Semen Baturaja (Persero)

advertisement
Equity Valuation
Semen Baturaja (Persero), Tbk
17 Maret 2014
Target Harga
Terendah
410
Laporan Utama
Tertinggi
540
Semen
Kinerja Saham
5.500
600
550
500
450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
5.000
4.500
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
Jun-13
IHSG
Aug-13
Oct-13
Dec-13
SMBR
Memecah Kebuntuan
Feb-14
Sumber: Bloomberg
Informasi Saham
Rp
Kode saham
Rp
SMBR
PBRX
Harga Saham per 14 Maret 2014
404
440
Harga Saham Tertinggi 52 Minggu Terakhir
570
520
Harga Saham Terendah 52 Minggu Terakhir
330
375
Kapitalisasi Pasar Tertinggi 52 Minggu (Miliar)
5,607
1.593
Kapitalisasi Pasar Terendah 52 Minggu (miliar)
3,296
1.149
Market Value Added & Market Risk
140
120
100
80
60
40
20
0
MVA
market risk
Sumber: PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Pemegang Saham
(%)
Pemerintah RI
76,24
Publik (dibawah 5% kepemilikan)
23,76
*Catatan: per 30 September 30 2013
Kontak:
Equity & Index Valuation Division
Phone: (6221) 7278 2380
[email protected]
“Pernyataan disclaimer pada halaman akhir
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
dokumen ini”
www.pefindo.com
PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) adalah salah satu produsen semen milik
pemerintah yang memasarkan produk-produknya dengan merek
Portland. Didirikan pada 1974, Perusahaan yang sebelumnya dimiliki oleh
PT Semen Gresik dan PT Semen Padang ini memiliki pabrik di wilayah
Sumatera Selatan termasuk Baturaja, Palembang dan Panjang. Pusat
produksi terletak di Baturaja untuk memproduksi klinker. Sementara itu,
proses penggilingan dan pengepakan semen dilakukan di Baturaja,
Palembang dan Panjang. SMBR baru-baru ini telah meningkatkan
kapasitas terpasang menjadi 2 juta ton dari sebelumnya 1,25 juta ton.
Dalam mendistribusikan produknya, Perusahaan menggunakan jasa
distributor yang memiliki jaringan yang tersebar di Sumatera Selatan,
Lampung, Jambi dan Bengkulu. Dengan memiliki rekam jejak yang baik
di industri ini, SMBR telah diakui sebagai "Perusahaan milik negara
terbaik dalam industri semen pada tahun 2013" yang diselenggarakan
oleh Majalah Investor.
Halaman 1 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
PARAMETER INVESTASI
Tetap Kuat dalam Kondisi Ekonomi Menurun
Pertumbuhan semen domestik diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,5%
YoY dibandingkan dengan pertumbuhan dua digit pada tahun 2012,
dipicu oleh beberapa indikator makroekonomi termasuk naiknya suku
bunga acuan BI menjadi 7,5%, melemahnya Rupiah, perlambatan lebih
lanjut dari pasar properti dan penundaan proyek-proyek konstruksi.
Dalam jangka panjang, kami percaya industri ini memiliki outlook yang
prospektif dengan perkiraan bahwa suku bunga acuan kembali ke level
7% di 2H14, ditambah dengan pelaksanaan proyek-proyek MP3EI.
Leverage Terjaga di tengah Ekspansi Besar
Di masa mendatang, SMBR berencana membangun pabrik semen di
Baturaja dan Sarolangun. Proyek yang akan selesai dalam waktu dekat
adalah Baturaja II, dimana dijadwalkan selesai pada 4Q2016. Kami tidak
memiliki kekhawatiran tentang kesehatan Perusahaan mengingat rasio
utang terhadap ekuitas (DER) hanya 0,10x tahun 2013 (laporan
keuangan tidak diaudit).
Mendorong Kapasitas
SMBR meningkatkan kapasitas produksi menjadi 2 juta ton per tahun dari
1,25 juta ton pada tahun 2012, dengan tingkat utilisasi 98%. Perusahaan
juga berencana meningkatkan lebih lanjut menjadi 3,85 juta ton per
tahun melalui pembangunan pabrik Baturaja II yang akan memiliki
kapasitas 1,85 juta ton per tahun, dimana saat ini sedang proses tender
mesin impor, dan diperkirakan menelan biaya 40%-50% dari total
investasi. Perusahaan telah menganggarkan belanja modal sebesar
Rp301 miliar dan Rp722 miliar untuk tahun 2013 dan 2014, dari total
biaya pembangunan Rp2,9 triliun.
Prospek Usaha
PEFINDO memandang bahwa industri semen di Indonesia memiliki
prospek yang cerah di masa mendatang, karena semen merupakan
bahan pendukung untuk sektor infrastruktur dan properti. Meskipun
dibayangi oleh kondisi ekonomi yang tidak menguntungkan, kami
memperkirakan konsumsi semen domestik akan tumbuh sebesar 6,5%
YoY menjadi 58,4 juta ton. Ke depan hingga tahun 2017, kapasitas
produksi dalam negeri akan naik 25,8 juta ton seiring dengan investasi
besar oleh produsen semen nasional, dengan perkiraan total investasi
USD3,86 miliar. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, ditambah
dengan peningkatan kapasitas produksi SMBR, kami memperkirakan
pendapatannya dapat tumbuh sebesar 13,2% YoY menjadi Rp1,2 triliun
di 2013 dan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar
12% untuk 2012-2015.
Tabel 1: Ringkasan Kinerja
2010
Penjualan [Rp miliar]
Laba sebelum pajak
[Rp miliar]
Laba bersih [Rp miliar]
EPS [Rp]*
Pertumbuhan EPS [%]
P/E [x]
PBV [x]
2013P
2014P
886
1.050
2011
1.098
2012
1.242
1.378
298
333
395
397
445
222
22,5
252
25,6
299
30,3
310
31,5
345
35,0
25,1
13,5
18,6
3,9
11,1
-
-
-
12,8*
11,5*
-
-
-
1,6*
1,5*
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
*Berdasarkan harga saham SMBR per 14 Maret 2014 – Rp404/saham
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 2 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
INFORMASI BISNIS
Profil Usaha SMBR
SMBR memiliki tempat untuk berproduksi di Baturaja dan mendistribusikan 93%
dari produk-produknya di pasar utama di Sumatera Selatan dan Lampung.
Perusahaan juga memiliki pabrik di Palembang dengan kapasitas 350 ribu ton per
tahun, dan di Panjang dengan kapasitas yang sama. Dalam waktu dekat,
Perusahaan akan memulai pembangunan pabrik di Baturaja II, yang diharapkan
selesai pada 4Q2016. Saat ini, Perusahaan adalah pemain dominan di Sumatera
Selatan, dengan pangsa pasar 48,2% pada tahun 2012. Dalam hal kepemilikan,
Pemerintah Indonesia adalah pemegang saham utama di 76,24%, dan publik
memegang 23,76%.
Gambar 1: Sejarah SMBR
PT Semen Gresik (PTSG)
Pemerintah Republik Indonesia
PT Semen Padang (PTSP)
PTSG
Pemerintah Republik Indonesia
PTSP
Perseroan berdiri tanggal
14 November 1974
dengan komposisi
Pemegang Saham terdiri
dari PTSG dan PTSP.
1974
1979
Pemerintah Republik
Indonesia memberi
pernyataan modal yang
akhirnya mengubah
status dari Perusahaan
menjadi Perseroan.
1991
Tahun 1991 Pemerintah
Republik Indonesia
mengambil alih seluruh
saham milik PTSG dan PTSP
sehingga Perseroan dimiliki
sepenuhnya oleh Pemerintah
Republik Indonesia.
MILESTONES
2004
2008 - 2010
Pada bulan Juni 2004,
Perseroan menerbitkan
Obligasi
Recovery Plant.
Meremajakan peralatan
pabrik untuk mencapai
kapasitas terpasang 1,2
juta ton per tahun
2010 - 2013
Proyek Cement Mill untuk
meningkatkan Kapasitas
produksi semen sebesar
750.000 ton per tahun
2010 - present
Persiapan untuk Pabrik
Baru untuk mencapai
kapasitas produksi semen
tambahan 1,850,000 ton
semen per tahun
2013
Melaksanakan Initial Public
Offering (IPO). Dengan
melepas 23.76% saham
baru dalam IPO
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Outlook Industri Semen 2014: Tumbuh Tipis
Kami melihat industri semen dalam negeri akan tetap mencatat pertumbuhan
tipis pada tahun 2014, sebagian besar didorong oleh melambatnya industri
properti dan penundaan proyek-proyek konstruksi karena melemahnya rupiah.
Hingga 9M2013, konsumsi semen meningkat sebesar 5,3% YoY menjadi 41.57
juta ton. Kami perkirakan perlambatan dalam pertumbuhan pasar semen
domestik pada tahun 2013 dan 2014 dengan pertumbuhan masing-masing 6,5%
YoY dan 5,4% YoY. Untuk jangka panjang, kami memperkirakan permintaan
semen dalam negeri akan meningkat. Jika inflasi dan kurs mata uang tetap
stabil, kami yakin pemerintah akan membawa suku bunga acuan turun,
selanjutnya memberikan ruang bagi sektor properti untuk bertumbuh.
Gambar 2: Permintaan Domestik vs Kapasitas
Nasional
(dlm 000 ton)
100.000
90.000
80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0
2012
2013P
Kapasitas terpasang
2014P
2015P
Produksi riil
2016P
2017P
Konsumsi
Sumber: Beberapa sumber diolah oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 3 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
Regulasi Ketat pada Impor Semen dan Klinker
Kementerian Perdagangan menerbitkan peraturan baru, tercantum dalam
Undang-undang Nomor 40/M-DAG/PER/8/2013, tentang impor klinker dan
semen, efektif sejak tanggal 1 September 2013 sampai September 1, 2017.
Impor klinker hanya untuk Pabrik Semen Terintegrasi: Untuk
mendapatkan izin impor klinker, produsen semen ini harus dikategorikan
sebagai "IP-Semen" oleh kementerian. Perusahaan harus memiliki lini
produksi semen terintegrasi penuh, dan klinker impor hanya dapat
digunakan untuk mendukung produksi Perusahaan sendiri dan tidak dapat
dijual atau dialihkan kepada pihak lain.
Infrastruktur distribusi yang baik untuk mengimpor semen:
Produsen semen harus dikategorikan sebagai "IT-Semen" oleh
Departemen Perdagangan. Perusahaan harus menyediakan gudang dan
transportasi yang memadai dan dapat memastikan distribusi semen yang
diimpor. Importir harus memiliki rencana impor secara rinci untuk enam
bulan ke depan dengan setiap transaksi yang memerlukan persetujuan
dari Kementerian Perdagangan.
Penetrasi Semen yang Rendah di dalam negeri
Industri semen terlihat prospektif mempertimbangkan rendahnya rasio konsumsi
semen per kapita di Indonesia dibandingkan dengan beberapa negara
berkembang lain. Sampai dengan akhir 2012, konsumsi semen domestik hanya
223 ton/kapita, di bawah Cina, Malaysia, Thailand dan Filipina. Kami percaya
proyek MP3EI akan memberikan katalis positif pada permintaan semen domestik.
Banyak proyek MP3EI dimulai tahun 2013 sehingga konsumsi semen pada tahun
2014 dan 2015 diperkirakan akan meningkat. Sektor infrastruktur menyumbang
20% -22% dari penjualan semen domestik.
Gambar 3: Rasio Konsumsi Semen per Kapita di
Indonesia
(ton/kapita)
1.800
1.622
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
725
635
590
490
353
306
223
195
0
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Meningkatkan Kapasitas hampir Dua Kali Lipat
SMBR memiliki kapasitas terpasang saat ini 2 juta ton per tahun, naik 60%
dibanding kapasitas sebelumnya. Mengingat tingginya permintaan semen di masa
depan, Perusahaan berencana untuk meningkatkan kapasitas yang ada hampir
dua kali lipat menjadi 3,85 juta ton per tahun dengan membangun pabrik
Baturaja II, dengan kapasitas 1,85 juta ton per tahun, yang dijadwalkan selesai
pada 4Q2016. Proses saat ini sedang tender impor mesin, diperkirakan menelan
biaya 40%-50% dari total investasi. Perusahaan telah menganggarkan belanja
modal sekitar Rp301 miliar dan Rp722 miliar untuk 2013 dan 2014. Ke depan,
SMBR berencana membangun pabrik semen Baturaja III dengan kapasitas total
sekitar 2,5 juta ton per tahun pada akhir 2018.
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 4 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
Gambar 4: Kapasitas Terpasang SMBR
(dlm ribu
ton/tahun)
4.500
3.850
4.000
3.500
3.000
2.500
2.000
2.000
2.000
2013
2014
2015
2.000
1.500
1.250
1.250
1.250
2010
2011
2012
1.000
500
0
2016
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Fokus pada Pasar Sumatera
SMBR mendistribusikan 93% dari produknya di Sumatera Selatan dan Lampung,
yang merupakan keuntungan karena Sumatera adalah pulau terpadat kedua dan
menyumbang 24% dari PDB negara. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan
penjualan semen pada akhir tahun 2014, mengingat kapasitas tambahan 750k
ton per tahun di Baturaja I, sehingga total kapasitas menjadi 2 juta ton per
tahun. Kami memperkirakan pabrik penggilingan baru akan meningkatkan
pangsa pasarnya di Sumatera Selatan dari 43% di 8M13.
Gambar 5: Konsumsi Semen Domestik
berdasarkan Wilayah
(dlm juta ton)
35
30,4
30
25
20
15
12,0
10
4,1
5
4,1
3,2
1,2
0
Java
Sumatera
Sulawesi
Kalimantan Nusa Tenggara
& Bali
Eastern
Indonesia
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Gambar 6: Lokasi Pabrik SMBR
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 5 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
KEUANGAN
Pendapatan Bertumbuh, tetapi Marjin Lebih Rendah
SMBR membukukan pertumbuhan pendapatan 13% YoY menjadi Rp1,2 triliun
tahun lalu (berdasarkan laporan tidak diaudit 2013). Namun, profitabilitasnya
menurun karena harga bahan bakar, beban bunga, dan biaya bahan baku yang
lebih tinggi, sehingga menyeret turun marjin laba kotor, laba operasional dan
laba bersih menjadi 37,3%, 26,2% dan 24,9% dibandingkan dengan 44,6%,
33,4% dan 27,2% pada tahun 2012. Tahun ini, kami percaya SMBR dapat
mencetak pendapatan sebesar Rp1,2 triliun. Di lini bawah, kami memperkirakan
laba SMBR dapat tumbuh 11% YoY menjadi Rp345 miliar.
Gambar 7: Pendapatan, Laba Operasi dan Laba
Bersih SMBR
(dlm Rp juta)
1.600
1.378
1.400
1.242
1.200
1.000
1.098
1.050
886
800
600
400
286
222
367
307
252
326 310
299
412
345
200
0
2010
2011
2012
Pendapatan
Laba Operasi
2013
2014P
Laba Bersih
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Leverage Terjaga di tengah Ekspansi Besar
Untuk meningkatkan kapasitas yang ada menjadi 3,85 juta ton per tahun, SMBR
akan segera memulai pembangunan Baturaja II, yang dijadwalkan selesai pada
4Q2016. Perusahaan telah menyiapkan belanja modal Rp722 miliar tahun ini
dimana dananya diraih dari IPO sebesar Rp1,3 triliun yang dimanfaatkan
sepenuhnya untuk Baturaja II, dan sisanya didanai oleh utang dan kas internal.
Kami tidak khawatir tentang kesehatan Perusahaan melihat tingkat DER hanya
0,10x pada 2013 (berdasarkan laporan tidak diaudit 2013).
Gambar 8: DER SMBR
(x)
0,60
0,52
0,50
0,37
0,40
0,30
0,26
0,20
0,10
0,10
2010
2011
2012
2013
DER
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 6 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
Kapasitas Kas yang Kuat
Sampai dengan 2013 (laporan tidak diaudit), SMBR memiliki posisi kas Rp1,9
triliun hasil dari dana segar dari IPO pada tahun 2013. Hal ini didukung oleh
model bisnisnya dengan menjual produk secara tunai, sehingga meningkatkan
kemampuannya untuk membayar kewajibannya. Selain itu, hal itu akan
mempermudah Perusahaan untuk membiayai ekspansi termasuk pengembangan
pabrik semen.
Gambar 9: Posisi Kas SMBR
(dlm Rp juta)
2.000
1.800
1.600
1.400
1.200
1.000
800
600
400
200
0
1.903
518
543
2011
2012
274
2010
2013
Kas
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk, PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 7 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
ANALISIS SWOT
Tabel 2: Analisis SWOT
Kekuatan
Kelemahan
Memiliki lebih dari 35 tahun
pengalaman di industri ini
Pemain dominan di Sumatera Selatan
Kapasitas yang memadai untuk
mendorong produksi di masa
mendatang
Kas yang kuat untuk rencana ekspansi
Memiliki persyaratan yang dibutuhkan
untuk menghadapi regulasi
pemerintah
Peluang
Distribusi pemasaran yang
terbatas
Penetrasi semen yang rendah di dalam
negeri
Backlog yang tinggi pada perumahan
di Indonesia membuka ruang yang
luas untuk menggarap consumer ritel
Faktor iklim termasuk curah
hujan yang tinggi dapat
menghambat kegiatan produksi
Perlambatan sektor properti dan
konstruksi akan mengurangi
permintaan semen
Ancaman
Tabel 3: Ringkasan Kinerja SMBR dan Perusahaan Sejenis per September
2013
Penjualan [Rp, miliar]
Laba Kotor [Rp, miliar]
Laba Operasi [Rp, miliar]
Laba Bersih [Rp, miliar]
Total Aset [Rp, miliar]
Total Kewajiban [Rp, miliar]
Total Ekuitas [Rp, miliar]
SMBR
SMCB
SMGR
INTP
795
6.873
17.391
13.348
319
2.271
7.840
6.269
225
1.339
5.104
4.429
202
599
3.892
3.609
2.618
14.621
27.769
24.598
263
6.215
7.957
3.028
2.355
8.406
19.812
21.570
(3,3)
5,5
27,2
7,9
(13,1)
(0,7)
22,4
7,2
(9,3)
(34,3)
14,0
7,2
40,1
33,0
45,1
47,0
28,3
19,5
29,3
33,2
25,5
8,7
22,4
27,0
7,7
4,1
14,0
14,7
8,6
7,1
19,6
16,7
0,1
0,7
0,4
0,1
Pertumbuhan YoY
Penjualan [%]
Laba Kotor [%]
Laba Bersih [%]
Profitabilitas
Marjin Laba Kotor [%]
Marjin Laba Operasi [%]
Marjin Laba Bersih [%]
ROA [%]
ROE [%]
Leverage
DER [%]
Sumber: PT Semen Baturaja (Persero) Tbk, PT Mayora Indah Tbk, PT Holcim Indonesia Tbk, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk,
PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk., PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 8 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
TARGET HARGA
VALUASI
Metodologi
Kami mengaplikasikan metode discounted cash flow (DCF) sebagai metode
penilaian utama dengan pertimbangan bahwa pertumbuhan pendapatan
adalah merupakan faktor yang sangat mempengaruhi nilai (value driver)
SMBR jika dibandingkan dengan pertumbuhan asset.
Selanjutnya, kami juga mengaplikasikan Guideline Company Method (GCM)
sebagai metode pembanding lainnya.
Penilaian ini berdasarkan pada nilai 100% saham SMBR per 14 Maret 2014,
menggunakan laporan keuangan SMBR per 31 Desember 2013 (laporan tidak
diaudit) sebagai dasar dilakukannya analisa fundamental.
Estimasi Nilai
Kami menggunakan Cost of Capital sebesar 11,9% dan Cost of Equity
sebesar 12,0% berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut:
Tabel 4: Asumsi
8,0
4,0
1,0
12,0
25,0
Risk free rate [%]*
Equity Risk premium [%]*
Beta [x]*
Cost of Equity [%]
Marginal tax rate [%]
Interest Bearing Debt to Equity
Ratio [x]
WACC [%]
0,02
11,9
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Catatan: * Per tanggal 14 Maret 2014
Estimasi target harga referensi saham untuk 12 bulan berdasarkan posisi
penilaian pada tanggal 14 Maret 2014 adalah sebagai berikut:


Dengan menggunakan metode DCF dengan asumsi tingkat diskonto
11,9%, adalah sebesar Rp330 – Rp345 per saham.
Dengan menggunakan metode GCM (PBV 3,7X dan P/E 19,3X) adalah
sebesar Rp610 – Rp990 per saham.
Untuk mendapatkan nilai yang mewakili kedua indikasi nilai tersebut
dilakukan rekonsiliasi dengan dilakukan pembobotan terhadap kedua metode
tersebut sebesar 70% untuk DCF dan 30% untuk GCM.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka Estimasi Target Harga referensi
saham SMBR untuk 12 bulan adalah Rp410 – Rp540 per lembar saham.
Tabel 5: Metode DCF
Konservatif
PV of Free Cash Flows [Rp Miliar]
PV Terminal Value [Rp Miliar]
Cash and Cash Equivalent [Rp Miliar]
Net Debt [Rp Miliar]
Total Equity Value [Rp Miliar]
Number of Share [juta saham]
Fair Value per Share [Rp]
90
1.397
1.803
(56)
3.235
9.838
330
Moderat
95
1.470
1.803
(56)
3.312
9.838
340
Agresif
99
1.544
1.803
(56)
3.391
9.838
345
Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 9 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
Tabel 6: Perbandingan GCM
SMCB
SMGR
INTP
Rata-rata
22,4
17,7
17,6
19.3
2,4
4,5
4,1
3.7
Penilaian, 14 Maret 2014
P/E, [x]
P/BV, [x]
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 7: Ringkasan Penilaian dengan Metode GCM
Multiples
(x)
P/BV
P/E
Est, EPS
(Rp)
3,7
19,3
Est, BV/Share
(Rp)
31
Value
(Rp)
270
-
990
610
Sumber: Bloomberg, Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Tabel 8: Rekonsiliasi Nilai Wajar
Nilai Wajar per Saham [Rp]
DCF
GCM
Average
Batas Atas
345
990
540
Batas Bawah
330
610
410
Bobot
70%
30%
Sumber: Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 10 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
Tabel 9: Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
(Rp miliar)
2010
2011
2012
2013P
2014P
886
1.050
1.098
1.242
1.378
(493)
(622)
(608)
(779)
(812)
392
429
490
463
566
Beban Operasi
(106)
(121)
(123)
(138)
(154)
Laba Operasi
286
307
367
326
412
12
26
28
71
33
Laba Sebelum Pajak
298
333
395
397
445
Pajak
(76)
(81)
(97)
(87)
(100)
Laba Bersih
222
252
299
310
345
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Pendapatan [Beban]
lain-lain
Gambar 10: ROA, ROE dan TAT Historis
(TAT)
1.2
(ROA&ROE)
50.0
45.0
40.0
35.0
30.0
25.0
20.0
15.0
10.0
5.0
0.0
1.0
0.8
0.6
0.4
0.2
0.0
2010
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
ROA
Tabel 10: Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
(Rp miliar)
2010
2011
2012
2013P
Persediaan
Aset lain-lain
Total Aset Lancar
Aset Tetap
Aset lainnya
Total Aset
Rasio
TAT
2010
2011
2012
2013P
2014P
8,4
18,6
4,5
13,2
10,9
Laba Operasi
14,4
7,3
19,5
(11,2)
26,4
EBITDA
17,6
(26,1)
70,4
(9,8)
15,6
Laba Bersih
25,1
13,5
18,6
3,9
11,1
Penjualan
274
518
543
1.657
975
16
0
0
0
0
127
90
117
147
222
5
4
8
46
55
422
612
668
1.849
1.253
Profitabilitas [%]
353
354
518
852
1.744
Marjin Laba Kotor
44,3
40,8
44,6
37,3
41,1
Marjin Laba Operasi
32,3
29,2
33,4
26,2
29,9
Marjin EBITDA
37,5
23,3
38,0
35,7
35,0
Marjin Laba Bersih
25,0
24,0
27,2
25,0
25,0
ROA
28,5
25,6
24,9
11,4
11,4
ROE
43,3
35,1
31,3
12,7
12,8
Rasio Kewajiban Terhadap Ekuitas
0,5
0,4
0,3
0,1
0,1
Rasio KewajibanTerhadap Aset
0,3
0,3
0,2
0,1
0,1
Rasio Lancar
2,9
4,2
3,9
10,0
5,6
Rasio Cepat
2,0
3,5
3,6
9,0
4,4
2
17
777
983
13
1.199
15
2.716
17
3.014
Kewajiban
64
66
64
70
85
Pinjaman Jk. Pendek
-
-
Pinjaman Jk. Pendek
lainnya
81
80
107
115
140
Kewajiban jangka
panjang
120.0
120.9
73.1
80.3
97.6
Total Kewajiban
265
267
244
266
323
Total Ekuitas
512
716
954
2.450
2.691
Utang Usaha
ROE
Pertumbuhan [%]
Aset Lancar
Piutang Usaha
2012
Tabel 11: Rasio Penting
2014P
Aset
Kas dan Setara Kas
2011
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
Solvabilitas [X]
Likuiditas[X]
Sumber: PT Semen Baturaja Tbk., Estimasi PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 11 dari 12
Semen Baturaja (Persero), Tbk
DISCLAIMER
Laporan ini dibuat berdasarkan sumber-sumber yang kami anggap terpercaya dan dapat
diandalkan. Namun kami tidak menjamin kelengkapan, keakuratan atau kecukupannya. Dengan
demikian kami tidak bertanggung jawab atas segala keputusan investasi yang diambil
berdasarkan laporan ini. Adapun asumsi, opini, dan perkiraan merupakan hasil dari
pertimbangan internal kami per tanggal penilaian ( cut-off date), dan kami dapat mengubah
pertimbangan diatas sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Kami tidak bertanggung jawab atas kekeliruan atau kelalaian yang terjadi akibat penggunaan
laporan ini. Kinerja dimasa lalu tidak selalu dapat dijadikan acuan hasil masa depan. Laporan
ini bukan merupakan rekomendasi penawaran, pembelian atau menahan suatu saham tertentu.
Laporan ini mungkin tidak sesuai untuk beberapa investor. Seluruh opini dalam laporan ini telah
disampaikan dengan itikad baik, namun sewaktu -waktu dapat berubah tanpa pemberitahuan
terlebih dahulu, dan disajikan dengan benar per tanggal diterbitkan laporan ini . Harga, nilai,
atau pendapatan dari setiap saham Perseroan yang disajikan dalam laporan ini kemungkinan
dapat lebih rendah dari harapan pemodal, dan pemodal juga mungkin mendapatkan
pengembalian yang lebih rendah dari nilai investasi yang ditanamkan. Inve stasi didefinisikan
sebagai pendapatan yang kemungkinan besar diterima dimasa depan, namun nilai dari
pendapatan yang akan diterima tersebut kemungkinan besar juga akan berfluktuasi. Untuk
saham Perseroan yang penyajian laporan keuangannya didenominasi dal am mata uang selain
Rupiah, perubahan nilai tukar mata uang tersebut kemungkinan dapat menurunkan nilai, harga,
atau pendapatan investasi pemodal. Informasi dalam laporan ini bukan merupakan
pertimbangan pajak dalam mengambil suatu keputusan investasi.
Target harga saham dalam Laporan ini merupakan nilai fundamental, bukan merupakan Nilai
Pasar Wajar, dan bukan merupakan harga acuan transaksi yang diwajibkan oleh peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Laporan target harga saham yang diterbitkan ole h PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing
bukan merupakan rekomendasi untuk membeli, menjual, atau menahan suatu saham tertentu,
dan tidak dapat dianggap sebagai nasehat investasi oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan
Indexing yang behubungan dengan cakupan Jasa PEFINDO kepada, atau kaitannya kepada,
beberapa pihak, termasuk emiten, penasehat keuangan, pialang saham, investment banks,
institusi keuangan dan perantara keuangan, dalam kaitannya menerima imbalan atau
keuntungan lainnya dari pihak tersebut,
Laporan ini tidak ditujukan untuk pemodal tertentu dan tidak dapat dijadikan bagian dari tujuan
investasi terhadap suatu saham dan juga bukan merupakan rekomendasi investasi terhadap
suatu saham tertentu atau suatu strategi investasi. Sebelum melakukan ti ndakan dari hasil
laporan ini, pemodal disarankan untuk mempertimbangkan terlebih dahulu kesesuaian situasi
dan kondisi dan, jika dibutuhkan, mintalah bantuan penasehat keuangan.
PEFINDO memisahkan kegiatan Valuasi Saham dengan kegiatan Pemeringkatan unt uk menjaga
independensi dan objektivitas dari proses dan produk kegiatan analitis. PEFINDO telah
menetapkan kebijakan dan prosedur untuk menjaga kerahasiaan informasi non -publik tertentu
yang diterima sehubungan dengan proses analitis. Keseluruhan proses, metodologi dan
database yang digunakan dalam penyusunan Laporan Target Harga Referensi Saham ini secara
keseluruhan adalah berbeda dengan proses, metodologi dan database yang digunakan PEFINDO
dalam melakukan pemeringkatan.
Laporan ini dibuat dan disiapkan PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing dengan tujuan
untuk meningkatkan transparansi harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Laporan
ini juga bebas dari pengaruh tekanan atau paksaan dari Bursa maupun Perseroan yang dinilai.
PEFINDO Divisi Valuasi Saham & Indexing akan menerima imbalan sebesar Rp20 juta dari Bursa
Efek Indonesia untuk 2 (dua) kali pelaporan per tahun. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat
mengunjungi website kami di http://www.pefindo.com
Laporan ini dibuat dan disiapkan oleh PEFINDO Divisi Valuasi Saham dan Indexing. Di Indonesia
Laporan ini dipublikasikan pada website kami dan juga pada website Bursa Efek Indonesia .
“Pernyataan disclaimer pada halaman
akhir merupakan bagian tak
terpisahkan dari dokumen ini”
www.pefindo.com
17 Maret 2014
Halaman 12 dari 12
Download