ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI LIPOLITIK DARI ONCOM AHMAD SURYADI DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Lipolitik dari Oncom adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Mei 2016 Ahmad Suryadi NIM G34110106 ABSTRAK AHMAD SURYADI. Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Lipolitik dari Oncom. Dibimbing oleh ANTONIUS SUWANTO dan ARIS TRIWAHYUDI. Oncom merupakan makanan fermentasi tradisional dari Jawa Barat yang dibuat menggunakan kapang Neurospora sp. pada oncom merah dan Rhizopus sp. pada oncom hitam. Kandungan lemak dalam bahan pembuatan oncom yaitu ampas tahu atau bungkil kacang tanah memiliki potensi sumber untuk menyaring bakteri lipolitik yang unik. Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri lipolitik dari oncom merah dan hitam, serta mengukur aktivitas enzim lipasenya. Oncom yang digunakan pada penelitian ini berasal dari pengrajin oncom di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa oncom hitam mengandung total populasi bakteri 9.2x109 cfu g-1, sedangkan oncom merah sebesar 5.6x107 cfu g-1. Total bakteri lipolitik oncom hitam sebesar 1.8x108 cfu g-1 lebih tinggi dibandingkan total bakteri lipolitik yang ditunjukkan oncom merah sebesar 5.0x106 cfu g-1. Dua belas isolat bakteri lipolitik berhasil diperoleh. Tiga isolat yang memiliki aktivitas lipase terbesar yaitu B702, B704, dan B705 dengan nilai aktivitas masing-masing sekitar 3.75 U/mL, 3.75 U/mL, dan 4.00 U/mL. Berdasarkan analisis 16S rRNA menunjukkan ketiga isolat B702, B704, dan B705 memiliki kemiripan dengan Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228. Namun, isolat tersebut menunjukkan hasil negatif pada uji hemolisis darah. Kata kunci: oncom, bakteri lipolitik, 16S rRNA ABSTRACT AHMAD SURYADI. Isolation and Characterization of Lipolytic Bacteria from Oncom. Supervised by ANTONIUS SUWANTO and ARIS TRIWAHYUDI. Oncom is a traditional fermented food originally from West Java made by mold of Neurospora sp. on red oncom and Rhizopus sp. on black oncom. Lipid content in the oncom ingredients such as tofu residue or peanut press cake could be potential sources to screen for unique lipolytic bacteria. The purposes of this study was to isolate and to characterize lipolytic bacteria from red and black oncom and to measure their lipase activities. Oncom used in this study was obtained from oncom makers in Leuwiliang, Bogor, West Java. The results showed that black oncom contained total bacterial population of 9.2x109 cfu g-1, while red oncom contained 5.6x107 cfu g-1. Total lipolytic bacteria of black oncom was 1.8x108 cfu g-1 , which was higher than red oncom that showed a total lipolytic bacteria of 5.0x106 cfu g-1. Twelve potential isolates of lipolytic bacteria were obtained. Three isolates that had the greatest lipase activity were B702, B704, and B705 with the activity values approximately 3.75 U / mL, 3.75 U / mL, and 4.00 U / mL respectively. Based on16S rRNA sequence analysis, the three isolates showed similarity to Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228. However, those isolates showed negative results on blood hemolysis tests. Keywords: oncom, lipolytic bacteria, 16S rRNA ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI LIPOLITIK DARI ONCOM AHMAD SURYADI Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Biologi DEPARTEMEN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Karya ilmiah ini dilaksanakan dari bulan Februari hingga November 2015. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah mikrobiologi, dengan judul Isolasi dan Karakterisasi Bakteri Lipolitik dari Oncom. Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof Dr Ir Antonius Suwanto, MSc dan Prof Dr Aris Triwahyudi, MSi selaku pembimbing yang telah memberi banyak saran dan arahan dari awal hingga akhir penelitian dan penulisan skripsi. Ucapan terima kasih disampaikan pula kepada penguji wakil komisi pendidikan Dr Bambang Suryobroto atas saran dan diskusi yang diberikan guna menyempurnakan penulisan karya ilmiah ini. Di samping itu, terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Jaka dan Ibu Heni sebagai laboran Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi IPB yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian. Terima kasih untuk Kak Andi, Kak Dita, Kak Ciko, Dira, Ilham, Eka, Dewi dan seluruh teman Biologi angkatan 48 atas doa dan dukungannya selama ini. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada keluarga (Bapak, Ibu, dan Adik) untuk segala dukungan, doa, dan kasih sayangnya. Terima kasih pula kepada Hibah Penelitian Pendidikan Magister Doktor Sarjana Unggul (PMDSU) TA 2015 Nomor 702/IT3.11/LT/2015 atas nama Prof. Dr. Antonius Suwanto Skim Bioprospeksi Lipase Asal Tempeh Indonesia Melalui Pendekatan Metagenom yang membantu dalam pendanaan penelitian ini. Akhir kata, penulis berharap semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat sekitar. Bogor, Mei 2016 Ahmad Suryadi DAFTAR ISI DAFTAR TABEL xii DAFTAR GAMBAR xii DAFTAR LAMPIRAN xii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 METODE 2 Waktu dan Tempat 2 Bahan 2 Alat 2 Prosedur Penelitian 2 HASIL DAN PEMBAHASAN 4 SIMPULAN 10 DAFTAR PUSTAKA 12 LAMPIRAN 14 RIWAYAT HIDUP 20 xii DAFTAR TABEL 1 2 3 Perbandingan total bakteri terhadap bakteri lipolitik dalam oncom merah dan oncom hitam Morfologi bakteri hasil isolasi dari oncom merah dan oncom hitam Analisis homologi sekuen gen penyandi 16S rRNA isolat bakteri lipolitik yang diisolasi dari oncom merah dan hitam 6 7 9 DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 Hasil isolasi dan penapisan bakteri lipolitik dari oncom hitam yang diinkubasi selama 48 jam: (a) media LAOR yang tidak diletakkan di atas UV 365 nm (b) media LAOR yang diletakkan di atas UV 365 nm Morfologi koloni isolat bakteri pada media Nutrient Agar: (a) B702 (b) B704 (c) B705 Aktivitas lipase bakteri yang diisolasi dari oncom merah dan oncom hitam Elektroforesis gel agarose 1% gen penyandi 16S rRNA; (M) 1 kb ladder (a) isolat B702 (b) isolat B704 (c) isolat B705 Pohon filogenik berdasarkan isolat bakteri lipolitik yang diisolasi dari oncom merah dan oncom hitam yang dikonstruksi menggunakan metode Neighbour-Joining dengan bootstrap 1000x berdasarkan gen penyandi 16S rRNA Uji hemolisis darah dengan hasil positif dengan melisis sel darah: (a) kontrol positif Enteropathogenic E.coli ; hasil negatif tanpa melisis sel darah: (b) isolat B702 (c) isolat B704 (d) isolat B705 5 6 7 8 9 10 DAFTAR LAMPIRAN 1 2 3 Keadaan tempat pembuatan oncom merah dan hitam Hasil titrasi supernatan yang mengandung enzim lipase Sekuen gen 16S rRNA 14 17 17 4 PENDAHULUAN Latar Belakang Lipase (triacyl glycerol acylhidrolase EC 3.1.1.3) merupakan enzim kelas hidrolase yang mengkatalisis reaksi hidrolisis trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak bebas pada permukaan air dengan minyak (Helen et al. 2010). Menurut Gupta et al. (2004) bakteri penghasil lipase memiliki peranan penting dalam usaha komersial. Bakteri penghasil lipase secara ekstraseluler sangat penting dalam kepentingan komersial karena untuk produksi massal tergolong lebih mudah. Bakteri penghasil lipase disebut sebagai bakteri lipolitik. Menurut Thakur (2012) ada beberapa jenis bakteri lipolitik yang umum ditemukan beberapa diantaranya Bacillus subtilis, B. pumilus, B. licheniformis, B. coagulans, B. stearothermophilus, dan B. alcalophilus. Kelimpahan bakteri lipolitik sangat dipengaruhi oleh faktor gizi, fisika dan kimia, seperti suhu, pH, sumber nitrogen dan karbon, kehadiran lipid, garam anorganik, agitasi dan konsentrasi oksigen terlarut. Lipase dalam industri enzim umumnya diproduksi melalui teknologi DNA rekombinan (Hasan et al. 2006). Bakteri lipolitik ditemukan dalam bermacam-macam habitat seperti limbah industri, pabrik pengolahan minyak sayur, perusahaan susu, tanah terkontaminasi dengan minyak, makanan yang busuk, dan kompos (Sharma et al. 2001). Oncom merupakan pangan khas dari Jawa Barat yang memiliki nilai gizi tinggi dengan harga terjangkau. Oncom merupakan makanan hasil fermentasi sama halnya dengan tempe dan tahu. Oncom umumnya terbagi atas dua macam, yaitu oncom merah dan oncom hitam. Perbedaan kedua jenis oncom tersebut terletak pada jenis kapang dan bahan baku yang dipakai dalam pembuatannya. Oncom merah menggunakan bahan dasar ampas tahu sedangkan oncom hitam dibuat dari bungkil kacang tanah. Oncom umumnya diolah menjadi pepes, keripik oncom, combro, sayur tumis dan berbagai makanan lainnya. Oncom memiliki kandungan zat gizi seperti protein, lemak dan zat besi (Slamet dan Tarwotjo 1971). Menurut Sastraatmadja et al. (2002) pembuatan oncom menggunakan inokulan beberapa strain Neurospora, Rhizopus, dan Mucor. Purnamasari et al. (2013) menyatakan bahwa Neurospora sp. merupakan spesies yang umum ditemukan pada makanan oncom merah dengan pertumbuhan yang cepat membentuk warna kuning. Berbeda dengan oncom merah, kapang yang digunakan pada oncom hitam yaitu Rhizopus oliqosporus. Menurut Wiyati (1994) Kadar air lebih dari 30 persen menyebabkan kapang Rhizopus oliqosporus tumbuh baik. Lipid yang terdapat pada oncom merah maupun oncom hitam memperbesar kemungkinan melimpahnya keberadaan bakteri lipolitik. Tempe merupakan makanan fermentasi yang mirip dengan oncom. Tempe mengandung bakteri yang relatif tinggi dan beragam (Barus et al. 2008) termasuk diantaranya bakteri lipolitik (Nur 2015), asam laktat (Efriwati et al. 2013), dan penghasil vitamin B12 (Keuth dan Bisping 1994). Oleh karena itu studi ini adalah yang pertama untuk mempelajari bakteri lipolitik pada oncom. 3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mengisolasi dan mengkarakterisasi bakteri lipolitik dari oncom merah dan hitam, serta mengukur aktivitas enzim lipasenya. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai November 2015 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Departemen Biologi, FMIPA IPB. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel oncom merah dan oncom hitam yang diambil dari pengrajin oncom merah dan hitam di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Media yang digunakan dalam mengisolasi bakteri terdiri atas Luria Bertani (tripton 1%, ekstrak khamir 0.5%, NaCl 1%), agar 2%, minyak zaitun (Casa Di Oliva extra virgin olive oil), polyvinyl alcohol 2% (PVA 2%), rhodamine B 0.1%, cycloheximide, Nutrient Broth, GoTaq Green Master Mix 1x (Promega®, USA), TAE 1x, agarose 1%, Primer 63F dan 1387R (Marchesi et al. 1998). Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Autoklaf, Laminar Air Flow Cabinet, mesin PCR 2720 thermal cycler, Thermoshaker, dan Alpha Innotech. Prosedur Penelitian Isolasi Bakteri Penghasil Lipase dalam Oncom Sebanyak 25 gram sampel digerus sampai halus dan dimasukan ke dalam 225 mL NaCl 0.85% dan dihomogenkan. Larutan berisi sampel dilakukan pengenceran hingga 10-8 untuk menentukan tingkat pengenceran yang tepat. Sebanyak 0.1 mL larutan sampel yang sudah disiapkan disebar pada media selektif bakteri lipolitik. Media ini disebut media LAOR (Luria Agar Olive oil Rhodhamine B). Tiap unit perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak empat kali. Hasil sebaran tersebut diinkubasi dalam waktu 48 jam pada suhu ruang, dan diamati di bawah sinar UV pada panjang gelombang 365 nm. Koloni bakteri yang menghasilkan lipase menghasilkan pendaran jingga disekitar koloni. Koloni yang tumbuh dihitung berdasarkan standar statistik dengan jumlah 30-300 koloni. Koloni yang tidak memenuhi persyaratan tidak dihitung (Hadioetomo 1993). Purifikasi dilakukan dengan metode goresan (streak method) pada media yang sama. Purifikasi dilakukan untuk mendapatkan koloni tunggal bakteri. Jumlah koloni yang terbentuk dalam penelitian ini (colony forming unit /CFU) dihitung menggunakan persamaan; 43 CFU π½π’πππβ ππππππ π‘ππππππ‘π = π₯ πΉπππ‘ππ πππππππππππ mL ππππ’ππ π ππππ Pengamatan morfologi koloni dilakukan pada media Nutrient Agar (NA). Isolat bakteri terpilih digores kuadran pada media Nutrient Agar (NA) dan diinkubasi selama 24 jam pada suhu ruang. Pengamatan koloni meliputi bentuk, elevasi, tepian, warna koloni serta dilakukan pewarnaan Gram untuk mengetahui jenis Gram dan bentuk bakterinya. Pewarnaan Gram dilakukan dengan menggores tipis koloni berumur 24 jam pada preparat steril yang sebelumnya ditambahkan satu tetes akuades steril. Preparat difiksasi dengan api pada udara terbuka. Preparat ditetesi zat warna kristal violet dan dibiarkan selama 1 menit. Preparat dibilas menggunakan akuades. Preparat dikeringkan lalu ditetesi iodin dan dibiarkan selama 2 menit. Preparat dibilas kembali dengan akuades lalu dibilas menggunakan alkohol 96%. Preparat diwarnai dengan safranin dan dibiarkan selama 30 detik. Preparat dibilas dengan akuades dan dibersihkan dari sisa akuades menggunakan tisu. Preparat diamati dengan menggunakan mikroskop dengan bantuan minyak imersi pada perbesaran tinggi. Produksi Enzim Lipase Produksi enzim lipase diawali dengan pembuatan starter dengan menginokulasikan bakteri ke dalam 10 mL media Luria Bertani cair dan digoyangkan pada 150 rpm selama 24 jam. Sebanyak 2% starter diinokulasi ke dalam 50 mL media produksi yang mengandung 1% tripton, 1% natrium klorida, 0.5% ekstrak khamir, 1% minyak zaitun dan digoyang pada 150 rpm selama 24 jam. Hasil inkubasi selama 24 jam kemudian disentrifugasi dengan kecepatan 6000 rpm selama 30 menit, sehingga terpisah antara pelet dan supernatan. Supernatan yang mengandung enzim lipase dipindahkan ke dalam tabung falkon steril untuk digunakan dalam pengukuran aktivitas enzim lipase. Pengukuran Aktivitas Enzim Lipase Pengukuran aktivitas enzim lipase diukur dengan menggunakan 4 mL campuran PVA 2% dan minyak zaitun (3:1), 2 mL 0.1 M buffer natrium fosfat pH 7, 2.5 mL aquadest, 0.5 mL 0.1 M CaCl2, 1 mL supernatan yang mengandung enzim lipase, lalu diinkubasi selama 20 menit pada shaker dengan kecepatan 150 rpm pada suhu 30 oC. Selanjutnya ditambahkan 10 mL etanol absolut 96% dan diberi 4 tetes fenolftalein dan dititrasi dengan 0.05 N NaOH. Jumlah enzim yang mengkatalisis pelepasan 1 µmol asam lemak per menit didefinisikan sebagai satu unit enzim (Arifin et al. 2013). π΄ππ‘ππ£ππ‘ππ πΏππππ π( (π»ππ ππ π‘ππ‘πππ π π πππππ − π»ππ ππ π‘ππ‘πππ π π΅πππππ)π₯π ππππ»π₯1000 π )= ππ π£πππ’ππ πππ§ππ π₯ π€πππ‘π’ ππππ’πππ π Identifikasi Molekuler Gen 16S rRNA Identifikasi bakteri dilakukan dengan menggunakan metode PCR Koloni. Koloni bakteri tunggal dipilih dan dipindahkan dengan tusuk gigi ke dalam tabung yang berisi ddH2O sebanyak 20 µL. Selanjutnya dipindahkan 3 µL tabung yang 3 berisi bakteri tersebut ke dalam tabung baru dan ditambahkan 5 µL GoTaq Green, masing-masing 1 µL primer 63F dan 1387R. Identifikasi dilakukan dengan mengamplifikasi gen penyandi 16S rRNA menggunakan primer 63F (5’-CAG GCC TAA CAC ATG CAA GTC-3’) dan 1387R (5’-GGG CGG WGT GTA CAA GGC-3’) pada mesin Polymerase Chain Reaction (Marchesi et al. 1998). Setelah itu dilakukan program PCR pada suhu pre-denaturasi 94 °C selama 5 menit, dilanjutkan dengan 30 proses denaturasi pada suhu 94 °C selama 30 detik, penempelan primer pada suhu 55 °C selama 30 detik, proses pemanjangan pada suhu 72 °C selama 1 menit, dan pemanjangan akhir pada suhu 72 °C selama 7 menit. Produk PCR dielektroforesis pada gel agarosa 1% dalam buffer TAE 1x dengan tegangan 80 V selama 50 menit. Pita DNA diwarnai dengan EtBr 5 µg/mL dan diamati dengan UV transiluminator. Target pita gen 16S rRNA berukuran sekitar 1300 pb. DNA amplikon dikirim ke perusahaan jasa penerima sekuensing untuk menentukan runutan sekuen DNA nya. Sekuen DNA hasil sekuensing gen 16S rRNA kemudian disejajarkan dengan sekuen yang ada di Genbank (NCBI) menggunakan BLAST-N untuk analisis gen 16S rRNA sehingga didapatkan berbagai sekuen lain yang memiliki kemiripan terdekat. Setelah itu, dibuat pohon filogenik menggunakan perangkat lunak Molecular Evoluationary Genetics Analysis (MEGA) versi 6.0. Uji Hemolisis Darah Isolat bakteri lipolitik digores pada media agar-agar darah dan diinkubasi pada suhu ruang selama 48 jam. Kemampuan hemolisis ditandai dengan terbentuknya zona penghambatan di sekitar koloni isolat uji. Hasil positif ditunjukkan dengan adanya zona bening disekitar koloni, sedangkan hasil negatif ditunjukkan dengan tidak adanya zona bening di sekitar koloni. HASIL DAN PEMBAHASAN Isolasi Bakteri Penghasil Lipase dalam Oncom Isolasi bakteri penghasil lipase dari oncom merah dan hitam dalam penelitian ini memiliki perbedaan konsentrasi cycloheximide untuk menekan pertumbuhan cendawan agar tidak mengganggu dalam proses penghitungan koloninya. Isolasi bakteri pada oncom merah menggunakan cycloheximide dengan konsentrasi 20 ppm sedangkan untuk mengisolasi bakteri dalam oncom hitam menggunakan cycloheximide dengan konsentrasi 100 ppm (Gambar 1). Hal tersebut dimungkinkan adanya perbedaan resistensi cendawan asal dari kedua oncom tersebut. Setelah inkubasi selama 48 jam terlihat dua jenis koloni yang berbeda. Satu jenis koloni yang menyerap warna rhodamine B dan satu jenis koloni yang tidak menyerap rhodamine B. Koloni yang menyerap rhodamine B menunjukkan pembentukan koloni yang berwana merah hingga jingga, sementara koloni yang tidak menyerap rhodamine B menunjukkan pembentukan koloni selain warna merah hingga jingga. Koloni yang menyerap rhodamine B diduga mampu menggunakan emulsi minyak sebagai sumber energi (Gambar 1a). Hidrolisis substrat menjadi monogliserida atau digliserida yang berikatan dengan rhodamine B menyebabkan pembentukan lingkaran cahaya jingga sekitar koloni bakteri pada 5 4 iradiasi UV (Kouker dan Jaeger 1987). Untuk memastikan adanya pelepasan asam lemak bebas oleh bakteri lipolitik digunakan sinar UV pada panjang gelombang 365 nm. Berdasarkan hasil penyinaran UV pada hasil isolasi bakteri dari oncom merah dan hitam terlihat koloni menghasilkan pendaran dan tidak menghasilkan pendaran (Gambar 1b). Koloni yang menghasilkan pendaran merupakan koloni yang diidentifikasi menyerap rhodamine B pada pengamatan tanpa UV. Sementara koloni yang sebelumnya diduga tidak menghasilkan lipase tidak berpendar setelah disinari UV. Koloni yang berpendar diduga positif sebagai bakteri lipolitik. a b Gambar 1 Hasil isolasi dan penapisan bakteri lipolitik dari oncom hitam yang diinkubasi selama 48 jam: (a) media LAOR yang tidak diletakkan di atas UV 365 nm (b) media LAOR yang diletakkan di atas UV 365 nm Penghitungan koloni dilakukan untuk menentukan jumlah bakteri total maupun jumlah bakteri lipolitik yang berasosiasi dengan oncom merah maupun oncom hitam. Jumlah total bakteri keseluruhan dihitung secara langsung baik koloni yang diduga lipolitik maupun koloni selain lipolitik. Sementara koloni yang diduga sebagai bakteri lipolitik dihitung dengan menggunakan sinar UV. Berdasarkan data tersebut kemudian dibuat perbandingan kepadatan bakteri pada kedua oncom tersebut. Oncom hitam memiliki kepadatan total populasi bakteri lebih tinggi dari pada oncom merah yaitu mencapai 9.2x109 cfu g-1, sedangkan oncom merah memiliki kepadatan sebesar 5.6x107 cfu g-1. Kepadatan bakteri lipolitik oncom hitam mencapai 1.8x108 cfu g-1 sedangkan oncom merah memiliki kepadatan sebesar 5.0x106 cfu g-1. Persentase jumlah bakteri lipolitik terhadap total bakteri pada masing-masing oncom berturutan sebesar 8.92 % pada oncom merah dan 1.91 % pada oncom hitam (Tabel 1). Hal tersebut dapat disebabkan karena perbedaan komposisi dan cara pembuatan oncom tersebut. Menurut Slamet dan Tarwotjo (1971) rata-rata kadar lemak dalam 100 gram oncom merah sebesar 2.3 gram sedangkan oncom hitam memiliki kadar yang lebih tinggi yaitu 3.6 gram. 6 3 Selain itu, pembuatan oncom merah di Leuwiliang terlihat lebih higienis saat pembuatannya dibandingkan dengan pembuatan oncom hitam (Lampiran 1). Tabel 1 Perbandingan total bakteri terhadap bakteri lipolitik dalam oncom merah dan oncom hitam Jenis Oncom Total Bakteri (cfu g-1) Bakteri Lipolitik (cfu g-1) Oncom Merah 5.6x107 5.0x106 9 Oncom Hitam 9.2x10 1.8x108 Bakteri yang diduga menghasilkan lipase dari hasil isolasi kemudian dipurifikasi sehingga mendapatkan koloni tunggal dan dilakukan pengamatan morfologi bakteri pada media Nutrient Agar. Sebanyak lima koloni bakteri didapatkan dari hasil isolasi oncom merah dan tujuh koloni bakteri didapatkan dari oncom hitam. Isolat yang didapatkan dari hasil isolasi oncom merah berurutan adalah isolat A501, A503, A504, A505, dan A507. Sedangkan isolat yang didapatkan dari oncom hitam adalah isolat B701, B702, B703, B704, B705, B706, dan B707. Gambar 2 Morfologi koloni isolat bakteri pada media Nutrient Agar: (a) B702 (b) B704 (c) B705 Lima isolat merupakan isolat gram negatif dan tujuh lainnya merupakan isolat gram positif (Tabel 2). Rata-rata bakteri yang didapatkan dari hasil isolasi berbentuk kokus. Penelitian sebelumnya berhasil mengisolasi bakteri penghasil lipase yang memiliki bentuk kokus yaitu Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis (Winny et al. 2012). Untuk memastikan kemampuan dalam menghasilkan lipase maka dilakukan uji aktivitas bakteri penghasil lipase dan selanjunya diidentifikasi menggunakan 16S rRNA. 7 4 Tabel 2 Morfologi bakteri hasil isolasi dari oncom merah dan oncom hitam Isolat Bentuk Elevasi Tepian Warna Gram A501 A503 A504 A505 Bundar Bundar Bundar Bundar Timbul Datar Datar Timbul Berlekuk Licin Licin Licin Kekuningan Kekuningan Putih Putih Negatif Positif Negatif Positif Bentuk Bakteri Batang Kokus Kokus Kokus A507 Tidak Beraturan Datar Licin Putih Positif Kokus B701 B702 Bundar Bundar Timbul Timbul Licin Licin Putih Putih Negatif Positif B703 Bundar Cembung Licin Putih Positif Kokus Kokus Antara batang dan kokus B704 Bundar Cembung Licin Putih kekuningan Positif Kokus B705 B706 B707 Bundar Bundar Bundar Timbul Cembung Timbul Licin Licin Licin Kekuningan Merah Putih Positif Negatif Negatif Kokus Kokus Kokus Keterangan: (A) isolat yang berasal dari oncom merah; (B) isolat yang berasal dari oncom hitam Aktivitas µmol ml-1 menit-1 Aktivitas Enzim Lipase Dua belas isolat yang didapatkan kemudian diukur aktivitas enzim lipase ekstraseluler dari supernatan melalui uji titrasi. Hasil aktivitas lipase tertera pada Gambar 3. 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 A501 A503 A504 A505 A507 B701 B702 B703 B704 B705 B706 B707 Isolat Bakteri Gambar 3 Aktivitas lipase bakteri yang diisolasi dari oncom merah dan oncom hitam Berdasarkan uji titrasi menggunakan substrat minyak zaitun didapatkan aktivitas lipase tertinggi yang berasal dari supernatan yang mengandung enzim lipase adalah isolat B705 sebesar 4 U/mL pada suhu 30oC. Hasil tersebut diartikan sebagai jumlah enzim sebanyak 1 mL mampu melepaskan 4 µmol asam lemak per menitnya (Lampiran 2). Jenis minyak zaitun yang digunakan dapat mempengaruhi hasil aktivitas lipase karena perbedaan komposisi asam lemaknya. Menurut Sembiring (2015) Lipase memiliki kespesifikan terhadap jenis substrat yang berbeda-beda pada panjang rantai karbon yang bervariasi karena perbedaan sifat 8 3 fisik-kimia antara daerah permukaan enzim dengan substrat. Aktivitas lipase ditunjukkan oleh perubahan warna larutan yang dititrasi dengan NaOH. Kenaikan pH pada reaksi tersebut menyebaban larutan yang semula tidak berwarna menjadi merah muda dengan penambahan indikator fenolftalein. Warna merah muda terjadi saat tidak ada lagi NaOH yang dapat berikatan dengan asam lemak. Hal tersebut menunjukkan bahwa isolat tersebut mampu mendegradasi lemak. Identifikasi Bakteri Ketiga isolat B702, B704, dan B705 yang memiliki kemampuan penghasil lipase terbesar dipilih untuk diidentifikasi menggunakan gen 16S rRNA (Lampiran 3). Hasil elektroforesis gen 16S rRNA isolat B702, B704, dan B705 terlihat pada Gambar 4. Gambar 4 Elektroforesis gel agarose 1% gen penyandi 16S rRNA; (M) 1 kb ladder (a) isolat B702 (b) isolat B704 (c) isolat B705 Pita DNA berhasil diperoleh melalui elektroforesis gel agarose 1% dengan ukuran pita sekitar 1300 pb. Sebagian ujung 5’ dan 3’ dari gen tersebut dipotong untuk mendapatkan sekuen yang terbaca dengan jelas sehingga panjang akhir sekuen yang dibandingkan sekitar 1100 pb. Analisis BLAST-N sekuen parsial gen 16S rRNA menunjukkan isolat B702, B704 dan B705 memiliki kemiripan dengan Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228 (Lampiran 3). Persentase kemiripan isolat dengan sekuen pembanding di GenBank adalah 83-97% dengan persentase query cover antara 92-100% (Tabel 3). S.hominis biasanya ditemukan pada kulit manusia dan tidak berbahaya, namun terkadang dapat menyebabkan infeksi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (Abdalla et al. 2013). Selain itu, S.hominis berhasil diisolasi dari tanah. Menurut Marimuthu (2013) Produksi lipase S.hominis yang diamati dalam minyak zaitun mencapai 13.5 U/mL dan sangat rendah pada lipid rantai pendek. Hasil tersebut menunjukkan ketiga isolat dalam penelitian ini memiliki kemiripan dengan S.hominis yang merupakan salah satu bakteri penghasil lipase. Hubungan pohon filogenik dibuat berdasarkan sekuen parsial gen 16S rRNA tiga isolat bakteri lipolitik dibandingkan dengan database di GenBank. 9 4 Tabel 3 Analisis homologi sekuen gen penyandi 16S rRNA isolat bakteri lipolitik yang diisolasi dari oncom merah dan hitam Kode isolat Homologi Identity/ Query cover(%) E-value Score No. Akses B702 Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228 89/92 0.0 1195 NR041323.1 B704 Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228 83/98 0.0 995 NR041323.1 B705 Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228 97/100 0.0 1816 NR041323.1 Konstruksi pohon filogenik menggunakan beberapa spesies Staphylococcus dan outgrup Eschericia coli strain NBRC 102203. Pembuatan konstruksi menggunakan aplikasi Mega 6 berdasarkan Kimura 2-parameter model+Gamma distributed. Analisis pohon filogenik menunjukkan isolat B702, B704 dan B705 berkerabat dekat dengan Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228 (Gambar 5). Menurut Shah et al. (2007) Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228 sama dengan Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain ATCC 700236. Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain ATCC 700236 berhasil diisolasi dari darah manusia. Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus merupakan bakeri yang memiliki resistensi terhadap novobiosin. Bakteri ini memiliki bentuk kokus (1.2-1.5 pm), Gram positif, koloni berbentuk bulat, tidak berpigmen, dan merupakan bakteri anaerob fakultatif (Kloos et al. 1998). B702 B704 B705 Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228 Staphylococcus petrasii strain CCM 8418 Staphylococcus jettensis strain SEQ110 Staphylococcus haemolyticus JCSC1435 strain JCSC1435 Staphylococcus aureus strain ATCC 12600 Escherichia coli strain: NBRC 102203 Gambar 5 Pohon filogenik berdasarkan isolat bakteri lipolitik yang diisolasi dari oncom merah dan oncom hitam yang dikonstruksi menggunakan metode Neighbour-Joining dengan bootstrap 1000x berdasarkan gen penyandi 16S rRNA 3 Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan adanya kemungkinan bakteri yang memiliki kemiripan dengan Staphylococcus hominis cukup mendominasi peranan sebagai bakteri lipolitik pada oncom. Isolat B702 dan B704 membentuk satu klade dengan nilai bootstrap 100%. Bakteri yang memiliki kemiripan tersebut dimungkinkan berasal dari kontak langsung bagian kulit tangan pengerajin saat pembuatan oncom atau dari bahan baku pembuatan oncom. Panjang cabang pada pohon filogenik menggambarkan jarak genetik antar spesies. Menurut penelitian Palazzo et al. (2008) di Brazil, beberapa strain Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus mampu menyebabkan infeksi nosokomial aliran darah. Uji Hemolisis Darah Uji hemolisis darah pada isolat bakteri dilakukan untuk menguji ada tidaknya kemampuan isolat memecah sel darah. Berdasarkan hasil uji hemolisis darah ketiga isolat uji B702, B704, dan B705 menunjukkan hasil negatif sedangkan kontrol positif menunjukkan hasil positif (Gambar 6). Hasil positif ditunjukkan dengan adanya zona bening pada bakteri kontrol positif dan diartikan bahwa bakteri melisiskan sel darah merah yang ada pada media agar-agar darah, sedangkan ketiga isolat uji tidak menunjukkan adanya zona bening. Proses hemolisis dapat disebabkan oleh enzim yang dilepaskan oleh mikroorganisme yang diterima oleh agar-agar darah merah sehingga terjadi reaksi untuk melisiskan butir darah merah tersebut (Hidayat dan Alhadi 2012). Menurut Kloos dan Schleifer (1975) sekitar 70% strain Staphylococcus hominis menunjukkan hasil negatif pada uji hemolisis. a b d c Gambar 6 Uji hemolisis darah dengan hasil positif dengan melisis sel darah: (a) kontrol positif Enteropathogenic E.coli ; hasil negatif tanpa melisis sel darah: (b) isolat B702 (c) isolat B704 (d) isolat B705 SIMPULAN Populasi total bakteri dan jumlah bakteri lipolitik pada oncom hitam lebih tinggi dibandingkan dengan oncom merah. Dua belas isolat penghasil lipase berhasil diisolasi dari oncom merah dan oncom hitam yang ditandai dengan pendaran berwarna jingga pada media LAOR yang dilihat di atas sinar UV 365 11 4 nm. Pengukuran aktivitas lipase menggunakan metode titrasi menunjukkan bahwa tiga isolat dengan aktivitas lipase terbesar B702, B704, dan B705 dengan nilai berturut-turut 3.75 U/mL, 3.75 U/mL, dan 4.00 U/mL. Hasil amplifikasi gen 16S rRNA pada tiga isolat bakteri lipolitik menghasilkan DNA amplikon berukuran sekitar 1300 pb. Analisis BLAST sekuen gen 16S rRNA dan pohon filogenik menunjukkan isolat B702, B704, dan B705 memiliki kemiripan dengan Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strain GTC 1228 yang umumnya ditemukan pada aliran darah. Ketiga isolat menunjukkan hasil negatif pada uji hemolisis darah. 3 DAFTAR PUSTAKA Abdalla NM, Haimour WO, Osman AA, Sarhan MA, Musaa HA. 2013. Antibiotics sensitivity profile towards Staphylococcus hominis in Assir region of saudi arabia. J. Sci. Res 5(1): 171-183. Arifin, Ranlym A, Kim SJ, Yim JH, Suwanto A, Kim HK. 2013. Isolation and biochemical characterization of Bacillus pumilus lipases from the antarctic. J Microbiol Biotechn. 23(5): 661–667 Barus T, Suwanto A, Wahyudi AT, Wijaya H. 2008. Role of bacteria in tempe bitter taste formation microbiological and molecular biological analysis based on 16S rRNA gene. Microbiol Indones 2(1):17-21. Efriwati, Suwanto A, Rahayu G, Nuraida L. 2013. Population dynamics of yeasts and lactic acid bacteria (LAB) during tempeh production. Hayati J Biosci. 20(2):57-64. Gupta N, Gupta R, Rathi P. 2004. Bacterial lipases: an overview of production, purification and biochemical properties. Appl Microbiol Biot. 64: 763–781 Hadioetomo RS. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta (ID): Gramedia. Hasan F, Shah AA, Hameed A. 2006. Industrial applications of microbial lipases. Enzyme Microbial Tech. 39: 235–251 Helen T, De Oliveira D, Mazutti MA, Di Luccio M, Oliveira JV. 2010. A review on microbial lipase production. Food Bioprocess Technol. 3: 182-196. Hidayat R, Alhadi F. 2012. Identifikasi Streptococcus equi dari kuda yang diduga menderita strangles. Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 17 (3): 199ο203. Keuth S, Bisping B. 1994. Vitamin B12 production by Citrobacter freundii or Klebsiella pneumonia during tempeh fermentation and proof of enterotoxin absence by PCR. App Environ Microbiol. 60(5):1495-1499. Kloos WE, Schleifer KH. 1975. Isolation and charaterization of Staphylococci from human skin. Int J Syst Bacteriol. 25(1): 62-79 Kloos WE, George CG, Olgiate JS, Pelt LV, McKinnon ML, Zimmer BL, Muller E, Weinstein MP Mirrett S. 1998. Staphylococcus horninis subsp.novobiosepticus subsp. nov., a novel trehalose- and n-acetyl-dglucosamine-negative, novobiocin- and multiple-antibiotic-resistant subspecies isolated from human blood cultures. Int J Syst Bacteriol 48: 799-812. Kouker G, Jaeger KE. 1987. Spesific and sensitive plate assay for bacterial lipase. Appl Environ Microbl. 53:211-213. Marchesi JR, Sato T, Weightman AJ, Martin TA, Fry JC, Hiom SJ, Wade WG. 1998. Design and evaluation of useful bacterium-specific PCR primers that amplify genes coding for bacterial 16S rRNA. App Envirol Microbial. 64(2): 795-799. Marimuthu K. 2013. Isolation and characterization of Staphylococcus hominis JX961712 from oil contaminated soil. J. Pharm. Res. 7: 252-256. Nur N. 2015. Telaah aktivitas bakteri penghasil lipase yang berasosiasi dengan tempe [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Palazzo ICV, d’Azevedo PA, Secchi C, Pignatari ACC, Darini ALC. 2008. Staphylococcus hominis subsp. novobiosepticus strains causing 134 nosocomial bloodstream infection in Brazil. J Antimicrob Chemoth 62: 1222-1226. Purnamasari N, Andriani MAM, Kawiji. 2013. Pengaruh jenis pelarut dan variasi suhu pengering spray dryer terhadap kadar karotenoid kapang oncom merah (Neurospora sp.) Teknosains Pangan 2(1): 107-114. Sastramadja DD, Tomita F, Kasai T. 2002. Production of high-quality oncom, a traditional Indonesian fermented food, by the inoculation with selected mold strains in the form of pure culture and solid inoculum. J. Grad. Sch. Agr. Hokkaido Univ. 70(2): 111-127 Sembiring A. 2015. Isolasi bakteri penghasil lipase termofilik kloning dan ekspresi gen penyandi lipase [disertasi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Shah MM, Lihara H, Noda M, Song SX, Nhung PH, Ohkusu K, Kawamura Y, Ezaki T. 2007. Dnaj gene sequence-based assay for species identification and phylogenetic grouping in the genus Staphylococcus. Int J Syst Evol Micr 57: 25-30. Sharmaa R, Chistib Y, Banerjeea UC. 2001. Production, purification, characterization, and applications of lipases. Biotechnol. Adv. 19: 627– 662. Slamet DS, Tarwotjo I. 1971. Kadar zat gizi dalam oncom. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan jilid 1: 49-52 Thakur S. 2012. Lipases, its sources, properties and applications: a review. Int. J. Sci. Eng. Res. 3(7): 1-29. Winny X, Khosasih V, Suwanto A, Kim HY. 2012. Characterization of lipases from Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermidis isolated from human facial sebaceous skin. J Microbiol Biotechn. 22(1):84-91. Wiyati PI. 1994. Pengaruh jenis kemasan bungkil tanah (Arachis hypogaea L.) selama penyimpanan terhadap kandungan aflatoksin bungkil kacang tanah dan oncom hitam [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 3 LAMPIRAN Lampiran 1 Keadaan tempat pembuatan oncom merah dan hitam ο· Oncom merah 15 4 ο· Oncom hitam 16 3 17 4 Lampiran 2 Hasil titrasi supernatan yang mengandung enzim lipase Sampel Blanko B706 B707 B704 A501 A504 A507 A503 A505 B701 B702 B703 B705 Ulangan Sampel 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 Ulangan Titrasi Sampel (mL) 1 2 3 2.2 2.1 2.3 2.1 2.4 2.3 2.4 2.5 2.5 2.6 2.6 2.6 2.8 3.2 3.4 2.9 3.1 2.9 3.6 3.6 3.7 4 3.7 3.7 2.4 2.5 2.5 2.7 2.7 2.5 3.6 3.2 3.4 3.4 3.2 3 2.8 3 3 2.8 2.8 2.7 4.1 3.5 3.7 3.7 3.6 3.7 3.7 3.1 3.1 3.1 3.3 3.3 3.4 2.6 2.5 2.5 2.7 2.5 4.4 3.7 3.4 3.7 3.5 3.6 3.3 2.3 2.5 2.9 3 3 3.8 4 3.8 3.8 3.8 3.9 4 2.2 2.2 2.6 2.4 2.9 3 3.7 3.8 2.4 2.4 3.3 2.9 2.9 2.8 3.5 3.7 3.1 3.3 2.5 2.3 3.8 3.7 2.5 2.7 3.7 3.8 Rata-rata sampel (mL) 2.225 2.525 3.025 3.725 2.5125 3.25 2.85 3.6875 3.25 2.625 3.725 2.775 3.825 Lampiran 3 Sekuen gen 16S rRNA ο· B702 GTTACGGCGTAATCGTGTGAGTACTCGTGGGTAACCTACCTATAATA CTGGGATAACTTCGGTAAACCGGAGCTAATACCGGATAATATTTCG AACCGCATGTTTCTTTAGTGAAAGATGGCTTTGCTATCACTTATAGA TGGACCTGCGCCGTATTAGCTAGTTGGTACGGTACCGCCGTTACCAA GCCAACGATACGTAGCCGACCTGAGAGGTTGATCGGCCACACTTGG AACTGAGACAGGGCCCAGACTCCTACGTGAGGCAGCAGTAGCGCA ATCTTCCGCAATGGGCGAAAGCCTACCGGATCAACCTCTCGCGAGT GATGAAGACCTTCGGATCGTAAAACTCTGTAATAAGGTAAGAACAA ACGTGTAAGTAACTGTGCACGTCTTGACGAAACCTAATCAGAAAGC CATGGCTAACTACGTGCCAGCAGCCGCGGAAATACGAAGTTGGCAA GCGTTATCCGGAATTATTGGTCGTAAAGCTCACGTAGCCGTTTTTTT 18 3 AAGTCTGATGTGAAAGCCCACGGCTCACCCGTGAGCGTCATTGAAA ACTGGAAAACTTGAGTCCAGAAGAGCAAAGTGGAATTCCATGTGTG GCGGTGAAATGCGCAGAGATATGGAGTACCACCAGTGGCGAAGCC AATATTCTGGCCTGTAACTGAGGCTGATGTGCAAAACCTTTTGGATC AAATGGGATTAGATACCCTGGTAGCCAAGGCCGTAAACGATTAGGC CTAGTGTTAGGGGTTTCCGCCCATAAGTGCTGCAGCTAACGTTTTAA GCACTCAGCCTGGGGAGTCCTACCCCCAGTTTGAAACTCCAAGGTA TTGACGGGGACCTGCACAAGCTTTGAGCATGGGGTTTAATTCGAAG CACCCGAAGAACCTTACCAAATCTTGACACCTTTGAACCTTCTAGAG ATAGAAGTTCCCCTTCGGGGACCAAGGTACAGCGGGAGATTTTTGC CCTTAGCCCGAGACCCAAAAGGTGGCTTAAGTCCGGAACGGGGCCG ACCCTTAAGCCTAG ο· B704 TTACGACGGAGGGTGAGTACTTGTACGTTACCTACACTATAAGACT GAGATAACTTCGGGAAACCGGAGCTAATACCGCATAATATTTCGAA CCGCATGTTTCGATAGTGAAAGATGGCTTTGCTATCACTTATAGATG GACCTGCGCCGATATTAGCGTAGATGGCCAAGGTAACGCCGTTACC AAGGCAACGATACGAAGCCGACCGTGAGAGGGTGATCAGGCCACA CTTGGAACTGAGACAGGGCCCAGTACGCCTACGGGAGGCCAGCAGT CGGACAATCTTCCGCAGATGGACGAAAGCCTGCCAGCAGGACCGCC TCGCCCCCGAAGGAAGGACTTCGGATCTCTAGAACTCTGTTATTAG GTAAGAACTAACGTGTAAGTAACTGTGCACGTCTTGACGAAACCTA AGCACAAAGCCACGGCTAACTACGTGCCAGCTTCCGCGGAAATACG AAGTTGCCAAGCGTCACCCGGAATTATTGGTCGTAAAGCTCGCGTA GGCACTTTTTTAAGTCTGATGTGAAAGCCCACGGCTCACCCGTGTAG CGTCATTGAAAACTGGAAAACTTGAGCGCATAAGAGCAAAGTGCAA TTCCATGTGTGGCGCTGAAATGCGCAGAGATGTGGAGTACCACCAG TGGCTAAGGCGATTTTCTGGCCTGTAACTGACGCTCATGTGCAATAC CATTTTCATCTAATGGGATTAGATACCCAGGTAGCCAAGGCCGTAC ACGATTAGAGCCAAGTGTTAGGCGTTTCAGTCAATAAGCGCTGAGC TAACGTTTTAAGCAATCAGCCCGGGAAATACTACCCCACGGTTGAA ACTCGAGGAATTGACGGGGACCTGACCAGGGGTTTAGCATGGGGTT CATTCAGACGTACCCGGAGAACCTCACCAAAGCTTGACATCATTAG ACCATTCTAGAGATCGAAGTTCCTCTTCGGTGAACAAGGTACAGCG GCGGATTTTCGCCGATAGCGCAAGATCCCAAATGTTGGCTTAAGTC CGAAACGGGGCCGAGCCTTAAGCTTAGTTGCCCCATTAAGTTGGAA CTCGAAAATGAAT 19 4 ο· B705 GAGTAACACGTGGGTAACCTACCTATAAGACTGGGATAACTTCGGG AAACCGGAGCTAATACCGGATAATATTTCGAACCGCATGGTTCTAA AGTGAAAGATGGCTTTCCTATCCCTTATAGATGGACCTGCGCCGTAT TAGCTAGGTGGTAAGGTAACGGCTTACCAAGGCAACGATACGTAGC CGACCTGAGAGGGTGATCGGCCACACTGGAACTGAGACACGGTCCA GACTCCTACGGGAGGCAGCAGTAGGGAATCTTCCGCAATGGGCGAA AGCCTGCGGGAGCAACGCCGCGTGAGTGATGAAGGTCTTCGGATCG TAAAACTCTGTTATAAGGAAAGAACAAACGTGTAAGTAACTGTGCA CGTCTTGACGGTACCTAATCAGAAAGCCACGGCTAACTACGTGCCA GCAGCCGCGGTAATACGTAGTTGGCAAGCGTTATCCGGAATTATTG GGCGTAAAGCGCGCGTAGCGGTTTTTTTAAGTCTGATGTGAAAGCC CACGGCTCAACCGGGGAGGGTCATTGGAAACTGGAAAACTTGAGTG CAGAAGAGGAAAGTGGAATTCCATGTGTAGCGGTGAAATGCGCAG AGATATGGAGGAACACCAGTGGCGAAGGCGACTTTCTGGCCTGTAA CTGACGCTGATGTGCGAAAGCTTGGGGATCAAACAGGATTAGATAC CCTGGTAGTCCACGCCGTAAACGATGAGTGCTAAGTGTTAGGGGGT TTCCGCCCCTTAGTGCTGCAGCTAACGCATTAAGCACTCCGCCTGGG GAGTACGACCGCCAGGTTGAAACTCAAAGGAATTGACGGGGACCC GCACAAGCGTTGGAGCATGTGGTTTAATTCGAAGCAACGCGAAGAA CCTTACCAAATCTTGACATCCTTTGACCCTTCTAGAGAAAGAAGTTC CCCTTCGGGGAAAAAAGTGACAGGTGGGGCATGTTTGCCGCCAGCC CGAGTCGGGAAATGTTGGTTTAAGTCCCGCAACGAGCCCAACCCTT AAGCTTAGTTGCCATCATTAAGTTGGGCACTCTAAGTTGACTGCCGG TGACAAACCGGAGAAGGGGGGGAT 20 3 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bogor, 24 Mei 1993 dari pasangan Dedi Supriyadi dan Nurhayati. Penulis merupakan anak Pertama dari tiga bersaudara. Penulis menamatkan pendidikan SMA di SMA Negeri 6 Kota Bogor. Penulis memasuki pendidikan jenjang strata satu di IPB melalui proses Ujian Tulis Mandiri (UTM) pada tahun 2011. Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum Biodiversitas Cendawan dan Fisologi Prokariot pada semester ganjil tahun ajaran 2014-2015. Penulis juga pernah aktif berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMABIO) sebagai Ketua Divisi PSDM pada kepengurusan 2013- 2014, Anggota Divisi Bioworld pada tahun 2012- 2013. Penulis juga aktif dalam kepanitiaan berbagai kegiatan, antara lain Masa Orientasi dan Informasi Biologi (Morfologi) 2014 dan 2013 Pesta Sains Nasional (PSN) di sub Lomba Cepat Tepat Biologi (LCTB) pada tahun 2013, BIONIC pada tahun 2013. Penulis melaksanakan Studi Lapang dengan judul Isolasi Bakteri Penambat Nitrogen yang Hidup Bebas di Tanah Taman Wisata Alam (TWA) Telaga Warna pada tahun 2011. Bulan Juli- Agustus 2014 penulis melaksanakan Praktik Lapangan di Kebun Raya Bogor bagian laboratorium kultur jaringan dengan judul Perbanyakan Nepenthes ampullaria Jack. Melalui Teknik In Vitro dan Ex Vitro di Kebun Raya Bogor. Penulis juga aktif mengikuti lomba karya ilmiah tingkat mahasiswa. Prestasi yang diraih oleh penulis antara lain pendanaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) pada tahun 2014 untuk Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) di bidang Penelitian dengan judul Seleksi Dan Aplikasi Bakteri Penambat Nitrogen sebagai Alternatif Pupuk Hayati pada Penanaman Gandum Tropika.