1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Setiap manusia yang ada didunia ini mempunyai darah yang mempunyai fungsi vital dalam tubuh manusia baik sebagai alat sirkulasi oksigen maupun sirkulasi nutrisi tubuh. Setiap orang mempunyai klasifikasi darah menurut golongannya. Golongan darah manusia memiliki kemiripan dengan orang tuanya. Karena golongan darah manusia merupakan turunan dari orang tuanya dan sering dijadikan sebagai alat pembuktian seorang anak terhadap orang tuanya. Dalam bidang kedokteran terdapat klasifikasi golongan darah yaitu A, B, AB, O dan Rhesus. Penggolongan ini berdasarkan jenis antigen yang terkandung pada membran sel darah manusia yang disebut juga aglutinogen. Sistem penggolongan darah ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya reaksi transfuse (hemolisis dan aglutinasi) ketika dilakukan transfusi darah antara donor dan resipen. Pada sistem golongan darah A, B, AB dan O ada dua macam antigen yaitu antigen A dan antigen B serta antigen AB. Sedangkan pada sistem golongan darah reshus dikenal antigen C, D dan E. Akan tetapi antigen D merupakan komponen yang paling antigenik, sehingga yang sering digunakan adalah antigen D. Pemeriksaan golongan darah dilakukan dengan cara mencampurkan aglutinin tipe tertentu tersebut dengan setetes darah yang ingin diketahui golongan darahnya, kemudian akan dapat diketahui reaksi yang terjadi yaitu terjadinya proses aglutinasi (penggumpalan) yang menunjukkan tipe golongan darahnya. Proses aglutinasi dapat diamati secara visual baik melalui mikroskop ataupun dapat dilihat secara visual langsung oleh para ahli dibidangnya untuk dapat menentukan golongan darah orang tersebut. Hanya terkadang untuk proses pengujian data dalam jumlah yang besar akan membutuhkan jumlah ahli yang banyak pula. Dengan semakin majunya teknologi sekarang ini, telah banyak pekerjaan manusia yang dikerjakan secara manual dapat diselesaikan melalui proses komputerisasi sehingga meringankan pekerjaan manusia dan bersifat praktis. Dalam klasifikasi darah tentunya juga dapat ditentukan melalui proses komputerisasi untuk mempercepat proses pendataan golongan darah beserta data para pemiliknya dalam kasus jumlah data yang masal. Dengan mengambil gambar digital dari sample darah yang diberi antigen, maka melalui proses yang terdapat dalam suatu perangkat lunak, sample darah tersebut akan dapat ditentukan golongannya. Yang menjadi permasalahan disini adalah bagaimana mengolah citra sample darah tersebut untuk dapat dikenali oleh sistem pada komputer yang mengeluarkan output berupa golongan darah A, B, AB atau O? Maka dari itu Diperlukan penerapan ilmu dalam bidang teknologi Informatika untuk dapat menjawab permasalahan itu. Tersedia banyak metode penyelesaian dalam bidang teknologi Informatika untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Salah satu dari metode tersebut adalah Jaringan Syaraf Tiruan. Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization merupakan salah satu bentuk Jaringan Syaraf Tiruan yang melakukan pembelajaran pada lapisan kompetitif (competitive layer net) yang terawasi (supervised learning). Diharapkan dalam proses pengklasifikasiannya 1 metode ini memiliki kemampuan learning yang cepat dan mempunyai tingkat keakuratan yang tinggi. Hasil pencitraan dari proses pengetesan antigen pada sample darah akan diolah dengan pengolahan citra digital sehingga diperoleh suatu matrik yang berfungsi sebagai inputan pada Jaringan Saraf Tiruan sehingga memperoleh hasil yang baik. 1.2 Perumusan Masalah Permasalahan yang dijadikan objek penelitian dan pengembangan tugas akhir ini adalah : 1. Bagaimana menentukan golongan darah melalui citra digital. 2. Bagaimana mengimplementasikan Metode Pengolahan Citra Digital dan Jaringan Saraf Tiruan Learning Vector Quantization dalam mengklasifikasikan golongan darah manusia pada sebuah citra. 3. Bagaimana performansi dari perangkat lunak yang dibuat dilihat dari akurasi dan kecepatan pemrosesan. Dalam penelitian tugas akhir ini, objek penelitian dibatasi dengan ruang lingkup sebagai berikut : 1. Golongan darah yang dideteksi adalah golongan darah manusia A, B, AB,O dan Rhesus. 2. Jaringan Syaraf Tiruan yang digunakan hanya menggunakan Jaringan Saraf Tiruan Learning Vector Quantization dan hanya dibandingkan dengan pengenalan menggunakan metode pengolahan citra digital saja. 3. Input dari proses klasifikasi golongan darah ini adalah citra digital sample darah yang mempunyai ukuran piksel data 3 M piksel dan tidak membahas masalah pengambilan citra sample maupun proses pencampurannya larutan antigen terhadap darah. 4. Media data darah menggunakan kaca preparat dan urutan letak antigen dalam data darah adalah tetap dan terurut yaitu antigen A, Antigen B, Antigen AB, dan Antigen D serta tidak saling berdempetan dan posisinya tidak mengenai batas kaca preparat sesuai dengan yang telah dilakukan pada pihak laboratorium pada umumnya. 5. Posisi preparat pada sample data darah harus tegak lurus. 6. Keluaran/output dari sistem adalah tipe golongan darah A, B, AB, O dan sifat Rhesusnya. 7. Pada analisis tingkat keakuratan klasifikasi darah hanya dibandingkan oleh hasil klasifikasi golongan darah yang dilakukan secara konvensional oleh laboratorium. 1.3 Tujuan Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Mengimplementasikan Pengolahan Citra Digital dan Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization untuk menentukan klasifikasi golongan darah menggunakan citra digital. 2. Menganalisis beberapa parameter-parameter Jaringan Syaraf Tiruan Learning Vector Quantization beserta dengan prepocessingnya dalam klasifikasi golongan darah menggunakan citra digital. 2 3. Menguji dan menganalisis kinerja sistem dengan memperhitungkan akurasi dan kecepatan pemrosesan. 1.4 Metodologi Penyelesaian Masalah Dalam melaksanakan proyek akhir ini digunakan metoda sebagai berikut : 1. Studi Literatur a. Pencarian referensi Mencari referensi yang berhubungan dengan golongan darah manusia, pengolahan citra digital, Jaringan Saraf Tiruan Learning Vector Quantization, serta teknik teori dasar pengimplementasianya melalui bahasa pemrograman. b. Pendalaman materi Mempelajari dan memahami materi yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini, seperti melakukan penelitian di laboratorium yang dalam hal ini dilakukan di Rumah Sakit, ataupun menanyakan kepada pembimbing Tugas Akhir maupun kepada teman-teman. 2. Analisa Perangkat Lunak Melakukan analisa kebutuhan untuk perangkat lunak, yang meliputi penentuan pola masukan perangkat lunak, penetapan keluaran perangkat lunak, inisialisasi parameter dan penentuan arsitektur jaringan yang akan dirancang pemodelannya menggunakan Data Flow Diagram. 3. Perancangan Membuat modul-modul perangkat lunak sebagai dasar implementasi dalam bahasa pemrograman berdasarkan pada analisa kebutuhan perangkat lunak. 4. Implementasi Mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak kedalam bahasa pemrograman. Implementasi dari pembangunan Perangkat Lunak ini dibuat dengan menggunakan MATLAB 7.1. 5. Analisa fungsi hasil implementasi Aplikasi yang telah selesai diimplementasikan akan dievaluasi. Akan dilakukan pengujian dari sistem yang telah dibangun pada tahap implementasi kemudian menganalisa terhadap penggunaan metode, tingkat akurasi dari proses klasifikasi golongan darah yang diujikan. 6. Pembuatan laporan tugas akhir dan kesimpulan akhir. Akan dilakukan Pengambilan kesimpulan akhir dan penyusunan laporan dari hasil pengklasifikasian golongan darah manusia dengan Perangkat Lunak yang telah dikembangkan. Laporan dibuat sebagai dokumentasi dari Perangkat Lunak tersebut. 3