BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangatlah penting untuk suatu bangsa sebagai dasar dari pembangunan dari bangsa tersebut, dan oleh karenanya kita harus selalu mementingkan pendidikan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan agar dapat bermanfaat bagi kita semua dan bagi perkembangan bangsa. Pentingnya pendidikan tersebut, sejalan dengan devinisi pendidikan menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian dirinya, keperibadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Jadi, pendidikan merupakan sebuah proses yang disengaja dan dipikirkan secara matang guna mengembangkan segenap potensi peserta didik dengan menciptakan suasana belajar serta proses pembelajaran yang baik. Pendidikan di Indonesia menurut Kemendiknas juga harus menyisipkan pendidikan karakter yang baik kepada siswa dalam proses pendidikannya. Narwanti (2012: 14) pendidikan karakter merupakan suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada warga sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan 1 Upaya Meningkatkan Sikap…, Akrom Fil Khafid, FKIP UMP, 2016 2 nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Jadi, pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda. Ada 18 pendidikan karakter dalam pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa. Aplikasi 18 pendidikan karakter siswa dapat dilihat dari hasil observasi yang peneliti lakukan di SD Negeri 1 Karanggude memperlihatkan bahwa siswa SD Negeri 1 Karanggude khususnya kelas IV memperlihatkan bahwa siswa kelas IV kurang bersahabat yaitu suasana sekolah tidak memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah, tidak berkomunikasi dengan menggunakan bahasa santun, tidak saling menghargai dan menjaga kehormatan, pergaulan tidak dengan cinta kasih dan rela berkorban, serta adanya jarak atau membeda-bedakan dalam berkomunikasi. Permasalahan tersebut merupakan permasalahan rasa sikap bersahabat yang kurang. Sikap bersahabat termasuk hal yang penting untuk berhubungan dengan orang lain. Wibowo (2012: 102) Sikap bersahabat adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Indikator keberhasilan sekolah dan kelas dalam pendidikan karakter untuk sikap bersahabat diantaranya: suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interkasi antarwarga sekolah, berkomunikasi dengan bahasa santun, saling menghargai dan menjaga kehormatan, pergaulan Upaya Meningkatkan Sikap…, Akrom Fil Khafid, FKIP UMP, 2016 3 dengan cinta kasih dan rela berkorban, serta tidak menjaga jarak atau tidak membeda-bedakan dalam berkomunikasi. Salah satu pelajaran yang dapat meningkatkan sikap bersahabat adalah pelajaran IPS materi koperasi. IPS kelas IV semeter II terdapat Kompetensi Dasar yang membahas tentang “Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”. Pada tingkat sekolah dasar pemahaman siswa akan pentingnya koperasi dapat melatih siswa untuk dapat menumbuhkan jiwa kewirausahaan, dapat menanamkan dan memelihara suatu kesadaran hidup bergotong royong dan setia kawan antara para murid, menanamkan dan memupuk rasa tanggung jawab dan disiplin dalam hidup bergotong royong di dalam masyarakat, menanamkan rasa harga diri, kesamaan derajat, dan menumbuhkan jiwa demokrasi serta membangkitkan rasa bersahabat dengan koperasi serta teman sebayanya dan masih banyak lagi. Dari hasil wawancara yang peneliti lakukan terhadap guru kelas IV SD Negeri 1 Karanggude menyatakan bahwa prestasi belajar siswa juga masih banyak yang di bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Itu bisa dibuktikan dari hasil pretest yang peneliti lakukan pada materi koperasi kelas IV. Dari 13 siswa, 7 diantaranya masih di bawah KKM. Nilai KKM untuk mata pelajaran IPS kelas IV adalah 70. Dengan demikian 53,84 % siswa kelas IV masih belum mampu mencapai kriteria minimum. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan, guru mengeluhkan sulit dalam memilih model pengajaran yang cocok untuk pengajaran IPS khususnya materi koperasi. Upaya Meningkatkan Sikap…, Akrom Fil Khafid, FKIP UMP, 2016 4 Guru juga sering mengeluhkan kurang aktifnya siswa selama pembelajaran. Siswa-siswi tertentu saja yang dapat aktif belajar, sedangkan yang lain masih pasif dalam mengikuti pelajaran. Keterbatasan media yang menarik, yang dapat menumbuhkan sikap bersahabat anak juga menjadi penyebab kurang aktifnya siswa selama pembelajaran. Setelah dilakukan diskusi peneliti dengan guru, penggunaan Model Kooperatif tipe Team Assisted individualization (TAI) dapat diterapkan sebagai inovasi dalam pembelajaran, karena menurut Slavin (1986: 186) Model Kooperatif tipe TAI ini mengombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. TAI dirancang untuk sebuah pembelajaran kelompok dengan cara mengatur para siswa belajar dalam kelompok-kelompok dan bertanggung jawab dalam pengaturan dan pengecekan secara rutin. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi penggunaan model ini untuk dikembangkan sebagai variasi model pembelajaran, yaitu agar pemahaman konsep dapat tercapai. Selain itu, model ini juga dapat meningkatkan partisipasi siswa, terutama pada kelompok kecil, karena siswa yang pandai akan mencoba untuk membantu siswa yang lemah. Di akhir pembelajaran juga dapat diisi dengan permainan berupa permainan monopoli untuk lebih mengingat materi yang telah dipelajari bersama. Permaianan monopoli ini digunakan sebagai penunjang siswa dalam mengingat materi yang telah dipelajari bersama dan juga siswa dapat terlatih untuk saling berkompetisi dengan teman lainnya. Alasan lainnya agar siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Upaya Meningkatkan Sikap…, Akrom Fil Khafid, FKIP UMP, 2016 5 Dari konsultasi peneliti dan guru kelas bahwa sepakat untuk melakukan penelitian tindakan kelas. Peneliti dan guru juga sepakat untuk menggunkan model Kooperatif tipe TAI dengan menggunakan media monopoli sebagai pilihan yang tepat untuk proses pembelajaran IPS Kelas IV di SD Negeri 1 Karanggude dengan Kompetensi Dasar “Mengenal Pentingnya Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat”, karena sangat cocok untuk dilaksanakan pada saat proses pembelajaran IPS. Model ini dapat membantu siswa menjadi lebih aktif dan antusias terhadap materi yang sedang dipelajari. Peranan guru dalam model Kooperatif tipe TAI hanyalah sebagai fasilitator dan mediator sementara siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Dari masalah tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di SD Negeri 1 Karanggude dengan judul “Upaya Meningkatkan Sikap Bersahabat dan Prestasi Belajar IPS Pada Kelas IV di SD Negeri 1 Karanggude dengan Model Kooperatif tipe TAI dan Media Monopoli”. Upaya Meningkatkan Sikap…, Akrom Fil Khafid, FKIP UMP, 2016 6 B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah melalui Model Pembelajaran TAI dapat meningkatkan sikap bersahabat siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS di SD Negeri 1 Karanggude ? 2. Apakah melaui Model Pembelajaran TAI dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran IPS di SD Negeri 1 Karanggude ? C. Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan untuk : 1. Mengetahui peningkatan sikap bersahabat siswa melalui TAI pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV di SD Negeri 1 Karanggude. 2. Mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa melalui Model TAI pada mata pelajaran IPS siswa kelas IV di SD Negeri 1 Karanggude. D. Manfaat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan manfaat, antara lain: 1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan informasi ilmiah tentang penggunaan pembelajaran kooperatif tipe TAI Upaya Meningkatkan Sikap…, Akrom Fil Khafid, FKIP UMP, 2016 7 pada pembelajaran IPS khususnya materi mengenal pentingnya koperasi bagi kesejahteraan masyarakat. 2. Secara praktis a. Bagi Siswa Bagi siswa Sekolah Dasar akan memperolah pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang menyenangkan, aktif, komunikatif dan akan lebih memahami materi yang diajarkan, sehingga sikap bersahabat dan prestasi belajar menjadi lebih meningkat. b. Bagi Guru Sebagai masukan guru untuk meningkatkan keprofesionalan dalam mengajar sehingga menciptakan pembelajaran yang cocok untuk anak Sekolah Dasar kelas IV di SD Negeri 1 Karanggude. Upaya Meningkatkan Sikap…, Akrom Fil Khafid, FKIP UMP, 2016