PROSIDING SEMINAR PENELITIAN TEKNOLOGI TERAPAN 2014 ISBN : 978-979-17225-4-4 ©2014 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Dilarang keras mengutip, menjiplak atau memfotokopi baik sebagian maupun seluruh isi buku ini serta memperjualbelikannya tanpa mendapat izin tertulis dari Penerbit Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Permintaan dan pertanyaan tentang reproduksi dan hak kekayaan intelektual dialamatkan ke Dr-Ing. Ir. Wahyu H Piarah, MSME : email : [email protected] Kekayaan intelektual dari setiap jurnal yang ada dalam prosiding ini tetap berada di tangan penulis seperti yang tercantum pada jurnal tersebut. Penerbit oleh : Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Jl. P. Kemerdekaan Km 10 Makassar Sulawesi Selatan, Indonesia 90221 Telp/Fax ; (0411) 586015 Email: [email protected] DAFTAR ISI Pengantar Editor Sambutan Dekan Fakultas Teknik Daftar Isi ii iii iv GROUP TOPIK TEKNIK ARSITEKTUR Dahniar, Afifah Harisah & Tri Adipati Putra Idawarni Asmal & Samsuddin Amin Imriyanti & Nurmaida Amri Persespsi Mahasiswa Arsitektur terhadap Ruang Penyeberangan Mall di Makassar TA1-1/8 Penggunaan Ruang oleh Gender dalam Pemukiman Nelayan Desa Aeng Batu, Galesong Utara, Takalar TA2-1/8 Marly Valenti Patandianan & Isfa Sastrawati Integrasi Ekologi pada Pola Tatanan dan Orientasi Perumahan di pulau Samalona kota Makassar Pengaruh Bangunan Kantor Bersama Samsat terhadap Fungsi Bangunan dan Lingkungan Jalan di Jalan Mappanyukki Makassar Nurul Jamala & Husni Kuruseng Persepsi Visual Ruang Kerja Kantor (Analisis Program Multi Dimensional Scaling dan Categorical Analysis) TA5-1/10 Rahmi Amin Ishak, Syarif Beddu & Radhiyya Amir Kajian Antropometri: Evaluasi Desain Perabot Ruang Baca UPT Perpustakaan Universitas Hasanuddin TA6-1/10 Syahriana Syam, Syarif Beddu & Nurlia Rahman Konsep Tatanan Permukiman Masyarakat di Desa Baringeng Kabupaten Soppeng Karakteristik Lingkungan Permukiman di Pesisir Sungai Tallo Kota Makassar Desain Pencahayaan Ruang (Analisis Reflektansi Cahaya pada Permukaan Ruang) Konsep Penataan Bangunan berdasarkan Efektivitas Implementasi Regulasi pada Tepian Sungai Tallo di Kelurahan Tallo Kota Makassar Revitalisasi Kawasan Pelabuhan Paotere dengan Pendekatan Rekayasa Lingkungan Samsuddin Amin Taufik Ishak & Nurul Jamala Wiwik Wahidah Osman, Fastasari Risab & A. Rizky Utari M. Yahya TA3-1/10 TA4-1/10 TA7-1/10 TA8-1/8 TA9-1/10 TA10-1/8 TA11-1/8 GROUP TOPIK TEKNIK ELEKTRO Adnan Studi Pendahuluam Pengaruh Distribusi dan Tipe Beban Kerja Program Paralel pada Prosesor Multicore dan Teknologi TE1-1/6 Amil Ahmad Ilham Hyperthreading Desain Modul Content Management System untuk Aplikasi Andani Achmad & Rhisa S. Sadjaad Automatisasi Pembiayaan Parkir dengan RFID berbasis Mikrokontroler ATMEGA 8535 TE3-1/10 Indrabayu, Novy Nur Rahmillah Ayu, Tantri Indra bulan & Nur Pranita J. Metode PCA (Principal Component Analysis) untuk menentukan Jumlah Mobil pada Sistem Transportasi Cerdas TE4-1/6 Dewiani, Wardi & Ashadi Amir Elly Warni & Irma Yani Sistem Informasi Seminar Ilmiah Evaluasi Kinerja Serat Optik Single Mode untuk Layanan Komunikasi Broadband Sistem Pakar untuk mendiagnosis Kerusakan Komputer menggunakan Metode Fuzzy Logic dan Self learning Support berbasis Web TE2-1/6 TE5-1/8 TE6-1/6 FaizalArya Samman, Tajuddin Waris, Muh. Nuralim Zain Mide & Tiara Dwi Anugrah Inverter 3-Fasa untuk Pengaturan kecepatan Motor Induksi TE7-1/8 Intan Sari Areni, Merna Baharuddin, Andi Asmi Pratiwi, Elyas Palantei, Nabila Anggreyani & Andi Wasilah Yusra Perancangan Antena UWB untuk Monitoring Fetal TE8-1/4 Muhammad Niswar, Aisyah Azalya & Azrul Sudarmin Pengembangan Aplikasi Kolaborasi Live Editor menggunakan Teknologi WebRTC TE9-1/8 Volume 8 : Desember 2014 PSPTT - 2014 iv ISBN : 978-979-17225-4-4 Muhammad Tola & Gassing Mukarramah yusuf Analisa Dampak Harmonis pada Konverter untuk Beban Listrik Dinamis dan Statis Studi Algoritma dan Kompleksitas Parameter Timetable pada Program Studi Teknik Informatika TE10-1/6 TE11-1/6 Syafaruddin, Muhammad Bachtiar Nappu, Adrian Mansur, Nurul Asma Nikmatullah Pemodelan dan Simulasi Pembangkit Listrik Tenaga Angin untuk Koneksi Grid TE12-1/8 Tajuddin Waris, Zaenab Muslimin, Muh. Nuralim & Rahmat Amiruddin Analisis Dampak Pembangkit Listrik dari Sumber terhadap Kestabilan Frekuensi pada Sistem Hibrid TE13-1/10 Zaenab Muslimin & Muh. Ansar Perancangan Sistem Pendeteksi kebocoran LPG berbasis Mikrokontroler TE14-1/8 GROUP TOPIK TEKNIK GEOLOGI Adi Tonggiroh Aryanti Virtanti Anas & Rini Novrianti Sutardjo Tui Asri Jaya & Daud Rani Salamba Djamaluddin, Meinarni Thamrin & Ikhsan Indrajaya Hamid Umar & Kafrizaldy Irzal Nur, Asran Ilyas, Maulana Malik & Mashuri Alim Jamal Rauf Husain & A.M. Suharto Putra Saad Kaharuddin & Reski Rianto Srem Rohaya langkoke & Laode Eko Saputra Meinarni Thamrin & Muh. A. Fikrin Gazali M Sri Widodo, Sufriadin & Novtrianus Randa Bungin Indikasi Tipe Endapan Emas Porfiri Daerah Mamberamo Provinsi papua TG1-1/6 Analisis Proyeksi Supply-Demand Batubara Indonesia TG2-1/6 Studi Struktur Makro (Mesoscale Structure) Batuan Metaforf Daerah Barru Provinsi Sulawesi Selatan TG3-1/8 Analisis Stabilitas Lereng Tumpuan Calon Bendunan PLTA- Buttu Batu Das-Saddang Kabupaten Enrekang Studi Petrografi Mineral Primer pada Endapan Sedimen Bendung Karet Sungai Jeneberang Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan Potensi Mineral dan Unsur Ikutan pada Endapan Nikel Laterit di Kawasan Industri Pertambangan Asera-Wiwirano-Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara Kontrol Struktur terhadap Endapan Mineral Stibnit Daerah Tahi Ite Kecamatan Poleang Utara kabupaten Bombana Provinsi Sulawesi Tenggara Karakteristik Endapan Olistostrome Daerah Camming Kecamatan Barru Kabupaten barru Provinsi Sulawesi Selatan Analisis Gradistat, Pola Distribusi Sedimen Pasir dan Bentuk Garis Pantai Bodia, kecamatan Galesong Kabupaten Takalar Model Penyebaran Logam Berat (Pb) pada Wilayah Paska Tambang Rakyat di Daerah Baturappe Kabupaten Gowa Propinsi Sulawesi Selatan Studi Komposisi Maseral, Kandungan Abu dan Sulfur pada Lapisan Batubara di Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur TG4-1/6 TG5-1/4 TG6-1/6 TG7-1/8 TG8-1/6 TG9-1/8 TG10-1/6 TG11-1/8 GROUP TOPIK TEKNIK MESIN Ahmad Yusran Aminy Karakteristik Permesinan Besi Tuang Kelabu dengan menggunakan Pahat Negatif Karbida TM1-1/8 Armin Darmawan, Amrin Rapi, Bernadeth Karyady Penjadwalan Produksi dengan Metode Campbell, Dudek, Smith (CDS) dan Metode Nawaz, Enscore, HAM (NEH) untuk meminimasi Makespan (Studi Kasus PT. Indofood CBP Sukses Makmur) TM2-1/10 Baharuddin Mire Analisis Kinerja Terbaik Motor Bensin Tipe VCRPE pada Variasi Rasio Kopressi dengan menggunakan Bahan Bakar Pertamax TM3-1/6 Penentuan Jadual Penggantan Peralatan yang Optimal dengan Kebijakan Age Replacement TM4-1/6 Efek Variasi Temperatur Heat Treatment terhadap Ukuran Butir (Grain Size) dan Ketahanan Impak dari Pin Tembaga TM5-1/6 Farid Mardin,Muhammad Rusman, Saiful & Achmad Zaki Arjuna Hairul Arsjad Volume 8 : Desember 2014 PSPTT - 2014 iv ISBN : 978-979-17225-4-4 Ilyas Renreng Efek Perlakuan Awal terhadap Kekuatan Impak Komposit Serat Pelepah Akaa (Corypha) TM6-1/8 Mukhtar Rahman Studi Umur Pahat Negatif Karbida pada Pembubutan Besi Tuang Kelabu dengan Metode Kehilangan Massa TM7-1/8 Mulyadi Hambali, Retnari Dian Mudiastuti & Arwiyanto Peningkatan Kinerja Sistem Distribusi Raskin di Perum Bulog sub Divisi Regional Makassar TM8-1/10 Syamsul Bahri, Saiful & Taufik Nur Pemodelan Kebijakan Industri Kecil dan Menengah untuk Meningkatkan Daya Saing TM9-1/8 Zuryati Djafar, Wahyu H. Piarah, Nandy Putra & Raldi A. Koestoer Prestasi Generator Termoelektrik dengan Memanfaatkan Energi Kalor Buangan Bohlam Halogen TM10-1/12 GROUP TOPIK TEKNIK PERKAPALAN A. Husni Sitepu, Faisal Mahmuddin, Surya Hariyanto & Rahmad Patarru Aplikasi Algoritma Genetika dalam Penentuan Rute Pelayaran Optimal Kapal dengan Titik Keberangkatan Tetap TP1-1/8 Abd. Haris Djalante, Farianto, F. Lage, Andi Sitti Chairunnisa, Arifai Ferayudi Analisis Kapasitas Armada Penyeberang Antar Pulau Lintasan Kayu Bangkoa-Kodingareng TP2-1/8 Andi Haris Muhammad, Hasnawiyah Hasan, Muhammad Rusydi Alwi & Ilman Nasrun Analisis Hidrodinamika Kapal Perikanan 30 GT pada Perairan Bagian Barat Sulawesi TP3-1/8 Ashury & Chairul Paotonan Analisis Peramalan Tinggi Gelombang Laut dengan Periode Ulang menggunakan Metode Gumbel Fisher Tippet- Type 1 di Perairan Makassar TP4-1/12 Baharuddin, Abdul Latif Had, Zulkifli & M. Iqbal Nikmatullah Perancangan Panel Surya untuk Tenaga Listrik Kapal Rute Makassar – Pare-pare TP5-1/4 Ganding Sitepu, Syarifuddin Dewa & Hamzah Analisis Kekuatan Sisa Struktur Kapal penyeberangan Pascakorosi TP6-1/6 Haryanti Rivai, Syerli Klara, Rahimuddin & Theo Christy Panimba Kalsisfikasi Alur Penangkapan ALternatif Kapal Perikanan dengan menggunakan Data Vessel Monitoring System (VMS) TP7-1/6 Hasdinar Umar, Chairul Paotonan, Taufiqur Rachman & Saleh Afif Pengaruh Lebar Puncak Pemecah Gelombang Ambang Rendah (Pegar) berbahan Kubus Beton terhadap Transmisi, Refleksi dan Disipasi Gelombang TP8-1/8 Analisa Produktifitas Pekerjaan Replating di PT. Industri Kapal Indonesia (PESERO) Makassar TP9-1/8 Analisa Tekuk pada Struktur Pechiko Fixed Offshore Platform dengan Metode Elemen Hingga TP10-1/8 Analisa Pengaruh Tekanan Kompresi terhadap Performa Motor Bakar menggunakan Liquified petroleum Gas (LPG) TP11-1/6 Proporsi Optimum Panjang dan Lebar Kapal Ferry ditinjau dari Kapasitas Muat dan Tahanannya TP12-1/10 Taufiqur Rachman, Achmad Yasir Baeda & Irwan Dampak Perubahan Iklim dan Kenaikan Muka Air Laut di Pesisir Kota Makassar TP13-1/8 Wahyuddin, Misliah, Aziz Abd. Karim, Muhammad Gasali & Risky Khalik Rancangan Kapal Penyeberangan Kayu Trayek pulau Barrang Lompo – Kayu bangkoa Kota Makassar TP14-1/10 Lukman Bochary, Mansyur Hasbullah, Ardiyanty & Muhammad Rusliansyah Muhammad Zubair Muis Alie, Juswan, Yosua Riskianto Palentek & Daud Geris Sesa Syerly Klara, Abdul Latief Had, Andi Husni Sitepu & Agussalim Syamsul Asri, Rosmani, Suandar Baso & Eko Suharmoto Volume 8 : Desember 2014 PSPTT - 2014 iv ISBN : 978-979-17225-4-4 GROUP TOPIK TEKNIK SIPIL Ardy Arsyad, Wahniar Hamid, Andi Yusmin & Fadly Ibrahim Frans Rabung Analisa Kegagalan Lereng batuan Vulkanik pada jalan MalinoSinjai dengan menggunakan Pemodelan Elemen Hingga Prediksi Gelombang Signifikan Sekitar pantai Makassar untuk Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Pantai TS1-1/8 TS2-1/8 M. Asa Abdurrahman, Hendra W. Wisal, Rusdi U. Latief & Irsas Insanil Studi Dampak Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja terhadap Produktivitas Tenaga Kerja TS3-1/4 Mubassirang Pasra, Dantje Runtulalo, Arifin Lipuot & Muhammad Rizal Studi Karakteristik Perjalanan Berbelanja ke Pasar Tradisional di kota Makassar TS4-1/8 M.A. Thaha, S. Pongmanda & Wahyuddin D Unjuk Kerja Peredam Gelombang Dinding Miring dengan Permukaan berserat Porus (Eksperimen Laboratorium) TS5-1/8 Riswal K, Iskandar maricar & Hendra Witanto Alternatif Bangunan Pelindung Pantai dari hasil Pemodelan Perubahan Garis Pantai (Kasus Pantai Mangesu Takalar) TS6-1/8 Rita Tahir Lopa, Mary Selintung, Muhammad Chaerul &Abdul Thalib Efektifitas Penggunaan Alumnium Sulfat (Al2(SO4)3) pada Pengolahan Air TS7-1/6 Volume 8 : Desember 2014 PSPTT - 2014 iv ISBN : 978-979-17225-4-4 Prosiding 2014 © Volume 8 : Desember 2014 Group Teknik Geologi Seminar Penelitian Teknologi Terapan ISBN : 978-979-17225-4-4 STUDI STRUKTUR MAKRO (MESOSCALE STRUCTURE) BATUAN METAMORF DAERAH BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN Asri Jaya, Daud Rani Salamba Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin Jl. Perintis Kemerdekaan km. 10 Tamalanrea - Makassar, 90245 Email address: [email protected] Abstract Barru metamorphic block composed of a low to moderate grade of metamorphic rocks, generally the orientation of the foliation is NE-trending and generally tilting to the SE. Geometrically the shapes of folds are non-cilidrical fold, inclined plunging fold and flexural fold and most of them were incorporated with the presence of faulting suggesting that folds in the area were controlled by a high strain shear. Stereografis method from population of axial lines and axial planes of folds showed two main stretching direntions i.e., SE-NW-trending and NE-SW-trending, both of them were plunging to the west. Characteristics of faults shows that the fault structures in the area were controlled by low angle dip-slip or thrust and horizontal movement or strike-slip. Locally a dip-slip fault with high angle occurs and may encounter a local normal fault. Multi-inverse method (MIM) from limited population of fault plane and fault slip data showed strike-slip fault with the general striking NE-SE-trending, suggesting a consistent trend with perpendicular to the general direction of foliation. The study showed that the folds are formed earlier and fault structures are generally formed later. Keywords: Barru betamorphic complex, fold, fault, thrust, multi-inverse method Abstrak Batuan metamorf di blok Barru tersusun oleh batuan metamorf tingkat rendah sampai dengan sedang, menunjukkan arah foliasi Timurlaut dengan kemiringan umum Tenggara. Pengamatan geometri lipatan menunjukkan bahwa lipatan umumnya berbentuk tidak simetri (non-cilidrical fold) dan berassosiasi dengan sesar dan juga kehadiran bentuk plunging inclined fold dan flexural fold memperkuat dugaan bahwa lipatan di daerah ini dikontrol oleh regagan yang tinggi (high strain shear). Pendekatan metode streografis menunjukkan dua orientasi umum garis sumbu lipatan dan bidang lipatan yang berarah Timurlaut-Baratdaya dan Baratlaut-Tenggara dan umumnya menunjam ke Barat. Analisis struktur sesar menunjukkan bahwa sesar yang mengontrol wilayah ini adalah dip-slip dengan sudut rendah dan gerakan mendatar atau strike-slip, setempat dijumpai dip-slip yang mungkin merupakan sesar normal lokal. Hasil analisis data sesar dengan populasi data terbatas pada data fault plane dan fault slip dengan metode multi-inverse (MIM), dihasilkan jenis sesar geser dengan arah umum Baratlaut-Tenggara, hasil ini menunjukkan konsistensi dimana arah tersebut tegak lurus dengan arah umum foliasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa lipatan yang terbentuk lebih tua dan struktur sesar umumnya terbentuk kemudian Kata kunci: kompleks metamorphic Barru, lipatan, patahan, sesar naik, metode multi-inverse PENDAHULUAN Barru Metamorphic Rocks atau Barru Blocks adalah batuan metamorphic yang tersingkap di daerah Barru yang merupakan bagian dari metamorphic complex atau basement rocks Sulawesi, umumnya disusun oleh batuan metamorfisme temperatur dan tekanan rendah (low grade) dicirikan oleh pelitic schist dan greenschist hingga menengah dicirikan oleh amphibolite yang menunjukkan kontak dengan batuan ultramafik yang terserpentinisasi kuat [1-2] dan serpih [3], batulempung merah yang mengandung radiolaria pada nodul mangan yang berumur Kapur Tengah [4] dan kontak instrusi batuan beku dasit [5-6]. Arsitektur Elektro Geologi Mesin TG3 - 1 Perkapalan Sipil Studi Struktur Makro (Mesoscale…. Volume 8 : Desember 2014 Group Teknik Geologi Asri Jaya & Daud Rani Salamba ISBN : 978-979-17225-4-4 Telah banyak penelitian di wilayah ini tentang batuan metamorf dan tektonik dengan pendekatan geokimia, studi umur berdasarkan fosil radiolaria, struktur makro yang terbatas pengamatan lapangan. Sebuah penelitian struktur terbatas pada pengamatan lapangan (mesoscale) telah dilakukan oleh Berry dan Grady [7]. Namun demikian pemahaman tentang struktur makro di daerah penelitian tetap masih terbatas. Hal ini mendorong penulis untuk melakukan studi struktur makro untuk melengkapi data struktur sebelumnya. Daerah penelitian terletak wilayah Kecamatan Barru Kabupaten Barru yang terletak pada bagian selatan dari peta geologi regional Sulawesi (Gambar 1). Penelitian difokuskan pada 5 lintasan sungai yang meliputi Sungai Lagolla, Sungai Dengenge, Sungai Batubellang, Sungai Birubiru dan Sungai Toro (Gambar 2). Gambar 1 Lokasi penelitian dalam peta geologi regional Pulau Sulawesi bagian selatan [5-6] METODE PENELITIAN Lipatan Lipatan dalam berbagai ukuran dapat dikenali di lapangan yang meliputi lipatan minor dan lipatan major. Data yang dapat direkam pada lipatan minor yaitu geometri dan indikator kinematik dengan mengukur garis sumbu (axial line) dan indikator kinematik yaitu shear sense pada komponen lipatannya. Pada lipatan major dapat diperoleh data dengan mengukur axial line dan bidang sumbu lipatanya (axial plane) atau axial surface, hasil rekontruksi dari populasi data strike dan dip atau bidang foliasi dapat pula direkam dari data lipatan major melalui teknik rekonstruksi penampang. Untuk mengelompokkan dan mengenali jenis lipatan dilakukan dengan cara membuat populasi data berdasarkan lintasan, sungai atau sebaran batuan. Populasi data axial line dan axial plane diolah dalam bentuk proyeksi streografi (lower hemisphere). Analisis pola arah gaya dan tegasan utama (stress state) berdasarkan kecenderungan populasi data hasil proyeksi stereografi. Sesar Pengamatan dan pengukuran struktur sesar di lapangan meliputi pengukuran bidang sesar (fault plane); arah geser (shear sense) maupun bidang pergeseran (displacement) yang dapat berupa dextral, sinistral, reverse dan normal; bidang cermin sesar (slickenside); arah pergeseran (slip direction) atau striasi (slickenline). Orientasi breksi sesar atau cataclasite juga menjadi data primer struktur sesar. Komponen sesar tersebut di populasikan dan diolah dengan menggunakan metode MIM (multi-inverse method), metode ini dipilih karena sifatnya data heterogen, dapat menentukan stress state setiap populasi lebih dari satu sehingga sejalan dengan Arsitektur Elektro Geologi Mesin TG3 - 2 Perkapalan Sipil Prosiding 2014 © Volume 8 : Desember 2014 Group Teknik Geologi Seminar Penelitian Teknologi Terapan ISBN : 978-979-17225-4-4 perkembangan deformasi batuan. Asumsi penentuan sesar yang digunakan untuk menentukan jenis sesarnya adalah model Andeson’s [8]. Gambar 2 Peta lintasan dan pola struktur daerah penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN Lipatan Hasil pengukuran komponen geometri lipatan dilapangan dapat diklasifikasikan lipatan dilapangan : Bedasarkan besar sudut interlimb-nya lipatan didaerah ini termasuk kedalam lipatan open fold hingga tight fold dengan sudut bukaan 120°-30° (Gambar 3-6), lipatan tersebut lebih banyak ditemukan di Sungai Lagolla dan Sungai Dengenge dan sebagian di muara Sungai Birubiru dan Batubellang. Berdasarkan orientasi garis penunjaman punggung lipatan (hinge limb) dan bidang lipatannya (axial plane) terdapat tiga jenis plunging upright (Gambar 3), upright (Gambar 4) dan plunging inclined Arsitektur Elektro Geologi Mesin TG3 - 3 Perkapalan Sipil Studi Struktur Makro (Mesoscale…. Volume 8 : Desember 2014 Group Teknik Geologi Asri Jaya & Daud Rani Salamba ISBN : 978-979-17225-4-4 (Gambar 5). Bentuk yang terakhir menunjukkan sinistral sense menandakan sebuah lipatan yang dibentuk sebuah simple shear (Gambar. 5). Bentuk lain yang banyak dijumpai di bagian tengah lokasi penelitian adalah flexural folding ditandai dengan lipatan minor berorientasi pada lipatan makro, flexural folding biasanya bersassosiasi dengan dengan sesar atau dapat pula disebut lipatan aktif (flexural slip). Bentuk ini umum ditemukan pada batuan filit dan sekis mika di wilayah ini (Gambar 6). Lipatan diwilayah ini umumnya berhubungan dengan sesar-sesar yang kemungkinan dipropagasi oleh sesar (fault-propagation fold) seperti pada gambar 8-9. Secara umum lipatan di daerah penelitian umumnya non-cylical fold yang menggambarkan bahwa lipatan terbentuk dalam tekanan yang tinggi (high strain). ), Gambar 3 Lipatan open fold dengan axial plane 85° dan hinge limb 45 (plunging upright) pada batuan sekis hijau di sungai Dengenge. Gambar 4 Lipatan tight fold dengan axial plane 80° dan hinge limb 70° (upright) pada batuan sekis hijau di sungai Dengenge. Hasil proyeksi stereografi berdasarkan data sumbu garis lipatan (axial line) dari 111 data, menghasilkan dua kelompok orientasi lipatan yaitu kelompok I: Tenggara-Timurlaut (SE–NW) dan kelompok II: TimurlautBaratdaya (NE-SW). Kelompok I dan II diawakili orientasi tersebut menunjukkan indikasi bahwa lipatan dapat terjadi dalam dua fase tektonik. Sungai Dengenge dan Sungai Birubiru serta Sungai Toro. Kelompok II konsisten sejajar dengan orientasi umum foliasi. Perbedaan muncul pada kumpulan data di Sungai Batubellang, kelihatan pola disungai tersebut orientasinya tidak teratur dengan tunjaman (plunge) relatif tinggi (Gambar 7). Data bidang sumbu lipatan (axial plane) dari 84 data, umumnya orientasinya konsisten dengan pengukuran garis sumbu lipatan (Gambar 7). Besar kemiringan bidang lipatan rata-rata 30°-60°, kecuali di Sungai Lagolla yang terlihat lebih rendah sekitar 15°-30° sebagian pula di Sungai Birubiru dan Sungai Dengenge. Gambar. 5. Lipatan open fold dengan axial plane 50° dan hinge limb 25° (plunging inclined) pada batuan filit di sungai Dengenge. Pola lipatan ini menggambarkan sebuah simple shear. Arsitektur Elektro Gambar 6. Lipatan open fold yang menunjukkan lipatan kecil bergelombang sepanjang lipatan utama (flexural slip) pada batuan filit di Sungai Batubellang Geologi Mesin TG3 - 4 Perkapalan Sipil Prosiding 2014 © Volume 8 : Desember 2014 Group Teknik Geologi Seminar Penelitian Teknologi Terapan ISBN : 978-979-17225-4-4 Gambar 7 Populasi data lipatan dari lima lintasan sungai daerah penelitian, pole dari axial line (kiri), axial plane (tengah) dan pole dari axial plane (kanan) di plot pada diagram stereogram lower hemisphere Sesar Secara umum hasil pengamatan dan pengukuran data sesar di daerah penelitian dapat dibagi menjadi sesar dengan gerakan vertikal sudut landai mengikuti dip atau dip-slip yang kemungkinan merupakan thrust atau sesar naik (reverse fault) dan gerakan yang curam mengikuti bidang strike atau strike-slip. Tetapi setempat menunjukkan gerakan vertikal dip-slip dengan bidang yang curam yang kemungkinan adalah sesar normal. Pengamatan batuan sesar juga telah dilakukan sepanjang lintasan, perbandingan persentase matriks umumnya diatas 30%, hal menunjukkan batuan sesar adalah sebuah fault brecia bukan sebuah sebuah cataclasite rocks, mengindikasikan bahwa sesar terbentuk pada zona dangkal, mungkin terbentuk bersamaan dengan saat pengangkatan batuan, lokasi breksi sesar terlihat di gambar 2. Sesar Naik-Thrust Hasil pengamatan lapangan di beberapa tempat dijumpai pergeseran dengan arah geser dip-slip yang mengindikasikan sesar naik (reverse fault) sudut bidang geser umumnya landai berkisar 20°-30° dengan strike relatif Timurlaut-Baratdaya. Berdasarkan sudut yang rendah dapat disebut sebagai thrust fault atau low-angle fault [7]. Arsitektur Elektro Geologi Mesin TG3 - 5 Perkapalan Sipil Studi Struktur Makro (Mesoscale…. Volume 8 : Desember 2014 Group Teknik Geologi Gambar 8 Kontak sesar naik antara batuan amphibolite (bawah) dan sekis hijau (atas) di Sungai Birubiru menunjukkan indikasi sebuah sesar naik (thrust) atau low-angle fault Asri Jaya & Daud Rani Salamba ISBN : 978-979-17225-4-4 Gambar 9 Sesar naik (thrust) low-angle fault pada batuan filit di Sungai Birubiru. Sesar Geser Pada batuan metamorf didaerah penelitian menunjukkan pula gerakan mendatar yang tandai oleh bidang displacement mendatar, adanya cermin sesar (slickenside) dan gores garis (slickenline). Hasil pengukuran lapangan dengan menggunakan universal compass menunjukkan nilai plunge dari slip antara 5°-20° dan tentu rake/pitch lebih kecil dari nilai tersebut dengan arah umum Baratlaut-Tenggara (NW-SE). Pengolahan data terhadap 3 populasi data sesar yang meliputi data fault plane (strike/dip) dan striasi (strike/plunge) dengan Software Multi-Inverse Method (MIM) [9]. Gbr. 10: Kenampakan bidang cermin sesar (slickenside) pada batuan sekis mika dengan striasi (slickenline) arah N 140 °E/ 16 °S indikasi sesar geser dengan arah geser menganan (dextral). Sungai Dengenge. Arsitektur Elektro Gbr. 11: Kenampakan bidang cermin sesar (slickenside) pada batuan lempung merah dengan striasi (slickenline) arah N 280 °E/ 5 °S indikasi sesar geser dengan arah geser menganan (dextral), arah bidang sesar N 258 °E/ 85°. Sungai Dengenge. Geologi Mesin TG3 - 6 Perkapalan Sipil Prosiding 2014 © Volume 8 : Desember 2014 Group Teknik Geologi Seminar Penelitian Teknologi Terapan ISBN : 978-979-17225-4-4 Gambar 12 Hasil kalkulasi data fault slip dari populasi data sesar menunjukkan sesar geser dengan arah σ1 dan σ3 relatif horizontal dengan stress rasio 0.3. Analisis tersebut menghasilkan jenis sesar geser dengan arah umum stress (stress state) horizontal σ1=334/9 dan horizontal σ3=65/5 (Gbr.12). Arah tersebut relatif tegak lurus terhadap bidang jurus foliasi dan lapisan batuan, konsisten dengan arah konstraksi terhadap bidang foliasi SIMPULAN Lipatan di wilayah penerlitian terbentuk minimal dua fase tektonik, hal ini didukung oleh dua kelompok data dari axial line dan axial plane. Geometri lipatan yang umumnya non-cylidrical dengan bentuk open fold dan tight, plunging iclened, flexural fold dan berassosiasi dengan sesar menunjukkan bahwa lipatan dibentuk dalam kondisi regangan yang tinggi (high strain shear) dan tengasan jenis simple shear. Sesar yang terbentuk dilokasi penelitian meliputi sesar naik (thrust) dicirikan oleh sudut yang rendah dan berasosiasi atau terkoneksi dengan sesar. Gerak lateral membentuk sesar geser dengan sudut rake yang rendah menunjukkan indikasi sesar geser. Sesar naik dan sesar geser umumnya memotong tegak lurus dengan lipatan dengan arah trend BaratlautTenggara, sehingga dapat disimpulkan bahwa lipatan lebih tua fase deformasinya dibandingkan dengan fase deformasi sesar yang lebih muda. DAFTAR PUSTAKA [1]. Maulana, A., 2009, Petrology, Geochemistry and metamorphic evolution of the South Sulawesi basement complex, Indonesia, Master Thesis, The Australian National University. 212. [2]. Maulana, A., Christy, A. G., Ellis, D.J., Imai, A., Watanabe, K., 2013, Bantimala Complex, South Sulawesi, Indonesia: Protolith origin and tectonic setting, Island Arc, Willey, 1-26 p. [3]. Sopaheluwakan, J., 1979. The evolution of Franciscan-type mélange in south Sulawesi, with reference to the Barru area, Jurnal RISET, LIPI, Vol 2, no. 1. P 45-55. [4]. Munasri, 2013, Early Cretaceous Radiolarians in Manganese Carbonate Nodule From The Barru Area, South Sulawesi, Indonesia. Jurnal RISET, LIPI, vol. 23, No.2, P. 78-88. [5]. Sukamto, R, 1982, Geologi Lembar Pangkajenne dan Watampone Bagian Barat, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan dan Energi. Arsitektur Elektro Geologi Mesin TG3 - 7 Perkapalan Sipil Studi Struktur Makro (Mesoscale…. Volume 8 : Desember 2014 Group Teknik Geologi Asri Jaya & Daud Rani Salamba ISBN : 978-979-17225-4-4 [6]. Sukamto, R, 1975, Geologi Lembar Ujungpandang, Benteng dan Sinjai, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat Jenderal Pertambangan Umum Departemen Pertambangan dan Energi. [7]. Berry, R.F., Grady, A.E., 1987, Mesoscopic Structures Produced By Plio-Pleistocene Wrench Faulting In South Sulawesi, Indonesia. Journal of Structural Geology 9, P. 563–571 [8]. Fossen, H., 2010, Structural Geology. Cambridge University Press, 463 p. [9]. Yamaji, A., Sato, K. and Otsubo, M., 2010, Multiple Inverse Method main processor, Version 6.02. Division of Earth and Planetary Sciences, Kyoto University, Kyoto. Arsitektur Elektro Geologi Mesin TG3 - 8 Perkapalan Sipil