BERITA TERKINI Acetylsalicylic Acid dapat Mengurangi Risiko Melanoma B anyak data penelitian sebelumnya memperlihatkan bahwa aspirin dapat mengurangi risiko beberapa kanker tertentu. Acetylsalicylic acid dan obat NSAID (nonsteroidal anti-inflammatory drugs) menghambat perkembangan beberapa macam kanker pada mencit, termasuk di antaranya kanker kolorektum, payudara, prostat, paru, kulit dan kandung kemih. Pemberian aspirin menurunkan risiko kanker kolorektal dalam penelitian observasional, dan menurunkan rekurensi polip kolorektal dalam 2 penelitian acak. Selain itu, penelitian metaanalisis dari penelitian-penelitian observasional memperlihatkan penurunan risiko kanker lambung dan esofagus dengan penggunaan acetylsalicylic acid. Hipotesisnya di antaranya adalah penghambatan sintesis prostaglandin dengan enzim COX (cyclooxgenase) -1 dan COX-2. Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah pemberian acetylsalicylic acid juga dapat menurunkan risiko melanoma. Hal ini dilakukan mengingat hingga kini tidak ada terapi untuk mencegah melanoma. Penelitian ini (penelitian WHI) melibatkan 93676 wanita pasca menopause, dengan usia 50-79 tahun, antara tahun 1993 hingga 1998. Data diambil dari 40 pusat kesehatan di Amerika Serikat. Karena hanya 7 wanita dari ras non-kaukasia (berkulit putih) menderita melanoma selama masa follow-up, perhatian dipusatkan pada wanita ras Kaukasia (n=59806) untuk mengetahui hubungan antara pemberian acetylsalicylic acid [ASA] dan NSAID nonaspirin dengan risiko melanoma. Selain itu perhatian dipusatkan pada pasien Kaukasia karena ras Kaukasia memiliki pigmen kulit lebih sedikit, yang merupakan salah satu faktor risiko melanoma. Pasien yang dilibatkan dalam penelitian ini dibagi dalam 3 kelompok, (1) kelompok yang tidak diterapi dengan NSAID (n=35.529); (2) kelompok yang menggunakan kombinasi ASA dan NSAID (n=15089), dan kelompok yang menggunakan hanya NSAID (n=9188). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa selama masa follow up selama 12 tahun, ada 548 kejadian melanoma yang dikonfirmasi para dokter. Wanita yang diterapi dengan ASA memiliki risiko melanoma lebih rendah sebesar 21% dibandingkan dengan bukan pengguna (hazard ratio [HR], 0,79; 95% confidence interval [CI], 0,63 – 0,98). Para ahli juga menemukan bahwa efek perlindungan acetylsalicylic acid berbanding lurus dengan lama penggunaannya. Pada tahun pertama ada penurunan risiko 11%, pada tahun ke-1 hingga ke-4 ada penurunan 22% dan pada tahun ke-5 dan selanjutnya ada penurunan sebesar 30% (HR, 0,70; 95% CI, 0,55–0,94). Sementara itu tidak ada penurunan risiko melanoma pada wanita yang hanya menggunakan NSAID, dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan NSAID sama sekali (HR, 1.05; 95% CI, 0.83 1.34). Penelitian ini adalah penelitian besar sekali, melibatkan hampir 60.000 wanita. Penelitian ini mendukung penggunaan acetylsalicylic acid sebagai terapi pencegahan melanoma dan temuan ini mendukung penelitian yang meneliti secara langsung apakah benar acetylsalicylic acid dapat digunakan sebagai terapi pencegahan. Profesor Kirsten Moysich dari Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York, yang tidak terlibat dalam penelitian ini mengatakan bahwa penelitian ini menyajikan bukti kuat mengenai peranan acetylsalicylic acid sebagai kemoprevensi terhadap melanoma dan mendukung penelitian manfaat pemberian acetylsalicylic acid terhadap pencegahan kanker lainnya. Simpulannya, pasien yang diterapi dengan acetylsalicylic acid mengalami penurunan risiko melanoma. Penurunan risiko melanoma yang terjadi berbanding lurus dengan lama pemberian acetylsalicylic acid. (YYA) REFERENSI: 1. Gamba CA, Swetter SM, Stefanick ML, Kubo J, Desai M, Spaunhurst KM, et al. Aspirin is associated with lower melanoma risk among postmenopausal Caucasian women. Article first published online: 11 MAR 2013. DOI: 10.1002/cncr.27817. 2. Jacobs EJ, Thun MJ, Bain EB, Rodriguez C, Henley SJ, Calle EE. A Large Cohort Study of long-term daily use of adult-strength aspirin and cancer incidence. J Natl Cancer Inst 2007;99: 608–15. 3. Lowry F. Aspirin May Reduce Melanoma Risk. [Internet]. [cited 2013 Mar 21]. Available from: http://www.medscape.com/viewarticle/780647. 4. Thun MJ , Henley SJ , Patrono C . Nonsteroidal anti-infl ammatory drugs as anticancer agents: mechanistic, pharmacologic, and clinical issues . J Natl Cancer Inst 2002 ; 94: 252–66. CDK-211/ vol. 40 no. 12, th. 2013 921