pastoral
boleh juga tidak lama setelah jam 12.00. jangan sesudah jam
21.00
5. Dilarang merayakan Sakramen apa pun pada hari ini, kecuali
sakramen rekonsiliasi dan pengurapan orang sakit. Upacara
pemakaman pun dilaksanakan tanpa nyanyian, musik atau bunyi
lonceng.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
93
6. Umat sangat dianjurkan untuk mengikuti Ibadat Jalan Salib
terakhir di Jumat pagi hari.
Bila ingin mengadakan visualisasi jalan salib maka sangat
dianjurkan kemeriahan ini tidak melewati jam 12.00 , dan
sebaiknya diselenggarakan sebelum Ibadat Jalan Salib .
7. Warna liturgi : MERAH
– pencurahan Darah Kristus – sengsara dan wafat Kristus
8. Untuk membantu tujuannya, tatacara, urutan ibadat ditaati
dengan setia dan tertib
9. Susunan Liturgi :
I. Ritus Pembuka : Perarakan Hening, Penghormatan Altar, Doa
II. Liturgi Sabda : Bacaan I, Mazmur Tanggapan, Bacaan II, Bait
Pengantar Injil,
Pewartaan Injil : Kisah Sengsara, Doa Umat meriah (10 ujud
panjang )
III. Ritus Penghormatan Salib
IV. Ritus Komuni : Bapa Kami, Pemecahan Roti,Pembagian
Komuni, Doa Sesudah Komuni
V. Ritus penutup Berkat (Doa atas Umat), Perarakan Hening
10. Seluruh tata ibadat disusun untuk menunjang tujuan makna
perayaan
Membangun suasana hening, dukacita dalam penghormatan
iman yang mendalam merenungkan misteri SengsaraNya.
11. Diawali dengan Perarakan hening, imam dan para pelayan liturgi
berarakan memasuki ruang ibadat tanpa iringan, tanpa nyanyian
12. Lalu mereka menghormati altar dengan cara merebahkan diri
(tiarap) di depannya (simbol kefanaan manusia)
13. Semua bacaan (pertama dan kedua) harus dibacakan
14. Mazmur Tanggapan dan Bait Pengantar Injil dinyanyikan
15. Pewartaan Injil tentang Kisah Sengsara (Yohanes) dinyanyikan
atau dibacakan oleh (para) diakon atau petugas yang layak,tanpa
iringan. Dibawakan dengan cara sesuai dengan hakikatnya
(liturgis), yakni Yesus sendiri yang bersabda. Jika dibawakan oleh
para diakon atau awam, mereka meminta berkat dulu kepada
Imam Selebran sebelum membawakan Kisah Sengsara.
16. Dilanjutkan Doa Umat Meriah (10 ujud panjang) mendoakan
keselamatan seluruh dunia.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
94
17. Dilanjutkan Ritus Penghormatan Salib
(jumlah salib disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing
paroki).
18. Penghormatan Salib Suci merupakan puncak liturgi hari ini.
Ada 2 cara yaitu :
a. Dipimpin oleh imam selebran dengan tiga seruan “lihatlah
kayu Salib’(PS 04/505)
Dalam tiga kali pemberhentian menuju Altar. Dengan nada
yang semakin meninggi menandakan perhatian penting yang
harus diberikan. Umat berlutut dan melihat ke kayu salib,
memberi penghormatan.
b. Kayu salib diarak masuk ke dalam gereja oleh petugas dan
sesampainya di panti imam diserahkan kepada imam selebran
untuk membuka ikatan-ikatan tersebut sebanyak tiga kali juga
dengan berseru “Lihatlah kayu salib...”
19. Untuk penghormatan salib secara pribadi, masih dimungkinkan
beberapa salib tambahan diberkati bersama salib utama dan
pada penciuman salib ditempatkan pada titik- titik tempat umat
menerima komuni.
20. Penghormatan oleh umat secara pribadi, setelah Imam dan para
petugas melakukannya. Selama ritus ini lagu-lagu bertema
kesengsaraan dapat dinyanyikan
21. Ritus komuni diawali dengan mempersiapkan altar dan
meletakkan sibori-sibori berisi Tubuh Kristus (yang telah
dikonsekrasikan pada Kamis Putih) dan diakhiri dengan Doa
sesudah komuni yang dilanjutkan dengan (Ritus Penutup).
22. Imam menutup perayaan ini dengan mengulurkan kedua
tangannya ke atas jemaat (=berkat atau doa atas umat, tapi
bukan dengan tanda salib besar). Lalu dilanjutkan dengan
perarakan keluar dalam keheningan. Tiadanya tanda salib besar
ini karena Tuhan kita wafat, sehingga semua tanda-tanda yang
menandakan kehadiranNya ditiadakan.
23. Setelah ibadat selesai, altar dikosongkan kembali. Salib besar
yang dihormati tadi tetap di tempatnya didampingi empat lilin
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
95
1. Seturut tradisi yang sangat tua, pada hari ini dan hari berikutnya
Gereja sama sekali tidak merayakan sakramen selain Sakramen
Tobat dan Sakramen Pengurapan Orang Sakit.
2. Pada hari ini komuni kudus dibagikan kepada umat hanya pada
upacara peringatan sengsara Tuhan. Tetapi pelayanan komuni
kepada orang sakit, yang tidak dapat berpartisipasi dalam perayaan
ini, dapat dilaksanakan kapan saja pada hari ini, tetapi tidak
sesudah pukul 21.00.
3. Altar sama sekali kosong; tanpa salib, tanpa lilin dan tanpa kain
altar.
Mengenang Sengsara Tuhan
4. Acara Mengenang Sengsara Tuhan dilaksanakan sesudah tengah
hari, sekitar pukul tiga siang, kecuali jika atas pertimbangan
pastoral dipilih waktu sesudah itu.
Acara Mengenang Sengsara Tuhan terdiri atas tiga bagian, yakni
Liturgi Sabda, Penghormatan Salib, dan Komuni Kudus.
5. Imam dan diakon, kalau ada, dengan mengenakan busana liturgi
berwarna merah seperti yang biasanya dikenakan pada waktu misa,
berarak ke altar dalam keheningan. Setelah memberi hormat ke
altar, mereka meniarap, atau kalau keadaan tidak memungkinkan,
berlutut, dan berdoa sejenak dalam keheningan. Semua yang lain
berlutut.
6. Lalu imam dan para pelayan menuju ke tempat duduk. Di situ
imam menghadap ke arah umat dan sambil merentangkan tangan
mengucapkan satu dari doa-doa berikut tanpa ajakan “Marilah
kita berdoa.”
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
96
Doa Pembuka
Marilah kita berdoa
Ingatlah, ya Tuhan, akan belas kasih-Mu.
Kuduskanlah dan lindungilah selalu
hamba-hamba-Mu.
Bagi merekalah Kristus, Putra-Mu,
telah memulai misteri Paskah
dengan penumpahan darah-Nya.
Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa
sepanjang segala masa.
Atau:
Ya Allah, dengan sengsara Kristus,
Putra-Mu dan Tuhan kami,
Engkau telah membebaskan kami dari kematian,
warisan dosa pusaka, yang diturunkan
kepada seluruh bangsa manusia.
Perbaruilah kami menjadi serupa dengan Dia;
dan sebagaimana kami membawa dalam diri kami
citra manusia duniawi sejak lahir,
demikian pula semoga kami membawa
citra manusia surgawi berkat daya anugerah-Mu
yang menguduskan kami.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
97
BAGIAN PERTAMA:
LITURGI SABDA
7. Sesudah itu, seluruh umat duduk. Lalu dibacakan bacaan pertama,
kutipan dari Kitab Yesaya (52:13 – 53:12), disusul dengan
mazmur tanggapannya.
8. Menyusul bacaan kedua dari Surat kepada Orang Ibrani (4:14-16;
5:7-9) dan Bait Pengantar Injil.
9. Sesudah itu, dibacakan Kisah Sengsara Tuhan menurut Yohanes
(18:1 – 19:42) dengan cara seperti pada hari Minggu sebelumnya,
sebagai berikut:
Kisah Sengsara Tuhan dibacakan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa
salam dan tanpa tanda salib pada buku; kisah ini dibacakan oleh
diakon atau, kalau tidak ada, oleh imam sendiri. Dapat juga Kisah
Sengsara dibacakan oleh lektor, tetapi bila mungkin, Sabda Yesus
dibawakan oleh imam.
Sebelum membawakan Kisah Sengsara, diakon mohon berkat imam
seperti biasa sebelum Injil, tetapi pembaca awam tidak perlu.
10. Sesudah pembacaan Kisah Sengsara Tuhan, imam menyampaikan
homili singkat. Pada akhir homili ia dapat mengundang kaum
beriman untuk berdoa dengan khusyuk.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
98
DOA UMAT
11. Liturgi sabda diakhiri dengan doa umat yang dilaksanakan sebagai
berikut: Diakon, kalau ada, atau, kalau tidak ada diakon,
pelayan awam, berdiri di mimbar dan menyampaikan ajakan yang
menyatakan ujud doa. Kemudian seluruh umat berdoa sejenak
dalam hati, dan sesudah itu, dengan merentangkan tangan, imam
mendaras doa sambil berdiri di muka kursi pemimpin atau kalau
keadaan tidak memungkinkan, sambil berdiri di belakang altar.
Selama doa ini berlangsung, umat dapat tetap berlutut atau berdiri.
12. Seturut tradisi, sebelum doa imam, dapat disisipkan ajakan diakon
"Berlututlah kita" – "Berdirilah". Sesudah ajakan “Berlututlah
kita,” seluruh umat berlutut untuk berdoa dalam keheningan, dan
sesudah ajakan “Berdirilah,” seluruh umat berdiri.
_
3
_________
5
6
_________
7
6
6
||
Ber- lu - tut- lah ki - ta.
6
___
56
6
6
||
Ber- di- ri - lah.
Tetapi, Konferensi Waligereja dapat menentukan ajakan lain untuk
mengantar doa imam.
13. Apabila ada kepentingan umum yang mendesak, uskup setempat
dapat memberi izin atau menetapkan agar ditambahkan ujud khusus.
Doa dapat dilagukan dengan lagu sederhana atau kalau digunakan
ajakan "Berlututlah kita" – "Berdirilah" dengan lagu yang meriah.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
99
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
dalam diri Kristus
Engkau telah menyatakan kemuliaan-Mu kepada
segala bangsa.
Lestarikanlah karya kerahiman-Mu,
agar Gereja-Mu yang tersebar di seluruh dunia
tetap mengakui nama-Mu dengan iman yang teguh.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
100
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
segala sesuatu ada berdasarkan keputusan-Mu.
Sudilah mendengarkan doa-doa kami
dan dengan kasih sayang-Mu
lindungilah imam agung yang telah Engkau pilih
bagi kami.
Semoga umat kristiani
yang Engkau percayakan kepada penggembalaanNya,
berkembang dalam iman.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
101
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
dengan Roh-Mu
Engkau menguduskan dan memimpin seluruh
Gereja.
Dengarkanlah doa kami bagi para pelayan-Mu.
Semoga berkat bantuan rahmat-Mu
mereka mengabdi Engkau dengan setia.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
102
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
Engkau selalu menyuburkan Gereja-Mu dengan
anggota-anggota baru.
Sudilah menambah iman dan pengetahuan para
calon baptis (kami),
supaya dengan dilahirkan kembali lewat bejana
pembaptisan
mereka digabungkan dengan himpunan anak angkatMu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
103
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
Engkau menyatukan yang tercerai-berai
dan memelihara yang telah bersatu.
Pandanglah dengan rela kawanan domba Putra-Mu,
supaya mereka yang telah dikuduskan oleh satu
baptisan
tidak hanya dipadukan oleh keutuhan iman
tetapi juga disatukan oleh ikatan cinta.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
104
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
Engkau telah memberikan janji-Mu
kepada Abraham dan keturunannya.
Dengarkanlah dengan murah hati doa-doa GerejaMu;
semoga umat pilihan-Mu yang pertama
diperkenankan mencapai kepenuhan penebusan.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
105
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
bantulah mereka yang tidak mengakui Kristus,
agar dengan hidup jujur di hadapan-Mu
mereka menemukan kebenaran.
Dan bantulah kami,
agar dengan semakin saling mengasihi
dan semakin berhasrat memahami misteri
kehidupan-Mu,
kami menjadi saksi cinta-Mu yang lebih sempurna
di dunia.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
106
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
Engkau telah menciptakan umat manusia
sedemikian
sehingga selalu berhasrat mencari Engkau
dan baru merasa tenang ketika menemukan Dikau.
Maka kami mohon
bantulah agar mereka semua,
dengan mengatasi hambatan seberat apapun,
mampu melihat tanda kasih sayang-Mu;
dan tergerak oleh kesaksian hidup
orang-orang yang percaya kepada-Mu,
mereka dengan sukacita mengakui Engkau
sebagai satu-satunya Allah yang benar
dan Bapa umat manusia.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
107
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
di tangan-Mulah pikiran manusia dan nurani para
bangsa.
Sudilah mendampingi para pemimpin negara,
supaya berkat bantuan-Mu
di seluruh dunia terjaminlah
kesejahteraan bangsa-bangsa,
kepastian kedamaian,
dan kebebasan beragama.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
108
Umat berdoa dalam hati. Lalu imam melanjutkan:
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
Engkau menghibur yang berduka
dan menguatkan yang menderita.
Kiranya jeritan doa semua orang
yang tertimpa kesusahan apa pun
sampai ke hadirat-Mu.
Semoga semua yang berada dalam kesesakan
bersuka cita karena menerima belas kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U: Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
109
BAGIAN KEDUA:
PENGHORMATAN SALIB SUCI
14. Sesudah doa umat, menyusul upacara penghormatan salib secara
meriah. Dari kedua cara berikut dapat dipilih satu yang lebih sesuai
dengan kebutuhan pastoral.
Salib Suci Diperlihatkan
Cara Pertama
15. Bersama beberapa putra-putri altar, diakon atau seorang pelayan
lain yang cakap pergi ke sakristi; dari sana ia membawa salib yang
diselubungi kain ungu, didampingi dua putra-putri altar yang
membawa lilin bernyala, berarak melintasi gereja menuju ke tengah
panti imam.
Berdiri di depan altar menghadap umat, imam menerima salib,
membuka selubung salib bagian atas, mengangkat salib, dan mulai
melagukan "Lihat kayu salib," lalu dilanjutkan bersama diakon
atau, kalau perlu, paduan suara. Umat menjawab: "Marilah kita
sembah". Seusai menyanyi, seluruh umat berlutut dan bersujud
sejenak dalam keheningan, sedangkan imam tetap berdiri sambil
mengangkat salib.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
110
_
4
I
__
w
____
-
yu
sa -
_________________
___
___
23
Li - hat ka
_
’
__
4
w
__
4
5
4
43
4
56
tem- pat Pe- nye- la_
4
____
565
w
____
456
____
7\65
ber- gan____
654
U
21
w
____
.
671
Ma- ribah.
6
456
7\ 6
__
56
5
4 |
lib,
__
56
__
54
_________
5
mat du - ni 5
5
4
a
||
tung.
5
lah
___
44
___
23
2’
____
443
_
5
ki - ta
____
565
___
45
5
sem -
Kemudian imam membuka selubung pada lengan kanan salib. Sekali
lagi ia mengangkat salib dan mulai melagukan "Lihat kayu salib" dan
selanjutnya seperti di atas.
Akhirnya imam membuka seluruh selubung, mengangkat salib, dan
untuk ketiga kalinya ia mulai melagukan “Lihat kayu salib” dan
selanjutnya seperti yang pertama.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
111
4 ||
Cara Kedua
16. Bersama beberapa putra-putri altar, imam atau diakon atau
seorang pelayan lain yang cakap, pergi ke pintu gereja. Di sana ia
mengambil salib tanpa selubung, sedangkan para putra-putri altar
mengambil lilin bernyala. Mereka berarak melintasi gereja menuju
panti imam. Di dekat pintu, di tengah gereja, dan di depan pantiimam, pembawa salib mengangkat salib sambil melagukan: "Lihat
kayu salib". Seluruh umat menjawab: "Marilah kita sembah".
Sesudah setiap jawaban, seluruh umat berlutut dan bersujud sejenak
dalam keheningan.
Penghormatan Salib Suci
17. Kemudian, didampingi dua putra-putri altar pembawa lilin
bernyala, imam atau diakon membawa salib ke panti imam atau
ke tempat lain yang pantas. Di situ salib diletakkan atau
diserahkan kepada para pelayan untuk disangga; dan lilin-lilin
ditempatkan di kiri-kanannya.
18. Untuk penghormatan salib urutannya sebagai berikut: pertama,
imam yang memimpin perayaan maju seorang diri, seyogyanya tanpa
kasula dan sepatu; kemudian para klerus, petugas awam, dan
umat beriman maju dengan teratur, lalu menyatakan hormat pada
salib dengan berlutut satu kaki atau dengan cara lain yang sesuai
dengan kebiasaan setempat, misalnya dengan mencium salib.
19. Hendaknya disediakan hanya satu salib untuk dihormati. Jika
umat terlalu banyak, sehingga tidak mungkin semua maju satu per
satu, maka setelah sebagian dari klerus dan umat beriman
menyembah salib, imam membawa salib ke depan altar dan sambil
mengangkatnya ia mengajak umat menyembah salib suci. Lalu
imam mengangkat salib lebih tinggi selama beberapa saat, dan
umat beriman menghormatinya dalam keheningan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
112
20. Sementara penyembahan salib suci berlangsung, seluruh umat sambil
duduk melagukan nyanyian-nyanyian berikut, atau dari PS 506510.
Nyanyian
Selama Penghormatan Salib Suci
Antifon
Ulangan:
Salib-Mu, Tuhan, kami sembah,
kebangkitan-Mu yang suci kami muliakan dan
kami puji,
sebab berkat kayu salib
seluruh bumi dipenuhi sukacita.
Ayat:
Bdk. Mzm. 67:2
Semoga Allah mengasihani dan memberkati kita.
Semoga Ia mengarahkan wajah-Nya kepada kita
dan mengasihani kita.
Diulangi: Salib-Mu Tuhan...
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
113
Improperia (Keluh Kesah Tuhan) I
Bagian-bagian nyanyian di bawah ini dibawakan oleh dua kelompok
kor bergantian atau bersama-sama. Bagian yang diberi tanda A
dibawakan oleh kelompok A, yang diberi tanda B oleh kelompok B,
sedangkan yang diberi tanda AB dibawakan oleh kedua kelompok
bersama-sama. Ayat-ayat dapat dibawakan oleh dua orang penyanyi.
AB
A
B
A
B
A
B
AB
A
B
A
Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Aku telah mengantar engkau keluar dari tanah
Mesir.
Tetapi engkau menyediakan salib bagi
Penyelamatmu.
Hágios ho Theós.
Allah yang kudus.
Hágios Ischyrós.
Yang Kudus dan Kuat.
Hágios Athánatos, eléison himás.
Yang Kudus dan Baka, kasihani kami.
Aku telah menuntun engkau melintasi padang
gurun
empat puluh tahun lamanya.
Aku telah memberi engkau makan manna
dan mengantar engkau masuk ke tanah yang
subur.
Namun engkau menyediakan salib bagi
Penyelamatmu.
Hágios ho Theós.
Allah yang kudus.
Hágios Ischyrós.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
114
B
A
B
AB
A
B
A
B
A
B
Yang Kudus dan Kuat.
Hágios Athánatos, eléison himás.
Yang Kudus dan Baka, kasihani kami.
Apakah yang masih harus Kuperbuat bagimu?
Aku telah menanam engkau
sebagai anggur pilihan-Ku yang terindah.
Tetapi engkau menjadi teramat pahit bagi-Ku,
engkau memuaskan dahaga-Ku dengan cuka
dan dengan tombak menikam lambung
Penyelamatmu.
Hágios ho Theós.
Allah yang kudus.
Hágios Ischyrós.
Yang Kudus dan Kuat.
Hágios Athánatos, eléison himás.
Yang Kudus dan Baka, kasihani kami.
Improperia (Keluh Kesah Tuhan) II
Solis: Demi engkau Aku telah mendera Mesir
bersama anak-anak sulungnya.
Namun engkau telah menyerahkan Daku untuk
didera.
AB: Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Solis: Aku telah mengantar engkau keluar dari Mesir,
dan menenggelamkan Firaun di Laut Merah.
Namun engkau menyerahkan Daku kepada para
imam kepala.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
115
AB: Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Solis: Aku membuka laut di hadapanmu,
namun engkau membuka lambung-Ku dengan
tombak.
AB: Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Solis: Aku mendahului engkau dalam tiang awan,
namun engkau mengantar Aku ke pengadilan
Pilatus.
AB: Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Solis: Aku mengenyangkan engkau dengan manna di
padang gurun;
namun engkau menampar wajah-Ku dan mendera
Aku.
AB: Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Solis: Aku memberi engkau minum air keselamatan dari
wadas;
namun engkau memberi Aku minum cuka dan
empedu.
AB: Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Solis: Demi engkau Aku telah menyiksa para raja
Kanaan.
Namun engkau memukuli kepala-Ku dengan
buluh.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
116
AB: Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Solis: Aku telah memberi engkau tongkat kerajaan.
Namun engkau memasang mahkota duri di
kepala-Ku.
AB: Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Solis: Aku telah mengangkat engkau ke puncak
kejayaan.
Namun engkau telah menggantung Aku pada
kayu salib.
AB: Wahai bangsa-Ku, apakah salah-Ku terhadapmu?
Pernahkah engkau Kususahkan? Jawablah Aku!
Madah
(Jika dinyanyikan, dapat diambil dari PS 509)
Umat:
Salib suci nan mulia, kayu paling utama.
Tiada yang menandingi daun, bunga, buahnya.
Kayu, paku bahagia memangku pangkal hidup.
Solis:
1.
Dengungkan madah pujian, kemenangan yang
jaya.
Bersoraklah dengan riang bagi salib mulia.
Menanglah penebus kita, unggul sebagai kurban.
U
Salib suci nan mulia, kayu paling utama.
Tiada yang menandingi daun, bunga, buahnya.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
117
Solis:
2.
Waktu leluhur tertipu makan buah celaka,
jatuh dalam jerat maut, berdukalah pencipta.
Lekas ditunjuk-Nya kayu menjadi pohon hidup.
U
Kayu, paku bahagia memangku pangkal hidup.
Solis:
3.
Sungguh maha bijaksana siasat karya Tuhan.
Jalan liku-liku musuh akhirnya jadi buntu.
Maut hasil tipu musuh membuka pintu hidup.
U
Salib suci nan mulia, kayu paling utama.
Tiada yang menandingi daun, bunga, buahnya.
Solis:
4.
Maka sesudah tibalah waktu yang ditentukan,
diutuslah Putra Bapa menjadi manusia.
Pencipta semesta alam lahir dari perawan.
U
Kayu, paku bahagia memangku pangkal hidup.
Solis:
5.
Bayi menangis terjepit pada palungan sempit.
Tubuhnya dibungkus bebat oleh Ibu Maria.
Kaki tangan seluruhnya terbalut erat-erat.
U
Salib suci nan mulia, kayu paling utama.
Tiada yang menandingi daun, bunga, buahnya.
Solis:
6.
Setelah jadi dewasa, usia tiga puluh,
Yesus tabah menghadapi tujuan yang utama.
dengan rela menderita dan wafat disalib.
U
Kayu, paku bahagia memangku pangkal hidup.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
118
Solis:
7.
Wahai empedu dan cuka, duri, paku, dan tombak,
tubuh pendamai ditusuk, darah air mengalir,
membasuh laut, daratan, alam raya seluruhnya.
U
Salib suci nan mulia, kayu paling utama.
Tiada yang menandingi daun, bunga, buahnya.
Solis:
8.
Pohon, bungkukkan dahanmu, lemaskanlah
uratmu,
lembutkan juga kerasmu yang jadi bawaanmu,
sediakan batang empuk bagi tubuh Rajamu.
U
Kayu, paku bahagia memangku pangkal hidup.
Solis:
9.
Engkaulah kayu yang pantas menakhtakan
penebus,
menyajikan tempat labuh bagi bumi yang karam,
berhiaskan darah suci, anak domba sejati.
U
Salib suci nan mulia, kayu paling utama.
Tiada yang menandingi daun, bunga, buahnya.
Ayat penutup berikut ini tak boleh dihilangkan.
Solis:
10. Terpuji, terhormatilah Allah mahakuasa,
Bapa bersama Putra dan Roh Kudus penghibur,
yang jaya bertakhta mulia selalu selamanya.
U
Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
119
Sesuai dengan situasi tempat atau tradisi bangsa dan manfaat
pastoral, dapat dilagukan Stabat mater seturut Graduale Romanum
atau nyanyian lain yang sesuai untuk mengenang kedukaan S.P.
Maria.
21. Sesudah penghormatan salib, salib dibawa oleh diakon atau putraputri altar ke tempatnya di dekat altar. Lilin-lilin bernyala
diletakkan di sekitar atau di atas meja altar atau di dekat salib.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
120
BAGIAN KETIGA
KOMUNI KUDUS
22. Di atas meja altar dibentangkan kain altar dan di atasnya
diletakkan korporale dan buku misa. Sementara itu diakon atau,
kalau tidak ada, imam sendiri mengenakan velum, lalu mengambil
Sakramen Mahakudus dari tempat penyimpanannya, dan
membawanya ke altar melalui jalan singkat. Dua putra-putri altar
mendahului pembawa Sakramen Mahakudus dengan membawa
lilin bernyala dan menempatkan lilin tersebut di sekitar atau di
atas meja altar. Seluruh umat berdiri dalam keheningan.
Sesudah diakon, kalau ada, meletakkan Sakramen Mahakudus
di altar dan membuka sibori, imam menghampiri altar dan
berlutut.
23. Lalu, dengan tangan terkatup, imam berkata dengan suara nyaring:
I
Atas petunjuk penyelamat kita,
dan menurut ajaran ilahi,
maka beranilah kita berdoa.
Imam merentangkan tangan dan bersama seluruh umat melanjutkan:
Kalau dinyanyikan, seyogyanya diambil nyanyian Bapa Kami dari PS
402-405.
Bapa kami yang ada di surga,
dimuliakanlah nama-Mu.
Datanglah kerajaan-Mu.
Jadilah kehendak-Mu
di atas bumi seperti di dalam surga.
Berilah kami rezeki pada hari ini,
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
121
dan ampunilah kesalahan kami,
seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada
kami.
Dan janganlah masukkan kami
ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
Teks dengan lagu, lihat TPE Imam halaman 211.
24. Sambil merentangkan tangan, imam melanjutkan sendirian:
Ya Bapa,
bebaskanlah kami dari segala yang jahat
dan berilah kami damai-Mu.
Kasihanilah dan bantulah kami
supaya selalu bersih dari noda dosa
dan terhindar dari segala gangguan,
sehingga kami dapat hidup dengan tenteram,
sambil mengharapkan
kedatangan Penyelamat kami, Yesus Kristus.
Imam mengatupkan tangan.
Umat mengakhiri doa dengan berseru:
Sebab Engkaulah raja yang mulia dan berkuasa
untuk selama-lamanya.
Teks dengan lagu, lihat TPE Imam halaman 215 atau 217 atau
219.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
122
25. Imam, sambil mengatupkan tangan, berdoa dalam hati:
I
Ya Tuhan Yesus Kristus,
semoga Tubuh dan Darah-Mu
yang akan kusambut,
melindungi dan menyehatkan jiwa ragaku.
26. Imam berlutut, mengambil hosti, dan mengangkatnya sedikit di atas
sibori; sambil menghadap ke arah umat ia berkata dengan suara
nyaring:
I
Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa
dunia.
Berbahagialah Saudara yang diundang ke
perjamuan-Nya.
Bersama umat, imam mengucapkan satu kali:
U
Ya Tuhan, saya tidak pantas
Engkau datang pada saya,
tetapi bersabdalah saja,
maka saya akan sembuh.
27. Sambil menghadap ke altar, dengan khidmat imam menyambut
Tubuh Kristus dan berkata dalam hati:
Tubuh Kristus.
28. Kemudian imam membagikan Tubuh Kristus kepada kaum
beriman. Selama komuni berlangsung, dapat dilagukan Mzm. 22
atau nyanyian lain yang sesuai.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
123
29. Seusai komuni, sibori dibawa oleh diakon atau pelayan lain yang
cakap ke tempat yang telah disediakan di luar gereja. Kalau hal
itu tidak mungkin, sibori disimpan dalam tabernakel.
30. Sesudah itu, imam berkata: Marilah kita berdoa, yang seyogyanya
disusul dengan saat hening sejenak. Lalu imam mengucapkan Doa
sesudah Komuni:
Allah yang kekal dan kuasa
Engkau telah memulihkan kebahagiaan kami
berkat wafat dan kebangkitan Putra-Mu.
Peliharalah karya belas kasih-Mu dalam diri kami,
agar kami yang telah ambil bagian dalam misteri
ini,
dapat hidup penuh bakti kepada-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
31. Untuk pembubaran umat, diakon atau, kalau tidak ada, imam
sendiri dapat mengajak umat: Tundukkanlah kepalamu untuk
menerima berkat Tuhan.
Lalu, imam berdiri menghadap umat, dan sambil mengulurkan kedua
belah tangan ke arah mereka, ia mengucapkan doa untuk umat:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
124
U
Kami mohon, ya Tuhan,
semoga turunlah berkat berlimpah
ke atas umat-Mu ini,
yang telah mengenangkan wafat Putra-Mu
sambil mengharapkan kebangkitan-Nya;
berikanlah pengampunan,
anugerahkanlah penghiburan,
tumbuhkanlah iman yang kudus,
berikanlah jaminan penebusan yang kekal.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin.
32. Sesudah itu, umat meninggalkan gereja dalam keheningan, dengan
lebih dulu berlutut ke arah salib.
33. Seusai perayaan, altar dikosongkan dari semua perlengkapan,
kecuali salib dan dua atau empat lilin bernyala.
34.Mereka yang telah mengikuti upacara liturgis meriah sore ini tidak
perlu melaksanakan Ibadat Sore.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Jumat Agung
125
SABTU SUCI
1. Pada hari Sabtu Suci Gereja berjaga dekat makam Tuhan sambil
merenungkan sengsara dan wafat-Nya dan terlebih turun-Nya ke
tempat penantian; Gereja menantikan kebangkitan Tuhan dengan
berdoa dan berpuasa.
2. Altar suci tetap kosong. Gereja berpantang dari kurban misa sebelum
upacara meriah Malam Paskah atau malam menantikan
kebangkitan. Pesta Paskah hendaknya dirayakan dengan penuh
sukacita selama lima puluh hari.
3. Pada hari ini komuni kudus dibagikan hanya dalam bentuk
viaticum (komuni bekal suci kepada orang yang berada dalam
bahaya maut).
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Sabtu Suci
126
BEBERAPA CATATAN SEPUTAR PERAYAAN LITURGI SABTU SUCI :
MAKNA PERAYAAN LITURGI:
Dengan berdoa dan berpuasa, seraya menantikan kebangkitan Kristus,
Gereja seakan berada di makamNya, sedang merenungkan kesengsaraan
dan wafat serta turunnya Kristus ke alam maut. Hari kedua dalam trihari
Paskah ini melambangkan juga saat istirahat Allah (sabat), maka sebaiknya
suasana tenang dan damai mewarnai hari ini.
KETENTUAN LITURGI :
Karena makna dan suasana perayaan hari itu maka dilarang mengadakan
Perayaan Ekaristi, merayakan sakramen perkawinan ataupun sakramensakramen lainnya, kecuali sakramen rekonsiliasi/tobat dan pengurapan
orang sakit dan komuni kudus bagi orang sakit (viaticum).
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Sabtu Suci
127
MASA PASKAH
HARI MINGGU PASKAH
MISA VIGILI PASKAH
SIMBOLISME CAHAYA DAN LILIN PASKAH26
Imam menggoreskan (menulis) tanda salib, dari atas ke bawah – kiri ke
kanan; kemudian dia menggoreskan abjad Yunani, Alpha di bagian atas dan
abjad Omega di bagian bawah, seraya mengucapkan: “Kristus dahulu dan
sekarang; Awal dan Akhir – Alpha dan Omega”. Jadi ada tindakan yang
disertai kata-kata ini menunjukkan bahwa Kristus adalah awal dan akhir dari
segala sesuatu. Kita ingat dalam prolog Injil Yohanes, di situ dikatakan:
“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan
Firman itu adalah Allah” (Yoh 1, 1). Dan sungguh, Firman Allah itu adalah
Yesus Kristus. Dan masih tetap
Kristus dahulu dan sekarang,
awal dan akhir, alpha dan omega.
MilikNyalah segala masa dan segala abad,
kepadaNyalah kemuliaan dan kekuasaan
untuk selama-lamanya.
Dalam tradisi Liturgi Gereja Katolik perayaan Malam Paskah diawali dengan
upacara cahaya. Tuhan Yesus yang bangkit dari kuburNya merupakan
cahaya yang menerangi kegelapan dan kekelaman dunia ; maut dan dosa
dikalahkan, dunia dilimpahi kasih dan keselamatan Allah. Dunia bergema
dengan sorak sorai:
« Kristus Cahaya Dunia », « Syukur Kepada Allah ».
Simbol Kebangkitan Kristus
26
Oleh RD Philipus Seran
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
128
Gereja dalam tradisi liturginya telah menggunakan Lilin sejak abad IV,
terutama lilin putih besar yang dihiasi dengan goresan salib berwarna
merah.
Lilin Paskah merupakan simbol cahaya Kristus yang bangkit. Hal ini
terutama dalam kata-kata imam ketika menyalakan lilin Paskah dengan
mengucapkan: « Semoga Cahaya Kristus yang bangkit mulia menghalau
kegelapan hati dan budi kita ». Ketika Lilin Paskah diarak masuk ke dalam
gereja, Gereja dalam keadaan gelap, dan cahaya lilin Paskah ini mulai
memberi terang dalam kegelapan. Memang, sesungguhnya terang
kebangkitan Kristus memberi cahaya untuk menerangi kegelapan hidup kita,
bahkan mencerahkan dan mengubah hidup yang suram.
Cahaya Lilin Paskah ini kemudian diedarkan ke tengah umat beriman
dengan saling menyalakan lilin-lilinnya di tangan, sebagai simbol saling
berbagi terang kebangkitan Kristus dan cinta kasih Allah yang
menyelamatkan.
Tulisan atau goresan pada Lilin Paskah
Ketika upacara pemberkatan Lilin Paskah, imam menggoreskan tanda-tanda
pada Lilin Paskah:
 Menurut St. Yohanes dalam Kitab Wahyu, tertulis : « Ya, Aku datang
segera!” Amin, datanglah, Tuhan Yesus! » (Why 22, 20), ini
merupakan kalimat terakhir dari Alkitab, menunjukkan bahwa Yesus
Kristus kita nantikan kedatanganNya pada akhir jaman,sebagaimana
kita ucapkan dalam pengakuan iman kita (credo)
 Di keempat sudut dari salib itu digoreskan angka tahun yang
menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atas waktu dan
sejarah.
« MILIKNYALAH SEGALA MASA DAN SEGALA ABAD.
KEPADANYALAH KEMULIAAN DAN KEKUASAAN SEPANJANG
SEGALA MASA. »
 Pada bagian tengah dan keempat ujung dari tanda salib itu, imam
menancapkan biji-biji dupa sebagai tanda dari 5 luka-luka Yesus,
seraya berkata:
« DEMI LUKA-LUKANYA YANG KUDUS DAN MULIA, SEMOGA
KITAPUN DILINDUNGI DAN DIPELIHARA OLEH KRISTUS
TUHAN. AMIN. »
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
129
Exultet
Setelah upacara pemberkatan api baru, pemberkatan dan penyalaan Lilin
Paskah, menyusul perarakan masuk ke dalam gereja dengan tiga kali
aklamasi « Kristus Cahaya Dunia » –« Syukur kepada Allah ». Pada
aklamasi kedua, lilin-lilin misdinar dinyalakan dari nyala Lilin Paskah ; dan
pada aklamasi ketiga nyala Lilin Paskah diteruskan ke umat oleh misdinar
dan umatpun saling berbagi nyala api Lilin Paskah Kristus. Kemudian
menyusul Exultet atau Pujian Paskah, yang merupakan pemakluman
Paskah Kristus secara meriah, sekaligus menyimpulkan bagian pertama
perayaan Malam Paskah, perayaan cahaya Kristus yang bangkit jaya.
Cahaya sejati adalah Tuhan
Istilah « terang » atau « cahaya » banyak terdapat dalam ayat-ayat Kitab
Suci, baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru, seperti
dalam kisah penciptaan, pada saat dimana Allah menuntun umat pilihanNya
dari perbudakan Mesir dalam terang tiang awan, juga ada dalam kitab
mazmur, dsb.
Perjanjian Baru menjelaskan makna cahaya menunjuk kepada Yesus
sebagai Terang Dunia
 Pada kelahiran Yesus: « BANGSA YANG DIAM DALAM
KEGELAPAN, TELAH MELIHAT TERANG YANG BESAR DAN
BAGI MEREKA YANG DIAM DI NEGERI YANG DINAUNGI
MAUT, TELAH TERBIT TERANG » (Mat 4, 16).
 Pada saat Yesus dipersembahkan di Bait Allah: Simeon berseru
bahwa Yesus adalah terang bagi bangsa-bangsa: « SEKARANG,
TUHAN, BIARKANLAH HAMBA-MU INI PERGI DALAM DAMAI
SEJAHTERA, SESUAI DENGAN FIRMAN-MU, SEBAB MATAKU
TELAH MELIHAT KESELAMATAN YANG DARI PADA-MU, YANG
TELAH ENGKAU SEDIAKAN DI HADAPAN SEGALA BANGSA,
yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa
lain DAN
MENJADI
KEMULIAAN
BAGI
UMAT-MU,
ISRAEL. » (Luk 2, 29 – 32)
 Pada peristiwa transfigurasi di Gunung Tabor: « YESUS BERUBAH
RUPA DI DEPAN MATA MEREKA; WAJAH-NYA BERCAHAYA
SEPERTI MATAHARI DAN PAKAIAN-NYA MENJADI PUTIH
BERSINAR SEPERTI TERANG. » (Mat 17, 2)
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
130



Yesus
disebut
sebagai
terang
sejati: “TERANG
YANG
SESUNGGUHNYA, YANG MENERANGI SETIAP ORANG,
SEDANG DATANG KE DALAM DUNIA.” (Yoh 1, 4-9)
Yesus berkata bahwa Dia adalah terang yang sesungguhnya:
“AKULAH TERANG DUNIA; BARANGSIAPA MENGIKUT AKU, IA
TIDAK AKAN BERJALAN DALAM KEGELAPAN, MELAINKAN IA
AKAN MEMPUNYAI TERANG HIDUP.” (Yoh 8, 12)
Dan kita yang telah mengikuti Yesus menjadi terang dunia: “Kamu
adalah terang dunia. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di
depan orang.” (Mat 5, 14. 16)
Terang dalam Liturgi
Konon pada jaman Romawi kuno, para kaisar dikelilingi oleh orang
yang membawa obor untuk menunjukkan kehadirannya di tengah rakyat.
Kekristenan awal mengadopsi ide ini bukan untuk menunjukkan dan
menghormati kaisar tetapi menunjukkan Raja segala raja, Raja alam
semesta adalah Tuhan Yesus Kristus.
Dalam kumpulan catatan liturgi kuno ditemukan sebuah ungkapan
ini: « Kita tidak pernah merayakan Misa tanpa cahaya (lilin) ; hal ini bukan
bukan untuk mengusir kegelapan tetapi untuk memuliakan Sang Cahaya
sejati, yakni Kristus Yesus, Sakramen keselamatan yang hadir di altar, tanpa
Dia, kita berada dalam kegelapan malam » (Bernold Konstanz
dalam Micrologue, tahun 1085).
Fungsi cahaya dalam liturgi :
Secara historis: untuk menunjukkan benda atau obyek yang
bersangkutan :
 Altar dalam katakombe dan dalam Basilika pada awal kekristenan.
 Salib perarakan (dalam prosesi salib diapit lilin bernyala)
Secara simbolik: menghormati tanda-tanda kehadiran Yesus Kristus,
Terang Dunia, yang hadir dan tinggal di tengah-tengah umat
beriman. Dengan demikian, cahaya lilin atau lampu menjadi tanda kehadiran
Kristus dalam GerejaNya, yakni :
 Yesus hadir dalam roti dan anggur yang telah dikonsekrir
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
131



Altar yang menghadirkan pengorbanan diri Yesus Kristus di altar
salib
Salib perarakan
Perarakan Evangeliarium (menjelang pembacaan Injil) dan saat
bacaan Injil, karena Yesus adalah Sabda Allah.
Mengapa menyalakan lilin?
Lilin adalah simbol terang / cahaya. Dalam ritual keagamaan, lilin banyak
digunakan untuk mengingatkan setiap orang akan cahaya. Cahaya
merupakan sesuatu yang berguna untuk menerangi kegelapan namun
sekaligus cahaya bisa menjadi hal yang riskan dan rapuh, maka perlu diberi
perhatian terus menerus.
Selama nyala dari suatu lilin dapat diedarkan dan diperbanyak, ia dapat
digunakan sebagai simbol memberi semangat, maka dalam iman, cahaya
adalah juga simbol iman.
Di tabernakel, lampu (lilin) merupakan simbol kehadiran Allah. Selain itu,
ketika kita menyalakan lilin di gereja, atau di depan patung, atau di tempattempat ziarah ataupun di kuburan keluarga yang telah meninggal, cahaya
lilin merupakan simbol doa.
Lilin Baptis dan Pembaharuan Janji Baptis
“Bangunlah, hai kamu yang tidur dan bangkitlah dari antara orang mati dan
Kristus akan bercahaya atas kamu.” (Efesus 5, 14)
Selain air, lilin merupakan simbol terpenting dalam pembaptisan (inisiasi
Kristen). Hal ini mengungkapkan bahwa Kristus adalah terang dunia, kini
diterima oleh orang yang dibaptis dan hidup dalam cahaya Kristus. Bukan
hanya itu, ia juga menjadi terang bagi sesama di sekitarnya, yang mungkin
saja terkadang redup tertiup angin dan gelombang kehidupan, namun
nyalanya tetap membara dan tak terpadamkan, karena sumbernya dari
Kristus, Sang Terang sejati. Maka dengan nyala lilin di tangan yang diambil
dari Lilin Paskah Kristus, kita membarui janji-janji baptis untuk tetap hidup
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
132
dalam Terang Kristus dan menjadi cahaya yang tak terpadamkan bagi
sesama di sekitar kita.
Bacaan pada Vigili Paskah
Bacaan Kitab Suci pada Perayaan Malam Paskah ada 9: 7 dari PL +
Epistola + Injil. Untuk bacaan dari PL kisah tentang sejarah keselamatan
Tuhan dengan strukturnya 4 + 3: 4 teks pertama berkaitan dengan malam
(kegelapan) dari kehidupan kita menuju ke terang, yakni malam kisah
penciptaan, pengurbanan Abraham, malam pembebasan Israel
menyeberangi Laut Merah (Paskah Israel) dan pembentukan umat pilihan
Allah yang baru setelah pembuangan. 3 teks berikutnya berkaitan dengan
pembaptisan: perjamuan (Yes 55), Kebebasan dalam Allah (Bar 3) dan
menjadi anak angkat Allah (Yeh 36). Setiap bacaan ditanggapi umat
beriman dengan bermazmur: kita menanggapi Sabda Allah dengan mazmur
yang juga adalah Firman Allah sendiri; artinya kita berseru kepada Tuhan
yang terlibat langsung dalam sejarah kemanusiaan, dengan bermazmur.
Lalu setelah setiap mazmur ada doa dari pemimpin perayaan (imam) yang
memaknai Sabda Allah itu dalam terang Yesus Kristus, Putra Allah.
Dalam Liturgi Sabda (termasuk pada liturgi Malam Paskah), isi Kitab Suci
yang dibacakan kita imani sebagai Sabda Allah. Iman ini terekspresi secara
ritual dalam seruan: “Demikianlah Sabda Tuhan”.’. Juga dari Lectionarium
(Buku Bacaan resmi – yang lengkap) kita temukan bahwa setelah masingmasing Bacaan ada Mazmur yang mengikutinya. Mazmur ini telah dipilih
dengan baik secara liturgis. Maka sebaiknya mazmur sesuai dengan
Bacaan sebelumnya. Hal ini bisa dilihat dalam buku Mazmur Tanggapan
yang berpedomankan pada Lectionarium itu. Jangan lupa Mazmur adalah
nas Kitab Suci, maka sebaiknya tidak diganti dengan sembarang nyanyian.
Lagu “Maka Jadilah Petang dan Pagi” yang digunakan dalam bacaan
pertama Malam Paskah adalah kreasi Gereja lokal di Indonesia, aslinya
bacaan berlangsung seperti biasa tanpa ada selingan lagu tersebut. Jadi
penambahan selingan itu TIDAK menggantikan Mazmur tanggapan (yang
tetap harus ada setiap selesai bacaan).
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
133
Jadi teks bacaan Kitab Suci PL ada 7, namun boleh dikurangi sampai 3.
Tetapi syaratnya: urutan bacaan tidak boleh diubah dan kisah pembebasan
bangsa Israel di Keluaran bab 14 harus tetap dibacakan.
Litani Para Kudus: apa yang kita serukan kepada Para Kudus?
Dalam kenyataannya, semua doa ditujukan kepada Allah. Jadi kita tidak
berdoa kepada para kudus, tetapi meminta mereka untuk menjadi perantara
kita di hadapan Allah; para kudus mendoakan kita di hadapan Tuhan dan
Yesus Kristus. Kita bisa memohon perlindungan, bantuan, dukungan dan
kemampuan untuk hidup baik dan suci…
Gereja di sepanjang sejarahnya, mengatakan bahwa para kudus atau
orang-orang yang berbahagia di surga, oleh iman mereka, telah mengikuti
Yesus Kristus. Kita memohonkan kesaksian hidup mereka menjadi teladan
iman bagi kita, karya-karya iman yang telah mereka jalankan juga menjadi
inspirasi iman dalam perjalanan hidup keimanan kita. Litani para kudus
merupakan doa yang paling indah dan paling sederhana. Melalui seruannya
yang panjang, Gereja di dunia memohon bantuan doa kepada Allah dari
Gereja yang jaya di surga. Pertama-tama seruan permohonan kepada Santa
Maria, Bunda Gereja menjadi pengantara doa kita, kemudian menyusul
berturut-turut kepada St. Yoseph, St. Yohanes Pembaptis, para rasul, para
martir, para missioner, para doctor Gereja, para teladan iman, dst… (para
kudus dari Negara dan dioses tertentu, para kudus pelindung: baptisan baru,
diakon, imam, uskup yang ditahbiskan, santo/a pelindung paroki,
gereja,keuskupan…). Setiap seruan diselingi permohonan, “Doakanlah
kami…!”.
Dalam tradisi liturgi Gereja, litani para kudus dinyanyikan pada parayaan
Malam Paskah.
Litani Para Kudus memang tidak hanya dinyanyikan/didaraskan saat Malam
Paskah, tapi juga pada saat-saat lain seperti tahbisan atau baptis bayi. Surat
Edaran dari Kongregasi Ajaran Iman tentang Perayaan Paskah dan
Persiapannya, juga menganjurkan Litani Para Kudus dinyanyikan sebagai
lagu pembuka saat Minggu Prapaskah Pertama. Tampaknya ada rubrik di
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
134
buku misa, bahwa Litani Para Kudus dihilangkan jika tidak ada pembaptisan
atau pemberkatan air baptis.
Litani Para Kudus dapat digunakan kalau pada malam Paskah itu diadakan
pemberkatan air baptis walaupun tidak ada yang dibaptis pada malam itu.
Kalau tidak ada pemberkatan air baptis, maka tidak perlu ada Litani Para
Kudus.
SEKUENSIA PASKAH
Jika ada Diakon maka sebaiknya Sekuensia Paskah dinyanyikan oleh
Diakon (bisa bergantian dengan umat). Jika Diakon tidak ada, bisa
dinyanyikan bergantian oleh solis/kor dan umat.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
135
BEBERAPA CATATAN SEPUTAR LITURGI MINGGU PASKAH:
MALAM PASKAH , MINGGU KEBANGKITAN KRISTUS
MAKNA PERAYAAN LITURGI MALAM PASKAH:
Suatu malam pembebasan, seperti ketika bangsa Israel tetap berjaga-jaga
menantikan Tuhan yang akan lewat dan membebaskan mereka dari penindasan
bangsa Mesir.
Malam Tuhan lewat (pesach) yang dikenangkan bangsa Israel setiap tahun itu
melambangkan saat kebangkitan Kristus (Paskah), malam pembebasan sejati.
Inilah puncak Trihari Paskah. Saat Kristus bangkit sebagai pemenang atas maut.
Disebut sebagai ‘’Ibu dari segala vigilia’’ .Gereja memperingatinya setiap tahun.
KETENTUAN LITURGI :
1. Minggu Kebangkitan dimulai dengan perayaan vigilia, berjaga menantikan
Kebangkitan Tuhan, pada Malam Paskah sampai Ibadat Sore Hari Minggu
Kebangkitan.
2. Perayaan berlangsung pada malam hari, dianjurkan sebaiknya setelah matahari
terbenam dan selesai sebelum fajar hari Minggu
3. Warna liturgi : PUTIH atau KUNING EMAS
4. nyanyian-nyanyian Mazmur Tanggapan jangan diganti dengan lagu-lagu lain,
apalagi lagu yang tidak berkaitan dengan Bacaan sebelumnya
5. Umat yang telah hadir dalam Perayaan Ekaristi malam Paskah, sebaiknya juga
hadir dalam Perayaan Ekaristi hari Minggu
6. Tempat air suci kosong , akan diisi keesokan harinya dengan Air Baptis yang
dibekati malam ini
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
136
7. SUSUNAN LITURGI :
I. Ritus Cahaya (Lucemarium) : Tanda Salib dan Salam, Kata Pengantar,
Pemberkatan Api Baru, Pemberkatan Lilin Paskah, Madah Pujian Paskah
(Exsultet)
II. Liturgi Sabda : Bacaan I, Mazmur Tanggapan, Doa I // Bacaan II, Mazmur
Tanggapan, Doa 2;
ada 7 bacaan, 7 mazmur tanggapan, dan 7 doa --- teks bacaan Kitab Suci PL ada
7, namun boleh dikurangi sampai 3. Tetapi syaratnya: urutan bacaan tidak
boleh diubah dan kisah pembebasan bangsa Israel di Keluaran bab 14 harus
tetap dibacakan.Madah Kemuliaan, Doa Pembuka, Bacaan Epistola, Alleluia
Agung, Mazmur Tanggapan—Bacaan Injil, Alleluia—Homili
III. Liturgi Baptis: Litani Orang Kudus (bila ada pembaptisan/pemberkatan air
baptis), Pemberkatan Air, Pembaharuan Janji Baptis, Percikan Air
IV. Liturgi Ekaristi
V. Ritus Penutup
7.I. Upacara Cahaya
1. Upacara cahaya yang mengawali perayaan malam ini , melambangkan Yesus
yang bangkit dari kuburNya, merupakan cahaya yang menerangi kegelapan dan
kekelaman dunia; maut dan dosa dikalahkan, dunia dilimpahi kasih dan
keselamatan Allah.
2. Dalam upacara cahaya dilakukan pemberkatan ‘api baru’ (dari bara arang) ,
melambangkan awal penciptaan, dari tiada menjadi ada , dan ‘Lilin Paskah’
(dinyalakan dari api baru) melambangkan cahaya Kristus yang bangkit .
3. Upacara ini dilakukan di luar atau di dalam gedung gereja.
Suasana sekitar gelap, demikian juga di dalam gedung gereja tempat perayaan
berlangsung
Hanya Lilin Paskah yang tampak ber’cahaya’menerangi kegelapan.
4. Kemudian diakon atau imam selebran sendiri membawa Lilin itu dalam
perarakan.
‘Lilin Paskah’ yang memimpin perarakan ini melambangkan tiang api yang
memimpin bangsa Israel ketika berjalan di waktu malam di padang gurun,
setelah keluar dari tanah Mesir.
Kita pun mengikuti Kristus, ‘Lilin Paskah’ yang telah bangkit itu.
5. Imam melagukan “Cahaya Kristus/Kristus Cahaya Dunia”; umat menjawab
“Syukur kepada Allah”. Lalu imam berjalan ke dalam gedung gereja dan
berhenti di tengah lalu melagukan lagi “Cahaya Kristus”. Lalu berjalan lagi ke
depan altar dan melagukan lagi “Cahaya Kristus”.
Pada saat ini (yang ke 3x), putra altar dan petugas Liturgi lainnya menyalakan
lilin dari lilin Paskah untuk diteruskan kepada umat.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
137
Dalam suasana yang gelap, diharapkan umat dapat lebih mencurahkan
penghormatan dan perhatiannya hanya ke Lilin Paskah sebagai simbol Kristus
yang telah bangkit menerangi Gereja semesta dan setiap pribadi . Dan ‘Rahmat
Terang’ itu hendaknya dibagikan kepada sesama.
6. Gereja pun bersyukur memuliakan Tuhan dengan Madah Pujian Paskah
(Exsultet), yang merupakan pemakluman Paskah Kristus secara meriah,
sekaligus menyimpulkan bagian pertama perayaan Malam Paskah, perayaan
cahaya Kristus yang bangkit jaya.
Dunia pun bergema dengan sorak sorai (Exsultet)
7. Exsultet dinyanyikan oleh diakon, imam, atau jika mereka tidak bisa bernyanyi
boleh diganti oleh seorang awam yang bisa bernyanyi dengan baik dan indah,
tetapi pembukanya tetap dilakukan oleh imam .
(Tuhan sertamu.... dan bait pertamanya)
8. Setelah Madah Pujian Paskah selesai dinyanyikan, lampu-lampu dinyalakan
9. Lilin Paskah ditempatkan di tempatnya dan didupai
7.II. Liturgi Sabda
1. Dalam Liturgi Sabda, minimal 3 bacaan dari KS Perjanjian Lama (tidak boleh
dihilangkan): bacaan dari Kitab Taurat, Para Nabi dan terutama Keluaran 14)
dan dua Bacaan dari KS Perjanjian Baru (Epistola dan Injil); juga urutan bacaan
tidak boleh diubah.
2. Madah Kemuliaan dan Doa Pembuka diadakan setelah bacaan-bacaan dari KS
Perjanjian Lama
3. Lonceng-lonceng boleh dibunyikan selama Madah Kemuliaan , menambah
suasana kemeriahan dalam kemuliaan, asal tidak mengganggu keindahan
nyanyian itu sendiri
4. Alleluia Agung harus dinyanyikan 3(tiga) kali oleh Imam
7.III.Liturgi Baptis
1. Liturgi Baptis mengajak setiap orang untuk kembali memperbarui ‘janji
baptis’nya.
Janji kesetiaan iman kita . Diitandai dengan pemercikan Air Baptis dan
menyalakan lilin-lilin mereka dari api Lilin Paskah. Senantiasa hidup menjadi
Anak-Anak Terang yang bersumbe dari Terang Kristus sendiri.
2. Bila ada baptisan baru, diawali dengan Litani para kudus .Melalui seruannya
yang panjang dan indah , Gereja di dunia memohon bantuan doa kepada Allah
dari Gereja yang jaya di surga.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
138
7.IV.Liturgi Ekaristi
7.V.Ritus Penutup
UNSUR KHAS :
1. Malam Paskah ditandai dengan Upacara Cahaya yang membuka perayaan
Vigilia.
Cahaya melambangkan Kristus Sang Terang yang membebaskan dunia dari
kegelapan.
Ditutup dengan Pujian Paskah-Exsultet, Gereja bersyukur, bersukacita dan
memuliakan Allah dengan sangat meriah atas karya penebusanNya.
2. Vigilia Paskah dilanjutkan dengan Upacara Pembaptisan, tetapi tidak harus ada
orang yang dibaptis. Setiap orang diajak untuk kembali memperbarui janji
baptisnya.
Setelah dibebaskan, setiap baptisan hendaknya selalu hidup dalam kesetiaan
iman, senantiasa hidup dalam ”TerangNya” dan menjadi ‘terang-terang kecil’’
bagi sesama.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
139
1. Sesuai dengan tradisi tua dalam Gereja, malam ini adalah vigili (malam
berjaga) bagi Tuhan (Kel. 12:42). Seturut nasihat Injil (Luk. 12:35-37)
umat beriman dengan membawa lilin bernyala bersikap seperti orang-orang
yang menantikan Tuhan bila Ia kembali. Pada waktu Ia tiba dan
mendapati mereka sedang berjaga, Ia akan mengundang mereka duduk
bersama pada meja perjamuan-Nya.
2. Vigili malam ini, yang adalah perayaan utama dan paling mulia dari segala
perayaan, hendaknya bersifat unik untuk setiap Gereja. Upacara itu harus
diatur sedemikian rupa, sehingga sesudah pemasangan Lilin Paskah dan
nyanyian madah Paskah (bagian pertama dari Vigili ini), Gereja
merenungkan karya-karya ajaib yang dikerjakan Tuhan Allah bagi umatNya sejak awal mula, sambil menaruh kepercayaan pada sabda dan janjiNya (bagian kedua atau Liturgi Sabda) sampai tiba saatnya, bila Umat
Allah bersama anggota-anggota baru yang dilahirkan dalam pembaptisan
(bagian ketiga) diundang ke meja perjamuan, yang disediakan oleh Tuhan
bagi umat-Nya sebagai kenangan akan kematian dan kebangkitan-Nya,
hingga Ia datang.
3. Seluruh perayaan Vigili Paskah harus dilangsungkan pada malam hari,
sedemikian sehingga tidak dimulai sebelum matahari terbenam dan selesai
sebelum fajar Hari Minggu.
4. Misa Vigili, kendati dirayakan sebelum tengah malam, adalah Misa
Paskah Kebangkitan Tuhan.
5. Siapa saja yang sudah mengambil bagian dalam Misa malam, ia boleh
menerima Komuni lagi pada Misa siang. Imam yang memimpin atau ikut
konselebrasi Misa malam, boleh memimpin atau ikut konselebrasi lagi pada
Misa siang.
Perayaan Vigili Paskah menggantikan Ibadat Bacaan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
140
6. Seperti biasa diakon mendampingi imam. Jika tidak ada diakon, tugastugasnya diambil alih oleh imam yang memimpin perayaan, kecuali hal-hal
yang dicatat di bawah ini.
Imam dan diakon mengenakan busana liturgi berwarna putih seperti untuk
perayaan Misa.
7. Bagi seluruh umat yang merayakan Vigili hendaknya disediakan lilin-lilin.
Sementara itu lampu-lampu dalam gereja dipadamkan.
BAGIAN PERTAMA:
UPACARA MULIA PEMBUKA VIGILI
UPACARA PENYALAAN LILIN PASKAH
Pemberkatan Api dan Persiapan Lilin Paskah
8. Pada tempat yang memadai di luar gereja, disediakan api unggun. Umat
berkumpul di situ, lalu imam tampil bersama para pembantu, seorang di
antaranya membawa Lilin Paskah. Salib dan lilin-lilin tidak dibawa serta.
Apabila tidak dapat disediakan api di luar gereja, upacara dilangsungkan
seperti dicatat di bawah ini (no. 13).
9. Imam berkata: “Dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus” sambil,
bersama umat, membuat tanda salib. Dengan cara biasa ia memberi salam
kepada umat dan menyampaikan ajakan singkat mengenai Vigili Malam
Paskah atau dengan kata-kata sebagai berikut:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
141
Saudara-saudara terkasih, pada malam yang amat suci ini
Tuhan kita Yesus Kristus
beralih dari kematian kepada kehidupan.
Gereja kudus mengajak putra dan putrinya
yang tersebar di seluruh bumi
supaya berkumpul untuk berjaga dan berdoa.
Bila kita sudah melangsungkan kenangan akan Paskah
Tuhan
sambil mendengarkan sabda-Nya dan merayakan misteriNya,
maka kita memiliki harapan akan mendapat bagian
dalam kemenangan Kristus atas maut
dan hidup bersama Dia di dalam Allah.
10. Lalu dengan tangan terentang imam memberkati api sambil berdoa:
Marilah kita berdoa :
Ya Allah, dengan pengantaraan Putra-Mu
Engkau telah menganugerahi umat-Mu api kemuliaan-Mu.
Kuduskanlah api † baru ini,
dan semoga dengan perayaan Paskah ini,
kami dinyalakan oleh kerinduan surgawi
agar kelak dengan hati murni kami sampai
dalam pesta cahaya-Mu yang kekal.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
11. Seusai pemberkatan api baru, seorang pelayan membawa Lilin Paskah ke
hadapan imam. Dengan sebuah alat penggurat ia menggariskan sebuah
salib pada lilin itu. Lalu ia menulis huruf Yunani Alfa di bagian atas,
dan di bagian bawah huruf Omega, dan di antara persilangan salib ia
menulis angka-angka tahun yang sedang berlangsung, sambil berkata:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
142
a. Kristus dahulu dan sekarang (garis dari atas ke bawah)
A
b. Awal dan Akhir (garis dari kiri ke kanan)
2 0
c. Alpha ( A ) (menulis huruf A)
0 7
d. dan Omega (menulis huruf Ω)
e. Milik-Nyalah segala masa (menulis angka 2)
f. dan segala abad (menulis angka 0)
g. kepada-Nyalah kemuliaan dan kekuasaan (menulis angka 0)
Ω
h. sepanjang segala masa (menulis angka tahun yang berlangsung )
12. Kemudian Imam menancapkan lima biji dupa pada Lilin Paskah
menurut urutan angka seperti di bawah ini, sambil mengucapkan katakata:
a.
b.
c.
d.
e.
Demi luka-luka-Nya
yang kudus dan mulia
semoga kita dilindungi
dan dipelihara
oleh Kristus Tuhan. Amin
1
4 2 5
3
13. Apabila ada kesulitan sehingga tidak dapat dibuat api unggun,
pemberkatan api disesuaikan dengan keadaan. Sesudah umat berkumpul
dengan cara lain di dalam gereja, imam bersama para pelayan yang
membawa Lilin Paskah pergi ke pintu gereja. Umat, sedapat mungkin
mengarahkan perhatiannya kepada imam.
Lalu imam menyampaikan salam dan ajakan singkat seperti pada no. 9
di atas. Kemudian ia memberkati api dan menyediakan Lilin Paskah
seperti pada no. 10-12 di atas.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
143
14. Lalu dengan nyala api yang baru itu imam menyulut Lilin Paskah, sambil
berkata:
_______
.
1 ...
7
6
_.
1
.
1
Semoga cahaya Kristus, yang telah bang- kit mu-lia,
.
1 ...
|
4 ||
menghalau kegelapan hati dan bu - di.
Mengenai unsur-unsur seperti tersebut di atas, Konferensi para Uskup
dapat menentukan bentuk-bentuk lain yang lebih cocok dengan adat
kebiasaan rakyat.
Perarakan
15. Sesudah Lilin Paskah dinyalakan, seorang pelayan mengambil bara dari
api baru dan memasukkannya ke dalam stribul, dan dengan cara biasa
imam mengisi dupa ke dalamnya. Diakon atau, kalau tidak ada, seorang
pelayan khusus, menerima Lilin Paskah dari pelayan, lalu diatur
perarakan. Pembawa stribul yang mengayun-ayunkan stribul berasap
berjalan di depan diakon atau pelayan khusus yang membawa Lilin
Paskah itu. Lalu menyusullah imam, para pelayan, dan umat; semua
membawa lilin.
Pada pintu gereja diakon berdiri sambil mengangkat lilin dan bernyanyi:
I
.
1
.
1
.
1
.
1
6 . ||
.
1
.
1
.
1
.
1
.
1
Ca- ha- ya Kristus.
.
1
6 .
U Syukur ke- pa- da Al - lah
||
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
144
Atau:
I
.
.
1 | 1
.
1
.
2
.
.
2 | 3
.
3 . ||
.
.
3 | 1
.
1
6
.
6 | 1
.
1
Kristus ca- ha- ya du- nia.
. ||
U Syu-kur ke- pa- da Al- lah.
Imam menyalakan lilinnya dari nyala Lilin Paskah.
16. Lalu diakon berjalan maju ke tengah gereja, berdiri sambil mengangkat
lilin dan bernyanyi:
U.
Cahaya Kristus
Syukur kepada Allah
Semua orang menyalakan lilin dari nyala Lilin Paskah, lalu perarakan
berjalan maju.
17. Sesampai di depan altar, diakon berdiri menghadap umat, dan sambil
mengangkat lilin ia bernyanyi:
U.
Cahaya Kristus
Syukur kepada Allah
Lalu diakon menempatkan Lilin Paskah di kaki lilin yang disediakan di sisi
mimbar atau di tengah pelataran imam.
Kini semua lampu dalam gereja dinyalakan, kecuali lilin-lilin di altar.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
145
Pujian Paskah
18. Setelah sampai di altar, imam menuju ke tempat duduknya. Ia
memberikan lilinnya kepada putra-putri altar, lalu mengisi pedupaan dan
memberkatinya seperti pada pembacaan Injil dalam Misa. Diakon
menghadap imam dan berkata: Mohon berkat, Bapa. Dan ia mendapat
berkat dari imam yang berkata dengan suara lembut:
I. Semoga Tuhan berada di dalam hati dan bibirmu
supaya dapat mewartakan pujian Paskah-Nya dengan
layak:
Dalam nama Bapa, dan Putra † dan Roh Kudus.
Diakon menjawab: Amin
Berkat di atas ditiadakan jika yang membawakan Pujian Paskah bukan
diakon.
19. Sesudah mendupai buku misa dan Lilin Paskah, diakon membawakan
pujian sambil berdiri pada mimbar atau penyangga-buku (standar baca),
sementara seluruh umat berdiri sambil memegang lilin bernyala.
Jika tidak ada diakon, Pujian Paskah dapat dibawakan oleh imam
sendiri, atau oleh imam lain yang ikut konselebrasi. Tetapi, jika
dibawakan oleh seorang awam, kata-kata di antara kurung dilewatkan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
146
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
147
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
148
Atau
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
149
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
150
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
151
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
152
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
153
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
154
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
155
Pujian Paskah (Singkat)
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
156
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
157
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
158
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
159
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
160
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
161
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
162
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
163
BAGIAN KEDUA
LITURGI SABDA
20. Dalam Vigili ini, yang merupakan induk dari segala vigili, disediakan
sembilan bacaan, yaitu tujuh dari Perjanjian Lama dan dua dari
Perjanjian Baru (Epistola dan Injil). Semuanya harus dibawakan apabila
dapat dilaksanakan, agar tampak ciri vigili yang memerlukan waktu yang
panjang.
21. Tetapi, bila keadaan pastoral tidak memungkinkan, jumlah bacaan dari
Perjanjian Lama dapat dikurangi, namun hendaknya selalu diperhatikan
bahwa bacaan sabda Allah merupakan bagian dasar dari vigili Paskah.
Hendaknya dibawakan sekurang-kurangnya tiga bacaan yang diambil
dari Perjanjian Lama, yakni dari Taurat dan Nabi-nabi dan tiap-tiap
mazmur tanggapannya dinyanyikan. Tetapi, bacaan dari Kitab Keluaran
14 dan kidungnya tetap harus dibawakan.
22. Sesudah lilin dipadamkan, semua duduk. Sebelum bacaan dimulai, imam
menyampaikan ajakan singkat kepada umat dengan kata-kata berikut
atau yang kurang lebih sama:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
164
Saudara-saudara terkasih,
sesudah kita memasuki vigili dengan cara meriah,
marilah dengan tenang hati kita mendengarkan sabda
Allah.
Marilah kita merenungkan, bagaimana Allah di masa
lampau
telah menyelamatkan umat-Nya
dan akhirnya Ia mengutus Putra-Nya sendiri
sebagai penebus bagi kita.
Marilah berdoa,
semoga Allah kita menyelesaikan karya penyelamatan
Paskah ini
sampai pada penebusan yang penuh.
23. Lalu bacaan-bacaan dibawakan. Lektor menuju mimbar dan
membawakan bacaan. Kemudian pemazmur atau penyanyi membawakan
mazmur dan umat menjawab. Semua orang berdiri ketika imam berkata
“Marilah berdoa”, dan sesudah diam sejenak, imam mengucapkan doa.
Mazmur tanggapan dapat diganti dengan kesempatan untuk hening
sejenak. Dalam hal ini hening sesudah “Marilah berdoa” ditiadakan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
165
Doa-Doa Sesudah Bacaan
24. Sesudah bacaan pertama (Penciptaan: Kej. 1:1 - 2:2 atau 1:1,26-31a) dan
Mazmur (104 atau 33)
Marilah kita berdoa
Allah yang mahakuasa dan kekal,
Sungguh mengagumkan seluruh rencana
dan karya penyelamatan-Mu.
Terangilah umat-Mu yang telah Engkau tebus agar
memahami
bahwa karya penciptaan-Mu pada awal mula sungguh
agung,
namun lebih agung lagi karya penebusan kami
yang berlangsung sampai pada kepenuhan masa
dalam kurban Paskah Kristus,
yang hidup dan berkuasa sepanjang masa.
U Amin
Atau mengenai penciptaan manusia:
Allah yang mahakuasa,
Engkau telah menciptakan manusia secara mengagumkan,
dan lebih mengagumkan lagi karya penebusan-Mu dalam
diri kami.
Semoga kami bertahan menentang godaan dosa,
agar kami layak masuk dalam sukacita surgawi.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
166
25. Sesudah bacaan kedua (Kurban Abraham: Kej. 22:1-18; atau 1-2,9a,1013,15-18) dan Mazmur (16)
Marilah kita berdoa,
Allah Bapa umat beriman,
Engkau melipatgandakan anak-anak perjanjian-Mu
di seluruh penjuru dunia
dengan mencurahkan rahmat yang menjadikan manusia
anak-anak Allah.
Apa yang Engkau janjikan kepada Abraham, anak-Mu
untuk menjadi Bapa bagi segala bangsa
kini terlaksana berkat misteri Paskah.
Buatlah umat-Mu pantas menikmati rahmat panggilanmu
itu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin
26. Sesudah bacaan ketiga (Penyeberangan Laut Merah: Kel. 14:15 – 15:1)
dan kidungnya (Kel. 15)
Marilah kita berdoa
Allah Bapa kami, karya-Mu yang mengagumkan
kini masih terus berlangsung.
Dahulu Engkau membebaskan satu bangsa
dari kejaran Firaun
dengan kuasa tangan-Mu.
Tetapi kini Engkau menyelamatkan segala bangsa
dengan air pembaptisan.
Kami mohon:
jadikanlah semua orang anak-anak Abraham
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
167
dan semartabat dengan umat Israel.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin
Atau:
Allah Bapa dalam surga,
kami mengagumi tanda-tanda ajaib
yang Engkau lakukan di masa lampau.
Engkau melepaskan bangsa Israel dari perbudakan,
dan kini Engkau membebaskan segala bangsa
melalui Sakramen Pembaptisan suci.
Allah, Engkau telah menerangi karya-karya agung-Mu di
masa lampau
dengan terang Perjanjian Baru:
Laut Merah melambangkan air baptis
pembebasan umat Israel dari perbudakan
melambangkan sakramen-sakramen umat Kristiani.
Kami mohon,
semoga semua bangsa, yang berkat imannya,
telah turut mendapat hak istimewa dari bangsa terpilih,
dilahirkan kembali karena ambil bagian dalam Roh-Mu,
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
168
27. Sesudah bacaan keempat (tentang Yerusalem baru : Yes. 54:5-14) dan
Mazmur (30)
Marilah kita berdoa
Allah Bapa yang mahakuasa dan kekal,
semoga kami Engkau perkenankan mengalami
pelaksanaan janji,
yang pernah Engkau berikan kepada leluhur dalam iman.
Semoga jumlah mereka yang Engkau angkat menjadi
putra
dan putri-Mu semakin bertambah.
Maka Gereja-Mu akan menyadari bahwa
harapan para kudus telah menghasilkan buah
dan bahwa keselamatan sudah mulai terwujud.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Atau doa lain dari doa sesudah bacaan yang mungkin ditiadakan.
28. Sesudah bacaan kelima (tentang keselamatan yang diberikan dengan cumacuma kepada semua orang : Yes. 55:1-11 ) dan kidung (Yes. 12).
Marilah kita berdoa
Allah yang kekal dan kuasa,
Engkaulah sumber iman dan pengharapan kami.
Yang kini kami rayakan
telah diwartakan oleh para nabi.
Sempurnakanlah segala sesuatu yang kami miliki,
sebab segala yang baik yang ada pada kami
berasal dari pada-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
169
29. Sesudah bacaan keenam (Sumber kebijaksanaan :Bar.3:9-15,32–4:4) dan
Mazmur (19)
Marilah kita berdoa.
Ya Allah,
dengan mengundang bangsa-bangsa
Engkau senantiasa melipatgandakan umat-Mu.
Kami mohon,
semoga umat-Mu yang telah Engkau beri hidup baru
dalam air baptis
tetap Engkau pelihara dan Engkau lindungi.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin
30. Sesudah bacaan ketujuh (Hati yang baru dan roh yang baru: Yeh. 36:1628 ) dan Mazmur (42-43).
Marilah kita berdoa.
Allah Bapa, kekuatan abadi dan cahaya kekal,
dengan penuh kasih sayang
pandanglah seluruh Gereja-Mu,
tanda keselamatan bagi para bangsa.
Teruskanlah karya penyelamatan umat manusia
sesuai dengan rencana-Mu sejak awal mula.
Semoga seluruh dunia menyaksikan,
bagaimana Engkau menegakkan yang rebah,
memperbarui yang usang
dan memulihkan semesta alam dalam Kristus,
pangkal dan puncak seluruh ciptaan,
yang hidup dan berkuasa
sepanjang segala masa.
U Amin
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
170
Atau:
Ya Allah
lewat kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
Engkau menuntun kami untuk merayakan misteri Paskah.
Semoga kami memahami belas kasih-Mu
agar dengan menghayati perayaan ini,
kami dapat menyongsong masa depan
dengan pengharapan yang teguh.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
31. Sesudah bacaan terakhir dari Perjanjian Lama bersama mazmur
tanggapan dan doanya, lilin-lilin di altar dinyalakan, dan imam
mengangkat madah “Kemuliaan” yang disambung oleh semua orang, dan
lonceng-lonceng (bel / giring-giring) dibunyikan, menurut kebiasaan
setempat. Hendaknya dipilih rumusan lagu yang lengkap.
_
7
__
65
5
5
__
67
__
76
____
.
671 7
__
65
5 ||
Ke-mu- lia- an kepa-da Al- lah di sur-ga.
32. Sesudah madah berakhir, imam mengucapkan Doa Pembuka seperti biasa
Marilah kita berdoa.
Ya Allah,
Engkau menyemarakkan malam yang amat suci ini
dengan kebangkitan mulia Kristus, Tuhan kami.
Bangkitkanlah di dalam Gereja-Mu
semangat hidup sebagai anak-anak Allah.
Semoga kami dibarui lahir-batin
agar kami selalu mengabdi Engkau dengan setia.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
171
Dengan pengantaraan Yesus Kristus,
Putra-Mu, Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau
dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa,
Allah, sepanjang segala masa.
33. Lalu lektor membawakan bacaan Epistola ( Rm. 6:3-11)
34. Sesudah pembacaan Epistola, semua berdiri. Tiga kali imam mengangkat
Alleluya, setiap kali dengan nada yang lebih tinggi dan diulangi oleh umat. Jika
perlu, pemazmur yang mengangkat Alleluya.
Lalu pemazmur atau solis melanjutkannya dengan mazmur 117, dan
umat menjawab Alleluya.
_
3
__
55
___
__
675 55
Al- le -
__
65
______
5
-
5
___
___
______.
675 556 5
lu -
ya.
1
__
67
6
5 ||
35. Imam mengisi pedupaan seperti biasa dan memberi berkat kepada diakon.
Pembacaan Injil tidak didampingi lilin, hanya pedupaan.
36. Sesudah Injil disampaikan homili, meskipun singkat.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
172
BAGIAN KETIGA
LITURGI PEMBAPTISAN
37. Sesudah homili, dilangsungkan liturgi pembaptisan. Imam bersama para
pelayan menuju bejana baptis, jika tempatnya dapat dilihat oleh umat.
Jika tidak, disediakan bejana berisi air di pelataran imam.
38 Kalau ada calon baptis, mereka dipanggil untuk berkumpul di depan gereja,
didampingi oleh wali baptis. Kalau calon baptis itu anak-anak, mereka
diantar oleh orang tua dan wali baptisnya.
39. Jika diadakan perarakan ke bejana baptis, urutannya diatur sebagai
berikut: pelayan yang membawa Lilin Paskah berjalan paling depan,
disusul oleh para calon baptis bersama para wali baptis, kemudian para
pelayan, diakon dan imam. Selama perarakan umat menyanyikan Litani
(no 43). Sesudah Litani, imam menyampaikan ajakan (no. 40).
40. Jika liturgi pembaptisan dilangsungkan di panti imam, maka imam
langsung mulai dengan ajakan, sebelum pemberkatan air (no. 44).
4.1 Litani dapat diangkat oleh dua penyanyi dan dijawab oleh umat sambil
berdiri (karena masa Paskah). Jika diadakan perarakan ke tempat
bejana baptis, hendaknya Litani dinyanyikan selama perarakan. Dalam
hal ini para calon baptis dipanggil sebelum perarakan. Urutan perarakan:
pembawa Lilin Paskah, disusul oleh para calon baptis bersama para wali
baptis, para pembantu altar dan imam. Ajakan disampaikan sebelum
pemberkatan air.
========================================
42. Jika tidak ada calon baptis dan tidak ada pemberkatan bejana baptis,
Litani ditiadakan, langsung diadakan pemberkatan air (no. 54).
========================================
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
173
LITANI PARA KUDUS
43. Dalam Litani dapat ditambahkan nama-nama orang kudus, terutama
pelindung gereja, wilayah, dan para calon baptis.
P Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.
P Kristus, kasihanilah kami.
U Kristus, kasihanilah kami.
P Tuhan, kasihanilah kami.
U Tuhan, kasihanilah kami.
P Santa Maria, Bunda Allah,
Santo Mikael,
Para Malaikat Allah,
Santo Yohanes Pembaptis,
Santo Yosef,
Santo Petrus dan Paulus,
Santo Andreas,
Santo Yohanes,
Santa Maria Magdalena,
Santo Stefanus,
Santo Ignatius dari Antiokhia,
Santo Laurensius,
Santo Perpetua dan Felisitas,
Santa Agnes,
Santo Gregorius,
Santo Agustinus,
Santo Athanasius,
Santo Basilius,
Santo Martinus,
Santo Benediktus,
U
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
Doakanlah kami
174
Santo Fransiskus dan Dominikus,
Santo Fransiskus Xaverius,
Santo Yohanes Maria Vianney,
Santa Katarina dari Siena,
Santa Theresia dari Yesus,
Semua orang Kudus Allah,
Tuhan maharahim,
Dari segala kejahatan,
U
Bebaskanlah umat-Mu
Dari segala dosa,
Dari kematian kekal,
Berkat penjelmaan-Mu,
Berkat wafat dan kebangkitan-Mu,
Berkat pencurahan Roh Kudus,
Kami orang berdosa,
U Dengarkanlah umat-Mu
Jika ada calon baptis:
Semoga para pilihan ini Engkau lahirkan kembali
berkat anugerah pembaptisan,
Jika tidak ada calon baptis tetapi ada pemberkatan bejana baptis
Semoga Engkau berkenan menyucikan bejana ini
untuk kelahiran kembali anak-anak-Mu,
Yesus Putra Allah yang hidup,
P Kristus, dengarkanlah kami.
U Kristus, dengarkanlah kami.
P Kristus, kabulkanlah doa kami.
U Kristus, kabulkanlah doa kami.
Kalau ada calon baptis, dengan tangan terentang imam mengucapkan doa
berikut ini:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
175
Allah yang mahakuasa dan kekal,
indahkanlah sakramen kasih karunia-Mu yang besar ini.
Untuk menciptakan kembali bangsa-bangsa baru
yang dilahirkan bagi-Mu dari air baptis,
utuslah Roh-Mu
yang menjadikan mereka ini anak-anak-Mu.
Semoga apa yang berlangsung dalam misteri kerapuhan
kami,
sungguh-sungguh terwujud oleh karena daya kuasa-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U Amin
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
176
Pemberkatan Air Baptis
Ajakan:
Kalau ada pembaptisan:
Teks Tanpa lagu:
I
Saudara-saudari terkasih,
marilah kita menguatkan kerinduan suci saudara-saudari
ini
dengan doa kita bersama.
Semoga Allah Bapa yang mahakuasa dan maharahim
mengasihani dan membantu mereka
yang kini datang ke sumber kelahiran baru.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
177
Kalau tidak ada pembaptisan, tetap diadakan pemberkatan air baptis:
Teks Tanpa lagu:
I
Saudara-saudari terkasih,
marilah kita mohon kepada Allah, Bapa yang mahakuasa,
agar rahmat-Nya memenuhi air ini.
Semoga semua yang akan dilahirkan kembali dalam
Kristus
berkat pembaptisan
disatukan dalam keluarga Allah.
44. Dengan tangan terentang imam mengucapkan doa untuk memberkati air
baptis:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
178
_
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
179
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
180
Sambil mencelupkan kaki Lilin Paskah ke dalam air satu atau tiga kali,
imam melanjutkan:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
181
Sambil tetap memegang Lilin Paskah yang tercelup dalam air, ia melanjutkan:
45. Lalu lilin diangkat dari air dan sementara itu umat berseru:
Teks tanpa lagu
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
182
46. Dengan tangan terentang imam mengucapkan doa untuk memberkati air
baptis:
Marilah kita berdoa.
Allah yang mahamulia,
Engkau menciptakan karya-karya agung
melalui tanda-tanda sakramen.
Dengan pelbagai cara Engkau mempergunakan air
untuk menyatakan rahmat pembaptisan.
Ya Allah,
pada awal mula dunia,
Roh-Mu melayang-layang di atas permukaan air.
Sejak itu air mengandung kekuatan untuk menyucikan.
Ya Allah,
dalam peristiwa air bah
Engkau menyatakan kelahiran baru,
sebab kekuatan air itu
memusnahkan kejahatan dan melahirkan kebaikan.
Ya Allah,
lewat jalan yang kering
putra-putra Abraham Kauseberangkan
melintasi Laut Merah.
Dengan demikian, kaum yang telah bebas
dari perbudakan Firaun
melambangkan umat yang dibaptis.
Ya Allah,
di Sungai Yordan Putra-Mu dibaptis
oleh Yohanes
dan diurapi dengan Roh Kudus.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
183
Ketika bergantung di salib,
Ia mengalirkan air dan darah dari lambung-Nya,
Sesudah bangkit
Ia mengutus para murid-Nya:
Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku,
dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
Kami mohon ya Tuhan,
pandanglah Gereja-Mu
dan sudilah membuka baginya sumber air baptis.
Semoga berkat Roh Kudus
air ini dipenuhi rahmat Putra Tunggal-Mu.
Semoga
manusia, yang diciptakan menurut citra-Mu
dan dengan sakramen Baptis disucikan dari kecemaran
masa lalu,
dilahirkan kembali dari air dan Roh Kudus,
menjadi manusia baru.
Sambil mencelupkan kaki Lilin Paskah ke dalam air satu atau tiga kali,
imam melanjutkan:
I
Kami mohon, ya Tuhan,
semoga dengan pengantaraan Putra-Mu
kuasa Roh Kudus turun ke dalam bejana ini.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
184
Sambil tetap memegang Lilin Paskah yang tercelup dalam air, ia melanjutkan:
I
Semoga semua orang,
yang lewat pembaptisan dikuburkan bersama Kristus,
diperkenankan pula bangkit bersama Dia,
dalam persatuan Roh Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
U Amin.
47.
Lalu lilin diangkat dari air dan sementara itu umat berseru:
U Pujilah Tuhan, hai sumber-sumber air,
megahkan dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.
48. Sesudah pemberkatan air baptis dan aklamasi umat, sambil berdiri imam
menanyakan kesediaan untuk menolak setan kepada para calon baptis
dewasa dan orang tua atau wali dari anak-anak, sebagaimana ditentukan
dalam Rituale Romawi.
Kini saatnya mengurapi para calon baptis dewasa dengan minyak
katekumen bila belum pernah dilakukan.
49. Lalu imam meminta pernyataan iman dari para calon baptis dewasa,
sedangkan untuk anak-anak, orang tua dan wali diminta bersama-sama
menyatakan iman sebanyak tiga kali, seperti diatur dalam Rituale.
Jika pada malam ini banyak yang harus dibaptis, upacara dapat diatur
sebagai berikut: segera sesudah pernyataan iman dari para calon baptis,
orang tua, dan para wali, imam meminta dan menerima pembaruan janji
baptis dari seluruh umat.
50. Sesudah pernyataan iman itu, imam membaptis para calon dewasa yang
terpilih dan anak-anak.
51. Sesudah pembaptisan imam mengurapi anak-anak dengan minyak krisma.
Tetapi, kepada semua, baik orang dewasa maupun anak-anak,
diserahkan kain putih. Lalu imam atau diakon menerima Lilin Paskah
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
185
dari tangan pelayan dan dari Lilin Paskah itu dinyalakanlah lilin-lilin
para baptisan baru. Untuk anak-anak ritus Effata ditiadakan.
52. Kemudian diadakan perarakan kembali ke panti imam, kecuali jika acara
pembaptisan dan upacara-upacara lain dilaksanakan di panti imam. Para
baptisan baru, orang tua atau para wali membawa lilin bernyala. Selama
perarakan dilagukan nyanyian pembaptisan “Vidi aquam” atau nyanyian
lain yang sesuai (no.56).
53. Uskup, atau kalau ia tidak ada, imam yang membaptis, langsung
menerimakan sakramen krisma kepada para baptisan dewasa di panti
imam, seperti diatur dalam Pontifikale atau Rituale Romawi.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
186
Pemberkatan Air
54. Jika tidak ada pembaptisan, dan tidak ada pemberkatan bejana baptis,
imam menyampaikan pengantar pemberkatan air kepada umat sambil
berkata:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
187
Sesudah hening sejenak, sambil merentangkan tangan imam memanjatkan doa
berikut:
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
188
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
189
Teks tanpa Lagu
I. Saudara-saudara terkasih,
dengan rendah hati marilah kita mohon
kepada Tuhan Allah kita,
supaya Ia sudi memberkati air ini,
yang akan direcikkan pada kita
sebagai kenangan akan pembaptisan kita.
Semoga Ia sendiri memperbarui kita,
agar tetap setia kepada Roh Kudus
yang telah kita terima.
Sesudah hening sejenak, sambil merentangkan tangan imam memanjatkan doa
berikut:
I
Tuhan Allah kami,
dampingilah umat-Mu,
yang berjaga pada malam yang amat kudus ini.
Sudilah memberkati air ini bagi kami,
yang sedang mengenangkan penciptaan kami yang
mengagumkan
dan penebusan kami yang jauh lebih mengagumkan.
Air telah Engkau ciptakan untuk menyuburkan ladang
dan untuk menyegarkan serta membersihkan tubuh kami.
Air juga telah Engkau jadikan sarana belas kasih-Mu:
Sebab lewat air Engkau membebaskan umat-Mu dari
perbudakan,
dan dengan air Engkau memuaskan
dahaga mereka di padang gurun.
Dengan lambang air para nabi mewartakan Perjanjian
Baru,
yang hendak Engkau ikat dengan manusia.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
190
Akhirnya,
dengan air yang dikuduskan oleh Kristus di Sungai
Yordan,
kodrat kami yang telah hancur
Engkau perbarui dalam pembasuhan kelahiran kembali.
Oleh sebab itu,
semoga air ini mengingatkan kami
akan pembaptisan yang telah kami terima.
Semoga Engkau membuat kami bersuka cita
bersama saudara-saudara kami,
yang dibaptis pada Hari Raya Paskah ini.
Demi Kristus, Tuhan kami.
U Amin.
Pembaruan Janji Baptis
55. Sesudah upacara pembaptisan (dan Krisma), atau jika upacara ini tidak
ada, sesudah pemberkatan air, seluruh umat bersama para baptisan baru
memperbarui janji baptis sambil berdiri dan memegang lilin bernyala.
Pembaruan janji baptis ini tidak dilakukan jika sudah dilaksanakan
sebelumnya (lihat no. 49).
Imam menyapa umat dengan kata-kata berikut atau yang kurang lebih sama:
I
Saudara-saudari terkasih,
berkat misteri Paskah,
dalam pembaptisan kita dikuburkan bersama Kristus,
supaya bersama Dia kita menghayati hidup yang baru.
Oleh karena itu,
setelah menjalani masa puasa selama 40 hari,
marilah kita memperbarui janji baptis suci.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
191
Dengan janji itu dulu kita telah menolak setan
dan perbuatan-perbuatannya
dan berjanji mengabdi Allah dalam Gereja Katolik yang
kudus.
Jadi,
I Apakah Saudara menolak setan?
U Ya, saya menolak.
I Dan semua perbuatannya?
U Ya, saya menolak.
I Dan semua tipu muslihatnya?
U Ya, saya menolak.
Atau:
I
Apakah Saudara menolak dosa
supaya hidup dalam kemerdekaan anak-anak Allah?
U Ya, saya menolak.
I
Apakah Saudara menolak bujukan kejahatan
supaya tidak dikuasai dosa?
U Ya, saya menolak.
I
Apakah Saudara menolak setan, penyebab dan pangkal
segala dosa?
U Ya, saya menolak.
Jika perlu, Konferensi Uskup dapat menyesuaikan rumusan kedua dengan
keperluan setempat.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
192
Misalnya:
I
Apakah Saudara menolak kejahatan
dalam diri saudara sendiri dan dalam masyarakat?
U Ya, saya menolak.
I
Apakah Saudara menolak godaan-godaan setan
dalam bentuk takhayul, perjudian dan hiburan yang tidak
sehat?
U Ya, saya menolak.
I
Apakah Saudara menolak segala tindakan
dan kebiasaan tidak adil dan tidak jujur
yang melanggar hak-hak asasi manusia?
U Ya, saya menolak.
Kemudian imam melanjutkan:
I
Percayakah Saudara-saudara akan Allah,
Bapa yang mahakuasa, Pencipta langit dan bumi?
U Ya, saya percaya.
I
Percayakah Saudara akan Yesus Kristus,
Putra-Nya yang tunggal, Tuhan kita,
yang dilahirkan oleh Perawan Maria;
yang menderita sengsara, wafat dan dimakamkan;
yang bangkit dari antara orang mati,
naik ke surga dan duduk di sisi kanan Bapa?
U Ya, saya percaya.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
193
I
Percayakah Saudara akan Roh Kudus,
Gereja katolik yang kudus,
persekutuan para Kudus,
pengampunan dosa,
kebangkitan badan dan kehidupan kekal?
U Ya, saya percaya.
Sebagai penutup imam berkata:
I
Allah yang mahakuasa, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus,
telah melahirkan kita dari air dan Roh Kudus
dan telah menganugerahi kita pengampunan dosa.
Semoga dengan rahmat-Nya
Ia menjaga kita sampai ke hidup yang kekal,
dalam Kristus Yesus Tuhan kita.
U Amin
56. Imam mereciki umat dengan air suci, sementara itu umat bernyanyi:
Antifon (lihat PS 234)
Aku melihat air mengalir dari Bait Allah, di sebelah kanan.
Alleluya.
Dan semua orang yang didatangi air itu diselamatkan
dan berkata: Alleluya. Alleluya.
Dapat juga dilagukan nyanyian lain yang bertema pembaptisan.
57. Sementara itu para baptisan baru diantar kembali ke tempat duduknya di
antara umat. Jika pemberkatan air baptis tidak dilakukan di kapel
pembaptisan, diakon dan para pelayan dengan hormat membawa bejana
baptis ke kolam pembaptisan.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
194
Jika pemberkatan kolam pembaptisan tidak dilaksanakan, air baptis
diletakkan di tempat yang pantas.
58. Seusai perecikan, imam kembali ke tempat duduk. Syahadat ditiadakan.
Dari tempat duduknya imam memimpin Doa Umat, yang untuk pertama
kalinya diikuti oleh para baptisan baru.
BAGIAN KEEMPAT
LITURGI EKARISTI
59. Imam menuju altar dan memulai Liturgi Ekaristi seperti biasa.
60. Sebaiknya persembahan diantar ke altar oleh para baptisan baru; kalau
mereka itu anak-anak, oleh orang tua atau wali baptisnya.
61. Doa Persiapan Persembahan
Ya Tuhan,
sudilah menerima doa dan persembahan umat-Mu.
Semoga berkat karya-Mu
perayaan Ekaristi,
yang berawal dari misteri Paskah,
memberi kami kekuatan
untuk mencapai hidup yang kekal.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
62. Prefasi Paskah I: Misteri Paskah (dengan sisipan “teristimewa
pada malam ini”), TPE Imam, hlm. 61.
63. Dalam Doa Syukur Agung para baptisan baru dan para wali baptis
didoakan, dengan menggunakan rumusan yang ada dalam Doa-doa
Syukur Agung pada Misale dan Rituale Romawi.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
195
64. Sebelum “Inilah Anak Domba Allah” imam memberikan penjelasan
singkat kepada para baptisan baru mengenai Komuni Pertama yang akan
mereka sambut dan mengenai makna Ekaristi yang sedemikian agung,
yang merupakan puncak inisiasi dan pusat seluruh hidup Kristiani.
65. Para baptisan baru, bersama para wali, para orang tua, pasangan yang
Katolik, dan para katekis sebaiknya menerima Komuni Suci dalam dua
rupa. Dengan persetujuan Uskup setempat dan jika keadaan
memungkinkan, baik juga semua umat beriman yang sudah menerima
Komuni Suci menyambutnya dalam dua rupa.
66. Antifon Komuni
Bdk. 1Kor. 5:7-8
Kristus, Anak Domba kita, sudah dikurbankan.
Marilah kita merayakan pesta dengan roti tak beragi,
yakni kesucian dan kebenaran. Alleluya.
Dapat juga dinyanyikan Mazmur 118
67. Doa sesudah Komuni
Marilah kita berdoa.
Ya Tuhan,
kami telah Engkau segarkan dengan santapan Paskah.
Maka kami mohon,
curahkanlah Roh kasih-Mu kepada kami
dan buatlah kami sehati sejiwa dalam kasih sayang-Mu.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
68. Berkat Meriah
Semoga berkat perayaan Paskah hari ini
Allah yang mahakuasa
memberkati Saudara
dan melindungi Saudara dari segala bahaya dosa.
U Amin
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
196
Semoga Allah,
yang memulihkan hidup Saudara
lewat kebangkitan Putra Tunggal-Nya,
memenuhi hati Saudara dengan karunia-karunia abadi.
U Amin
Semoga sesudah memperingati hari-hari sengsara Tuhan
dan merayakan pesta Paskah dengan gembira,
Saudara diantar Tuhan memasuki pesta sukacita abadi.
U Amin
Dan semoga Saudara sekalian
diberkati oleh Allah yang mahakuasa:
Bapa, dan Putra, † dan Roh Kudus.
U Amin
Dapat juga digunakan rumus berkat penutup dari tata cara pembaptisan
orang dewasa atau anak-anak.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
197
69. Untuk mengutus umat, diakon atau, kalau tidak ada, imam sendiri
melagukan atau mengucapkan rumus berikut:
I
5...
6
Perayaan
Ekaristi_ sudah
sele-sai.
______
__
___ __
___
5
4
56
6 ’ 6
.
517 65
Al- le- lu- ya, Al- le 5...
______
4
__
56
_
6 ’ 6
___
.
__
517 65
Al- le- lu- ya, Al- le ______
I
5
lu- ya.
5
||
5
||
6
U Syukur kepada Al - lah.
5
456 6
6
______
6
6
6
||
___
456 6
lu- ya.
____________
6 ' 6
5
6
__
65
5 ||
Ma-ri- lah per-gi, ki- ta di - u - tus
_
5
5
U Amin.
Rumus pengutusan ini digunakan terus selama Oktaf Paskah.
70. Selama masa Paskah Lilin Paskah dinyalakan dalam semua perayaan
liturgis meriah.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Misa Vigili Paskah
198
HARI RAYA PASKAH
BEBERAPA CATATAN SEPUTAR PERAYAAN LITURGI MINGGU PASKAH
PERAYAAN EKARISTI KEBANGKITAN TUHAN
MAKNA PERAYAAN :
Hari ini Gereja merayakan Kebangkitan Kristus dengan penuh sukacita.
Dengan KebangkitanNya, dosa dan maut pun dikalahkan, dunia pun
selamat.
KETENTUAN LITURGI :
1. Perayaan Ekaristi Hari Raya Paskah harus dirayakan semeriah
mungkin
2. Berkat meriah dengan “Alleluia” panjang
3. Sebagai Hari Minggu yang amat istimewa, maka hendaknya liturgi
hari ini sungguh-sungguh dipersiapkan.
4. Hari ini sudah dihitung Hari Minggu Paskah I
5. Warna liturgi : PUTIH atau KUNING EMAS
6. Sebaiknya Ritus Tobat diisi dengan Percikan Air Baptis yang baru
saja diberkati pada Misa Malam Paskah. Pernyataan Tobat (saya
mengaku atau Tuhan kasihanilah) diganti percikan itu
7. Tempat air suci di pintu-pintu gereja pun sebaiknya diisi dengan air
yang diberkati pada Malam Paskah
8. Lilin Paskah sudah diletakkan di dekat altar atu mimbar
SUSUNAN LITURGI :
I. Ritus pembuka : Tanda Salib dan Salam, Kata Pengantar, Percikan
(Vidi Aquam), Madah kemuliaan , Doa Pembuka
II. Liturgi Sabda : Bacaan I, Mazmur Tanggapan, Bacaan II, Sekuens
Paskah-Bait Pengantar Injil (Alleluia), Bacaan Injil, Alleluia-HomiliPembaharuan Jantji Baptis (jika ada maka Percikan pun tidak di
bagian Ritus Pembuka tetapi setelah Pembaharuan janji ini)Pengakuan Iman-Doa Umat
III. Liturgi Ekaristi
IV. Ritus Penutup
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Hari Raya Paskah
199
Pada akhir perayaan Misa, imam dapat menggunakan rumus meriah
untuk memberikan berkat. Cocok sekali apabila imam menggunakan
rumus berkat meriah misa Vigili Paskah.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Hari Raya Paskah
200
Antifon Pembuka
Bdk. Mzm. 139:5-6
Aku telah bangkit dan tetap bersama Engkau,
Alleluya.
Tangan kanan-Mu Engkau tumpangkan atas diriku,
Alleluya.
Kebijaksanan-Mu sangat menakjubkan, Alleluya.
Atau:
Luk. 24:34; bdk. Kis. 1:6
Tuhan sungguh telah bangkit, alleluya.
Bagi-Nya kemuliaan dan kerajaan sepanjang segala
abad, alleluya.
Madah Kemuliaan
Doa Pembuka
Marilah kita berdoa.
Ya Allah,
pada hari ini
dengan pengantaraan Putra Tunggal-Mu
Engkau telah menaklukkan kematian
dan membuka bagi kami pintu keabadian.
Semoga kami
yang merayakan pesta kebangkitan Tuhan
dibarui oleh Roh-Mu dan bangkit dalam terang
kehidupan.
Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan
kami,
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Hari Raya Paskah
201
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh
Kudus,
hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa.
Syahadat
Doa Persiapan Persembahan
Ya Tuhan,
terimalah kurban yang kami persembahkan kepadaMu
di tengah sukacita Paskah.
Dengan kurban ini
Gereja-Mu Engkau perbarui dan Engkau pelihara
secara mengagumkan.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Prefasi Paskah I: Misteri Paskah, TPE Imam, hlm. 61.
Jika dipakai Kanon Romawi (Doa Syukur Agung I), dipilih
“Communicantes” (“Dalam persatuan dengan seluruh Gereja”) dan
“Hanc igitur” (“Maka kami mohon ya Tuhan”) khusus.
Antifon Komuni
1Kor. 5:7-8
Kristus, Anak Domba Paskah kita sudah dikurbankan,
Alleluya,
maka marilah kita berpesta dengan roti tak beragi,
yakni kesucian dan kebenaran, Alleluya.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Hari Raya Paskah
202
Doa sesudah Komuni
Marilah kita berdoa.
Ya Allah,
lindungilah Gereja-Mu dengan kasih-Mu yang abadi,
agar setelah Engkau barui dengan perayaan misteri
Paskah,
umat-Mu sampai pada kemuliaan kebangkitan.
Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
77. Pada akhir perayaan Misa imam dapat menggunakan rumus meriah
untuk memberikan berkat.
Untuk berkat penutup misa hari ini cocok sekali apabila imam
menggunakan rumus berkat meriah misa Vigili Paskah hal. ...
78. Untuk pengutusan umat dilagukan atau diucapkan rumus berikut:
D/I
U
Perayaan Ekaristi sudah selesai, alleluya, alleluya.
Syukur kepada Allah, alleluya, alleluya.
D/I
U
Marilah pergi. Kita diutus.
Amin.
Masa Prapaskah – Pekan Suci: Hari Raya Paskah
203
Download