Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen dalam Upaya Meningkatkan Pembelian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen dalam Upaya Meningkatkan Pembelian (Studi di Travel PT Anugrah Tanjung Tabalong) JAM 14, 2 Diterima, Maret 2016 Direvisi, Mei 2016 Disetujui, Juni 2016 M. Harlie Program Pascasarjana MM Uniska MAAB Banjarmasin Abstract: This study aims to determine: (1) perceptionsinfluence on customer satisfaction on the service of PT. Anugerah Tanjung Tabalong; (2) actual performance influence on customer satisfaction on the service of PT Anugerah Tanjung Tabalong; (3) Customer expectations influence on satisfaction on the service quality of PT Anugerah Tanjung Tabalong; (4) Satisfaction influences on customer purchasing decisionsof PT Anugerah Tanjung Tabalong. This study was performed at PT Anugerah Tanjung Tabalong. The method used was descriptive quantitative. The population of this research was the service users of PT Anugerah Tanjung Tabalong.The study sample was 50 respondents by purposive sampling. Data collection was done by using survey and questionnaire. Data were analyzed usingmodel of Partial Least Square (PLS) with t-test using smart PLS version 2.0.M3 software. The result shows that: (1) consumer perceptions Affect the customer satisfactionamounted to 0.681 greater than loading value above 0.50, it means that there is significant influence perception variables on customer satisfaction on PT Anugerah Tanjung Tabalong Travel; (2) the actual performance influence customer satisfaction is 0.823 greater than loading value above 0.50, it means that there is a significant influence of behaviour variable toward the quality of service of PT Anugerah Tanjung Tabalong; (3) the customer expectation which influences the customer satisfaction is 1.054 greater than loading value above 0.50, it means that there is a significant influence customer expection variable on costumer satisfaction of PT Anugerah Tanjung Tabalong Travel. The results showed that the existence of significant influence between customer perception, actual performance, and customer expectation on customer satisfaction that may in turn increase consumer purchases at PT Anugerah Tanjung Tabalong Travel. Keywords: perception, actual performance, expectation, and customer satisfaction Jurnal Aplikasi Manajemen (JAM) Vol 14 No 2, 2016 Terindeks dalam Google Scholar Alamat Korespondensi: M. Harlie, Program Pascasarjana MM Uniska MAAB Banjarmasin, DOI: http:// d x .do i .o rg /1 0 .1 8 2 0 2/ ja m 23026332.14.2.11 Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui persepsi berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen pada pelayanan jasa PT Anugerah Tanjung Tabalong. (2) Mengetahui kinerja aktual berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen pada pelayanan jasa PT Anugerah Tanjung Tabalong. (3) Mengetahui Harapan Konsumen berpengaruh terhadap kepuasan pada kualitas pelayanan jasa PT Anugerah Tanjung Tabalong. (4) Mengetahui kepuasan berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen pada Travel PT Anugerah Tanjung Tabalong.Penelitian ini dilakukan pada PT Anugerah Tanjung Tabalong. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah pengguna jasa PT Anugerah Tanjung Tabalong. Sampel sebesar 50 responden dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara survey dan kuesioner. Teknik analis data menggunakan model Partial Least Square (PLS) dengan uji-t dengan software smart PLS versi 2.0.M3.Hasil penelitian menunjukkan: (1) persepsi konsumen berpengaruh terhadap kepuasaan konsumen 0,681, lebih besar dari nilai loading di atas 0.50, berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel persepsi terhadap kepuasan konsumen Travel PT Anugerah Tanjung Tabalong. (2) kinerja aktual TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 291 ISSN: 1693-5241 291 M. Harlie berpengaruh terhadap kepuasaan pelanggan 0,823 lebih besar dari nilai loading di atas 0.50, berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel kinerja actual terhadap kepuasan konsumen Travel PT Anugerah Tanjung Tabalong. (3) harapan konsumen berpengaruh signifikan terhadap kepuasaan konsumen adalah 1,054 lebih besar dari nilai loading di atas 0.50, berarti terdapat pengaruh yang signifikan variabel harapan konsumen terhadap kepuasan konsumen Travel PT Anugerah Tanjung Tabalong. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terbukti adanya pengaruh yang signifikan antara persepsi konsumen, kinerja aktual dan harapan konsumen terhadap kepuasaan konsumen yang selanjutnyaakandapat meningkatkan pembelian konsumen pada Travel PT Anugerah Tanjung Tabalong. Kata Kunci: persepsi, kinerja aktual, harapan dan kepuasaan pelanggan Di era persaingan yang semakin ketat saat ini harapan dan keinginan akan kepuasaan konsumen atas pelayanan yang perima akan menjadi taruhan bagi perusahaan untuk dipertahankan dan ditingkatkan. Ciri-ciri konsumen yang merasa puas sebagai berikut: (a) Loyal terhadap produk. Konsumen yang puas cenderung loyal dimana mereka akan membeli ulang dari produsen yang sama. (b) Adanya komunikasi dari mulut kemulut yang bersifat positif. Komunikasi dari mulult kemulut (Work of Mount Communication) yang bersifat positif yiatu rekomendasi kepada calon konsumen lain dan mengatakan hal-hal lain yang baik mengatakan hal-hal lain yang baik mengenai produk perusahaan. (c) Perusahaan menjadi pertimbangan utama ketika membeli merk lain ketika konsumen ingin membeli produk yang lain, maka perusahaan yang telah memberikan kepuasaan kepadanya akan menjadi pertimbangan yang utama (Kotler, 2000). Sedangkan menurut Zeithmail Dan Bitner (2003) bahwa kepuasan adalah konsep yang jauh lebih luas dari hanya sekedar penilaian kualitas pelayanan. Namun juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu konsumen akan merasa puas apabila mereka mendapatkan pelayanan puas apabila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. (2) Kualitas produk, yaitu konsumen akan merasa puas apabila hasil mereka menunjukan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas. (3) Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama, tetapi menetapkan harga yang 292 relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumen. (4) Faktor situasi, yaitu keadaan atau kondisi yang dialami oleh konsumen. (5) Faktor peribadi dari konsumen, yaitu karakteristik konsumen yang mencakup kebutuhan pribadi. Selanjutnya menurut Engel dalam Tjiptono (2006) bahwa kepuasaan konsumen merupakan evaluasi beli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampau harapan konsumen, sedangkan ketidakpuasaan timbul apabila hasil (Out Come) tidak memenuhi harapan. Oleh karenanya kepuasaan konsumen merupakan perbedaan antara tingkat kepentingan kinerja atau hasil yang dirasakan dibandingkan dengan persepsi konsumen. Demikian juga tentang kinerja/prestasi kerja menurut Desslen (2009) kinerja karyawan adalah dengan prestasi aktual karyawan dibandingkan dengan prestasi yang diharapkan dari karyawan, pretasi kerja yang diharapkan dari karyawan adalah prestasi standar yang disusun sebagai acuan sehingga dapat melihat kinerja karyawan sesuai dengan posisinya dan dibandingkan dengan standar yang dibuat selain itu dapat juga dilihat kinerja dari karyawan tersebut terhadap karyawan lainnya. Sedangkan menurut Payaman Simanjuntak (2005) kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu, kinerja perusahaan adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan. Manajemen kinerja adalah keseluruhan kegiatan yang dilahirkan untuk meningkatkan kinerja perusa- JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen dalam Upaya Meningkatkan Pembelian haan atau organisasi, termasuk kinerja masing-masing individu dan kelompok kerja diperusahaan tersebut. Kinerja mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang. Hubungan kinerja perorangan dengan kinerja lembaga di mana hubungan yang erat, bila kinerja karyawan baik, maka kemungkinan besar kinerja perusahaan juga baik. Berkaitan dengan teori harapan menurut Victor Vroom (2012) kuncinya pemahaman tujuan-tujuan seorang individu dan hubungan antara usaha dan kinerja, antara kinerja dan penghargaan dan pemahaman tujuan individual, bahwa harapan merupakan dari suatu kecenderungan untuk bertindak dalam cara tertentu bergantung pada kekuatan dari suatu harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti dengan hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil yang ada dan pada daya tarik dari hasil itu terhadap individu. (http:// paulosdakso.blogspot.com/2012). Secara sederhana, teori harapan jika seseorang mengingkan sesuatu harapan untuk peroleh sesuatu itu cukup besar yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hasil yang diinginkan itu tipis, motovasinya untuk berupaya akan menjadi rendah (Ferry Roen, 2011) teori model Voctor Vroom http:// perilakuoraganisasi.com/2014) Harapan seseorang memililki keyakinan seseorang individu bahwa tingkat upaya tertentu akan diikuti oleh suatu tingkat kinerja tertentu. Dengan demikian diharapkan faktor kepuasaan konsumen akan menjadi perhatian yang penting dalam melayani konsumen dengan variabel-variabel yang mempengaruhinya seperti faktor-faktor harapan dalam penelitian ini, disamping juga banyak faktor lain yang mempengaruhinya. bagi konsumen berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, sementara perusahaan, inovasi berjualan, humas, penjualan personal, pemasaran langsung perpengaruh signifikan terhadap loyalitas pembelian, sedang hasil penelitian tersebut mengandung terdaapt hubungan yang ketat antara persepsi dengan kepuasaan konsumen. Hasil penelitian Nur Cahaya Luis (2011) menunjukan bahwa persepsi berpengaruh signifikan terhadap kepuasaan konsumen, demikian juga faktorfaktor asosiasi merek. Dayalitas dan faktor pelayanan berpengaruh rendah terhadap kepuasaan konsumen, kinerja dan harapan mempunyai kemampuan yang kuat daya kepuasaan konsumen. Selanjutnya dengan hasil penelitian Saiful Anwar (2011), Nona Putri Nanggolan (2011) Handir Harmijo (2006) Aria Pratama Washula (2011) menunjukan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kualitas pelayanan persepsi, kinerja dan harapan daya kepuasaan konsumen. Studi tentang telah diharapkan oleh beberapa pemula menurut ini: Kotler Pamstrong (2002) menyatakan bahwa kepuasaan adalah konsep sejauh suatu tingkatan produk dipersepsikan sesuai harapan pembeli menurut Enjel (1995) kepuasaan nasabah sebagai evaluasi purna dibeli dimana alternatif yang dipilih sekurang-kurangnya sama atau melampaui harapan nasabah sedangkan ketidak puasaan timbul apabila hasil tidak memenuhi harapan nasabah. Tjiptono (2002:24) dalam penelitiannya menyatakan bahwa terciptanya kepuasaan dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya hubungannya antara perusahaan dan pelayanan menjadi datar bagi pembelian dan menciptakan loyalitas pelayanan serta rekomendasi dari mulut kemulut yang menguntungkan perusahaan. Studi tentang Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasaan Kerangka Konsep Penelitian H1 Hasil penelitian Royan Purwo Istanto (2007) menunjukan bahwa variabel yaitu persepsi kualitas TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 : Comparison (Persepsi) Konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasaan konsumen PT Anugerah Tanjung. ISSN: 1693-5241 293 M. Harlie COMPARISON H1 H2 PERFORMANCE H3 COSTUMER SATISFECTION PUCRHASING DECISIONS EXPECTION H2 H3 : Kinerja Aktual Berpengaruh persepstif dan signifikan terhadap kepuasaan konsumen PT Anugerah Tanjung. : Harapan Konsumen berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasaan konsumen PT Anugerah Tanjung METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah selama pengguna jasa yang pernah ikut merasakan pelayanan jasa Travel PT Anugerah Tanjung menurut Seharan (2006:123) sampel adalah sebagian dari populasi terdiri dari sejumlah anggota yang dipilih dari populasi. Selanjutnya dikatakan bahwa dalam penelitian multi sangat ukuran sampel sebaiknya minimal 20 kali jumlah variabel (lebih disukai 10 kali atau lebih) sebagai berikut: N (jumlah sampel ) Minimal = Jumlah Variabel x 10 N Minimal = 4 x 10 = 40 Orang dengan menggunakan teknik purpose Sampling, menggunakan teknik penelitian sampel dengan mempertimbangkan khusus sehingga dapat dijadikan sampel. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang valid, jadi sampel yang ditentuykan adalah dari populasi yang mengetahui dan terlibat langsung dalam kegiatan tersebut. (Hendry, 2010) Dalam penelitian ini dianalisis secara deskriptif dan inferensial dengan menggunakan PLS (Partial 294 Lost Square) sofware PLS yang dipergunakan adalah Smart PLS Versi 2.0 M3. HASlL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dengan metode PLS dilakukan dengan evaluasi outer model dengan convergent validity dan discriminant validity dari indikatornya dan composite reliability untuk keseluruhan indikator. Convergent Validity Dari model pengukuran dengan indikator reûeksi, indikator dinilai berdasarkan korelasi antar item skor/ komponen skor dengan kénstruk skor yang dihitung dengan Aplikasi PLS. Ukuran refektif dianggap valid jika memiliki nilai loading di atas 0.50 dan atau tstatistic di atas 1,96. Output PLS untuk convergent validity ditunjukan pada tabel 1 dan gambar 1. Gambar tampilan hasil PLS untuk uji validitas instrument penelitian. Dari tabel Tabel dan gambar rata-rata memiliki nilai loading > 0,50 dianggap valid. Hal lni disimpulkan bahwa kuesioner yang telah memenuhi convergen validity yang baik. Sedangkan item yang memiliki nilai loading <0,50 dianggap tidak valid sehingga belum memenuhi convergen validity yang baik. JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen dalam Upaya Meningkatkan Pembelian Tabel 1. Outer Model pada Uji Validasi Instrument Penelitian Sikap X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X3.1 X3.2 X3.3 X3.5 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Perilaku 0.609 0.633 0.816 0.715 0.562 0.531 0.423 0.912 0.823 0.469 0.848 0.749 Kemampuan 0.522 0.642 0.767 0.791 0.614 0.628 0.573 0.516 0.527 0.538 0.619 0.528 0.591 Kualitas Pelayanan Jasa 1.419 1.623 1.652 1.718 0.852 0.961 1.819 3.731 3.159 1.153 0.989 1.708 0.901 1.243 0.719 0.652 1.698 1.835 1.971 2.619 2.121 Validitas Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Sumber: Pengolahan Data dengan PLS. 2014 Gambar Tampilan hasil PLS tanpa nilai pada gambar 1.. Discriminant Validity Discriminant Validity, yaitu pengukuran dengan indikator refektif berdasarkan berdasakan cross loading dengan variabel latennya. Apabila nilai cross loading setiap indikator pada lndikator bersangkutan terbesar dibandingan dengan cross loading pada variabel laten lainnya maka dikatakan valid. Dari hasil cross loadings diperlihatkan bahwa untuk lndikator sikap, nilai kolerasi tertinggi ada pada variabel laten kualitas pelayanan jasa (angka yang dicetak tebal). lndikator perilaku, nilai tertinggi ada pada variabel laten sikap (angka yang dicetak tebal). lndikator kemampuan, nilai kolerasi tertinggi ada pada variabel laten kualitas pelayanan jasa (angka yang dicetak tebal). Lndikator kualitas pelayanan jasa, nilai tertinggi ada pada variabel Iaten kualitas pelayanan jasa (angka yang dicetak tebal). Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat diinterprestasikan bahwa model telah memenuhi discriminat validity (lampiran). Composite Reliability. Model pengukuran ketiga adalah Composite Reliability yaitu kelompok indikator yang mengukur sebuah varibel memiliki reliabilitas komposit yang baik jika memiliki nilai > dari 0,70, walaupun bukan merupakan standar absolute (Solimun, 2011). Dari output PLS ditunjukkan bahwa variabel sikap, perilaku dan kualitas pelayanan jasa memiliki nilai composite reliability di atas 0,723 sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk memiliki reliabilitas yang baik. PENGUJIAN HIPOTESIS Dasar yang digunakan dalam pengujian hipotesis untuk menerima atau menolak hipotesis adalah dari output PLS Results for Inner Weight yang ditunjukkan pada tabel 2. Hasil Estimasi PLS menunjukan bahwa: (1) Nilai t-statistic jalurlpengaruh Sikap terhadap kualitas pelayanan jasa adalah 0,681, lebih besar dari nilai loading di atas 0.50 berarti signifikan, hipotesis 1 diterima. (2) Nilai t-statistic jalur pengaruh Perilaku terha- TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 295 M. Harlie X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1 Y1.1 Y1.2 X2.1 Y1.3 X2.2 X2.3 Y1 X2 Y1.4 Y2 Y1.5 X2.4 Y1.7 X2.5 Y1.8 X2.6 Y1.9 Y1.6 X3 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 Gambar 1. dap kualitas pelayanan jasa adalah 0,823, Ieblh besar nilai loading di atas 0.50 dari, berarti éigniflkan, hipotesis 2 diterima. (3) Nilai t-statistic jalur pengaruh Kemampuan terhadap kualftas ‘pelayanan jasa adalah 1,054, lebih besar dari nilai loading di atasli‘ 0.50,” berarti signifikan, hipotesis 3 diterima. Koefsien Determinasi Total Setelah model determinasi dengan convergent validity dan discrimminant validity dari indikatornya dan composite reliability’untuk keseluruhan indikator 296 pada outer model, maka pada bagian ini dilakukan pengujlan model structural (inner model). Goodness of Fit Model diukur menggunakan R-square variabel laten dependen dengan interpretasi yang sama dengan regresi. Q-square predictive relevance untuk model struktural, mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar dari (>) 0 menunjukan model memiliki predictive relevance, sebaliknya jika nilai Q-square lebih kecil atau sama dengan (5) 0 menunjukan model kurang memiliki predictive relevance (Solimun, 2011). JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen dalam Upaya Meningkatkan Pembelian Tabel 2. Results for Lnner Weight untuk Menguji Hipotesis X1 -> Y X2 -> Y X3 -> Y Original sample estimate Mean of subsample Standard deviation T-statistic 0.169 0.176 -0.551 0.061 0.224 0.042 0.278 0.176 0.463 0.681 0.823 1.054 Sumber: Pengolahan data dengan data PLS, 2014 PEMBAHASAN T-tabel distribusi normal jumlah responden 50 orang adalah 1,96 dari hasil estimasi PLS menunjukan bahwa: (1) Nilai t-statistic pengaruh Sikap terhadap Kualitas pelayanan jasa adalah 0,681, lebih besar dari nilai loading di atas 0.50, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Persepsi terhadap Kepuasan Konsumen Travel PT Angurah Tanjung. (hipotesis diterima). Dengan kata lain, Pengaruh Persepsi memberikan kontribusi terhadap tingkat kepuasan travel PT Anugrah Tanjung. Hal ini terbukti dengan jawaban Travel PT.Anugrah Tanjung. Sebagaimana jawaban responden bahwa Travel PT.Anugrah Tanjung dalam memberikan jasa pelayanan sesuai dengan janji pada awal jasa ditawarkan, memberikan pelayanan dengan tulus dan dapat dipertanggung jawabkan, memuaskan pengguna jasa, berkomunikasi dengan baik dan melayani pengguna jasa dengan santun/kekeluargaan. (2) Nilai t-statistic pengaruh kinerja aktual terhadap kepuasan konsumen adalah 0,823 dan terhadap kepuasan konsumen lebih besar dari nilai loading 0,50, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel perilaku kinerja aktual terhadap kepuasan konsumen Travel PT.Anugrah Tanjung (hipotesis diterima). Dengan kata lain, pengaruh kinerja aktual memberikan kontribusi terhadap kepuasan konsumen Travel PT Anugrah di Tanjung. Hal ini terbukti dengan jawaban responden bahwa Travel PT Anugrah Tanjung dalam usia yang matang dapat memberikan kinerja yang dengan baik, usia yang matang berpengaruh terhadap pengalaman, semakin lama masa kerja maka kecakapannya dan kinerjanya semakin lebih baik, semakin lama masa kerja maka makin terpuaskan pengguna jasa, memiliki pengetahuan dasar tentang kinerja actual yang diinginkan konsumen. (3) Nilai t-statistic jalur pengaruh harapan terhadap kepuasan konsumen adalah 1,054 lebih besar dari nilai loading diatas 0.50, berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel harapan terhadap kepuasan konsumen Travel PT Anugrah Tanjung (hipotesis diterima). Dengan kata lain, pengaruh harapan konsumen memberikan kontribusi terhadap kepuasan Travel PT.Anugrah. Hal ini terbukti dengan jawaban responden bahwa Travel PT Anugrah di Tanjung mempunyai pengetahuan teknis yang tinggi atas pekerjaannya, mengerti aspek detail dari pekerjaannya, mampu membuat rencana untuk kegiatan-kegiatan yang dibebankan, mampu mengambil keputusan dengan baik atas pekerjaannya dan mampu bekerjasama dengan rekan kerja sehingga akan dapat menunjukkan kinerja seperti apa yang diharapkan konsumen. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Persepsi Konsumen (comparison) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Travel PT Anugrah Tanjung Tabalong. Kinerja actual (Performance) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Travel PT.Anugrah Tanjung Tabalong. Harapan Konsumen (Expection) berpengaruh positif dan signifikan terhadap travel PT Anugrah Tanjung Tabalong. Kepuasan konsumen akan berpengaruh terhadap peningkatan pembelian, dan sebaliknya ketidakpuasan akan membuat konsumen bisa berpaling pada perusahaan lain. Saran Sebaiknya manajemen Travel PT Anugrah lebih memperhatikan tentang persepsi konsumen, karena menyangkut pesan atau informasi yang masuk ke dalam ingatan konsumen, dan setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda,kemampuan yang berbeda, sehingga memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi pada setiap orang/individu. TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 297 M. Harlie Sebaiknya manajemen Travel PT Anugrah Tanjung lebih memperhatikan kinerja actual (performance), karena kinerja actual mengandung substansi pencapaian hasil kerja oleh seseorang merupakan cerminan hasil yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang, dan bila kinerja karyawan baik, makakemungkinan besar kinerja perusahaan juga baik. Sebaiknya manajemen Travel PT Anugrah Tanjung agar lebih memperhatikan tentang teori harapan konsumen (expection) karena harapan menyangkut keinginan seseorang yang menginginkan sesuatu harapan untuk memperoleh sesuatu dan jika keinginan akan harapan itu cukup besar, maka yang bersangkutan akan sangat terdorong untuk memperoleh hasil yang diinginkannya itu,dan sebaliknya apabila hasil diinginkannya itu tipis, motivasinya untuk berupaya akan menjadi rendah. Sebaiknya manajemen Travel PT Anugrah Tanjung lebih memperhatikan tentang kepuasan konsumen, karena faktor kepuasan konsumen akan berdampak pada kelangsungan usaha Travel ke depan, apabila konsumen merasa puas atas apa yang dialaminya pada perusahaan tersebut, maka akan berlanjut pada peningkatan pembelian produk perusahaan. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rhike Cipta. Arikunto, S. 2000, Manajemen Penelitian, Edisi Baru. Jakarta: PT Rineka Cipta. Berry, Leonard, L., and A. Parasuraman 1991. Marketing and Service; Competing Through Quality. The Free Press A Division of Micmilan. Inc. Brown, Stanley, A. 1992. Total Quality Service : How Organizations use it to Create a Competitive advantage, Prentice Hall, Inc. Scarborough, Ontario. Chandara,G. 2000. Strategi Program Pemasaran. Yogyakarta: PT Andi. Channon, Derek, F. 1986. Bank Strategic Management and Marketing. John Wiley and Sons Ltd. Cooper, Donald, R., and C.W. Emory. 1995. Business Research Method 5th Edition D.Irwin,Inc. Chicago.chard. Cronin, J., Joseph, Jr., & Steven, A.T. 1992. Measuring Service Quality: A Reexamination and Extention, Journal of Marketing, 56 (July). Dharmmesta, S., Basu, dan Handoko, T. 1997. Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Konsumen. Edisi 298 Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM. Dutka, A.1994. Ama Book for Customer Satisfaction. Licolnwood, Illionis, NTC Business Book. London. Fornell, C. 1992. A National Customer Satisfaction Barometer; The Swedish Experience. Journal of Marketing. 56 January. Ghozali, I. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Universitas Diponegoro, Semarang. Gitosudarmo, I. 2008.Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE. Kotler, P. 1994. Marketing Management; Analysis. Planning. Implementation. and Control. 8th edition. Englewood Cliffs. N.J ; Prentice Hall International, Inc. Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara RI. 2004. Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, Kementrian Pendayagynaan Aparatur Negara RI, Jakarta. Kotler, P. 2002. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Alih Bahasa oleh Hendra Teguh Ronny A Rusly, Benyamin Molan. Edisi Milenium. Jakarta: PT Prenhallindo. Kotler, P., and Pfoertsch, W. B2B Brand Management. Alih Bahasa oleh Natalia Ruth Sihandrini. Jakarta: PT Buana Ilmu Populer. Kotler, P. 1997. Marketing Management, Analysis, Planing Implementation, and Control. third edition. N. J.: Prentice Hall International. Inc Englewood Cliffs. Lembaga Administrasi Negara RI. 2005. Indeks Kepuasan Masyarakat. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Lupiyoad, R. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT Salemba Empat. Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu 1988. Perilaku Konsumen. Bandung: PT Eresco. Oliver, R.L. 1981. Management and Evaluation of Satisfaction Proceses in Retail Setting, Journal of Marketing research. 20 (December). Parasuraman, A.Z., A.A. Berry.1998. Delivering Service Quality: Balancing Custumer Perceptions and Expectation. New York: The Free Press. Porter, Michael, E. 1990. Strategi Bersaing. Terjemahan Institut Pendidikan dan Pengembangan Management, Cetakan ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga. Prasetijo, R., dan Ihalauw, J. 2005. Prilaku Konsumen. Yogyakarta: Andi. Simorangkir. 1997. Masalah Pokok Pemasaran, Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbitan Yogyakarta. Singarimbun, M., dan Effendi, S. 1989. Metode Penelitian Survai, Edisi Revisi. Jakarta: Penerbit LP3ES. Supranto, J. 2006, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikan Pangsa Pasar. Jakarta: PT Reneka Cipta. JURNAL APLIKASI Nama Orang MANAJEMEN | VOLUME 14 | NOMOR 2 | JUNI 2016 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen dalam Upaya Meningkatkan Pembelian Sudjana. 1992. Teknik Analisis Regresi dan korelasi, edisi ketiga. Bandung: Tarsito. Sumarni, M.1997. Marketing Perbankan. Edisi Revisi. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Suprapto, J. 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta. Tjiptono, F. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Penerbit Andi. Zeithaml, V.A.P., and Berry, L. 1994. Reassessment of Expectation as a Comparison Standard in Measuring Service Quality; Implication for Further Research. Journal of Marketing, vol 58. TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011 ISSN: 1693-5241 299