BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik menyatakan bahwa pendekatan merupakan metode atau cara mengadakan penelitian seperti halnya penelitian non-eksperimen yang dari segi tujuannya akan diperoleh jenis atau tipe yang diambil. 55 Burhan Ashdow, mengungkapkan bahwa deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti sekelompok manusia, suatu objek bahkan suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang yang bertujuan menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat antara fenomena yang diteliti. Maksudnya, seorang peneliti harus dapat memahami serta menghayati apa yang terjadi dengan apa yang diteliti. 56 Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memperoleh informasiinformasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabelvariabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji suatu hipotesis atau tidak ada hipotesa, melainkan hanya mendeskriptifkan informasi apa adanya sesuai dengan variabel-variabel yang diteliti. 57 55 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 1993, h. 20. 56 Burhan Ashdhow, Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Rineka Cipta, 1998, h. 63. 57 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004, h. 26. 49 50 Pendekatan kualitatif deskriptif dalam penelitian ini dimasukkan agar peneliti lebih dapat mengetahui dan menggambarkan apa yang terjadi di lokasi penelitian dengan tegas dan rinci serta berusaha mendapatkan dan mengungkapkan data tentang pengembangan ekonomi santri pada Koperasi Pondok Pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya. B. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian tentang pengembangan ekonomi santri pada koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya kurang lebih 2 bulan sesudah dikeluarkan surat penelitian. 2. Tempat Penelitian Sedangkan tempat penelitian adalah Koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah semua pihak yang terkait dengan koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan yang terdiri dari. 1. Ketua koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya. 2. Anggota koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan berjumlah 12 orang santri. Namun penulis mengambil 4 orang santri sebagai validitas data dikarenakan mereka aktif dalam organisasi. Adapun kriteria dalam pengambilan sample validitas adalah sebagai berikut; pertama, sample 51 aktif dalam berorganisasi, dan yang kedua sample memiliki pengetahuan tentang koperasi. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Wawancara adalah teknik utama yang digunakan, sedangkan observasi dan dokumentasi sebagi teknik pendukung dalam pengumpulan data. Pengumpulan data penulis menggunakan teknik-teknik seperti yang akan diuraikan dibawah ini: 1. Teknik Observasi Teknik observasi merupakan salah satu teknik penelitian dengan cara mengamati dan melakukan pengamatan, pencatatan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.58 Teknik observasi dalam penelitian ini berfungsi untuk memperoleh gambaran tentang sesuatu yang diteliti, atau dengan kata lain observasi merupakan suatu cara yang memungkinkan bagi peneliti untuk mengamati dari dekat kejadian-kejadian yang diteliti misalnya untuk mengamati kondisi ekonomi santri dan status ekonomi keluarga santri. Teknik yang dipakai adalah teknik observasi partisipan karena penulis merupakan bagian dari kelompok yang ditelitinya. 58 Masri S dan Sofian E, Metode Penelitian Survei, Jakarta : LP3ES, 1989, h.141. 52 Adapun data yang ingin digali melalui teknik ini adalah berkaitan dengan kegiatan dan kondisi Koperasi Pondok Pesantren Hidayatu Insan Palangka Raya. 2. Teknik interview atau wawancara Teknik Interview atau wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu wawancara (Interviewer) yang mengacu ke pertanyaan, dan wawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.59 Teknik wawancara pertanyaan dan jawaban diberikan secara verbal. Biasanya komunikasi ini dilakukan dalam keadaan saling berhadapan namun komunikasi dapat juga dilaksanakan melalui telepon. 60 a. Jenis usaha apa yang ada di koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Kota Palangka Raya? b. Bagaimana penentuan jenis usaha dilakukan oleh koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Kota Palangka Raya? c. Apa tujuan jenis usaha yang dipilih oleh koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan Kota Palangka Raya? d. Bagaimana sistem permodalan pada koperasi pondok pesantren Hidayatul Insan kota Palangka Raya? 3. Teknik Dokumentasi Teknik dokumentasi adalah penyelidikan ditujukan pada penguraian dan penjelasan apa yang telah lalu melalui sumber-sumber 59 Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif ..., h. 186. 60 Nasution, Metode Reseach, Jakarta: Bumi Aksara, 1996, h. 113. 53 dokumen.61 Teknik ini digunakan untuk meneliti dokumen-dokumen atau arsip yang berhubungan dengan penelitian. Adapun yang diperoleh dari dokumen tersebut adalah data-data tentang gambaran umum koperasi antara lain untuk mengamati struktur organisasi koperasi, sejarah berdirinya koperasi serta untuk memperoleh data-data tentang santri. E. Pengabsahan Data Keabsahan data adalah untuk menjamin bahwa semua yang telah diamati dan diteliti penulis sesuai dengan relevan dengan data yang sesungguhnya dan memang benar-benar ada terjadi. Hal ini dilakukan penulis untuk memelihara dan menjamin bahwa data itu benar baik bagi pembaca maupun subjek yang diteliti. Peneliti memperoleh keabsahan data dengan menggunakan triangulasi yaitu mengadakan perbandingan sumber data yang satu dengan yang lain. Sebagaimana dikemukakan Moleong dalam Metodologi Penelitian Kualitatif bahwa trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan atau perbandingan terhadap data itu.62 F. Analisis Data Memperoleh hasil penelitian yang lengkap, tepat dan benar maka diperlukan metode yang valid didalam menganalisa data. Adapun analisa data yang digunakan adalah analisa data kualitatif seperti yang digunakan Miles dan Huberman, yang meliputi empat komponen kegiatan meliputi : 61 Lexi Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif …, h. 136. 62 Ibid.,h. 137. 54 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data dari lapangan yang dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi kualitas data ditentukan oleh kualitas alat pengambilan data atau alat pengukur, kalau alat pengambilan data cukup reliabel dan valid, maka datanya juga cukup reliabel dan valid.63 2. Reduksi Data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, transformasi “kasar” yang muncul dari catatan tertulis di lapangan.64 Reduksi data disini bukanlah suatu hal yang terpisah dari analisa tetapi merupakan bagian dari analisa. 3. Penyajian Data Penyajian data disini dibatasi dengan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan data penarikan tindakan.65 4. Penarikan Kesimpulan atau verifikasi Penarikan kesimpulan dalam pandangan ini hanyalah sebagian dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi pemikiran kembali yang melintas dalam pikiran penganalisa selama menulis dan merupakan suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan 63 Sumardi Suryabrata, Metode Penelitian, Jakarta : Raja Grasindo Persada, 1995, h. 60. 64 Miles Matthew B dan Huberman A Michael, Analisis Data dan Kualitatif, Terjemah: Tjetjep Handi Rohidi, Jakarta : UI Press, 1992, h. 16. 65 Ibid., h. 17. 55 lapangan dan mungkin menjadi begitu seksama dan memakan tenaga dengan peninjauan kembali itu.66 Berdasarkan keempat komponen analisis diatas, prosesnya saling berhubungan dan berlangsung terus menerus selama penelitian dilakukan. Selanjutnya setelah melalui proses tersebut, peneliti melakukan proses deskriptif analisis, yaitu rancangan organisasional yang dikembangkan dari kategori-kategori yang ditemukan dan hubungan-hubungan yang diserahkan atau yang muncul dari data. Dengan demikian deskripsi baru yang perlu diperhatikan dapat dicapai dengan pengembangan lebih lanjut menurut proses analitik, teori subtantif akan menjadi kenyataan. Dengan kata lain, dalam penafsiran data tujuannya belum sepenuhnya mengarah pada penyusunan teori subtantif. 66 Ibid., h. 19.