hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan tingkat

advertisement
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MUTU PELAYANAN
DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN KIA
PUSKESMAS NGESREP KOTA SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
Oleh
Lina Ratnawati
NIM. 6411411115
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
i
Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Semarang
Oktober 2015
ABSTRAK
Lina Ratnawati
Hubungan Antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan
Pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang,
XVII + 131 halaman + 17 tabel + 6 gambar + 13 lampiran
Layanan bermutu adalah layanan yang berorientasi pelanggan, tersedia,
mudah didapat, memadai, terjangkau, dan mudah dikelola. Mutu tercapai jika
kebutuhan dan harapan pelanggan terpenuhi. Penelitian ini menggambarakan
hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien KIA
Puskesmas Ngesrep. Analisis data dilakukan dengan uji chi square dengan tingkat
kesalahan sebesar p<0,05. Penelitian ini menggunakan metode desain cross
sectional. Pengumpulan data menggunakan interview dan data sekunder. Data
menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa
tidak ada hubungan antara persepsi keandalan (p= 0,961), persepsi ketanggapan
(p =0.221) persepsi jaminan (p= 0,536) terhadap kepuasan pasien poli KIA
Puskesmas Ngesrep. Sedangkan persepsi empati (p= 0,002) dan persepsi bukti
langsung (p=0.000) terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan penelitian
ini adalah tidak adanya hubungan antara persepsi keandalan, persepsi
Ketanggapan dan persepsi jaminan terhadap kepuasan pasien poli KIA Puskesmas
Ngesrep sedangkan untuk persepsi empati dan persepsi bukti langsung terdapat
hubungan yang signifikan.
Kata kunci
: Persepsi, Mutu Pelayanan Kesehatan, Kepuasan Pasien
Kepustakaan : 34 (2005-2014)
ii
Public Health Science Department
Faculty of Sport Science
Semarang State University
October 2015
ABSTRACT
Lina Ratnawati
Determine Relationship Between Perception of Service Quality to The Level Of
Patient Satisfaction Ngesrep Health Center, Semarang City.
XVII+ 131 pages + 17 tables + 6 images + 13 attachments
Service qualityis acustomer-oriented services, available, easily available,
sufficient, affordable , and easily managed. Quality achieved the needs and
expectations of customers met. This research objective was getting the description
about the influence factors of out- patient satisfaction in Ngesrep health center.
The data analyzis used chi square test with significance mistake level is p<0.05.
Research design method used cross sectional design. Data collected using
questionnaire, interview and secondary data. Data generated and analyses
through univariate and bivariate analyses. Results showed correlation between
the perception of reliability (p =0.961), responsiveness(p =0.221), assurance (p
=0.536). While the perception of empathy (p = 0.002) and the perception of
tangibles (p=0.000) there is a significant relationship to patient satisfaction poly
KIA Ngesrep health center, Semarang City. The conclusion was correlation
between the perception of reliabilit, responsiveness and assurance in poly KIA
patient satisfaction Ngesrep health center while perception empathy and tangibles
of a significant correlation.
Keywords : Perception, Health Care Quality , Patient Satisfaction
Literature : 34 (2005-2014)
iii
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan
saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah digunakan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan
lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penelitian maupun yang belum
atau tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam daftar pustaka.
Semarang, Oktober 2015
Penyusun
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. “Maka nikmat Allah yang mana yang kamu dustakan” (Q.S Arrahman).
2. Alloh tak pernah janjikan langit selalu biru, jalan hidup tanpa batu,matahari
tanpa hujan, kebahagiaan tanpa kesedihan, sukses tanpa perjuangan, tetapi
Alloh janjikan kekuatan dari kelemahan. Dia berikan cahaya untuk
terangikegelapan. Dia berikan rahmat-Nya dari segala ujian.Dia berikan
pertolongan untuk segala kesusahan (Q.S. Al Baqarah : 214).
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
1. Kedua Orangtuaku (Bapak H. Suradi dan Ibu Sri
Ronah) yang selalu menjadi motivasiku dan
yang tak pernah melewatkan waktunya untuk
mendoakanku
2. Adik- adikku yang selalu menjadi motivasi serta
penyemangatku
3. Rekan IKM ’11 serta almamater Universitas
Negeri Semarang.
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat, hidayah, dan ridhoNya, sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Antara Persepsi Mutu
Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota
Semarang” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan
Masyarakat di Universitas Negeri Semarang dapat terselesaikan.
Skripsi ini terselesaikan tidak lepas karena adanya bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis ucapkan terima kasih kepada :
1.
Dekan
Fakultas
Ilmu
Keolahragaan
Universitas
Negeri
Semarang,
Dr.H.Harry Pramono, M.Si atas ijin penelitian.
2.
Ketua Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat, Irwan Budiono, S.KM, M.Kes
(Epid), atas ijin penelitian.
3.
Dosen Pembimbing, dr. Fitri Indrawati, M.P.H, yang telah memberikan
bimbingan, arahan, serta motivasi dalam penyusunan skripsi.
4.
Dosen Penguji I, dr. Intan Zainafree, MH.Kes, yang telah memberikan
bimbingan, arahan, serta motivasi dalam penyusunan skripsi.
5.
Dosen Penguji II, Mardiana, S.KM., M.Si, yang telah memberikan
bimbingan, arahan, serta motivasi dalam penyusunan skripsi.
6.
Dosen wali, Arum Siwiendrayanti, S.KM, M.Kes, yang telah memberikan
motivasi dalam penyusunan skripsi.
7.
Puskesmas Ngesrep Kota Semarang, khusuusnya petugas kesehatan poli KIA
atas bantuan dan kerjasamanya.
vii
8.
Bapak dan Ibu tercinta (Bapak H. Suradi dan Ibu Sri Ronah), atas semangat
dan kasih sayangnya, serta yang tiada hentinya memanjatkan doa untuk
kebahagiaan dan keberhasilan penulis.
9.
Adikku (Irnawati Sakinah dan Fitri) tercinta atas motivasi dan semangat
dalam penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat- sahabat ku, Ria, Nurul, Efi, Dita, Khuswatun, Dwi dan Mas Iwan
yang telah membantu dalam proses penelitian skripsi dan trimakasih atas
motivasinya dan kebersamaannya selama ini
11. Teman- teman seperjuangan yang tak pernah luput selalu mebeberikan
semangat dan motivasi Ndari, Erlita, Diah, Okta Julia, Chasanah, Marni dan
Oktaviani Eka
12. Keluarga KSR PMI Unit Unnes, DPM FIK 2013, Kos panji Sukma II dan
teman-teman mahasiswa IKM’11 atas kebersamaan dan semangat dalam
penyusunan skripsi. Serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Semoga segala amal baik dari berbagai pihak yang membantu tersusunnya
skripsi ini mendapatkan imbalan yang berlipat ganda dari Alloh SWT. Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan
kritiksangat diharapkan guna penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini
bermanfaat.
Semarang, Oktober 2015
Penyusun
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
ABSTRAK .................................................................................................
ii
ABSTRACT ................................................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iv
PERNYATAAN .........................................................................................
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................
vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................
vii
DAFTAR ISI .............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................
xvi
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................
xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................
1
1.1. Latar Belakang ...................................................................................
1
1.2. Rumusan Masalah ..............................................................................
6
1.3. Tujuan Penelitian ...............................................................................
6
1.4. Manfaat Penelitian .............................................................................
7
1.4.1. Bagi Dinas Kesehatan ............................................................
7
1.4.2. Bagi Ilmu Pengetahuan ...........................................................
7
1.4.3. Bagi Peneliti ...........................................................................
7
1.5. Keaslian Penelitian .............................................................................
8
ix
1.6. Ruang Lingkup Penelitian ..................................................................
9
1.6.1. Ruang Lingkup Tempat .........................................................
9
1.6.2. Ruang Lingkup Waktu ...........................................................
10
1.6.3. Ruang Lingkup Keilmuan ......................................................
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................
11
2.1. Landasan Teori ....................................................................................
11
2.1.1. Puskesmas ...............................................................................
11
2.1.1.1. Pengertian Puskesmas ................................................
11
2.1.1.2. Fungsi Puskesmas ......................................................
11
2.1.1.3. Visi Puskesmas ............................................................
13
2.1.1.4. Misi Puskesmas .........................................................
13
2.1.1.5. Strategi Puskesmas .....................................................
14
2.1.1.6. Kegiatan Pokok Puskesmas ........................................
15
2.1.2. Program Kesehatan Terkait Peningkatan KIA ........................
17
2.1.3. Mutu Pelayanan Kesehatan .....................................................
20
2.1.3.1. Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan ......................
20
2.1.3.2. Persepsi Mutu ..............................................................
21
2.1.3.3. Mutu Perspektif Pemberi Pelayanan...........................
22
2.1.3.4. Cara Pengukuran Mutu ..............................................
22
2.1.3.5. Elemen Layanan Jasa Kesehatan ................................
24
2.1.4. Kepuasan..................................................................................
28
2.1.4.1.Pengertian Kepuasan ...................................................
28
2.1.4.2. Theory Andersen/ Satisfaction ....................................
29
x
2.1.4.3. Model Kesenjangan .....................................................
30
2.1.4.4. Dimensi Kepuasan.......................................................
32
2.1.4.5. Metode Pengelolaah Kepuasan / Keluhan ..................
33
2.1.5. Persepsi ....................................................................................
35
2.1.5.1. Pengertian Persepsi ....................................................
35
2.1.5.2. Proses Terjadinya Persepsi ........................................
36
2.1.6. Harapan ...................................................................................
37
2.1.6.1. Pengertian Harapan....................................................
37
2.2. Kerangka Teori ...................................................................................
39
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................
40
3.1. Kerangka Konsep ................................................................................
40
3.2. Variabel Penelitian ..............................................................................
40
3.3. Hipotesis Penelitian ............................................................................
41
3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel .......................
42
3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian .........................................................
44
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian .........................................................
44
3.6.1. Populasi ...................................................................................
44
3.6.2. Sampel Penelitian ....................................................................
45
3.6.2.1.1. Kriteria Inklusi .........................................................
45
3.6.2.1.2. Kriteria Eksklusi.......................................................
45
3.6.3. Jumlah Sampel ........................................................................
45
3.7. Sumber Data ........................................................................................
47
3.7.1. Data Primer ..............................................................................
47
xi
3.7.2. Data Sekunder ..........................................................................
47
3.8. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data ...........................
48
3.8.1. Instrumen Penelitian ................................................................
48
3.8.2. Teknik Pengambilan Data........................................................
48
3.8.2.1. Wawancara..................................................................
48
3.9. Prosedur Penelitian ..............................................................................
49
3.9.1. Tahap Pra Penelitian ...............................................................
49
3.9.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian.................................................
51
3.9.3. Tahap Paska Penelitian ...........................................................
51
3.10. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..............................................
52
3.10.1. Teknik Pengolahan Data .......................................................
52
3.10.2. Teknik Analisis Data ............................................................
53
BAB IV HASIL PENELITIAN................................................................
56
4.1. Gambaran Umum Kegiatan Umum ....................................................
56
4.2. Hasil Penelitian ...................................................................................
57
4.2.1. Karakteristik Responden .........................................................
57
4.2.2. Analisis Univariat Variabel Penelitian ...................................
59
4.2.3. Analisis Bivariat .....................................................................
63
4.2.4. Rekapitulasi Hasil Analisis Bivariat ........................................
68
BAB V PEMBAHASAN ...........................................................................
69
5.1. Pembahasan .........................................................................................
69
5.1.1. Hubungan Antara Persepsi Keandalan dengan Tingkat Kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang ...................
xii
69
5.1.2. Hubungan Antara Persepsi Ketanggapan dengan Tingkat Kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang ...................
70
5.1.3. Hubungan Antara Persepsi Jaminan dengan Tingkat Kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang ...................
71
5.1.4. Hubungan Antara Persepsi Empati dengan Tingkat Kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang ...................
73
5.1.5. Hubungan Antara Persepsi Bukti Langsung dengan Tingkat
Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang ..
75
5.2. Hambatan dan Kelemahan ...................................................................
77
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ........................................................
78
6.1. Simpulan ..............................................................................................
78
6.2. Saran.....................................................................................................
78
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
80
LAMPIRAN ..............................................................................................
83
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1. Penelitian-penelitian yang Relevan dengan Penelitian ini ..........
8
Tabel 3.1. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ................
42
Tabel 4.1. Distribusi Responden Menurut Pendidikan ................................
57
Tabel 4.2. Distribusi Responden Menurut Pekerjaan...................................
58
Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Umur ........................................
58
Tabel 4.4. Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin...........................
59
Tabel 4.5 Distribusi Persepsi Keandalan ...................................................
59
Tabel 4.6. Distribusi Persepsi Ketanggapan ...............................................
60
Tabel 4.7. Distribusi Persepsi Jaminan .......................................................
61
Tabel 4.8. Distribusi Persepsi Empati .........................................................
61
Tabel 4.9. Distribusi Persepsi Bukti Langsung ...........................................
62
Tabel 4.10. Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Keandalan dengan
Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep ..................
63
Tabel 4.11. Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Ketanggapan
dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep .....
64
Tabel 4.12. Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Jaminan dengan
Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep ..................
65
Tabel 4.13. Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Empati dengan
Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep ..................
xiv
66
Tabel 4.14. Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Bukti Langsung
dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep ......
67
Tabel 4.15. Rekapitulasi Hasil Analisis Univariat dan Bivariat
Uji Chi Square............................................................................
xv
68
DAFTAR GAMBAR
Halaman
2.1. Sistem Pelayanan Jasa Kesehatan ........................................................
24
2.2. Element Mutu Dikaitkan dengan Efisiensi dan Efektivitas .................
25
2.3. Variabel Mutu dari Perspektif Petugas dan Pasien ..............................
26
2.4. Teori Kepuasan Pelanggan ...................................................................
29
2.5. Kerangka Teori.....................................................................................
38
3.1. Kerangka Konsep .................................................................................
40
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Tugas Pembimbing .......................................................
84
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ke Kesbangpol ................
85
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ke Puskesmas Ngesrep .....
86
Lampiran 4. Surat Rekomendasi Penelitian dari Kesbangpol .....................
87
Lampiran 5. Surat dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan
(Ethical Clearance) ................................................................
89
Lampiran 6. Surat Keterangan telah menyelesaikan penelitian ..................
90
Lampiran 7. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek ..............................
91
Lampiran 8. Persetujuan Keikutsertaan dalam Penelitian ..........................
93
Lampiran 9. Data Responden Pasien KIA Puskesmas Ngesrep .................
94
Lampiran 10. Data Rekapitulasi Pertanyaan Responden ...........................
98
Lampiran 11. Instrumen Penelitian .............................................................
115
Lampiran 12. Analisis Data Hasil Penelitian ..............................................
119
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian ........................................................
131
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus
dipenuhi dalam usaha mewujudkan suatu tingkat kehidupan masyarakat secara
optimal.Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada penyembuhan
penderitaan secara berangsur- angsur berkembang kearah keterpaduan upaya
kesehatan yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang
menyangkut upaya peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit
(preventif),
(rehabilitatif)
penyembuhan
harus
penyakit
(kuratif),
dilaksanakan
secara
dan
pemulihan
menyeluruh,
kesehtan
terpadu,
dan
berkesinambungan, serta bersama anatara Pemerintahan dan masyarakat (Bastian,
2008: 9).
Pada saat ini permasalahan pokok yang dihadapi bangsa Indonesia adalah
masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok ibu dan anak, yang ditandai antara
lain masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB).
Kematian pada masa maternal mencerminkan kemampuan negara dalam
memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Indikator derajat kesehatan
masyarakat yang di nilai diantaranya Angka Kematian Bayi (AKB), Angka
Kematian balita (AKABA), Angka Kematian Ibu (AKI), angka morbiditas
beberapa penyakit dan status gizi (Profil Kesehatan Kota Semarang, 2013:20).
1
Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 sebesar
116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan
dengan AKI pada tahun 2011 yang sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup (Profil
Kesehatan Jawa Tengah, 2012 : 127). Angka Kematian Ibu (AKI) di Kota
Semarang tahun 2013 sebanyak 24 kasus, Angka Kematian Bayi sebanyak 119
kasus, dan Angka Kematian Balita 146 Kasus (Buku Saku Kesehatan Triwulan 3,
2013 : 23-19).
Sejalan dengan perkembangan paradigma pembangunan kesehatan maka arah
kebijakan pembangunan kesehatan mengutamakan pada upaya preventif dan
promotif serta pemberdayaan keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat. Salah
satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan adalah
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan (Kepmenkes RI, 2010). Salah satu
penerapan mutu pelayanan adalah seberapa besar terjadinya kesalahan medis, dan
perbandingannya dengan jumlah pembiayaan yang telah dikeluarkan. Di
Indonesia, upaya pengendalian mutu dan utilisasi masih sanagt terbatas serta
berisfat evaluatif, seperti survei kepuasan peserta, verifikasi klaim, dan evaluasi
laporan (Bastian, 2008: 193).
Layanan bermutu adalah layanan yang berorientasi pelanggan (customer
oriented), tersedia (available), mudah didapat (accessible), memadai (acceptable),
terjangkau (affordable), dan mudah dikelola (controllable). Mutu tercapai jika
kebutuhan dan harapan pelanggan terpenuhi. Tentu saja, dalam layanan
kesehAtan, pasien merupakan pelnggan yang paling peting (Al-Assaf, 1993 dalam
Al-Assaf, 2009: 1). Mutu juga dapat diukur, komponen sistem yaitu input, proses
2
dan output memiliki karakteristik mutu tertentu yang dapat diukur dan penting
dalam mengukur mutu pada suatu sistem (Al-Assaf, 2009: 2).
Kepuasan pasien sering dipandang sebagai suatu komponen yang penting
dalam pelayanan kesehatan. Keramahan dan kenikmatan berkaitan dengan
pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan klinis dapat
mempengaruhi kepuasan pasien dan ketersediaannya untuk kembali ke fasilitas
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan berikutnya Djoko W (2003) dalam Puji
R (2013). Tingkat kualitas pelayanan dapt diliat berdasrkan dimensi-dimensi
kualitas pelayanan seperti reliability, yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa
yang telah dijanjikan secara akurat dan tepat waktu. Responsiveness, yaitu
kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan cepat tanggap kepada
pelanggan. Assurance, yaitu pengetahuan dan kesopanan karyawan untuk
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan terhadap pelanggan (konsumen).
Empaty, yaitu kepedulian dan perhatian penyedia jasa secara pribadi kepada
pelanggan (konsumen). Tangible, yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan dan
personel media komunikasi dari penyedia jasa parasuraman, et al (1990) dalam
Puspita Sari dkk (2015)
Fasilitas pelayanan kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau
masyarakat. Pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama, dengan lebih
3
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Kemenkes, 2014 : 3).
Aktivitas dalam Puskesmas terdiri dari berbagai pelayanan kesehatan untuk
masyarakat, seperti melayani pemeriksaan kesehatan, pengobatan, perawatan
terhadap pasien, dan memberikan berbagai penyuluhan kepada masyarakat.
Penyuluhan dilakukan dalam rangka peningkatan kesehatan pribadi, keluarga, dan
lingkungan,. Selain itu, penyuluhan juga dilakukan untuk mensukseskan program
pemerintah seperti Keluarga Berencana (KB), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA),
pencegahan penyakit dan penanggulangan wabah, dan lain- lain (Bastian, 2008:
41).
Puskesmas Ngesrep merupakan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kota
Semarang yang telah mendapat sertifikasi ISO 9001 : 2008 sejak tahun 2011,
dimana dalam ISO tersebut pada klausul empat berisi tentang sistem manajemen
mutu, dan dalam klausul tersebut harus ada beberapa dokumen yang wajib
terpenuhi, salah satunya adalah sasaran mutu pada masing-masing bagian unit
pelayanan. Di Indonesia, keberadaan Puskesmas sangat dekat dengan tingkat
kesehatan mayoritas masyarakat. Hal ini terjadi karena Puskesmas merupakan
institusi pelayanan kesehatan yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat.
Pelayanan yang diselenggaran oleh Puskesmas adalah pemeriksaan kesehatan,
pengobatan penyakait, penyuluhan kesehatan, dan perwatan kesehatan (Bastian,
2007: 41 ).
Menurut data di Puskesmas Ngesrep tahun 2014 terdapat angka kematian ibu
sebanyak 1 orang dan angka kematian bayi sebanyak 12 orang. Kematian
4
Neonatal sebanyak 5 orang, kematian bayi sebanyak 5 orang dan kematian balita
sebanyak 2 orang. Kunjungan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Puskesmas Ngesrep
tahun 2012 sebesar 5.284, tahun 2013 sebesar 5.102 dan tahun 2014 sebesar 4.767
yang dimana terjadi penurunan (RTP Puskesmas Ngesrep Tahun 2014 : 14- 15).
Hal ini menunjukan masih rendahnya minat pasien untuk kembali menggunakna
pelayanna di Puskesmas Ngesrep khususnya Poli Kesehatan Ibu dan Anak.
Sebagaimana menurut Parasuraman dalam Trimurthy (2008), minat perilaku
konsumen untuk membeli atau memakai jasa dari pemberi jasa yang sama sangat
dipengaruhi oleh pengalaman kepuasan terhadap kualiatas pelayanan yang
diberikan sebelumnya. Hasil penelitian Maslina (2011) menunjukan bahwa ada
hubungan persepsi pasien tentang kualitas pelayanan dengan minat kunjungan
ulang pelayanan rawat jalan. Studi pendahuluan berupa survey kepuasan pada 10
pasien rawat jalan poli KIA yang peneliti lakukan didapatkan informasi bahwa
tidak puas terhadap pelayanan administrasi dan kebersihan serta kenyamanan.
Dengan demikian penelitian mengenai “Hubungan antara persepsi mutu
pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota
Semarang” menjadi subjek penelitian untuk dilakukan karena hasil penelitian
tersebut dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan
kualitas pelayanan sehingga diharapkan dapat tercipta pelayanan kesehatan
Puskesmas yang semakin berkualitas.
5
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1. Rumusan Umum
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat
diambil mengenai hubungan antara persepsi mutu pelayanan dengan tingkat
kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang
.
1.2.2. Rumusan Khusus
1. Apakah ada hubungan antara persepsi keandalan dengan tingkat kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep ?
2. Apakah ada hubungan antara persepsi ketanggapan dengan tingkat kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep ?
3. Apakah ada hubungan antara persepsi jaminan dengan tingkat kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep ?
4. Apakah ada hubungan antara persepsi empati dengan tingkat kepuasan pasien
KIA Puskesmas Ngesrep ?
5. Apakah ada hubungan antara persepsi bukti langsung dengan tingkat
kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep ?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian untuk mengetahui hubungan antara persepsi mutu
pelayanan dengan tingkat kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota
Semarang
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini untuk mengetahui :
6
1. Mengetahui hubungan persepsi keandalan dengan tingkat kepuasan pasien
KIA Puskesmas Ngesrep
2. Mengetahui hubungan persepsi ketanggapan dengan tingkat kepuasan pasien
KIA Puskesmas Ngesrep
3. Mengetahui hubungan persepsi jaminan dengan tingkat kepuasan pasien KIA
Puskesmas Ngesrep
4. Mengetahui hubungan persepsi empati dengan tingkat kepuasan pasien KIA
Puskesmas Ngesrep
5. Mengetahui hubungan persepsi bukti langsung dengan tingkat kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Dinas Kesehatan
Meberikan informasi serta sebagai bahan masukan dalam menentukan
kebijakan dan pengembangan suatu program upaya kesehatan.
1.4.2. Bagi Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat,
terutama dalam penelitian tentang kepuasan pasien, khususnya di Puskesmas
Ngesrep Kota Semarang.
1.4.3. Peneliti
Sebagai bahan bagi peneliti dalam mengimplementasikan ilmu yang
diperoleh dalam perkuliahan, sehingga dapat memperluas wawasan dan ilmu
pengetahuan.
7
1.5. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1 : Peneliti- peneliti yang Relevan dengan Penelitian ini
No
Judul
Penelitian
Nama
Peneliti
Tahun dan
Tempat
penelitian
Rancanga
n
Penelitian
(1)
1
(2)
Kepuasan
Pasien Baru
di
Pelayanan
Rawat Jalan
Puskesmas
Harapan
Raya
Pekanbaru
Provinsi
Riau
Faktor-faktor
yang
Berhubungan
Dengan
Mutu
Pelayanan
Kesehatan
Pada
Poli
KIA RSUD
Kota Subang
Tahun 2012
(3)
Rofianti
.
(4)
2002
Puskesmas
Harapan
Raya
Pekanbaru
Provinsi
Riau
(5)
Observasio
nal
(6)
Variabel
Bebas :
Manajemen
teknis
V.Terikat :
Kepuasan
Pasien
Zul
Amna
2012
RSUD
Kota
Subang
Cross
Sectional
Pendekatan
Kuantitatif
Variabel
Bebas
reliability,
responsivenes,
assurance,
empathy dan
tangibles
2
3
4
Analisis
Asfian
Pemanfaatan
Pedoman
Kerja Bidan
dalam
Pengelolaan
Program
KIA-KB di
Puskesmas
Kota
Pontianak
Analisis
Yadi
Pengaruh
Suryadi
Persepsi
Mutu
Layanan
Antenatal
2008
di wilayah
Puskesmas
Kota
Pontianak
Kualitatif
2009
Puskesmas
Lamepayun
g
Kabupaten
Kuningan
Jenis
penelitian
kuantitatif
dengan
survai
analitik,
8
Variabel
Penelitian
Hasil
Penelitian
(7)
Hubungan
yang
bermakna
untuk
kepuasan
pasien baru
Faktor yang
tidak
berhubungan
adalah
reliability,
responsivenes,
dan
assurance,
sedangkan
Faktor yang
berhubungan
adalah
empathy
tangibles
Pedoman kerja Meunjukan
untuk menilai bahwa
mutu
penggunaan
pelayanna
pedoman kerja
kesehatan
dalam
dengan
pengelolaan
variabel
program KIAmotivasi dan KB
belum
supervise
maksimal
Variabel yang
diteliti yaitu
persepsi
reliability,
responsivenes,
assurance,
Secara
bersama-sama
dimensi yg
berpengaruh
terhadap
kepuasan
Care
(ANC)
Terhadap
Kepuasan
Ibu
Hamil di
Puskesmas
Lamepayung
Kabupaten
Kuningan
Propinsi
Jawa
Barat Tahun
2009
Propinsi
Jawa
Barat
pendekatan
crosssectional
Jumlah
Sample 106
Responden
empathy dan
tangibles dan
variabel terikat
kepuasan ibu
hamil terhadap
ANC
Analisis data
menggunakan
uji chi square
dan regresi
logistic
adalah
reliability
,assurance,
empati dan
tangible
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah lokasi,
waktu, variabel bebas dari penelitian ini adalah dimensi mutu pelayanan yang
meliputi persepsi keandalan, persepsi ketanggapan, persepsi jaminan, persepsi
empati, dan persepsi bukti langsung. Variabel terikat pada penelitian ini adalah
tingkat kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
Hal yang terpenting dalam penelitian ini adalah bahwa Puskesmas Ngesrep
belum pernah dilakukan penelitian tentang mutu pelayanan yang berhubungan
dengan kepuasan pasien yang berobat ke bagian KIA Puskesmas Ngesrep.
1.6. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini perlu dibatasi agar penelitian yang
dilakukan dapat lebih terfokus. Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian ini
sebagai berikut :
1.6.1. Ruang Lingkup Tempat
Lokasi yang dipilih peneliti sebagai tempat dilaksanakannya penelitian
adalah Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
9
1.6.2. Ruang Lingkup Waktu
Waktu penelitian dilaksankana pada Juli tahun 2015. Alokasi waktu
dimulai dari tindakan persiapan sebelum penelitian hingga analisis data
terselesaikan,
dilanjut
dengan
pembuatan
laporan
akhir
hingga
siap
dipublikasikan.
1.6.3. Ruangan Lingkup Keilmuan
Penelitian ini difokuskan pada bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat,
khususnya pada aspek Administrasi Kebijakan Kesehatan. Fokus untuk
mengetahui pengaruh persepsi mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan
pasien KIA.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Puskesmas
2.1.1.1. Pengertian Puskesmas
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pembangunan kesehtan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang
kesehatan,
serta
pusat
pelayanan
kesehatan
tingkat
pertama
berkesinambungan pada masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah
tertentu (Mubarak, 2012: 182)
2.1.1.2. Fungsi Puskesmas
Ada tiga fungsi pokok utama diemban puskesmas dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan dasar (PKD) kepada seluruh target/ sasaran masyarakat di
wilayah kerjanya, yakni sebagai berikut.
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.
a. Berupaya menggerakan lintas sektor dalam dunia usaha di wilayah
kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan
kesehatan.
b. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari pelayanan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya.
11
2. Pusat pemberdayaan masyarakat
Berupaya agar perorangan, terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan
masyarakat memiliki perilaku berikut.
a. Sadar, mau dan mampu melayani diri sendiri serta masyarakat untuk hidup
sehat.
b. Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan, termasuk
pembiayaan.
c. Ikut menetapkan, menyelenggarakan, dana mementau pelaksanaan program
kesehatan.
d. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
e. Merangsang masyarakat, termasuk swasta, untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
f. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan suber daya yang ada asecara efektif dan efisien.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama, yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan
tingkat
pertama
(primer)
secara
menyeluruh,
terpadu
dan
berkesinambungan (kontinu) mencakup pelayanan kesehatan peroranngan dan
pelayanan kesehatan masyarakat
4. Pelayana kesehatan perorangan.
5. Pelayanan kesehatan masyarakat (Mubarak, 2012: 184).
12
2.1.1.3. Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat
adalah gambaran masa depan msyarakat kecamatanyang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan
berperilaku sehat, memiliki kemampuan unntuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan setingitingginya. IndicatorKecamatan Sehat yang ingin dicapati mencakup empat indikator.
1. Lingkungan sehat.
2. Perilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan (Mubarak , 2012: 185).
2.1.1.4. Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi Pembangunan Kesehatan Nasional. Misi tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Menggerakan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
Puskesmas
akan
selalu
menggerakan
pembangunan
sektor
lain
yang
diselenggarakan di wilayah kerjanya agar memperhatikan aspek kesehatan,
setidak- tidaknya terhadap lingkungan dan perilaku masyarakat.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya. Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat
13
yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan
melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan menuju kemandirian untuk
hidup sehat.
3. Memelihara dan meningatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehtan
yang
diselenggarakan.
Puskesmas
akan
selalu
berupaya
menyelenggarakan pelayanan kesehtan yang sesuai dengan standard an
memuaskan masyarakat., mengupayakan pemerataanpelayanan kesehatan, serta
meningkatkan efesiensi pengelolaan dana sehingga dapat dijangkau oleh seluruh
anggota masyarakat.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya. Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan
meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta
memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat yang berkunjung
atau bertempat tinggal di wilayah kerjanya tanpa diskriminasi. Upaya
pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang dilakukan puskesmas menerapkan
kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan yang sesuai. Upaya tersebut mencakup
pula aspek lingkungan dari yang bersangkutan.
2.1.1.5. Strategi Puskesmas
Strategi puskesmas untuk mewujudkan pembangunan kesehtan adalah melalui
pelayanan kesehtan yang bersifat menyeluruh (comprehensive health care service)
serta pelayanan kesehtan yang menerapkan pendekatan yang menyeluruh (holistic
approach) (Mubarak, 2012: 186).
14
2.1.1.6. Kegiatan Pokok Puskesmas
Program kesehatan dasar adalah program minimal yang harus dilakukan oleh
tiap puskesmas. Kegiatan dikemas dalam “Enam Dasar” berikut :
1. Promosi Kesehatan (promkes).
2. Kesehatan Lingkungan (kesling).
3. Kesehatan Ibu dan Anak, termasuk Keluarga Berencana (KB).
4. Perbaikan Gizi.
5. Pemberantasan Penyakit Menular.
6. Pengobatan.
Berdasarkan buku Pedoman Kerja Puskesmas yang terbaru, ada 20 usaha
pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas. Usaha- usaha pokok itu
bergantung pada faktor tenaga, sasaran, prasarana, biaya yang tersedia, serta
kemampuan manajemen dari setiap puskesmas. Kegiatan pokok puskesmas itu adalah
sebagai berikut :
1. Upaya kesehatan ibu dan anak
2. Upaya keluarga berencana
3. Upaya perbaikan gizi
4. Upaya kesehatan lingkungan
5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
6. Upaya pengobatan, termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan lalu lintas
7. Upaya penyuluhan kesehatan masyarakat
8. Kesehatan olahraga
15
9. Perawatan kesehatan masyarakat
10. Kesehatan kerja
11. Kesehatan gigi dan mulut
12. Kesehatan jiwa
13. Kesehatan mata
14. Laboratorium sederhana
15. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka sistem informasi kesehatan
16. Kesehatan usia lanjut
17. Pembinaan pengobatan tradisional
18. Kesehatan remaja
19. Dana sehat
Peran puskesmas dalam konteks otonomi daerah saat ini, puskesmas
mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis. Puskesmas
dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh kedepan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebuk ditunjukkan dengan ikut
serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan
realistis, tata laksana kegiatan- kegiatan yang tersusun rapih, serta sistem evaluasi dan
pemantauan yang akurat. Puskesmas juga di tuntut untuk berperan dalam
pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan
secara komprehensif dan terpadu (Mubarak, 2012: 188).
Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah geografis, dan keadaan
16
infrastruktur lainnya, merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah
kerja puskesmas. Puskesmas merupakan perangkat pemerintahan daerah tingkat II,
sehingga pembagian wilayah kerja puskesmas ditetapkan oleh bupati dan
memperhatikan sarana teknis dari Kantor Wilayah Departemen Kesehatan Provinsi.
Untuk kota besar, wilayah kerja puskesmas bisa satu kelurahan, sedangkan
puskesmas di ibukota kecamatan merupakan puskesmas rujukan yang berfungsi
sebagai pusat rujukan dari puskesmas kelurahan serta mempunyai fungsi sebagai
pusat rujukan dari puskesmas kelurahan serta mempunyai fungsi koordinasi. Sasaran
penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata- rata 30.000 penduduk setiap
puskesmas (Mubarak, 2012: 189).
2.1.2. Program Kesehatan Terkait Peningkatan Status Kesehatan Ibu dan
Anak
2.1.2.1. Pelayanan Kesehatan Anak Balita
Anak merupakan tumpuan masa depan bangsa dan Negara serta merupakan
sumber daya manusia yang tak ternilai harganya. Balita adalah yang berusia 0-5
tahun. Pada masa ini, anak mengalamai proses pertumbuhan dan perkembangan yang
cepat, serta sangat peka untuk peletakan dasar kepribadian. Oleh karenanya, periode
ini perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya karena masa ini snagat mennetukan kualitas
manusia di masa mendatang.
Kondisi yang mendukung tumbuh kembang anak secara baik antara lain
lingkungan keluarga yang baik, hubungan 8ayah-ibu berjalan serasi, keadaan fisik
anak baik, makanan yang cukup dan gizi berimbang, lingkungan yang merangsang
17
perkembangan anak, ada kegiatan yang sesuai dan menarik minat anak dengan
permainan yang merangsang perekembangan anak. Bidan mempunyai tanggung
jawab dan kewajiban merawat bayi yang ditolong atau mengunjuni bayi yang
ditolongnya oleh dukun di bawah pengawasan baidan di rumah. Kunjungan dapat
dilakukan pada minggu pertama setelah persalinana. Anak berumur 5 bulan
diperiksakan setiap bulan, kemudian pemeriksaan dilakukan setiap 2 bulan samapi
anak berumur 12 bulan. Setelah itu, pemeriksaan dilakukan setiap 6 bulan samapi
anak berusia 24 bulan. Di samping itu diperlukan pemantauan perkembangan anak
yang ditekankan kepada kemampuan gerak kasar, gerak halus, kemampuan berbicara,
bahasa, kecerdasan, kemmapuan bergaul, serta kemandirian anak, di bawah ini adalah
beberapa upaya yang dapat diberikan dalam pelayanan kesehatan pada anak balita.
1. Pemantauan pertumbuhan balita dengan Kartu Menuju Sehat (KMS). KMS untuk
balita adalah alat yang sederhana dan murah serta dapt digunakan untuk
memanatau kesehatan dan pertumbuhan anak. Oleh karenanya, KMS harus
disimpan oleh ibu balita di rumah dan harus selau dibawa setiap kali mengunungi
posyandu atau fasilitas pelayana kesehatan, termasuk bidan dan dokter (Mubarak
2012: 313). KMS berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan
anak, imunisasi, penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi
kesehatan anak, pemebri ASI ekskluisf dan makanan pendamnping ASI,
pemberian makan anak dan rujukan ke puskesmas/ rumah sakit. KMS juga berisi
pesan-pesan penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orangtua balita tentang
kesehatan anakanya (Depkes RI, 2000 dalam Mubarak 2012: 313).
18
2. Pemberian kapsul vitamin A. Vitamin A adalah salah satu zat gizi golongan
vitamin yang sangat diperlukan oleh tubuh yang berguna untuk kesehatan mata
(agar dapat melihat dengan baik) serta untuk kesehatan tubuh yaitu
meningkatkan daya tahan tubuh, jarang epitel, untuk melawan penyakit misalnya
campak, diare, dan infeksi lain. Upaya perbaikan gizi masyarakat dilakukan pada
beberapa sasaran yang diperkirakan banyak mengalami kekurangan terhadap
vitamin A, yang dilakukan melalui pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada
bayi dan balita yang diberikan sebnayak dua kali dalam satu tahun (Depkes RI,
2007). Vitamin A terdiri atas dua jenis, yaitu kapsul vitamin A biru (100.000 UI)
diberikan pada bayi yang berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun., dan
kapsul vitamin A merah (200.000 IU) diberikan pada balita (Mubarak 2012:
314).
3. Pelayanan imunisasi. Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi
dengan menyuntikan vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang
diberikan imunisasi akan terlindung dari infeksi poli, campak, dan hepatitis B.
dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit dan kecacatan akibat
penyakit (misalnya lumpuh karena poli), bahkan dapat terhindar dari kematian.
Imunisasi dapat diperoleh di posyandu, puskesmas, puskesmas pembantu,
puskesmas keliling, praktek dokter atau bidan, dan di rumah sakit. Selain itu,
pelayanan imunisasi pada balita dapat disesuaikan dengan jadwal pemberiannya.
4. Konseling pada keluarga balita. Konseling yang dapat diberikan adlah sebagai
berikut :
19
a. Pemberian makan bergizi pada bayi dan balita.
b. Pemberian makanan bayi.
c. Mengatur makanan anak usia 1-5 tahun.
d. Pemeriksaan rutin/ berkala terhadap bayi dan balita.
e. Peningkatan kesehatan pola tidur dan bermain. Peningkatan pendidikan
seksual dimulai sejak balita (sejak anak mengenal identitasnya sebagai lakilaki atau perempuan) (Mubarak 2012: 315).
2.1.3. Mutu Pelayanan Kesehatan
2.1.3.1.
Pengertian Mutu Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri
atau bersama- sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan
perorangan, keluarga, kelompok maupun masyarakat. Syarat pelayanna kesehatan
yang baik setidak- tidaknya dapat dibedakan atas 13 macam, yakni tersedia
(availabel), menyeluruh (comprehensive), terpadu (integrated), berkesinambungan
(continue), adil/ merata (equity), mandiri (sustainabel), wajar (appropriate), dapat
diterima (acceptable), dapat dicapai (accessible), dapat dijangkau (affordable), efektif
(effective), efisien (efficient), serta bermutu (quality).
Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah diteteapkan (Crosby,
1984). Sementara, mutu pelayanan kesehatan adalah yang merujuk pada tingkat
kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap
20
pasien. Sama halnya dengan kebutuhan dan tuntutan, makin sempurna kepuasan
tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehtan.
Secara umum disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan mutu pelayanan
kesehtan adalah timbulnya kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat
kepuasan rata- rata penduduk, serta tata cara penyelenggaraan sesuai dengan kode
etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan (Sondakh, 2014 : 1).
2.1.3.2.
Persepsi Mutu
Beberapa batasan yang dipandang cukup penting mengenai pengertian mutu
antara lain sebagai berikut :
1. Mutu adalah tingkat kesempurnaan dan penampilan sesuatu yang sedang diamati.
2. Mutu adalah sifat yang dimiliki oleh sesuatu program.
3. Mutu adalah totalitas, wujud, serta ciri sesuatu barang atau jasa, yang di dalamnya
terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para
pengguna.
4. Mutu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan
(Sondakh, 2014 : 2). Dari keempat batasan itu, mutu pelayanan hanya dapat
diketahui apabila sebelumnya telah dilakukan penilaian. Dalam praktik seharihari melakukan penilaian ini tidaklah mudah.
Penyebab utamanya adalah karna mutu pelayanan kesehatan tersebut bersifat
multidimensional. Bergantung pada latar belakang dan kepentingan individual.
Dengan demikian, setiap orang dapat saja melakukan penilaian dengan dimensi yang
bebeda (Depkes RI 2007 : 21).
21
2.1.3.3.
Mutu Perspektif Pemberi Pelayanan (Provider)
Mutu layanan kesehatan tidak hanya pada layanan medis, tetapi juga orang
yang secara tidak langsung terlibat di dalamnya. Oleh karena itu, mutu dibedakan atas
technical and interpersonal care serta amenity (Donabedian, 1980). Technical care
terkait dengan ilmu kedokter, keperawatan, dan kesehantan masyarakat, sedangkan
interpersonal care adalah komunikasi pemberi jasa dan penerima jasa untuk
membantu upaya berjalannya technical care. Interpersonal care lebih ke arah art dan
technical care adalah sains. Di samping kedua dimensi, ada dimensi ketiga yaitu
amenity (kenyamanan ruangan, makanan, kebersihan ruangan, waktu tunggu
pemeriksaan, dan seterusnya) (Supriyanto dan Ernawati, 2010 : 208).
2.1.3.4.
Cara Pengukuran Mutu
Pengukuran mutu layanan kesehatan pada prinsipnya sama dengan yang
dijelaskan dalam pengukuran mutu mangga. Mutu layanan kesehatan itu akan diukur
berdasarkan perbandingan terhadap standar layanan kesehatan yang telah disepakati
dan ditetapkan sebelum pengukuran mutu dilakukan (Pohan,2006:41).
Standar layanan kesehatan merupakan bagian dari layanan kesehatan itu
sendiri dan memainkan peranan yang penting dalam mengatasi masalah mutu layanna
kesehatan. Jika suatu organisasi layanan kesehatan ingin menyelenggarakan layanan
kesehatan yang bermutu secara taat- asas atau konsisiten, keinginan tersebut harus
dijabarkan menjadi suatu standar layanan kesehatan atau standar prosedur
operasional. Secara luas, pengertian standar layanan kesehatan ialah suatu pernyataan
22
tentang mutu yang diharapkan, yaitu akan menyangkut masukan, proses dan keluaran
(outcome) sistem layana kesehatan (Pohan,2006:28).
Banyak kerangka pikir yang dapat digunakan untuk mengukur mutu. Pada
awal upaya pengukuran mutu layanan kesehatan. Donabedian (1980) mengusulkan
tiga kategori penggolongan layanan kesehatan yaitu, struktur, proses dan keluaran.
a.
Standar struktur
Standar struktur adalah standar yang menjelaskan peraturan sistem, kadang-
kadang disebut juga sebagai masukan atau struktur. Termasuk kedalamnya adalah
hubungan organisasi, misis organisasi, kewenangan, komite-komite, obat, dan
fisilitas. Standar struktur merupakan rule of the game.
b.
Standar proses
Standar proses aalah sesuatu yang menyangkut semua aspek pelaksanaan
kegiatan layanan kesehatan, melakukan prosedur dan kebijaksanaan. Standar proses
akan mnejelaskan apa yang harus dilakukan, bagaimana melakukannya dan
bagaimanan sistem bekerja. Dengan lain, standar proses adalah playing the game.
c.
Standar keluaran
Standar keluaran merupakan hasil akahir atau akibat dari layanan kesehatan.
Standar keluaran akan menunjukan apakah layanan kesehatan berhasil atau gagal.
Keluaran (outcome) adlah apa yang diharapkan akan terjadi sebagai hasil dari layanan
kesehatan yang diselenggarakan dan terhadap apa keberhasilan tersebut akan diukur
(Pohan, 2006:42).
23
2.1.3.5.
Elemen Layanan Jasa Kesehatan
Tiga elemen layanan jasa, yaitu 1) technical care 2) interpersonal care dan 3)
amenity. Donabedian (1980) dalam Supriyanto dan Ernawati (2010 : 210)
menjelaskan model hubungan evaluasi dan pengukuran mutu.
Input
Strukture
-
Standard Operation
Procedure
-
Policy
Organization
Work behavior: jenis kegiatan
yang dilakukan
Content
Process
Work performance: alokasi
waktu untuk masing- masing
kegiatan
Configuration
Work effectiveness: hasil kerja
berupa kunjungan/ pemanfaatan
Procedural
End Point
Outcome
Health status and Patient
satisfsction
Impact
Gambar 2.1 Sistem Pelayanan Jasa Kesehatan
Leebove W.L. Scoott (1994) dalam Supriyanto dan Ernawati (2010:210).
Dalam layanan kesehatan, mutu fokus pada dua kegiatan, yaitu doing the right thing
(efektivitas) and doing the right (efisiensi) dan making continuous improvement. Dari
perspektif manajemen dan konsep sistem, elemen kunci mutu dapat dikaitkan dengan
efisien dan efektivitas. Mutu dikaaitkan pula pada masing- masing komponen sistem,
seperti mutu input, proses, keluaran, dan outcome.
24
Efisien
MASUKAN
INPUT
PROSES
PROCESS
Produktivitas
KELUARAN
OUTPUT
Efektivitas
HASIL
OUTCOME
Gambar 2.2 Elemen Mutu Dikaitkan dengan Efesiensi dan Efektivitas
Efesiensi terkait dengan proses layanan sesuai dengan standar pelayanan
minimal atau standar mutu (standard operation procedure). Alatnya akurat dan
digunakan secara benar. Efektivitas terkait akan pencapaian tujuan berupa keluaran
dan hasil (efek) yang diharapkan atau direncanakan. Alat memiliki efektifitas tinggi
bila bisa mengukur secara akurat. Program memiliki efektivitas tinggi bila keluaran
dan hasil yang dicapai tinggi.
Hasil klinik yang optimal merupakan dambaan klien dan keluarganya,
meskipun kenyataannya mereka tidak dapat menilai hasil klinik karena keterbatasan
pengetahuan mereka. Namun, dengan menerapkan SOP yang benar berdasarkan
kebutuhan klien, kita dapat memuaskan klien (Supriyanto dan Ernawati, 2010 : 211).
Kemudian, Gambar 6.34 menjelaskan indikator yang dinilai oleh pengguna terhadap
proses yang diberikan oleh pemberi jasa pelayanan (Zeithaml A., Parasuraman A.,
1990 dalam Supriyanto dan Ernawati, 2010 : 212).
25
Physical Facility
Orientasi riset pemasaran
Komunikasi/Kepemimpinan
Gap 1
Tingkat strategi
Komitmen manajemen pada
mutu layanan
Gap 2
Penentuan sasaran
Standarisasi tugas
Persepsi kelayakan
Reliability
Gap 5 (Service
Quality)
Team Work
Assurance
Tangibles
Kecocokan jabatan
Empaty
Tehnologi tepat guna
Responsiveness
Pengawasan pengendalian
Gap 3
Sostem pengawasan &
pengendalian
Konflik peran
Ketidakjelasan peran
Komunikasi horisontal
Gap 4
Kecenderungan menjanjikan
berlebih
Sumber : Zeithaml A., Parasuraman A., 1990, Delevering Quality Service, The Free
Press, New York.
Gambar 2.3 : Varabel Mutu dari Perspektif Petugas dan Pasien (Supriyanto dan
Ernawati, 2010 : 213)
26
Indikator perspektif pengguna dikenal pula sebagai indikator mutu layanan yang
terdiri atas :
a. Reliability (keandalan) yaitu kemampuan untuk melaksanakan jasa yang
dijanjikan dengan tepat dan terpercaya, misalya; pelayanan pemeriksaan,
pengobatan, dan perawatan yang cepat dan tepat, jadwal pelayanan dijalankan
secara tepat, prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit.
b. Responsiveness (ketanggapan) yaitu kemampuan untuk membantu pelanggan dan
memberikan jasa dengan cepat atau tanggap, misalnya; kemampuan dokter,
bidan/perawat untuk tanggap menyelesaikan keluhan pasien, petugas memberikan
informasi yang jelas dan mudah dimengerti, tindakan cepat pada saat pasien
membutuhkan.
c. Assurance (jaminan) yaitu pengetahuan atau kesopanan petugas serta kemampuan
mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan kenyakinan, misalnya; pengetahuan
dan kemampuan medis menetapkan diagnosa, keterampilan petugas dalam
bekerja, pelayanan yang sopan dan ramah, jaminan keamanan, kepercayaan status
social, dll.
d. Empaty (empati) yaitu rasa peduli, memberikan perhatian pribadi kepada pasien,
misalnya; memberikan perhatian secara khusus kepada setiap pasien, kepedulian
terhadap keluhan pasien, pelayanan kepada semua pasien tanpa membedakan
status, dll.
e. Tangibles (Bukti langsung) yaitu penampilan fasilitas fisik, peralatan, personel
dan media komunikasi, misalnya; kebersihan, kerapihan dan kenyamanan
27
ruangan, penataan interior dan eksterior ruangan, kelengkapan, persiapan dan
kebersihan alat, penampilan, kebersihan penampilan petugas (Fandy, 2012:174175).
2.1.4. Kepuasan
2.1.4.1. Pengertian Kepuasan
Kepuasan pelanggan adalah suatu keadaan ketika kebutuhan, keinginan, dan
harapan pasien dapat dipenuhi melalui produk/ jasa yang dikonsumsi. Oleh karena
itu, kepuasan pasien adalah rasio kualitas yang dirasakan oleh pasien dibagi dengan
kebutuhan, keinginan dan harapan pasien (Supriyanto dan Ernawati, 2010 : 310).
Kepuasan pelanggan menurut model kebutuhan ialah suatu keadaan ketika
kebutuhan, keinginan, dan harapan pasien dapat dipenuhi melalui produk/ jasa yang
dikonsumsi. Oleh karena itu, kepuasan pasien adalah rasio kualitas yang dirasakan
oleh pasien dibagi dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan pasien.
Model kebutuhan adalah model yang menjelaskan fakta dominan pengaruh
perspektif pasien (massyarakat). Pada utilitas ada dua kemungkinan. Bila permintaan
dan harapan masyarakat bisa dipenuhi, kondisi demikian disebut satisfied demand.
Sebaliknya, bila unsatisfied demand. Contoh unsatisfied demand adalah mereka yang
berharap berobat ke puskesmas, tetapi karena adanya keadaan kendala ekonomi atau
jarak, akhirnya berobat tradisional. Satisfied demand adalah mereka yang
menginginkan berobat ke puskesmas dapat terpenuhi keinginannya (Supriyanto dan
Ernawati, 2010 : 310-311).
28
Perceived
Performance
Perceived
Disconfirmation
Satisfaction
Feeling
Satisfaction
Outcome
Comparison
Standard
Gambar 2.4 Teori Kepuasan Pelanggan
(Supriyanto dan Ernawati, 2010 : 311).
2.1.4.2.
Theory Andersen / Satisfaction
Menurut Andersen R (1968) dalam Behavior Model of Families use of Health
Services, perilaku orang sakit berobat ke pelayanan kesehatan secara bersama
dipengaruhi oleh faktor predisposisi (predisposing factors), faktor pemungkin
(enabling factors), dan faktor kebutuhan (need factors). Model pengguna pelayanan
kesehatan semula berfokus pada keluarga, karena pelayanan kesehatan individu
sebagian besar sebagai fungsi karakteristik social-demografi dan ekonomi dari sebuah
unit keluarga (Priyoto, 2014:246).
Faktor predisposisi (predisposing characteristic). Menggambarkan bahwa
setiap individu mempunyai kecendrungan yang berbeda-beda dalam menggunakan
pelayanan kesehatan. Faktor predisposisi adalah ciri-ciri yang telah ada pada individu
dan keluarga sebelum menderita sakit, yaitu pengetahuan, sikap dan kepercayaan
29
terhadap kesehatan. Faktor predisposisi berkaitan dengan karakteristik individu yang
mencakup :
a.
Ciri demografi seperti : usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan jumlah
keluarga.
b.
Struktur social seperti : pendidikan, pekerjaan, dan kesukuan (budaya).
c.
Sikap dan keyakina individu terhadap pelayanan kesehatan (Priyono, 2014:247248).
2.1.4.3. Model Kesenjangan (The Expectancy Disconfirmation Model)
Woodruff dan Gardial (2002) dalam Supriyanto dan Ernawati (2010: 311)
mendefinisikan kepuasan sebagai model kesenjangan antara hubungan (standar
kinerja yang seharusnya) dengan kinerja nyata yang diterima pelanggan. (Satisfaction
is the relationship between the product’s actual performance and a performance
standard). Customer satisfaction is a customer’s positive or negative feeling about
value that was received as a result of using a particular organization’s offering in
specific use situations. This feeling can be a reaction to an immediate use situation or
an overall reaction to a series of use situation experiences.
Comparison Standard
ialah yang digunakan untuk menilai ada tidaknya
kesenjangan antara apa yang dirasakan pasien dengan standar yang ditetapkan.
Standar dapat berasal dari:
a. Harapan pasien, bagaimana pasien mengharapkan produk/ jasa yang seharusnya
dia terima;
30
b. Pesaing, pasien bisa mengadopsi standar kinerja pesaing rumah sakit untuk
kategori produk/ jasa yang sama sebagai standar perbandingan;
c. Kategori produk/jasa lain;
d. Janji promosi dari rumah sakit;
e. Nilai atau norma industry kesehatan yang berlaku.
Hasil evaluasi atau perbandingan anata apa yang diterima konsumen dan harapan
(standar) menghasilkan suatu kesenjangan apa yang diharapakan dengan apa yang
diterima (proses persepsi). Kesimpulan dari kesenjangan yang terjadi ditentukan oleh
niali bataspenerima (zone of indifference). Di bawah batas penerimaan, di mana apa
yang diharapkan tidak terpenuhi disebut kesenjangan negatif. Artinya, pelayanan
dinilai jelek oleh konsumen. Kemudian, di mana harapan dipenuhi, bahkan lebih,
disebut daerah kesenjangan positif, yang berarti pengalaman baik sampai sangat baik
bagi konsumen.
Kesimpulan tersebut kemudian dilanjutkan dengan reaksi emosional.berupa
perasaan akan kepuasan, mulai reaksi negatif tidak puas, kecewa, marah, atau emosi
positif seperti gembira, senang, puas, dan lain-lain. Mereka yang menyatakan puas
diprediksi 60% masih ada kemungkinan meninggalkan rumah sakit (Supriyanto dan
Ernawati, 2010: 312).
31
2.1.4.4.
Dimensi Kepuasan
Secara umum dimensi kepuasan tersebut dapat dibedakan menjadi dua
macam.
1. Kepuasan yang mengacu hanya pada penerapan kode etik serta standar pelayanan
profesi. Ukuran yang dimaksud pada dasarnya mencakup penilaian terhadap
kepuasan pasien mengenai :
a. hubungan dokter- pasien,
b. kenyamanan pelayanan,
c. kebebasan melakukan pilihan,
d. pengetahuan dan kompetensi teknis,
e. efektivitas pelayanan
f. keamanan tindakan
2. Kepuasan yang mengacu pada penerapan semua persyaratan pelayanan kesehatan.
Ukuran yang dimaksud pada dasarnya mencakup penilaian terhadap kepuasan
pasien mengenai :
a. ketersediaan pelayanan kesehatan,
b. kewajaran pelayanan kesehatan,
c. kesinambungan pelayanan kesehatan,
d. penerimaan pelayanan kesehatan,
e. tercapaian pelayanan kesehatan,
f. keterjangkauan pelayanan kesehatan,
g. efesiensi pelayanan kesehatan,
32
h. mutu pelayanan kesehatan.
Jika dibandingkan kedua kelompok dimensi kepuasan ini, terlihat bahwa
dimensi kepuasan yang berdua bersifat ideal. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang semua persyaratan pelayanan kesehatannya memuaskan pasien, tidaklah
semudah yang diperkirakan (Sondakh, 2014 : 5).
Dari uraian dia tas perlu diketahui bahwa kepuasan memiliki subjek, yaitu
pelanggan, dan objek, yaitu produk. Produk itu dapat berupa barang atau jasa. Produk
juga dapat dipandang sebagai satu keseluruhan maupun dari segi karakteristikkarakteristik produknya. Karakteristik sering juga disebut sebagai satu keseluruhan
tetapi terdiri dari berbagai atribut. Misalnya, kepuasan pelanggan terdapat warnanya,
daya tahannya, keramahan pekerja pemberi jasa, kebersihan tempat pemberi
pelayanan, dll (Aritonang, 2005 : 3).
2.1.4.5. Metode Pengelolaan Kepuasan atau Keluhan
2.1.4.5.1.
Informasi dan Pengukuaran Kepuasan Pelanggan
Ada beberapa pertimbangan dalam melakukan penanganan keluhan atau
ketidakpuasan pasien, anatra lain harus mengidentifikasi: karakteristik jasa kesehatan,
perilaku pasien, pembutan keputusan, apa yang dinilai oleh pasien, dan kemampuan
yang dimiliki oleh pemberi jasa (Supriyanto & Ernawati, 2010 :319).
Informasi adanya keluhan pasien dapat diperoleh melalui bebebrpa cara, yaitu:
1. Complaint and Suggestion System (Sistem Pengaduan dan Saran)
a) Kartu Komentar Pasien
b) Kontak Saran
33
c) Mempekerjakan Staf Khusus
2. Sales Related Methods (Metode yang Berhubungan dengan Hasil)
a) Penilaian Pangsa Pasar (Model Markov)
Pangsa pasar adalah persentase dari pasar (orang yang butuh pelayanan)
memberikan informasi tentang posisi dan segmen pasar (Position Segemntation and
Targetting). Informasi ini penting dalam penyusunan strategi pelayanan dan
pemasaran.
b) Kunjungan Ulang (User, Use, Usage)
User adalah pelanggan, Use adalah jenis pelayanan yang dimanfaatkan oleh user,
sementara usage adalah frekuensi penggunaan dari pelanggan.
3. Ghost Shopping (Belanja Siluman)
Cara demikian sering digunakan pada taktik menghadapi pesaing dengan cara
menggunakan orang lain (ghost shopper) untuk mencoba menggunakan pelayanan
pesaing. Informasi ini selanjutnya digunakan untuk memperbaiki pelayanannya. Pada
pelayanan sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan orang lain untuk melakukan
sharing (orang yang mendapat tugas berpura-pura menjadi pasien di tempat
pelayanan), berbagai pengalaman, dan melakukan sumbang saran atau menilai
pelayanan yang telah diterimanya. Hasil taktik selanjutnya digunakna untuk
meningkatkan pelayanan.
4. Los Costomer Analisis (Analisis Kehilangan Pelanggan)
Metode ini sedikit unik,penyelenggaraan pelayanan berusaha menghubungkan
klien yang telah beralih ke penyelenggara pelayanan yang lain atau berhenti
34
menggunakna (trun over). Informasi penyebab terjadinya trun over nantinya
digunakan untuk manajemen dalam upaya meningkatkan kepuasan maupun loyalitas
pasien.
5. Customer Satisfaction Survey (Survai Kepuasan)
Penelitian menunjukan bahwa 5% pelanggan tidak puas akan mengeluh.
Kebanyakan yang tidak puas akan mengurangi kunjungan atau pindah rumah sakit.
Pada survei selain kepuasan sebaiknya ditanyakan pula kebutuhan dan harapan pasien
akan pelayanan rumah sakit. Survei kepuasan dapat dilakukan secara:
a. Periodik pada pasien saat mau keluar dari tempat pelayanan,
b. Insidentil survei di masyarakat.
Metode survei banyak dipakai dan dapat dilakukan melalui pos, telpon, maupun
wawancara pribadi (Supriyanto dan Ernawati, 2010 : 320-321).
2.1.5. Persepsi
2.1.5.1. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan proses internal yang dilalui individu dalam menyeleksi,
dan mengatur stimuli yang datang dari luar. Stimuli itu ditangkap oleh indera, dan
secara spontan pikiran dan perasaan kita akan memberikan makan atas stimuli
tersebut. Secara sederhana persepsi dapat dikatakan sebagai proses individu dalam
memahami kontak/ hubungan dengan dunia sekelilingnya. Rodolph F. Verderber
membuat definisi, “Persepsi adalah proses menafsirkan informasi inderawi”.
Informasi atau stimuli ditangkap oleh indera dengan cara mendengar, melihat,
meraba, mencium, dan merasa. Stimuli itu dikirim ke otak untuk dipelajari dan
35
diinterprestasikan. Persepsi manusia dapat dilkasifikasikan ke dalam dua kategori :
persepsi terhadap objek dan persepsi terhadap manusia. Manusia tersebut bereaksi
ketika sedang berkomunikasi dengan kita. Dia mempengaruhi kita, sehingga
seringkali kita salah persepsi terhadap orang atau kelompok orang (Aw Suranto,
2010:197).
Wiliam James dalam Widayatu (2009:110) mengatakan, persepsi adalah suatu
pengalama yang terbentuk berupa data-data yang didapat melalui indera, hasil
pengolahan otak dan ingatan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan
konsumen ketika melakukan pembelian suatu barang atau jasa adalah kebutuhan dan
keinginan yang dirasakan oleh konsumen tersebut pada saat melakukan pembelian
suatu barang atau jasa. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi barang atau jasa
tersebut serta pengalaman teman-teman yan telah mengkonsumsi barang atau jasa
tersebut dan periklanan (Priyono, 2014:245).
2.1.5.2. Proses Terjadinya Persepsi
Pertama terjadinya persepsi adalah karena adanya objek atau stimulus yang
merangsang untuk ditangkap oleh panca indera (objek tersebut menjadi perhatian
panca indera), kemudian stimulus atau objek perhatian tadi dibawa ke otak. Dari otak
terjadi adanya “Kesan” atau jawaban (response) adanya stimulus, berupa kesan atau
reponse dibalikkan ke indera kembali berupa “Tanggapan” atau persepsi atau hasil
kerja indera berupa pengalaman hasil pengolahan otak.
Objek atau
stimulasi
Sensoris
Desproses
Indra (input)
36
Indera di
otak
Berupa Persepsi
rangsangan
pengalaman/respon
Proses terjadinya persepsi ini pelu fenomena, dan yang terpenting fenomena
dari persepsi ini adalah perhatian atau attention. Pengertian perhatian itu sendiri
adalah suatu konsep yang diberikan pada proses persepsi yang menseleksi input-input
tertentu untuk diikutsertakan dalam suatu pengalaman yang kita sadari/kenal dalam
suatu waktu tertentu. Perhatian sendiri mempunyai ciri khusus yaitu terfokus dan
margin serta berubah-ubah (Widayatun, 2009:112).
2.1.6. Harapan
2.1.6.1.
Pengertian Harapan
Harapan adalah keinginan akan produk atau jasa tertentu yang bersifat
individual dengan memperhatikan bagimana cara memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Misalnya berobat ke rumah sakit “A”(keinginan), dengan pelayanan
dokter yang terampil dan cepat serta ramah (harapan). Faktor psikografi (selera, gaya
hidup, persepsi terhadap tempat pelayanan) ikut mennetukan harapan seseorang.
Harapan dibedakan menjadi :
1) Ideal Expectation (Harapan yang optimal dari suatu kinerja sebuah produk/ jasa).
2) Should Expectation (Harapan seharusnya dari kinerja sebuah produk/ jasa).
3) Will Expectation (Harapan yang diprediksikan dari kinerja sebuah produk/ jasa).
Ada 10 faktor determinan yang mempengaruhi harapan seseorang
1) “Enduring determinan intensifier”. Harapan yang sifatnya stabil dan berasal dari
luar diri individu.
2) “Personal need”. Harapan terksit dengan kebutuhan dio-psiko-sosial-budaya.
37
3) “Transitory service intensifier”. Harapan yang terkait kegawat daruratan.
4) “Perceived service alternatives”. Harapn individu yang membandingkan produk
sejenis dari pesaning.
5) “Self perceived service role”.Harapan di mana diperlukan keterlibatan. Hal ini
sering dijumpai pada layanan jasa kesehatan.
6) “Situational factors”. Harapan diluar pengendali kendali penyedia jasa.
7) “Expicit service promise”. Harapan karena ada janji yang pernah disampaikan
oleh rumah sakit, puskesmas melalui program promosi.
8) “Implicit service promise”. Harapan yang tidak tersirat dari penyampaian
produk/jasa
9) “Word of mouth”. Harapan yang timbul akibat perekomendasian orang lain.
10) “Past experience”. Harapan sebagai hasil pengalaman sebelumnya (Supriyanto
dan Ernawati, 2010: 7 ).
38
2.2.
Kerangka Teori
Umur
- Jenis kelamin
- Tingkat pendidikan
- Sosial ekonomi
- Pekerjaan
- Budaya
- Lingkungan fisik
- Kepribadian dan
pengalaman hidup pasien
Input, proses dan Output
HARAPAN
Persepsi Mutu
Pelayanan
yang Diterima
Kepuasan Pasien
KIA
Dimensi Mutu
1. Keandalan
2. Ketanggapan
3. Jaminan
4. Empati
5. Bukti
Langsung
Gambar 2.5 Kerangka Teori
Sumber: Modifikasi Sondakh (2014), Supriyanto dan Ernawati (2010)
39
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Konsep
Berdasarkan kerangka teori, maka dibuat kerangka konsep sesuai dengan tujuan
penelitian sebagai berikut;
Variabel Bebas
Persepsi Dimensi Mutu Pelayanan
Persepsi Keandalan
Variabel Terikat
Persepsi Ketanggapan
Kepuasan Pasien KIA
Persepsi Jaminan
Persepsi Empati
Persepsi Bukti
Langsung
3.2. Variabel Penelitian
Gambar 3.1
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2010 : 4). Variabel bebas dari
penelitian ini adalah persepsi dimensi mutu pelayanan yang meliputi persepsi
keandalan, persepsi ketanggapan, persepsi jaminan, persepsi empati, persepsi bukti
langsung.
40
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2010 : 4). Variabel terikat pada
penelitian ini adalah kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
Variabel Perancu yaitu kareakteristik pasien umur, pekerjaan tingkat pendidikan,
sosial ekonomi, budaya.
3.3. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara atas pertanyaan peneliti yang telah
dirumuskan didalam perencanaan penelitian (Notoatmojo, 2005 : 72). Hipotesis
penelitian ini adalah :
3.3.1. Hipotesisi Mayor
Ada hubungan antar persepsi mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
3.3.2. Hipotesis Minor
Adapun hipotesis minor dalam penelitian ini adalah :
1) Ada hubungan antar persepsi keandalan mutu pelayanan dengan tingkat
kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
2) Ada hubungan antar persepsi ketanggapan mutu pelayanan dengan tingkat
kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
3) Ada hubungan antar persepsi jaminan mutu pelayanan dengan tingkat
kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
4) Ada hubungan antar persepsi empati mutu pelayanan dengan tingkat kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
41
5) Ada hubungan antar persepsi bukti langsung mutu pelayanan dengan tingkat
kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
3.4. Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
Tabel 3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel
No
Variabel
(1)
(2)
1.
Persepsi
Keandalan
2.
Persepsi
Ketanggapan
Definisi
Alat dan
Cara Ukur
(3)
Kemampuan untuk
melaksanakan jasa
yang
dijanjikan
dengan tepat dan
terpercaya,
Misalya : pelayanan
pemeriksaan,
pengobatan,
dan
perawatan
yang
cepat dan tepat,
jadwal
pelayanan
dijalankan
secara
tepat,
prosedur
pelayanan yang tidak
berbelit-belit.
(4)
Wawancara
/ Kuesioner
Kemampuan untuk
membantu
pelanggan misalnya;
kemampuan dokter,
bidan/perawat untuk
tanggap
menyelesaikan
keluhan
pasien,
petugas memberikan
informasi yang jelas
dan
mudah
dimengerti, tindakan
cepat
pada saat
pasien
membutuhkan.
Wawancara
/ Kuesioner
Skor 5 :
Sangat
Setuju, skor
4 : Setuju,
skor 3 :
Biasa,
skor 2 :
Kurang
Setuju, skor
1 : Tidak
Setuju
(Skala
Likert )
Skor 5 :
Sangat
Setuju, skor
4 : Setuju,
skor 3 :
Biasa,
skor 2 :
Kurang
Setuju,
skor 1
Tidak
Setuju
42
:
Kategori
Skala
(5)
(6)
a. Kurang : Ordinal
skor 5-11
b. Sedang :
skor 1218
c. Baik
:
skor 1925
a. Kurang : Ordinal
skor 6-13
b. Sedang :
skor 1422
c. Baik
:
skor 2330
(Skala
Likert )
3.
4.
5.
Persepsi
Jaminan
Persepsi
Empati
Persepsi
Bukti
Langsung
Kesopanan petugas
serta
kemampuan
mereka
untuk
menimbulkan
kepercayaan
dan
kenyakinan,
misalnya; diagnosa,
keterampilan petugas
dalam
bekerja,
pelayanan
yang
sopan dan ramah,
jaminan keamanan,
kepercayaan status
social
Wawancara
/ Kuesioner
Rasa
peduli,
memberikan
perhatian
pribadi
kepada
pasien,
misalnya;
memberikan
perhatian
secara
khusus kepada setiap
pasien, kepedulian
terhadap
keluhan
pasien,
pelayanan
kepada semua pasien
tanpa membedakan
status
Wawancara
/ Kuesioner
Penampilan fasilitas
fisik,
peralatan,
personel dan media
komunikasi,
misalnya;
kebersihan,
kerapihan
dan
kenyamanan
ruangan,
penataan
Wawancara
/ Kuesioner
43
Skor 5 :
Sangat
Setuju, skor
4 : Setuju,
skor 3 :
Biasa,
skor 2 :
Kurang
Setuju, skor
1 : Tidak
Setuju
(Skala
Likert )
Skor 5 :
Sangat
Setuju, skor
4 : Setuju,
skor 3 :
Biasa,
skor 2 :
Kurang
Setuju, skor
1 : Tidak
Setuju
(Skala
Likert )
Skor 5 :
Sangat
Setuju, skor
4 : Setuju,
skor 3 :
Biasa,
a. Kurang : Ordinal
skor 7-15
b. Sedang :
skor 1625
c. Baik
:
skor 2635
a. Kurang : Ordinal
skor 7-15
b. Sedang :
skor 1625
c. Baik
:
skor 2635
a. Kurang : Ordinal
skor 1022
b. Sedang :
skor 2336
c. Baik
:
skor 3750
6.
Kepuasan
Pasien KIA
interior dan eksterior
ruangan,
kelengkapan,
persiapan
dan
kebersihan
alat,
penampilan,
kebersihan
penampilan petugas
Tingkat perasaan
seseorang
(pelanggan) setelah
membandingkan
antara kinerja atau
hasil yang dirasakan
(pelayanan yang
diterima dan
dirasakan) dengan
yang diharapkannya,
di poli KIA dalam
memberikan
pelayanan
skor 2 :
Kurang
Setuju, skor
1 : Tidak
Setuju
(Skala
Likert )
Wawancara
/ Kuesioner
a. Tidak
Ordinal
Puas : 1025
Skor
3: b. Puas
:
Puas
skor 26Skor 2 :
50
Cukup Puas
Skor 1 :
Tidak Puas
3.5. Jenis dan Rencana Penelitian
Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan survey observasional. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan
hubungan antara variabel independen yaitu persepsi tentang mutu pelayanna yang
meliputi dimensi mutu dijelaskan terhadap variabel dependen yaitu kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Rancangan penelitian ini
menggunakan pendekatan cross sectional.
3.6. Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/ subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
44
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2010 : 117). Populasi
penelitian ini adalah pasien KIA aktif tahun 2014 sejumlah 4.767 pasien.
3.6.2. Sampel Penelitian
Metode pengambilan sempel dalam penelitian ini
menggunakan
Nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2010 : 68). Prosedur
pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling adalah
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2010 : 68).
3.6.2.1.
Kriteria Inklusi Untuk Penentuan Sampel
Kriteria inklusi adalah syarat-syarat subyek masuk ke dalam penelitian
(Dahlan, 2010: 26).
1.
Pasien telah berkunjung ke poli KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang
minimal 3 kunjungan.
2.
Bersedia menjadi responden.
3.6.2.2.
Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah kriteria subyek tidak disertakan ke dalam
penelitian (bagi subyek yang sudah memenuhi kriteria inklusi) (Dahlan, 2010: 26).
Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah pasien yang tinggal di luar wilayah
kerja Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
3.6.3. Jumlah Sampel
Banyaknya sampel minimal yang akan digunakan dalam penelitian ini
dihitung dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sopiyudin Dahlan
45
(2005 : 15). Untuk jenis penelitian analitik yang menguji hubungan antar-varibel,
maka perhitungan jumlah sampel menggunakan rumus berikut : Pengambilan
sampel secara proporsional dihitung dengan mengunakan uraian sebagai berikut :
Rumus :
(
(
)
)
(
)
Keterangan :
n
: Jumlah sampel yang dibutuhkan
N
: Jumlah populasi 4767
Z
: Derajat Kepercayaan 95% = 1,96
P
: Proporsi Kunjungan pasien = 0,5
D
: Presisi absolute yang digunakan yaitu sebesar 10% = 0,1
Dengan menggunakan rumus tersebut, jumlah sampel dalam penelitian ini
dihitung sebagai berikut :
Rumus :
n =
n =
n =
1,962 x 0,5 (0,5) x 4767
(0,12)(4.767x1) + 1,962 x 0,5 (1-0,5)
3.8416 x 0,5 x0,5 x 4767
0,01 x 4.767 + 3.8416 x 0,25
4.578,2268
48,6204
n = 94,16267
n = 95
46
Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.
Sampel diambil dengan cara purposive sampling dimana subjek penelitian
diambil secara kebetulan bertemu dan sesuai dengan criteria yang telah ditentukan
penelitian (Notoatmodjo, 2010 : 30).
3.7. Sumber Data
Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini tidak hanya mengambil dari satu
sumber, namun dari berbagai sumber yang relevan, meliputi data dari sumber
referensi dan data yang diambil secara langsung. Untuk lebih jelasnya, berbagai
sumber data yang digunakan untuk keperluan penelitian dibedakan menjadi 2
data:
3.7.1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi dan
wawancara secara langsung oleh peneliti terhadap responden di Puskesmas
Ngesrep Kota Semarang.
3.7.2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah dalam bentuk dokumen yang
diperoleh dari puskesmas. Data yang diperoleh dari Puskesmas Ngesrep Kota
Semarang berupa jumlah kunjungan KIA dan data geografis wilayah kerja
Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
47
3.8. Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data
3.8.1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat- alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data. Instrumen penelitian ini dapat berupa kuesioner, formulir
observasi, formulir- formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan
sabagainya (Notoatmodjo, 2010 : 87). Dalam penelitian ini, instrumen yang
digunakan adalah kuesioner. Pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan untuk
penlitian in bersifat tertutup dengan jawaban yang sudah disediakan.
3.8.1.1. Kuesioner
Kuesioner dalam penelitian ini termasuk dalam jenis kuesioner
wawancara yang digunakan dalam mengumpulkan data melalui wawancara.
Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik dimana
responden dan interview (wawancara) tinggal memberikan jawaban (Sugiyono,
2009 : 142).
3.8.2. Teknik Pengambilan Data
Pengambilan data- data yang diperlukan dan digunakan dalam penelitian
ini dibantu dengan beberapa instrumen seperti yang telah disebutkan sebelumnya
yaitu meliputi :
3.8.2.1. Wawancara
Teknik pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara terpimpin
(structured interview) menggunakan kuesioner (Notoatmodjo, 2010 : 141).
Pelaksanaan pengambilan data menggunakan kuesioner dilakukan dengan
langkah- langkah sebagai berikut :
48
1. Menyusun kuesioner dengan berpedoman pada indikator definisi operasional
persepsi mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien KIA.
2. Melakukan pengujian instrumen kuesioner dengan uji coba pada calon
responden
3. Melakukan uji validitas dengan reliabilitas dari hasil percobaan kuesioner,
menggunakan program komputer.
4. Memperbanyak instrument kuesioner sesuai dengan jumlah sampel yang telah
ditentukan.
5. Melakukan wawancara ke masing- masing responden
6. Pelaksanaan wawancara secara terpimpin yaitu sesuai dengan yang telah
tercantum dalam kuesioner, tidak berkembang kepada pertanyaan lain.
7. Wawancara dilakukan pada pasien KIA atau yang mengasuh dan merawat
balita.
3.9. Prosedur Penelitian
Dalam melakukan penelitian mengenai persepsi mutu pelayanan kesehatan
terhadap kepuasan pasien KIA di puskesmas Ngesrep Kota Semarang, peneliti
menggunakan prosedur penelitian sebagai pendahuluan dalam melaksanakna
tahapan dan proses penelitian meliputi :
3.9.1. Tahapan Pra Penelitian
3.9.1.1. Memilih Masalah Yang Akan Diteliti
Permasalahan yang akan diteliti adalah mengenai persepsi mutu
pelayanan terhadap kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang
dimana untuk angka kunjungan pasien KIA menurun 3 tahun terakhir.
49
3.9.1.2. Merumuskan dan Melakukan Pembatasan Masalah
Masalah yang tealah dipilih yaitu kepuasan pasien KIA sebagai variabel
terikat, kemudian dikaitkan dengan persepsi dimensi mutu meliputi variabel:
persepsi keandalan, persepsi ketanggapan, persepsi jaminan, persepsi empati,
persepsi bukti langsung. Untuk mengetahui apakah ada hubungan diantara kedua
hal tersebut. Dilihat dari masing- masing variabel yang dapat dihubungkan.
3.9.1.3. Merumuskan Hipotesis Penleitian
Hipotesis yang digunakna dalam penelitian ini adalah ada pengaruh antara
kepuasan pasien KIA dengan persepsi dimensi mutu pelayanan Puskesmas
Ngesrep Kota Semarang.
3.9.1.4. Menentukan Populasi dan Sampel
Populasi adalah seluruh pasien KIA aktif tahun 2014 di Puskesmas
Ngesrep Kota Semarang. Sampel penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke
Puskesmas Ngesrep Kota Semarang. Jumlah sempel yang digunakan sebanyak
100 responden.
3.9.1.5. Menentukan Alat dan Teknik Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner yang berisikan berbagai pertanyaan yang terkait dengan variabel yang
akan diteliti. Pengumpulan data yang dibutuhkan dalam menyusun penelitian
menggunakan sumber data primer yaitu sumber data diperoleh dari penyembaran
kuesioner dan wawancara secara langsung oleh peneliti dengan responden yaitu
pasien KIA.
50
3.9.2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
3.9.2.1. Melakukan Wawancara
Wawancara yang digunkan dalam penelitian ini termasuk dalam jenis
wawancara terpimpin dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner
wawancara yang disusun agar memperoleh data sesuai dengan yang diperlukan
(Sugiyono, 2009 : 138). Wawancara dilakukan dengan menanyakan persepsi
dimensi mutu pelayanan ke pada masing- masing responden. Wawancara
dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep
Kota Semarang.
3.9.3. Tahapan Paska Penelitian
3.9.3.1. Melakukan Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis data dilakukan sesuai dengan teknik pengolahan
dan analisis data yang sesuai dan telah ditentukan sebelum penelitian. Pengolahan
dan analisis data penelitian dilakukan dengan bantuan olah data komputer.
3.9.3.2. Menguji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan setelah seluruh data yang ada selesai
dianalisis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui benar atau salahnya
hipotesis awal penelitian yang telah dibuat oleh peneliti, dibandingkan dengan
hasil penelitian. Hipotesisi yang dibuat peneliti tidak harus selalu sma dengan
hasil penelitian yang diperoleh (Sugiyono, 2009 : 159).
3.9.3.3. Membuat Kesimipulan Hasil Penelitian
Hipotesis yang telah diuji kebenarannya kemudian digunakan sebagai
dasar pembuatan kesimpulan akhir penelitian. Kesimpulan hasil penelitian dibuat
51
berdasarkan fakta dari hasil analisis data penelitian. Tidak semua kesmipulan hasil
penelitian sama dengan hipotesisi penelitian.
3.10.
Teknik Pengelolaan dan Analisis Data
Pengolahan data hasil penelitian ini menggunakan teknik statistik, yaitu
teknik pengolahan data dengan menggunakna analisis statistik. Pengolahan data
seperti ini cocok untuk pengolahan data berjenis data kuantitatif (Sugiyono, 2009 :
243).
3.10.1. Teknik Pengolahan Data
Menurut Notoatmodjo (2010 : 176- 177), pengolahan data terbagi menjadi
beberapa langkah yang harus dilakukan secara berurutan untuk memperoleh hasil
yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Langkah- langkah sebagai berikut:
3.10.1.1. Editing
Proses editing adalah kegiatan memerikasa data yang dihasilkan dari
proses penelitian. Termasuk dalam editing adalah memeriksa validitas data yang
telah diperoleh, dalam hal ini adalah jawaban kuesioner. Data yang telah melalui
proses editing telah siap danlayak untuk diteruskan menuju proses olah data
selanjutnya.
3.10.1.2. Coding
Coding dilakukan dengan cara member kode angka pada masing- masing
jawaban dari responden. Coding dilakukan untuk mengklasifikasikan data agar
dapat dikelompokan sesuai dengan kategorinya masing- masing. Langkah ini
bertujuan
untuk
memudahkan
dalam
melakukan
prosedur
selanjutnya
menggunakan program olah data komputer. Coding yang dipakai untuk hasil
52
penelitian ini adalah SS (Sangat Setuju skor 5), S (Setuju skor 4), B (Biasa skor 3)
KS (Kurangt Setuju skor 2), dan TS (Tidak Setuju skor 1) untuk persepsi dimensi
mutu pelayanan. Sedangkan Untuk kepuasan pasien menggunakan SP (Sangat
Puas skor 3), P (Cukup Puas skor 2 ), dan TB (Tidak Puas skor 1).
3.10.1.3. Entry
Entry adalah kegiatan memasukkan data- data yang diperoleh dari hasil
penelitian ke dalam program komputer tertentu yang digunakan untuk mengolah
data.
3.10.1.4. Tabulating
Tabulating adalah tahapan olah data terakhir sebelum masuk dalam proses
analisia data. Tabulating merupakan suatu bentuk penyajian data melalui table
yang bertujuan agar data lebih mudah untuk dianalisis. Data yang telah dimasukan
ke dalam table kemudian dianalisis dengan teknik yang sesuai.
3.10.2. Teknik Analisis Data
Data yang telah melalui proses pengolahan kemudian dianalisis dengan
teknik analisis kuantitatif. Analisis data terbagi menjadi :
3.10.2.1. Analisis Univariat
Analisis univariat yaitu analisis yang digunakan untuk menggambarkan
atau mendeskripsikan dari masing- masing variabel, baik variabel bebas dan
vaiabel terikat dan karakteristik responden. Analisis univariat menghasilkan
distribusikan data dan juga persentase data dari setiap variabel yang dianalisis
(Notoatmodjo S, 2010 : 182).
53
Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Dalam penelitian
ini analisis univariat dilakukan pada tiap variabel dari hasil penelitian dengan
mengdeskripsikan setiap variabel dengan cara membuat tabel distribusi frekuensi,
diantaranya variabel persepsi pasien tentang kualitas pelayanan berupa keandalan,
ketanggapan, jaminan, empati dan bukti langsung.
3.10.2.2. Analisis Bivariat
Dalam analisis bivariat dilakukan analisa tabulasi silang pada masingmasing variabel bebas dan variabel terikat untuk mencari hubungan yang
bermakna. Proses analisis ini dapat menggunakan uji chi square untuk
mengetahui korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Sabri dan
Hastono (2006) uji chi square adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan
antara frekuensi observasi dan frekuensi harapan yang didasarkan atas hipotesis
tertentu. Uji statistic dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis, yaitu untuk
melihat hubungan antar avariabel independen dengan dependen
Signifikansi uji chi square menggunakan derajat kepercayaan 95%
(α=5%). Jika Pvalue ≤ 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) diterima atau hipotesis
null (Ho) ditolak yang menunjukan adanya hubungan anatar varibel independen
dengan variabel dependen. Sebaliknya, jika Pvalue > 0,05 maka hipotesis
alternatif (Ha) ditolak atau hipotesis nall (Ho) diterima yang menunjukan tidak
adanya hubungan antara variabel antara variabel independen dengan variabel
dependen.
54
3.10.3. Uji Validitas dan Reliabilitas
Menurut Sulistyo (2010), validitas adalah ketetapan atau kecermatan
sauatu instrument dalam pengukuran. Sedangkan menurut Sugiyono (2010),
instrument yang valid adalah alat ukur yang digunakan dapat mengukur apa yang
seharusnya diukur. Seperti meteran dapat mengukur panjang dengan teliti, karena
meteran merupakan alat untuk mengukur panjang. Dan instrument yang reliabel
adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang
sama akan menghasilkan data yang sama.
Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel dalam
pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian akan valid dan reliabel.
Sehingga, instrument yang valid dan reabel merupakan syarat mutlak untuk
mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Begitu pula instrument
dalam penelitian telah diuji coba dan dilakukan uji validitas dan reliabilitas pada
30 orang. Sebagaimana menurut Cahyati (2010), agar diperoleh distribusi nilai
hasil pengukuran mendekati kurva normal maka sebaliknya jumlah responden
untuk uji validitas dan reliabilitas yaitu 30 orang. Hasil validitas dan reliabilitas
dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pertanyaan-pertanyaan yang terdapat
pada kuesioner telah valid dan reliabel dengan nilai corrected item total
correlation dan crombach alpha > 0,468 yaitu 0,968
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1. GAMBARAN UMUM PENELITIAN
Puskesmas Ngesrep merupakan puskesmas yang terletak di Kelurahan
Ngesrep, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, dengan batas wilayah :
Utara
: Kelurahan Jatingaleh
Timur
: Jalan Tol
Selatan : Kelurahan Srondol Wetan
Barat
: Sungai Kaligarang
Puskesmas Ngesrep dibangun pada tahun 1985, dengan luas wilayah 6,23
Km2 yang terdiri dari 3 Kelurahan yaitu Ngesrep, Kelurahan Sumurboto,
Kelurahan Tinjomoyo dengan jarak tempuh terjauh dari desa ke Puskesmas 5 Km.
Jumlah penduduk yang masuk binaan Puskesmas Ngesrep adalah 33.993 jiwa
yang terdiri dari jumlah penduduk pria sebesar 16.885 dan jumlah penduduk
wanita sebesar 17.108. Puskesmas Ngesrep merupakan Unit Pelaksana Teknis
Dinas Kesehatan Kota Semarang yang telah mendapat sertifikasi ISO 9001 : 2008
sejak tahun 2011, dimana dalam ISO tersebut pada klausul empat berisi tentang
sistem manajemen mutu, dan dalam klausul tersebut harus ada beberapa dokumen
yang wajib terpenuhi, salah satunya adalah sasaran mutu pada masing-masing
bagian unit pelayanan. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
Ngesrep pada tanggal 28 Juli 2015 sampai dengan tanngal 3 Agustus. Pelaksanaan
penelitian dilakukan dari rumah kerumah dan menunggu pasien Poli KIA di
Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
56
4.2. HASIL PENELITIAN
4.2.1.
Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah pasien poli KIA terdiri dari ibu
hamil, imunisasi, dan peserta KB di wilayah kerja Puskesmas Ngesrep pada tahun
2015 sebanyak 100 responden dengan karakteristik sebagai berikut :
4.2.1.1.
Distribusi Responden Menurut Pendidikan
Hasil wawancara dengan responden penelitian didapatkan gambaran
umum mengenai pendidikan responden, dapat dilihat dalam Tabel 4.1 di bawah
ini :
Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Pendidikan
Pendidikan
Jumlah
Prosentase (%)
Tidak Sekolah
36
36
SMP
17
1
SMA
30
30
Diploma
7
7
S1
10
10
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden dengan
pendidikan tidak sekolah sebanyak 36 orang, SMA sebanyak 30 orang, SMP
sebanyak 17 orang, S1 sebanyak 10 orang dan Diploma sebanyak 7 orang.
57
4.2.1.2.
Distribusi Responden Menurut Pekerjaan
Hasil wawancara dengan responden penelitian didapatkan gambaran
umum mengenai pekerjaan responden, dapat dilihat dalam Tabel 4.2 di bawah ini:
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan
Jumlah
Prosentase (%)
Tidak Bekerja
77
77
Bekerja
23
23
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang tidak bekerja
sebanyak 77 orang dan bekerja sebanyak 23 orang.
4.2.1.3.
Distribusi Responden Menurut Umur
Hasil wawancara dengan responden penelitian didapatkan gambaran
umum mengenai umur responden, dapat dilihat dalam Tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3 Distribusi Responden Menurut Umur
Umur
Jumlah
Prosentase (%)
6 bulan- 4 tahun
36
36
20-30
43
43
31-45
21
21
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa responden dengan umur 2030 sebanyak 43 orang, umur 6 bulan sampai dengan 4 tahun sebanyak 36 orang,
dan umur 31-40 sebanyak 21 orang.
58
4.2.1.4.
Disatribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Hasil wawancara dengan responden penelitian didapatkan gambaran
umum mengenai umur responden, dapat dilihat dalam Tabel 4.4 di bawah ini :
Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
Jumlah
Prosentase (%)
Laki-laki
15
15
Perempuan
85
85
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 4.4
dapat diketahui bahwa responden dengan jenis
kelamin perempuan sebanyak 85 orang dan jenis kelamin laki-laki sebanyak 15
orang.
4.2.2.
Analisis Univariat Variabel Penelitian
4.2.2.1. Distribusi Persepsi Keandalan
Distribusi hasil penelitian mengenai persepsi di Puskesmas Ngesrep Kota
Semarang, dapat dilihat dalam Tabel 4.5 dibawah ini :
Tabel 4.5 Distribusi Persepsi Keandalan
Keandalan
Jumlah
Prosentase (%)
Baik
35
35
Sedang
52
52
Kurang
13
13
Jumlah
100
100
59
Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwa sebanyak 52% responden
menyatakan persepsi keandalan sedang, 35% responden menyatakan persepsi
keandalan baik dan 13% responden menyatakan persepsi keandalan kurang
terhadap kepuasan pasien di poli KIA Puskesmas Ngesrep.
4.2.2.2. Distribusi Persepsi Ketanggapan
Distribusi hasil penelitian mengenai persepsi di Puskesmas Ngesrep Kota
Semarang, dapat dilihat dalam Tabel 4.6 dibawah ini :
Tabel 4.6 Distribusi Persepsi Ketanggapan
Ketanggapan
Jumlah
Prosentase (%)
Baik
22
22
Sedang
59
59
Kurang
19
19
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa sebanyak 59% responden
menyatakan persepsi ketanggapan sedang, 22% responden menyatakan persepsi
ketanggapan baik dan 19% responden menyatakan persepsi ketanggapan kurang
terhadap kepuasan pasien di poli KIA Puskesmas Ngesrep.
4.2.2.3. Distribusi Persepsi Jaminan
Distribusi hasil penelitian mengenai persepsi di Puskesmas Ngesrep Kota
Semarang, dapat dilihat dalam Tabel 4.7 dibawah ini :
60
Tabel 4.7 Distribusi Persepsi Jaminan
Jaminan
Jumlah
Prosentase (%)
Baik
30
30
Sedang
70
70
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebanyak sebanyak 70%
responden menyatakan persepsi jaminan sedang dan 30% responden menyatakan
persepsi jaminan baik terhadap kepuasan pasien di poli KIA Puskesmas Ngesrep.
4.2.2.4. Distribusi Persepsi Empati
Distribusi hasil penelitian mengenai persepsi di Puskesmas Ngesrep Kota
Semarang, dapat dilihat dalam Tabel 4.8 dibawah ini :
Tabel 4.8 Distribusi Persepsi Empati
Empati
Jumlah
Prosentase (%)
Baik
21
21
Sedang
62
62
Kurang
17
17
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa sebanyak 62% responden
menyatakan persepsi empati sedang, 21% responden menyatakan persepsi empati
baik dan 17% responden menyatakan persepsi empati kurang terhadap kepuasan
pasien di poli KIA Puskesmas Ngesrep.
61
4.2.2.5. Distribusi Persepsi Bukti Langsung
Distribusi hasil penelitian mengenai persepsi di Puskesmas Ngesrep Kota
Semarang, dapat dilihat dalam Tabel 4.9 dibawah ini :
Tabel 4.9 Distribusi Persepsi Bukti Nyata
Bukti Langsung
Jumlah
Prosentase (%)
Baik
30
30
Sedang
46
46
Kurang
24
24
Jumlah
100
100
Berdasarkan tabel 4.9 dapat diketahui bahwa sebanyak 46% responden
menyatakan persepsi bukti nyata sedang, 30% responden menyatakan persepsi
bukti nyata baik dan 24% responden menyatakan persepsi bukti langsung kurang
terhadap kepuasan pasien di poli KIA Puskesmas Ngesrep
62
4.2.3.
Hasil Analisis Bivariat
4.2.3.1.
Mengetahui Hubungan Persepsi Keandalan Mutu Pelayanan Dengan
Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep.
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Keandalan Mutu Pelayanan
dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep
Persepsi
Keandalan
Kepuasan Pasien
Puas
Tidak Puas
P value
Total
N
%
n
%
N
%
Baik
20
20.3
15
14.7
35
35
Sedang
30
30.2
22
21.8
52
52
Kurang
8
7.5
5
5.5
13
13
100
100,0
Total
0,961
Berdasarkan tabel 4.10 hasil uji chi square didapatkan informasi bahwa
responden dengan persepsi keandalan baik yang menyatakan puas sebanyak 20
orang (20.3%) dan responden yang menyatakan tidak puas sebanyak 15 orang
(14.7%). Persepsi keandalan sedang yang menyatakan puas sebanyak 30 orang
(30.2%) dan responden yang menyatakan tidak puas sebanyak 22 orang (21.8%).
Sedangkan persepsi keandalan kurang yang menyatakan puas sebanyak 8 orang
(7.5%) dan yang menyatakan tidak puas sebnyak 5 (5.5%).
Hasil uji chi square diperoleh p value sebesar 0.961 (>05), maka Ho
diterima, artinya tidak ada hubungan antara persepsi keandalan dengan tingkat
kepuasan pasien poli KIA Puskesmas Ngesrep.
63
4.2.3.2.
Mengetahui Hubungan Persepsi Ketanggapan Mutu Pelayanan
Dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Ketanggapan Mutu
Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas
Ngesrep
Persepsi
Ketanggapan
Kepuasan Pasien
Puas
Tidak
Puas
P value
Total
N
%
n
%
N
%
Baik
15
12.8
7
9.2
22
22
Sedang
30
34.2
29
24.8
59
59
Kurang
13
11
6
8
19
19
100
100,0
Total
0,221
Berdasarkan tabel 4.11 hasil uji chi square didapatkan informasi bahwa
responden dengan persepsi ketanggapan baik yang menyatakan puas sebanyak 15
orang (12.8%) dan yang tidak puas sebanyak 7 orang (9.2%). Persepsi
ketanggapan sedang yang menyatakan puas sebanyak 30 orang (34.2%) dan tidak
puas sebanyak 29 orang (24.8%). sedangkan persepsi ketanggapan kurang yang
menyatakan puas sebanyak 13 orang (11%) dan yang tidak puas sebanyak 6 orang
(8%)
Hasil uji chi square diperoleh p value sebesar 0.221 (>05), maka Ho
diterima, artinya tidak ada hubungan antara persepsi ketanggapan dengan tingkat
kepuasan pasien poli KIA Puskesmas Ngesrep.
64
4.2.3.3.
Mengetahui Hubungan Persepsi Jaminan Mutu Pelayanan Dengan
Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep
Tabel 4.12 Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Jaminan Mutu Pelayanan
dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep
Persepsi
Jaminan
Kepuasan Pasien
Puas
Tidak Puas
P value
Total
N
%
n
%
N
%
Baik
16
17.4
14
12.6
30
30
Sedang
42
40.6
28
29.4
70
70
Kurang
0
0
0
0
0
0
100
100,0
0,536
Total
Berdasarkan tabel 4.12 hasil uji chi square didapatkan informasi bahwa
responden dengan persepsi jaminan baik yang menyatakan puas sebanyak 16
orang (17.4%) dan yang tidak puas sebanyak 14 orang (12.6%). Persepsi jaminan
sedang yang menyatakan puas sebanyak 42 orang (40,6) dan yang tidak puas
sebanyak 28 orang (29.4). Sedangkan pada persepsi jaminan kurang tidak ada
responden yang menyatakan puas atau tidak puas.
Hasil uji chi square diperoleh p value sebesar 0.536 (>05), maka Ho
diterima, artinya tidak ada hubungan antara persepsi jaminan dengan tingkat
kepuasan pasien poli KIA Puskesmas Ngesrep.
65
4.2.3.4.
Mengetahui Hubungan Persepsi Empati Mutu Pelayanan Dengan
Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep
Tabel 4.13 Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Empati Mutu Pelayanan
dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep
Persepsi
Empati
Kepuasan Pasien
Tidak Puas
Puas
P value
Total
N
%
n
%
N
%
Baik
8
12.2
13
8.8
21
21
Sedang
34
36
28
26
62
62
Kurang
16
9.9
1
7.1
17
17
100
100,0
Total
0,002
Berdasarkan tabel 4.13 hasil uji chi square didapatkan informasi bahwa
responden dengan persepsi empati baik yang menyatakan puas sebanyak 8 orang
(12.2%) dan yang tidak puas sebanyak 13 orang (8.8%). Persepsi empati sedang
yang menyatakan puas sebanyak 34 orang (36%) dan tidak puas sebanyak 28
orang (26%). sedangkan persepsi empati kurang yang menyatakan puas sebanyak
16 orang (9.9%) dan yang tidak puas sebanyak 1 orang (7.1%).
Hasil uji chi square diperoleh p value sebesar 002 (>05), maka Ho ditolak,
artinya ada hubungan antara persepsi empati dengan tingkat kepuasan pasien poli
KIA Puskesmas Ngesrep.
66
4.2.3.5.
Mengetahui Hubungan Antar Persepsi Bukti Langsung Mutu
Pelayanan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas
Ngesrep
Tabel 4.14 Tabulasi Silang Hubungan Antara Persepsi Bukti Langsung Pelayanan
dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep
Persepsi
Bukti
Langsung
Kepuasan Pasien
Puas
Tidak Puas
p valur
Total
N
%
n
%
N
%
Baik
18
17.4
12
12.6
30
30
Sedang
18
26.7
28
19.3
46
46
Kurang
22
13.9
2
10.1
24
24
100
100,0
Total
0,000
Berdasarkan tabel 4.14 hasil uji chi square didapatkan informasi bahwa
responden dengan persepsi bukti langsung baik yang menyatakan puas sebanyak
18 orang (17.4%) dan yang tidak puas sebanyak 12 orang (12.6%). Persepsi bukti
langsung sedang yang menyatakan puas sebanyak 18 orang (26.7%) dan tidak
puas sebanyak 28orang (19.3%). sedangkan persepsi bukti langsung kurang yang
menyatakan puas sebanyak 22 orang (13.9%) dan yang tidak puas sebanyak 2
orang (10.1%).
Hasil uji chi square diperoleh p value sebesar 000 (>05), maka Ho ditolak,
artinya ada hubungan antara persepsi bukti langsung dengan tingkat kepuasan
pasien poli KIA Puskesmas Ngesrep.
67
4.2.4.
Rekapitulasi Hasil Analisis Bivariat
Rekapitulasi hasil penelitian “ Hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan
dengan Tingkat Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang”
dilihat pada Tabel 4.15
Tabel 4.15 Rekapitulasi Hasil Analisis Bivariat Menggunakan Uji Chi Square
No
Variabel Bebas
p value
Persepsi Keandalan
0.961
Persepsi Ketanggapan
0.221
Persepsi Jaminan
0.536
4.
Persepsi Empati
0,002
Ada Hubungan
5.
Persepsi Bukti Langsung
0,000
Ada Hubungan
1.
2.
3.
68
Keterangan
Tidak Ada
Hubungan
Tidak Ada
Hubungan
Tidak Ada
Hubungan
BAB V
PEMBAHASAN
5.1. PEMBAHASAN
5.1.1. Hubungan antara Persepsi Keandalan dengan Tingkat Kepuasan
Pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang
Variabel persepsi keandalan merupakan kemampuan puskesmas untuk
menghasilkan pelayanan sesuai dengan apa yang dijanjikan. Hasil dari uji chi
square diperoleh p value sebesar 0.961 >0.05, maka Ho diterima artinya tidak ada
hubungan antara persepsi keandalan dengan tingkat kepuasan pasien poli KIA
Puskesmas Ngesrep. Hasil penelitian ini diketahui bahwa dari 58 responden yang
menilai persepsi keandalan menyatakan puas dan 42 responden menyatakan
tidak puas.
Beberapa hal yang dijadikan indikator pertanyaan tentang variabel
keandalan terdiri atas prosedur pelayanan yang tidak berbelit-belit, pelayanan
dilakukan dengan tepat dan cepat, dan pemberian penjelasan terhadap tindakan
yang diberikan. Pasien menilai baik terhadap mutu pelayanan kesehatan yang
diberikan
Puskesmas
Ngesrep.
Pelayanan
dilakukan
oleh
bidan
yang
berkompeten, prosedur pelayanan tidak berbelit-belit, hanya 5 menit pasien sudah
dapat mendapatkan nomer antrian, memberi pelayanan dengan cepat, tanggap dan
sesuai dengan prosedur. Menurut penyataan dari salah satu responden yang
mendapatkan pelayanan secara cepat dan tepat atas keluhan yang dirasa selama
kehamilan dan bidan pun memberikan penjelasan mengenai kebutuhan gizi bumil
69
Selain itu bidan di Puskesmas Ngesrep melakukan pemeriksaan dengan
teliti. Sehingga hal ini akan berdampak dengan kepuasan yang dirasakan pasien
setelah melakukan pengobatan di Puskesmas Ngesrep. Hal ini sejalan dengan
pendapat Sussman et.al pada Wijono (1999) dalam Safrudin (2012), yang
menyatakan bahwa pasien akan merasa puas mendapatkan pelayanan bila mereka
melihat dari berbagai segi yaitu: dokter yang terlatih, waktu tunggu singkat,
perhatian pribadi terhadap pasien, privacy dalam diskusi, staf yang menyenangkan
dan ruang tunggu yang nyaman.
5.1.2. Hubungan antara Persepsi Ketanggapan dengan Tingkat Kepuasan
Pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
Hasil uji chi square didapatkan informasi bahwa responden dengan
persepsi ketanggapan baik yang menyatakan puas sebanyak 15 orang (12.8%) dan
yang tidak puas sebanyak 7 orang (9.2%). Persepsi ketanggapan sedang yang
menyatakan puas sebanyak 30 orang (34.2%) dan tidak puas sebanyak 29 orang
(24.8%). sedangkan persepsi ketanggapan kurang yang menyatakan puas
sebanyak 13 orang (11%) dan yang tidak puas sebanyak 6 orang (8%). Hasil uji
chi square diperoleh p value sebesar 0.221 (>0.05), dengan derajat kemaknaan α
(5%). Hasil penelitian ini didapatkan tidak adanya hubungan yang bermakna
antara persepsi jaminan mutu yang diberika oleh puskesmas kepada pasien.
Variabel ketanggapan dalam penelitian ini berfokus pada pelayanan yang
diberikan oleh puskesmas dalam mengerti kebutuhan pasien dan sikap bidan
dalam menanggapi keluhan serta masalah yang dihadapi oleh pasien. Diantaranya
adalah tidak lama menunggu, tanggap melayani pasien dan bersedia mendengar
70
keluh kesah pasien. Dari data responden yang persepsi ketanggapan baik yang
menyatakan puas sebanyak 15 orang (12.8%) dan persepsi ketanggapan sedang
sebanyak 30 (34.2%) respsonden menyatakan puas.
Dalam penelitian Niken P (2008) menyatakan bahwa kepuasan pasien
merupakan ujung dalam era persiangan saat ini. Pelanggan yang puas akan
membuat meerka setia untuk tetap menggunakan jasa yang diberikan. Pelanggan
yang loyal akan membuat institusi pemebri jasa mampu bertahan.
Hal ini menunjukan bahwa dengan kompetensi teknis yang baik yakni
terkait dengan keterampilan, kemapuan, atau kinerja pemberi layanan yang
meliputi petugas mampu menjawab pertanyaan dari pasien, tanggap melayani
pasien dan memberikan penjelasan atas keluhan pasien, maka pasien akan merasa
semakin puas. Demikian pula sebaliknya bahwa dengan kompetensi teknis yang
kurang maka pasien merasa semakin tidak puas.
Hasil penelitain ini sejalan dengan Akib (2011), menyatakan bahwa ada
hubungan antara kompetensi teknis dengan kepuasan pasien. Serta jika tidak
dipenuhinya dimensi kompetensi mengakibatkan berbagai hal, mulai dari
penyimpangan kecil terhadap standar , samapi kepada kesalahan fatal yang dapat
menurunkan mutu layanan kesehatan dan membahayakan jiwa pasien Pohan
(2007).
5.1.3. Hubungan antara Persepsi Jaminan dengan Tingkat Kepuasan Pasien
KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
Variabel
jaminan
adalah
kepercayaan
pasien
terhadap
jaminan
kesembuhan dan keamanan sehingga pelayanan yang diberikan termasuk
71
pengetahuan petugas kesehatan dalam memberikan tindakan pelayanan. Hasil
penelitian ini diketahui bahwa responden dengan persepsi jaminan baik yang
menyatakan puas sebanyak 16 orang (17.4%) dan yang tidak puas sebanyak 14
orang (12.6%). Persepsi jaminan sedang yang menyatakan puas sebanyak 42
orang (40,6) dan yang tidak puas sebanyak 28 orang (29.4). Sedangkan pada
persepsi jaminan kurang tidak ada responden yang menyatakan puas atau tidak
puas.
Adapun indikator yang dijadikan pertanyaan tentang kualitas pelayanan
variabel Jaminan terdiri dari 7 pernyataan yang berkaitan dengan variabel jaminan
yaitu skill bidan, pelayanan yang sopan dan ramah,adanya jaminan keamanan dan
kepercayaan terhadap pelayanan, dan petugas kurang menjaga kenyamanan
pasien. Berdasarkan hasil perhitungan uji chi square yang diperoleh nilai p value
sebesar 0.536 (>0.05), dengan derajat kemaknaan α (5%), maka hipotesis null
(Ho) diterima artinya tidak ada hubungan antara persepsi jaminan dengan tingkat
kepuasan pasien poli KIA Puskesmas Ngesrep.
Hasil penelitian ini dimungkinkan karena pasien menilai baik terhadap
mutu pelayanan jaminan kesehatan yang diberikan Puskesmas Ngesrep, terlihat
dari pelayanan bidan yang memberikan pelayanan dengan sopan, berhati-hati
dalam melakukan pemeriksaan, pasien dilayani dengan baik, serta pelayanan
dilakukan oleh bidan bukan mahasiswa praktik. Sehingga pasien merasa aman dan
terjamin atas pelayanan di poli KIA Puskesmas Ngesrep. Sehingga hal ini akan
berdampak dengan kepuasan yang dirasakan pasien setelah melakukan
pengobatan di Puskesmas Ngesrep.
72
Hasil penelitian ini sejalan dengan Fury M (2013), menyatakan adanya
hubungan anatra tingkat kualitas pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dengan
tingkat kepuasan pasien di Puskesmas Sukoharjo, dimana hasil dari penelitian
Fury menunjukan bahwa sebanyak 57,3% menilai tingkat kulitas pelayanan sudah
baik dan 60,8% pasien puas dengan kulitas pelayanan KIA di Puskesmas
Sukoharjo.
Hasil penelitain ini sejalan dengan Wati (2012) yang menyatakan bahwa
ada hubungan antara kompetensi teknis dengan kepuasan pasien. Hasil penelitian
ini sejalan dengan penelitian Amna (2012) menyatakan bahwa tidak ada hubungan
faktor assurance dengan mutu pelayanan kesehatan pada poli KIA RSUD Kota
Sabang tahun 2012.
5.1.4. Hubungan antara Persepsi Empati dengan Tingkat Kepuasan Pasien
KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
Hasil penelitian ini didapatkan informasi bahwa responden dengan
persepsi empati baik yang menyatakan puas sebanyak 8 orang (12.2%) dan yang
tidak puas sebanyak 13 orang (8.8%). Persepsi empati sedang yang menyatakan
puas sebanyak 34 orang (36%) dan tidak puas sebanyak 28 orang (26%).
sedangkan persepsi empati kurang yang menyatakan puas sebanyak 16 orang
(9.9%) dan yang tidak puas sebanyak 1 orang (7.1%).
Hasil uji chi square diperoleh p value sebesar 0.002 (>0.05), maka Ho
ditolak, artinya ada hubungan antara persepsi empati dengan tingkat kepuasan
pasien poli KIA Puskesmas Ngesrep. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian Trimurthy (2008) dimana persepsi pasien tentang kualitas pelayanan
73
khususnya empati pelayanan berhubungan dengan minat pemanfaatan ulang
pelayanan rawat jalan puskesmas pandanaran Kota Semarang. Dimana menurut
Suryani (2008), dalam proses persepsi secara sadar atau tidak sadar, konsumen
akan mengait- ngaitkan dengan semua informasi yang dimiliki agar mampu
memberikan makan ayang tepat.informasi tersebut baik berupa pengalaman dan
kondisi psikologi konsumen seperti kebutuhan, harapan dan kepentingan.
Sehingga
dalam
pelayanan
Puskesmas
Ngesrep
perlu
dilakukan
peningkatan kualitas pelayanan, khususnya pada seluruh aspek empati agar pasien
puas dengan pelayanan dan minat kunjungan psien terus meningkat. Peningkatan
yang dilakukan adalah meningkatkan keramahan petugas registrasi, bidan yang
memberikan salam (sapaan) sebelum melakukan pemeriksaan, pelayanan bidang
dalam melayani psien dengan penuh perhatian serta meningkatkan keramahan.
Hal ini masih adanya persepsi pasien tentang empati yang tidak baik sebesar
sedangkan untuk 17 responden yang menilai persepsi ketanggapan pada kategori
kurang sebanyak 16 (9.9%) responden menyatakan puas dan 1 (7.1%) responden
menyatakan tidak puas.
Menurut Parasuraman et al (1988) dalam Muninjaya (2011), jaminan
merupakan upaya perhatian individual yang diberikan pemberi pelayanan kepada
pelanggan dengan tulus seperti kemudahan untuk menghubungi pemberi
pelayanan, kemampuan petugas untuk berkomunikasi dengan pelanggan dan
usaha
pemberi
pelayanan
untuk
memahami
pelanggannya.
74
keinginan
dan
kebutuhan
Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap produk akan mempengaruhi
perilaku konsumen selanjutnya. Jika konsumen puas, ia akan menunjukan
kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli kembali produksi tersebut. Dimana
empati merupakan satu dari 5 dimensi kualitas jasa yang digunkan pelanggan
dalam mengevaluasi kualitas jasa (Parasuraman et al, 1988 dalam Lupiodi, 2008
dan Muninjaya 2011) dalam Hamidiyah (2013).
5.1.5. Hubungan
antara Persepsi
Bukti Langsung dengan
Tingkat
Kepuasan Pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang
Hasil penelitian ini didapatkan informasi bahwa responden dengan
persepsi bukti langsung baik yang menyatakan puas sebanyak 18 orang (17.4%)
dan yang tidak puas sebanyak 12 orang (12.6%). Persepsi bukti langsung sedang
yang menyatakan puas sebanyak 18 orang (26.7%) dan tidak puas sebanyak
28orang (19.3%). sedangkan persepsi bukti langsung kurang yang menyatakan
puas sebanyak 22 orang (13.9%) dan yang tidak puas sebanyak 2 orang (10.1%)
Hasil uji chi square diperoleh p value sebesar 0.000 <0.05, dengan derajat
kemaknaan α (5%), maka hipotesis alternatif (Ha) diterima atau hipotesis null
(Ho) ditolak yang menunjukan adanya hubungan antara persepsi bukti langsung
dengan tingkat kepuasan pasien poli KIA Puskesmas Ngesrep.
Hasil penelitian isi sesuai dengan hsil penelitian Trimurthy (2008) dimana
persepsi pasien tentang kualitas pelayanan khusus bukti langsung pelayanan
berhubungan dengan pemanfatan ulang pelayanan rawat jalan Puskesmas
Pandanaran Kota Semarang. Serta hal ini juga sesuai sebagaimana menurut
Hamidiyah (2013) dimana terdapat hubungan anatara persepsi pasien tentang
75
bukti langsung pelayanan dengan minat kunjungan ulang diklinik umum Rumah
Sakit Bhineka Bakri Husada Kota Tangerang Selatan.
Hal ini masih adanya persepsi pasien tentang persepsi bukti langsung
sedangkan untuk 24 responden yang menilai persepsi bukti langsung kurang
sebanyak 22 (13.9%) responden menyatakan puas dan 2 (10.1%) responden
menyatakan tidak puas. Sehingga dalam pelayanan poli KIA Puskesmas Ngesrep
perlu terus dilakukan peningkatan kualitas pelayanan, khususnya pada seluruh
aspek bukti langsung agar pasien merasa puas. Peningkatan bukti langsung
pelayanan pili KIA ini dapt dilakukan dengan terus meningkatkan kenyamanan
dan kebersihan ruang tunggu dapat dilakukan mendesain ulang ruang tunggu,
karena ruang tunggu yang ada terlihat kurang nyaman karena ruang tunggu
langsung berhadpan dengan jalan masuk dan kerapihan ruang.
Sejalan dengan penelitian Niken P (2008) menyatakan bahwa rata-rata
kepuasan responden bisa dirasakan dengan adanya jangkauan pelayanan
kesehatan yang sudah memadai ditinjau dari ketersediaanya tempat parkir,
tersedianya tempat sampah dan kebersihan kamar mandi pasien. Sebagaimana
menurut Parasuraman et al (1988) dalam Muninjaya (2011), kualitas pelayanan
kesehatan juga dapat dirasakan secara langsung oleh para penggunanya dengan
menyediakan fsilitas fisik dan perlengkapan yang memadai. Hal tersebut,
meliputi: penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruang front office,
tersedianya tempat parker, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan,
penampilan petugas, kelengkapan peralatan pelayanan dan komunikasi.
76
5.2. HAMBATAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN
5.2.1. Hambatan Penelitian
Hambatan yang dihadapi peneliti dalam proses penelitian meliputi :
5.2.1.1. Wawancara yang dilakukan di puskesmas mengalami kendala dikarenakan
responden menjawab pertanyaan dengan terburu-buru.
5.2.2.1. Hasil penelitian ini kurang menggambarkan kegiatan KIA di Puskesmas
Ngesrep karena peneliti banyak menggambil responden dari program
imunisasi dan hanya sebagian untuk program ANC dan KB.
5.2.2. Kelemahan Penelitian
Penelitian ini hanya terbatas pada variabel-variabel yang berhubungan
dengan tingkat kepuasan pasien poli KIA yaitu persepsi keandalan, persepsi
ketanggapan, persepsi jaminan, persepsi empati, dan persepsi buti langsung. Pada
penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas kedua kalinya terhadap
pertanyaan yang telah di subsitusikan.
77
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian hubungan antara persepsi mutu pelayanan
dengan tingkat kepuasan pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Tidak ada hubungan antara persepsi keandalan dengan tingkat kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
2.
Tidak ada hubungan antara persepsi ketanggapan dengan tingkat kepuasan
pasien KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
3.
Tidak ada hubungan antara persepsi jaminan dengan tingkat kepuasan pasien
KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
4.
Ada hubungan antara persepsi empati dengan tingkat kepuasan pasien KIA
Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
5.
Ada hubungan antara persepsi bukti langsung dengan tingkat kepuasan pasien
KIA Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
6.2. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai
berikut :
6.2.1.
Bagi Instansi Terkait
1. Pada empati perlu lebih mengedepankan keramahan petugas terutama
memberikan pelayanan kebidanan, bersikap sabar dalam menghadapi atau
78
menanggapi keluhan pasien dan memberikan senyum kepada psien ketika
melakuakn pemeriksaan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara mengikuti
petugas dalam pelatihan costumer servis dan penguasaan komunikasi yang baik
dan prima.
2. Pada bukti langsung perlu menyediakan ruang tunggu yang nyaman diman tidak
adanya pasien yang mondar- mandir didepan pasien dimana tidak menggangu
ketika menunggu. Penempatan petugas khusus ruangan
yang bertugas
membersihkan serta mengawasi kebersihan ruang tunggu dan ruang pemeriksaan.
6.2.2.
Bagi Peneliti Lain
Peneliti yang ingin meneliti tentang mutu pelayanan di Puskesmas
Ngesrep, hendaknya dapat melakukan penelitian mengenai kinerja petugas
kesehatan. Sehingga akan terlihat lebih mendalam tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pemanfaatan jasa di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
Melakukan penelitian dengan Teori Dabholkar (dimensi fisik, dimensi reliabilitas,
dimensi interaksi personal, dimensi pemecahan masalah dan dimensi kebijakan)
terhadap mutu pelayanan terhadap tingkat kepuasan pasien KIA Puskesmas
Ngesrep.
79
DAFTAR PUSTAKA
Akib, A. T., 2011, Hubungan Dimensi Mutu Pelayanan Kesehatan dengan
Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Tenriawaru Kabupaten Bone. Skripsi, Universitas Hasanudin Makassar.
Al Assaf, A.E, 2009, Mutu Pelayanan Kesehatan : Perspektif Internasional,
Jakarta :EGC
Amna, Zul, 2012, Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Mutu Pelayanan
Kesehatan Pada Poli KIA RSUD Kota Sabang, Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan, Volume 8, No. 2 Agustus 2012
Aritonang R, Lerbin R, 2005, Kepuasan Pelanggan, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama
Aw Suranto, 2010, Komunikasi Sosial Budaya, Yogyakarta : Graha Ilmu
Bastian, Indara, 2008, Akutansi Kesehatan, Yogyakarta : Penerbit Erlangga
Dahlan, M.Sopiyudin, 2005, Besar Sampel dalam Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan, Jakarta: Salemba medika.
-----------------------------, 2010, Membaca dan Menelaah Jurnal Uji Klinis,
Jakarta: Salemba medika
Departemen Kesehatan RI, 2007, Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta :
Departemen Kesehatan
Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2013, Profil Kesehatan Kota Semarang, diakses
pada 21 Desember 2014
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013, Profil Kesehatan Jawa Tengah
2012, diakses pada 24 Desember 2014,(www.dinkesjatengprov.go.id/
.../profil2012/BAB_IVI_2012_fix.pdf)
--------------------------------------------------, 2014, Buku Saku Kesehatan Triwulan 3
Tahun 2014, Semarang: Dinkes Provinsi Jateng.
Fury Maharani, Arlina, 2013, Hubungan Tingkat Kualitas Pelayanna Kesehatan
Ibu Dan Anak Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Puskesmas
Sukoharjo. Skripsi, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
80
Hamidiyah, Azizatul, 2013, Hubungan Persepsi Pasien Tentang Kualitas
Pelayanan Dengan Minat Kunjungan Ulang di Klinik Umum Rumah
Sakit Bhineka Bakti Husada Kota Tangerang Selatan Tahun 2013.
Skripsi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kementrian Kesehatan RI, 2014, Profil Kesehatan Indonesia, Jakarta :
Departemen Kesehatan
Maslina, Vina. H, 2011, Hubungan Persepsi Pasien tentang Kualitas Pelayanan
dengan Minat Kunjungan Ulang Pasien Pemanfaatan di RS Zahirah Jakarta,
Skripsi, FKMUI Depok
Mubarak, Iqbal Mubarak, 2012, Ilmu Kesehatan Masyarakat : Konsep dan
Aplikasi dalam Kebidanan , Jakarta : Salemba Medika
Muninjaya, A. A. Gde, 2011, Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan,Jakarta :
EGC
Niken Prastiwi, Ellya, Dian Ayubi, 2008, Hubungan Kepuasan Pasien Bayar
Dengan Minat Kunjungan Ulang di Puskesmas Wisma Jaya Kota
Bekasi Tahun 2007, Makara, Kesehatan, Vol 12, No 1, Juni 2008, hlm.
43-45.S
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta: Jakarta
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat, Jakarta : Menteri Kesehatan
Pohan, I. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan Dasar-Dasar Pengertian Dan
Penerapan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG; 2007
Priyono, 2014, Teori Sikap dan Perilaku dalam Kesehatan, Yogyakarta: Nuha
Media
Puji Rahayu, Yayu, 2013, Gambaran Tingkat Kepuasan Ibu Hamil Tentang Mutu
Pelayanan ANC di Puskesmas Jambu Burung Kabupaten Banjar, ISSN,
Volume I, No 11, Juli 2013, hlm. 3.
RTP, Puskesmas Ngesrep, 2014, Rencana Kegiatan Puskesmas 2014, Kota
Semarang : Jawa Tengah
81
Safrudin, Ngisom dkk, 2012, Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan
Kepuasan Pasien Rawat Jalan UPT Puskesmas Gandrungmangu I
Kabupaten Cilacap, Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8,
No 2, Juni 2012, hal 2
Sondakh, Jenny, 2014, Mutu Pelayanan Kesehatan dan Kebidanan , Jakarta :
Salemba Medika
Sugiyono, 2010, Statistika untuk Penelitian, Bandung:Alfabeta.
Supriyanto. S, Ernawati, 2010, Pemasaran Industri Jasa Kesehatan, Yogyakarta :
Andi Yogyakarta
Suryani, Tatik, 2008. Perilaku Konsumen, Implikasi pada Strategi Pemasaran,
Jakarta : Graha Ilmu
Tjiptono, Fandy, 2012, Service Management Mewujudkan Layanan Prima,
Yogyakarta : Andi Yogyakarta
Trimurthy, Iga, 2008, Analisis Hubungan Persepsi Pasien tentang Mutu
Pelayanan dan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Rawat Jalan
Puskesmas Pandanaran Kota Semarang. Skripsi, Universitas Diponegoro
Semarang
Wati, Hardinna Sosila, 2012 Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan dengan
Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daya Makassar
tahun 2012. Skripsi, Universitas Hasanudin Makassar.
Widayatun Rusmini, Tri, 2009, Ilmu Perilaku, Jakarta : Sagung Seto
82
LAMPIRAN
83
Lampiran 1.Surat Tugas Dosen Pembimbing
84
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian dari Fakultas ke Kesbangpol
85
Lampiran 3. Surat Ijin Penelitian dr Dinas Ksehatan ke Puskesmas Ngesrep
86
Lampiran 4. Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik
87
88
Lampiran 5.Surat dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan (Ethical Clearance)
89
Lampiran 6. Surat Keterangan telah melakukan Penelitian
90
Lampiran 7. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Saya, Lina Ratnawati, Mahasiswa S1 Peminatan Administrasi Kebijakan
Kesehatan, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Semarang, Semarang akan melakukan penelitian
yang berjudul “Hubungan Persepsi Mutu Pelayanan dengan Tingkat Kepuasan
Pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang”. Penelitian ini dilakukan
secara mandiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
persepsi mutu pelayanan dengan tingkan kepuasan pasien KIA di Puskesmas
Ngesrep Kota Semarang. Saya mengajak Bapak/Ibu/Saudara untuk ikut dalam
penelitian ini. Penelitian ini membutuhkan 100 subjek penelitian, dengan jangka
waktu keikutsertaan masing masing subjek sekitar setengah sampai satu jam.
A. Kesukarelaaan untuk ikut penelitian
Keikutsertaan Bapak/Ibu/Saudara dalam penelitian ini adalah bersifat
sukarela, dan dapat menolak untuk ikut dalam penelitian ini atau dapat
berhenti sewaktu-waktu tanpa denda sesuatu apapun.
B. Prosedur penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara (berkomunikasi dua arah) antara
saya sebagai peneliti dengan Bapak/Ibu/Saudara sebagai subjek penelitian/
informan. Saya akan mencatat hasil wawancara ini untuk kebutuhan penelitian
setelah mendapatkan persetujuan dari Bapak/Ibu/Saudara. Penelitian ini tidak
ada tindakan dan hanya semata-mata wawancara dan kuesioner untuk
mendapatkan informasi seputar persepsi mutu pelayanan dan tingkat kepuasan
pasien KIA.
C. Kewajiban Subjek Penelitian
Bapak/Ibu/Saudara diminta memberikan jawaban ataupun penjelasan yang
sebenarnya terkait dengan pertanyaan yang diajukan untuk mencapai tujuan
penelitian ini.
D. Risiko dan efek samping dan penangananya
Tidak ada resiko dan efek samping dalam penelitian ini, karena tidak ada
perlakuan kepada Bapak/Ibu/Saudara dan hanya wawancara (komunikasi dua
arah) saja.
91
E. Manfaat
Adapun manfaat yang bisa diperoleh dari penelitian ini adalah untuk
memberikan masukan dalam menyusun program kesehatan sehingga dapat
mengurangi angka kesakitan dan untuk memberikan informasi kepada
masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui hubungan antara persepsi
mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien KIA di Puskesmas
Ngesrep Kota Semarang.
F. Kerahasiaan
Informasi yang didapatkan dari Bapak/Ibu/Saudara terkait dengan penelitian
ini akan dijaga kerahasiaanya dan hanya digunakan untuk kepentingan ilmiah
(ilmu pengetahuan).
G. Kompensasi / ganti rugi
Dalam penelitian ini tersedia dana untuk kompensasi atau ganti rugi untuk
Bapak/Ibu/Saudara, yang diwujudkan dalam bentuk sapu tangan kecil.
H. Pembiayaan
Penelitian ini dibiayai sendiri oleh saya sebagai peneliti.
I. Informasi tambahan
Penelitian ini dibimbing oleh dr. Fitri Indrawati, M.PH
Bapak/Ibu/Saudara diberikan kesempatan untuk menanyakan semua hal yang
belum jelas sehubungan dengan penelitian ini. Bila sewaktu-waktu ada efek
samping atau membutuhkan penjelasan lebih lanjut, Bapak/Ibu/Saudara dapat
menghubungi Lina Ratnawati no Hp 085641845619 di Kost Wisma Panji Sukma
2, Gang Pisang, Sekaran, Gunungpati, Semarang.
Bapak/Ibu/Saudara juga dapat menanyakan tentang penelitian ini kepada Komite
Etik Penelitian Kesehatan (KEPK) Universitas Negeri Semarang, dengan nomor
telefon (021) 8508107 atau email [email protected]
Semarang, 22 Juni 2015
Hormat saya,
Lina Ratnawati
NIM. 6411411115
92
Lampiran 8. Persetujuan Keikutsertaan dalam Penelitian
PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
Semua penjelasan tersebut telah dijelaskan kepada saya dan semua pertanyaan
saya telah dijawab oleh peneliti. Saya mengerti bahwa bila memerlukan
penjelasan saya dapat menanyakan kepada Lina Ratnawati.
Dengan menandatangani formulir ini, saya setuju untuk ikut serta dalam penelitian
ini.
Tandatangan subjek
Tanggal
(Nama jelas :...........................................................)
Tandatangan saksi
(Nama jelas :...........................................................)
93
Lampiran 9. Data Responden Pasien KIA Puskesmas Ngesrep
DATA RESPONDEN PENELITIAN POLI KIA
PUSKESMAS NGESREP
No
Nama
Umur
(Tahun)
Jenis Kelamin
Pendidikan
1.
Ibu Enno
28
Perempuan
SMA
2.
Ibu Mariyana
33
Perempuan
SLTA
3.
Ibu Novia
20
Perempuan
SMP
4.
Ibu Erly
31
Perempuan
S1
5.
Ibu Sari Rejeki N
33
Perempuan
SMP
6.
Ibu Yuliana
30
Perempuan
SMP
7.
Ibu Sri Mulyani
27
Perempuan
SMK
8.
Ibu Sulimah
37
Perempuan
SMU
9.
Ibu Dinar
35
Perempuan
SMP
10.
Ibu Priharni
31
Perempuan
SMK
11.
Anita Sari
2
Perempuan
Tidak Sekolah
12.
Ibu Nunung Eka
22
Perempuan
SMA
13.
Ibu Dinar Nur M
29
Perempuan
SMA
14.
Ibu Sumaryati
28
Perempuan
SMA
15.
Lulu Hapsari
1
Perempuan
Tidak Sekolah
16.
Ibu Yati
20
Perempuan
SMA
17.
Ibu Sari
31
Perempuan
SMA
18.
Ibu Asiyah
33
Perempuan
SMA
19.
Ibu Windy
30
Perempuan
SMA
20.
Ibu Vida
27
Perempuan
SMA
21.
Ibu Dwi
37
Perempuan
SMA
22.
Ibu Sari
45
Perempuan
SMA
23.
Ibu Mimi
31
Perempuan
SMA
24.
Ibu Eka Mulya
23
Perempuan
SMA
25.
Ibu Desti Islami
22
Perempuan
SMA
94
26.
Ibu Sartika
29
Perempuan
SMA
27.
Ibu Niken Parastika
28
Perempuan
Diploma
28.
Yesi Maharani
1
Perempuan
Tidak Sekolah
29.
Aifa Iyasa
2
Perempuan
Tidak Sekolah
30.
Ibu Iin
23
Perempuan
SMU
31.
Ibu Sarpi
31
Perempuan
SMU
32.
Ibu Lia
33
Perempuan
SMU
33.
Ibu Siwi
30
Perempuan
SMU
34.
Ibu Malinda
27
Perempuan
SMU
35.
Ibu Icha Isaura
37
Perempuan
SMP
36.
Ibu Dinda
45
Perempuan
S1
37.
Dodi Suryana
1
Laki-laki
Tidak Sekolah
38.
Ibu Sundari
23
Perempuan
SMP
39.
Widji Sulistyo
29
Perempuan
S1
40.
Aminah
2
Perempuan
Tidak Sekolah
41.
Midrik
28
Perempuan
SMP
42.
Nisfia Setyorini
2
Perempuan
Tidak Sekolah
43.
Afida Susanti
25
Perempuan
SMP
44.
Tati Wijayati
27
Perempuan
S1
45.
Mohammad Andi
2
Laki-laki
Tidak Sekolah
Yusuf
46.
Yoga Saputra
2
Laki-laki
Tidak Sekolah
47.
Tri Kunaryati
26
Perempuan
SMP
48.
Sri Indrowati
28
Perempuan
S1
49.
Retno Wijayanti
26
Perempuan
SMP
50.
Abdul Aziz
1
Laki-laki
Tidak Sekolah
51.
Sidhi Fajar Aji
1
Laki-laki
Tidak Sekolah
52.
Umi Badriyah
33
Perempuan
SLTA
53.
Ivonne Caroline
29
Perempuan
SMP
54.
Ismawati
35
Perempuan
S1
95
55.
Uswatun Tofiyah
1
Perempuan
Tidak Sekolah
56.
Endang Nurjanah
30
Perempuan
SLTA
57.
Sri Saenur Hayati
2
Perempuan
Tidak Sekolah
58.
Devi Andryani
29
Perempuan
SMP
59.
Suharti
26
Perempuan
SLTA
60.
Dwi Astuti
32
Perempuan
S1
61.
Sugi
3
Laki-laki
Tidak Sekolah
62.
Arif Sigit Setyawan
2
Laki-laki
Tidak Sekolah
63.
Rupahati
33
Perempuan
SLTA
64.
Trisna Setiyati
33
Perempuan
S1
65.
Tutuk Slamet Rianto
36
Perempuan
S1
66.
Nasrun
3
Perempuan
Tidak Sekolah
67.
Mukti Anah
3
Perempuan
Tidak Sekolah
68.
Eni Daryani
25
Perempuan
Diploma
69.
Timala Saktiningsih
23
Perempuan
SMP
70.
Tri Aji Sutodanu
3
Laki-laki
Tidak Sekolah
71.
Siti Nur Alimah
2
Perempuan
Tidak Sekolah
72.
Tutuk
2
Laki-laki
Tidak Sekolah
73.
Nurul Makmuriyah
2
Perempuan
Tidak Sekolah
74.
Nur Khasanah
27
Perempuan
SLTA
75.
Pahinah
3
Perempuan
Tidak Sekolah
76.
Siti Mustikah
3
Perempuan
Tidak Sekolah
77.
Wahyu Hidayati
28
Perempuan
Diploma
78.
Wulandari Subiyanto
3
Perempuan
Tidak Sekolah
79.
Dyah Wulandari
29
Perempuan
SMP
80.
Siti Kunapsiyah
3
Perempuan
Tidak Sekolah
81.
Siti Asmanah
1
Perempuan
Tidak Sekolah
82.
Sutrisno
1
Perempuan
Tidak Sekolah
83.
Ella Fitria
27
Perempuan
Diploma
Nirmalayanti
96
84.
Nur Kholid
2
Laki-laki
Tidak Sekolah
85.
Yuliono
2
Laki-laki
Tidak Sekolah
86.
Tajin
3
Laki-laki
Tidak Sekolah
87.
Arya Setyo
3
Laki-laki
Tidak Sekolah
88.
Azizah
3
Perempuan
Tidak Sekolah
89.
Windi Rohmindari
28
Perempuan
Diploma
90.
Den Zito Willin
2
Laki-laki
Tidak Sekolah
91.
Aji Puspa Tari
28
Perempuan
Diploma
92.
Iwan Budi
3
Laki-laki
Tidak Sekolah
93.
Indah Apriliani
30
Perempuan
SMP
94.
Yusi Fa'izun
30
Perempuan
S1
95.
Siti Munandiroh
28
Perempuan
SMP
96.
Alfiyah
1
Perempuan
Tidak Sekolah
97.
Siti Zumaroh
26
Perempuan
Diploma
98.
Dwi Rahmawati
1
Perempuan
Tidak Sekolah
24
Perempuan
SMP
25
Perempuan
SLTA
Khasanah
99.
Ibu Suciati
100. Muhrita
97
Lampiran 10. Data Rekapitulasi Pertanyaan Responden
DATA REKAPITULASI PERSEPSI KEANDALAN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
P1
3
4
4
4
4
4
3
3
2
3
2
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
3
3
P2
3
2
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
3
3
P3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
P4
3
2
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
98
P5
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
Skor
15
16
19
19
19
19
15
16
17
15
14
17
15
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
11
11
11
11
11
11
14
13
Kategori
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
3
2
2
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
2
2
2
2
2
3
4
3
4
4
3
4
4
3
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
4
4
2
3
4
3
4
4
3
4
4
3
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
4
4
4
3
3
2
3
3
2
3
4
3
2
3
3
3
4
4
4
3
3
2
3
3
2
3
4
3
2
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
3
4
2
2
2
3
3
4
4
3
2
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
4
4
3
2
2
2
2
2
4
3
2
3
3
3
4
4
3
2
2
2
4
3
3
3
3
2
4
3
4
2
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
3
4
4
99
2
2
2
2
2
3
2
3
2
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
11
11
11
11
11
16
15
15
17
19
17
18
19
16
15
14
15
15
16
14
15
16
15
17
18
18
15
17
17
16
17
17
15
17
18
16
16
15
15
16
18
3
3
3
3
3
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
2
2
2
2
2
4
4
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
3
2
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
16
11
11
14
13
16
16
14
16
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
19
2
3
3
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
DATA REKAPITULASI PERSEPSI KETANGGAPAN
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
P1
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
P2
3
2
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
P3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
P4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
P5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
100
P6
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
4
Skor
19
20
21
23
21
23
21
22
20
22
20
22
23
Kategori
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
1
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
2
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
3
3
3
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
101
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
23
23
23
23
23
23
23
15
17
17
19
13
18
17
19
20
19
13
13
13
13
13
13
13
13
21
19
20
18
18
23
23
23
23
23
23
18
19
19
17
19
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
4
3
3
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
4
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
102
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
18
20
19
19
19
20
21
22
13
13
13
13
13
13
19
17
18
17
19
18
20
19
20
20
21
21
22
23
23
23
23
23
23
19
18
18
18
18
18
20
20
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
96
97
98
99
100
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
2
2
2
2
4
2
2
2
2
4
2
2
2
2
4
3
3
3
3
20
13
13
13
13
2
3
3
3
3
DATA REKAPITULASI PERSEPSI JAMINAN
N0
P1
P2
P3
P4
P5
P6
P7
Skor
Kategori
1
3
4
4
3
3
4
4
25
2
2
4
3
3
4
4
4
3
25
2
3
4
3
3
2
4
3
3
22
2
4
4
4
3
2
4
3
3
23
2
5
3
4
4
2
4
3
3
23
2
6
4
4
3
2
4
3
4
24
2
7
3
3
4
2
3
3
4
22
2
8
3
4
3
2
3
3
4
22
2
9
3
3
3
2
3
3
4
21
2
10
4
3
3
2
3
3
3
21
2
11
3
3
2
2
3
3
4
20
2
12
4
4
2
2
3
4
3
22
2
13
4
3
2
2
3
4
4
22
2
14
3
4
2
2
3
4
3
21
2
15
3
4
2
2
4
4
2
21
2
16
3
3
2
4
3
4
4
23
2
17
3
4
2
3
3
3
3
21
2
18
3
3
2
4
3
3
4
22
2
19
4
4
2
4
3
3
4
24
2
20
4
4
2
4
3
3
3
23
2
21
3
3
2
4
3
3
2
20
2
103
22
3
4
4
4
4
3
4
26
1
23
4
3
4
4
4
3
4
26
1
24
3
4
4
4
4
3
4
26
1
25
4
3
4
4
4
3
4
26
1
26
3
4
4
4
4
3
4
26
1
27
4
3
4
4
4
3
4
26
1
28
3
4
4
4
4
3
4
26
1
29
4
3
4
4
4
3
4
26
1
30
3
4
4
4
4
3
4
26
1
31
4
3
4
4
4
3
4
26
1
32
3
4
4
4
4
3
4
26
1
33
4
3
4
4
4
3
4
26
1
34
3
4
4
4
4
3
4
26
1
35
4
3
4
4
4
3
4
26
1
36
3
4
4
4
4
3
4
26
1
37
4
3
4
4
4
3
4
26
1
38
4
3
3
4
3
3
2
22
2
39
4
4
3
4
4
3
3
25
2
40
3
4
3
3
4
3
3
23
2
41
4
4
4
4
4
3
4
27
1
42
3
4
3
3
3
3
4
23
2
43
3
4
4
4
3
3
4
25
2
44
3
4
3
4
3
3
4
24
2
45
4
4
3
4
3
3
4
25
2
46
3
4
3
4
3
3
4
24
2
47
4
4
4
3
3
3
4
25
2
48
4
3
3
4
3
3
4
24
2
104
49
3
3
4
3
3
4
3
23
2
50
4
3
3
4
3
4
4
25
2
51
3
4
3
3
3
4
4
24
2
52
4
3
3
4
3
4
4
25
2
53
4
3
4
2
3
4
4
24
2
54
3
3
3
2
3
4
3
21
2
55
3
4
4
2
3
4
2
22
2
56
4
3
4
2
3
4
3
23
2
57
3
4
4
3
3
4
3
24
2
58
3
4
4
2
3
4
4
24
2
59
4
4
4
2
3
4
4
25
2
60
4
4
4
2
3
4
4
25
2
61
3
4
3
2
3
4
4
23
2
62
4
4
3
2
4
4
4
25
2
63
3
4
3
2
4
4
4
24
2
64
3
4
4
3
4
4
4
26
1
65
3
4
3
3
4
4
4
25
2
66
4
3
3
2
4
4
3
23
2
67
3
3
3
3
4
4
4
24
2
68
4
3
4
4
3
4
4
26
1
69
4
4
3
3
3
4
4
25
2
70
3
3
4
4
3
4
4
25
2
71
4
3
4
3
3
3
4
24
2
72
3
3
4
4
3
3
3
23
2
73
4
4
4
3
4
3
3
25
2
74
4
3
4
4
4
3
3
25
2
75
3
4
4
3
4
3
3
24
2
105
76
3
4
4
2
4
3
3
23
2
77
4
4
3
4
4
3
3
25
2
78
3
4
3
3
4
3
3
23
2
79
3
4
3
2
4
3
4
23
2
80
4
4
4
4
4
3
4
27
1
81
4
4
3
4
4
3
3
25
2
82
3
4
3
4
4
3
4
25
2
83
4
4
3
3
4
3
4
25
2
84
3
3
4
3
4
3
4
24
2
85
3
3
3
3
3
3
3
21
2
86
3
3
4
4
3
3
2
22
2
87
4
4
4
3
3
3
3
24
2
88
3
3
4
3
4
3
3
23
2
89
4
3
4
3
4
3
4
25
2
90
4
3
4
2
4
3
4
24
2
91
3
4
4
4
4
3
4
26
1
92
4
3
4
4
4
3
4
26
1
93
3
4
4
4
4
3
4
26
1
94
4
3
4
4
4
3
4
26
1
95
3
4
4
4
4
3
4
26
1
96
4
3
4
4
4
3
4
26
1
97
3
4
4
4
4
3
4
26
1
98
4
3
4
4
4
3
4
26
1
99
3
4
4
4
4
3
4
26
1
100
4
3
4
4
4
3
4
26
1
106
DATA REKAPITULASI PERSEPSI EMPATI
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
P1
2
2
2
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
4
4
4
4
3
2
2
2
3
3
3
4
4
4
3
3
P2
3
3
3
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
2
3
3
4
4
4
4
3
2
2
2
3
3
3
P3
2
2
2
3
4
3
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
P4
2
2
2
3
3
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
3
2
P5
2
2
2
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
P6
2
2
2
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
107
P7
2
2
2
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
Skor
15
15
15
26
26
25
27
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
15
22
22
21
19
21
20
21
22
22
22
21
20
21
23
24
23
21
Kategori
3
3
3
1
1
2
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
3
4
2
2
2
3
2
3
2
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
3
2
3
4
2
3
2
4
3
4
2
3
3
2
4
4
4
3
3
3
4
2
2
2
3
4
3
2
4
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
2
3
4
2
3
2
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
4
4
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
108
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
23
24
23
20
20
21
21
20
19
23
24
26
26
24
23
24
26
26
26
26
26
26
24
24
24
23
24
22
24
24
25
24
23
20
23
23
21
20
21
23
22
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
2
3
2
3
4
4
4
4
4
2
3
3
4
3
4
3
4
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
2
2
3
3
3
4
4
4
4
4
4
23
21
25
25
26
26
26
26
26
26
19
19
19
20
21
21
22
26
26
26
26
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
DATA REKAPITULASI PERSEPSI BUKTI LANGSUNG
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
P1
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
P2
3
3
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
2
2
2
2
P3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
P4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
P5
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
P6
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
2
2
2
2
109
P7
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
P8
2
3
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
P9
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
P10
3
3
4
4
4
4
4
4
2
3
3
4
3
3
3
3
Skor
31
31
37
37
37
37
37
37
26
31
31
31
22
22
22
22
Kategori
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
2
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
110
2
2
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
4
4
4
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
1
1
1
3
2
3
3
2
2
2
4
4
4
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
1
1
1
1
1
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
3
4
22
22
29
37
34
34
32
36
36
36
35
33
33
33
33
31
30
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
22
32
31
28
26
28
29
29
30
31
3
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
2
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
2
2
2
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
111
2
1
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
1
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
30
28
30
32
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
32
34
32
30
30
33
32
22
22
22
31
32
28
30
31
37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
99
100
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
3
4
4
3
4
1
3
3
4
3
37
32
P10
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
Skor
27
26
26
26
26
25
25
27
26
27
27
26
27
28
27
29
29
29
27
23
26
24
26
24
25
25
26
25
24
25
25
24
27
27
26
1
2
DATA KEPUASAN PASIEN POLI KIA
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
P1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
P2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
P3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
P4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
P5
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
P6
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
P7
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
112
P8
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
P9
3
1
1
1
1
1
1
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
Kategori
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
1
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
3
2
3
3
2
1
1
1
3
2
3
3
2
1
2
3
2
2
2
2
2
3
3
113
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
1
1
1
1
1
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
1
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
28
29
29
27
27
27
28
28
26
29
28
28
28
26
25
23
23
23
26
24
26
25
26
24
25
25
28
25
28
27
27
24
27
27
24
26
25
26
26
26
24
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
1
2
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
1
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
114
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
1
2
3
2
2
1
1
1
1
1
1
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
24
24
23
22
22
26
23
24
25
21
25
26
23
24
25
25
25
28
26
27
27
28
26
25
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
1
2
Lampiran 11. Instrumen Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
A. IDENTITAS RESPONDEN
Petunjuk:
a. Isilah pertanyaan yang menggunakan titik-titik dibawah ini.
b. Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai sebagai
jawaban anda.
1. Nama responden : ...................................................
2. Umur
: ........... tahun
3. Jenis kelamin
: 1. Laki-laki
4. Alamat lengkap
: ..................................................
5. Pendidikan
: ..................................................
6. Pekerjaan
:
2. Perempuan
a. Petani
b. Pedagang
c. Tidak bekerja
d. Pensiunan
e. Buruh
f. Wiraswasta
g. PNS / TNI / POLRI
h. Lainnya (sebutkan)
i. Pedagang
.........................
115
B. Daftar pertanyaan tentang persepsi mutu pelayanan kesehatan terhadap
tingkat kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang
Petunjuk Pengisian :
Dalam pernyataan-pernyataan berikut ini, Anda diminta untuk menilai
menurut penilain anda sendiri tentang persepsi mutu pelayanan kesehatan
terhadap tingkat kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
KS : Kurang Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
B : Biasa
Berilah tanda silang (x) atau cek (√) pada kolom yang telah disediakan
sebagai jawaban anda.
NO
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
Pertanyaan
SS
Persepsi Keandalan
Prosedur pelayanan di poli KIA tidak berbelitbelit
Pasien di poli KIA ditangani dengan tepat
Pasien di poli KIA ditangani dengan cepat
Bidan memeriksa pasien dengan teliti
Bidan memberikan penjelasan kepada pasien
tentang tindakan yang dilakukan
Persepsi Ketanggapan
Pasien tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk mendaftar di Poli KIA
Pasien tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk mendapatkan pelayanan di Poli KIA
Bidan tanggap dalam melayani pasien
Bidan melakukan tindakan dengan tanggap
Petugas segera melakukan pelayanan serta
perlakuan ketika pasien mengeluh atas
keadaannya
Bidan langsung memberi penjelasan saat
pasien bertanya mengenai keadaannya
Persepsi Jaminan
Pasien yang datang dilayani dengan baik
116
S
B
KS
TS
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Petugas kurang menjaga kenyaman pasien
Bidan melaksanakan pemeriksaan dengan
sopan
Bidan melaksanakan pemeriksaan dengan
ramah
Pasien dipanggil secara urut sesuai dengan
nomer urut pasien
Pemeriksaan di poli KIA dilaksanakan oleh
Bidan bukan Mahasiswa magang
Bidan memiliki kemampuan yang baik dalam
bidangnya.
Persepsi Empati
Petugas registrasi memberikan pelayanan
dengan ramah
Petugas memberikan salam (sapaan) kepada
pasien yang datang sebelum pemeriksaan
Bidan bersikap ramah dalam melayani pasien
Bidan bersikap sabar dalam memberikan
penjelasan pada pasien
Bidan memebrikan perhatian khusus kepada
pasien
Keramahan hubungan komunikasi anatra
pasien dan bidan
Kepedulian terhadap keluhan pasien
Persepsi Bukti Langsung
Puskesmas terlihat bersih
Ruang tunggu tampak bersih
Ruang tunggu yang kurang nyaman
Kebersihan tempat tidur untuk pemeriksaan
pasien
Puskesmas memiliki kamar mandi yang bersih
Penataan ruang tunggu puskesmas rapih
Meja pendaftran di depan poli KIA nyaman
untuk proses pendaftaran
Timbangan di ruang tindakan kebidanan
berfungsi dengan baik
Alat ukur (LILA, lingkar perut, dan lingkar
kepala bayi) di ruang tindakan kebidanan
berfungsi dengan baik
Secara umum petugas kebidanan berpakaian
rapi saat bekerja
117
C. Daftar pertanyaan tentang persepsi mutu pelayanan kesehatan terhadap
tingkat kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang
Petunjuk Pengisian :
Dalam pernyataan-pernyataan berikut ini, Anda diminta untuk menilai
menurut penilain anda sendiri tentang persepsi mutu pelayanan kesehatan
terhadap tingkat kepuasan pasien KIA di Puskesmas Ngesrep Kota Semarang.
Keterangan :
P
: Puas
CP
: Cukup Puas
TP
: Tidak Puas
NO
Pertanyaan
KEPUASAN PASIEN
1.
Keramahan petugas dalam menangani pasien
2.
Kerapihan pakaian yang dikenakan petugas
3.
Kejelasan informasi mengenaI tindakan yang dilakukan
sesuai hasil pemeriksaan
4.
Ketrampilan petugas dalam pemasangan alat kontrasepsi
dalam KB
5.
Ketrampilan petugas dalam melakukan imunisasi
6.
Kebersihan ruangan saat berada di ruang pemeriksaan
7.
Jaminan privasi selama pemeriksaan atau konsultasi
8.
Bidan memberi konseling tentang gizi agar kehamilan
berlangsung sehat dengan tepat
9.
Bidan melakukan deteksi dini masalah komplikasi
kehamilan dengan tepat
10.
Bidan melayani kunjungan K1 dan K4 dengan lengkap
sesuai prosedur
118
P
CP
TP
Lampiran 12. Analisis Data Hasil Penelitian
Analisis Univariat
Statistics
KEANDALAN
N
Valid
100
Missing
0
Mean
1.78
Median
2.00
Std. Deviation
.660
Minimum
1
Maximum
3
Sum
178
Percentiles
25
1.00
50
2.00
75
2.00
KEANDALAN
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Baik
35
35.0
35.0
35.0
Sedang
52
52.0
52.0
87.0
Kuirang
13
13.0
13.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
119
Statistics
KETANGGAPAN
N
Valid
100
Missing
0
Mean
1.97
Median
2.00
Std. Deviation
.643
Minimum
1
Maximum
3
Sum
197
Percentiles
25
2.00
50
2.00
75
2.00
KETANGGAPAN
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Baik
22
22.0
22.0
22.0
Sedang
59
59.0
59.0
81.0
Kuirang
19
19.0
19.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
120
Statistics
JAMINAN
N
Valid
100
Missing
0
Mean
1.70
Median
2.00
Std. Deviation
.461
Minimum
1
Maximum
2
Sum
170
Percentiles
25
1.00
50
2.00
75
2.00
JAMINAN
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Baik
30
30.0
30.0
30.0
Sedang
70
70.0
70.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
121
Statistics
EMPATI
N
Valid
100
Missing
0
Mean
1.96
Median
2.00
Std. Deviation
.618
Minimum
1
Maximum
3
Sum
196
Percentiles
25
2.00
50
2.00
75
2.00
EMPATI
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Baik
21
21.0
21.0
21.0
Sedang
62
62.0
62.0
83.0
Kuirang
17
17.0
17.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
122
Statistics
BUKTI LANGSUNG
N
Valid
100
Missing
0
Mean
1.94
Median
2.00
Std. Deviation
.736
Minimum
1
Maximum
3
Sum
194
Percentiles
25
1.00
50
2.00
75
2.00
BUKTI LANGSUNG
Cumulative
Frequency
Valid
Percent
Valid Percent
Percent
Baik
30
30.0
30.0
30.0
Sedang
46
46.0
46.0
76.0
Kuirang
24
24.0
24.0
100.0
100
100.0
100.0
Total
Analisis Bivariat
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
KEANDALAN * KEPUASAN
Missing
Percent
100
100.0%
123
N
Total
Percent
0
.0%
N
Percent
100
100.0%
KEANDALAN * KEPUASAN Crosstabulation
KEPUASAN
Puas
KEANDALAN
Baik
Tidak Puas
Count
20
15
35
20.3
14.7
35.0
30
22
52
30.2
21.8
52.0
8
5
13
Expected Count
7.5
5.5
13.0
Count
58
42
100
58.0
42.0
100.0
Expected Count
Sedang
Count
Expected Count
Kuirang
Total
Total
Count
Expected Count
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
2
.961
Likelihood Ratio
.080
2
.961
Linear-by-Linear Association
.054
1
.816
N of Valid Cases
100
Pearson Chi-Square
.079
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 5.46.
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value
Error
a
b
Approx. T
Approx. Sig.
Interval by Interval
Pearson's R
-.023
.100
-.232
.817
c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
-.022
.100
-.216
.830
c
N of Valid Cases
100
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
124
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Missing
Percent
KETANGGAPAN *
100
KEPUASAN
N
100.0%
Total
Percent
0
N
Percent
.0%
100
KETANGGAPAN * KEPUASAN Crosstabulation
KEPUASAN
Puas
KETANGGAPAN
Baik
Count
Expected Count
Sedang
Count
Expected Count
Kuirang
Count
Expected Count
Total
Count
Expected Count
Tidak Puas
15
7
22
12.8
9.2
22.0
30
29
59
34.2
24.8
59.0
13
6
19
11.0
8.0
19.0
58
42
100
58.0
42.0
100.0
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
2
.221
3.063
2
.216
Linear-by-Linear Association
.007
1
.935
N of Valid Cases
100
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
3.022
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 7.98.
125
Total
100.0%
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value
Error
a
b
Approx. T
Approx. Sig.
Interval by Interval
Pearson's R
.008
.097
.082
.935
c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
.011
.098
.106
.915
c
N of Valid Cases
100
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
JAMINAN * KEPUASAN
Missing
Percent
100
N
100.0%
Total
Percent
0
N
.0%
100
JAMINAN * KEPUASAN Crosstabulation
KEPUASAN
Puas
JAMINAN
Baik
Count
Expected Count
Sedang
Count
Expected Count
Total
Count
Expected Count
126
Tidak Puas
Percent
Total
16
14
30
17.4
12.6
30.0
42
28
70
40.6
29.4
70.0
58
42
100
58.0
42.0
100.0
100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Exact Sig. (2-
Exact Sig. (1-
sided)
sided)
sided)
df
a
1
.536
.158
1
.691
.381
1
.537
.383
b
Asymp. Sig. (2-
Fisher's Exact Test
.659
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
.379
b
1
.344
.538
100
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12.60.
b. Computed only for a 2x2 table
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value
Error
a
b
Approx. T
Approx. Sig.
Interval by Interval
Pearson's R
-.062
.101
-.614
.541
c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
-.062
.101
-.614
.541
c
N of Valid Cases
100
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
EMPATI * KEPUASAN
Missing
Percent
100
100.0%
127
N
Total
Percent
0
.0%
N
Percent
100
100.0%
EMPATI * KEPUASAN Crosstabulation
KEPUASAN
Puas
EMPATI
Baik
Count
13
21
12.2
8.8
21.0
34
28
62
36.0
26.0
62.0
Count
16
1
17
Expected Count
9.9
7.1
17.0
Count
58
42
100
58.0
42.0
100.0
Count
Expected Count
Kuirang
Total
Total
8
Expected Count
Sedang
Tidak Puas
Expected Count
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
df
sided)
a
2
.002
Likelihood Ratio
15.173
2
.001
Linear-by-Linear Association
11.438
1
.001
Pearson Chi-Square
12.773
N of Valid Cases
100
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 7.14.
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value
Error
a
b
Approx. T
Approx. Sig.
Interval by Interval
Pearson's R
-.340
.082
-3.578
.001
c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
-.338
.084
-3.552
.001
c
N of Valid Cases
100
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
128
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
BUKTI LANGSUNG *
Percent
100
KEPUASAN
Missing
N
Total
Percent
100.0%
0
N
.0%
Percent
100
BUKTI LANGSUNG * KEPUASAN Crosstabulation
KEPUASAN
Puas
BUKTI LANGSUNG
Baik
Count
Expected Count
Sedang
Kuirang
Total
12
30
17.4
12.6
30.0
18
28
46
26.7
19.3
46.0
22
2
24
13.9
10.1
24.0
58
42
100
58.0
42.0
100.0
Count
Expected Count
Count
Expected Count
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2Value
Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio
Linear-by-Linear Association
N of Valid Cases
df
sided)
a
2
.000
20.331
2
.000
4.239
1
.040
17.940
100
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 10.08.
129
Total
18
Count
Expected Count
Tidak Puas
100.0%
Symmetric Measures
Asymp. Std.
Value
Error
a
b
Approx. T
Approx. Sig.
Interval by Interval
Pearson's R
-.207
.089
-2.094
.039
c
Ordinal by Ordinal
Spearman Correlation
-.197
.095
-1.985
.050
c
N of Valid Cases
100
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.
130
Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian
131
132
Gambar 1 Wawancara Responden
133
Gambar 2 Ruangan KIA/KB
Gambar 3 Contoh Buku KIA
134
Download