Model Draf DOKUMEN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN 2013 SMA SAINTIFIK Dokumen Disusun Sebagai Panduan Pemangku Kewenangan Dalam Pelaksanaan Kurikulum 2013 Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 1 DINAS PENDIDIKAN PEJUANG SEJATI TAHUN 2014 Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 2 KATA PENGANTAR Sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 jo PP 32 tentang Standar Nasional Pendidikan, setiap sekolah/madrasah wajib mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan berdasarkan kebutuhan khas satuan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan belajar peserta didik. KTSP disusun dengan berpedoman pada panduan implementasi Kurikulum 2013 yang terintegrasi dengan bahan pelatihan pelaksanaan kurikulum, Peraturan Menteri Pedidikan dan Kebudayaan yang relevan, acuan regulasi daerah, dan aturan yang relavan pada tingkat satuan pendidikan. Di samping memperhatian karakter pelaksanaan kurikulum 2013, sekolah mempertimbangkan segenap sumber daya yang sekolah miliki untuk mewujudkan keunggulan sekolah yang berporos pada usaha mewujudkan visi dan misi. Poros utama pertimbangan adalah bagaimana merumuskan mutu lulusan yang sekolah harapkan yang kemabangkan dalam bentuk indikator mutu lulusan seagai basis bagi pengembangan standar yang lainnya. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini tersusun berkat kerjasama dari berbagai pihak. Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan KTSP ini, dan secara khusus kami sampaikan penghargaan dan terima kasih kepada tim pengembang kurikulum tingkat satuan pendidikan yang telah berjuang sehingga dapat menyelesaikan dokumen tepat pada waktu yang diperlukan. ………………….., Juli 2011 Kepala Sekolah Saintifik, Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat i ……………………………... Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat ii LEMBAR PENGESAHAN Dokumen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mendapat pertimbangan Komite Sekolah dan Dinas Pendidikan ……………, selanjutnya para pihak menyatakan bahwa dokumen ini berlaku mulai tanggal yang ditetapkan pada tahun pelajaran 2013 - 2014. Ditetapkan di Tanggal : 1 juli 2014 Komite Sekolah, ……………………. : …………………… Kepala Sekolah, ……………………………… Kepala Dinas Pendidikan Mengetahui, ……………………………………….., Pengawas Pembina ………………………………………. ………………………………….. NIP. NIP Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat iii DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar C. Tujuan Penyusunan KTSP BAB II. KURIKULUM 2013 A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan B. Rasional C. Perubahan Mindset (Pola Pikir) D. Strategi Implementasi E. Elemen Perubahan BAB III. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH A. Konteks Sekolah B. Visi – Misi C. Tujuan Sekolah 1. Tujuan Sekolah Menengah 2. Tujuan Satuan Pendidikan D. Deskripsi Kompensi Lulusan BAB IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Karakteristik Kurikulum B. Landasan Kurikulum 1. Landaan Filosofis 2. Landasan Sosiologis 3. Landasan Pedagogis 4. Landasan Teoritis Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat iv 5. Landasan Yuridis C. Struktur Kurikulum Paket Semester D. Peminatan dan Lintas Minat 1. Peminatan dan Lintas Minat 2. Pendalaman Minat E. Pengaturan Beban Belajar F. Muatan Lokal G. Ekstrakurikuler 1. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan 2. Ekstrakurikuler Pilihan H. Peningkatan Keterampilan TIK I. Bimbingan dan Konseling J. Kalender Pendidikan BAB V. PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN A. Pembelajaran 1. Perencanaan 2. Pelaksanaan 3. Penilaian 4. Evaluasi Pembelajaran B. Pengembangan Prestasi C. Penulisan Rapot D. Kenaikan Kelas dan Kelulusan BAB VI. MONITORING DAN EVALUASI A. Monitoring Keterlaksanaan Kurikulum B. Monitorng Ketercapaian Mutu Lulusan C. Evaluasi KTSP Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat v BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Deskripsikan secara singkat posisi satuan pendidikan Saudara dalam dinamika peran untuk meningkatkan keunggulan mutu SDM....yang berahlak, berilmu, dan berketerampilan) Dalam upaya meningkatkan mutu lulusan, kian hari kami sadari semakin penting di tengah perkebangan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai modal bangsa dalam meningkatkan daya saing dengan bangsa lainnya. Penguasaan pengetahuan dan teknologi sangat bergantung pada kemampuan lembaga pendidikan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan berpikir ilmiah, kritis, kreatif, dan inovatif. Untuk meningkatkan daya adaptasi bangsa terhadap perkembangan pengetahuan, teknologi, yang didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah maka kurikulum pun perlu disesuaikan dengan kebutuhan hidup siswa agar mampu menyesuaikan dengan kebutuhan hidup pada masa kini dan masa depan. Dalam menjawab kebutuhan meningkatkan daya adaptasi mutu sumber daya insani untuk menjawab perubahan, maka kurikulum 2006 pun perlu memerlukan proses penyesuaian dengan terbitnya kurikulum 2013 dan keduanya memiliki karakter yang sama sebagai kurikulum berbasis kompetensi. Pelaksanaan K-13 pada dasarnya untuk mewujudkan kompetensi siswa yang adaptif dengan perkembangan jaman, rumusan menjadi titik tekan utama yang ideal cita-cita tiap satuan pendidikan yang penetapannya mengacu pada standar nasional pendidikan. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 1 Pendidikan tentang Standar Nasional Pendidikan setiap satuan pendidikan wajib menyusun dokumen KTSP sebagai acuan untuk mewujudkan target kompetensi siswa yang menjadi targetnya. Rumusan KTSP dalam merealisasikan tujuan pelaksanaan kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan merupakan strategi penjaminan mutu agar penjabaran standar nasional dapat dikembangkan secara terukur. Ukuran utama yang dapat dijadikan rujukan utama adalah terwujudnya keunggulan mutu lulusan sebagaimana yang sekolah harapkan. Dokumen KTSP diharapkan dapat berfungsi sebagai acuan yang mengarahkan seluruh pemangku kewenangan melaksanakan kurikulum 2013. Dengan berfusinya KTSP sebagai acuan maka semua pihak dapat fokus pada pencapaian tujuan, menerapkan aturan main dalam menerapkan prosedur program, serta proses kegiatan dapat memenuhi kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi dirinya dalam perubahan kehidupan pada abad 21. Di samping itu, diharapkan pula seluruh pergerakan para pemangku kewenangan lebih fokus dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan baik pendidikan dan pembelajaran terutama dalam mengelola program peminatan; menata struktur kurikulum, memetakan beban belajar siswa, dan menyusuan pedoman pelaksanaan kegiatan intra dan ekstrakurikuler, pedoman akademik, dan instrumen evaluasi penyelenggaraan kurikulum. Dalam mendukung keterpenuhan dokumen dan implementasi kurikulum pada tingkat satuan pendidikan dipandang perlu membentuk tim TIM PENGEMBANG KURIKULUM dan TIM PENJAMINAN MUTU yang mengelola sistem evaluasi proses dan pencapaian program pelaksanaan kurikulum. Kedua TIM merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena keduanya menjadi komponen sistem penjaminan terwujudnya proses pelaksanaan kurikulum yang efektif untuk terwujudnya keunggulan mutu lulusan. B. Landasan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 2 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000; 4. PP No. 32 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil. 6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Kepala sekolah/ Madrasahsebagaimana yang diubah dari Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1979 tentang Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala sekolah/madrasah. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. 9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan. 10. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Konselor. 11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. 12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan. 13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses. 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian. 15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 tentang KD dan Struktur Kurikulum SMA-MA. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 3 16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikukulum 2013. C. Tujuan Perumusan KTSP Tujuan perumusan KTSP adalah: 1. Menyediakan dokumen yang visi, misi, tujuan, strategi pencapaian tujuan, pengaturan waktu, pedoman umum dan acuan evaluasi penyelenggaraan kurikulum 2013. 2. Menyediakan acuan bagi warga sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi program pelaksanaan kurikulum 2013 agar dapat mencapai tujuan secara secara terukur. 3. Meningkatkan tingkat kepastian bagi para pemangku kewenangan tentang tugas dan tanggung jawab masing masing dalam melaksanakan kurikulum 2013 4. Meningkatkan sistem penjaminan pelaksanaan kurikulum dengan menyediakan rumusan latar belakang, konsep, model implementasi, dan perangkat evaluasi program. 5. Menyediakan instrumen untuk mengukur ketercapaian program. 6. Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua siswa untuk lebih memahami arah penyelenggaraan pendidikan bagi para siswa. 7. Menyediakan acuan bagi para evaluator program pelaksanaan kurikulum 2013 dalam mengukur efektivitas program pelaksanaan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 4 BAB 2. KURIKULUM 2013 A. Pengertian dan Prinsip Pengembangan Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang dikembangkan dari kurikulum tahun 2004 dan KTSP 2006 untuk dilaksanakan di sekolah sehingga dapat merespon berbagai tantangan internal dan eksternal bangsa. Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan isu-isu yang terkait dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Tantangan global yang dihadapi bangsa sperti dalam forum World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Community, Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN Free Trade Area (AFTA). Tantangan eksternal terkait pada pergeseran perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan ekonomi dunia, persaingan industri antarbangsa, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Tantang khusus dalam bidang pendidikan adalah menyetarakan kompetensi siswa Indonesia dalam ketangguhan sikap mental, penguasaan pengetahuan, maupun keterampilan dengan generasi bangsa-bangsa lain. Pada konteks ini sekolah mengemban tugas memastikan memiliki keterampilan hidup pada abad ke-21 dengan menguasi keterampilan berpikir, melek teknologi dan informasi, terampil berkolaborasi, dan memiliki kesadaran sebagai warga lokal yang hidup dalam konteks global. Capaian kompetensi dalam PISA (Programme for International Student Assessment) Indonesia baru dapat mencapai sampai level 3, sementara siswa dari negara lain dapat mencapai level 4, 5, bahkan 6. Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama, maka interpretasi dari data ini adalah kemampuan bangsa ini mengajar berbeda dengan tuntutan zaman sehingga Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 5 perlu perbaikan materi dan proses pengajaran agar tidak kalah oleh bangsa lain. Demikian pula dalam capaian pada hasil pengujian TIMMS (The Trends in International Mathematics and Science Study), dalam kurun waktu 2007 hingga tahun 20011 Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Data tersebut sekaligu menjadi tantangan khusus terhadap penyelenggaraan pendidikan Indonesia dalam menyikapil perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Jumlah penduduk Indonesia usia produktif akan mencapai puncaknya pada tahun 20202035. Tantangan besar yang dihadapi bangsa Indonesia adalah meningkatkan mutu sumberdaya insani usia produktif yang melimpah agar memiliki kompetensi dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan jamannya baik pada masa kini maupun pda masa depannya. Memperhatikan konteks tersebut, titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara yang sekolah inginkan dengan yang sekolah hasilkan. Pengembangan kurikulum disesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan yang didukung dengan mutu pendidikn dan tenaga kependidikan yang ditingkatkan secara berkelanjutan. Dalam pengembangan KTSP sekolah memperhatikan enam prinsip utama, yaitu: Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 6 Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. B. Rasional Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membuat perubahan pada ruang lingkup lokal semakin menggelobal. Nilai-nilai global, baik diajarkan atau tidak, telah menjadi bagian keseharian para siswa. sekolah siap tidak siap tak dapat Dalam kondisi ini, terhindar dari tantangan besar ini. Pembelajaran diharapkan pada tantang penguatan kompetensi siswa yang menguasai kearifan lokal, mengandung jiwa penguatan jati diri bangsa dalam konteks nasional, dan penguatan daya saing pada konteks global. Pada tataran global abad ke-21 sekolah mendapat tantangan memfasilitasi siswa untuk berdaptasi dalam kerangka kompetensi berikut: Kebutuhan siswa berdasarkan kerangka kompetensi dalam pengembangan hidup dan karir, belajar dan berinovasi, serta melek informasi dan teknologi informasi. Kompensi pengembangan hidup dan karir meliputi; Memiliki daya fleksibelitas dan adaptif. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 7 Menumbuhkan daya insiatif dan mandiri. Mengembangkan kecerdasan sosial dan budaya. Mengembangkan daya produktif dan akuntabel. Mengembangkan kompetensi kepemimpinan dan tangggung jawab. Mengembangkan kompetensi belajar dan berinovasi meliputi; Terampil berkreasi dan berinovasi. Terampil berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah. Terampil berkomunikasi dan berkolaborasi untuk meningkatkan efektivitas belajar. Teknologi komunikasi dan informasi berkembang cepat. Pada bidang ini siswa perlu meningkatkan kompetensi dalam tiga bidang utama, yaitu; Mampu mengelola informasi Mampu menggunakan media Terampil menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Implikasi kebutuhan kompetensi berdampak pengembangan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan hidup siswa sebagaimana tergambar dalam diagram di bawah ini. Berpikir Kritis Kreativitas dan inovasi Tanggung jawab individu & sosial Kesadaran kultural Belajar cara belajar Keterampilan Berpikir Kesadaran Menjadi Warga Dunia Keterampilan Abad Ke-21 Melek Informasi Perangkat Kerja Melek TIK Cara bekerja Warga Lokal yang global kolaborasi Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat Komuniasi 8 Pada diagram mendeskripsikan arti pentingnya mengembangkan cara berpikir, cara bekerja, teknologi informasi dan komunikasi, dan kesadaran sebagai warga lokal maupun global. Pembelajaran membutuhkan proses yang terintegrasi dengan lingkungan terdekat siswa untuk membangun kesadaran lingkungn secara global. Membangun tanggung jawab individu, tanggung jawab sosial dan kesadaran kultural. Kecakapan berpikir meliputi berpikir kreatif_inovatif, berpikir kritis, dan dapat belajar tentang cara belajar. Cara mengembangkan kemamuan bekerja secara kolaboratif dan komunikatif dan didukung dengan penguasaan melek teknologi dan melek informasi. Kerangka dasar ini menegaskan pentingnya guru meningkatkan penguasaan mengenai nilai kultural, tanggung jawab individual, dan tanggung jawab sosial dalam koteks lokal maupun global, menguasai cara berpikir, cara bekerja, dan menguasai teknologi dan informasi. Kebutuhan ini hendaknya dapat diintegrasikan dalam proses belajar pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Di sini diperlukan guru yang tidak hanya dapat berpikir konvergen, namun berpikir divergen dalam pembelajaran. Berdasarkan analisis konteks yang menjadi tantangan eksternal dan internal, maka sekolah menetapkan target mutu lulusan dalam jangka panjang dan jangka menengah yaitu: Sekolah yang kondusif dalam mengembangkan siswa berkecakapan; berpikir kritis dalam mengkeskplorasi, mengolah, dan mendayagunakan informasi yang terbarukan. C. ………………… …………………. Perubahan Mindset (Pola Pikir) Pembaharuan pendidikan berlangsung di semua Negara. Indonesia berada dalam ruang persaingan antara Jepang, China, Korea Selatan, Singapura, juga Malayasia yang bersaing ketat dalam pergerakan perubahan dalam persaingan yang makin ketat. Perkembangan pendidikan pada negara sekawasan telah berkembang cepat dari model pembelajaran pasif ke pembelajaran aktif, Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 9 pembelajaran individual menjadi pembelajaran kolaboratif dan interaktif, dari manual telah berkembang menjadi pendidikan digital. Fokus utama negaranegara dalam kawasan kini meningkatkan mutu pendidikan melalui peningkatan efektivitas pembelajaran berbasis sumber belajar digital untuk menjawab kebutuhan kompetensi abad-21. Pergeseran dalam pelaksanaan kurikulum 2013 harus dapat menjawab tantangan dalam persaingan pada kawasan karena generasi muda Indonesia memperebutkan peluang yang sama. Perubahan terpenting adalah semangat pemangku kewenangan untuk memandang perlu dan harus melakukan hal yagn berbeda dari aktivitas professional sebelumnya. Seluruh pemangku kewenangan perlu beradaptasi dalam mengawal perubahan. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan diperlukan proses perubahan terencana, bertahap, dan berkelanjutan. Sikap dasar mencoba menjalankan, menghargai, mengahayati, dan mengamalkan perubahan secara bertahap. Sikap tersebut dihadapi dengan sabar menanggung untuk menanggung konsekuensi atas pelaksanaan perubahan terutama dalam proses pembelajaran dan penilaian untuk meningkatkan pengetahuan baru, penguasaan strategi baru, penguasaan kebiasaan-kebiaasaan baru sehingga memerlukan proses dan waktu belajar lebih banyak. Kunci sukses sekolah adalah mengawal dan melaksanakan perubahan yang dilandasi perubahan pola pikir dalam memperjuangkan terwujudnya tujuan perubahan. Perubahan pola pikir perlu didukung dengan perumusan tujuan yang terukur untuk mencapai target yang terbaik yang mungkin sekolah capai. Untuk itu, kami memerlukan pencapaian standar dengan target yang ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan daya dukung sekolah yang disepakati bersama. Pengembangan pola pikir kami arahkan untuk memperbaiki pola tindak untuk mendukung terlaksananya prinsip berikut: 1) pola pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihanpilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama; Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 10 2) pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakatlingkungan alam, sumber/media lainnya); 3) pola pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet); 4) pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains); 5) pola belajar sendiri menjadi belajar kelompok (berbasis tim); 6) pola pembelajaran alat tunggal menjadi pembelajaran berbasis alat multimedia; 7) pola pembelajaran berbasis massal menjadi kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 8) pola pembelajaran ilmu pengetahuan tunggal (monodiscipline) menjadi pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan 9) D. pola pembelajaran pasif menjadi pembelajaran kritis Strategi Implementasi Pelaksanaan kurikulum 2013 berproses dalam medan persaingan antar sekolah pada konteks lokal dan dalam ketatnya persiangan pendidikan antar bangsa pada konteks global. Dalam rangka untuk menjawab tantang lokal maupun global. Karena itu, proses perubahan memerlukan motif yang kuat, keyakinan tinggi, serta usaha bersama yang sungguh-sungguh dalam meningkatkan berbagai aspek di bawah ini. 1) Meningkatkan komitmen pendidik untuk beradaptasi dengan perubahan untuk meningkatkan daya saing pendidikan Indonesia dalam kawasan Asia maupun global melalui peningkatan transaksi target pemenuhan target mutu bertaraf lokal, nasional, dan global. 2) Meningkatkan kompetensi pendidik dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran saintifik, dan melaksanakan penilaian autentik melalui proses belajar berkelanjatan. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 11 3) Meningkatkan kompetensi pendidik dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber dan media pembelajaran dengan meningkatkan penggunaan teknologi dan informasi secara bertahap sesuai dengan daya dukung sekolah. 4) Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan siswa dalam memberdayakan lingkungan sebagai konteks pembelajaran. 5) Meningkatkan daya kolaborasi multi level dalam menggerakan kerja sama yang harmonis dan produktif. 6) Penyediaan alat peraga dan sumber belajar untuk mendukung peningkatan keterampilan berpikir siswa melalui proses mengamati, menanya, menghimpun informasi, menalar,dan mengkomunikasikan. 7) Meningkatkan motivasi dan daya belajar siswa dengan meningkatkan daya kolaborasi dan kompetisi. 8) Meningakatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif melalui pembelajaran kolaboratif dan kontekstual. 9) Meningkatkan partisipasi dan daya dukung orangtua siswa. 10) Mengembangkan budaya belajar dalam mewujudkan sekolah sebagai organisasi pembelajar. 11) Mengembangkan kepemimpinan pembelajaran dengan menitikberatkan pada pentingnya supervise pembelajaran. 12) Menerapkan manajemen perubahan yang terencana dan terealisasikan . 13) Mengembangkan efektivitas kepemimpinan pembelajaran yang efektif. Berdasarkan analisis harapan, maka sekolah menetapkan strategi utama dalam pembaharuan penenerapan kurikulum sebagai berikut: 1) Menetapkan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan jaman sebagai poros pengembangan strategi perubahan. 2) Menggerakan sistem perubahan dengan dengan fokus utama mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah. 3) Mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan siswa dengan mempertimbangkan sumber daya yang sekolah miliki dan yang mungkin sekolah miliki. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 12 4) Mengembangkan budaya mutu dengan proses pelaksanaan mengacu pada meliputi Krathwhol menghargai, keterampilan yang menghayati, berpikir meliputi dan merujuk tahap menerima,menjalankan, mengamalkan. pada teori Dyers Pengembangan yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta. Pengembangan pengetahuan merujuk pada teori Bloom yang menggambarkan tahapan kecakapan berpikir, meliputi tingkatan mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi. 5) Meningkatkan mutu sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan melalui pembaharuan sekolah sebagai organisasi pembelajar. 6) Meningkatkan penggunaan teknologi informasi secara bertahap dalam rangka meningkatkan efektivitas pembelajaran. 7) Meningkatkan pengetahuan siswa ditandai dengan penguasaan fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif. Keempat tingkat penguasaan tersebut terkait erat dengan pendekatan saintifik. Penguasaan fakta terkait erat dengan pengenalan fenomena, penguasaan konsep terkait pada penguasaan teori, penguasaan prosedur terkait erat dengan penerapan teori dalam kegiatan praktis sehari-hari, dan penguasaan metakognitif berkaitan dengan kemampuan belajar tentang bagaimana cara belajar atau berpikir tentang cara berpikir. 8) Melaksanakan evaluasi dan supervisi proses dan hasil pembelajaran secara berkala. 9) Meningkatkan kolaborasi guru dalam meningkatkan kemampuan professional pada tingkat satuan pendidikan. 10) Meningkatkan kerja sama sekolah dengan orang tua siswa untuk menunjang optimalisasi hasil belajar siswa. E. Sasaran Perubahan Perubahan dari kurikulum 2006 ke kurikulum 2013, mengandung konsekuensi ada pergeseran pokok pada standar SKL, isi, proses, dan penilaian. Agar menjadi dasar bagi sekolah untuk penentuan program, perlu analisis yang lebih rinci Ada pun beberapa komponen pergeseran prioritas pada uraian berikut: Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 13 1. Sasaran perubahan standar kompetensi lulusan (SKL) No. 1) 2) 3) 4) 5) 6) Sasaran Perubahan KI dan KD menjadi dasar penentukan indikator kompetensi lulusan Lulusan memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berahlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara epektif dengan lingkungan Berpikir dan tindak yang efektif dan kreatif. Memiliki pengetahuan yang berwawasan kemanusiaan, lingkungan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban. Memiliki kemampuan menguasai fakta, konsep, prosedur, metakognitif. Menjadikan kompetensi inti dan kompetensi dasar sebagai pengikat dan acuan pengembangan indikator pencapaian kopetensi 2. Sasaran Perubahan Standar Isi No. 7) 8) 9) 10) 11) Sasaran Perubahan Kurikulum terintegrasi dengan konteks alam, sosial, dan budaya masyarakat Pendekatan pembelajaran saintitik dan kontekstual. Pembelajaran mengembangkan sikap (menerima, mejalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan); Domain keterampilan (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar,dan mencipta) Domain pengetahuan: (mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi) Pembelajaran kontekstual dan terpadu yang mengintegrasikan materi belajar dengan pengalaman keseharian yang menghasilkan dasar-dasar penguasaan dan penggunaan untuk menyelesaikan masalah yang pernah dihadapinya. TIK menjadi media semua mata pelajaran di SMP 3. Sasaran perubahan proses pembelajaran (Standar Proses) No. Sasaran Perubahan 12) Pembelajaran berpusat pada siswa dengan aktivitas: berinteraksi, beragumen, berdebat, dan berkolaborasi. Pembelajaran interkatif. Proses pembelajaran menjadi interaksi sosial, saintifik, kontekstual yang terencana. Pembelajaran dalam konteks jejaring dengan memanfaatkan data atau informasi dari alam sekitar, perpustakaan, referensi, dari hasil praktik di luar kelas, dari praktik di dalam kelas, dari pengalaman teman-teman, dari pengalaman orangorang sukses. Pembelajaran siswa aktif. memfasilitasi siswa aktif merumuskan berbagai pertanyaan yang ingin mereka cari jawabannya. Pembelajaran menggunakan contoh yang diperoleh dari analisis bacaan, dari kenyataan pada kehidupan sehari-hari hasil pengamatan dan pengalaman belajar siswa. Pembelajaran berbasis tim, belajar mengembangkan kapasitas belajar individu melalui kerja sama dalam kelompok. Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra, komponen jasmani dan rohani terlibat aktif dalam kegiatan belajar. 13) 14) 15) 16) 17) 18) Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 14 4. Sasaran Standar Penilaian No. Kondisi Nyata 19) Menggunakan penilaian autentik, menggunakan acuan patokan (PAP), memanfaatkan portofolio sebagai gambaran perkembangan hasil belajar dalam bentuk pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk. Penilaian mencakup SKL, KI, dan KD yang meliputi sikap, keterampilan, dan sikap Rapot berisi laporan perkembangan belajar siswa secara deskriptif yang merekam seimbang pencapaian pada kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. 20) 21) 5. Sasaran Perubahan dalam Pengelolaan No. 22) 23) 24) Sasaran Perubahan Mendeskripsikan kebutuhan dukungan manajemen dalam pengeloaan kurikulum 2013 Mengelola budaya sekolah Mengembangkan pengelolaan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan Kami menyadari bahwa proses perubahan akan berjalan jika kepemimpinan kepala sekolah efektif yang didukung oleh pendidik dan tenaga kependidikan yang efektif juga. Efektivitas kinerja pimpinan sekolah dan pendidik, serta tenaga kependidikan diharapkan berdampak pada pemenuhan Standar Nasional Pendidikan diintegrasikan dalam sistem sebagaimana terlihat pada siklus sistem seperti yang tergambar pada diagram berikut. Pemantauan dalam proses pembelajaran merupakan kegiatan pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan oleh kepala sekolah dan pengawas sekolah kepada guru melalui Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 15 kegiatan pendampingan. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Lampiran Bagian V A). Supervisi proses pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh kepala dan pengawas satuan pendidikan dengan cara pemberian contoh, diskusi, pelatihan, dan konsultasi. Supervisi pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Lampiran Bagian V B). Evaluasi proses pembelajaran diselenggarakan dengan cara membandingkan proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan standar proses, mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi guru. Evaluasi proses pembelajaran memusatkan pada ke seluruhan kinerja guru dalam proses pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Lampiran Bagian V C). Pelaporan hasil proses pembelajaran merupakan hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Bab V D). Tindaklanjut pengawasan proses pembelajaran adalah penguatan dan penghargaan diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar. Teguran yang bersifat mendidik diberikan kepada guru yang belum memenuhi standar. Guru diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan/penataran Iebih lanjut (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, Lampiran Bagian V E). Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 16 BAB III. VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH (uraian berikut merupakan model) A. Analisis Konteks Sekolah Peningkatan mutu pelayanan belajar sangat bergantung pada pelayanan belajar pada tiap mata pelajaran dengan harapan setiap guru dapat memberikan pelayanan belajar sesuai dengan kebutuhan siswa. Dalam menentukan strategi pelayanan sekolah memperhatikan konteks yang menjadi pertimbangan strategis, yaitu; 1) Melaksanakan pelayanan pembelajaran untuk pemenuhan kebutuhan siswa dalam meningkatkan kompetensi dalam membangun daya saing global yang direalisasikan dalam berbagai program berikut: a) Peningkatkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan bahasa Arab. b) Pengusaaan teknologi informasi dan komunikasi yang diintegrasikan dengan keterampilang pengelolaan informasi. c) Penguasaan keterampilan komunikasi dan kolaborasi global melalui jejaring internasional baik melalui jejaring teknologi maupun jejaring sosial dan kelembaggaan. d) Meningkatkan tanggung jawab pengebangan individu dalam kolaborasi siswa antar sekolah dalam ruang lingkup lokal, nasional, maupun global. 2) Meningkatkan penguatan pelaksanaan kurikulum nasional dengan memanfaatkan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan, media belajar dengan meningkatkan pemanfaatan muli media, menggunakan sumber kepustakaan manual dan elektronik, menggunakan sumber daya lingkungan alam dan sosial untuk meningkatkan penguasaan fakta, konsep, prosedur dan metakognitif. 3) Meningkatkan efektivitas sumber daya lokal untuk penguatan jati diri kedaerahan dalam rangka meningkatkan keunggulan budaya pada konteks nasional dan global. 4) Memberdayakan sumber daya yang sekolah miliki dan yang tersedia pada lingkungan sekolah untuk mendukung efektivitas kegiatan ekstrakurikuler. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 17 Dilihat dari sisi kebutuhan siswa pada dimensi kepentingan daya saing tingkat global sebagaimana yang telah menjadi bahan telaahan sebelumnya, maka kompetensi yang siswa perlukan ialah: Memiliki daya adaptasi terhadap perubahan global Memiliki daya insiatif dan mandiri Memiliki keterampilan sosial dan budaya dalam interaksi global. Produkti dan akuntabel Memiliki daya kepemiminan Bertanggung jawab Kreatif dan inovatif Berpikir kritis dalam penyelesaian masalah Komunikatif dan kolaboratif Melek teknologi infomrasi dan komunikasi Memiliki daya saing akademik pada tingkat internasional. Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan pada tingkat global, maka sekolah berusaha melaksanakan pelayan belajar siswa agar menjadi pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Seluruh warga sekolah memiliki keyakinan yang tinggi dapat mewujudkan keunggulan mutu lulusan jika sekolah dapat menggunakan sumber daya yang tersedia secara optimal. Sumber daya yang sekolah miliki sebagai pendukung sukses mewujudkan mutu lulusan sebagai arah pelaksanaan kurikulum yaitu: No. Unsur Pedukung 1. Tenaga Pendidik dan Deskripsi Kondisi Nyata Tenaga kependidikan Jumlah tenaga pendidik dan tenaga kependidikan: Komitmen pendidik dan tenaga kependidikan Motivasi pendidik dan tenaga kependidikan Mutu Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat keprofesian pendidik dan tenaga 18 No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata kependdiikan 2. Kinerja pendidik dan tenaga kependidikan Sarana dan media pembelajaran; Ruang kelas Kodisi ruang kelas sangat baik. Posisi meja belajar dapat menunjang berubah siswa dinamis bekerja dalam berkelompok maupun dalam mengembangkan kemandirian dalam berkarya Perpustakaan sekolah Ruang perpustakaan cukup memadai dengan dilengkapi jejaring perpustakaan sehingga memungkinkan siswa online dapat mengakses informasi dengan mudah. Buku sumber belajar Lingkungan sekolah Lingkungan sosial Sarana komputer Perangkat multi media Jejaring internet Jejaring internet tersedia, namun akses sering tidak dapat digunakan dengan lancar. Para siswa dapat menggunakan HP untuk mendapatkan akses internet sehingga mempermudah dalam mencari informasi yang mereka perlukan. 3. Lingkungan sekolah Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 19 No. Unsur Pedukung Deskripsi Kondisi Nyata Lingkungan alam Lingkungan sosial Lingkungan daerah 4. Kerja sama Kemitraan antar sekolah 5. Sister school Pengelolaan program unggulan Pencapaian sebelumnya Pelaksanaan program 6. 7. Pembiayaan Sumber biaya Transparansi Akuntabilitas Budaya Sekolah B. Visi Sekolah Berdasarkan analisis konteks, sekolah menetapkan visi berikut: Menjadi sekolah yang unggul dalam mewujudkan mutu lulusan yang berdisiplin, ber- IMTAQ, IPTEKS, dan beradaptasi dalam interaksi global. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 20 C. Misi Sekolah Misi sekolah: 1) Mengembangkan keyakinan warga sekolah bahwa sekolah dalam berprestasi dan kompetitif. 2) Menciptakan kehidupan sekolah yang berbudaya religius dan bermartabat 3) Mememenuhi Standar Kompetensi Lulusan sesuai standar nasional 4) Memenuhi standar kompetensi lulusan yang sesuai dengan kebutuhan hidup siswa pada konteks global. 5) Memenuhi standar Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2013 yang sesuai dengan kebutuhan kompetensi siswa. 6) Mengembangkan pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal 7) Memberdayakan sistem penilaian autentik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. 8) Menerapkan manajemen perubahan sebagai strategi percepatan pembaharuan sekolah. 9) Meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui peningkatan keprofesian berkelanjutan. 10) Memenuhi standar sarana dan prasarana secara bertahap dan terukur. 11) Menggunakan lingkungan sekolah sebagai media dan sumber belajar. 12) Memberdayakan teknologi informasi dan komunikasi sebagai pendukung keunggulan pembelajaran. 13) Mengembangkan kultur sekolah yang menjaga keamanan fisik, psikologis, social yang sehat, dinamis, dan kompetitif. 14) Menciptakan lingkungan dan budaya yang kondusif untuk indah, nyaman, dan damai sebagai tempat belajar untuk guru, siswa, dan seluruh warga sekolah. 15) Menerapkan sistem pembiayaan sekolah yang transparan dan akuntabel. D. Tujuan Sekolah Tujuan Satuan Pendidikan: Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 21 a) menggambarkan tingkat kualitas yang perlu dicapai dalam jangka menengah (empat tahunan); dalam hal ini digambarkan kompetensi yang akan sekolah wujudkan. b) Penentuan indikator kompetensi mengacu pada visi, misi, dan tujuan pendidikan nasional serta relevan dengan kebutuhan masyarakat; c) Penentuan indikator kompetensi mengacu pada standar kompetensi lulusan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah; d) Mengakomodasi berkepentingan masukan termasuk dari berbagai komite pihak yang sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan guru yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah; e) Tujuan satuan pendidikan selanjutnya disosialisasikan kepada warga satuan pendidikan dan segenap pihak yang berkepentingan. Tujuan Umum Sesuai dengan tujuan sekolah menengah sekolah ini menetapkan tujuan umum yaitu meningkatkan keunggulan potensi dan prestasi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan Khusus 1) Mewujudkan mutu lulusan Bersikap sebagai orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. Berpengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural sebagai dukungan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat wawasan kemanusiaan, kebangsaan, 22 kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata. Berketerampilan berpikir dan bertindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret D. Indikator Kompetensi Lulus Indikator kompetensi lulusan tingkat satuan pendidikan dijabarkan dari Standar Kompetensi Lulusan sebagai poros perumusan kurikulum tingkat satuan pendidikan. Ada pun standar kompetensi lulusan dirumuskan dalam tujuan pelaksanaan kuriklum 2013 yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. No. Kompetensi Spiritual A. Menghayati mengamalkan Indikator Pencapaian Sikap Spiritual dan 1. kehidupan sebagai anugrah. ajaran agama yang dianutnya Menerima 2. Mesyukuri nikmat kehidupan sebagai bentuk kasih sayang Allah. 3. Melaksanakan aktivitas hidup yang diperintahkan Allah 4. Menghidari perbutan....(yang dilarang Allah) 5. Berbuat baik demi kemaslahatan bersama. No. Kompetensi Sosial Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 6. Mematuhi peraturan ... 7. Berbuat ihlas... Indikator Pencapaian Sikap Sosial 23 B. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), 1. Bersikap jujur 2. Berdisiplin 3. dari berbagai solusi atas permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan 4. cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. jawab dengan Bekerja sama untuk kebaikan umum 5. Menghormati hak orang lain. 6. Santun dalam bertindak. 7. Menolong teman yang sedang dalam kesulitan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai Bertanggung melaksanakan tugas dengan baik menunjukkan sikap sebagai bagian mematuhi peraturan santun, responsif dan pro-aktif dan dalam 8. Menunjukkan daya insiatif 9. Proaktif dalam membangun solusi 10. Antisiatif untuk mencegah timbulnya resiko buruk 11. Giat bekerja sama 12. Berkomunikasi dengan rendah hati 13. Bersikap tegas menolak keburukan... No. Kompetensi Pengetahuan C. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan Indikator Pencapaian Pengetahuan 1. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, faktual, budaya metakognitif peradaban ilmu berdasarkan teknologi, pengetahuan, seni, budaya, Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat dan metakonitif) tentang iptek, seni, konseptual, prosedural, dan rasa ingin tahunya tentang prosedural, 2. dan humaniora serta Menganalisis pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakonitif) tentang iptek, seni, 24 dan humaniora wawasan kenegaraan, peradaban penyebab budaya, kemanusiaan, kebangsaan, dan dengan kejadian, dan serta menerapkan 3. pada 4. cara prosedural, bidang tentang menerapkan dan iptek, metakonitif) seni, budaya, humaniora, serta peradaban. dengan bakat dan minatnya memecahkan Memaham pengetahuan (faktual, konseptual, kajian yang spesifik sesuai untuk Berpikir kritis terhadap penyebab fenomena dan kejadian. pengetahuan prosedural serta peradaban terkait fenomena humaniora 5. Mampu memecahkan masalah dengan dilandasi pengetahuan yang masalah dikuasinya. 6. Melaksanakan pengkajian spesifik pada bidang yang diminati serta sesuai dengan kebakatannya. 7. No. Kompetensi Keterampilan D. Mengolah, menyaji menalar, dalam dan terkait Indikator Pencapaian Keterampilan 1. ranah konkret dan ranah abstrak dipelajarinya dari di 2. secara mandiri, bertindak 3. Mengintegrasikan fakta, data, dan dalam merumuskan Mengembangkan keterampilan berpikir menggunakan dengan sekolah. kaidah keilmuan dan pengetahuan yang dipelajarinya di serta mampu menggunakan sesuai data, kesimpulan. secara efektif dan kreatif, metoda fakta, informasi yang sekolah Mengolah informasi dengan pengembangan ....................................... 4. Mengembangkan karya secara mandiri dengan modal pengetahuan yang dipelajarinya. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 25 5. Mengembangkan kreasi dalam menciptakan hal-hal baru. 6. Menerapkan motode atau prosedur sesuai dengan kaidah keilmuan. 7. Menggunakan pikiran pada ranah abstrak menjadi karya cipta yang bermanfaat. 8. Mengkomunikasi hasil karya secara efektif 9. Mendayagunakan teknologi informasi dan komunikasi 10. Menggunakan bahasa asing..... Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 26 BAB IV. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Karakteristik Kurikulum Kurikulum tingkat satuan pendidikan dikembangkan dengan karakteristik sebagai berikut. 1) Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; 2) Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; 3) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan; 4) Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; 5) Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; 6) Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). Mengacu pada enam karakteristik tersebut maka seluruh aktivitas penerapan kurikulum berpusat pada usaha mewujudkan kompetensi inti yang diwujudkan dengan menempatkan sekolah sebagaian bagian dari sistem masyarakat. B. Landasan Kurikulum 1. Filosofis Landasan filosofis paling mendasar dalam pengembangan kurikulum adalah menentukan kualitas peserta didik yang hendak diwujudkan, sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 27 hasil belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan untuk mengembangkan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut. 1) Pendidikan yang dilaksanakan harus berakar pada budaya bangsa maupun kearifan lokal untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. 2) Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut filosofi ini, nilai-nilai berharga bangsa maupun prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus terwariskan dalam isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik. 3) Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. 4) Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik daripada masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism). 2. Landasan Sosiologis Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara, sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Perkembangan bangasa Indonesia tidak mungkin lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus menerus. Oleh karena itu, pendidikan mengeban tanggung jawab untuk menjawab tuntutan perubahan agar generasi muda lebih adaptif terhadap pekerbangan jamannya. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat Dengan demikian mutu lulusan mampu 28 memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-based society). 3. Landasan Pedagogis Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menegaskan bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya. Kebutuhan ini harus menjadi prioritas dalam merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah. Oleh karena itu selama ini implementasi pendidikan di SMA menekankan pada pengetahuan. Pada kurikulum 2013 menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat. 4. Landasan Teoritis Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Berdasarkan konsep itu, pendidikan mengacu pada standar nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 29 Kurikulum pengalaman berbasis belajar mengembangkan kompetensi seluas-luasnya kemampuan dirancang bagi untuk untuk peserta bersikap, memberikan didik dalam berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak. Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum. C. Struktur Kurikulum Paket Semester 1. Kompetensi inti SMA KOMPETENSI INTI KELAS KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI X KELAS XI KELAS XII 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran agama yang agama yang agama yang dianutnya dianutnya dianutnya 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan mengamalkan mengamalkan mengamalkan perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur, disiplin, disiplin, disiplin, tanggungjawab, tanggungjawab, tanggungjawab, peduli (gotong peduli (gotong peduli (gotong royong, kerjasama, royong, kerjasama, royong, kerjasama, toleran, damai), toleran, damai), toleran, damai), santun, responsif dan santun , responsif santun, responsif pro-aktif dan dan pro-aktif dan dan pro-aktif dan menunjukkan sikap menunjukkan sikap menunjukkan sikap sebagai bagian dari sebagai bagian dari sebagai bagian dari solusi atas berbagai solusi atas berbagai solusi atas berbagai Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 30 permasalahan dalam permasalahan dalam permasalahan dalam berinteraksi secara berinteraksi secara berinteraksi secara efektif dengan efektif dengan efektif dengan lingkungan sosial dan lingkungan sosial lingkungan sosial dan alam serta dalam dan alam serta alam serta dalam menempatkan diri dalam menempatkan menempatkan diri sebagai cerminan diri sebagai sebagai cerminan bangsa dalam cerminan bangsa bangsa dalam pergaulan dunia. dalam pergaulan pergaulan dunia. dunia. 3. Memahami,menerapk 3. Memahami,menerap 3. Memahami,menerap an, menganalisis k an, menganalisis k an, menganalisis pengetahuan faktual, pengetahuan pengetahuan konseptual, faktual, konseptual, faktual, konseptual, prosedural prosedural prosedural berdasarkan rasa berdasarkan rasa berdasarkan rasa ingintahunya tentang ingintahunya ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tentang ilmu ilmu pengetahuan, teknologi, seni, pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan budaya, dan humaniora dengan wawasan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan menerapkan pengetahuan prosedural pada pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bidang kajian yang spesifik sesuai bakat dan minatnya spesifik sesuai dengan bakat dan untuk memecahkan dengan bakat dan minatnya untuk masalah minatnya untuk memecahkan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 31 memecahkan masalah masalah 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam dan menyaji dalam dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah konkret dan ranah konkret dan ranah abstrak terkait ranah abstrak ranah abstrak terkait dengan terkait dengan dengan pengembangan dari pengembangan dari pengembangan dari yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di yang dipelajarinya di sekolah secara sekolah secara sekolah secara mandiri, dan mampu mandiri, dan mampu mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan 2. Mata Pelajaran Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan mata pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama. Struktur kurikulum SMA/MA adalah sebagai berikut: Alokasi Waktu Per Minggu Mata Pelajaran X XI XI 3 3 3 2 2 2 KELOMPOK A (UMUM) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Matematika 4 4 4 Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 32 5. Sejarah Indonesia 2 2 2 6. Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 Kelompok B (UMUM) 7. Seni Budaya 8. Pendidikan Olah Jasmani, Raga, dan Kesehatan) 9. Prakarya dan Kewirausahaan 10. Mulok 2 2 2 11. Keterampilan TIK 2 2 2 28 28 28 9 atau 12 12 atau 16 12 atau 16 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8 43 44 44 Bimbingan dan Konseling 2 2 2 Ekstrakurikuler Kepramukaan 2 2 2 Total Beban Belajar 45 48 48 Jumlah jam pelajaran kelompok A dan B per minggu KELOMPOK C (PEMINATAN) Mata peajaran peminatan akademik Mata pelajaran pilihan lintas minat dan/atau pendalaman minat Jumlah jam pelajaran kelopok A, B, dan C per minggu Keterangan: 1) Mata pelajaran Kelompok A dan C merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat. 2) Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten lokal. 3) Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 33 4) Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah 5) Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 45 menit. 6) Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. 7) Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting, namun yang diperhitungkan Pemerintah maksimal 2 (dua) jam/minggu. 8) Pada Mata Pelajaran Seni Budaya dan Mata Pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan, satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap semesternya. 9) Khusus untuk dikembangkan Madrasah sesuai Aliyah dengan struktur kebutuhan kurikulum yang diatur dapat oleh Kementerian Agama. 10) Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan kondisi dan potensi masing- masing satuan pendidikan. Mata pelajaran umum kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 34 D. Peminatan dan Lintas Minat 1. Peminatan Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan. Alokasi Waktu Per Minggu Mata Pelajaran X XI XI A. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam 1. Matematika 3 4 4 2. Biologi 3 4 4 3. Fisika 3 4 4 4. Kimia 3 4 4 B. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Geografi 3 4 4 6. Sejarah 3 4 4 7. Sosiologi 3 4 4 8. Ekonomi 3 4 4 Sastra 3 4 4 10. Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4 11. Bahasa dan Satra Asing 3 4 4 3 4 4 6 atau 9 4 atau 8 4 atau 8 C. Peminatan Bahasa dan Budaya 9. Bahasa dan Indonesia Lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis) 12. Antropologi Pilihan lintaas minat dan /atau pendalaman minat Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 35 Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman minat. Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada SMA/MA berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs atau yang sederajat, rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog. Peserta didik masih mungkin pindah peminatan paling lambat pada awal semester kedua di Kelas X sepanjang daya tampung peminatan baru masih tersedia, berdasarkan hasil pembelajaran berjalan pada semester pertama dan rekomendasi guru bimbingan dan konseling, Peserta didik yang pindah peminatan wajib mengikuti dan tuntas matrikulasi mata pelajaran yang belum dipelajari sebelum pembelajaran pada peminatan baru dimulai. Peserta didik dapat memilih minimal 3 mata pelajaran dari 4 mata pelajaran yang terdapat pada satu peminatan, 1 mata pelajaran yang tidak diambil beban belajarnya dialihkan ke mata pelajaran lintas minat. Selain mengikuti mata pelajaran di peminatan yang dipilihnya, setiap peserta didik harus mengikuti mata pelajaran tertentu untuk lintas minat dan/atau pendalaman minat. Bila peserta didik mengambil 3 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 9 jam pelajaran (3 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 8 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII. Sedangkan bila peserta didik mengambil 4 mata pelajaran dari peminatan yang dipilihnya, maka peserta didik tersebut dapat mengambil mata pelajaran lintas minat sebanyak 6 jam pelajaran (2 mata pelajaran) di Kelas X atau sebanyak 4 jam pelajaran (1 mata pelajaran) di Kelas XI dan XII. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 36 Peserta didik yang mengambil Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, lintas minatnya harus diluar peminatan yang dipilihnya. Sedangkan peserta didik yang mengambil Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil mata pelajaran lintas minat: (1) di luar; (2) di dalam; atau (3) sebagian di dalam dan sebagian di luar, peminatan yang dipilihnya. Mata pelajaran lintas minat yang dipilih sebaiknya tetap dari Kelas X sampai dengan XII. Sebagai contoh, peserta didik Kelas X yang memilih Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat mengambil 3 mata pelajaran yaitu Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, dan Antropologi. Lintas minatnya dapat mengambil mata pelajaran: (1) Biologi, Fisika, dan Kimia; (2) Geografi, Sejarah, dan Ekonomi; (3) Matematika, Sosiologi, dan Bahasa Jerman; atau (4) Bahasa Mandarin, Bahasa Arab, dan Bahasa Jepang. Alternatif (1), (2), dan (3) merupakan contoh lintas minat di luar peminatan yang dipilihnya, sedangkan alternatif (4) merupakan contoh lintas minat di dalam peminatan yang dipilihnya. Peserta didik dapat menentukan pilihannya masing-masing, sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimiliki SMA/MA. SMA/MA yang tidak memiliki Peminatan Bahasa dan Budaya, dapat menyediakan pilihan mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Antropologi atau salah satu mata pelajaran dalam kelompok Bahasa Asing Lain sebagai pilihan mata pelajaran lintas minat yang dapat diambil peserta didik dari Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam atau Kelompok Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, sesuai dengan sumber daya (ketersediaan guru dan fasilitas belajar) yang dimilikinya. Bagi peserta didik yang menggunakan pilihan untuk menguasai satu mata pelajaran tertentu misalnya bahasa asing tertentu, dianjurkan untuk memilih mata pelajaran yang sama sejak Kelas X sampai Kelas XII. Dianjurkan setiap SMA/MA memiliki ketiga peminatan. 2. Pendalaman Minat Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 37 Konsep pelaksanaan pendalaman minat adalah umum mempersiapkan siswa SMA Kelas XII memasuki perguruan tinggi. Mereka dapat mengambil mata kuliah pilihan di perguruan tinggi yang akan diakui sebagai kredit dalam kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan. Pilihan ini perlu sekolah sedikan dengan cara membangun kerjasama dengan perguruan tinggi terkait. peminatan Pendalaman minat mata pelajaran tertentu dalam dapat diselenggarakan oleh satuan pendidikan melalui kerjasama dengan perguruan tinggi di kelas XII. Kegiatan layanan pendalaman minat akan sekolah coba laksanakan setelah sekolah mendata minat dan pilihan siswa masuk perguruan tinggi. Program pelayanan akan sekolah lakukan jika para siswa memerlukan. E. Pengaturan Beban Belajar Pengaturan beban belajar merupakan konsep dan pelaksanaan pembelajaran dengan menjabarkan total kegiatan belajar secara operasional sesuai dengan karakteristik pelaksanaan satuan kredit semeseter, pengaturan minggu efektif, kegiatan tatap muka, pengaturan tugas terstruktur dan tidak terstruktur pada sejumlah mata pelajaran pada setiap semester dalam satuan tahun pelajaran. Prinsip utama pada sistem satuan semester meliputi tiga aspek yaitu pembelajaran tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri. Pengaturan beban belajar pada dasarnya untuk memberikan pelayanan belajar kepada siswa agar sesuai dengan potensi, bakat, minat, kemampuan, dan kecepatan belajarnya sehingga dapat siswa dapat mengembangkan dirinya secara optimal. Sekolah menyadari dalam melaksanakan kurikulum 2013 siswa diharapkan dapat beraktivitas dan berkarya pada tiap mata pelajaran. Oleh karena itu, beban belajar yang harus siswa tanggung menjadi bertambah banyak sehinggan jika beban belajar siswa berlebih, maka dapat berpengaruh kontra produktif terhadap perkembangan diri siswa. Karena alasan itulah maka sekolah memandang perlu untuk mengatur beban belajar pada tiap semester. Pengaturan beban belajar meliputi tiga aspek utama dan aktivitas belajar tambahan, yaitu : 1. Aktivitas tatap muka dalam ruang kelas, Laboratorium, workshop, bengekl kerja, kebun percobaan atau pengaturan pembelajaran lainnya. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 38 2. Kegiatan belajar virtual adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara maya dengan memanfaatkan berbagai jaringan Teknologi Informasi dan Komunikasi baik secara terstruktur atau mandiri. 3. Kegiatan terstruktur yaitu pembelajaran dalam bentuk penugasan dari pendidik terkait muatan atau mata pelajaran yang berfungsi sebagai proses pendalaman atau perluasan pengalaman belajar yang diterima setelah kegiatan tatap muka. 4. Kegiatan Mandiri adalah kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik atas inisiatif atau dengan stimulasi pendidik yang berfungsi sebagai proses pendalaman atau perluasan pengalaman belajar yang diterima dalam kegiatan tatap muka dan/atau terstruktur; 5. Program remedial dan pengayaan yaitu pengorganisasian kegiatan belajar yang untuk membantu peserta didik mencapai kriteria ketuntasan belajar bagi yang belum tuntas dan penguasaan materi lebih tinggi bagi yang telah mencapai ketuntasan; 6. Program ekstrakurikuler yang dibahas dalam pengaturan tersendiri. Pengaturan beban belajar didasari dengan konsep belajar tuntas yang sistem belajar yang menekankan pada prinsip bahwa setiap peserta didik dapat belajar untuk memenuhi kriteria ketuntasan belajar sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing. Ketuntasan Belajar adalah tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang meliputi ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Cara menetapkan beban belajar dengan sistem satuan semester untuk SMA meliputi meliputi 45 menit tatap muka, 60% dari waktu tatap muka untuk kegiatan terstruktur maupuan kegiatan mandiri seperti terlihat pada tabel di bawah ini. Kegiatan Tatap muka Penugasan terstruktur Kegiatan mandiri Jumlah Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat Sistem Paket SKS 45 menit 45 menit 60% x 45 menit = 45 menit 27 menit 45 menit 72 menit 135 menit 39 Berdasarkan tabel di atas sekolah menentukan jumlah maksimum waktu yang siswa gunakan untuk setiap satu jam tatap muka sebanyak-banyaknya 54 menit. Pengaturan beban belajar berdasarkan waktu yang harus siswa alokasikan pada setaip minggu efektif pada tiap semester. Komposisi beban belajar untuk peserta didik SMA/MA terdiri atas mata pelajaran kelompok A (umum), mata pelajaran kelompok B (umum), dan mata pelajaran kelompok C (peminatan), serta lintas minat dan/atau pendalaman minat. Hal lain yang perlu siswa laksanakan adalah mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Pengaturan minggu efektif dapat dilihat pada tabel di bawah ini. ALOKASI NO KEGIATAN 1. Minggu efektif belajar Minimal Digunakan untuk kegiatan reguler setiap tahun 36 pembelajaran efektif pada (Kelas I-V, VII-VIII, X- minggu setiap satuan pendidikan WAKTU KETERANGAN XI) 2. Minggu efektif Minimal semester ganjil tahun 18 terakhir setiap satuan minggu pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII) 3. Minggu efektif Minimal semester genap tahun 14 terakhir setiap satuan minggu pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII) 4. 5. Jeda tengah semester Jeda antarsemester Maksimal Satu minggu setiap 2 minggu semester Maksimal Antara semester I dan II 2 minggu 6. Libur akhir tahun Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat Maksimal Digunakan untuk 40 NO ALOKASI KEGIATAN WAKTU ajaran 3 minggu KETERANGAN penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun ajaran 7. Hari libur keagamaan Maksimal Daerah khusus yang 4 minggu memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif 8. 9. Hari libur Maksimal Disesuaikan dengan umum/nasional 2 minggu Peraturan Pemerintah Hari libur khusus Maksimal Untuk satuan pendidikan 1 minggu sesuai dengan ciri kekhususan masingmasing 10. Kegiatan khusus Maksimal Digunakan untuk kegiatan satuan pendidikan 3 minggu yang diprogramkan secara khusus oleh satuan pendidikan tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif Pengaturan minggu efektif selanjutnya diganakan sebagai dasar penentukan kalender pendidikan. F. Muatan Lokal Dalam struktur kurikulum 2013 terdapat mata pelajaran kelompok A dan kelompok B. Mata pelajaran kelompok A dikembangkan oleh pusat. Sedangkan mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 41 dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal. Mata pelajaran kelompok B terdiri atas mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan lokal dapat dikembangkan oleh pemerintah daerah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, atau satuan pendidikan. Mulok dapat berbentuk sejumlah bahan kajian terhadap keunggulan dan kearifan daerah. Pelaksanaan kegiatan dapat berbentuk mandiri sebagai mata pelajaran seperti mulok bahasa daerah atau terintegrasi. Tujuan penyelenggaraan pembelajaran muatan lokal adalah untuk membentuk pemahaman terhadap potensi daerah tempat tinggal siswa sehingga bermanfaat untuk memberikan bekal sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ruang lingkup kegiatan pembelajaran muatan lokal meliputi; 1) mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya dan spiritual di daerahnya; dan 2) melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional Prinsip pengembangan muatan lokal yang menjadi perhatian setiap satuan pendidikan yaitu; 1) Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik. 2) Keutuhan Dalam Pengembangan Semua Kompetensi. 3) Substansi kurikulum muatan lokal mencakup keseluruhan dimensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan). 4) Fleksibilitas dalam Jenis, Bentuk, dan Pengaturan Waktu. 5) Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan. 6) Kebermanfaatan. 7) Penetapan muatan lokal berorientasi pada upaya pengenalan, pelestarian, dan pengembangan potensi daerah untuk kepentingan nasional dan menghadap tantangan global. Jenis muatan lokal berupa potensi dan keunikan lokal yang terkait dengan seni budaya; prakarya; pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan; bahasa; Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 42 dan/atau teknologi. Jenisnya dapat berupa bahasa daerah, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi dan kebutuhan daerah yang bersangkutan. Dokumen pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran muatan lokal mengacu pada struktur silabus yang dikembangkan oleh pemerintah dengan memenuhi stadar berikut: 1) kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti, 2) silabus yang memuat pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian otentik, dan 3) buku teks pelajaran (buku siswa dan buku guru) yang berbasis aktivitas. Mekanisme pengembangan muatal lokal pada Kurikulum 2013 di satuan pendidikan dengan prosedur sebagai berikut: 4) analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/atau budaya; 5) identifikasi muatan lokal; 6) perumusan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal; 7) penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar; 8) pengintegrasian kompetensi dasar ke dalam muatan pembelajaran yang relevan; 9) penetapan muatan lokal sebagai bagian dari muatan pembelajaran atau menjadi muatan pembelajaran yang berdiri sendiri; 10) penyusunan silabus; dan 11) penyusunan buku teks pelajaran. Mekanisme Pelaksanaan program muatan lokal memperhatikan ramburambu berikut. 1) Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan sumber daya pendidikan yang tersedia. 2) Setiap satuan pendidikan dapat menambah beban belajar maksimal 2 (dua) jam/minggu untuk muatan lokal yang ditetapkan sebagai muatan pembelajaran yang berdiri sendiri, berdasarkan pertimbangan kebutuhan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 43 belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan dan atau daerah. 3) Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan. Daya dukung minimal yang perlu mendapat perhatian adalah: 1) Kebijakan Muatan Lokal Pelaksanaan muatan lokal harus didukung dengan kebijakan Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan satuan pendidikan sesuai kewenangannya. 2) Sumber Daya Pendidikan perlu dipenuhi sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan. 3) Tenaga Pendidik Tenaga pendidik yang ditugaskan sebagai pengampu muatan lokal memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi tenaga pendidik sesuai dengan mata pelajaran muatan lokal yang diampunya. Apabila tidak terpenuhi maka satuan pendidikan harus mengusahakan tenaga pendidik memperoleh sertifikat pelatihan pada aspek mata pelajaran yang sesuai. Tenaga pendidik muatan lokal dapat berasal dari luar satuan pendidikan, seperti: satuan pendidikan terdekat, tokoh masyarakat, pelaku sosial-budaya, dan lain-lain. 4) Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan Kebutuhan sarana dan prasarana muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah harus dipenuhi oleh pemerintah daerah, sedangkan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan harus dipenuhi oleh satuan pendidikan. Dengan menggunakan panduan ini , maka selanjutnya sekolah menetapkan muatan lokal sebagai berikut: 1. Bahasa Daerah….. 2. …………………… 3. …………………. G. Ekstrakurikuler Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler atau kegiatan kokurikuler. Pelaksanaannya di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 44 ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan ekstrakurikuler wajib adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah Kegiatan Ekstrakurikuler yang dapat dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masingmasing. Penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler bertujuan bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pendidikan. 1. Ekstrakurikuler Wajib Kepramukaan Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan Pendidikan Kepramukaan melalui suatu Model nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka. Penyelenggaraan kegiatan Pramuka tersebut berlandaskan aturan sebagai berikut: 1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka 2) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka 3) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda karana 4) Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang Pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka 5) Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 Tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan di sekolah mengacu pada Pemendikbud Nomor……………. dan Undang Undang Nomor 12 Tahun 2010, yang mengatur penyelenggaraan pendidikan Kepramukaan. Permendikbud Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 45 mengatur tentang teknis penyelenggaran ekstrakurikuler wajib dan UndangUndang mengatur tentang kegiatan gerakan kepramukaan reguler. Mengacu pada kedua aturan itu,maka sekolah menyelenggarakan kegiatan kepramukaan dalam tiga model yaitu: 1) Model Blok Model Blok sekolah selenggarakan pada tiap awal tahun pelajaran seperti kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS). Seluruh siswa wajib mengikuti program ini sebagai kegiatan orietasi atau pengenalan pramuka yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan setiap sebelum siswa memulai tahun pelajaran baru pada tiap tahun. Tujuan Model Blok Pelaksanaan pendidikan model blok bertujuan: a) Meningkatnya pemahaman siswa tentang pendidikan kepramukaan sebagai proses yang menyenangkan dan menantang dengan menambah wawasan tentang keterampilan yang akan mereka kuasai dalam latihan selama satu tahun pelajaran. b) Meningkatnya kompetensi (sikap dan keterampilan) peserta didik yang sejalan dengan materi yang dipelajari dalam kegiatan tatap muka yang diadaptasi dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, melalui: Aplikasi Dwi Satya dan Dwi Darma bagi peserta didik usia Siaga, Aplikasi Tri Satya dan Dasa Darma khususnya Darma ke-1 dan Darma ke-2 bagi peserta didik usia Penggalang dan Penegak.(sekolah akan mengembangkankegiatan sesuai dengan kebutuhan peningkatan keterampilan dan pematangan sikap secara berkelanjutan) Perencanaan Perencanaan sistem blok dilakukan sebelum pelaksanaan penerimaan siswa baru. Komponen perencanaan meliputi; Nama kegiatan Tujuan Indikator pencapaian kompetensi yang diharapkan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 46 Materi pelatihan dan uraian secara ringkas Strategi pelaksanaan pelatihan Susunan Panitia Pembina/Pelatih Tempat pelatihan. Jadwal pelatihan Rencana Anggaran Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan model blok menggunakan waktu 36 jam tatap muka sebagai Kursus Orientasi Pendidikan Kepramukaan bagi peserta didik sesuai tingkat kelas dan usianya. Materi kegiatan sekolah siapkan khusus dengan mengintegrasikan rencana kegiatan tahunan kegiatan keprmukaan, materi kepramukaan, dan kecakapan berkolaborasi dalam kelas maupun di luar kelas dalam meningkatkan pematangan sikap dan meningkatkan keterampilan belajar siswa sebgai bagian diri indikator pencapaian visi sekolah. Pelaksana kegiatan adalah tim pelaksana yang ditentukan berdasarkan Surat Keputusan Kepala Sekolah dengan mengkolaborasikan Pembina Pramuka, tim Pembina Kesiswaan, dan Guru Mata Pelajaran yang relevan dengan rencana aktivitas latihan kegiatan aktualisasi. Program kegiatan disusun dalam bentuk proposal kegiatan yang dirumuskan oleh panitia pelaksana dan disahkan oleh kepala sekolah. Biaya pelaksanaan kegiatan berasal dari anggaran sekolah yang relevan serta sumbangan dari pihak lain yang tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku. Dalam kegiatan blok siswa tidak wajib menggunakan atribut pramuka. Namun demikian, jika sebelumnya siswa telah memiliki atribut dan seragam pramuka, maka kediatan dapat dilaksanakan dengan menggunakan atribut kepramukaan. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 47 Penilaian Penilaian model blok dilakukan terhadap proses kegiatan dan hasil kegiatan sesuai dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dalam program kegiatan. Penilaian kegiatan menjadi input kepada satuan pendidikan untuk perbaikan proses. Penilaian hasil belajar siswa disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Hasil penilaian hasil belajar disampaikan kepada mata pelajaran yang relevan. 2) Model Aktualisasi Model aktualisasi adalah ekstrakurikuler wajib yang dilaksanakan tiap minggu efektif. Kegiatan ini bertujuan utama membangun karakter dan keterampilan. Materi yang diaktualisasikan adalah materi kepramukaan yang diitegrasikan dengan materi pelajaran yang siswa peroleh dalam kegiatan tatap muka. Penyelenggaraan pendidikan aktualisasi adalah bentuk kegiatan peningkatan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan yang diintegrasikan dengan materi, metode, dan prinsip dasar pendidikan kepramukaan. Oleh karena itu sekolah perlu menyusun silabus pelatihan terlebih dahulu dengan memetakan kompetensi dasar mata pelajaran, materi pelajaran, tujuan, struktur jadwal, dan alat penilaian yang relevan. Perencanaan Program Aktualisasi Perencanaan kegiatan aktualiasi idealnya disusun untuk tiga tahun dengan menggunakan model silabus nasional. Dengan sistem perencanan untuk tiga tahun akan memperjelas kompetensi, materi, strategi, serta tugas yang akan peserta latihan kerjakan, maupuan perangkat penilaian akan yang sekolah gunakan. Pembina tiap level mendapat tanggung jawab untuk merumuskankanya dalam kurun waktu tahunan. Ada pun struktur program minimal memuat komponen berikut: Nama kegiatan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 48 Tujuan kegiatan Silabus Pelatihan Materi pelatihan Pembina/Pelatih Jadwal pelatihan Sistem penilaian Perangkat evaluasi program. Pembina Pembina dalam kegiatan aktualisasi adalah tenaga pendidik yang sekurang-kurangnya telah mengikuti Orientasi Pendidikan Kepramukaan (OPK) Kursus Mahir Dasar (KMD). Tujuan pelaksanaan pendidikan ekstrakurikuler wajib model aktualisasi adalah: a) Meningkatnya pemahaman peserta didik tentang pendidikan Kepramukaan yang menyenangkan dan menantang. b) Meningkatnya keterampilan peserta didik dalam mengaktualisasikan kompetensi dasar mata pelajaran yang relevan dengan metode dan prinsip dasar Pendidikan Kepramukaan sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidupnya pada masa kini dan masa depannya. c) Meningkatkan kompetensi (mengejewantahkan nilai-nilai dalam sikap dan keterampilan) peserta didik sesuai dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pada: Penerapan Dwisatya dan Dwidarma bagi peserta didik usia Siaga, Penerapan Trisatya dan Dasadarma bagi peserta didik usia Penggalang, dan Penegak. Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan aktualisasi; Jadwal latihan satu minggu satu kali. Setiap pelaksanaan kegiatan selama 2 jam pelajaran. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 49 Model struktur kegiatan menggunakan model Latihan Ekstrakurikuler Pramuka. Pembina kegiatan dilakukan oleh Guru Kelas /Guru Matapelajaran selaku Pembina Pramuka dan/atau Pembina Pramuka serta dapat dibantu oleh Pembantu Pembina (Instruktur Muda/Instruktur Pramuka). Dalam pelaksanaan kegiatan siswa tidak wajib mengenakan atribut kepramukaan. Penilaian Penilaian proses dan hasil pencapaian kompetensi dilaksanakan oleh Pembina meliputi penilaian sikap dan keterampilan. Hasil penilaian disampaikan kepada guru mata pelajaran yang relevan dengan materi yang menjadi bahan yang diaktualisasikan siswa. 3) Model Reguler Pelaksanaan kegaitan model reguler adalah kegiatan kepramukaan yang diatur Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Kepramukaan. Kesertaan dalam kegiatan bersifat sukarela. Jika dalam kegiatan Blok dan Aktualisasi wajib diikuti oleh seluruh siswa, maka dalam kegiatan reguler hanya siswa yang berminat saja yang mengikutinya dan mereka tergabung dalam kegiatan Gugus Depan. H. Pengelolaan Layanan Peningakatan Keterampilan TIK Peningkatan keterampilan TIK atau Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) sekolah usahakan untuk dikelola oleh adalah guru yang memiliki kualifikasi akademik Sl/D-IV bidang teknologi informasi atau sejenisnya yang telah memiliki sertifikat pendidik bidang TIK dan KKPI. Beban guru TIK sesuai dengan ketentuan tidak hanya memiliki beban kerja membimbing siswa, namun mereka memilliki beban kerja yang jauh lebih luas dengan ruang lingkup tugas sebagai berikut: Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 50 1) Membimbing siswa untuk mencapai standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah. 2) Memfasilitasi sesama guru dalam menggunakan TIK untuk persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah; 3) Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah berbasis TIK. Secara umum Guru TIK mendapatkan tugas dan tanggung dalam memfasilitasi sekolah: 1) menyusun rancangan pelaksanaan layanan dan bimbingan TIK; 2) melaksanakan layanan dan bimbingan TIK per tahun; 3) menyusun alat ukur/lembar kerja program layanan dan bimbingan TIK; 4) mengevaluasi proses dan hasil layanan dan bimbingan TIK; 5) menganalisis hasil layanan dan bimbingan TIK; 6) melaksanakan tindak lanjut hasil evaluasi dengan memperbaiki layanan dan bimbingan TIK; 7) menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan nasional; 8) membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler; 9) membimbing guru dalam penggunaan TIK; 10) membimbing tenaga kependidikan dalam penggunaan TIK; 11) melaksanakan pengembangan diri; dan 12) melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau membuat karya inovatif. Dalam tugasnya membimbing siswa guru TIK mendapatkan tugas minimal melaksanakan bimbingan kepada 150 siswa dengan tugas sebagai berikut: 1) mencari, mengolah, menyimpan, menyajikan, serta menyebarkan data dan informasi dalam mendukung kelancaran proses belajar; dan 2) Mengembangkan siswa di sekolah sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, dan kepribadiannya dengan memanfaatkan TIK sebagai Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 51 3) sarana untuk mengeksplorasi sumber belajarMemfasilitasi tenaga kependidikan dalam mengembangkan sistem manajemen sekolah 4) berbasis TIK. Jumlah No. KEGIATAN URAIAN DURASI Pertemuan Keterangan per semeter 1. Bimbingan merupakan suatu 45 X 8 menit 14 pertemuan Setara dengan 8 Siswa proses pemberian per minggu per semester pelajaran per bimbingan untuk minggun meningkatkan keterampilan peserta didik 2. Bimbingan merupakan suatu 45 X 2 menit 14 pertemuan Setara dengan 2 jam Daya proses pemberian per minggu per semester pelajaran per Kompetisi bimbingan untuk Siswa meningkatkan minggu keterampilan peserta didik 3 Bimbingan Layanan peningkatan 45 X 8 menit Guru keterampilan dan per minggu memfaslitasi guru 14 Setara dengan 8 jam pertemuan pelajajaran per per semester minggu. dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi pembelajaran 4 Bimbingan Layanan peningkatan 45 x 6 menit Tenaga keterampilan dan per minggu kependidikan memfaslitasi tenaga 14 Setara dengan 8 jam pertemuan pelajajaran per per semester minggu. kependidikan dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi sistem informasi manajemen sekolah Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 52 Dalam melaksanakan tugas membimbing guru dan tenaga kependidikan, guru TIK mengemban tugas berikut: 1) Memberikan palayanan kepada pendidik: a. Mengembangkan sumber belajar dan media pembelajaran; b. Mempersiapkan pembelajaran; c. Memfasilitasi proses pembelajaran; d. Memfasilitasi penilaian pembelajaran; dan e. Memfasilitasi pelaporan hasil belajar. 2) Memfasilitasi tenaga kependidikan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas sistem manajemen sekolah. Penugasan ini menunjukkan adanya peningkatan tanggung jawab guru TIK tidak hanya meningkatkan keterampilan siswa, namun berkembang dalam meningkatkan keterampilan guru dan tenaga kependidikan lainnya. Perencanaan dan perancangan deskripsi tugas guru TIK dilaksanakan pada setiap awal tahun pelajaran agar sinergis dengan kegiatan lainnya dalam pelaksanaan program pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Model deskripsi uraian tugas guru TIK yang akan digunakannya sebagai dasar penyusunan program seperti contoh di bawah ini. I. Bimbingan dan Konseling 1) Konsep Pada Abad ke-21 peserta didik berada dalam situasi kehidupan yang kompleks, penuh dengan tekanan, paradoks dan ketidakmenentuan sehingga memerlukan kompetensi hidup agar berkembang secara efektif, produktif, bermartabat serta bermaslahat bagi diri sendiri dan lingkungannya. Layanan Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi siswa/konseli mencapai kemandirian sehingga mampu, memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggung jawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 53 Dalam implementasi kurikulum 2013 BK dilaksanakan oleh guru bimbingan dan konseling sesuai dengan tugas pokoknya dalam upaya membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, dan khususnya membantu siswa/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses, sejahtera dan bahagia dalam kehidupannya. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi dan sinergisitas kerja antara guru bimbingan dan konseling, guru matapelajaran, sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan pihak lain pimpinan yang dapat membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir. 2) Fungsi Layanan BK Bagi konseli (siswa) berfungsi untuk a. Perluasan pemahaman diri dan lingkungan; b. Pendorong pertumbuhan dan perkembangan; c. Proses penyesuaian diri dengan diri sendiri dan lingkungan; d. Penyaluran pilihan pendidikan, pekerjaan dan karir; e. Solusi atas masalah; f. Perbaikan dan penyembuhan; g. Pemeliharaan kondisi pribadi dan situasi yang kondusif; h. Pengembangan potensi dri secara optimal. 3) Asas Pelayanan a. Kerahasiaan sesuai kode etik bimbingan dan konseling; b. Kesukarelaan dalam mengikuti layanan yang diperlukan; c. Keterbukaan dalam memberikan dan menerima informasi; d. Keaktifan dalam penyelesaian masalah; e. Kemandirian dalam pengambilan keputusan; f. Kekinian dalam penyelesaian masalah pada kehidupan konseli; g. Kedinamisan dalam memandang konseli. h. Keterpaduan kerja antarpemangku kepentingan pendidikan ; i. Keharmonisan layanan dengan visi dan misi sekolah serta nilai dan norma kehidupan yang berlaku; Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 54 j. Keahlian dalam pelayanan yang sesuai kaidah-akademik dan profesional ; k. Alih-tangan kasus untuk layanan di luar keahlian dan kewenangan; l. Tut wuri handayani dalam memfasilitasi setiap peserta didik Prinsip Bimbingan Konseling: a. Pelayanan bimbingan dan konseling untuk semua siswa dan tidak diskriminatif. b. Bimbingan sebagai proses pelayanan individu karena setiap peserta didik memiliki keunikan masing-masing. c. Bimbingan konseling memberikan bantuan untuk membangun pandangan positif pada diri dan lingkungannya. d. Bimbingan konseling berlangsung dalam konteks kehidupan. e. Bimbingan dan konseling dalam bingkai budaya Indonesia. f. Bimbingan dan konseling bersifat fleksibel, adaptif, dan berkelanjutan. g. Pelayanan bimbingan dan konseling ditangani tenaga profesional. h. Pelayanan bimbingan dan konseling berlandaskan program yang berbasis hasil analisis kebutuhan siswa sesuai dengan perkembangannya. i. Bimbingan dan konseling dievaluasi secara berkala untuk sebagai dasar perbaikan proses layanan dan untuk mengukur hasil yang dicapai. Komponen Program Bimbingan dan Konseling: Program layanan; Program Layanan dalam kelas maupun di luar kelas yang dirumuskan dalam bentuk program tahunan dan program semester meliputi kegiatan: a. Layanan dasar (guidance curriculum) merupakan layanan penyiapan pengalaman terstruktur dan sistematis agar dapat menyesuaikan diri dengan tugas-tugas perkembangan secara alamiah dan normal. b. Layanan peminatan perencanaan individual agar peserta didik belajar sesuai dengan minatnya dan mengikuti proses sistematik untuk Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 55 merencanakan masa depannya. c. Layanan responsif, merupakan pemberi bantuan dalam menghadap masalah dalam proses Bidang layanan; a. BK Pribadi meliputi pemahaman diri, keselarasan perkembangan, cipta rasa, karsa; kedewasaan, aktualisasi diri, dan tanggung jawab. b. BK Sosial untuk memahami interaksi sosial yang positif, keterampilan berinteraksi, dan mangatasi masalah dalam hubungan sosial. c. BK Belajar merupakan bantuan untuk mengenali potensi diri, sikap dan keterampilan belajar, keterampilan merencanakan pendidikan, kesiapan mental menghadapi ujian sehingga mendapat hasil belajar yang optimal. d. BK Karir merupakan bimbingan untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorsi, aspirasi dan pengambilan keputusan karir secara rasional dan realistis. Struktur program Program layanan meliputi program tahunan dan program semesteran. Struktur: • Rasional • Visi dan misi • Deskripsi Kebutuhan • Tujuan • Komponen Program • Bidang Layanan • Recana Kegiatan • Tema/Topik • Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan dan Konseling • Evaluasi, Pelaporan, dan Tindak Lanjut • Rencana Anggaran Bentuk layanan bimbingan dan konseling dalam kelas: Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 56 • Tatap muka terjadwal. • Volume kegiatan klasikal 2 jam pelajaran per rombel per minggu. • Materi layanan meliputi: aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar, karir serta materi lain yang peserta didik perlukan. • Materi dirumuskan dalam Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal (RPLBK) Bentuk layanan bimbingan dan koseling di luar kelas: • konseling individual, • kelompok, • bimbingan kelompok, • bimbingan kelas besar dan lintas kelas, • konsultasi atau berbagi kepedulian konselor dengan konseli. • konferensi kasus atau membahas masalah konseli • kunjungan rumah, • Advokasi atau pendampingan terhadap konseli yang mengalami perlakuan yang tidak mendidik. • kolaborasi, atau kerja sama guru BK dengan berbagai pihak. • alih tangan kasus, atau pelimpahan kepada pihak lain yang memerlukan keahlian profesional lain. • pengelolaan media, • pengelolaan kontak masalah, dan • manajemen program berbasis komptensi, • penelitian dan pengembangan • Pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB), dan kegiatan lain yang relevan. J. Kalender Pendidikan Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Bagian penting yang perlu diperhatikan dalam perumusan kalender pondidikan adalah: Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 57 a. Permulaan Tahun Ajaran Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan. b. Pengaturan Waktu Belajar Efektif 1) Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan, 2) Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan, yang pengaturannya disesuaikan dengan keadaan dan kondisi daerah. c. Pengaturan Waktu Libur Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun ajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel berikut ini. Tabel 1: Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan NO 1. 2. KEGIATAN ALOKASI WAKTU KETERANGAN Minggu efektif Minimal 36 Digunakan untuk belajar reguler minggu kegiatan setiap tahun pembelajaran efektif (Kelas I-V, VII-VIII, pada setiap satuan X-XI) pendidikan Minggu efektif Minimal 18 semester ganjil minggu tahun terakhir setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII) Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 58 NO 3. KEGIATAN ALOKASI WAKTU Minggu efektif Minimal 14 semester genap minggu KETERANGAN tahun terakhir setiap satuan pendidikan (Kelas VI, IX, dan XII) 4. 5. 6. Jeda tengah Maksimal 2 Satu minggu setiap semester minggu semester Jeda antarsemester Maksimal 2 Antara semester I dan minggu II Libur akhir tahun Maksimal 3 Digunakan untuk ajaran minggu penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun ajaran 7. Hari libur Maksimal 4 Daerah khusus yang keagamaan minggu memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif 8. 9. Hari libur Maksimal 2 Disesuaikan dengan umum/nasional minggu Peraturan Pemerintah Hari libur khusus Maksimal 1 Untuk satuan minggu pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masingmasing 10. Kegiatan khusus Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat Maksimal 3 Digunakan untuk 59 NO KEGIATAN satuan pendidikan ALOKASI WAKTU minggu KETERANGAN kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh satuan pendidikan tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif Dengan mempertimbangkan peraturan yang relevan sebagai dasar penyusunan kalender pendidikan sekolah menetapkan menetapkan kalender pendidikan tahun 2014/2015 terlampir. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 60 BAB V. PANDUAN AKADEMIK A. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik dan antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Untuk menunjang pembelajaran yang efektif diperlukan suasana kondusif dan proses yang dapat memfasilitasi siswa aktif mengembangkan potensi dirinya dan guru efektif mengajar. Pengelolaan pembelajaran merupakan serangkaian tindakan perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan evaluasi pembelajaran dalam menjamin terwujudnya keunggulan mutu lulusan pada tingkat satuan pendidikan sesuai dengan target yang sekolah tetapkan. Dalam sistem pengelolaan pembelajaran kepala sekolah berperan sebagai berikut: Memimpin musyawarah dewan pendidik dalam menentukan indikator pencapaian kompetensi tingkat satuan pendidikan pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Merumuskan target atau kriteria keberhasilan pada setiap indikator mutu lulusan tingkat satuan pendidikan Mengembangkan suasana sekolah sebagai lingkungan belajar yang kondusif sehingga terwujud proses siswa belajar dan guru mengajar dalam meraih keunggulan mutu lulusan sesuai dengan target mutu tingkat satuan pendidikan Meningkatkan penjaminan keterlaksanaan dan keberhasilan proses pembelajaran Mensupervisi ketercapaian target mutu hasil belajar siswa. Memimpin rapat dewan pendidik mengevaluasi keberhasil pelaksanaan kurikulum 2013. Seluruh kegiatan kepala sekolah dilandasi dengan harapan sekolah dapat memenuhi berbagai kriteria sesuai dengan target mutu serta kebutuhan siswa. Hal ini sejalan dengan karakteristik kurikulum 2013 sebagai kurikulum berbagi kompetensi. Fokus utama pelaksanaan pembelajaran adalah untuk menjawab Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 61 tiga masalah utama berikut: Kurikulum berbasis kompetensi: Mutu lulusan seperti apa yang sekolah harapkan? Kompetensi lulusan menjadi poros penentuan materi: Materi apa yang siswa perlukan untuk mencapai target mutu lulusan? Strategi pembelajaran : Bagaimana kompetensi dikembangkan dalam proses belajar? Proses pembelajaran mengacu pada prosedur yang telah ditetapkan dalam bentuk kegiatan untuk mengembangkan pencapaian target SKL pada dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana terlihat pada gambar berikut: Pengembangan sikap, pengetehuan dan keterampilan meliki jalur pengembangan yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Sikap siswa tidak secara serta merta berkembang manakala pengetahuan siswa berkembang. Begitu juga keterampilan siswa tidak serta merta bertumbuh saat pengetahuan siswa berkembang. Hal ini menegaskan bahwa dalam proses pembelajaran perlu mengembangnan seluruh kompetensi secara semimbang. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 62 Sebagai konsekensi dari adanya usaha untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan kompetensi siswa pada kerangka global, maka diperlukan pergeseran paradigma sesuai dengan kebutuhan pengembangan kompetensi abad ke-21 sebagaimana digambarkan pada diagaram di bawah ini. Meskipun sekolah menghadapi keterbatasan, namun kriteria pembelajaran sebagaimana yang dideskripsikan dalam gambar kami berusaha untuk mewujudkannya. Kegiatan mencari tahu, merumuskan masalah dengan cara mengembagnkan kemampuan siswa menanya, berpikir analisis dankritis, serta mengebangakan keterampilan berkerja sama dan kolaborasi merupakan bagian yang perlu dijamin keterlaksanaanya. Berdasarkan deskripsi di atas kami berusaha untuk memenuhi kriteria sesuai dengan prinsip pelaksanaan pembelajaran dalam kurikulum 2013 pada tingkat satuan pendidikan sebagai berikut: Pelaksanaan pembelajaran perlu memenuhi prinsip: 1) Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; 2) Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; 3) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 63 4) Pembelajaran berbasis kompetensi; 5) Pembelajaran terpadu; 6) Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; 7) Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif; 8) Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills; 9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; 10) Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); 11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; 12) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; 13) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan 14) Suasana belajar menyenangkan dan menantang. Di samping prinsip-prinsip kami pun mencanangkan program agar pembelajaran dapat belangsung dengan menerapkan pendekatan saintifik dan kontekstual. Pendekatan saintifik didukung dengan metode inkuiry (penyelidikan) atau discovery (penemuan) yang menekankan pada pengembangan rasa ingin tahu siswa sehingga dalam belajar siswa mengembangkan daya inisiatif yang besar untuk mendapatkan pengetahuan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Metode yang harus guru gunakan adalah metodel proyek dan pemecahan masalah. Dalam sistem tata kelola pembelajaran, perlu sekolah memastikan bahwa para pendidikan menerapkan pendekatan saintifik yang ditunjang dengan metode inkuiry, discovery, dan problem solving dapat berfungsi efektif dalam mengantarkan siswa mecapai penguasaan kompetensi yang diharapkan. Dalam Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 64 hal ini yang perlu sekolah perhatikan adalah sistem manajemen yang mendukung perencanaan, keterlaksanaan, dan penilaiannya. 1. Rencana Perubahan Untuk menunjang efektivitas implementasi kurikulum 2014, sekolah perlu mengelola perubahan dengan target dan strategi seperti yang dapat dilihat pada uraian berikut: a) Perubahan standar kompetensi lulusan (SKL) No. 1) 2) 3) 4) 5) Sasaran Perubahan Target Perubahan Rencana Strategi Perubahan Kondisi Nyata Rencana Strategi Perubahan KI dan KD sebagai penentukan indikator kompetensi lulusan Siswa memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berahlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara epektif dengan lingkungan Siswa cakap berpikir dan tindak yang efektif dan kreatif. Siswa memiliki pengetahuan yang berwawasan kemanusiaan, lingkungan, kebangsaan, kenegaraan, peradaban. Siswa menguasai fakta, konsep, prosedur, metakognitif. b) Perubahan Standar Isi No. 6) 7) Sasaran Perubahan Kurikulum terintegrasi dengan konteks alam, sosial, dan budaya masyarakat Pendekatan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 65 No. 8) 9) 10) Sasaran Perubahan Kondisi Nyata Rencana Strategi Perubahan pembelajaran saintitik dan kontekstual. Pembelajaran mengembangkan sikap (menerima, mejalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan); Domain keterampilan (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar,dan mencipta) Domain pengetahuan: (mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi) Pembelajaran kontekstual dan terpadu yang mengintegrasikan materi belajar dengan pengalaman keseharian yang menghasilkan dasardasar penguasaan dan penggunaan untuk menyelesaikan masalah yang pernah dihadapinya. TIK menjadi media semua mata pelajaran di SMP c) Perubahan proses pembelajaran (Standar Proses) No. Sasaran Perubahan 11) Pembelajaran berpusat pada siswa dengan aktivitas: berinteraksi, beragumen, berdebat, dan berkolaborasi. Pembelajaran interkatif. Proses pembelajaran menjadi interaksi sosial, saintifik, kontekstual yang terencana. 12) Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat Kondisi Nyata Rencana Strategi Perubahan 66 13) 14) 15) 16) 17) Pembelajaran dalam konteks jejaring dengan memanfaatkan data atau informasi dari alam sekitar, perpustakaan, referensi, dari hasil praktik di luar kelas, dari praktik di dalam kelas, dari pengalaman teman-teman, dari pengalaman orang-orang sukses. Pembelajaran siswa aktif. memfasilitasi siswa aktif merumuskan berbagai pertanyaan yang ingin mereka cari jawabannya. Pembelajaran menggunakan contoh yang diperoleh dari analisis bacaan, dari kenyataan pada kehidupan sehari-hari hasil pengamatan dan pengalaman belajar siswa. Pembelajaran berbasis tim, belajar mengembangkan kapasitas belajar individu melalui kerja sama dalam kelompok. Pembelajaran menstimulasi seluruh panca indra, komponen jasmani dan rohani terlibat aktif dalam kegiatan belajar. d) Perubahan Standar Penilaian No. Kondisi Nyata 18) Menggunakan penilaian autentik, menggunakan acuan patokan (PAP), memanfaatkan portofolio sebagai gambaran perkembangan hasil belajar dalam bentuk pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk. Penilaian mencakup SKL, KI, dan KD yang meliputi sikap, keterampilan, dan sikap Rapot berisi laporan perkembangan belajar siswa secara deskriptif yang merekam seimbang pencapaian pada kompetensi sikap, keterampilan, dan 19) 20) Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat Rencana Strategi Perubahan 67 pengetahuan. e) Sasaran Perubahan dalam Pengelolaan No. Sasaran Perubahan 21) Mendeskripsikan kebutuhan dukungan manajemen dalam pengeloaan kurikulum 2013 Mengelola budaya sekolah Mengembangkan pengelolaan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan 22) 23) Kondisi Nyata Rencana Strategi Perubahan 2. Perencanaan Pembelajaran Perencanaan pembelajaran merupakan rancangan strategi menyampaikan materi atau tema tertentu pada proses pembelajaran untuk mencapai indikator pencapaian kompetensi tertentu yang mengacu pada silabus. Perencanaan pembelajaran dituangkan dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP mencakup: (1) data sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pembelajaran; (3) alokasi waktu; (4) KI, KD, indikator pencapaian kompetensi; (5) deskripsi materi pembelajaran; (6) kegiatan pembelajaran; (7) penilaian; dan (8) media/alat, bahan, dan sumber belajar. Prinsip perumusan RPP 1) Setiap RPP harus secara utuh memuat kompetensi sikap spiritual (KD dari KI-1), sosial (KD dari KI-2), pengetahuan (KD dari KI-3), dan keterampilan (KD dari KI-4). 2) Satu RPP dapat dilaksanakan dalam satu kali atau lebih dari satu kali pertemuan. 3) Memperhatikan perbedaan individu peserta didik RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 68 belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik. 4) Berpusat pada peserta didik Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar, menggunakan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. 5) Mengembangkan budaya belajar sepanjang hayat Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan. 6) Memberikan umpan balik dan tindak lanjut pembelajaran RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. 7) Memiliki keterkaitan dan keterpaduan antarkompetensi dan/atau antarmuatan RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya. 8) Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi. Dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran memiliki syarat minimal yang harus dipenuhi yaitu: Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pembelajaran Alokasi Waktu : : : : : Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 69 A. Kompetensi Inti (KI) B. Kompetensi Dasar 1. KD pada KI-1 2. KD pada KI-2 3. KD pada KI-3 4. KD pada KI-3ppep C. Indikator Pencapaian Kompetensi*) 1. Indikator KD pada KI-1 2. Indikator KD pada KI-2 3. Indikator KD pada KI-3 4. Indikator KD pada KI-4 D. Deskripsi Materi Pembelajaran (dapat berupa rincian, uraian, atau penjelasan materi pembelajaran) E. Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan Pertama: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti**) Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi Menalar Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 2. Pertemuan Kedua: (...JP) a. Kegiatan Pendahuluan b. Kegiatan Inti**) Mengamati Menanya Mengumpulkan informasi Menalar Mengomunikasikan c. Kegiatan Penutup 3. Pertemuan seterusnya. F. Penilaian 1. Teknik penilaian 2. Instrumen penilaian dan pedoman penskoran a. Pertemuan Pertama b. Pertemuan Kedua c. Pertemuan seterusnya G. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Media/alat 2. Bahan 3. Sumber Belajar Pada setiap KD dikembangkan indikator atau penanda. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 70 dapat diamati. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati dan terukur. Pada kegiatan inti, kelima pengalaman belajar tidak harus muncul seluruhnya dalam satu pertemuan tetapi dapat dilanjutkan pada pertemuan berikutnya, tergantung cakupan muatan pembelajaran. 3. Pelaksanaan Pembelajaran Proses pembelajaran sedapat mungkin memenuhi kriteria interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Oleh karena itu satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran untuk mendisain skenario pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan karakteristik siswa yang pada satuan pendidikan. Karakteristik pembelajaran dipengaruhi dengan karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan yang hendak diwujudkan. Untuk memperkuat keseimbangan antardimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan maka pelaksanaan pembelajaran perlu dikembangkan untuk memberikan pengalaman belajar yang seluas-luasnya kepada peserta didik. Untuk meningkatkan pencapaian kompetensi, pembelajaran perlu diperkuat dengan penerapan pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran), tematik (dalam suatu mata pelajaran), pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong pengembangan peserta didik sehingga menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka seharusnya pembelajaran menggunakan metode berbasis karya dan pemecahan masalah (project based learning). Perencanaan Pembelajaran Pengelolaan Kompetensi Dasar Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Perumusan Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran Pendayagunaan TIK Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 71 Melaksanakan Pembelajaran Prosedur pembelajaran mencakup pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dalam kegiatan pendahuluan, guru mengemban tugas untuk mengkondisikan kelas, mereviu kompetensi terdahulu, mengaitkan dengan kompetensi yang hendak diwujudkan, serta menyampaikan rencana kegiatan dan rencana penilaian. Berkaitan dengan itu, kegiatan pendahuluan perlu memenuhi beberapa kriteria minimal sebagai berikut: 1) mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan. 2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari; 3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan; 4) menyampaikan garis besar materi, kegiatan, dan karya yang akan diselesaikan. 5) menginformasikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan. Kegiatan inti pembelajaran terdiri atas lima tahap yaitu kegiatan mengamati, menanya, mencoba menghimpun informasi, mengolah informasi atau menggunakan informasi dalam proses pelanaran, dan mengkomunikasikan hasil pengolahan informasi. Dalam kegiatan inti sekolah menetapkan indikator aktivitas siswa sebagai berikut: Mengamati: No 1. Aktivitas siswa Meneroka fakta atau data pada obyek yang siswa amati (Sumber: video, buku, fakta dalam kehidupan, fakta yang terdapat pada lingkungan sekolah). 2. Mencatat atau mendokumentasikan data hasil pengamatan. 3. Mendeskripsikan data yang telah tersusun menurut ciri khasnya. 4. Mengelompokan data berdasarkan kesamaan atau perbedaannya. Menanya: No 5. Aktivitas siswa Siswa bekerja sama menyusun pertanyaan untuk mendalami pengetahuan mengenai data yang siswa peroleh dari pengamatan. Siswa dapat menggunakan kalimat tanya: Apa.... Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 72 Mengapa.... Di mana.... Kapan..... Bagaimana.... Mencoba: menghimpun informasi untuk menjawab pertanyaan atau masalah yang dirumuskannya. No 6. Aktivitas siswa Menunjukkan sikap yang sesuai dengan yang guru harapkan dalam proses pembelajaran. 7. Menghimpun informasi tentang data atau fakta yang sedang menjadi bahan kajian dari berbagai sumber. 8. Berinteraksi untuk menjawab pertanyaan dengan menggunakan informasi baru yang diperolehnya. 9. Mendayaguanakan teknologi dan/atau sumber belajar untuk mempercepat memperoleh pengolahan informasi Manalar No Aktivitas siswa 10. Menghimpun informasi untuk menjawab pertanyaan atau masalah dengan cara berinteraksi sebagai bahan untuk merumuskan kesimpulan 11. Menggunakan informasi untuk merumuskan kesimpulan. 12. Menggunakan pengetahuan baru yang diperolenya untuk beraktivitas dan berkarya. Mengomunikasikan No Aktivitas siswa 13. Merumuskan hasil karya untuk dipublikasikan dalam kelas. 14. Mempublikasikan atau mengomunikasikan fakta, konsep, atau prosedur dalam menghasilkan hasil karya dengan kreatif 15. Memperbaiki hasil karya berdasarkan hasil diskusi dalam kelas. 16. Mengevaluasi ketercapaian kompetensi yang diharapkan dalam proses Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 73 pembelajaran Proses aktivitas belajar dinyatakan dinyatakan efektif jika siswa melakukan seluruh kegiatan dengan cara berkolaborasi dengan memanfaatkan potensi kemandirian berpikir secara kritis. B. Penilaian Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. Pemenuhan Standar Penilaian bertujuan untuk menjamin: a. perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai; b. pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan c. pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif. 1) Lingkup Penilaian Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan keterampilan. a) Sikap (Spiritual dan Sosial) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada ranah sikap spiritual dan sikap sosial adalah sebagai berikut. Tingkatan Sikap Deskripsi Menerima nilai Kesediaan menerima suatu nilai dan memberikan perhatian terhadap nilai terebut Menanggapi nilai Kesediaan menjawab suatu nilai dan ada rasa puas dalam membicarakan nilai tersebut Menghargai nilai Menganggap nilai tersebut baik; menyukai nilai tersebut; dan komitmen terhadap nilai tersebut Menghayati nilai Memasukkan nilai tersebut sebagai bagian dari sistem nilai dirinya Mengamalkan nilai Mengembangkan nilai tersebut sebagai ciri dirinya dalam berpikir, berkata, berkomunikasi, dan bertindak (karakter) Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 74 (sumber: Olahan Krathwohl dkk.,1964) b) Pengetahuan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada dimensi pengetahuan adalah sebagai berikut. Dimensi Pengetahuan Deskripsi Faktual Pengetahuan tentang istilah, nama orang, nama benda, angka tahun, dan hal-hal yang terkait secara khusus dengan suatu mata pelajaran, nilai, Konseptual Pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, keterkaitan antara satu kategori dengan lainnya, hukum kausalita, definisi, teori Prosedur Pengetahuan tentang Prosedur dan proses khusus dari suatu mata pelajaran seperti algoritma, teknik, metoda, dan kriteria untuk menentukan ketepatan penggunaan suatu prosedur. Metakognitif Pengetahuan tentang cara mempelajari pengetahuan, menentukan pengetahuan penting dan bukan (strategic knowledge), pengetahuan yang sesuai dengan konteks tertentu, dan pengetahuan diri (self-knowledge). (Sumber: Olahan dari Andersen, dkk., 2001) c) Keterampilan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan belajar adalah sebagai berikut. Kemampuan Deskripsi Belajar Mengamati Perhatian pada waktu mengamati suatu objek/membaca suatu tulisan/mendengar suatu penjelasan, catatan yang dibuat tentang yang diamati, kesabaran, waktu (on task) yang digunakan untuk mengamati Menanya Jenis, kualitas, dan jumlah pertanyaan yang diajukan peserta didik (pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, dan hipotetik) Mengumpulkan Jumlah dan kualitas sumber yang informasi dikaji/digunakan, kelengkapan informasi, validitas informasi yang dikumpulkan, dan instrumen/alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Menalar/mengasosi Mengembangkan interpretasi, argumentasi asi dan kesimpulan mengenai keterkaitan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 75 Kemampuan Belajar Deskripsi informasi dari dua fakta/konsep, interpretasi argumentasi dan kesimpulan mengenai keterkaitan lebih dari dua fakta/konsep/teori, mensintesis dan argumentasi serta kesimpulan keterkaitan antar berbagai jenis faktafakta/konsep/teori/pendapat; mengembangkan interpretasi, struktur baru,argumentasi, dan kesimpulan yang menunjukkan hubungan fakta/konsep/teori dari dua sumber atau lebih yang tidak bertentangan; mengembangkan interpretasi, struktur baru, argumentasi dan kesimpulan dari konsep/teori/pendapat yang berbeda dari berbagai jenis sumber. Mengomunikasikan Menyajikan hasil kajian (dari mengamati sampai menalar) dalambentuk tulisan,grafis, media elektronik, multi media danlain-lain (Sumber: Olahan Dyers) Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan berpikir adalah sebagai berikut. Kemampuan Berpikir Deskripsi Mengingat: Pengetahuan Hafalan: ketepatan, kecepatan, mengemukakan kebenaran pengetahuan yang diingat dan kembali apa yang digunakan ketika menjawab pertanyaan tentang sudah dipelajari dari fakta, definisi konsep, prosedur, hukum, teori guru, buku, sumber dari apa yang sudah dipelajari di kelas tanpa lainnya sebagaimana diubah/berubah. aslinya, tanpa melakukan perubahan Memahami: Kemampuan mengolah pengetahuan yang Sudah ada proses dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti pengolahan dari menggantikan suatu kata/istilah dengan bentuk aslinya tetapi kata/istilah lain yang sama maknanya; menulis arti dari kata, istilah, kembali suatu kalimat/paragraf/tulisan dengan tulisan, grafik, tabel, kalimat/paragraf/tulisan sendiri dengan tanpa gambar, foto tidak mengubah artinya informasi slinya; mengubah berubah. bentuk komunikasi dari bentuk kalimat ke bentuk grafik/tabel/visual atau sebaliknya; memberi tafsir suatu kalimat/paragraf/ Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 76 Kemampuan Berpikir Menerapkan: Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari Menganalisis: Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/ informasi dengan kelompok/ informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya lainnya Mengevaluasi: Menentukan nilai suatu benda atau Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat Deskripsi tulisan/data sesuai dengan kemampuan peserta didik; memperkirakan kemungkinan yang terjadi dari suatu informasi yang terkandung dalam suatu kalimat/paragraf /tulisan/data Kemampuan menggunakan pengetahuan seperti konsep massa, cahaya,suara, listrik, hukum penawaran dan permintaan, hukum boyle, hukum archimedes, membagi/ mengali/menambah/mengurangi/menjumlah, menghitung modal dan harga, hukum persamaan kuadrat, menentukan arah kiblat, menggunakan jangka, menghitungkan jarak tempat di peta, menerapkan prinsip kronologi dalam menentukan waktu suatu benda/peristiwa, dan sebagainya dalam mempelajari sesuatuyang belum pernah dipelajari sebelumnya. Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciricirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok penulis/pembicara/nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya dengan karya lainnya, dan sebagainya Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu informasi/benda menarik/menyenangkan bagi 77 Kemampuan Berpikir informasi berdasarkan suatu kriteria Deskripsi dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/ peraturan, memberikan pertimbangan alternatif mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria. Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia, mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai bentuk kreativitas lainnya. Mencipta: Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan untuk membentuknya (sumber: Olahan Anderson, dkk. 2001). Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh pendidik pada kemampuan psikomotorik adalah sebagai berikut. Kemampuan Deskripsi Psikomotorik Persepsi (perception) Menunjukan perhatian untuk melakukan suatu gerakan Kesiapan (set) Menunjukan kesiapan mental dan fisik untuk melakukan suatu gerakan Meniru (guided Meniru gerakan secara terbimbing response) Membiasakan Melakukan gerakanmekanistik gerakan (mechanism) Mahir (complex or Melakukan gerakan kompleks dan termodifikasi overt response) Menjadi gerakan Menjadi gerakan alami yang diciptakan sendiri alami (adaptation) atas dasar gerakan yang sudah dikuasai sebelumnya Menjadi tindakan Menjadi gerakan baru yang orisinal dan sukar orisinal (origination) ditiru oleh orang lain dan menjadi ciri khasnya (Sumber: Olahan dari kategori Simpson) Sasaran penilaian digunakan sesuai dengan karakteristik muatan pelajaran. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 78 2) Nilai Ketuntasan Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk angka dan predikat, yakni 1,00 – 4,00 untuk angka yang ekuivalen dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB) sebagaimana tertera pada tabel berikut. NILAI KETUNTASAN SIKAP ANGKA PREDIKAT 4,00 Sangat Baik (SB) 3,00 Baik (B) 2,00 Cukup (C) 1,00 Kurang (K) Ketuntasan Belajar untuk sikap (KD pada KI-1 dan KI-2) ditetapkan dengan modus 3,00 atau predikat Baik (B). Nilai ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan dituangkan dalam bentuk angka dan huruf, yakni 1,0 – 4,0 untuk angka yang ekuivalen dengan huruf D sampai dengan A sebagaimana tertera pada tabel berikut. 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 NILAI KETUNTASAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN ANGKA PREDIKAT 4,00 A 3,67 A3,33 B+ 3,00 B 2,67 B2,33 C+ 2,00 C 1,67 C1,33 D+ 1,00 D Ketuntasan Belajar untuk pengetahuan ditetapkan dengan skor rerata 2,67 atau huruf B-, untuk keterampilan ditetapkan dengan capaian optimum 2,67 atau huruf B-. Khusus untuk SD/MI ketuntasan sikap, pengetahuan dan keterampilan ditetapkan dalam bentuk deskripsi yang didasarkan pada modus, skor rerata dan capaian optimum. 3) Teknik dan Instrumen Penilaian Kurikulum 2013 menerapkan penilaian otentik untuk menilai kemajuan belajar peserta didik yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 79 Teknik dan instrumen yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi pada aspek sikap, keterampilan, dan pengetahuan. a) Penilaian Kompetensi Sikap Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perubahan perilaku atau tindakan yang diharapkan. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menilai sikap peserta didik, antara lain melalui observasi, penilaian diri, penilaian teman sebaya, dan penilaian melalui jurnal. Instrumen yang digunakan antara lain daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, yang hasil akhirnya dihitung berdasarkan modus. (1) Observasi Sikap dan perilaku keseharian peserta didik direkam melalui pengamatan dengan menggunakan format yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati, baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun secara umum. Pengamatan terhadap sikap dan perilaku yang terkait dengan mata pelajaran dilakukan oleh guru yang bersangkutan selama proses pembelajaran berlangsung, seperti: ketekunan belajar, percaya diri, rasa ingin tahu, kerajinan, kerjasama, kejujuran, disiplin, peduli lingkungan, dan selama peserta didik berada di sekolah atau bahkan di luar sekolah selama perilakunya dapat diamati guru. N o 1. 2. 3. Contoh: Format pengamatan sikap dalam laboratorium IPA : Aspek perilaku yang dinilai Peduli Nam Beker Rasa Sko Keteran Disi linga r g-an -ja ingin p-lin kunga sama tahu n Andi 3 4 3 2 12 Badu .... Catatan: Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut. 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Format di atas dapat digunakan pada mata pelajaran lain dengan menyesuaikan aspek perilaku yang ingin diamati. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 80 (2) Penilaian diri (self assessment) Penilaian diri digunakan untuk memberikan penguatan (reinforcement) terhadap kemajuan proses belajar peserta didik. Penilaian diri berperan penting bersamaan dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru ke peserta didik yang didasarkan pada konsep belajar mandiri (autonomous learning). Untuk menghilangkan kecenderungan peserta didik menilai diri terlalu tinggi dan subyektif, penilaian diri dilakukan berdasarkan kriteria yang jelas dan objektif. Untuk itu penilaian diri oleh peserta didik di kelas perlu dilakukan melalui langkahlangkah sebagai berikut. a) Menjelaskan kepada peserta didik tujuan penilaian diri. b) Menentukan kompetensi yang akan dinilai. c) Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan. d) Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar tanda cek, atau skala penilaian. Contoh: Format penilaian diri untuk aspek sikap Partisipasi Dalam Diskusi Kelompok Nama : ---------------------------Nama-nama anggota kelompok : --------------------------Kegiatan kelompok : --------------------------Isilah pernyataan berikut dengan jujur. Untuk No. 1 s.d. 6, tulislah huruf A,B,C atau D didepan tiap pernyataan: A : selalu C : kadang-kadang B : sering D : tidak pernah 1.--Selama diskusi saya mengusulkan ide kepada kelompok untuk didiskusikan 2.--- Ketika kami berdiskusi, tiap orang diberi kesempatan mengusulkan sesuatu 3.--Semua anggota kelompok kami melakukan sesuatu selama kegiatan 4.--Tiap orang sibuk dengan yang dilakukannya dalam kelompok saya 5. Selama kerja kelompok, saya…. ---- mendengarkan orang lain ---- mengajukan pertanyaan ---- mengorganisasi ide-ide saya ---- mengorganisasi kelompok ---- mengacaukan kegiatan ---- melamun 6. Apa yang kamu lakukan selama kegiatan? -------------------------------------------------------Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 81 ------------Pada dasarnya teknik penilaian diri ini tidak hanya untuk aspek sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi dalam aspek keterampilan dan pengetahuan. (3) Penilaian teman sebaya (peer assessment) Penilaian teman sebaya atau antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan antarpeserta didik. Format yang digunakan untuk penilaian sejawat dapat menggunakan format seperti contoh pada penilaian diri. Contoh: Format penilaian teman sebaya No Pernyataan Skala 1 2 3 4 Teman saya berkata benar, apa adanya kepada orang lain Teman saya mengerjakan sendiri tugas2. tugas sekolah Teman saya mentaati peraturan (tata3. tertib) yang diterapkan Teman saya memperhatikan kebersihan 4. diri sendiri Teman saya mengembalikan alat kebersihan, pertukangan, olah raga, 5. laboratorium yang sudah selesai dipakai ke tempat penyimpanan semula Teman saya terbiasa menyelesaikan 6. pekerjaan sesuai dengan petunjuk guru Teman saya menyelesaikan tugas tepat 7. waktu apabila diberikan tugas oleh guru 8. Teman saya berusaha bertutur kata yang sopan kepada orang lain 9. Teman saya berusaha bersikap ramah terhadap orang lain 10. Teman saya menolong teman yang sedang mendapatkan kesulitan 11. ........ Keterangan : 1 = Sangat jarang 2 = Jarang 3 = Sering 4 = Selalu 1. (4) Penilaian melalui jurnal (anecdotal record) Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 82 Jurnal merupakan rekaman catatan guru dan/atau tenaga kependidikan di lingkungan sekolah tentang sikap dan perilaku positif atau negatif, di luar proses pembelajaran mata pelajaran. Contoh: Format penilaian melalui jurnal JURNAL Nama :......................... Kelas :......................... Hari, tanggal Kejadian Keterangan (5) Penilaian Kompetensi Pengetahuan 1) Tes tertulis. Bentuk soal tes tertulis, yaitu: a) memilih jawaban, dapat berupa: (1) pilihan ganda (2) dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) (3) menjodohkan (4) sebab-akibat b) mensuplai jawaban, dapat berupa: (1) isian atau melengkapi (2) jawaban singkat atau pendek (3) uraian Soal tes tertulis yang menjadi penilaian otentik adalah soal-soal yang menghendaki peserta didik merumuskan jawabannya sendiri, seperti soal-soal uraian. Soal-soal uraian menghendaki peserta didik mengemukakan atau mengekspresikan gagasannya dalam bentuk uraian tertulis dengan menggunakan kata-katanya sendiri, misalnya mengemukakan pendapat, berpikir logis, dan menyimpulkan. Kelemahan tes tertulis bentuk uraian antara lain cakupan materi yang ditanyakan terbatas dan membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengoreksi jawaban. 2) Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan. Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat dilakukan melalui observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan. Teknik ini adalah cerminan dari penilaian otentik. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 83 Ketika terjadi diskusi, guru dapat mengenal kemampuan peserta didik dalam kompetensi pengetahuan (fakta, konsep, prosedur) seperti melalui pengungkapan gagasan yang orisinal, kebenaran konsep, dan ketepatan penggunaan istilah/fakta/prosedur yang digunakan pada waktu mengungkapkan pendapat, bertanya, atau pun menjawab pertanyaan. Seorang peserta didik yang selalu menggunakan kalimat yang baik dan benar menurut kaedah bahasa menunjukkan bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan tata bahasa yang baik dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut dalam kalimat-kalimat. Seorang peserta didik yang dengan sistematis dan jelas dapat menceritakan misalnya hukum Pascal kepada teman-temannya, pada waktu menyajikan tugasnya atau menjawab pertanyaan temannya memberikan informasi yang sahih dan otentik tentang pengetahuannya mengenai hukum Pascal dan mengenai penerapan hukum Pascal jika yang bersangkutan menjelaskan bagaimana hukum Pascal digunakan dalam kehidupan (bukan mengulang cerita guru, jika mengulangi cerita dari guru berarti yang bersangkutan memiliki pengetahuan). Seorang peserta didik yang mampu menjelaskan misalnya pengertian pasar, macam dan jenis pasar serta kaitannya dengan pemasaran memberikan informasi yang valid dan otentik tentang pengetahuan yang dimilikinya tentang konsep pasar. Seorang peserta didik yang mampu menceritakan dengan kronologis tentang suatu peristiwa sejarah merupakan suatu bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir sejarah tentang peristiwa sejarah tersebut. Seorang peserta didik yang mampu menjelaskan makna lambang negara Garuda Pancasila merupakan suatu bukti bahwa yang bersangkutan memiliki pengetahuan dan keterampilan berpikir tentang kandungan nilainilai kebangsaan dan cinta tanah air. Contoh: Format observasi terhadap diskusi, tanya jawab, dan percakapan Nama Peserta Didik Pernyataan Pengungkapa n gagasan yang orisinal Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat Kebenaran konsep Ketepatan penggunaan istilah dan lain sebagainya 84 Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya A B C .... Keterangan: diisi dengan ceklis ( √ ) 3) Penugasan Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas. b) Penilaian Kompetensi Keterampilan Kompetensi keterampilan terdiri atas keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit. Keterampilan konkrit memerlukan keterampilan abstrak berupa pengetahuan, kemampuan berpikir dan sikap. Keterampilan abstrak terutama terdiri dari keterampilan berpikir sedangkan keterampilan konkrit berupa keterampilan melakukan sesuatu dan menghasilkan sesuatu. Penilaian kompetensi keterampilan dapat dilakukan dengan menggunakan: 1) Kinerja/Praktik Penilaian kinerja atau praktik dilakukan dengan penilaian kinerja, yaitu dengan cara mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu seperti: praktikum di laboratorium, praktik ibadah, praktik olahraga, presentasi, bermain peran, memainkan alat musik, bernyanyi, dan membaca puisi/ deklamasi. Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut. a) Langkah-langkah kinerja yang perlu dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. c) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. d) Kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga dapat diamati. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 85 e) Kemampuan yang akan dinilai selanjutnya diurutkan berdasarkan langkah-langkah pekerjaan yang akan diamati. Pengamatan kinerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Misalnya untuk menilai kemampuan berbicara yang beragam dilakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan seperti: diskusi dalam kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan wawancara. Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh. Contoh untuk menilai kinerja di laboratorium dilakukan pengamatan terhadap penggunaan alat dan bahan praktikum. Untuk menilai praktik olahraga, seni dan budaya dilakukan pengamatan gerak dan penggunaan alat olahraga, seni dan budaya. Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan instrumen sebagai berikut: a) Daftar cek Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. Contoh: Format instrumen penilaian praktik di laboratorium Aspek yang dinilai Tidak Menyimpan alat pada tempatnya Ya Tidak Membersihkan alat Ya Tidak Membaca prosedur kerja Ya Tidak Menggunaka n jas lab Ya Nama Peserta didik Andi Boby Cicih Dimas ..... Keterangan: diisi dengan tanda cek (√) b) Skala Penilaian (Rating Scale) Penilaian kinerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 86 karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik. Contoh: Nama peserta didik Format instrumen penilaian praktik olahraga bola volley Keterampilan yang dinilai Cara service 1 2 Cara passing atas 3 4 1 2 Cara passing bawah 3 4 1 2 Cara smash 3 4 1 2 Cara blok/me mbendun g 3 4 1 Anton Bertha Charles Dono ..... Keterangan: diisi dengan tanda cek (√). Kategori penilaian: 1 = kurang, 2 = cukup, 3 = baik, dan 4 = sangat baik. 2) Projek Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui, misalnya tentang pemahaman, kemampuan mengaplikasi, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan suatu hal secara jelas. Penilaian projek dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pelaporan. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang perlu dinilai, seperti penyusunan desain, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapan laporan tertulis/lisan. Untuk menilai setiap tahap perlu disiapkan kriteria penilaian atau rubrik. Contoh: Format rubrik untuk menilai projek. Kriteria dan Skor Aspek 1 2 3 4 Persiap Jika Jika Jika Jika an memuat memuat memuat memuat tujuan, tujuan, tujuan, tujuan, topik, dan topik, topik, topik, alasan alasan, alasan, alasan, dan tempat tempat tempat penelitian, penelitian, penelitian dan responden responden , dan daftar Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 87 2 3 4 Aspek Pelaks anaan 1 Jika data diperoleh tidak lengkap, tidak terstruktu r, dan tidak sesuai tujuan Pelapor Jika an pembahas Secara an data Tertuli tidak s sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan tapi tidak relevan dan tidak ada saran Kriteria dan Skor 2 3 Jika data diperoleh kurang lengkap, kurang terstruktu r, dan kurang sesuai tujuan Jika pembahas an data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi tidak relevan Jika data diperoleh lengkap, kurang terstruktu r, dan kurang sesuai tujuan Jika pembahas an data kurang sesuai tujuan penelitian, membuat simpulan dan saran tapi kurang relevan 4 pertanyaa n Jika data diperoleh lengkap, terstruktu r, dan sesuai tujuan Jika pembahas an data sesuai tujuan penelitian dan membuat simpulan dan saran yang relevan 3) Produk Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat produk-produk pengetahuan, teknologi, dan seni, seperti: makalah, karangan, puisi, makanan (contoh: tempe, kue, asinan, baso, dan nata de coco), pakaian, sarana kebersihan (contoh: sabun, pasta gigi, cairan pembersih dan sapu), alat-alat teknologi (contoh: adaptor ac/dc dan bel listrik), hasil karya seni (contoh: patung, lukisan dan gambar), dan barang-barang terbuat dari kain, kayu, keramik, plastik, atau logam. Pengembangan produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu: a) Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain produk. b) Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 88 c) Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan, misalnya berdasarkan sistematika, tampilan, bahasa, isi, fungsi dan estetika. Penilaian produk biasanya menggunakan cara analitik atau holistik. a) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan (tahap: persiapan, pembuatan produk, penilaian produk). b) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan hanya pada tahap penilaian produk. Contoh Penilaian Produk Mata Pelajaran Nama Proyek : IPA (Kimia) : Membuat Sabun Nama Peserta didik : ____________________Kelas :________ No Aspek * Skor 1. Perencanaan Bahan 1 2 3 4 2. Proses Pembuatan a. Persiapan Alat dan Bahan b. Teknik Pengolahan c. K3 (Keamanan, Keselamatan dan Kebersihan) 3. Hasil Produk a. Bentuk Fisik b. Bahan c. Warna d. Pewangi e. Kebaruan Total Skor * Aspek yang dinilai disesuaikan dengan jenis produk yang dibuat ** Skor diberikan tergantung dari ketepatan dan kelengkapan jawaban yang diberikan. Semakin lengkap dan tepat jawaban, semakin tinggi perolehan skor. 4) Portofolio Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karya-karya peserta didik secara individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik sendiri. Berdasarkan informasi Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 89 perkembangan tersebut, guru dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan terus menerus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan dinamika kemampuan belajar peserta didik melalui sekumpulan karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian, sinopsis dan karya nyata individu peserta didik yang diperoleh dari pengalaman. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian portofolio. a) Peserta didik merasa memiliki portofolio sendiri b) Tentukan bersama hasil kerja apa yang akan dikumpulkan c) Kumpulkan dan simpan hasil kerja peserta didik dalam 1 map atau folder d) Beri tanggal pembuatan e) Tentukan kriteria untuk menilai hasil kerja peserta didik f) Minta peserta didik untuk menilai hasil kerja mereka secara berkesinambungan g) Bagi yang kurang beri kesempatan perbaiki karyanya, tentukan jangka waktunya h) Bila perlu, jadwalkan pertemuan dengan orang tua Contoh: Format penilaian portofolio Mata Pelajaran Alokasi Waktu Sampel yang dikumpulkan Nama Peserta didik :_________ 1 . 2 . Periode N o Kompe tensi Dasar Menuli s karang an deskrip tif Membu at resensi buku 30/ 7 10/ 8 dst. Tata bah asa : : : : Bahasa Indonesia 1 Semester Karangan _________ Kelas Aspek yang dinilai Ko Kelengk Sistem sa apan atika ka gagasan penulis ta an Keterangan/ Catatan 1/9 30/ 9 10/ 10 Dst . Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 90 hhh 5) Tertulis Selain menilai kompetensi pengetahuan, penilaian tertulis juga digunakan untuk menilai kompetensi keterampilan, seperti menulis karangan, menulis laporan, dan menulis surat. 1. Waktu No. Penilaian Waktu 1. Ulangan Harian Setiap akhir pembelajaran suatu KD 2. Ujian Tengah Pada minggu 7 suatu semester Semester 3. Ujian Akhir Pada akhir suatu semester Semester 4. Ujian Tingkat Akhir kelas II, IV, VIII, dan XI Kompetensi 5. Ujian Sekolah Pada akhir tahun belajar Satuan Pendidikan 6. Penilaian Proses Dilaksanakan selama proses pembelajaran sepanjang tahun ajaran 7. Penilaian Diri Dilaksanakan pada akhir setiap semester 2. Pengolahan Penilaian setiap kompetensi hasil pembelajaran mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara terpisah, karena karakternya berbeda. Namun demikian dapat menggunakan instrumen yang sama seperti tugas, portofolio, dan penilaian otentik lainnya. Hasil pekerjaan peserta didik harus segera dianalisis untuk menentukan tingkat pencapaian kompetensi yang diukur oleh instrumen tersebut sehingga diketahui apakah seorang peserta didik memerlukan atau tidak memerlukan pembelajaran remedial atau pengayaan. Format berikut digunakan setelah suatu kegiatan penilaian dilakukan. Contoh: Format analisis penilaian hasil pekerjaan peserta didik. No Nama Peserta didik 1. 2. 3. 4. Ahmad Bunga Candra Dara indikator dalam satu RPP 1 * 2* Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 3* 4* 5* 6* 7* dst Kesimpulan tentang pencapaian kemampuan** yang yang sudah belum dikuasai dikuasai 91 5. dst Eko .......... * kolom ditulis dengan indikator yang dinilai (rincian sikap, pengetahuan, dan keterampilan). Kolom di bawahnya diisi dengan skor yang diperoleh peserta didik terkait kemampuan tersebut. ** kolom yang menyatakan kemampuan yang belum dan sudah dikuasai seorang peserta didik untuk menentukan ada tidaknya perlakuan (remedial/pengayaan) 3. Pelaporan Pencapaian Kompetensi Peserta Didik a. Skor dan Nilai Penilaian kompetensi hasil belajar mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan dapat secara terpisah tetapi dapat juga melalui suatu kegiatan atau peristiwa penilaian dengan instrumen penilaian yang sama. Untuk masing-masing ranah (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) digunakan penyekoran dan pemberian predikat yang berbeda sebagaimana tercantum dalam tabel berikut. Tabel konversi skor dan predikat hasil belajar untuk setiap ranah Pengetahuan Keterampilan Sikap Skor Capaian Modus Predikat Predikat Predikat Rerata Optimum SB 4,00 A 4,00 A 4,00 (Sangat 3,67 – 3,99 A3,67 – 3,99 ABaik) 3,34 – 3,66 B+ 3,34 – 3,66 B+ B 3,00 3,00 – 3,33 B 3,00 – 3,33 B (Baik) 2,67 – 2,99 B2,67 – 2,99 B2,34 – 2,66 C+ 2,34 – 2,66 C+ C 2,00 2,00 – 2,33 C 2,00 – 2,33 C (Cukup) 1,67 – 1,99 C1,67 – 1,99 C1,34 – 1,66 D+ 1,34 – 1,66 D+ K 1,00 (Kurang) 1,00 – 1,33 D 1,00 – 1,33 D Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus (nilai yang terbanyak muncul). Nilai akhir untuk ranah pengetahuan diambil dari nilai rerata. Nilai akhir untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal (nilai tertinggi yang dicapai). b. Bentuk Laporan Laporan hasil pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam bentuk sebagai berikut. 1) Pelaporan oleh Pendidik Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 92 Laporan hasil penilaian oleh pendidik dapat berbentuk laporan hasil ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester. 2) Pelaporan oleh Satuan Pendidikan Rapor yang disampaikan oleh pendidik kepada kepala sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas, guru Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali). Buku rapor memuat laporan tentang: a) hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor; b) pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait; c) hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik dan dinas pendidikan. c. Nilai Untuk Rapor Hasil belajar yang dicantumkan dalam Rapor berupa: 1) untuk ranah sikap menggunakan skor modus 1,00 – 4,00 dengan predikat Kurang (K), Cukup (C), Baik (B), dan Sangat Baik (SB); 2) untuk ranah pengetahuan menggunakan skor rerata 1,00 – 4,00 dengan predikat D – A. 3) untuk ranah keterampilan menggunakan skor optimum 1,00 – 4,00 dengan predikat D – A. C. Kenaikan Kelas, Kelulusan, dan Mutasi Siswa a. Kriteria Kenaikan Kelas Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semerter genap, dengan pertimbangan seluruh KD yang belum tuntas pada semester ganjil saat semester genap belum berakhir. Hal ini sesuai dengan prinsip belajar tuntas (mastery learning). Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan KKM yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti pembelajaran remidial sampai yang bersangkutan mampu mencapai standar ketuntasan. Seserang peserta didik dapat dinyatakan naik kelas jika memenuhi syarat berikut: a) Mencapai ketuntasan belajar minimal dengan sebanyak-banyaknya pada tiga mata mata pelajaran belum mencapai KKM. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 93 b) Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas apabila yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal salah satu mata pelajaran ciri khas peminatannya sesuai dengan Permendikbud 69 tahun 2013 c) Peserta didik dinyatakan tidak naik jika budi pekerti, akhlak mulia, dan kepribadian secara keseluruhan kurang dari baik. d) Peseerta didik dinyatakan tidak naik jika perolehan nilai ektrakurikuler wajib selama 2 semester kurang memuaskan dan yang bersangkutan tidak mengikuti kegiatan tambahan yang diselenggarakan sekolah. e) Aturan lain yang tidak diatur dalam kurikulum ini diatur tersendiri dalam rapat dewan pendidik. b. Kelulusan Siswa Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 jo PP 32/2013 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: 1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; 3) lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan 4) lulus Ujian Nasional. c. Mutasi Siswa Sekolah memfasilitasi adanya peserta didik yang pindah sekolah karena alasan tertentu. Untuk pelaksanaan pindah sekolah (masuk atau keluar) lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada masing-masing Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota. Untuk proses mutasi dari sekolah lain digunakan Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 94 pertimbangan nilai laporan capaian kompetensi atau laporan nilai hasil belajar (LCK/LHB) peserta didik sekolah asal, nilai KKM sekolah asal, serta pertimbangan lain yang dirasakan perlu untuk menjamin akuntabilitas proses mutasi. Sekolah dapat melakukan tes masuk bagi peserta didik yang ingin mutasi ke SMA Negeri 1 .............. untuk mengetahui mengetahui kemampuan peserta didik. D. Supervisi Pembelajaran Bagian terpenting dari strategi implementasi kurikulum 2013 adalah pelaksanaan supervisi pembelajaran. Supervisi merupakan komponen kunci sistem monitoring mutu. Karena itu, supervisi menjadi salah satu komponen penjaminan mutu. Kedudukan supervisi yang amat penting dalam mengarahkan dan membantu guru mencapai tujuan lembaga. Itu sebagnya, setiap supervisor harus fokus pada visi-misi-dan tujuan satuan pendidikan. Supervisor wajib memahami visi-misi dan tujuan, kondisi ideal yang diharapkan, kondisi nyata yang realistik, serta strategi untuk mewujudkan tujuan dengan indikator yang terukur sehingga semuanya diletakan sebagai rujukan operasional yang tepat. Pada modul satu Reforming School Supervision, Unesco, 2007.hal 9** dinyatakan bahwa kegiatan supervisi sebagai bagian dari proses meningkatkan pemenuhan standar. Kegiatan intinya meliputi tiga tahap; yaitu Menghimpun informasi Menganalisis informasi Melakukan tindakan. Hubungan ketiga kegiatan ini dapat digambarkan pada peta keterkaitan berikut: Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 95 Pelaksanaan menghimpun informasi dapat kepala sekolah atau pengawas laksanakan dengan menguji siswa, menguji kompetensi guru, memonitor merencanakan dan dokumen perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, atau memantau instrumen, pelaksanaan, dan hasil penilaian. Informasi juga dapat dihimpun dengan penelitian, wawancara, atau penyebaran angket. Data yang terhimpun selanjutnya dianalisis dan ditafsirkan. Pelaksanaanan kegiatan mengimpun informasi, menganalisis informasi, dan melakukan tindakan sebagai tindak lanjut supervisi dapat dilakukan secara individual atau melibatkan banyak personal yang tergabung dalam tim penjaminan mutu bidang akademik. Analisis informasi yang terhimpun oleh pengawas atau kepala sekolah melaksanakan supervisi sering terpenuhi. Informasi yang terhimpun dari kegiatan pra-observasi yang diisi dengan pengkondisian atau persiapan observasi dan pelaksanaan observasi sering dipandang telah selesai jika supervisor telah mengisi instrumen dan memperoleh data persentase kinerja. Persentase yang diperoleh dari penskoran diperlakukan cukup sebagai bahan pembanding dengan standar sehingga dapat dipeoleh kesimpulan bahwa kinerja guru kurang, cukup, baik, atau sangat baik. Informasi tidak dianalisis dan ditafsirkan sehingga diperoleh kesimpulan. Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 96 Draf Dokumen KTSP 2013 :Rahmat 97