1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Sebagian besar perusahaan termasuk perusahaan konsultan kontruksi
bertujuan untuk tumbuh dan sukses dalam bisnis mereka. Pertumbuhan adalah aspek
penting agar perusahaan dapat bertahan dan pengetahuan adalah aset penting yang
perlu dikelola dengan baik agar perusahaan dapat terus tumbuh dan berkembang
(Yusof dan Abu Bakar, 2012).
Majeed, Khalid, Irfan dan Khan (2013) mengatakan bahwa perusahaan
seharusnya menyadari bahwa knowledge akan menjadi aset berharga jika dikelola
dengan baik dan benar. Aset berharga tersebut akan hilang ketika karyawan
meninggalkan perusahaan dengan knowledge yang dimilikinya selama bekerja.
Karena knowledge adalah integrasi dari pengalaman, intuisi, wisdom, dan wawasan
yang dapat dengan mudah menghilang dan sulit untuk didapatkan kembali jika tidak
didokumentasikan.
Dalkir (2011, p.4) memaparkan knowledge management adalah koordinasi
sistematis dari orang dalam organisasi, teknologi, proses, dan struktur organisasi
untuk menambah nilai melalui inovasi. Dalam Jurnal yang berjudul “A Diagnostic
Model for Assessing the Knowledge Management Practices of Construction Firms”
oleh Kale dan Karaman (2011) dijelaskan bahwa knowledge management dengan
cepat menjadi kunci utama organisasi untuk menciptakan keunggulan kompetitif
dalam industri konstruksi. Menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif
berarti perusahaan mempunyai nilai lebih dibanding pesaingnya.
PT. Yodya Karya (Persero) adalah perusahaan BUMN yang bergerak di
bidang layanan jasa konsultasi konstruksi serta layanan jasa konsultasi non
konstruksi,
berpartisipasi
dalam
program
pemerintah,
khususnya
dalam
pembangunan ekonomi nasional, dengan cara membina dan mengembangkan
perseroan atas dasar prisip-prinsip ekonomi yang sehat dan rasional. PT.Yodya
Karya (Persero) adalah perusahaan konsultan yang menjual jasa yaitu knowledge
sebagai aset utama yang nantinya akan dibagikan kepada klien yang membutuhkan
1
2
jasa tersebut. Maka dari itu knowledge harus dikelola dengan baik karena dapat
menambah value untuk perusahaan.
Technology Acceptance Model (TAM) diperkenalkan pertama kali oleh
(Davis, 1989) yang merupakan salah satu model adopsi teknologi yang paling
diterima secara luas yang dapat digunakan untuk menjelaskan penerimaan individual
terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. Banyak penelitian yang membahas
bahwa persepsi kemanfaatan, dan persepsi kemudahan penggunaan akan
mempengaruhi sikap terhadap suatu teknologi dan mendorong minat dalam
menggunakan teknologi tersebut.
Teo (2009) mengemukakan bahwa penggunaan komputer yang baik
merupakan suatu hal dasar yang harus dimiliki oleh individu untuk menjalankan dan
memenuhi kebutuhan dalam suatu pekerjaan. Teknologi komputer adalah sebuah
teknologi yang telah diakui sebagai salah satu pendorong utama dalam peningkatan
pembelajaran bagi individu.
Budaya organisasi yang tumbuh menjadi kuat mampu memacu organisasi
kearah perkembangan yang lebih baik. Karena budaya organisasi adalah nilai-nilai,
prinsip-prinsip, keyakinan bersama, dan cara melakukan sesuatu yang dianut oleh
para anggota organisasi yang menentukan, sebagian besar, bagaimana karyawan
bertindak dan bersikap (Robbins & Mary Coulter, 2012, p.52).
Dari penelitian yang sudah dilakukan oleh Teo, T (2009), didapatkan hasil
bahwa persepsi kemanfaatan, dan persepsi kemudahan penggunaan mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap sikap menggunaan komputer. Dari sikap
menggunakan komputer tersebut didapatkan pengaruh yang signifikan terhadap
minat untuk menggunakan. Dan dari penelitian yang dilakukan oleh Moradi, Saba,
Azimi, & Emami (2012), didapatkan hasil bahwa budaya organisasi dalam
perusahaan secara langsung akan mempengaruhi minat untuk menggunakan
knowledge management system.
Untuk mendukung perancangan knowledge management system pada PT.
Yodya Karya (Persero) maka dilakukan penelitian yang membahas pengaruh
persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, dan budaya organisasi
terhadap
sikap
menggunakan
komputer.
Lalu
membahas
pengaruh
sikap
menggunakan komputer dan budaya organisasi terhadap minat menggunakan
knowledge management system.
3
Permasalahan yang terjadi didalam perusahaan adalah penyebaran knowledge
yang masih dilakukan dengan sosialisasi antara individu dengan individu ataupun
antara kelompok diskusi secara langsung. Penyebaran knowledge biasanya dilakukan
hanya dari mulut ke mulut, yaitu dari atasan ke karyawan, karyawan ke karyawan
lain dan melalui pelatihan, ataupun seminar. Knowledge yang ada dalam perusahaan
yang bersumber dari karyawan juga tidak didokumentasikan sehingga knowledge
tersebut dapat hilang begitu saja. Terlebih lagi bila keluarnya karyawan yang
mempunyai knowledge penting maka knowledge sebagai aset berharga perusahaan
tersebut akan hilang karena tidak disimpan terlebih dahulu.
Knowledge yang ada di perusahaan tidak dikelola dengan baik, masih tersebar
menjadi milik individual dan belum menjadi milik perusahaan. Sehingga dalam
menjalankan proyek selanjutnya, akan sulit mencari knowledge mengenai proyek
yang sudah berjalan sebelumnya, anggota dari team yang bertindak di dalam proyek,
dan expertise yang dimiliki oleh masing-masing anggota dalam team. Maka ketika
ada proyek baru, team leader akan mencari lagi knowledge mengenai proyek
sebelumnya dan mencari lagi anggota dengan expertise yang sesuai dengan proyek
tersebut. Tentunya hal ini akan merugikan perusahaan karena pencarian informasi
dan pengetahuan mengenai proyek-proyek sebelumnya dapat memakan waktu yang
lama.
Tidak terdokumentasinya evaluasi terhadap proyek yang sudah dijalankan
sehingga memunculkan resiko terjadinya kesalahan yang sama terhadap proyek di
masa yang akan datang yang menyebabkan keterlambatan proyek. Kemudian,
banyak anak perusahaan dari PT.Yodya Karya (Persero) yang yang tersebar di
Indonesia menolak proyek tertentu karena kompentensi anak perusahaan yang hanya
fokus pada bidang tertentu saja. Bila ada proyek diluar kompetensi bidang anak
perusahaan maka proyek tersebut akan ditolak. Penolakan terhadap proyek terjadi
karena kurangnya pengetahuan mengenai bidang proyek selain kompetensi yang
dimiliki oleh anak perusahaan terutama kepala cabang. Hal ini menjadi pertimbangan
untuk dirancangnya knowledge management system ini.
Maka dari itu, perusahaan ini membutuhkan sebuah wadah yang bertujuan
untuk
mengelola,
menyimpan,
mendokumentasikan,
dan
mendistribusikan
knowledge agar knowledge tersebut tidak hilang dan sampai ke semua unit bisnis
dalam lingkungan internal perusahaan. Knowledge management system ini dapat
4
memudahkan karyawan untuk mendapatkan informasi mengenai perusahaan dengan
lebih
cepat,
memunculkan
budaya
sharing
knowledge
antara
karyawan,
memunculkan budaya self learning bagi karyawan, mengurangi resiko kesalahan
dalam menjalankan proyek di masa yang akan datang. serta membantu karyawan
menyelesaikan tugas dan mendapatkan informasi mengenai perusahaan pada saat itu
juga dengan cepat dan mudah.
Iskandar, Tony, Phankova dan Agustino (2014) mengatakan bahwa
knowledge yang sudah dikelola dengan baik dan mudah diakses akan sangat
bermanfaat bagi organisasi karena dapat menghindari kesalahan yang sama.
Knowledge harus dipelihara dengan baik, sehingga dapat dikembangkan,
diperbaharui dan digunakan terus menerus. Dengan begitu, sebuah organisasi dapat
mengetahui bagaimana langkah-langkah yang tepat dalam menangani permasalahan
dan mengeksplorasi kinerja organisasi dengan mengedepankan penggunaan
informasi yang terstruktur.
Oleh karena itu, melihat pentingnya knowledge management system dalam
perusahaan ini maka judul penelitian ini adalah “Knowledge Management System
pada PT. Yodya Karya (Persero)”. Dengan adanya penelitian ini diharapkan
knowledge dapat terdistribusi dengan baik dan dapat bermanfaat bagi semua unit
bisnis dalam lingkungan internal perusahaan di PT.Yodya Karya (Persero).
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan permasalahan
penelitian ini adalah:
1. Seberapa besar pengaruh antara perceived usefulness terhadap attitude toward
computer?
2. Seberapa besar pengaruh antara perceived ease of use terhadap attitude toward
computer?
3. Seberapa besar pengaruh antara organizational culture terhadap attitude
toward computer?
4. Seberapa besar pengaruh antara attitude toward computer terhadap intention to
use knowledge management?
5
5. Seberapa besar pengaruh antara organizational culture terhadap intention to
use knowledge management dengan melewati attitude toward computer
sebagai variabel intervening dan tanpa melewati attitude toward computer?
6. Seberapa besar pengaruh antara perceived usefulness, perceived ease of use,
dan organizational culture secara bersama-sama terhadap attitude toward
computer?
7. Seberapa besar pengaruh antara organizational culture dan attitude toward
computer secara bersama-sama terhadap intention to use knowledge
management?
8. Apakah perlu adanya knowledge management system untuk menyimpan,
mengelola, mendokumentasikan, dan mendistribusikan informasi serta
pengetahuan dalam perusahaan.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Batasan mengenai ruang lingkup dari penelitian ini adalah:
1. Analisis dalam bab 3 hanya dibatasi dalam unit pembantu pimpinan (biro
pengendalian operasi & pemasaran, biro pengembangan SDM & umum, dan
biro keuangan & akuntansi) serta unit bisnis / produksi yang berada di kantor
pusat (divisi engineering, divisi bangunan, dan divisi pengembangan lahan dan
properti) di PT.Yodya Karya (Persero).
2. Menganalisis dan merancang prototype knowledge management system
berbasis web yang ditujukan untuk semua divisi di kantor pusat dan semua
cabang PT.Yodya Karya (Persero). Tidak termasuk pengukuran dalam
implementasi knowledge management system ini.
3. Perancangan knowledge management system di PT.Yodya Karya (Persero)
tidak membahas keamanan.
4. Pengambilan data berupa kuisioner untuk penelitian menggunakan probability
sampling yaitu simple random sampling kepada 63 responden dari 75
karyawan yang berada di kantor pusat. Penentuan jumlah responden ditentukan
dengan rumus taro yamane dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat error
5%.
6
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:
1. Menganalisis path untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara 5
variabel yaitu persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, budaya
organisasi, sikap menggunakan komputer, dan minat menggunakan knowledge
management pada PT. Yodya Karya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perlu atau tidaknya perusahaan menerapkan knowledge management system.
2. Mengidentifikasi knowledge yang dimiliki oleh PT. Yodya Karya (Persero).
3. Menganalisis dan merancang fitur-fitur dalam knowledge management system
berbasis Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan menggunakan
Unified Model Languange (UML). KMS ini berfungsi untuk mengelola,
menyimpan dan mendokumentasikan knowledge, serta memudahkan sharing
dan pembelajaran di dalam lingkungan internal perusahaan.
1.4.2 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini :
1. Menjadi wadah untuk mengelola, menyimpan, mendokumentasikan, dan
mendistribusikan knowledge yang ada pada PT. Yodya Karya (Persero).
2. Menjadi wadah bagi karyawan untuk mendapatkan informasi dan knowledge
yang diinginkan pada saat itu juga.
3. Menjadi media pembelajaran bagi perusahaan dan karyawan (self learning).
4. Menjadi wadah untuk meningkatkan budaya berbagi pengetahuan antar
karyawan (sharing knowledge).
5. Menjadi wadah bagi karyawan untuk menampung aspirasi dan ide.
6. Menjadi masukan bagi perusahaan untuk mengetahui sejauh mana sikap
karyawan terhadap penggunaan komputer, minat karyawan terhadap knowledge
management system, dan budaya organisasi yang ada di dalam perusahaan.
7
1.5 Metodologi Penelitian
1.5.1 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Data Primer
a. Studi Lapangan: melakukan observasi ke PT. Yodya Karya (Persero) untuk
mendapatkan informasi yang nantinya dapat digunakan untuk kepentingan
analisis dan perancangan knowledge management system ini.
b. Wawancara: melakukan tanya jawab kepada pihak terkait untuk dapat
menganalisis masalah dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan untuk
kepentingan analisis dan perancangan knowledge management system ini.
c. Kuisioner: melakukan penyebaran kuisioner kepada karyawan PT. Yodya
Karya (Persero) yang berada di kantor pusat untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan untuk kepentingan penelitian ini.
2. Data Sekunder
Studi Kepustakaan: mencari, membaca, mencatat, dan menulis teori-teori
yang berkaitan dengan penelitian dari buku ilmiah, jurnal, dan internet untuk
mendukung penelitian ini.
1.5.2 Metode Analisis
Metode analisis yang dilakukan penulis sebagai berikut:
1. Untuk melakukan analisis, peneliti memberikan kuisioner kepada karyawan
PT. Yodya Karya (Persero) yang berada di kantor pusat.
2. Analisis kuisioner dan statistik menggunakan SPSS 21.0 dengan uji validitas,
uji reliabilitas, uji normalitas, uji multikolearitas, uji linearitas, uji
heteroskedastisitas, uji korelasi dan uji hipotesis (path analysis).
3. Analisis knowledge dengan Taxonomy, SECI, dan Wiig KM Cycle.
8
1.5.3 Metode Perancangan
Untuk membangun knowledge management system dilakukan perancangan
UML dengan pendekatan berorientasi objek (OOAD), dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1.
Perancangan Event Table
2.
Perancangan Activity Diagram
3.
Perancangan Use Case Diagram
4.
Perancangan Use Case Description
5.
Perancangan Domain Class Diagram
6.
Perancangan Sequence Diagram
7.
Perancangan Data Access Sequence Diagram
8.
Perancangan Updated Class Diagram
9.
Perancangan Package Diagram
10. Perancangan Navigation Diagram
11. Perancangan Rancangan Layar
12. Perancangan User Interface
13. Perancangan Database
1.6 Sistematika Penulisan
Berikut adalah sistematika yang diuraikan dalam 5 bab:
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab pertama ini diuraikan secara singkat mengenai latar belakang
penelitian, perumusan masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat
penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
Pada bab kedua ini diuraikan mengenai teori-teori apa saja yang digunakan
untuk mendukung analisis dan perancangan mengenai knowledge management
system berbasis web pada PT. Yodya Karya (Persero).
9
BAB 3 ANALISIS SISTEM DAN DATA
Pada bab ketiga ini menjelaskan mengenai sejarah organisasi, visi dan misi,
struktur organisasi, tugas dan wewenang. Serta, menganalisis path untuk mengetahui
ada atau tidaknya pengaruh antara 5 variabel yaitu persepsi kemanfaatan, persepsi
kemudahan penggunaan, budaya organisasi, sikap menggunakan komputer, dan
minat menggunakan knowledge management system. Dijelaskan juga mengenai
analisis proses bisnis, knowledge taxonomy, analisis SECI dan wiig KM Cycle pada
PT. Yodya Karya (Persero).
BAB 4 PERANCANGAN KNOWLEDGE MANAGEMENT
Pada bab keempat ini berisikan perancangan knowledge management system
berbasis web untuk PT.Yodya Karya (Persero)yaitu pemetaan fitur dengan SECI dan
permasalahan. Serta, metode perancangan UML dengan pendekatan berorientasi
objek (OOAD) dan perancangan rancangan layar, user interface dan database.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
Pada bab kelima ini berisikan kesimpulan dari hasil analisis dan perancangan
knowledge management system ini dan saran yang dapat berguna untuk memperbaiki
penelitian ini kedepannya untuk penulis dan perusahaan.
10
Download