PERAWATAN PADA KEHAMILAN Oleh

advertisement
PERAWATAN PADA KEHAMILAN
Oleh:
Sri Mintarsih, S.Kep. Ns, M. Kes
Dosen AKPER PKU Muh.Surakarta
Abstract
Perawatan kehamilan atau antenatal care
merupakan merupakan upaya penting menuju
kehamilan yang sehat, salah satunya perawatan
kehamilan
adalah
dengan
pemeriksaan
kehamilan secara rutin selama kehamilan. Ini
merupakan upaya untuk menekan angka
kematian ibu akibat melahirkan, sehingga
kesejahteraan ibu betul-betul sudah diperhatikan
sejak masa kehamilan (antenatal care,
melahirkan (intranatal care) dan nifas (post
natal care). Kuntungan pemeriksaan kehamilan
secara rutin, dapat diketahui kelainan kehamilan
dapat diketahui secara dini sehingga bisa
diantisipasi secara dini pula. Pemeriksaan
kehamilan selama kehamilan, minimal harus
dilakukan oleh ibu hamil adalah 4 kali selama
kehamilannya. Tujuan pemeriksaan pada ibu
hamil adalah (1) Mempertahankan kesehatan
fisik dan mental ibu. (2) Memonitor kesehatan
ibu dan janin supaya persalinannya aman. (3)
Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal.
(4) Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi
dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat
muncul.
PENDAHULUAN
Dalam rangka menurunkan angka kematian
ibu di Indonesia yang masih tinggi, Depkes
melakukan berbagai upaya yang antara lain
dengan program peningkatan deteksi dan
penanganan ibu hamil risiko tinggi melalui
pemeriksaan antenatal, peningkatan cakupan
persalinan yang ditolong atau didampingi oleh
tenaga peningkatan sarana dan prasarana
Puskesmas dan jajarannya dalam deteksi dan
penanganan risiko tinggi (Depkes RI, 2003).
Perawatan pada kehamilan merupakan salah
satu tahapan penting menuju kehamilan yang
sehat salah satunya adalah dengan pemeriksaan
kehamilan.Untuk menekan angka kematian Ibu
akibat melahirkan kelak, sehingga kesejahteraan
ibu betul-betul sudah diperhatikan sejak masa
nifas.Kelainan kehamilan dapat diketahui secara
dini sehingga bisa diantisipasi secara dini,
kelainan-kelainan
selama
kehamilan.Boleh
dikatakan pemeriksaan kehamilan merupakan
hal yang wajib dilakukan oleh paara ibu hamil.
Perawatan pada kehamilan atau antenatal
care (ANC) sangat disarankan bagi para ibu
hamil untuk memonitor kesehatan ibu dan janin
dalam kandungan. Pemeriksaan kehamilan
adalah serangkaian tindakan perawatan yang
dilakukan secara berkala dari awal kehamilan
hingga proses persalinan untuk memonitor
kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan
yang optimal. Perawatan kehamilan atau
pemeriksaan kehamilan ini penting karena
berguna dalam (1) Mempertahankan kesehatan
fisik dan mental ibu. (2) Memonitor kesehatan
ibu dan janin supaya persalinannya aman. (3)
Agar tercapainya kesehatan bayi yang optimal.
(4) Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi
dan penyakit kehamilan yang mungkin dapat
muncul misalnya: hipertensi dalam kehamilan
diabetes dalam kehamilan (gestasional diabetes),
anemia, janin dengan berat badan rendah,
kehamilan anggur, plasenta previa (ari-ari
menutup jalan lahir), infeksi dalam kehamilan
misalnya keputihan atau imfeksi saluran kemih
dll (Cunningham, 2001).
Pemeriksaan kehamilan minimal dilakukan
sebanyak 4 kali yaitu: Pemeriksaan kehamilan
pertama yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia
kehamilan antara 0-3 bulan. Memang biasanya
ibu tidak menyadari kehamilan saat awal masa
kehamilan, tetapi sangat diharapkan agar
kunjungan pertama kehamilan dilakukan
sebelum usia kehamilan < 12 minggu.
Pemeriksaan kehamilan ini cukup dilakukan
sekali dan mungkin berlangsung 30-40 menit.
Tapi bila anda bisa melakukan pemeriksaan
kehamilan lebih sering, maka WHO sangat
menyarankan agar anda melakukan pemeriksaan
kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat
pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia
kehamilan 28-36 minggu dan setiap satu minggu
sekali dari usia kehamilan 36 minggu hingga
waktunya melahirkan (Cunningham, 2001).
Kehamilan manusia terjadi selama 40
minggu antara waktu menstruasi terakhir dan
kelahiran (38 minggu dari pembuahan).Istilah
medis untuk wanita hamil adalah gravida,
sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio
(minggu-minggu awal) dan kemudian janin
(sampai kelahiran) Hanifa, 2000).Dalam
masyarakat, definisi medis dan legal kehamilan
manusia dibagi menjadi tiga periode trimester
untuk memudahkan tahap dari perkembangan
janin.Trimester pertama (minggu pertama
sampai minggu ke-13) membawa resiko tertinggi
(kematian alami embrio atau janin), sedangkan
pada masa trimester kedua (minggu ke-14
sampai ke-26) perkembangan janin dapat
dimonitor dan didiagnosa.Trimester ketia
(minggu ke-27) sampai kehamilan cukup bulan
38-40 minggu) menandakan awal viabilitas,
yang berarti janin dapat tetap hidup bila terjadi
kelahiran
awal
alami
atau
kelahiran
dipaksakan.Kehamilan
adalah
rangkaian
peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi
dan pembuahan ovum akhirnya berkembang
sampai menjadi fetus yang aterm (Guyton,
1997).
Menurut Kushartanti (2004), kehamilan adalah
dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur
oleh sel sperma. Masa kehamilan dimulai dari
konsepsi sampai lahirnya janin.Lamanya hamil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan
7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir
(Hanifa, 2000).
1. Pemeriksaan Kehamilan
a. Pengertian
Merupakan salah satu tahapan penting
menuju kehamilan yang sehat.Boleh
dikatakan
pemeriksaan
kehamilan
merupakan hal yang wajib dilakukan oleh
para ibu hamil. Pemeriksaan kehamilan
dapat
dilakukan
melalui
dokter
kandungan atau bidan dengan minimal
pemeriksaan 3 kali selama kehamilan
yaitu pada usia kehamilan trimester
pertama, trimester kedua dan pada
kehamilan trimester ketiga, itupun jika
kehamilan normal. Namun ada baiknya
pemeriksaan
kehamilan
dilakukan
sebulan sekali hingga usia 6 bulan,
sebulan dua kali pada usia kandungan
menginjak 9 bulan (Cunningham, 2000).
b. Jenis-jenis pemeriksaan kehamilan
Pemeriksaan kehamilan begitu penting
yang wajib dilakukan oleh para ibu
hamil?Karena
dalam
pemeriksaan
tersebut dilakukan monitoring secara
menyeluruh baik mengenai kondisi ibu
maupun
janin
yang
sedang
dikandungnya.Dengan
pemeriksaan
kehamilan kita dapat mengetahui
perkembangan
kehamilan,
tingkat
kesehatan kandungan, kondisi janin, dan
bahkan penyakit atau kelainan pada
kandungan yang diharapkan dapat
dilakukan penanganan secara dini.
Berikut diterapkan mengenai hal apasaja
yang dilakukan dalam pemeriksaan
kehamilan, sebagai bahan pendidikan
bagi para ibu hamil agar menuju
kehamilan yang sehat dan keluarga yang
berkualitas.
1) Pemeriksaan Berat Badan
Pemeriksaan berat badan dilakukan
setiap kali ibu hamil memeriksakan
kandungnya, hal ini dilakukan untuk
mengetahui pertambahan berat badan,
serta apakah pertambahan berat
badan yang dialami termasuk normal
atau tidak. Pertambahan berat badan
yang normal akan sangat baik bagi
kondisi
ibu
maupun
janin.
Sebaliknya, jika pertambahan berat
yang dialami tidak normal, akan
menimbulkan resiko pada ibu dan
janin. Bagi ibu hamil yang
mengalami pertambahan berat badan
yang tidak normal, dokter atau bidan
akan memberikan saran yang
sebaiknya dilakukan agar ibu hamil
memperoleh
pertambahan
berat
badan yang normal.
2) Pemeriksaan Tinggi Badan
Pemeriksaan tinggi badan juga
dilakukan saat pertama kali ibu
melakukan pemeriksaan.Mengetahui
tinggi badan sangat penting untuk
mengetahui ukuran panggul si
ibu.Mengetahui ukuran panggul ibu
hamil
sangat
penting
untuk
mengetahui apakah dapat dilakukan
secara normal atau tidak. Karena jika
diketahui bahwa tinggi badan ibu
dianggap
terlalu
pendek,
dikhawatirkan memiliki panggul yang
sempit dan juga dikhawatirkan proses
persalinan tidak dapat dilakukan
secara normal atau tidak. Karena jika
diketahui bahwa tinggi badan ibu
dianggap
terlalu
pendek,
dikhawatirkan memiliki panggul yang
sempit dan juga dikhawatirkan proses
persalinan tidak dapat dilakukan
secara normal, dan hal ini harus
dilakukan secara
caesar.Dengan
diketahuinya hal ini secara dini, maka
ibu
hamil
diharapkan
segera
menyiapkan diri baik dari segi materi
dan mental untuk menghadapi
persalinan dengan caesar.
3) Pemeriksaan Urin
4)
5)
6)
7)
8)
Pemeriksaan urin dilakukan untuk
memastikan kehamilan. Selain, itu
pemeriksaan juga dilakukan untuk
mengetahui fungsi ginjal ibu hamil,
ada tidaknya protein dalam urin, dan
juga mengetahui kadar gula dalam
darah. Adanya protein dalam urin
mengarah
pada
prteklampsia.
Sedangkan kadar gula darah dapat
menunjukkan apakah ibu hamil
mengalami diabetes mellitus tidak.
Pemeriksaan Detak Jantung
Pemeriksaan ini penting untuk
mengetahui apakah janin dalam
berada dalam kondisi sehat dan
baik.Pemeriksaan detak jantung ini
biasanya
menggunakan
Teknik
Doopler sehingga ibu hamil dapat
mendengarkan detak janin yang
dikandungnya.
Pemeriksaan Dalam
Dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya
kehamilan, memeriksa
apakah terdapat tumor, memeriksa
kondisi abnormal di dalam rongga
panggul, mendiagnosis adanya bisul
atau erosi pada mulut Rahim,
melakukan pengambilan lender mulut
Rahim (papsmear), mengetahui ada
tidaknya
penyakit
kehamilan,
mengetahui letak janin, dan untuk
mengetahui ukuran rongga panggul
sebagai jalan lahir bayi. Biasanya
pemeriksaan ini dilakukan di awal
kehamilan.
Pemeriksaan Perut
Dilakukan untuk melihat posisi atas
Rahim, mengukur pertumbuhan janin,
dan
mengetahui
posisi
janin.Pemeriksaan
ini
harus
dilakukan secara rutin setiap kali
dilakukan pemeriksaan dengan dokter
kandungan atau bidan.
Pemeriksaan Kaki
Dilakukan untuk mengetahui adanya
pembengkakan
(oedema)
dan
kemungkinan varises.Pembengkakan
yang terjadi di minggu-minggu akhir
kehamilan adalah normal, namun
pembengkakan
yang berlebihan
menandakan pre-eklampsia.
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah bertujuan untuk
mengetahui kesehatan umum ibu
hamil.Pemeriksaan darah juga dapat
dilakukan dengan pemeriksaan AFP
(alpha fetoprotein).Pemeriksaan ini
bertujuan
untuk
mengetahui
kemungkinan gangguan saluran saraf
tulang
belakang
dan
untuk
mendeteksi otak janin.Kadar AFP
yang rendah menunjukkan adanya
kemungkinan down sindrom pada
janin. Biasanya pemeriksaan AFP
dilakukan pada usia kehamilan
sekitar 15-20 minggu.
9) Uji TORCH (Toksoplasma Rubella
Cytomegalovirus Herpesimpleks)
Dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya infeksi parasite seperti
TORCH di dalam ibu hamil.Infeksi
TORCH biasanya menyebabkan bayi
terlahir dengan kondisi cacat atau
mengalami kematian. Pemeriksaan
TORCH
dilakukan
dengan
menganalisis kadar imunoglobin G
(IgG) dan imunoglobin M (IgM)
dalam serum darah ibu hamil. Kedua
zat ini termasuk ke dalam sistem
kekebalan tubuh. Jika ada zat asing
atau kuman yang meninfeksi tubuh,
maka tubuh akan memproduksi IgG
dan IgM untuk melindungi tubuh.
Banyak sedikitnya IgG dan IgM
dalam serum darah mengindikasikan
ada tidaknya infeksi serta besar
kecilnya infeksi. Jika hasil IgG
negative, berarti infeksi terjadi pada
masa lalu dan kini sudah tidak aktif
lagi. Jika hasil IgM positif, berarti
infeksi masih berlangsung aktif dan
ibu hamil memerlukan pengobatan
agar janin dalam kandungan yang
terinfeksi dapat segera ditangani
sehingga infeksi tidak semakin buruk.
Pemeriksaan kehamilan atau ante
natal care (ANC) sangat disarankan
bagi para ibu hamil untuk memonitor
kesehatan ibu dan janin. Kenapa
pemeriksaan kehamilan ini penting?
Kapan dan apa saja yang harus
diperiksa? Pemeriksaan kehamilan
adalah serangkaian pemeriksaan yang
dilakukan secara berkala dari awal
kehamilan hingga proses persalinan
untuk memonitor kesehatan ibu dan
janin agar tercapai kehamilan yang
optimal.
Pemeriksaan kehamilan ini penting karena
berguna dalam: Mempertahankan kesehatan ibu
dan janin supaya persalinanya aman. Agar
tercapainya kesehatan bayi yang optimal.
Mendeteksi dan mengatasi dini komplikasi dan
penyakit kehamilan yang mungkin dapat muncul
misalnya:
Hipertensi
dalam
kehamilan
(gestasional diabetes) Anemia Janin dengan
berat badan rendah, kehamilan anggur, plasenta
previa (ari-ari menutup jalan lahir) infeksi dalam
kehamilan misalnya keputihan atau infeksi
saluran kemih dll. Pemeriksaan kehamilan
pertama yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia
kehamilan antara 0-3 bulan. Memang biasanya
ibu tidak menyadari kehamilan saat awal masa
kehamilan, tetapi sangat diharapkan agar
kunjungan
pertama
kehamilan
<
12
minggu.Pemeriksaan kehamilan ini cukup
dilakukan sekali dan mungkin berlangsung 30-40
menit.
Pada pemeriksaan kehamilan trimester pertama
kalinya anda akan diperiksa:
1. Riwayat kesehatan, ada beberapa pertanyaan
untuk mengetahui adanya kelainan genetic,
kondisi kesehatan (adakah penyakit kronis),
riwayat kehamilan sebelumnya dan keadaan
psikososial.
2. Penentuan usia kehamilan sebenarnya. Hal
ini bisa dilakukan dengan USG transvaginal
atau transabdominal sekalian memastikan
adanya janin dalam kandungan atau dengan
menanyakan HPHT (hari pertama haid
terakhir)
3. Pemeriksaan fisik secara umum
Misalnya tekanan darah, berat badan dan
pemeriksaan fisik lainnya.
4. Pemeriksaan dalam yaitu pemeriksaan
vagina dan leher Rahim.
5. Pemeriksaan laboratorium untuk kadar
hemoglobin darah, urinalisis (pemeriksaan
urin), golongan darah dan rhesus, TORCH
dan tes hepatitis.
Bila terdapat kelainan atau komplikasi
pemeriksaan fisik dan laboratorium maka bila
terdapat kelainan atau komplikasi dalam
pemeriksaan fisik dan laboratorium maka
sebaiknya
dirujuk ke
dokter spesialis
kandungan.Bila tidak terdapat kelainan maka
pemeriksaan kehamilan tetap dapat dilakukan di
bidan atau puskesmas. Pemeriksaan kehamilan
kedua yaitu pemeriksaan kehamilan saat usia
kehamilan antara 4-6 bulan. Biasanya kunjungan
kehamilan dilakukan sebelum usiakehamilan
mencapai 26 minggu. Pemeriksaan ini mungkin
berlangsung 20 menit saja. Pemeriksaan yang
akan dilakukan adalah: Anamnesa. Anda akan
ditanyakan mengenai kondisi selama kehamilan,
keluhan-keluhan yang muncul dan tanda-tanda
pergerakan janin. Pemeriksaan fisik berupa
pemeriksaan tekanan darah, berat badan, tinggi
fundus uteri (puncak Rahim), detak denyut janin
dan pemeriksaan fisik menyeluruh serta
pemeriksaan dalam bila pada kunjungan pertama
tidak dilakukan.
1. Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek
protein dalam urin bila tekanan darah tinggi,
gula darah dan hemoglobin terutama bila
kunjungan pertama anda dinayatakan
anemia. Juga bisa melakukan serangkaian
pemeriksaan lainnya yang berguna dalam
mendeteksi dini kelainan dalam janin
misalnya alpha feto protein (AFP), Chorion
Villius Sample (CVS), dan Amniosintesis.
2. Pemeriksaan ultrasonogafi. Pemeriksaan
USG ini berguna untuk mendeteksi kelainan
bawaan janin, jumlah janin, pergerakan
jantung janin, lokasi plasenta (ari-ari), dll.
Pemeriksaan kehamilan ketiga yang dilakukan
saat usia kehamilan mencapai 32 minggu.
Pemeriksaan ini mungkin memakan waktu 20
menit dengan komposisi pemeriksaan hampir
sama dengan pemeriksaan kedua yaitu:
1. Anamnesa,
akanditanyakan
mengenai
kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan
yang muncul dan tanda-tanda pergerakan
janin.
2. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan
tekanan darah, berat badan, tinggi fundus
uteri (puncak rahim), detak denyut janin,
pemeriksaan
Leopold
(pemeriksaan
kandungan melalui perut) dan pemeriksaan
fisik menyeluruh.
3. Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek
protein dalam urin bila tekanan darah tinggi,
gula darah dan hemoglobin.
Pemeriksaan
kehamilan
keempat. Ini
merupakan pemeriksaan kehamilan terakhir dan
dilakukan pada usia kehamilan antara 32-36
minggu. Pada pemeriksaan ini akan dilakukan
pemeriksaan:
1. Anamnesa, akan ditanayakan mengenai
kondisi selama kehamilan, keluhan-keluhan
yang muncul, pergerakan janin, dan tanda
kontraksi Rahim.
2. Pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan
tekanan darah, berat badan, tinggi fundus
uteri (puncak Rahim), detak denyut janin,
pemeriksaan Leopold (menentukan letak
janin dalam kandungan), dan pemeriksaan
fisik menyeluruh.
3. Pemeriksaan laboratorium. Urinalisis, cek
protein dalam urin bila tekanan darah tinggi,
gula darah dan hemoglobin terutama bila
kunjungan pertama anda dinyatakan anemia.
Saat pemeriksaan kehamilan keempat inilah anda
akan mulai mendisukusikan pilihan persalinan
yang aman sesuai dengan kondisi kehamilan.
Tapi bila anda bisa melakukan pemeriksaan
kehamilan lebih sering, maka WHO sangat
menyarankan agar anda melakukan pemeriksaan
kehamilan setiap 4 minggu sekali dari saat
pemeriksaan kehamilan pertama kali hingga usia
kehamilan 28 minggu, setiap 2 minggu sekali
dari usia kehamilan 28-36 minggu dan setiap
satu minggu sekali dari usia kehamilan 36
minggu
hingga
waktunya
melahirkan
(Cunningham, 2000). Pemeriksaan kehamilan
yang tidak normal bila ditemukan:
1. Memiliki riwayat penyakit jantung, ginjal,
diabetes, dan epilepsy sebelum kehamilan.
2. Memiliki riwayat kelainan genetic dalam
keluarga.
3. Tanda anemia berat (hemoglobin < 7g/dl)
4. Riwayat lahir mati, berat badan lahir rendah
(BBLR), preeclampsia atau eklampsia,
section Caesar pada riwayat kehamilan
sebelumnya.
5. Munculnya tekanan darah tinggi atau
proteinuria (adanya protein dalam urin)
6. Gula darah meninggi ( > 200mg/dl) selama
kehamilan
7. Perdarahan per vagina atau munculnya
bercak-bercak darah selama kehamilan.
8. Sakit kepala yang hebat, penglihatan kabur
atau bengkak seluruh tubuh.
9. Adanya infeksi saat kehamilan.
Pemeriksaan kehamilan yang optimal:
1. Lakukan pemeriksaan kehamilan secara
berkala dan teratur.
2. Gunakan kondom selama berhubungan saat
hamil.
3. Berhentilah merokok, minum alcohol dan
obat-obatan selama kehamilan kecuali atas
saran dokter.
4. Minumlah suplemen besi (60 mg Fe
elemental iron) dan 250 mikrogram asam
folat satu kali sehari sejak trimester pertama.
5. Bisa menambahkan suplemen zink 15 mg,
tembaga 2mg, kalsium 250 mg, vitamin D10
ug (400 IU), vitamin C 50 mg, vitamin 2 mg,
dan vitamin B12 2 ug sejak trimester kedua.
6. Suntikan tetanus toksoid sebanyak dua kali
dengan interval pemberian 4 minggu.
7. Ikutilah senam hamil
8. Usahakan berat badan bertambah antara 7,512,5 kg saja selama kehamilan.
9. Jangan membasuh vagina dengan cairan
pembersih (douching) atau memasukkan jari
ke dalam vagina saat membersihkan.
10. Hindari penggunaan sepatu berhak tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, et al., 2004.Buku Ajar Keperawatan
Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC.
F. Gary Cunningham dkk. 2001. Williams
Obstetrics
21st
Edition.
McGrawa-Hill
Professional
Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-dasar
Keperawatan Maternitas Edisi 6. Jakarta: EGC.
J. Villar, MD, MPH, MSc, and P Bergsj0, MD,
PhD. 2002. Manual of Ante Natal Care.World
Health Organization.
Pillitteri, Adele. 2002. Buku Saku Perawatan
Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta: EGC.
Simkin, Penny. 2007. Panduan Lengkap
Kehamilan, Melahirkan, dan Bayi Edisi Revisi.
Jakarta: Arcan.
http://puskesmaoke.blogspot.com/2008/11/perubahan-anatomifisiologi-dan.html
Download