MODEL KEGIATAN OUTDOOR GAMES ACTIVITIES UNTUK MAHASISWA PROGRAM STUDI OLAHRAGA REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Hernawan1 Abstrak.Penelitian ini bertujuan untuk membuat Model Kegiatan Outdoor Games Activities Untuk Mahasiswa Program Studi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta yang lengkap dengan spesifikasinya diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam proses perkuliahan Mahasiswa Program Studi Olahraga Rekreasi. Penelitian dan pengembangan ini menggunakan metode Penelitian Pengembangan Research & Development (R & D) dari Borg and Gall. Subyek dalam penelitian dan pengembangan ini adalah mahasiswa Program Studi Ilmu Keolahragaan Konsentrasi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta. Instrumen yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah angket yang digunakan untuk mengumpulkan data, adapun tahapan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah, pada tahap: (1) analisis kebutuhan, (2) evaluasi ahli (evaluasi produk awal); (3) ujioba terbatas (ujicoba kelompok kecil); dan (4) ujicoba utama (field testing). Berdasarkan hasil pengembangan dapat disimpulkan bahwa: Model Kegiatan Outdoor Games Activities layak digunakan untuk proses perkuliahan Mahasiswa Program Studi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta Kata kunci: Pengembangan, Model, Outdoor Games Activities 1 Hernawan adalah Dosen Fakultas Ilmu Olahraga, Universitas Negeri Jakarta 14 Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... 15 PENDAHULUAN Dalam UU No. 3 Tahun 2005 tentang oleh setiap orang, satuan pendidikan, Sistem Nasional, lembaga, perkumpulan, atau organisasi bahwa olahraga (Pasal 19 ayat 2). Hal ini olahraga rekreasi merupakan salah satu memberi dukungan sekaligus peluang kegiatan dalam ruang lingkup olahraga yang besar untuk mengembangkan selain olahraga rekreasi. Keolahragaan dinyatakan secara olahraga olahraga pendidikan prestasi Berdasarkan pembinaan tegas (Pasal definisi, dan dan 17). Dalam mewujudkan tantangan, tujuan, serta peluang tersebut di atas, di pengembangan Fakultas IImu olahraga rekreasi, terlihat jelas bahwa Universitas Negeri olahraga rekreasi merupakan rangkaian membuka yang tidak dapat dipisahkan dari rekreasi juga diajarkan mata kuliah kebutuhan hidup manusia. Secara lebih teori dan praktek olahraga rekreasi, jauh, pembinaan dan pengembangan yang bertujuan membekali mahasiswa olahraga rekreasi diatur dalam Pasal dengan pengetahuan teori maupun 26. praktek di lapangan hal-hal yang Selain itu, pentingnya peran olahraga rekreasi ini dapat dilihat Keolahragaan Jakarta program studi selain olahraga berhubungan dengan kegiatan rekreasi. Pada saat ini, ketika olahraga rekreasi juga dijadikan pembelajaran sarana untuk pengembangan olahraga olahraga rekreasi di Fakultas Ilmu pendidikan. Hal ini ditegaskan dalam Keolahragaan Pasal 25 ayat 8 yang menyatakan: Jakarta dirasakan kurang maksimal, ini "Pembinaan dan dapat dilihat dari interaksi dan proses olahraga pendidikan pengembangan dapat perkuliahan atau pelaksanaan perkuliahan Universitas yang monoton Negeri dan memanfaatkan olahraga rekreasi yang berpusat pada dosen sebagai satu- bersifat tradisional sebagai bagian dari satunya sumber informasi, mahasiswa aktifitas pembelajaran". Dalam UU cenderung pasif dan hanya menerima tersebut, pengetahuan juga ditegaskan bahwa olahraga rekreasi dapat dilaksanakan bersangkutan. dari dosen yang GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 Situasi ini mendorong peneliti untuk mengembangkan model nyata dan dikonversi untuk sebuah bentuk yang lebih komprehensif”. pembelajaran olahraga rekreasi yang mampu mengakomodasi 16 Model pembelajaran yang tujuan dilakukan merupakan peengembangan perkuliahan serta menciptakan situasi dari strategi pembelajaran yang sudah dan kondisi pembelajaran berjalan ada. Model disusun oleh guru sesuai menjadi menyenangkan, tidak terpusat dengan permasalahan pembelajaran. pada dosen, mendorong mahasiswa Model pembelajaran dilakukan untuk berinteraksi satu sama lainnya. mengoptimalkan pembelajaran sesuai dengan Konsep Model yang Dikembangkan “Model adalah perbuatan yang standar kurikulum. Oleh karena itu model pembelajaran dapat bermanfaat untuk menciptakan kompleks. Perbuatan yang kompleks lingkungan belajar yang kondusif dan dapat efektif diterjemahkan sebagai penggunaan secara integratif sejumlah pengajar itu menyampaikan pesan Oleh itu karena pengajaran ada untuk pengajaran”. tujuan pembelajaran tercapai. komponen yang terkandung dalam perbuatan agar Berkembangnya pengetahuan dan ilmu teknologi pada dasarnya ikut memacu perkembangan dalam dunia ekonomi yang semakin cepat. Pesatnya baiknya guru kemajuan ekonomi di suatu negara menggunakan suatu prototipe dari juga suatu teori atau model. Disebut model dukungan karena hanya merupakan garis besar masyarakatnya. Ini berarti setiap orang atau pokok-pokok yang memerlukan dituntut untuk mampu bekerja semakin pengembangan maksimal yang sangat situasional. Menurut Meyer dalam Tite tak bisa dilepaskan aktifitas dengan pekerjaan guna memenuhi perkembangan tersebut. Kondisi ini tentu saja “model dapat dimaknai sebagai objek menciptakan atau konsep yang digunakan untuk berhubungan erat satu sama lainnya, mempresentasikan sesuatu hal yang yakni tuntutan pekerjaan yang semakin tuntutan yang Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... 17 tinggi dan tuntutan atas terpenuhinya membutuhkan rekreasi di waktu luang harapan tingkat ekonomi yang baik yang dimilikinya. pula. Umumnya, jika seseorang ingin Istilah atau kata rekreasi hingga mewujudkan kondisi tingkat ekonomi kini belum ada perumusan yang jelas tertentu, maka semakin tinggi pula dan tuntutan mengemukakan pekerjaan Akibatnya, pada dirinya. banyak orang tegas. dirasakan Beberapa bahwa sebagai rekreasi suatu pengalaman, hidupnya guna memenuhi tuntutan sebagai tersebut. Keberhasilan meraih finansial ketegangan dalam bekerja dan ada juga yang baik tidak berarti dapat terbebas yang memandang rekreasi sebagai dari perubahan perilaku dan gaya lawan dari bekerja. seperti mulai jarangnya spirit bentuk menghabiskan waktu bekerja dalam hidup, sebagai pihak pemulihan Rekreasi hidup, ketegangan- adalah suatu berolahraga, berperilaku konsumtif, aktivitas atau kegiatan yang bersifat pola dan fisik, mental maupun emosional yang kurangnya waktu istirahat. Realitas ini dilakukan pada waktu senggang dan dapat ditemui pada mereka yang didorong oleh keinginan atau suatu beraktifitas di sejumlah kota besar di motif Indonesia seperti Jakarta, Bandung, aktivitas, Semarang, Surabaya, Makasar, dan tanpa paksaan, yang didasari oleh diri Medan. sendiri secara sukarela, yang bersifat makan yang buruk, Perubahan perilaku dan gaya atau bentuk dilakukan dan macam secara bebas, universal, kegiatan rekreasi tersebut hidup tersebut dalam kondisi tertentu semata-mata umumnya berakibat pada kelelahan kepuasan atau kesenangan. yang tidak sekedar fisik, namun juga kelelahan psikis mendapatkan Dari uraian di atas bahwa seringkali rekreasi merupakan suatu aktivitas membutuhkan solusi yang bersifat yang dilakukan pada waktu senggang segera yang guna yang ingin mempertahankan dilakukan tanpa paksaan, produktivitas kerja yang ada. Pada saat kegiatan tersebut semata-mata ingin seperti mendapatkan itulah, orang biasanya kepuasan dan GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 kesenangan. Rekreasi merupakan suatu aktivitas untuk pengisian waktu 18 Rekreasi merupakan hal yang penting dan menjadi kebutuhan setiap senggang. Aktivitasnya antara lain individu. seperti: olahraga, seni musik, seni mendapatkan kesenangan, kepuasan, drama, seni tari atau pergi ke suatu ingin tempat ketegangan dengan maksud menghilangkan ketegangan untuk ketegangan- dan sebagai Setiap orang menghilangkan maupun baik ingin ketegangan- ketegangan ketegangan mental fisik atau selingan sebagai selingan pekerjaan sehari-hari pekerjaan sehari-hari, yang akhirnya untuk memperoleh keseimbangan dan akan mendatangkan kesenangan dan kesegaran fisik mental. Kesemuanya kepuasan bagi pelakunya itu dapat diperoleh melalui kegiatan Mengenai rumusan atau arti dari pada memberikan rekreasi beberapa rumusannya ahli rekreasi yang sesuai dengan pilihannya masing-masing: masing- Aktivitas rekreasi bukan masing. Namun demikian satu sama merupakan aktivitas lain mengemukakan bahwa rekreasi dikerjakan setiap merupakan pengisian waktu senggang tersebut dan bermaksud untuk mendapatkan pengisian waktu terluang dan apabila kesenangan bagi hal ini di kehendakinya. Di samping pelakunya. Rekreasi dapat di tafsirkan itu aktivitas tersebut dapat berganti- sebagai suatu bentuk pengalaman atau ganti menurut kemauannya. Bila ada aktivitas pengisian waktu terluang, keinginan melakukan aktivitas tadi yang dipilih oleh individu karena ia maka ingin mendapatkan kesenangan dan melakukannya dan apabila tidak ingin kepuasan secara langsung. Higham dan melakukannya Hinch berpendapat bahwa: Rekreasi dilakukan. adalah yang melakukan rekreasi tidak ada unsur berhubungan dengan pengisian waktu paksaan apa yang harus dilakukan atau terluang, bermotif untuk mendapatkan diberikan sanksi apabila orang tersebut kepuasan atau kesenangan. tidak melakukannya seperti dikatakan dan aktivitas kepuasan suka rela hanya orang yang hari. Aktivitas dilakukan dengan maka Dengan harus sebagai suka tidak rela perlu demikian Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... 19 oleh Hall dan Page sebagai berikut: secara Recreation is what you do when mempunyai maksud-maksud tertentu. nobody and no social presure tell you sungguh-sungguh what you must Dalam rekreasi ada unsur Rekreasi flexibel, ini berarti bahwa rekreasi menghendaki aktivitas dan tidak selalu tidak dibatasi oleh tempat (indoor non aktif. Aktivitas rekreasi tidak recreation dan outdoor recreation). mempunyai macam Dimana saja rekreasi dapat dilakukan tertentu, artinya setiap orang dapat sesuai dengan bentuk dan macam melakukan kegiatan rekreasi yang kegiatan rekreasi sesuai dengan kegemarannya. Rekreasi dapat dilakukan sendiri atau bentuk Rekreasi terdorong do. dan dan dilakukan keinginan secara bersama-sama (kelompok). atau Kegiatan rekreasi tidak dibatasi oleh tersebut kemampuan seseorang, rekreasi tidak sekaligus memilih gerakan atau bentuk dibatasi oleh fasilitas atau alat-alat dan macam aktivitas yang hendak tertentu, rekreasi dapat di lakukan dilakukan. Rekreasi hanya dilakukan dengan pada waktu senggang (leisure time), maupun dengan alat-alat modern. mempunyai oleh karena yang dipilihnya. motif, motif alat-alat yang sederhana hal ini berarti kegiatan yang tidak Manusia hidup pada dasarnya dilakukan dalam waktu senggang tidak memerlukan olahraga, agar tubuh tetap digolongkan pada kegiatan rekreasi. sehat dan tidak mudah terserang olah Rekreasi dilakukan secara penyakit. Olahraga yang bebas dari segala bentuk macam mampu paksaan, tidak tubuh kembali dalam keadaan segar melakukan kegiatan rekreasi tidak setelah melakukan aktifitas sehari-hari akan apapun. yang melelahkan. Olahraga merupakan Rekreasi bersifat universal, artinya suatu kegiatan manusia dan olahraga rekreasi tidak terbatas oleh umur, jenis mempunyai pengaruh terhadap pribadi kelamin, pangkat ataupun kedudukan pelakunya, hal ini telah dikemukakan sosial seseorang. Rekreasi dilakukan oleh di bila kenakan seseorang sanksi mengembangkan teratur Abdulkadir Ateng kondisi sebagai berikut: Olahraga adalah kegiatan GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 20 tertentu untuk menggunakan tubuh 2. Olahraga bersifat rohani: seperti keberanian, ketekunan hati, percaya pada diri sendiri atau pada orang lain, jujur dan lainlain. 3. Olahraga bersifat sosiologis: memperbanyak pergaulan dan mengisi waktu luang. secara menyeluruh. Selain dapat mempengaruhi jasmani atau kegiatan fisik manusia yang berpengaruh terhadap kepribadian dari pelakunya, sudah barang tentu kegiatan fisik dalam olahraga adalah kegiatan menuntut kesanggupan yang jasmaniah Kegiatan jasmani merupakan kehidupan seseorang olahraga juga kegiatan utama dalam olahraga hingga mempunyai fungsi yang sangat penting apabila selesai yaitu sebagai reaksi, pelepasan dan berolahraga, wajar bila orang tersebut pembebasan dari berbagai pikiran. berkeringat. Olahraga dilakukan dalam Dalam bentuk-bentuk rekreasi, seseorang dapat bertemu seseorang permainan, baru pertandingan, perlombaan ataupun campuran dari ketiga-tiganya. Olahraga kegiatan olahraga sebagai dengan orang-orang lainnya untuk pergaulan yang menyegarkan dan dapat menggembirakan. Kegiatan olahraga mempengaruhi kehidupan seseorang, rekreasi juga tempat untuk melahirkan karena kehidupan seseorang sangat kegiatan yang memberi kesempatan dipengaruhi oleh fisik, psikologis dan untuk menyalurkan potensi yang ada sosial, hal ini sesuai dengan dasar- pada dirinya dan juga sebagai tempat dasar olahraga yang kemukakan oleh untuk menyatakan dirinya sehingga John Horne dkk, adalah: mendapat perlakuan atau penghargaan 1. Olahraga bersifat fisik: pertumbuhan fisik yang harmonis, yaitu pengaruh yang sangat baik terhadap pertumbuhan otot-otot, peredaran darah, pernafasan, pencernaan, reaksi dan sebagainya. sebagai seorang pribadi. Toho Cholik Mutohir sebagai mendefinisikan berikut: olahraga Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong, membangkitkan, mengembangkan, dan membina Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... potensi-potensi jasmaniah 21 dan harmonis. Dalam petualangan menuju rohaniah seseorang sebagai perorangan harmonisasi tubuh dan jiwa ini seorang atau anggota masyarakat dalam bentuk individu harus melalui serangkaian permainan, perlombaan/pertandingan, pengalaman baik yang bersifat coba- dan kegiatan jasmani yang intensif salah maupun secara lebih terarah untuk untuk memperoleh kemenangan, dan rekreasi, potensi dapat puncak potensi dalam rangka pembentukan manusia dirinya. Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila. menemukan yang potensi- tersembunyi dalam Sementara itu menurut Santoso dan kawan-kawan: Olahraga adalah Olahraga merupakan kegiatan serangkaian raga yang teratur dan manusia yang wajar sesuai dengan terencana yang dilakukan orang untuk kodrat illahi untuk mengembangkan mencapai suatu dan membina potensi-potensi fisik, tertentu. mental, dan rohaniah manusia demi maksud dan tujuan Sedangkan menurut Dewan kebahagiaan dan kesejahteraan pribadi yang dikutif Rusli dalam bukunya dan masyarakat. Apabila olahraga Olahraga sebagai aktifitas spontan, dilakukan secara baik dan teratur akan bebas, dan dilaksanakan selama waktu dicapai luang. tingkat kesehatan dan Berdasarkan tujuan yang kesegaran jasmani yang tinggi. Juga hendak dicapai, maka olahraga dibagi ditanamkan sikap mental yang baik, menjadi: seperti kejujuran sportivitas dan juang tekanannya kerjasama antar Olahraga Rekreasi tekanannya pada rekreasi, Menurut Leonard yang dikutip yang mengemukakan secara bahwa khusus olahraga pada prestasi semangat sesama. Singgih Olahraga bidang prestasi, Olahraga kesehatan pada pencapaian tekanannya kesehatan, dan Olahraga pendidikan tekanannya pada tujuan pendidikan. merupakan petualangan tubuh dan jiwa Intensitas olahraga itu sendiri manusia (the adventures of body and akan sangat tergantung pada tujuan mind) yang menuju suatu kesatuan hendak dicapai. Sedangkan GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 manfaat bagi derajat kesehatan dinamis akan sangat tergantung pada intensitas pelaksanaannya Meskipun amat beragam olahraga, bentuk tetapi dan masih jenis dapat diidentifikasi persamaan umum yang menunjukan ciri khas olahraga yang dibentuk olah sebuah kriteria yaitu makna bermain dan permainan. Kriteria yang paling otentik adalah bahwa kegiatan olahraga tersebut didasarkan pada faktor kebebasan dan kesengajaan atas dasar kesadaran pelakunya untuk berbuat. Komisi Keolahragaan Disiplin Ilmu menjelaskan tentang aktifitas-aktifitas olahraga dan tujuannya yang didefinisikan sebagai berikut: 1. Olahraga pendidikan adalah proses pembinaan menekankan penguasaan keterampilan dan ketangkasan berolahraga nilai nilai kependidikan melalui pembekalan pengalaman yang lengkap sehingga yang terjadi adalah proses sosialisasi melalui dan kedalam olahraga. 2. Olahraga kesehatan adalah jenis kegiatan olahraga yang lebih menitikberatkan kepada 22 upaya mencapai tujuan kesehatan dan fitness yang tercakup kedalam konsep well being melalui kegiatan berolahraga. 3. Olahraga rekreatif adalah jenis kegiatan olahraga yang menekankan pencapaian tujuan yang bersifat rekreatif atau manfaat dari aspek jasmaniah dan sosial psikoligis. 4. Olahraga rehabilitatif adalah jenis kegiatan olahraga atau latihan jasmani yang menekankan tujuan bersifat terapi atau aspek psikis dan prilaku. 5. Olahraga kompetitif adalah jenis kegiatan olahraga yang menitik beratkan peragaan ferforma dan pencapaian prestasi maksimal yang lazim dikelola oleh organisasi olahraga. Olahraga dilakukan karena berbagai alasan penting dari sisi pelakunya. Nilai-nilai dan manfaat (kemaslahatan) yang diperoleh para pelaku itu didapat dari partisipasi atau keterlibatan aktif sebagai pelaku dalam beberapa kegiatan hiburan, yang bersifat pendidikan, rekreasi, kesehatan, hiburan sosial, pengujian kemampuan diri atau kemampuan diri dibandingkan dengan orang lain. Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... untuk mencapai tujuan bersama. 7. Sukses, olahraga memberikan perasaan berhasil, baik sebagai pemain maupun sebagai penonton, bila seorang pemain regu memperoleh sukses. Dengan kata lain olahraga menjadi wahana untuk mengalami aspek pengalaman manusiawi. Wilkerson dan Dodder yang dikutif Harsuki, dalam penelitianya menjelaskan fungsi dan tujuan olahraga adalah sebagai berikut: 1. Pelepasan emosi, olahraga adalah salah satu cara untuk menyatakan emosi dan mengendorkan ketegangan. 2. Menunjukkan identitas, olahraga memberikan kesempatan untuk dikenal dan untuk menunjukan kualitas diri. 3. Kontrol sosial, olahraga memberikan cara untuk mengontrol orang dalam suatu masyarakat bila ada penyimpangan prilaku. 4. Sosialisasi, olahraga berperan sebagai salah satu cara untuk terjadi kontak sosial sesama penggemar olahraga. 5. Agen perubahaan, olahraga menghasilkan perubahaan sosial, pula prilaku baru, dan menjadi satu faktor yang mengubah jalan sejarah. Umpamanya, olahraga memungkinkan untuk berinteraksi dari semua jenis manusia dan untuk mobilitas keatas berdasarkan kemampuan. 6. Semangat kolektif, olahraga menciptakan semangat kebersamaan yang membuat orang bersatu 23 Olahraga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan praktis dalam kehidupan karena memiliki daya tarik untuk mengembangkan berbagai kemampuan, menumbuhkan harapan harapan, memberikan pengalaman yang mengembangkan, meningkatkan kesegaran jasmani dengan mengikut sertakan sistem otototot dan belajar yang dihasilkan dari ikut sertanya dalam kegiatan olahraga. Olahraga rekreasi sendiri dimulai dari Inggris ketika para Tuan Tanah banyak sekali yang memiliki waktu luang dan mengisi dengan aktifitas fisik di halaman Istana yang luas. Maka, terciptalah olahraga rekreasi yang dikenal di Eropa dengan aksi trim, di Amerika dikenal dengan recreational sport, dan biasanya dengan istilah umum disebut "Sport For All”. GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 Dalam olahraga rekreasi, mengingat 24 individu berpartisipasi peraturan permainan tidak berlaku secara langsung di dalamnya. Maka ketat sebagaimana olahraga prestasi. tidak Hal ini sejalan dengan tujuannya yang biasanya menjadi pilihan utama untuk bersifat untuk memunculkan aspek seseorang. rekreatif memunculkan jasmaniah, Dalam yaitu manfaat sosial olahraga dan dari psikologis. rekreasi, unsur mengherankan Piaget dalam dalamnya. Pentingnya bermain itu berulang-ulang sendiri kesenangan/ pendapat kreatif Mayesty mengatakan bahwa bermain adalah suatu oleh rekreasi potensi bermain biasanya terkait sangat erat di didukung jika kegiatan yang dan dilakukan menimbulkan kepuasan bagi beberapa ahli pendidikan adalah Jhon seseorang, Dewey, bahwa memandang kegiatan bermain sebagai bermain adalah sarana stimulasi untuk sarana sosialisasi, diharapkan melalui merangsang munculnya sikap individu bermain dapat memberi kesepakatan yang sebenarnya disebabkan individu bereksplorasi, yang bersangkutan merasa enjoy dalam mengekspresikan perasaan, bereaksi, menjalankannya. dan belajar secara menyenangkan. yang Jadi menyatakan melalui sedangkan diri Parten menemukan, bermain, Selain itu, kegiatan bermain dapat perkembangan individu juga dapat membantu anak mengenal tentang diri dilihat, karena itu bermain merupakan sendiri, dengan siapa ia hidup serta sarana belajar secara alami. Bermain lingkungan tempat dimana ia hidup. lebih dari sekedar aktifitas biologis, Selanjutnya Buhler dan akan tetapi juga dapat digunakan untuk Danziger dalam Roger dan Sawyers, mencapai tujuan sosial dan budaya. berpendapat bahwa bermain adalah Selain itu bermain tidak sekedar kegiatan mempertahankan aktifitas, melainkan kenikmatan; juga mengarahkan setiap orang untuk menyakini bahwa walaupun bermain memperoleh insight dan pengalaman tidak sama dengan bekerja tetapi baru dari luar. Hal ini dimungkinkan yang menimbulkan sedangkan Freud Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... menganggap bermain sebagai sesuatu rileks yang serius. permasalahan Fleer berpendapat bahwa untuk 25 mengatasi berbagai mahasiswa yang dihadapinya sehari-hari. bermain merupakan kebutuhan, karena Olahraga rekreasi merupakan melalui bermain akan memperoleh aktivitas pengetahuan dapat diselenggarakan untuk menggalakkan mengembangkan kemampuan dirinya. minat dan kegembiraan pelakunya. Bermain merupakan suatu aktifitas Olahraga rekreasi terbagi dalam lima yang khas dan sangat berbeda dengan kelompok aktifitas lain seperti belajar dan bekerja instruksional, yang selalu dilakukan dalam rangka intramural, mencapai suatu hasil akhir. olahraga di klub. Bentuk permainan yang Vygotsky dalam Naughton olahraga yakni disetiap (1) (2) (4) yang olahraga informal, (3) ekstramural, (5) bagian tidaklah sarna, percaya bahwa bermain membantu bergantung pada kemampuan para perkembangan kognitif anak secara pesertanya. langsung, tidak sekedar sebagai hasil penekanan dari rekreasi adalah dalam dari perkembangan kognitif seperti nuansa yang dikemukakan oleh Piaget. Ia creation) menegaskan bahwa bermain simbolik revitalisasi memainkan peran yang sangat penting terwujud dalam perkembangan berpikir abstrak. aktivitas Manfaat "mencipta orang kembali" tersebut. tubuh dan karena rutin demikian, dan (reupaya jiwa yang 'menjauh' dari kondisi yang rekreasi menekan dalam kehidupan sehari-hari. sendiri telah dibuktikan diantaranya Landasan kependidikan dari rekreasi hasil penelitian Achmad Sanoesi yang karenanya menyimpulkan sehingga sering diistilahkan dengan rekreasi semangat olahraga Dengan bahwa berhasil kerja olahraga meningkatkan guru. Dengan pendidikan utamanya kini diangkat rekreasi, adalah yang mendidik melakukan olahraga rekreasi di waktu dalam luang, waktu senggang mereka. guru lebih bersemangat menjalankan tugasnya termasuk lebih bagaimana kembali, tujuan orang memanfaatkan GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 Memelihara kesehatan tubuh Jantung; 26 Meningkatkan merupakan dasar yang paling penting efisiensi kerja jantung dalam berbagai bagi “nilai segi. Jantung semakin kuat dan bisa pemeliharaan memompakan darah lebih banyak kehidupan olahraga manusia untuk kesehatan telah diketahui oleh umum dalam maka pemerintah berbagai negara denyutan menilai olahraga sebagai bagian dari berkurang, seorang yang terlatih bisa usaha pemeliharaan kesehatan.” setiap yang mengurangi denyutan. Jumlah dibutuhkan frekuensi makin denyut Olahraga rekreasi merupakan bagian jantungnya sebanyak duapuluh kali dari pada olahraga secara keseluruhan permenit, dengan lain perkataan di dan merupakan salah satu cara yang banding dengan orang yang tidak lebih baik untuk aktivitas jasmani. terlatih. Denyut jantung orang yang Dengan melalui terlatih lebih lambat dua puluh kali olahraga rekreasi diharapkan akan denyutan. Maka waktu istirahat dan terjadi tidur di waktu malam, denyut jantung aktivitas jasmani perubahan-perubahan pada jaringan organ-organ tubuh. Paru-paru; efisiensi meningkatkan kerja memungkinkan orang yang terlatih bisa berkurang paru-paru paru-paru yang orang 10.000 kali denyutan. Bahkan dalam pengerahan tenaga maksimal jantung seorang yang terlatih mampu terlatih bisa memproses udara lebih memompakan semua darah beserta banyak dengan tenaga yang lebih oksigen yang di kandungnya yang di sedikit. Selama melakukan kerja yang butuhkan oleh tubuh dalam frekuensi melelahkan seseorang yang terlatih yang lebih lambat. Dari pada orang bisa hampir yang tidak terlatih. Sebaliknya jantung sebanyak dua kali lipat permenit, dari orang yang tidak terlatih memompakan pada orang yang tidak terlatih. Maka darah orang yang terlatih bisa menyediakan membahayakan oksigen lebih banyak bagi tubuhnya pengerahan tenaga maksimal dalam untuk usaha menyalurkan darah dan oksigen memproses dipergunakan pembentukan energi. udara dalam proses dengan cepat jantungnya dalam jumlah yang cukup. sehingga selama Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... Pembuluh darah; meningkatkan jumlah dan ukuran pembuluh- pembuluh darah yang menyalurkan 27 benteng pertahanan yang kuat dalam tubuh untuk mencegah terhadap berbagai macam gangguan penyakit. darah keseluruh tubuh mengsi penuh Berdasarkan pendapat-pendapat seluruh jaringan tubuh dengan oksigen tersebut ai atas, maka dapat ditarik untuk kesimpulan, yang dimaksud olahraga pembentukan Meningkatkan volume energi. darah, ini rekreasi dalam penelitian ini adalah berarti pula lebih meningkatkan sarana aktivitas penyaluran oksigen banyak diselenggarakan untuk menggalakkan keseluruh jaringan yang minat dan kegembiraan pelakunya lebih tubuh memerlukan. olahraga yang yang menekankan pencapaian tujuan Otot; Meningkatkan yang bersifat rekreatif atau manfaat ketegangan otot-otot dan pembuluh- dari aspek pembuluh darah mengubah jaringan psikoligis. jasmaniah dan sosial otot yang lemah menjadi jaringan yang kokoh dan Oksigen; menjadi meningkatkan lebih kuat. METODE PENELITIAN konsumsi Perencanaan dan penyusunan oksigen maksimal dalam tubuh, ini dibuat agar dapat memberikat petunjuk dicapai dengan cara meningkatkan dan efisiensi kerja semua sarana jaringan pelaksanaan penelitian nantinya dalam tubuh perkuliahan, seperti: jantung, paru-paru, tuntunan yang jelas perencanaan dalam dan pembuluh-pembuluh darah, otot-otot penyusunan model merupakan faktor serta jaringan jaringan tubuh lainnya. yang menentukan keberhasilan sebuah Penyediaan dan penyaluran program. Sehubungan dengan itu maka oksigen dalam proses penyediaan ini, pengembangan makin meningkatkan pula kondisi Outdoor Games Activities yang akan tubuh secara menyeluruh, terutama disusun dan dikembangkan berupa bagian-bagian tubuh yang terpenting. modifikasi Seperti telah disebutkan di atas, maka bentuk kegiatan perkuliahan. dengan demikian akan terbentuklah dan model kreatifitas kegiatan dalam GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 Dalam dunia pendidikan hasil 28 awal merupakan penilaian pertama analisis tentunya diharapkan mampu dari memberikan jawaban mengenai apa menentukan apakah model sudah kebutuhan sesuai mahasiswa saat ini. para ahli untuk: dengan karakteristik Pertimbangan model ini harus masuk mahasiswa, ke ranah tujuan perkuliahan yang kegiatan Outdoor Games Activities mengisyaratkan mahasiswa yang dikembangkan cocok untuk subyek dan belajar sebagai pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran, penyampaian pembelajaran, pengelolaan pembelajaran memperhatikan dengan faktor (2) (1) apakah model mahasiswa sebelum di uji cobakan. b. Tahapan evaluasi kedua yang dilakukan pada tahapan uji coba kelompok kecil. Pada evaluasi tujuan melalui hasil respon mahasiswa pembelajaran, hambatan belajar, serta terhadap model model kegiatan karakteristik sehingga Outdoor Games Activities dalam dapat diperoleh pembelajaran yang tahapan ujicoba ini dilakukan oleh efektif, memiliki mahasiswa atas tentang: (1) model kemenarikan dalam proses belajar model kegiatan Outdoor Games mengajar. Activities mudah dipelajari, (2) mahasiswa, efesien dan Langkah-Langkah Pengembangan Model Langkah selanjutnya adalah tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengembangan model. Langkah yang dilakukan dalam penelitian riset dan pengembangan model ini melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: a. Tahap evaluasi pertama yang dilakukan pada tahap rancangan bentuk model oleh pakar, evaluasi model model kegiatan Outdoor Games Activities dilakukan, (3) menarik model model kegiatan Outdoor Games Activities sangat efektif dan lain-lainnya. Hasil respon mahasiswa atas model kegiatan Outdoor Games Activities yang telah dilaksanakan merupakan evaluasi penyempurnaan produk untuk mahasiswa program studi olahraga rekreasi sebelum model tersebut di uji lapangan pada Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... kelompok yang heterogen dan lebih besar jumlah mahasiswanya. c. Tahapan evaluasi akhir pada tahapan uji besar dan dilakukan lapangan kelompok yang heterogen tingkat keterampilannya. Hasil respon mahasiswa atas model sama seperti pertanyaan di tahapan evaluasi sebelumnya yang nantinya sebagai revisi penyempurnaan hasil produk model kegiatan Outdoor Games Activities dan di 29 4) Validasi desain, dilakukan oleh ahli yang bersangkutan, 5) Revisi, dari hasil uji ahli (validasi desain) 6) Ujicoba produk, dilakukan dengan mempraktekkan model. 7) Revisi hasil uji coba produk 8) Ujicoba pemakaian atau uji kelompok yang lebih besar. 9) Revisi produk kedua, revisi dilakukan oleh ahli, guna memperoleh hasil yang sempurna. 10) Model dapat diproduksi implementasikan. Penelitian riset dan pengembangan model ini menggunakan langkah-langkah pengembangan model yang dikembangkan oleh Borg and Gall, langkah-langkah pengembangan modelnya tersebut meliputi: 1) Pertama kali yang ditentukan adalah Masalah atau potensi yang menjadi dasar pengembangan model 2) Selanjutnya dilakukan pengumpulan informasi sebagai landasan pemikiran untuk membuat konsep 3) Pembuatan model pembelajaran (rancangan produk), bentuk rancangan tersebut adalah model keseimbangan. Pengembangan Model Hasil Outdoor dari Games model kegiatan Activities Untuk mahasiswa Program Studi Olahraga Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta ditulis dalam bentuk buku panduan. Buku tersebut menyajikan berbagai model olahraga rekreasi yang dikemas dalam beberapa model Permainan Luar Ruangan (Outdoor Games Activities) yang telah dikombinasikan dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Permainan (Outdoor Games Luar Ruangan Activities) akan dilaksanakan secara berulang-ulang secara berkelompok di setiap model.. GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 Setiap model disajikan dalam bentuk menyatakan yang sama tetapi langkah-langkah dikembangkan yang Games Activities. berbeda permainan di serta setiap dapat model diterapkan dalam proses aktifitas fisik agar nantinya diharapkan dapat mencapai tujuan aktifitas fisik yang sesuai. sangat setuju kegiatan bila Outdoor Pembuatan Produk Awal Setelah menyelesaikan tahap analisis kebutuhan dilanjutkan dengan pembuatan produk awal dengan kebutuhan mahasiswa program studi Hasil Analisis Kebutuhan Analisis 30 kebutuhan pada Olahraga Rekreasi. Hasil penelitian model kegiatan Outdoor kebutuhan Games Activities Untuk mahasiswa membuat Program Games Activities untuk mahasiswa Studi Fakultas Olahraga Ilmu Rekreasi Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta bertujuan untuk menganalisis kebutuhan model Olahraga Rekreasi untuk dilakukan. Adapun kebutuhan dalam hasil analisis penelitian ini menggunakan data wawancara dengan Dosen Matakuliah Rekeasi dan Olahraga Rekreasi pada tanggal 22 Maret 2016 yang akan disajikan secara naratif sebagai berikut: 1) sebagian besar materimkuliah hanya permainan yang monoton. 2) kurang melakukan aktifitas fisik yang harusnya di lakukan untuk pemenuhan kebugaran jasmani 3) Minimnya pengetahuan tentang olahraga rekreasi. (4) Mahasiswa Program mendorong analisis peneliti model kegiatan Outdoor studi Olahraga Rekreasi dengan 20 model. Evaluasi Para Ahli Sebelum model kegiatan Outdoor Games Activities untuk mahasiswa Program studi Olahraga Rekreasi yang telah dibuat dapat dinyatakan valid dan layak untuk diuji cobakan kepada subjek penelitian, maka peneliti terlebih dahulu melakukan validasi atau uji kelayakan model Olahraga Rekreasi kepada tiga orang ahli yaitu:1 ahli permainan, 1 ahli rekreasi serta 1 ahli tes dan pengukuran olahraga. Ketiga ahli tersebut menilai rancangan model yang dibuat sehingga akan layak untuk diuji cobakan. Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... 31 Berdasarkan uji ahli yang dilakukan dimaksudkan agar rancangan produk dapat ditarik kesimpulan bahwasanya yang dibuat lebih sempurna. model kegiatan Outdoor Games Activities untuk mahasiswa Program studi Olahraga Rekreasi layak dan PEMBAHASAAN Penyempurnaan Produk Berdasarkan dapat digunakan untuk aktifitas fisik kelompok perkuliahan mahasiswa. Uji ahli yang dilakukan oleh peneliti terhadap tiga ahli terdapat beberapa saran yang membangun untuk penyempurnaan model kegiatan Outdoor Games Activities diantaranya: 1. Petunjuk pelaksanaan permainan harus dibuat secara jelas supaya outdoor besar games hasil ujicoba model kegiatan activities untuk mahasiswa program studi olahraga rekreasi dapat dan layak untuk digunakan sebagai bahan ajar mata kuliah olahraga rekreasi. Halini dapat dilihat dari antuiasme mahasiswa dalam mengikuti kegiatan tersebut, selain itu ketertarikan mahasiswa akan mudah untuk dipahami. 2. Peraturan permainan harus dibuat secara jelas supaya mudah untuk materi yang disajikan semuamahasiswa sehingga mengikuti dan menikmati kegiatan ke 20 model dipahami. kegiatan tersebut Produk yang dikembangkan ini Revisi Produk bertujuan untuk membentuk Berdasarkan data yang dukumpulkan meningkatkan dari masing-masing ahli yang terdiri pembelajaran olajraga rekreasi. Produk dari: 1 ahli permainan ,1 ahli rekreasi ini setelah dikaji mengenani beberapa dan 1 ahli tes dan ahhli pembelajaran kelemahan yang perlu pembenahan terdapat beberapa rancangan produk sesuai diatas maka dapat disampaikan yang perlu di revisi sebelum menjadi beberapa keunggulan produk ini antara model final dan di uji cobakan pada lain: kelompok 1. kecil. Revisi produk Mahasiswa tercapainya tujuan lebih aktif dalam mengikuti proses perkuliahan. GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 2. 3. Mahasiswa terlihat gembira dan melibatkan program studi lainnya di antusias. Fakultas Model kegiatan outdoor games Universitas Negeri Jakarta. activities ini dilakukan dari yang 4. 5. 32 2. Adanya Ilmu Kelolahragaan faktor-faktor psikologis mudah ke yang sulit. yang diduga ikut mempengaruhi Tingkat kompetisi yang tinggi hasil penelitian yang tidak dapat sehingga dikontrol, antara lian : minat, membuat mahasiswa lebih bersemangat. percaya, Memerlukan sarana yang lebih lainnya. banyak dari perkuliahan yang dan faktor psikologis 3. Adanya faktor lain yang diduga ikut sebelumnya tetapi mampu mempengaruhi hasil penelitian yang diterapkan sesuai dengan tidak dapat terkontrol seperti dari karateristik mahasiswa program faktor kondisi fisiknya, antara lain studi olahraga rekreasi tinggi badan, kekuatan, koordinasi gerak serta kondisi fisik. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah telah diupayakan secara maksimal sesuai dengan kemampuan dari KESIMPULAN peneliti, Dalam penelitian pembuatan namun dalam penelitian ini masih model terdapat beberapa keterbatasan yang Activities untuk Mahasiswa Program harus dikemukaakan Studi Olahraga Rekreasi yang dikemas sebagai bahan pertimbangan dalam dalam buku. Berdasarkan data yang menggeneralisir hasil dari penelitian telah dikumpulkan dari hasil penelitian yang dicapai. yang terdiri dari validasi ahli, dan uji Adapun diakui dan keterbatasan-keterbatasan kegiatan Outdoor Games coba kelompok kecil, maka peneliti tersebut antara lain sebagai berikut: dapat menarik kesimpulan bahwa: 1. Uji coba lapangan penelitian ini 1. Pembuatan model yang diperoleh hanya dilakukan pada satu program secara keseluruhan studi yaitu mahasiswa program permainan studi Olahraga Rekreasi dan tidak model dari menyatakan yang dibuat ahli bahwa termasuk Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... 2. dalam kategori baik dan layak ruangan. sehingga dapat memberikan digunakan. kontribusi yang baik dalam proses Pembuatan model yang diperoleh menjaga secara Mahasiswa Program Studi Olahraga keseluruhan dari ahli rekreasi menyatakan bahwa model Rekreasi. yang SARAN dikembangkan termasuk dalam kategori baik dan layak 3. Sehubungan dengan jasmani produk yang dibuat yaitu model kegiatan Pembuatan model yang diperoleh Outdoor secara ahli Mahasiswa Program Studi Olahraga pengukuran Rekreasi yang dikemas dalam bentuk keseluruhan olahraga dari dan menyatakan Games Activities untuk bahwa permainan luar ruangan peneliti akan dikembangkan memberikan saran-saran yang meliputi termasuk dalam kategori baik dan saran pemanfaatan, saran diseminasi, layak digunakan.. dan saran pengembangan lanjutan. Uji coba kelompok kecil dan 1. model yang kelompok besar dinyatakan layak 5. kebugaran digunakan. pembelajaran 4. 33 Saran Pemanfaatan Pada pemanfaatan produk ini untuk dipergunakan. harus memperlihatkan kondisi sarana Melalui model olahraga rekreasi dan prasarana yang ada. Produk ini yang telah peneliti buat model diharapkan menjadi alternatif kegiatan kegiatan Games aktifitas fisik yang menjadi rujukan dipergunakan Mahasiswa Program Studi Olahraga Outdoor Activities sebagai layak aktifitas Mahasiswa fisik Program pada Rekreasi, Studi a. Mahasiswa Olahraga Rekreasi. Penerapan Studi Olahraga Rekreasi kegiatan Produk model olahraga rekreasi Outdoor Games Activities yang telah yang dikemas dalam bentuk buku dibuat oleh peneliti dinilai cocok panduan permainan luar ruangan digunakan dalam proses aktifitas fisik, ini sebaiknya dilihat atau dipelajari khususnya terlebih pada model Program permainan luar dahulu sebelum GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 melaksanakan kegiatan praktik yang ingin dituju baik isi maupun permainan luar ruangan, sehingga kemasan, diharapkan dapat menarik minat rekreasi ini dibuat berdasarkan atas Mahasiswa kondisi Program Studi karena model lingkungan olahraga yang ada di Olahraga Rekreasi dalam bergerak, Program Studi Olahraga Rekreasi. karena Mahasiswa Program Studi Sehingga model olahraga rekreasi ini Olahraga dapat lebih menarik dan bermanfaat. Rekreasi akan lebih mudah dalam memahami materi 3. Saran Pengembangan Lebih Lanjut selain itu juga permainan akan lebih menyenangkan. Dalam pengembangan penelitian ini ke arah lebih lanjut, b. Program Studi Olahraga Rekreasi 2. 34 peneliti mempunyai dan Fakultas Ilmu Keolahragaan sebagai berikut: Universitas Negeri Jakarta. Model a. Dalam saran-saran pengembangan produk olahraga rekreasi ini sebaiknya berupa permainan luar ruangan ditambahkan sebagai bahan diperlukan kreatifitas dan inovatif kepustakaan. Sehingga bagi dalam memanfaatkan sarana dan mahasiswa yang ingin melakukan prasarana yang berguna membantu penelitian Mahasiswa dan pengembangan Program Studi sejenis hendaknya penelitian ini Olahraga dapat digunakan sebagai acuan cepat dalam mempelajari materi dalam meneliti. yang diberikan dan menambah Saran Diseminasi kemenarikan Dalam pembuatan produk ini peneliti menyarankan, Sebelum menyebarluaskan produk ini perlu tahapan evaluasi berguna untuk dari ahli yang menyempurnakan Rekreasi Mahasiswa agar dan lebih antusias Program Studi Olahraga Rekreasi dalam kegiatan aktifitas fisik. b. Dalam peneliti penyebarluasan memberi saran produk, yaitu produk, serta harus memperhatikan bahwa sasaran dan sebaiknya produk ini dievaluasi disesuaikan dengan kondisi sasaran kembali dan disesuaikan dengan yang akan diuji sebelum disebarluaskan Hernawan. Model Kegiatan Outdoor Games Activities ....................... kondisi sarana yang akan digunakan. DAFTAR PUSTAKA Abdulkadir Ateng. Azas-Azas Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Pendidikan, 1998. Achmad Sanoesi, Hubungan Antara Kegiatan Olahraga Rekreasi dengan Kinerja Guru. Jakarta: FPOK IKIP Jakarta, 1990. Benny A. Pribadi. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat, 2009. C. Michael Hall and Stephen J. Page. The Geography of Tourism and Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda. Rekreasi Terarah Untuk Pemuda. Jakarta: Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda, Departemen P dan K, 2008. Edward Wieczoreck. Masalahmasalah Organisasi dan Management Keolahragaan. Olympic Solidarity IOC tahun 1975. G. Mac Naughton. Shaping Early Childhood: Learners, Curriculum and Contexts, terjemahan Solehudin. Midenhead, Berkshire: Open University Press, 2003. Recreation. New Routledge, 2006. 35 York: Charles K. Brightbill. Recreation, a Guide to Its Organization. London: Arizona: Me DrawHill International, 1994. Cheryl Mallen and Lorne J. Adams. Sport, Recreation and Tourism Event Management, Theoretical and Practical Dimensions. Burlington: Elseiver, 2008. Cony R.Semiawan. Catatan Kecil Tentang Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuaan. Jakarta: Kencana, 2007. Cosby S.Roger dan Janet K.Sawyers. Play in the lives of children. Washington DC: NAEYC, 1995. Gayle Jennings. Water-Based Tourism, Sport, Leasuer, and Recreation Experiences. Burlington: Elseiver,2007. Harsuki. Perkembangan Olahraga Terkini. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003. Hayden Ramsay. Reclaiming Leasure; art, Sport, and Phylosophy. New York: Macmillan, 2005. James Higham and Tom Hinch. Sport and Tourism: Globalization, Mobility and Identity. Burlington: Elseiver, 2009. GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, Vol 8, No. 1 April 2017 John Horne, Alan Tomlinson, Garry Whanel. Understanding Sport. London: E & FN Spon, 2005. Komisi Disiplin Ilmu Keolahragaan. Ilmu Keolahragaan dan Rencana pengembangannya. Jakarta: Depdiknas 2000. Mary Mayesty. Creative Activities for Young Children 4th Ed: Play, Development, and Creativity. New York: Delmar Publisher Inc, 1990. Meredith D. Gall, Joyce P. Gall. Walter R. Borg, Eighth Edition Educational Research. NewYork, 2007. Ratal Wirjasantosa. Supervisi Pendidikan Olahraga. Jakarta: PT Universitas Indonesia, 1984. Rusli Lutan. Olahraga dan Etika Fair Play. Jakarta: Direktorat Pemberdayaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga Direktorat Jendral Olahraga Departemen Pendidikan Nasional 2001. Santoso, dkk. Manusia dan Olahraga. Bandung : ITB 2005. Singgih D. Gunarsa. Psikologi Olahraga: Teori dan praktik. Jakarta: PT. Gunung Mulia, 1996. Sue Docket dan Marlyn Fleer. Play and Pedagogy in Early Childhood– Bending the Rules. Sidney: Harcourt, 2000. 36 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&d. Bandung: Alfabeta, 2008. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2013. Tite Juliantine dkk. Model-Model Pembelajaran Dalam Pendidikan Jasmani (Bandung: Bintang WarliArtika, 2013. Toho Cholik. Gagasan-Gagasan Tentang Pendidikan Jasmani Dan Olahraga. Surabaya: Unesa University Press, 2002. Yusuf Adisasmita. Rekreasi Pendidikan. Jakarta: FPOK IKIP Jakarta, 1989.