HUBUNGAN ANT ARA TING KAT RELIGIUSIT AS DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SISWA SMA ADI LUHUR JAKARTA TIMUR llitt•riina Oleh: NURHAYATI N1!vl:102070025973 Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana psikologi r--··---·-·· -·-· ·-·-----·-·····-······--·······--1 I I I. -. - \ FAKULTAS PSIKOLOGJ'.__ __________L~--------r·,~-·-j UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAI<ARTA 1429 HI 2008 M HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU SEKSUAL P ADA REMAJA SISWA SMU ADI LUHUR JAKARTA TIMUR Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Psikologi Oleh: NURHAYATI NIM : 101.070025973 Di Bawah Bimbingan Pemb· bing I ~~ rs. S. Sulistiyono, M.Si __ NIP. 131472258 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAY ATULLAH JAKARTA 1429 HI 2008 M · PENGESAHAN PANITIA UJIJ.\1N Skripsi yang berjudul HUBUNGAN ANTARA TINGKAT RELIGIUSITAS DENGAN PERILAKU SEKSUAL PADA REMAJA SMA ADI LUHUR JAKARTA TIMUR telah diujikan dalarn sidang rnunaqasyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 Mei 2008. Skripsi ini telah diterirna sebagai salah satu syarat untuk rnernperoleh gelar Sarjana Psikologi Jakarta, 29 Mei 2008 Sidang Munaqasyah Sekretaris Merangkap Anggota Hartati M.Si 938 Ora. Zahi i:avah. M.Si Nip. 1502387 . Anggota: Penguji II ..( - Pernbi bing I :.....--0 . S. Sulistiyono, M.Si Nip. 131472258 . Diana Mutiah, M.Si Nip. 150277469 I I / J?lifa/i~frl; /ie':firman. u ::il'en:ftf!HI tiaaf0'.1e1:!P ttari tityJ- tityJ,,jokn:Jan <ilantara mere/Za lieliertyJ« oran,,j u11tu£ memperaalampen:Jetaliuan mere/Za te11tan,,j ~~ama <fan u11tu/Z memlieriperbt,,jatan lftpaaa £aum11ya tyJ«lilfa mere/Za tefa/i /iftm!iali lftpaaanya, .FUJ'ayamere/Zaitu <ftyJtrtme11j~adlri. " Oran"yans lie11mssalliu11ya aaalaliorm'!Yyans tiaa£ memifi# ta/il,r terlia<ftyJ J?lifa/i. ~aat :?lffa/imefimpali/Zan pe11,,jetaliuan- ~a, ia dtyJ me11yamliut11ya. Thaup itu u11tu£1ieruliali. £esempur11aanj•un lianyaa<f/1at ~ ) terai/iji/Za serin,,j mela/Zu/Zanperulia/ian. karya sederliana inf dfpersem.balikan teruntuk: Ylyaliandiz Wm) Ifiundil,, Serta XakaE,..71£lt.€ dizn X'!J'om:J'.kan f ercinta ABSTRAK A. B. C. D. Psikologi Nurhayati 29 Mei 2008 "Hubungan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja Siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur". E. Viii+ 80 F. Masa Remaja merupakan masa transisi, masa terjadinya perubahan struktur dan fungsi fisiologis ( kematangan organ-organ seksual). Didalam tubuh remaja sudah berkembang hormon-hormon seks yang membuat tubuh penuh gejolak dan penuh rasa keingintahuan yang besar termasuk keingintahuan tentang seks. Zakiah Drajat menjelaskan bahwa suatu keyakinan yan!~ mencemaskan belakangan ini ialah keberanian sementara remaja mels1kukan pelanggaran susila, bahkan diantara mereka ada yang berpendapat bahwa hubungan antara wanita dan pria tak perlu dibatasi dan dikontrol oleh orimg tua. Remaja yang dengan mudah melakukan pelanggaran susila adalah remaja yang kurang akan pengetahuan agama, norma-norma agama tidak dijalankan dengan baik, kurang mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari, serta rasa keagamaan akan memberikan pengaruh dalam meredam dorongan-dorongan dari perilaku seksual yang menyimpang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur. Sampel dalam penelitian ini diambil dari sebagian populasi yang tEilah ditentukan yaitu sebagian siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur kelas X, XI.XII, sebanyak 100 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah mef:ode korelasional yang lebih pada pengujian hubungan antara dua variab1~.I atau lebih variabel daripada menguji pengaruh suatu intervensi atau perlakuan. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa kuantitatif, yakni jenis analisis yang berupa metode statistik, yang hasilnya disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijelaskan dalam suatu uraian. Diskusi dari hasil penelitian yang peneliti lakukan pada siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat religiusitas dengan perilaku se~:sual. Hal ini disebabkan karena hasil perhitungan dengan menggum3kan analisis Product Moment Pearson diperoleh hasil nilai korelasi (ir-hitung) sebesar 0, 175 lebih kecil dari (r-tabel) sebesar 0, 195. G. Daftar Pustaka (1987-2007) KATA PENGANTAR Bismillahhirohmannirohim Segala puji serta syukur kehadirat Allah SWf yang telah memberikan hidayah serta nikmatnya kepada penulis, sehingga penulis marnpu menyelesaikan skripsi ini dengan penuh rasa syukur. Shalawat serta salam tak lupa penulis haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW , beserta keluarga dan para sahabatnya. l\lhamdulillah, yang tak henti-hentinya penulis haturkan kepadet Allah SWT, karena penulisan skripsi yang telah dibuat dengan memakan waktu yang cukup lama akhirnya dapat terselesaikan juga. Dalam menyusun skripsi ini tidak sedikit hambatan, rintangan c1an tantangan yang penulis temui, tetapi dibalik itu kesuksesan dalam menywmn skripsi ini tidak lepas dari peranan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga semua hambatan, rintangan dan tantangan tersebut dapat penulis atasi dengan baik. Penulis menyadari bahwa tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, motivasi, partisipasi dari berbagai pihak terutama bantuan yann sifatnya moril maupun materil yang tidak ternilai harganya, namun tidak luput pula untaianuntaian doa yang setiap saat diucapkan oleh orang-orang tercinta. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. UCAPAN TERIMA KASIH 1. Oekan Fakultas Psikologi, lbu Ora. HJ.Netty l-lartati, M.Si. 2. Pembantu Oekan Bidang Akademik, lbu Ora. Zahrotun Nihayah, M.Si. 3. Bapak Ors. S. Sulistiyono, M.Si, selaku pembimbing I, dan lbu Ora.Diana Mutiah, M.Si, selaku pembimbing II, yang telah banyak meluangkan waktunya dalam memberikan saran serta bimbingan k•epada penulis. 4. Bapak dan lbu dosen yang telah banyak rnernberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selarna menuntut ilrnu diFakultasPsikologi. 5. Bapak Ors.Abdurrahman Saleh, M.Si, selaku pernbimbing akadernik. 6. Perpustakaan Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UI, dan perpustakaan Nyi Ageng Serang Kuningan yang telah banyak rnembantu secara Fasilitas dan prasarana sehingga p1~nulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 7. Orang tua kami tercinta, ayahanda H. Moch Sani (alrn;1 dan lbunda HJ. Asnayah yang telah memberikan motivasi, serta mendlidik dengan penuh rasa kasih sayang dan curahan doa yang tak h1mti-hentinya kepada penulis sehingga dapat rnenyelesaikan skripsi ini. 8. Kakak, adik yang telah banyak membantu dan rnemberikan semangat kepada Penulis dalarn penulis skripsi ini sehingga dapat terselesaikan juga walaupun cukup rnemakan waktu lama. 9. Keponakanku Alam, Safira, Fakhitah, Afran, dan Oanu yang tercinta. 10. Terima kasih penulis sampaikan juga kepada teman-ternan tercinta angkatan 2002 yang turut rnernbantu, memotivasi penulisan skripsi ini. 11. Tak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada teman dekatku : Lora, Lala, Rita, Tuti, Najat, Dikin, Aflf, Haris serta teman-teman lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu dalam penyelesaian skripsi ini 12. Kepada kepala sekolah Smu Adi Luhur yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 13. Siswa-siswi Adi Luhur Jakarta Timur yang telah bersedia menjadi responden dan menyediakan waktunya untuk mengisi angket penelitian. 14. Terima kasih kepada bu Syariah dan bu Nur atas bantuannya. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat serta dapat dijadikan bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya. Jakarta, April 2008 Penulis DAFTAR TABEL TABEL HA LAMAN 1. Blue print skala tingkat Religiusitas ................................. .49-50 2. Skor skala tingkat Religiusitas ....................................... 51 3. Blue print skala perilaku seksual ..................................... 52 4. Skor skala perilaku seksual . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53 5. Blue print tingkat Religiusitas dan perilaku seksual . . . . . . . . . . . .. 57 pasca try out 6. Latar belakang Responden berdasarkan kelas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61 7. Latar belakang Responden berdasarkan usia ....................... 62 8. Latar belakang Responden berdasarkan Jenis kelamin . . . . . . . . . .. 62 9. Deskripsi statistik perolehan dan teoritik ........................... 63 skor skala tingkat Religiusitas dan skala perilaku seksual I O.Tabel Interpretasi skor tingkat Religiusitas ......................... 64 11.Kategori subyek dalam perolehan skor tingkat Religiusitas ...... 64 12. Tabel Interpretasi skor perilaku seksual ............................ 65 13.Kategori subyek dalam perolehan skor perilaku seksual ......... 66 DAFTAR ISi -lalaman Judul -lalaman Persetujuan ii -lalaman Pengesahan iii \/lotto iv l\bstraksi v Kata Pengantar vi Ucapan Terima Kasih vi-vii Daftar lsi viii-x Daftar Tabel xi BAB 1 PENDAHULUAN 1- 9 1.1. Latar Belakang Masalah .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 1-5 1.2. ldentifikasi Masalah.................. .... .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. .. .. .. .. 5-6 1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah ............. ...... ....... 6-7 1.3.1. Pembatasan Masalah . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. . 6 1.3.2. Perumusan Masalah .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . .. .. .. .. .. . 7 1.4. Tujuan dan Manfaat .. . .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. 7-8 1.4.1. Tujuan penelitian... .... .. .... .. .. .... ... .... .. .. .. . . ...... .. .... 7 1.4.2. Manfaat Penelitian .. .. . .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. . .. . .. .. .. . .. 7-8 1.5. Sistematika penulisan .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. ..... .. .. . .. . .. .... .. .. .. .. . 8-9 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Perilaku Seksual...... .. .. . .. .. .. .. .. .. .. ... .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. . 10-50 10 2.1.1. Pengertian Perilaku Seksual.................................. ... 10-12 2.1.2. Macam-Macam Perilaku Seksual. ............................. 1215 2.1.3. faktor- faktor Penyebab Perilaku Seksual ................... 16-19 2.2. Remaja ............. .................... .. .......... ..... ..... ..... ... ..................... 20 2.2.1. Pengertian Remaja ............................................... 20-21 2.2.2. Ciri-Ciri Remaja ................................................... 21-24 2.2.3. Tugas - tugas Perkembangan Remaja . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . 25-26 2.2.4. Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja ................... 27-29 2.2.5. Kebutuhan - kebutuhan Remaja ............................... 29-30 2.2.6. Pengertian Masa Pubertas ...................................... 30-31 2.2.7. Bahaya - Bahaya kematangan Seksual ..................... 31-32 Pada Masa Pubertas 2.2.8. Perkembangan Seksualitas Pada Masa Rernaja ........... 33-35 2.2.9. Pacaran Dalam Kaea Mata Islam ............................. 35-37 2.3. Religiusitas . . . . .. . . . . .. . . . .. . .. . . . . . . . . . . .. . .. . .. . . .. . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . .. 37 2.3.1. Pengertian Religiusitas ........................................... 37-38 2.3.2. Dimensi- Dimensi Religiusitas ....................................... 38-41 2.3.3. Sumber-Sumber Munculnya Sikap Religiusitas ......... 41-42 2.3.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Religiusitas ......... 42- 46 2.4. kerangka Berfikir .......................................................... 47-50 2.5. Hipotesis .................................................................... 50 BAB 3 METODOLOGI PENDIDIKAN 3.1. Jenis Penelitian .......................................................... 51 3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian... .. . .. . . .. . .. .. . . .. ... 51 3.1.2. Definisi Operasional Variabel .............................. 51 3.2. Populasi .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .. . 52 3.2.1. Sampel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 52 3.2.2. Tehnik Pengambilan Sampel ............................. 52-53 3.3. Pengumpulan Data . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54 3.3.1. Skala Religiusitas ......... ............ ...... ... ......... ... . 54-57 3.3.2. Skala Perilaku Seksual .................. ...... ............. 57-60 3.3.3. Tehnik Uji lnstrumen Penelitian .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .. 60 3.3.3.1. Uji Validitas . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 60 3.3.3.2. Uji Realibilitas ...... . .. .... .. . ... .. ... ..... . .. .... .. 61 3.3.3.3. Uji lnstrumen .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . 62-63 3.4. Tehnik Analisa Data .. .... .... .. .... .. ...... .... .. .. .. .. .. .... ...... 64-65 3.5. Prosedur Penelitian ...... .... .. .. .. .. .... .. ...... ...... .. .... .... .. .. 66 -67 BAB 4 l:>RESENTASI DAN ANALISA DATA 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. 68-74 68-69 4.2. Presentasi Data .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... .... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .... 69 4.2.1. Deskripsi Statistik ........................................... 69-72 4.2.2. Uji Persyaratan .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. . 72 4.2.2.1. Uji Normalitas .. .. .. . . .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. . .... 73 4.2.2.2. Uji Homogenitas .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . ... .... .. ... 73 4.2.2.3. Uji Hipotesis .... .. .... .. ...... ...... ...... ...... ... 74 BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1. Kesimpulan .. .... .. .. .. .. . .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. .. .. .. .. . 75 5.2. Diskusi ...... ...... ...... .... .. .. .. .. ...... ...... ...... .. . ... .... .. .. ... 75-79 5.3. Saran .. . ... .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . . . . ... . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. . .. 79-80 BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perilaku pergaulan siswa ibukota semakin hari semakin mengkawatirkan saja, pola pergaulan yang semakin permisif dengan gaya 11idup bebas model remaja masa kini. Pada dasarnya masa remaja merupakan masa transisi, masa terjadinya perubahan baik fisik, emosional • dan sosial. Didalam tubuh remaja sudah berkembang hormon-hormon seks yang membuat tubuh penuh gejolak dan penuh rasa keingintahuan yang besar termasuk keingintahuan tentang seks (Sarwono, '1986). Horman seks yang salah satu fungsinya adalah dapat membangkitkan nafsu seksualnya sudah mulai berfungsi, sehingga dapat menimbulkan dorongan s.eksual yang akan berpengaruh terhadap tingkah lakunya. Dorongan seksual yang kemudian diikuti oleh aktivitas seksual seperti berkencan, bercumbu, onani, masturbasi sampai melakukan kontak seksual akan dipengaruhi oleh faktor baik dari dalam maupun dari luar. Adapun faktor dari dalam seperti adanya perubahan hormon yang ditandai dengan kematangan seks serta adanya dorongan seksual yang tinggi sehingga tidak dapat terbendung lagi. 2 Faktor dari luar seperti, merebaknya VCD-VCD, bacaan-bacaan porno, gambar-gambar porno ditelepon seluler dengan adegan b1:irhubungan intim yang semakin marak ditayangkan ditelevisi, yang pelakunya itu sendiri adalah kebanyakan para remaja yang masih duduk diban~tku sekolah. Selain itu maraknya warung-warung internet semakin memudahkan untuk mengakses situs-situs porno, serta memudarnya norma-norma agama dimasyarakat dan kurangnya pengawasan atau pengontrol dari orang tua dalam pergaulan, serta kurang ditanamkan ajaran-ajaran atau pengetahuan agama sejak dini. Hal inilah yang menjadi pemicu timbulnya berbagai perilaku seksual yang pada akhirnya berlanjut kedalam hubungan seksual, yang akan berakibat terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan seperti adanya kasus kehamilan diluar nikah, serta meningkatnya kasus aborsi diusia remaja. Menurut Studi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) tahun 2000-2003 sebanyak 30 persen dari sekitar 37 ribu remaja perempuan yang menjadi responden dalam penelitian tersebut mengalami lcehamilan tidak diinginkan. ( Republika, 12 September 2006). 3 Hasil penelitian RSCM dan UI, dalam sehari sekitar 100 kasus aborsi dilakukan oleh remaja diseluruh Indonesia. Artinya, dalam setahun diperkirakan ada 36 ribu janin yang dibunuh. (Poskota, 8 September 2007). Penulis sendiri pernah mengamati fenomena yang ada dilingkungan masyarakat seperti berpegangan tangan didepan umum, rnengendarai motor sambil berpelukan atau memegang kedua paha atau pinm~ang, berjalan sambil memegang pinggang atau tanggan dan merangku1 bahu. Hal tersebut kerap kali dilakukan oleh sebagian remaja sebagai hal yang lumrah. Menurut penelitian dari pusat kesehatan masyarakat UI, Rita Damayanti, (2005) berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 25 persen responden yang diteliti menyatakan hubungan seks boleh saja dilakukan dengan pasangan asal disertai perasaan suka sama suka, begitu lazimnya fenomena tersebut dilingkungan masyarakat hingga seakan luput dari perhati;an baik itu orang tua, guru dan lingkungan sekitar. Zakiah Darajat (2002) menjelaskan bahwa suatu keyakinan yang mencemaskan belakangan ini ialah keberanian sementara remaja melakukan pelanggaran susila, bahkan diantara mereka ada yang berpendapat bahwa hubungan antara wanita dan pria tak perlu dibatasi dan dikontrol oleh orang tua. 4 Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang mudah melakukan pelanggaran susila adalah remaja yang kurang akan pen~1etahuan agama, norma-norma agama tidak dijalankan dengan balk , tidak takut akan kehadiran Tuhan serta tidak mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari yang didasari dengan tingkat religiu1sitasnya. Religiusitas merupakan bentuk pengamalan baik berupa sikap maupun tindakan dari keberagaman seseorang. Religiusitas adalah keadaan dimana individu merasakan dan mengakui adanya kekuatan tertinggi yang menaungi kehidupan manusia, dan hanya kepada-Nya manusia ber!~antung dan berserah diri. Semakin manusia mengakui adanya kekuatan Tuhan dan kekuasaan-Nya, maka akan semakin tinggi tingkat religiusitasnya. Tingkat religiusitas seseorang akan sangat mempengaruhi bagaimana ia bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran-ajaran agama yang dianutnya baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam semua aspek kehidupan. Dengan memiliki tingkat religiusitas yang tinggi dan didasari dengan pengetahuan agama yang cukup maka secara tidak langsung manusia yang seperti itu akan terhindar dari pelanggaran susila, perbuatan keji dan mungkar serta rasa keagamaan akan memberi pengaruh dalam meredam dorongan-dorongan dari perilaku seksual yang menyimpang. 5 Sebaliknya remaja yang kurang membekali dirinya dengan pengetahuan agama, bimbingan dan arahan keagamaan dalam keluar1;1a, tidak adanya pengawasan dalam hal pergaualan, memudarnya norma-norma agama dimasyarakat. Maka kondisi seperti ini akan menjadi salah satu pemicu berkembangnya perilaku remaja yang semakin meningkat dan akan berdampak pada sikap dan perbuatannya, serta lebih memudahkan remaja melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama yaitu salah satunya adalah seks bebas. Oleh karena itu penulis ingin mengetahui secara lebih mendalam apakah ada • Hubungan yang Signifikan Antara Tingkat Religiusitas Dengan Perilaku Seksual Pada Remaja Siswa SMU Adi Luhur Jakarta Timur". 1.2. ldentifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1. Apakah faktor-faktor penyebab dari tingkat religiusitas clan perilaku seksual pada remaja ? 2. Bagaimana gambaran tingkat religiusitas dan perilaku seksual pada remaja ? 3. Apakah memudarnya norma - norma agama dapat menjadikan seseorang melakukan perilaku seksual ? 6 4. Apakah ada hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja ? 1.3. Pembatasan Masalah dan Perumusan Mas;alah 1.3.1. Pembatasan Masalah Mengingat kompleksnya permasalah perilaku seksual padla remaja, perlu dilakukan pembatasan masalah yang akan diteliti. Pembatasan ini dilakukan agar penelitian ini berjalan sesuai dengan apa yang ingin diungkapkan dalam Penelitian ini. Pembatasan masalah yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah untuk Mengetahui hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual. Adapun definisi batasan operasional dari masalah disini adalah : 1. Tingkat Religiusitas adalah: Skor yang diperoleh melalui angket yang diberikan kepada siswa SMA mencakup dimensi-dimensi, akidah, ibadah, amal, ihsan, ilmu. 2. Perilaku Seksual adalah : Skor yang diperoleh melalui angket yang diberikan kepada siswa SMA mencakup macam-macam perilaku seksual, memegang, berpelukan, mencium, petting/bercumbu, ma:;;turbasi/onani, oral seks, hubungan seksual. 7 1.3.2. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : Apakah ada hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur ? 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja siswa SMA Ai Luhur Jakarta Timur ? 1.4.2. Manfaat penelitian Manfaat Teoritis Penelitian ini dapat memberikan kontribusi berupa khasanah pengetahuan dibidang psikologi dan hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dan pembanding untuk penelitian -- penelitian selanjutnya yang relevan. 8 Manfaat praktis 1) Data yang dihasilkan dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan awal guna mencegah terjadinya perilaku seksual yang menyimpang pada masa remaja. 2) Sebagai bahan masukan bagi pendidik seperti guru, orang tua, dan tokoh-tokoh lain yang bertanggung jawab terhadap pembentukan perilaku pelajar khususnya remaja. 1.5. Sistematika Penulisan Penulisan hasil penelitian ini mengacu pada buku pedoman penulisan skripsi fakultas psikologi UIN Jakarta, dengan sistematika sebagai berikut : Bab 1: Pendahuluan, menjelaskan latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan dan rnanfaat penelitian, sisternatika penulisan Bab 2 : landasan teori, mengernukakan kajian teori rnengenai definisi religiusitas, dirnensi-dirnensi religiusitas, faktor-faktor yann rnernpengaruhi religiusitas, definisi perilaku seksual, faktor- faktor perilaku seksual, rnacarnmacam perilaku seksual, faktor-faktor penyebab seksual, definisi remaja, ciriciri rernaja, tugas- tugas perkernbangan rernaja, perubahan tubuh selarna masa remaja, dan kebutuhan - kebutuhan rernaja, definisi rnasa pubertas, 9 bahaya - bahaya kematangan seksual pada masa pubertas, berpacaran dalam kaca mata Islam, perkembangan seksualitas pada masa pubertas. Bab 3 : Metodologi penelitian, mengemukakan jenis penelitian, pengambilan sampel, pengumpulan data, teknik analisa data. Bab 4 : Presentasi dan Analisa Data Bab 5 : Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah penulis lakukan beserta diskusi dan saran. BAB2 KAJIAN PUSTAIKA 2. 1. Perilaku Seksual 2.1.1. Pengertian Perilaku Seksual Sarwono (2005) menjelaskan tentang perilaku sel<sual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, baik dengan lawan jenisnya maupun dengan sesama jenis. Bentuk-bentuk tingkah laku ini bisa bermacam-macam, mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku berkencan, bercumbu, dan bersenggama. Objek seksualnya bisa berupa orang lain, orang dalam khayalan atau diri sendiri. Pemahaman seksualitas sebagai fenomena sosial yang berkembang saat ini, menuntut masyarakat untuk dapat mengerti apa yang dimaksud perilaku seksual itu. Sawitri (2001) menjelaskan bahwa perilaku seksual merupakan suatu perilaku yang dimotivasi oleh keinginan untuk memperoleh kenikmatan seksual. Bachtiar (2004) mengartikan perilaku seksual sebagai penilaku yang didasari oleh dorongan seksual atau kegiatan mendapatkan kesenangan organ ll seksual melalui berbagai perilaku. seperti berfantasi, masturbasi, cium pipi , berpegangan tangan dan sebagainya. Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa perilaku SEiksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis. Adapun bentuk-bentuk aktivitas seksual bermacam-macam mulai dari perasaan tertarik sampai tingkah laku bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, bercumbu, ( bercumbu berat ), onani, masturbasi, oral seks sampai berhubungan seks. Objek seksual dapat berupa orang dalam khayalan atau diri sendiri. Sebagian perilaku seksual yang dilakukan sebelum waktunya justru dapat memiliki dampak psikologis antara lain adalah perasaan malu, ketegangan mental dan kebingungan peran sosial yang tiba-tiba berubah, misalnya pada kasus remaja yang hamil diluar nikah dan kasus aborsi. Belum lagi tekanantekanan baik itu dari orang tua, sahabat dan lingkungan rnasyarakat yang mencela dan menolak keadaan tersebut. Disamping itu tingkat putus sekolah pada remaja yang hamil diluar nikah juga sangat tinggi, hal ini disebabkan rasa malu remaja dan penolakan pihak sekolah menerima kenyataan adanya murid yang hamil diluar nikah. Masalah 12 ekonomi juga akan membuat permasalahan ini menjadi SE~makan rumit dan kompleks. 2.1.2. Macam - Macam Perilaku Seksual Perilaku seksual berdasarkan aktivitas seksual menurut Kinsey (1953) dan Duvall dan Miller (1985) dalam penelitiannya adalah berseintuhan (touching), berciuman (kissing), bercumbu (petting), dan berhubungan kelamin (sexual intercourse). Berdasarkan penelitian tersebut, maka penu1lis menambahkan berbagai macam perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja antara lain : a. Memegang Pada saat menjalani hubungan dengan seseorang hal yang pertama dilakukan oleh pasangannya adalah berpegangan tangan, yang menandakan perasaan sayang terhadap pasanganya, mungkin pada saiat ini sangat wajar dan lumrah dilakukan oleh pasangan - pasangan remaja dalam berpacaran. b. Berpelukan Berpelukan adalah perilaku saling mendekap atau mendekatkan tubuh yang dilakukan dengan kondisi seseorang sudah cukup mengenal pasangannya, sehingg tidak ada perasaan canggung untuk memeluk pasangannya yang pada saat ini hal tersebut sudah sangat wajar dilakukan oleh pasanganpasangan remaja dalam berpacaran. ··• 13 c. Berciuman Ciuman adalah tingkah laku yang dilakukan dengan atau mulut yang bersentuhan dengan anggota tubuh lainnya. Kondisi terse•but dalam berpacaran adalah hal yang pertama dalam kontak fisik yang biasanya dilakukan dengan dasar dorongan seksual yang tinggi. Beirbagai ciuman dilakukan oleh pasangannya mulai dari cium pipi, kening, bibir, sampai payudara dan alat kelamin. Ciuman ini berdampak pada kesehatan yaitu bila salah satu pasangan mempunyai penyakit didaerah sekitar mulut, baik virus ataupun bakteri akan menular kepada pasangannya. d. Petting (bercumbu) Petting adalah melakukan hubungan seksual dengan atau tanpa pakaian tetapi tanpa melakukan penetrasi penis ke dalam vagina, jadi sebatas digesekakan saja kealat kelamin perempuan. Ada pula yang mengatakan petting sebagai bercumbu berat. Biasanya dilakukan sebagai pemanasan sebelum melakukan hubungan seks dengan aktivitas meraba, memegang bahkan mencium, yang berkisar pada payudara dan alat k.elamin. (dalam Diah amaliah, 2005). e. Masturbasi I onani Masturbasi dikenal juga dengan istilah onani yakni melakukan rangsangan seksual khususnya pada alat kelamin, yang dilakukan sendiri dengan berbagai cara (selain berhubungan seksual) untuk tujuan mencapai orgasme. lstilah masturbasi berasal dari bahasa latin yang artinya pencemaran diri. 14 Menurut sejumlah penelitian, sekitar 90% laki-laki bermastrubasi, sedangkan perempuan kira-kira 20-60%. Masturbasi paling banyak dipilih oleh sebagian orang apabila dorongan seksualnya dirasakan sudah tidak dapat dibendung lagi. Kegiatan ini lebih sering terjadi pada masa-masa awal pubertas seseorang. Karena dorongan seksual yang mendesak, sedangkan objek-objek seksual 1tidak ada, masturbasi dipilih sebagai jalan keluarnya. Ketika seseorang memasuki usia kedewasaan, masturbasi secara perlahan-lahan akan berkurang dan tergantikan dengan berhubungan seksual. Walaupun banyak orang merasa bersalah setelah melakukan masturbasi, pada umumnya rnereka akan mengulangi dan melakukannya lagi. Alasanya adalah amain, prktis, dan "sehat", artinya tidak mengandung risiko apa pun dan bagi siapa pun. Sejauh itu secara medis tidak ditemukan efek samping masturbasi. Apabila seseorang merasa ketagihan dengan bennasturbasi, sebaiknya ia mengubah pandangannya terhadap mastrubasi. Contohnya, jika menurutnya bermasturbasi adalah sesuatu yang menyenangkan, dia h:arus mengubahnya menjadi sesuatu yang tidak menyenangkan. Setelah itu, SE!cepatnya mengalihkan dan menggunakan pikirannya pada kegiatan--kegiatan lainnya, seperti berolah raga, menyalurkan hobinya, berkumpul dengan teman-teman, atau membaca bacaan humor. (Ajen Dianawati, 2003). 15 f. Oral seks Oral seks adalah melakukan rangsangan dengan mulut pada organ seks pasangannya. Jika yang melakukan oral seks itu laki-laki disebut adalah cunnilingus. Jika yang melakukan oral seks tersebut perernpuan, disebut adalah fellatio . (Ajen Dianawati, 2003 ). g. Hubungan seksual Hubungan seksual atau yang disebut bersetubuh yang benar menurut etika, moral, dan agama adalah jika dilakukan melalui sebuah ikatan pemikahan antara seorang laki-laki dan perempuan yang dilandasi oleih rasa cinta. Dengan bersetubuh, dua orang akan menjadi satu secara fisik dan emosional. lnilah yang disebut dengan pemenuhan dorongan seksual dalam arti yang sebenamya. Anggapan zaman dulu, seseorang melakukan hubungan seksual demi memperoleh keturunan. Namun, pandangan tersebut sekairang sudah banyak berubah. Banyak pasangan yang merasa bahwa hubungan seksual bukan hanya untuk memperoleh keturunan saja namun ada juga orang yang berhubungan seksual demi mencapai kenikmatan sekejap. (Ajen Dianawati, 2003). 16 2.1.3. Faktor- Faktor Penyebab Perilaku Seksual Peningkatan pada hormon menyebabkan para remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu. Adapun faktor-faktor yang dianggap berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja, menurut Sarwono (2004 ) adalah sebagai berikut : a) Meningkatnya libido seksualitas Perubahan-perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual (libido seksualitas) remaja. Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku seksual tertentu. b) Penundaan usia perkawinan Penyaluran itu tidak dapat segera dilakukan karena adanya penundaaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena adanya undaing-undang tentang perkawinan yang menetapkan menikah (sedikitnya 16 tahun untuk wanita dan19 tahun untuk pria),maupun karena norma sosial yang makin lama makin menuntut persyaratan yang makin tinggi untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan, persiapan mental, dan lain-lain). c) Melanggar larangan-larangan agama Norma-norma agama tetap berlaku. Seseorang dilarang untuk melakukan hubungan seks sebelum menik1;1h. Unt1.1k rernaja yang tidalk menahan diri akan terdapat kecenderungan untuk melanggar larangan - larangan tersebut. 17 d) Kurangnya informasi tentang seks Kecenderungan pelanggaran makin meningkat oleh karena adanya penyebaran informasi dan rangsangan seksual melalui media massa yang dengan adanya teknologi canggih ( Video cassette, VCD-V'CD porno, Telepon Seluler, Internet, dan lain-lain) menjadi tidak terbendung lagi. Remaja yang sedang dalam periode ingin tahu dan ingin rnencoba, akan meniru apa yang dilihat, karena remaja pada umumnya be!um pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya. e) Pergaulan bebas Dipihak lain, tidak dapat dipungkiri adanya kecenderungan pergaulan yang makin bebas antara pria dan wanita dalam masyarakat. Hi:tl ini akibat berkembangnya peran dan pendidikan wanita sehingga kedudukan wanita sejajar dengan pria. Novita Pratiwi (2005) menjelaskan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah selain 6 faktor diatas yaitu : 1. Faktor Agama Orang yang religiusitasnya rendah lebih sering melakukan perilaku seksual pranikah dibandingkan dengan orang yang religius. Religiusitas disini tidak semata - mata aktif rnenjalankan ibadah agarna tapi lebih pada bagairnana ia menghayati nilai-nilai agama itu sendiri. 18 2. Faktor Pendidikan Penelitian Barat menunjukan adanya hubungan antara tin!;Jkat pendidikan dengan perilaku seksual pranikah. Hal itu berkaitan dengan pola pikir mereka. Mereka merasa memiliki pengetahuan tentang perilaku seksual hingga dapat menyalurkan hasrat seksual. 3. Faktor Pergaulan Teman Sebaya Bujukan teman kelompok untuk membuktikan "kejantanan" bisa mendorong terjadinya hubungan seksual sebelum nikah. Remaja cenclerung menentukan standar yang mirip dengan standar teman-temannya. Men~ka cenderung terlibat dalam hubungan seksual bila teman-temannya juga melakukan perbuatan tersebut. 4. Kencan Diusia Muda Remaja yang memulai kencan dan hubungan yang tetap pada usia muda lebih memungkinkan untuk bersikap permisif dan memiliki hubungan seksual dengan banyak partner. 5. Faktor Pengalaman Dalam Berpacaran Pengalaman berpacaran dengan seseorang yang dilakukan sebelumnya akan ikut mempengaruhi sikap permisif seseorang dalam perilaku seksual pranikah. 6. Faktor Usia Remaja menengah dan akhir cenderung lebih permissif dibandingkan rernaja awal. Ada kecendrungan bahwa sernakin rneningkat usia seseorang rnaka 19 tingkat keserbolehan dalam perilaku seksual pranikah juga semakin meningkat. 7. Standar Orang tua dan Persahabatan Orang tua yang bersikap memberi kebebasan pada masailah hubungan seksual pranikah memiliki anak-anak yang berpandangan sama. Keserbabolehan perilaku seksual pranikah pada remaja yang memiliki orang tua yang tidak tegas lebih tinggi dibandingkan dengan remaja yang memiliki orang tua yang biasa-biasa saja. Mutu hubungan orang tua dan anak secara tidak langsung1 dapat mempengaruhi bagaimana perilaku anak. Remaja perempuan yang memiliki hubungan tidak harmonis dengan keluarga lebih memungl<inkan untuk aktif secara seksual. Remaja laki-lal<i yang besar di keluarga broken home biasanya mencari pelarian l<e luar rumah agar mendapatkan kasih sayang dan besar kemungkinan merel<a melakukan hubungan seks pranikah. 8. Penggunaan obat-obat Terlarang Mereka yang menggunakan obat-obat terlarang lebih memungkinkan melakukan hubungan seksual pranikah dari pada orang yang tidal< memakai obat tertarang. 20 2.2. Remaja 2.2.1. Pengertian Remaja Desmita (2005) menjelaskan tentang definisi remaja yaitu Remaja sebagai periode tertentu dari kehidupan manusia merupakan suatu konsep yang relatif baru dalam kajian psikologi. Dinegara-negara barat istilah remaja dikenal dengan "adolescence" yang berasal dari kata dalam bahasa latin "adolesencere" (kata bendanya adolescentia =remaja), yang berarti tumbuh menjadi dewasa atau dalam perkembangan rnenjadi dewa1sa. Zakiah Drajat seperti dikutip Ahmad Azhar Abu Migdad (1!~97) rnendefinisikan remaja adalah anak yang ada pada rnasa peralihan diantara rnasa anak-anak dan rnasa dewasa, dirnana anak-anak rnengalarni perubahan-perubahan cepat di segala bidang. Remaja bukan lagi anak-anak, baik dalam bentuk badan, sikap dan cara berfikir dan bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah rnatang, batasan usia pada masa rernaja 13 tahun dan berakhir kira-kira umur 21 Tahun. Desmita (2005) rnenjelaskan tentang batasan usia rernaja yang urnurn digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga yaitu : 12-15 tahun =masa rernaja awal, 15 -18 tahun = rnasa rerrnaja pertengahan, dan 18 -21 tahun = 21 masa remaja akhir. Tetapi, monks, knoers & haditono, (2001) membedakan masa remaja atas empat bagian, yaitu: (1) masa pra-remaja atau prapubertas (10-12 tahun), (2) masa remaja awal atau pubertas (12-15 tahun), (3) masa remaja pertengahan (15 -18 tahun) dan (4) masa remaja akhir( 1821). Remaja awal hingga remaja akhir inilah yang disebut masa adolescence. 2.2.2. Ciri - Ciri Remaja Zulkifli ( 1987) menjelaskan ciri-ciri pada masa remaja ya1itu: 1) Pertumbuhan fisik Pertumbuhan fisik mengalami perubahan dengan cepat, IEibih cepat dibandingkan dengan masa anak-anak dan masa dewasa. Untuk mengimbangi pertumbuhan yang cepat itu, remaja membutuhkan makan dan tidur yang lebih banyak. Dalam hal ini kadang-kadang orang tua tidak mau mengerti, dan marah-marah bila anaknya terlalu banyak makan dan tidur, Perkembangan fisik mereka jelas terlihat pada tungkai dan tangan, tulang kaki dan tangan, otot-otot tubuh berkembang pesat, sehingga anak kelihatan bertubuh tinggi. 2) Perkembangan seksual Seksual mengalami perkembangan yang kadang-kadang menimbulkan masalah dan menjadi penyebab timbulnya perkelahian, bunuh diri dan sebagainya. Tanda-tanda perkembangan seksual pada anak laki-laki di antaranya: alat produksi spermanya mulai berproduksi, ia mengalami masa 22 mimpi yang perama, yang tanpa sadar mengeluarkan spe1rma. Sedangkan pada anak perempuan bila rahimnya sudah bisa dibuahi karena ia sudah mendapat menstruasi (datang bulan) yang pertama. Ciri-ciri lainnya yang ada pada anak laki-laki ialah pada lehernya menonjol buah jakun yang membuat nada suaranya menjadi pecah. Sehubungan dengan hal itu, bila orang tua, kakak-kakaknya menggodanya, bisa menimbulkan masalah bagi anak itu. Kemudian di atas bibir dan di sekitar kemaluannya mulai tumbuh bulu-bulu ( rambut). Sedangkan pada anak perempuan, karena produksi hormone dalam tubuhnya, di permukaan wajahnya bertumbuhan jerawat. Selain tanda-tanda itu terjjadi penimbunan lemak yang membuat dadanya mulai tumbuh, pinggulnya mulai melebar dan pahanya membesar. Bila hal ini terjadi lebih cepat atau lebih lambatjuga bisa menimbulkan masalah bagi anak itu. 3) Cara berfikir kausalitas Ciri ketiga ini adalah cara berfikir kausalitas, yaitu menyangkut hubungan sebab dan akibat. Misalnya remaja duduk didepan pintu, kemudian orang tua melarangnya sambil berkata" pantang". Andaikata yang dilarang itu anak, pasti ia akan memepertanyakan mengapa ia tidak boleh d1uduk didepan pintu. Bila orang tua tidak mampu menjawab pertanyaan anaknya itu, dan menganggap anak yang dinasihati itu melawan, lalu ia marah kepada anaknya, maka anak yang menginjak remaja itu pasti akan melawannya, sebab anak itu merasa dirinya sudah berstatus remaja. 23 Remaja sudah mulai berfikir kritis sehingga ia akan melawan bila orang tua, guru, lingkungan, masih mengganggapnya sebagai anak lkecil. Bila guru dan orang tua tidak memahami cara berfikir remaja, akibatnya timbu llah kenakalan remaja berupa perkelahian antar pelajar yang !1ering terjadi dikotakota besar. 4) Emosi yang meluap-luap Keadaan emosi remaja masih labil karena erat hubungannya dengan keadaan hormon. Suatu saat ia bisa sedih sekali, dilain waktu ia bisa marah sekali. Hal ini terlihat pada remaja yang baru putus cinta atau remaja yang tersinggung perasaannya. Emosi remaja lebih kuat dan lebih menguasai diri mereka daripada pikiran yang realitis. 5) Mulai tertarik kepada lawan jenis Secara biologis manusia terbagi atas dua jenis, yaitu laki-laki dan perempuan. Dalam kehidupan sosial remaja, mereka mulai tertarik kepada lawas jenisnya dan mulai berpacaran. Jika dalam hal ini orang tua kurang mengerti, kemudian melarangnya, akan menimbulkan masalah, dan remaja akan bersikap tertutup terhadap orang tuanya. Secara biologis anak perempuan lebih cepat matang daripada anak laki-laki. Gadis yang berusia 14 sampai dengan 18 lebih cenderun(1 untuk tidak merasa puas dengan perhatian pemuda yang usianya berapa tahun diatasnya. Keadaan ini terus berlangsung sampai ia duduk dibangku kuliah. 24 Pada masa itu akan terlihat pasangan muda-mudi yang pemudanya berusia lebih tua dari pada gadisnya. 6) Menarik perhatian lingkungan Pada masa ini remaja mulai mencari perhatian dari lingku111gannya, berusaha mendapatkan status dan peranan seperti kegiatan remaja dikampungkampung yang diberi peranan. Misalnya mengumpulkan dana atau sumbangan, pasti ia akan melaksanakannya dengan baik . Bila tidak diberi peranan, ia akan melakukan perbuatan untuk menarik perhatian masyarakat, bila perlu melakukan perkelahian atau kenakalan lainnya. Remaja akan berusaha mencari perhatian diluar rumah bila orang tua tidak memberi peranan kepadanya karena meriganggaphya sebagai anak kecil. 7) Terikat dengan kelompok Remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarik kepada kelompok sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomor duakan sedangkan kelompoknya dinomor satukan. Kelompok atau gang sebenarnya tidak berbahaya asal orang tua bisa mengarahkannya. Sebab dalam keldmpok kaum remaja dapat memenuhi kebutuhannya, misalnya kebutuhan dimengerti, kebutuhan dianggap, kebutuhan diperhatikan, kebutruhan mencari pemgalaman baru, kebutuhan berprestasi, kebutuhan diterima statusnya, kebutuhan harga diri, rasa aman, yang belum tentu dapat diperoleh dirumah maupun disekolah. 25 2.2.3. Tugas - Tugas Perkembangan Remaja Roberts Y. Havighurst dalam bukunya Human Development and Education (seperti yang dikutip Melly, 1987) menyebutkan ada sepuluh tugas perkembangan remaja, yaitu : a) Mencapai hubungan sosial yang lebih matang dengan teman-teman sebayanya, b<jik dengan teman-teman sejenis maupun dengan jenis kelamin lain. b) Dapat menjalankan peranan sosial menurutjenis kalamin masing-masing, artinya mempelajari dan menerima percinan masing-masing sesuai dengan ketentuan-ketentuan/norma-norma masyarakat c) Menerima kenyataan (realitas) jasmaniah serta menggunakannya seefektif - efektifnya dengan perasaan puas. d) Mencapai kebebasaan emosional dari orang tua atau c1rang dewasa lainnya. la tidak kekanak-kanakan lagi, yang selalu terikat pada orang tuanya. la membebaskan dirlnya dari ketergantungannya terhadap orang tua atau orang lain. e) Mencapai kebebasan ekonomi. la merasa sanggup untuk hidup berdasarkan usaha sendiri. lni terutama sangat pentin~1 bagi laki-laki. Akan tetapi dewasa ini bagi kaum wanita pun tugas ini berangsur-angsur menjadi tambah penting. 26 f) Memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan atau j1abatan. Artinya belajar memilih satu jenis pekerjaan sesuai dengan ba~:atnya dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan tersebut. g) Mempersiapkan diri untuk melakukan perkawinan dan hidup berumah tangga. Mengembangkan sikap yang positif terhadap k·ehidupan keluarga dan memiliki anak. Bagi wanita hal ini harus dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan bagaimana mengurus rumah tangga dan mendidik anak. h) Mengembangkan kecakapan intelektual serta lmnsep-konsep yang diperlukan untuk kepentingan hidup bermasyarakat. Maksudnya ialah, bahwa untuk menjadi warga Negara yang baik perlu m1~miliki pengetahuan hukum, pemerintah, ekonomi, politik, geografi, tentang hakikat manusia dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. i) Memperlihatkan tingkah laku yang secara sosial dapat dipertanggung jawabkan. Artinya, ikut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial sebagai orang dewasa yang bertanggung jawab, menghormati :serta mentaati nilainilai sosial yang berlaku dalam lingkungannya. j) Memperoleh sejumlah norma-norma sebagai pedoman dalam tindakantindakannya dan sebagi pandangan hidupnya. Norma-norma tersebut secara sadar dikembangkan dan direalisasikan dalam menetapkan kedudukan manusia dalam hubungannya dengan sang: pencipta alam semesta. 27 2.2.4. Perubahan Tubuh Selama Masa Remaja Hurlock (1997) menjelaskan tentang perubahan-perubahan tubuh selama pada masa remaja sebagai berikut : a. Perubahan Ekst.emal Tinggi Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara tujuh belas dan delapan belas tahun, dan rata-rata anak laki··laki kira-kira setahun sesudahnya. Anak yang pada masa bayi diberi imunisasi biasanya lebih tinggi, dari usia ke usia, dibandingkan d•engan bayi yang tidak diberi imunisasi, yang karena itu lebih banyak dib1eri menderita sakit sehingga cenderung memperlambat pertumbuhan. Be rat Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama d1engan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar kebagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidi:ik la!li kelihatan terlalu panjang. Proporsi tubuh Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggota badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang. 28 Organ seks Baik organ seks pria maupun organ seks wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian. Ciri-ciri seks sekunder Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingka1t perkembangan yang matang pada akhir masa remaja. b. Perubahan lnterhal Sistem pencernaan Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau berbentuk pipa, usus bertanbah panjang dan bertanbah besar, otot-otot dipe'rut dan dindingdinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati beirtambah berat dan kerongkongan bertambah panjang. Sistem peredaran darah Jantung tumbuh pesat selama masa remaja, pada usiai tujuh belas atau delapan belas, beratnya dua betas kali berat pada waktu tahir. Panjang dan tebat dinding pembutu darah menjadi meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilaman jantung sudah matang. Sistem pernapasan Kapasitas paru-paru anak perempuan hampir matang pada usia tujuh betas tahun, anak taki-taki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian. 29 Sismm endokrin Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber me11yebabkan ketidakseimbangan sementara dari seluruh system endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja atau awal masa dewasa. Jaringan tubuh Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia delapan belas tahun. Jaringan, selain tukang, terus berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya bagi perkemban:agan jaringan otot. 2.2.5. Kebutuhan - Kebutuhan Remaja Nasir (2002) membagi kebutuhan-kebutuhan remaja yan~1 harus dipenuhi yang dapat digolongkan menjadi 1. kebutuhan Biologis ( fisik ) kebutuhan biologis juga disebut physiological drive atau biological motivation, yaitu kebutuhan yang berasal dari doronga11-dorongan biologis yang bersifat naluriah (instinkti1) sepe1ti haus, lbemafas, mengantuk, dorongan seks dan lain-lainya. 2. kebutuhan Psikis Kebutuhan psikis adalah segala dorongan yang menyeibabkan orang 30 bertindak mencapai tujuannya yang bersifat rohaniah atau kejiwaan. Misalnya kebutuhan akan agama, kebutuhan akan rasa aman, kesehatan jiwa dan lain-lainnya 3. kebutuhan sosial (Social motives) Kebutuhan sosial ialah kebutuhan yang berhubungan dengan hal-hal di luar diri atau sesuatu yang ditimbulkan oleh orang lain atau hubungan dengan lainnya. Misalnya kebutuhan untuk bergaul, be1rkelompok, memperoleh pengalaman, penghargaan dan lain-lainnya. 2.2.6. Pengertian Masa Pubert.as Definisi Masa Pubertas adalah : Suatu tahap dalam perkembangan dimana terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Tahap ini disertai dengan perubahan-perubahan dalam pertumbuhan somatis dan psikologis. Kata pubertas berasal dari bahasa latin yang berarti "usia kedewasaan" kata ini lebih menunjukkan pada perubahan fisik daripada perubahan perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi matang dan mempu memberikan keturunan. 31 Usia pada masa pubertas ditandai dengan kematangan rata-rata 13 tahun untuk anak perempuan yang ditunjukan dengan usia haid, sedangkan untuk anak laki-laki menjadi matang secara seksual antara 14-116 tahun. 2.2.7. Bahaya-Bahaya Kematangan Seksual Pada Mas•a Pubertas Banyak hal yang menyebabkan anak-anak dimasa pubertas melakukan penyimpangan seksual atau seks bebas sebagai cara pelarian dari berbagai persoalan yang membelenggu jiwanya, yang dapat menghancurkan masa depannya. Ada beberapa sebab yang menjadikan remaja melakukan penyimpangan dan perilaku seksual diantaranya adalah : a) Kerisauan seksual pada diri anak, tanpa disertai perasaan heteroseksual, sehingga dorongan untuk melakukan hubungan seksual sangat tinggi. b) Kurangnya keniampuan anak untuk mengontrol dan mengendalikan emosinya, hal ini seringkali membuat anak melakukan hal-hal yang negatif, seperti hubungan seks bebas, yang berdampak dan beresiko yang ditimbulknnya sangat tinggi . c) Adanya ketidakstabilan psikis, maka remaja al<an mudah terjerumus kedalam pergaulan negatif, karena jiwa remaja belum mampu mengendalikan emosinya. d) Adanya konflik-konflik intern yang sangat kuat yang memdorong remaja 32 melakukan perbuatan -perbuatan negatif, seperti melakukan sek bebas, pemerkosaan dan kejahatan-kejahatan seks lainnya. Hal ini dilakukan sebagai pelampiasan dirinya dari segala problema yang menghimpit jiwanya. e) Adanya kebimbangan-kebimbangan pada remaja yan£J seringkali bertentangan dengan norma-norma agama. Adanya penyimpangan dan kejahatan seksual pada masa pubertas dikarenakan adanya unsur-unsur fantasi dalam bentuk gambar dan angan-angan. Dari keterangan diatas dapat disimpulka1n bahwa kematangan seksual pada masa pubertas bila tidak diarahkan dan dibimbingan yang kurang baik akan menimbulkan dampak yang negatif yang dapat menghancurkan masa depannya, dan hendaknya ditanamkan pengertian pada masa pubertas, agar tidak melakukan perilaku seksual sebelum waktunya. Untuk itu, menanamkan pendidikan agama dan akhlak kepada remaja merupakan salah satu cara yang paling efektif, disamping itu, perhatian dan bimbingan dari orang tua, guru dalam hal pergaulain sangatlah penting untuk membentuk kepribadian anak. (i<auma, 1999) 33 2.2.8. Perkembangan Seksualitas Pada Masa Remaja Masa remaja, merupakan masa dimana seorang anak terlihat adanya perubahan-perubahan pada bentuk tubuh yang disertai dengan perubahan struktur dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seksual). perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karekteristik seksual primer dan karekteristik seksual sekunder dan tertier. Perkembangan Seksualitas pada remaja ditandai dengan beberapa ciri atau tanda, antara lain : 1. Tanda Kelamin Primer Tanda kelamin primer adalah mulai berfungsinya organ-organ genetal yang ada, baik didalam maupun diluar badan, pada anak laki-laki yang mulai menginjak remaja ditandai dengan keluamya air mani ketil<a ia mengalami mimpi basah. Pada anak wanita ditandai dengan terjadinya Menarche atau permulaaan haid yang selanjutnya diikuti pula dengan kesiapan organ-organ reproduksi untuk terjadinya kehamilan. 2. Tanda Kelamin Sekunder Tanda kelamin sekunder adalah : Tanda-tanda jasmaniah yang menandakan adanya perubi:than fisik pada wanita dan pria. Adanya tanda kelamin sekunder, baik pada pria maupun wanita ini berperan penting dalam perubahan perilaku sek:sual. Dengan 34 adanya tanda kelamin sekunder ini semakin menunjukkan identitas peran seksual antara pria dan wanita yang juga berbeda. 3. Tanda kelamin tertier Tanda kelamin tertier adalah keadaaan psikis yang berbeda antara pria dan wanita, yaitu yang disebut sifat maskulin pada pria dan ferninim pada wanita. Tanda kelamin tertier yang terjadi pada masa remaja seb<etulnya organorgan seksualnya telah berfungsi dan berproduksi dengan baik, apalagi dengan adanya rangsangan dari luar seperti Film, gambarcgambar, Vcd-Vcd porno yang dapat menimbulkan rangsangan dalam dirinya1, oleh karena itu remaja perlu diberikan pengarahan, bimbingan baik itu da1i orang tua, guru dan masyarakat yang cukup baik mengenai pendidikan seks, agar remaja mampu memilih mana yang boleh dan mana yang tidak boleh mereka lakukan agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dani tidak bertentangan dengan norma-norma agama. (Miqdad, 1997) Sarwono (seperti yang dikutip oleh Miqdad, 1997) mengernukakan, bahwa masalah seksualitas dikalangan remaja disebabkan karena : a) Kurang adanya pendidikan seks pada remaja, sehingga praktis mereka kurang masalah terhadap seks. b) Banyaknya rangsangan -rangsangan dari luar seperti ·film, bacaan porno, dan VCD-VCD porno yang dapat menimbulkan rasa keiingintahuan tentang seks. 35 c) Tersedianya kesempatan untuk melakukan perbuatan seks, misalnya pada waktu orang tua tidak ada dirumah, didalam mobil, maupun didalam ruang bioskop. Masalah - masalah tersebut sangat rawan dan berbahaya sekali, karena remaja belum mampu untuk menyeleksi mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Remaja yang tidak diberikan penjelasan dan pengertian tentang perubahan pada dirinya, ia akan mencari penyaluran yang negatif, seperti melakukan pergaulan bebas yang sangat rnerugikan dirinya sendiri. Semua perbuatan ini memberikan rasa nikmat, dan oleh setiap manusia, terlepas dari kedudukan sosial, dan norma agama yang b13rlaku d imasyarakat. 2.2.9. Pacaran Dalam Kaea Mata Islam Sesungguhnya Islam tidak mengenal istilah pacaran dalarn rangka penjajakan untuk persiapan menuju jenjang pernikahan, karena proses pacaran yang ada seperti sekarang ini sudah mengarah k13pada hal-hal yang sesungguhnya sudah dilarang oleh agama. 36 Dalam agama Islam jelas melarang seorang muslim untuk melakukan segala perbuatan yang mengarah pada terjadinya zina (hubungan kelamin diluar pernikahan). Menurut Ali-Mukaffi (1999) mendekati zina adalah segala tindakan yang menjerumus kepada zina. Seperti berpandangan mata, berpegangan tangan, dan berciuman. Ketika manusia mempunyai keinginan ataiu kebutuhan untuk saling mengungkapkan kasih sayang, cinta,hasrat seksualnya kepada lawan jenis. Berdasarkan ajaran agama memberikan pedoman dan cara yang lebih baik untuk dilakukan dalam kaitannya dengan kebutuhan-kebutuhan manusia yaitu salah satunya dengan pemikahan. Dalam Islam tujuan pacaran diperbolehkan untuk saling kenal, seperti yang dijelaskan oleh Arif (1999) bahwa interaksi yang dilakukan mestinya biasa saja. Pertama, jangan malakukan sentuhan. Kedua, kalau sudah tak terbendung lagi perasaannnya lebih baik menempuh jalan pernikahan. Dengan kata lain remaja pria dan wanita tetap harus mampu mengandalikan diri dan mematuhi larangan-larangan yang diberikan oteh agamanya . Dalam Islam mengajarkan umatnya untuk saling menJa'ga j~rak a'ntara laki-laki dan perempuan, terutama dalam bergaul. Bergaul dalam artian disini adalah 37 bergaul yang tanpa batas, hal ini dimaksudkan hanya untuk mensucikan pergaulan, supaya manusia tidak terjerumus dalam "maksi,at" . 2.3. Religiusitas 2.3.1. Pengertian Religiusitas Fuad Nashori dan Rachmy D. M. (2002) menjelaskan tentang definisi religiusitas yaitu "seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa besar pelaksanaan ibadah dan kaidah, dan sebEirapa dalam penghayatan atas agama yang dianutnya. Adapun Syamsu Yusuf (2004) menjelaskan tentang perkembangan kesadaran beragama yaitu : Salah satu kelebihan manusia sebagai makhluk Allah Swt, adalah dianugerahi fitrah (perasaan dan kemampuan) untuk mengenal Allah dan melakukan ajaran-Nya. Dalam kata lain, manusia dikarunia insting religius (naluri beragama). Karena memiliki fitrah ini, kemudian manusia dijuluki sebagai "homo devinans'', dan "homo religius", yaitu makhluk yang bertuhan atau beragama. Jiwa beragama atau kesadaran beragama merujuk kepada aspek rohaniah individu yang berkaitan dengan keimanan kepada Allah yang direfleksikan kedalam peribadatan kepada-Nya, baik yang bersifat hab/umminal/ah 38 maupun hablumminannas. Keimanan kepada Allah SWT dan aktualisasinya dalam ibadah merupakan hasil dari internalisasi, yaitu proses pengenalan, pemahaman dan kesadaran pada diri seseorang terhada1> nilai- nilai agama. Religiusitas mencakup aspek perasaan, motivasi, dan aspek batiniah manusia. Sedangkan tingkat religiusitas seseorang dapat diketahui melalui pengetahuan dan pemahaman subyek terhadap agamanya dan usaha mereka dalam melaksanakan kewajiban - kewajiban agama. Dari beberapa keterangan diatas, peneliti memberikan kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan religiusitas adalah bentuk pengamalan baik berupa sikap maupun tindakan keberagamaan seseorang, keadaan dimana indivdu merasakan dan mengakui adanya kekuatan tertinggi yang' menaungi kehidupan manusia, dan hanya kepada-Nya manusia beruantung dan berserah diri. 2.3.2. Dimensi - Dimensi Religiusitas Seperti telah dikemukakan sebelumnya religiusitas dapat diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Karena itu keberagaman seseorang meliputi berbagai macam sisi atau dimensi (Nashori dan Diana Mucharam, 2002) membagi dimensi-dimensi religiusitas menjadi lima dimensi yaitu: 39 a) Dimensi akidah menyangkut keyakinan dan hubungan manusia dengan Tuhan, Malaikat, dan para Nabi. b) Dimensi ibadah menyangkut frekuensi, intensitas pelaksanaan ibadah, yang telah ditetapkan, misalnya shalat, zakat, haji, dan puasa. c) Dimensi amal menyangkut tingkah laku dalam kehidupan bennasyarakat, misalnya menolong orang lain, membela orang lemah, berkerja dan sebagainya. d) Dimensi ihsan menyangkut pengalaman dan perasaan tentang kehadiranTuhan, takut melanggar larangan, dan lain-lain e) Dimensi ilmu menyangkut pengetahuan seseorang tenitang ajaran-ajaran agama. 1. Dimensi Akidah ( ldeologi ) Seorang Muslim yang religius akan memiliki ciri utama berupa akidah yang kuat. Dimensi akidah ini mengungkap masalah keyakinan manusia terhadap rukun iman ( Iman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab, Nabi, hari pembalasan, serta qadha dan qadhar ). 2. Dimensi lbadah (Ritual) Ciri yang tampak dari religiusitas seorang Muslim adalah dari perilaku ibadahnya kepada Allah, dimensi ibadah ini dapat diketahui dari sejauh mana tingkat kepatuhan seseorang dalam mengerjakan kegiatan-kegiatan ibadah sebagaimana yang diperintahkan oleh agamanya. Dimensi ibadah (ritual) 40 berkaiatan dengan frekuensi, intensitas, dim pelaksanaan ibad!l'1 seseorang. Seorang Muslim yang beribadah dengan baik menggunak.an waktu-waktu yang dimilikinya untuk beribadah kepada Allah dengan shalat lima waktu, membaca.zikir, berdoa, rajin berpuasa dan berzakat. 3. Dimensi .Amal (Pengamatan) Dimensi amal ini berkaitan denga!H<egiatan pemeluk agama untuk merelasasikan ajaran-ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan seharihari yang berlandaskan pada etika dan spiritualitas agama. Dimensi ini menyangklit hubungan manusia satu dengan manusia yang lain. Menurut Glock dan Stark, seperti dikutip ofeh Fuad Nashori Surosc1 dan Rachmy Diana Mucharram (2002) dimensi ini menunjuk pada seberapa jauh seseorang dalam berperilaku yang dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya. Perilaku yang dimaksud adalah bagaimana individu berhubungan dengan dunianya, terutama dengan sesama manusia. Dimensi amal meliputi memperjuangkan kebenaran dan keadilan, menolong sesama, disiplin dan menghargai waktu, bersungguh - sungguh dalam belajar clan berkerja, bertanggung jawab, tidak berjudi, tidak meminum - minuman yang diharamkan, dan berkata benar . 4. Dimensi lhsan ( Penghayatan ) Dimensi ihsan berkaitan dengan seberapa jauh seseoran~1 merasa dekat dan dilihat oleh Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dimensi ihsan mencakup pengalaman dan perasaan tentang kehadiran Tuhan dalam kehidupan, 41 ketenangan hidup, takut melanggar larangan Tuhan, keyakinan menerima balasan, perasaan dekat denganTuhan, dan dorongan untuk melaksanakan perintah Agama. 5. Dimensi llmu ( Pengetahuan ) Dimensi ilmu berkaitan dengan pengetahuan dan pemahaman seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya. Orang-orang yang beragama paling tidak harus mengetahui hal-hal yang pokok mengenai dasar-dasar keyakinan, kitab suci dan tradisi-tradisi keagamaan. Serta Al-Qur'an men1pakan pedoman hidup sekaligus sumber ilmu pengetahuan. Dimensi ilmu meliputi ernpat bidang, yaitu akidah, ibadah, akhlak, serta pengetahuan mengenai Al-Qur'an dan Al-hadits. ( Nashori dan Diana Mucharam, 2002). 2.3.3. Sumber - Sumber Munculnya Sikap Religiusitas Melalui teori The Four Wishes yang dikutip oleh Jalaludin (1996) mengemukakan bahwa yang menjadi sumber kejiwaan agama adalah empat macam keinginan dasar yang ada dalam jiwa manusia, yaitu : a) Keinginan untuk keselamatan (security) Keinginan untuk memperoleh perlindungan atau penyelamatan dirinya baik berbentuk biologis maupun nonbiologis. Misalnya mencari makan, perlindungan diri dan lain sebagainya. b) Keinginan untuk mendapat penghargaan (recognation) 42 Keinginan ini rnerupakan dorongan yang rnenyebabkan manusia rnendarnbakan adanya rasa ingin dihargai dan dikenal orang lain. Serta rnendarnbakan dirinya untuk selalu rnenjadi orang terhom1at dan dihorrnati. c} Keinginan untuk ditanggapi (response} Keinginan ini rnenirnbulkan rasa ingin rnencintai dan dicinltai dalarn pergaulan. d} Keinginan akan pengetahuan atau pengalarnan baru (new experience} Keinginan ini rnenyebabkan rnanusia rnengeksplorasi dirinya, serta selalu ingin rnencari pengetahuan dan pengalarnan baru yang b1~lurn diketahui. 2.3.4. Faktor - Faktor Yang Mempengamhi Religiusitais Zakiah Darajat (1970) rnengungkapkan bahwa pernbinaan kehidupan beragarna tidak dapat dilepaskan dari pernbinaan kepribadiaan secara keseluruhan. Karena kehidupan beragarna itu adalah bagian dari kehidupan itu sendiri, sikap atau tindakan seseorang dalarn hidupnya tidak lain dari pantulan pribadinya yang turnbuh dan berkernbang sejak lahir, bahkan telah rnulai sejak dalarn kandungan. Sernua pengalarnan yang dilalui sejak dalarn kandungan mempunyai pengaruh terhadap pembinaan pribadi. Robert H. Thouless (1995 } rnenjelaskan tentang faktor - faktor yang dapat mempengaruhi religiusitas, yaitu : a. Pengaruh pendidikan dan berbagai tekanan sosial ( falctor sosial ). 43 b. Berbagai pengalaman yang membantu sikap keberagamaan terutama pengalaman tentang keindahan, keserasian, kebaikan (faktor alamiah), dan pengalaman emosional keagamaan ( faktor efekti1' ). c. Faktor - faktor yang seluruhnya atau sebagian timbul dari kebutuhan yang tidal< terpenuhi terutama kebutuhan terhadap keamanan, cinta kasih, harga diri, dan ancaman kematian. Adapun Syamsu Yusuf ( 2004 ) menjelaskan perkembangan keagamaan ( Religiusitas ) seseorang yaitu : 1) Faktor fitrah ( Internal ) Perbedaan hakiki antara manusia dan hewan adalah bahwa manusia mempunyai fitrah (pembawaan) beragama (homo religious). Setiap manusia yang lahir kedunia ini, baik yang masih primitive, bersahaja, maupun yang sudah modern, baik yang lahir dinegara komunis maupun kapitalis, baik yang lahir dari orang tua yang shaleh maupun jahat, sejak Nabi Adam sampai akhir zaman, menurut fitrah kejadiannya mempunyai potensi beragama atau keimanan kepada Tuhan atau percaya adanya kekuatan cliluar dirinya yang mengatur hidup dan kehidupan alam semesta. Dalam perkembangannya, fitrah beragama ini ada yang berjalan secara alamiah, dan ada juga yang mendapat bimbingan dari para rasul Allah SWT, sehingga fitrahnya itu berkembang sesuai dengan kehendak Allah SWT. 44 2) Faktor lingkungan ( Eksternal ) a. Lingkungan keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi anak, oleh karena itu kedudukan keluarga dalam pengembangan kepribadian anak sangatlah dominan. Dalam hal ini, orangtua mempunyai peranan yang sangat penting dalam menumbuhkembangkan fitrah beragama anak. Salah seorang ahli psikologi, yaitu Hurlock (seperti dikutip Syamsu Yusuf, 2004 ) berpendapat bahwa keluarga merupakan " training centre" bagi penanaman nilai- nilai agama. Pengembangan fitrah atau jiwa beragama anak, seyogianya bersamaan dengan perkembangan kepribadiannya yaitu sejak lahir bahkan lebih dari itu sejak dalam kandungan. Oleh karena itu, sebaiknya pada saat bayi masih berada dalam kandungan, orang tua (terutama ibu) seyogianya lebih meningkatkan amal ibadahnya kepada Allah, seperti melaksanakan shalat wajib dan sunah, berdoa, berzikir, membaca Al-Qur'an dan memberi sedekah. b. Lingkungan sekolah Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang mernpunyai program yang sistematik dalam melaksanakan bimbingan, pengajaran dan latihan kepada anak (siswa) agar mereka berkembang sesuai dengan potensinya. 45 Menurut Hurlock (seperti dikutip Syamsu Yusuf, 2004) pengaruh sekolah terhadap perkembangan kepribadian anak sangat besar, karena sekolah merupakan substitusi dari keluarga dan guru-guru substitusi dari orang tua. Dalam kaitannya dengan upaya mengembangkan fitrah b1:iragama para siswa, sekolah, terutama dalam hal ini guru agama mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan wawasan pemahaman, pembiasaan mengamalkan ibadah atau akhlak yang mulia dan sikap apresiatif terhadap ajaran agama. c. Lingkungan Masyarakat Yang dimaksud lingkungan masyarakat disini adalah situa1si atau kondisi interaksi sosial dan sosiokultural yang secara potensial be!rpengaruh terhadap perkembangan fitrah beragama individu, dalam masyarakat individu (terutama anak - anak dan remaja) akan melakukan interaksi sosial dengan teman sebayanya atau anggota masyarakat lainnya. Apabila teman sepergaulan itu menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama (berakhlak baik), maka anak remaja pun cenderung akan berakhlak baik. Namun, apabila temannya menampilkan perilaku yang kurang baik, amoral atau melanggar norma-norma agama, maka anak cenderung akan terpengaruh untuk mengikuti atau mencontoh perilaku temebut. Hal ini akan terjadi apabila anak atau remaja kurang mendapatkan birnbingan agama dalam keluarganya. Mengenai lingkungan yang kondusif bagi perkembangan 46 jiwa keagamaan atau kesadaran beragama itu dapat digambarkan sebagai berikut: Lingkungan yang kondusif bagi perkemban{Jan kesadaran beragama pada anak (Remaja). keluarga Memberikan pengajaran, bimbingan, pembiasaan, keteladanan dalam beribadah dan berakhlakul karimah dan menciptakan situasi kehidupan yang memperlihatkan nilai-nilai atau Remaja Sekolah ajaran- ajaran agama serta membersi ihkan lingkungan dari kemungkaran dan kemaksiatan Seperti narkoba, pornografi, dan tindakan k·ekerasan. asyarakat Sumber : Syamsu Yusuf ( 2004) Anak remaja yang shaleh 47 2.4. Kerangka Berfikir Masa remaja merupakan masa dimana seorang anak terlihat adanya perubahan-perubahn dalam bentuk tubuh yang disertai dengan perubahan struktur dan fungsi fisiologis (kematangan organ-organ seiksual). Perubahan tubuh ini disertai dengan perkembangan bertahap dari karekteristik seksual primer dan karekteristik seksual sekunder. Pematangan k:elenjar pituitary berpengaruh pada proses pertumbuhan tubuh sehingga remaja mendapatkan ciri-cirinya sebagai perempuan dan anak-laki-laki dewasa, sehingga remaja akan mengalami mulai adanya rasa ketertarikan antar lawan jenis. Pada masa remaja pertumbuhan kelenjar seks mulai matang dan mulai produksi sehingga perkembangan perilaku seks remaja timbul yang merupakan akibat langsung dari keadaan kematangan kelenjar seks tersebut. Proses produksi kelenjar seks (gonads) akan tetap aktif dalam masa remaja, bahkan sampai masa dewasa dan masa tua. Gonads yang tetap bekerja, bukan saja berpengaruh pada penyempurnaan tubuh, melainkan juga berpengaruh pada kehidupan psikis,moral dan sosial remaja, yang berpengaruh terhadap tingkah lakunya. Fenomena yang terjadi dimasyarakat seperti berpegangan tangan, merangkul pinggang atau tangan sambil berjalan, memegang kedua paha sambil 48 berboncengan motor untuk sebagian remaja adalah hal yang lumrah dilakukan. Perilaku seksual yang dilakukan oleh remaja si~benarnya telah melanggar norma-norma agama maupun norma kesusilaan. Namun saat ini justru remaja sudah tidak mengindahkan ajaran-ajaran ag1ama dan tidak takut akan dosa atas perbuat yang dilakukannya. Kebutuhan seksual memang merupakan naluri yang dimiliki oleh setiap manusia. Tetapi hendaknya kebutuhan tersebut disalurkan dengan jalan yang sesuai dengan ajaran Islam yaitu bahwa perilaku seksual hanya dapat dilakukan oleh seseorang yang telah memiliki sebuah ikatan pernikahan. Agama Islam mengajarkan bahwa setiap insan harus bis.a menjaga pandangan matanya, baik perempuan ataupun laki-laki karena ketertarikan terhadap sesuatu berawal dari sebuah pandangan. Perilaku seksual yang dilakukan sebelum adanya ikatan pernikahan untuk saat ini telah marak terjadi pada remaja yang masih dudul< dibangku sekolah, ataupun mahasiswa. Alasan remaja melakukan perilaku seksual pun bermacam-macam ada yang karena dorongan seksualnya tinggi, terangsang dikarenakan menonton Film maupun VCD-VCD porno dengan adeganadegan panas yang dapat merangsang dirinya sehingga k:einginan untuk mempraktekan adegan sepeti itu ada. 49 Salah satu faktor yang menyebabkan seorang remaja malakukan hubungan seksual adalah kurangnya informasi tentang seks, dan pergaulan bebas antara pria dan wanita. Zakiah Darajat (2002) menjelaskan bahwa suatu keyakinan yang mencemaskan belakangan ini ialah keberanian sementara remaja melakukan pelanggaran susila, bahkan diantara mereka ada yang berpendapat bahwa hubungan antara wanita dan pria tak perlu dibatasi dan dikontrol oleh orang tua. Dalam kehidupan remaja salah satu faktor yang memegang peranan penting adalah agama, karena agama merupakan alat pembinaan yang sangat ampuh bagi remaja. Agama yang tertanam dan tumbuh dalam diri remaja itu, akan dapat digunakan untuk mengendalikan keinginan-keinginan serta dorongan-dorongan yang kurang baik, dalam menghadapi berbagai masalah kehidupan pada umumnya. Disamping itu, agama memberikan ketenangan bagi jiwanya, sehingga ia tidak akan mudah goncang, walaupun banyak kesukaran yang dihadapinya karena selalu memegang te!JUh ajaran-ajaran agama dengan memiliki keyakinan, pengetahuan, serta dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dapat menjadi pengontrol remaja untuk menjadikan religiusitas sebagai bentuk pengamalan baik berupa sikap maupun tindakan dari keberagamaan s1~seorang khususnya pada masa remaja. 50 Dengan memiliki pengetahuan akan agama yang cukup baik itu dari orang tua, sekolah, maupun lingkungan masyarakat, maka secara tidak langsung remaja seperti itu akan terhindar dan tidak terjerumus keclalam pelanggaran susila seperti perilaku seksual atau pergaulan bebas dan dapat menjauhi larangan-larangan agama serta terhindar dari perbuatan yang tidak diinginl<an baik orang tua, sekolah, dan lingkungan masyarakat yang berakibat dapat merugikan dirinya sendiri. 2.5. Hipotesis Berdasarkan Deskriptif yang telah dijabarkan diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Ho : Tidak ada Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur. SMU Adi Luhur Jakarta Timur. Ha : Ada Hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur. BAB3 METODOLOGI PENELITlt\N 3.1. Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan dan Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode deskripsi korelasional, yang bertujuan untuk mencari hubungan dari variabel-variabel penelitian yang clinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi (Asmadi Alsa, 2004). 3.1.2. Definisi dperasional Variabel Operasionalisasi Variabel tingkat religiusitas adalah skor yang diperoleh dari skala yang mengungkap tentang serangkaian tihgkat religiusitas yang meliputi dimensi : akidah (keyakinan terhadap rukun iman), ibadah (ritual), amal (pengamaian), ihsan (penghayatan), ilmu (pengetahuan). Operasionalisasi variabel perilaku seksual adalah skor yang didapat dari skala yang mengungkap tentang perilaku seksual yang meliputi : memegang, berpelukan, mencium, petting I bercumbu, masturbasi I onani, oral seks, dan hubungan seksual. 53 Keterangan : =Ukuran Sampel N =Ukuran Populasi n e =Nilai Kritis ( dalam penelitian ini peneliti menggunakan nilai kritis 10% ). Dari perhitungan dengan menggunakan rumus Slavin ternebut diatas, didapat hasil sebanyak 80 sampel. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel sebanyak 100 orang dengan mengklasifikasikannya kedalam tiga tingkatan, yakni kelas X, XI, XII. Untuk menentukan jumlah sampel yang harus diambil dari setiap strata, peneliti menggunakan perbandingan sebagai berikut : (Populasi perkelas I populasi total) X jumlah sampel yang sudah ditentukan x 100 =40 orang Untuk kelas X =182 / 450 Untuk kelas XI = 175 / 450 x 100 = 39 orang Untuk kelas XII = 931450 x 100 = 21 orang Dengan demikian jumlah total sampel dalam penelitian ini adalah 100 orang. Hal ini dilakukan karena untuk memepermudah dalam penghitungannya, selain itu juga jika sampel yang digunakan semakin banyak, maka hasil penelitian itu akan semakin baik. 54 3.2. Pengumpulan Data Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala religiusitas dan skala perilaku seksual. 3.2.1. Skala Religlusltas. Skala religiusitas digunakan untuk mengukur tingkat religiusitas. Skala ini tersusun dari lima puluh (53) butir item pernyataan yang terdiri dari lima dimensi. Peneliti memakai indikator dari dimensi-dimensi religiusitas yang diberikan oleh Fuad Nashori dan Rachmy Diana Mucharam, yaitu : (1) Dimensi akidah, mengungkap masalah keyakinan manusia terhadap rukun iman ( iman kepada Allah, Malaikat, kitab-kitab, Nabi dan rasul, hari pembalasan, serta qadha dan qadhar). (2) Dimensi ibadall, berkaitan dengan frekuensi, intensitas dan pelaksanaan ibadah seseorang, seperti ( shalat, zakat, puasa, dzikir, dan berdoa). (3) Dimensi amal meliputi tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, misalnya menolong sesama, ramah dan baik terhadap orang lain, bersungguh-sungguh dalam bekerja dan belajar, disiplin dan menghargai waktu, bertanggung jawab, tidak minum-minuman keras, serta memperjuangkan keadilan dan kebenaran. (4) Dimensi ihsan mencakup perasaan dekat dengan Tuhan, perasaan tentang doa-doa (nya) didengar oleh Allah, tersentuh atau tergetar ketika mendengar adzan dan alunan ayat suci Al-Qur'an serta mensyukuri nikmat yang dikaruniakan Allah. 55 (5) Dimensi ilmu menyangkut pengetahuan seseorang tentang ajaran -ajaran agamanya, seperti ritual-ritual keagamaan, dan kitab suci. ( lihat tabel 3.1.) Tabel 3.1. Blue Print Skala Tingkat Religiusita1s NomorAitem lndikator Dimensi 1. Fav Unfav Akidah Iman kepada Allah 11 21 (keyakinan Nabi dan Rasul 1 51 terhadap Malaikat 45 rukun iman) Kitab-kitab 26 Hari pembalasan 44 28 27 41 18 qadha dan qadhar 2. Jumlah Ibad ah Shalat (Ritual) Puasa 7 31 23, 33 12 2,49 5 zakat 17 34 berdzikir 50 16 3 4 30 6 membaca Al-Qur'an berdo'a, 14 --~~-~-- 56 3 Amal (Pengamalan) Menolong orang lain 10,36 53 Bersungguh - sungguh 20 15 Disiplin dan menghargai waktu 48 46 Berkata benar dan bohong 35 38 Bertanggung jawab 40 19 tidak minum-minuman keras :37 24 Perasaan dekat dengan Allah 39 14 Perasaan do-donya didengar 42 12 8, 22 9 13 dalam bekerja dan belajar 4 lhsan (Penghayatan) 9 Allah Tersentuh I tergetar ketika mendengar suara adzan dan alunan ayat suci Al-Qur'an Mensyukuri nikmat yang 13 47 dikaruniakan Allah 5. l!mu (Pengetahuan) Jumlah Tradisi-Tradisi keagamaan Kitab suci Al-Qur'an yang dianutnya 25,43 32 5 2£1 28 52 25 Skala religiusitas ini menggunakan alat tes Skala model Likert atau dikenal juga dengan The Method of Summated Rating, dengan vmiasi jawaban 53 57 sebanyak empat (4) pilihan, yaitu: sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju. Adapun skor untuk masing-masing pililian jawaban adalah sebagai berikut : (lihat tabel 3.2.) Tabel 3.2. Skor Skala Tingkat Religiusitas Pilihan Favorable Un Favorable STS TS s SS 1 2 3 4 4 3 2 1 3.2.2. Skala Perilaku Seksual. Skala ini tersusun dari lima puluh dua (52) butir pernyataan-pernyataan yang terdiri dari tujuh indikator. Peneliti memakai indikator dari rnacam-macam perilaku seksual yang meliputi : Memegang seperti, tangain, pinggang, paiha, alat kelamin, dan payudara . Berpelukan, mencium seperti pipi, kening, bibir, payudara dan alat kelamin. Bercumbu I petting seperti payudara dan alat kelamin. Masturbasi I onani, oral seks, sampai hubungan seksual. (lihat tabel 3.3.) 58 Tabet 3.3. Blue Print Skala Perilaku Seksual No Aspek lndikator Nomor Aitern Favorabe 1 2 3 Memegang 1 Tanggan Paha 52 14 Payudara 27 39 Alat kelamin 31 10 3,25,36 34,50 5 10 kening 44 32 48 bibir 21 9 41 4 29 17 Petting I Payudara bercumbu alat kelamin Masturbasi I 5 19 10 23 22 alat kelamin 5 43 2 Pipi, payudara 4 Jumlah Pinggang Berpelukan Mencium Unfavorabel 13 35,40 5 7,28,33,46 :24,26,37 7 onani 6 Oral seks 15, 38,42 8,20,45 6 7 Hubungan 6, 12, 18, 30, 47,51 11, 16,49 9 seksual I Jumlah 28 24 Sedangkan instrument skala pada perilaku seksual yang peneliti gunakan yaitu model penskalaan stimulus (Method of Egual-Appealing Intervals) 52 59 atau metode interval tampak setara. (Edwards, 1957). yaitu penskalaan yang berorientasi pada stimulus yang diberikan oleh subyek yang berkaitan dengan perilaku seksual yang pernah dilakukan. Dengan skala ini, diharapkan sampel bersedia memberikan penelitian mereka masing-masing mengenai perilaku seksual yang pernah dilakukannya ba~1i apa yang dideskripsikan oleh aitem, skala ini memiliki alternatif pilihan jawaban mulai dari A,B,C tidak pernah, C kadang-kadang, dan E,F,G sering sekali melakukan perilaku seksual. Sedangkan skor yang akan cliberikan pada masing-masing pilihan jawaban adalah sebagai berikut: (lihat tabel 3.4) (lihat tabel 3.4.) Skor skala perilaku seksual untuk Try Out A B c D E F G Favorabel 1 2 3 4 5 6 7 UnFavarabel 7 6 5 4 3 2 1 Pilihan Adapun rumus yang digunakan untuk penentuan skor penelitian, peneliti menggunakan pilihan jawaban YA dan TIDAK adapun skor yang diberikan bagi setiap jawaban YA yang dapat dijumlahkan yang pad.a akhirnya merupkan skor bagi perilaku seksual yang dialami oleh res;ponden yang bersangkutan. Untuk jawaban TIDAK tentu saja tidak diberi skor (atau diberi skor nol) dikarenakan jawaban TIDAK berarti responden yang bersangkutan tidak mengalami hal yang dideskripsikar:i oleh item. 60 Adapun rumus untuk skor jawaban YA yaitu: S =bb [ ( 0,50 - pk b) Ip ] i keterangan : pk b =Batas bawah angka yang berisi median =Proporsi Kumulatif dibawah kategori angka yang berisi median p = Proporsi pada kategori angka yang berisi median bb =luas interval angka yang dalam hal ini sama den!~an 1 (Lihat pada lampiran skala stimulus skor perilaku seksual) 3.2.3. Teknik Uji lnstrumen Penelitian 3.2.3.1. Uji Validitas Untuk mengetahui apakah skala yang telah dibuat mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, maka diperlukan pengukuran validitas. Oleh karena itu, untuk menguji validitas dari skala yang telah dibuat dengan menggunakan teknik korelasional Product Moment Pearson, dalam perhitungannya adalah dengan menggunakan program SPSS versi 11,5. Adapun rumusnya adalah : r xy = :L XY - (:L X ) C~:: Y ) /n 'I/ l:L X 2_ (:L X ) 2 /n ] l:L y 2 - (:LY ) 2 /n] 61 keterangan : X =Skor skala tingkat religiusitas =Skor skala perilaku seksual N =Banyaknya Subjek Y 3.2.3.2. Uji Reliabilitas Reliabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil suatu pengulkuran. Pengukuran yang memilki reliabilitas yang tinggi, yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya ( Azwar, 2003 ). Untuk mencari nilai estimasi reliabilitas dari instrument yang digunakan , peneliti menggunakan tekhnik Alpha Cronbclch (Ai.war, 2003 ), dalarh penghitungannya adalah dengan menggunakan program SPSS versi 11,5. adapun rumusanya adalah : l: Sj 21 l:Sx 2 Keterangan : a =Reliabilitas k =jumlah belahan tes =jumlah varians dari skor item Sj 2 Sx 2 = jumlah varians dari skor tes 62 3.2.3.3. Uji lnstrumen Setelah item-item skala dibuat, peneliti mengujicobakan skala tersebut. Dalam tahap uji coba, peneliti memberikan lima puluh tiga item pada tingkat religiusitas dan lima puluh dua item pada skala perilaku s1~ksual. Hasil uji validitas dengan perhitungan korelasi Product Moment Pearson pada skala tingkat religiusitas didapat tiga puluh tujuh item yanfJ valid. Item-item yang valid tersebut adalah item 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 26, 27, 34, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 52. Adapun nilai reliabilitas yang dihasilkan sebesar 0,8377. Artinya nilai skala ini reliabel untuk digunakan dalam penelitian. Adapun hasil uji validitas pada skala perilaku seksual didapat 22 item yang valid. item -item yang valid adalah 4, 5, 6, 8, 9, 11, 14, 16, 23, 24, 26, 29, 31,32, 34, 37, 40, 44, 47, 49, 50, 51. Adapun nilai reliabilitas yang dihasilkan sebesar 0,6149. Artinya nilai skala ini cukup reliable digunakan dalam penelitian. Blue print skala tingkat religiusitas pasca try out dapat dilihat pada tabel 3.4. dan blue print skala perilaku seksual pasca try out juga dapat dilihat pada tabel 3.5. dibawah ini 63 Tabel 3.4. Blue Print Tingkat Religiusitas Pasca Try Out .. No Dimensi IfPm Fav 1. Akidah 2. lbadah 3. Amal 4. lhsan 5. llmu 43 Jumlah 16 Un Fav 7, 11,26,27,44 Jumlah 14, 18, 21, 4:1, 45 10 3, 17,23 2, 4, 5, 6, 1Ei, 34, 49 10 20,48 19, 37,46 5 13,22,40,42,50 8, 12, 38, 39, 47 10 2 52 37 21 Tabel 3.5. Blue Print perilaku seksual Pasca Try Out Nomor Item No Dimensi Fav Un Fav Jumlah 1. Memegang 14,31 23, 3 2. Berpelukan 29, :34 3 3. Mencium 50 9,44 4, 32 4 4. Petting 5,40 - 2 5. Masturbasi 26 24,37 3 6. Oral seks 8 - 1 7. Hubungan seksual Jumlah 6, 11,47,51 16,49 6 13 9 22 64 3.3. Teknik Analisa Data Dalam penelitian ini bentuk analisa data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, yakni jenis analisis yang berupa metode statistik, yang hasilnya disajikan dalam bentuk angka-angka yang kemudian dijel:askan dalam suatu uraian ( Hasan, 2002 ). Setelah mendapatkan data yang diperlukan, maka peneliti melakukan analisis statistik dengan menggunakan : Statistik Deskriptif, digunakan untuk mendapatkan gambaran umum Tingkat religiusitas dan perilaku seksual yang disajian dalam tabel . Sedangkan untuk perhitungan validitas item dan pengujian hipotesis menggunakan korelasi Product Moment, dari person. Dalam perhitungannya, peneliti menggunakan program SPSS versi 11, 5. Adapun rumusnya adalah : rxy = 2: XY - (2: X ) (2: Y ) /n ,/ [2: X 2_ (2: X ) 2 /n ] [2: y keterangan : X =Skor skala tingkat religiusitas =Skor skala perialku seksual N =Banyaknya Subjek Y 2 - (2: y ) 2 /n] 65 Table 3.3.1. Gambaran tingkat religiusitas siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur Tingkat religiusitas Masing-masing jawaba111 1. Akidah 30 2. lbadah 20 3.Amal 19 4. lhsan 20 5. llmu 11 Total Jumlah: 100 Table 3.3.2. Gambaran Perllaku Seksual siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur Tingkat religiusitas Masing-masing jawaban 1. Memegang 23 2. Berpelukan 20 3. Mencium 25 4. Petting 6 5. Masturbasi/onani 18 6. Oral seks 3 7. Hubungan seksual 5 Total Jumlah: 100 ·- 66 3.4 Prosedur Penelitian Dalam penelitian ini peneliti mencoba merencanakan lan~1kah - langkah yang diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, yaitu sebagai berikut : 1. Tahap persiapan Dimana pada tahap ini peneliti memulai dengan merumuskan masalah dan menentukan variabel yang akan diteliti. Kemudian peneliti rnencari serta menyusun teori, menentukan lokasi penelitian, rnembuat instrument atau alat ukur penelitian berupa Skala Sikap Model Likert dan penskalaan stimulus 2. Tahap pelaksanaan Pada tahap yang kedua ini, peneliti rnulai menentukan sampel penelitian. Peneliti menggunakan tekhnik sampling acak berlapis proporsional untuk mengambil sampel penelitian. Setelah itu peneliti memberikan penjelasan mengenai tujuan peneltian dan meminta kesedian subyek untuk mengisi skala penelitian, setelah itu melaksanakan pengambilan data dengan mernberikan skala yang telah ditentukan yang telah disiapkan kepada subyek penelitian. 3. Tahap pengolahan data Pada tahap yang terakhir ini peneliti melakukan skorin!~ terhadap hasil skala yang telah diisi oleh subyek penelitian atau responden, kernudian 67 menghitung dan membuat tabulasi data yang diperoleh, selanjutnya peneliti membuat tabel data dan terakhir melakukan analisa data dengan menggunakan metode stastistik untuk menguji hipotesis penelitian. BAB4 PRESENTASI dan ANALISA IDATA 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Gambaran umum subyek penelitian akan diuraikan secara deskriptif dan dibantu dengan penyajian dalam bentuk tabel yang terdiri dari kelas, usia, dan jenis kelamin. Tabel 4.1 Latar belakang Ke las Jumlah Persentase 40 39 21 40% 39% 21% 18 46 31 23 31% 46% 23% Jenis kelamin Laki-laki Perempuan 41 59 41 % 59% Jumlah Masina - masina 100 100% x XI XII Usia 16 17 Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa proporsi sampel untuk tiap kelas terbesar terdapat di kelas X yang berjumlah 40 subyek dan proporsi sampel terkecil terdapat di kelas XII yang berjumlah 21 subyek. 69 Sedangkan proporsi sampel untuk usia yang paling banyak menjadi responden berada pada usia 16 tahun sebanyak 46 subyE~k (46 %), sedangkan subyek penelitian yang paling sedikit berada pada usia 18 tahun sebanyak 23 subyek (23 %). Secara keseluruham subyek penelitian didominasi oleh wanita sebesar 59 subyek (59%) sedangkan jumlah subyek laki - laki hanya 41 subyek (41%). 4.2. Presentasi Data 4.2.1. Deskripsi Statistik Tabel 4.4. Deskripsi Statistik perolehan dan teoritik Skor Skala Tingkat Religiusitas dan Skala Perilaku Seksual. Variabel Tingkat N Skor Min Skor Max Mean Std Dev 100 103.00 151.00 123,47 10,55 100 15 83 48,95 12,54 Religiusitas Perilaku Seksual Diketahui jumlah subyek penelitian 100 responden, skor tingkat religiusitas terendah adalah 103.00, dan skor tertinggi 151.00 dengan nilai rata-rata 70 123,47. Kemudian skor pada perilaku seksual terendah adalah 15, dan skor tertinggi adalah 83 dengan nilai rata-rata 48,95. Untuk menentukan tingkat religiusitas subyek dalam kateoori tinggi, sedang dan rendah, peneliti menggunakan kategorisasi jenjang s1~perti dibawah ini : Tabel 4.5. Tabel interpretasi Skor tingkat religiusitas RumusX Rentangan Nilai X Jenjang Posisi Nilai X X < M -1SD: X < 123,47 - 1 ( 10,55) =112,92-Kebawah = 112,93 - 134,02 = 134,03 - keatas• Rendah M + 1 SD: 123,47 + 1 ( 10,55) X > M + 1 SD: X > 123,47 + 1 (10,55) Sedang Tinggi Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jika X (sebaran slwr Variabel X) lebih kecil dari 112,92 maka tingkat religiusitas tergolong rendah. Jika X lebih besar dari 112,92 sampai 134,02 maka termasuk kategori sedang, sedangkan jika X lebih besar dari 134,02 keatas maka termasuk pada kategori tinggi. 71 Tabel 4.6. Kategori subyek dalam perolehan skor tingkat religiusitas F Kategori Persentase (%) Rendah 16 0, 1() Sedang 18 0,1B Tinggi 66 0,6€1 Total 100 100.00 % Tabel diatas, menunjukkan bahwa terdapat 16 subyek memiliki kategori tingkat religiusitas yang rendah, 18 subyek memiliki kate~rori tingkat religiusitas sedang, dan 66 subyek memiliki kategori tingkat religiusitas tinggi. Tabel 4.7. Tabel interpretasi Skor perilaku seksual Skor perilaku seksual Nilai X 2 Rendah 3-4 Sedang 5-6 Tinggi -- -- 72 Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa skor 2 perilaku seksual tergolong rendah. Sedangkan untuk nilai 3-4 maka nilai X tergolonfl sedang, dan untuk skor 5-6 nilai X tergolong tinggi. Tabet 4.8. Kategori subyek dalam perolehan skor perilalku seksual Kategori F Rendah 13 0, 1~1 Sedang 72 0,7•~ Tinggi 15 0, 1fi Total 100 100.00 % Persentase (%) Tabel diatas, menunjukkan bahwa terdapat 13 subyek memiliki kategori perilaku seksual. yang rendah, 72 subyek memiliki kategori perilaku seksual sedang, dan 15 subyek memiliki kategori perilaku seksual tinggi. 4.2.3. Uji Persyaratan Penulis menyajikan uji persyaratan penggunaan uji hipotesis, Yaitu uji normalitasdan uji homogenitas. Perhitungan uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. 73 Sedangkan uji homogenitas digunakan untuk mengetahui distribusi data yang homogen. Data untuk perhitungan uji hipotesis berdistribusi normal menggunakan metode statistik parametrik. Uji normalitas data peneliti menggunakan rumus yang diformulasikan oleh Kolmogro11 - Smirnov ini diinginkan karena jumlah responden yang digunakan sebanyak 99 siswa. 4.2.3.1. Uji Nonnalitas Uji normalitas menggunakan analisa kolmogorov-Smimov. variabel tingkat religiusitas angka signifikansi sebesar 0,93 dengan menm~unakan taraf signifikansi Alpha 5%, maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,93 > 0,05, ini artinya distribusi data untuk tingkat religiusitas adalah no1mal. Variabel untuk perilaku seksual diperoleh angka probabilitas adalah 0,484 dengan menggunakan taraf signifikansi Alpha 5%, maka diketahui bahwa nilai probabilitas 0,484 > 0,05, maka distribusi data untuk perilaku seksual normal. 4.2.3.2. Uji Homogenitas Hasil uji homogenitas untuk skala tingkat religiusitas diperoleh angka signifikansi 0,226 > 0,05, ini artinya data pada skala tingkat religiusitas homogen. Pada variabel perilaku seksual diperoleh nilai s1ignifikansi 0,703> 0,05 artinya data pada skala perilaku seksual homogen. 74 4.2:3.3. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada mmaja. Uji hipotesisi ini menggunakan rumus korelasi product Moment dari pearson yang perhitungannya menggunakan program SPSS versi 11,5. Berdasarkan perhitungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual diperoleh r - hitung sebesar 0, 175 setelah dibandingkan dengan nilai r - tabel sebesar 0, 195 pada taraf signifikansi 5 %. Hal ini menunjukkan bahwa nilai r - hitung lebih kecil daripada r - tabel, dengan demikian hipotesis nol (Ho) yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat religiusitas denga1n perilaku seksual pada remaja siswa SMA Adi Luhur Jakarta diterima. Maka1 dalam penelitian ini berarti ada hubungan antara tingkat religiusitas dengani perilaku seksual pada remaja siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur. BABS KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data serta pengujian hipotesis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja siswa SMA Adi Luhur Jakarta Timur . Dari hasil perhitungan yang diperoleh temyata r - hitung (0, 175) lebih kecil daripada r - tabel pada a= 0.05 (0.195}. Maka tidak terdapat hubungan antara dua variabel tersebut . 5.2. Diskusi Penelitian ini dilakukan sebenarnya berdasarkan teori yang menjelaskan bahwa suatu kenyataan yang mencemaskan belakangan ini ialah keberanian sementara remaja melakukan pelanggaran susila, baik wanita maupun pria. bahkan diantara mereka ada yang berpendapat bahwa hubungan antara wanita dan pria tidak perlu dibatasi dan tidak usah dikontrol oleh orang tua. 76 Pada umumnya anak remaja yang dengan mudah melakukan pelanggaran • susila itu adalah mereka yang kurang mendapatkan pendidikan agama sejak dini, tidak takut akan kehadiran Tuhan, tidak takut akan dosa yang ia lakukan. Tetapi bagi remaja yang telah banyak mendapatkan materi pendidikan agama, pengetahuan agama dan keyakinan dan l<eimanan terhadap Allah swr. kemudian diamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, maka secara tidak langsung akan selamat dan terhindar dari pelanggaran susila serta akan terhindar dari perbuatan keji dan munkar serta dapat men!JUasai nafsunya dalam arti dapat mencegah timbulnya problema pada dirinya. Suatu contoh ialah remaja yang berpuasa dengan sungguh-sungguh, shalat dengan rajin dan tekun, maka remaja itu secara preventif dan kuratif dapat memecahl<an problema yang dialaminya. ( Zal<iah Daradjat dalam sahilun A.Nasir,2002 ). Dari teori tersebut. peneliti berasumsi bahwa apabila seseorang memiliki pengetahuan,keyakinan dan keimanan terhadap Allah SWT, serta dapat mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari maka hala tersebut menjadi salah satu benteng bagi dirinya agar marnpu menguasai nafsu yang ada dalam dirinya. 77 Hasil penelitian yang peneliti lakukan pada siswa SMU Adi Luhur Jakarta Timur membuktikan bahwa tidak ada hubungan yang sig11ifikan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual. hal ini disebabkan karena hasil perhitungan dengan menggunakan dengan menggunakan analisis product moment pearson dengan menggunakan program SPSS versi 11,5 diperoleh hasil nilaikorelasi (r - hitung) sebesar 0, 175 lebih kecil clari (r- tabel) sebesar 0, 195. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja. Adapun kemungkinan HO diterima adalah karena ada hal yang menyebabkan seseorang melakukan perilaku seksual. yaitu yang didasari perasaan suka sama suka terhadap pasangannya. Menurut penelitian dari pusat kesehatan masyarakat UI, Rita Damayanti, (2005) berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 25 persen responden yang diteliti menyatakan hubungan seks boleh saja dilakukan dengan pasangan asal disertai perasaan suka sama suka. Beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa perilaku seksual lebih banyak dilakukan oleh pelajar, sampai ada kasus kehamilan diluair nikah maupun aborsi. 78 Dari hasil penelitian RSCM dan UI, dalam sehari sekitar 100 kasus aborsi dilakukan oleh remaja diseluruh Indonesia. Artinya, dalam setahun diperkirakan ada 36 ribu janin yang dibunuh. (poskota, 8 ~;eptember 2007). Sehingga dalam penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat religiusitas perilaku seksual, mungkin karena responden yang diteliti tidak pernah melakukan perilaku seksual. Penyebab banyaknya remaja yang mudah melakukan perilaku seksual mungkin karena pengaruh pergaulan bebas dan kurangn~·a informasi tentang seks, ini berarti sesuai dengan teori yang penulis ajukan bahwa perilaku seksual akan terjadi ketika adanya peningkatan pada horrnon seksualny telah berfungsi yang dapat menyebabkan para remaja membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu. ( Sarwono, 2004 ), belum lagi adanya rangsangan-rangsangan dari luar seperti VCD-VCD porno dan adeganadegan dalam film yang dapat mengundang nafsunya serta maraknya warung-warung internet yang dapat mengakses situs-situs porno dengan mudah. Pada masa remaja ketertarikan dengan masalah seks sangat tinggi karena ia ingin mencoba dan mempraktekan apa yang ia lihat dengan cara melakukan perilaku seksual, belum lagi pergaulan yang semakin bebas antara pria dan 79 wanita sehingga tidak dapat dikendalikan yang dapat menimbulkan masalah seperti adanya kasus kehamilan diluar nikah dan kasus aborsi yang marak terjadi dikalangan remaja. Jadi, dalam penelitian ini memang tidak ditemukan adanya hubungan antara tingkat religiusitas dengan perilaku seksual pada remaja, berarti kemungkinan besar seseorang memiliki tingkat religiusitas yang tinggi, bisa juga karena perilaku seksual tidak muncul, karena adanya pengawasan dari orang tua dan guru yang cukup baik, atau bisa juga responden dalam mengisi kuesioner memberikan jawabannya yang baik-baik saja. Maka hal itu tidak akan mempengaruhi ia untuk melakukan perilaku seksual. 5.3. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, ada beberapa saran yang ingin peneliti ajukan, diantaranya adalah : 1. Bagi remaja, disarankan mempunyai pengetahuan yang cukup seputar masalah seks, agar remaja dapat mengambil keputusan yang lebih bijak tentang apa yang seharusnya boleh mereka lakukan dan apa yang seharusnya belum boleh mereka lakukan. 2. Bagi pihak sekolah, disarankan mengadakan proses pembelajaran pendidikan agama islam untuk lebih meningkatkan religiusitas dan 80 nilai-nilai ketuhanan dimana remaja mampu menghadirkan Tuhan dimana pun ia berada. Selain itu juga proses pembelajaran mengenai pendidikan seks disekolah penting disampaikan kepada siswa agar mereka mengerti apa fungsi dari organ-organ seksual agar tidak menyimpang dari ajaran agama. 3. Bagi orang tua, disarankan dapat membimbing dan mengarahkan anaknya agar tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas, dan orang tua juga wajib menjelaskan tentang bahaya dari pergaulan bebas yang bisa merusak masa depannya kelak dengan cara memberikan informasi yang sejelas-jelasnya dan terbuka dengan cara pendidikan seks sesuai dengan kemampuannya. 5. Bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian lanjutan pada materi yang sama dengan penelitian ini, disarankan sebaiknya selain menggunakan skala mungkin dapat ditambah den~1an menggunakan wawancara. Hal ini dengan tujuan agar didapatkan hasil yang lebih akurat, dengan wawancara jawaban yang diberikan oleh responden adalah jawaban yang spontan dan lebih terbuka. 81 DAFTAR PUSTAKA Buku Abdurahman Al-Mukaffi. (1999). Pacaran dalam kaca mata Islam. Jakarta: Media Dakwah. Ajen Dianawati. (2003). Pendidikan Seks Untuk Remaja. Jlakarta: Kawan Pustaka. Akhmad Azhar Abu Migdad. (1997 ). Pendidikan Seks Ba9i Remaja. Yogyakarta: Mitra Pustaka. Ali Akbar. (1986). Seksualitas ditinjau Dari Hukum Islam . •lakarta: Ghalia. Asmadi Alsa. (2004 ). Pendekatan Kuantitatif dan Kua/itatil' Serta Kombinasinya Dalam Penelitian Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Aziz Bachtiar. (2004). Cinta Remaja: Mengungkap Pola dan Perilaku Remaja. Yogyakarta : lndie Books. Bambang Prasetyo. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif. Teori dan Ap/ikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Deswita. (2005). Psikologi Perkembangan .Bandung : Remaja Rosdakarya. Fuad Nashori, Rachmy Diana Mucharam. (2002). Mengembangkan Kreativitas Dalam Perspektif Psikologi lslami. Yogyakarta : Menara Kudus. 82 Hurlock. (1997). Psikologi Perkembangn Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga. Jalaludin. (1996). Psikologi Agama. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Kartini Kartono.(1992). Psiko/ogi Wanita Mengenal Gadis Remaja Dan Wanita Dewasa. Bandung : PT. Mandar Maju. Melly Srisulastri Rifa'i. (1987). Psiko/ogi Perkembangan f?emaja dari segi kehidupan sosial. Jakarta : Pl. Bina Aksara. M. Igbal Hasan. (2005). Pokok-Pokok Materi Metlit dan aplikasinya. Jakarta : Ghalia Indonesia. Novita Pratiwi. (2005). Karena Tabu Harus Tahu. Yogyakarta : Pustaka Anggrek. Robert H. Thouless. (1995). Pengantar psikologi agama . •lakarta: PT.Raja Grafindo Persada. Sahilun, A, Nasir. (2002). Peranan Pendidikan Agama Tethadap Pemecahan Prob/ema Remaja. Jakarta : Kalam Mulia. Sarlito Wirawan Sarwono.(2005). Psikologi Remaja. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada. Sevilla.(1993). Pengantar Metode Penelitian . Jakarta: Uniiversitas Indonesia. Syamsu Yusuf. (2004). Psiko/ogi Perkembangan Anak Dan Remaja. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya Offset. Sawitri (2001 ). Seksualitas Wanita, Suatu Pendekatan Psikoanalitik. Jurnal Psikologi Vol 7 Maret 2003. 83 Zakiah, Drajat. (1989). //mu Jiwa Agama. Jakarta: PT. Bulan Bintang. Zulkifli L. (1987). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Karya. Surat Kabar (2007). 100 kasus Aborsi dilakukan o/eh remaja. Poskota, 8 September. Uli. (2006). Siswa /bukota Pennissif Seks Bebas. Republika,20 September. Suy. (2006). Fertilitas /bu Dan Remaja Masih Tinggi. Republika, 12 September. Alya. (2007). 100 Remaja Aborsi Tiap Harl . Poskota, 8 SEiptember. Skripsi Endah Septidayani. (2006). Perbedaan tingkat religiusifas anak-anakja/anan yang memiliki orang tua dengan yang tidak memilikinya. Fakultas UIN Jakarta. Diah Amaliah, (2005). Peranan lbadah Puasa terhadap Perilaku Seksual Remaja. Fakultas Psikologi UIN Jakarta. Inform Consent Assalamualaikum Wr.Wb. Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah anda berikan untuk mengisi angket ini. Dengan ini izinkanlah saya mahasiswi fakultas psikologi (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta untuk melakukan penelitian yang dilaksanakan sebagai pemenuhan tugas akhir (Skripsi). Dalam menjawab angket ini tidak ada jawaban salah atau benar, maka anda bebas menentukan jawaban yang paling sesuai dengan diri anda. Setiap jawaban yang anda berikan akan terjamin kerahasiannya. Bacalah petunjuk pengisian terlebih dahulu, kemudian setelah selesai mohon diteliti kembali jawaban anda agar tidak ada pemyataan yang tidak terjawab atau terlewati. Wassalamu'alaikum Wr.Wb. Hormat saya, Nurhayati Angket Try Out Data Responden Nama Jenis kelamin : L I P Usia : ...... Tahun Ke las Petunjuk Pengisian Dibawah ini terdapat sejumlah pemyataan - pemyataan yang be:rl'.aitan dengan "Tingkat Religiusitas Pada Remaja". Anda diminta untuk menjawab pemyataan pemyataan yang telah disediakan yang sesuai dengan diri anda pada kolomjawaban STS : Sangat tidak setuju TS : Tidak setuju S : Setuju SS : Sangat setuju Contoh: No 1 No. !. 2. 3. 4. 5. 6. 7.. 8. 9. 10. .item SS Mengerjakan shalat lima waktu ITEM Saya percaya bahwa Nabi dan Rasul adalah utusan Allah Dalam sehari saya hanya shalat kurang dari lima waktu Membaca Al-Qur' an selalu sava lakukan setiap hari Menumt saya membaca Al-Qur'an hanya membuang waktu saia Saya menjalankan ibadah puasa dengan teroaksa Selesai shalat saya malas untuk berdoa Saya percaya apapun yang terjadi itu semua adalah takdir Allah Mendengar suara (ldzan membuat hati saya tersentuh Hati saya kadang bergetar bila mendengar suara adzan Saya selalu menolong orang la.in tanpa imbalan STS TS s SS 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28 29. 30. 31 32 33 34 Saya yakin tiada Tuhan selain Allah Saya merasa doa saya jarang dikabulkan oleh Allah Saya mensyukuri alas nikmat yang telah dikaruniakan Allah Serinl!kali saya merasa iauh dari Allah Menurut saya, bersungguh-sungguh dalam bekerja dan belaiar tidak ada manfaatnva Dengan berzikir tidak membuat hati saya menjadi tenang Sava waiib mengeluarkan zakat Saya tidak yakin qadha dan qadhar ditentukan oleh Allah Menurut saya bertanggung jawab terhadap nekeriaan tidak nerlu dilakukan Bekerja maupun belajar merupakan salah satu bentuk oengamalan dalam Islam Saya merasa Allah tidak pemah menolong saya ketika saya mendapat musibah Mendengar alunan ayat suci Al-Qur'an membuat hati sava meniadi tenang Menurut saya, saya wajib menjalankan ibadah puasa dibulan ramadhan Saya selalu menolak ajakan teman untuk minwnminuman keras Say.a selalu berdo'a saat berangkat kesekolah Saya percaya bahwa Nabi Muhammad pembawa kitab suci Al-Qur' an Saya tidak yakin pembawa kitab suci Al-Qur'an Nabi Muhammad Saya yakin bahwa seluruh aktivitas saya akan dicatat oleh malaikat Atid dan Rakib Kitab suci umat islam adalah Al-Qur'an Saya senantiasa berdo' a untuk orang tua sehabis shalat Melaksanakan perintah agama selalu saya kerjakan senerti shalat Saya selalu cium tangan orang tua saat akan beranl!kat kesekolah Saya selalu menjalankan puasa ramadhan satu bulan oenuh Menurut saya mengeluarkan zakat hanya membuang harta saja " 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 Saya selalu berkata benar dalam berbicara Umat islam diwajibkan saling tolong-menolong dengan sesama Al-Qur'an menyatakan bahwa tidak diharamkan hukumnva minum-minuman keras Sava kadang berbohong dalam berbicara Saya merasa dekat dengan Allah ketika sedang beribadah Menurut saya orang yang bertanggungjawab terhadap pekerjaannya adalah salah satu anjuran dari aiaran lll!ama Islam Saya tidak yakin adanya hari pembalasan diakhirat nanti Saya merasa Allah selalu mengabulkan do'a-do'a sava Saya yakin membaca Al-Qur'an akan mendapat pahala dari Allah Sava yakin ada hari oembalasan diakhirat nanti Saya yakin malaikat itu oembawa wahyu Allah Menghargai waktu dan disiplin menurut saya tidak ada manfaatnva Saya tidak pernah mensyukuri nikrnat yang dikaruniakan Allah Disiplin dan menghargai waktu merupakan aktivitas yang dianiurkan dalam aiaran Islam Shalat lima waktu sering saya tim11mlkan Hati saya merasa lebih tenang ketika sedang berdzikir Saya tidak yakin adanya Nabi dan Rasul Saya tidak yakin kitab suci umat Islam adalah Al-Qur'an Menurut saya, rnenolong sesan1a tidak perlu dilakukan iika tidak mendapatkan irnbalan apapun ,/ !i I Angket Penelitian Data Responden Nama Jenis kelamin : LI P Usia : ...... Tahun Kelas Petunjuk Pengisian Dibawah ini terdapat sejumlah pemyataan - pemyataan yang berkaitan dengan "Tingkat Religiusitas Pada Remaja". Anda diminta untuk menjawab pemyataan-pemyataan yang telah disediakan yang sesuai dengan diri anda pada kolom jawaban STS TS S SS : Sangat tidak setuju : Tidak setuju : Setuju : Sangat setuju Contoh: ~1 . ~~o_t~~-,--:--,-i_re_m=--~--:-~-+1-s_Ts--t~T_s~11--r;-issl No. l. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. I l. 12. 13. . Mengerjakan shalat lima waktu . ITEM Dalam sehari saya hanya shalat kurang dari lima waktu Membaca Al-Qur'an selalu sava lakukan setiap hari Menurut sava shalat hanva membuang waktu saia Saya menialankan ibadah puasa dengan ternaksa Selesai shalat saya malas untuk berdoa Saya pcrcaya apapun yang terjadi itu semua adalah takdir Allah Mendengar suara adzan tidak membuat hati saya tersentuh Sava yakin tiada Tuhan selain Allah Sava merasa doa saya iarang dikabulkan oleh Allah Saya mensyukuri atas nikmat yang telah dikaruniakan Allah Seringkali sava merasa iauh dari Allah Dengan berzikir tidak membuat hati saya menjadi tenang Saya waiib mengeluarkan zakat . STS 'I I:=J TS - - - s SS 14. Saya tidak yakin qadha dan qadhar ditentukan oleh Allah 15. Menurut saya, ramah dan baik kepada orang lain tidak nerlu dilakukan 16. Bekerja maupun belajar merupakan salah satu bentuk oengamalan dalam Islam 17. Saya merasa Allah tidak pemah menolong saya ketika sava mendaoat musibah 18. Mendengar alunan ayat suci Al-Qur'an membuat hati saya meniadi tenang 19. Menurut saya, saya wajib menjalankan ibadal1 ouasa dibulan ramadhan 20. Saya percaya bahwa patuh kepada orang tua adalah bagian dari keimanan 21. Sava yakin aadha dan qadhar ditentukan oleh Allah 22 Menurut saya mengeluarkan zakat hanya membuang harta saia 23. Al-Qur'an menyatakan bahwa tidak diharamkan hukumnya minum-minU111an keras 24. Saya kadang berbohong dalam berbicara 25. Hati saya tidak tersentuh mendengar alunan ayat suci Al- Qur'an 26. Menurut saya orang yang bertanggungjawab terhadap pekerjaannya adalah salah satu dari aniuran lll!ama islam 27. Sava tidak vakin adanva hari oembalasan nanti 28. Saya merasa Allah selalu mengabulkan doa-doa say a 29. Apabila bertemu guru saya cium tangan dan memrucap salam 30. Saya yakin adanya hari pembalasan diakhirat nanati 31. Saya tidak yakin malaikat itu pembawa wahyu All all 32. Menghargai waktu dan disiplin menurut saya tidak ada manfaatnya 33. Saya tidak pernall mensyukuri nikmat yang dikarunillkan Allah 34. 35 .. 36. 37. Disiplin dan mengbargai waktu merupakan aktivitas yang dianiurkan dalam iiiaran Islam Shalat lima waktu sering saya timmalkan Merasa lebih dekat dengan Allah ketika sedang mengerjakan shalat Sebelum makan saya jarang memebaca doa Angket Try Out Data Responden Nama Jenis kelamin : L I P : ...... Tahun Usia Ke las Petunjuk Pengisian Dibawah ini terdapat sejumlah pemyataan - pemyataan yang berkaitan dengan Perilaku Seksual Pada Remaja". Anda diminta untuk menjawab pemyataan pemyataan yang telah disediakan yang sesuai dengan diri anda pada kolom jawaban dengan cara mencklis -.J salah satu kotak I huruf disamping kar1an. Contoh : I) memeluk pacar A B C D E G 0 D D D D D Keterangan : Pada kotak A,B,C menunjukkan tak pemah melakukan perilaku seksual, sedangkan pada kotak D menunukkan kadang-kadang dan pada kotak E,F,G menunjukkan sering sekali melakukan perilaku seksual. l"ILIHAN PERNYATAAN A B c D E F G 1. Memegang pinggang pacar, ketika sedang berboncengan sepeda motor E'.l D D D D D D 2. Saya malu berpegangan tangan didepan umum dengan pacar saya D D D D D D D 3. Menurut saya, berpelukan dengan orang yang kita cintai merupakan tanda kemesraan dalam bercinta D D D D D D D 4. Saya selalu menghindar ketika pacar ingin mencium bibir saya D D D D D D D 5. Saya lebih suka bercumbu, dibandingkan melakukan oral seks D D D D D D D 6. Saya tcrangsang ketika melihat film porno dengan adegan berhubungan intim D D D D D D D 7. Ketika sedang stress, saya sering melakukan masturbasi D D D D D D D 8. Merasa ragu-ragu untuk melakukan oral seks dengan pacar D D D D D D D 9. Saya mencium payudara atau alat kelamin pacar D D D D D D D I 0. Saya tidak suka pacar memegang alat kelamin I payudara D D 0 D D D D 11. Perasaan takut akan muncul, jika pacar mengajak untuk berhubungan intim D D D D D D D 12. Menurut saya, sah-sah saja melakukan hubungan intim dengan pacar yang didasari perasaan suka sama suka D D D D D D D 13. Melihat VCD porno dengan adegan bercumbu, saya tidak tertarik D D D D D D D 14. Saya memegang paha pacar, ketika sedang berboncengan sepeda motor D D D D D D D 15. Saya melakukan oral seks dengan pacar D D D D D D D 16. Jika sedang berkencan, saya tidak tertarik melakukan hubungan intim dengan pacar D D D D D D D 17. Saya selalu menolak bila pacar meminta mencium payudara atau alat kelamin saya D D [] D D D D 18. Merasa lebih suka melakukan hubungan intim dengan pacar, dibandingkan harus melakukan masturbasi I onani D D D D D D D 19. Saya bercumbu pada bagian payudara atau al at kelamin di rumah pacar, ketika orang tua tidak ada dirumah D D 0 D 0 0 D 20. Untuk mendapatkan kenikmatan seksual, saya tidak tertarik melakukan oral seks 0 D 0 0 0 0 0 21. Saya tidak menolak apabila pacar ingin mencium bibir saya 0 [] 0 0 0 0 0 22. Mencium pipi adalah hal yang biasa dilakukan oleh pacar saya 0 [] 0 0 0 0 0 23. Saya malu memegang paha pacar, ketika sedang berboncengan sepeda motor 0 [] 0 0 0 0 0 24. Masturbasi tidak boleh dilakukan oleh remaja 0 [] 0 0 0 0 0 25. Saya berpelukan tanpa mengenakan busana dengan pacar saya 0 [] 0 0 0 0 0 26. Saya merasajijik melal.'Ukan masturbasi 0 [] 0 0 D D D 27. Ketika menonton film dibioskop, pacar ingin memegang alat kelamin atau payudara saya D [] 0 D 0 D D 28. Untuk mendapatkan kepuasan seksual, saya selalu melakukan onani atau masturbasi D [] D D D D D 29. Saya tidak tertarik mencium payudara atau alat kelamin D [] D D D D 0 30. Melakukan hubungan seksual dengan alat kontrasepsi (kondom, pil anti hamil) D [) [) [) D [) D 31. Jika sedang berkencan, ada keinginan untuk memegang payudara atau alat kelamin pacar D [I 0 [) [) 0 0 32. Saya tidak pernah menciwn pi pi pacar saya 0 Cl 0 D 0 D 0 33. Saya lebih senang melakukan masturbasi I onani 0 [] 0 0 0 0 0 34. Saya merasa risih jika pacar memeluk saya D D 0 0 0 0 0 35. Kadang-kadang sayajengkel kepada pacar karena ia selalu mengajak untuk bercumbu 0 0 0 0 D 0 0 36. Saya pernah berpelukan dan kemudian berciuman dengan pacar D 0 0 0 0 0 0 37. Merasa cemas bila melakukan masturbasi atau Onani D D D D D D D 38. Merasa puas jika hanya melakukan oral seks saja D D D D D D D 39. Saya tidak tertarik memegang payudara atau alat kelamin pacar D D D D D D D 40. Perasaan khawatir ada sewaktu-waktu pacar mengajak untuk bercumbu D D D D D D D 41. Mencium payudara/alat kelamin adalah ha! yang menyenangkan D D D D D D D 42. Kadang-kadang saya ingin melakukan oral seks dengan pacar D ID D D D D D 43. Saya tidak suka pacar memegang pinggang saya ketika sedang berj alan D ID D D D D D 44. Merasa senang mencium kening pacar D [] D D D D D 45. Oral seks menurut saya adalah hal yang wajar D [] D D D D D 46. Untuk mendapatkan kepuasan seksual saya melakukan masturbasi D [] D D D D D 47. Hubungan seksual boleh dilakukan jika ada pernikahan D [] D D D D D 48. Saya merasa tidak puas kalau pacar hanya mencium kening saja D [] D D D D D 49. Menurut saya, hubungan intim boleh dilakukan sebelum menikah D [] D D D D D 50. Merasa canggung dan malu memeluk pacar D [] D D D D D 51. Saya sering mendapatkan kenikmatan seksual dengan menonton video atau membaca bacaan porno tentang hubungan intim D [] D D D D D [J D D D D D 52. Menurut saya memegang tangan pacar menyenangkan D Data Responden Nama Jenis kelamin : L I P ; ...... Tahun Usia Ke las Petunj uk Pengisian Dibawah ini terdapat sejumlah pernyataan - pemyataan yang berkaitan dengan Perilaku Seksual Padla Remaja". Anda dirninta untuk menjawab pemyataan - pernyataan yang telah disediakan yang sesuai dengan diri anda pada kolom jawaban dengan cara mencklis .../ salah satu kotak I huruf disamping kanan. PERNYATAAN 1. Saya selalu menghindar ketika pacar ingin mencium bibir saya 2. Saya lebih suka bercumbu, dibandingkan D D 3. Saya terangsang ketika melihat film porno dengan adegan berhubungan intim D D 4. Merasa ragu-ragu untuk melakukan oral seks dengan pacar D D 5. Saya mencium payudara atau alat kelamin pacar 0 D 5. Perasaan takut akan muncul, jika pacar mengajak untuk berhubungan intim 0 D 7. Saya memegang paha pacar, ketika sedang berboncengan sepeda motor D D !. Jika sedang berkencan, saya tidak tertarik melakukan hubungan intim dengan pacar D D l. Saya malu memegang paha pacar, ketika sedang berboncengan sepeda motor D D .0. Masturbasi tidak boleh dilakukan oleh remaja D D melakukan oral seks 11. Saya merasa jijik melakukan masturbasi D D 12. Saya tidak tertarik untuk berpelukan dengan pacar jika sedang berkencan Cl 0 13. Jika sedang berkencan, ada keinginan untuk memegang payudara atau alat kelamin pacar D D 14. Saya tidak pernah mencium pipi pacar saya D D 15. Saya merasa risihjika pacar memeluk saya [I 0 16. Merasa cemas bila melakukan masturbasi atau Onani Cl 0 17. Perasaan khawatir ada sewaktu-waktu pacar mengajak untuk bercumbu Cl 0 18. Merasa senang mencium kening pacar 0 0 J9. Hubungan seksual boleh dilakukan jika ada pemikahan 0 0 20. Menurut saya, hubungan intim boleh dilakukan sebelum menikah D 0 21. Merasa canggung dan malu memeluk pacar 0 0 22. Saya sering mendapatkan kenikmatan seksual dengan menonton video atau membaca bacaan porno 0 0 SKALA STIMULUS SKOR PERllLAKU SEKSUAL I) A I 7 . 07 . 07 B A I 0 .0 .0 B c 2 3 F 9 IO p . IO . 09 . 17) PK . 26 s = 3,50 + I ( 0,500 - 0,26) I 0,33) l s =4;22 (4) 2) c 2 3 F 0 23 p .0 . 23 PK .0 . 23 S = 4,50 + [( 0,500-0,42) I 0,41] 1 s = 4,69 (5) ~ E 5 21 . 21 . 80 F G 6 17 . 17 . 97 7 3 . 03 1.0 D 4 19 . 19 .42 E 5 41 . 41 . 83 F 6 10 . 10 . 93, G 7 7 . 07 1.0 D 4 4 .04 .26 E 5 13 .13 .39 F 6 16 .16 .55 G 7 45 .45 1.0 D E 5 0 .0 1.0 F 33 . 33 . 59 3) A B c 1 2 3 F 0 12 10 p .0 .12 .IO PK .0 .12 .22 S = 5,50 + ((0,500 - 0,39) I 0,16) I s = 6,18 (6) '"-iJ 4) A B c I 2 3 F 19 63 12 . p .19 .63 .12 PK .19 .82 .94 S = 1,50 + [(0,500- 0,19) I 0,63) 1 s = 1,99 (2) 4 6 .06 1.0 -~---·· -----·"-~- ~· 6 0 .0 l.O G 7 0 ··-.0 1.0 5) B c 2 1 3 F 19 28 53 p .19 .28 .53 PK .28 .19 .81 S = 2,50 + ((0,500 - 0,28) I 0,53) 1 s = 2,91 (3) A D G 7 0 .0 .81 E F 4 0 .0 .81 5 0 .0 .81 6 0 .0 .81 D E 4 42 .42 .88 5 10 .JO .98 F 6 2 .2 1.0 D 4 14 .14 .33 E 5 23 .23 .56 F 6 44 .44 l.Oi 1.0 D E F G 4 26 .26 1.0 5 0 .0 1.0 6 0 .0 1.0 7 0 .0 1.0 D E 5 2 .2 .35 F 6 45 .45 .80 G 6) B c 2 3 F 11 12 23 p .11 .12 .23 PK .11 .23 .46 S = 3,50 + [( 0,500- 0,46) I 0,42) l s =3,59 (4) A I G 7 0 .0 1.0 7) B c 2 3 F 2 7 p . JO .07 .02 PK .10 .12 .19 S = 4,50 + ((0,500 - 0,33) I 0,23) 1 s = 5,23 (5) A I 10 G 7 0 .o 8) A I B c 2 3 F 40 23 11 p .40 .I I .23 PK .40 .63 .74 S = 1,50 + ((0,500- 0,40) I 0,23) 1 s = 1,93 (2) 9) A I F 8 p .08 PK .08 S = 5,50 + ((0,500 s = 5,83 (6) B c 2 3 3 3 .3 .3 .11 .14 0,35) I 0,45] 1 4 19 .19 .33 7 0 .0 .80 10) c D E 2 3 12 24 .15 .12 .24 PK .15 .27 .51 S = 2,50 + ((0,500 - 0,27) I 0,24) l s =3,45 (3) 4 32 .32 .83 17 .17 1.0 D 4 7 .07 1.0 E 5 0 .0 1.0 D 4 17 A 1 F p B F 6 0 .0 1.0 G 7 0 .0 1.0 F 6 0 .0 I.Ci G 7 0 .0 1.0 .38 E 5 20 .20 .58 F 6 42 .42 1.0 G 7 0 .0 1.0 c D E G 3 2 48 0 .48 .0 .58 .58 0,10) I 0,48] l 4 31 .31 .89 5 II .11 l.O F 6 0 .0 l.O 7 0 .0 l.O c D 4 20 .20 .42 E 5 47 .47 .89 F 6 15 .15 1.04 G 7 0 .0 1.04 15 5 11} B c 1 2 3 F 0 19 74 OP .0 .19 .74 PK .93 .0 .19 s = 2,50 +I (0,500 -0,19) I 0,7411 s = 2,9 (3) A 12} A I B 2 c 3 F JO 5 6 p .!O .05 .06 PK .10 .21 .15 S = 4,50 + ((0,500 - 0,38) I 0,2011 s = 5,1 (5) .17 13) A I F JO p .10 PK .JO S = 1,50 + [(0,500 - s= B 2,33 (2) 14} A 1 F 0 p .0 PK .0 S = 4,50 + ((0,500 s = 4,67 (5) B 2 3 4 18 .04 .18 .04 .22 0,42} I 0,47) l 15) A 1 F 0 p .0 PK .0 S = 4,50 + ((0,500 s = 5,33 (5) B c 2 3 7 15 .07 .15 .07 .22 0,35 ) I 0,18 1 D 4 13 .13 .35 E 5 18 .18 .53 F 6 43 .43 .96 G 7 4 0.4 1.0 D E 5 0 .0 1.0 F 6 0 .0 1.0 G E F 5 .75 6 25 .25 l.Oi 16) B c 2 3 F 19 48 p .19 .48 PK .IO .29 .77 S = 2,50 + ((0,500 - 0,29) I 0,48) l s = 2,93 (3) A 1 JO .10 4 23 .23 1.0 7 0 .0 1.0 17) B c 2 3 0 16 .)6 .0 .0 .16 0,43) I 0,32) 1 D 4 27 .27 .43 A B c 1 2 3 F 9 13 10 p .9 .13 .10 PK .9 .22 .32 S = 3,50 + ((0,500 - 0,32) I 0,22) l s = 4,31 (4) D 4 22 .22 .54 E 5 27 .27 .81 F 6 19 .19 l.O D E 4 19 .19 .88 12 .12 1.0 F 6 0 .0 1.0 A 1 F 0 p .0 PK .0 S = 4,50 + [(0,500 s = 4,71 (5) 32 .32 G 7 0 .o 1.0 18) G 7 0 .0 l.O 19) B c 1 2 3 F 0 16 53 p .0 .16 .53 PK .0 .16 .69 S = 2,50 + [(0,500 -0,16) I 0,53) l s = 3,14 (3) A 5 G 7 0 .0 1.0 20) B c 2 3 F 15 12 35 p .15 .12 .35 PK .15 .27 .62 S = 2,50 +[(0,500 - 0,27) I 0,35) l s = 3,15 (3) A I D 4 21 .21 .83 E 5 10 .10 .93 • F G 6 7 7 0 .0 .93 o·r I .93 21) B c 2 3 F 10 11 p .10 .11 PK .0 .10 .21 S = 3,50 + ((0,500-0,21) I 0,38) l s = 4,26 (4) A I 0 .0 D 4 38 .38 .59 D 4 52 .52 .79 24 .24 .83 F 6 17 .17 I.Cl 7 0 .0 1.0 E 5 12 .12 .91 F 6 9 .09 1.0 G 7 0 .0 1.0 E 5 G 22) A B c 1 2 3 0 11 16 .0 .11 .16 PK .0 .II .27 S = 3,50 + [(0,500-0,27) I 0,52) 1 s = 3,94 (4) F p Skala Tlngklt Rollglu•itas I Ho Sbyk 1111m p 1 p 2 3 0 4 ,. p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p p " 5 '7 •' 10 11 12 13 "" " 17 18 19 20 21 22 23 24 "" ",. 27 30 31 32 33 lS ,.,. ., ""... " •• 37 40 ... 47 50 51 " 53 1 2 3 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4' 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 '3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 ' 4 3 3 '4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 p p p p 4 4 1 3 p 4 p 3 p 4 ' ' 4 2 4 4 3 3 3 4 3 3 '4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 2 2 3 ' 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 ' 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 2 2 4 3 3 3 1 1 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 3 3 4 "3 3 3 4 4 15 17 18 19 20 21 22 23 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 '4 3 4 2 3 2 '4 '4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 ' 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 3 3 3 4 4 4 3 3 1 4 4 4 3 3 2 3 '3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 2 2 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 4 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 1 2 2 3 2 3 3 '3 2 2 4 4 1 4 2 1 2 2 4 2 1 2 2 3 3 2 3 2 ' 4 4 1 1 3 4 3 2 4 2 1 4 1 1 2 1 4 2 3 ' 4 4 4 1 2 3 '3 4 1 '4 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 '3 3 2 4 4 1 4 4 3 2 2 3 '3 ' 3 3 4 3 3 2 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 '4 3 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 '3 '4 3 3 4 ' 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 4 3 • '4 4 3 4 3 3 4 '4 3 3 3 3 4 ' 1 1 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 4 3 3 '2 4 4 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 ' 4 4 4 3 3 4 4 3 '2 '3 2 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 ' 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 ' '' • 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 ' '3 3 3 3 3 3 4 4 4 '2 3 3 4 4 4 3 3 3 '3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 • ' ••' ' • ' • 2 3 3 3 3 4 4 3 4 2 1 3 3 4 4 4 4 '2 2 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 1 4 1 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 '4 2 3 ' ' 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 '3 4 3 4 1 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 ' '3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 '4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 3 4 4 2 4 '3 4 4 3 2 1 4 3 2 3 4 1 4 4 3 "3 "3 "3 27 2 1 3 4 1 1 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 '4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 1 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 2 2 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 2 4 3 • • • • 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 p p p p 4 4 3 3 3 3 3 '4 3 3 3 4 4 4 4 4' 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 3 4 '3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 4 '3 44' 4 4 3 3 3 3 3 10 11 12 13 14 3 '4 4 3 '3 •3 '4 4 2 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 p 4 4 4 4 7 4 3 4 4 4 4 4 p p p p 4 3 2 4 4 p p 4 3 2 3 4 4 4 4 p ' •3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 1 4 4 1 4 1 4 • 3 3 1 4 4 3 ' '3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 28 29 30 31 32 J3 34 31 36 37 38 39 40 4 1 2 1 1 3 1 2 2 4 3 4 2 1 1 2 1 1 3 1 1 2 1 4 4 2 1 2 1 4 ' '2 4 3 2 3 4 3 3 '1 1 2 3 1 1 1 3 3 2 2 3 4 1 2 3 2 3 1 3 4 1 4 1 4 1 1 4 2 3 ' 2 3 3 2 1 2 2 4 4 4 4 4 4 3 1 i 1 2 1 1 1 3 4 4 1 1 2 • 4 1 2 4 2 3 2 4 1 4 1 1 1 1 1 4 4 3 3 3 1 4 4 3 3 4 1 2 2 1 4 3 2 2 3 3 4 2 4 4 2 3 3 3 4 1 3 1 4 1 4 2 3 1 1 4 4 4 2 3 4 2 3 3 2 4 4 4 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 2 3 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 4 2 4 '2 '4 3 4 12 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 2 4 4 2 2 4 2 2 1 3 3 3 3 1 1 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 3 1 1 1 3 3 3 4 3 4 4 2 1 2 4 4 4 2 4 2 3 4 2 4 4 3 2 1 3 3 3 4 2 2 2 1 1 2 4 1 4 4 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 4 ' 4 2 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 3 '' • 3 2 3 4 3 2 4 4 4 2 ' ' 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 ' 4 4 4 4 4 2 4 2 1 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 '3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 1 2 4 4 4 3 4 3 2 1 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 1 3 4 4 4 1 2 4 3 4 3 2 3 3 1 3 3 3 4 0 1 3 3 3 3 4 4 3 '4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 1 2 3 4 4 4 3 '4 3 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 1 '3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 1 4 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 '4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 ' 2 4 4 1 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 ' 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 '3 3 3 3 3 4 4 4 3 46 47 48 49 60 '1 3 '3 '3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 ' '4 2 3 4 3 ... " 3 4 4 3 3 3 3 3 1 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 4 4 4 1 4 2 1 4 4 3 4 4 4 3 4 3 1 4 4 42 43 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 4 3 ' 2 4 1 4 2 4 2 3 3 ' 3 3 3 1 4 " 3 4 4 4 2 3 3 3 2 ~ 3 4 4 2 4 3 1 1 3 3 4 3 3 1 4 2 ' 4 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 3 4 3 1 1 4 3 3 3 2 2 4 3 4 4 3 3 '3 4 4 4 4 4 3 3 1 2 1 i ' ' 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 3 3 ' ' 4 1 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 ' 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 4 2 1 4 4 4 2 3 4 3 4 4 171 3 4 3 3 4 4 173 4 4 4 '3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 178 178 4 3 150 3 4 4 155 181 178 164 185 173 149 177 161 163 4 3 3 3 3 4 '4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 2 3 2 4 4 2 4 3 3 4 4 4 200 2 4 ' ' 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 ' 4 1 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 171 166 176 186 187 174 173 173 175 162 178 172 180 174 156 200 176 192 182 168 179 4 3 4 1 4 4 3 4 177 4 4 4 4 '3 164 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 '4 53 Tota 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 " 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 173 157 169 174 161 184 171 186 170 178 199 169 179 178 l4 55 "" " " "" 59 61 .." p ' 'p p ? l L L l L l ,_ 57 ~ ""' l l l 70 71 n 73 74 " "" 78 71 BO B1 82 .. 83 85 ..""•• " " "'' 91 ...•• •• 97 100 J 2 2 J 4 J J 2 '4 1 3 3 2 3 3 4 2 4 4 4 2 3 3 2 3 2 ' J J 4 4 4 4 2 4 4 4 3 1 2 2 2 2 3 1 3 2 3 2 1 3 J 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 ' 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 '4 2 4 4 3 2 3 4 4 4 4 '4 3 3 3 3 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 1 3 3 3 4 4 4 3 4 J 4 4 4 1 1 2 2 2 3 2 3 4 '4 1 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 3 3 3 2 2 4 3 4 3 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 3 2 L I 4 4 L L L l l 3 l 4 4 4 4 4 l 4 2 l 4 2 4 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 J 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 l l l 4 3 3 4 L 2 2 3 1 3 3 2 4 4 4 4 2 1 2 2 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 1 ' 4 4 ' 3 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 '4 4 4 4 4 3 1 3 3 4 4 l l l 3 4 3 2 J 4 4 3 3 3 3 3 2 l l 4 ,, 4 4 2 2 3 3 3 2 L 3 3 3 4 1 L L '4 2 4 3 l 3 2 2 4 4 4 4 4 J 4 3 4 4 J 4 4 4 4 4 1 ' 4 4 3 1 2 1 2 2 1 2 3 2 2 2 1 3 4 '2 4 3 3 4 3 3 '3 '3 4 4 4 4 3 4 2 1 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 '3 '3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 1 3 4 4 J 4 3 3 3 3 2 3 3 2 2 l 3 1 2 3 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 '3 4 J 3 3 4 4 '' 4 1 1 4 ' 4 2 4 4 3 3 '2 4 4 4 L J ' 4 4 4 4 2 1 3 3 2 2 J '3 2 3 3 3 4 2 1 3 3 3 3 3 1 1 2 1 4 2 2 2 2 2 1 2 1 4 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 3 1 l 4 4 4 3 3 3 3 L L L 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 '4 4 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 1 2 2 4 4 3 2 3 4 4 3 3 2 2 4 3 3 4 1 3 3 3 3 4 2 2 '4 3 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 2 1 1 3 3 3 ' ' 3 4 3 3 4 4 4 4 L 3 '2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 3 1 J 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 J 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 J 3 4 3 3 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 '3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 J J 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 '3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 2 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 '3 4 4 4 4 ' 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 2 '4 4 3 4 4 2 3 3 '3 4 3 3 '3 4 3 2 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 '3 3 3 3 4 4 3 2 '2 ' 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 1 3 3 J 4 '2 4 2 3 3 1 1 1 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 J 1 1 1 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 ' 1 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 4 ' • 2 4 4 4 4 4 4 4 4 ' 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 ' 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 1 3 3 4 J 3 3 2 3 3 3 4 J 4 4 '' ' 3 3 3 4 3 1 1 4 4 4 3 3 3 3 3 '3 3 3 4 ' ' 3 4 3 3 3 3 J ,. 3 4 3 4 4 4 4 4 4 J 4 4 J 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 4 2 1 1 2 2 4 4 1 2 2 2 3 4 4 4 1 2 4 2 3 2 4 3 3 1 4 4 3 1 4 4 3 '3 4 4 3 4 4 1 3 3 1 4 1 4 3 3 3 2 4 2 2 3 3 1 4 2 4 4 4 4 1 4 3 J 2 4 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 4 4 4 '4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 '3 3 4 2 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 '3 '3 3 3 4 4 4 4 2 2 3 4 '3 4 4 4 4 4 4 3 J 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 4 4 4 2 3 2 3 3 1 1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 4 2 4 4 4 '4 1 3 4 4 4 4 '2 4 2 3 4 4 J 2 1 3 2 1 4 1 4 3 2 1 4 3 ' 3' 4 4 4 2 1 1 1 2 1 1 1 1 4 4 ' 3 4 4 ' 4' '4 3 4 4 4 3 4 3 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 2 2 2 1 1 2 1 3 2 3 3 4 3 4 4 3 1 4 4 4 J 3 4 4 4 4 4 1 4 2 1 J 1 1 1 2 1 4 2 3 3 1 3 2 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 ' 4 4 J 3 3 4 4 3 3 2 1 4 4 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 3 4 2 4 3 3 2 1 4 4 4 2 4 4 4 4 1 2 1 3 1 1 1 1 1 3 ' 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 ' 4 4 2 3 1 2 3 3 1 3 3 4 4 1 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 2 2 4 4 3 2 3 4 4 3 3 • 4 2 2 3 4 4 4 ' 1 4 3 3 3 2 2 3 2 2 J 3 3 4 3 3 J 4 4 4 4 4 3 4 4 '4 '4 2 1 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2' 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 1 4 '4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 J 3 3 J 4 4 3 3 J 3 4 3 3 2 3 3 3 1 2 3 4 4 4 2 3 4 4 1 4 4 3 2 3 2 4 4 4 2 1 1 1 3 3 3 '3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 '3 2 4 J 4 4 3 3 3 2 J 4 4 4 3 3 3 4 J J 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 '3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 1 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 ' 4 4 4 4 4 4 1 3 2 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 1 3 4 3 4 3 3 4 4 J 4 4 3 3 3 1 1 3 3 4 4 1 2 4 3 '4 3 4 4 1 2 ' 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 '3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 1 2 3 4 4 4 4 1 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 2 3 3 4 4 1 4 3 J 4 '4 3 3 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 '3 4 3 3 3 3 4 3 4 '3 '4 2 3 4 4 3 '2 4 3 1 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 J 4 '4 4 3 3 '3 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 '3 '4 I 4' 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 '3 4 4 4 4 3 4 4 '4 4 1 4 4 3 3 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 4 4 4 3 4 ' 4' 4 ' 4 3 3 '4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 '3 '4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 '4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 1 4 4 2 3 3 4 4 4 4 '4 '3 1 3 1 1 3 ' '3 4' '4 4 4' 4 3 3 '4 4 3 2 ' 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 3 1 4 4 3 1 4 1 '3 4 4 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 4 4 1 165 173 167 172 157 171 175 189 163 170 184 171 172 168 165 180 179 152 150 155 181 178 164 185 173 149 177 161 163 165 173 167 172 157 171 159 151 181 191 182 167 171 162 168 171 159 157 Data Hasil Penelitian Skala Tingkat Religiusitas Hem! 1 Subvek 1 4 2 2 3 4 4 4 5 4 6 3 7 . 2 8 3 9 3 10 3 11 3 12 3 13 3 14 15 16 2 3 4 2 4 2 2 2 2 4 4 3 2 2 3 3 4 4 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 3 3 4 4 3 4 3 2 3 2 4 3 2 4 4 2 3 4 5 6 7 a 9 10 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 2 2 2 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 2 2 1 3 ~ 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 A 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 2 2 4 4 3 3 4 4 1 3 2 4 1 1 4 2 3 3 1 2 2 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 1 4 4 3 11 12 13 4 3 4 2 3 2 2 2 3 4 4 3 4 3 4 3 . 4 1 4 1 3 3 4 3 4 3 1 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 4 1 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 2 3 3 4 4 4 3 3 1 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 1 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 14 15 16 17 18 19 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 1 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 4 1 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 2 3 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 1 4 1 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 2 3 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 1 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 20 21 22 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 2 3 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 1 4 1 2 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 2 4 3 1 4 3 1 4 3 4 2 3 1 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 28 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 4 1 4 4 4 4 4 27 3 3 1 2 1 3 3 2 3 4 2 3 2 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 23 24 25 26 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 2 1 3 1 4 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 4 2 4 1 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 1 3 1 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 2 3 4 4 4 2 4 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 0 1 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 3 29 30 31 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 ,3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 2 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 2 4 3 4 3 4 3 3 3 32 33 34 35 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 2 36 37 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4~~3f~3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 ' 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 _,, 4 4 4 4 4 4 __ 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 d 3 4 4 4 4 3 4 " ' I 51 52 53 54 55 561 57 58 59 60 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 4 2 2 4 3 3 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 1 3 3 3 1 4 4 4 4 3 3 3 4 41 4, 4 •I 4 4 4 3 4 4 3 2 1 1 1 1 1 1 3 4 2 4 3 4 3 2 3 1 2 2. 3 21 1 3 2 •I 3 4 4 1 3 4 4 4 2 2 1 2 1 2 2 2 3 3 3. 4 4 4 4 4 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 1 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 1 1 TOTAL 2 1 3 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 4 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 2 2 2 3 2 2 4 3 110 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 3 109 137 145 139 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 68 2 4 4 4 3 4 4 1 2 3 4 2 2 2 4 3 3 3 4 2 2 2 4 2 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 61 2 31 31 I 4 2 4 1 4 4 3! 3 4 4 1 4 66 4 2 4 3 4 3! 4 I 3 4 4 4 2 'I 4 3 3 3 21 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 62 63 64 65 2 4 3 4 3 4 61 i I 2 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 3 3 2 4 1 1 2 4 4 3 2 2 3 4 1 4 3 2 4 4 4 4 1 3 3 3 4 4 4 3 2 4 3 1 4 135 4 3 3 3 2 3 4 3 3 I I 4 3 4 3 4 1 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 4 4 1 4 4 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 1 4 3 4 3 3 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 4 4 2 2 3 4 3 2 2 2 4 2 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 21 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 21 2 2 4 4 3 3 4 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 4 3 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 •I 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 3 3 4 3 3 1 2 4 4 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 2 4 3 4 4 2 3 3 3 4' 4 4 41 31 •i 31 31 31 31 3 4 3 4 2 3 4 4 4 3 3 3 2 4 3 4 4 3 1 1 3 4 3 3 3 4 4! 4 4 4 4 41 21 11 3 'I •I 3 3 3 3 3 41 3i 2-! 31 4 •I 3 4 4 3 4 3 31 3 4 3 31 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 31 '.\[ 3 31 4! Ji 3 3 3. 4! JI 3 4 1i 3 41 3! 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 1 4 4 3 3 4 I 3 31 3 3 4 4 4 •I 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 3 4i 3 4 3 4, 1 3 3 2 4 4 41 31 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 41 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3i 3 3 4 3 4 3 31 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 1 4 3 3 1 4 4 3 4 3 4 4 2 2 2 3 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 4 2 1 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 2 31 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 31 4 3 4 4 3 3 3 •I 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3, 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 4 4 3 3 4 2 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 2 4 4 1 4 4 3 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 1 4 1 3 4 3 4 21 4 1 1 4 3 1 4 4 2 4 4 4 1 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 1 4 3 3 1 3 3 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 1 3 3 3 3 2 1 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 3 3 2 2 3 2 4 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 31 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 1 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 3 2 4 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3 1 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 1 1 2 2 1 4 4 1 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 1 1 2 3 3 4 3 3 4 4 3 84 140 130 137 111 136 138 142 136 130 140 144 148 147 135 141 130 113 128 131 140 117 139 130 126 129 134 127 115 142 140. R E L I A B I L I T Y ANALYSIS S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Mean if Item Deleted VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022 VAR00023 VAR00026 VAR00027 VAR00034 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00052 120,3500 120, 4400 119,5600 119,5300 119,7500 119, 7700 120,7000 119,5500 119,9700 119, 7300 120,4700 119, 8200 119, 7900 119, 5900 119, 7500 119, 8900 119,8500 119, 5800 119,4400 119,5200 119, 9500 119, 7300 119,7000 120,3900 120,0200 119,8900 119,6900 120,0500 119, 6900 119, 8900 119,9200 119, 7900 119,7700 119, 9000 120, 1600 119,6800 119, 5700 RELIABILITY Scale variance if Item Deleted Corrected ItemTotal Correlation 106,7753 106,3903 108,6529 107,2617 104,6338 105,0880 109,6667 107,2399 108,8173 103,3708 107,2213 107,4218 106,4302 105,9413 106,8359 108,4423 108,1288 108,2461 109,4206 110, 6764 106,8359 107,8759 98,3737 109,5534 109,9390 108,5837 107,9938 107,6439 109,6100 105,6342 104,0339 105,7029 107,0072 105,8687 105,4085 108,2198 109,7223 ANALYSIS Alpha if Item Deleted ,8351 '8334 ,8352 ,8313 ,8283 ,8305 ,8442 '834 0 ,8361 ,8251 ,8354 ,8332 ,8328 ,8295 ,8326 ,8348 '8359 ,8328 ,8344 '8371 '8376 ,8361 ,8266 '8389 ,8409 ,8351 ,8348 ,8350 ,8367 ,8332 ,8297 ,8307 ,8321 ,8297 ,8314 '8348 ,8371 '2851 ,3378 '2681 ,4813 ,5395 ,4362 '0805 ,3163 ,2352 ,7002 ,2725 '3517 ,3587 ,5302 ,3695 ,2853 ,2479 '4112 '3373 ,1696 ,2323 '24 69 '5218 '1474 '1048 '274 6 '2867 '2801 '2037 '34 58 ,4563 ,4429 ' 398 6 '5150 ,4055 ,2857 ,1870 S C A L E Reliability Coefficients N of Cases 100,0 Alpha ~ '8377 N of Items 37 (A L P H A) Correlations Corrolatlons Correlations Correlations VAR00001 VAROOOOI Pearson Correlation I Sig. (2-talled) TOTAL too N Pearson Correlallon TOTAL ,099 .329 100 t .099 .329 100 Sig. (24alled) N VARuwvo VAR00006 1 Pearson Conelallon Sig. (2...tailocl) 100 ,501' Pearson CorrefaUon Sig. (2-tailod!) N too .so1• .000 N TOTAL TOTAL 100 I .000 100 100 •• · Codefalion Is signifil:anl at the 0.01 level (2-tailed). C orrelatlons CorrelaUons Correlatlons VAR00002 Pearson Correlalion Sig. (24alled) VAR00002 I N VAR00007 too 100 .300' .002 100 Pearson Correlation Sig. (2..tailed) - ,306" .002 N TOTAL C<1rrelatlons TOTAL VAR00007 I Pearson Correlatwn TOTAL .451' Sig. (24alled) .000 N I TOTAL 100 •·.Correlation is significant at the 0,01 levol (2.tailed), Pearson Correlation 100 .451' Sig. (24alled) .ooo N 100 100 I 100 ••. Correlalioo is significant at the 0.01 lovel (2-tallod). Correlations Correlations Correlatlons VAR00003 Pearson Correlation Sig. (24-lled) VAR00003 I N TOTAL Pearson Correlation Sig. (2..taifed) N TOTAL .407' ,000 100 .407' .000 100 I too too Correlations VAR00008 Pearsott Cor:retalion TOTAL Sig. (2•alled) N Pearson Cornelation Sig. (2...tailed) N •·.Correlation is significant at the 0.01 level (2-1ailed). VAROOOOS I 100 .232' ,020 100 TOTAL .232' .020 100 I too ·.Correlation is signifiw:1nt at the 0.05 level (2..talled). Correlations Correlations Correlations VAR00004 TOTAL Pearson Correlation Sig. (2-tailed} N Pearson Conelatkm Sig. (2·tailed) N VAR00004 t Correlations TOTAL ,308" ,002 100 ,308" .002 100 VAR00009 100 I Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N TOTAL too Pearson Conelation Sig. (2-tailed) N ''.Correlation is significant at the0.01 level (2-tai!ed). 100 Correlations Correlations VAROOOOS Pearson Correlation Sig. (2·tailed} N TOTAL 100 ,049 .626 100 TOTAL .049 .626 100 1 Correlations Correlations VARUVl.IVS VAR00009 t I TOTAL .467' VARD0010 Pearson Correlalion .467" Sig. (2..tailed) .000 N 100 ••. Correlation is significanl at the 0.01 level (2~tnlled). too t 100 VAR0001D 1 SJg. (2-taUe<l) .000 too Pearson Car relation N TOTAL Pearson Cor relation Sig. (2-talled ) N 100 ,068 .502 too TOTAL ,068 .502 100 1 too Correlations Correlations Correlations VAR00011 \IAR00011 1 Pearson Conelatioo Sig. (2-tailed) N TOTAL Conetatlons TOTAL ,378" ,000 Pearson Couelation Sig. (2-tolled) 100 ,378' ,000 100 1 N 100 100 ... Correlallon Is signlflcanl at the 0.01 level (2-talled). - VMr<UW16 Pearson CO£relatlon .443' ,000 100 1 Sig. (2;olled) .000 100 100 N TOTAL N Correlations VAR00012 1 Pearson cooelation Sig. (2-taUed) 100 Pearson Correlation .290. Sig. (2-talled) ,003 N 100 TOTAL .200· .003 100 1 VAR00017 Pearson CO£r"1atlon TOTAL N Pearson Correlation N ,000 100 100 Cone la Uons Pearson Correlation 1 Sig. (2--tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N TOTAL .680" ,000 100 100 1 .Gao· VAR00018 VAR00018 Pearson Coffelation N TOTAL Pearson Coo:elatlon Sig. (2-tailed) N 100 100 TOTAL ,582' ,000 1 Sig. (2-t<tiledl ,000 "'. Correlation is significant at lhe 0.01 level (2-tailed}. 100 ,582' .000 100 100 1 100 ••. Couetalion is sinnifi<:ant at the 0.01 levet (2-tailed). Correlations Correlations Cot relations Correlations VAR00014 Pearsoo Correlation 1 Sig. (2..tailed) VAR00019 TOTAL .211· VAR00019 ,005 N 100 .277' .005 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 100 1 TOTAL Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 100 ··.Correlation is significanl at the 0.01 level (2-tailed). TOTAL .473' 1 .000 100 1 100 .473' .000 100 100 ... Correlation is significant at the 0.01 level (2-lailed). CotTelattons C orrelatlons Corretatlons Correlations VAR00015 Pearson CO£relation 1 Sig. (2-tailed) N TOTAL 100 1 Correlations VAR00013 VAR00015 - .418' ••. Conelatlon Is significant at the 0.01 levet (2-taitod). Correlations TOTAL TOTAL .418" ,000 100 Sig. (2-tailed) Correlations VAR00014 VAR00017 1 Sig. (2;alled) 100 ••. Correlation Is significant at the 0.01 level (2-talled). TOTAL 100 Correlations N VAR00013 .«:i· Sig. (2;alted) Correlations TOTAL TOTAL ·• · ConelaUon Is slgnffice1nt at the 0.01 level (2-talled). Correlations VAR00012 VAR00016 1 Pearson \..Ofrelalion Pearson Correlation Sig. (2-lalle<l) N 100 , 187 ,062 100 TOTAL .187 ,062 100 1 100 VAR00020 VA~00020 Pearson Conetat1on 1 Sig. (2-talled) TOTAL N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N 100 ,349• TOTAL ,349' .000 100 1 .000 100 ... Cor1elation Is significant at the 0.01 level (2-t<iiled). 100 Correlations Correlations Correlations VAR00021 VAR00021 1 Pearson Corr8fation Sig. (2·1allad) N TOTAL Correlations Pearson Conelation Sig. (24ailed) N TOTAL .250' ,012 100 .250' 100 1 .012 100 100 •. Corretation Is slgnlficnnl at the 0.05 level (2-talled). VAR00026 Pearson Correlation TOTAL N Pearson Conelallon Sig. (2·1oiied) Sig. (2..taiiled) N 100 100 1 100 Conelattons VAR00022 Pearson Conelalion TOTAL Sig. (2-lalled) N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N Correlations VAR00022 1 ..css· TOTAL .465" .000 100 1 ,000 100 100 100 VAR00027 VAR00027 Pearson Correlation TOTAL N Pearson 1 TOTAL .228' Sig. (24aiied) .023 100 Cor~elalion Sig. (2·1•1ied) Correlation Is significant at tho 0.0t love1 (2-tailod). N .22s• 100 1 .023 100 100 ·.Correlation Is significant al the 0.05 tevet (2-talled). Correlations Correla tlons Couelatfons Correlations VAR00023 Pearson Correlation 1 Sig. (2-talled) N TOTAL 100 .230" ,021 Correlations VAR00023 TOTAL .230" ,021 ·.Correlation Is slgnlficanl at lhe 0,05 level (2-tall&d). Correlations H. VAR00026 1 TOTAL ,394• Pearson Correlation 100 .394. .000 100 1 Sig. (2-tailod) N ,ODO 100 100 VAR00028 TOTAL VAR00028 1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 100 Pearson Couelallon .ooo Sig. (2-taile<I) N ,996 TOTAL ,000 .996 100 1 100 100 VAR00029 TOTAL ,119 ••.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Correlations Correlations VAROOD2<4 VAR00024 Pearson Correlation 1 Sig. (2--tailed) N TOTAL 100 .131 ,193 Pearson Correlation Sig. (2-lailed) N 100 TOTAL .131 ,193 100 1 VAR00029 Pearson Correlation 1 Sig. (2...talled) ,237 N TOTAL 100 , 119 .237 100 Pearson Co•Telation Sig. (2-tailed) N 100 1 100 100 Correlations Correlations Correlations Correlations VAR00025 Pearson Correlation Sig. (2-talled) N TOTAL Pearson Conelation Sig, (2·1ailed) N VAR00030 VAR0002S 1 100 .165 .101 100 TOTAL VAR00030 N TOTAL Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 100 TOTAL 1 -, 149 ,140 100 -,149 .140 100 100 1 Sig. (2-tailed) ,165 , 101 100 1 Pearson Correlation 100 Correlations Correlations Correlations VAR00031 Pearson Correlation TOTAL Sig. (2...talled) N Pearson Correlation Corr•!latlons VAR00031 1 '113 Sig. (2-talled) v.,.,00035 1 Peafson Correlation TOTAL Pearson Correlation Sig. (2-talted) N 99 .194 ,055 99 1 99 100 Correlations Correlations Pearson Correlation Conelatlons VAR00032 1 Sig. (2-talled) TOTAL TOTAL .194 .ass N 100 Correlations VAR00032 1 Sig. (24allod) .265 100 100 ,113 .265 100 N VAR00036 TOTAL N Pearson Correlalion 100 -.116 .250 100 Sig. (2-tailed) N TOTAL -.116 .250 100 1 VAR00037 VAR00037 TOTAL Pearson Conolation Sig. (2-tallod) N Pearson Conolallon Sig. {2-talled) ,531" ,000 100 N 100 TOTAL 1 .5Jt• 100 1 ,000 100 100 ••.Correlation ls signffic:1nt al the 0.01 level (2.talled). Correlations Correlations Correlations VAR00033 TOTAL Pearson Conelalion Sig. (2-tailod) N Pearson Correlalion VAR00033 1 Sig. (2-tailod) 100 .140 ,166 N 100 TOTAL .140 .166 100 1 Co1relatfons VAR00038 ... ,00038 TOTAL 100 f-'earson CorNuahon Sig, (2-tailed) N Pearson Correlalion Sig. (2-tailed) N 1 TOTAL .284" .004 100 100 .284'" .004 100 1 100 ••. Correlation Is significant at the 0,01 level (2-talled). Correlations Correlations Correlations VAR00034 VAR00034 Pearson Correlalion 1 TOTAL .241' Sig. (2-tailed) N TOTAL Correlations ,016 100 .241" .016 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00039 100 1 VAR00039 100 TOTAL Pearson Couelation Sig. (2-talled} N '.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). TOTAL .216" ,031 100 1 1 100 .216" ,031 100 Pearson Correla1ion Sig. (2-tailed) N 100 •. Correlalion is significant al the 0.05 \evel (2-tailed). Correlations Correlations Correlations VAR00035 VAR00035 Pearson Correlation Sig, (2-tailed) N TOTAL Pearson Correlation Sig. (2·1ai~d) N 1 100 -.042 .676 100 TOTAL .-.042 ,676 100 1 Correlations VAR00040 Pearson Co1~relalion Sig. (2-talled) N 100 VAROD040 1 TOTAL Sig. (2-tailed) 100 .348' ,000 N 100 Pearson Correlation TOTAL ,348' ,000 100 1 100 ··.Correlation is significanl at the 0.01 level (2-talled). Corrolatlons Correlations Correlations VAR00041 TOTAL Pearson Correlation Correlations VAR00041 1 TOTAL .273' Sig. (2-talled) N 100 Pearson Correlation .273' .006 100 1 Sig. (2-ta\led) ,006 100 100 N ··.Correlation Is significant at the 0.01 level (2-tailed). . Pearson C'Om1lat1on TOTAL Sig, (2-tailed} N Poarson Corrillatton Sig. (2-tailed) N .460" .000 - 100 ,460. 100 1· .000 100 100 Correlations Conelattons Pearson Correlation Correlations VAR00042 1 Sig. (2-tailed) N TOTAL TOTAL ••. Correlation is slgnHicant at the 0.01 level (2-talled). Correlations VAR00042 VAR00046 1 100 .382· .000 100 Pearson Correlation Sig. (2-talled) N TOTAL .382· .000 100 1 VAR00047 Pearson Conelation TOTAL Sig. (2-talled) N Pearson Cori·elation Sig. 100 VAR00047 1 .428' .ooo (2~alled) N ••. Correlation is significant at the 0.01 level (2..tailed). TOTAL 100 100 .426' .000 100 1 100 ·•. Conetation Is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Correlations Conelattons Correlations VAR00043 TOTAL Pearson Conelation Sig. (2-tallod) VAR00043 1 N Pearson COfrelallon Sig. (2...talled) N TOTAL .315' .001 100 1 100 .315' .001 100 VAR00048 TOTAL 100 ''. Correlalion is signifi<;ant at the 0.01 level (2-tailed). Pearson Correlation Sig. (2~tailed) N Pearson Conelation Sig. (2-tailed) N VAR00048 1 TOTAL .sos· .000 100 100 .508' .000 100 1 100 ••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Correlations Correlations VAR00044 TOTAL Pearson Cmrcialion Sig. (2-tailed) N VAR00044 1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Correlations TOTAL .341' .001 100 1 100 .341' .001 100 100 VAR00049 TOTAL .447' .ooo TOTAL N Pearson Correlation Sig. (2-tail(•d) N 100 100 .447' 1 .000 100 100 . ._Correlation is signiHcant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations Correlations Pearson Correlation Correlations VAR00045 1 TOTAL Sig. (2..tailo<l) TOTAL VAR00049 1 Sig. (2..tailed) ... Cor11:ifr11ion is siunificanl al the 0.01 level (2-tailed). VAR00045 Pearson Correlation N Pearson Conetation Sig. (2-tailo<l) N 100 .506' .000 100 ··.Correlation is significant at the 0.01 level (2-ta!led). Correlations .sos· .000 100 1 100 VAROOOSO TOTAL Pearson Correlation Sig. (2~tailed) N Pearson Correlation Sig. {2-tai!ed) N VAROOOSO 1 TOTAL ,372' 100 .372• .000 100 1 .000 100 ··.Correlation is significant at the 0.01 \evel (2-tailed). 100 Correlations Correlations VAR00051 vAR00051 -Pearson Correla11on TOTAL Sig (2·1a!led) N Pearson Correlation 1 100 .074 .465 100 Sig (2-tailed) N TOTAL ,074 .465 100 1 100 Correlations Correlations VAR00052 VAROOU52 Pearson Correlation TOTAL .22s· 1 Sig_ (2-tai!ed) TOTAL N Pearson Correlation Sig. {2·tailed) N .22s· .025 100 1 ,025 100 100 100 ·.Correlation Is stgnificant at the 0.05 Jevet {2-tailed). Correlations Correlations VAROOOSJ TOTAL Pearson Conelation Sig. (2-tailod) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAROOOSJ 1 100 ,069 ,381 100 TOTAL ,089 .381 100 1 100 4 1 4 , 3 4 4 5 3 4 4 3 2 5 7 4 6 5 5 6 3 7 7 7 4 4 7 1 1 4 2 8 2 2 1 4 5 7 2 3 5 3 7 1 1 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 5 4 1 16 1 1 17 3 18 19 20 21 22 5 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 7 6 1 2 4 4 4 3 7 6 5 2 2 2 1 1 3 1 6 4 6 7 4 5 3 2 45 1 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 4 5 4 4 7 6 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 32 I 1 3 5 6 3 6 1 3 2 2 . 5 4 3 59 1 60 1 1 1 61 62 ., 7 2 1 1 5 2 7 7 6 4 5 3 2 2 4 3 3 6 7 7 7 3 2 1 3 4 4 4 3 1 2 4 7 6 6 4 2 1 2 2 6 6 7 4 3 5 1 6 6 7 3 4 4 4 1 5 3 4 7 6 2 1 3 5 2 2 1 1 4 1 7 7 2 6 4 3 7 4 7 2 1 2 4 3 2 7 1 6 1 4 6 4 5 5 3 3 2 1 7 1 6 1 4 2 4 1 3 3 2 4 1 5 7 5 6 4 7 6 7 3 5 3 2 1 3 6 4 7 1 3 1 3 7 5 2 6 4 1 2 5 7 6 5 7 7 3 4 2 1 5 3 7 7 4 3 2 1 2 2 1 3 7 6 6 4 3 5 6 6 6 7 4 2 5 3 7 6 4 3 5 3 5 5 3 6 2 5 2 3 1 1 4 1 6 2 7 3 4 7 2 5 3 4 6 2 5 4 4 4 7 3 2 3 2 3 1 2 4 1 6 1 7 3 7 1 7 2 7 2 4 4 6 3 5 3 5 2 4 2 4 2 1 4 1 5 3 4 4 4 6 2 4 6 6 7 5 5 5 7 2 3 1 4 3 2 2 3 6 6 5 4 3 1 2 1 6 6 7 5 7 4 3 2 1 1 3 5 6 6 7 3 2 1 1 2 4 7 4 7 5 1 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 1 1 1 3 2 4 4 6 4 6 7 7 4 4 5 2 1 4 3 2 1 3 1 3 5 6 7 7 3 2 5 3 6 1 1 2 2 3 3 4 4 6 4 2 2 3 4 4 4 4 1 3 6 5 7 6 2 6 1 6 4 7 2 2 3 3 3 3 3 4 3 6 5 7 2 1 7 3 4 5 1 3 1 1 4 5 7 2 ... 2 9 10 11 12 13 14 15 16 17 3 3 6 2 5 5 1 5 6 1 4 4 4 6 4 3 6 6 2 4 5 2 2 1 2 7 5 3 2 3 2 2 5 2 4 6 2 3 4 2 4 6 4 7 7 3 4 4 2 3 6 2 4 5 3 6 5 3 4 4 3 4 4 1 4 4 2 1 6 1 4 6 2 3 3 2 4 5 2 6 4 5 2 5 1 1 6 2 3 4 2 3 3 4 6 1 3 2 2 3 2 4 3 4 2 4 1 4 4 2 5 6 2 1 6 1 1 1 1 2 1 5 7 4 3 5 5 6 4 6 3 4 3 2 2 2 3 2 5 7 2 2 3 5 3 4 3 4 4 2 1 4 3 1 2 7 7 1 2 6 3 6 4 1 5 7 2 3 3 5 6 1 1 6 1 3 5 3 3 6 5 2 3 2 4 3 4 4 2 6 5 2 5 4 6 6 4 4 3 2 5 5 5 4 1 3 2 5 1 7 6 2 5 7 4 7 6 1 2 1 2 2 5 1 1 6 7 4 7 7 7 6 4 3 2 1 3 7 3 3 2 5 6 3 4 1 6 5 4 1 3 4 4 6 1 5 4 5 4 2 3 2 5 5 5 2 2 3 3 2 1 7 6 4 6 1 2 1 2 5 4 4 3 7 1 1 7 2 1 2 4 2 7 1 5 5 5 7 4 7 1 1 3 7 4 4 4 1 2 3 2 4 6 2 1 6 6 2 2 1 2 3 1 3 4 3 7 7 5 1 2 3 5 2 2 4 5 3 1 2 2 6 3 4 1 5 2 2 1 1 1 1 5 3 3 6 3 4 1 1 5 4 6 2 7 2 6 6 2 6 4 2 2 3 1 7 5 5 2 5 3 7 1 3 6 5 3 7 7 7 6 1 1 3 3 2 2 5 3 7 6 7 4 4 4 1 2 4 3 7 1 6 2 1 3 4 7 1 2 5 2 2 2 3 1 1 3 4 1 2 3 2 1 4 2 1 2 3 1 5 3 4 4 3 3 6 3 4 6 1 6 2 6 1 5 2 6 7 2 1 2 5 2 4 1 7 2 3 6 1 7 4 2 6 4 3 1 7 2 4 4 3 7 2 1 2 3 3 3 4 1 4 1 3 3 2 5 2 5 1 3 2 4 1 5 5 5 5 6 1 3 2 2 7 6 7 3 7 1 1 3 7 4 6 4 2 2 1 3 6 1 2 5 3 6 2 3 4 2 1 5 6 2 7 4 2 2 3 3 4 7 2 4 1 1 3 2 • . - - - SkorTn Out Skala Perllaku Seksual 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 3 2 5 5 6 7 6 1 4 3 3 7 6 1 2 1 1 4 7 3 1 2 4 3 2 4 7 2 2 3 7 4 6 4 4 2 4 2 4 2 1 2 3 2 5 4 6 4 6 3 6 4 4 2 4 2 4 1 6 7 3 2 4 3 5 3 1 2 7 5 4 1 2 2 2 5 6 6 2 5 2 6 2 2 1 1 7 6 5 4 4 4 3 7 3 4 5 4 1 3 7 4 6 4 6 3 6 4 1 4 2 4 2 2 5 3 7 1 3 3 2 2 3 2 5 2 2 2 5 2 7 4 5 2 4 3 3 5 2 4 4 3 4 2 4 4 1 4 4 6 2 2 6 6 3 1 1 3 2 3 6 3 5 3 1 4 3 3 4 4 2 4 6 4 4 6 4 2 4 6 6 4 4 3 2 4 4 2 5 5 7 3 2 7 5 4 4 3 3 7 5 5 4 2 4 4 2 5 5 5 3 3 4 5 4 2 4 6 3 1 6 6 2 4 5 2 3 4 3 6 5 4 7 3 3 6 2 4 2 4 4 4 2 5 2 6 7 3 2 4 5 2 3 5 5 3 4 4 2 6 6 3 5 5 4 4 2 1 4 5 5 6 4 3 5 4 2 4 7 5 2 4 6 3 2 5 5 4 5 3 5 5 6 4 7 7 4 1 6 4 3 2 4 3 5 2 6 2 4 5 2 2 5 6 6 2 5 2 6 2 3 4 3 4 5 1 1 7 6 5 7 6 3 4 6 6 1 4 6 1 3 7 4 6 4 3 6 3 5 2 6 3 2 5 2 4 2 2 5 3 7 2 1 1 1 6 5 2 4 2 2 2 5 2 7 4 1 3 3 5 1 1 1 4 2 5 6 2 1 3 4 2 2 4 3 1 1 2 1 5 7 3 5 2 1 1 3 3 2 5 6 4 6 3 4 2 6 2 2 2 1 4 2 3 2 5 7 2 2 3 5 4 4 3 2 4 3 1 4 3 4 3 4 4 2 3 4 1 2 1 2 7 7 1 2 6 3 6 4 2 2 6 4 4 3 5 6 2 1 5 7 2 3 1 4 6 6 1 1 6 1 3 5 3 3 6 2 5 3 6 2 3 3 6 2 5 5 1 6 3 2 4 7 2 1 4 4 4 6 4 3 6 6 2 1 3 3 1 2 4 7 5 2 2 1 2 5 2 3 2 2 4 3 2 3 2 2 5 2 4 6 3 2 7 5 1 2 3 4 2 4 6 4 1 7 7 4 5 6 3 4 5 2 2 3 4 4 2 3 6 2 3 2 2 3 6 1 1 3 5 3 4 4 3 5 1 3 4 6 2 3 1 4 6 4 2 1 6 1 2 1 4 6 4 2 2 2 3 3 2 4 5 2 3 4 2 3 4 2 2 6 5 2 5 1 1 2 4 3 1 2 3 3 4 6 1 3 2 2 3 4 1 4 3 1 5 1 1 3 2 4 3 4 2 4 1 2 1 4 1 6 4 1 1 4 2 5 6 2 2 1 2 4 3 6 7 4 5 3 3 3 2 4 1 6 5 4 2 4 3 2 7 1 2 3 4 6 1 4 3 3 4 5 2 1 7 5 3 3 2 2 3 5 1 7 3 3 4 5 6 7 1 3 3 4 7 4 1 2 3 4 4 4 5 5 6 7 7 7 1 2 5 7 3 4 5 5 1 5 4 3 2 1 7 2 3 3 4 6 5 1 1 5 3 6 4 4 4 6 2 3 4 5 1 2 3 7 5 4 3 2 4 5 7 2 3 5 6 7 1 2 3 4 5 6 6 5 2 4 5 3 2 1 3 6 1 3 6 5 2 1 3 3 2 2 2 2 3 5 1 3 3 4 3 3 4 4 3 1 2 3 2 7 4 4 3 3 4 5 2 5 4 1 3 1 1 2 5 5 5 5 1 7 5 6 6 1 3 3 3 6 7 2 3 4 • ' ' 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 5 3 3 7 4 4 2 2 3 4 2 2 4 6 4 6 2 4 6 4 3 1 2 5 4 3 1 4 3 1 1 3 2 3 6 3 5 3 3 4 4 4 2 6 4 7 1 6 4 2 2 4 6 6 6 1 2 4 5 6 2 3 6 4 3 4 3 4 3 4 2 2 2 1 1 5 2 7 4 4 6 5 6 5 6 5 4 3 5 2 3 1 5 3 4 3 4 2 2 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 2 4 4 6 6 7 4 5 5 3 2 2 3 4 5 7 7 4 3 7 2 2 1 2 2 2 5 4 4 3 5 7 6 7 5 2 4 3 5 4 3 6 5 3 4 5 2 3 7 6 3 3 3 6 3 3 1 6 7 6 4 7 7 7 4 5 5 5 5 s 2 4 2 4 7 1 2 2 5 5 6 7 6 6 3 6 5 6 7 7 4 4 4 4 2 1 4 5 5 4 1 7 4 7 4 4 4 5 6 1 6 5 5 3 2 3 4 4 4 1 1 1 4 3 1 1 4 4 4 2 3 3 2 4 7 5 6 5 7 2 4 2 4 4 2 2 6 7 3 6 4 4 5 5 3 5 4 7 5 2 6 2 4 2 6 5 4 3 5 5 4 6 3 5 7 3 4 4 2 2 7 4 2 4 6 3 7 4 3 7 3 5 7 2 7 6 5 1 6 1 5 2 7 1 4 2 3 2 4 4 7 6 5 6 1 6 4 6 6 5 6 5 1 1 3 5 4 2 5 2 5 3 4 4 4 3 4 3 5 3 2 2 6 7 6 2 2 3 4 4 2 3 4 6 4 3 4 3 1 2 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 2 1 2 4 1 1 4 3 2 2 3 6 2 3 2 3 4 2 1 3 4 2 3 6 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 5 2 3 4 2 4 2 2 1 2 3 2 2 1 5 2 4 2 5 2 5 2 4 4 5 3 2 1 5 4 1 4 2 1 6 7 3 4 2 2 3 4 1 6 1 5 2 4 1 5 7 3 5 6 6 2 3 6 2 3 6 3 3 3 2 1 1 4 6 2 4 2 5 1 1 4 2 1 2 4 6 3 5 3 6 4 7 4 6 4 5 3 6 3 5 4 6 4 5 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 4 6 7 4 1 7 7 3 2 7 3 7 1 4 2 2 5 7 2 1 2 4 4 4 6 4 4 2 2 3 5 5 2 2 3 3 3 4 5 4 2 4 1 4 7 4 2 7 3 1 3 4 3 1 4 1 1 3 4 5 6 4 4 6 7 3 3 2 3 2 4 3 3 3 5 2 2 4 3 4 1 4 6 2 4 4 5 2 3 2 4 2 4 2 5 3 4 2 3 2 5 2 1 1 4 2 1 2 2 3 3 2 4 3 6 6 5 3 7 7 7 3 5 4 6 4 2 1 1 4 2 3 2 4 3 3 3 5 2 2 4 3 1 1 4 6 2 2 4 5 2 3 2 4 2 1 1 2 1 4 2 3 7 2 3 5 7 4 5 3 7 5 3 6 4 ' ' < 4 5 4 3 2 5 5 5 6 2 2 4 3 4 1 4 5 6 2 3 4 4 7 5 5 4 6 3 5 5 4 1 5 6 6 4 6 5 1 1 4 2 2 2 6 2 5 5 4 6 3 1 2 3 3 6 7 4 3 2 2 1 4 3 3 4 4 5 4 3 2 2 2 1 4 4 4 3 4 5 4 3 4 3 5 5 2 5 5 4 5 2 4 3 4 3 6 4 6 2 2 2 3 4 4 5 2 4 3 4 4 5 4 7 7 3 7 5 6 7 6 7 3 7 2 2 3 3 3 4 4 3 2 4 4 7 5 6 6 3 5 7 < 2 7 3 4 4 7 6 5 1 3 2 2 4 2 3 1 2 1 3 6 3 6 7 4 5 4 7 4 2 6 4 " 2 < 3 2 2 2 4 3 2 5 2 6 7 5 6 7 5 5 6 4 7 3 3 4 5 6 7 4 7 4 4 4 6 6 2 4 6 4 3 2 2 7 3 2 7 1 4 2 3 4 2 2 2 3 2 2 4 4 3 2 4 5 2 3 4 2 2 4 4 2 4 3 3 3 5 6 7 5 6 5 6 3 7 7 7 6 3 7 2 2 7 5 4 5 7 3 7 5 7 5 6 7 6 5 4 5 6 3 1 2 " 7 1 2 5 5 2 4 1 6 3 4 5 4 3 2 2 3 4 2 1 1 2 2 3 4 5 4 7 5 2 3 6 5 4 7 4 4 3 3 5 4 4 5 5 3 2 1 3 6 5 2 4 6 3 3 6 4 5 2 3 4 4 4 3 6 4 3 4 3 4 2 1 1 7 2 2 2 2 3 4 2 7 6 4 1 7 6 6 7 5 5 2 6 2 1 2 6 7 6 1 2 3 4 1 3 5 7 2 < < 1 4 3 3 1 1 7 7 2 3 1 4 2 4 5 . 2 2 3 4 5 1 2 6 6 4 3 3 4 4 4 6 5 1 1 3 7 4 4 4 5 1 4 6 6 3 1 4 3 4 2 3 5 2 4 4 2 1 6 5 1 4 2 6 4 6 4 5 : 6 : 6 4 3 4 : : 2 6 1 4 5 4 4 5 4 2 6 6 5 5 2 4 4 5 1 2 5 7 4 2 2 5 3 4 2 3 7 4 4 3 4 2 3 5 1 6 2 3 3 7 3 4 4 6 2 ' 2 2 2 3 5 6 5 2 4 3 2 - ' ' : . 1 ' 'E 4 3 7 3 4 5 3 4 3 2 4 3 7 6 2 4 3 Si 6 7 7 4 1 4 7 . 70 71 72 73 1 1 1 7 1 6 2 7 4 3 4 2 3 2 3 4 3 5 2 7 7 1 6 76 77 4 2 7 7 6 78 4 79 80 81 3 1 4 62 1 74 75 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 s 5 6 5 4 4 3 1 2 4 5 7 1 5 5 6 3 6 7 ' 4 4 6 7 2 3 1 1 4 1 5 3 4 5 1 4 7 7 4 6 2 2 4 3 4 2 2 4 7 6 3 3 4 5 4 4 3 2 ' 3 2 1 1 3 1 4 5 4 2 4 7 3 6 1 ' 5 3 1 2 1 1 7 6 2 3 2 1 6 7 7 3 5 3 4 4 1 1 4 4 4 4 7 5 5 4 2 6 7 6 3 3 2 7 1 6 7 7 3 2 6 7 5 4 3 4 4 5 4 3 2 2 4 4 7 4 4 2 5 1 3 7 4 4 2 7 1 7 6 7 4 5 3 3 4 3 6 3 2 4 7 5 7 4 2 4 5 5 7 2 1 1 4 3 2 1 6 7 2 2 4 3 2 2 1 3 6 2 2 2 3 3 7 5 2 3 2 1 4 1 4 5 5 3 6 4 1 4 1 3 2 3 4 2 1 1 5 2 2 4 1 3 3 \ 2 s 4 7 3 1 4 3 3 4 4 4 3 2 3 2 1 3 6 2 1 4 3 5 2 1 6 1 1 5 3 4 7 3 4 4 2 3 4 6 3 2 1 3 1 2 3 2 4 2 3 4 2 4 4 6 7 2 1 3 2 2 1 1 5 4 4 5 2 1 4 3 2 6 7 5 4 3 2 6 4 3 2 1 3 7 5 5 2 1 1 3 4 5 2 4 5 2 3 4 2 2 2 3 2 2 2 4 5 4 3 5 3 4 4 3 2 5 7 2 7 6 5 4 4 4 2 3 2 3 3 2 7 4 2 2 4 6 5 2 3 1 6 7 4 2 3 5 1 6 2 4 3 2 5 5 6 2 2 4 1 5 6 6 4 3 3 1 1 1 1 3 2 4 2 5 2 6 3 2 2 1 4 6 4 1 3 2 2 4 4 1 4 6 5 2 3 1 2 5 1 1 6 4 6 2 3 4 4 4 3 1 1 3 4 4 4 4 6 7 3 3 2 2 2 3 5 • 1 1 6 5 7 3 4 3 2 1 4 5 2 3 5 2 1 1 4 2 1 3 4 5 3 5 6 7 4 7 4 4 4 6 6 2 1 1 4 3 2 4 1 1 6 6 4 6 7 5 5 6 4 2 2 4 3 1 2 5 6 7 4 2 1 6 7 4 2 4 1 5 6 7 4 1 3 4 5 7 3 1 2 4 2 1 3 4 7 5 6 7 3 2 2 2 1 4 5 7 2 5 7 4 5 6 7 6 1 2 2 5 5 2 2 1 3 1 7 3 4 2 1 1 2 2 3 3 2 5 4 4 5 2 3 3 5 5 6 3 1 2 1 3 2 5 3 2 6 5 7 7 5 2 4 5 1 1 2 4 6 6 4 3 2 2 3 7 3 5 2 4 6 7 3 2 2 2 3 3 3 4 4 7 4 3 3 5 4 5 6 6 4 4 4 1 2 2 2 3 3 4 6 2 3 1 2 4 4 4 5 5 1 6 5 4 2 3 1 1 6 7 4 4 4 3 4 2 4 3 2 1 6 7 4 3 1 1 2 6 7 6 1 2 5 5 6 7 6 7 3 6 5 6 7 7 7 3 5 3 6 4 3 3 4 5 7 3 6 1 4 4 4 2 4 4 4 6 3 3 2 3 7 6 5 7 5 6 2 5 4 2 4 2 2 7 4 2 4 6 3 4 5 3 6 3 5 4 6 5 2 4 1 2 4 5 2 4 2 4 3 5 3 5 5 3 6 7 2 3 1 3 4 2 3 1 4 6 7 4 2 1 2 3 1 2 3 1 1 6 7 7 5 3 1 2 3 6 2 4 4 2 3 6 3 2 4 3 4 4 1 1 3 2 6 2 1 1 3 2 1 3 4 5 6 2 2 1 1 4 3 2 1 7 4 7 1 1 7 3 5 3 1 3 2 6 6 7 5 1 4 6 4 5 4 4 2 4 1 3 6 7 4 2 1 2 4 2 7 3 2 6 2 4 1 1 4 4 1 4 3 4 1 2 2 4 5 5 5 4 2 7 3 2 4 3 1 2 4 3 5 2 4 2 3 4 7 5 6 2 2 1 1 2 2 4 5 2 3 2 5 2 2 3 2 4 6 4 1 3 4 1 3 3 1 6 4 3 3 5 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 1 6 4 4 5 5 2 1 3 2 1 6 7 3 4 4 4 3 5 3 4 2 3 6 3 4 3 2 2 4 3 2 4 4 1 7 3 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 1 2 2 1 4 1 6 5 4 5 4 4 5 7 4 4 3 4 3 1 6 7 4 2 7 5 6 4 2 6 5 2 5 5 5 4 4 2 4 5 4 1 3 3 2 4 4 2 3 6 3 6 4 1 1 1 4 3 4 5 2 1 1 4 2 4 2 4 4 2 5 2 6 4 2 4 4 2 3 4 4 5 1 6 7 2 2 4 4 4 6 7 2 6 4 4 3 5 6 4 6 4 7 5 6 6 5 7 3 4 5 2 4 2 1 1 3 3 6 6 4 6 7 6 6 5 1 1 7 5 1 2 4 2 3 2 4 1 4 2 4 1 2 2 7 3 2 3 3 2 4 6 5 2 5 3 5 4 3 3 6 5 7 3 6 2 3 2 1 3 4 2 4 1 3 4 5 2 4 2 3 I \ 7 \ 7 3 3 4 4 3 6 4 3 4 3 4 3 4 2 6 7 2 4 6 4 4 4 2 2 2 4 4 3 3 6 3 4 1 4 3 3 4 1 4 1 4 2 1 2 3 2 5 2 5 3 5 4 3 •I 3 3 2 5 2 4 2 4 2 3 4 2 1 4 3 6 2 4 4 4 2 2 1 4 5 5 4 6 5 3 4 5 4 1 5 7 4 4 6 4 1 4 3 4 3 5 2 3 4 4 5 4 3 2 3 7 4 7 7 2 1 2 4 3 3 2 3 4 4 5 1 6 7 6 5 1 1 5 4 2 6 7 4 2 1 4 3 3 4 2 2 3 2 3 4 5 2 4 6 3 6 7 5 4 4 4 7 6 4 6 3 5 5 5 1 6 4 3 5 4 4 4 4 2 7 6 1 4 4 6 6 5 4 6 4 3 2 2 7 3 3 4 5 6 2 3 4 3 5 5 5 3 6 2 2 4 4 2 3 3 2 4 2 3 2 3 5 2 5 4 4 7 2 2 4 5 1 2 3 5 2 2 4 7 4 4 4 2 6 6 2 4 5 3 2 5 4 3 2 3 4 4 5 3 2 2 2 1 4 3 1 4 3 4 6 4 2 4 3 5 2 3 1 6 4 6 3 1 2 3 2 2 1 4 3 5 4 1 4 4 7 5 4 6 3 5 6 7 6 3 6 5 2 3 2 1 1 4 3 5 1 7 6 3 4 4 2 3 5 6 7 2 6 e 6 7 3 2 4 4 2 2 1 4 5 5 4 1 5 7 3 6 4 1 4 4 2 5 6 6 5 2 4 6 5 4 4 5 4 4 4 4 3 2 7 3 4 4 4 1 6 5 3 11 51 2 2 4 6 7 Data Hasil Penelitian Skala Perilaku Seksual Item/ Sbvk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 1 0 2 3 5 4 5 4 4 4 0 4 4 0 4 0 4 0 0 4 0 0 4 0 4 4 5 5 5 5 5 0 5 0 5 0 5 6 6 6 6 0 6 6 6 0 0 6 6 6 0 0 0 0 5 5 5 0 0 6 6 0 0 0 6 6 6 0 0 0 0 0 0 6 0 6 6 6 6 6 0 6 6 0 6 0 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 4 0 34 4 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 0 4 0 0 4 4 4 0 4 4 0 4 4 4 4 0 4 4 4 0 4 0 5 5 0 5 0 0 5 5 0 5 0 0 0 0 5 0 0 5 5 0 0 5 0 0 0 5 0 .o 5 3 6 0 7 8 5 0 3 0 0 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 3 0 0 3 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 0 0 4 0 4 0 0 5 0 5 0 0 0 0 0 5 5 5 0 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 5 0 0 5 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 2 0 0 2 0 2 2 0 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 4 2 2 2 2 2 0 0 0 0 2 2 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 3 3 0 0 0 3 3 0 0 3 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 0 0 0 3 3 0 0 0 3 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 0 4 4 0 5 5 5 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 3 3 0 2 5 5 0 5 4 3 0 3 0 0 2 5 0 0 5 0 3 3 3 0 5 0 5 5 3 5 4 3 3 0 5 5 0 5 4 0 0 0 3 5 3 3 5 0 5 5 3 5 0 3 0 0 0 6 6 6 0 0 0 6 6 6 0 6 0 6 0 6 0 6 0 6 6 6 6 6 0 6 6 6 6 6 0 0 0 6 0 6 6 0 6 6 0 0 0 6 3 3 3 0 0 3 0 3 3 3 0 3 0 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 5 0 5 5 0 0 0 0 0 5 0 5 5 0 5 0 5 5 5 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0 2 0 2 0 2 0 0 0 2 2 0 0 2 2 2 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 5 0 0 5 0 0 0 0 5 6 5 5 0 0 5 5 0 5 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 5 5 0 0 5 5 5 5 0 5 0 0 5 5 0 0 5 5 5 0 0 0 0 5 5 5 0 0 0 - 0 3 3 0 3 0 0 3 3 0 0 3 3 0 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 0 3 3 0 3 3 3 3 0 0 3 0 0 3 5 5 5 5 5 0 0 5 5 0 0 5 5 0 5 5 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 5 0 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 0 0 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 4 0 4 0 4 4 0 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 3 21 22 Total 4 0 4 0 4 0 0 0 0 0 4 0 4 4 0 0 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 4 4 0 4 4 0 4 4 4 0 4 4 0 0 0 0 0 4 0 0 0 4 0 0 0 4 0 4 4 4 0 4 4 4 0 0 0 0 4 0 0 4 0 4 0 0 4 0 4 0 0 0 4 4 0 0 4 0 0 4 55 41 83 56 64 42 48 40 34 36 56 24 62 38 44 13 47 53 46 47 60 50 49 69 46 56 51 51 58 44 38 42 53 49 46 42 48 55 42 36 61 48 34 44 38 51 52 53 54 4 4 0 4 55 4 0 0 56 57 58 59 60 61 62 63 84 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 4 4 4 4 4 4 4 0 0 0 4 4 4 0 0 0 0 4 4 4 4 0 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0 4 0 4 0 4 4 4 0 0 0 0 5 5 5 0 5 5 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 0 5 5 0 5 0 0 0 5 0 0 0 5 5 0 5 0 0 0 0 5 5 0 0 5 5 0 6 0 0 6 0 0 6 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 6 0 6 0 0 6 0 0 0 0 6 6 6 6 6 6 6 6 6 6 0 6 6 6 6 6 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 2 2 0 0 2 2 2 2 0 0 0 0 3 0 0 3 3 0 0 0 0 3 0 3 0 0 3 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 0 3 0 0 0 0 3 3 3 0 0 0 0 3 4 4 4 4 4 0 0 0 0 0 0 4 4 4 4 0 0 4 4 4 4 0 4 4 4 4 0 4 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 4 0 0 4 4 6 0 0 0 6 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 5 0 5 0 0 0 0 0 0 5 5 0 0 0 5 0 0 0 0 5 0 5 0 0 5 0 0 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 0 0 5 5 5 5 0 2 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 2 2 2 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 2 2 2 2 2 6 6 6 6 6 0 6 6 6 6 6 0 6 0 0 0 0 6 6 6 6 6 0 0 6 6 6 6 0 0 6 0 0 0 0 6 0 0 0 0 6 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 0 3 0 3 3 3 0 3 3 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 3 3 0 3 5 0 0 5 0 2 0 0 3 5 0 3 3 0 3 3 3 0 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 0 3 0 0 0 0 0 5 5 5 5 0 5 5 0 0 0 0 5 0 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 5 5 5 0 2 2 2 0 0 0 2 0 0 2 0 2 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 2 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 0 5 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 5 5 0 5 5 0 0 0 0 0 0 0 0 5 5 0 5 5 5 0 5 0 5 0 5 5 0 0 5 5 5 5 5 5 0 0 0 0 5 0 0 0 0 0 5 0 0 5 5 5 0 5 0 0 0 0 0 0 5 0 5 5 0 5 0 0 0 0 5 0 3 0 3 3 3 3 3 0 3 3 0 3 3 3 0 0 3 3 3 3 3 0 3 0 3 0 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 0 3 0 3 3 0 5 5 5 5 5 0 5 5 0 5 5 0 5 5 5 5 0 5 5 5 5 5 0 5 5 5 0 5 5 5 5 0 0 0 5 0 0 5 5 5 5 0 0 0 0 5 0 5 4 0 4 0 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 0 4 4 4 0 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 0 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 0 0 3 3 3 3 3 3 0 3 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 3 3 3 3 3 3 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 3 0 0 3 0 0 3 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0 4 4 4 0 4 0 0 0 0 0 0 4 0 0 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 4 4 4 0 4 4 0 4 4 0 4 0 4 0 0 4 0 4 0 4 4 0 4 0 0 4 0 0 0 0 4 0 0 4 4 0 4 4 0 4 0 0 4 4 4 0 4 0 0 0 0 0 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0 4 4 4 4 4 0 4 33 46 44 62 51 41 39 47 39 48 59 43 58 60 37 22 25 50 43 42 41 39 15 46 42 44 34 54 36 32 67 38 31 31 35 42 34 45 38 38 42 34 41 52 45 41 30 38 eliability Method 2 R ~ (space save1.l L 1 A B I L I T Y will Le u.st':-d f.or this analysis S C A L E AN.D..LYSIS *****"-- IA L P H Al N of atistics for sc..:...LE M~an 53. s:)uu Variance 2•16. 3510 Std Dev Variables 22 15.6~56 em-total Statistics Scale Mean it I tc111 Deleted R00004 R00005 R00006 ROOOOS R00009 ROOOll R00014 R00016 '00023 '00024 50.8000 50.1500 48.5800 52.0300 53.1400 50.3800 51.7700 50.8300 49.830(! 50.8700 ~00026 Sl. -1200 '00029 <00031 ~00032 51.1500 52.5100 52.5000 ~ S! .2100 ~ l. C Y1)(J ;) (_i ,·I ) - {(I I tern- Alpha To tal Correlation if Item Deleted 223.2323 232.6944 210.7309 239.5243 ~4 5. 30.43 231.24131 241.5728 228.4860 215.3546 224.9425 230.2865 202.1086 247.2221 .2258 . 1141 .2744 .2292 -.0030 . 24 76 -.0320 .2531 .2660 . 3145 . 3418 . -!228 - . 071 e .2669 . 3027 225. 7.:J75 211.7837 .2-:13. 51;2~' 7 ':10.3100 22B.S~99 (0004 9 (00050 52.9100 50.6500 52.2700 234.9312 220.2702 242.8052 lOOOSl Corrected 1 0 (J»l ,4 ~(J(ll)4 Scale Variance if !tern Deleted l Oll. 0 . 61-i 0 .3201 .2047 .2707 .0005 ti --r Items . 6007 .6156 .5937 . 6071 .6191 .6002 .6403 .5985 .5947 .5917 .5945 .5666 . 6310 . 5962 .5884 .5797 .5978 .6321 . 5940 .6049 .5942 . 6251 Correlations orrelations Gorrolatlons Correlatlons VAR00001 Pearson Correlation VAR00001 1 Sig. (2-tailed) N Skar Total Pearson Correlation Sig. (2-taited) N 100 .155 .123 100 SkorTotal .155 .123 100 1 100 ~rrelations Pearson Correlation VAR00002 1 Sig. (2-tailed) Skar Total N Pearson Correlation Sig. (2·1ailed) N Skar Total .. 100 .145 .150 100 Skar Total .145 .150 100 1 100 Skar Total VAR00003 1 VAR00007 Skar Total Pearson Correlation Sig. (2-tail.,d) N Pearson Correlation Sig. (2-talled) N SkorTotal -.004 .970 100 1 100 -.004 .970 100 100 VAR00004 1 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 100 VAR00007 1 100 .026 .800 100 Skar Total .026 .800 100 1 100 Correlations VAR00008 Skar Total Pearson Correlation Sig. (2-tailod) N Pearson C,orrelation Sig. (2~tailud) Skar Total .247• .013 100 100 ,247• 1 .013 100 100 VAR00008 1 •.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Correlations )kor Total .000 100 100 N Pearson Correlation .510·· .s10· ,000 100 1 Correlations >rrelations IAR00004 Skor Total Correlations Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00006 1 . Correlation Is significant at the 0.01 level (2-talled). )rrelations VAR00003 Pearson vorrelatlon Sig. (2·1alh,d) N Pearson Correlatton Sig. (2-tail.,d) N Correlations Correlations VAR00002 VAR00006 100 .262" .008 100 Skar Total .262" .008 100 1 Correlations Correlations VAR00009 Pearson Correlation VAR00009 1 SkorTotaf .241" .016 100 1 Sig. (2-tailed) 100 ••. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). N Skor Total 100 .241" .016 100 Pearson CC1rrelation Sig (2-tailed) 1rrelations . N 100 Corre!at1on 1s significant at the 0.05 level (2-lailed). Correlations 'AR00005 ikor Tota! Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00005 1 100 .222" .026 100 Skar Total .222" .026 100 1 ·.Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 100 Correlations Correlations VAR00010 Skar Total Pearson Correlation Sig. {2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00010 1 100 .031 .760 100 Skar Total .031 .760 100 1 100 >rrelations Correlations Correlations /AR00011 Pearson Correlation )kor Total N Pearson Correlation Gorrolatlons VAR00011 1 Skar Total .246. .014 100 1 Sig. (2-tailed) 100 .246" .014 100 Sig. (2-tailed) N 100 VAR00016 VAR00016 Pearson Ccirrelation SkorTotal Sig. (2-talled) N Pearson Ccirrelation Sig. (2-ta!ted) N . VAR00012 1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 100 -.076 .451 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Skar Total -.076 .451 100 1 VAR00017 Pearson C1Jrretation Pearson Correlation -.061 .544 100 100 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Skar Total -.061 .544 100 1 1 Sig. (2·tailed) •rrelations Skor Total -.007 Sig. (2-tailed) N 100 1 .944 100 100 VAR00018 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) VAR00018 1 Skar Total .177 .D78 100 1 N Skar Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 100 .177 .078 100 100 Correlations Pearson Correlation Correlations VAR00014 1 Sig. (2-tailed) N .243" .015 100 1 .015 100 N VAR00019 Skar Total 100 _243• Pearson Correlation Sig. (2-tailed) VAR00019 Pearson Correlation Sig. (2-tai!ed) N SkorTotat 1 100 .076 Sig. (2~tai!ed) .452 100 Skar Total .076 .452 Pearson Correlation N 100 1 100 100 VAR00020 1 Skar Total .121 .230 100 1 Correlations • · Correla lion is significant at the 0.05 level (2-tai!ed). •rrelations Correlations Correlations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N -.007 100 Pearson C1)rrelation Correlations lkor Total SkorTotal 1 iCorrelatlons N IAR00015 VAR00017 Correlations VAR00013 )kor Total 100 .944 N Correlations IAR00014 100 Sig. (2-tailed) 100 •rrelations ikorTotal .021 Correlations Correlations fAR00013 100 1 .231• Correlations >rrelations )korTotal .021 100 . Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). · Correlation is significant at the 0.05 level {2-tailed). IAR00012 Skar Total .231· 1 VAR00020 VAR00015 1 100 .047 .644 100 Skar Total .047 .644 100 1 100 Skar Total Pearson Correlation Sig. (2-taihld) N Pearson Correlation Sig. (2-tail.,d) N 100 .121 .230 100 100 Correlations orrelations Gorrolatlons Corrolatlons SkorTotat VAR00021 VAR00021 Pearson Correlation 1 .036 .723 Sig_ (2-tailed) N Skar Total 100 1 100 Pearson Correlallon .036 Sig. {2-tailed) .723 100 N • VAR00022 Skar Total 1 ,035 Sig. (2-tailed) .731 100 N Pearson Correlation .035 Sig. {2-tai!ed) .731 100 N 100 1 100 Skar Total Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig, (2-tailed} N Pearson Correlation .285* .004 100 1 Sig. (2-tailed) N .004 100 100 VAR00027 Skar Total _305· .002 100 100 1 .305" .002 100 100 Pearson Correlation N SkorTotal 100 .155 .122 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailod) N 100 Correlations VAR00026 Pearson Correlation VAR00028 1 Skar Total .160 Sig. (2-tailed) N SkorTotal Pearson Correlation Sig. (2-taife<:I) N .113 100 1 100 .160 .113 100 100 Correlations Skar Total 343•• 1 Stg. (2·tai!ed} Pearson Correlation Sig. (2-lailed) .000 100 1 100 N VAR00029 Pearson Correlation SkorTotal Sig. (2-lailed) N Pearson c,orrelation Sig. (2-tailed) N .000 100 _343•· N 100 •• Correlation is significant al the O 01 level (2-tailed). VAR00029 1 Skor Total .390"' .000 100 1 100 .390" .000 100 100 ··.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). )rrelations Correlations Correlations Pearson Correlation Correlations VAR00025 SkorTotal 1 .051 .617 100 1 Sig. (2-tai!ed) N 100 Pearson Correlation .051 Sig. (2-taited) .617 N .155 .122 100 1 Correlations VAR00024 )kor Tota! Skar Total 1 Sig. (2·lailed) Correlations /AR00025 VAR00027 Pearson C1)rrelation VAR00023 1 >rrelations Skar Total 100 Correlations ... Correlation is significant at the 0.01 level (2-taifed). i/AR00024 .285* Correlations Correlations Pearson Correlation Skar Total Correlation 1s mgmficant at the 0.01 level (2-tailed). >rrelations VAR00023 VAR00026 1 Correlations Correlations Skar Total Skar Total 0 Pearson Correlation Pearson Correlation Sig. (2-tall<ld) N 100 orrelations VAR00022 VAR00026 100 VAR00030 Skor Total 100 Pearson C·orrelation Sig. (2-tail"d) N Pearson C·:>rrelation Sig. (2-tail.,d) N VAR00030 1 100 .153 .129 100 Skar Total .153 .129 100 1 100 Correlations 1rrelations Correlations AR00031 Correlations VAR00031 1 ·pearson Correlation Skor Total .249" Sig. (2-tailed) .012 Pearson Correlation 100 .249" Sig. (2-tailed) .012 N kor Total 100 1 100 N Pearson Correlation VAR00036 1 Sig. (2-talled) N SkorTotal VAR00037 VAR00032 Pearson Correlation Sig. (2·1ailed) N Skar Total 1 .216" 100 .031 100 1 Pearson Correlation .216* Sig. (2-!ailed) .031 100 N VAR00037 Pearson Correlation 100 Skar Total N 100 ,374• 100 1 Sig. (2-tailed) .000 100 100 ••. Correlation is s!gnifi(:ant at the 0.01 level (2-tailed). Correlations C:orrolatlons AR00033 Pearson Correlation kor Tota! N Pearson Correlation VAR00033 1 Skar Total .113 .262 100 1 Sig. {2-tailed) 100 .113 VAR00038 Pearson Correlation VAR00038 1 Sig. {2-tailed) N SkorTotal Pearson Correlation 100 .036 Sig. (2-taifed) .719 N .262 100 Sig. (2-tailed) N 100 SkorTotal .036 .719 100 1 100 100 VAR00039 Skor Total Correlations rrelations Correlations Correlations VAR00034 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2·tailed) N Skar Total VAR00039 ,005 100 .279• 005 100 100 1 Pearson Correlation Skor Total .061 N Pearson Correlation Sig. (2-lailed) 100 1 100 .188 .061 N 100 188 1 Sig. {2-laited) .279" 1 •• Correlation ·1s significant at the 0.01 level (2-tailed) 100 100 VAR00040 1 Skar Total Correlations Correlations rrelations Correlations Pearson Correlation VAR00040 VAR00035 1 Sig. (2-tailed) ·,or Total .000 Pearson Correlation Correlations \R00035 _374•• Sig. (2-tailed) rrelations cor Total SkorTotal 1 N •. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ).R00034 100 Correlations Correlations kor Total Skor Total -.142 .158 100 1 Correlations rrelations A.ROOD32 100 -.142 .158 100 Pearson Currelation Sig. (2-tailed) N 100 • Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai!ed). 1 VAR00036 100 N Pearson Correlation Sig. (2-taHed) .173 .084 N 100 Sig. (2-lailed) SkorTotal .173 .084 100 1 100 Pearson Correlation N Skar Total .014 Pearson Correlation 100 _245• Sig. (2-tailed) .014 N .245• 100 100 1 100 •.Correlation Is significant at the 0.05 level (2-tailed). 1rrelations Correlations Correlations Corrolatlons 'AR00041 ikor Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) VAR00041 1 N Pearson Correlation Sig, (2-tailed) 100 .072 .475 100 N .072 475 100 VAR00046 1 Skar Total 100 1rrelations Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2·1ailed) N Total Pearson Correlation VAR00042 1 N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N 100 -.026 .801 100 Skar Total -.026 .801 100 1 SkorTotal Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00043 1 100 .019 .851 100 Skar Total .019 .851 100 1 VAR00048 100 Pearson Correlation 100 VAR00048 1 100 .068 .504 100 Skar Total .068 .504 100 1 100 N 100 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) .211 • .035 100 Correlations .211· 1 N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Skar Total Sig. (2-tailed) .035 100 1 VAR00049 Skar Total 100 Pearson Correlation Sig. (2-tail·,d) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N •. Correlation is significant at lhe 0.05 level (2-tailed). VAR00049 1 100 .324. Skar Total .324 .. .001 100 1 .001 100 100 ... Correlation is significant at the 0.01 level {2-tailed). 1rrelations Correlations Correlations Pearson Correlation Sig. (2-talled) N ikor Total 1 Correlations VAR00044 IAR00045 100 .353. .000 100 SkorTotal .353*" .000 100 Correlations Skar Total Correlations >kor Total VAR00047 1 Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2·1alled) N Correlations 1rrelations 'AR00044 100 "*. Correlation is significant at the 0.01 level (2~taded). Correlations ikor Total VAR00047 100 1rrelations 'AR00043 1 Correlations Sig. (2-tailed) ~kor 100 .053 .603 100 Skar Total .053 .603 100 Correlations Correlations 'AR00042 VAR00046 1 Skar Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N VAR00045 1 100 -.032 .750 100 Skar Total -.032 .750 100 1 100 Correlations VAROOOSO Pearson Correlation Sig. (2-tailed) Skar Total Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N N VAR00050 1 100 .253• .011 100 Skar Total .253· .011 100 1 • Correlation is significant at tt1e 0.05 level (2-tailed) 100 rrelations Correlations Correlations Correlations VAR00051 ~R00051 Pearson Correlation 1 Sig. (2-tailed) N <or Total 100 Pearson Correlation .242. Sig. (2-tailed) .015 N 100 • Correlation is significant at the 0.05 level (2-tai!ed) Skor Total .242• .015 VAR00052 100 VAR00052 1 Sig. (2-tail<•d) 100 1 Pearson Correlation N Skar Total Pearson Correlation Sig. (2-tailiad) N Skar Total .153 .130 100 100 .153 1 .130 100 100 Case Processing Summary - Cases Valid N ~kat Missina Percent religiusitas rilaku seksual N Total Percent 100 100.0% 0 100 100.0% 0 N .Oo/o .0°/o Percent 100 100.0% 100 100.0% Descriptives . I ikat religiusitas Statistic Mean 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound 1.06037 Upper Bound 121.3705 125.5790 5% Trimmed Mean 123.3704 Median 124.0000 Variance 111.313 Std. Deviation 10.55050 Minimum 103.00 Maximum 151.00 Range 48.00 Interquartile Range 10.0000 Skewness .000 Kurtosis laku seksual Sid. Error 123.4747 Mean .243 -.139 .481 48.9596 1.26102 46.4571 I 51.4620 I 5°/o Trimmed Mean 48.9108 ' Median 48.0000 95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound Variance 157.427 Std. Deviation 12.54699 Minimum 15.00 Maximum 83.00 68.00 Range Interquartile Range ! 14.0000 Skewness .132 Kurtosis .412 .243 - Tests of Normality Kolmoaorov-Smirnovlal Statistic at religiusitas iku seksual I .093) .091 I efors Significance Correction Shapiro-Wilk Si~. df .481 100 .033 100 .042 Statistic .978 .988 I !j i df Sia. 100 .093 100 .484 >rrelations Descriptive Statistics gkat religiusitas rilaku seksual Mean 123.4747 Std. Deviation 10.55050 48.9596 12.54699 N 100 100 Correlations gkat religiusitas I Pearson Correlation perilaku seksual tingkat relia iusitas 1 Sig. (2-tailed) rilaku seksual .175 .083 N 100 100 Pearson Correlation .175 1 Sig. (2-tailed) .083 100 100 N Test of Homogeneity of Variance Levene Statistic 19kat reli9iusitas 97 .226 Based on Median 1.493 .1 97 .225 Based on Median and with adjusted df 1.493 1 915.603 .225 1.485 1 97 .226 1gkat religiusitas Normal Q-Q Plot of tingkat religiusitas . ..• • ... ... .· •• o"°' .,-oli Observed Value Detrended Normal Q-Q Plot of tingkat religiusi· 00 ·• ·.3 "• ----·-- .. . 00 "·· ., .' •" '• "" --· • '" "' Observed Value '20 Sia. 1 Based on trimmed mean 0 df2 1.487 Based on trimmed mean Based on Mean Based on Median Based on Median and with adjusted df 1rilaku seksual df1 Based on Mean "' '" '" "' .146 1 97 .703 .134 1 97 .715 .134 1 915.778 .715 .154 1 97 .695