TATA IBADAH Pertukaran Pelayan Firman Gereja Anggota PGI dalam rangka HUT ke-60 PGI (25 Mei 1950 – 25 Mei 2010) Hari Minggu Oikoumene Indonesia Minggu, 23 Mei 2010 Tema: TUHAN ITU BAIK KEPADA SEMUA ORANG (Mazmur 145:9a) PERSEKUTUAN GEREJA - GEREJA DI INDONESIA Jalan Salemba Raya no. 10 Jakarta Pusat 10430 Telp. 021-3150455, 021-3908119-20 Fax. 021-3150457 1 PENJELASAN TATA IBADAH 1. Tata Ibadah Minggu Oikoumene ini menggunakan Tata Ibadah dari Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS). Gereja Kristen Protestan Simalungun menjadi anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia pada tahun 1963. Saat ini GKPS terdiri atas 630 jemaat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia khususnya Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali yang diintegrasikan ke dalam 120 Resort dan 7 Distrik. GKPS berkantor pusat di: Gereja Kristen Protestan Simalungun Jl. Pdt. J. Wismar Saragih PO BOX 101 Pematangsiantar 21142 2. Nyanyian dalam Tata Ibadah ini dapat diganti dengan nyanyian yang biasa dipergunakan oleh gereja masing-masing. Singkatan yang digunakan: P = Pemimpin (Pendeta), J = Jemaat, KJ = Kidung Jemaat 3. Pesan Bulan Oikoumene 2010 dari MPH PGI sebaiknya dibacakan pada Kebaktian Minggu Oikoumene tanggal 23 Mei 2010 atau pada kesempatan Kebaktian Oikoumene lainnya. 4. Spanduk Bulan Oikoumene dengan tema dapat dibuat dan dipasang di tempat yang mudah dibaca warga jemaat. 5. Perayaan Bulan Oikoumene merupakan peringatan HUT PGI ke-60 yang jatuh pada tanggal 25 Mei 2010. Bidang Koinonia PGI 2 TATA IBADAH PERAYAAN BULAN OIKOUMENE 2010 Menurut Tata Ibadah Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) Minggu, 23 Mei 2010 ============================================== PERSIAPAN - Doa Konsistori - Prosesi para pelayan memasuki ruang ibadah IBADAH 1. VOTUM – INTROITUS - DOA P : Marilah kita berdiri! Di dalam nama Allah Bapa, dan Tuhan Yesus Kristus, serta Roh Kudus, Pencipta langit dan bumi. J : Amin. P : Hatiku siap, ya Allah, aku mau menyanyi, aku mau bermazmur. J : Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar. P : Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN, J : Dan aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa; P : Sebab kasih-Mu besar mengatasi langit, dan setia-Mu sampai ke awan-awan. J : Tinggikanlah diri-Mu mengatasi langit, ya Allah, P : Dan biarlah kemuliaan-Mu mengatasi seluruh bumi. P+J : (Menyanyikan) P : Marilah kita berdoa Ya Tuhan Allah Yang Maha Mulia, Allah semesta alam. Dengan segenap hati, kami hendak memuliakan Engkau, 3 meninggikan nama-Mu, bermazmur bagi-Mu dalam ibadah Bulan Oikumene Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia yang telah Engkau sertai selama 60 tahun. Kiranya Roh Kudus menuntun ibadah ini sebagai pujian dan ucapan syukur kami terhadap anugerah-Mu yang sungguh agung. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin. - Jemaat duduk kembali 2. BERNYANYI 3. PENGAMPUNAN DOSA P : Marilah kita berdiri. 4 J : P : J : P : J : P : Kita berdoa untuk mengaku dan memohon keampunan dosa kita! Ya Tuhan Allah Yang Mahakuasa, kami mengaku, bahwa kami telah berbuat dosa baik dalam pikiran, perbuatan maupun melalui perkataan. Banyak hal yang belum kami lakukan yang seharusnya menjadi tanggung jawab kami, sehingga kami sesungguhnya layak menerima hukuman. Dengan segala kerendahan hati kami datang ke hadapanMu membawa segala dosa kami. Ya Tuhan Allah, kasihanilah! (Menyanyikan Kidung Jemaat No. 29:1) Di muka Tuhan Yesus betapa hina diriku, kubawa dosa-dosaku di muka Tuhan Yesus. Engkau telah menganugerahkan waktu dan masa kepada kami, akan tetapi kami lebih banyak menggunakannya untuk kepentingan kami sendiri daripada melakukan kehendak-Mu. Kami sering melalaikan tanggung jawab kami dan kurang berani memikul salib karena enggan menanggung resiko. Kami memohon, kiranya Tuhan membebaskan kami dari rasa takut dan kuatir. Ya Tuhan Allah, kasihanilah kami! (Menyanyikan Kidung Jemaat No. 29:2) Di muka Tuhan Yesus tersungkur kar’na dosaku. kubuka kerinduanku di muka Tuhan Yesus. Ya Tuhan Allah Bapa Surgawi, sumber segala rahmat yang kekal. Dalam kerendahan hati kami mengaku bahwa kehidupan kami sering tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Secara sadar atau tidak, kami sering tidak memperhatikan dan memperdulikan sesama kami. Tanggung jawab kami selaku anggota jemaat untuk bersekutu, bersaksi dan melayani sering kami lupakan. Ya Tuhan Allah, kasihanilah kami! (Menyanyikan Kidung Jemaat No. 29:3) Di muka Tuhan Yesus ‘ku insaf akan salahku; bertobat kini hatiku di muka Tuhan Yesus. Saat ini kami datang bersujud di hadapan Tuhan, memohon keampunan dosa serta berjanji bahwa kami bersedia untuk Tuhan barui. Kiranya RohMu senantiasa 5 J : P : J : memimpin kami, sehingga kami mampu untuk melakukan kehendak-Mu. Ya Tuhan Allah, kasihanilah kami!. (Menyanyikan Kidung Jemaat No. 29:1) Di muka Tuhan Yesus betapa hina diriku, kubawa dosa-dosaku di muka Tuhan Yesus. Dengarlah Firman Tuhan yang menjanjikan keampunan dosa: “Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habishabisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu.” (Ratapan 3:22-23). Kemuliaan bagi Allah di tempat Yang Mahatinggi. (Menyanyikan) -Jemaat duduk kembali4. BERNYANYI 6 5. PEMBACAAN FIRMAN TUHAN P : Dengarkanlah Firman Tuhan yang menjadi nats bacaan Minggu ini, tertulis dalam Mazmur 57:1-4. (Pembacaan diakhiri dengan kata Amin, kemudian Pemimpin mengatakan: Berbahagialah orang yang mendengarkan Firman Tuhan dan yang memeliharanya.) J : (Menyanyikan) 6. BERNYANYI 7 7. PENGAKUAN IMAN (Niceanum) P : Marilah kita berdiri! Kita mengikrarkan Pengakuan Iman kita, bersama-sama dengan orang percaya di segala tempat, di sepanjang zaman dan masa: P+J : Aku percaya kepada satu Allah, Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta langit dan bumi, segala yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Dan kepada satu Tuhan, Yesus Kristus Anak Allah yang tunggal, yang lahir dari Sang Bapa sebelum ada segala zaman, Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah yang sejati dari Allah yang sejati, diperanakkan bukan dibuat, sehakekat dengan Sang Bapa, yang dengan perantara-Nya segala sesuatu dibuat; yang telah turun dari surga, untuk kita manusia dan untuk keselamatan kita, dan menjadi daging oleh Roh Kudus dari anak dara Maria, dan menjadi manusia, yang disalibkan bagi kita, di bawah pemerintahan Pontius Pilatus, menderita dan dikuburkan; yang bangkit pada hari ketiga, sesuai dengan isi Kitab-kitab, dan naik ke surga; yang duduk di sebelah kanan Sang Bapa, dan akan datang kembali dengan kemuliaan untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati ; Yang Kerajaan-Nya takkan berakhir. Aku percaya kepada Roh Kudus, yang jadi Tuhan dan yang menghidupkan, yang keluar dari Sang Bapa dan Sang Anak, yang bersama-sama dengan Sang Bapa dan Sang Anak disembah dan dimuliakan, yang telah berfirman dangan perantaraan para nabi. Aku percaya satu Gereja yang kudus dan Am dan Rasuli. Aku mengaku satu baptisan untuk pengampunan dosa. Aku menantikan kebangkitan orang mati, dan kehidupan di zaman yang akan datang. Amin. (Jemaat duduk kembali) 8. ACARA KHUSUS - Pembacaan Pesan Bulan Oikumene - Persembahan Paduan Suara/Vocal Group - .................................................................. 8 9. BERNYANYI : 10. DOA SYAFAAT DAN DOA BAPA KAMI P : Marilah kita berdiri! Marilah kita berdoa! (Mendoakan): - PGI - Program-program PGI - Program-program PGI Wilayah/SAG - Pergumulan Gereja setempat - Bangsa dan Negara - Dan lain-lain (Diakhiri dengan kata Amin, dilanjutkan dengan Doa Bapa Kami:) Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah nama-Mu J : Ajarilah kami Tuhan untuk menguduskan nama-Mu, yaitu dengan mendorong kami supaya senantiasa setia mendengarkan dan melakukan Firman-Mu di dalam kehidupan kami. 9 P : J : P : J : P : J : P : J : P : J : Datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di surga. Kiranya Roh-Mu yang kudus berdiam di dalam hati kami, supaya kami dikuatkan untuk menyatakan tanda-tanda Kerajaan-Mu dan melakukan kehendak-Mu di bumi melalui ketaatan dan perbuatan kami sehari-hari. Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya. Ajarilah kami supaya lebih sungguh mengenal dan mempercayai bahwa hanya Engkau saja sumber kehidupan kami, sehingga kami senantiasa mensyukuri pemberianMu yang telah dan yang akan Engkau berikan kepada kami. Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami. Ajarilah kami supaya mampu saling mengasihi seperti Engkau telah mengasihi kami, supaya kami dapat berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepada kami. Kuatkanlah kami untuk selalu mentaati-Mu dan mengasihi sesama kami. Janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat. Engkaulah Tuhan yang memelihara dan memimpin kami supaya mampu manjauhkan diri dari dosa dan jerat iblis ; Engkau juga yang menyertai kami, supaya menang melawan segala pencobaan. Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan, dan kuasa, dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin (Menyanyikan:) 10 11. BERNYANYI 12. KHOTBAH: Lukas 12:1-12 13. PERSEMBAHAN (Kolektan datang ke depan altar) P : Sebelum kita mengumpulkan persembahan, marilah kita mendengarkan firman Tuhan yang menjadi dasar bagi kita untuk memberikan persembahan sebagaimana tertulis di dalam Mazmur 50:14, “Persembahkanlah syukur kepada Allah, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi.” (Setelah pembacaan nas di atas, Pemimpin mengundang jemaat untuk memberikan persembahan dengan mengatakan: Sekarang marilah kita mengumpulkan persembahan kita. (Pemimpin menyerahkan kantong persembahan kepada kolektan, persembahan dikumpulkan, setelah pengumpulan kemudian diantar ke depan, diterima oleh Pemimpin) 11 14. DOA PERSEMBAHAN - DOA PENUTUP - BERKAT P : Marilah kita berdiri! Kita berdoa untuk menyerahkan persembahan kita kepada Tuhan: Ya Tuhan Allah, Bapa Yang Mahamurah, sumber segala berkat. Kami bersyukur kepada-Mu karena Engkau senantiasa melimpahkan berkat-Mu yang mencukupi segala kebutuhan kami. Saat ini kami mempersembahkan hidup dan harta milik kami yang barasal daripada-Mu. Berkati dan kuduskanlah persembahan ini untuk kemuliaan nama-Mu. Kiranya Roh Kudus mengajar kami untuk melihat dan menyadari serta mensyukuri berkat-Mu yang melimpah, baik yang telah kami terima maupun yang akan Engkau berikan kepada kami, sehingga hati kami tulus memberikan persembahan yang benar di hadapanMu. Terimalah persembahan dan doa ini, di dalam nama Anak-Mu Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin. J : (Menyanyikan Kidung Jemaat No. 367:1) Pada-Mu Tuhan dan Allahku, kupersembahkan hidupku Dari-Mu jiwa dan ragaku, hanya dalam-Mu ku teduh Hatiku yang Engkau pulihkan, pada-Mu juga kuberikan. P : Pulanglah dengan damai sejahtera dan terimalah berkat dari Tuhan Allah: “TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau. TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia. TUHAN menghadapkan wajah-Nya dan memberi engkau damai sejahtera.” Amin J : (Menyanyikan) Ibadah Selesai – saat teduh – salam persekutuan 12 Sejarah Singkat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) 1. Awal Masuknya Injil Pendeta August Theis seorang missionaris Eropa, datang ke Simalungun (wilayah yang terletak di Propinsi Sumatera Utara) untuk memberitakan Injil setelah menerima telegram dari pimpinan Rheinische Missionsgesellschaft (RMG). Pada tanggal 02 September 1903, dia tiba di Pematangraya untuk memulai missi di antara orang Simalungun. Dengan demikian, tanggal 2 September ditetapkan sebagai hari jadi GKPS dan setiap tahun seluruh jemaat merayakannya melalui suatu pesta yang disebut “pesta olob-olob” (sukacita) sebagai ungkapan syukur atas masuknya Injil ke tanah Simalungun. Secara efektif, missi zending mulai berjalan pada tahun 1904 oleh Pendeta August Theis di Pematangraya dan Pendeta Guillaume di Purba Saribu (wilayah Barat Simalungun). Namun tidak seorangpun orang Simalungun yang dibaptis hingga tahun 1909 di Pematangraya. Pada tahun yang sama, akhirnya barulah terjadi pembaptisan pertama atas 38 orang Simalungun. Hingga tahun 1910, sebanyak 17 Gereja telah berdiri di wilayah Simalungun sebagai embrio dari GKPS. Pada mulanya, missi dijalankan dengan menggunakan bahasa Toba. Sikap resistansi orang Simalungun terhadap hal-hal yang baru dan juga terhadap Barat, ditambah lagi dengan penggunaan bahasa Toba yang kurang dimengerti mengakibatkan lambatnya perkembangan Injil dan pertumbuhan Kekristenan di tengah-tengah orang Simalungun. 2. Awal Perkembanngan Pada tanggal 01 September 1928, Pesta Perak 25 Tahun Injil di Simalungun dilaksanakan di Pematangraya. Pada saat itu, para Guru Zending dan Penatua bersepakat mendirikan suatu Komite yang bertugas untuk menerjemahkan buku-buku yang berhubungan dengan pelayanan jemaat ke dalam bahasa Simalungun. Komite ini menerbitkan buku nyanyian “Haleluya” dan renungan harian “Manna”. Pada tanggal 15 Nopember tahun yang sama, berdirilah suatu kumpulan yang disebut "Kongsi Laita" (laita berarti ‘ayo pergi‘) di Sondiraya oleh beberapa anggota jemaat yang ada di Pematangraya untuk mengajak 13 orang Simalungun memberitakan Injil kepada orang-orang yang belum menerima Kristus. 3. Awal Kemandirian Pada tanggal 26 September 1940, gereja-gereja yang ada di Simalungun ditetapkan menjadi satu Distrik di HKBP. Duabelas tahun kemudian tepatnya tanggal 05 Oktober 1952, Sinode Distrik diadakan untuk mempersiapkan pemisahan atau kemandirian gereja Simalungun dari HKBP, dan disebut HKBPS (HKBP –Simalungun). HKBPS mengorganisasikan diri pada tanggal 30 Nopember 1952 dan kantor pusatnya didirikan di Jalan Sudirman Pematangsiatar . Akhirnya HKBPS berubah nama menjadi Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS) pada tanggal 01 September 1963. Dalam rangka meningkatkan pelayanan pendidikan, GKPS mendirikan Pusat Pendidikan di Sondiraya lengkap dengan asrama puteri dan putera. GKPS juga mendirikan suatu Pusat Pelatihan dan Pembangunan di Pematangsiantar pada tanggal 01 Januari 1964 yang dinamakan PELPEM GKPS. 4. Keberadaan Saat Ini GKPS diterima menjadi anggota Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) pada tahun 1963. Saat ini GKPS terdiri dari : 630 jemaat yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia khususnya Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Bali yang diintegrasikan ke dalam 120 Resort dan 7 Distrik. Statistik Keanggotaan : 218.331 jiwa dan 51. 393 KK Pelayan : 182 Pendeta dan 79 Penginjil; 6.418 Penatua dan 5.826 Syamas (Diaken) Pimpinan Pusat : Ephorus: Pdt. Belman P. Dasuha Sekretaris Jenderal: Pdt. M. Rumanja Purba Kantor Pusat : Jl. Pdt. J. Wismar Saragih PO BOX 101 Pematangsiantar 21142 Email: [email protected] Website : http://www.gkps.or.id 14 Tentang PGI Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia berdiri 25 Mei 1950. Saat itu, gereja-gereja di Indonesia mempunyai visi baru tentang persekutuan umat Kristen, yaitu gereja yang esa. Visi yang sama juga sedang berkembang di dunia international. Kehadiran PGI dibutuhkan terutama sebagai tempat bermusyawarah & berusaha bersama menampilkan keesaan gereja bagi anggotanya yang sekarang berjumlah 88 sinode. PGI hadir sebagai suatu gerak dan bukan sekadar ada saja. Persekutuan ini penuh dengan aksi dan dinamika, karyanya diarahkan pada penyelamatan dunia dengan manusia yang mendiaminya. Landasannya ialah keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan. PGI memakai lambang yang sama dengan Dewan Gereja-Gereja se-Dunia (DGD), menandai keesaan dalam usaha, kerja dan doa. Lambang ini adalah salah satu lambang tertua dari gereja, berupa: sebuah Kapal yang tengah berlayar di seluruh perairan dunia dengan muatan tertentu yaitu Iman, Persekutuan dan Pengharapan. Di tengah-tengah kapal OIKOUMENE itu tertanam sebuah Salib. Kapal ini mengingatkan kita akan kapal yang dipergunakan Tuhan Yesus dan murid-murid hampir dua ribu tahun silam. Apa itu Oikoumene? Kata oikoumene berasal dari bahasa Yunani: oikos “rumah”, menos “tinggal”. Dalam kamus Yunani yang disusun oleh Barclay M. Nelwan Jr., “dunia” antara lain diterjemahkan sebagai kerajaan Romawi, didiami manusia. Pernah juga diartikan “dunia yang beradab”. Pengertian Kristen dalam hal ini berarti dunia yang termasuk Kerajaan Kristus. Dan pekerjaan yang bersifat oikoumenis berarti pekerjaan yang meliputi keseluruhan dunia Kristen. Bagian yang terpenting yang ditampilkan dalam pekerjaan oikoumenis ialah persatuan dan persekutuannya, sekalipun ada perbedaan antara gereja-gereja Kristen. Oikoumene berhak menyebut dirinya oikoumene sejauh keberadaannya berfungsi memberitakan Injil dan bersaksi di dalam dunia. 15 16