keputusan dewan perwakilan daerah republik indonesia

advertisement
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6/DPD RI/I/2013-2014
TENTANG
PANDANGAN DAN PENDAPAT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
TERHADAP
ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH
TENTANG
PEMBENTUKAN KABUPATEN SIMALUNGUN HATARAN
SEBAGAI
PEMEKARAN DARI KABUPATEN SIMALUNGUN
PROVINSI SUMATERA UTARA
JAKARTA
2013
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6/DPD RI/I/2013-2014
TENTANG
PANDANGAN DAN PENDAPAT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
TERHADAP
ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH
TENTANG
PEMBENTUKAN KABUPATEN SIMALUNGUN HATARAN
SEBAGAI
PEMEKARAN DARI KABUPATEN SIMALUNGUN
PROVINSI SUMATERA UTARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: a. bahwa dengan perkembangan dan kemajuan Provinsi Sumatera Utara
pada umumnya, serta pembangunan di Kabupaten Simalungun pada
khususnya, dan adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat,
dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, dan pelayanan guna menjamin kesejahteraan
masyarakat sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
b. bahwa dengan memperhatikan ketentuan pada huruf a dan memperhatikan
potensi daerah, kemampuan keuangan daerah, karakteristik geografi
daerah, luas wilayah, jumlah penduduk, kondisi sosial budaya, kondisi
sosial politik, dan pertimbangan lainnya, dipandang perlu membentuk
Kabupaten Simalungun Hataran sebagai pemekaran dari Kabupaten
Simalungun Provinsi Sumatera Utara;
c. bahwa salah satu ruang lingkup kewenangan Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah yang berkaitan dengan pembentukan,
pemekaran, dan penggabungan daerah;
d. bahwa aspirasi masyarakat dan daerah tentang Pembentukan Kabupaten
Simalungun Hataran sebagai Pemekaran dari Kabupaten Simalungun
Provinsi Sumatera Utara berkaitan dengan pembentukan, pemekaran
dan penggabungan daerah;
e. bahwa dalam rangka menindaklanjuti aspirasi masyarakat dan daerah
sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d di atas,
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia melalui Komite I Dewan
Perwakilan Daerah Republik Indonesia sesuai dengan lingkup tugasnya
perlu merumuskan pandangan dan pendapat secara tertulis sebagai bahan
pembahasan bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan
Pemerintah;
f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu menetapkan Keputusan
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia tentang Pandangan
dan Pendapat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia terhadap
Aspirasi Masyarakat dan Daerah tentang Pembentukan Kabupaten
631
Mengingat
Simalungun Hataran sebagai Pemekaran dari Kabupaten Simalungun
Provinsi Sumatera Utara;
1. Pasal 22D ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2009 tentang
Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5043);
3. Peraturan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 02
Tahun 2012 tentang Tata Tertib;
4. Keputusan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Nomor 25/
DPD/2007 tentang Tata Naskah Dinas Dewan Perwakilan Daerah
Republik Indonesia;
:
Dengan Persetujuan Sidang Paripurna ke-5
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
Masa Sidang I Tahun Sidang 2013-2014
Tanggal 1 Oktober 2013
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
:
PERTAMA
:
KEDUA
:
KETIGA
:
KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA
TENTANG PANDANGAN DAN PENDAPAT DEWAN PERWAKILAN
DAERAH REPUBLIK INDONESIA TERHADAP ASPIRASI MASYARAKAT
DAN DAERAH TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN SIMALUNGUN
HATARAN SEBAGAI PEMEKARAN DARI KABUPATEN SIMALUNGUN
PROVINSI SUMATERA UTARA;
Pandangan dan Pendapat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
terhadap Aspirasi Masyarakat dan Daerah tentang Pembentukan Kabupaten
Simalungun Hataran sebagai Pemekaran dari Kabupaten Simalungun
Provinsi Sumatera Utara disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Republik Indonesia sebagai bahan pertimbangan untuk ditindaklanjuti;
Isi dan rincian Pandangan dan Pendapat Dewan Perwakilan Daerah Republik
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam diktum PERTAMA, disusun dalam
naskah terlampir yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
ini;
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 1 Oktober 2013
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
PIMPINAN,
Ketua,
H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA.
632
Wakil Ketua,
Wakil Ketua,
GKR. HEMAS
Dr. LAODE IDA
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 6/DPD RI/I/2013-2014
TENTANG
PANDANGAN DAN PENDAPAT
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA TERHADAP
ASPIRASI MASYARAKAT DAN DAERAH
TENTANG
PEMBENTUKAN KABUPATEN SIMALUNGUN HATARAN SEBAGAI PEMEKARAN DARI
KABUPATEN SIMALUNGUN
PROVINSI SUMATERA UTARA
I.
PENDAHULUAN
Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD-RI) diberi amanat oleh UndangUndang Dasar 1945 untuk ikut membahas Aspirasi Masyarakat dan Daerah yang berkaitan
dengan pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah.
DPD-RI telah berupaya secara optimal untuk mengkaji dengan seksama usulan
bagi pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran tersebut. DPD-RI telah melakukan
kunjungan kerja ke daerah calon Kabupaten Simalungun Hataran dalam rangka menyerap
aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah sehubungan dengan usul pembentukan
Kabupaten Simalungun Hataran sebagai pemekaran dari Kabupaten Simalungun, Provinsi
Sumatera Utara.
Secara umum, berkembangnya aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah yang
bermuara pada usulan untuk pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran tersebut
dilatarbelakangi oleh keinginan masyarakat dan pemerintah daerah untuk memperoleh
kesempatan yang seluas-luasnya untuk menata dan membangun daerah mereka. Usul
pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran tersebut digagas untuk meningkatkan
pelayanan publik dan kesejahteraan masyarakat dengan memperpendek rentang kendali
pemerintahan.
Prinsip otonomi yang seluas-luasnya itu dilaksanakan sejalan dengan prinsip otonomi
yang nyata dan bertanggung-jawab. Prinsip otonomi yang nyata adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan berdasarkan pada tugas, wewenang dan kewajiban yang senyatanya
telah ada dan berpotensi untuk hidup dan bertumbuh-kembang sesuai dengan potensi dan
kekhasan daerah. Sedangkan prinsip otonomi yang bertanggung-jawab adalah otonomi
yang dilaksanakan dengan benar sejalan dengan tujuan dan maksud diberikannya otonomi
tersebut, yaitu untuk memberdayakan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan
rakyat. Sehingga, selain aspek politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, juga perlu
dipertimbangkan persyaratan lainnya yang memungkinkan suatu daerah mengembangkan
kemampuannya untuk menyelenggarakan dan mewujudkan tujuan dibentuknya daerah
dan diberikannya otonomi kepada daerah tersebut. Di antara faktor-faktor lainnya yang
turut menentukan, antara lain: kemampuan ekonomi, potensi daerah, luas wilayah, dan
kependudukan.
Sejalan dengan tujuan nasional, kepentingan daerah untuk mengembangkan
potensi daerah guna memajukan kesejahteraan rakyat tersebut diselenggarakan dengan
tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Sehingga, pola hubungan pemerintahan yang hirarkis antara pemerintah pusat,
Provinsi dan Kabupaten/Kota perlu tetap diperhatikan dalam penyelenggaraan otonomi
daerah. Selain itu juga perlu diperhatikan keserasian hubungan dan kerjasama antar daerah
untuk secara bersama meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mencegah terjadinya
ketimpangan pembangunan.
633
II.
634
PANDANGAN DAN PENDAPAT
DPD-RI telah mengunjungi daerah calon Kabupaten Simalungun Hataran yang
akan dibentuk sebagai pemekaran dari Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara
pada tanggal 24 September 2013. Kunjungan kerja ke daerah tersebut dilakukan dalam
rangka menindaklanjuti berkembangnya aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah yang
menghendaki penyelenggaraan otonomi di daerah calon Kabupaten Simalungun Hataran.
Hasil kunjungan kerja tersebut selanjutnya dibahas secara intensif dan komprehensif dalam
persidangan DPD-RI.
Adapun Pandangan dan Pendapat DPD-RI terhadap usulan pembentukan
Kabupaten Simalungun Hataran sebagai pemekaran dari Kabupaten Simalungun Provinsi
Sumatera Utara, adalah sebagai-berikut:
A.
Pemekaran Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun merupakan dataran tinggi yang memiliki hawa sejuk dan
tanah yang subur sangat cocok untuk lahan pertanian. Kecamatan Silimakuta, Purba,
Harangaol, Olok Silau dan daerah-daerah lain di kawasan ini merupakan pusat pertanian
yang potensial untuk dikembangkan. Jenis tanaman palawija seperti berbagai sayur mayor,
cabe, jagung dan buah-buahan banyak dikembangkan petani di kawasan ini. Tidak hanya
untuk memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga diekspor ke berbagai Negara seperti ke
Singapura, Malaysia, Jepang dan negara-negara Eropa.
Daerah Simalungun Bawah yang berbatasan dengan Kabupaten Serdang Berdagai,
Kabupaten Batubara dan Kabupaten Asahan merupakan dataran rendah yang memiliki
suhu yang agak panas. Di kawasan ini banyak terdapat lahan lahan perkebunan karet dan
kelapa sawit yang cukup luas seperti yang terdapat di Kecamatan Tapian Dolok, Bandar,
Tanah Jawa, Bah Jambi dan kecamatan-kecamatan lainnya.
Bukti bahwa Kabupaten Simalungun merupakan salah satu daerah perkebunan di
Sumatera Utara terlihat sejak memasuki wilayah pemerintahan Kabupaten Simalungun dari
arah Kota Medan. Pandangan kita akan disungguhkan dengan hamparan perkebunan karet
yang cukup luas yang dimiliki oleh perusahaan perkebunan Bridgestone.
Kabupaten Simalungun berada di bagian tengah posisi Sumatera Utara, posisi
strategis Simalungun didukung jalur utama trans Sumatera sehingga menjadikan Simalungun
sebagai daerah satelit baik untuk kepentingan regional, nasional dan internasional.
Kabupaten Simalungun terletak diantara 2,36º - 3,18ºLU dan 98,32º - 99,35º BT,
berada pada ketinggian 20 – 1.400 m diatas permukaan laut. Keadaan iklim Kabupaten
Simalungun bertemperatur sedang, suhu tertinggi terdapat pada bulan Juli dengan ratarata 26,4ºC. Rata-rata suhu udara tertinggi peertahun adalah 29,3ºC dan terendah 20,6ºC.
Kelembaban udara rata-rata perbulan 84,2% dengan kelembaban tertinggi terjadi pada
bulan Desember yaitu 87,42% dengan penguapan rata-rata 3,35mm/hari.
Secara Administratif Kabupaten Simalungun memiliki luas wilayah 4.386,60 Km²
atau 6,12% dari luas Provinsi Sumatera Utara dengan tata pemerintahan yang terdiri dari
31 Kecamatan, 343 desa/nagari, 24 kelurahan dengan jarak rata-rata Ibukota Kecamatan
ke Ibukota Kabupaten antara 13 – 97 km. Kabupaten Simalungun memiliki batas-batas
sebagai berikut:
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo;
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Asahan;
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir.
Jumlah penduduk Kabupaten Simalungun adalah sekitar 818, 104 jiwa dengan ratarata jumlah penduduk 254 orang/km² dan skor pada faktor kependudukan dengan indicator
jumlah penduduk dan kepadatan penduduk adalah 5:3 dengan total skor 90.
Kabupaten Simalungun menyediakan anggaran yang cukup besar di sektor
pendidikan dan berusaha memajukannya, komitmen ini dibuktikan dengan menambah jumlah
sekolah, memperbaiki saran dan prasarana meningkatkan kualitas tenaga pengajar serta
membentuk sekolah unggulan yaitu SMA plus di Pematang Raya, Universitas Simalungun
(USI), Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Sekolah Tinggi Filsafat Theologia (STFT),
St. Yohannes, Akademi Perawat dan Akademi Kebidanan.
Perkembangan pembangunan di berbagai daerah telah memberikan inspirasi
dan semangat bagi masyarakat Kabupaten Simalungun untuk mempercepat pemekaran
wilayah guna mempercepat taraf kehidupan dan kesejahteraannya. Terdapat beberapa
faktor mendasar yang menjadi latar belakang pembentukan calon Kabupaten Simalungun
Hataran diantaranya meningkatkan percepatan kesejahteraan rakyat dengan berangkat
dari pemikiran logis bahwa Kabupaten Simalungun merupakan Kabupaten dengan
sumber daya alam yang melimpah dan belum tergali serta SDM yang memadai disamping
melihat pengalaman pembentukan Kabupaten Simalungun yang merupakan pemekaran
dari Kabupaten Simalungun pada tahun 2003 telah memberikan hasil positif dan semakin
cepatnya peningkatan taraf hidup rakyat, geliat pembangunan semakin terasa manfaatnya
bagi masyarakat, mempercepat tumbuhnya pusat pusat ekonomi baru dengan spread
effect yang menggenjot pertumbuhan ekonomi wilayah, pusat pemerintahan memberikan
pengaruh kedepan dan kebelakang dalam perekonomian lokal sehingga puat pemerintahan
memiliki dampak yang cepat dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, memperkecil
rentang kendali pemerintahan sehingga mendekatkan, mempercepat atau mempermurah
pelayanan publik. Pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran sebagai salah satu solusi
jangka pendek. memberikan keyakinan akan menambah daya saing daerah dan menjadikan
wilayah di Kabupaten Simalungun.
Berdasarkan perkembangan aspirasi masyarakat dan pemerintah daerah yang
diserap oleh DPD-RI serta kunjungan DPD-RI ke Kabupaten Simalungun Hataran, Provinsi
Sumatera Utara, DPD-RI menilai bahwa Kabupaten Simalungun Hataran layak untuk
dimekarkan.
B.
Pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran
Wilayah calon Kabupaten Simalungun Hataran terletak di sebelah Timur Kabupaten
induk Simalungun, calon Kabupaten Simalungun Hataran ini berada pada ketinggian 100
meter diatas permukaan laut dan dilalui oleh sungai Asahan yang hulunya di danau Toba
dan hilirnya di Selat Malaka melewati kota Perdagangan Kecamatan Bandar, terdapat pula
Sunagai Silau di Kecamatan Hotunduhan dima aliran sungai ini akan dimanfaatkan untuk
membangun pembangkit listrik tenaga mikro hydro berkapasitas 10 mega watts, adapun
letak geografis calon Kabupaten Simalungun Hataran terletak pada koordinat 02º35’42’’ 03º17’21’’LU dam 98º 59’30’’ - 99º35’12’’BT.
Dilihat dari letak geografisnya, calon Kabupaten Simalungun Hataran sangat
strategis dan memungkinkan menjadi pusat perdagangan dan pendidikan wilayah pantai
timur Sumatera Utara karena berbatasan langsung dengan Kabupaten Serdang Bedagai,
Kabupaten Batubara, Kabupaten Asahan yang dekat dengan Kota Balai dan Kabupaten
Labuhan Batu Utara.
Calon Kabupaten Simalungun Hataran direncanakan terdiri dari 15 (lima belas)
Kecamatan yaitu:
1. Kecamatan Bandar;
2. Kecamatan Bandar Huluan;
3. Kecamatan Bandar Marsilam;
4. Kecamatan Bosar Maligas;
5. Kecamatan Dolok Batu Nanggar;
6. Kecamatan Gunung Malela;
7. Kecamatan Gunung Malingas;
8. Kecamatan Hatonduhan;
9. Kecamatan Huta Bayu Raja;
10.Kecamatan Jawa Meraja Bah Jambi;
11.Kecamatan Pematang Bandar;
12.Kecamatan Siantar;
13.Kecamatan Tanah Jawa;
14.Kecamatan Tapian Dolok dan
15.Kecamatan Ujung Pandang.
Luas Calon Kabupaten Simalungun Hataran adalah 2.131,235 Km² dengan
jumlah penduduk 541,425 jiwa yang tersebar di 15 Kecamatan. Seperti di daerahdaerah berkembang lainnya, komposisi penduduk berdasarkan suku di calon Kabupaten
Simalungun Hataran sangat beragam. Penduduk asli kabupaten Simalungun adalah suku
Simalungun, Meskipun Kabupaten Simalungun adalah tanah leluhur orang Simalungun
namun belakangan ini secara statistik orang Simalungun adalah penduduk peringkat
mayoritas ketiga di kabupaten Simalungun setelah orang Jawa dan orang yang berasal
dari Toba. Orang Simalungun justru diperkirakan lebih banyak tinggal di luar wilayah
Simalungun. Sedangkan suku pendatang di Simalungun adalah suku Jawa dan suku Batak
Toba disamping suku lain seperti Karo, Melayu, Minang atau Padang, Mandailing, Cina,
India, Pakistan.
Ibukota calon Kabupaten Simalungun Hataran ini direncanakan di Kota Perdagangan.
Kota Perdagangan dalam bahasa Simalungun diambil dari kata Perdagangan yang berarti
“tempat singgah” yaitu tempat persinggahan bagi para saudagar untuk berdagang maupun
bagi orang-orang yang akan berkunjung ke pusat pemerintahan Kerjaan Nagur Raya yang
meliputi daerah pada saat ini disebut dengan Kabupaten Simalungun, Asahan dan Kabupaten
Batubara serta daerah Serdang Bedagai sekarang. Jika dilihat letak geografisnya, Kota
Perdagangan memiliki luas 570 Kilometer bujur sangkar atau 5,22 % dari luas Kecamatan
Bandar yang memiliki luas 109,18 kilometer.
Potensi daerah calon Kabupaten Simalungun Hataran meliputi, antara lain: Potensi
Wisata ago-bahari, kuliner dan budaya, perikanan dan kelautan, peternakan, petanian
jagung, kopi dan kegiatan produksi madu . Dengan potensi tersebut, calon Kabupaten
Simalungun Hataran memerlukan pengelolaan sumber daya alam secara khusus agar
lebih berhasil guna dan berdaya guna. Untuk itu diperlukan penyelenggaraan pemerintahan
635
daerah yang mendukung partisipasi masyarakat daerah secara lebih luas dalam rangka
percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Sedangkan dari tinjauan sosial-budaya dan sosial-politik, pertahanan dan
keamanan, serta kesiapan pembentukan struktur pemerintahan daerah dan sumberdaya
manusia, DPD-RI berpendapat bahwa Kabupaten Simalungun Hataran sebagai pemekaran
dari Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara layak untuk dibentuk sebagai daerah
otonom baru.
Kelengkapan syarat administratif calon Kabupaten Simalungun Hataran sudah
terpenuhi sebagaimana amanat PP No. 78 Tahun 2007. Kelengkapan syarat administratif
dimaksud adalah sebagai berikut
1. Keputusan Gubernur
a. SK Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/422/KPTS/ Tahun 2013 tentang
Persetujuan Pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran di Provinsi Sumatera
Utara;
b. SK Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/422/KPTS/ Tahun 2013 tentang Penetapan
Lokasi Ibukota Kabupaten Simalungun Hataran Berkedudukan di Perdagangan
Kecamatan Bandar;
c. Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/422/KPTS/ Tahun 2013 tentang Cakupan
Wilayah Kabupaten Simalungun terdiri atas 15 (lima belas) Kecamatan, yaitu:
1) Kecamatan Bandar;
2) Kecamatan Bandar Huluan;
3) Kecamatan Bandar Marsilam;
4) Kecamatan Bosar Maligas;
5) Kecamatan Dolok Batu Nanggar;
6) Kecamatan Gunung Malela;
7) Kecamatan Gunung Malingas;
8) Kecamatan Hatonduhan;
9) Kecamatan Huta Bayu Raja;
10)Kecamatan Jawa Meraja Bah Jambi;
11)Kecamatan Pematang Bandar;
12)Kecamatan Siantar;
13)Kecamatan Tanah Jawa;
14)Kecamatan Tapian Dolok dan
15)Kecamatan Ujung Pandang.
d. SK Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/422/KPTS/ Tahun 2013 Tentang Pemberian
Hibah Untuk mendukung Penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten Simalungun
Hataran Sebesar Rp. 5.000.000.000 (Lima Milyar Rupiah) untuk jangka waktu 2
(dua) tahun Berturut terhitung Sejak Peresmian Daerah Otonom Baru Yang Akan
Ditampung Dalam APBD Provinsi Sumatera Utara.
e. SK Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/422/KPTS/ Tahun 2013 Tentang Pemberian
Dukungan Dana Untuk Mendukung Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah
Untuk Pertama Kali Sebesar Rp. 1.500.000.000 (Satu Milyar Lima Ratus Juta
Rupiah) Terhitung Sejak Peresmian Daerah Otonom Baru Yang Akan Ditampung
Dalam APBD Provinsi Sumatera Utara.
f. SK Gubernur Sumatera Utara No. 188.44/422/KPTS/ Tahun 2013 Tentang
Penyerahan Personil dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Kepada Daerah
Otonomi Baru Yang Akan Dimanfaatkan Oleh Kabupaten Simalungun Hataran.
2. Keputusan DPRD Provinsi Sumatera Utara
a. SK DPRD Provinsi Sumatera Utara No. 05/K/2013 Tentang Persetujuan Pemekaran
Kabupaten Simalungun Menjadi 2 (dua) Kabupaten yaitu Kabupaten Simalungun
Sebagai Kabupaten Induk dan Kabupaten Simalungun Hataran Sebagai Daerah
Otonomi Baru.
b. SK DPRD Provinsi Sumatera Utara No. 05/K/2013 Tentang Cakupan Wilayah
Kabupaten Simalungun dengan Ibukotanya Pematang Raya yang terletak di
Kecamatan Raya yang terdiri dari 15 (Lima Belas) Kecamatan, Yaitu:
1) Kecamatan Bandar;
2) Kecamatan Bandar Huluan;
3) Kecamatan Bandar Marsilam;
4) Kecamatan Bosar Maligas;
5) Kecamatan Dolok Batu Nanggar;
6) Kecamatan Gunung Malela;
7) Kecamatan Gunung Malingas;
8) Kecamatan Hatonduhan;
9) Kecamatan Huta Bayu Raja;
10)Kecamatan Jawa Meraja Bah Jambi;
11)Kecamatan Pematang Bandar;
636
12)Kecamatan Siantar;
13)Kecamatan Tanah Jawa;
14)Kecamatan Tapian Dolok dan
15)Kecamatan Ujung Pandang.
c. SK DPRD Provinsi Sumatera Utara No. 05/K/2013 Tentang Pemberian Dana Hibah
Untuk Mendukung Penyelenggaran Pemerintahan Kabupaten Simalungun Hataran
Untuk Jangka Waktu 2 (dua) Tahun Berturut-Turut Terhitung Sejak Peresmian
Daerah Otonomi Baru Yang Akan Ditampung dalam APBD Provinsi Sumatera Utara.
d. SK DPRD Provinsi Sumatera Utara No. 05/K/2013 Tentang Pemberian Dukungan
Dana Dalam Rangka Membiayai Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk
Pertama Kali di Kabupaten Simalungun Hataran Akan Ditampung Dalam APBD
Provinsi Sumatera Utara.
e. SK DPRD Provinsi Sumatera Utara No. 05/K/2013 Tentang Penyerahan Aset,
Kekayaan Daerah Berupa Barang Bergerak, Personilm Dokumen dan Hutang
Piutang Terhadap Provinsi Sumatera Utara Yang Akan Diselesaikan Oleh Kabupaten
Simalungun Hataran Disesuaikan Dengan Peraturan Perundang-Undangan Yang
Berlaku.
f. SK DPRD Provinsi Sumatera Utara No. 05/K/2013 Tentang Penyerahan Sarana
Dan Prasarana Perkantoran Kepada Kabupaten Simalungun Hataran.
3. Keputusan DPRD Kabupaten Simalungun
a. SK DPRD Kabupaten No 11/DPRD/2010 tentang Persetujuan Pembentukan
Kabupaten Simalungun Hataran.
b. SK DPRD Kabupaten No 11/DPRD/2010 tentang Persetujuan Lokasi Ibukota
Simalungun Hataran di Perdagangan Kecamatan Bandar.
c. SK DPRD Kabupaten No. 21/DPRD/2007 tentang Persetujuan Pemberian Dukungan
Dana Penyelenggaran Pemerintahan Kabupaten Simalungun Hataran Untuk Jangka
Waktu 2 (dua) Tahun Berturut-Turut.
d. SK DPRD Kabupaten No 11/DPRD/2010 tentang Pemberian Dukungan Dana Dalam
Rangka Pembiayaan Kepala Daerah Untuk Pertama Kali di Kabupaten SImalungun
Hataran.
e. SK DPRD Kabupaten No 11/DPRD/2010 tentang Persetujuan Pelepasan Kecamatan
Yang Menjadi Cakupan Wilayah Kabupaten Simalungun Hataran yaitu:
1) Kecamatan Bandar;
2) Kecamatan Bandar Huluan;
3) Kecamatan Bandar Marsilam;
4) Kecamatan Bosar Maligas;
5) Kecamatan Dolok Batu Nanggar;
6) Kecamatan Gunung Malela;
7) Kecamatan Gunung Malingas;
8) Kecamatan Hatonduhan;
9) Kecamatan Huta Bayu Raja;
10)Kecamatan Jawa Meraja Bah Jambi;
11)Kecamatan Pematang Bandar;
12)Kecamatan Siantar;
13)Kecamatan Tanah Jawa;
14)Kecamatan Tapian Dolok dan
15)Kecamatan Ujung Pandang.
f. SK DPRD Kabupaten No 11/DPRD/2010 tentang penyerahan Kekayaan Daerah
Yang Dimiliki dan Dikuasai Berupa barang Bergerak dan Tidak bergerak, Personil,
Dokumen dan Hutang Piutang Yang Akan Dimanfaatkan Oleh Kabupaten Simalungun
Hataran.
4. Keputusan Bupati Simalungun
a. SK Bupati Simalungun No 188.45/2973 – Adpemum tentang Persetujuan Nama
Calon Kabupaten Hasil Pemekaran Menjadi Kabupaten Simalungun Hataran.
b. SK Bupati Simalungun No 188.45/2973 – Adpemum tentang Lokasi Calon Ibukota
Kabupaten Simalungun Hataran Yaitu Di Perdagangan Kecamatan Bandar.
c. SK Bupati Simalungun No 188.45/2973 – Adpemum tentang Persetujuan Pelepasan
Kecamatan Yang Menjadi cakupan Wilayah Kabupaten SImalungun Hataran Yaitu:
1) Kecamatan Bandar;
2) Kecamatan Bandar Huluan;
3) Kecamatan Bandar Marsilam;
4) Kecamatan Bosar Maligas;
5) Kecamatan Dolok Batu Nanggar;
6) Kecamatan Gunung Malela;
7) Kecamatan Gunung Malingas;
8) Kecamatan Hatonduhan;
637
III.
638
9) Kecamatan Huta Bayu Raja;
10)Kecamatan Jawa Meraja Bah Jambi;
11)Kecamatan Pematang Bandar;
12)Kecamatan Siantar;
13)Kecamatan Tanah Jawa;
14)Kecamatan Tapian Dolok dan
15)Kecamatan Ujung Pandang.
d. SK Bupati Simalungun No 188.45/2973 – Adpemum tentang Pemberian Hibah
Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Penyelenggaraan Pemerintahan
Daerah Kabupaten Simalungun Hataran Selama 3 (tiga) Tahun Angggaran Sejak
Diresmikannya Kabupaten Simalungun Hataran Sebesar Rp.5.000.000,- (Lima
Milyar Rupiah) Setiap Tahun Anggaran.
e. SK Bupati Simalungun No 188.45/2973 – Adpemum tentang Persetujuan Pemberian
Dukungan Dana Dalam Rangka Membiayai Pemilihan Kepala Daerah Untuk
Pertama Kali di Kabupaten Simalungun Hataran.
f. SK Bupati Simalungun No 188.45/2973 – Adpemum tentang Persetujuan Penyerahan
Kekayaan Daerah Yang Dimiliki dan Dikuasai Berupa Barang Bergerak dan Tidak
Bergerak, Personil, Dokumen dan Hutang Piutang Yang Akan Dimanfaatkan Oleh
Kabupaten Simalungun Hataran.
g. SK Bupati Simalungun No 188.45/2973 – Adpemum tentang Persetujuan Penyerahan
Sarana dan Prasarana Perkantoran Yang Akan Dimanfaatkan Oleh Kabupaten
Simalungun Hataran.
C.
Hasil Kajian Perundang-undangan
Pada prinsipnya, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
pembentukan calon Kabupaten Simalungun Hataran telah memenuhi persyaratan
administratif, teknis, dan fisik kewilayahan.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil kajian dan kunjungan lapangan pada tanggal 24 September
2013, DPD-RI berpandangan bahwa pada prinsipnya calon Kabupaten Simalungun Hataran
sebagai pemekaran dari Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara, adalah layak
untuk menjadi daerah otonom baru.
Apabila Kabupaten Simalungun Hataran ini ditetapkan sebagai daerah otonom
baru, maka DPD-RI menyampaikan beberapa rekomendasi, antara lain: Pertama, Perlu
penyediaan sarana dan prasarana transportasi khususnya yang dapat menghubungkan
antar kecamatan. Sarana dan prasarana transportasi ini diharapkan dapat menjadi skala
prioritas bagi pemerintahan calon Kabupaten Simalungun Hataran, yang pada gilirannya
dapat membawa dampak positif dalam kelancaran arus barang, jasa, dan penumpang
dalam upaya peningkatan sektor perekonomian dan sektor lainnya.
Kedua, pengembangan potensi-potensi yang terdapat pada kedua wilayah,
yakni Kabupaten Induk dan Kabupaten Simalungun Hataran diharapkan dapat dilakukan
oleh masing-masing Pemerintah Daerah secara terpadu. Sinergi ini dapat dihasilkan
melalui pemilihan berbagai bentuk kerjasama yang saling menguntungkan dengan tetap
memperhatikan faktor-faktor keunggulan masing-masing daerah.
Ketiga, pengisian personil di calon Kabupaten Simalungun Hataran perlu
mempertimbangkan daerah asal, dan kualifikasi yang memadai disesuaikan dengan
formasi jabatan dan kebutuhan serta mempertimbangkan rasio jumlah penduduk di calon
Kabupaten Simalungun Hataran sehingga pegawai yang akan ditempatkan di calon
Kabupaten Simalungun Hataran memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk membangun
daerah otonom baru tersebut.
DPD RI menyampaikan rekomendasi ini kepada DPR RI untuk ditindaklanjuti dalam
pembahasan bersama dengan DPR RI dan Pemerintah RI terhadap Aspirasi Masyarakat
dan Daerah tentang Pembentukan Kabupaten Simalungun Hataran sebagai Pemekaran
dari Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara.
IV.
PENUTUP
Demikianlah Pandangan dan Pendapat DPD-RI ini disampaikan kepada DPR-RI
dalam rangka pemenuhan kewajiban konstitusional DPD-RI untuk memberikan pandangan
dan pendapat serta turut-serta dalam pembahasan RUU yang berkaitan dengan
pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah, yaitu Pembentukan Kabupaten
Simalungun Hataran sebagai Pemekaran dari Kabupaten Simalungun di Provinsi Sumatera
Utara.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 1 Oktober 2013
PIMPINAN
DEWAN PERWAKILAN DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
PIMPINAN
Ketua,
H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA.
Wakil Ketua,
Wakil Ketua,
GKR. HEMAS
Dr. LAODE IDA
639
640
Download