312 PENGEMBANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO BAGI GURU

advertisement
PENGEMBANGAN PENILAIAN PORTOFOLIO BAGI GURU SEKOLAH
DASAR DI KABUPATEN KEBUMEN
Muhamad Chamdani 1) Wahyudi 2) Suripto 3) Triyono 4)
Dosen PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen 1) 2) 3) 4)
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah guru sekolah dasar memiliki kemampuan untuk
melaksanakan pembelajaran dan penilaian berbasis portofolio sebagai
komponen yang tidak terpisahkan dari kurikulum yang menuntut
penampilan kemampuan puncak siswa secara komprehensif dan otentik.
Target khusus yang ingin dicapai adalah: (1) guru SD memiliki
kecakapan dalam menyusun rubrik dengan menggunakan deskriptor yang
dirinci dari indikator keberhasilan belajar siswa, (2) menggunakan dan
memilih aspek-aspek penilaian portofolio secara benar, (3) menentukan
rasio masing-masing aspek secara proporsional dalam penelitian, (4)
melaksanakan pembelajaran berbasis portofolio, sehingga penilaian
merupakan bagian integral pembelajaran.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan
terhadap guru-guru sekolah dasar, sebagai berikut : (1) observasi
diagnostik yang menunjukkan kesulitan dan kegamangan guru
melaksanakan penilaian berbasis portofolio, (2) siklus : (a) menyusun
rencana tindakan tentang bagaimana membantu guru dalam melakukan
penilaian berbasis portofolio dengan menggunakan berbagai model
asesmen yang familier untuk guru, (b) melaksanakan rencana secara
prosedural dengan memperhatikan karakteristik guru SD, (c)
melaksanakan observasi tentang bagaimana guru melaksanakan prosedur
penilaian berbasis portofolio, (d) mengevaluasi dan merefleksi pada
bagian manakah guru belum mampu atau mengalami kendala
melaksanakan penilaian berbasis portofolio. (3) berdasar pelaksanaan
satu tindakan, selanjutnya dilakukan replan atau perencanaan ulang guna
mengatasi berbagai kendala dan hambatan guru dan selanjutnya
dilakukan tindakan penelitian secara cyclical.
Hasil penelitian ini memberikan dorongan dan motivasi kepada guruguru SD dalam pengembangan penilaian salah satunya adalah penilaian
portofolio sebagai pemberdayaan dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta kinerja guru sekolah dasar.
Kata Kunci : Pengembangan, Penilaian Portofolio, Guru SD
PENDAHULUAN
Pendidikan
nasional
“berfungsi
mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang
bermartabat
dalam
rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu,
312
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab” (UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas).
Fungsi dan tujuan pendidikan
nasional tersebut menjadi parameter
utama untuk merumuskan Standar
Nasional
Pendidikan.
Standar
Nasional Pendidikan “berfungsi
sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan,
dan
pengawasan
pendidikan
dalam
rangka
mewujudkan pendidikan nasional
yang bermutu”. Standar Nasional
Pendidikan terdiri atas 8 (delapan)
standar, salah satunya adalah Standar
Penilaian yang bertujuan untuk
menjamin: (a) perencanaan penilaian
peserta
didik
sesuai
dengan
kompetensi yang akan dicapai dan
berdasarkan
prinsip-prinsip
penilaian; (b) pelaksanaan penilaian
peserta didik secara profesional,
terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan
sesuai dengan konteks sosial budaya;
dan (c) pelaporan hasil penilaian
peserta didik secara objektif,
akuntabel, dan informatif. Standar
Penilaian Pendidikan ini disusun
sebagai acuan penilaian bagi
pendidik, satuan pendidikan, dan
Pemerintah pada satuan pendidikan
untuk jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Berdasarkan
Peraturan
Meneteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan Republik Indonesia No.
66 Tahun 2013 tentang Standar
Penilaian Pendidikan, menjelaskan
bahwa yang dimaksud dengan
Standar Penilaian Pendidikan adalah
kriteria
mengenai
mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian
hasil belajar peserta didik. Penilaian
pendidikan
sebagai
proses
pengumpulan
dan
pengolahan
informasi
untuk
mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik
mencakup:
penilaian
otentik,
penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan, ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian
sekolah/madrasah.
Pembelajaran bertujuan untuk
membelajarkan peserta didik. Proses
belajar yang terjadi pada peserta
didik dapat dilihat dari munculnya
berbagai aktivitas belajar. Aktivitas
tersebut diharapkan akan dapat
membentuk
kemampuankemampuan atau kompetensi yang
diperlukan dalam perkembangan diri
peserta didik selanjutnya.
Di samping bertujuan untuk
membentuk
kemampuan
atau
kompetensi, pembelajaran di Sekolah
Dasar (SD) juga diharapkan dapat
membentuk pola dan gaya belajar
peserta didik. Melalui berbagai
aktivitas belajar, peserta didik dapat
mengenal
gaya
belajar
yang
dimilikinya. Guru SD berperan
membantu peserta didik untuk
melakukan berbagai aktivitas belajar.
Untuk itu, guru SD perlu berperan
sebagai perencana dan sekaligus
berperan aktif bersama peserta didik
dalam aktivitas pembelajaran yang
direncanakannya.
Semua aktivitas dan hasil
belajar yang telah direncanakan
dalam rancangan pembelajaran perlu
diketahui tingkat ketercapaiannya.
Komponen pembelajaran yang dapat
memberikan
informasi
tentang
tingkat ketercapaian pembelajaran
khususnya tingkat
ketercapaian
proses dan hasil belajar yang
dilakukan peserta didik adalah
313
penilaian.
Komponen
tersebut
menjadi bagian yang tak terpisahkan
dalam sistem pembelajaran.
Anita Yus (2006), penilaian
adalah proses pemberian nilai
khususnya nilai tingkat ketercapaian
belajar
peserta
didik
secara
menyeluruh.
Semua
komponen
belajar baik pada aspek hasil maupun
proses perlu diberi nilai. Hal ini
dimaksudkan untuk memantau dan
mengetahui seberapa jauh peserta
didik telah mengikuti dan melakukan
proses belajar dalam mencapai
kemampuan sebagai hasil belajar.
Pelaksanaan penilaian perlu
menggunakan alat-alat penilaian.
Selama ini, tes sebagai salah satu alat
penilaian mendominasi pelaksanaan
penilaian
dalam
pembelajaran
termasuk pembelajaran di SD.
Sebenarnya tes memiliki beberapa
keterbatasan untuk mengungkap data
keberhasilan belajar peserta didik.
Tes hanya dapat memberikan data
tentang hasil belajar terutama pada
aspek kognitif. Tes memiliki
keterbatasan untuk mengungkap
proses belajar yang dilakukan peserta
didik khususnya pada aspek sikap
dan perilaku.
Masih banyak alat penilaian
yang dapat membantu guru dalam
memperoleh data untuk menentukan
nilai keberhasilan belajar peserta
didik. Guru dapat menggunakan alatalat penilaian seperti wawancara,
observasi, daftar cek, skala penilaian,
dan lainnya.
Di samping alat-alat penilaian
yang telah dikemukakan tersebut,
masih ada alat penilaian yang dapat
digunakan guru untuk menilai
keberhasilan belajar peserta didik.
Guru dapat menggunakan portofolio
dalam
pelaksanaan
penilaian.
Portofolio
dapat
melengkapi
keterbatasan penggunaan tes dalam
pembelajaran yang selama ini
banyak dikeluhkan banyak kalangan
yang menaruh perhatian pada dunia
pendidikan khususnya pembelajaran.
Dengan kata lain portofolio sebagai
komplementer penilaian.
Penggunaan
portofolio
sebagai
alat penilaian dalam
pembelajaran membantu guru dan
peserta didik mengetahui berbagai
hal yang telah dilakukan dalam
pembelajaran khususnya oleh peserta
didik. Bahkan portofolio berfungsi
sebagai bukti atas keberhasilankeberhasilan yang dicapai peserta
didik dalam pembelajaran. Bukti
tersebut dapat berfungsi sebagai
motivator bagi peserta didik untuk
melakukan
aktivitas
belajar
berikutnya. Selain itu, portofolio
juga berfungsi sebagai bukti yang
dapat meyakinkan orangtua tentang
tingkat ketercapaian belajar peserta
didik. Bagi guru penilaian portofolio
dapat digunakan sebagai bahan untuk
melihat berbagai aktivitas belajar
peserta didik yang dirancang dalam
pembelajaran
Hosnan (2014), penilaian
portofolio merupakan penilaian atas
kumpulan artefak yang menunjukkan
kemajuan dan dihargai sebagai hasil
kerja dari dunia nyata. Penilaian
portofolio bisa berangkat dari hasil
kerja
peserta
didik
secara
perseorangan atau diproduksi secara
berkelompok, memerlukan refleksi
peserta didik, dan dievaluasi
berdasarkan beberapa dimensi.
Hosnan (2014), Portofolio
adalah koleksi atau kumpulan dari
berbagai keterampilan ide, minat dan
keberhasilan atau prestasi siswa
selama jangka waktu tertentu.
314
Koleksi
tersebut
memberikan
gambaran perkembangan siswa
setiap saat. Portofolio merupakan
suatu asesmen alternatif berdasarkan
pada sampel karya siswa yang dipilih
secara
saksama
yang
mendokumentasikan pertumbuhan
dan kemajuan siswa dari waktu ke
waktu. Portofolio dapat membantu
guru mengakses perkembangan
siswa,
memetakan
evolusi
pemahaman siswa terhadap suatu
mata
pelajaran,
dan
mendokumentasikan prestasi dan
keterampilan siswa. Portofolio dapat
membantu guru membuat keputusankeputusan pengajaran, mengakses
tujuan-tujuan
kurikuler,
dan
berkomunikasi dengan siswa dan
orang tua. Portofolio menyediakan
alternatif autentik pada asesmen
tradisional yang menghubungkan
membaca,
menulis,
dan
keterampilan-keterampilan berpikir.
Portofolio
memungkinkan
siswa memiliki rekaman teratur
tentang pembelajaran dan hasil
belajar akademik, terlibat dalam
asesmen-diri, dan melakukan refleksi
atas kemajuan mereka. Portofolio
menumbuhkan pada diri siswa suatu
rasa menanamkan investasi dalam
pembelajaran mereka dan rasa
memiliki karya mereka. Pada saat
siswa
secara
sungguh-sungguh
merenungkan karya mereka sendiri.
Portofolio
dapat
membantu
tumbuhnya suatu perasaan bangga
dan
berprestasi.
Dengan
mengevaluasi suatu akumulasi karya
mereka,
siswa
dapat
mengidentifikasi pembelajaran yang
berhasil, kesulitan-kesulitan yang
masih dirasakan dan arah untuk
karya di masa depan.
Penilaian
portofolio
merupakan penilaian berkelanjutan
yang didasarkan pada kumpulan
informasi
yang
menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta
didik dalam suatu periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa
karya peserta didik dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik
oleh peserta didik, hasil tes (bukan
nilai) atau informasi lain yang
relevan dengan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan yang dituntut oleh
topik atau mata pelajaran tertentu.
Fokus penilaian portofolio adalah
kumpulan karya peserta didik secara
individu atau kelompok pada suatu
periode
pembelajaran
tertentu.
Penilaian terutama dilakukan oleh
guru, meskipun dapat juga oleh
peserta didik sendiri.
Berdasarkan studi awal dan
analisis situasi sampai sekarang
sosialisasi kurikulum secara jelas
belum merata pada semua guru SD,
pengembangan penilaian portofolio
belum sepenuhnya di pahami secara
benar oleh para guru SD, kebutuhan
atas pengembangan profesional guru
dirasakan oleh seluruh sekolah di
berbagai jenjang termasuk di SDN 3
Tamanwinangun
dan
SDN
Karangsari 2. Dari hal tersebut,
mendorong program studi PGSD
Kampus Kebumen FKIP UNS untuk
melakukan
pengabdian
kepada
masyarakat berupa pendampingan
pengembangan
penilaian
portofolio bagi guru SD di
Kebumen. Adapun sasaran P2M ini
adalah sekolah dasar inti gugus
watubarut dan sekolah dasar inti
gugus
tamansari
kabupaten
Kebumen. Dengan pengembangan
portofolio ini diharapkan dapat
315
mengembangkan
kompetensi
profesional guru.
METODE PENELITIAN
Pengabdian masyarakat pada
guru-guru sekolah dasar melalui
pendampingan
pengembangan
penilaian
portofolio
dilakukan
melalui pelatihan secara bertahap.
Pelatihan ini dibagi dalam 6 tahap,
setiap tahap dilakukan melalui satu
kali penjelasan dan diskusi yang
dilakukan pada hari sabtu melalui
kegiatan peningkatan kelompok kerja
guru,
selanjutnya
mereka
mempraktekkannya. Hasil kerja
didiskusikan melalui forum group
discussion (FGD) dan diberikan
refleksi oleh dosen sekaligus
membahas
langkah
berikutnya.
Melalui model pendampingan ini
guru memperoleh pemahaman dan
langsung
mampu
mempraktekkannya.
Metode pengabdian yang
digunakan adalah metode penelitian
tindakan terhadap guru-guru sekolah
dasar, sebagai berikut : (1) observasi
diagnostik
yang
menunjukkan
kesulitan dan kegamangan guru
melaksanakan penilaian berbasis
portofolio, (2) siklus : (a) menyusun
rencana tindakan tentang bagaimana
membantu guru dalam melakukan
penilaian berbasis portofolio dengan
menggunakan
berbagai
model
asesmen yang familier untuk guru
dan anak SD, (b) melaksanakan
rencana secara prosedural dengan
memperhatikan karakteristik anak
SD, (c) melaksanakan observasi
tentang
bagaimana
guru
melaksanakan prosedur penilaian
berbasis portofolio, (d) mengevaluasi
dan merefleksi pada bagian manakah
guru belum mampu atau mengalami
kendala melaksanakan penilaian
berbasis portofolio. (3) berdasar
pelaksanaan
satu
tindakan,
selanjutnya dilakukan replan atau
perencanaan ulang guna mengatasi
berbagai kendala dan hambatan guru
dan selanjutnya dilakukan tindakan
penelitian secara cyclical.
Adapun
tahap-tahap
pendampingan
pengembangan
penilaian portofolio ini adalah
sebagai berikut :
a. Tahap I : Konsep penilaian
portofolio.
b. Tahap II : Latar belakang dan
perumusan masalah penilaian
portofolio.
c. Tahap III : Metodologi dengan
fokus
menyusun
scenario
pengembangan
penilaian
portofolio.
d. Tahap IV : Mempraktekkan
pengembangan
penilaian
potofolio untuk setiap mata
pelajaran.
e. Tahap V : Membuat laporan
penilaian portofolio yang telah
dilaksanakan.
f. Tahap VI : Review hasil kerja
guru
dan
refleksi
serta
pengembangan model penilaian
portofolio.
HASIL DAN KESIMPULAN
Berdasarkan hasil wawancara
dengan enam guru kelas yang ada di
SDN 3 Tamanwinangun dan SDN 2
Karangsari disimpulkan sebagai
berikut : (1) penerapan kurikulum
sudah berlangsung dengan baik; (2)
partisipasi siswa dalam pembelajaran
telah aktif dan antusias; (3)
keterampilan
guru
dalam
melaksanakan pembelajaran sesuai
kemampuan pemahaman guru; (4)
semua guru menyatakan ada kendala
dalam penilaian portofolio yang
masih membingungkan.
316
Berikut hasil pra tindakan dari
guru sekolah dasar :
Guru Kelas 1 SDN 2 Karangsari
Hasil pengamatan kinerja guru
dalam pembuatan RPP : (1)
penulisan identitas belum lengkap;
(2) perumusan tujuan pembelajaran
belum dikembangkan lebih banyak
bahkan lebih sedikit dibanding
banyaknya indikator. Pelaksanaan
pembelajaran : (1) kemampuan
mengaitkan
materi
dengan
pengetahuan yang relevan belum
nampak (2) penguasaan kelas kurang
baik (3) penggunaan papan tulis
belum dimanfaatkan secara efisien.
Hasil pengamatan kinerja 75,5
kriteria baik.
Guru Kelas 3 SDN 2 Karangsari
Hasil pengamatan kinerja guru
pembuatan rencana pembelajaran :
(1) perumusan indikator belum
dikembangkan
sesuai
dengan
kompetensi dasar (2) perumusan
tujuan
pembelajaran
belum
dikembangkan lebih banyak, bahkan
lebih sedikit disbanding banyaknya
indikator (3) belum menuliskan
rencana penyampaian kompetensi
yang akan dicapai, dan rencana
kegiatan yang akan dilakukan siswa
(4)
kemampuan
menyesuaikan
materi, mengaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan sudah
dilakukan oleh guru dengan cukup
baik. Pelaksanaan pembelajaran : (1)
penyampaian manfaat materi kurang
tegas/
jelas;
(2)
belum
memperlihatkan demonstrasi tentang
sesuatu yang terkait dengan tema; (3)
belum menyampaikan kompetensi
dan
rencana
kegiatan;
(4)
penguasaan kelas kurang baik,
karena variasi pembelajaran oleh
guru
kurang
memadai;
(5)
keterampilan penggunaan media oleh
guru baik, tetapi belum memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
memanipulasi
media,
belum
memfasilitasi siswa untuk mencoba;
(6) penggunaan papan tulis untuk
menulis belum dimanfaatkan secara
efisien; posisi awal menulis di papan
tulis perlu diperhatikan. Hasil
pengamatan kinerja guru SD 2
Karangsari
Kebumen
pada
pratindakan 70,5 kriteria cukup.
Guru Kelas 5 SDN 2 Karangsari
Hasil pengamatan kinerja guru
dalam
membuat
rencana
pembelajaran : (1) penulisan materi
secara
ringkas
saja,
untuk
lengkapnya terlampir; (2) sumber
belajar hendaknya ditambah dari
BSE, Erlangga (buku KTSP); (3)
media bisa ditambah gambar; model
LKS; (4) kegiatan awal tuliskan
apersepsi, motivasi; (5) kegiatan inti
tiliskan kegiatan 5 dari pendekatan
scientific; (6) penilaian hendaknya
mencakup 3 aspek: afektif, kognitif,
dan psikomotor dengan instrumen
dan pedoman penilaian; (7) tindak
lanjut; sebutkan PR dan materi yang
akan
dating/
selanjutnya.
Pelaksanaan pembalajaran : (1)
pertanyaan hendaknya sesuai dengan
kenyataan (kontekstual) dengan
lingkungan; (2) sebaiknya siswa
disuruh membaca di depan kelas; (3)
dalam acuan sampaikan metode yang
digunakan;
(4)
demonstrasikan
sesuatu yang terkait dengan tema; (5)
sebelum
evaluasi
lakukan
“mengungkap kembali” dan setelah
evaluasi lakukan revisi. Hasil kinerja
guru SD N 2 Karangsari pada
pratindakan 80,5 kriteria baik.
Guru
Kelas
2
SDN
3
Tamanwinangun
Hasil pengamatan kinerja guru
dalam
membuat
rencana
317
pembelajaran : (1) perumusan tujuan
ditambah unsure degree untuk afektif
dengan senang hati, atas kemauan
sendiri, untuk kognitif dengan benar,
dengan tepat, dengan baik (2) materi
hendaknya ditulis sesuai dengan
indikator
(3)
media
yang
dipergunakan hendaknya benda asli
(4) dalam kegiatan inti tuliskan 5 M
(pendekatan scientific) (5) penilaian
meliputi sikap, pengetahuan dan
keterampilan, dengan instrument
yang tepat. Dalam pelaksanaan
pembelajaran
yang
perlu
ditingkatkan adalah (1) apersepsi dan
motivasi; (2) media yang digunakan
hendaknya benda asli yang juga
merupakan produk IPTEK; (3) dalam
acuan sampaikan metode yang
dipergunakan dan manfaat materi itu
bagi kehidupan sehari-hari; (4)
demonstrasikan sesuatu yang terkait
dengan tema; (5) lakukan penilaian
proses pada saat siswa diskusi; (6)
sebelum evaluasi lakukan kegiatan
mengungkap
kembali,
setelah
evaluasi lakukan refleksi; (7) buatlah
suasana
pembelajaran
penuh
semangat
antusias
dan
menyenangkan dengan menyanyi
yel-yel
atau
kuis.
Sebelum
mengakhiri pembelajaran berikan
tindak lanjut, pesan moral dan tugas
rumah (PR) dan materi yang akan
dating. Hasil kinerja guru SDN 3
Tamanwinangun pada pratindakan
81,5 dengan kriteria baik.
Guru
Kelas
4
SDN
Tamanwinangun
Hasil pengamatan kinerja guru
dalam pembuatan RPP : (1)
penulisan
tujuan
pembelajaran
sebaiknya lengkap memenuhi unsur
abcd; (2) sumber belajar hendaknya
ditambah; (3) media untuk percobaan
hendaknya dilengkapi; (4) perlu
dipersiapkan tindak lanjut berupa
lembar pengayaan yang jelas.
Pelaksanaan pembelajaran : (1) perlu
memperhatikan waktu yang sudah
direncanakan; (2) siswa perlu
diaktifkan
lagi;
(3)
perlu
didemonstrasikan cara penggunaan
alat. Hasil kinerja guru SD N 3
Tamanwinangun pada pratindakan
80,3 dengan kriteria baik.
Guru
Kelas
6
SDN
3
Tamanwinangun
Hasil pengamatan kinerja guru
dalam pembuatan RPP; (1) materi
sebaiknya ditulis sesuai dengan
indikator; (2) media yang digunakan
hendaknya nyata; (3) pada kegiatan
inti
dituliskan
pendekatan.
Pelaksanaan pembelajaran : (1) perlu
memperhatikan waktu yang suah
direncanakan; (2) siswa perlu
diaktifkan
lagi;
(3)
perlu
didemonstrasikan cara penggunaan
alat. Hasil kinerja guru SDN 3
Tamanwinangun pada pratindakan
79 dengan kriteria baik.
Hasil Tindakan 1
Guru Kelas 1 SDN 2 Karangsari
Hasil pengamatan kinerja
guru yang perlu diperhatikan : (1)
kemampuan mengaitkan materi
dengan pengetahuan relevan belum
nampak; (2) penguasaan kelas
kurang baik, karena suara guru agak
pelan, kurang memadai untuk satu
ruangan; (3) dalam penerapan
scientific belum mampu memancing
siswa
untuk
bertanya;
(4)
keterampilan penggunaan media oleh
guru
baik
namum
belum
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memanipulasi media,
belum memfasilitasi siswa untuk
mencoba; (5) papan tulis untuk
menulis belum dimanfaatkan secara
efisien. Hasil pengamatan kinerja
318
guru 84,5 dengan kriteria sangat
baik.
Guru Kelas 3 SDN 2 Karangsari
Hasil pengamatan kinerja guru
yang perlu diperhatikan : (1)
penyampaian manfaat materi kurang
tegas/
jelas;
(2)
belum
memperlihatkan demonstrasi tentang
suatu yang terkait dengan tema; (3)
belum jelas dalam menyampaikan
manfaat materi pembelajaran;; (4)
penguasaan kelas kurang baik,
karena variasi pembelajaran oleh
guru kurang memadai; (5) belum
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memanipulasi media.
Hasil pengamatan kinerja guru 80,5
dengan kriteria baik.
Guru Kelas 5 SDN 2 Karangsari
Hasil pengamatan kinerja guru
pelaksanaan pembelajaran yang perlu
ditingkatkan
adalah
:
(1)
mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait
dengan
tema;
(2)
menyampaikan
manfaat
materi
pembelajaran; (3) rencana kegiatan
dan memberikan fasilitas siswa
untuk melakukan percobaan. Hasil
pengamatan kinerja guru 85 kriteria
sangat baik.
Guru
Kelas
2
SDN
3
Tamanwinangun
Hasil pengamatan kinerja guru
yang perlu ditingkatkan adalah: (1)
mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait
dengan
tema;
(2)
menyampaikan
manfaat
materi
pembelajaran; (3) rencana kegiatan
dan memberikan fasilitas siswa
untuk melakukan percobaan. Hasil
pengamatan kinerja guru 84,5
kriteria sangat baik.
Guru
Kelas
4
SDN
3
Tamanwinangun
Hasil pengamatan kinerja guru
dalam melaksanakan pembelajaran
yang perlu ditingkatkan adalah : (1)
mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait
dengan
tema;
(2)
menyampaikan
manfaat
materi
pembelajaran; (3) rencana kegiatan
dan memberikan fasilitas siswa
untuk melakukan percobaan. Hasil
pengamatan kinerja guru 84 kriteria
sangat baik.
Guru
Kelas
6
SDN
3
Tamanwinangun
Hasil pengamatan kinerja guru
hal yang perlu diperhatikan : (1)
penyampaian manfaat materi kurang
tegas/jelas;
(2)
belum
memperlihatkan demonstrasi tentang
suatu yang terkait dengan tema; (3)
belum jelas dalam menyampaikan
manfaat materi pembelajaran; (4)
penguasaan kelas kurang baik,
karena variasi pembelajaran oleh
guru kurang memadai; (5) belum
memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memanipulasi media.
Hasil pengamatan kinerja guru 81
dengan kriteria baik.
Hasil Tindakan 2
Guru Kelas 1 SDN 2 Karangsari
Hasil pengamatan kinerja guru
hal yang perlu diperhatikan : (1)
kemampuan mengaitkan materi
dengan pengetahuan yang relevan
belum nampak; (2) penggunaan
papan tulis untuk menulis sudah
dimanfaatkan secara efisien, posisi
awal menulis di papan tulis perlu
diperhatikan; (3) membuat refleksi
dan
rangkuman
belum
memanfaatkan papan tulis. Hasil
pengamatan kinerja guru 91 dengan
kriteria sangat baik.
Guru Kelas 3 SDN 2 Karangsari
Hasil pengamatan kinerja guru
hal yang perlu diperhatikan : (1)
penulisan identitas pada subtema
hendaknya ditulis lengkap tidak
319
hanya nomor subtemanya; (2)
penyampaian materi kurang tegas/
jelas; (3) belum memperhatikan
demonstrasi tentang sesuatu yang
terkait dengan tema; (4) belum jelas
dalam
menyampaikan
manfaat
materi pembelajaran; (5) penguasaan
kelas kurang baik, karena variasi
pembelajaran oleh guru kurang
memadai. Hasil pengamatan kinerja
guru 86,5 dengan kriteria sangat
baik.
Guru Kelas 5 SDN 2 Karangsari
Hasil pengamatan kinerja guru
hal
yang
perlu
diperhatikan,
penulisan RPP sudah sangat bagus,
pelaksanaan pembelajaran yang
masih
kurang
adalah
(1)
mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait dengan tema dan (2)
mengaitkan
materi
dengan
pengetahuan lain yang relevan,
perkembangan
IPTEK
dan
kehidupan nyata. Hasil penilaian
kinerja guru 96 dengan kriteria
sangat baik.
Guru
Kelas
2
SDN
3
Tamanwinangun
Hasil
pengamatan
pada
tindakan kedua pengamatan RPP
sudah
sangat
baik.
Dalam
pelaksanaan pembelajaran yang
masih perlu ditingkatkan adalah (1)
mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait dengan tema dan (2)
mengaitkan
materi
dengan
perkembangan
IPTEK
dan
kehidupan
nyata
dan
(3)
menyampaikan
kegiatan
yang
dilakukan. Hasil pengamatan kinerja
guru 90 dengan kriteria sangat baik.
Guru
Kelas
4
SDN
3
Tamanwinangun
Hasil
pengamatan
pada
tindakan kedua pengamatan RPP
sudah
sangat
baik.
Dalam
pelaksanaan pembelajaran yang
masih perlu ditingkatkan adalah (1)
mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait dengan tema dan (2)
mengaitkan
materi
dengan
perkembangan
IPTEK
dan
kehidupan
nyata
dan
(3)
menyampaikan
kegiatan
yang
dilakukan. Hasil pengamatan kinerja
guru 95 dengan kriteria sangat baik.
Guru SD Kelas 6 SDN 3
Tamanwinangun
Hasil
pengamatan
pada
tindakan kedua pengamatan RPP
sudah
sangat
baik.
Dalam
pelaksanaan
pembelajaranyang
masih perlu ditingkatkan adalah (1)
mendemonstrasikan sesuatu yang
terkait dengan tema dan (2)
mengaitkan
materi
dengan
perkembangan
IPTEK
dan
kehidupan
nyata
dan
(3)
menyampaikan
kegiatan
yang
dilakukan. Hasil pengamatan kinerja
guru 96 dengan kriteria sangat baik.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
dan
pembahasan dapat
disimpulkan
sebagai berikut (1) pendampingan
adalah
salah
satu
cara
mengoptimalkan
kinerja
guru
sekolah dasar (2) dengan memberi
pendampingan
dapat
mengoptimalisasi
kinerja
guru
sekolah dasar (3) memberikan
dorongan dan motivasi kepada guruguru
sekolah
dasar
dalam
pengembangan penilaian portofolio.
Daftar Pustaka
Anita,
Yus.
2006.
Penilaian
Portofolio Untuk Sekolah Dasar.
320
Departemen
Nasional.
Pendidikan
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi
Pembelajaran. Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.
Depdikbud. 2005. Undang-Undang
Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen. Jakarta :
Depdiknas.
Direktorat Pembinaan SD, Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar,
Kemendikbud. 2013. Buku
Panduan
Penguatan
Proses
Pembelajaran Kurikulum 2013.
Fajar, A. 2005. Portofolio dalam
Pembelajaran IPS.Bandung : PT.
Remaja Rosda Karya.
Pusat
Pengembangan
Tenaga
Kependidikan. 2013 Pedoman
Pendampingan
Implementasi
Kurikulum 2013 untuk Kepala
Sekolah. Jakarta : Komplek
Kemendikbud Gedung D lantai
17.
Sub Direktorat KPS, 2008, Buku
Panduan Pengembangan KBK.
Wahono RS, 2014, 5 Karakter Para
Inovator,
Makalah
Kuliah
Umum Technopreneur, PTIK
FKIP UNS.
Wasti, 2009. Penilaian Portofolio
Bagi Anak SD. Dirjen Dikti.
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly.
2009. Organization Behavior,
Structure, Process. New York ::
McGraw Hill.
Hosnan, M. 2014. Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual dalam
Pembelajaran Abad 21.Bogor :
Ghalia Indonesia.
Kemendikbud 2013, Pengembangan
Kurikulum 2013.
Kemendikbud,
2013,
Penilaian
Dalam Kurikulum 2013.
Kemendikbud, 2013, Pembelajaran
dengan Pendekatan Scientific.
Permendikbud No. 65 Tahun 2013
Tentang Standar Proses.
Permendikbud No. 66 Tahun 2013
Tentang Standar Penilaian.
Permendikbud No. 67 Tahun 2013
tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SD.
Permendikbud No. 81A Tahun 2013
tentang
Implementasi
Kurikulum 2013.
321
322
Download