efektivitas musik klasik (mozart)

advertisement
Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 1
EFEKTIVITAS MUSIK KLASIK (MOZART) UNTUK MENURUNKAN
KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 4 YOGYAKARTA
EFFECTIVENESS OF CLASSICAL MUSIC (MOZART) TO DECREASE THE BURNOUT OF
ACADEMIC IN SMAN 4 YOGYAKARTA SECOND GRADE STUDENTS.
Oleh:Novian Gangga Kurniawan, bimbingan dan konseling, fakultas ilmu pendidikan, universitas negeri yogyakarta.
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas musik klasik (efek mozart) terhadap penurunan tingkat
kejenuhan (burnout) belajar pada siswa kelas XI di SMA Negeri 4 Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuantitatif, jenis penelitian kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yang melibatkan 2 kelas dari kelas XI sebagai
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kejenuhan (burnout) belajar siswa yaitu instrumen skala kejenuhan (burnout) belajar dengan model guttman.
Validitas dan reliabilitas instrumen sudah dibakukan, yakni sebesar 0,765 per item untuk validitas dan Rxx=0,862
untuk reliabilitas. Analisis data menggunakan uji wilcoxon dan uji mann-whitney. Hasil uji wilcoxon menunjukan
ada penurunan skor yang signifikan antara pretest dan posttest pada kelompok eksperimen dengan p=0,011 dimana
p<0,05. Hasil uji mann-whitney menunjukkan bahwa p=0,038 dimana p<0,05 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa musik klasik efektif untuk menurunkan tingkat kejenuhan (burnout) belajar pada siswa.
Kata kunci : musik klasik (efek mozart), kejenuhan (burnout) belajar.
Abstract
The main goal of this research is to find out effectiveness of classical music (mozart effect) to decrease the
burnout level of academic in SMA Negeri 4 Yogyakarta second grade students. This research use quantitative
approach with nonequivalent control group design. Purposive sampling is applied that involve two groups of second
grade students, one as experiment group and the other as control group. Data collecting in this research use
academic burnout scale instrument with guttman model. Validity and reliability value of the instrument are
standarized, the value of validity is 0,765 per item and the value of reliability is Rxx=0,862. Analysis of the data use
wilcoxon test and mann-whitney test. The results of wilcoxon test show significant decrease in scores between pretest
and posttest in the experimental group with p=0.011 where p<0.05. Mann-Whitney test results show that p= 0.038
where p<0.05. The results of both tests conclude that classical music is effective for decreasing academic burnout
level of students.
Keywords : classical music (mozart effect), learning burnout
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan gejala semesta
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan untuk dirinya,
(fenomena universal) dan berlangsung sepanjang
masyarakat,
bangsa
dan
hayat, di manapun ada manusia di situ pasti ada
membutuhkan
pendidikan (Dwi Siswoyo, dkk., 2011:1). UU No.
Pendidikan
20 tahun 2003 tentang Sisdiknas menjelaskan
kehidupan yang sangat penting, peran dalam
bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
usaha membina dan membentuk manusia yang
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
berkualitas.
pendidikan
merupakan
negara.
Manusia
dalam
hidupnya.
salah
satu
aspek
proses pembelajaran agar siswa secara aktif untuk
UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kemampuan
dan
membentuk
watak
serta
2 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
tekanan sosial yang bersumber dari teman-teman
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
sebaya siswa. Tekanan akan mengakibatkan stres
berkembangnya potensi siswa agar menjadi
yang dialami oleh siswa selanjutnya akan
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
berpengaruh pada fisik dan aspek psikologisnya
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
yang akan mengakibatkan terganggunya proses
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
belajar. Stres yang dialami siswa selanjutnya akan
warga negara yang demokratis serta bertanggung
berpengaruh pada fisik dan aspek psikologisnya
jawab. Kegiatan belajar mengajar merupakan hal
yang akan mengakibatkan terganggunya proses
yang
proses
belajarnya. Stres yang tidak dapat dikelola secara
pendidikan. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan
baik dapat menyebabkan kejenuhan. Hal tersebut
pendidikan bergantung pada bagaimana proses
diperkuat dengan pendapat Slivar (2001:23) yang
pembelajaran itu berlangsung.
menyatakan bahwa stres yang berkepanjangan
pokok
dalam
keseluruhan
Pada hakekatnya pembelajaran adalah
suatu konsep dari dua dimensi kegiatan (belajar
akan
menyebabkan
seseorang
mengalami
kejenuhan saat belajar.
dan mengajar) yang harus direncanakan dan
Pines dan Aronson (Slivar, 2001:22)
diaktualisasikan, serta diarahkan pada pencapaian
menyatakan bahwa istilah burnout didefinisikan
tujuan atau penguasaan sejumlah kompetensi dan
sebagai keadaan kelelahan fisik, mental dan
indikatornya sebagai gambaran hasil belajar
emosional yang dihasilkan dari keterlibatan
(Abdul Majid, 2013:5). Proses pembelajaran
jangka panjang dengan orang-orang dalam situasi
tidak terlepas dari interaksi unsur subyek atau
yang menuntut. Sejalan dengan pemikiran
pihak-pihak
tersebut
Muhadjir
sebagai
(Dwi
aktor
Siswoyo,
penting.
dkk.,
Noeng
2011:95)
Freudenberger
menyatakan
bahwa
burnout dalam hal ini dikarenakan adanya
menyebutkan aktor-aktor penting itu disebut
kelelahan
sebagai subyek penerima di satu pihak dan
komitmen oleh kegiatan yang rutin dilakukan
subyek pemberi di pihak yang lain dalam suatu
oleh individu (Engelbrecht, 2006:26). Richter &
interaksi pendidikan. Berdasarkan pemaparan di
Hacker (Demerouti, 2002:426) menyisipkan
atas maka subyek pemberi dalam konteks ini
kelelahan kognitif selain kelelahan fisik dan
adalah guru dan subyek penerima adalah siswa.
kelahan emosi sebagai aspek dalam kejenuhan.
Siswa
berkewajiban
emosi,
kehilangan
motivasi
dan
menjaga
Peristiwa jenuh ini jika dialami seseorang
norma-norma untuk menjamin keberlangsungan
siswa yang sedang dalam proses belajar biasanya
proses dan keberhasilan pendidikan yang mana
akan merasa dirinya tidak dapat mencerna materi
akan menjadikan tekanan bagi siswa itu sendiri.
yang disampaikan oleh guru. Siswa yang merasa
Goldman dkk (Farida Aryani, 2012) berpendapat
dalam keadaan jenuh maka sistem akalnya tidak
bahwa tekanan akademik dapat bersumber dari
dapat berjalan dengan baik sehingga sulit untuk
guru, mata pelajaran, metode mengajar, strategi
menerima dan memproses informasi dengan baik
belajar, menghadapi ulangan/diskusi di kelas dan
(Muhibbin Syah, 2003:179). Hal ini akan
Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 3
mempengaruhi kemajuan belajar siswa dalam
19,88% terkategori rendah dan 6,02% terkategori
rentang waktu tertentu, bisa dalam satu minggu
sangat rendah. Dari data yang sama juga dapat
bahkan bisa dalam rentang waktu yang lama.
dilihat profil kejenuhan (burnout) belajar dilihat
Burnout dalam konteks akademik dapat disebut
dari masing-masing aspek pembentuknya, aspek
dengan istilah kejenuhan (burnout) belajar. Dari
kelelahan emosi 35,6% dari semua responden,
berebarapa
aspek
pendapat
diatas
maka
dapat
kelelahan
fisik
38,9%
dari
semua
disimpulkan bahwa kejenuhan (burnout) belajar
responden, aspek kelelahan kognitif 20% dari
adalah kondisi seseorang yang mengalami
semua responden dan aspek kehilangan motivasi
kelelahan
emosional,
24% dari semua responden
kehilangan
motivasi
fisik,
pada
kognitif
saat
dan
melakukan
aktivitas belajar.
Slivar (2001:22) menjelaskan bahwa ada
Pada setiap permasalahan juga terdapat
berbagai
cara
untuk
mengatasinya,
tidak
terkecuali dengan kejenuhan (burnout) belajar.
6 faktor yang lebih mengarah terhadap kejenuhan
Berikut
ini
adalah
(burnout) belajar di sekolah, yaitu: (1) Tuntutan
berdasarkan penelitian Suwarjo dkk, (2015) yang
tugas dari sekolah yang terlalu banyak sehingga
menemukan bahwa 47 % siswa mengatasi
siswa sering merasa terbebani. (2) Metode
kejenuhan belajarnya melalui strategi coping
pembelajaran yang tidak kreatif dan partisipasi
positif, sedang sisanya yakni 53% justru
siswa yang terbatas sehingga mebuat siswa cepat
melakukan
jenuh. (3) Kurangnya pemberian pujian atau
mengatasi kejenuhan (burnout) belajar.
strategi
data
strategi
coping
negatif
coping
dalam
penghargaan untuk pekerjaan yang dilakukan
Bertitik tolak dari masalah kejenuhan
dengan baik. Pujian atau penghargaan sangat
(burnout) belajar siswa dan strategi coping
penting untuk motivasi dan kemajuan bagi siswa.
negatif yang cenderung tinggi di SMA Kota
(4) Hubungan interpersonal kurang terjalin
Yogyakarta,
dengan baik, antara guru dan siswa maupun
merupakan kondisi serius yang dialami oleh
antara siswa dengan siswa. (5) Harapan atau
siswa, terutama pada proses pembelajaran di
tuntutan yang tinggi dari keluarga, banyak siswa
sekolah. Pada masalah ini bimbingan dan
hidup dalam ketakutan kegagalan, dan kritik atas
konseling memiliki peranan yang sangat penting
kurangnya keberhasilan. (6) Adanya kesenjangan
dalam membantu masalah yang sedang dihadapi
antara nilai dan norma yang ada di sekolah
oleh siswa. Kejenuhan (burnout) belajar termasuk
dengan aturan yang ada di rumah.
dalam bimbingan dan konseling bidang belajar.
kejenuhan
(burnout)
belajar
Penelitian terbaru tentang kejenuhan
Menurut Permendikbud No 111 tahun 2014
(burnout) belajar juga dilakukan Suwarjo dkk,
tentang Bimbingan dan Konseling, menyebutkan
(2015) pada siswa kelas XI SMA di Kota
bahwa salah satu tujuan bimbingan dan konseling
Yogyakarta yang menemukan bahwa sebanyak
belajar adalah membantu siswa untuk menyadari
8,03% terkategori sangat tinggi, 25,30% siswa
potensi diri dalam aspek belajar dan memahami
tergategori tinggi, 40,76% terkategori sedang,
berbagai
hambatan
belajar.
Siswa
yang
4 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016
mengalami
kejenuhan
(burnout)
belajar
memerlukan penanganan dengan segera karena
daerah-daerah kreatif dan motivatif dalam otak
sehingga dapat menggugah daya konsentrasi.
dapat menimbulkan penurunan prestasi belajar
pada
siswa.
yang
intervensi musik klasik yang akan berpengaruh
belajar
terhadap penurunan tingkat kejenuhan (burnout)
merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam
belajar pada kalangan siswa, sehingga tidak
menangani permasalahan belajar.
berdampak negatif dan mampu membantu
mengalami
Bantuan
kejenuhan
kepada
siswa
Dari uraian di atas, diharapkan adanya
(burnout)
Untuk menanggapi fenomena tersebut
berkembangan siswa di bidang akademik.
maka banyak strategi coping yang dilakukan
METODE PENELITIAN
untuk mengurangi atau menurunkan tingkat
Pendekatan Penelitian
kejenuhan (burnout) belajar siswa. Salah satu
Penelitian ini menggunakan pendekatan
cara adalah melalui media musik sebagai model
kuantitatif, jenis penelitian kuasi eksperimen
untuk menurunkan tingkat kejenuhan (burnout)
dengan desain nonequivalent control group
belajar. Jamalus (Moh. Muttaqin dan Kustap,
design. Pada desain ini terdapat dua kelompok
2008:15) berpendapat bahwa musik adalah karya
yang dipilih tidak secara acak kemudian diberi
seni bunyi berbentuk lagu atau komposisi musik
pretest
yang mengungkapkan pikiran dan perasaan
kelompok
dan
penciptanya melalui unsur-unsur musik yaitu
pengaruh
pemberian
irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu
(2007:97).
untuk
mengetahui
posttest
dan ekspresi sebagai satu kesatuan. Disamping
Kelompok
sebagai hiburan musik diyakini dapat membantu
eksperimen
menurunkan tingkat stres, gelisah, peningkatan
Kelompok kontrol
keadaan
untuk
mengetahui
perlakuan
Q1
Q1
awal
X
Sugiyono
Q2
Q2
kecerdasan manusia, mencegah kehilangan daya
Gambar 1. Bentuk desain nonequivalent control
ingat, dan meningkatkan motivasi seseorang
group design
(Moh. Muttaqin dan Kustap, 2008:5).
Variabel Peneletian
Salah satu aliran musik adalah musik
Terdapat dua variabel dalam penelitian
klasik, terdapat seorang komponis yang terkenal
ini, yaitu variabel independen dan variabel
tentang karyanya dari beberapa komponis musik
dependen. Variabel independen adalah musik
klasik pada zamannya yaitu Wolfgang Amadeus
klasik (efek mozart) dan kejenuhan (burnout)
Mozart. Menurut Campbell (Iis Suwanti, 2011)
belajar sebagai variabel dependen.
musik karya Mozart memiliki kemurnian dan
Tempat dan Waktu Penelitian
kesederhanaan serta memiliki nilai seni yang
Setting penelitian merupakan tempat
tinggi. Selain itu, musik mozart memiliki irama,
dimana penelitian tersebut akan dilakukan.
melodi dan frekuensi-frekuensi tinggi, sehingga
Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA N 4
mampu merangsang dan memberi daya kepada
Yogyakarta yang terletak pada Jalan Magelang,
Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 5
Karangwaru
Lor,
Kecamatan
Tegalrejo,
diberikan skala kejenuhan (burnout) belajar
Yogyakarta.
kembali sebagai posttest. Data yang terkumpul
Subyek Penelitian
akan dilakukan uji homogenitas sebagai uji
Populasi dalam penelitian ini adalah 258
prasyarat serta di uji hipotesis dengan uji
siswa kelas XI SMA N 4 Yogyakarta. Teknik
wilcoxon dan uji man-whitney untuk dilihat
pengambilan
efektivitas musik klasik (efek mozart) terhadap
sampel
menggunakan
teknik
purposive sampling. Teknik purposive sampling
penurunan tingkat kejenuhan belajar siswa.
digunakan
Teknik Analisis Data
karena
penelitian
ini
mengacu
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Metode analisis data yang digunakan
Suwarjo dkk., (2015). Purposive sampling
dalam
merupakan
nonparametrik dengan
pengambilan
subyek
bukan
penelitian
ini
uji
uji
statistik
wilcoxon untuk
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi
menganalisis
didasarkan
tertentu
berpasangan dari dua data apakah berbeda atau
(Suharsimi Arikunto, 2013:183). Tujuannya
tidak serta uji mann-whitney digunakan untuk
menentukan subyek yang termasuk di dalam
digunakan untuk menguji perbedaan dua sampel
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
yang tidak berhubungan atau berpasangan satu
Berdasarkan data penelitian sebelumnya maka
sama lainnya.
ditetapkan kelas XI IPA 4 sebagai kelompok
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
atas
adanya
tujuan
eksperimen dan XI IPA 3 sebagai kelompok
hasil-hasil
adalah
pengamatan
yang
Peneliti mendeskripsikan data pretest dan
kontrol.
posttest subyek penelitian untuk melihat rerata
Teknik Pengumpulan Data
skor kejenuhan (burnout) belajar yang diperoleh
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan
pada saat pretest. Di bawah ini merupakan tabel
data menggunakan skala kejenuhan (burnout)
perbandingan rerata skor pretest dan posttest pada
belajar
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
yang
mengadaptasi
MBI
(Maslach
Burnout Inventory). Nilai rata-rata validitas
Kelompok
Pretest
Posttest
instrumen yakni sebesar 0,765 per item dan
Eksperimen
28,00
19,90
Koefisien
Kontrol
26,67
27,34
reliabiltas
skala
tersebut
adalah
Rxx=0,862.
Tabel 1. Perbandingan skor pretest dan posttest
Prosedur
antara kelompok eksperimen dan kelompok
Subyek
penelitian
mengisi
identitas
kontrol
singkat kemudian mengisi skala kejenuhan
Berdasarkan dari tabel diatas maka dapat
(burnout) belajar yang digunakan untuk pretest.
dilihat selisih skor pretest dan posttest pada
Kemudian diberikan perlakuan sebanyak dua kali
kelompok eksperimen adalah 8,1. Selisih skor
dengan lagu yang digunakan adalah“Sonata for
pretest dan posttest pada kelompok kontrol
Two Pianos in D Major” dan Simponi No.40 G
adalah 0,67. Pengujian hipotesis pada penelitian
Minor. Setelah diberi perlakuan maka akan
ini
menggunakan
statistik
nonparametrik.
6 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016
Penggunaan statistik nonparametrik didasari
antara pretest dan posttest yang diberikan pada
dengan tidak terpenuhinya syarat random, sebab
kelompok eksperimen.
penggunaan teknik sampling yang digunakan
Musik klasik (efek mozart) memang
adalah purposive sampling yang menentukan
memberikan pengaruh positif bagi subyek pada
subyek tidak secara acak dan jumlah subyek yang
kelompok
kecil (n<30). Distribusi skor keduapuluh subyek
perlakuan maupun setelah mereka menerapkan
adalah normal,walaupun nonparametrik bisa
secara individu. Musik klasik (efek mozart)
mengabaikan uji normalitas akan tetapi akan
mempunyai
lebih baik jika dilihat data berdistribusi normal
kejenuhan (burnout) belajar, antara lain musik
atau tidak.
sebagai hiburan atau relaksasi (mendamaikan
eksperimen
manfaat
selama
dan
fungsi
pemberian
terhadap
Pada pretest ini terdapat siswa yang
hati, memberikan rasa santai dan nyaman), terapi
mengalami tingkat kejenuhan belajar kategori
kesehatan (mereduksi kelelahan fisik, denyut
sedang sebanyak 9% siswa dan 91% siswa
jantung), peningkatan kecerdasan (keterkaitan
kategori rendah pada kelompok eksperimen
dengan peningkatan kognitif seseorang), ekspresi
sedangkan pada kelompok kontrol terdapat 100%
emosional
siswa
kejenuhan
gambaran kepribadian (dapat meningkatkan
(burnout) belajar rendah. Berawal dari data
motivasi sesorang ketika merasa lelah), dan
tersebut maka diberikan perlakuan terhadap
peningkatan konsentrasi dimana manfaat diatas
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
berkaitan dengan kejenuhan dan
tidak diberikan perlakuan apapun.
pembentuk kejenuhan (burnout) belajar (Djohan,
yang
Posttest
mengalami
tingkat
kelompok
eksperimen
(mengontrol
perasaan
emosi),
indikator
2016; Moh. Muttaqin dan Kustap, 2008:17)
menunjukkan bahwa terdapat penurunan tingkat
Musik karya Mozart memiliki tempo yang
kejenuhan (burnout) belajar pada kelompok
lambat, seperti yang disampaikan oleh Jenskins
eksperimen yakni 36% siswa mengalami tingkat
(Abdillah dan Saleh, 2010:26) Sonata for Two
kejenuhan (burnout) belajar rendah dan 64%
Pianos in D Major merupakan salah satu karya
siswa mengalami tingkat kejenuhan (burnout)
Mozart yang mempunyai karakter yang lambat.
belajar sangat rendah. Hasil uji statistik juga
Djohan
menunjukkan bahwa terjadi perubahan rerata
berpendapat bahwa musik dengan tempo lambat
antara pretest dan posttest. Terdapat penurunan
memiliki dampak positif. Seseorang yang berada
8,1 angka pada kelompok eksperimen, dari 28,00
pada kondisi seimbang akan lebih mudah dalam
menjadi 19,90. Hasil uji wilcoxom untuk
mengakses pikiran dan pemahaman. Kondisi
kelompok eksperimen menunjukkan nilai sig
seimbang tersebut terjadi ketika semua fungsi
adalah 0,011 yang mana kurang dari taraf
fisik seseorang sedang melambat. Musik dengan
kesalahan 5% (0,05) sehingga dapat disimpulkan
tempo ini mampu memperlambat detak jantung
bahwa terdapat perbedaan hasil yang signifikan
yang bergerak cepat sehingga hal tersebut juga
(Devi
dan
Faridah,
2011:139)
dapat dirasakan oleh siswa. Satiadarma dan
Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 7
Campbell (Ade Primadita, 2012) menjelaskan
dapat membuat seseorang dari kondisi beta
bahwa intervensi dengan musik klasik berdampak
(terjaga) menjadi ke kondisi alfa (mediatif),
secara fisik dapat mempengaruhi aktivitas sistem
sedangkan yang bersangkutan tetap sadar dan
saraf otonom tubuh, munculnya beberapa respon
terjaga. Musik yang didengar akan menggetarkan
yang bersifat spontan dan tidak terkontrol,
saraf yang ada di dalam otak dan memicu emosi
misalnya mengetukkan jari. Musik klasik juga
serta sensasi fisik, seperti rasa tenang, takut,
dapat mempengaruhi pernafasan, denyut jantung,
gembira atau sedih.
denyut
nadi,
tekanan
darah,
mengurangi
Alfred
Tomatis
2016:127)
tersendiri
mengenai
ketegangan otot dan memperbaiki gerak dan
mempunyai
kordinasi tubuh, meningkatkan produktivitas
hubungan antara musik dan aspek kognitif
suhu tubuh, serta mengatur hormon-hormon yang
menyatakan bahwa musik adalah salah satu
berkaitan dengan stres.
media
Musik
juga
untuk
menyembuhkan
disfungsi
terhadap
audio-logis dan neurologis serta memfasilitasi
kognitif, Jenskins (Abdillah dan Saleh, 2010:26)
fungsi tertinggi (higher brain function) dari otak.
musik klasik dengan tempo lambat dapat
Senada dengan hal tersebut Devi dan Faridah
meningkatkan gelombang otak alpha sehingga
(2011:138) setiap musik klasik menggambarkan
mampu membuat seseorang menjadi rileks.
bahwa musik klasik memberikan efek yang
Musik
klasik
membawa
otak
pada
positif bagi subyek, yaitu merasakan tenang dan
Gelombang
itu
akan
dapat berpikir jernih saat belajar menggunakan
menstimulus serabut-serabut neuron korteks
musik klasik. Mereka tidak lagi merasakan
hingga bekerja maksimal. Selain itu gelombang
jantung berdebar kencang dan justru lebih fokus
ini mampu membuat seseorang menjadi rileks
saat belajar.
gelombang
akan
mempengaruhi
pendapat
(Djohan,
alpha.
sehingga akan lebih mudah dalam menerima
Secara emosi, Paget (Devi dan Faridah,
informasi. Musik Mozart berpengaruh dapat
2011:138) menyatakan bahwa efek musik yang
memperlambat dan menyeimbangkan otak selain
dapat terasa pada tubuh dan pikiran manusia
itu musik mozart yang lembut dan seimbang
adalah
antara beat, ritme serta harmoninya dapat
seseorang, ditandai dengan berpengaruh pada
memodifikasi gelombang otak. Proses musik
detak jantung, metabolisme, penurunan level
yang didengar akan menggetarkan saraf yang ada
stres, berkurangnya kelelahan, serta kreativitas
didalam kepala untuk memicu emosi. Gelombang
seseorang.
beta di otak dengan sinyal 14-20 gelombang per
pemunculan
Terkait
dengan
karakter
dan
keaspek
emosi
kehilangan
detik akan diubah menjadi gelombang alpha atau
motivasi, menurut Merrit (Devi dan Faridah,
sekitar 8-13 gelombang per detik, gelombang ini
2011:139)
membuat seseorang menjadi rileks.
mengenai manfaat musik, yaitu sebagai sarana
mempunyai
pendapat
tersendiri
Hal senada juga disampaikan oleh Djohan
refreshing dan motivasi. Musik dipandang dapat
(2016:243) yang menyebutkan bahwa musik
menenangkan pikiran seseorang yang sedang
8 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016
dalam keadaan kacau atau jenuh dan dapat
kelelahan fisik, kelelahan kognitif dan kehilangan
membangkitkan semangat maupun motivasi
motivasi.
seseorang dalam suatu kegiatan. Campbell
Pada kelompok eksperimen ini terlihat
(2001:32) mempunyai pemikiran yang sama
dari skala kejenuhan (burnout) belajar bahwa
bahwa irama, melodi, dan frekuensi tinggi karya
siswa yang mengalami kejenuhan belajar ditandai
Mozart
dengan bimbang bila indeks prestasi rendah pada
merangsang
dan
membangkitkan
wilayah-wilayah kreatif dan motivasi.
semester
Selain bagian-bagian yang identik dengan
yang
sedang
dijalani,
tugas-tugas pelajaran yang dibuat tidak sesuai
proses belajar secara umum, Djohan (2016:140)
dengan
berpendapat bahwa musik juga memiliki dimensi
tugas-tugas
kreatif, dimana dalam musik memiliki analogi
melakukan aktivitas di luar belajar.
melalui presepsi, visual, auditori, antisipasi,
induktif-deduktif,
memori,
konsentrasi
khawatir
harapan
guru,
pelajaran,
sering
dan
lebih
menunda
banyak
Hasil posttest menunjukkan bahwa dari
dan
100% siswa yang mengalami tingkat kejenuhan
logika. Dalam musik juga dapat dibedakan serta
(burnout) belajar rendah pada kelompok kontrol,
dipelajari
terdapat 22% siswa mengalami kenaikan pada
cempat-lambat,
keras-lembut
yang
berguna
rendah-tinggi,
melatik
tingkat kejenuhan (burnout) belajar sedang, 67%
kepekaan sensori seseorang terhadap stimuli
siswa tetap pada tingkat kejenuhan (burnout)
lingkungan. Selain itu, musik juga sebagai alat
belajar rendah dan 11% siswa turun pada tingkat
untuk
kejenuhan (burnout) belajar sangat rendah. Hasil
meningkatkan
untuk
dan
perkembangan
kemampuan
perkembangan
aspek
membantu
pribadi,
seperti
statistik menunjukan bahwa rerata pretest adalah
kognitif,
26.67 meningkat menjadi 27.34 pada posttest
penalaran, intelegensi, kreativitas, membaca,
sehingga didapat kenaikan skor sebesar 0,67.
bahasa, sosial, perilaku, dan interaksi sosial.
Hasil uji wilcoxon untuk kelompok kontrol
Selain itu Djohan (2016:139) bahwa musik akan
menunjukan bahwa nilai sig adalah 0,725 yang
membantu
lebih dari taraf kesalahan 5% (0,05) sehingga
kompetensi
pembentukan komunikasi
verbal
maupun nonverbal sehingga dapat mendukung
dapat
usaha belajar yang optimal.
perbedaan hasil yang signifikan antara pretest dan
Berdasarkan beberapa kajian teori tentang
disimpulkan
bahwa
tidak
terdapat
posttest yang diberikan pada kelompok kontrol.
musik klasik (efek mozart) dipercaya dapat
Pada kelompok kontrol tidak terdapat
menenangkan pikiran siswa ketika mengalami
perbedaan karena pada kelompok ini tidak diberi
kejenuhan (burnout) belajar. Hasilnya secara
perlakuan sehingga tidak ada yang menstimulasi
empiris terbukti bahwa musik klasik (efek
untuk mereduksi terhadap aspek pembentuk
mozart) sangat berpengaruh dan berhubungan
kejenuhan (burnout) belajar. Walaupun tidak ada
secara teoritis untuk mereduksi terhadap semua
perbedaan yang signifikan namun terdapat
aspek yang membentuk kejenuhan (burnout)
fluktuasi terkait kenaikan maupun penurunan
belajar siswa, antara lain aspek kelelahan emosi,
terhadap tingkat kejenuhan (burnout) belajar, hal
Efektivitas Musik Klasik.... (Novian Gangga Kurniawan) 9
ini diduga karena adanya faktor-faktor yang
Berdasarkan pemaparan hasil penelitian
muncul dan mempengaruhi siswa ketika jeda
yang sudah dilakukan maka terdapat perbedaan
waktu antara pretest dan posttest.
hasil sebelum dan sesudah perlakuan yang
Tidak
berbeda
kelompok
diberikan pada kelompok eksperimen serta tidak
eksperimen, pada kelompok kontrol juga terlihat
terdapat perbedaan hasil sebelum dan sesudah
bahwa siswa yang mengalami kejenuhan belajar
perlakuan yang diberikan pada kelompok kontrol.
ditandai dengan bimbang bila indeks prestasi
Bertolak dari dua pernyataan tersebut maka
rendah pada semester yang sedang dijalani,
dilakukan uji independen untuk mengetahui
khawatir tugas-tugas pelajaran yang dibuat tidak
perbedaan antara kelompok eksperimen dan
sesuai dengan harapan guru, sering menunda
kelompok kontrol pasca perlakuan. Hasil uji
tugas-tugas
independen menunjukkan bahwa nilai p=0,038
pelajaran,
dengan
dan
lebih
banyak
melakukan aktivitas di luar belajar.
dimana p<0,05. Dalam hal ini musik klasik (efek
Untuk menguji hipotesis maka dilakukan
mozart) berpengaruh positif terhadap penurunan
uji independen untuk mengetahui perbedaan
tingkat kejenuhan (burnout) belajar pada siswa
antara
kelas XI di SMA Negeri 4 Yogyakarta.
pretest
kelompok
eksperimen
dan
kelompok kontrol, serta posttest pada kelompok
eksperimen
dan
kelompok
kontrol.
SARAN
Uji
Dalam penelitian ini banyak keterbatasan
independen menggunakan uji mann-whitney,
yang terjadi, sehingga terdapat beberapa saran
dimana hasil menunjukkan nilai signifikansi yang
yang akan disampaikan tentang beberapa hal,
dihasilkan sebesar 0,941 dimana lebih besar dari
diantaranya :
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak
1. Bagi Guru BK maupun Guru Mata Pelajaran
terdapat perbedaan antara tingkat kejenuhan
Guru
(burnout) belajar kelompok eksperimen dengan
maupun
kelompok kontrol sebelum perlakuan. Hasil uji
memberikan materi harus memperhatikan
independen sesudah perlakuan diperoleh nilai
aspek kognitif, emosi, fisik dan motivasi
signifikansi yang dihasilkan sebesar 0,038
pada siswa. Apa bila gejala kejenuhan
dimana nilai tersebut lebih kecil dari signifikannsi
(burnout) belajar mulai terlihat maka dapat
5% atau 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
diterapkan pemutaran musik, dan salah satu
terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat
musik yang dapat digunakan adalah karya
kejenuhan
Mozart.
(burnout)
belajar
kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol setelah
BK dalam memberikan layanan
guru
mata
pelajaran
dalam
2. Bagi siswa
perlakuan. Bertolak dari hasil tersebut maka
Siswa dapat melakukan perlakuan dengan
kelompok yang diberi perlakuan dengan musik
mendengarkan musik klasik (efek mozart)
klasik (efek mozart) dapat dikatakan efektif dari
secara
pada kelompok yang tidak diberi perlakuan.
mengerjakan
KESIMPULAN
menggunakan
individual
saat
tugas,
belajar
baik
speaker
atau
diputar
ataupun
10 Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 7 Tahun ke-5 2016
menggunakan headset. Hal ini bisa sebagai
tindakan pencegahan (preventif) maupun
penyembuhan (kuratif) secara mandiri.
Djohan. (2016). Psikologi Musik. Yogyakarta:
Galangpress.
3. Bagi peneliti selanjutnya
a. Untuk penelitian selanjutnya hendaknya
mempertimbangkan ruangan. Karena
ruangan yang tenang tidak akan ada
gangguan suara dari lingkungan sekitar
sehingga
siswa
bisa
lebih
Menurunkan Kecemaan Matematika (Math
Anxiety) Pada Siswa Kelas XI. Jurnal
Humanitas, Vol. 8 (2).
fokus
terhadap suara musik yang sedang
mereka dengarkan.
b. Penelitian selanjutnya akan lebih baik
jika dalam pengambilan data juga
menggunakan metode observasi, karena
kejenuhan (burnout) belajar merupakan
suatu hal yang abstrak dan tidak cukup
diukur dengan angka atau statistik saja.
Dwi Siswoyo, dkk. (2011). Ilmu Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press..
Engelbrecht, Sunniva. (2006). Motivation and
Burnout in Human Service Work The Case
of Midwifery in Denmark. Thesis National
Institute of Occupational Health (NIOH).
Farida Aryani. (2012). Stres Inoclution Training
(SIT): Solusi Efektif Mengelola Stres Belajar
Menuju Generasi Unggul dan Berkarakter.
Jurnal Konvensi Nasional Pendidikan
Indonesia VII.
Iis Suwanti. (2011). Pengaruh Musik Klasik
(Mozart) Terhadap Daya Perubahan
Konsentrasi Anak Autis di SLB Aisiyah 08
Mojokerto. Jurnal Keperawatan, Vol. 1 (3).
DAFTAR PUSTAKA
Muhibbin Syah. (2003). Psikologi Belajar.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Abdillah dan Saleh. (2010). Pengaruh Musik
Mozart terhadap Tingkat Kecemasan Pasien
Dokter Gigi. Jurnal Kedokteran Gigi, Vol.
101, 22-28.
Moh. Muttaqin dan Kustap. (2008). Musik
Klasik: Pengantar Musikologi untuk SMK.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen
Pendidikan Nasional.
Abdul Majid. (2013). Strategi Pembelajaran.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
No. 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan
Konseling
Adhe Primadita. (2012). Efektivitas Intervensi
Terapi Musik Klasik Terhadap Stress dalam
Menyusun Skripsi Pada Mahasiswa PSIK
UNDIP Semarang. Jurnal PSIK FK UNDIP
Semarang.
Campbell,
Don.
(2001).
Efek
Mozart
Memanfaatkan kekuatan Musik untuk
Mempertajam
Pikiran,
Meningkatkan
Kreativitas, dan Menyehatkan Tubuh.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Demerouti, Evangelia. (2002). From mental
strain to burnout. European Journal of Work
and Organizational Psychology, Vol. 11 (4),
423-442.
Devi Winja Susanti dan Faridah Ainur Rohmah.
(2011). Efektivitas Musik Klasik dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Slivar, Branko. (2001). The Syndrome of
Burnout, Self-image, and Anxiety with
Grammar School Students. Journal of
Horizons of Psychology, Vol. 10 (2), 21-32.
Suharsimi Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian
: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Suwarjo, dkk. (2015). Model Bimbingan
Pengembangan Kompetensi Pribadi Sosial
Bagi Siswa SMA yang Mengalami
Kejenuhan (Burnout) Belajar. Jurnal
Laporan Kemajuan Pelaksanaan Penelitian
Download