BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh corporate social responsibility dan mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan melalui dengan ukuran perusahaan sebagai variabel moderating. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dengan menggunakan perusahaan peraih ISRA yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2007 - 2011 dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Corporate Social Responsibilityberpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pengungkapan tanggungjawab yang tinggi maka akan meningkatkan nilai perusahaan karena semakin banyak bentuk tanggungjawab yang dilakukan perusahaan terhadap lingkungan, maka citra perusahaan akan semakin meningkat. Hal ini dapat menarik para investor, karena investor akan lebih tertarik pada perusahaan dengan citra baik dan positif di mata masyarakat. Semakin baik citra perusahaan maka loyalitas konsumen akan semakin tinggi sehingga penjualanperusahaan akan semakin baik dan profitabilitas perusahaan akan semakin baik. 2. Kepemilikaninstitusional tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.Hal ini dikarenakan pengawasan yang dilakukan oleh institusi belum dapat membuat perusahaan melakukan praktek good corporate governance secara efektif seperti yang diharapkan oleh investor. Kepemilikan 99 100 institusional belum mampu menjadi mekanisme yang dapat meningkatkan nilai perusahaan. Kepemilikan institusional yang merupakan pemilik mayoritas cenderung berpihak pada manajemen dan mengarah kepada kepentingan pribadi sehingga mengabaikan pemegang saham minoritas. Selain itu, investor institusional merupakan pemilik sementara yang fokus pada laba sekarang. 3. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini disebabkan kepemilikan manajerial di Indonesia masih sangat rendah sehingga pihak manajemen kurang termotivasi dalam meningkatkan nilai perusahaan. Rendahnya saham yang dimiliki manajemen perusahaan mangakibatkan pihak manajemen belum merasa ikut memiliki perusahaan karena tidak semua keuntungan dapat dinikmati oleh pihak manajemen. Rendahnya kepemilikan manajemen mengakibatkan kinerja yang belum maksimal sehingga kepemilikan manajemen belum dapat menjadi makanisme yang mampu meningkatkan nilai perusahaan. 4. Dewan komisaris independen, tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Keberadaan dewan komisaris dalam perusahaan belum mampu meningkatkan nilai perusahaan. Keberadaan dewan komisaris independen pada perusahaan bukan merupakan jaminan bahwa kinerja suatu perusahaan akan membaik, sehingga keberadaan dewan komisaris independen bukanlah faktor yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengapresiasi nilai perusahaan. 101 5. Komite audit berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa komite audit merupakan mekanisme yang dapat meningkatan nilai suatu perusahaan. Dengan adanya komite audit, dapat mengurangi konflik agensi sehingga laporan yang disampaikan kepada pihakpihak yang berkepentingan dapat dipercaya sehingga dapat membantu meningkatkan nilai perusahaan. 6. Ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi antar corporate social responsibility dan nilai perusahaan menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa baik perusahaan besar maupun kecil, apabila menerapkan dan mengimplementasikan kegiatan CSR dengan baik, maka akan membantu meningkatkan nilai perusahaannya. Terdapat indikasi bahwa para investor tidak perlu melihat pengungkapan CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan karena terdapat jaminan yang tertera pada UU Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007, bahwa perusahaan pasti melaksanakan CSR dan mengungkapkannya, karena apabila perusahaan tidak melaksanakan CSR, maka perusahaan akan terkena sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sehingga ukuran perusahaan bukan merupakan variabel moderasi anatara CSR dengan nilai perusahaan. 7. Ukuran perusahaan sebagai variabel moderasi antara empat mekanisme good corporate governance dan nilai perusahaan menunjukkan hasil yang tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pasar tidak menggunakan informasi ukuran perusahaan dalam melakukan penilaianGCG suatu perusahaan. Jika perusahaan mampu menerapkan prinsip GCG dengan baik maka perusahaan 102 dapat memberikan perangsang atau insentif yang baik bagi board dan manajemen untuk mencapai tujuan yang merupakan kepentingan perusahaan sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan. Karena baik perusahaan besar maupun kecil membutuhkan penerapan GCG dalam perusahaannya untuk meningkatkan nilai perusahaannya. 5.2 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memliki beberapa keterbatasan, antara lain sebagai berikut. 1. Keterbatasan pengungkapan informasi Corporate Social Responsibilitydan Good Corporate Governance annual report perusahaan peraih ISRA yang terdaftar di BEI. 2. Keterbatasan peneliti dalam menjustifikasi indikator CSR suatu perusahaan. 3. Data CSR yang digunakan dalam penelitian ini sebagian besar berasal dari annual report perusahaan dan tidak semua kegiatan diungkapkan dalam annual report. 4. 5.3 Nilai perusahaan hanya diukur melalui rasio Tobin'sQ. Saran Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya dan menarik kesimpulan dari penelitian ini, maka saran yang diberikan adalah sebagai berikut. 1. Pada penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan laporan sustainsibility reporting yang telah dikroscek oleh Global Reporting Initiative. 103 2. Untuk pengembangan penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menambahkan variabel lain untuk mengembangkan model penelitian pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. 3. Pada penelitian selanjutnya diharapkanuntuk dapat memperbanyak jumlah sampel dan memperpanjang periode penelitian. 104 DAFTAR RUJUKAN Achmad Badjuri. 2011. “Faktor-faktor Fundamental, Mekanisme Corporate Governance, Pengungkapan CSR Perusahaan Manufaktur dan Sumber Daya Alam di Indonesia”. Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan. Andreas, Lako. 2010. “ Dekonstruksi CSR & Reformasi Paradigma Bisnis & Akuntansi”. Jakarta : Penerbit Erlangga. Antnius, Subarto. 2004. Komisaris Independen Penggerak Praktik GCG di Perusahaan. Jakarta: PT. Indeks. Bambang Sudiyono. 2010. “Tobin’s Q and Altman Z-score as Indicators of Performance Measurement Company”.Kajian akuntansi Volume 2. No.1. Dian Putri Pamungkas. 2012. “Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) terhadap Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) pada Industri Pertambangan dan Penggalian (BUMN Persero Terbuka), jurnal universitas Negri Surabaya (http://www.scribd.com/doc/119764390/Untitled), Eddy Rismanda Sembiring. 2005. “Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung jawab Sosial: Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi VIII. Solo. Harmono. 2009. Manajemen Keuangan “Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan Teori, Kasus, dan Riset Bisnis”. Jakarta: Bumi aksara Hendrik Budi Untung. 2008.Corporate Social Responsibility. Jakarta: PT. Sinar Grafika. Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Ismail Solihin. 2008. Corporate Social Responsibility (From Charing to Sustainnability). Bandung. Salemba empat. Kristi Margi Dayana. 2012. “Pengaruh Corporate Governance terhadap Kinerja Perusahaan pada Industri Food and Beverage yang Terdaftar di BEI”. Skripsi tidak diterbitkan, STIE Perbanas Surabaya. 105 Luciana spica, Nurul Hasanah dan Vidiana Hastutik. 2011. “Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Dampaknya terhadap Kinerja Keuangan dan Ukuran Perusahaan.” Fokus Ekonomi. Vol.10. No.1. 50-68. STIE Perbanas Surabaya. Lutfilah, Amanti. 2012. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pengungkapan Corporate Sosial Responsibility sebagai VariabelPemoderasi (Studi Kasus Pada Perusahaan Rokok Yang Terdaftar Di BEI)”. Jurnal Akuntansi Unesa Volume 1 No. 1. Malikun, Swandari. 2012. “ The Effect of Firm Size, Institutional Ownership, Industry Diversification of Enterprise Risk Management (ERM) and Firm Value”. Jurnal Airlangga Accounting International Conference & Doctoral Colloqulum. Moeljadi. 2006. “ Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, jilid 1”. Malang: Bayumedia Nor Hadi. 2011. Corporate Social Responcibility. Yogyakarta: Garaha Ilmu Rachman, Maghviroh. 2012. “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), Kepemilikan Manajerial dan Institusional terhadap Nilai Perusahaan” jurnal Retno, Priantinah. 2012. “Pengaruh Good Corporate Governance dan pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal Nominal Volume I No. I. Rita J.D. Artawarman. 2011. “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Kepemilikan Manejerial Terhadap Praktik Perataan Laba yang Dilakukan Oleh Perusahaan Manufaktur pada Bursa Efek Indonesia (BEI)”. Jurnal Ilmu Ekonomi Advantage Volume 2, Nomor 2. Tangkilisan, Hessel Nogi. 2003.Manajemen Keuangan Bagi Analisis Kredit Perbankan Mengelola Kredit berbasis Good Corporate Governanc. Yogyakarta:Balairug & Co.