Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014 9

advertisement
PEMERINTAH KOTA MATARAM
BAB I
PENDAHULUAN
Negara Kesatuan Republik Indonesia menyelenggarakan pemerintahan negara dan
pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat adil, makmur dan merata berdasarkan
Pancasila dan UUD RI Tahun 1945. Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan,
Negara Kesatuan RI dibagi atas daerah-daerah provinsi, dan daerah
provinsi terdiri atas kabupaten dan kota. Tiap-tiap daerah tersebut mempunyai hak dan
kewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya, termasuk pengelolaan
keuangannya.
Sesuai dengan amanat UU No. 17 Tahun 2003 dan UU No. 33 Tahun 2004 dalam
rangka penyelenggaraan fungsi pemerintahan, serta PP No. 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, yang kemudian dijabarkan dengan Peraturan Walikota
Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan
Daerah Kota Mataram, yang diubah dengan Peraturan Walikota Nomor 48/PERT/2008
Tahun 2008 tentang perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun
2007 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram.
Berdasarkan ketentuan tersebut, Pemerintah Kota Mataram selaku entitas akuntansi
menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, aset, utang dan ekuitas dana serta
menyiapkan Laporan Keuangan sehubungan dengan pertanggungjawaban Pelaksanaan
APBD Tahun Anggaran 2014.
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram ini merupakan laporan yang
mencakup seluruh aspek keuangan yang dikelola oleh Pemerintah Kota Mataram. Laporan
Keuangan ini terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas dan
Catatan atas Laporan Keuangan, yang disusun secara desentralisasi dan berjenjang dimulai
dari tingkat satuan kerja sampai dengan tingkat Pemerintah Kota Mataram, yang
dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Mataram sebagai
satuan kerja yang bertugas untuk mengkonsolidasi laporan keuangan dari setiap entitas
akuntansi yang ada di Pemerintah Kota Mataram.
Jumlah dana yang dikelola oleh Pemerintah Kota Mataram untuk Tahun Anggaran
2014 adalah senilai Rp1.195.259.809.961,18. Dana ini bersumber dari Pendapatan Daerah
yang dianggarkan senilai Rp1.055.390.821.016,67 dan Penerimaan Pembiayaan Daerah
senilai Rp139.868.988.944,51. Jumlah dana tersebut kemudian dianggarkan untuk Belanja
Daerah senilai Rp1.177.199.809.961,18 dan Pengeluaran Pembiayaan senilai
Rp18.060.000.000,00.
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 disusun
dengan maksud untuk memenuhi tanggung jawab konstitusi sesuai dengan ketentuan
UU No. 17/2003, UU No. 33/2004, PP No 58/2005, PP No. 08/2006 , PP No. 71/2010
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
9
dan Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram, yang diubah dengan
Peraturan Walikota Nomor 48/PERT/2008 Tahun 2008 tentang perubahan atas
Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan Prosedur
Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram. Tujuan pelaporan keuangan ini adalah
untuk menyajikan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan dan untuk
menunjukkan akuntabilitas publik dengan:
a. Menyediakan informasi keuangan secara komprehensif yang berguna bagi
perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah daerah serta meningkatkan
efektivitas pengendalian atas seluruh aset, kewajiban dan ekuitas dana;
b. Menyediakan informasi keuangan yang transparan kepada masyarakat dalam
rangka mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang baik;
c. Menyediakan informasi mengenai ketaatan realisasi terhadap anggarannya;
d. Menyediakan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kemampuan
Pemerintah Kota Mataram dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, laporan keuangan menyediakan informasi
mengenai pendapatan, belanja, aset, kewajiban, dan ekuitas dana Pemerintah Kota
Mataram selaku entitas akuntansi.
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Pelaporan keuangan Pemerintah Kota Mataram diselenggarakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang mengatur keuangan pemerintah, antara lain:
a. Undang - Undang Dasar Tahun 1945 Pasal 5 ayat (2);
b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286), mengamanatkan bahwa
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD berupa Laporan Keuangan yang
terdiri dari Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan
Atas Laporan Keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP);
c. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor
66, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4400);
e. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438);
f. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RI Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 5587);
g. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran
Negara RI Tahun 2005 Nomor 4578);
h. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan.;
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
10
Pengelolaan Keuangan Daerah;
j. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri
Dalam Negeri No 21 Tahun 2011 tentang Perubahan pertama dan kedua atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
k. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008 tentang pembentukan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota
Mataram Tahun 2008 No.3 Seri D) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terkahir dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 5 Tahun 2008
tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram
(Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 1 Seri D);
l. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2009
Nomor 1 Seri E) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 6 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota
Mataram Nomor 2 Tahun 2009 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2014 Nomor 6 Seri E).
m. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 tahun 2013 tanggal 16 Desember
Tahun 2013 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
n. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 9 tahun 2014 tanggal 16 Agustus 2014
tentang perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.
o. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari
Perangkat Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun
2011, Nomor 2, Seri D) Sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah
Kota Mataram Nomor 9 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah
Kota Mataram Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat
Daerah Kota Mataram (Lembaran Daerah Kota Mataram Tahun 2013, Nomor
2, Seri D);
p. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Kelas B Kota Mataram (Lembaran
Daerah Kota Mataram Tahun 2013 Nomor 3 Seri D);
q. Peraturan Walikota Mataram Nomor 1b/PERT/2007 tentang Kebijakan
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram;
r. Peraturan Walikota Nomor 48/PERT/2008 Tahun 2008 tentang perubahan atas
Peraturan Walikota Nomor 1a/PERT/2007 Tahun 2007 tentang Sistem dan
Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Mataram.
1.3 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran dan
Neraca serta Laporan Arus Kas. Termasuk pula dalam Catatan atas Laporan
Keuangan adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan
lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan. Catatan
atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram tahun 2014 disusun dengan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
11
sistematika sebagai berikut:
Bab I
Pendahuluan, menjelaskan tentang maksud dan tujuan penyusunan Laporan
Keuangan, Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan dan
Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan.
Bab II
Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja
APBD, menjelaskan tentang Ekonomi Makro dan Kebijakan Keuangan.
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan, menjelaskan ikhtisar realisasi
pencapaian target kinerja keuangan, hambatan dan kendala yang ada dalam
pencapaian target yang telah ditetapkan.
Bab IV Kebijakan Akuntansi, menjelaskan entitas pelaporan keuangan, basis
akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan dan basis
pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan.
Bab V
Penjelasan Pos-pos Laporan Keuangan, merinci dan menjelaskan masingmasing pos-pos pelaporan keuangan mengenai komponen pendapatan,
belanja, pembiayaan, aset, kewajiban, ekuitas dana dan komponenkomponen laporan arus kas.
Bab VI Penutup
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
12
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN KINERJA APBD SKPD
2.1 Gambaran Umum Daerah
Letak Geografis dan Luas Wilayah
Kota Mataram terletak di ujung bagian barat Pulau Lombok yaitu pada titik
koordinat 116o04’ - 116o10’ Bujur Timur dan 08o33’ - 08o38’ Lintang Selatan, dengan
batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara
: Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Batulayar dan
Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat.
- Sebelah Timur
: Kecamatan Narmada dan Kecamatan Lingsar Kabupaten
Lombok Barat.
- Sebelah Selatan
: Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat.
- Sebelah Barat
: Selat Lombok.
Luas wilayah Kota Mataram 61,30 km2 (6.130 ha) atau 0,30% dari luas Provinsi
Nusa Tenggara Barat (20.153,15 km2), menjadikan Kota Mataram sebagai wilayah
terkecil dari kabupaten/kota yang ada.
Kota Mataram
Gambar 2.1. Letak Geografis Kota Mataram di Provinsi NTB
Bila dirinci menurut luas kecamatan, maka Kecamatan Selaparang merupakan
kecamatan terluas yaitu 1.077 ha atau 17,57% dan Kecamatan Ampenan memiliki
luas terkecil yaitu 946,00 ha atau 15,43% sebagaimana pada gambar berikut:
Gambar 2.2.
Persentase
Luas
Wilayah
Menurut
Kecamatan di Kota Mataram Tahun 2014
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
13
Secara administrasi Kota Mataram dibagi menjadi 6 wilayah Kecamatan, 50
Kelurahan dan 321 Lingkungan. Kecamatan Cakranegara memiliki jumlah wilayah
lingkungan terbanyak yaitu 72 lingkungan yang tersebar di 10 kelurahan, sedangkan
Kecamatan Sekarbela memiliki jumlah wilayah lingkungan terkecil yaitu 34
lingkungan yang tersebar di 5 kelurahan, jelasnya diuraikan pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Luas Wilayah, Jumlah Kelurahan dan Lingkungan Menurut Kecamatan
di Kota Mataram Tahun 2014
No.
Kecamatan
Luas Wilayah
2
(Km )
Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Lingkungan
1
Ampenan
9,46
10
55
2
Sekarbela
10,32
5
34
3
Mataram
10,76
9
55
4
Selaparang
10,77
9
61
5
Cakranegara
9,67
10
72
6
Sandubaya
10,32
7
44
Jumlah
61,30
50
321
Sumber: BPS Kota Mataram, 2014
2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah yang diciptakan oleh seluruh
aktivitas perekonomian di suatu daerah pada tahun tertentu. Dengan kata lain, PDRB
menggambarkan kemampuan suatu daerah dalam mengelola sumber daya yang
dimilikinya guna menciptakan nilai tambah bagi masing-masing sektor
perekonomian.
Menurut data BPS Kota Mataram, selama tahun 2011-2014 nilai PDRB Kota
Mataram Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) terus mengalami peningkatan, dimana
pada tahun 2014 PDRB ADHB Kota Mataram menjadi Rp8,116 triliun atau
mengalami peningkatan sebesar 15,58% dari tahun 2013. Sejalan dengan PDRB
ADHB, nilai PDRB Kota Mataram Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) juga
mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 PDRB ADHK senilai Rp2,36 triliun
kemudian tahun 2012 PDRB ADHK senilai Rp2,43 triliun, meningkat menjadi
Rp2,63 triliun pada tahun 2013 dan menjadi Rp2,84 triliun pada tahun 2014,
sebagaimana gambar berikut:
Gambar 2.3 Grafik PDRB Kota Mataram 2011-2014
**data prediksi
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
14
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil merupakan salah satu indikator
keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi. Berbagai kebijakan diambil
pemerintah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil. Kebijakan
tersebut akan tercermin dari kondisi makro ekonomi yang kondusif seperti tingkat
inflasi yang cukup terkendali dan nilai tukar rupiah yang semakin menguat terhadap
mata uang asing terutama Dolar Amerika (USD).
Pertumbuhan ekonomi pada dasarnya mencerminkan aktifitas perekonomian
suatu daerah. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan, sedangkan
pertumbuhan yang negatif menunjukkan terjadinya perlambatan dalam kegiatan
perekonomian. Pertumbuhan ekonomi Kota Mataram pada tahun 2011-2014
menunjukkan arah yang positif, pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kota
Mataram 8,05%, meningkat tipis di tahun 2014 menjadi 8,38%. Perkembangan laju
pertumbuhan ekonomi Kota Mataram kurun waktu 2011-2014 dapat dilihat sebagai
berikut:
Gambar 2.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Mataram 2011-2014
**data prediksi
Sumber: BPS Kota Mataram, 2015
PDRB per kapita merupakan pembagian antara besaran PDRB dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun.Meskipun besar kecilnya pendapatan per kapita suatu
region merupakan salah satu ukuran bagi tingkat kemakmuran region tersebut, namun
belum bisa digunakan langsung dalam pengukuran pemerataan pendapatan.Pada
tahun 2014 PDRB Per Kapita Kota Mataram atas dasar harga berlaku mencapai
Rp18.822.000,00, mengalami peningkatan senilai 13,00% dibandingkan dengan tahun
2013 senilai Rp16.734.250,00.
Salah satu indikasi stabilnya perekonomian suatu daerah adalah harga
barang.Inflasi atau deflasi adalah perubahan harga barang di tingkat konsumen, atau
merupakan perubahan dari Indeks Harga Konsumen (IHK). Dalam PDRB, kenaikan
harga barang-barang dicerminkan oleh perkembangan laju Indeks Harga Implisit
(IHI). Indeks harga implisit menggambarkan tingkat inflasi yang menyeluruh dari
seluruh kegiatan perekonomian mulai sektor pertanian sampai dengan jasa-jasa atau
dengan kata lain tingkat perubahan indeks harga implisit menggambarkan tingkat
perubahan harga yang terjadi pada sektor/sub sektor. Secara agregat indeks harga
implisit menunjukkan tingkat perubahan harga yang terjadi di suatu wilayah dalam
kurun waktu satu tahun.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
15
Perkembangan harga barang akan mempengaruhi kemampuan masyarakat
membeli barang-barang kebutuhan hidup. Sehingga dalam hal ini pertumbuhan
ekonomi yang tinggi apabila tanpa diikuti oleh stabilnya harga-harga barang,
dikatakan belum sepenuhnya mampu menggambarkan tingkat kesejahteraan
masyarakat. Inflasi pada tahun 2014 dapat ditekan, hasilnya nilai inflasi tahun 2014
lebih kecil dibanding tahun 2013. Inflasi pada tahun 2014 yaitu 7,18% atau menurun
2,09% dari tahun 2013 sebesar 9,27% seperti pada gambar berikut :
Gambar 2.5 Laju inflasi Kota Mataram 2011-2014
Sumber : BPS Kota Mataram dan Bank Indonesia, 2015
2.3
Pengelolaan Pendapatan Daerah
Pemerintah Kota Mataram terus menerus melakukan upaya untuk
meningkatkan kemandirian daerah dan mengurangi besarnya kesenjangan fiskal
(fiscal gap) yang disebabkan tingginya kebutuhan fiskal daerah (fiscal needs)
sedangkan kemampuan daerah atau kapasitas fiskal daerah tidak mencukupi.
Pemerintah daerah berusaha untuk menciptakan satu kebijakan dari sisi pendapatan
yang mampu memberi peluang untuk menambah volume penerimaan daerah dengan
tetap memperhatikan keberpihakan pada masyarakat terutama masyarakat kurang
mampu.
Arah kebijakan Pendapatan Daerah Kota Mataram pada tahun 2014
disusun mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2014 terkait dengan pendapatan daerah yang disesuaikan dengan kondisi
dan kemampuan daerah yaitu sebagai berikut :
2.3.1 Pendapatan Daerah
Dalam konteks keuangan daerah, yang dimaksud dengan Pendapatan
Daerah adalah hak-hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
nilai kekayaan bersih, yang didapat dari sumber penerimaan internal maupun
eksternal pemerintah daerah. Berdasarkan Pasal 20 ayat (2) Peraturan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
16
Pemerintah Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah, disebutkan bahwa Pendapatan Daerah meliputi semua penerimaan
uang melalui Rekening Kas Umum Daerah yang menambah ekuitas dana
lancar, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak
perlu dibayar kembali oleh Daerah.
Sumber penerimaan pendapatan daerah secara garis besar mencakup
pendapatan asli daerah, pendapatan dari dana perimbangan pusat-daerah, dan
lain-lain pendapatan daerah yang sah.
a.
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari PAD
Kota Mataram memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Kondisi perekonomian makro yang terjadi pada tahun-tahun
sebelumnya menunjukkan peningkatan dengan kisaran 7 - 8%, dan
realisasi penerimaan PAD tahun sebelumnya, serta ketentuan
peraturan perundang-undangan terkait.
2) Pertumbuhan ekonomi yang stabil meningkatkan kepastian stabilitas
usaha dan investasi.
3) Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah dengan penetapan target pajak daerah dan retribusi
daerah dan PP Nomor 69 Tahun 2010 sebagai acuan insentif
berdasarkan kinerja tertentu yang memperhatikan potensi riil pajak
daerah dan retribusi daerah di Kota Mataram.
4) Penerimaan atas jasa layanan kesehatan masyarakat yang dananya
bersumber dari hasil klaim kepada Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) yang diterima oleh SKPD atau Unit Kerja pada SKPD
yang belum menerapkan PPK-BLUD, dianggarkan pada akun
pendapatan, kelompok pendapatan PAD, jenis pendapatan Lain-lain
PAD yang sah, obyek pendapatan dari dana Kapitasi JKN pada
FKPT, rincian obyek pendapatan dari dana Kapitasi JKN pada FKTP.
5) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan atas penyertaan
modal atau investasi daerah lainnya, rasional dengan
memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan, sesuai
dengan tujuan penyertaan modal dimaksud, sesuai dengan Perda
Nomor 8 Tahun 2011 sebagaimana diubah dengan Perda Nomor 5
Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kota Mataram
kepada BUMD dan Badan Hukum lainnya.
6) Penerimaan bunga atau jasa giro dari dana cadangan, dianggarkan
pada akun pendapatan, kelompok PAD, jenis Lain-Lain PAD Yang
Sah, obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan, Bunga dari Dana
Bergulir, rincian obyek Bunga atau Jasa Giro Dana Cadangan sesuai
peruntukannya.
b.
Dana Perimbangan
Dana Perimbangan merupakan penerimaan pendapatan daerah
yang bersumber dari Pemerintah Pusat. Penganggaran pendapatan Dana
Perimbangan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Penganggaran Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak yang terdiri atas DBHPajak Bumi dan Bangunan (DBH-PBB) selain PBB Perkotaan dan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
17
Perdesaan, DBH-Pajak Penghasilan (DBH-PPh) dan DBH-Cukai
Hasil Tembakau (DBH-CHT) dialokasikan sesuai Peraturan Menteri
Keuangan mengenai Perkiraan Alokasi DBH-Pajak Tahun Anggaran
2014 dan perubahannya serta memperhatikan realisasi penerimaan
DBH-Pajak Tahun Anggaran 2013 dan 2012.
2) Penganggaran Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam (DBH-SDA),
yang terdiri dari DBH-Kehutanan, DBH-Pertambangan Umum, DBHPerikanan, DBH-Minyak dan Gas Bumi, DBH-Panas Bumi
dialokasikan sesuai Peraturan Menteri Keuangan mengenai Perkiraan
Alokasi DBH-SDA Tahun Anggaran 2014.
3) Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan sesuai
Peraturan Presiden mengenai Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi,
Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2014.
4) Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan sesuai
Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi DAK Tahun Anggaran
2014.
Kebijakan pendapatan untuk meningkatkan Dana Perimbangan
sebagai upaya peningkatan kapasitas fiskal daerah adalah sebagai
berikut:
1) Optimalisasi intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan Pajak Orang
Pribadi Dalam Negeri (PPh OPDN), PPh Pasal 21 sebagai bentuk
kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak ;
2) Meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam
perhitungan alokasi Dana Perimbangan;
3) Penggalangan pendanaan pembangunan yang bersumber dari
Pemerintah Pusat dalam bentuk Dana Bagi Hasil Pajak, Dana Bagi
Hasil Bukan Pajak, DAU dan DAK.
c.
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah sesuai dengan
Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah dibagi menurut jenis pendapatan yang mencakup
hibah, dana darurat, dana bagi hasil dari provinsi, dana penyesuaian dan
dana otonomi khusus dan bantuan keuangan.
Penganggaran pendapatan daerah yang bersumber dari Lain-Lain
Pendapatan Daerah Yang Sah memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Penganggaran Dana Penyesuaian lainnya dan Dana Transfer lainnya
dialokasikan sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan mengenai
Pedoman Umum dan Alokasi Dana Penyesuaian lainnya dan Dana
Transfer lainnya Tahun Anggaran 2014.
2) Penganggaran pendapatan kabupaten/kota yang bersumber dari Bagi
Hasil Pajak Daerah yang diterima dari pemerintah provinsi didasarkan
pada alokasi belanja Bagi Hasil Pajak Daerah dari pemerintah
provinsi Tahun Anggaran 2014.
3) Pendapatan daerah yang bersumber dari bantuan keuangan, baik yang
bersifat umum maupun bersifat khusus yang diterima dari pemerintah
provinsi atau pemerintah kabupaten/kota lainnya dianggarkan dalam
APBD penerima bantuan.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
18
1)
2)
3)
4)
4) Penganggaran penerimaan hibah yang bersumber dari APBN,
pemerintah daerah lainnya atau pihak ketiga, baik dari badan,
lembaga, organisasi swasta dalam negeri/luar negeri, kelompok
masyarakat maupun perorangan yang tidak mengikat dan tidak
mempunyai konsekuensi pengeluaran atau pengurangan kewajiban
pihak ketiga atau pemberi hibah, dianggarkan dalam APBD dengan
adanya kepastian penerimaan dimaksud. Sedangkan untuk
penerimaan hibah yang bersumber dari pihak ketiga juga didasarkan
pada perjanjian hibah antara pihak ketiga selaku pemberi dengan
Kepala Daerah/pejabat yang diberi kuasa selaku penerima.
Dari aspek teknis penganggaran, penerimaan tersebut di atas
dianggarkan pada akun pendapatan, kelompok pendapatan Lain-lain
Pendapatan Daerah Yang Sah, dan diuraikan ke dalam jenis, obyek dan
rincian obyek pendapatan sesuai kode rekening berkenaan.
Secara umum arah kebijakan pendapatan, adalah sebagai berikut:
Upaya peningkatan target pendapatan daerah yang dilakukan secara terencana sesuai
kondisi perekonomian dengan memperhatikan kendala dan potensi yang ada.
Mengembangkan kebijakan pendapatan daerah yang dapat diterima masyarakat,
partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Mengoptimalkan dan mendayagunakan kekayaan daerah.
Intensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah berdasarkan Undang-Undang Nomor
28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
2.3.2 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan Daerah
a.
b.
c.
d.
Bentuk kebijakan Pemerintah Kota Mataram dalam upaya
peningkatan dan pengelolaan pendapatan daerah dengan melaksanakan
intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah guna meningkatkan
kapasitas dan kemandirian daerah dalam membiayai penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah. Dalam hal ini, Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) pengelola pendapatan daerah melakukan upaya
antara lain melakukan intensifikasi dalam proses pemungutan potensi
pendapatan daerah khususnya penerimaan dari pajak daerah dan retribusi
daerah, yang ditempuh melalui:
Meningkatkan efektivitas pemungutan pajak dan retribusi daerah dengan
menyusun peraturan, mengubah tarif retribusi dan meningkatkan efisiensi
administrasi dan menekan biaya pemungutan dengan cara penyederhanaan
administrasi dan restrukturisasi kelembagaan pemungutan pajak dan retribusi
daerah untuk meningkatkan efisiensi pemungutan;
Meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui penerapan Standar
Pelayanan Minimal (SPM) dan meningkatkan kualitas aparatur untuk
lebih profesional dalam manajemen pengelolaan keuangan daerah,
khususnya pendapatan daerah;
Manajemen database wajib pajak dan wajib retribusi sehingga data
potensi menjadi akurat dalam rangka intensifikasi pungutan;
Pemanfaatan teknologi informasi dan sarana prasarana pelayanan seperti
penggunaan situs online pajak, mobil layanan PBB, sehingga proses
pemungutan pajak akan lebih efektif dan efisien, meningkatkan data menjadi
lebih valid dan up to date, melakukan sosialisasi melalui media massa dan
media elektronik;
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
19
e. Pelaksanaan Gebyar PBB untuk mencapai target yang ditetapkan;
f. Pemberian reward dan punishment dalam pemungutan pajak dan retribusi
daerah;
g. Pelaksanaan uji petik untuk memprediksi potensi dan menentukan target
pajak dan retribusi;
h. Pengawasan, Penyetoran menghindari adanya kebocoran dan keterlambatan
penyetoran ke kas daerah, melalui pemeriksaan secara berkala, memperbaiki
proses penyetoran PAD, dan melakukan evaluasi;
i. Melakukan ekstensifikasi potensi pendapatan daerah dengan memperluas
basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah melalui pendataan
penerimaan.
Target pendapatan tahun 2014 senilai Rp1.055.390.821.016,67 terdiri
dari PAD senilai Rp160.495.316.854,00 dana perimbangan dari pemerintah
pusat Rp681.209.075.681,00 dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
senilai Rp213.686.428.481,67. Jumlah pendapatan yang berhasil
direalisasikan pada tahun anggaran 2014 senilai Rp1.083.110.566.585,24 atau
102,63% % dari target yang ditetapkan terdiri dari PAD senilai
Rp202.584.643.687,01 atau 126,22% dari target, dana perimbangan dari
pemerintah pusat Rp677.658.718.414,00 atau 99,48% dari target, dan Lainlain Pendapatan Daerah Yang Sah senilai Rp202.867.204.484,23 23 atau
94,94% dari target.
2.4 Pengelolaan Belanja Daerah
Pada dasarnya belanja daerah diarahkan pada peningkatan efisiensi,
efektivitas, transparansi, akuntabilitas melalui penetapan prioritas alokasi anggaran.
Kebijakan belanja daerah juga diarahkan untuk mencapai visi dan misi yang telah
ditetapkan dalam rangka memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan publik.
Belanja daerah dikelompokkan dalam belanja tidak langsung dan belanja
langsung yang masing-masing kelompok dirinci ke dalam jenis belanja. Untuk
belanja tidak langsung terdiri atas belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi,
belanja hibah, belanja bantuan keuangan, belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil
dan belanja tidak terduga. Sedangkan untuk belanja langsung, jenis belanjanya
terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal. Prinsip
efisiensi dan efektifitas harus diterapkan pada semua pos belanja daerah dengan
pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional dengan mempertimbangkan skala
prioritas.
Penyusunan belanja daerah mempertimbangkan beberapa kebijakan sebagai
berikut:
a. Kebijakan belanja/pengeluaran diarahkan untuk menciptakan peningkatan
perekonomian masyarakat yang berbasis potensi lokal sehingga diharapkan
berimplikasi pada peningkatan penerimaan daerah yang selanjutnya dapat
dimanfaatkan sebagai modal belanja pembangunan daerah.
b. Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan dan penyempurnaan struktur
organisasi perangkat pengelola keuangan daerah, serta penerapan sistem
informasi keuangan daerah dan sistem pengendalian pembangunan daerah.
c. Kebijakan untuk mendorong peran dan partisipasi swasta dalam pembangunan
daerah melalui penanaman modal maupun pelayanan publik.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
20
Kebijakan belanja daerah Kota Mataram diharapkan senantiasa menjawab
kebutuhan masyarakat Kota Mataram, sehingga kebijakan belanja daerah diarahkan
sebagai berikut:
a. Memenuhi kebutuhan Belanja Tidak Langsung yang meliputi belanja pegawai,
hibah, bantuan sosial dan belanja tidak terduga sesuai dengan pedoman peraturan
perundangan yang berlaku.
b. Efisiensi dan efektivitas Belanja Langsung yang bersifat rutin, meliputi belanja
listrik, air, telepon, pemeliharaan gedung/kendaraan dinas/sarana dan prasarana
kantor dan perjalanan dinas.
c. Program dan kegiatan yang mendukung prioritas pembangunan Kota Mataram
Tahun 2014 serta yang harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku.
Belanja Daerah TA 2014 ditetapkan senilai Rp1.177.199.809.961,18 yang
dialokasikan untuk belanja tidak langsung senilai Rp589.494.959.692,44 dan belanja
langsung senilai Rp587.704.850.268,74. Jumlah Belanja yang dapat direalisasikan
pada TA 2014 senilai Rp1.044.355.803.030,95 yang dipergunakan untuk belanja
tidak langsung senilai Rp543.564.076.968,50 atau sebesar 52,06% dan belanja
langsung senilai Rp500.791.726.062,45 atau sebesar 47,94%. Hal ini
memperlihatkan keseimbangan antara belanja pegawai dan belanja pembangunan.
2.4.1 Kebijakan Belanja Tidak Langsung
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2014, terkait dengan strategi penganggaran belanja tidak
langsung pada APBD Kota Mataram memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai
1) Besarnya penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan PNSD
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan
memperhitungkan rencana kenaikan gaji pokok dan tunjangan PNSD
serta pemberian gaji ketiga belas.
2) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon
PNSD sesuai formasi pegawai tahun 2014.
3) Penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan kenaikan gaji
berkala, kenaikan pangkat, tunjangan keluarga dan mutasi pegawai
dengan memperhitungkan acress yang besarnya 2,5% (dua koma lima
persen) dari jumlah belanja pegawai untuk gaji pokok dan tunjangan.
4) Penyediaan dana penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi PNSD
yang dibebankan pada APBD berpedoman pada Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS).
5) Penganggaran Tambahan Penghasilan PNSD memperhatikan
kemampuan keuangan daerah dengan persetujuan DPRD sesuai
amanat Pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005. Kebijakan dan penentuan kriterianya ditetapkan terlebih dahulu
dengan peraturan kepala daerah sebagaimana diatur Pasal 39
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006, sebagaimana
telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
21
6)
Dalam hal tunjangan profesi guru PNSD dan dana tambahan
penghasilan guru PNSD dianggarkan dalam APBN Tahun Anggaran
2014 pada dana transfer ke daerah, tunjangan profesi guru PNSD dan
dana tambahan penghasilan guru PNSD dimaksud dianggarkan dalam
APBD pada jenis belanja pegawai, dan diuraikan ke dalam obyek dan
rincian obyek belanja sesuai dengan kode rekening berkenaan.
7) Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi
Daerah berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun
2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif
Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
b. Belanja Hibah dan Bantuan Sosial
Tata cara penganggaran, pelaksanaan dan penatausahaan,
pelaporan dan pertanggungjawaban serta monitoring dan evaluasi
pemberian hibah dan bantuan sosial yang bersumber dari APBD
mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun
2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang
Bersumber dari APBD dan Peraturan Walikota Mataram yang telah
disusun sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Belanja Bagi Hasil Pajak
Penganggaran dana Bagi Hasil Pajak Daerah yang bersumber dari
pendapatan Pemerintah Provinsi kepada Pemerintah Kota Mataram
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009. Tata cara
penganggaran dana bagi hasil tersebut memperhitungkan rencana
pendapatan pajak daerah pada Tahun Anggaran 2014, sedangkan
pelampauan target Tahun Anggaran 2013 yang belum direalisasikan
kepada pemerintah kota ditampung dalam Perubahan APBD Tahun
Anggaran 2014.
d. Belanja Tidak Terduga
Penganggaran belanja tidak terduga dilakukan secara rasional
dengan mempertimbangkan realisasi Tahun Anggaran 2013 dan
kemungkinan adanya kegiatan-kegiatan yang sifatnya tidak dapat
diprediksi sebelumnya, diluar kendali dan pengaruh pemerintah daerah.
Belanja tidak terduga merupakan belanja untuk mendanai kegiatan yang
sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang, seperti
kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan
bencana sosial, yang tidak tertampung dalam bentuk program dan kegiatan
pada Tahun Anggaran 2014, termasuk pengembalian atas kelebihan
penerimaan daerah tahun-tahun sebelumnya.
2.4.2 Kebijakan Belanja Langsung
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013
tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Tahun Anggaran 2014 terkait dengan belanja langsung, penganggaran belanja
langsung dalam rangka melaksanakan program dan kegiatan Pemerintah Kota
Mataram.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
22
Alokasi belanja langsung dalam APBD digunakan untuk pelaksanaan
urusan pemerintahan daerah yang terdiri dari 26 urusan wajib dan 6 urusan
pilihan yang alokasi anggarannya digunakan untuk:
a. Mendanai program dan kegiatan yang menjadi prioritas pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan menunjang pelaksanaan tiga
Program Unggulan Pemerintah Kota Mataram.
b. Mendanai program dan kegiatan dalam rangka mendukung dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui peningkatan
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan umum serta
mengembangkan sistem jaminan sosial dan penanggulangan kemiskinan.
c. Mendanai kebutuhan fisik, sarana dan prasarana dasar yang menjadi
urusan daerah antara lain program dan kegiatan bidang pendidikan,
kesehatan, infrastruktur jalan, irigasi, air bersih, sanitasi, transportasi
darat, lingkungan hidup, kependudukan, perdagangan, pertanian,
kelautan dan perikanan sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan
oleh Menteri Teknis terkait sesuai dengan dengan peraturan perundangundangan.
d. Mendanai program dan kegiatan yang berkaitan dengan dana bagi hasil
cukai hasil tembakau (DBH-CHT).
Penyusunan anggaran belanja untuk setiap program dan kegiatan
mempedomani SPM yang telah ditetapkan, Analisis Standar Belanja (ASB),
dan Standar Satuan Harga (SSH). ASB dan SSH ditetapkan dengan keputusan
kepala daerah dan digunakan sebagai dasar penyusunan RKA-SKPD dan
RKA-SKPKD yang diuraikan ke dalam jenis belanja sebagai berikut:
a. Belanja Pegawai
Dalam rangka meningkatkan efisiensi anggaran daerah,
penganggaran honorarium bagi PNSD dan Non PNSD memperhatikan
asas kepatutan, kewajaran dan rasionalitas dalam pencapaian sasaran
program dan kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan waktu pelaksanaan
kegiatan untuk mencapai target kinerja.
b. Belanja Barang dan Jasa
1) Alokasi untuk pemberian jasa narasumber/tenaga ahli dalam kegiatan
dianggarkan pada jenis Belanja Barang dan Jasa sesuai kode rekening
berkenaan dan besarannya ditetapkan dengan keputusan kepala
daerah.
2) Penganggaran uang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat
hanya diperkenankan dalam rangka pemberian hadiah pada kegiatan
yang bersifat perlombaan atau penghargaan atas suatu prestasi.
Alokasi belanja tersebut dianggarkan pada jenis Belanja Barang dan
Jasa sesuai kode rekening berkenaan.
3) Penganggaran belanja barang pakai habis disesuaikan dengan
kebutuhan nyata yang didasarkan atas pelaksanaan tugas dan fungsi
SKPD, jumlah pegawai dan volume pekerjaan serta memperhitungkan
sisa persediaan barang Tahun Anggaran 2013.
4) Penganggaran untuk pengadaan barang, termasuk aset tetap, yang
akan diserahkan kepada pihak ketiga/masyarakat pada tahun anggaran
berkenaan, dianggarkan pada jenis belanja barang dan jasa.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
23
5) Penganggaran belanja perjalanan dinas dalam negeri maupun luar
negeri, dilakukan secara selektif, dengan mempertimbangkan
frekuensi dan jumlah hari dibatasi serta memperhatikan target kinerja
dari perjalanan dinas dimaksud sehingga relevan dengan substansi
kebijakan pemerintah daerah.
6) Penganggaran untuk penyelenggaraan kegiatan rapat, pendidikan dan
pelatihan, bimbingan teknis atau sejenisnya diprioritaskan untuk
menggunakan fasilitas aset daerah, seperti ruang rapat atau aula yang
sudah tersedia milik pemerintah daerah.
c. Belanja Modal
Pemerintah daerah mengalokasikan belanja modal pada APBD
Tahun Anggaran 2014 sekurang-kurangnya 30% dari belanja daerah
sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN
Tahun 2010-2014.
Penganggaran untuk pengadaan kebutuhan barang milik daerah,
menggunakan dasar perencanaan kebutuhan barang milik daerah sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah dan memperhatikan
standar barang berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun
2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah,
sebagaimana diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11
Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
7 Tahun 2006. Khusus penganggaran untuk pembangunan gedung dan
bangunan milik daerah memperhatikan Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun
2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
2.5 Kebijakan Dalam Rangka Pembiayaan
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali,
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 27 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 terkait dengan pembiayaan
daerah meliputi:
2.5.1 Penerimaan Pembiayaan
a. Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya
(SiLPA) harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional
dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun
Anggaran 2013 dalam rangka menghindari kemungkinan adanya
pengeluaran pada Tahun Anggaran 2014 yang tidak dapat didanai akibat
tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan. Selanjutnya SiLPA
dimaksud harus diuraikan pada obyek dan rincian obyek sumber SiLPA
Tahun Anggaran 2013.
b. Penetapan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari
pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai
peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
24
c. Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun
pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis
penerimaan kembali investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir
dan rincian obyek dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima.
d. Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman daerah berdasarkan
peraturan perundang-undangan di bidang pinjaman daerah.
2.5.2 Pengeluaran Pembiayaan
a. Penyertaan modal pemerintah daerah pada badan usaha milik
negara/daerah dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan peraturan
daerah tentang Penyertaan Modal.
b. Pemerintah daerah dapat menambah modal yang disetor dan/atau
melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik
Daerah (BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga
BUMD dimaksud dapat lebih berkompetisi, tumbuh dan berkembang.
c. Peningkatan akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM), pemerintah daerah melakukan penyertaan modal kepada bank
perkreditan rakyat milik pemerintah daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
d. Pembiayaan neto harus dapat menutup defisit anggaran sebagaimana
diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun
2005 dan Pasal 61 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13
Tahun 2006, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 21 Tahun 2011.
2.5.3 Sisa Lebih Pembiayaan (SiLPA) Tahun Berjalan
a. Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan
SILPA Tahun Berjalan positif, pemerintah daerah memanfaatkannya
untuk penambahan program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan,
volume program dan kegiatan yang telah dianggarkan, dan/atau
pengeluaran pembiayaan.
b. Dalam hal perhitungan SiLPA Tahun Berjalan negatif, pemerintah
daerah melakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran
pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan
program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau pengurangan
volume program dan kegiatannya.
2.5.4 Kebijakan Penerimaan Pembiayaan
Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang dilakukan pada tahun
2014 diarahkan untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan SiLPA tahun
sebelumnya, yang bersumber dari pos pelampauan penerimaan PAD,
pelampauan penerimaan dana perimbangan, pelampauan penerimaan lain-lain
pendapatan yang sah, dan sisa penghematan belanja.
2.5.5 Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan
Kebijakan pengeluaran pembiayaan pada Tahun 2014 diarahkan
kepada penyertaan modal (investasi) Pemerintah Daerah pada PDAM Menang
Mataram dan dalam rangka perbaikan infrastruktur perkotaan yang berpihak
pada masyarakat berpenghasilan rendah; penyertaan modal pada PT Bank
NTB dan BPR LKP Kebon Roek.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
25
2.5.6 Target dan Realisasi Pembiayaan Daerah
Dalam TA 2014, penerimaan pembiayaan dianggarkan senilai
Rp139.868.988.944,51 yang terdiri dari penerimaan SILPA tahun lalu senilai
Rp79.868.988.944,51, dan Penerimaan Pinjaman Daerah dari Pihak Ketiga
senilai
Rp60.000.000.000,00.
Sedangkan
realisasinya
senilai
Rp79.789.606.936,51 atau 57,05% dari anggaran. Realisasi ini seluruhnya
berasal dari dari SiLPA senilai Rp79.789.606.936,51 dan Rp0,00 dari
penerimaan pinjaman daerah. Sementara pengeluaran pembiayaan
dialokasikan untuk penyertaan modal senilai Rp18.060.000.000,00 terealisasi
senilai Rp17.330.000.000,00 atau 95,96% dari target yang ditetapkan dengan
rincian pada PT Bank NTB senilai Rp2.080.000.000,00, PDAM Menang
Mataram senilai Rp15.000.000.000,00, BPR PD BPR NTB senilai
Rp250.000.000,00.
2.6 Efektivitas Pengelolaan Kekayaan Daerah
Pengelolaan kekayaan Daerah dilakukan secara komprehensif dengan
memperhatikan prinsip-prinsip good governance dalam perencanaan kebutuhan,
pelaksanaan
pengadaan,
penguasaan,
penatausahaan,
sampai
dengan
pertanggungjawaban. Pengelolaan kekayaan daerah pada hakikatnya diarahkan untuk
mencapai tujuan meningkatkan daya guna kekayaan daerah, sementara penilaian
kekayaan daerah ditujukan untuk menentukan nilai ekonomis (existing value) serta
nilai potensi (potential value) kekayaan daerah. Oleh karena itu, kebijakan
pemanfaatan kekayaan daerah harus diarahkan pada optimalisasi manfaat dan
pengurangan biaya.
Pengelolaan kekayaan daerah baik yang dikelola pemerintah daerah maupun
oleh BUMD meliputi inventarisasi, perolehan, pengamanan, penggunaan,
pemanfaatan, pemindahtanganan, serta penghapusan. Inventarisasi merupakan
pencatatan seluruh kekayaan daerah termasuk pembukuan, penyusunan database, dan
pelaporan yang dapat digunakan sebagai informasi dan bahan untuk penyusunan
pengadaan kekayaan daerah.
Pemerintah Kota Mataram sudah mulai melakukan penilaian kekayaan daerah
untuk memperjelas nilai ekonomis dan potensi kekayaan daerah mulai tahun anggaran
2010. Dengan adanya penilaian tersebut, diharapkan kekayaan daerah terukur nilai
nominalnya dan terbukti keberadaannya sehingga meningkatkan keandalan laporan
keuangan khususnya neraca keuangan pemerintah daerah. Dengan demikian, penilaian
kekayaan daerah merupakan langkah awal dari usaha pengelolaan aset/harta kekayaan
daerah menuju tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sampai saat ini
sudah sampai tahap inventarisasi kekayaan daerah.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
26
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1 Capaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran Masing-masing Entitas Akuntansi
Secara ringkas, capaian kinerja pelaksanaan anggaran masing-masing entitas
Akuntansi per SKPD pada tahun 2014 dapat dilihat pada berikut:
Tabel 3.1 Capaian Kinerja Pelaksanaan Anggaran Masing-masing Entitas Akuntansi
NO
Pendapatan
SKPD
Anggaran (Rp)
1
DIKNAS
2
Belanja Operasional
Realisasi (Rp)
%
-
-
DIKES
16.824.375.500,00
3
RSU
4
PU
5
PMK
6
TATA KOTA
7
BAPPEDA
8
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
-
413.121.197.321,00
383.965.780.162,00
92,94
15.769.173.100,00
93,73
63.631.158.252,47
56.875.516.769,00
89,38
30.028.000.000,00
55.144.271.638,39
183,64
98.996.231.415,07
108.739.552.056,95
109,84
20.000.000,00
31.375.000,00
156,88
124.342.756.073,00
59.542.212.460,00
47,89
-
-
-
8.694.082.276,00
8.470.622.959,00
97,43
3.000.000.000,00
6.410.445.650,00
213,68
5.584.420.451,00
5.391.199.239,00
96,54
-
-
-
9.341.466.267,00
9.205.883.625,00
98,55
PERHUBUNGAN
3.174.846.000,00
3.111.282.342,00
98,00
12.630.520.027,00
12.172.484.586,00
96,37
9
KEBERSIHAN
3.628.550.000,00
3.923.600.000,00
108,13
25.948.051.921,00
25.605.414.660,00
98,68
10
PERTAMANAN
21.090.000.000,00
26.277.523.359,00
124,60
39.476.771.880,00
36.260.236.309,00
91,85
11
LH
-
-
-
6.336.075.314,00
6.022.460.150,00
95,05
12
DUKCAPIL
-
-
-
10.233.747.619,00
9.279.989.527,00
90,68
13
BP2KB
-
-
-
7.681.170.657,00
7.028.726.802,00
91,51
14
SOSIAL
-
-
-
5.568.006.600,00
5.447.410.664,00
97,83
15
KOPERINDAG
3.539.151.000,00
3.584.929.950,00
101,29
26.880.604.764,00
25.077.433.553,00
93,29
16
BPMP2T
-
-
-
3.946.469.307,00
3.755.691.956,00
95,17
17
POL PP
-
-
-
9.932.514.308,00
9.738.507.182,00
98,05
18
KESBANGLINMAS
-
-
-
7.385.651.503,00
7.084.692.553,00
95,93
19
BPBD
-
-
-
3.441.963.302,00
3.228.213.385,00
93,79
20
DPRD
-
-
-
7.729.491.000,00
7.660.124.055,00
99,10
21
KDH DAN WKDH
-
-
-
561.669.987,00
559.498.140,00
99,61
22
SEK. DAERAH
525.000.000,00
745.149.500,00
141,93
56.172.899.588,00
51.828.887.666,00
92,27
23
SEK. DPRD
-
-
-
23.945.693.364,00
20.421.532.568,00
85,28
24
INSPEKTORAT
-
-
-
4.964.283.118,00
4.516.925.429,00
90,99
25
KEC. CAKRA
-
-
-
8.166.335.786,00
7.923.499.705,00
97,03
26
KEC. MATARAM
-
-
-
7.623.793.012,00
7.473.361.269,00
98,03
27
KEC. AMPENAN
-
-
-
8.303.772.307,00
8.123.585.006,00
97,83
28
KEC.
SELAPARANG
-
-
-
7.390.802.712,00
7.186.524.796,00
97,24
29
KEC. SANDUBAYA
-
-
-
6.014.076.135,00
5.831.368.698,00
96,96
30
KEC. SEKARBELA
-
-
-
4.633.162.192,00
4.512.499.876,00
97,40
31
DIPENDA
62.080.000.000,00
66.246.818.290,20
106,71
13.748.060.656,00
12.417.044.169,00
90,32
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
27
NO
Pendapatan
SKPD
Anggaran (Rp)
Belanja Operasional
Realisasi (Rp)
%
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
32
BKD
-
-
-
7.323.694.776,00
6.909.072.705,00
94,34
33
KORPRI
-
-
-
610.625.392,00
561.217.920,00
91,91
34
BPKAD
911.311.898.516,67
901.687.917.255,65
98,94
97.716.912.581,64
78.697.992.901,00
80,54
35
BP4K
-
-
-
6.811.922.734,00
6.458.708.568,00
94,81
36
KETAHANAN
PANGAN
-
-
-
2.579.012.324,00
2.470.619.000,00
95,80
37
BPM
-
-
-
5.752.325.357,00
5.607.184.835,00
97,48
38
PERPUSTAKAAN
-
-
-
2.788.313.879,00
2.691.973.838,00
96,54
39
PERTANIAN
169.000.000,00
178.080.500,00
105,37
14.469.428.651,00
14.056.311.898,00
97,14
40
PARIWISATA
-
-
-
6.720.675.152,00
5.555.841.391,00
82,67
1.055.390.821.016,67
1.083.110.566.585,24
1.177.199.809.961,18
1.044.355.803.030,95
88,72
JUMLAH
102,63
3.2 Pencapaian Pendapatan Daerah
Target pendapatan tahun 2014 senilai Rp1.055.390.821.016,67 terdiri dari PAD
senilai Rp160.495.316.854,00, dana perimbangan dari pemerintah pusat
Rp681.209.075.681,00 dan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah senilai
Rp213.686.428.481,67. Jumlah pendapatan yang berhasil direalisasikan pada tahun
anggaran 2014 senilai Rp1.083.110.566.585,24 atau 102,63% % dari target yang
ditetapkan terdiri dari PAD senilai Rp202.584.643.687,01 atau 126,22% dari target, dana
perimbangan dari pemerintah pusat Rp677.658.718.414,00 atau 99,48% dari target, dan
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah senilai Rp202.867.204.484,23 23 atau 94,94%
dari target. Lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3.2 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2014
N0.
A
1
Uraian
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
1.055.390.821.016,67
160.495.316.854,00
1.083.110.566.585,24
202.584.643.687,01
102,63
126,22
Pendapatan Pajak Daerah
83.080.000.000,00
91.749.599.728,00
110,44
-
Hasil Retribusi Daerah
17.918.498.500,00
20.956.352.907,00
116,95
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang
Dipisahkan
- Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah
DANA PERIMBANGAN
7.366.394.354,00
8.041.386.510,00
109,16
52.130.424.000,00
81.837.304.542,01
156,99
681.209.075.681,00
677.658.718.414,00
99,48
64.324.774.681,00
60.774.417.414,00
94,48
564.661.391.000,00
564.661.391.000,00
100,00
52.222.910.000,00
52.222.910.000,00
100,00
213.686.428.481,67
202.867.204.484,23
94,94
20.000.000.000,00
11.000.000.000,00
55,00
64.634.697.481,67
72.418.554.484,23
112,04
121.519.931.000,00
119.413.450.000,00
98,27
-
3
Pencapaian
Target (%)
-
2
Realisasi (Rp)
Anggaran (Rp)
-
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil
Bukan Pajak
Dana Alokasi Umum
-
Dana Alokasi Khusus
LAIN-LAIN PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
- Pendapatan Hibah
-
-
Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah
Daerah Lainnya
Dana Penyesuaian dan
Otonomi Khusus
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
28
Dibandingkan dengan tahun 2013 jumlah pendapatan yang berhasil
direalisasikan
sampai
dengan
akhir
Tahun
Anggaran
2014
senilai
Rp1.083.110.566.585,24 atau naik 5,93% dari tahun 2013 terdiri dari Realisasi
Pendapatan Asli Daerah senilai Rp202.584.643.687,01 atau naik 44,83% dari tahun
sebelumnya, pendapatan dana perimbangan dari Pemerintah Pusat senilai
Rp677.658.718.414,00 atau naik 16,65% dari tahun sebelumnya, dan Lain-lain
Pendapatan Daerah yang sah senilai Rp202.867.204.484,23 naik 39,87% dari tahun 2013.
Bila dibandingkan dengan pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya, terlihat
bahwa kinerja Pemerintah Kota Mataram dari sisi pendapatan mengalami peningkatan
pada tahun 2014. Peningkatan pendapatan Pemerintah Kota Mataram dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 3.3 Realisasi Pendapatan Daerah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 dan 2013
Uraian
PENDAPATAN
1.
Pendapatan Asli Daerah
139.877.149.931,54
44,83
Pendapatan Pajak Daerah
91.749.599.728,00
79.374.881.763,00
15,59
-
Pendapatan Retribusi Daerah
20.956.352.907,00
20.251.127.301,91
3,48
-
Pendapatan Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
8.041.386.510,00
2.759.307.095,00
191,43
81.837.304.542,01
37.491.833.771,63
118,28
677.658.718.414,00
580.925.364.432,00
16,65
60.774.417.414,00
45.535.751.432,00
33,47
564.661.391.000,00
500.043.553.000,00
12,92
52.222.910.000,00
35.346.060.000,00
47,75
202.867.204.484,23
145.037.324.448,09
39,87
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah
Dana Perimbangan
-
3.
865.839.838.811,63
202.584.643.687,01
Realisasi 2013 (Rp)
-
2.
1.083.104.564.131,48
Perubahan
(%)
25,09
Realisasi 2014 (Rp)
-
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak
Dana Alokasi Umum
-
Dana Alokasi Khusus
Lain-lain Pendapatan Yang Sah
-
Pendapatan Hibah
11.000.000.000,00
-
0,00
-
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi
dan Pemerintah Daerah Lainnya
72.418.554.484,23
37.042.319.448,09
95,50
-
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya
119.413.450.000,00
97.256.605.000,00
22,78
0,00
10.700.000.000,00
0,00
35.200.000,00
38.400.000,00
-
Pendapatan Lainnya
(8,33)
Data pada tabel di atas menunjukkan pendapatan Kota Mataram yang mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya, hal ini menggambarkan kemampuan daerah yang
semakin kuat dalam mengisi fiscal gap yang dihadapi.
Pendapatan daerah ini dapat dirinci untuk menunjukkan komponen pendapatan
yang paling besar konstribusinya pada pendapatan secara agregat di Kota Mataram.
Dengan menggunakan data keuangan tahun 2013 dan 2014 dapat terlihat kontribusi
masing-masing komponen pendapatan Kota Mataram sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
29
700.000.000.000,00
600.000.000.000,00
500.000.000.000,00
400.000.000.000,00
300.000.000.000,00
2013
200.000.000.000,00
2014
100.000.000.000,00
0,00
PAD
lain-lain PAD
yang sah
Gambar 3.1 Komposisi Pendapatan Kota Mataram Tahun 2013 dan 2014 (%)
Proporsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada tahun 2014 meningkat signifikan
dari 16% pada tahun 2013 menjadi 19% dari total Pendapatan Daerah. Hal ini
menunjukkan kemandirian daerah meningkat relatif pesat dalam membiayai pelaksanaan
pembangunan di Kota Mataram.
3.3 Realisasi Belanja Daerah
Realisasi Belanja Daerah Kota Mataram pada tahun 2014 sebesar 88,72% senilai
Rp1.044.355.803.030,95 dari anggaran yang ditetapkan senilai Rp1.177.199.809.961,18
dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.4 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014
No
Uraian
BELANJA
1
BELANJA TIDAK
LANGSUNG
-
Belanja Pegawai
-
2
Belanja Hibah
Belanja Bantuan
Sosial
Belanja Tidak
Terduga
BELANJA LANGSUNG
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Pencapaian
Target (%)
1.177.199.809.961,18
1.044.355.803.030,95
88,72
589.494.959.692,44
543.564.076.968,50
92,21
539.560.313.692,44
506.848.621.240,50
93,94
24.218.986.000,00
17.975.572.877,00
74,22
24.215.660.000,00
18.370.110.351,00
75,86
1.500.000.000,00
369.772.500,00
24,65
587.704.850.268,74
500.791.726.062,45
85,21
71.447.082.600,00
67.103.151.958,00
93,92
-
Belanja Pegawai
-
Belanja Barang dan
Jasa
208.411.606.059,37
201.856.194.367,45
96,85
-
Belanja Modal
307.846.161.609,37
231.832.379.737,00
75,31
Realisasi belanja APBD sebesar 88,72% tersebut menunjukkan adanya peningkatan
persentase realisasi sebesar 2,31% dibandingkan dengan realisasi belanja pada tahun 2013
sebesar 86,41%.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
30
Realisasi TA 2014 terdiri dari realisasi pada Belanja Tidak Langsung sebesar 92,21%
dan Belanja Langsung sebesar 85,21%. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, secara umum
realisasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung mengalami peningkatan seperti pada
tabel berikut:
Tabel 3.5 Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 dan 2013
1.044.355.803.030,95
883.521.845.035,23
Perubahan
(%)
18,20
BELANJA TIDAK LANGSUNG
543.564.076.968,50
492.775.345.289,00
10,31
-
Belanja Pegawai
506.848.621.240,50
448.797.464.283,00
12,93
-
Belanja Hibah
17.975.572.877,00
24.566.079.150,00
(26,83)
-
Belanja Bantuan Sosial
18.370.110.351,00
18.893.404.321,00
(2,77)
-
Belanja Tidak Terduga
369.772.500,00
518.397.535,00
(28,67)
500.791.726.062,45
390.746.499.746,23
67.103.151.958,00
65.262.844.825,00
2,82
No
Uraian
BELANJA
1.
2.
BELANJA LANGSUNG
Realisasi 2014 (Rp)
Realisasi 2013 (Rp)
23,84
-
Belanja Pegawai
-
Belanja Barang dan Jasa
201.856.194.367,45
145.133.140.522,23
39,08
-
Belanja Modal
231.832.379.737,00
180.350.514.399,00
28,55
3.4 Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Pembiayaan
Pada
TA
2014,
penerimaan
pembiayaan
dianggarkan
senilai
Rp139.868.988.944,51 yang terdiri dari penerimaan SiLPA tahun lalu senilai
Rp79.868.988.944,51, dan penerimaan Pinjaman Daerah dari Pihak Ketiga senilai
Rp60.000.000.000,00. Sedangkan realisasinya senilai Rp79.789.606.936,51 atau 57,05%
dari anggaran. Realisasi ini seluruhnya berasal dari dari SiLPA senilai
Rp79.789.606.936,51 sedangkan dari penerimaan pinjaman daerah tidak direalisasikan
atau Rp0,00. Pengeluaran pembiayaan dialokasikan untuk anggaran penyertaan modal
senilai Rp18.060.000.000,00 terealisasi senilai Rp17.330.000.000,00 atau 95,96% dari
anggaran yang ditetapkan. Realisasi pengeluaran pembiayaan tersebut terdiri dari PT
Bank NTB senilai Rp2.080.000.000,00; PDAM Menang Mataram senilai
Rp15.000.000.000,00; dan PD BPR NTB senilai Rp250.000.000,00.
Dengan demikian realisasi pembiayaan neto senilai Rp62.459.606.936,51 dengan
rincian sebagai berikut:
Tabel 3.6 Alokasi Anggaran dan Realisasi Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2014
No
Belanja daerah
Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
79.789.606.936,51
79.789.606.936,51
Pencapaian
(%)
A
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
- Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Anggaran Sebelumnya
- Penerimaan Pinjaman Daerah
139.868.988.944,51
79.868.988.944,51
60.000.000.000,00
0,00
0,00
B
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
18.060.000.000,00
17.330.000.000,00
95,96
- Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah
Daerah
18.060.000.000,00
17.330.000.000,00
95,96
121.808.988.944,51
62.459.606.936,51
51,28
0,00
101.214.370.490,80
PEMBIAYAAN NETO
SISA LEBIH PEMBIAYAAN TAHUN
BERKENAAN
57,05
99,90
Kebijakan penerimaan pembiayaan daerah yang dilakukan pada Tahun Anggaran
2014 diutamakan untuk mengoptimalkan dan mendayagunakan Sisa lebih Perhitungan
Anggaran tahun sebelumnya (SiLPA), khususnya dari pos pelampauan penerimaan PAD,
pelampauan penerimaan dana perimbangan, dan pelampauan penerimaan lain-lain
pendapatan yang sah.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
31
Pada akhir Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Kota Mataram memiliki SiLPA
senilai Rp101.214.370.490,80. SiLPA tersebut sudah termasuk SiLPA yang bersumber
dari Badan Layanan Umum Daerah RSUD Kota Mataram senilai Rp12.162.811.423,01
sehingga SiLPA APBD Kota Mataram diluar BLUD senilai Rp89.051.559.067,79
(Rp101.214.370.490,80 - Rp12.162.811.423,01).
3.5 Perkembangan Posisi Kekayaan Daerah
Meningkatnya kinerja keuangan daerah pada TA 2014 mengakibatkan
peningkatan kekayaan (aset) Pemerintah Kota Mataram s.d. 31 Desember 2014 bila
dibandingkan dengan TA 2013. Pada TA 2014 jumlah aset seluruhnya senilai
Rp2.803.909.180.090,09 meningkat sebesar 7,52% senilai Rp196.026.109.832,50
dibanding total aset pada TA 2013 senilai Rp2.607.883.070.257,60 dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel 3.7 Perkembangan Nilai Aset Tahun 2014 dan 2013
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
Aset Lancar
2
Investasi Jangka Panjang
3
Aset Tetap
4
Aset lainnya
Jumlah
per 31 Desember 2014
per 31 Desember 2013
149.656.813.314,24
167.221.941.127,19
98.068.897.734,63
84.498.837.174,73
2.266.159.667.594,82
2.060.179.883.625,92
290.023.801.446,40
295.982.408.329,75
2.803.909.180.090,09
2.607.883.070.257,59
Perkembangan pada masing-masing jenis aset seperti pada gambar berikut:
Perkembangan Kekayaan (Aset) Kota Mataram
Tahun 2013 - 2014 (dalam miliar Rp)
2.266,16
2.500,00
2.060,18
2.000,00
1.500,00
1.000,00
500,00
0,00
167,22
149,66
Aset Lancar
98,07
290,02
84,50
Investasi Jangka
Panjang
2014
Aset Tetap
295,98
Aset lainnya
2013
Gambar 3.2 Perkembangan Kekayaan Pemerintah Kota Mataram
Bila dilihat dari sisi kewajiban dan ekuitas dana, terlihat bahwa peningkatan
kekayaan daerah tersebut diperoleh dari sebagian besar dari optimalisasi pengelolaan
dana sendiri, karena terlihat angka ekuitas senilai Rp2.801.266.539.296,96 jauh lebih
besar dibandingkan nilai kewajiban senilai Rp40.695.295.159,32. Komposisi neraca
Pemerintah Kota Mataram dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
32
KOMPOISI ASET TAHUN 2014
(NILAI DLM MILIAR RUPIAH)
Aset;
2.803,91 ;
50%
Ekuitas;
2.763,22 ;
49%
Kewajiban;
40,69 ; 1%
Gambar 3.3 Komposisi Neraca Pemerintah Kota Mataram
Dari grafik di atas tampak bahwa komposisi aset sebesar 50% terdiri dari ekuitas
sebesar 49% dan kewajiban sebesar 1% .
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
33
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1.
Entitas Pelaporan
Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, yang terdiri
dari:
1. Pemerintah Kota Mataram;
2. Satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Kota Mataram atau organisasi
lainnya, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organisasi dimaksud
wajib menyajikan laporan keuangan.
Entitas akuntansi Pemerintah Kota Mataram TA 2014 terdiri dari :
Kode
SKPD
Kode
SKPD
1 . 01 . 01
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
1 . 20 . 03
Sekretariat Daerah
1 . 02 . 01
Dinas Kesehatan
1 . 20 . 04
Sekretariat DPRD
1 . 02 . 02
Rumah Sakit Umum Kota Mataram
1 . 20 . 05
Inspektorat Kota
1 . 03 . 01
Dinas Pekerjaan Umum
1 . 20 . 06
Kecamatan Cakranegara
1 . 04 . 01
Satuan Pemadam Kebakaran
1 . 20 . 07
Kecamatan Mataram
1 . 05 . 01
Dinas Tata Kota
1 . 20 . 08
Kecamatan Ampenan
1 . 06 . 01
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
1 . 20 . 09
Kecamatan Selaparang
1 . 07 . 01
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan
1 . 20 . 10
Kecamatan Sandubaya
Informatika
1 . 08 . 01
Dinas Kebersihan
1 . 20 . 11
Kecamatan Sekarbela
1 . 08 . 02
Dinas Pertamanan
1 . 20 . 12
Dinas Pendapatan
1 . 08 . 03
Badan Lingkungan Hidup
1 . 20 . 13
Badan Kepegawaian Daerah
1 . 10 . 01
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
1 . 20 . 14
Sekretariat Dewan Pengurus KORPRI
1 . 12 . 01
Badan Pemberdayaan Perempuan dan
1 . 20 . 15
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
1 . 13 . 01
Keluarga Berencana
Daerah (BPKAD) dan
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Transmigrasi
1 . 15 . 01
Dinas Koperasi, Perindustrian dan
Daerah selaku SKPKD
1. 21. 01
Perdagangan
1 . 16 . 01
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
1 . 21 . 02
Kantor Ketahanan Pangan
1 . 22 . 01
Badan Pemberdayaan Masyarakat
Perijinan Terpadu
1 . 19 . 01
Satuan Polisi Pamong Praja
1 . 19 . 02
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
1 . 19 . 03
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
1 . 26 . 01
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
1 . 20 . 01
DPRD
2 . 01 . 01
Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan
1 . 20 . 02
KDH dan WKDH
2 . 04 . 01
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
4.2. Basis Akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan
Basis akuntansi yang digunakan adalah basis modifikasian, yaitu basis kas
menuju akrual (Cash Towards Accrual). Dalam hal ini menggunakan basis kas untuk
pengakuan pendapatan, belanja dan pembiayaan. Sedangkan pengakuan aset, kewajiban
dan ekuitas dana menggunakan basis akrual.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
34
4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan
Pengukuran adalah proses penetapan nilai uang untuk diakui dan dimasukkan
dalam setiap pos laporan keuangan. Pengukuran pos-pos dalam laporan keuangan
menggunakan nilai perolehan historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas dan setara
kas atau sebesar nilai wajar dari imbalan yang diberikan untuk memperoleh aset tersebut.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Dengan pengukuran aset dan kewajiban dapat
ditentukan pengukuran untuk ekuitas karena ekuitas diperoleh dengan cara
mengurangkan kewajiban dan aset.
4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP.
Pemerintah Kota Mataram sudah menetapkan kebijakan akuntansi sesuai dengan
SAP, sehingga dalam penyusunan Laporan Keuangan ini telah mengacu kepada SAP.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dapat diuraikan sebagai berikut:
Laporan keuangan pokok terdiri atas Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, Laporan
Arus Kas (LAK) dan Catatan atas Laporan Keuangan
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan suatu
entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal pelaporan.
Neraca terdiri dari aset, kewajiban, dan ekuitas dana (net aset).
a. Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
Pemerintah Kota Mataram sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana
manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik
oleh Pemerintah Kota Mataram maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam
satuan uang, termasuk sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Aset diakui pada saat potensi
manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh Pemerintah Kota Mataram dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Aset diakui pada
saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Jika
suatu entitas memiliki aset moneter dalam mata uang asing maka harus
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
tersebut menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Aset
diklasifikasikan menjadi aset lancar dan aset nonlancar.
1) Aset Lancar
Suatu aset diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan segera
untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12
(dua belas) bulan sejak tanggal pelaporan, atau berupa kas dan setara kas.
Aset lancar disajikan dalam neraca meliputi kas dan setara kas,
investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan.
a) Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas diakui pada saat diterima atau pada saat
kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya berpindah. Kas dicatat sebesar
nilai nominal artinya disajikan sebesar nilai rupiah tersebut. Apabila
terdapat kas dalam valuta asing, maka kas tersebut dikonversi menjadi
rupiah dengan menggunakan kurs tengah BI pada tanggal laporan.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
35
Termasuk dalam klasifikasi kas adalah kas di bank, kas yang dipegang
Bendahara Umum Daerah, dan deposito berjangka kurang dari 3 (tiga)
bulan. Dalam neraca Pemerintah Kota Mataram, kas biasanya disajikan
meliputi kas di kas daerah, kas di bendahara penerimaan, dan kas di
bendahara pengeluaran.
(1) Kas Di Kas Daerah
Kas di Kas Daerah mencakup seluruh kas, baik itu saldo rekening di
bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah tanggung
jawab Bendahara Umum Daerah. Termasuk dalam klasifikasi kas
adalah kas di bank, kas yang dipegang Bendahara Umum Daerah,
dan deposito berjangka kurang dari 3 (tiga) bulan.
Kas di Kas Daerah dinyatakan dalam nilai rupiah, jika ada
kas di kas daerah dalam valuta asing maka harus dikonversi
berdasarkan nilai kurs tengah BI pada tanggal transaksi. Pada akhir
tahun kas di kas daerah dalam valuta asing dikonversi ke dalam
rupiah menggunakan kurs tengah BI pada tanggal neraca.
(2) Kas di Bendahara Penerimaan
Kas di Bendahara Penerimaan mencakup seluruh kas, baik itu saldo
rekening di bank maupun saldo uang tunai, yang berada di bawah
tanggung jawab bendahara penerimaan yang sumbernya berasal dari
pelaksanaan tugas pemerintahan dari bendahara penerimaan yang
bersangkutan. Saldo kas ini mencerminkan saldo yang berasal dari
pungutan yang sudah diterima oleh bendahara penerimaan dari
setoran para wajib pajak yang belum disetorkan ke kas daerah.
(3) Kas di Bendahara Pengeluaran
Kas di Bendahara Pengeluaran merupakan kas yang menjadi
tanggung jawab/dikelola oleh Bendahara Pengeluaran yang berasal
dari sisa uang muka kerja (UYHD/UP) yang belum disetor ke kas
daerah per tanggal neraca. Kas di Bendahara Pengeluaran mencakup
seluruh saldo rekening Bendahara Pengeluaran, uang logam, uang
kertas, dan lain-lain kas. Termasuk PFK yang belum disetor ke Kas
Negara per tanggal Neraca.
b) Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek diakui pada saat terjadinya pemindahan
kepemilikan, yaitu pada saat Pemerintah Kota Mataram menerima bukti
investasi. Pos-pos investasi jangka pendek antara lain deposito berjangka
3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan dan surat berharga yang mudah
diperjualbelikan. Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan.
c) Piutang
Pos-pos piutang antara lain terdiri dari piutang pajak, piutang retribusi,
bagian lancar tagihan penjualan angsuran, bagian lancar tuntutan ganti
rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Piutang disajikan dengan nilai
yang dapat direalisasikan (net realizable value). Nilai bersih didapatkan
dengan melakukan penyisihan piutang.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
36
(1) Bagian Lancar dari Tagihan Penjualan Angsuran
Bagian Lancar Tagihan penjualan angsuran merupakan reklasifikasi
tagihan angsuran jangka panjang ke dalam piutang jangka pendek
yang disebabkan adanya tagihan angsuran jangka panjang yang jatuh
tempo tahun berikutnya.
(2) Bagian Lancar Pinjaman kepada BUMN/BUMD dan Lembaga
Internasional
Bagian Lancar pinjaman kepada BUMN/BUMD dan lembaga
internasional merupakan reklasifikasi Piutang pinjaman kepada
BUMN/BUMD dan lembaga internasional yang jatuh tempo dalam
tahun anggaran berikutnya.
(3) Bagian Lancar dari TGR
Bagian Lancar TGR merupakan reklasifikasi lain-lain aset yang
berupa TGR ke dalam aset lancar disebabkan adanya TGR jangka
panjang yang jatuh tempo tahun berikutnya.
(4) Piutang Pajak
Piutang Pajak merupakan piutang yang diakui atas pajak hotel dan
restoran serta pajak lainnya yang sudah ada ketetapannya
(SKP/SKPT).
(5) Piutang Retribusi
Piutang Retribusi merupakan piutang yang diakui atas retribusi sewa
kios dan toko yang sudah ada ketetapannya (SKR/SKRT).
(6) Piutang Lain-lain
Piutang Lain-lain adalah piutang di luar bagian lancar tagihan
penjualan angsuran, bagian lancar pinjaman kepada BUMN/BUMD
dan lembaga internasional, Bagian Lancar TGR dan piutang pajak.
Piutang disajikan dengan nilai yang dapat direalisasikan (net
realizable value). Nilai bersih didapatkan dengan melakukan
penyisihan piutang.
d) Penyisihan Piutang Tidak Tertagih
Penyisihan piutang tidak tertagih adalah alat yang digunakan untuk
menyesuaikan nilai piutang sehingga didapatkan nilai bersih yang dapat
direalisasikan (net realizable value). Metode penyisihan terhadap piutang
yang tidak tertagih terdiri atas taksiran kemungkinan tidak tertagih pada
setiap akhir periode dan disisihkan berdasarkan umur piutang.
Persentase penyisihan piutang berbeda-beda untuk masing-masing jenis
piutang:
(1) Piutang Pajak
Untuk piutang Pajak, daftar umur piutang dan penyisihan
dikelompokkan menjadi 5 (lima) kelompok umur piutang, yaitu:
- 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 10%;
- 2 (dua) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 25%;
- 3 (tiga) tahun sampai dengan 4 (empat) tahun, penyisihan
piutang tidak tertagih sebesar 50%;
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
37
- 4 (empat) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun, penyisihan
piutang tidak tertagih sebesar 75%;
- Diatas 5 (lima) tahun, penyisihan piutang tidak tertagih sebesar
100%.
(2) Piutang Retribusi
Untuk Piutang Retribusi, daftar umur piutang dan penyisihan
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok umur piutang, yaitu:
- 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 10%;
- 2 (dua) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, penyisihan piutang
tidak tertagih sebesar 50%;
- Diatas 3 (tiga) tahun, penyisihan piutang tidak tertagih sebesar
100%;
e) Persediaan
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan
yang dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah
Kota Mataram, dan barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
2) Investasi Jangka Panjang
Investasi adalah kegiatan Pemerintah Kota Mataram menanamkan
uangnya dalam bentuk penyertaan modal atau pembelian surat utang dalam
rangka memperoleh manfaat ekonomi atau sosial. Aset Investasi adalah aset
yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga,
dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan Pemerintah Kota Mataram dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Terdapat beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan
sertifikat atau dokumen lain yang serupa. Hakikat suatu investasi dapat
berupa pembelian surat utang baik jangka pendek maupun jangka panjang
(obligasi), serta instrumen ekuitas (saham).
Dalam rangka akuntansi dan pelaporan aset investasi Pemerintah
Kota Mataram secara garis besar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang. Investasi jangka
pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk
dimiliki selama 12 (dua belas) bulan atau kurang.
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk
dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan.
a) Investasi Jangka Pendek
Investasi Jangka Pendek harus memenuhi karakteristik dapat segera
diperjualbelikan/dicairkan dan berisiko rendah.
b) Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk
dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang dibagi
menurut sifat penanamannya, yaitu permanen dan nonpermanen.
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan Investasi Nonpermanen
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
38
adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
tidak berkelanjutan.
ï‚· Investasi Permanen
Investasi permanen yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram
adalah investasi yang tidak dimaksudkan untuk diperjualbelikan,
tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang signifikan
dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan.
ï‚· Investasi Nonpermanen
Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh Pemerintah Kota
Mataram adalah investasi yang dilakukan dalam jangka waktu
tertentu yang biasanya terdapat jangka waktu tertentu. Untuk
Investasi Non Permanen Dana Bergulir disajikan dengan nilai bersih
yang dapat direalisasikan (net realizable value), dengan perhitungan
NRV berdasarkan umur investasi, yaitu:
- 1 (satu) tahun sampai dengan 2 (dua) tahun, disisihkan sebesar
10%;
- 2 (dua) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun, disisihkan sebesar
25%;
- 3 (tiga) tahun sampai dengan 4 (empat) tahun, disisihkan sebesar
50%;
- 4 (empat) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun, disisihkan
sebesar 75%;
- Diatas 5 (lima) tahun, disisihkan sebesar 100%.
3) Aset Tetap
a) Tanah
Tanah menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap pakai. Biaya ini
meliputi antara lain harga pembelian serta biaya untuk memperoleh hak,
biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan. Nilai tanah
juga meliputi biaya pembelian bangunan tua yang terletak pada sebidang
tanah yang dibeli untuk melaksanakan pembangunan sebuah gedung yang
baru jika bangunan tua itu dimaksudkan untuk dibongkar.
b) Peralatan dan Mesin
Peralatan dan Mesin, menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai. Biaya ini
meliputi antara lain harga pembelian dan biaya instalasi serta biaya
langsung lainnya untuk memperoleh dan mempersiapkan aset sehingga
dapat digunakan. Untuk peralatan dan mesin yang berasal dari hibah
dinilai berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga gantinya.
c) Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan
untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. Biaya ini
meliputi antara lain harga beli, biaya pembebasan, biaya pengurusan IMB,
notaris dan pajak. Biaya konstruksi yang dicakup oleh suatu kontrak
konstruksi akan meliputi harga kontrak ditambah dengan biaya tidak
langsung lainnya yang dilakukan sehubungan dengan konstruksi dan
dibayar pada pihak selain dari kontraktor. Biaya ini juga mencakup biaya
bagian dari pembangunan yang dilaksanakan secara swakelola, jika ada.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
39
d) Jalan, Irigasi dan Jaringan
Jalan, irigasi dan jaringan, menggambarkan seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh jalan, irigasi dan jaringan sampai siap
pakai. Biaya ini meliputi antara lain biaya perolehan dan biaya-biaya lain
sampai dengan jaringan tersebut siap pakai.
e) Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya, menggambarkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk
memperoleh aset tetap lainnya sampai siap pakai. Biaya ini meliputi biaya
perolehan semua aset tetap lainnya yang tidak dapat diklasifikasikan
dengan tepat kedalam aset tetap yang telah diuraikan sebelumnya.
f) Konstruksi Dalam Pengerjaan
Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup tanah, peralatan dan mesin,
gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset tetap lainnya
yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu
periode waktu tertentu dan belum selesai. Perolehan melalui kontrak
konstruksi pada umumnya memerlukan suatu periode waktu tertentu.
Periode waktu perolehan tersebut bisa kurang atau lebih dari satu periode
akuntansi.
4) Dana Cadangan
Dana Cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan
yang memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu
tahun anggaran. Pembentukan dana cadangan diakui pada saat dilakukan
penyisihan uang untuk tujuan pencadangan dimaksud. Dana cadangan dirinci
menurut tujuan pembentukannya. Peruntukan dana cadangan harus diatur
dengan peraturan perundang-undangan dan tidak dapat digunakan untuk
peruntukan yang lain.
5) Aset Lainnya
Yang termasuk dalam aset lainnya adalah:
a) Aset tak berwujud (intangible aset)
Yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta
dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau
digunakan untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual.
Aset tak berwujud meliputi:
- Software komputer;
- Lisensi dan franchise;
- Hak cipta (copyright), paten, goodwill dan hak lainnya;
- Hak jasa dan operasi;
- Aset tak berwujud dalam pengembangan.
b) Tagihan Penjualan Angsuran
Tagihan Penjualan Angsuran menggambarkan jumlah yang dapat
diterima dari penjualan aset Pemerintah Kota Mataram secara angsuran
kepada pegawai Pemerintah Kota Mataram. Tagihan penjualan angsuran
dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak penjualan aset yang
bersangkutan.
c) Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi
Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi menggambarkan tagihan
kepada pegawai Pemerintah Kota Mataram yang terbukti
menyalahgunakan uang negara/daerah atau menghilangkan aset
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
40
b.
pemerintah/pemerintah daerah. Tuntutan perbendaharaan/ tuntutan ganti
rugi dinilai sebesar nilai nominal dalam Surat Ketetapan Tanggung
jawab Mutlak atau Surat Keputusan Pembebanan dari pejabat yang
berwenang.
d) Kemitraan dengan Pihak Ketiga
Kemitraan dengan Pihak Ketiga menggambarkan nilai aset yang
diserahkan Pemerintah Kota Mataram kepada Pihak Ketiga dengan cara
kemitraan dengan pihak ketiga (swasta) berdasarkan perjanjian.
Kemitraan dengan pihak ketiga dinilai sebesar nilai aset yang diserahkan
Pemerintah Kota Mataram sebagai bagian dari nilai kontrak kerjasama
antara Pemerintah Kota Mataram dengan pihak ketiga.
Kewajiban
1) Kewajiban Jangka Pendek
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
Pemerintah Kota Mataram. Dalam konteks Pemerintah Kota Mataram,
kewajiban muncul antara lain karena penggunaan sumber pembiayaan yang
berasal dari pinjaman. Pinjaman tersebut dapat berasal dari masyarakat,
lembaga keuangan, Pemerintah Kota Mataram lain, atau lembaga
internasional.
a) Utang kepada Pihak Ketiga (Account Payable)
Terhadap barang/jasa yang telah diterima Pemerintah Kota Mataram dan
belum dibayar, termasuk barang dalam perjalanan yang telah menjadi
haknya.
b) Utang Bunga (Accrued Interest)
Utang bunga pinjaman Pemerintah Kota Mataram dicatat sebesar biaya
bunga yang telah terjadi dan belum dibayar. Bunga dimaksud dapat
berasal dari utang Pemerintah Kota Mataram baik dari dalam maupun luar
negeri. Utang bunga pinjaman Pemerintah Kota Mataram yang belum
dibayar harus diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian
dari kewajiban jangka pendek.
c) Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK)
Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan untuk PFK yang
belum disetorkan kepada yang berhak harus disajikan sebagai utang di
neraca sebesar jumlah yang masih harus disetorkan.
d) Bagian Lancar Utang Jangka Panjang
Nilai yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian lancar
utang jangka panjang adalah jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu
12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
e) Kewajiban Lancar Lainnya (Other Current Liabilities)
Kewajiban lancar lainnya merupakan kewajiban lancar yang tidak
termasuk dalam kategori utang jangka pendek di atas.
2) Kewajiban Jangka Panjang
Utang jangka panjang merupakan Utang yang harus dibayar kembali atau
jatuh tempo lebih dari satu periode akuntansi.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
41
c.
Ekuitas Dana
Ekuitas Dana adalah kekayaan bersih Pemerintah Kota Mataram yang
merupakan selisih antara aset dan kewajiban Pemerintah Kota Mataram. Ekuitas
Dana diklasifikasikan menjadi Ekuitas Dana Lancar, Ekuitas Dana Investasi, dan
Ekuitas Dana Cadangan.
1) Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban jangka
pendek. Ekuitas Dana Lancar terdiri dari:
- Sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA), yang merupakan akun pasangan
yang menampung kas dan setara kas serta investasi jangka pendek;
- Pendapatan yang Ditangguhkan, yang merupakan akun pasangan untuk
menampung Kas di Bendahara Penerimaan;
- Cadangan Piutang, yang merupakan akun pasangan yang dimaksudkan
untuk menampung piutang lancar;
- Cadangan Persediaan, yang merupakan akun pasangan dari persediaan;
- Dana yang Disediakan Untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek,
merupakan akun pasangan dari kewajiban jangka pendek lainnya.
2) Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi mencerminkan kekayaan Pemerintah Kota Mataram
yang tertanam dalam investasi jangka panjang, aset tetap, dan aset lainnya,
dikurangi dengan kewajiban jangka panjang. Ekuitas Dana Investasi terdiri
dari:
- Diinvestasikan dalam Investasi Permanen/ Investasi Jangka Panjang, yang
merupakan akun pasangan dari Investasi Permanen/Investasi Jangka
Panjang;
- Diinvestasikan dalam Aset Tetap merupakan akun pasangan dari Aset
Tetap;
- Diinvestasikan dalam Aset Lainnya, yang merupakan akun pasangan Aset
Lainnya;
- Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang
(contra account), yang merupakan akun pasangan dari seluruh Utang
Jangka Panjang.
3) Ekuitas Dana Cadangan
Ekuitas Dana Cadangan mencerminkan kekayaan Pemerintah Kota Mataram
yang dicadangkan untuk tujuan tertentu sesuai dengan peraturan perundangundangan.
2. Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan,
belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, yang masing-masing
diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.
a. Akuntansi Anggaran
Akuntansi anggaran merupakan teknik pertanggungjawaban dan pengendalian
manajemen yang digunakan untuk membantu pengelolaan pendapatan, belanja,
transfer, dan pembiayaan.
b. Akuntansi Pendapatan
Pendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
42
c.
d.
e.
Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.Transfer masuk adalah
penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana
perimbangan dari pemerintah pusat dan dana bagi hasil dari pemerintah
provinsi. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu
dengan membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya
(setelah dikompensasikan dengan pengeluaran). Pengembalian pendapatan
perlu disesuaikan dengan mengeliminasi pendapatan tersebut dan
menambahkan akun pendapatan yang ditangguhkan di pos kewajiban pada
neraca.
Akuntansi Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum
Daerah. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya
terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh
unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan. Belanja diklasifikasikan menurut
klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi. Klasifikasi ekonomi
adalah pengelompokan belanja yang didasarkan pada jenis belanja untuk
melaksanakan suatu aktivitas. Klasifikasi ekonomi untuk Pemeritah Kota
Mataram meliputi terdiri dari belanja pegawai, belanja barang , belanja modal,
bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan belanja tak terduga.
1) Belanja operasi adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan sehari-hari
pemerintah pusat/daerah yang memberi manfaat jangka pendek. Belanja
operasi antara lain meliputi belanja pegawai, belanja barang, bunga, subsidi,
hibah, bantuan sosial.
2) Belanja modal adalah pengeluaran anggaran untuk perolehan aset tetap dan
aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi.
Belanja modal meliputi antara lain belanja modal untuk perolehan tanah,
peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, aset tetap lainnya dan aset
lainnya.
3) Belanja tak terduga adalah pengeluaran anggaran untuk kegiatan yang
sifatnya tidak biasa dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan
bencana alam, bencana sosial, dan pengeluaran tidak terduga lainnya yang
sangat diperlukan dalam rangka penyelenggaraan kewenangan pemerintah
pusat/daerah.
Saldo kas yang berasal dari sisa uang muka kerja yang berada di Bendahara
Pengeluaran/Pemegang Kas merupakan aset pemerintah daerah. Oleh karena
itu jumlah tersebut disajikan pada akun Kas di Bendahara Pembayar di neraca
pemerintah daerah.
Akuntansi Surplus/Defisit
Surplus adalah selisih lebih antara pendapatan dan belanja selama satu periode
pelaporan. Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja selama
satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan belanja
selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defisit.
Akuntansi Pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan Pemerintah Kota
Mataram, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan
diterima kembali, yang dalam penganggaran Pemerintah Kota Mataram
terutama dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus
anggaran. Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
43
f.
g.
h.
hasil divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan
untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada
entitas lain, dan penyertaan modal oleh Pemerintah Kota Mataram.
1. Akuntansi Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan
obligasi Pemerintah Kota Mataram, hasil privatisasi perusahaan
negara/daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada fihak
ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana
cadangan. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada
Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Akuntansi penerimaan pembiayaan
dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran) Pencairan Dana Cadangan
mengurangi Dana Cadangan yang bersangkutan.
2. Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum
Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga,
penyertaan modal Pemerintah Kota Mataram, pembayaran kembali pokok
pinjaman dalam periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana
cadangan. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari
Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Pembentukan Dana Cadangan
menambah Dana Cadangan yang bersangkutan. Hasil-hasil yang diperoleh
dari pengelolaan Dana Cadangan di Pemerintah Kota Mataram merupakan
penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan
dalam pos pendapatan asli daerah lainnya.
3. Akuntansi Pembiayaan Neto
Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah
dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran
tertentu. Selisih lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran
pembiayaan selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan
Neto.
Akuntansi Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA)
Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran adalah selisih lebih/kurang antara
realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode pelaporan. Selisih
lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran selama satu periode
pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA.
Transaksi dalam Mata uang
Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan dalam mata uang rupiah
dengan menjabarkan jumlah mata uang asing tersebut menurut kurs tengah
bank sentral pada tanggal transaksi.
Transaksi Pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan Berbentuk Barang dan
Jasa
Transaksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam bentuk barang dan jasa
harus dilaporkan dalam Laporan Realisasi Anggaran dengan cara menaksir
nilai barang dan jasa tersebut pada tanggal transaksi. Di samping itu, transaksi
semacam ini juga harus diungkapkan sedemikian rupa pada Catatan atas
Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
44
mengenai bentuk dari pendapatan, belanja, dan pembiayaan yang diterima.
Contoh transaksi berwujud barang dan jasa adalah hibah dalam wujud barang,
barang rampasan, dan jasa konsultansi.
3. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas
selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi
aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.
a. Aktivitas Operasi merupakan indikator yang menunjukkan kemampuan operasi
pemerintah dalam menghasilkan kas yang cukup untuk membiayai aktivitas
operasionalnya. Arus kas masuk dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari
penerimaan perpajakan, penerimaan negara bukan pajak (PNBP), penerimaan
hibah, penerimaan bagian laba perusahaan daerah, dan transfer masuk.
Sedangkan arus kas keluarnya digunakan untuk belanja pegawai, belanja barang,
bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja tak terduga, dan transfer keluar;
b. Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan mencerminkan penerimaan dan
pengeluaran kas bruto dalam rangka perolehan dan pelepasan sumber daya
ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan dan mendukung pelayanan
pemerintah kepada masyarakat di masa yang akan datang. Arus kas masuk dari
aktivitas investasi aset non keuangan terdiri dari penjualan aset tetap dan
penjualan aset lainnya. Sedangkan arus kas keluarnya terdiri dari perolehan aset
tetap dan perolehan aset lainnya;
c. Aktivitas Pembiayaan mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto
sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran, yang
bertujuan untuk memprediksi klaim pihak lain terhadap arus kas pemerintah dan
klaim pemerintah terhadap pihak lain di masa yang akan datang. Arus kas masuk
dari aktivitas pembiayaan antara lain penerimaan pinjaman, penerimaan hasil
penjualan Surat Utang Negara, penerimaan dari divestasi, penerimaan kembali
pinjaman dan pencairan dana cadangan. Sedangkan arus kas keluarnya antara
lain penyertaan modal pemerintah, pembayaran pokok pinjaman, pemberian
pinjaman jangka panjang dan pembentukan dana cadangan;
d. Aktivitas Non Anggaran mencerminkan penerimaan dan pengeluaran kas bruto
yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, dan pembiayaan
pemerintah. Arus kas masuk dari aktivitas non anggaran meliputi penerimaan
PFK sedangkan arus kas keluarnya meliputi pengeluaran PFK.
BAB V
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
45
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram terdiri dari Laporan Realisasi
Anggaran Pendapatan dan Belanja, Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan
Keuangan dengan penjelasan sebagai berikut:
5.1 Neraca
5.1.1
Aset
Saldo Aset per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp2.803.909.180.090,09 dan Rp2.607.883.070.257,59 atau terjadi kenaikan senilai
Rp196.026.109.832,50 atau bertambah 7,52% dari tahun sebelumnya terdiri dari:
No
1
2
3
4
Uraian
Aset Lancar
Investasi Jangka Panjang
Aset Tetap
Aset lainnya
Jumlah
per 31 Desember 2014
149.669.043.420,24
98.068.897.734,63
2.266.159.667.594,82
290.023.801.446,40
2.803.909.180.090,09
(dalam rupiah)
per 31 Desember 2013
167.221.941.127,19
84.498.837.174,73
2.060.179.883.625,92
295.982.408.329,75
2.607.883.070.257,59
5.1.1.1 Aset Lancar
Saldo Aset Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp149.669.043.420,24 dan Rp167.221.941.127,19 atau menurun 10,50% senilai
Rp17.552.897.706,95 yang terdiri dari:
(dalam rupiah)
No.
Uraian
1
Kas
2
Piutang
3
Persediaan
Jumlah
Per 31 Des. 2014
Per 31 Des. 2013
107.939.293.487,44
81.711.476.677,64
32.784.775.663,75
77.819.088.487,55
8.944.974.269,05
7.691.375.962,00
149.669.043.420,24
167.221.941.127,19
Komposisi aset lancar tahun 2014 tersebut seperti pada grafik berikut:
5.1.1.1.1
Kas
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
46
Saldo Kas per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp107.939.293.487,44 dan Rp81.711.476.677,64 atau meningkat 32,10%
senilai 26.227.816.809,80 terdiri dari:
(dalam rupiah)
No
Uraian
per 31 Desember 2014
per 31 Desember 2013
1
Kas di Kas daerah
18.583.842.326,93
4.703.715.043,07
2
Deposito kurang dari 3 bulan
77.000.000.000,00
72.000.000.000,00
3
Kas di Bendahara Pengeluaran
192.639.737,50
430.363.242,50
4
Kas di Bendahara Penerimaan
0,00
113.825.410,00
5
Kas di BLUD
12.162.811.423,01
4.463.572.982,07
107.939.293.487,44
81.711.476.677,64
Jumlah
Posisi kas tersebut pada tahun 2014 dan 2013 seperti ditunjukkan grafik
berikut:
Saldo kas di Kas Daerah sudah termasuk sisa Dana Kapitasi senilai
Rp2.624.090.000,00 yang pengelolaannya dengan mekanisme APBD dan
seluruhnya sudah disetorkan ke Kas daerah.
5.1.1.1.1.1 Kas di Kas Daerah
Saldo Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2014 dan 2013 senilai
Rp18.583.842.326,93 dan Rp4.703.715.043,07 merupakan saldo hasil rekonsiliasi
dengan saldo bank dengan rincian sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
Nomor Rekening
PT Bank NTB Cabang
Utama
Uraian
Rekening
Kas
Umum Daerah Kota
Mataram
Selisih, karena ada lebih entry pencairan oleh
pihak CMS ke rekening bendahara pengeluaran
Dikpora
Selisih, karena ada salah entry penyetoran oleh
pihak Bank TA 2013 atas setoran Dinas
Perhubungan salah masuk ke rekening Kasda
Lombok Barat
Saldo hasil rekonsiliasi
001.21.05063.00-4
Per 31 Desember
2014
Per 31 Desember
2013
18.583.158.326,93
4.691.813.043,07
684.000,00
0,00
0,00
11.902.000,00
18.583.842.326,93
4.703.715.043,07
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
47
Terjadi perbedaan Saldo antara rekening koran kasda dengan catatan
Akuntansi senilai Rp684.000,00 disebabkan kelebihan entry oleh pihak CMS dan
sudah dilakukan autodebet oleh pihak Bank NTB pada tahun 2015.
5.1.1.1.1.2 Deposito kurang dari 3 (tiga) bulan
Pada Tahun 2014 Pemerintah Kota Mataram melakukan penempatan kas
daerah berupa deposito kurang dari 3 (tiga) bulan dengan metode Automatic Roll
Over (ARO) yaitu penambahan pada PT Bank NTB senilai Rp70 miliar, pada PT
Bank BRI Syariah Cabang Mataram senilai Rp5 miliar dan pada PT Bank
Mandiri Cabang Mataram senilai Rp5 miliar sehingga total deposito yang semula
berjumlah Rp72 miliar menjadi Rp152 miliar. Namun pada akhir tahun anggaran
2014 dilakukan pencairan deposito pada Bank NTB senilai Rp75 miliar sehingga
sisa Deposito per 31 Desember 2014 menjadi Rp77 miliar, dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam rupiah)
No
1
per 31 Desember
2014
Nama Bank
per 31 Desember
2013
PT Bank NTB Cabang Utama Pejanggik
45.000.000.000,00
50.000.000.000,00
2
PT Bank BTN Cabang Mataram
20.000.000.000,00
20.000.000.000,00
3
PT Bank Syariah Mandiri Cabang Mataram
2.000.000.000,00
2.000.000.000,00
4
PT Bank Mandiri Cabang Mataram
5.000.000.000,00
0,00
5
PT Bank BRI Syariah Cabang Mataram
Jumlah
5.000.000.000,00
0,00
77.000.000.000,00
72.000.000.000,00
Dari Deposito pada Tahun 2014, diperoleh pendapatan senilai
Rp8.818.100.480,40. Deposito merupakan salah satu kebijakan manajemen kas
yang diambil terkait idle money. Deposito pada tahun 2014 dilakukan dengan
memperhatikan likuiditas dana.
5.1.1.1.1.3
Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2014 senilai
Rp192.639.737,50 sampai akhir tahun anggaran 2014 belum disetor ke Kas Daerah
terdiri dari Sisa
UP/GU/TU senilai Rp163.716.654,00 dan PFK senilai
Rp28.923.083,50 dengan rincian sebagai berikut :
(dalam rupiah)
No
1
Unit Kerja/SKPD
Sisa UP/TU TA
2014 Per 31
Desember 2014
Jumlah
Sisa UP/TU dan
Pajak yg Belum
Disetor
Pajak yang
Belum Disetor
3
Dinas Tata Kota
Badan Penanaman Modal dan
Perizinan Terpadu
Sekretariat Daerah
150.000,00
-
150.000,00
4
Sekretariat DPRD
83.228.997,00
-
83.228.997,00
5
Inspektorat Kota
40.316.957,00
-
40.316.957,00
6
Kecamatan Cakranegara
7
Kecamatan Ampenan
Badan Pengelolaan Keuangan
dan Asset Daerah
Jumlah
2
8
8.269.700,00
-
8.269.700,00
1.750.000,00
2.549.999,00
4.299.999,00
1.000,00
-
1.000,00
-
26.373.084,50
26.373.084,50
30.000.000,00
-
30.000.000,00
163.716.654,00
28.923.083,50
192.639.737,50
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
48
Kas di Bendahara Pengeluaran (sisa UP/TU) telah disetor ke Kas Daerah
pada awal Tahun 2015 senilai Rp123.399.697,00 dan sisanya merupakan sisa kas
yang hilang dicuri
pada Inspektorat Kota Mataram TA 2014 senilai
Rp40.316.957,00. Atas kejadian tersebut Pemerintah Kota Mataram telah
melaporkan kejadian tersebut kepada BPK RI dan sedang menunggu penetapan
dari Binbangkum BPK RI Jakarta. Dari sisa pajak pusat yang berada pada
bendahara pengeluaran senilai Rp28.923.083,50 sudah disetor di awal tahun 2015
seluruhnya yaitu pajak pada Badan Penanaman Modal dan Perizinan terpadu
senilai Rp2.549.999,00
dan Pajak pada Kecamatan Ampenan senilai
Rp26.373.084,50.
5.1.1.1.1.4 Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo kas di bendahara penerimaan per 31 Desember 2014 dan Tahun
2013 senilai Rp0,00 dan Rp113.825.410,00. Kas di Bendahara Penerimaan TA
2014 merupakan pendapatan pajak dan retribusi pada Dinas Pendapatan yang
hilang karena pencurian dan sampai saat ini masih dalam proses menunggu hasil
keputusan Sidang Majelis TPKN BPK RI dan sudah direklas ke aset lain-lain.
No.
Unit SKPD
Saldo Per 31 Desember
2014
(dalam rupiah)
Saldo Per 31 Desember
2013
1
Dinas Kebersihan
0,00
50.000,00
2
Dinas Pendapatan
0,00
113.775.410,00
0,00
113.825.410,00
Jumlah
5.1.1.1.1.5 Kas di BLUD (RSUD Kota Mataram)
Kas di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Kota Mataram per
31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai Rp12.162.811.423,01 dan
Rp4.463.572.982,07 yang terdiri dari:
No.
Uraian
per 31 Desember 2014
(dalam rupiah)
per 31 Desember 2013
1
Kas di Bank BLUD
11.967.575.639,16
4.148.185.841,07
2
Kas di bend pengeluaran BLUD
195.235.783,85
313.381.839,00
3
Kas di bend penerimaan BLUD
0,00
2.005.302,00
12.162.811.423,01
4.463.572.982,07
Jumlah
Kas di Bank BLUD disimpan dalam bentuk rekening giro pada lima bank
yaitu Bank BTN, Bank BRI, Bank NTB, Bank BNI dan Bank Mandiri dengan
rincian sebagai berikut:
No.
Uraian
1
Bank BTN (21.050063.00.4) Pendapatan PAD
Bank BRI (00000052-01-001014-30-2) Dana
Jamkesmas Pusat
2
Per 31 Desember
2014
11.862.031.125,16
(dalam
rupiah)
Per 31 Desember
2013
191.463.303,83
20.215.824,00
3.125.386.889,00
3
PT Bank NTB(001.21.06669.00-9) Dana
Jamkesda
42.049.232,00
184.848.441,00
4
Bank BNI (244313874)
37.242.149,00
646.452.352,00
5
Bank Mandiri (161-00-0108786-0)
Jumlah
6.037.309,00
34.855,24
11.967.575.639,16
4.148.185.841,07
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
49
5.1.1.1.2
Piutang
Piutang per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013 masingmasing senilai Rp32.772.545.557,75 dan Rp77.819.088.487,55 dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
Piutang Pajak
2
Piutang Retribusi
3
Bagian Lancar Piutang TGR
4
Piutang Lainnya
Jumlah
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
10.962.151.831,50
43.270.779.782,00
705.584.412,50
915.153.025,00
51.951.675,00
45.239.110,00
21.052.857.638,75
33.587.916.570,55
32.772.545.557,75
77.819.088.487,55
Komposisi saldo piutang per 31 Desember 2014 seperti ditunjukkan pada
grafik berikut.
5.1.1.1.2.1 Piutang Pajak
Saldo Piutang Pajak per 31 Desember 2014 yang disajikan di neraca sudah
disajikan dengan nilai bersih yang dapat direalisasikan (Net Realizable Value)
artinya sudah dikurangi dengan penghapusan piutang kadaluarsa dan penyisihan
piutang berdasarkan umur piutang. Piutang Pajak per 31 Desember 2014 dan 2013
masing-masing senilai Rp40.450.323.775,00 dan Rp43.270.779.782,00. dengan
rincian sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
Per 31 Desember 2014
Per 31 Desember 2013
1
Piutang Pajak Hotel
40.858.480,00
260.410.252,00
2
Piutang Pajak Restoran
Piutang Pajak Air Bawah Tanah
(ABT)
Piutang Pajak PBB-P2
35.489.953,00
589.960.232,00
84.495.040,00
28.166.900,00
40.069.197.915,00
42.213.068.826,00
198.594.889,00
151.800.553,00
21.687.498,00
27.373.019,00
40.450.323.775,00
43.270.779.782,00
3
4
5
6
Piutang Pajak Reklame
Piutang Pajak Minerba (Galian Gol
C)
Jumlah
5.1.1.1.2.2 Penyisihan Piutang Pajak
Penyisihan piutang tak tertagih atas piutang pajak per 31 Desember 2014
dapat dirinci sebagai berikut:
(dalam rupiah)
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
50
No
Piutang
Uraian
Piutang Pajak Hotel
1
2
4
Piutang Pajak Restoran
Piutang Pajak Air Bawah
Tanah (ABT)
Piutang Pajak PBB-P2
5
Piutang Pajak Reklame
3
Piutang Pajak Minerba
(Galian Gol C)
Jumlah
6
Penyisihan
Piutang NRV
40.858.480,00
13.513.495,00
27.344.985,00
35.489.953,00
22.937.964,75
12.551.988,25
84.495.040,00
2.816.690,00
81.678.350,00
40.069.197.915,00
29.330.862.685,25
10.738.335.229,75
198.594.889,00
102.164.424,75
96.430.464,25
21.687.498,00
15.876.683,75
5.810.814,25
40.450.323.775,00
29.488.171.943,50
10.962.151.831,50
1. Mutasi Piutang Pajak Hotel dan Restoran sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No.
Uraian
Pajak Hotel
Pajak Restoran
1
Saldo 31 Des 2013 (terkoreksi)
260.490.936,00
589.966.137,00
2
Realisasi Pembayaran 2014
145.382.169,00
77.433.868,00
3
Penambahan Ketetapan 2014
0,00
0,00
4
Penghapusan karena kadaluarsa di
tahun 2014
74.250.287,00
477.042.316,00
5
Jumlah Setelah Penghapusan
40.858.480,00
35.489.953,00
6
Penyisihan Piutang (Selain Yg Dihapus)
(13.513.495,00)
(22.937.964,75)
27.344.985,00
12.551.988,25
Saldo Akhir 2014
2. Mutasi Piutang Pajak Air Bawah Tanah (ABT) sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No.
Uraian
Nilai Pajak ABT
1
Saldo 31 Des. 2013
2
Realisasi Pembayaran 2014
28.166.900,00
3
Penambahan Ketetapan 2014
4
Saldo 31 Des. 2014
84.495.040,00
5
Penyisihan Piutang
(2.816.690,00)
0,00
56.328.140,00
Saldo NRV 31 Des. 2014
81.678.350,00
3. Mutasi Piutang PBB-P2 sebagai berikut:
No.
Uraian
1
Piutang PBB-P2 diserahkan dari KPP
Mataram Barat dan KPP Mataram Timur
2
Tertagih tahun 2013
3
4
Jml NOP
Nilai (Rp)
44.214.943.313,00
Keterangan
Tanggal 30 Jan.
2013
2.001.874.487,00
Saldo Tahun 2013
42.213.068.826,00
Tahun 2014 dilakukan verifikasi/validasi
atas Saldo PBB-P2 dengan hasil sebagai
berikut:
a. Pemecahan Obyek
565
187.025.490,00
dikoreksi
b. Penggabungan Obyek
74
45.699.419,00
dikoreksi
c. Perubahan data/ketetapan
528
170.330.552,00
dikoreksi
d. Telah dibayar dengan bukti STTS
1.075
857.644.607,00
dikoreksi
e. Telah dibayar dengan bukti selain STTS
6.167
1.356.811.558,00
dikoreksi
f. Data double
448
138.525.765,00
dikoreksi
g. Fasilitas umum
411
184.536.984,00
dikoreksi
1.181.790.326,00
dikoreksi
h. Tertagih tahun 2014
i. Kadaluarsa (1994 - 2009)
464.241
19.593.436.474,00
disisihkan 100%
j. Data/pemilik tidak jelas
12.983
1.570.141.704,00
disisihkan 100%
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
51
No.
Uraian
Jml NOP
k. Pemilik tidak ditemukan
1.785
l. Belum dibayar (dapat ditagih)
5
Penambahan piutang dari ketetapan TA
2014
6
Saldo Tahun 2014 sebelum penyisihan
(4i s.d. 4l dan 5)
7
Nilai (Rp)
Keterangan
432.482.670,00
disisihkan 100%
121.034
16.494.643.277,00
disajikan NRV
6.504
1.978.493.790,00
disajikan NRV
Penyisihan Tahun 2014
40.069.197.915,00
(29.330.862.685,25)
Saldo NRV Tahun 2014
10.738.335.229,75
Terhadap piutang pajak PBB-P2 kadaluwarsa tahun 1994-2009 senilai
Rp19.593.436.474,00 telah diajukan ke walikota dan meminta persetujuan
DPRD karena di atas 5 m dengan surat nomor 900/1197/BKAD/XII/2014
tanggal 30 Desember 2014. Sampai dengan saat ini masih menunggu proses
persetujuan di DPRD.
4. Mutasi Piutang Pajak Reklame sebagai berikut:
No.
Uraian
Nilai Pajak Reklame (Rp)
1
Saldo 31 Des. 2013
151.800.553,00
2
Realisasi Pembayaran 2014
3
Penambahan Ketetapan 2014
4
Saldo 31 Des. 2014
198.594.889,00
5
Penyisihan Piutang
(102.164.424,75)
0,00
46.794.336,00
Saldo NRV 31 Des. 2014
96.430.464,25
Pada tahun 2014, pengelolaan piutang pajak reklame diserahkan pada
Dinas Pendapatan, sedangkan untuk sisa tahun–tahun sebelumnya tetap menjadi
tanggung jawab Dinas Pertamanan. Piutang pajak reklame yang pengelolaannya
dikoordinasikan oleh Dinas Pertamanan Kota Mataram yang merupakan sisa
nilai Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) yang belum dilunasi oleh Wajib
Pajak sampai dengan akhir tahun 2014 senilai Rp151.800.533,00. Terhadap
penghapusan Piutang Pajak Reklame pada Dinas Pertamanan pada tahun
sebelumnya senilai Rp144.864.413,00 yang dibongkar, pencatatan ganda,
obyek tidak ada dan reklame menempel di dinding telah dilakukan pembatalan
sesuai Surat Keputusan Pembatalan SKPD Pajak Reklame Nomor
817/321.d/TMN/XII/2014 tanggal 15 Desember 2014.
5. Mutasi Piutang Pajak Minerba (Galian Golongan C) sebagai berikut:
No.
Uraian
Nilai Pajak Minerba (Rp)
1
Saldo 31 Des. 2013
2
Realisasi Pembayaran 2014
3
Penambahan Ketetapan 2014
4
Saldo 31 Des. 2014
21.687.498,00
5
Penyisihan Piutang
(15.876.683,75)
Saldo NRV 31 Des. 2014
27.373.019,00
5.685.521,00
0,00
5.810.814,25
Piutang Pajak Minerba (Bahan Galian Golongan C) tersebut
dikoordinasikan oleh Bagian Ekonomi Setda Kota Mataram. Penyisihan tersebut
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
52
sudah termasuk Piutang Galian C yang sudah kadaluarsa tahun 2009 senilai
Rp5.714.713,00 sedang diproses untuk diajukan penghapusan pada tahun 2015.
5.1.1.1.2.3 Piutang Retribusi
Piutang Retribusi per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013
masing-masing senilai Rp908.455.326,00 dan Rp915.153.025,00. Piutang
Retribusi Tahun Anggaran 2014 disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintahan mengacu pada Net Realizable Value (NRV) dengan rincian sebagai
berikut :
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
2
3
4
Retribusi Sewa Kios Pasar
Ret. Pasar Grosir dan Pertokoan
Retribusi IMB
Retribusi PIMB
Retribusi Pemakaian Kekayaan
daerah (Cool storage)
Retribusi izin gangguan (HO)
Retribusi izin trayek
Retribusi Menara telekomunikasi
Jumlah
5
6
7
8
Per 31 Desember
2014
0,00
136.762.200,00
569.659.394,00
48.179.864,00
20.000.000,00
Per 31 Desember
2013
2.987.200,00
206.795.800,00
550.529.663,00
63.790.362,00
20.000.000,00
50.450.000,00
1.310.000,00
82.093.868,00
908.455.326,00
71.050.000,00
0,00
0,00
915.153.025,00
Pada tahun 2014 dilakukan penghapusan piutang retribusi kadaluwarsa
tahun 2005-2010 yaitu:
1. Piutang Ret. Pasar Grosir dan Pertokoan kadaluarsa senilai Rp90.566.300,00
dengan SK Walikota Nomor 1206/XII/2014 tentang Penghapusan Piutang
Ret. Pasar Grosir dan Pertokoan yang sudah kadaluarsa
2. Piutang Retribusi Sewa Kios Pasar kadaluarsa senilai Rp2.987.200,00 dengan
SK Walikota Nomor 1207/XII/2014 tentang Penghapusan Piutang Retribusi
Sewa Kios Pasar yang sudah kadaluarsa
5.1.1.1.2.4 Penyisihan Piutang Retribusi
Penyisihan atas piutang tak tertagih dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
(dalam rupiah)
No
Uraian
Piutang
Penyisihan
piutang
Piutang NRV
1
Ret.Pasar Grosir dan Pertokoan
136.762.200,00
55.451.250,00
81.310.950,00
2
Retribusi IMB
569.659.394,00
104.863.678,50
464.795.715,50
3
Retribusi PIMB
48.179.864,00
16.760.985,00
31.418.879,00
4
Retribusi Pemakaian Kekayaan
daerah (Cool storage)
20.000.000,00
20.000.000,00
0,00
5
Retribusi izin gangguan (HO)
50.450.000,00
5.795.000,00
44.655.000,00
6
Retribusi izin trayek
1.310.000,00
0,00
1.310.000,00
7
Retribusi Menara telekomunikasi
Jumlah
-
82.093.868,00
0,00
82.093.868,00
908.455.326,00
202.870.913,50
705.584.412,50
Piutang Sewa Kios Pasar dan Retribusi Pasar Grosir dan pertokoan yang
semula dikelola oleh Sub Dinas Pasar Dinas Pendapatan pada Tahun
2014 diserahkan ke Dinas Koperindag senilai Rp209.783.000,00
dilakukan penghapusan atas piutang retribusi sewa kios senilai
Rp2.987.200,00 dan senilai Rp90.566.300,00 untuk retribusi pasar grosir
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
53
-
-
-
-
-
-
dan pertokoan karena sudah melebihi 3 tahun atau kadaluarsa. Kemudian
penambahan untuk retribusi pasar grosir dan pertokoan Tahun 2014
senilai Rp31.998.700,00 dan penyetoran senilai Rp11.502.000,00.
Penyajian di Neraca sudah menggunakan NRV yaitu dari piutang senilai
Rp136.726.200,00 disisihkan senilai Rp55.451.250,00 sesuai umur
piutang sehingga nilai NRV menjadi Rp81.310.950,00.
Dinas Pendapatan, ada serah terima piutang retribusi pasar grosir dan
pertokoan tahun 2005 s/d 2012 senilai Rp168.068.800, tahun 2013 senilai
Rp37.727.000 dan piutang retribusi sewa ruang senilai Rp2.987200
sehingga total menjadi senilai Rp209.783.000 serta aset Tanah pasar
senilaiRp16.580.435.000,00 gedung dan bangunan pasar senilai
Rp17.020.486.770 ke dinas koperindag tgl 30 Januari 2014 berita cara no
34.A/02-DIPENDA/I/2014
penyesuaian untuk penghapusbukuan piutang Retribusi Pasar Grosir pada
Dinas Koperindag berdasarkan SK Walikota Nomor 1206/XII/2014
tentang Penghapusan Piutang Pasar Grosir dan Pertokoan yang Sudah
Kadaluwarsa senilai Rp90.836.800,00 dan Jurnal penyesuaian untuk
penghapusbukuan piutang Retribusi Sewa Ruang Pasar yang sudah
kadaluwarsa senilai Rp2.987.200,00 pada Dinas Koperindag berdasarkan
SK Walikota Nomor 1207/XII/2014 tentang Penghapusan Piutang Pasar
Grosir dan Pertokoan yang Sudah Kadaluwarsa. Sudah ada Jurnal
penyesuaian penyisihan piutang Retribusi Pasar Grosir dan Pertokoan
2011-2013
sesuai
surat
permohonan
Nomor
800/78/Diskoperindag/XII/2014 senilai Rp55.241.250,00
Piutang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikelola oleh
Dinas Tata Kota sudah disajikan secara NRV yaitu dari piutang TA 2014
senilai Rp569.659.394,00 setelah dilakukan penyisihan atas piutang tak
tertagih senilai Rp104.863.678,50 sehingga piutang NRV menjadi senilai
Rp464.795.715,50
Piutang Retribusi Pemutihan Izin Mendirikan Bangunan (PIMB) yang
dikelola oleh Dinas Tata Kota sudah disajikan secara NRV yaitu dari
piutang TA 2014 senilai Rp48.179.864,00 setelah dilakukan penyisihan
atas piutang tak tertagih senilai Rp16.760.985,00 sehingga piutang NRV
menjadi senilai Rp31.418.879,00.
Piutang izin gangguan (HO) yang dikelola oleh Bagian Ekonomi Setda
Kota Mataram pada tahun 2014 bertambah senilai Rp25.700.000,00 dan
penyetoran senilai Rp46.300.000,00 sehingga sisa piutang menjadi
Rp50.450.000,00. Terhadap sisa piutang dikurangi dengan cadangan
penyisihan piutang tak tertagih senilai Rp5.795.000,00 maka disajikan
sesuai NRV menjadi senilai Rp44.655.000,00.
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah berupa Cool Storage yang
dikelola oleh Dinas Pertanian, Perikanan dan Kelautan senilai
Rp20.000.000,00 sampai saat ini belum dapat ditagih kategori macet
setelah dilakukan perhitungan piutang NRV lebih dari 3 tahun kadaluarsa
maka disisihkan seluruhnya. Upaya yang sudah dilakukan dengan
mencari pemilik CV Hermani Artha Bahari sesuai alamat yang tertera
akan tetapi yang bersangkutan sudah pindah tanpa pemberitahuan kepada
aparat kelurahan setempat.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
54
5.1.1.1.2.5 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR)
Saldo Bagian Lancar TGR per 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing senilai Rp51.951.675,00 dan Rp45.239.110,00 merupakan saldo atas
Tuntutan Ganti Rugi perorangan atas kehilangan barang milik daerah yang telah
mempunyai SKTJM (Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak).
5.1.1.1.2.6 Piutang Lainnya
Piutang lainnya per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013 masingmasing senilai Rp21.052.857.638,75 dan Rp33.587.916.570,55 dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
Piutang Bagi Hasil Pajak Provinsi
2
Piutang Asuransi Kebakaran Dinas PU
Piutang Asuransi Kesehatan Sekretariat
DPRD
3
per 31 Desember
2014
15.865.439.982,08
per 31 Desember
2013
25.862.828.070,41
12.242.416,67
8.969.583,33
496.666.666,67
348.000.000,00
4.492.425.240,00
4.905.736.186,81
24.000.000,00
-
4
Piutang Pendapatan Pasien BPJS dan pasien
Umum Tahun 2014 (BLUD)
5
Piutang fasilitas parkir (BLUD)
6
Piutang atas Dividen PT Bank NTB yang
belum diterima
0,00
2.312.382.730,00
7
Piutang atas royalty PT Pasifik Cilinaya Yang
belum diterima
0,00
150.000.000,00
8
Sewa gedung Kantor Lurah Ampenan Utara
5.833.333,33
-
9
Sewa gedung Kantor Badan Kepegawaian
150.000.000,00
-
10
Sewa Gedung Dekopinda
Jumlah
6.250.000,00
-
21.052.857.638,75
33.587.916.570,55
Piutang Dana Bagi Hasil Provinsi NTB pada Tahun Anggaran 2014 senilai
Rp15.865.439.982,08 sesuai dengan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Barat
Nomor 973-69 Tahun 2015 tanggal 3 Februari 2015 tentang Alokasi Definitif
Dana Bagi Hasil Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok
Kepada Kabupaten/Kota se-Nusa Tenggara Barat Tahun Anggaran 2014 sebagai
berikut:
(dalam rupiah)
No
Jenis Pajak
per 31 Desember 2014
per 31 Desember 2013
1
PKB
4.433.368.065,00
7.428.963.682,00
2
BBNKB
5.456.556.994,00
10.204.150.425,00
3
PBBKB
4.536.107.364,20
8.213.126.969,49
4
Pajak Air Permukaan (AP)
15.254.139,18
16.586.993,92
5
Pajak Rokok
Jumlah
1.424.153.419,70
0,00
15.865.439.982,08
25.862.828.070,41
Piutang Bagi Hasil Provinsi NTB senilai Rp15.865.439.982,08 sudah
dibayar seluruhnya pada tanggal 10 Februari 2015.
5.1.1.1.3
Persediaan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
55
Saldo persediaan per 31 Desember 2014 dan tahun 2013 masing-masing senilai
Rp8.944.974.269,05 dan Rp7.691.375.962,00 dengan saldo persediaan terbesar
persediaan obat-obatan, logistik, barang cetakan dan peralatan kesehatan.
Saldo persediaan per 31 Desember 2014 termasuk persediaan pada gudang obat
Dinas Kesehatan, obat dan vaksin pada sembilan gudang obat Puskesmas dan
Bidang Pengamatan, Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit, dan Penyehatan
Lingkungan (P3PPL) Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Mataram, instalasi
farmasi RSUD Kota Mataram, Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Berencana, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah, dan Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga. Rincian Saldo Persediaan per 31 Desember 2014 dan 2013
sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
Persediaan Alat Tulis Kantor
2
Persediaan Alat Listrik
3
4
5
Per 31 Desember 2013
243.624.040,00
223.291.883,00
1.824.500,00
Persediaan Bahan Baku
Bangunan
Persediaan Suku Cadang Sarana
Mobilitas
Persediaan Materai
7
Persediaan Bahan Makanan
Pokok
Persediaan Obat, vaksin
8
9
6
Per 31 Desember 2014
4.434.000,00
60.083.400,00
0,00
52.707.400,00
0,00
360.000,00
20.835.000,00
201.000,00
6.661.174.188,05
6.446.100,00
5.666.112.416,00
Persediaan alat kebersihan
233.402.550,00
364.218.419,00
Persediaan barang cetakan
Persediaan alat rumah tangga
lainnya
522.717.964,00
535.171.342,00
160.503.000,00
851.933.602,00
11
Persediaan logistik
682.907.156,00
12
Persediaan alat kesehatan
304.700.071,00
13
Persediaan Alat-alat Olahraga
10
Jumlah
135.000,00
8.944.974.269,05
37.300.000,00
0,00
2.267.200,00
7.691.375.962,00
Nilai persediaan di atas tidak termasuk barang persediaan yang kadaluarsa s.d. 31
Desember 2014.
5.1.1.2 Investasi Jangka Panjang
Investasi jangka panjang per 31 Desember 2014 dan per 31 Desember 2013 masingmasing senilai Rp98.068.897.734,63 dan Rp84.498.837.174,73 dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
Investasi Non Permanen
2
Penyisihan Investasi non permanen
3
Investasi Permanen
Jumlah
Saldo
Per 31 Desember 2014
410.905.000,00
Saldo
Per 31 Desember 2013
410.905.000,00
(410.905.000,00)
(0,00)
98.068.897.734,63
84.087.932.174,73
98.068.897.734,63
84.498.837.174,73
Perkembangan nilai Investasi Jangka Panjang tahun 2013 – 2014 seperti pada grafik
berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
56
Perkembangan Investasi Jangka Panjang 2013 ke 2014
98.068.897.734,63
84.087.932.174,73
100.000.000.000,00
90.000.000.000,00
80.000.000.000,00
70.000.000.000,00
60.000.000.000,00
50.000.000.000,00
40.000.000.000,00
30.000.000.000,00
20.000.000.000,00
0,00
410.905.000,00
10.000.000.000,00
5.1.1.2.1
Investasi Non Permanen
Saldo Investasi Non Permanen per 31 Desember 2014 dan 2013 masih sama
senilai Rp410.905.000,00 merupakan dana bergulir pada Lembaga Keuangan
Mikro yang dikelola Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. Atas sisa
dana dilakukan perhitungan NRV ternyata sudah lebih dari 5 tahun dan kategori
macet tidak ada setoran sehingga diperhitungkan 100% untuk NRV.
5.1.1.2.2
Penyisihan Investasi Non Permanen
Penyisihan Investasi Non Permanen per 31 Desember 2014 senilai minus
Rp410.905.000,00 atau 100% dari nilai pokok yang belum dikembalikan senilai
Rp410.905.000,00.
5.1.1.2.3
Investasi Permanen
Saldo Investasi Permanen per 31 Desember 2014 dan 2013 adalah senilai
Rp98.068.897.734,63 dan Rp84.087.932.174,73 merupakan saldo investasi
jangka panjang yang dimiliki Pemerintah Kota Mataram berupa penyertaan modal
pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), yaitu PDAM Giri Menang, BPR NTB
Mataram, PT Bank NTB Mataram dan PT Jamkrida NTB. Nilai investasi
permanen di PDAM Giri Menang dan BPR NTB Mataram Untuk PDAM Giri
Menang dan BPR NTB penilaiannya menggunakan metode ekuitas karena
kepemilikan lebih dari 20%. Sedangkan pada PT Bank NTB dan PT Jamkrida
NTB menggunakan metode biaya sebesar penyertaan modal karena kepemilikan
di bawah 20%. Rincian saldo investasi permanen dapat dilihat sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
%
Kepemilikan
Total Ekuitas
2014
2013
2.
PDAM Menang
Mataram
BPR NTB Mataram
50,39%
7.871.632.907,00
3.966.515.821,85
4.246.148.940,63
3.
PT Jamkrida NTB
3,51%
31.771.110.228,00
1.000.000.000,00
1.000.000.000,00
4.
PT Bank NTB
2,30%
862.256.048.419,00
10.097.130.000,00
8.017.130.000,00
1.127.640.569.940,68
98.068.897.734,63
84.087.932.174,73
1.
Jumlah
36,77%
225.741.778.386,68
83.005.251.912,78
70.824.653.234,10
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya investasi permanen bertambah senilai
Rp13.980.965.559,90. Terhadap Investasi tersebut, Pemerintah Kota Mataram
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
57
memperoleh deviden senilai Rp8.041.386.510,00 yaitu dari PDAM Menang
Mataram senilai Rp2.830.535.356,00 dan BPR NTB Mataram senilai
Rp404.456.800,00 dan Deviden dari PT Bank NTB senilai Rp4.806.394.354
dimana senilai Rp2.312.382.730,00 merupakan piutang deviden tahun 2012 yang
dibayarkan tanggal 14 Maret tahun 2014.
5.1.1.3 Aset Tetap
Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp2.266.159.667.594,82 dan Rp2.060.179.883.625,92. Nilai aset tahun 2014
meningkat 10,00% senilai Rp205.979.783.968,90 dengan rincian sebagai berikut:
Saldo per 31
Desember 2014
Uraian
Saldo per 31
Desember 2013
Kenaikan (Penurunan)
Tanah
838.911.225.192,00
817.443.009.793,00
21.468.215.399,00
Peralatan dan Mesin
333.469.425.441,69
275.556.031.753,22
57.913.393.688,47
Gedung dan Bangunan
655.142.744.951,75
569.216.204.796,00
85.926.540.155,75
Jalan, Irigasi, dan
Jaringan
401.942.143.545,92
357.335.009.746,70
44.607.133.799,22
32.465.557.663,46
25.101.741.577,00
7.363.816.086,46
4.228.570.800,00
15.527.885.960,00
(11.299.315.160,00)
0,00
0,00
0,00
2.266.159.667.594,82
2.060.179.883.625,92
205.979.783.968,90
Aset Tetap Lainnya
Konstruksi Dalam
Pengerjaan
Akumulasi Penyusutan
Jumlah
Komposisi aset tetap per 31 Desember 2014 seperti pada grafik berikut:
KOMPOSISI ASET TETAP PER 31 DES. 2014
Jalan, Irigasi,
dan Jaringan
18%
Aset Tetap
Lainnya
1%
Konstruksi
Dalam
Pengerjaan
0%
Akumulasi
Penyusutan
0%
Tanah
37%
Gedung dan
Bangunan
29%
Peralatan dan
Mesin
15%
Nilai aset tetap yang disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2014 tidak termasuk
aset tetap ekstrakomptabel senilai Rp 31.036.035.814,22 (rincian terlampir).
5.1.1.3.1 Tanah
Saldo tanah per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp838.911.225.192,00 dan Rp817.443.009.793,00 atau meningkat 2,63% senilai
Rp21.468.215.399,00. Mutasi tanah tahun 2014 dijelaskan sebagai berikut:
Penambahan aset tetap Tanah:
No
Uraian
Nilai (Rp)
1
Realisasi Belanja Modal
29.880.051.100,00
2
Utang tanah atas pembebasan tanah untuk ruas jalan
24.927.839.000,00
3
Koreksi kurang catat nilai tanah kurang pencatatan aset tanah
yang tercatat senilai Rp728.000.000,00 di SMPN 9 Mataram
yang seharusnya dicatat senilai Rp1.600.000.000,00 sesuai
hasil tim inventarisasi BM/KN tahun 2000
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
872.000.000,00
58
No
Uraian
Jumlah Penambahan
Nilai (Rp)
55.679.890.100,00
Pengurangan aset tetap Tanah:
No
Uraian
1
Reklasifikasi ke gedung kantor
2
Reklasifikasi tanah urug ke gedung kantor
3
4
5
Koreksi tanah milik pihak lain (Provinsi NTB, TNI, dan Lombok
Barat)
Koreksi tanah di bagian umum yang doubel pencatatan dengan
SKPD setelah dilakukan appraisal
Koreksi doubel pencatatan tanah berdasarkan hasil appraisal
bagian umum
Nilai (Rp)
1.100.000.000,00
369.180.000,00
4.429.941.100,00
11.896.000.000,00
11.502.747.601,00
6
Koreksi doubel pencatatan aset tetap tanah hasil appraisal
1.033.006.000,00
7
Koreksi tanah di bagian umum yang telah diruislagh
3.880.800.000,00
Jumlah Penambahan
34.211.674.701,00
5.1.1.3.2 Peralatan dan Mesin
Saldo peralatan dan mesin per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp333.469.425.441,69 dan Rp275.556.031.753,22 atau meningkat 21,02% senilai
Rp57.913.393.688,47. Mutasi peralatan dan mesin tahun 2014 dijelaskan sebagai
berikut:
Penambahan aset tetap Peralatan dan Mesin:
No
Uraian
Nilai (Rp)
1
Realisasi belanja modal
2
Reklasifikasi dari aset lain-lain atas barang yang dapat
dimanfaatkan kembali
3
Reklasifikasi dari gedung dan bangunan atas sekat ruangan
4
Reklasifikasi dari aset tetap lainnya
5
Perolehan dari belanja barang
6
Koreksi nilai
7
Hibah masuk
7.663.421.760,00
8
Reklasifikasi peralatan dan mesin dari belanja gedung BLUD
2.274.737.331,00
9
10
11
60.960.898.246,00
602.098.514,00
13.950.000,00
708.479.000,00
7.500.000,00
33.749,00
Koreksi atas kendaraan yang belum tercatat, namun sudah didropping dari SKPD lain
Koreksi peralatan dan mesin yang belum dicatat yang diperoleh
dari belanja barang
Koreksi aset tetap yang belum tercatat di Dikpora
Jumlah Penambahan
440.128.000,00
9.000.000,00
12.124.971.222,67
84.805.217.822,67
Hibah masuk berasal dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi yaitu:
1.
2.
3.
Hibah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mataram Barat kepada Dinas
Pendapatan berupa high Speed Printer merk Tally Genicom/6206K senilai
Rp109.740.760,00
Hibah dari Pemerintah Pusat Barang Milik Negara (Direktorat Jenderal Bina
Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan RI) yang Diserahterimakan Kepada
RSUD Kota Mataram Tahun 2014 1 Unit Magnetic Resonance Imaging
(MRI) senilai Rp7.500.000.000,00
Hibah dari Pemerintah Provinsi NTB ke Dinas Kesehatan berupa kendaraan
dinas Roda 2 sebanyak 2 unit yang ditujukan untuk petugas kesehatan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
59
Lingkungan yang berprestasi dan hibah kendaraan dinas Roda 2 sebanyak 2
unit yang diserahkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB kepada Dinas
Kesehatan Kota Mataram untuk kendaraan operasional Bidan Desa dengan
nilai seluruhnya Rp53.681.000,00.
Pengurangan aset tetap Peralatan dan Mesin:
No
Uraian
1
Mutasi ke gedung dan bangunan atas sekat ruangan yg melekat
ke gedung
Nilai (Rp)
952.438.000,00
2
Reklasifikasi ke aset tetap lainnya
246.866.000,00
3
Reklasifikasi ke aset lain-lain atas barang rusak berat, barang
yang hilang dan sudah terbit SKTJM
4
Reklasifikasi ke aset tidak berwujud
5
Reklasifikasi ke jalan jaringan dan irigasi
4.500.000,00
6
Reklasifikasi ke persediaan piring/gelas
98.233.777,00
7
Hibah kendaraan roda 4 ke BPN
8
Koreksi karena double catat kendaraan dinas antar SKPD
dengan Bagian Umum
9
Koreksi atas lebih catat kendaraan dari Dinas Pariwisata
10
Koreksi aset tetap ekstrakomptabel sesuai Perwali No.25 Tahun
2012
11
Reklasifikasi sekat ruangan
4.115.118.560,00
464.715.800,00
166.580.554,00
3.794.803.002,00
4.250.000,00
16.636.138.441,20
408.180.000,00
Jumlah Pengurangan
26.891.824.134,20
5.1.1.3.3 Gedung dan Bangunan
Saldo aset gedung dan bangunan per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
senilai Rp655.142.744.951,75 dan Rp569.216.204.796,00 atau meningkat 15,01%
senilai Rp85.926.540.155,75. Mutasi aset gedung dan bangunan tahun 2014
dijelaskan sebagai berikut:
Penambahan Aset Gedung dan Bangunan:
No
Uraian
1
Realisasi belanja modal
2
Reklasifikasi Peralatan dan Mesin ke Gedung dan Bangunan
(sekat ruangan)
3
Tanah urug
4
Reklasifikasi Tanah ke Gedung dan Bangunan
5
Pencatatan ganda Barang Diserahkan ke Masyarakat
6
Konstruksi Dalam Pengerjaan
7
Utang Rehab ruang gas medis
8
Gedung ke Kecamatan Cakranegara
9
10
11
12
13
14
Nilai (Rp)
91.737.651.346,00
945.938.000,00
369.180.000,00
Reklasifikasi dari Aset lain-lain ke gedung dan bangunan (tugu
peringatan)
Reklasifikasi dari bagian APP ke Bagian Umum (pemagaran)
Koreksi atas gedung yang kurang dicatat senilai di Dinas
Pertamanan
Koreksi kurang catat dropping gedung dari bagian pemerintahan
ke Kec. Cakranegara yang dicatat di keuangan sebesar
Rp986.558.500,00 yang seharusnya senilai Rp1.005.803.642,00
Koreksi aset tetap yang belum tercatat di keuangan Dinas
Dikpora
Reklasifikasi antar akun aset berupa sekat ruangan
Jumlah Penambahan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
1.100.000.000,00
1.243.500.000,00
15.392.201.160,00
42.000.000,00
2.121.907.833,00
220.982.000,00
149.484.000,00
65.583.000,00
19.245.142,00
1.903.868.523,00
407.550.000,00
115.719.091.004,00
60
Pengurangan aset gedung dan bangunan:
No
1
Pencatatan ganda gedung atas hasil appraisal
2
Reklasifikasi gedung ke aset lain-lain
3
Reklasifikasi gedung ke peralatan dan mesin (tenda terop)
4
Reklasifikasi ke Konstruksi Dalam Pengerjaan
5
Pencatatan ganda pembayaran honor
6
Reklasifikasi ke Jalan, Irigasi, dan Jaringan
7
Belanja barang dan jasa (pengecatan)
8
Reklasifikasi ke aset lain-lain (diserahkan ke masyarakat)
9
Reklasifikasi bagian pemerintahan ke kecamatan
10
11
Reklasifikasi bagian APP ke bagian umum (pemagaran)
Koreksi tanah, bangunan & gedung, jalan jaringan & irigasi milik
pihak lain (Pemerintah Provinsi NTB, TNI, Pemerintah Kab.
Lombok Barat) yang dicatat dalam BMD Pemerintah Kota
Mataram, rincian terlampir)
Koreksi atas gedung kantor, rehab gedung, dan tempat parkir
yang masih tercatat di BPMP2T yang sudah dicatat dan
digunakan oleh Dinas Pertamanan senilai masing-masing
Rp1.775.025.000,00, Rp15.583.000,00, dan Rp31.487.000,00
12
Nilai (Rp)
61.040.000,00
2.798.190.331,00
7.450.000,00
3.585.007.000,00
5.000.000,00
213.177.000,00
5.500.000,00
16.550.000,00
2.141.152.975,00
149.444.000,00
900.245.000,00
1.822.095.000,00
13
Koreksi biaya penunjang atas barang yang diserahkan ke
masyarakat yang telah dihapus dari aset lain-lain pada Bidang
Cipta Karya dan Bidang Perumahan (yang dihapus baru nilai
kontraknya saja, biaya penunjang masih tercatat di KIB C
51.867.605,00
14
Koreksi pencatatan ganda gedung dan bangunan setelah
dilakukan appraisal
4.688.895.169,00
15
Koreksi aset gedung dan bangunan yang diserahkan ke sekolah
swasta , Dikpora, rincian terlampir)
3.670.397.700,00
16
Koreksi pencatatan ganda gedung dan bangunan sekolah
berdasarkan hasil appraisal
4.385.242.594,00
17
Koreksi aset tetap ekstrakomptabel sesuai Perwali No.25 Tahun
2012 tanggal 13 November 2012 yang masih disajikan dalam
neraca
koreksi pencatatan ganda gedung dan bangunan SMP 8 Tahun
2002
Koreksi salah catat gedung dan bangunan SMP 8 Tahun 2004
yang seharusnya Rp25.000.000, tercatat senilai Rp38.304.000
2.964.911.143,25
20
koreksi salah catat mutasi tambah bagian umum dari bagian
APP
yang
seharusnya
Rp149.444.000,00
dicatat
Rp149.484.000,00
40.000,00
21
Reklasifikasi Ke Peralatan dan Mesin (belanja dan BLUD)
2.274.737.331,00
Jumlah Pengurangan
29.792.550.848,25
18
19
5.1.1.3.4
Uraian
38.304.000,00
13.304.000,00
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
Saldo Jalan, Irigasi, dan Jaringan per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing
senilai Rp401.942.143.545,92 dan Rp357.335.009.745,70 atau meningkat 12,48%
senilai Rp44.607.133.799,22. Mutasi Jalan, Irigasi, dan Jaringan tahun 2014
dijelaskan sebagai berikut:
Penambahan aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan:
No
Uraian
1
Belanja Modal Tahun 2014
2
Reklasifikasi Peralatan Mesin Ke Jalan, Irigasi, dan Jaringan
(bak air)
3
Reklasifikasi dari Aset Lain-Lain
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
Nilai (Rp)
45.695.573.245,00
4.500.000,00
89.570.700,00
61
4
Reklasifikasi dari KDP
213.177.000,00
5
Koreksi aset tetap yang belum tercatat di keuangan
242.197.743,00
Jumlah Penambahan
46.245.018.688,00
Pengurangan aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan:
No
Uraian
Nilai (Rp)
1
Reklasifikasi ke aset tetap lainnya (Taman Malomba)
2
3
Pencatatan ganda atas biaya kapitalisasi (honor)
Koreksi biaya penunjang atas barang yang diserahkan ke
masyarakat yang telah dihapus dari aset lain-lain pada Bidang
Cipta Karya
250.000,00
134.094.917,00
4
Koreksi jalan jaringan & irigasi milik pihak lain (Pemerintah
Provinsi NTB, TNI, Pemerintah Kab. Lombok Barat) yang
dicatat dalam BMD Pemerintah Kota Mataram
Koreksi aset tetap ekstrakomptabel sesuai Perwali No.25
Tahun 2012 tanggal 13 November 2012 yang masih disajikan
dalam neraca
Reklasifikasi dari peralatan mesin ke Jalan, Irigasi, dan
Jaringan (bak air)
2.971.500,00
5
6
Jumlah Pengurangan
75.750.000,00
1.420.318.471,78
4.500.000,00
1.637.884.888,78
5.1.1.3.5 Aset Tetap Lainnya
Saldo aset tetap lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp32.465.557.663,46 dan Rp25.101.741.577,00 atau meningkat 29,34% senilai
Rp7.363.816.086,46. Mutasi aset tetap lainnya tahun 2014 dijelaskan sebagai
berikut:
Penambahan aset tetap lainnya:
No
Uraian
Nilai (Rp)
1
Belanja Modal Tahun 2014
3.558.205.800,00
2
Reklasifikasi Aset Tetap Jalan, Jaringan dan Irigasi (Maket
Taman Malomba)
3
Reklasifikasi dari peralatan dan mesin ke aset tetap lainnya
4
Koreksi aset tetap lainnya yang belum tercatat di Dikpora
16.578.120.669,46
Jumlah Penambahan
20.458.942.469,46
75.750.000,00
246.866.000,00
Pengurangan aset tetap lainnya:
No
Uraian
Nilai (Rp)
1
Reklasifikasi Peralatan dan Mesin ke Aset Tetap Lainnya
708.479.000
2
3
Reklasifikasi ke Aset Lain-Lain (kondisi rusak berat)
420.602.390
4
5
Koreksi aset tetap ekstrakomptabel sesuai Perwali No.25
Tahun 2012 tanggal 13 November 2012 yang masih disajikan
dalam neraca
10.014.667.758
Reklasifikasi ke Aset Lain-Lain (buku diserahkan ke sekolah
swasta)
1.918.409.235
Reklasifikasi ke aset lain-lain (buku survei)
Jumlah Pengurangan
32.968.000
13.095.126.383
5.1.1.3.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
62
Saldo Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing senilai Rp4.228.570.800,00 dan Rp15.527.885.960,00 atau menurun
72,77% senilai Rp11.299.315.160,00. Mutasi Konstruksi Dalam Pengerjaan tahun
2014 dijelaskan sebagai berikut:
Penambahan aset Konstruksi Dalam Pengerjaan:
No
1
Uraian
Nilai (Rp)
Gedung dan Bangunan Belum Selesai Dikerjakan s.d 31
Desember 2014
4.229.060.800,00
Jumlah Penambahan
4.229.060.800,00
Pengurangan aset Konstruksi Dalam Pengerjaan:
No
1
Uraian
KDP Tahun Lalu yang sudah jadi Gedung dan Bangunan
2
KDP Tahun Lalu yang sudah jadi Jalan dan Irigasi
3
Koreksi Nilai KDP RSUD
Nilai (Rp)
15.314.708.960,00
213.177.000,00
490.000,00
Jumlah Pengurangan
15.528.375.960,00
Saldo Konstruksi dalam pengerjaan pada tahun 2014 senilai Rp4.228.570.800,00
terdiri dari:
(dalam rupiah)
Saldo per
31 Desember 2014
467.600.000,00
No
Uraian
1
4
Rumah Sakit Umum Kota Mataram, berupa perencanaan pekerjaan
pem,bangunan ruang rawat inap dan Poli senilai Rp248.497.000,00
dan perencanaan IPAL senilai Rp169.341.000,00 dan KDP BLUD
Rp49.762.000,00
Dinas Kependudukan dan catatan sipil, berupa pembangunan gedung
Kantor
Badan Penanggulangan Bencada daerah, berupa Pekerjaan 1 paket
perencanaan tanggul dan bangunan pengaman muara pantai Ampenan
Kecamatan Ampenan, rehab Kantor Lurah dan Kantor camat
5
Kelurahan Ampenan Selatan, Aula Kantor Lurah
185.332.300,00
6
Kelurahan Pejeruk, Pembangunan kantor Lurah
25.890.000,00
7
Kelurahan Kebun Sari, pembangunan Kantor lurah
8
9
Kelurahan Pejarakan Karya, pembangunan Kantor lurah
Kecamatan Sekarbela , pembangunan gedung kantor dan tempat
ibadah
Jumlah
2
3
3.238.881.200,00
40.279.000,00
15.500.000,00
136.005.000,00
50.480.000,00
68.603.300,00
4.228.570.800,00
Dalam rangka penyajian aset di Neraca Pemerintah Kota Mataram sudah
melaksanakan inventarisasi aset bekerja sama dengan pihak BPKP Perwakilan NTB,
Universitas Mataram dan KPKNL Mataram. Hasil yang sudah dicapai diantaranya:
- Sudah adanya Kartu Inventaris Ruangan (KIR) per SKPD.
- Tersusunnya Kartu Inventaris Barang (KIB) per SKPD
- Terekonsiliasinya data antara Simda Keuangan dan Simda BMD per SKPD
- Beberapa aset tanah dan gedung yang belum ada nilainya tahun lalu kini sudah
memiliki nilai sesuai hasil penilaian KPKNL Mataram
- Adanya Regulasi yang berhubungan dengan aset seperti Perda Pengelolaan Barang
Milik Daerah, Pengelolaan Persediaan, dan Pedoman Kapitalisasi Barang Milik
Daerah,
Terhadap Aset Gedung dan Bangunan yang ada di TK-SD Model Bertaraf
Internasional sudah ada berita acara penyerahan Hasil Pekerjaan/Pembangunan dari
Panitia kepada Pemerintah Kota Mataram. Untuk aset Tanah TK-SD Model Bertaraf
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
63
Internasional yang dibeli dari APBD seluas 8.341m² telah tercatat sebagai aset
Pemerintah Kota Mataram pada Bagian Umum Setda Kota Mataram.
Terhadap beberapa obyek tanah dan gedung dan bangunan yang masih diakui oleh
pemerintah propinsi sementara berdasarkan Undang-undang Otonomi Daerah Nomor
22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah Bahwa apabila terjadi pemekaran maka
daerah induk harus menyerahkan kepada daerah pemekaran berdasarkan
kewenangannya dan bukan terhadap aparaturnya saja, tetapi sekaligus sarana dan
prasarana dalam hal ini tanah, gedung dan bangunan paling lambat 1 tahun setelah
berita acara diserahkan, namun sampai saat ini hanya aparaturnya saja yang
diserahkan kepada Pemerintah Kota Mataram. Sehubungan hal tersebut Pemerintah
Kota Mataram sampai saat ini tidak dapat menandatangani Berita Acara pinjam pakai
Gedung Kantor dan atau tanah yang diakui oleh Pemerintah Propinsi NTB, antara lain
terhadap obyek tanah dan gedung dan bangunan sebagai berikut :
- Tanah
Berdasarkan berita acara penyerahan aset Pemerintah Daerah Tingkat II Lombok
Barat kepada Pemerintah Daerah Kota Madya Tingkat II Mataram Nomor
11/Kep./DPRD/1994 tanggal 24 Agustus 1994, di dalamnya tertera bahwa telah
diserahkan juga pada point IX tentang sektor Pemerintahan Umum Nomor 10
bahwa tanah-tanah lapangan/fasilitas umum yang berada di wilayah Kotamadya
Dati II Mataram antara lain: Lapangan Malomba dan Lapangan Pacuan Kuda
Selagalas ternyata masih diakui oleh Pemerintah Provinsi NTB
- Gedung dan Bangunan
Terdapat aset yang masih diakui oleh Pemerintah Propinsi pada KIB C yaitu :
1. SMAN I Mataram Jalan Pendidikan Dasan Agung Mataram
2. SMAN 3 Mataram Jalan Pemuda Dasan Agung Mataram dan
3. SMIK/SMK 3 Mataram Jalan Pagesangan Mataram
5.1.1.3.7 Akumulasi Penyusutan
Pemerintah Kota Mataram belum menerapkan penyusutan Aset Tetap s.d. tahun
2014 sehingga Akumulasi Penyusutan yang disajikan dalam Neraca per 31
Desember 2014 masih nol. Penyusutan atas Aset Tetap tersebut akan diterapkan
pada tahun 2015 sesuai dengan penerapan SAP Berbasis Akrual dan Kebijakan
Akuntansi Pemerintah Kota Mataram yang telah ditetapkan pada tahun 2014.
5.1.1.4 Aset Lainnya
Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp290.023.801.446,40 dan Rp295.982.408.329,75 atau menurun sebesar 2,01%
senilai Rp5.958.606.883,35 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No.
Uraian
1
Tuntutan Ganti Rugi
2
Kemitraan dengan pihak
ketiga
3
Aset tidak berwujud
4
Aset lain-lain
Jumlah
Saldo
per 31 Desember 2014
Saldo
per 31 Desember 2013
12.230.106,00
0,00
231.128.730.000,00
231.128.730.000,00
464.715.800,00
-
58.418.125.540,40
64.853.678.329,75
290.023.801.446,40
295.982.408.329,75
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
64
5.1.1.4.1
Tuntutan Ganti Rugi
Tuntutan Ganti Rugi (TGR) senilai Rp12.230.106,00 merupakan nilai TGR yang
telah ditetapkan SKTJM yang jatuh lebih dari 12 bulan setelah tanggal pelaporan
(31 Desember 2014) dengan rincian perhitungan sebagai berikut:
No.
Uraian
1
Saldo TGR per 31 Des. 2014
2
Waktu Jatuh Tempo:
Nilai (Rp)
Penyajian dlm Akun
28.852.288,00
- Tahun 2014
1.946.026,00
Bagian Lancar TGR
- Tahun 2015
14.676.156,00
Bagian Lancar TGR
- Tahun 2016
12.230.106,00
Aset lainnya
Sedangkan indikasi kerugian daerah yang masih berupa informasi dan masih
dalam proses penetapan tidak disajikan dalam Neraca per 31 Desember 2014 dan
diungkapkan dalam CaLK ini pada bagian Pengungkapan Informasi Yang Tidak
Disajikan Dalam Lembar Muka Laporan Keuangan Tahun 2014 (butir 5.4).
5.1.1.4.2
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga
Kemitraan Dengan Pihak Ketiga senilai Rp231.128.730.000,00 merupakan nilai
hak yang akan diperoleh atas suatu bangunan yang dibangun dengan cara
kemitraan antara Pemerintah Kota Mataram dengan PT Pasifik Cilinaya Fantacy
Nomor 8 Tahun 1996 tanggal 11 Juli 1996. Saldo tersebut merupakan hasil
penilaian tanah yang dikerjasamakan dengan KPKNL Mataram pada tahun 2012
dengan laporan hasil penilaian nomor: Lap-85/WKN.14/KNL.03/06.00/2012.
Pemerintah Kota Mataram menyerahkan pengelolaan tanah di Kr.jangkong,
Kelurahan Cakra Barat, Kecamatan Cakranegara seluas 34,397 m2 yang
merupakan sebagian dari luas 39,000 M2 kepada PT Fasifik Cilinaya Fantacy
selama 30 tahun terhitung sejak ditandatanganinya perjanjian 11 Juli 1996 s.d 11
Juli 2026 untuk pembangunan AHPM Cilinaya. Selanjutnya pengelola
membangun di atas tanah tersebut berupa gedung dan Fasilitas lainnya sesuai
Perjanjian. Pada Akhir masa kontrak/perjanjian, tanah, bangunan/gedung dan
fasilitas yang ada diatasnya akan diserahkan seluruhnya kepada Pemerintah Kota
Mataram dalam kondisi baik dan layak operasional. Atas izin pengelolaan
tersebut Pemerintah Kota Mataram memperoleh sejumlah bagian penghasilan
(Royalty) senilai Rp150.000.000,00 pertahun.
5.1.1.4.3
Aset Tidak berwujud
Aset tidak berwujud senilai Rp464.715.800,00 terdapat di RSU Mataram terdiri
dari Billing System terintegritas, software, dan website dapat dirinci sebagai
berikut:
(dalam rupiah)
No
1
2
3
4
Uraian
Billing System Terintegrasi (IGD, Apotek, Rawat Jalan, Rawat
Inap) RSUD Kota Mataram Tahun 2014
Software Remunerasi RSUD Kota Mataram Tahun 2014
Billing System Terintegrasi Rekam Medik RSUD Kota Mataram
Tahun 2014
Website RSUD Kota Mataram Tahun 2014
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
Nilai
199.812.800,00
50.000.000,00
199.903.000,00
15.000.000,00
65
Jumlah
5.1.1.4.4
464.715.800,00
Aset Lain-lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2014 dan 2013 masing- masing senilai
Rp58.418.125.540,00 dan Rp64.853.678.329,75 atau menurun 9,92% senilai
Rp6.435,552.789,35,00. Mutasi aset lain-lain tahun 2014 dijelaskan sebagai
berikut:
Penambahan Aset Lain-lain:
No
Uraian
Nilai (Rp)
1
Reklasifikasi Gedung dan Bangunan ke aset lain-lain
2
Reklasifikasi Peralatan dan Mesin ke aset lain-lain
4.115.118.560,00
3
Reklasifikasi dari Gedung dan Bangunan ke aset lain-lain
1.703.160.000,00
4
5
Reklasifikasi aset tetap lainnya ke aset lain-lain
Koreksi kesalahan mutasi kurang pada bidang Cipta Karya
Dinas PU yang seharusnya Rp8.135.575.000,00 yang dijurnal
senilai Rp8.210.276.000,00
Koreksi aset gedung dan bangunan yang diserahkan ke sekolah
swasta
Koreksi aset lain-lain yang belum tercatat di keuangan Dinas
Dikpora,
Koreksi aset tetap lainnya (buku) yang diserahkan ke sekolah
swasta
Reklasifikasi kas di bendahara Penerima Tahun 2013 yang
telah diproses Majelis TP-TGR dan BPK atas kehilangan kas
Reklasifikasi kas di bendahara pengeluaran Dinas PU Tahun
2012 yang telah diproses Majelis TP-TGR dan BPK atas
kehilangan kas
6
7
8
9
10
11
Reklasifikasi aset tetap lainnya ke aset lain-lain (buku survei)
Jumlah Penambahan
473.691.000,00
420.602.390,00
74.701.000,00
3.670.397.700,00
8.461.719.836,65
1.918.409.235,00
113.775.410,oo
79.382.008,00
38.098.000,00
21.069.055.139,65
Pengurangan Aset Lain-lain:
No
1
2
3
Uraian
Penghapusan aset lain-lain yang sudah diserahkan ke
masyarakat dan sudah dilengkapi dengan berita acara serah
terima
Gedung dan bangunan ex SMP 6 Mataram yang telah
dirobohkan dalam pembangunan Islamic Center sesuai SK
nomor 694/XII/2011 tentang penghapusan barang inventaris
milik Pemerintah Kota Mataram
Reklasifikasi ke aset gedung karena dapat dimanfaatkan
kembali setelah dilakukan cek fisik dari aset lain-lain
4
Reklasifikasi ke peralatan dan mesin dari aset lain-lain
5
Reklasifikasi ke jalan irigasi jaringan dari aset lain-lain
Jumlah Pengurangan
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
Nilai (Rp)
23.645.296.715,00
1.703.160.000,00
1.464.482.000,00
602.098.514,00
89.570.700,00
27.504.607.929,00
66
5.1.2
Kewajiban
Saldo Kewajiban per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp40.686.981.825,99 dan Rp14.875.047.721,49 atau meningkat sebesar 173,53%
senilai Rp25.811.934.104,50 terdiri dari:
(dalam rupiah)
No
Uraian
per 31 Desember 2014
per 31 Desember 2013
1
Kewajiban Jangka Pendek
40.681.981.825,99
14.852.464.373,91
2
Kewajiban Jangka Panjang
5.000.000,00
22.583.347,58
40.686.981.825,99
14.875.047.721,49
Jumlah
Perbandingan kewajiban TA 2014 dan 2013 seperti pada grafik berikut.
Perkembangan Kewajiban TA 2014 dan 2013
50.000.000.000,00
40.681.981.825,99
40.000.000.000,00
14.852.464.373,91
30.000.000.000,00
20.000.000.000,00
0,00
22.583.347,58
5.000.000,00
10.000.000.000,00
2014
Kewajiban Jangka Pendek
2013
Kewajiban Jangka Panjang
5.1.2.1 Kewajiban Jangka Pendek
Saldo Kewajiban/Utang Jangka Pendek per 31 Desember 2014 dan 2013 masingmasing senilai Rp40.681.981.825,99 dan Rp14.852.464.373,91 terdiri dari:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
Utang PFK
2
Jaminan Bongkar Reklame
3
Bagian Lancar Utang Jangka
Panjang Lainnya (BLUD RSUD)
4
Utang Jangka Pendek Lainnya
Saldo
per 31 Desember 2014
5.425.771.532,14
Saldo
per 31 Desember 2013
538.312.153,14
1.299.151.464,50
1.190.350.170,00
30.083.347,58
0,00
33.926.975.481,77
13.123.802.050,77
40.681.981.825,99
14.852.464.373,91
Jumlah
5.1.2.1.1
Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
Utang PFK (Pajak Pusat) di BUD dan SKPD per 31 Desember 2014 dan 2013
masing-masing senilai Rp5.425.771.532,14 dan Rp538.312.153,14 dengan
rincian sebagai berikut:
No.
Uraian
Saldo
per 31 Des. 2014
(dalam rupiah)
Saldo
per 31 Des. 2013
4
Pajak PPh 22, PPh 23, PPN Pusat dan
PPh final BUD
BPMP2T
Salah setor pajak Negara SMPN 4 ke
Kasda
Bagian Umum Setda Kota Mataram
5
Bagian Ekonomi Setda Kota Mataram
0,00
2.867.500,00
6
Bagian Humas dan Protokol Setda
0,00
159.272,00
1
2
3
5.394.961.904,64
486.821.954,64
2.549.999,00
0,00
1.886.544,00
0,00
0,00
17.091.135,00
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
67
No.
Saldo
per 31 Des. 2014
Uraian
Saldo
per 31 Des. 2013
Kota Mataram
7
8
9
10
11
Dinas Pendidikan, Pemuda
Olahraga
Dinas Pertanian Kota Mataram
dan
0,00
Kantor Camat Ampenan
Kelurahan Ampenan Utara Kec.
Ampenan
Kelurahan Kebun Sari Kec. Ampenan
Jumlah
317.954,00
0,00
601.253,00
26.373.084,50
30.273.084,50
0,00
120.000,00
0,00
60.000,00
5.425.771.532,14
538.312.153,14
Utang Pajak PPh 22, PPh 23, PPN Pusat dan PPh final BUD senilai
Rp5.394.961.904,64 yang belum disetorkan ke pemerintah pusat s.d. 31
Desember 2014 karena ada kerusakan pada Cash Management System (CMS)
pada akhir tahun 2014, namun telah disetorkan pada awal tahun 2015.
Sisa utang PFK pada Kantor Camat Ampenan senilai Rp26.373.084,50
merupakan kewajiban pajak tahun 2006 dan telah disetor tanggal 17 April 2015.
Pajak BPMP2T senilai Rp2.549.999,00 dan salah setor pajak Negara SMPN 4 ke
Kasda senilai Rp1.886.544,00 telah disetor tahun 2015.
5.1.2.1.2
Utang Jaminan Bongkar Reklame
Utang Jaminan jasa bongkar reklame senilai Rp1.299.151.464,50 berupa dana
titipan yang dikelola oleh Dinas Pertamanan yang disetor ke Kas Daerah.
Jaminan Jasa bongkar reklame akan dibayarkan kepada rekanan apabila rekanan
membongkar sendiri reklame yang dipasang yang sudah habis masa izinnya atau
izinnya tidak diperpanjang. Jika reklame tidak dibongkar oleh rekanan akan
ditertibkan oleh dinas pertamanan dengan biaya dari jaminan bongkar reklame
tersebut. Pada Tahun 2014 mutasi tambah atas utang jaminan bongkar reklame
senilai Rp106.219.041,00 dan pembayaran klaim jaminan bongkar reklame
karena rekanan membongkar sendiri reklame yang sudah habis masa sewanya
yaitu senilai Rp36.177.375,00.
(dalam rupiah)
5.1.2.1.3
Saldo
per 31 Desember 2014
Saldo
per 31 Desember 2013
No.
Uraian
1
Jaminan jasa bongkar reklame
yang
dikelola
oleh
dinas
pertamanan yang disetor ke kas
daerah
1.299.151.464,50
1.190.350.170,00
Jumlah
1.299.151.464,50
1.190.350.170,00
Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Lainnya
Saldo Bagian Lancar utang jangka panjang lainnya (BLUD RSUD) Tahun
Anggaran 2014 senilai Rp30.083.347,58 merupakan pendapatan diterima di
muka atas sewa lokasi Automatic Teller Machine (ATM).
(dalam rupiah)
5.1.2.1.4
Saldo
per 31 Desember 2014
Saldo
per 31 Desember 2013
No
Uraian
1
Bagian Lancar utang jangka panjang
lainnya (BLUD RSUD)
30.083.347,58
0,00
Jumlah
30.083.347,58
0,00
Utang Jangka Pendek Lainnya
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
68
Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya per 31 Desember 2014 dan 2013 senilai
Rp33.926.975.481,77 dan Rp13.123.802.050,77 terdiri dari:
(dalam rupiah)
No
1
2
3
4
Uraian
Utang kontribusi Pemerintah Kota
Mataram untuk iuran ASKES yang
belum disetor mulai TA 2007 s.d.
2011
Utang Pembebasan Tanah bagi
penyediaan Jalur Hijau sepanjang
Jalan Udayana seluas 500 m2
Utang Pembebasan Tanah bagi
penyediaan Jalur sepanjang Jalan
BIL
Utang BLUD RSUD Kota Mataram
Jumlah
Saldo
per 31 Desember 2014
Saldo
per 31 Desember 2013
1.064.713.150,00
2.536.005.418,00
65.000.000,00
65.000.000,00
24.927.839.000,00
0,00
7.869.423.331,77
10.522.796.632,77
33.926.975.481,77
13.123.802.050,77
Saldo Utang Jangka Pendek Lainnya senilai Rp33.926.975.481,77 dapat dirinci
sebagai berikut:
- Saldo Utang kontribusi Pemerintah Kota Mataram untuk iuran ASKES yang
belum disetor TA 2014 senilai Rp1.064.713.150,00. Sedangkan saldo tahun
2013
senilai
Rp2.536.005.418,00
sudah
dibayarkan
senilai
Rp2.008.858.194,00 pada tanggal 16 Oktober 2014 setelah dilakukan koreksi
kurang senilai Rp527.147.224,00 berdasarkan hasil rekonsiliasi dengan PT
Askes.
- Saldo Utang Pembebasan Tanah bagi penyediaan Jalur Hijau sepanjang Jalan
Udayana seluas 500 m2 senilai Rp65.000.000,00 sampai saat ini belum dapat
dibayarkan karena pemiliknya tidak berada di Mataram. Dari Pihak
Pemerintah Kota Mataram yaitu Bagian Umum Setda Kota Mataram sudah
berusaha mencari pemilik dengan menghubungi penggarap sawah. Menurut
Penggarap yang menggarap sawah sudah disampaikan kepada pemilik pada
Tahun 2003, akan tetapi yang bersangkutan sampai saat ini belum pernah
mengajukan permintaan pembayaran atas tanah tersebut.
- Utang Pembebasan Tanah bagi penyediaan Jalur sepanjang Jalan BIL senilai
Rp24.927.839.000,00 yang belum dilunasi sampai dengan akhir tahun 2014.
- Utang jangka pendek BLUD RSUD Kota Mataram yang belum dibayarkan
sampai dengan akhir tahun 2014 yaitu senilai Rp7.869.423.331,77 terdiri dari
utang kepada Principal, Jasa Pelayanan, PMI, dan Belanja Pegawai.
5.1.2.2 Kewajiban Jangka Panjang
Saldo Utang Jangka Panjang per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp5.000.000,00 dan Rp22.583.347,58. Utang jangka panjang tersebut seluruhnya
merupakan pendapatan sewa diterima dimuka atas sewa lahan untuk ATM pada
RSUD Kota Mataram.
5.1.3
Ekuitas Dana
Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp2.763.222.198.264,10 dan Rp2.593.008.022.536,10 atau meningkat sebesar 6,56%
senilai 170.214.175.727,99 terdiri dari:
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
69
No.
Uraian
1
Ekuitas Dana Lancar
2
Ekuitas Dana Investasi
3
Ekuitas Dana Cadangan
Jumlah
Kenaikan
(Penurunan)
Saldo per 31 Des. 2014
Saldo per 31 Des. 2013
108.974.831.488,25
152.369.476.753,29
(43.394.645.265,04)
2.654.247.366.775,85
2.440.638.545.782,82
213.608.820.993,03
0,00
0,00
0,00
2.763.222.198.264,10
2.593.008.022.536,11
170.214.175.727,99
KOMPOSISI EKUITAS 2014
Ekuitas Dana
Cadangan; - ; 0%
Ekuitas Dana Lancar;
108.974.831.488,25 ;
4%
Ekuitas Dana Investasi ;
2.654.247.366.775,85 ;
96%
5.1.3.1 Ekuitas Dana Lancar
Ekuitas Dana Lancar per 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing senilai
Rp108.974.831.488,25 dan Rp152.369.476.753,29. Ekuitas Dana Lancar merupakan
kekayaan bersih Pemerintah Kota Mataram yang bersifat lancar, berupa selisih antara
jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai Utang lancar/Utang jangka pendek terdiri
dari:
(dalam rupiah)
No.
1
2
3
4
5
Uraian
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SiLPA)
Cadangan untuk Piutang
Cadangan untuk Persediaan
Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran Utang Jangka Pendek
Pendapatan yang Ditangguhkan
Jumlah Ekuitas Dana Lancar
Saldo
per 31 Desember 2014
Saldo
per 31 Desember 2013
101.214.370.490,80
79.868.988.944,51
32.772.545.557,75
77.819.088.487,55
8.944.974.269,05
7.691.375.962,00
(33.957.058.829,35)
(13.123.802.050,77)
0,00
113.825.410,00
108.987.061.594,25
152.369.476.753,29
Pada akhir Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Kota Mataram memiliki SiLPA senilai
Rp101.214.370.490,80 atau naik senilai Rp21.345.381.546,29 dibandingkan SiLPA
Tahun Anggaran 2013 senilai Rp79.868.988.944,51. Nilai SiLPA TA 2014 tersebut
sudah termasuk SiLPA yang dikelola oleh RSUD Kota Mataram selaku BLUD senilai
Rp12.162.811.423,01 sementara SiLPA APBD sendiri senilai Rp89.051.559.067,79.
5.1.3.2 Ekuitas Dana Investasi
Ekuitas Dana Investasi per 31 Desember 2014 dan Desember 2013 masingmasing senilai Rp2.654.247.366.775,85 dan Rp2.440.638.545.782,81 dapat dirinci
sebagai berikut:
(dalam rupiah)
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
70
No
Ekuitas Dana Investasi
1
Diinvestasikan dalam Investasi Jangka
Panjang
2
Diinvestasikan dalam Aset Tetap
3
Diinvestasikan dalam Aset Lainnya
(Tidak termasuk Dana Cadangan)
4
Dana yang harus disediakan untuk
pembayaran hutang Jangka Panjang
Jumlah
Saldo
per 31 Desember 2014
Saldo
per 31 Desember 2013
98.068.897.734,62
84.498.837.174,73
2.266.159.667.594,82
2.060.179.883.625,92
290.023.801.446,40
295.982.408.329,75
(5.000.000,00)
(22.583.347,58)
2.654.247.366.775,85
2.440.638.545.782,82
Jumlah Ekuitas Dana Investasi merupakan kekayaan bersih Pemerintah Kota
Mataram yang diinvestasikan, berupa selisih antara jumlah nilai investasi permanen,
aset tetap dan aset lainnya dengan jumlah nilai utang jangka panjang.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
71
5.2 Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
5.2.1
Pendapatan
Realisasi Pendapatan TA 2014 senilai Rp1.083.110.566.585,24 atau 102,63%
dari anggaran senilai Rp1.055.390.821.016,67. Sedangkan realisasi TA 2013 senilai
Rp865.839.838.811,63 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No.
1.
2.
3.
Uraian
Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan
Transfer/Perimbangan
Lain-lain pendapatan
yang sah
Jumlah
Anggaran
160.495.316.854,00
867.363.704.162,67
Realisasi 2014
202.584.643.687,01
869.490.722.898,23
%
126,22
100,25
Realisasi 2013
139.877.149.931,54
715.224.288.880,09
27.531.800.000,00
11.035.200.000,00
40,08
10.738.400.000,00
1.055.390.821.016,67
1.083.110.566.585,24
102,63
865.839.838.811,63
Terhadap realisasi Pendapatan senilai Rp1.083.110.566.585,24 termasuk Pendapatan
dari BLUD senilai Rp55.144.271.638,39 yang dikelola/digunakan secara langsung
tanpa disetor ke Kas Daerah dengan mekanisme BLUD oleh RSUD Kota Mataram
pada Komponen PAD dengan rincian obyek Lain-lain PAD yang sah dari Pendapatan
BLUD. Komposisi realisasi pendapatan TA 2014 seperti pada grafik berikut:
KOMPOISI REALISASI PENDAPATAN 2014
PAD;
202.584.643.687,01 ;
19%
Lain-lain Pendapatan yg Sah
; 11.035.200.000,00 ; 1%
Pendapatan Transfer ;
869.490.722.898,23 ;
80%
5.2.1.1 Pendapatan Asli Daerah
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sampai dengan 31 Desember 2014 senilai
Rp202.584.643.687,01 atau 126,22% dari anggaran senilai Rp160.495.316.854,00
sedangkan realisasi TA 2013 senilai Rp139.877.149.931,54 dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam rupiah)
No
1.
2.
3.
4.
Uraian
Pendapatan Pajak
Daerah
Pendapatan Retribusi
Daerah
Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan
Daerah Yang
Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan
Asli Daerah yang Sah
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
83.080.000.000,00
91.749.599.728,00
110,44
79.374.881.763,00
17.918.498.500,00
20.956.352.907,00
116,95
20.251.127.301,91
7.366.394.354,00
8.041.386.510,00
109,16
2.759.307.095,00
52.130.424.000,00
81.837.304.542,01
156,99
37.491.833.771,63
160.495.316.854,00
202.584.643.687,01
126,22
139.877.149.931,54
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi PAD TA 2014 melampaui
target yang ditetapkan, hal ini antara lain disebabkan penerimaan dari Pajak Daerah
terealisasi sebesar 110,44%, Retribusi Daerah sebesar 116,95%, Pengelolaan
kekayaan daerah yang dipisahkan melampaui sebesar 109,16 % dan Lain-lain
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
72
Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar 156,99%. Perbandingan realisasi TA 2014 dan
2013 seperti pada grafik berikut:
Perbandingan Realisasi PAD 2014 dan 2013
(dalam miliar Rp)
91,75
100,00
80,00
60,00
40,00
20,00
-
81,84
79,37
20,96
37,49
20,25
Pendapatan
Pendapatan Pendapatan Hasil
Lain-lain
Pajak Daerah Retribusi Daerah Pengelolaan Pendapatan Asli
Kekayaan Daerah Daerah yang Sah
yang Dipisahkan
Realisasi 2014
5.2.1.1.1
2,76
8,04
Realisasi 2013
Pendapatan Pajak Daerah
Pendapatan Pajak Daerah sampai dengan 31 Desember 2014 terealisasi
senilai Rp91.749.599.728,00 atau 110,44% dari anggaran senilai
Rp83.080.000.000,00
sedangkan
TA
2013
terealisasi
senilai
Rp79.374.881.763,00 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
2
Pajak Hotel
Pajak Restoran
3
Pajak Hiburan
4
Pajak Reklame
5
Pajak Penerangan
Jalan
Pajak Parkir
6
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
9.500.000.000,00
9.500.000.000,00
10.791.412.715,00
10.831.060.378,00
113,59
114,01
10.351.519.068,00
9.577.267.010,00
600.000.000,00
721.642.282,00
120,27
475.492.045,00
1.900.000.000,00
1.375.745.077,00
72,41
2.503.552.597,00
21.000.000.000,00
25.221.240.731,00
120,10
19.494.110.192,00
425.000.000,00
587.903.160,00
138,33
443.375.786,00
7
Pajak Air Bawah
Tanah
150.000.000,00
249.055.352,00
166,04
198.346.207,00
8
Pajak Sarang
Burung Walet
Pajak Bumi dan
Bangunan
Perdesaan dan
Perkotaan
Bea Perolehan
Hak Atas Tanah
dan Bangunan
(BPHTB)
5.000.000,00
1.800.000,00
36,00
4.050.000,00
18.000.000.000,00
18.367.612.515,00
102,04
13.755.330.129,00
22.000.000.000,00
23.602.127.518,00
107,28
22.571.838.729,00
83.080.000.000,00
91.749.599.728,00
9
10
Jumlah
110,44
79.374.881.763,00
Peningkatan pendapatan pajak daerah pada Tahun 2014 dibandingkan
dengan tahun 2013 yang sangat signifikan yaitu pada pajak penerangan jalan,
kemudian pajak Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan dan Pajak Bumi
dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan atau Pajak PBB-P2.
5.2.1.1.2
Pendapatan Retribusi Daerah
Pendapatan Retribusi Daerah sampai dengan 31 Desember 2014 terealisasi
senilai Rp20.956.352.907,00 atau 116,95% dari anggaran senilai
Rp17.918.498.500,00 melampaui target yang sudah ditetapkan, sedangkan pada
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
73
tahun 2013 terealisasi senilai Rp20.251.127.301,91 dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1.
2.
Retribusi Jasa Umum
Retribusi Jasa Usaha
3.
Retribusi Perizinan
Tertentu
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
12.969.501.500,00
1.363.651.000,00
12.342.189.592,00
1.395.428.165,00
95,16
102,33
12.938.211.004,00
1.347.580.130,00
3.585.346.000,00
7.218.735.150,00
201,34
5.965.336.167,91
17.918.498.500,00
20.956.352.907,00
116,95
20.251.127.301,91
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa realisasi Pendapatan Retribusi
Daerah Tahun Anggaran 2014 melampaui dari target yang ditetapkan antara lain
disebabkan Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu melampaui sebesar 201,34%
dan Retribusi Jasa Usaha sebesar 102,33%, sementara Retribusi Jasa Umum
terealisasi sebesar 95,16%, Pendapatan dari Retribusi Daerah dapat dijelaskan
adalah sebagai berikut:
a. Retribusi Jasa Umum Daerah
Pendapatan Retribusi Jasa Umum Daerah sampai dengan 31 Desember 2014
terealisasi senilai Rp12.342.189.592,00 atau 95,16% dari anggaran senilai
Rp12.969.501.500,00 sedangkan pada tahun 2013 terealisasi senilai
Rp12.938.211.004,00 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No.
1
Uraian
Retribusi Pelayanan Kesehatan
Retribusi Pelayanan
Persampahan/Kebersihan
Retribusi Penggantian Biaya Kartu
Tanda Penduduk dan Akte
Catatan Sipil
Retribusi Pelayanan Parkir di Tepi
Jalan Umum
Retribusi Pelayanan Pasar
2
3
4
5
6
Retribusi Pengujian Kendaraan
Bermotor
Retribusi Penyediaan dan/atau
Penyedotan Kakus
Retribusi Pengendalian Menara
Telekomunikasi
7
8
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
74,50
108,13
Realisasi 2013
3.743.951.500,00
3.568.550.000,00
2.789.121.100,00
3.858.575.000,00
0,00
0,00
1.350.000.000,00
1.145.190.000,00
84,83
1.020.223.000,00
2.850.000.000,00
2.909.273.650,00
102,08
2.950.983.750,00
597.000.000,00
558.490.000,00
93,55
487.445.000,00
60.000.000,00
65.025.000,00
108,38
50.025.000,00
800.000.000,00
1.016.514.842,00
127,06
351.378.254,00
12.969.501.500,00
12.342.189.592,00
95,16
12.938.211.004,00
-
3.696.519.500,00
3.488.581.500,00
893.055.000,00
b. Retribusi Jasa Usaha
Pendapatan Retribusi Jasa Usaha sampai dengan 31 Desember 2014
terealisasi senilai Rp1.395.428.165,00 atau 102,33% dari anggaran senilai
Rp1.363.651.000,00 sedangkan pada tahun 2013 terealisasi senilai
Rp1.347.580.130,00 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No.
Uraian
1
2
Retribusi Pemakaian Kekayaan
Daerah
Retribusi Pasar Grosir/Pertokoan
3
Retribusi Terminal
4
Retribusi Tempat Khusus Parkir
5
Retribusi Penyediaan dan/atau
Penyedotan Kakus
Retribusi Rumah Potong Hewan
6
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
110.000.000,00
213.743.865,00
194,31
219.901.250,00
733.151.000,00
728.326.800,00
99,34
681.472.880,00
367.500.000,00
327.947.500,00
89,24
308.187.000,00
28.000.000,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.875.000,00
125.000.000,00
125.410.000,00
100,33
134.144.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
74
Jumlah
1.363.651.000,00
1.395.428.165,00
102,33
1.347.580.130,00
c. Retribusi Perizinan tertentu
Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu sampai dengan 31 Desember 2014
terealisasi senilai Rp7.218.735.150,00 atau 201,34% dari anggaran senilai
Rp3.585.346.000,00 sedangkan pada tahun 2013 terealisasi senilai
Rp5.965.336.167,91 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No.
1
2
3
4
Uraian
Retribusi Izin
Mendirikan Bangunan
Retribusi Izin Tempat
Penjualan Minuman
Beralkohol
Retribusi Izin
Gangguan/Keramaian
Retribusi Izin Trayek
Jumlah
5.2.1.1.3
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
3.000.000.000,00
6.410.445.650,00
213,68
5.314.546.167,91
25.000.000,00
12.000.000,00
48,00
7.400.000,00
500.000.000,00
733.149.500,00
146,63
607.900.000,00
60.346.000,00
63.140.000,00
104,63
35.490.000,00
3.585.346.000,00
7.218.735.150,00
201,34
5.965.336.167,91
Pendapatan Hasil Pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
Pendapatan dari hasil Pengelolaan kekayaan Daerah diperoleh dari
deviden yang disetorkan oleh perusahaan daerah dimana Pemerintah Kota
Mataram melakukan investasi jangka panjang berupa penyertaan modal pada 3
perusahaan Daerah yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), BPR. LKP.
Kebon Roek dan PT Bank NTB. Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah
yang dipisahkan sampai dengan 31 Desember 2014 dari anggaran senilai
Rp7.366.394.354,00 terealisasi senilai Rp8.041.386.510,00 atau 109,16% dari
target yang sudah ditetapkan, sedangkan pada tahun 2013 terealisasi senilai
Rp2.759.307.095,00 dapat dijelaskan sebagai berikut :
(dalam rupiah)
No.
1
Anggaran
2.108.000.000,00
2
Uraian
Perusahaan
Daerah Air Minum
(PDAM)
PD BPR NTB
Realisasi 2014
2.830.535.356,00
%
134,28
Realisasi 2013
2.327.561.495,00
452.000.000,00
3
PT Bank NTB
4.806.394.354,00
404.456.800,00
89,48
431.745.600,00
4.806.394.354,00
100,00
0,00
Jumlah
7.366.394.354,00
8.041.386.510,00
109,16
2.759.307.095,00
Realisasi Pendapatan dari hasil Pengelolaan kekayaan Daerah senilai
Rp8.041.386.510,00 pada tahun 2014 sudah termasuk Utang Deviden tahun lalu
dari PT Bank NTB senilai Rp2.312.382.730,00.
5.2.1.1.4
Lain-lain PAD yang Sah
Dari Realisasi Lain-lain PAD yang sah sebesar Rp81.837.304.542,01 atau
156,99% dari target yang dianggarkan senilai Rp52.130.424.000,00, sudah
termasuk pendapatan dari BLUD RSUD senilai Rp55.144.271.638,39 yang
dikelola/digunakan secara langsung dengan mekanisme BLUD oleh RSUD Kota
Mataram. Rincian Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
75
(dalam rupiah)
No.
Uraian
1
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
0,00
71.500.000,00
2
Hasil Penjualan Aset Daerah yang
Tidak Dipisahkan
Penerimaan Jasa Giro
1.000.000.000,00
2.443.696.148,00
244,37
2.211.540.972,00
3
Penerimaan Bunga Deposito
7.000.000.000,00
8.818.100.480,40
125,97
6.157.640.552,86
4
400.000.000,00
668.533.402,99
167,13
581.363.366,68
0,00
65.806.823,54
0,00
48.380.578,15
6
Tuntutan Ganti Kerugian Daerah
(TGR)
Pendapatan Denda Atas
Keterlambatan Pelaksanaan
Pekerjaan
Pendapatan Denda Pajak
0,00
655.073.056,20
0,00
7
Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum
650.000.000,00
990.270.992,49
152,35
1.569.768.936,17
8
Pendapatan dari Dana Kapitasi JKN
pada FKTP
Pendapatan BLUD Rumah Sakit
Daerah
13.080.424.000,00
12.980.052.000,00
99,23
1.112.354.512,00
30.000.000.000,00
55.144.271.638,39
183,81
25.326.339.238,77
Jumlah
52.130.424.000,00
81.837.304.542,01
156,99
37.491.833.771,63
5
9
0,00
10.300.000,00
474.145.615,00
- Pendapatan dari Hasil Penjualan Aset Daerah yang Tidak Dipisahkan
merupakan hasil Penjualan bahan-bahan Bekas Bangunan terealisasi senilai
Rp71.500.000,00;
- Penerimaan Jasa giro bersumber dari Jasa giro Kasda senilai
Rp2.297.525.864,00 dan Jasa giro pemegang kas senilai Rp146.170.284,00;
- Penerimaan Bunga Deposito merupakan bunga atas deposito yang dilakukan
dengan jangka waktu kurang dari 3 bulan pada PT Bank NTB dan Bank BTN
terealisasi senilai Rp8.818.100.480,40;
- Pendapatan Kerugian uang daerah bersumber dari pengembalian Kas atas hasil
temuan auditor baik BPK, BPKP, inspektorat maupun TGR perorangan dengan
realisasi senilai Rp668.533.402,99;
- Pendapatan Denda Atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan senilai
Rp65.806.823,54 merupakan pendapatan atas denda yang harus dibayarkan
rekanan karena waktu penyelesaian pekerjaan fisik tidak sesuai dengan kontrak
yang telah disepakati;
- Pendapatan Pendapatan Denda Pajak terealisasi senilai Rp655.073.056,20;
- Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum terealisasi senilai Rp990.270.992,49;
- Pendapatan dari Dana Kapitasi JKN pada FKTP terealisasi senilai
Rp12.980.052.000,00, dan
- Pendapatan BLUD RSUD senilai Rp55.144.271.638,39.
5.2.1.2 Pendapatan Transfer
Pendapatan Transfer sampai dengan 31 Desember 2014 terealisasi senilai
Rp869.490.722.898,23 atau 100,25 % dari anggaran senilai Rp867.363.704.162,67
sedangkan pada tahun 2013 terealisasi senilai Rp715.224.288.880,09 dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
1
2
3
Uraian
Transfer Pemerintah
Pusat-Dana
Perimbangan
Transfer Pemerintah
Pusat-Lainnya
Transfer Pemerintah
Provinsi
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
681.209.075.681,00
677.658.718.414,00
99,48
580.925.364.432,00
121.519.931.000,00
119.413.450.000,00
98,27
97.256.605.000,00
64.634.697.481,67
72.418.554.484,23
112,04
37.042.319.448,09
867.363.704.162,67
869.490.722.898,23
100,25
715.224.288.880,09
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
%
Realisasi 2013
76
Pendapatan Transfer terdiri dari Transfer Pemerintah Pusat - Dana Perimbangan,
Transfer Pemerintah Pusat Lainnya dan Transfer Pemerintah Provinsi.
5.2.1.2.1
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat-Dana Perimbangan
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat terealisasi senilai Rp677.658.718.414,00
atau 99,48% dari anggaran senilai Rp681.209.075.681,00 dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
2
3
Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Bukan
Pajak (Sumber Daya
Alam)
Dana Alokasi Umum
4
Dana Alokasi Khusus
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
56.060.956.748,00
8.263.817.933,00
54.823.565.108,00
5.950.852.306,00
97,79
72,01
43.338.602.331,00
2.197.149.101,00
564.661.391.000,00
564.661.391.000,00
100,00
500.043.553.000,00
52.222.910.000,00
52.222.910.000,00
100,00
35.346.060.000,00
681.209.075.681,00
677.658.718.414,00
99,48
580.925.364.432,00
5.2.1.2.1.1 Dana Bagi Hasil Pajak
Dana Bagi Hasil Pajak melampaui anggaran sebesar 97,79%, Dana Bagi Hasil
Sumber Daya Alam melampaui anggaran sebesar 72,01%, Dana Alokasi Umum
dan Dana Alokasi Khusus direalisasikan masing-masing sebesar 100,00% dari
target yang ditetapkan dengan rincian sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
1
2
3
Uraian
Bagi Hasil dari Pajak Bumi
dan Bangunan
Bagi Hasil dari PPh Psl 25
dan Psl 29 WP Orang Pribadi
dalam Negeri dan PPh Psl 21
Bagi Hasil dari Cukai
Tembakau
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
6.363.184.800,00
7.631.266.751,00
119,93
12.386.656.481,00
20.907.957.272,00
17.957.033.046,00
85,89
16.514.979.990,00
28.789.814.676,00
29.235.265.311,00
101,55
14.436.965.860,00
56.060.956.748,00
54.823.565.108,00
97,79
43.338.602.331,00
5.2.1.2.1.2 Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam TA 2014 terealisasi senilai
Rp5.950.852.306,00 atau 72,01% dari anggaran senilai Rp8.263.817.933,00
dengan rincian sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
1
2
3
4
Uraian
Bagi Hasil dari Provisi
Sumber Daya Hutan
Bagi Hasil dari Pungutan
Hasil Perikanan
Bagi Hasil dari Pertambangan
Panas Bumi
Pertambangan Umum
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
21.713.664,00
24.193.088,00
111,42
23.303.995,00
329.030.883,00
383.182.410,00
116,46
347.408.873,00
14.418.133,00
14.418.133,00
100,00
5.108.138,00
7.898.655.253,00
5.529.058.675,00
70,00
1.821.328.095,00
8.263.817.933,00
5.950.852.306,00
72,01
2.197.149.101,00
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
77
5.2.1.2.1.3 Dana Alokasi Umum
Sampai dengan 31 Desember 2014 Pendapatan Dana Alokasi Umum
terealisasi seluruhnya sebesar 100,00% dari target yang ditetapkan senilai
Rp564.661.391.000,00.
(dalam rupiah)
No
1
Uraian
Dana Alokasi Umum
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
564.661.391.000,00
564.661.391.000,00
100,00
500.043.553.000,00
564.661.391.000,00
564.661.391.000,00
100,00
445.894.174.000,00
5.2.1.2.1.4 Dana Alokasi Khusus
Pendapatan Dana Alokasi Khusus (DAK) sampai dengan 31 Desember 2014
terealisasi 100% dari anggaran senilai Rp52.222.910.000,00 dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
2
DAK Bidang Pendidikan
DAK Bidang Kesehatan
3
4
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
19.411.400.000,00
6.552.700.000,00
19.411.400.000,00
6.552.700.000,00
100,00
100,00
12.798.520.000,00
5.585.700.000,00
DAK Bidang Infrastruktur Jalan
5.748.590.000,00
5.748.590.000,00
100,00
4.180.920.000,00
DAK Bidang Infrastruktur Irigasi
1.816.020.000,00
1.816.020.000,00
100,00
1.292.240.000,00
5
DAK Bidang Infrastruktur Air Minum
1.448.920.000,00
1.448.920.000,00
100,00
1.141.290.000,00
6
2.136.000.000,00
2.136.000.000,00
100,00
1.729.700.000,00
7
DAK Bidang Kelautan dan
Perikanan
DAK Bidang Pertanian
3.549.810.000,00
3.549.810.000,00
100,00
3.155.470.000,00
8
DAK Bidang Lingkungan Hidup
1.583.680.000,00
1.583.680.000,00
100,00
1.279.960.000,00
9
DAK Bidang Perdagangan
6.575.780.000,00
6.575.780.000,00
100,00
794.490.000,00
10
DAK Bidang Keluarga Berencana
796.630.000,00
796.630.000,00
100,00
839.970.000,00
11
DAK Bidang Infrastruktur Sanitasi
1.845.170.000,00
1.845.170.000,00
100,00
1.818.710.000,00
12
DAK Bidang Keselamatan
Transportasi Darat
758.210.000,00
758.210.000,00
100,00
729.090.000,00
52.222.910.000,00
52.222.910.000,00
100,00
35.346.060.000,00
Jumlah
5.2.1.2.2
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya
Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat Lainnya berupa Dana Penyesuaian
terealisasi senilai Rp119.413.450.000,00 atau 98,27 % dari anggaran senilai
Rp121.519.931.000,00. Realisasi pendapatan Dana Penyesuaian pada tahun 2014
hanya dari penerimaan Tunjangan Profesi Guru sementara Tambahan Penghasilan
Guru tidak dianggarkan dapat dirinci sebagai berikut :
(dalam rupiah)
No
1
2
Uraian
Dana Tunjangan Profesi
Guru
Tambahan penghasilan
guru
Jumlah
5.2.1.2.3
Anggaran
Realisasi 2014
121.519.931.000,00
119.413.450.000,00
%
98,27
Realisasi 2013
95.537.855.000,00
0,00
0,00
0,00
1.718.750.000,00
121.519.931.000,00
119.413.450.000,00
98,27
97.256.605.000,00
Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
78
Pendapatan Transfer Pemerintah Provinsi per 31 Desember 2014 dari anggaran
senilai Rp64.634.697.481,67 terealisasi senilai Rp72.418.554.484,23 atau 112,04
% dengan rincian sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
1
Uraian
Bagi Hasil dari Pajak Kendaraan
Bermotor
Bagi Hasil dari Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor
Bagi Hasil dari Pajak Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor
Bagi Hasil dari Pajak
Pengambilan dan Pemanfaatan
Air Bawah Tanah
Bagi Hasil dari Pajak
Pengambilan dan Pemanfaatan
Air Permukaan
Bagi Hasil dari Pajak Rokok
2
3
4
5
6
Jumlah
Anggaran
15.378.381.834,00
Realisasi 2014
18.615.208.460,00
%
121,05
Realisasi 2013
10.607.624.648,00
21.062.955.623,00
25.950.785.336,00
123,21
14.245.943.437,00
15.261.019.019,17
20.415.528.307,20
133,78
12.171.183.782,82
0,00
0,00
0,00
0,00
18.742.500,00
16.586.993,92
88,50
17.567.580,27
12.913.598.505,50
7.420.445.387,11
57,46
0,00
64.634.697.481,67
72.418.554.484,23
112,04
37.042.319.448,09
Nilai transfer tersebut merupakan transfer atas dana bagi hasil PKB, BBNKB,
PBBKB, dan PABT dari Provinsi selama TA 2014 dan sudah termasuk pelunasan
sisa piutang bagi hasil pajak dari Provinsi TA 2013 senilai Rp25.862.828.070,41.
5.2.1.3 Lain-lain Pendapatan Yang Sah
Realisasi Lain-lain pendapatan daerah yang sah sampai dengan 31 Desember 2014
senilai Rp11.035.200.000,00 atau 40,08% dari target yang ditetapkan senilai
Rp27.531.800.000,00. Jumlah tersebut berasal dari realisasi pendapatan Bantuan
keuangan dari Provinsi yaitu Bantuan Keuangan yang diarahkan, Bantuan Keuangan
yang Tidak Termasuk Bagian Lainnya dan Pendapatan lainnya berupa Dana untuk
operasional CMS Kasda - PT Bank NTB dengan rincian sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
1.
Uraian
Pendapatan Hibah
2.
Pendapatan Lainnya
Jumlah
-
-
5.2.2
Anggaran
20.000.000.000,00
Realisasi 2014
11.000.000.000,00
%
55,00
Realisasi 2013
0,00
7.531.800.000,00
35.200.000,00
0,47
10.738.400.000,00
27.531.800.000,00
11.035.200.000,00
40,08
10.738.400.000,00
Pendapatan hibah berasal dari Pemerintah Pusat untuk sambungan air minum
masyarakat
berpenghasilan
rendah
yang
dianggarkan
senilai
Rp20.000.000.000,00 dan direalisasikan senilai Rp11.000.000.000,00 .
Bantuan Dana Operasional CMS-Kasda PT Bank NTB terealisasi senilai
Rp35.200.000.000,00 merupakan biaya operasional layanan Cash Management
System (CMS) yang merupakan kerjasama antara Pemkot Mataram dan PT Bank
NTB.
Belanja
Realisasi belanja untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014
senilai
Rp1.044.355.803.030,95
atau
88,72%
dari
anggaran
senilai
Rp1.177.199.809.961,18. Realisasi tersebut meningkat sebesar 18,20% senilai
Rp160.833.957.995,72 dari realisasi TA 2013 senilai Rp883.521.845.035,23 dengan
rincian sebagai berikut:
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
79
(dalam
rupiah)
No
Uraian
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
1
Belanja Operasi
867.853.648.351,81
812.153.650.793,95
93,58
702.652.933.101,23
2
Belanja Modal
307.846.161.609,37
231.832.379.737,00
75,31
180.350.514.399,00
3
Belanja Tak Terduga
1.500.000.000,00
369.772.500,00
24,65
518.397.535,00
1.177.199.809.961,18
1.044.355.803.030,95
88,72
883.521.845.035,23
Jumlah
Dari realisasi belanja senilai Rp1.044.355.803.030,95, sudah termasuk
realisasi belanja RSUD Kota Mataram sebagai BLUD yang dicatat dan dilaporkan di
LRA terkait penggunaan senilai Rp47.445.033.197,45 yang terdiri atas:
a. Belanja Pegawai BLUD senilai Rp2.652.090.258,00;
b. Belanja Barang/jasa BLUD senilai Rp40.786.892.608,45 dan
c. Belanja Modal BLUD senilai Rp4.006.050.331,00.
Perbandingan realisasi Belanja TA 2014 dan 2013 seperti ditunjukkan pada
grafik berikut:
Perbandingan Realisasi Belanja 2014 dan 2013
(dalam miliar Rp)
1.000,00
867,85
812,15
800,00
600,00
307,85
400,00
231,83
1,50
200,00
-
Belanja Operasi
Belanja Modal
Realisasi 2014
0,37
Belanja Tak Terduga
Realisasi 2013
5.2.2.1 Belanja Operasi
Realisasi belanja operasi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 senilai
Rp812.153.650.793,95 atau 93,58% dari anggaran senilai Rp867.853.648.351,81.
Dari realisasi belanja operasi tersebut sudah termasuk realisasi belanja RSUD Kota
Mataram sebagai BLUD yang terdiri dari Belanja Pegawai BLUD senilai
Rp2.652.090.258,00 dan Belanja Barang/jasa senilai Rp40.786.892.608,45 yang
dicatat dan disajikan di LRA terkait penggunaan langsung penerimaan daerah.
Realisasi belanja operasi terdiri dari:
(dalam
rupiah)
No
1
Uraian
Belanja Pegawai
Anggaran
611.007.396.292,44
Realisasi 2014
573.951.773.198,50
%
93,94
Realisasi 2013
514.060.309.108,00
2
Belanja Barang/Jasa
191.845.839.989,12
186.014.316.485,45
96,96
129.802.432.803,23
3
Belanja Hibah
24.218.986.000,00
17.975.572.877,00
74,22
24.566.079.150,00
4
Belanja Bantuan
Sosial
40.781.426.070,25
34.211.988.233,00
83,89
34.224.112.040,00
867.853.648.351,81
812.153.650.793,95
93,58
702.652.933.101,23
Jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
80
5.2.2.1.1 Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai senilai Rp573.951.773.198,50 atau 93,94% dari
anggaran senilai Rp611.007.396.292,44 sudah termasuk Belanja pegawai yang
dikelola oleh RSUD Kota Mataram selaku BLUD dilaporkan di LRA terkait
penggunaan langsung penerimaan daerah senilai Rp2.652.090.258,00 dengan rincian
sebagai berikut:
Uraian
Anggaran
Realisasi
(dalam rupiah)
%
Belanja Pegawai
611.007.396.292,44
573.951.773.198,50
93,94
Belanja Pegawai (BTL)
539.560.313.692,44
506.848.621.240,50
93,94
Gaji dan Tunjangan
367.588.774.924,64
349.836.998.712,50
95,17
Tambahan Penghasilan PNS
164.485.588.600,00
150.157.272.640,00
91,29
2.470.600.000,00
2.453.800.000,00
99,32
4.318.000.000,00
3.942.900.000,00
91,31
697.350.167,80
457.649.888,00
65,63
Belanja Penerimaan lainnya
Pimpinan dan anggota DPRD serta
KDH/WKDH
Biaya Pemungutan Pajak Daerah
Biaya Pemungutan Retribusi Daerah
Belanja Pegawai (BL)
71.447.082.600,00
67.103.151.958,00
93,92
Honorarium PNS
37.935.846.000,00
35.598.182.200,00
93,84
Honorarium Non PNS
23.099.486.600,00
21.271.779.500,00
92,09
3.146.920.000,00
2.606.450.000,00
82,83
358.000.000,00
326.000.000,00
91,06
Belanja kursus, pelatihan, sosialisasi
dan bimbingan teknis PNS
Belanja Hadiah/Penghargaan
1.409.630.000,00
1.291.825.000,00
91,64
884.200.000,00
870.250.000,00
98,42
Honorarium Pengelolaan Dana BOS
4.900.000,00
4.900.000,00
100,00
Uang Untuk Diberikan Kepada Pihak
Ketiga/Masyarakat
Belanja Pegawai BLUD
2.608.100.000,00
2.481.675.000,00
95,15
2.000.000.000,00
2.652.090.258,00
132,60
Uang Lembur
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS
5.2.2.1.2 Belanja Barang
Realisasi Belanja Barang dan Jasa pada Tahun Anggaran 2014 senilai
Rp186.014.316.485,45 atau 96,96% dari anggaran senilai Rp191.845.839.989,12
sudah termasuk Belanja Barang dan Jasa yang dikelola oleh RSUD Kota Mataram
selaku BLUD dilaporkan di LRA terkait penggunaan langsung penerimaan daerah
senilai Rp40.786.892.608,45. Rincian anggaran dan realisasi Belanja Barang dan Jasa
TA 2014 sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
Uraian
Anggaran
1
Belanja Bahan Pakai Habis Kantor
15.628.249.032,05
2
Belanja Bahan/Material
3
Belanja Jasa Kantor
4
Belanja Premi Asuransi
5
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
6
Belanja Cetak dan Penggandaan
Belanja Sewa
Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
Belanja Sewa Sarana Mobilitas
Belanja Sewa Alat Berat
Belanja Sewa Perlengkapan dan
Peralatan Kantor
Belanja Makanan dan Minuman
7
8
9
10
11
Realisasi
%
15.101.363.547,00
96,63
10.508.181.819,00
8.491.686.463,00
80,81
54.919.261.482,00
49.615.230.261,00
90,34
665.388.000,00
652.847.032,00
98,12
9.530.104.530,00
8.561.595.715,00
89,84
8.675.983.521,00
7.804.061.723,00
89,95
2.254.865.000,00
2.060.287.000,00
91,37
161.047.500,00
127.597.500,00
79,23
500.000,00
500.000,00
100,00
1.545.305.000,00
1.097.175.000,00
71,00
13.019.254.500,00
11.775.759.512,00
90,45
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
81
No
Uraian
Anggaran
Realisasi
%
12
Belanja Pakaian Dinas dan Atributnya
1.103.824.973,00
1.028.675.200,00
93,19
13
1.146.233.550,00
1.126.072.000,00
98,24
1.495.259.000,00
1.383.158.000,00
92,50
25.342.486.950,00
22.008.564.822,00
86,84
1.362.375.000,00
811.214.200,00
59,54
17
Belanja Pakaian Kerja
Belanja Pakaian khusus dan hari-hari
tertentu
Belanja Perjalanan Dinas
Belanja Kursus, pelatihan, sosialisasi
dan bimbingan teknis PNS
Belanja Pemeliharaan
6.229.822.875,00
5.629.345.552,00
90,36
18
Belanja jasa konsultansi
5.744.830.000,00
4.871.168.000,00
84,79
19
Belanja Hadiah/Penghargaan
1.322.556.875,00
1.292.199.500,00
97,70
667.440.000,00
664.865.850,00
99,61
14
15
16
20
21
22
23
24
Belanja Perlengkapan dan Peralatan
Kantor
Belanja Peralatan Dapur
96.927.400,00
43.777.000,00
45,16
28.463.572.982,07
40.786.892.608,45
143,30
1.472.170.000,00
793.430.000,00
53,90
490.200.000,00
286.850.000,00
58,52
191.845.839.989,12
186.014.316.485,45
96,96
Belanja Barang dan Jasa BLUD
Belanja Uang Yang Akan Diserahkan
Kepada Masyarakat/Pihak Ketiga
Belanja Barang Yang Akan Diserahkan
Kepada Pihak Kedua
Jumlah
5.2.2.1.3 Belanja Hibah
Belanja Hibah TA 2014 direalisasikan senilai Rp17.975.572.877,00 atau
74.22% dari anggaran senilai Rp24.218.986.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
Uraian
Anggaran
Realisasi
%
Belanja Hibah
Belanja Hibah kepada Pemerintah Daerah
Lainnya
Hibah kepada Pemerintah Kab. Lombok Barat
24.218.986.000,00
1.035.000.000,00
17.975.572.877,00
825.000.000,00
74,22
79,71
1.035.000.000,00
825.000.000,00
79,71
Belanja Hibah kepada
Badan/Lembaga/Organisasi Swasta
Hibah kepada KPU
19.007.986.000,00
12.989.572.877,00
68,34
857.740.000,00
539.139.400,00
62,86
150.000.000,00
150.000.000,00
100,00
Hibah Kepada SMA/SMK Swasta (Diknas)
Hibah dana kepada Pembinaan Kelompok Life
Skill di PKBM
Hibah Kepada Organisasi Pengelolaan
Kesenian Daerah
Hibah Kepada Instansi Vertikal
80.000.000,00
80.000.000,00
100,00
280.000.000,00
180.000.000,00
64,29
148.000.000,00
136.000.000,00
91,89
Hibah Kepada Dewan Pendidikan
230.000.000,00
230.000.000,00
100,00
Hibah Kepada Bakorpin
191.960.000,00
50.000.000,00
26,05
Hibah Kepada Panwaslu
200.000.000,00
86.418.052,00
43,21
Hibah Kepada TK Swasta
272.260.000,00
270.000.000,00
99,17
Hibah Kepada Lembaga Perlindungan Anak
(LPA)
Hibah Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS) kepada sekolah swasta
Hibah Kepada Badan Narkotika Nasional Kota
Mataram
Hibah Kepada Komisi Penanggulangan AIDS
(KPA)
Hibah Kepada Koperasi Flamboyan
250.000.000,00
250.000.000,00
100,00
154.825.000,00
0,00
-
100.000.000,00
0,00
-
200.000.000,00
200.000.000,00
280.000.000,00
0,00
Hibah Kepada Badan Penyelesaian Sengketa
Konsumen (BPSK)
Hibah Kepada Badan Pengembangan Promosi
Pariwisata Daerah
Hibah Kepada HKTI Kota Mataram
100.000.000,00
100.000.000,00
200.000.000,00
0,00
100,00
100,00
-
25.000.000,00
0,00
Hibah Kepada KONI Kota Mataram
2.931.000.000,00
2.931.000.000,00
100,00
Hibah Kepada Komite Sekolah dan BOSDA
Kota Mataram
Hibah Kepada Gabungan Organisasi Wanita
4.018.950.000,00
4.018.595.000,00
99,99
50.000.000,00
0,00
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
-
-
82
Uraian
(GOW) Kota Mataram
Anggaran
Realisasi
%
Hibah Kepada PGRI Kota Mataram
30.000.000,00
30.000.000,00
100,00
Hibah Kepada PWI
50.000.000,00
50.000.000,00
100,00
Hibah Kepada KNPI
300.000.000,00
300.000.000,00
100,00
Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
Swasta Bidang Pendidikan
Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
Swasta Bidang Keagamaan
Hibah kepada Badan/Lembaga/Organisasi
Swasta Bidang Sosial Kemasyarakatan
Hibah Kepada KKI NTB
1.070.000.000,00
1.070.000.000,00
100,00
520.000.000,00
100.000.000,00
19,23
190.000.000,00
190.000.000,00
100,00
25.000.000,00
0,00
Hibah Kepada Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS)
Hibah Kepada Badan/Lembaga/Organisasi
Bidang LIngkungan
Hibah kepada Kelompok
Masyarakat/Perorangan
Hibah dana kepada Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) (Dikpora)
Hibah Dana Program Lingkungan (Bagian
Pemerintahan)
Hibah Dana Kelancaran Program
Pembangunan Wilayah Kelurahan
5.953.251.000,00
1.878.420.425,00
31,55
150.000.000,00
150.000.000,00
100,00
4.176.000.000,00
4.161.000.000,00
99,64
71.000.000,00
56.000.000,00
78,87
1.605.000.000,00
1.605.000.000,00
100,00
2.500.000.000,00
2.500.000.000,00
100,00
-
Realisasi Belanja Hibah kepada Pemerintah Daerah lainnya senilai
Rp825.000.000,00 merupakan hibah kepada Pemerintah Daerah Lombok Barat atas
Program Pemberdayaan Lingkungan.
5.2.2.1.4 Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan sosial senilai Rp34.211.988.233,00 merupakan Belanja
Bantuan Sosial pada Bagian keuangan selaku SKPKD senilai Rp18.370.110.351,00
dan Belanja Barang yang Diberikan ke Masyarakat pada SKPD yang dikonversi ke
Belanja Bantuan Sosial senilai Rp15.841.877.882,00 dengan rincian sebagai berikut :
(dalam
rupiah)
Uraian
Belanja Bantuan Sosial
Belanja Bantuan Sosial Organisasi
Kemasyarakatan
Bantuan Tempat Ibadah/Kegiatan
Keagamaan/Lembaga/Ponpes
Dukungan Dana/Pembinaan Lembaga
Kesejahteraan Sosial
Dukungan Dana/Pemberdayaan Perempuan
Dukungan dana/Pembinaan Organisasi Pemuda
dan Olah Raga (Bagian Kesra)
Dukungan Dana PER (Bag. Perekonomian)
Bantuan Forum Kota Sehat
Bantuan Keuangan kepada Klub-Klub Olah
Raga
Bantuan Pemberdayaan Masyarakat
Bantuan Lembaga Pendidikan/Yayasan yang
bergerak di Bidang Pendidikan dan Kesenian
(Kesra)
Bantuan Kuangan Bagi Kelompok Peningkatan
Gizi Masyarakat (Dikes)
Bantuan Sharing Program P2KP Penanggulangan Kemiskinan Terpadu (PAKET)
Bantuan Kepada Badan Amal Zakat Daerah
(BAZDA)
Belanja Bantuan Partai Politik
Belanja Bantuan Partai Politik
Anggaran
Realisasi
%
40.781.426.070,25
18.268.500.000,00
34.211.988.233,00
14.819.549.900,00
83,89
81,12
6.644.500.000,00
5.455.299.900,00
82,10
1.380.000.000,00
994.500.000,00
72,07
698.000.000,00
617.250.000,00
88,43
903.000.000,00
685.500.000,00
75,91
4.404.250.000,00
3.893.250.000,00
88,40
115.000.000,00
115.000.000,00
100,00
30.000.000,00
30.000.000,00
100,00
334.500.000,00
334.500.000,00
100,00
1.439.250.000,00
1.086.250.000,00
75,47
170.000.000,00
0,00
-
500.000.000,00
0,00
-
1.650.000.000,00
1.608.000.000,00
97,45
665.000.000,00
325.240.451,00
48,91
665.000.000,00
325.240.451,00
48,91
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
83
Uraian
Anggaran
Belanja Bantuan Sosial Organisasi Profesi
Bantuan APEKSI
3.982.160.000,00
0,00
Realisasi
%
2.205.320.000,00
0,00
55,38
-
bantuan ADEKSI
20.000.000,00
0,00
Bantuan Keuangan Kepada Sanggar Seni
Sekolah (Dikpora)
Bantuan Gerakan Pramuka Kwarcab Kota
Mataram (Dikpora)
Bantuan MUI Kota Mataram
20.000.000,00
20.000.000,00
100,00
75.000.000,00
75.000.000,00
100,00
100.000.000,00
100.000.000,00
100,00
3.462.160.000,00
1.930.320.000,00
55,75
50.000.000,00
50.000.000,00
100,00
10.000.000,00
0,00
195.000.000,00
30.000.000,00
Bantuan Dana untuk Siswa Miskin/Sharing Cost
(Dikpora)
Bantuan Adipura
Bantuan kepada organisasi pengelolaan
kesenian daerah
Bantuan Kepada Forum Komite (Dikpora)
Bantuan kepada Lembaga Keuangan Mikro
15,38
50.000.000,00
0,00
1.300.000.000,00
1.020.000.000,00
78,46
1.300.000.000,00
1.020.000.000,00
78,46
16.565.766.070,25
16.565.766.070,25
15.841.877.882,00
15.841.877.882,00
Belanja Bantuan Sosial Yang Tidak Dapat
Direncanakan
Belanja Bantuan Sosial Yang Tidak Dapat
Direncanakan
Belanja Barang Yang Akan Diserahkan Kepada
masyarakat/Pihak Ketiga
Belanja Barang Yang Akan Diserahkan Kepada
Masyarakat/Pihak Ketiga
-
-
95,63
95,63
Rincian Belanja Bantuan berupa Belanja barang yang akan diserahkan kepada
Masyarakat pada kegiatan SKPD senilai Rp15.841.877.882,00 sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
SKPD
Nilai Penyerahan Barang
ke Masyarakat/Pihak
Ketiga
240.545.000,00
1
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
2
Dinas Kesehatan
3
Dinas Pekerjaan Umum
4
Satuan Pemadam Kebakaran
5
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
24.000.000,00
6
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
40.260.000,00
7
Dinas Kebersihan
34.972.000,00
8
Dinas Pertamanan
1.018.500.000,00
9
Badan Lingkungan Hidup
2.036.747.500,00
10
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
11
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
12
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan
13
Satuan Polisi Pamong Praja
14
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
335.110.000,00
15
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
138.788.000,00
16
Sekretariat Daerah
17
Kecamatan Cakranegara
141.990.000,00
18
Kecamatan Mataram
197.334.000,00
19
Kecamatan Ampenan
59.550.000,00
20
Kecamatan Selaparang
19.500.000,00
21
Kecamatan Sandubaya
106.965.300,00
22
Kecamatan Sekarbela
202.904.145,00
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
320.905.400,00
3.743.262.000,00
199.826.000,00
18.600.000,00
344.999.600,00
1.579.181.000,00
99.000.000,00
45.247.000,00
84
No
Nilai Penyerahan Barang
ke Masyarakat/Pihak
Ketiga
SKPD
23
Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan
24
Kantor Ketahanan Pangan
25
Badan Pemberdayaan Masyarakat
26
Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah
27
Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan
28
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
21.410.000,00
40.725.000,00
975.329.500,00
223.110.500,00
3.453.715.937,00
179.400.000,00
Jumlah
15.841.877.882,00
5.2.2.2 Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 senilai
Rp231.832.379.737,00 atau 75,31% dari anggaran senilai Rp307.846.161.609,37
sudah termasuk Belanja Modal yang dikelola oleh RSUD Kota Mataram selaku
BLUD senilai Rp4.006.050.331,00 yang dilaporkan di LRA terkait penggunaan
langsung penerimaan daerah. Rincian Belanja Modal tersebut sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
1
2
Belanja Modal Tanah
Belanja Peralatan dan
Mesin
Belanja Bangunan dan
Gedung
Belanja Jalan,Irigasi &
Jaringan
Belanja Aset Tetap
Lainnya
3
4
5
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
32.390.236.002,00
63.576.057.656,52
29.880.051.100,00
60.960.898.246,00
92,25
95,89
32.455.607.810,00
37.141.534.705,00
96.313.636.718,85
91.737.651.346,00
95,25
59.984.816.026,00
109.699.228.200,00
45.695.573.245,00
41,66
47.019.991.058,00
5.867.003.032,00
3.558.205.800,00
60,65
3.748.564.800,00
307.846.161.609,37
231.832.379.737,00
75,31
180.350.514.399,00
5.2.2.3 Belanja Tak Terduga
Realisasi Belanja Tak Terduga per 31 Desember 2014 senilai Rp369.772.500,00 dari
anggaran senilai Rp1.500.000.000,00 atau 24,65% sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
1
Uraian
Belanja Tak Terduga
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
1.500.000.000,00
369.772.500,00
24,65
518.397.535,00
1.500.000.000,00
369.772.500,00
24,65
518.397.535,00
Realisasi Belanja Tak Terduga TA 2014 tersebut digunakan untuk pembayaran
perbaikan Tanggul sungai Keluncing senilai Rp123.784.000,00, Pengembalian sisa
dana bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi NTB kepada Pemerintah Kota
Mataram untuk Pembebasan Tanah By Pass Bill dan Pembebasan Tanah Jl. Bung
Hatta dan Gajah Mada Kota Mataram senilai Rp32.586.000,00, Dukungan Dana
Belanja Tidak Terduga, terjadinya Angin Puting Beliung di Wilayah Kota Mataram
senilai Rp63.500.000,00 dan Dukungan Dana Belanja Tak Terduga Akibat Kenaikan
Harga Bahan Bakar Minyak Tahun 2014 untuk kendaraan Operasional Pelayanan
Persampahan Dinas Kebersihan Kota Mataram Tahun 2014 senilai Rp149.902.500,00.
5.2.3
Surplus/Defisit
Pada akhir Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Kota Mataram mengalami surplus
senilai Rp38.754.763.554,29 merupakan selisih antara pendapatan dengan belanja di
Laporan Realisasi Anggaran. Sementara surplus/defisit dianggarkan defisit sebesar
minus Rp121.808.988.944,51. Surplus senilai Rp38.754.763.554,29 terdiri dari
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
85
surplus APBD senilai Rp31.055.525.113,35 dan surplus di RSUD Kota Mataram
sebagai BLUD senilai Rp7.699.238.440,94. Sedangkan pada LRA TA 2013
menunjukkan defisit senilai Rp17.682.006.223,60 sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
1
5.2.4
Uraian
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
Surplus/(Defisit)
(121.808.988.944,51)
38.754.763.554,29
-
(17.682.006.223,60)
Jumlah
(121.808.988.944,51)
38.754.763.554,29
-
(17.682.006.223,60)
Pembiayaan
Dalam Tahun Anggaran 2014, penerimaan pembiayaan dianggarkan senilai
Rp139.868.988.944,51, sedangkan realisasinya senilai Rp79.789.606.936,51 atau
57,05%. Realisasi kurang dari 100% disebabkan penerimaan dari pinjaman daerah
tidak terealisasi senilai Rp60.000.000.000,00. Sementara pengeluaran pembiayaan
dialokasikan untuk penyertaan modal senilai Rp17.330.000.000,00 terealisasi 95,96%
dari target yang ditetapkan senilai Rp18.060.000.000,00 dengan rincian pada PT
Bank NTB senilai Rp2.080.000.000,00, PDAM Giri Menang Mataram senilai
Rp15.000.000.000,00, dan BPR NTB Mataram senilai Rp250.000.000,00. Realisasi
penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan selama TA 2014 dan 2013
adalah sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
Uraian
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
1
PENERIMAAN DAERAH
Penggunaan Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran
(SiLPA)
Penerimaan Pinjaman
Daerah
PENGELUARAN DAERAH
139.868.988.944,51
79.868.988.944,51
79.789.606.936,51
79.789.606.936,51
57,05
99,90
103.800.995.168,11
103.800.995.168,11
60.000.000.000,00
0,00
0,00
0,00
18.060.000.000,00
17.330.000.000,00
95,96
6.250.000.000,00
18.060.000.000,00
17.330.000.000,00
95,96
6.250.000.000,00
121.808.988.944,51
62.459.606.936,51
51,28
97.550.995.168,11
2
Penyertaan Modal
(Investasi) Pemerintah
Daerah
PEMBIAYAAN NETO
(1 - 2)
5.2.4.1 SiLPA
Pada akhir Tahun Anggaran 2014, Pemerintah Kota Mataram memiliki SiLPA senilai
Rp101.214.370.490,80. SiLPA tersebut meningkat sebesar 26,73% senilai
Rp21.345.381.546,29 dari SiLPA TA 2013 senilai 79.868.988.944,51 sebagai berikut:
(dalam rupiah)
No
1
Uraian
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA)
Jumlah
Anggaran
Realisasi 2014
%
Realisasi 2013
0,00
101.214.370.490,80
-
79.868.988.944,51
0,00
101.214.370.490,80
-
79.868.988.944,51
SiLPA tersebut sudah termasuk SiLPA yang di kelola oleh RSUD Kota Mataram
selaku BLUD senilai Rp12.162.811.423,00 sedangkan SiLPA APBD sendiri senilai
Rp89.051.559.067,80.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
86
5.3
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama
periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non
keuangan, pembiayaan, dan non anggaran. Arus Kas Bersih per 31 Desember 2014 adalah
minus senilai Rp18.880.127.283,85. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya arus kas
bersih meningkat senilai Rp43.780.651.080,35 dengan rincian sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
per 31 Desember 2014
Uraian
1
Arus Masuk Kas
1.088.289.620.270,90
892.274.325.532,00
196.015.294.738,90
2
Arus Keluar Kas
1.069.409.492.987,05
917.174.849.328,50
152.234.643.658,55
18.880.127.283,85
(24.900.523.796,50)
43.780.651.080,35
Arus Kas Bersih
5.3.1
Kenaikan /
(Penurunan)
No
per 31 Desember 2013
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi menjelaskan aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas untuk kegiatan operasional Pemerintah Kota Mataram selama satu
periode. Pada TA 2014 dan 2013 terdapat arus kas bersih senilai
Rp258.810.354.519,35 dan Rp160.251.303.125,86 sehingga terjadi kenaikan arus kas
bersih senilai Rp98.559.051.393,49 dengan perhitungan sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
1
2
2014
2013
1.028.492.341.136,85
841.159.883.855,86
Kenaikan /
(Penurunan)
187.332.457.280,99
769.681.986.617,50
680.908.580.730,00
88.773.405.887,50
258.810.354.519,35
160.251.303.125,86
98.559.051.393,49
Uraian
Arus Masuk Kas dari
aktivitas operasi
Arus Keluar Kas dari
aktivitas operasi
Arus Kas Bersih
5.3.1.1 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Operasi
Arus masuk kas dari aktivitas operasi menjelaskan aktivitas penerimaan kas untuk
kegiatan operasional pemerintah Kota Mataram selama satu periode. Pada tahun 2014
dan 2013 terdapat Arus Masuk Kas Bersih dari aktivitas operasi senilai
Rp1.028.492.341.136,85 dan Rp841.159.883.855,86 sehingga terjadi kenaikan arus
masuk kas dari aktivitas operasi senilai Rp187.332.457.280,99 dengan perhitungan
sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No.
Uraian
2014
Kenaikan /
(Penurunan)
2013
1
Pendapatan Pajak Daerah
91.749.599.728,00
79.374.881.763,00
12.374.717.965,00
2
20.956.352.907,00
20.251.127.302,82
705.225.604,18
8.041.386.510,00
2.759.307.095,00
5.282.079.415,00
26.621.532.903,62
12.155.194.531,95
14.466.338.371,67
60.764.048.948,00
45.535.751.432,00
15.228.297.516,00
6
Hasil Retribusi Daerah
Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah
Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan
Pajak
Dana Alokasi Umum
564.661.391.000,00
500.043.553.000,00
64.617.838.000,00
7
Dana Alokasi Khusus
52.222.910.000,00
35.346.060.000,00
16.876.850.000,00
8
Pendapatan Hibah
Dana Bagi Hasil Pajak dari
Provinsi dan Pemerintah Daerah
Lainnya
Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus
11.000.000.000,00
0,00
11.000.000.000,00
72.418.554.484,23
37.042.319.448,09
35.376.235.036,14
119.413.450.000,00
97.256.605.000,00
22.156.845.000,00
3
4
5
9
10
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
87
No.
11
12
13
Uraian
2014
Bantuan Keuangan dari Provinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya
Pendapatan Lainnya
Penerimaan atas Pengembalian
Belanja (CP) Operasi
Jumlah arus masuk kas
Kenaikan /
(Penurunan)
2013
0,00
10.700.000.000,00
(10.700.000.000,00)
35.200.000,00
38.400.000,00
(3.200.000,00)
656.684.283,00
(59.138.093,00)
841.159.883.855,86
187.332.457.280,99
597.546.190,00
1.028.492.341.136,85
5.3.1.2 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Operasi
Arus keluar kas dari aktivitas operasi menjelaskan aktivitas pengeluaran kas untuk
kegiatan operasional pemerintah Kota Mataram selama satu periode. Pada TA 2014
dan 2013 terdapat Arus Keluar Kas dari aktivitas operasi senilai
Rp769.681.986.617,50 dan Rp680.908.580.730,00 sehingga terjadi kenaikan arus
keluar kas dari aktivitas operasi senilai Rp88.773.405.887,50 dengan perhitungan
sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
1
Belanja Pegawai
571.797.237.082,50
503.683.459.141,00
Kenaikan /
(Penurunan)
68.113.777.941,50
2
Belanja Hibah
18.000.015.425,00
24.566.079.150,00
(6.566.063.725,00)
3
Belanja Bantuan Sosial
18.414.110.351,00
13.340.854.752,00
5.073.255.599,00
4
Belanja Tidak Terduga
400.272.000,00
648.973.035,00
(248.701.035,00)
5
Belanja Barang dan Jasa
161.070.351.759,00
138.669.214.652,00
22.401.137.107,00
Jumlah Arus Keluar Kas
769.681.986.617,50
680.908.580.730,00
88.773.405.887,50
No
Uraian
2014
2013
Kenaikan tertinggi terjadi pada Belanja Pegawai, Barang dan Jasa kemudian Belanja
Bantuan Sosial sementara belanja hibah dan Belanja Tidak terduga mengalami
penurunan dibanding tahun sebelumnya.
5.3.2
Arus Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Arus kas dari aktivitas investasi aset non keuangan menjelaskan aktivitas penerimaan
dan pengeluaran kas untuk kegiatan investasi aset non keuangan pemerintah Kota
Mataram selama satu periode. Aliran kas bersih dari aktivitas investasi aset non
keuangan tahun 2014 minus senilai Rp227.754.829.406,00 dan tahun 2013 minus
senilai Rp179.503.611.899,00 sehingga terjadi penurunan arus kas bersih sebesar
minus Rp48.251.217.507,00 Jumlah tersebut merupakan jumlah aliran kas masuk dari
aktivitas investasi non keuangan dikurangi dengan aliran kas keluar investasi.
(dalam
rupiah)
1
Arus Masuk Kas
83.150.000,00
11.094.364,00
Kenaikan /
(Penurunan)
72.055.636,00
2
Arus Keluar Kas
227.837.979.406,00
179.514.706.263,00
48.323.273.143,00
Arus Kas Bersih
(227.754.829.406,00)
(179.503.611.899,00)
(48.251.217.507,00)
No
Uraian
2014
2013
Adapun rincian dari arus masuk kas dan arus keluar kas dari aktivitas investasi aset
non keuangan dapat dijelaskan sebagai berikut:
5.3.2.1 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Arus masuk kas dari aktivitas investasi aset non keuangan menjelaskan aktivitas
penerimaan kas untuk kegiatan investasi aset non keuangan pemerintah Kota
Mataram selama satu periode. Arus Masuk Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
88
Keuangan Pemerintah Kota Mataram selama tahun 2014 dan 2013 senilai
Rp83.150.000,00 dan Rp11.094.364,00 sehingga terjadi penurunan arus masuk kas
senilai Rp72.055.636,00 yang terdiri dari:
(dalam
rupiah)
1
2
Penjualan Bahan Bangunan
Penjualan Drum Bekas
71.500.000,00
0,00
10.000.000,00
300.000,00
Kenaikan /
(Penurunan)
61.500.000,00
(300.000,00)
3
Penerimaan atas Pengembalian
Belanja Investasi Non Keuangan (CP)
Jumlah
11.650.000,00
794.364,00
10.855.636,00
83.150.000,00
11.094.364,00
72.055.636,00
No
Uraian
2014
2013
Arus masuk kas dari aktivitas investasi aset non keuangan memperlihatkan kenaikan
pada penjualan bahan bangunan dan penerimaan kembali belanja modal yaitu
pengembalian belanja modal tanah untuk ruas jalan
5.3.2.2 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non Keuangan
Arus keluar kas dari aktivitas investasi aset non keuangan menjelaskan aktivitas
pengeluaran kas untuk kegiatan investasi aset non keuangan pemerintah Kota
Mataram selama satu periode.Arus keluar Kas dari Aktivitas Investasi Aset Non
Keuangan Pemerintah Kota Mataram selama tahun 2014 dan 2013 senilai
Rp227.837.979.406,00 dan Rp179.514.706.263,00 sehingga terjadi kenaikan senilai
Rp48.323.273.143,00 yang terdiri dari:
(dalam
rupiah)
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Uraian
Belanja
Modal
Pengadaan
Tanah
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Berat
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Angkutan Darat Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Angkutan Darat Tidak
Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Angkutan di atas Air
Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Angkutan di atas Air Tidak
Bermotor
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Bengkel
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Pengolahan Pertanian dan
Peternakan
Belanja
Modal
Pengadaan
Peralatan Kantor
Belanja
Modal
Pengadaan
Perlengkapan Kantor
Belanja
Modal
Pengadaan
Komputer
Belanja
Modal
Pengadaan
mebeulair
Belanja
Modal
Pengadaan
Peralatan Dapur
Belanja
Modal
Pengadaan
Penghias Ruangan Rumah
Tangga
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Studio
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Komunikasi
Belanja Modal Pengadaan Alat-
2014
2013
Kenaikan /
(Penurunan)
29.891.701.100,00
32.455.607.810,00
(2.563.906.710,00)
3.741.357.000,00
4.086.650.000,00
(345.293.000,00)
9.751.329.552,00
7.484.395.900,00
2.266.933.652,00
951.250.783,00
1.484.369.000,00
(533.118.217,00)
60.500.000,00
209.150.000,00
(148.650.000,00)
39.900.000,00
125.618.000,00
(85.718.000,00)
680.036.000,00
405.165.000,00
274.871.000,00
125.967.500,00
236.050.000,00
(110.082.500,00)
651.440.000,00
965.948.000,00
(314.508.000,00)
3.755.405.325,00
2.791.458.775,00
963.946.550,00
3.544.605.041,00
3.420.576.150,00
124.028.891,00
6.227.274.800,00
5.751.941.450,00
475.333.350,00
198.671.200,00
180.118.800,00
18.552.400,00
1.635.305.815,00
744.210.500,00
891.095.315,00
888.211.000,00
696.575.990,00
191.635.010,00
227.756.000,00
149.561.500,00
78.194.500,00
97.800.000,00
60.880.000,00
36.920.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
89
No
Uraian
2014
Kenaikan /
(Penurunan)
2013
alat Ukur
18
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Kedokteran
21.443.207.750,00
3.562.863.000,00
17.880.344.750,00
19
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Laboratorium
Belanja
Modal
Pengadaan
Konstruksi Jalan
Belanja
Modal
Pengadaan
Konstruksi Jembatan
Belanja
Modal
Pengadaan
Konstruksi Jaringan Air
Belanja
Modal
Pengadaan
Penerangan Jalan, Taman dan
Hutan Kota
Belanja
Modal
Pengadaan
Instalasi Listrik dan Telepon
Belanja
Modal
Pengadaan
Konstruksi/Pembelian*)
Bangunan
Belanja
Modal
Pengadaan
Buku/Kepustakaan
Belanja
Modal
Pengadaan
Barang bercorak Kesenian,
Kebudayaan
Belanja
Modal
Pengadaan
Hewan/Ternak dan Tanaman
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Persenjataan/Keamanan
Belanja Modal Pengadaan Alatalat Olah Raga
Belanja
Modal
Pengadaan
Peralatan Survey/Pengumpulan
Data Statistik Perikanan
Belanja
Modal
Pengadaan
Konstruksi Jaringan Gas
Jumlah Arus Keluar Kas
6.879.296.480,00
4.482.488.004,00
2.396.808.476,00
28.226.534.395,00
24.461.685.700,00
3.764.848.695,00
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
216.115.000,00
216.115.000,00
8.803.160.000,00
17.536.752.958,00
(8.733.592.958,00)
8.104.388.000,00
4.632.809.900,00
3.471.578.100,00
145.437.350,00
388.742.500,00
(243.305.150,00)
87.731.601.015,00
59.148.213.526,00
28.583.387.489,00
2.050.919.800,00
2.789.897.800,00
(738.978.000,00)
799.529.000,00
342.290.000,00
457.239.000,00
707.757.000,00
616.377.000,00
91.380.000,00
8.100.000,00
35.526.000,00
(27.426.000,00)
3.000.000,00
183.790.000,00
(180.790.000,00)
50.484.000,00
84.993.000,00
(34.509.000,00)
199.938.500,00
0,00
199.938.500,00
227.837.979.406,00
179.514.706.263,00
48.323.273.143,00
Kenaikan terbesar dari Arus keluar kas dari aktivitas investasi aset non keuangan jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya adalah Belanja Modal Pengadaan
Konstruksi/Pembelian*) Bangunan, Belanja Modal Pengadaan Pengadaan Alat-alat
Kedokteran, alat laboratorium, Belanja Modal Pengadaan Penerangan Jalan, Taman
dan Hutan Kota, konstruksi jalan dan pengadaan alat laboratorium.
Penurunan terbesar Arus keluar kas dari aktivitas investasi aset non keuangan jika
dibandingkan dengan Tahun sebelumnya adalah berkurangnya Belanja Modal
Pengadaan Konstruksi Jaringan Air dan Belanja Modal Pengadaan Tanah.
5.3.3
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan menjelaskan aktivitas Penerimaan dan
Pengeluaran kas sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus
anggaran Kota Mataram dalam menjalankan penyelenggaraan Pemerintahan. Jumlah
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan Tahun 2014 minus senilai
Rp17.330.000.000,00 dan Tahun 2013 minus senilai Rp6.250.000.000,00 sehingga
terjadi kenaikan sebesar minus Rp11.080.000.000,00 terdiri dari:
(dalam
rupiah)
No.
1
Uraian
Arus Masuk Kas
per 31 Desember
2013
per 31 Desember
2012
0,00
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
0,00
Kenaikan /
(Penurunan)
0,00
90
2
Arus Keluar Kas
Arus Kas Bersih
17.330.000.000,00
6.250.000.000,00
11.080.000.000,00
(17.330.000.000,00)
(6.250.000.000,00)
(11.080.000.000,00)
5.3.3.1 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan menjelaskan aktivitas Penerimaan kas
sehubungan dengan pendanaan defisit atau surplus anggaran Kota Mataram dalam
menjalankan penyelenggaraan Pemerintahan. Tahun 2014 dan 2013 tidak ada Arus
Masuk Kas dari Aktivitas Pembiayaan. Penerimaan dari dana pinjman daerah yang
sudah dianggarkan senilai Rp60.000.000.000,00 tidak terealisasi pada TA 2014
sementara penerimaan pokok Dana Bergulir pada Lembaga Keuangan Mikro yang
dikelola Dinas Koperasi tidak ada penyetoran. Setoran ini sudah lama macet sejak
tahun 2011 sudah tidak ada penyetoran.
5.3.3.2 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Arus Keluar Kas dari Aktivitas Pembiayaan menjelaskan aktivitas Pengeluaran kas
sehubungan dengan penggunaan defisit atau surplus anggaran Kota Mataram dalam
menjalankan penyelenggaraan Pemerintahan. Jumlah Arus Keluar Kas dari Aktivitas
Pembiayaan Tahun 2014 senilai Rp17.330.000.000,00 dan Tahun 2013 senilai
Rp6.250.000.000,00 sehingga terjadi kenaikan senilai Rp11.080.000.000,00 terdiri
dari:
(dalam
rupiah)
No
1
2
Uraian
Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah
Pembentukan Dana Cadangan
Jumlah
2014
17.330.000.000,00
2013
6.250.000.000,00
Kenaikan /
(Penurunan)
11.080.000.000,00
0,00
0,00
0,00
17.330.000.000,00
6.250.000.000,00
11.080.000.000,00
Realisasi Arus Keluar Kas selama periode Tahun 2014 berupa Penyertaan Modal
(investasi) Pemerintah Daerah senilai Rp17.330.000.000,00 yang terdiri dari PT Bank
NTB senilai Rp2.080.000.000,00, PDAM Giri Menang Mataram senilai
Rp15.000.000.000,00, dan BPR NTB Mataram senilai Rp250.000.000,00.
5.3.4
Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran
Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran merupakan aktivitas penerimaan dan
pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran dan tidak disajikan dalam
Laporan Realisasi APBD. Dalam tahun 2014 dan 2013 Arus Kas bersih dari Aktivitas
Non anggaran adalah senilai Rp5.154.602.170,50 dan Rp601.784.976,64. Jika
dibandingkan dengan tahun sebelumnya, Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran naik
senilai Rp4.552.817.193,86. Jumlah tersebut merupakan jumlah aliran kas masuk dari
aktivitas non anggaran dikurangi dengan aliran kas keluar dari aktivitas non anggaran,
dengan rincian sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
Uraian
2014
2013
Kenaikan /
(Penurunan)
1
Arus Masuk Kas
59.714.129.134,05
51.103.347.312,14
8.610.781.821,91
2
Arus Keluar Kas
54.559.526.963,55
50.501.562.335,50
4.057.964.628,05
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
91
Arus Kas Bersih
5.154.602.170,50
601.784.976,64
4.552.817.193,86
5.3.4.1 Arus Masuk Kas dari Aktivitas Non Anggaran
Realisasi Arus Masuk Kas dari Aktivitas Non Anggaran selama periode tahun 2014
dan 2013 senilai Rp59.714.129.134,05 dan Rp51.103.347.312,14 sehingga terjadi
kenaikan senilai Rp8.610.781.821,91dengan rincian sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
Uraian
1
Penerimaan Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK)
Penerimaan Salah setor pajak
SKPD ke Kas Daerah Ktr Lingk
Hidup
Kelebihan transfer BPJS KC
Mataram dr Dikes
Penerimaan Salah setor pajak
SKPD ke Kas Daerah SMPN 4
Penerimaan
Sisa
UP/GU/TU
(UYHD) Tahun Sebelumnya
Penerimaan
Sisa
UP/GU/TU
(UYHD) TA Berjalan
Penerimaan Jaminan Bongkar
Reklame
2
3
4
5
6
7
Jumlah
2014
57.069.396.861,05
2013
48.805.744.324,64
Kenaikan /
(Penurunan)
8.263.652.526,41
0,00
636.363,00
(636.363,00)
102.492.499,00
0,00
102.492.499,00
1.886.544,00
0,00
1.886.554,00
299.491.036,00
158.821.161,50
140.669.874,50
2.134.643.153,00
1.824.783.338,00
309.859.815,00
106.219.041,00
313.362.125,00
(207.143.084,00)
59.714.129.134,05
51.103.347.312,14
8.610.781.821,91
5.3.4.2 Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran
Realisasi Arus Keluar Kas dari Aktivitas Non Anggaran selama periode Tahun 2014
dan Tahun 2013 adalah senilai Rp54.559.526.963,55 dan Rp50.501.562.335,50,
sehingga terjadi kenaikan senilai Rp4.057.964.628,05 dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam
rupiah)
No
Uraian
2014
2013
1
Pengeluaran Perhitungan Fihak
Ketiga (PFK)
Pengembalian Jaminan Bongkar
reklame
Pengeluaran ke Kas negara Salah
setor pajak SKPD
Pengembalian Kelebihan transfer
BPJS KC Mataram dr Dikes
Pengeluaran UP/GU/TU (UYHD)
TA berjalan
52.122.497.282,55
48.373.691.597,50
Kenaikan /
(Penurunan)
3.748.805.685,05
36.177.375,00
2.700.000,00
33.477.375,00
0,00
896.364,00
(896.364,00)
102.492.499,00
0,00
102.492.499,00
2.298.359.807,00
2.124.274.374,00
174.085.433,00
Jumlah
54.559.526.963,55
50.501.562.335,50
4.057.964.628,05
2
3
4
5
5.3.5.1 Kenaikan/Penurunan Kas Selama Periode
Selama Tahun Anggaran 2014 terjadi kenaikan kas bersih senilai
Rp18.880.127.283,85 sementara Tahun 2013 terjadi penurunan kas bersih sebesar
Rp24.900.523.796,50, sehingga terjadi kenaikan senilai Rp43.780.651.080,35. Salah
satunya dikarenakan Pada Tahun 2014 aktivitas Operasi dan aktivitas Non Anggaran
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
92
meningkat sementara investasi aset non keuangan berupa belanja modal mengalami
penurunan diikuti oleh aktivitas dan aktivitas Pembiayaan sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
258.810.354.519,35
160.251.303.125,86
Kenaikan /
(Penurunan)
98.559.051.393,49
(227.754.829.406,00)
(179.503.611.899,00)
(48.251.217.507,00)
(17.330.000.000,00)
(6.250.000.000,00)
(11.080.000.000,00)
5.154.602.170,50
601.784.976,64
4.552.817.193,86
18.880.127.283,85
(24.900.523.796,50)
43.780.651.080,35
Uraian
1
Aktivitas Operasi
2
3
Aktivitas Investasi Aset Non
Keuangan
Aktivitas Pembiayaan
4
Aktivitas Non Anggaran
Kenaikan/Penurunan Kas
Selama Periode
2014
2013
5.3.5.2 Saldo Kas Awal di BUD per 1 Januari 2014
Saldo Kas Awal di Kas Daerah per 1 Januari 2014 senilai Rp76.703.715.043,08
adalah senilai saldo akhir per 31 Desember 2013.
5.3.5.3 Saldo Akhir Kas di Kas Daerah per 31 Desember 2014
Saldo akhir kas di Kas daerah per 31 Desember 2014 adalah senilai
Rp95.583.842.326,93 terdiri dari kas di Kas Daerah senilai Rp18.583.842.326,93 hasil
rekonsiliasi dengan Bank dan setara kas berupa deposito kurang dari 3 bulan senilai
Rp77.000.000.000,00. Dengan demikian terjadi kenaikan Saldo Akhir Kas sebesar
Rp18.880.127.283,85 dibanding Saldo Awal Kas senilai Rp81.711.426.677,65. Saldo
akhir kas di Kas Daerah senilai Rp18.583.842.326,93 berbeda dengan Saldo di
Rekening Koran senilai Rp18.583.158.326,93 karena Pihak Bank lebih mentransfer
SP2D ke rekening Kas Dinas Pendidikan senilai Rp684.000,00. Atas lebih transfer
tersebut pihak Bank sudah melakukan koreksi dan mengembalikan ke Kas Daerah
Kota Mataram pada tahun 2015.
5.3.5.4 Saldo Akhir Kas per 31 Desember 2014
Saldo Akhir Kas secara keseluruhan per 31 Desember Tahun 2014 senilai
Rp107.939.293.487,44 dapat dirincikan sebagai berikut:
(dalam
rupiah)
No
Uraian
95.583.842.326,93
76.703.715.043,08
Kenaikan /
(Penurunan)
18.880.127.283,85
0,00
113.775.410,00
(113.775.410,00 )
192.639.737,50
430.363.242,50
(237.723.505,00)
2014
2013
1
Kas di Kas Daerah
2
Kas di Bendahara
Penerimaan
Kas di Bendahara
Pengeluaran
Kas di BLUD RSUD
12.162.811.423,01
4.463.572.982,07
7.693.235.987,18
Saldo Akhir Kas
107.939.293.487,44
81.711.426.677,65
26.227.866.809,78
3
4
Saldo akhir kas tahun 2014 senilai Rp107.939.293.487,44 terdiri dari Kas di BUD
senilai Rp95.583.842.326,93, Kas di Bendahara Pengeluaran senilai
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
93
Rp192.639.737,50 (termasuk sisa pajak yang belum disetor), dan Kas di BLUD
RSUD Kota Mataram senilai Rp12.162.811.423,01. Dibandingkan dengan saldo akhir
kas keseluruhan tahun sebelumnya, kenaikan saldo akhir kas TA 2014 adalah senilai
Rp26.227.866.809,78.
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
94
5.4
Pengungkapan Informasi Yang Tidak Disajikan Dalam Lembar Muka Laporan
Keuangan Tahun 2014
Untuk memberikan gambaran yang lengkap agar memudahkan pengguna dalam
memahami Laporan Keuangan dan dalam rangka memenuhi pengungkapan yang
memadai, perlu kami ungkapkan hal-hal yang belum dijelaskan dalam Penjelasan Akunakun Laporan Keuangan, yaitu sebagai berikut:
a. Laporan Keuangan BUMD PDAM Giri Menang Tahun 2014 yang dijadikan dasar
perhitungan pengakuan investasi jangka panjang Pemerintah Kota Mataram yang
menggunakan metode ekuitas belum diaudit Kantor Akuntan Publik;
b. Data kerugian negara/daerah di lingkungan Pemerintah Kota Mataram berdasarkan
laporan BPK RI, Inspektorat Kota Mataram dan BPKP per 31 Desember 2014 yang
masih dalam proses penetapan senilai Rp233.924.875,00 dan masih berupa
informasi senilai Rp487.567.071,04 dengan rincian sebagai berikut.
Dokumen Sumber
Informasi
No
Saldo per 31
Des 2014 (Rp)
Sudah
Penetapan (RP)
Dalam Proses
Penetapan
262.749.875,00
Masih Berupa
Informasi
1
BPK RI
2
Inspektorat (TP-TGR)
3
Inspektorat
356.853.240,63
356.853.240,63
4
BPKP
101.888.830,41
101.888.830,41
64.181.781,00
Jumlah
233.924.875,00
28.825.000,00
0,00
0,00
64.181.781,00
785.673.727,04
64.181.781,00
233.924.875,00
487.567.071,04
Terhadap informasi kerugian negara/daerah dimaksud akan dilakukan penyelesaian
melalui proses Majelis TP-TGR pada tahun 2015.
c. Tindak lanjut rekomendasi atas Hasil Pemeriksaan BPK sebagai berikut:
Uraian
s.d. 31 Des 2014
s.d. 12 Mar 2015
Jml
Nilai (Rp)
%
Jml
Temuan
291
6.110.585.955,91
301
6.110.585.955,91
Nilai (Rp)
%
Rekomendasi
662
4.040.721.439,70
692
4.040.721.439,70
Sesuai Rekomendasi
486
2.968.098.142,41
73,41
614
3.496.649.838,70
88,73
Belum Sesuai
109
934.527.887,29
16,47
67
299.891.356,00
9,68
Belum Ditindaklanjuti
61
138.095.410,00
9,21
3
113.775.410,00
0,43
Tidak Dpt Ditindaklanjuti
6
0,00
0,91
8
130.404.835,00
1,16
Status Rekomendasi :
Nilai Penyetoran Yg Sudah
Dilakukan
3.899.114.836,32
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
3.945.872.505,61
95
BAB VI
PENUTUP
Dalam rangka membangun akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah,
Pemerintah Kota Mataram menunjukkan komitmennya dengan melakukan berbagai upaya
perbaikan di bidang pengelolaan keuangan daerah. Upaya-upaya tersebut antara lain
peningkatan kapasitas sumber daya manusia, implementasi sistem informasi pengelolaan
keuangan, dan pembaruan terhadap peraturan serta regulasi pendukung pengelolaan keuangan
daerah.
LKPD Kota Mataram ini merupakan salah satu bentuk upaya mencapai akuntabilitas
pengelolaan keuangan melalui aspek transparansi dengan memberikan informasi secara
menyeluruh mengenai pelaksanaan APBD Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 dan keadaan
kekayaan Pemerintah Kota Mataram pada tanggal 31 Desember 2014, yang diharapkan dapat
digunakan oleh para pemangku kepentingan sebagai bahan masukan dan pertimbangan guna
menentukan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan pada tahun anggaran yang
akan datang.
Demikian Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram Tahun Anggaran 2014 ini
disusun dan disampaikan dengan harapan dapat bermanfaat dalam mewujudkan Pengelolaan
Keuangan Pemerintah Kota Mataram yang transparan dan akuntabel sebagai salah satu aspek
dari tata laksana pemerintahan yang baik dalam penyelenggaraan pembangunan daerah.
Mataram,
Mei 2015
WALIKOTA MATARAM,
H. AHYAR ABDUH
Catatan atas Laporan Keuangan Kota Mataram TA 2014
96
Download