1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia industri

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dunia industri di era globalisasi ini berkembang cukup pesat. Banyak
perusahaan baru muncul dan banyak pula yang mengalami kemunduran.
Kemunculan perusahaan baru mendorong perusahaan yang sudah lama
berdiri bekerja lebih efisien, efektif, selektif dan berhati-hati dalam
beroperasi, sehingga tujuan perusahaan dalam mencapai laba yang tinggi
dalam jangka panjang tetap bisa terwujud. Agar perusahaan dapat terus
bertahan, maka setiap perusahaan dituntut untuk selalu berinovasi dan
meningkatkan kemampuannya. Setiap perusahaan akan melakukan berbagai
kegiatan/ aktivitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk
mencapai tujuan tersebut dibutuhkan manajemen dengan tingkat efektivitas
yang tinggi.
Laporan keuangan atau laporan finansiil merupakan informasi yang
penting bagi investor. “Mengadakan interpretasi atau analisa terhadap laporan
finansiil suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bagi penganalisa untuk
dapat mengetahui perkembangan finansiil dari perusahaan yang bersangkutan” (Bambang Riyanto, 2001:327). Investor akan mengetahui sejauh mana
kinerja perusahaan di masa lalu, masa kini dan di masa yang akan datang.
“Perbandingan laporan selama beberapa periode dapat menunjukkan
arah, kecepatan dan jangkauan jarak sebuah tren” (Wild, Subramanyam, dan
1
2
Halsey, 2005:30). Unsur-unsur laporan keuangan yang diperbandingkan dapat
dikelompokkan menjadi lima rasio keuangan yaitu: likuiditas, manajemen
aktiva, manajemen utang, profitabilitas dan nilai pasar. Analisis tren angka
indeks dari rasio keuangan ini membutuhkan tahun dasar sebagai rujukan
untuk pembanding semua tahun. “Salah satu hasil analisis tren adalah
kekuatannya untuk menyampaikan pandangan dalam filosofi manajer,
kebijakan dan motivasi” (Wild, Subramanyam, dan Halsey, 2005:33)
Rasio profitabilitas merupakan rasio yang paling utama disoroti.
“Kemampulabaan (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai
kebijakan dan keputusan manajemen” (Agnes Sawir, 2001:17). Pendapat
Agnes Sawir didukung dengan pernyataan Siswanto Sutojo (2000:56), bahwa
dengan jumlah dan tingkat keuntungan yang memadai manajemen perusahaan
dapat meningkatkan kepercayaan para pemilik serta para investor yang
berminat membeli saham baru. Tingkat profitabilitas yang tinggi dapat
menumbuhkan dan membina kepercayaan para kreditur untuk meminjamkan
kelebihan dananya bagi perusahaan.
Rasio profitabilitas dapat digunakan untuk memonitor perkembangan
perusahaan. Pihak yang berkepentingan dapat mengetahui tingkat efektivitas
manajemen yang ditunjukkan melalui laba dari penjualan dan dari investasi
yang telah ditanamkan pada perusahaan. Manajer keuangan perlu mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat profitabilitas perusahaan. Apabila
manajer keuangan sudah mengetahui faktor-faktor yang sangat berpengaruh
terhadap profitabilitas perusahaan, maka perusahaan dapat mengambil
3
langkah untuk meminimalisasi dan mengatasi masalah-masalah yang
merugikan perkembangan perusahaan.
Penilaian rasio profitabilitas perusahaan dapat menggunakan Return on
Assets (ROA). ROA merupakan salah satu rasio keuangan yang digunakan
untuk mengukur profitabilitas perusahaan secara menyeluruh. ROA dapat
menunjukkan efisiensi dari asset yang digunakan dalam menghasilkan laba.
Semakin tinggi nilai ROA, semakin baik pula kinerja perusahaan.
Menurut
kutipan
dari
Brigham
dan
Houston
(2001:89),
rasio
profitabilitas (profitability ratio) menunjukkan pengaruh gabungan dari
likuiditas, manajemen aktiva, dan utang terhadap hasil operasi. Rasio
likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi
kewajiban jangka pendek. Rasio manajemen aktiva adalah rasio yang
mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aktiva perusahaan. Rasio
manajemen utang adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan
memenuhi kewajiban jangka panjangnya.
Perputaran persediaan (Inventory Turnover) merupakan bagian dari rasio
manajemen aktiva. Persediaan yang ada di gudang sebaiknya dijaga dan
senantiasa diperiksa kualitas dan kuantitasnya. Persediaan pada perusahaan
manufaktur ada tiga macam yaitu pesediaan bahan baku, persediaan barang
dalam proses dan persediaan barang jadi. Jangan sampai perusahaan merugi
karena tingkat perputaran persediaan perusahaan yang buruk dari salah satu
macam persediaan maupun ketiga macam persediaan yang dimiliki perusahaan.
Rata-rata umur piutang (Days Sales Outstanding) juga termasuk bagian
4
dari rasio manajemen aktiva. Perusahaan tentu menyukai transaksi penjualan
secara tunai, sedangkan pihak konsumen umumnya lebih menyukai apabila
perusahaan dapat melakukan penjualan secara kredit. “Dalam kenyataannya,
penjualan kredit pada kebanyakan perusahaan biasanya jauh lebih besar
daripada penjualan tunai” (Al Haryono Jusup, 2005:51). “Semakin lama ratarata piutang berarti semakin besar dana yang tertanam pada piutang” (Hanafi
dan Halim, 2003:78).
Perusahaan dapat menggunakan pinjaman modal dari kreditur untuk
membiayai aktivitasnya, sebagai pendanaan jangka pendek maupun jangka
panjang. Perusahaan juga perlu membuat prioritas sebagai alat bantu
pertimbangan memilih calon krediturnya. “Penggunaan hutang yang efisien
adalah penggunaan dengan biaya yang rendah untuk memaksimalkan laba”
(Freddy Rangkuti, 2008:114). Di pihak lain, kreditur akan mengambil
keputusan untuk meminjamkan dananya setelah mereka melakukan analisis
laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
PT Unilever Indonesia Tbk merupakan perusahaan manufaktur. PT
Unilever Indonesia Tbk berdiri sejak tahun 1933 dan sudah terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Seperti perusahaan pada umumnya, PT Unilever Indonesia
Tbk selalu berusaha untuk memperoleh laba yang tinggi yang disajikan dalam
laporan keuangannya. Laba tersebut diharapkan mampu meningkatkan Return
on Assets (ROA), sehingga dapat menarik investor ataupun kreditur untuk
menginvestasikan modalnya pada PT Unilever Indonesia Tbk.
Mengingat pentingnya rasio-rasio keuangan terutama yang telah diurai-
5
kan di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dalam bentuk Tugas
Akhir dengan judul: “Pengaruh Inventory Turnover, Days Sales
Outstanding dan Debts Ratio Terhadap Return on Assets (ROA) Pada PT
Unilever Indonesia Tbk Tahun 2008-2011”. Penelitian ini mencoba
mengetahui
bagaimana
pengaruh
masing-masing
variabel
terhadap
perkembangan ROA pada PT Unilever Indonesia Tbk periode 2008-2011.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka dapat
diidentifikasi masalah-masalahnya yaitu:
1. Pihak manajemen belum mengetahui pengaruh Inventory Turnover
terhadap ROA
2. Pihak manajemen belum mengetahui pengaruh Days Sales Outstanding
terhadap ROA.
3. Pihak manajemen belum mengetahui pengaruh Debts Ratio terhadap ROA.
C. Pembatasan Masalah
Banyak faktor yang mempengaruhi Return on Assets (ROA), akan tetapi
dalam tugas akhir ini hanya akan dibatasi oleh tiga variabel yaitu Inventory
Turnover, Days Sales Outstanding dan Debts Ratio.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan
6
yang dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh Inventory Turnover terhadap ROA pada PT
Unilever Indonesia Tbk tahun 2008-2011?
2. Bagaimana pengaruh Days Sales Outstanding terhadap ROA pada PT
Unilever Indonesia Tbk tahun 2008-2011?
3. Bagaimana pengaruh Debts Ratio terhadap ROA pada PT Unilever
Indonesia Tbk tahun 2008-2011?
E. Tujuan Tugas Akhir
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui pengaruh Inventory Turnover terhadap ROA pada PT
Unilever Indonesia Tbk tahun 2008-2011.
2. Mengetahui pengaruh Days Sales Outstanding terhadap ROA pada PT
Unilever Indonesia Tbk tahun 2008-2011.
3. Mengetahui pengaruh Debts Ratio terhadap ROA pada PT Unilever
Indonesia Tbk tahun 2008-2011.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat di antaranya:
1. Bagi PT Unilever Indonesia Tbk
Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan yang positif bagi
perkembangan perusahaan, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam membuat keputusan.
7
2. Bagi Penulis
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan, sekaligus
pengalaman yang berharga dalam mengaplikasikan teori-teori yang telah
diperoleh di bangku kuliah.
3. Bagi Pihak Lain
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam
perkembangan materi khususnya di bidang akuntansi dan dapat
digunakan sebagai bahan acuan untuk penulisan karya ilmiah dengan
pokok bahasan yang serupa.
Download