Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 1 EFEKTIVITAS MUSIK KLASIK (MOZART) UNTUK MENURUNKAN KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 4 YOGYAKARTA EFFECTIVENESS OF CLASSICAL MUSIC (MOZART) TO DECREASE THE BURNOUT OF ACADEMIC IN SMAN 4 YOGYAKARTA SECOND GRADE STUDENTS. Oleh:Novian Gangga Kurniawan, bimbingan dan konseling, fakultas ilmu pendidikan, universitas negeri yogyakarta. [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas musik klasik (efek mozart) terhadap penurunan tingkat kejenuhan (burnout) belajar pada siswa kelas XI di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yang melibatkan 2 kelas dari kelas XI sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat kejenuhan (burnout) belajar siswa yaitu instrumen skala kejenuhan (burnout) belajar dengan model guttman. Validitas dan reliabilitas instrumen sudah dibakukan, yakni sebesar 0,765 per item untuk validitas dan Rxx=0,862 untuk reliabilitas. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan uji mann-whitney. Hasil uji wilcoxon menunjukan ada penurunan skor yang signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dengan p=0,011 dimana p<0,05. Hasil uji mann-whitney menunjukkan bahwa p=0,038 dimana p<0,05 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa musik klasik efektif untuk menurunkan tingkat kejenuhan (burnout) belajar pada siswa. Kata kunci : musik klasik (efek mozart), kejenuhan (burnout) belajar. Abstract The main goal of this research is to find out effectiveness of classical music (mozart effect) to decrease the burnout level of academic in SMA Negeri 4 Yogyakarta second grade students. This research use quantitative approach with nonequivalent control group design. Purposive sampling is applied that involve two groups of second grade students, one as experiment group and the other as control group. Data collecting in this research use academic burnout scale instrument with guttman model. Validity and reliability value of the instrument are standarized, the value of validity is 0,765 per item and the value of reliability is Rxx=0,862. Analysis of the data use wilcoxon test and mann-whitney test. The results of wilcoxon test show significant decrease in scores between pretest and posttest in the experimental group with p=0.011 where p<0.05. Mann-Whitney test results show that p= 0.038 where p<0.05. The results of both tests conclude that classical music is effective for decreasing academic burnout level of students. Keywords : classical music (mozart effect), learning burnout PENDAHULUAN Pendidikan merupakan gejala semesta kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, (fenomena universal) dan berlangsung sepanjang masyarakat, bangsa dan hayat, di manapun ada manusia di situ pasti ada membutuhkan pendidikan (Dwi Siswoyo, dkk., 2011:1). UU No. Pendidikan 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas menjelaskan kehidupan yang sangat penting, peran dalam bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan usaha membina dan membentuk manusia yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan berkualitas. pendidikan merupakan negara. Manusia dalam hidupnya. salah satu aspek proses pembelajaran agar siswa secara aktif untuk UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kemampuan dan membentuk watak serta 2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016 peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka tekanan sosial yang bersumber dari teman-teman mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk sebaya siswa. Tekanan akan mengakibatkan stres berkembangnya potensi siswa agar menjadi yang dialami oleh siswa selanjutnya akan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada berpengaruh pada fisik dan aspek psikologisnya Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, yang akan mengakibatkan terganggunya proses berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi belajar. Stres yang dialami siswa selanjutnya akan warga negara yang demokratis serta bertanggung berpengaruh pada fisik dan aspek psikologisnya jawab. Kegiatan belajar mengajar merupakan hal yang akan mengakibatkan terganggunya proses yang proses belajarnya. Stres yang tidak dapat dikelola secara pendidikan. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan baik dapat menyebabkan kejenuhan. Hal tersebut pendidikan bergantung pada bagaimana proses diperkuat dengan pendapat Slivar (2001:23) yang pembelajaran itu berlangsung. menyatakan bahwa stres yang berkepanjangan pokok dalam keseluruhan Pada hakekatnya pembelajaran adalah suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar akan menyebabkan seseorang mengalami kejenuhan saat belajar. dan mengajar) yang harus direncanakan dan Pines dan Aronson (Slivar, 2001:22) diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian menyatakan bahwa istilah burnout didefinisikan tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan sebagai keadaan kelelahan fisik, mental dan indikatornya sebagai gambaran hasil belajar emosional yang dihasilkan dari keterlibatan (Abdul Majid, 2013:5). Proses pembelajaran jangka panjang dengan orang-orang dalam situasi tidak terlepas dari interaksi unsur subyek atau yang menuntut. Sejalan dengan pemikiran pihak-pihak tersebut Muhadjir sebagai (Dwi aktor Siswoyo, penting. dkk., Noeng 2011:95) Freudenberger menyatakan bahwa burnout dalam hal ini dikarenakan adanya menyebutkan aktor-aktor penting itu disebut kelelahan sebagai subyek penerima di satu pihak dan komitmen oleh kegiatan yang rutin dilakukan subyek pemberi di pihak yang lain dalam suatu oleh individu (Engelbrecht, 2006:26). Richter & interaksi pendidikan. Berdasarkan pemaparan di Hacker (Demerouti, 2002:426) menyisipkan atas maka subyek pemberi dalam konteks ini kelelahan kognitif selain kelelahan fisik dan adalah guru dan subyek penerima adalah siswa. kelahan emosi sebagai aspek dalam kejenuhan. Siswa berkewajiban emosi, kehilangan motivasi dan menjaga Peristiwa jenuh ini jika dialami seseorang norma-norma untuk menjamin keberlangsungan siswa yang sedang dalam proses belajar biasanya proses dan keberhasilan pendidikan yang mana akan merasa dirinya tidak dapat mencerna materi akan menjadikan tekanan bagi siswa itu sendiri. yang disampaikan oleh guru. Siswa yang merasa Goldman dkk (Farida Aryani, 2012) berpendapat dalam keadaan jenuh maka sistem akalnya tidak bahwa tekanan akademik dapat bersumber dari dapat berjalan dengan baik sehingga sulit untuk guru, mata pelajaran, metode mengajar, strategi menerima dan memproses informasi dengan baik belajar, menghadapi ulangan/diskusi di kelas dan (Muhibbin Syah, 2003:179). Hal ini akan Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 3 mempengaruhi kemajuan belajar siswa dalam 19,88% terkategori rendah dan 6,02% terkategori rentang waktu tertentu, bisa dalam satu minggu sangat rendah. Dari data yang sama juga dapat bahkan bisa dalam rentang waktu yang lama. dilihat profil kejenuhan (burnout) belajar dilihat Burnout dalam konteks akademik dapat disebut dari masing-masing aspek pembentuknya, aspek dengan istilah kejenuhan (burnout) belajar. Dari kelelahan emosi 35,6% dari semua responden, berebarapa aspek pendapat diatas maka dapat kelelahan fisik 38,9% dari semua disimpulkan bahwa kejenuhan (burnout) belajar responden, aspek kelelahan kognitif 20% dari adalah kondisi seseorang yang mengalami semua responden dan aspek kehilangan motivasi kelelahan emosional, 24% dari semua responden kehilangan motivasi fisik, pada kognitif saat dan melakukan aktivitas belajar. Slivar (2001:22) menjelaskan bahwa ada Pada setiap permasalahan juga terdapat berbagai cara untuk mengatasinya, tidak terkecuali dengan kejenuhan (burnout) belajar. 6 faktor yang lebih mengarah terhadap kejenuhan Berikut ini adalah (burnout) belajar di sekolah, yaitu: (1) Tuntutan berdasarkan penelitian Suwarjo dkk, (2015) yang tugas dari sekolah yang terlalu banyak sehingga menemukan bahwa 47 % siswa mengatasi siswa sering merasa terbebani. (2) Metode kejenuhan belajarnya melalui strategi coping pembelajaran yang tidak kreatif dan partisipasi positif, sedang sisanya yakni 53% justru siswa yang terbatas sehingga mebuat siswa cepat melakukan jenuh. (3) Kurangnya pemberian pujian atau mengatasi kejenuhan (burnout) belajar. strategi data strategi coping negatif coping dalam penghargaan untuk pekerjaan yang dilakukan Bertitik tolak dari masalah kejenuhan dengan baik. Pujian atau penghargaan sangat (burnout) belajar siswa dan strategi coping penting untuk motivasi dan kemajuan bagi siswa. negatif yang cenderung tinggi di SMA Kota (4) Hubungan interpersonal kurang terjalin Yogyakarta, dengan baik, antara guru dan siswa maupun merupakan kondisi serius yang dialami oleh antara siswa dengan siswa. (5) Harapan atau siswa, terutama pada proses pembelajaran di tuntutan yang tinggi dari keluarga, banyak siswa sekolah. Pada masalah ini bimbingan dan hidup dalam ketakutan kegagalan, dan kritik atas konseling memiliki peranan yang sangat penting kurangnya keberhasilan. (6) Adanya kesenjangan dalam membantu masalah yang sedang dihadapi antara nilai dan norma yang ada di sekolah oleh siswa. Kejenuhan (burnout) belajar termasuk dengan aturan yang ada di rumah. dalam bimbingan dan konseling bidang belajar. kejenuhan (burnout) belajar Penelitian terbaru tentang kejenuhan Menurut Permendikbud No 111 tahun 2014 (burnout) belajar juga dilakukan Suwarjo dkk, tentang Bimbingan dan Konseling, menyebutkan (2015) pada siswa kelas XI SMA di Kota bahwa salah satu tujuan bimbingan dan konseling Yogyakarta yang menemukan bahwa sebanyak belajar adalah membantu siswa untuk menyadari 8,03% terkategori sangat tinggi, 25,30% siswa potensi diri dalam aspek belajar dan memahami tergategori tinggi, 40,76% terkategori sedang, berbagai hambatan belajar. Siswa yang 4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016 mengalami kejenuhan (burnout) belajar memerlukan penanganan dengan segera karena daerah-daerah kreatif dan motivatif dalam otak sehingga dapat menggugah daya konsentrasi. dapat menimbulkan penurunan prestasi belajar pada siswa. yang intervensi musik klasik yang akan berpengaruh belajar terhadap penurunan tingkat kejenuhan (burnout) merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam belajar pada kalangan siswa, sehingga tidak menangani permasalahan belajar. berdampak negatif dan mampu membantu mengalami Bantuan kejenuhan kepada siswa Dari uraian di atas, diharapkan adanya (burnout) Untuk menanggapi fenomena tersebut berkembangan siswa di bidang akademik. maka banyak strategi coping yang dilakukan METODE PENELITIAN untuk mengurangi atau menurunkan tingkat Pendekatan Penelitian kejenuhan (burnout) belajar siswa. Salah satu Penelitian ini menggunakan pendekatan cara adalah melalui media musik sebagai model kuantitatif, jenis penelitian kuasi eksperimen untuk menurunkan tingkat kejenuhan (burnout) dengan desain nonequivalent control group belajar. Jamalus (Moh. Muttaqin dan Kustap, design. Pada desain ini terdapat dua kelompok 2008:15) berpendapat bahwa musik adalah karya yang dipilih tidak secara acak kemudian diberi seni bunyi berbentuk lagu atau komposisi musik pretest yang mengungkapkan pikiran dan perasaan kelompok dan penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu pengaruh pemberian irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu (2007:97). untuk mengetahui posttest dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Disamping Kelompok sebagai hiburan musik diyakini dapat membantu eksperimen menurunkan tingkat stres, gelisah, peningkatan Kelompok kontrol keadaan untuk mengetahui perlakuan Q1 Q1 awal X Sugiyono Q2 Q2 kecerdasan manusia, mencegah kehilangan daya Gambar 1. Bentuk desain nonequivalent control ingat, dan meningkatkan motivasi seseorang group design (Moh. Muttaqin dan Kustap, 2008:5). Variabel Peneletian Salah satu aliran musik adalah musik Terdapat dua variabel dalam penelitian klasik, terdapat seorang komponis yang terkenal ini, yaitu variabel independen dan variabel tentang karyanya dari beberapa komponis musik dependen. Variabel independen adalah musik klasik pada zamannya yaitu Wolfgang Amadeus klasik (efek mozart) dan kejenuhan (burnout) Mozart. Menurut Campbell (Iis Suwanti, 2011) belajar sebagai variabel dependen. musik karya Mozart memiliki kemurnian dan Tempat dan Waktu Penelitian kesederhanaan serta memiliki nilai seni yang Setting penelitian merupakan tempat tinggi. Selain itu, musik mozart memiliki irama, dimana penelitian tersebut akan dilakukan. melodi dan frekuensi-frekuensi tinggi, sehingga Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA N 4 mampu merangsang dan memberi daya kepada Yogyakarta yang terletak pada Jalan Magelang, Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 5 Karangwaru Lor, Kecamatan Tegalrejo, diberikan skala kejenuhan (burnout) belajar Yogyakarta. kembali sebagai posttest. Data yang terkumpul Subyek Penelitian akan dilakukan uji homogenitas sebagai uji Populasi dalam penelitian ini adalah 258 prasyarat serta di uji hipotesis dengan uji siswa kelas XI SMA N 4 Yogyakarta. Teknik wilcoxon dan uji man-whitney untuk dilihat pengambilan efektivitas musik klasik (efek mozart) terhadap sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling penurunan tingkat kejenuhan belajar siswa. digunakan Teknik Analisis Data karena penelitian ini mengacu penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Metode analisis data yang digunakan Suwarjo dkk., (2015). Purposive sampling dalam merupakan nonparametrik dengan pengambilan subyek bukan penelitian ini uji uji statistik wilcoxon untuk didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi menganalisis didasarkan tertentu berpasangan dari dua data apakah berbeda atau (Suharsimi Arikunto, 2013:183). Tujuannya tidak serta uji mann-whitney digunakan untuk menentukan subyek yang termasuk di dalam digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. yang tidak berhubungan atau berpasangan satu Berdasarkan data penelitian sebelumnya maka sama lainnya. ditetapkan kelas XI IPA 4 sebagai kelompok HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN atas adanya tujuan eksperimen dan XI IPA 3 sebagai kelompok hasil-hasil adalah pengamatan yang Peneliti mendeskripsikan data pretest dan kontrol. posttest subyek penelitian untuk melihat rerata Teknik Pengumpulan Data skor kejenuhan (burnout) belajar yang diperoleh Dalam penelitian ini teknik pengumpulan pada saat pretest. Di bawah ini merupakan tabel data menggunakan skala kejenuhan (burnout) perbandingan rerata skor pretest dan posttest pada belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. yang mengadaptasi MBI (Maslach Burnout Inventory). Nilai rata-rata validitas Kelompok Pretest Posttest instrumen yakni sebesar 0,765 per item dan Eksperimen 28,00 19,90 Koefisien Kontrol 26,67 27,34 reliabiltas skala tersebut adalah Rxx=0,862. Tabel 1. Perbandingan skor pretest dan posttest Prosedur antara kelompok eksperimen dan kelompok Subyek penelitian mengisi identitas kontrol singkat kemudian mengisi skala kejenuhan Berdasarkan dari tabel diatas maka dapat (burnout) belajar yang digunakan untuk pretest. dilihat selisih skor pretest dan posttest pada Kemudian diberikan perlakuan sebanyak dua kali kelompok eksperimen adalah 8,1. Selisih skor dengan lagu yang digunakan adalah“Sonata for pretest dan posttest pada kelompok kontrol Two Pianos in D Major” dan Simponi No.40 G adalah 0,67. Pengujian hipotesis pada penelitian Minor. Setelah diberi perlakuan maka akan ini menggunakan statistik nonparametrik. 6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016 Penggunaan statistik nonparametrik didasari antara pretest dan posttest yang diberikan pada dengan tidak terpenuhinya syarat random, sebab kelompok eksperimen. penggunaan teknik sampling yang digunakan Musik klasik (efek mozart) memang adalah purposive sampling yang menentukan memberikan pengaruh positif bagi subyek pada subyek tidak secara acak dan jumlah subyek yang kelompok kecil (n<30). Distribusi skor keduapuluh subyek perlakuan maupun setelah mereka menerapkan adalah normal,walaupun nonparametrik bisa secara individu. Musik klasik (efek mozart) mengabaikan uji normalitas akan tetapi akan mempunyai lebih baik jika dilihat data berdistribusi normal kejenuhan (burnout) belajar, antara lain musik atau tidak. sebagai hiburan atau relaksasi (mendamaikan eksperimen manfaat selama dan fungsi pemberian terhadap Pada pretest ini terdapat siswa yang hati, memberikan rasa santai dan nyaman), terapi mengalami tingkat kejenuhan belajar kategori kesehatan (mereduksi kelelahan fisik, denyut sedang sebanyak 9% siswa dan 91% siswa jantung), peningkatan kecerdasan (keterkaitan kategori rendah pada kelompok eksperimen dengan peningkatan kognitif seseorang), ekspresi sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 100% emosional siswa kejenuhan gambaran kepribadian (dapat meningkatkan (burnout) belajar rendah. Berawal dari data motivasi sesorang ketika merasa lelah), dan tersebut maka diberikan perlakuan terhadap peningkatan konsentrasi dimana manfaat diatas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berkaitan dengan kejenuhan dan tidak diberikan perlakuan apapun. pembentuk kejenuhan (burnout) belajar (Djohan, yang Posttest mengalami tingkat kelompok eksperimen (mengontrol perasaan emosi), indikator 2016; Moh. Muttaqin dan Kustap, 2008:17) menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat Musik karya Mozart memiliki tempo yang kejenuhan (burnout) belajar pada kelompok lambat, seperti yang disampaikan oleh Jenskins eksperimen yakni 36% siswa mengalami tingkat (Abdillah dan Saleh, 2010:26) Sonata for Two kejenuhan (burnout) belajar rendah dan 64% Pianos in D Major merupakan salah satu karya siswa mengalami tingkat kejenuhan (burnout) Mozart yang mempunyai karakter yang lambat. belajar sangat rendah. Hasil uji statistik juga Djohan menunjukkan bahwa terjadi perubahan rerata berpendapat bahwa musik dengan tempo lambat antara pretest dan posttest. Terdapat penurunan memiliki dampak positif. Seseorang yang berada 8,1 angka pada kelompok eksperimen, dari 28,00 pada kondisi seimbang akan lebih mudah dalam menjadi 19,90. Hasil uji wilcoxom untuk mengakses pikiran dan pemahaman. Kondisi kelompok eksperimen menunjukkan nilai sig seimbang tersebut terjadi ketika semua fungsi adalah 0,011 yang mana kurang dari taraf fisik seseorang sedang melambat. Musik dengan kesalahan 5% (0,05) sehingga dapat disimpulkan tempo ini mampu memperlambat detak jantung bahwa terdapat perbedaan hasil yang signifikan yang bergerak cepat sehingga hal tersebut juga (Devi dan Faridah, 2011:139) dapat dirasakan oleh siswa. Satiadarma dan Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 7 Campbell (Ade Primadita, 2012) menjelaskan dapat membuat seseorang dari kondisi beta bahwa intervensi dengan musik klasik berdampak (terjaga) menjadi ke kondisi alfa (mediatif), secara fisik dapat mempengaruhi aktivitas sistem sedangkan yang bersangkutan tetap sadar dan saraf otonom tubuh, munculnya beberapa respon terjaga. Musik yang didengar akan menggetarkan yang bersifat spontan dan tidak terkontrol, saraf yang ada di dalam otak dan memicu emosi misalnya mengetukkan jari. Musik klasik juga serta sensasi fisik, seperti rasa tenang, takut, dapat mempengaruhi pernafasan, denyut jantung, gembira atau sedih. denyut nadi, tekanan darah, mengurangi Alfred Tomatis 2016:127) tersendiri mengenai ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan mempunyai kordinasi tubuh, meningkatkan produktivitas hubungan antara musik dan aspek kognitif suhu tubuh, serta mengatur hormon-hormon yang menyatakan bahwa musik adalah salah satu berkaitan dengan stres. media Musik juga untuk menyembuhkan disfungsi terhadap audio-logis dan neurologis serta memfasilitasi kognitif, Jenskins (Abdillah dan Saleh, 2010:26) fungsi tertinggi (higher brain function) dari otak. musik klasik dengan tempo lambat dapat Senada dengan hal tersebut Devi dan Faridah meningkatkan gelombang otak alpha sehingga (2011:138) setiap musik klasik menggambarkan mampu membuat seseorang menjadi rileks. bahwa musik klasik memberikan efek yang Musik klasik membawa otak pada positif bagi subyek, yaitu merasakan tenang dan Gelombang itu akan dapat berpikir jernih saat belajar menggunakan menstimulus serabut-serabut neuron korteks musik klasik. Mereka tidak lagi merasakan hingga bekerja maksimal. Selain itu gelombang jantung berdebar kencang dan justru lebih fokus ini mampu membuat seseorang menjadi rileks saat belajar. gelombang akan mempengaruhi pendapat (Djohan, alpha. sehingga akan lebih mudah dalam menerima Secara emosi, Paget (Devi dan Faridah, informasi. Musik Mozart berpengaruh dapat 2011:138) menyatakan bahwa efek musik yang memperlambat dan menyeimbangkan otak selain dapat terasa pada tubuh dan pikiran manusia itu musik mozart yang lembut dan seimbang adalah antara beat, ritme serta harmoninya dapat seseorang, ditandai dengan berpengaruh pada memodifikasi gelombang otak. Proses musik detak jantung, metabolisme, penurunan level yang didengar akan menggetarkan saraf yang ada stres, berkurangnya kelelahan, serta kreativitas didalam kepala untuk memicu emosi. Gelombang seseorang. beta di otak dengan sinyal 14-20 gelombang per pemunculan Terkait dengan karakter dan keaspek emosi kehilangan detik akan diubah menjadi gelombang alpha atau motivasi, menurut Merrit (Devi dan Faridah, sekitar 8-13 gelombang per detik, gelombang ini 2011:139) membuat seseorang menjadi rileks. mengenai manfaat musik, yaitu sebagai sarana mempunyai pendapat tersendiri Hal senada juga disampaikan oleh Djohan refreshing dan motivasi. Musik dipandang dapat (2016:243) yang menyebutkan bahwa musik menenangkan pikiran seseorang yang sedang 8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016 dalam keadaan kacau atau jenuh dan dapat kelelahan fisik, kelelahan kognitif dan kehilangan membangkitkan semangat maupun motivasi motivasi. seseorang dalam suatu kegiatan. Campbell Pada kelompok eksperimen ini terlihat (2001:32) mempunyai pemikiran yang sama dari skala kejenuhan (burnout) belajar bahwa bahwa irama, melodi, dan frekuensi tinggi karya siswa yang mengalami kejenuhan belajar ditandai Mozart dengan bimbang bila indeks prestasi rendah pada merangsang dan membangkitkan wilayah-wilayah kreatif dan motivasi. semester Selain bagian-bagian yang identik dengan yang sedang dijalani, tugas-tugas pelajaran yang dibuat tidak sesuai proses belajar secara umum, Djohan (2016:140) dengan berpendapat bahwa musik juga memiliki dimensi tugas-tugas kreatif, dimana dalam musik memiliki analogi melakukan aktivitas di luar belajar. melalui presepsi, visual, auditori, antisipasi, induktif-deduktif, memori, konsentrasi khawatir harapan guru, pelajaran, sering dan lebih menunda banyak Hasil posttest menunjukkan bahwa dari dan 100% siswa yang mengalami tingkat kejenuhan logika. Dalam musik juga dapat dibedakan serta (burnout) belajar rendah pada kelompok kontrol, dipelajari terdapat 22% siswa mengalami kenaikan pada cempat-lambat, keras-lembut yang berguna rendah-tinggi, melatik tingkat kejenuhan (burnout) belajar sedang, 67% kepekaan sensori seseorang terhadap stimuli siswa tetap pada tingkat kejenuhan (burnout) lingkungan. Selain itu, musik juga sebagai alat belajar rendah dan 11% siswa turun pada tingkat untuk kejenuhan (burnout) belajar sangat rendah. Hasil meningkatkan untuk dan perkembangan kemampuan perkembangan aspek membantu pribadi, seperti statistik menunjukan bahwa rerata pretest adalah kognitif, 26.67 meningkat menjadi 27.34 pada posttest penalaran, intelegensi, kreativitas, membaca, sehingga didapat kenaikan skor sebesar 0,67. bahasa, sosial, perilaku, dan interaksi sosial. Hasil uji wilcoxon untuk kelompok kontrol Selain itu Djohan (2016:139) bahwa musik akan menunjukan bahwa nilai sig adalah 0,725 yang membantu lebih dari taraf kesalahan 5% (0,05) sehingga kompetensi pembentukan komunikasi verbal maupun nonverbal sehingga dapat mendukung dapat usaha belajar yang optimal. perbedaan hasil yang signifikan antara pretest dan Berdasarkan beberapa kajian teori tentang disimpulkan bahwa tidak terdapat posttest yang diberikan pada kelompok kontrol. musik klasik (efek mozart) dipercaya dapat Pada kelompok kontrol tidak terdapat menenangkan pikiran siswa ketika mengalami perbedaan karena pada kelompok ini tidak diberi kejenuhan (burnout) belajar. Hasilnya secara perlakuan sehingga tidak ada yang menstimulasi empiris terbukti bahwa musik klasik (efek untuk mereduksi terhadap aspek pembentuk mozart) sangat berpengaruh dan berhubungan kejenuhan (burnout) belajar. Walaupun tidak ada secara teoritis untuk mereduksi terhadap semua perbedaan yang signifikan namun terdapat aspek yang membentuk kejenuhan (burnout) fluktuasi terkait kenaikan maupun penurunan belajar siswa, antara lain aspek kelelahan emosi, terhadap tingkat kejenuhan (burnout) belajar, hal Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 9 ini diduga karena adanya faktor-faktor yang Berdasarkan pemaparan hasil penelitian muncul dan mempengaruhi siswa ketika jeda yang sudah dilakukan maka terdapat perbedaan waktu antara pretest dan posttest. hasil sebelum dan sesudah perlakuan yang Tidak berbeda kelompok diberikan pada kelompok eksperimen serta tidak eksperimen, pada kelompok kontrol juga terlihat terdapat perbedaan hasil sebelum dan sesudah bahwa siswa yang mengalami kejenuhan belajar perlakuan yang diberikan pada kelompok kontrol. ditandai dengan bimbang bila indeks prestasi Bertolak dari dua pernyataan tersebut maka rendah pada semester yang sedang dijalani, dilakukan uji independen untuk mengetahui khawatir tugas-tugas pelajaran yang dibuat tidak perbedaan antara kelompok eksperimen dan sesuai dengan harapan guru, sering menunda kelompok kontrol pasca perlakuan. Hasil uji tugas-tugas independen menunjukkan bahwa nilai p=0,038 pelajaran, dengan dan lebih banyak melakukan aktivitas di luar belajar. dimana p<0,05. Dalam hal ini musik klasik (efek Untuk menguji hipotesis maka dilakukan mozart) berpengaruh positif terhadap penurunan uji independen untuk mengetahui perbedaan tingkat kejenuhan (burnout) belajar pada siswa antara kelas XI di SMA Negeri 4 Yogyakarta. pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta posttest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. SARAN Uji Dalam penelitian ini banyak keterbatasan independen menggunakan uji mann-whitney, yang terjadi, sehingga terdapat beberapa saran dimana hasil menunjukkan nilai signifikansi yang yang akan disampaikan tentang beberapa hal, dihasilkan sebesar 0,941 dimana lebih besar dari diantaranya : 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak 1. Bagi Guru BK maupun Guru Mata Pelajaran terdapat perbedaan antara tingkat kejenuhan Guru (burnout) belajar kelompok eksperimen dengan maupun kelompok kontrol sebelum perlakuan. Hasil uji memberikan materi harus memperhatikan independen sesudah perlakuan diperoleh nilai aspek kognitif, emosi, fisik dan motivasi signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,038 pada siswa. Apa bila gejala kejenuhan dimana nilai tersebut lebih kecil dari signifikannsi (burnout) belajar mulai terlihat maka dapat 5% atau 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa diterapkan pemutaran musik, dan salah satu terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat musik yang dapat digunakan adalah karya kejenuhan Mozart. (burnout) belajar kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol setelah BK dalam memberikan layanan guru mata pelajaran dalam 2. Bagi siswa perlakuan. Bertolak dari hasil tersebut maka Siswa dapat melakukan perlakuan dengan kelompok yang diberi perlakuan dengan musik mendengarkan musik klasik (efek mozart) klasik (efek mozart) dapat dikatakan efektif dari secara pada kelompok yang tidak diberi perlakuan. mengerjakan KESIMPULAN menggunakan individual saat tugas, belajar baik speaker atau diputar ataupun 10 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016 menggunakan headset. Hal ini bisa sebagai tindakan pencegahan (preventif) maupun penyembuhan (kuratif) secara mandiri. Djohan. (2016). Psikologi Musik. Yogyakarta: Galangpress. 3. Bagi peneliti selanjutnya a. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya mempertimbangkan ruangan. Karena ruangan yang tenang tidak akan ada gangguan suara dari lingkungan sekitar sehingga siswa bisa lebih Menurunkan Kecemaan Matematika (Math Anxiety) Pada Siswa Kelas XI. Jurnal Humanitas, Vol. 8 (2). fokus terhadap suara musik yang sedang mereka dengarkan. b. Penelitian selanjutnya akan lebih baik jika dalam pengambilan data juga menggunakan metode observasi, karena kejenuhan (burnout) belajar merupakan suatu hal yang abstrak dan tidak cukup diukur dengan angka atau statistik saja. Dwi Siswoyo, dkk. (2011). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.. Engelbrecht, Sunniva. (2006). Motivation and Burnout in Human Service Work The Case of Midwifery in Denmark. Thesis National Institute of Occupational Health (NIOH). Farida Aryani. (2012). Stres Inoclution Training (SIT): Solusi Efektif Mengelola Stres Belajar Menuju Generasi Unggul dan Berkarakter. Jurnal Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia VII. Iis Suwanti. (2011). Pengaruh Musik Klasik (Mozart) Terhadap Daya Perubahan Konsentrasi Anak Autis di SLB Aisiyah 08 Mojokerto. Jurnal Keperawatan, Vol. 1 (3). DAFTAR PUSTAKA Muhibbin Syah. (2003). Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Abdillah dan Saleh. (2010). Pengaruh Musik Mozart terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Dokter Gigi. Jurnal Kedokteran Gigi, Vol. 101, 22-28. Moh. Muttaqin dan Kustap. (2008). Musik Klasik: Pengantar Musikologi untuk SMK. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Adhe Primadita. (2012). Efektivitas Intervensi Terapi Musik Klasik Terhadap Stress dalam Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa PSIK UNDIP Semarang. Jurnal PSIK FK UNDIP Semarang. Campbell, Don. (2001). Efek Mozart Memanfaatkan kekuatan Musik untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Demerouti, Evangelia. (2002). From mental strain to burnout. European Journal of Work and Organizational Psychology, Vol. 11 (4), 423-442. Devi Winja Susanti dan Faridah Ainur Rohmah. (2011). Efektivitas Musik Klasik dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Slivar, Branko. (2001). The Syndrome of Burnout, Self-image, and Anxiety with Grammar School Students. Journal of Horizons of Psychology, Vol. 10 (2), 21-32. Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Suwarjo, dkk. (2015). Model Bimbingan Pengembangan Kompetensi Pribadi Sosial Bagi Siswa SMA yang Mengalami Kejenuhan (Burnout) Belajar. Jurnal Laporan Kemajuan Pelaksanaan Penelitian