Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015 86 ANALISIS IMPLEMENTASI

advertisement
Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015
ANALISIS IMPLEMENTASI KONSEP CORPORATE UNIVERSITY
DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus: PT. PLN (PERSERO) Jakarta)
Chusminah
Program Studi Manajemen Administrasi
Akademi Sekretari dan Manajemen BSI Jakarta
[email protected]
ABSTRACT
This article aims to explore the implementation of the concept of corporate university in PT
PLN (Persero). The method used is qualitative research using secondary data taken from the
official website of Education and Training Center of PT PLN (Persero) and several credible
sources. Based on the data collected and analysis based on relevant theory, it is concluded that PT
PLN (Persero) has implemented the concept of corporate university ideally and in accordance
with the theories developed by experts corporate university, one theory Allen (2007). This
implementation is not only can be seen in the practice of functions and activities undertaken, also
PLN Corporate University is not just a traditional training institutions but has integrated its
results or outcomes with the corporate strategy of PT PLN (Persero).
Keywords: implementation, corporate university, performance, employee
I. PENDAHULUAN
Persaingan bisnis dan tuntutan layanan
yang tinggi saat ini menuntut perusahaan untuk
memiliki kapasitas organisasi yang semakin
tinggi yang bertumpu pada sumber daya
manusia dan sistem yang dimiliki. Hubungan
yang bernilai antara pegawai, sistem dan
pelanggan menjadi kunci sukses semua
perusahaan untuk dapat bertahan, tumbuh dan
mampu menjaga kesinambungan bisnisnya.
Interkoneksi ketiga unsur tersebut selain
meningkatkan kapasitas dalam memberikan
layanan yang bernilai bagi pelanggan juga
menjadi pengungkit pencapaian kinerja yang
menggambarkan keunikan yang membedakan
satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Integrasi pembuatan nilai tambah antara
pengelolaan sumber daya manusia dan sistem
ini ternyata tidak mudah untuk dilakukan.
Selain itu sulit melakukan pengukuran dan
metrik antara intervensi pengembangan SDM
dan kinerja perusahaan, apalagi dampak
(outcome) yang ditimbulkan kepada kepuasan
pelanggan, pegawai dan stakeholder. Pusat
pendidikan dan pelatihan yang dimiliki maupun
yang tersedia di luar perusahaan seolah-olah
menjadi dunia yang terpisah dengan tembok
tebal yang mendindingi visi, misi dan
kebijakan strategis, taktis dan operasi dengan
eksekusi yang efektif dan tepat guna.
Corporate University hadir untuk
mengisi kekosongan kapasitas perusahaan
dalam mengintegrasikan proses pembelajaran
dan pengembangan SDM nya menjadi mata
86
rantai yang kokoh, kuat, bertalenta dan yang
sangat mendasar adalah memiliki behaviour
bekerja yang selaras dengan kebijakan
perusahaan dalam merespon dinamika yang
ada.
Istilah corporate university di Indonesia
masih tergolong baru dan mungkin asing di
telinga sementara kalangan. Namun konsep
yang ditawarkannya mampu menempatkan
posisi pusdiklat dalam peran yang strategis
dalam suatu korporasi. Di Indonesia baru
kurang lebih 11 perusahaan yang menerapkan
konsep corporate university diantaranya,
Garuda Indonesia, Bank Danamon, PT PLN
(Persero) dan beberapa lainnya. Artikel ini
akan
mengeksplorasi
praktek
atau
implementasi corporate university di PT PLN
(Persero).
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi Corporate University
Corporate university memiliki beberapa
definisi yang berbeda menurut beberapa
pendapat ahli. Corporate university merupakan
sebuah payung strategis terpusat untuk
pendidikan dan pengembangan karyawan, yang
merupakan
kendaraan
utama
untuk
menyebarkan budaya organisasi dan membina
pengembangan tidak hanya pada keterampilan
kerja, tetapi juga keterampilan kerja inti
(Meister, 2001:167).
Sedangkan
Allen
(2002:3)
menyampaikan definisi corporate university
merupakan entitas pendidikan sebagai alat
Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015
strategis yang dirancang untuk membantu
organisasi induknya dalam mencapai misinya
dengan melakukan kegiatan yang mendorong
pembelajaran
individu
dan
organisasi,
pengetahuan dan kebijaksanaan.
Definisi corporate university lainnya
ditulis oleh Grenzer (2006:1) sebagai fungsi
strategis yang selaras dan terintegrasi dengan
pengembangan orang-orang dalam organisasi
tertentu.
2.2. Tujuan Corporate University
Corporate university didirikan untuk
berbagai alasan, namun sebagian besar
organisasi memiliki kebutuhan dasar yang
sama. Hearn (2002:1) menyampaikan tujuan
dididirikannya corporate university sebagai
berikut:
1. Menyelenggarakan pelatihan
2. Memulai dan mendukung perubahan dalam
organisasi
3. Mendapatkanhasil maksimal dari investasi
dalam pendidikan
4. Membawa budaya umum, loyalitas, dan
milik perusahaan
5. Tetap kompetitif dalam perekonomian saat
ini
6. Mempertahankan karyawan
2.3. Training versus Corporate University
Terdapat perbedaan antara training
dengan corporate university. Tabel 1 akan
menjelaskan perbedaan diantara keduanya.
Tabel 1. Perbedaan Training dengan Corporate University
Training
Akses yang terbatas (pada ruang kelas
dan waktu tertentu)
Terbatas pada peserta tertentu
Meningkatkan keterampilan teknis dan
bisnis
Dilakukan oleh instruktur dan test
secara sinkornus (bersamaan)
Secara terbuka dengan proses manual
tidak berkaitan dgn kurikulum pelatihan
dan persyaratan tertentu
Biasanya reaktif
Berdasarkan jadwal proses belajar
dalam waktu tertentu
Secara normal dilakukan oleh staff
fungsi tertentu
Untuk meningkatkan atau
mengembangkan keterampilan
Kemampuan menghasilkan pendapatan
dan peserta yang terbatas
Bersifat taktis
Dimensi
Akses
Peserta
Konten
Penyampaian
Registrasi
Fokus
Frekuensi
Pengoperasian
Dampak
(outcome)
Pendapatan
Ruang lingkup
CorpU
Dapat diakses dari mana saja dan
kapan saja
Fleksible pada semua anggota
Meningkatkan kompetensi dengan
ruang lingkup yang luas via elearning
Proses pembelajaran dan test dapat
secara asinkornus (tdk bersamaan)
Berdasarkan kebutuhan kurikulum
secara online via Learning
Management System (LMS)
Kebanyakan secara proaktif
Proses belajar secara berkelanjutan
bisa kapan saja
Dilakukan oleh unit bisnis terpisah
yang mampu menghasilkan revenue
Mingkatkan kinerja secara
keseluruhan
Memiliki kemampuan menghasilkan
pendapatan yang besar via online
Keselarasan strategi dengan unit
bisnis
Sumber: Grenzer (2006:6-7)
2.4. Tingkatan dan Fungsi Corporate
University
Tingkatan
corporate
university
menurut Allen (2002:4) terdiri dari 4 (empat)
tingkatan, yaitu:
1. Training only
2. Training
plus
managerial
and/or
execorporate universitytive development
3. Courses offered for academic credit
4. Courses offered that lead to an academic
degree
Sedangkan
fungsi
dan
kegiatan
corporate university menurut Allen (2007:6),
dipaparkan pada tabel 2 di bawah ini.
87
Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015
Tabel 2. Activities and Functions of Corporate University
No
1
2
3
Activities and Function
No
14
1. Need assessments
15
2. Designing training programs
16
3. Delivering training programs
4
Designing managerial and execorporate
universitytive development programs
5 4. Delivering managerial and execorporate
universitytive development programs
6
5. Assessing technology options
17
7 6. Delivering e-learning or blended
learning programs
8
7. Hiring vendors
20
9
22
8. Managing vendors relationships
10
11
12
13
Marketing programs internally
Marketing programs externally
Evaluating programs
Evaluating the corporate university
18
19
21
23
24
25
26
Activities and Function
Managing university partnership
Execorporate universitytive
coaching
Mentoring
Career planning
Strategic hiring
New employee orientation
Succession planning
Corporate universitylture change
Strategic change
Knowledge management
Wisdom management
Library and electronic collection
of information
Research and development
Sumber: Allen (2007:6)
2.6. Desain Corporate University
Corporate university dapat di desain
dengan menggambarkannya sebagai team
building method, yang berisi sepuluh cara
pengembangan mendesain sebuah corporate
university seperti tersaji pada gambar 1.
Selain konsep ten building, Abel dan Li
(2012:105) menyatakan bahwa terdapat
pandangan agregat (menyeluruh) mengenai
coporate university didasarkan literatur yang
ada, seperti tersaji pada tabel 3.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang peneliti
gunakan adalah penelitian kualitatif yang
bersifat deskriptif, dalam penelitian ini
dilakukan analisis secara induktif. Data-data
yang digunakan adalah data yang berasal dari
kajian pustaka yang mengambil literatur baik
dari buku maupun jurnal-jurnal yang terkait
dengan dengan corporate university, untuk
selanjutnya dilakukan analisis dan interprestasi
secara eksplenatori.
88
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Organisasi PLN Corporate
University
Sejarah PLN Corporate University
dimulai dengan diresmikannya pendirian PLN
Corporate University atau PLN Corpu pada
tanggal 14 November 2014 oleh Menteri
BUMN, Bapak Dahlan Iskan. Embrio PLN
Corporate University berasal dari Pusdiklat
PLN dan didasari dengan pertimbangan, antara
lain:
1. Merupakan pengejawantahan
cita-cita
membangun organisasi pembelajar di PLN
sebagaimana tercantum dalam RJP PT PLN
(Persero).
2. Perlunya melakukan integrasi berbagai
program
Diklat
dengan
program
Direktorat/Divisi sebagai pemilik proses
bisnis,
sehingga
pelatihan
yang
diselenggarakan berorientasi pada usaha
peningkatan kinerja korporat secara
signifikan, sekaligus membangun kultur
baru selaras dengan tata nilai perusahaan.
Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015
Sumber: Corporate University Exchange
Gambar 1. Ten Building in Designing a Corporate University
Bagi PLN, terdapat tiga unsur utama
pembentukan budaya berkinerja tinggi yaitu
dilandasi pada kualitas kepemimpinan,
kompetensi tenaga kerja, dan budaya
berkinerja. Sehingga peran PLN Corporate
University diharapkan berdampak tidak hanya
pada kompetensi SDM PLN saja tapi
berdampak pada peningkatan kinerja unit bisnis
dan korporasi.
Tabel 3. Agregated View of CORPORATE UNIVERSITY
Base on the Literature
Functional Profiles
Organizational Profile
Learning Delivery Profile
Operational Profile
Partnership Profile
Dimensions
Strategy and Mission
Governance and Leadership
Structure
Stage of Development
Curriculum Offering
Leaner Population
Evaluation and Measurement
Financing Source
Technology Usage and Implementation
Partnership with Business units
Partnership with Human Resource Management
Partnership with Academia
Partnership with Vendor/Outsourcing
Sumber: Amy dan Lui (2012:105)
Sedangkan visi PLN Corporate
University selaras dengan visi dan misi
perusahaan induknya, yaitu PT PLN (Persero),
yaitu: diakui sebagai perusahaan kelas dunia
yang bertumbuh kembang, unggul dan
terpercaya dengan bertumpu pada potensi
insani. Dan misi dari PLN Corporate
University, adalah:
1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang
lain yang terkait, berorientasi pada
kepuasan pelanggan, anggota perusahaan
dan pemegang saham.
2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media
untuk meningkatkan kualitas kehidupan
masyarakat.
3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi
pendorong kegiatan ekonomi.
89
Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015
4. Menjalankan
kegiatan
berwawasan lingkungan.
usaha
yang
4.2. Strategi PLN Corporate University
Strategi CORPORATE UNIVERSITY
PT PLN (Persero) dimasukkan dalam Road
Map dari tahun 2011 hingga tahun 2015,
seperti pada tabel 4.
PLN
Corporate
University
dikembangkan sebagai salah satu alat strategi
perusahaan yang berfungsi mengintegrasikan
semua “sumberdaya pembelajaran, proses dan
orang” di perusahaan yang memungkinkan
terwujudnya kinerja terbaik dengan terus
menerus
meningkatkan
pengetahuan,
keterampilan dan perilaku orang dalam
lingkungan ekosistem bisnis.
Tabel 4. Strategi PLN Corporate University
Tahun
Strategi Pencapaian
2011 9. Peningkatan Kompetensi SDM Pasca Diklat
2012
Peningkatan Profesionalisme Peserta Diklat
2013
2014
Peningkatan Pengembangan Sarana dan Prasarana
Diklat
Peningkatan Pengembangan Diklat Berbasis IT
2015
Pusat Pengetahuan Ketenagalistrikan di PLN
Sumber: Corporate University PT PLN (Persero)
Bagi PLN, ada tiga unsur utama
pembentukan budaya berkinerja tinggi yaitu
dilandasi pada kualitas kepemimpinan,
kompetensi tenaga kerja, dan budaya
berkinerja. Dengan demikian peran lembaga
pendidikan dan pelatihan (diklat) yang dimiliki
perusahaan dalam hal ini PLN Pusdiklat tidak
hanya
sekedar
runtuk
meningkatkan
kompetensi pegawainya, namun hasil diklatnya
juga diharapkan berdampak pada peningkatan
kinerja unit bisnis dan korporasi.
Sebagaimana diketahui, kunci sukses
suatu organisasi tidak dapat dipungkiri sangat
ditentukan dari kepemimpinan, sehingga
diperlukan yang namanya strong leadership
yang mampu membangun sebuah tim yang
solid dan bersinergi dalam suatu organisasi
kepemimpinan. Kedepan, pemimpin di
perusahaan bukan hanya karena bakat alami
atau
keberuntungan
yang
dimilikinya,
melainkan karena diciptakan dan dibentuk oleh
perusahaan. Setiap Pemimpin ada pada setiap
level organisasi, oleh sebab itu PLN telah
memiliki diklat kepemimpinan berjenjang
mulai dari tingkatan terbawah sampai tertinggi
pada organisasi (EE4 s.d EE1).
Harapannya,
Pusdiklat
mampu
bertransformasi menjadi corporate university
yang memberikan brand image yang kuat
terhadap pelanggannya sebagai tempat solusi
pembelajaran ketenagalistrikan.
90
Pengembangan yang sudah dilakukan di
PLN Corporate University dapat dilihat pada
program-program di bawah ini:
1. Program pengembangan SDM berbasis
kompetensi
dengan
dikeluarkannya
sertifikasi yang berstandar nasional maupun
internasional. Program sertifikasi ini tidak
hanya untuk karyawan tetap PLN tapi juga
bagi karyawan outsourcing. Program
sertifikasi dikelola oleh Unit Sertifikasi
yang berada di bawah naungan PLN
Corporate University.
2. Pengembangan program-program yang
merupakan business needs perusahaan dan
focorporate universitys pada pengembangan
kompetensi core business ketenagalistrikan.
3. PLN Corporate University bekerjasama
dengan pada Kadiv dan pimpinan unit
untuk mencari solusi permasalahan kinerja
melalui proses pembelajaran. Sedangkan di
level yang lebih bawah dibentuk udiklat
yang difungsikan sebagai Academy.
4. Modul-modul
dikembangkan
dengan
program virtual dan blended learning
4.3. Profil Delivery Pembelajaran pada
Corporate University PT PLN (Persero)
Kurikulum pendidikan yang ditawarkan
di PLN Corporate University terdiri dari 5
diklat utama, yaitu:
1. Diklat Prajabatan adalah Diklat yang
diberikan kepada seseorang sebagai proses
Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015
rekrutmen pegawai untuk dapat diangkat
menjadi pegawai baru. Diklat Prajabatan
ini terbagi atas beberapa terminasi mulai
dari Kesamaptaan, Pengenalan Perusahaan,
Pembidangan sampai pada On Job Training.
Tujuan dari Diklat Prajabatan ini adalah
mempersiapkan calon pegawai PLN agar
mempunyai kompetensi baik Soft maupun
Hard sesuai dengan yang diharapkan oleh
perusahaan.
2. Diklat Penunjang adalah Diklat yang
dilakukan untuk menunjang kompetensi
yang dipersyaratkan dalam KKJ dan atau
penyegaran pengetahuan, ketrampilan,
perilaku dan sikap pegawai. Diperuntukkan
bagi para pegawai PLN guna menambah
wawasan
pengetahuan
agar
dapat
membantu pegawai tersebut dalam tugastugas
kesehariannya
sesuai
dengan
profesinya.
3. Diklat Purnabakti adalah Diklat untuk
memberikan bekal kepada pegawai yang
akan memasuki masa pensiun. Didalam
Diklat Purnabakti ini pegawai tersebut
diberikan bekal ketrampilan tertentu
sebagai bekal dimasa pensiun.
4. Diklat Profesi adalah Diklat yang
dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
kompetensi bidang yang sesuai dengan
Kebutuhan Kompetensi Jabatan (KKJ) baik
jabatan struktural maupun fungsional (SK
No. 412.K/DIR/2008 tentang sistem
pendidikan dan pelatihan pegawai). Setelah
mengikuti Diklat Profesi peserta dinyatakan
lulus atau tidak lulus.
5. Diklat Penjenjangan merupakan salah satu
jenis diklat yang ada di PT PLN (Persero)
yang dilaksanakan untuk memenuhi/
memastikan/ merealisasikan kebutuhan
Kompetensi Inti dan Peran yang
dipersyaratkan
dalam
kebutuhan
Kompetensi Jabatan Struktural atau
Fungsional yang diproyeksikan.
Profil Diklat Penjenjangan secara
keseluruhan terdiri dari empat pilar yakni:
1. Manager dan Leader : seseorang yang
mampu mengelola dan mengarahkan serta
mendorong para pengikutnya dalam suatu
unit bisnis dengan menjabarkan visi, misi
dan menetapkan sasaran stratejik
2. Entrepreneur : seseorang yang mampu
secara konsisten membangun pelayanan
dalam berusaha untuk menciptakan nilai
tambah dan sustainable competitive
advantage (keunggulan daya saing lestari)
dalam mencapai target perusahaan
3. Change Agent : seseorang yang mampu
menciptakan peluang usaha dengan
melakukan terobosan terhadap proses bisnis
perusahaan sesuai dengan nilai-nilai
perusahaan, sehingga dapat meningkatkan
pertumbuhan perusahaan.
4. Learner : seseorang yang mampu
meningkatkan pertumbuhan usaha melalui
budaya pembelajaran yang berkelanjutan
yang memberikan dampak terhadap
lingkungan perusahaan.
Untuk peserta yang mengikuti program
ini terbagi menjadi dua kelompok utama yaitu
peserta Execorporate university Education dan
Strategic Specialist Education. Untuk peserta
Execorporate university Education terdiri dari :
1. Peserta EE I adalah Pegawai pada grade
Advanced 1 dan Advanced 2 untuk
memenuhi Kebutuhan Kompetensi Jabatan
Manajemen Atas
2. Peserta EE II adalah Pegawai pada grade
Optimization 1 dan Optimization 2 untuk
memenuhi Kebutuhan Kompetensi Jabatan
Manajemen Menengah
3. Peserta EE III adalah Pegawai pada grade
System 1 sampai dengan System 4 untuk
memenuhi Kebutuhan Kompetensi Jabatan
Manajemen Dasar
4. Peserta EE IV adalah Pegawai pada grade
Specific 1 sampai dengan Specific 3 untuk
memenuhi Kebutuhan Kompetensi Jabatan
Supervisor Atas
Sedangkan peserta Strategic Specialist
Education terdiri dari :
1. Peserta SSE I adalah Pegawai pada Grade
Advanced 1 untuk memenuhi Kebutuhan
Kompetensi Jabatan Fungsional I
2. Peserta SSE II adalah Pegawai pada Grade
Optimization 1 untuk memenuhi Kebutuhan
Kompetensi Jabatan Fungsional II
3. Peserta SSE III adalah Pegawai pada Grade
System 1 untuk memenuhi Kebutuhan
Kompetensi Jabatan Fungsional III
4. Peserta SSE IV adalah Pegawai pada Grade
Specific 1 untuk memenuhi Kebutuhan
Kompetensi Jabatan Fungsional IV
Jumlah karyawan yang menjadi
partisipan dalam PLN Corporate University
terdiri dari lebih dari 40.000 orang yang
merupakan karyawan tetap PLN dan lebih dari
70.000
orang
merupakan
karyawan
outsourcing. Sedangkan dari keseluruhan
jumlah Instruktur Tetap sampai dengan Januari
2012, terdapat sebanyak 54 orang, 52 orang
diantaranya
telah
mengikuti
sertifikasi
kualifikasi keinstrukturan dan dinyatakan
certified dengan level tertentu pada bidang
Diklat sesuai spesialisasi mereka. Dengan kata
lain 96% Instruktur Tetap telah tersertifikasi.
Program pengembangan bagi instruktur
tetap dilakukan untuk meningkatkan dan
mengembangkan dua kompetensi, yaitu
91
Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015
kompetensi bidang Pendidikan dan Pelatihan
(IKD, Desain Diklat, TCB, TMD, Evaluasi
Diklat, TRG), serta kompetensi yang sesuai
dengan bidang ajar masing-masing instruktur
Jumlah instruktur tetap PLN Pusdiklat
dapat dilihat pada tabel 5. Sedangkan instruktur
tetap per bidang tersaji pada tabel 6.
Tabel 5. Jumlah Instruktur Tetap Periode 2006-2011
Unit
Kantor Induk
Bogor
Jakarta
Semarang
Tahun
2006
8
2007
0
2008
0
2009
0
2010
0
2011
6
8
8
6
7
7
7
5
1
3
0
7
1
14
14
14
7
5
10
Pandaan
Tuntungan
Makasar
6
3
15
3
12
3
9
3
3
4
9
5
5
5
2
0
1
5
Suralaya
Padang
Banjarbaru
3
2
9
3
8
1
5
0
1
0
5
4
2
0
0
1
0
0
Palembang
Aster
Jumlah
0
0
3
1
2
0
2
1
1
1
2
1
59
66
56
34
19
55
Sumber: PT PLN (Persero)
Sumber: PT PLN (Persero)
Gambar 2. Instruktur Tetap Per Bidang
4.4. Profil Operasional dan Kemitraan pada
Corporate University PT PLN (Persero)
Disamping mengembangkan programprogram yang merupakan business needs, PLN
juga mengembangkan virtualdan blended
learning yang memungkinkan setiap pegawai
dapat belajar dimana saja, kapan saja, dan
dengan
caranya
sendiri.
Modul-modul
pembelajaran dikembangkan melalui elearning, distance learning (pembelajaran jarak
jauh seperti universitas terbuka), portal KM
(knowledge management), webinar dan elibrary.Agar menjadi kebiasaaan (habit)dan
92
budaya (corporate universitylture), kesenangan
dalam pembelajaran dan akuisisi pengetahuan
diselaraskan
dengan paramater suksesi
jabatan/karir
pegawai
melalui
online
performance management system.
PLN juga memprogramkan melakukan
edukasi terhadap pelanggan dan masyarakat
melalui media elektronik, surat kabar, dan
program
sosialisasi.
perusahaan
telah
menyelenggarakan program-program dalam
rangka penyelarasan kompetensi tenaga kerja
dan kepedulian terhadap dunia pendidikan,
diantaranya program Co-Operative Education
Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015
yang terfokus pada peningkatan kompetensi
mahasiswa
dan
program
peningkatan
kompetensi anak bangsa yang terfokus pada
peningkatan kompetensi tenaga pengajar.
Untuk mewujudkan kinerja terbaik
dengan meningkatkan keterampilan SDM
dalam ekosistem
bisnis
PLN,
maka
diimplementasikan Corporate University.
Corporate University didukung oleh
elemen penting, yaitu PLN Pusdiklat sebagai
penyelenggara, Direksi sebagai Learning
Council, serta para KADIV dan Kepala Satuan
sebagai
Learning
Steering
Committee.
Dukungan ketiga elemen tersebut memastikan
sistem pembelajaran di PLN Pusdiklat
menghasilkan
lulusan
yang
menjawab
kebutuhan perusahaan.
Dengan Corporate University, pengelolaan
pembelajaran di PLN Pusdiklat dilaksanakan
oleh para profesional yang ahli dibidang
pembelajaran (learning technologist). selain
memiliki tenaga pengajar para akademisi dan
praktisi dibidang ketenagalistrikan yang telah
berpengalaman,
Corporate
University
didukung oleh konsep leader as teacher yang
memposisikan para pejabat PLN untuk menjadi
pengajar di PLN Pusdiklat. konsep ini
menjadikan kualitas pembelajar semakin
unggul.
Dalam
memantapkan
langkah
mensukseskan Corporate University, PLN
Pusdiklat melakukan kemitraan dengan
berbagai institusi, antara lain dengan
universitas dan perusahaan lain.Salah satu
kemitraan PLN dengan BUMN lain adalah
kegiatan sharing knowledge antar learning
center,
yaitu
dengan
mempromosikan
peningkatan kualitas pembelajaran di BUMN,
berbagi dan saling belajar tentang learning
process, menyediakan fasilitas berjejaring,
mendorong adanya sinergi sesama learning
center, dan mendorong terwujudnya center of
excellence secara nasional. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan
peran pembelajaran di dalam perusahaan secara
efektif serta menjawab tuntutan terhadap
BUMN agar dapat lebih berperan dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,
pendapatan negara, serta peningkatan kualitas
layanan umum.
Hingga saat ini PLN Pusdiklat memiliki
Kantor Induk di Jakarta dan memiliki 10
Akademi, 3 Unit Learning Center serta 1 Unit
Assesment Center dan 1 unit Sertifikasi yang
tersebar di seluruh wilayah Indonesia, unit
tersebut adalah : Udiklat Bogor (Project
Academy), Udiklat Jakarta (Leadership
Academy
&
Corporate
Corporate
universitylture Academy), Udiklat Semarang
(Transmission & Live Maintenance Academy),
Udiklat Pandaan (Distribution & Commerce
Academy), Udiklat Makassar (Renewable
Energy Academy), Udiklat Suralaya (Primary
Energi & Generation Academy), Udiklat
Palembang (Corporate Enabler Academy),
Udiklat Tuntungan, Udiklat Padang, Udiklat
Banjarbaru sebagai Unit Learning Center.
Berdasarkan uraian praktek PLN
Corporate
University
di
atas,
dapat
disimpulkan bahwa meski pada tahun 2014
usianya baru kurang lebih 1 (satu) tahun,
namun PT PLN (Persero) telah menjalankan
corporate university sesuai dengan teori dan
literatur yang ada. Hal ini ditunjukkan dengan
keberadaan PLN Coporate University telah
memenuhi beberapa karakteristik yang harus
dimiliki oleh sebuah corporate university,
yaitu:
1. Secara proaktif PLN Corporate University
telah mampu mencari dan mengupayakan
penyelesaian masalah performance melalui
solusi pembelajaran
2. PLN
Corporate
University
sebagai
pendukung
kebutuhan
pembelajaran
perusahaan
maupun
pengembangan
individu pegawai
3. Sasaran objek pembelajaran pada PLN
Corporate University tidak hanya terbatas
pada pegawai saja, tetapi juga pemasok,
pelanggan dan masyarakat melalui program
orientasi, induksi, pelatihan, pengembangan
dan pendidikan
4. Fasilitas pembelajarannya telah terkoneksi
secara fisik dan virtual melalui Learning
Management
System
(LMS)
dan
Knowledge Management System (KMS)
yang terintegrasi
5. Terjalinnya
kemitraan
antara
PLN
Corporate University dengan Universitas
atau Institusi Pendidikan lain untuk
pengembangan individu pegawai
6. Terbangunnya
“brand image” PLN
Corporate University yang meyakinkan
bagi pegawai, pelanggan dan stakeholder
PT PLN (Persero)
7. PLN Corporate University menjadi tempat
diturunkannya pengetahuan, keterampilan
dan perilaku kepada generasi berikutnya
melalui program “Leader As Teacher
(LAT) & Retired Facorporate universitylty”
8. PLN Corporate University menjadi tempat
menginternalisasi budaya dan tata nilai
organisasi sehingga diharapkan PLN
Corporate University bisa mewujudkan
motto: “On Becoming The Centre Of
Excellence”.
9. Program PLN Corporate University telah
selaras, terintegrasi dan saling terkait
93
Widya Cipta,Vol. VII, No.1 Maret 2015
dengan inisiatif pengelolaan SDM di PT
PLN (Persero)
10. Pengelolaan pembelajarannya dilaksanakan
oleh para profesional yang ahli di bidang
learning (Learning Technologist).
11. Keterlibatan top manajemen dalam PLN
Corporate University dari tingkat Direksi
sebagai Learning Council, serta para
KADIV dan Kepala Satuan sebagai
Learning
Steering
Committee.
Ini
membuktikan bahwa PLN Corporate
University tidak hanya sekedar traditional
training saja namun sudah terintegrasi
dengan strategi korporat.
V. PENUTUP
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Praktek Corporate University di PT PLN
(Persero) dapat dikategorikan ideal masuk
dalam tingkatan yang kedua yaitu, training
plus managerial and/or execorporate
universitytive development.
2. Praktek
PLN
Corporate
University
berdasarkan fungsi dan kegiatan yang
dilakukan memiliki sifat yang komprehensif
dan telah terbukti mampu meningkatkan
kinerja karyawan khususnya peserta yang
tergabung dalam kegiatan tersebut
3. PLN Corporate University tidak hanya
sekedar traditional training saja namun
sudah terintegrasi dengan strategi korporat.
4. Telah banyak terobosan yang dilakukan
oleh PT PLN (Persero) dalam upaya
mengembangkan
program
Corporate
University, salah satunya dengan adanya
program Co-operative Education yang pada
94
tahun 2014 telah diselenggarakan melalui
kerjasama PLN Corporate University
dengan Universitas Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Abel, Amy Lui; Li, Jessica.2012. Exploring the
Corporate
University
Phenomenon:
Development and Implementation of a
Comprehensive Survey. HR Development
Quarterly vol 23 no.1.Wiley Periodicals, Inc.
Allen, Mark; 2002. The Corporate University
Handbook: Designing, Managing and Growing
a Successfull Program. Amacom. USA.
Allen, Mark; 2007. The Next Generation of
Corporate Universities: Innovative Approaches
for Developing People and Expanding
Organizational Capabilities. John Wiley &
Sons, Inc. USA.
Grenzer, Jeffrey W; 2006. Developing and
Implementing a Corporate University.HRD
Press Inc. USA.
Meister, Jeanne C. 1997. Corporate University
Xchange. Quality Dynamic Inc.
Meister, Jeanne
C. 1998. Corporate
Universities – Lessons in Building a World
Class Workforce. McGraw Hill. New York
USA.
Website resmi Pusat Pendidikan dan Pelatihan
(Pusdiklat) PT PLN (Persero)
Download