PENGARUH PUPUK CAIR KULIT PISANG KEPOK

advertisement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PUPUK CAIR
KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca forma typica)
TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI CAISIM
(Brassica juncea L.)
SKRIPSI
Ditujukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Biologi
Oleh :
Eka Febriana Saragih
NIM : 121434066
PROGAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
Jangan seorang pun mengganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu,
dalam kasihmu, dalam kesetianmu, dan dalam kesucianmu.
1 Timotius 4 : 12
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus yang nyata setia bekerja dalam hidupku
Bapakku Yan Anwar E Saragih A.Md. dan Mamaku Lamsia Sirait yang doanya selalu
memberkatiku, kasih sayang tak bersyarat, dukungannya setiap waktu
Abang-abangku dan Kakak-kakaku yang selalu memberi dukungan dan pengawasan penuh
dari awal perkuliahan sampai memperoleh gelar dan keponakanku Arga, Dasdo, Miracel,
Kayla dan Selyn yang selalu menghiburku dengan tingkah lucunya.
Ungkapan rasa hormat dan baktiku
Teman-teman angkatan 2012, para sahabat, Pendidikan Biologi
Dan almamaterku
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis hanturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
ini. Penyususnan skripsi dengan judul “Pengaruh Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok
(Musa paradisiaca forma typica) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim
(Brassica juncea L.)” diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Sanata Dharma. Dalam
penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dan bimbingan
serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu memberkati dan menuntun penulis dalam
penelitian baik perencanaan, proses, hingga akhir penulisan skripsi ini
sehingga dapat berjalan dengan baik.
2. Bapakku Yan Anwar E Saragih A.Md., Mamaku Lamsia Sirait, Abangabangku Yonfri Dehotman Saragih S.H., Jefri Ondolan Saragih, Donly Roy
Saragih S.Pd., Kakak-kakakku Siska Sriyanti Saragih S.P., dan Elfrina
Saragih S.P.
3. Universitas Sanata Dharma sebagai lembaga yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis dalam berkarya menyelesaikan program studi di
Pendidikan Biologi.
4. Bapak Drs. Antonius Tri Priantoroto, M. For. Sc selaku Kepala Program
Studi Pendidikan Biologi.
5. Ibu Puspita Ratna Susilawati M.Sc. selaku dosen pembimbing yang selalu
sabar dan tulus dalam membimbing, memberikan solusi atas kendala dan
kesulitan yang penulis hadapi, memberikan arahan, saran dan kritik, serta
semangat dan dukungan setiap bimbingan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi yang telah membimbing dan
mengajari penulis selama mengikuti perkuliahan di Pendidikan Biologi.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama S.J, selaku Kepala Laboratorium
Kebun Percobaan Pendidikan Biologi yang telah memberikan ijin kepada
penulis sehingga boleh melakukan penelitian di kebun percobaan tersebut.
8. Bapak Agus Handoyo selaku laboran Laboratorium Pendidikan Biologi
yang melayani dan memberikan ijin dalam peminjaman alat-alat
laboratorium.
9. Kak Sem, Mas Ari dan Pak Slamet yang dengan senang hati membantu
memberi masukan dan solusi atas kesulitan yang penulis alami selama
melakukan penelitian di Kebun Percobaan Pendidikan Biologi.
10. Angga J Ketaren, Erina M Sidauruk, Rointan M Sidabalok, Daniel Ondora
Sidabalok, Eva Saragih, Many Purba, Putra Pasaribu, yang selalu
meluangkan waktu membantu dan memberi semangat.
11. Teman-teman tercinta P. BIO 2012, terimakasih untuk semua keakraban,
dukungan, dan semua kerjasamanya.
12. Kepada semua pihak, semua orang, dan istrasi yang tidak sempat penulis
sebutkan yang telah memberikan doa, bantuan, dan dukungan kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan demi perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan semua pihak.
Penulis
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH PUPUK CAIR KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiaca
forma typica) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI CAISIM
(Brassica juncea L.)
Eka Febriana Saragih
NIM : 121434066
ABSTRAK
Kulit pisang kepok merupakan salah satu sumber pencemaran jika tidak
dimanfaatkan dan diberdayakan dengan benar. Kulit pisang kepok berpotensi
sebagai pupuk organik cair karena mengandung hara yang dibutuhkan tanaman
seperti nitrogen, kalium dan fosfor. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pengaruh pupuk cair kulit pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) terhadap
pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.) serta mengetahui dosis
pupuk cair kulit pisang kepok (Musa paradisiaca forma typica) yang memberikan
hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica juncea L.).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor
yaitu konsentrasi pupuk cair kulit pisang kepok terdiri dari 4 perlakuan, yaitu : A
(kontrol), B (9,09%), C (16,67%), dan D (23,07%) dengan 5 ulangan. Pembuatan
pupuk cair kulit pisang kepok dilakukan menggunakan kulit pisang kepok yang
sudah matang sebanyak 10 kg lalu dilumatkan, kemudian ditambahkan tetes tebu
250 ml, air 10 L dan EM4 250 ml sebagai bioaktivator lalu difermentasi selama 2
minggu. Aplikasi pupuk dilakukan 5 hari sekali pada sore hari dengan volume
penyiraman 500 ml untuk setiap tanaman. Parameter yang diamati yaitu jumlah
daun, berat basah daun dan batang, dan kadar klorofil.
Hasil penelitian menunjukkan pupuk cair kulit pisang kepok tidak dapat
meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi caisim. Semakin tinggi konsentrasi
pupuk parameter pertumbuhan sawi caisim semakin menurun. Tidak ditemukan
dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang
memberikan hasil terbaik terhadap seluruh parameter pertumbuhan sawi caisim (B.
juncea).
Kata kunci: Brassica juncea L. , pupuk cair, kulit pisang kepok, pertumbuhan
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
THE EFFECT OF LIQUID FERTILIZER OF KEPOK BANANA PEELS
(Musa paradisiaca forma typica) TO THE GROWTH OF MUSTARD
GREENS (Brassica juncea L.)
Eka Febriana Saragih
Nim : 121434066
ABSTRACT
The kepok banana peels is a source of pollution if not utilized and
empowered properly. The kepok banana peels has the potential as organic fertilizer
because it contains hara it needed for plants as nitrogen, kalium and phosphorus.
The purpose of this research was to know the influence of liquid fertilizer of kepok
banana peels (Musa paradisiaca forma typica) that can improve the growth of the
plants mustard greens (Brassica juncea L.) and to know liquid fertilizer dose of
kepok banana peels (M. paradisiaca forma typica) that can improve the growth of
the plants mustard greens (Brassica juncea L.).
This research used completely randomized design one factor there was the
concentration of liquid fertilizer kepok banana peels which consisted of 4
treatments, namely: A (control), B (9,09%), C (16,67%), and D (23,07%) with 5
replicates. The production of liquid fertilizer of kepok banana peels was done using
matured kepok banana peels as much as 10 kg that were crushed, then was added
with molasses 250 ml, 10 L of water and 250 ml EM4 as bioaktivator and then
fermented for 2 weeks. Application of fertilizer was done once in 5 days in the
afternoon with a volume of 500 ml watering for each plant. Parameter that was
observed was the growth of plants indicated by the amount of leaves, the heavy of
wet leaves and stems of the plants and the levels of chlorophyll.
The results showed that a liquid fertilizer of kepok banana peels cannot
increase plant growth mustard greens. The higher the concentration of fertilizer,
the lower the growth parameters of mustard greens. Not found dose liquid fertilizer
of banana peels kepok (M. paradisiaca forma typica) which gives the best results
of all the parameters of growth mustar greens (B. Juncea L.).
Key words: Brassica juncea L., liquid fertilizer, kepok banana peels, growth
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..........................................
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ........................
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
IMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ABSTRAK .....................................................................................................
ABSTRACT .................. ..................................................................................
DAFTAR ISI ........................... .......................................................................
DAFTAR TABEL .........................................................................................
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
i
ii
iii
iv
v
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................................................
C. Tujuan Penelitian .................................................................................
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
1
1
5
6
6
BAB II. DASAR TEORI ...............................................................................
A. Pengertian Pupuk dan Pemupukan ......................................................
B. Pupuk Organik Cair ..............................................................................
C. Unsur Hara Makro N, P, dan K ...........................................................
1. Unsur Nitrogen (N) ......................................................................
2. Unsur Fosfor (P) .......................................................................... .
3. Unsur Kalium (K) .........................................................................
D. Unsur Hara Mikro ................................................................................
E. Tanaman Pisang ..................................................................................
1. Pisang .......................................................................... .................
2. Klasifikasi Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica).........
3. Jenis-jenis Pisang .........................................................................
4. Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica) ..........................
F. Kulit Pisang .........................................................................................
G. Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.) ...........................................
1. Klasifikasi Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)......... ........
2. Morfologi ....................... .............................................................
3. Syarat Tumbuh ......................................................................... ...
a. Tanah .....................................................................................
b. pH Tanah ...............................................................................
c. Iklim ......................................................................................
d. Kelembaban ...........................................................................
8
8
8
9
9
10
12
12
14
15
16
16
16
17
18
18
18
19
19
20
20
20
xi
vi
vii
ix
x
xi
xiii
xiv
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
H.
I.
J.
K.
Parameter Pertumbuhan ......................................................................
Penelitian yang Relevan ......................................................................
Kerangka Berpikir .................................................................................
Hipotesis ..............................................................................................
21
25
26
28
BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................
A. Jenis Penelitian ....................................................................................
B. Batasan Penelitian ...............................................................................
C. Alat dan Bahan ....................................................................................
D. Cara Kerja ...........................................................................................
1. Pembuatan Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok ................................
2. Penyiapan Media tanam ...............................................................
3. Pembibitan ....................................................................................
4. Penanaman Bibit Sawi Caisim......................................................
5. Penyulaman ..................................................................................
6. Perlakuan ......................................................................................
7. Pengamatan dan Pengambilan Data .............................................
8. Analisis Data ................................................................................
29
29
30
30
31
31
33
33
34
34
35
35
38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
A. Uji Kandungan Pupuk NPK Kulit Pisang Kepok ................................
B. Jumlah Daun Sawi Caisim ...................................................................
C. Berat Basah Sawi Caisim .....................................................................
D. Kadar Klorofil Sawi Caisim ................................................................
40
40
42
47
51
BAB V. IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN ................. 55
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 58
A. Kesimpulan........................................................................................... 58
B. Batasan penelitian .................................................................................. 58
C. Saran-Saran .......................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 60
LAMPIRAN ................................................................................................... 61
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Hasil Penelitian Yang Relevan .................................................. ...
Tabel 4.1 : Hasil Uji Kandungan NPK Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok ........
Tabel 7.1 : Data Jumlah Daun Sawi Caisim (helai) ........................................
Tabel 7.2 : Data Berat Basah Daun dan Batang Sawi Caisim (g)....................
Tabel 7.3 : Data Kadar Klorofil Sawi Caisim (mg/l) .......................................
xiii
25
40
120
120
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 : Pisang Kepok .............................................................................
Gambar 2.2 : Kerangka Berpikir .....................................................................
Gambar 3.1 : Tahap-tahap Pembuatan Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok .........
Gambar 3.2 : Pengamatan Tanaman Sawi ......................................................
Gambar 3.3 : Pengukuran Kadar Klorofil .......................................................
Gambar 4.1 : Jumlah Daun Tanaman Sawi Caisim ........................................
Gambar 4.2 : Berat Basah Daun Dan Batang Sawi Caisim ............................
Gambar 4.3 : Kadar Klorofil Total Tanaman Sawi Caisim ............................
xiv
15
26
33
36
38
43
48
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Silabus ....................................................................................... 64
Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ............................... 68
Lampiran 3 : Lembar Kerja Siswa ................................................................... 86
Lampiran 4 : Instrumen ................................................................................... 95
Lampiran 5 : Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Sawi
Caisim ....................................................................................... 120
Lampiran 6 : Dokumentasi Hama yang Menyerang Sawi Caisim .................. 121
Lampiran 7 : Data Suhu Udara Harian Daerah Sleman Maguwoharjo
Yogyakarta ................................................................................. 122
Lampiran 8 : Data pH Tanah Media Tanam ..................................................... 123
Lampiran 9 : Laporan Hasil Uji Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok ......................124
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan Asia Tenggara
termasuk Indonesia. Tanaman ini kemudian menyebar luas ke kawasan Afrika
(Madagaskar), Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Penyebaran tanaman
pisang selanjutnya hampir merata ke seluruh dunia, yakni meliputi daerah
tropik dan subtropik. Sebagai salah satu negara produsen pisang dunia,
Indonesia telah memproduksi sebanyak 6,20% dari total produksi dunia dan
50% produksi pisang Asia berasal dari Indonesia. Produksi pisang di Indonesia
tersebar di daerah-daerah seperti Jawa Barat; Jawa Tengah; Sumatera Utara
(Padang Sidempuan, Natal, Samosir, dan Tarutung); Sumatra Barat; Sumatera
Selatan; Lampung; Kalimantan; Sulawesi; Bali; NTB (Supriyadi dan Suryanti,
2008).
Kuswanto (2003) menyatakan bahwa pisang adalah tanaman asli
Indonesia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya berbagai jenis pisang di hutan
asli pulau-pulau yang ada di seluruh Indonesia. Tanaman pisang dapat tumbuh
subur di Indonesia, selain dapat tumbuh sebagai tanaman liar, tanaman pisang
juga banyak dibudidayakan. Buah pisang sangat populer di kalangan
masyarakat Indonesia, karena selain enak dan bergizi tinggi, buah pisang juga
memiliki khasiat sebagai obat. Banyak bagian tanaman pisang yang belum
dimanfaatkan secara optimal, termasuk limbahnya seperti kulit dari buah
pisang (Rukmana, 2001). Salah satu daerah di Sumatera Utara yang sebagian
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
besar masyarakatnya memanfaatkan buah pisang sebagai bahan pokok industri
yaitu Kabupaten Toba Samosir. Salah satu produk olahan industri rumahan
pisang yang banyak di daerah tersebut adalah adalah pisang goreng. Banyaknya
warga yang memiliki usaha industri rumahan dengan bahan dasar pisang
mengakibatkan banyaknya limbah kulit pisang di daerah tersebut. Susetya
(2012) menyatakan bahwa sepertiga bagian dari buah pisang adalah kulitnya
sehingga dengan ketebalan kulit pisang yang demikian dapat menyebabkan
penumpukan limbah kulit pisang tersebut dalam jumlah yang besar. Tidak ada
pengelolaan limbah oleh industri rumahan pisang tersebut karena kulit pisang
hanya dibuang atau dibiarkan begitu saja. Limbah kulit pisang yang dihasilkan
dapat menjadi sumber pencemaran lingkungan karena akan membusuk dan
menimbulkan bau yang tidak sedap sehingga dapat mengganggu aktivitas
warga setempat.
Kulit pisang dapat dijadikan sebagai pupuk cair karena kulit pisang
mengandung unsur N, P, K, Ca, Mg, Na, Zn yang masing-masing unsurnya
berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang berdampak
pada peningkatan produktivitas tanaman (Soeryoko, 2011). Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan Sriningsih (2014) menunjukan bahwa pupuk cair
kulit pisang dengan bioaktivator EM-4 mengandung unsur N sebanyak 0,17%,
kandungan P sebanyak 106,53 ppm, kandungan K sebanyak 1686,60ppm.
Pembuatan pupuk cair ini dapat dipercepat dengan menambahkan bahan
aktivaktor seperti Effective Microorganism 4 (EM4). EM4 merupakan
bioaktivator yang dapat membantu proses fermentasi dalam pembuatan pupuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dan mengandung mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi
(Ardiningtyas, 2013).
Penelitian mengenai pemanfaatan kulit pisang sebagai pupuk cair masih
sedikit. Berdasarkan hasil analisis pada pupuk organik cair dari kulit pisang
kepok yang telah dilakukan Rambitan (2013) menunjukkan bahwa pupuk
organik cair kulit pisang kepok memberikan pengaruh yang nyata pada
parameter pertumbuhan tanaman kacang tanah varietas gajah dosis pupuk
sebesar 250 ml menunjukan hasil yang terbaik untuk rata-rata tinggi batang,
jumlah daun dan berat basah polong tanaman kacang tanah. Oleh karena itu,
pada penelitian ini dosis pupuk kulit pisang kepok yang digunakan adalah
konsentrasi yang berbeda dari penelitian Rambitan (2013) yakni konsentrasi
9,09%, 16,67% dan 23,07%. Pemilihan konsentrasi tersebut dilatarbelakangi
karena perbedaan tanaman yang digunakan sehingga dosis pupuk yang
dibutuhkan tanaman tentunya akan berbeda.
Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda sesuai dengan fase-fase
pertumbuhan tanaman tersebut. Pada saat fase vegetatif akan membutuhkan
unsur hara yang berbeda dengan saat tumbuhan mencapai fase generatif.
Tanaman sawi merupakan tanaman yang membutuhkan unsur hara N, P, dan
K pada fase vegetatif sedangkan kacang tanah membutuhkan unsur unsur hara
N, P, dan K lebih besar dari kebutuhan sawi karena melalui fase vegetatif dan
fase generatif. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
dosis yang terbaik untuk pertumbuhan tanaman sawi caisim.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Daya tarik budidaya tanaman sawi caisim terletak pada teknik
budidayanya, cara pengelolaannya, dan perawatannya yang sangat sederhana
dan mudah. Selain itu tanaman sawi dirasa tepat karena tanaman sawi dapat
dibudidayakan di daerah dengan ketinggian 100 – 500 m dpl yang sebagian
besar daerah-daerah di Indonesia memenuhi syarat tersebut (Haryanto dkk.,
2007). Rukmana (1994) menyatakan bahwa banyaknya manfaat yang
terkandung pada sawi membuat sawi menjadi komoditas sayuran yang cukup
populer di Indonesia. Menurut Godam (2001) dalam 100 gr sawi mengandung
energi sebesar 20 kkl, protein 1,7 gr, karbohidrat 3,4 gr, lemak 0,4 gr, kalsium
123 mg, fosfor 40 mg, zat besi 1,9 mg, vitamin B1 0,04 mg dan vitamin C 3
mg. Beberapa penelitian menyatakan bahwa kandungan sulforaphane dan
glukosinolat pada sawi bersifat antikanker sehingga dapat menurunkan risiko
dari kanker payudara, prostat, ginjal, kolon, kandung kemih, dan paru-paru.
Tanaman sawi hijau memerlukan unsur hara yang cukup dan tersedia bagi
pertumbuhan dan perkembangannya untuk menghasilkan produksi maksimal.
Unsur hara lain yang dibutuhkan tanaman sawi yaitu unsur P, K, Ca, dan Mg
(Wahyudi, 2010). Untuk memenuhi kebutuhan sawi tersebut diperlukan
pembudidayaan yang baik, misalnya dalam perawatan tanaman dan yang lebih
utama adalah pemupukan baik dalam dosis maupun jenis pupuk. Pupuk adalah
material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi
kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan
baik (Rosmarkam dan Yuwono, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Masyarakat Indonesia khususnya masyarakat menengah sekarang
terutama petani sayuran semakin peduli akan pentingnya pupuk bagi tanaman.
Salah satu solusi untuk mengatasi keterbatasan pupuk dengan harga yang
murah dan mudah diperoleh yaitu dengan menggunakan pupuk organik dalam
pemanfaatan limbah organik seperti kulit pisang.
Untuk mengurangi permasalahan sampah yang mencemari lingkungan
dapat ditanggulangi dengan memanfaakan limbah organik kulit pisang sebagai
pupuk organik cair yang dapat menambah ketersediaan unsur hara pada
tanaman. Kelebihan yang didapat dalam pembuatan pupuk cair ini yaitu proses
pembuatannya relatif mudah, lebih praktis digunakan, dan biaya pembuatan
yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Adapun tujuan penelitian ini yaitu
mengetahui pengaruh pupuk cair kulit pisang kapok (M. paradisiaca forma
typica) yang dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi caisim (B. juncea
L.) dan mengetahui dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma
typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman sawi
caisim (B. juncea L.).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka timbul beberapa masalah yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma
typica) dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi caisim (B. juncea
L.) ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2. Berapakah dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma
typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan sawi caisim
(B. juncea L.)?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, tujuan dari penilitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M.
paradisiaca forma typica) dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman
sawi caisim (B. juncea L.).
2. Mengetahui dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma
typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan tanaman
sawi caisim (B. juncea L.).
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
a. Menambah ilmu dan wawasan dalam bidang pertanian dalam upaya
pemanfaatan limbah organik sebagai pupuk untuk
meningkatkan
pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi.
2. Bagi pertanian dan masyarakat
a. Menyediakan informasi mengenai pemanfaatan limbah organik kulit
pisang yang memiliki potensi sebagai alternatif pupuk yang murah
dengan metode sederhana.
b. Menyediakan informasi mengenai proses pembuatan pupuk cair dari
limbah organik dan penggunaan dosis pupuk cair yang tepat sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produktivitas
tanaman sawi.
3.
Bagi dunia pendidikan
a. Diimplementasikan dalam pembelajaran kelas X pada materi Daur
Ulang Limbah dalam upaya penanggulangan pencemaran lingkungan
dengan memanfaatkan limbah organik sebagai pupuk cair bermanfaat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pupuk dan Pemupukan
Pupuk merupakan suatu bahan yang dapat memberikan satu atau lebih
unsur hara untuk mengubah sifat fisik, kimia, atau biologi tanah yang
dibutuhkan tanaman sehingga pertumbuhan tanaman lebih baik (Rosmarkam
dan Yuwono, 2002). Pemupukan adalah kegiatan memberikan pupuk yang
mengandung unsur-unsur hara ke dalam tanah sesuai kebutuhan tanaman.
Pemupukan dilakukan untuk memperbaiki ataupun melengkapi unsur hara
dalam tanah guna memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman.
Pemupukan harus disesuaikan dengan kebutuhan suatu tanaman sehingga
dapat ditentukan jenis pupuk yang akan digunakan. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pemupukan yaitu ketepatan waktu pemupukan karena
dapat berpengaruh pada efektifitas pemupukan, pemupukan secara berimbang
agar mencapai status tanah yang ideal untuk budidaya tanaman, pemberian
dosis yang tepat akan membantu pertumbuhan tanaman menjadi maksimal.
Waktu dan cara pemberian pupuk yang tepat sangat penting dalam pemupukan,
terutama pada saat persediaan pupuk terbatas, maka penggunaan pupuk harus
benar-benar dapat meningkatkan hasil seoptimal mungkin (Rosmarkam dan
Yuwono, 2002).
B. Pupuk Organik Cair
Pupuk dapat digolongan berdasarkan pada sumber bahan yang digunakan
contohnya pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari bahan
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
organik atau makhluk hidup yang telah mati. Bahan organik tersebut akan
mengalami pembusukan oleh mikroorganisme sehingga sifat fisiknya akan
berbeda dari semula. Pupuk organik cair adalah pupuk yang berasal dari bahan
organik yang bentuknya cair/ larutan yang mudah larut berisi satu atau lebih
unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihan dari penggunaan pupuk cair adalah
dapat memberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu
pemberiannya dapat lebih merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan tanaman (Parnata, 2004).
C. Unsur Hara Makro N, P, dan K
Unsur hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
dengan jumlah relatif besar dibandingkan unsur hara mikro. Unsur makro yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak terdiri dari unsur nitogen (N), fosfor (P),
kalium (K), sulfur (S), kalsium (Ca), dan magnesium (Mg). Dari keenam unsur
tersebut yang sangat penting untuk tanaman adalah nitrogen (N), fosfor (P),
dan kalium (K).
1. Unsur Nitrogen (N)
Unsur nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan
tanaman. Nitrogen diperuntukkan dalam pembentukan atau pertumbuhan
bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang, dan akar. Nitrogen
dengan jumlah yang terlalu besar dapat menghambat pembungaan dan
pembuahan pada tanaman (Sutejo, 2002).
Menurut Rahman (2014), nitrogen berperan dalam pembentukan sel
tanaman, jaringan, organ tanaman, dan fungsi utama sebagai bahan sintetis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
klorofil, protein, dan asam amino. Bersama dengan unsur fosfor (P),
nitrogen digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara
keseluruhan. Nitrogen juga dibutuhkan tanaman untuk pembentukan
senyawa asam inti atau asam nukleat (DNA dan RNA) (Sitompul, 2009).
Menurut Sutejo (2002), fungsi nitrogen yang selengkapnya bagi
tanaman adalah sebagai berikut :
a. Untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman
b. Menyehatkan pertumbuhan daun (daun menjadi lebar, warna daun lebih
hijau), sedangkan jika kekurangan unsur N menyebabkan klorosis
(daun muda berwarna kekuningan)
c. Meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman
d. Meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan
e. Meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah
karena mampu menyediakan bahan makanan sehingga sangat baik bagi
kelangsungan pelapukan bahan organis.
Kekurangan nitrogen (N) mengakibatkan pertumbuhan tanaman
melambat, kerdil, dan lemah. Daun pada bagian bawah menguning karena
kekurangan klorofil, pada tahap yang parah daun akan mengering dan
gugur (Rahman, 2014).
2. Unsur Fosfor (P)
Menurut Sutejo (2002) fungsi unsur fosfor (P) pada tanaman
diantaranya merangsang pertumbuhan akar tanaman muda ataupun
mempercepat pertumbuhan akar semai, dapat mempercepat serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
memperkuat pertumbuhan tanaman dewasa, merangsang pembentukan
bagian-bagian tubuh tanaman saat pembiakan generatif. Di dalam tanah
fungsi P terhadap tanaman adalah sebagai zat pembangun dan terikat
dalam senyawa-senyawa organik. Sebagai bahan pembentuk, fosfor
terpencar-pencar dalam tubuh tanaman dimana semua inti mengandung
fosfor sedangkan senyawa-senyawa fosfat terdapat dalam sitoplasma dan
membran sel. Selain itu unsur P dapat memperkuat dinding sel, sehingga
tahan terhadap serangan penyakit.
Pemberian unsur fosfor (P) yang cukup akan menambah jumlah
perakaran dan panjang akar tanaman sehingga akan meningkatkan daya
serap akar terhadap unsur hara. Bersama dengan unsur kalium (K), fosfor
dipakai untuk merangsang proses pembungaan karena kebutuhan tanaman
terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
Kekurangan fosfor (P) mengakibatkan pertumbuhan tanaman
terhambat, daun berukuran kecil dan berwarna keungu-unguan, bagian tepi
daun berwarna coklat dan daun rontok, selanjutnya daun akan mati. Hasil
tanaman yang berupa bunga, buah dan biji menjadi rendah karena buahnya
kerdil-kerdil dan cepat matang. Kelebihan fosfor (P) akan menyebabkan
terjadinya defisiensi unsur kalium (K) dan mengganggu penyerapan unsur
mikro seperti Fe, Cu, Zn. Gejala kelebihan P tidak terlihat secara fisik
(Rahman, 2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
3. Unsur Kalium (K)
Unsur kalium (K) berperan membantu pembentukan protein dan
karbohidrat, meningkatkan resistensi tanaman terhadap penyakit serta
meningkatkan kualitas biji/ buah. Kalium banyak terkandung di dalam selsel muda tanaman yang banyak mengandung protein, inti-inti sel tidak
mengandung kalium (Sutejo, 2002). Unsur K juga berperan dalam
mengatur turgor (tegangan sel) sehingga tanaman memiliki ketahanan
terhadap serangan penyakit. Selain itu unsur K juga berperan dalam
mengatur peralihan dari masa vegetatif ke masa generatif, sehingga bunga
dan bakal buah tidak gugur, serta warna buah merata (Rahman, 2014).
Kekurangan kalium (K) menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil,
ruas batang pendek, ujung dan tepi daun berwarna hitam, dan tepi daun
melengkung ke bawah yang dimulai dari daun tua. Kelebihan unsur kalium
(K) menyebabkan penyerapan unsur Ca dan Mg terganggu akibatnya
pertumbuhan tanaman terhambat (Lailiya, 2016).
D. Unsur Hara Mikro
Unsur hara mikro merupakan unsur hara yang sama pentingnya seperti
unsur hara makro bagi tanaman, namun unsur hara mikro yang dibutuhkan
tanaman hanya sedikit sehingga unsur hara mikro ini disebut sebagai unsur hara
minor atau trace element. Unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman adalah
besi (Fe), tembaga (Cu) dan seng (Zn), borium (Bo), mangan (Mn),
molibdenum (Mo) (Sutejo,2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Zat besi (Fe) penting bagi pembentukan klorofil, pembentukan zat
karbohidrat, lemak, protein, dan enzim. Kekurangan Fe dapat menghambat
pertumbuhan klorofil sedangkan kelebihan Fe dalam tanah dapat berbahaya
bagi tanaman akibat keracunan. Unsur tembaga (Cu) berperan penting dalam
pembentukan klorofil. Kekurangan Cu akan mengakibatkan daun terserang
penyakit reklamasi (reclamation desease) dengan gejala daun bercorengcoreng, ujung daun memutih akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi tidak
normal, tanaman menjadi cepat layu dan batang menjadi lemah.
Unsur Seng (Zn) berfungsi untuk pembentukan klorofil, sebagai aktifator
dalam proses fotosintesis dan respirasi, dan berperan pada pembentukan
hormon auxin dan keseimbangan fisiologis. Zn dibutuhkan tanaman dalam
keadaan yang sangat sedikit jika Zn berlebih dari ketentuan penggunaannya
maka akan menjadi racun. Kekurangan unsur Zn sering terjadi pada keadaan
tanah yang lembab dan asam hal ini akan menyebabkan pertumbuhan vegetatif
dan biji tanaman terhambat.
Unsur borium (Bo) berperan dalam pembentukan sel terutama dalam titik
tumbuh pucuk, juga dalam pertumbuhan bunga dan akar. Bo berhubungan erat
dengan metabolisme K dan Ca. Kekurangan Bo dapat mempengaruhi
pembentukan kucup-kucup dan pucuk-pucuk yang tumbuhan, selain itu
pertumbuhan meristem akar terganggu dan menyebabkan kelainan dalam
pembentukan berkas pembuluh. Kekurangan Bo juga menyebabkan
terganggunya pengangkutan makanan dan pembentukan serbuk sari yang
buruk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Unsur mangan (Mn) berperan dalam pembentukan protein, vitamin C,
enzim feroksidase dan sebagai aktivator berbagai enzim. Unsur molibdenum
(Mo) berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa dan
sebagai katalisator dalam mereduksi N. Mo dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah yang kecil akan sangat efektif. Kelebihan sedikit saja Mo akan menjadi
racun bagi tanaman (Sutejo,2002).
E. Tanaman Pisang
1.
Pisang
Pisang merupakan tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai
dari buah, batang, daun, kulit hingga bonggolnya. Tanaman pisang yang
merupakan suku Musaceae termasuk tanaman yang besar memanjang.
Tanaman pisang sangat sesuai dengan daerah yang beriklim tropis panas
dan lembab terlebih di dataran rendah. Tanaman pisang juga dapat
dijumpai di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia, Indonesia serta
termasuk pulau Papua. Pisang dapat berbuah sepanjang tahun pada daerah
yang curah hujannya merata sepanjang tahun. Umumnya, kebanyakan
orang mengonsumsi buah dari tanaman pisang saja sementara kulitnya
akan dibuang begitu saja sebagai sampah organik tanpa ada pengolahan.
Pisang (Musa paradisiaca) merupakan buah yang banyak digemari
oleh masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan, baik dari kalangan
bawah hingga kalangan atas. Selain karena mudah didapat dan harganya
terjangkau, buah pisang juga mengandung gizi tinggi dan sebagai sumber
vitamin, mineral dan juga karbohidrat. Kandungan nutrisi lainnya seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
serat dan vitamin dalam buah pisang seperti A, B, dan C, dapat membantu
memperlancar sistem metabolisme tubuh, meningkatkan daya tahan tubuh
dari radikal bebas serta menjaga kondisi tetap kenyang dalam waktu lama
(Wijaya, 2013).
2.
Klasifikasi Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica)
Klasifikasi tanaman pisang kepok menurut Satuhu dan Supriyadi
dalam Bana (2015) adalah sebagai berikut :
Regnum
: Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Familia
: Musaceae
Genus
: Musa
Species
: Musa paradisiaca forma typica
Gambar 2.1 Pisang kepok (Sumber : www.solusisehatku.com)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
3.
Jenis-jenis pisang
Pisang buah merupakan salah satu jenis pisang dari empat kelompok
jenis pisang lainnya. Pisang buah adalah jenis pisang yang dapat dimakan
namun yang membedakan adalah jenis pisangnya.
Pisang buah dapat dibedakan menjadi empat golongan sebagai berikut
(Supriyadi dan Suyanti, 2008) :
a.
Pisang yang dapat dimakan langsung setelah masak, misalnya pisang
kepok, pisang susu, pisang hijau, pisang mas atau pisang raja
b.
Pisang yang dapat dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya
pisang tanduk, pisang uli, pisang kapas, atau pisang bangkahulu
c.
Pisang yang dapat dapat dimakan setelah masak maupuan diolah
terlebih dahulu, misalnya pisang kepok dan pisang raja
d.
Pisang yang dapat dikonsumsi sewaktu masih mentah, misalnya
pisang klutuk atau pisang batu yang sering dijadikan bahan untuk
membuat rujak
4.
Pisang Kepok (Musa paradisiaca forma typica)
Pisang kepok merupakan pisang yang bentuknya agak gepeng dan
bersegi seperti terlihat pada Gambar 2.1. Ukuran buahnya kecil, dengan
panjang 10-12 cm dan berat 80-120 g. Kulit buah pisang kepok sangat
tebal berwarna kuning kehijauan dan kadang bernoda cokelat (Rofikah,
2013).
Pisang kepok memiliki dua jenis yaitu pisang kepok kuning dan
pisang kepok putih. Bentuk buah pada kedua jenis pisang ini adalah sama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
yang membedakan adalah warna daging buahnya. Pisang kepok kuning
berwarna kekuningan, sedangkan kepok putih lebih pucat. Perbedaannya
yang lain adalah rasanya, buah pisang kepok kuning lebih manis,
sedangkan buah kepok putih lebih asam. Walaupun ada perbedaan dari
warna dan rasa buahnya, kedua jenis pisang kepok memiliki kandungan
gizi yang sama (Rofikah, 2013).
Kebanyakan dunia industri membudidayakan pisang kepok ini untuk
produk olahan makanan ataupun minuman seperti tepung, keripik,
gorengan, cuka, bir, dan puree (Rofikah, 2013).
F. Kulit pisang
Kulit pisang mengandung unsur P, K, Ca, Mg, Na, Zn yang masing-masing
unsur berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang
berdampak pada peningkatan produktivitas tanaman (Soeryoko, 2011).
Menurut Susetya (2012), dengan tersedianya kandungan tersebut, kulit pisang
memiliki potensi yang baik untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik. Kulit
pisang memiliki kandungan kalium sebanyak 15% dan 12% fosfor lebih
banyak dari pada daging buah. Keberadaan kalium dan fosfor yang cukup
tinggi dapat dimanfaatkan sebagai pengganti pupuk. Menurut Yosephine dkk.,
dalam Saputra (2016) kulit pisang kepok mengandung protein 8.6 g/100 g berat
kering; lemak 13.1 g/100 g; pati 12.1 g/100 g; abu 15.3 g/100 g ; dan serat total
50.3 g/100 g.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
G. Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)
1.
Klasifikasi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.)
Klasifikasi tanaman sawi menurut Haryanto, dkk. (1995) adalah
sebagai berikut :
2.
Divisio
: Spermatophyta
Classis
: Dicotyledonae
Ordo
: Rhoeadales
Familia
: Cruciferae
Genus
: Brassica
Species
: Brassica juncea L.
Morfologi
Tanaman sawi memiliki sistem perakaran yakni akar tunggang (radix
primaria) dengan cabang-cabang akar yang bentuknya bulat panjang
(silindris) menyebar ke semua arah pada kedalaman antara 30-50 cm.
(Haryanto, 1995). Batang sawi memiliki batang sejati sangat pendek,
tegap, bersifat tidak keras, berwarna kehijauan dan keputih-putihan,
beruas-ruas, terletak pada bagian dasar yang berada di dalam tanah
sehingga hampir tidak keliatan. Batang sawi ini berfungsi sebagai alat
pembentuk dan penopang daun (Cahyono, 2003).
Daun tanaman sawi berbentuk bulat atau lonjong, lebar, ada berwarna
hijau muda, hijau keputih-putihan sampai hijau tua. Tangkai daun panjang
atau pendek, sempit atau lebar berwarna putih sampai hijau, bersifat kuat
dan halus. Tulang daun menyirip dan bercabang-cabang. Pelepah daun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tersusun saling membungkus dengan pelepah-pelepah daun yang lebih
muda dan tetap membuka (Cahyono, 2003).
Struktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia)
yang tumbuh memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum
bunga terdiri atas empat helai kelopak daun, empat helai daun mahkota
bunga berwarna kuning-cerah, empat helai benang sari, dan satu buah
putik yang berongga dua. Buah caisim termasuk tipe buah polong, yaitu
bentuknya memanjang dan berongga. Tiap polong berisi 2-8 butir biji. Biji
caisim berbentuk bulat kecil berwarna coklat atau coklat kehitam-hitaman,
permukaannya licin mengkilap dan agak keras (Rukmana, 1994).
3.
Syarat Tumbuh
a.
Tanah
Sawi dapat tumbuh pada berbagai ketinggian tempat, baik dataran
rendah maupun tinggi dengan ketinggian 5-1200 m dpl. Tanaman ini
memiliki toleransi yang baik terhadap lingkungan, baik suhu tinggi
maupun rendah. Akan tetapi kebanyakan daerah penghasil sawi
berada di ketinggian 100-500 m dpl. Tanah yang memenuhi syarat
tumbuh sawi adalah tanah gembur yang banyak mengandung bahan
organik (humus), drainasenya baik dan sifat biologis tanah yang
mengandung bermacam-macam unsur hara yang berguna untuk
meningkatkan pertumbuhan tanaman (Siahaan, 2011).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b.
pH Tanah
Tanaman ini tumbuh dengan baik di tanah yang memiliki tingkat
keasaman (pH) antara 6-7. Pada tanah asam (pH<6) dianjurkan untuk
melakukan pengapuran, guna menurunkan keasaman atau menaikan
pH tanah. Takaran kapur yang diberikan sangat tergantung pada pH
awal. Oleh karena itu, dianjurkan untuk mengukur pH tanah sebelum
penanaman sawi dilaksanakan (Siahaan, 2011).
c.
Iklim
Sawi menghendaki keadaan udara yang dingin dengan suhu 15,6
o
C pada malam hari dan 21,1 oC pada siang hari, serta penyinaran
matahari antara 10-13 jam per hari. Suhu diatas 24 oC, dapat
menyebabkan tepi daun terbakar, sedangkan di suhu 13 oC, yang
terlalu lama dapat
menyebabkan tanaman memasukin fase
pertumbuhan produktiv yang terlalu dini (Siahaan, 2011).
Penanaman pada musim kemarau perlu diiringi oleh penyiraman
yang teratur agar tanaman tidak kekeringan. Sebaliknya, penanaman
pada musim penghujan perlu disertai oleh pengaturan drainase yang
baik, agar air tidak menggenang di sekitar tanaman dan serangan ulat
ulat daun dapat diatasi. Meskipun demikian, waktu tanaman yang
dianjurkan akan akhir musim hujan (Siahaan, 2011).
d. Kelembaban
Kelembapan udara yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman sawi
yang optimal berkisar antara 80 % - 90 %. Kelembaban udara yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
tinggi >90 % akan berpengaruh buruk bagi tanaman. Penyerapan gas
karbondioksida (CO2) terganggu karena mulut daun (stomata) tertutup
yang disebabkan oleh kelembaban yang tidak sesuai dengan yang
dikehendaki tanaman. Dengan demikian gas CO2 tidak dapat masuk
ke dalam daun, sehingga gas CO2 yang diperlukan tanaman untuk
fotosintesis tidak memadai. Akhirnya proses fotosintsis tidak berjalan
dengan baik sehingga semua proses pertumbuhan pada tanaman
menurun (Cahyono, 2003).
H. Parameter Pertumbuhan
Pertumbuhan tanaman merupakan perubahan yang terjadi pada tumbuhan
seperti pertambahan ukuran, bentuk dan jumlah akibat dari hasil interaksi
fisiologis dalam tubuh tanaman bersama faktor luar. Untuk mengetahui
perubahan tersebut indikator yang dapat digunakan pada pertumbuhan suatu
tanaman diantaranya adalah meningkatnya tinggi tanaman, panjang, lebar, luas
daun dan penambahan jumlah daun, serta pertambahan massa atau berat yaitu
berat basah dan berat kering masing-masing organ tanaman yang meliputi akar,
batang, daun, dan buah.
Anabolisme merupakan suatu proses dalam pembentukan atau penyusunan
senyawa organik sederhana menjadi senyawa organik kompleks. Senyawa
kompleks tersebut dapat berupa karbohidrat, lemak, dan protein. Anabolisme
yang menggunakan energi cahaya disebut fotosintesis. Fotosintesis adalah
pembentukan karbohidrat dari karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) yang
melibatkan klorofil pada kloroplas dengan bantuan cahaya matahari. Hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
fotosintesis adalah molekul glukosa yang disimpan sebagai makanan dalam
bentuk pati, amilum atau tepung (Abdurahman, 2008).
Daun merupakan salah satu bagian terpenting penyusun tubuh tumbuhan
dan merupakan organ sebagai tempat pengolahan zat makanan (fotosintesis).
Daun juga sebagai tempat proses respirasi, proses transpirasi, alat
perkembangbiakan vegetatif, dan tempat klorofil. Semakin banyak jumlah
daun maka tempat untuk melakukan fotosintesis lebih banyak. Fotosinstesis
berlangsung jika melibatkan konversi cahaya, karbon dioksida, dan air menjadi
glukosa, gula lain, dan senyawa organik untuk menghasilkan oksigen yang
dibutuhkan pada tahap akhir respirasi selular. Reaksi fotosintesis adalah
sebagai berikut Bresnick (2003) :
6 CO2 + 6 H2O + energi cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6 O2
Fotosintesis berperan penting dalam mendukung pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Setelah proses fotosintesis terjadi sebagaian besar
cadangan makanan akan ditranslokasikan ke bagian organ vegetatif tanaman
sehingga meningkatkan pertumbuhan daun dan jumlah daun.
Berat basah tanaman atau sering juga disebut sebagai berat segar total
tanaman merupakan hasil dari suatu pertumbuhan tanaman yang terbentuk dari
perubahan energi matahari menjadi energi kimia yang melibatkan ketersediaan
hara dan air dalam tanah. Berat basah tanaman dipengaruhi oleh kandungan air
jaringan, unsur hara dan hasil metabolisme. Air merupakan komponen utama
bagi pembentukan organ tubuh tumbuhan melalui proses fotosintesis. Sekitar
80-90 % berat basah tanaman adalah berupa air dan sisanya adalah berat kering.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Kemampuan tanaman dalam menyerap air terletak pada akarnya. Akar
berfungsi menambatkan tumbuhan di dalam tanah dan menyerap mineral, air,
dan unsur hara yang terdapat dalam tanah kemudian menghantarkannya ke
seluruh tubuh tanaman dan akan disimpan sebagai cadangan makanan yang
diproses malalui proses fotosintesis (Campbell, dkk., 2008). Kondisi akar yang
baik akan mendukung penyerapan air yang optimal. Air dan zat yang terlarut
didalamnya diserap oleh akar dan masuk ke dalam jaringan tanaman
berlangsung melalui proses difusi.
Semakin baik ketersediaan hara yang terserap oleh tanaman, maka
ketersedian bahan dasar bagi proses fotosintesis akan semakin baik pula. Proses
fotosintesis yang berlangsung dengan baik, akan memacu pembentukan
karbohidrat dalam tubuh tumbuhan yang akan diubah menjadi protein, lemak,
vitamin dan senyawa lain. Proses pembentukan dan perkembangan organ
tanaman (daun, akar dan batang) membutuhkan ketersedian air dan unsur hara
dalam tanah yang baik karena berhubungan dengan proses sel tanaman untuk
membesar. Tubuh tumbuhan mengalami pertumbuhan dan perkembangan
dikarenakan sel tanaman membesar seiring dengan menebalnya dinding sel dan
terbentukanya selulosa pada tanaman. Peningkatan ukuran dan jumlah sel
tentunya akan meningkatkan berat tanaman tersebut (Campbell, dkk., 2008).
Klorofil berasal dari bahasa Yunani “chloros” yang berarti hijau dan
“phyllum” yang berarti daun. Klorofil merupakan pigmen tanaman berwarna
hijau. Klorofil terdapat pada kloroplas di dalam sel daun tanaman dan bagian
lain yang berwarna hijau. Klorofil a merupakan pigmen fotosintetik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
berperan secara langsung dalam reaksi terang, yang mengubah energi matahari
menjadi energi kimia. Klorofil b adalah sejenis pigmen fotosintetik aksesoris
yang mentransfer energi ke klorofil a (Campbell, dkk., 2008). Klorofil a
berwarna hijau tua dan klorofil b berwarna hijau muda. Klorofil a dan b
berbasis struktur sama, namun berbeda dalam hal susunan rantai alifatiknya.
Klorofil a dengan rumus empiris C55H72O5N4Mg dan klorofil b dengan rumus
empiris C55H7O6N4Mg, berada pada jaringan tanaman dengan perbandingan
3:1. Klorofil a dan b ini memegang peran penting dalam proses fotosintesis
(Pitojo, 2008). Menurut Rothemund dalam Fatimah (2009), klorofil terdiri dari
molekul yang memiliki empat cincin pirol yang dihubungkan oleh gugus
metana (-CH=). Pada inti molekul tersebut terdapat atom magnesium yang
diikat oleh nitrogen dari dua cincin pirol dengan ikatan kovalen serta oleh dua
buah atom nitrogen dari cincin pirol lain dengan ikatan koordinat kovalen.
Klorofil mengandung berbagai nutrisi yang kuat dan merupakan sumber
vitamin yang baik seperti vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin K dan beta
karoten. Klorofil kaya akan antioksidan, serta mineral penting seperti
magnesium, zat besi, kalium, kalsium dan asam lemak esensial. Klorofil
memiliki manfaat bagi kesehatan manusia, menurut Pitojo (2008), klorofil
mendukung pembentukan sel-sel darah. Klorofil merangsang produksi
hemoglobin dan sel darah merah. Menurut Karmana (2006) Klorofil memiliki
manfaat bagi tubuh yaitu :
a.
Mencegah dan mempebaiki pengerasan pembuluh darah (aterosklerosid)
b. Memperlanacar aliran darah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
c. Menghambat pertumbuhan bakteri jahat di dalam saluran pencernaan dan
merangsang pertumbuhan bakteri baik yang berguna bagi pencernaan
makanan
d. Bersifat antioksidan sehingga dapat mengikat radikal bebas
I.
Penelitian yang Relevan
Penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya yang relevan dengan
penelitian ini adalah:
Tabel 2.1. Hasil penelitian yang relevan
No.
Penelitian
Hasil
Referensi
1.
Pengaruh Pupuk Kompos  Berpengaruh nyata
Rambitan,
Cair Kulit Pisang Kepok
2013
pada pertumbuhan
(Musa Paradisiaca L.)
tinggi batang, jumlah
Terhadap Pertumbuhan
daun dan berat basah
dan Hasil Tanaman
polong tanaman kacang
Kacang Tanah (Arachis
tanah varietas Gajah
Hypogaea L.) Sebagai
 Dosis pupuk 250 ml
Penunjang Praktikum
menunjukan hasil
Fisiologi Tumbuhan.
terbaik
2.
Pemanfaatan Kulit Buah
Pisang (Musa
Paradisiaca L.) Dengan
Penambahan Daun
Bambu (EMB) dan EM4
Sebagai Pupuk Cair
3.
Aplikasi Pupuk Organik
Padat dan Cair dari Kulit
Pisang Kepok
 Konsentrasi (EMB) dan Sriningsih,
2014
EM4 yang berbeda
berpengaruh nyata
terhadap kandungan N,
P, K pupuk cair kulit
pisang kepok
 Kandungan N, P, K
paling tinggi dengan
penggunaan EM4
dengan konsentrasi 125
ml, yaitu kandungan N
sebanyak 0,17%,
kandungan P sebanyak
106,53 ppm,
kandungan K sebanyak
1686,60 ppm
Nasution,
 Pemberian pupuk
dkk., 2014
organik padat dan cair
dari kulit pisang kepok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
J.
No.
Penelitian
4.
Pemanfaatan Pupuk
Organik Cair Berbahan
Baku Kulit Pisang, Kulit
Telur dan Gracillaria
gigas terhadap
Pertumbuhan Tanaman
Kedelai var. Anjasmoro
untuk Pertumbuhan dan
Produksi Sawi (Brassica
juncea L.)
Hasil
memberi pengaruh
nyata pada parameter
tinggi tanaman sawi
 Pupuk organik cair dari
bahan baku kulit
pisang, kulit telur dan
G. gigas mengandung
unsur hara dengan
 kadar N 0,89%; P
0,04%; K 1,82% dan
rasio C/N sebesar 25
 Dosis yang paling
optimal 16,86
ml/L/polibag dan 22,48
ml/L/polibag
Referensi
Machroda
nia, 2015
Kerangka Berpikir
Pemanfaatan limbah organik kulit pisang sebagai pupuk organik cair dapat
mengurangi pencemaaran lingkungan dari sampah karena pupuk organik dari
kulit pisang dapat digunakan untuk menambah ketersediaan unsur hara pada
tanaman. Kelebihan yang didapat dalam pembuatan pupuk cair ini yaitu proses
pembuatannya relatif mudah, lebih praktis digunakan, dan biaya pembuatan
murah. Penggunaan kulit pisang sebagai pupuk organik cair karena memiliki
kandungan lebih dari satu unsur hara yaitu unsur N, P, K. Unsur makro tersebut
jika ditambahkan pada tanah dengan dosis yang tepat dapat menyuburkan
tanaman sawi hijau karena unsur N, P, K merupakan unsur yang dibutuhkan
oleh tanaman sawi. Pupuk cair kulit pisang menguntungkan bagi pertumbuhan
tanaman sawi sebagai unsur hara dan senyawa pengatur pertumbuhan.
Untuk
memenuhi
kebutuhan
unsur
tanaman
sawi
diperlukan
pembudidayaan yang baik, misalnya dalam perawatan tanaman dan yang lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
utama adalah pemupukan baik dalam dosis maupun jenis pupuk. Oleh karena
itu dilakukan pengujian pemberian pupuk organik tambahan berupa pupuk cair
kulit pisang kepok dengan berbagai konsentrasi terhadap pertumbuhan
tanaman sawi.
Limbah Sumber Pencemaran Lingkungan
Limbah Kulit Pisang Kepok
Pupuk Cair
Kandungan N, P dan K
Tanaman sawi caisim
Jumlah Daun
Berat Basah
Kadar Klorofil
Hasil pengukuran, Pengamatan dan Perhitungan
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
K. Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah dan studi pustaka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
a.
Pupuk cair kulit pisang kepok dengan konsentrasi yang berbeda dapat
meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi caisim ( B.
juncea).
b.
Pupuk cair kulit pisang dengan konsentrasi 10% paling efektif dalam
meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi caisim ( B.
juncea).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen murni
dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Jenis penelitian murni yaitu dengan
melakukan percobaan pada kelompok perlakuan dan dibandingkan dengan
kelompok kontrol. Penelitian ini terbagi dalam empat kelompok (3 kelompok
perlakuan dan 1 kelompok kontrol) dengan masing-masing 5 ulangan. Dalam
penelitian ini terdapat tiga jenis variabel, yaitu:
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah konsentrasi pupuk cair kulit
pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang terdiri dari A = 0 %
(kontrol), B = 9,09%, C = 16,67% dan D = 23,07%.
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pertumbuhan tanaman sawi
caisim yang terdiri dari jumlah daun, berat basah daun dan batang, dan kadar
klorofil.
3. Variabel kontrol
Variabel kontrol dalam penelitian ini meliputi media tanam, umur bibit sawi
pada usia 3 minggu dengan jumlah daun 2, dan volume air penyiraman yang
sama.
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
B. Batasan Penelitian
Agar masalah dalam penelitian ini tetap terarah, maka disusun batasan
masalah sebagai berikut :
1.
Kulit pisang yang digunakan adalah kulit pisang kepok putih yang sudah
matang dan berwarna kuning
2.
Tanaman sawi yang digunakan adalah sawi caisim
3.
Parameter pertumbuhan yang diukur adalah jumlah daun (helai), berat
basah batang dan daun tanaman (g), dan kadar klorofil (mg/l)
4.
Berat basah yang diukur hanya berat basah bagian batang dan daun
C. Alat dan Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kulit pisang
kepok putih, Effective Microorganisme 4 (EM4) (SLP), bibit tanaman sawi
caisim (Shinta), tetes tebu, air, alkohol 96% dan tanah humus yang diambil dari
kebun percobaan tempat penelitian dilakukan.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spektrofotometer
doble beam (Shimadzu UV-1800), cuvet, soil tester (Takemura), timbangan
analitik (Pioneer TM), timbangan presisi Excellent (ACS), timbangan duduk
jarum (Nagami), erlenmeyer 100 ml, tabung reaksi, labu ukur 100 ml, tabung
ukur 10 ml, beaker glass 50 ml, corong gelas, cawan petri, batang pengaduk
gelas, mortar dan alu, drum plastik, polybag, lumpang batu, rak tabung reaksi,
kertas saring, aluminium foil, pisau, saringan, dan alat tulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
D. Cara Kerja
Penelitian ini dilakukan dari tanggal 21 Mei 2016 – 27 Juli 2016. Tempat
penelitian yaitu di Kebun Percobaan Program Studi Pendidikan Biologi
JPMIPA Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pengukuran berat basah daun
dan batang tanaman sawi caisim dilakukan pada tanggal 27 juli 2016 di
Laboratotium Pendidikan Biologi USD. Uji kadar klorofil tanaman sawi caisim
dilakukan pada tanggal yang sama di Laboratorium Analisis Pusat Fakultas
Farmasi USD. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Pembuatan pupuk cair kulit pisang kepok
Pembuatan pupuk kulit pisang kepok dilakukan menggunakan metode
menurut Rambitan (2013) sebagai berikut :
a.
Kulit pisang kepok yang sudah masak berwana kuning ditimbang
sebanyak 10 kg. Pangkal dan ujung kulit pisang dipotong sehingga
menyisakan kulit pisangnya saja, kemudian dipotong-potong kecil
menggunakan pisau. Kulit pisang yang sudah dipotong-potong
tersebut dihaluskan dengan cara ditumbuk menggunakan lumpang
guna melumatkan bahan organik agar lebih mudah untuk diolah oleh
aktivitas mikroorganisme perombak pada pembuatan pupuk.
b.
Kulit pisang kepok yang sudah halus dimasukkan ke dalam drum
plastik, lalu ditambahkan 250 ml EM4, 10 L air, dan 250 ml tetes tebu
ke dalam drum plastik tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
c.
Setelah semua bahan dimasukan lalu diaduk rata dan tercampur
dengan rata, drum plastik ditutup dan didiamkan selama 2 minggu
hingga semua bahan-bahan tersebut terfermentasi dengan baik.
d.
Akhir proses fermentasi ditandai dengan timbulnya gas, wadah
menggelembung, terdapat tetes-tetes air di tutup wadah fermentasi,
terdapat bau harum (aromatis) kemasaman, warna larutan keruh,
tampak gelembung gas kecil-kecil di dalam larutan, terdapat lapisan
keputihan baik di permukaan larutan maupun di dinding wadah
fermentasi.
e.
Kemudian hasil fermentasi disaring sehingga ampas kulit pisang dan
cairan terpisah.
f.
Selanjutnya dilakukan pengukuran pH pupuk cair kulit pisang kepok
menggunakana pH meter dan pengukuran suhu pupuk cair kulit pisang
kepok menggunakan Total Dissolved Solids (TDS).
Setelah diperoleh larutan pupuk cair kulit pisang kepok yang sudah
jadi kemudian larutan pupuk tersebut diambil sebanyak 600 ml sebagai
sampel. Kemudian sampel diujikan di Laboratorium Pusat Studi Pangan
dan Gizi UGM. Parameter yang diuji adalah kadar N, P, dan K yang
terkandung dalam pupuk cair kulit pisang kepok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 3.1 Tahap-tahap pembuatan pupuk cair kulit pisang kepok. Kulit
pisang kepok dipotong-potong (a); kulit pisang kepok yang
sudah dipotong (b); kulit pisang kepok ditumbuk (c); kulit
pisang kepok diberi EM4 dan tetes tebu (d); kulit pisang
kepok setelah difermentasi selama 2 minggu (e); kulit
pisang disaring (f); pengukuran pH pupuk cair kulit pisang
kepok (g); pengukuran suhu pupuk cair kulit pisang kepok
dengan menggunakan alat TDS (h).
2. Penyiapan media tanam
Media tanam (tanah) yang digunakan adalah tanah humus berwarna
gelap dan gembur yang diperoleh dari tempat percobaan.
a. Polybag berukuran 35 x 35 cm sebanyak 20 buah disiapkan.
b.
Kemudian masing-masing polybag diisi dengan tanah humus sebanyak
10 kg/ polybag.
3. Pembibitan
Pembibitan sawi caisim dilakukan secara mandiri dengan cara sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
a.
Biji sawi disiapkan lalu dibenihkan pada media tanah yang
dicampurkan sekam dan pupuk kotoran sapi dengan perbandingan
2:1:1.
b.
Media tanam dimasukan ke nampan semai isi 50 lubang.
c.
Setiap hari dilakukan penyiraman pada sore hari pukul 16.00 WIB.
d.
Setelah bibit berusia 2 minggu dipilih bibit yang baik kemudian
dipindahkan ke media tanam yang sesungguhnya.
e.
Pemilihan bibit dilakukan dengan memperhatikan pertumbuhan yang
sehat dan normal dilihat dari jumlah helai daun yang sama sebanyak
2 helaian daun dengan tinggi tanaman yang sama.
4. Penanaman bibit sawi caisim
Setelah media tanam sudah siap dilakukan pemindahan bibit sawi.
Pemindahan semai bibit sawi dilakukan pada pagi hari dengan cara sebagai
berikut:
a.
Media tanam (tanah) dilubangi dengan menggunakan cetok sedalam
3 – 5 cm.
b.
Bibit sawi yang sudah terpisah ditanam ke dalam polybag, setiap 1
bibit ditanam dalam 1 polybag.
5. Penyulaman
Jika ada benih yang gagal tumbuh atau tumbuh abnormal kurang dari
2 minggu setelah penanaman, maka dilakukan penyulaman dengan
menggantikan tanaman cadangan yang masih hidup, caranya adalah
dengan mencabut tanaman dengan tanahnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
6. Perlakuan
a.
Pembuatan konsentrasi pupuk
Sebelum pupuk diaplikasikan, pupuk cair kulit pisang kepok
terlebih dahulu diencerkan dengan 1000 ml air untuk setiap
konsentrasi.
Pembuatan
konsentrasi
dilakukan
dengan
cara
penghitungan sebagai berikut:
250 𝑚𝑙
1) 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐵 = 250 𝑚𝑙+2500 𝑚𝑙 × 100% = 9, 09%
500 𝑚𝑙
2) 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐶 = 500 𝑚𝑙+2500 𝑚𝑙 × 100% = 16,67%
750 𝑚𝑙
3) 𝐾𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝐷 = 750 𝑚𝑙+2500 𝑚𝑙 × 100% = 23, 07%
b.
Perlakuan
Pupuk (ml)
B
C
D
250
500
750
Air yang
ditambahkan
2500
2500
2500
Konsentrasi
9,09%
16,67%
23,07%
Pemberian pupuk
Pemupukan tanaman sawi caisim dengan pupuk cair kulit pisang
kepok dilakukan setelah sawi berumur 3 minggu setelah bibit ditanam.
Pupuk disiram pada tanah dengan jarak 5 cm dari batang tanaman sawi
dilakukan secara melingkar. Tanaman sawi disiram dengan pupuk cair
kulit pisang dilakukan 5 hari sekali. Pemupukan dilakukan pada sore
hari dengan volume penyiraman 500 ml untuk setiap tanaman.
7. Pengamatan dan Pengambilan data
Pengamatan dan pengambilan data dimulai sejak sawi berumur 21 hari
setelah dilakukannya perlakuan dan dilakukan 5 hari sekali hingga panen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Parameter pertumbuhan yang diamati adalah pertumbuhan vegetatif
meliputi jumlah daun, berat basah, dan kadar klorofil sawi.
a.
Penghitungan jumlah daun
Penghitungan jumlah daun dilakukan dengan cara menghitung
jumlah daun yang telah terbuka sempurna.
b
a
Gambar 3.2 Pengamatan tanaman sawi. Setelah penanaman bibit sawi
caisim (a); tanaman sawi caisim sebelum panen (b).
b. Pengukuran berat basah tanaman
Pengukuran berat basah sawi caisim dilakukan setelah sawi
berusia 57 hari dan dilakukan pemanenan dengan mencabut tanaman
sawi dari akar sampai batang sawi dari media tanam dengan berhatihati agar tidak patah. Kemudian tanaman yang sudah dicabut
dibersihkan dari tanah, dipisahkan akarnya kemudian ditimbang
menggunakan timbangan presisi.
c. Pengukuran kadar klorofil
Pengukuran kadar klorofil dilakukan dengan menggunakan
metode menurut Arnon dalam Suherman (2013) pada hari ke 36 yang
merupakan akhir dari proses penelitian :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
1)
Sampel daun ditimbang menggunakan timbangan analitik
sebanyak 1 g. Sampel dihaluskan mengunakan mortar dan
dilarutkan dengan alkohol 96% sebanyak 25 ml.
2) Selanjutnya ekstrak disaring dengan kertas saring ke dalam
erlenmeyer.
3) Spektrofotometer dipersiapkan dengan menyalakan komputer
dan menekan tombol on pada spekrofotometer. Mesin dipanaskan
selama 15 menit untuk memanaskan mesin, kemudian dilakukan
kalibrasi transmit.
4) Alkohol 96% dituangkan ke dalam 2 cuvet pada spektrofotometer
double beam sampai garis batas. Satu cuvet sebagai sampel dan
satu cuvet lagi sebagai blanko. Permukaan luar cuvet dibersihkan
dan dikeringkan menggunakan tisu.
5) Panjang gelombang pengukuran pada spekrofotometer diatur,
kemudian
cuvet
dimasukkan
ke
kompartemen
sempel
spektrofotometer kemudian icon zero diklik. Setelah dikalibrasi
transmit, cuvet sampel dikeluarkan dari kompartemen sampel,
alkohol 96% dibuang lalu diganti dengan sampel larutan daun
sawi.
6) Larutan dituangkan ke dalam cuvet sampai garis batas kemudian
dimasukan ke dalam komparteman sampel spektrofotometer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
7) Kemudian spektrofotometer diatur pada panjang gelombang 645
nm dan 663 nm lalu diamati dan dicatat absorbansi yang tertera
pada multimeter komputer.
8) Setelah didapat nilai absorbandinya dihitung kadar klorofil total
dengan menggunakan rumus Arnon yaitu :
Klorofil Total = 20,2 D645 + 8,02D663 (mg/l)
Keterangan :
20,2 = Konstanta
8,02 = Konstanta
D663 = Absorbansi pada panjang gelombang 663 nm
D645 = Absorbansi pada panjang gelombang 645 nm
a
b
Gambar
3.3
Pengukuran kadar korofil. Pengukuran dengan
spektrofotometer (a); penyaringan ekstrak sawi caisim(b).
8. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL)
terdiri atas faktor tunggal dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Data yang
diperoleh adalah hasil pengamatan parameter jumlah daun sawi caisim
(helai), berat basah batang dan daun sawi caisim (g) dan kadar klorofil
(mg/l) yang datanya diambil untuk setiap perlakuan. Kemudian data diubah
ke dalam bentuk histogram sehingga terlihat perbandingan antar perlakuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Data sekunder (tambahan) tentang pengamatan parameter fisik dan
kimia lokasi penelitian disajikan dalam bentuk tabel. Parameter kimia yaitu
pH tanah, yang datanya diambil sehari setelah perlakuan pada sore hari.
Parameter fisik yaitu suhu udara lokas penelitian, datanya diperoleh
melalui aplikasi cuaca accuweather, yang datanya diambil dari awal
perlakuan sampai panen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian pengaruh pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (Musa
paradisiaca forma typica) terhadap pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea
L.) dengan parameter pertumbuhan yang diamati adalah jumlah daun, berat basah
daun dan batang, dan kadar klorofil tanaman sawi, disertai uji pupuk sebagai data
sekunder/data pendukung adalah sebagai berikut:
A. Uji Pupuk Cair Kulit Pisang Kepok
Berdasarkan uji Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM
diperoleh data hasil kandungan N, P, dan K pada pupuk cair kulit pisang kepok
adalah sebagai berikut :
Tabel 4. 1. Hasil uji kandungan NPK pupuk cair kulit pisang kepok
Parameter
Konsentrasi (%)
Nitrogen (N)
Fosfor (P)
Kalium(K)
0,031
0,0155
0,0437
Berdasarkan Tabel 4.1 pupuk organik cair berbahan baku kulit pisang
kepok memiliki kandungan unsur hara N, P, dan K berturut-turut yaitu hara N
sebesar 0,031%; P sebesar 0,0155%; dan K sebesar 0,0437%). Hadjowigeno
dalam Machrodania (2015) menyatakan bahwa kriteria unsur hara pupuk
organik cair menurut standar baku mutu hara tanah adalah N >0,75% kategori
sangat tinggi; P>0,035% kategori sangat tinggi; dan K>0,06% kategori sangat
tinggi. Berdasarkan Tabel 4.1 unsur N, P,dan K dalam pupuk organik cair kulit
pisang kepok dapat menyediakan unsur yang diperlukan tanaman sawi caisim.
40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kulit
pisang
kepok
merupakan
medium
pertumbuhan
bagi
mikroorganisme yang berasal dari EM4. Mikroorganisme tersebut memperoleh
nutrisi sebagai sumber energi seperti air, karbon, nitrogen, hidrogen, oksigen,
sulfur, fosfor, dan zat besi dari kulit pisang kepok. Tetes tebu yang digunakan
berfungsi untuk memenuhi kebutuhan energi sebagai bahan pembangun sel
mikroorganisme tersebut. Kulit pisang kepok menyediakan karbohidrat,
protein, lemak, pati, dan unsur N, P, K sebagai sumber mineral, sedangkan tetes
tebu menyediakan sukrosa yang dibutuhkan mikroorganisme sebagai sumber
energi untuk penyusunan komponen sel/ membentuk sel baru.
Hasil analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak
mengandung air yaitu 68,90 % dan karbohidrat (amilum) sebesar 18,50 %
(Hartono, 2013). Susetya (2012) juga mengatakan bahwa kulit pisang
mengandung unsur hara makro maupun mikro yang dibutuhkan tanaman yaitu
mengandung protein, kalium, fosfor, magnesium, sodium dan sulfur. Oleh
sebab itu kulit pisang kepok dapat dijadikan sebagai pupuk cair melalui proses
fermentasi dengan bantuan bioaktivator Effective Microorganisme 4 (EM4).
Penambahan EM4 yang mengandung mikroorganisme seperti bakteri
Lactobacillus sp., berperan menghasilkan bakteri asam laktat dari gula, bakteri
Saccharomyces sp., berperan menguraikan bahan organik untuk menghasilkan
alkohol, bakteri Actinomycetes berperan menghasilkan zat-zat antimikroba dari
asam amino yang dihasilkan oleh bakteri fotosintesis. EM4 sebagai
bioaktivator berperan dalam mempercepat proses fermentasi dalam pembuatan
pupuk dan meningkatkan mutu pupuk yang dapat menambah unsur hara tanah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
dapat memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah dengan cara disiramkan
ke tanah tanaman.
Sumber unsur N, P, dan K yang terukur dalam uji pupuk berasal dari
dekomposisi bahan organik kulit pisang kepok dalam bentuk kompleks diubah
oleh mikroorganisme EM4 menjadi organik sederhana yang akhirnya
menghasilkan unsur nitrogen, fosfor dan kalium yang dapat diserap tanaman.
Kebutuhan unsur karbon dapat dipenuhi dari karbohidrat, lemak, dan asamasam organik, sedangkan kebutuhan nitrogen dipenuhi dari protein, amoniak
dan nitrat. Mikrooganisme memecahkan senyawa karbon (C) sebagai sumber
energi dan menggunakan nitrogen (N) untuk sintesis protein menghasilkan
asam amino. Fosfor (P) sebagai penyusun lemak dan protein sedangkan kalium
(K) berperan dalam pembentukan protein dan karbohidrat, melalui aktivitas
mikroorganisme selulosa diubah menjadi glukosa, glukosa dimanfaatkan oleh
mikroorganisme sehingga menghasilakan karbondioksida.
Unsur N dapat diserap dalam tanah berbentuk ion nitrat (NO3-) dan ion
amonium (NH4+). Unsur P diserap tanaman dalam bentuk fosfat untuk sintesis
senyawa organik dan anorganik. Unsur fosfor diserap tanaman dalam bentuk
ion H2PO4– dan sebagian kecil dapat diserap dalam bentuk ion HPO42-. Unsur
K diserap tanaman dalam bentuk ion K+ setelah mengalami proses dekomposisi
oleh mikrooganisme.
B. Jumlah Daun Tanaman Sawi Caisim
Penghitungan jumlah daun tanaman sawi caisim dilakukan setiap 3 hari
sekali selama 36 hari yaitu sejak tanaman sawi berusia 3 minggu hingga panen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Rata-rata jumlah daun tanaman sawi caisim tiap perlakuan dapat dilihat pada
Gambar 4.1 berikut ini :
10
Jumlah Daun (helai)
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
0
9,09
16,67
23,07
Konsentrasi (%)
Gambar 4.1 Jumlah Daun Tanaman Sawi Caisim
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa rata-rata jumlah daun
tanaman sawi caisim yang diberi perlakuan pupuk cair kulit pisang kepok
dengan konsentrasi 9,09%, lebih banyak dibandingan konsentrasi 16,67% dan
23,07% adalah konsentrasi terendah, namun jumlah daun sawi caisim yang
paling banyak terdapat pada kontrol atau 0%.
Tanaman sawi memerlukan unsur hara yang cukup dan tersedia bagi
pertumbuhan dan perkembangannya sehingga menghasilkan produksi yang
maksimal. Unsur hara makro seperti N, P, dan K merupakan unsur hara esensial
yang dibutuhkan tanaman sawi dalam jumlah yang cukup besar. Unsur nitrogen
yang tersedia di dalam tanah diserap akar dalam bentuk anion nitrat (NO2-),
dan kation ammonium (NH4+), fosfor (P) dalam bentuk anion (H2PO4- atau
HPO42- ) dan kalium (K) dalam bentuk kation K+ (Sutejo, 2002).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Setelah dilakukan pengujian pupuk cair kulit pisang kepok (Lampiran 9.)
diperoleh hasil bahwa pupuk tersebut mengandung unsur hara N sebesar
0,031%; fosfor sebesar 0,0155% dan kalium sebesar 0,0437% sehingga
tentunya pupuk kulit pisang kepok dapat mensuplai unsur hara N, P, dan K bagi
tanaman sawi caisim.
Pemberian pupuk dengan dosis yang semakin tinggi akan meningkatkan
konsentrasi N, P, dan K di dalam tanah. Penambahan pupuk cair kulit pisang
kepok yang mengandung unsur hara makro yaitu N, P, dan K semestinya akan
menyediakan hara yang lengkap bagi tanaman sehingga pertumbuhan dan
perkembang tanaman akan lebih baik dan tentunya produksinya lebih
maksimal. Meningkatnya pemberian dosis pupuk, tentunya akan menyediakan
unsur hara yang semakin banyak pula untuk diserap oleh tanaman sehingga
dapat memicu pertumbuhan tanaman. Akan tetapi pemberian pupuk yang
kurang tepat seperti pemberian pupuk dengan dosis yang tinggi akan
membahayakan pertumbuhan tanaman akibatnya hasil produksi menurun.
Terkumpulnya unsur hara yang berlebihan yang diserap dari tanah akan
menghambat kerja enzim dalam proses metabolisme pada tanaman, akibatnya
daun menjadi layu, kering dan tanaman akan mati jika tanaman sudah tidak
bisa mentolerir efek dari keracunan tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat
Garder dkk. dalam Yanti dkk. (2014) yang menyatakan bahwa pemupukan
yang dilakukan secara berlebihan akan berakibat toksik bagi tanaman karena
atau sehingga mengganggu proses metabolisme tanaman tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Jumlah daun pada konsentrasi 0% atau kontrol ini baik karena merupakan
perlakuan yang hanya diberi air, maka unsur hara yang diperoleh hanya berasal
dari tanah humus yang digunakan sebagai media tanam sawi caisim. Media
tanam tersebut pada perlakuan kontrol memiliki pH 6-7 yang optimum bagi
pertumbuhan sawi caisim sedangkan pada perlakuan dengan konsentrasi
9,09%, 16,67% dan 23,07% memiliki pH 5-6 (Lampiran 8.). Dengan tingkat
keasaman tanah yang demikian mempengaruhi penyerapan unsur hara dari
dalam tanah oleh akar tanaman.
Pupuk cair kulit pisang kepok tidak dapat meningkatkan pertumbuhan
jumlah daun tanaman sawi caisim karena jumlah daun pada perlakuan kontrol
yang hanya diberi perlakuan air malah jauh lebih baik. Hal ini menunjukkan
bahwa ketersedian nutrien di dalam tanah tersebut sudah cukup untuk
kebutuhan tanaman sawi caisim. Berdasarkan fakta ini dapat disimpulkan
bahwa pemberian pupuk dengan konsentrasi yang semakin tinggi dapat
menurunkan jumlah daun tanaman sawi caisim. Hal ini karena pemberian
nitrogen yang berlebihan dapat merusak tanaman yaitu kerusakan fisiologis
tanaman akibat kelebihan unsur hara. Azzamy (2016) menyatakan bahwa
kelebihan nitrogen (N) menyebabkan defisiensi unsur K. Defisiensi unsur K
akan menyebabkan pertumbuhan tanaman kerdil, ruas batang pendek, dan tepi
daun melengkung ke bawah yang dimulai dari daun tua. Akan tetapi kelebihan
unsur kalium (K) akan menyebabkan defisiensi unsur nitrogen (N) pada
tanaman. Defisiensi unsur N mengakibatkan pertumbuhan tanaman melambat,
kerdil, dan lemah. Rahman (2014) juga menyatakan bahwa akibat dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
defisiensi kalium daun pada bagian bawah akan menguning karena kekurangan
klorofil, pada tahap yang parah daun akan mengering dan gugur.
Demikian juga kelebihan fosfor (P) menyebabkan penyerapan unsur lain
terutama unsur mikro seperti besi (Fe), tembaga (Cu), dan seng (Zn) terganggu.
Defisiesi unsur mikro seperti unsur besi (Fe) dapat mengakibatkan
pertumbuhan melambat, kekurangan unsur tembaga (Cu) menyebabkan
terjadinya klorosis meskipun jaringannya tidak mati dan pertumbuhan tanaman
kerdil,
sedangkan
defisiensi
seng (Zn)
menyebabkan
terhambatnya
pembentukan klorofil dan akhirnya mempengaruhi penyusunan protein. Akan
tetapi karena sawi caisim merupakan sayuran yang dipanen sebelum fase
generatif maka peranan unsur nitrogen lebih dibutuhkan dibandingkan unsur
fosfor dan kalium. Hal tersebut dikarenakan nitrogen berperan penting dalam
fase vegetatif dimana nitrogen membantu dalam pembentukan fotosintat yang
selanjutnya digunakan untuk membentuk sel-sel baru, perpanjangan dan
penebalan sel.
Sarief dalam Kuruseng dkk., (2011) menyatakan bahwa nitrogen
merupakan bahan penyusun protein, protoplasma dan pembentuk bagian
tanaman seperti batang dan daun yang merupakan tempat aktivitas terjadinya
fotosintesis yang menghasilkan asimilat untuk pertumbuhan cabang. Nitrogen
berperan mempercepat pertumbuhan vegetatif karena nitrogen mempercepat
pengubahan karbohidrat menjadi protein yang kemudian diubah menjadi
protoplasma sehingga meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan daun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Akan tetapi, kelebihan unsur nitrogen dalam tanaman dapat meyebabkan
pertumbuhan vegetatif terhambat dan produksi menurun.
Diduga pemberian pupuk dengan konsentrasi semakin tinggi akan
menyebabkan penyerapan unsur yang disediakan oleh pupuk melalui akar
tidak efektif lagi karena potensial osmosis larutan di luar akar lebih tinggi
dibandingkan dengan potensial osmosis yang ada dari dalam akar sehingga
tekanan difusi dari luar akar menjadi semakin rendah, karena potensial air
semakin rendah maka larutan tersebut akan sulit untuk bergerak ke daerah
dengan potensial air yang lebih tinggi karena molekul-molekul larutan tersebut
menjadi lebih besar sehingga tidak dapat melalui membran sel yang semi
permeabel. Hal ini sesuai pendapat Foth (1988) yang menyatakan bahwa
penyerapan air dan unsur hara oleh akar tanaman terjadi selama proses
transpirasi
tanaman
berlangsung.
Proses
transpirasi
tersebut
akan
menyebabkan perbedaan nilai potensial air yang mengandung unsur hara tinggi
dengan permukaan akar yang lebih rendah sehingga air mengandung unsur
hara konsentrasi tinggi dari dalam tanah akan masuk ke dalam jaringan akar
yang disebut sebagai difusi.
Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M. Paradisiaca forma typica)
tidak dapat meningkatkan jumlah daun tanaman sawi caisim (B. juncea) hal ini
dikarenakan pupuk cair kulit pisang kepok dengan berbagai konsentrasi
menyediakan unsur hara yang berlebihan terhadap tanaman sawi caisim.
Kelebihan unsur hara mengakibatkan kerusakan fisiologi tanaman sawi caisim
sehingga jumlah daun menurun. Dengan demikian tidak ditemukan dosis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica) yang memberikan
hasil terbaik terhadap jumlah daun tanaman sawi caisim (B. juncea) karena
jumlah daun sawi caisim pada konsentrasi terendah (9,09%) sekalipun tidak
lebih baik dari kontrol.
C. Berat Basah Daun dan Batang Tanaman Sawi Caisim
Pengukuran berat basah dilakukan setelah panen agar tanaman sawi caisim
tetap dalam keadaan segar sehingga kandungan airnya belum berkurang.
Pengukuran dilakukan dengan menimbang daun dan batang tanaman setelah
dipanen. Hasil rata-rata berat basah daun dan batang sawi caisim setiap
perlakuan dalam Gambar 4.2 sebagai berikut:
Berat basah daun dan batang (g)
80
71,8
70
60
49,6
50
40
30,2
30
20,2
20
10
0
0
9,09
16,67
23,07
Konsentrasi (%)
Gambar 4.2 Berat Basah Daun dan Batang Tanaman Sawi Caisim
Berdasarkan Gambar 4.2 Berat basah daun dan batang tanaman sawi
caisim secara berturut-turut dari yang paling tinggi sampai paling rendah ialah
pada konsentrasi 0% sebesar 71,8 g; 9,09% sebesar 49,6 g; 16,67% sebesar
30,2 g; dan 23,07% sebesar 20,2 g. Konsentrasi 0% memberikan hasil berat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
basah terbaik karena lebih tinggi dibandingkan berat basah tanaman yang
diberi perlakuan pupuk cair kulit pisang kepok. Hal ini dikarenakan ketersedian
unsur hara dan air dalam tanah yang tercukupi dan memenuhi kebutuhan
tanaman sawi. Berdasarkan Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa semakin tinggi
konsentrasi maka rata-rata berat basah batang dan daun sawi caisim justru
semakin rendah dimana pada konsentrasi tertinggi justru menunjukan nilai
berat basah batang dan daun sawi caisim yang terendah. Respon tanaman sawi
caisim terhadap pupuk cair kulit pisang kepok dalam hal berat basah sejalan
dengan kondisi pertumbuhan dan perkembangan jumlah daun. Semakin banyak
jumlah daun maka berat basah tanaman juga meningkat. Berat basah atau berat
segar total tanaman merupakan hasil dari pertumbuhan tanaman yang terbentuk
dari perubahan energi matahari menjadi energi kimia yang melibatkan
ketersediaan hara dan air dalam tanah.
Unsur nitrogen yang terkandung dalam pupuk cair kulit pisang kepok
harusnya
berperan
mempercepat
pertumbuhan
vegetatif
sehingga
meningkatkan jumlah daun yang juga berpengaruh meningkatkan berat basah
tanaman sawi casim. Meningkatnya pemberian dosis pupuk yang diberikan
harusnya meningkatkan ketersediaan unsur N bagi tanaman sehingga jaringan
dalam daun akan merangsang peningkatan laju metabolisme tanaman. Hal ini
berkaitan dengan peran unsur kalium sebagai aktivator enzim yang terlibat
dalam sintesis protein dan karbohidrat. Akan tetapi, faktanya pemberian dosis
pupuk cair kulit pisang kepok terhadap tanaman sawi caisim semakin tinggi
berbahaya bagi tanaman. Dampak dari tanaman menyerap unsur hara N dan K
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
secara berlebihan mengakibatkan laju metabolisme tanaman terhambat
sehingga pembentukan protein, karbohidrat dan pati juga terhambat akibatnya
produksi tanaman menurun.
Salisbury dan Ross (1995) menyatakan bahwa nilai berat basah
dipengaruhi oleh kadar air jaringan, unsur hara dan metabolisme. Kandungan
air pada jaringan tanaman dapat mempengaruhi berat basah tanaman karena air
di dalam sel digunakan untuk aktifitas sel dalam proses fotosintesis dan
peredaran fotosintat ke seluruh bagian tanaman. Air yang terkandung banyak
pada jaringan tanaman akan mendorong pemanjangan sel terutama pada
jaringan meristem sehingga meningkatkan berat basah tanaman karena
pertumbuhan dan perkembangan vegetatif tanaman mengalami peningkatan.
Hal ini menjadi dasar bahwa jumlah daun yang mengalami peningkatan
berpengaruh terhadap berat basah yang juga ikut meningkat. Namun jika
ketersedian air rendah tentunya akan mempengaruhi berat basah tanaman
karena proses fotosintesis berlangsung tidak optimal.
Penyiraman tanaman sawi setiap harinya dilakukan secara rutin pada sore
hari namun tersedianya air diduga rendah karena suhu udara yang tinggi yaitu
berkisar 28C - 35C pada siang hari (Lampiran 7.) sehingga menyebabkan
rendahnya ketersedian air dalam tanah tentunya kadar air di dalam tanaman
juga akan berkurang. Hal ini sesuai dengan pendapat Salisbury dan Ross (1995)
yang menyatakaan bahwa suhu udara yang tinggi dapat meningkatkan
penguapan air oleh daun lebih cepat dan dalam tanah kandungan air menjadi
terbatas akibatnya penyerapan CO2 juga menjadi terhambat karena stomata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
yang menutup. Keadaan suhu yang demikian tidak baik bagi pertumbuhan sawi
caisim karena suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman sawi caisim yaitu
keadaan udara 21,1C pada siang hari (Siahaan, 2011).
Selain hal tersebut berat basah batang dan daun sawi caisim juga
dipengaruhi oleh berkurangnya bagian daun akibat serangan hama. Serangan
hama sulit dihindari karena tempat dilakukannya penelitian berada diantara
lahan pertanian yang luas dan terbuka. Tanaman sawi caisim hampir pada
semua perlakuan termasuk kontrol seluruhnya terserang hama. Hama yang
menyerang sawi caisim diantaranya hama ulat tritip, ulat titik tumbuh, belalang
kembara dan kumbang (Lampiran 6). Hama yang dijumpai ialah telur ulat tritip
berwarna putih kekuningan yang terletak pada permukaan bawah daun sawi
caisim dan ulat tritip yang baru menetas berwarna hijau pucat. Hama ini
mengakibatkan daun rusak, berlubang tidak rata. Hama lain adalah ulat titik
tumbuh yang telurnya mirip seperti ulat tritip dan setelah menetas terletak di
balik daun hidup berkelompok dan akan bergerak menyerang ke titik tumbuh.
Hama belalang kembara merusak bagian pertama daun dan memakan habis
tulang daun sawi casim sedangkan hama kumbang membuat daun menjadi
berlubang-lubang dengan jarak antar lubang berdekatan dan menggerombol.
Keberadaan hama tersebut tentunya akan mengganggu pertumbuhan
tanaman sawi caisim dan dapat menurunkan produktivitas tanaman sawi caisim
dan menurunkan berat basah juga sehingga perlu dilakukan pengendalian.
Pengendalian hama dilakukan dengan cara mekanis dan fisik, pengendalian
mekanis yang telah dilakukan dalam penelitian ini yaitu membuat insektisida
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
organik menggunakan fermentasi daun pepaya kemudian menyemprotnya ke
bagian daun yang terserang dan belum terserang hama. Pengendalian fisik yaitu
dengan menangkap dan membasmi langsung hama tersebut setiap hari.
Insektisida organik digunakan agar ramah lingkungan, dan menghemat biaya
produksi.
Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica)
tidak dapat meningkatkan berat basah daun dan batang tanaman sawi caisim
(B. juncea). Hal ini sejalan dengan jumlah daun bahwa tanaman yang
mengalami kerusakan fisiologis akan mengakibatkan produktivitas menurun.
Penyebabnya adalah pupuk cair kulit pisang kepok dengan berbagai
konsentrasi menyediakan unsur hara yang berlebihan terhadap tanaman sawi
caisim. Dengan demikian tidak ditemukan dosis pupuk cair kulit pisang kepok
(M. paradisiaca forma typica) yang memberikan hasil terbaik terhadap berat
basah daun dan batang tanaman sawi caisim (B. juncea) karena berat basah
daun dan batang sawi caisim pada konsentrasi terendah (9,09%) sekalipun
tidak lebih baik dari kontrol.
D. Kadar Klorofil Total Tanaman Sawi Caisim
Pengukuran kadar klorofil dilakukan dengan menggunakan alat
spektrofotometer pada panjang gelombang 663 nm dan 645 nm. Kadar klorofil
yang diukur adalah klorofil total tanaman. Parameter ini menunjukkan
kandungan klorofil yang berperan penting pada proses metabolisme tumbuhan
melalui proses fotosintesis. Hasil rata-rata kadar klorofil sawi caisim tiap
perlakuan terdapat dalam Gambar 4.3 berikut ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Kadar Klorofil Total (mg/l)
3
2,679
2,5
2
1,724
1,522
1,5
0,851
1
0,5
0
0
9,09
16,67
23,07
Konsentrasi (%)
Gambar 4.3. Kadar Klorofil Total Tanaman Sawi Caisim
Berdasarkan Gambar 4.3, dapat dilihat bahwa kadar klorofil total sawi
caisim pada konsentrasi 0% merupakan kadar klorofil total yang paling tinggi
dibandingkan konsentrasi 9,09%, 16,67% dan 23,07% yang merupakan kadar
klorofil total yang terendah. Kadar klorofil total dari yang paling tinggi sampai
kadar klorofil total terendah secara berturut-turut adalah 0% sebesar 2,679 mg/l
; 9,09% sebesar 1,724 mg/l ; 16,67% sebesar 1,522 mg/l; dan 23,07% sebesar
0,851 mg/l. Data hasil uji klorofil sawi caisim terdapat pada Lampiran 5.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi konsentrasi
pupuk cair kulit pisang kepok maka kadar klorofil semakin rendah. Justru
tanaman tanpa perlakuan atau kontrol kadar klorofilnya lebih tinggi.
Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok tidak dapat meningkatkan
klorofil total sawi caisim dikarenakan dosis yang diberikan merupakan dosis
yang tidak seimbang bagi pertumbuhan tanaman sawi caisim terbukti bahwa
semakin tinggi konsentrasi semakin rendah kadar klorofilnya. Klorofil atau zat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
hijau daun merupakan molekul kimia yang penting dalam proses fotosintesis
tumbuhan. Klorofil terdapat dalam kloroplas atau organel sel yang melakukan
proses fotosintesis untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia.
Energi kimia yang dihasilkan oleh kloroplas nantinya akan digunakan untuk
mensintesis karbohidrat yang tersimpan pada tumbuhan.
Pembentukan klorofil dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
cahaya, dan unsur N, Mg, Fe sebagai pembentuk dan katalis dalam sintesis
klorofil. Pupuk cair kulit pisang kepok mengandung unsur hara P dan N yang
sangat berpengaruh terhadap proses fotosintesis. Rahman (2014) menyatakan
bahwa nitrogen berperan dalam pembentukan sel tanaman, jaringan, organ
tanaman, dan fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil, protein, dan asam
amino. Akan tetapi tanaman yang kelebihan nitrogen (N) akan menyebabkan
defisiensi unsur K, dimana unsur K ini berperan membantu pembentukan
protein dan karbohidrat yang melibatkan klorofil. Demikian pula unsur
magnesium (Mg) berperan sebagai aktivator dalam transportasi energi
beberapa enzim. Magnesium merupakan komponen inti pembentukan klorofil
dan enzim pada proses sintesis protein. Besi (Fe) berperan untuk sintesis
klorofil, penyusun penting dari enzim, sebagai akseptor oksigen dalam
perubahan Fe2+ menjadi F3+ dan berperan dalam sistem redoks metabolisme
N dan S. Suhu yang tinggi juga akan mempengaruhi proses enzimatis yang ikut
meningkat akibatnya kecepatan fotosintesis menurun.
Klorofil memiliki peran yang penting dalam proses metabolisme
tumbuhan yaitu memanfaatkan energi matahari, memicu fiksasi CO2 untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
menghasilkan karbohidrat dan menyediakan energi bagi ekosistem secara
keseluruhan, klorofil juga memiliki manfaat bagi kesehatan manusia yang
mengonsumsinya. Kandungan klorofil yang terdapat di dalam daun merupakan
salah satu kriteria penting untuk menentukan kandungan zat gizi dalam daun
tersebut. Klorofil diketahui berperan sebagai antioksidan bagi tubuh,
meningkatkan kualitas dan kuantitas sel darah merah, menjaga kesehatan
saluran pencernaan dan berbagai manfaat lainnya.
Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica)
tidak dapat meningkatkan kadar klorofil tanaman sawi caisim (B. juncea). Hal
ini dikarenakan konsentrasi pupuk cair kulit pisang kepok yang diberikan tidak
seimbang bagi pertumbuhan tanaman sawi caisim. Dengan demikian tidak
ditemukan dosis pupuk cair kulit pisang kepok (M. paradisiaca forma typica)
yang memberikan hasil terbaik terhadap kadar klorofil tanaman sawi caisim (B.
juncea) karena kadar klorofil sawi caisim pada konsentrasi terendah (9,09%)
sekalipun tidak lebih baik dari kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
IMPLEMENTASI TERHADAP PEMBELAJARAN
Hasil penelitian mengenai pengaruh pupuk cair kulit pisang kepok (Musa
paradisiaca forma typica) terhadap pertumbuhan tanaman sawi caisim (Brassica
juncea L.) dapat dijadikan sebagai rancangan pembelajaran dan praktikum yang
digunakan dalam dunia pendidikan. Penggunaan kulit pisang kepok sebagai pupuk
cair dapat digunakan sebagai rancangan praktikum mengenai daur ulang limbah,
contohnya pemanfaatan limbah oraganik sebagai pupuk cair organik sehingga siswa
dapat memanfaatakan limbah yang ada disekitar mereka yang masih memiliki nilai
produktivitas yang tinggi. Selain itu, siswa memperoleh pengetahuan baru yang
lebih luas untuk dapat membantu masyarakat disekitarnya yang minim pengetahuan
tentang pemanfaatan limbah kulit buah pisang sebagai pupuk cair yang mudah
dilakukan dan biayanya yang relatif murah.
Berbagai aspek dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan ajar pada
mata pelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X semester II pada
bab perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang (Lampiran 1). Aplikasi dalam
materi perubahan lingkungan/iklim dan daur ulang adalah dengan mempelajari
tentang jenis-jenis limbah dan pemanfaatannya (Lampiran 2). Kurikulum yang
digunakan dalam desain pembelajaran ini ialah kurikulum 2013. Kompetensi dasar
(KD) yang digunakan adalah KD 3.10 : menganalisis data perubahan lingkungan
dan dampak dari perubahan-perubahan tersebut bagi kehidupan dan KD 4.10 :
memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang
limbah dan upaya pelestarian lingkungan.
56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pembelajaran dirancang agar siswa dapat melakukan percobaan yang berkaitan
dengan pemanfaatan limbah di lingkungan sekitar yang diolah menjadi pupuk cair
yang bermanfaat (Lampiran 3). Melalui pembelajaran ini diharapkan siswa dapat
melakukan kegiatan eksperimen sesuai dengan prinsip-prinsip metode ilmiah dalam
suatu penelitian. Kegiatan eksperimen dikerjakan oleh siswa secara berkelompok
yang telah dirancang oleh guru bersama siswa. Hasil akhir dari kegiatan ini yaitu
siswa menyusun laporan praktikum (Lampiran 4).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1.
Pemberian pupuk cair kulit pisang kepok dengan konsentrasi yang
berbeda
tidak
berpengaruh
dalam
meningkatkan
parameter
pertumbuhan tanaman sawi caisim dengan parameter jumlah daun,
berat basah daun dan batang, dan kadar klorofil.
2.
Tidak ditemukan dosis pupuk cair kulit pisang kepok yang dapat
meningkatkan parameter jumlah daun, berat basah daun dan batang, dan
kadar klorofil sawi caisim karena pada konsentrasi terendah (9,09%)
sekalipun tidak menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari
kontrol.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan
prosedur ilmiah, namun demikian masih memeiliki keterbatasan yaitu
adanya keterbatasan penelitian dalam penanganan hama selama penelitian
yaitu kurang efektifnya penanganan hama yang sering menyerang tanaman
sawi baik secara fisik dan mekanik dan menggunkan insektisida alami.
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
C. Saran
1.
Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai
penggunaan pupuk cair kulit pisang kepok dengan konsentrasi yang
lebih rendah dari konsentrasi yang telah digunakan dalam penelitian
ini dengan menggunakan tanaman yang sama.
2.
Disarankan untuk melakukan penanganan hama sawi caisim seefektif
dan sesering mungkin baik secara fisik dan mekanik
menggunkan insektisida yang ramah lingkungan.
dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Deden., 2008, Biologi Kelopok Pertanian dan Kesehatan untuk Kelas
X SMK/ Deden Abdurahman, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Ardiningtyas, T. R., 2013, Pengaruh Penggunaan Effective Microorganism 4 (EM4)
dan Molase terhadap Kualitas Kompos dalam Pengomposan Sampah
Organik Rsud Dr. R. Soetrasno Rembang, Skripsi, Universitas Negeri
Semarang, Semarang.
Arnon, D. I., 1949,Copper enzymes in Isolated Chloroplasts Polyphenoloxidase in
Beta vulgaris, Plants Physiol.
Azzamy., 2016, Gejala Visual Kekurangan (Defisiensi) Unsur Hara pada Tanaman,
http://mitalom.com/gejala-visual-kekurangan-defisiensi-unsur-hara-padatanaman/, diakses tanggal 08 Desember 2016.
Bana, V.S.S., 2015. Potensi Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca forma
typica) untuk Menyerap Logam Berat Kadmium (Cd), Skripsi, Universitas
Atma Jaya, Yogyakarta.
Bresnick, S., 2003, Intisari Kimia Organik, Erlangga, Jakarta.
Cahyono, 2003, Tanaman Hortikultural, Penebar Swadaya, Jakarta.
Campbell, N.A., Jane .B.R., (dkk), 2008, Biologi, jilid 1, edisi 8, Erlangga, Jakarta.
Fatimah, S., 2009, Eritrosit Tikus Studi Kadar Klorofil dan Zat Besi (Fe) pada
Beberapa Jenis Bayam terhadap Jumlah Putih (Rattus norvegicus)
Anemia, Skripsi,Universitas Islam Negri, Malang.
Forth, H.D., 1998, Dasar-dasar Ilmu Tanah, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta.
Garder, F.K., B. Pearce, dan R. Mitchel., 1995, Fisiologi Tanaman Budidaya, UI
Press, Jakarta.
Godam, 2001, Isi Kandungan Gizi Sawi Hijau Komposisi Nutrisi Bahan Makanan,
http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-sawi-hijaukomposisi-nutrisi-bahan-makanan.html, diakses tanggal 24 Mei 2016.
Hardjowigeno, S., 2003, Ilmu Tanah, Akademika Pressindo, Jakarta.
Haryanto, E., Suhartini, T., dan Rahayu, E., 1995, Sawi dan Selada, Swadaya,
Jakarta.
60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Karmana, O., 2006, Biologi, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Kuruseng, M.A., Faisal H., 2011, Pengaruh Dosis Pupuk NPK terhadap
Pertumbuhan Tanaman Jarak Pagar Efect of Npk Fertilizer Dosage on
Jatropha Curcus Growth, Jurnal Agrisistem, Vol.7, No.1.
Kuswanto, 2003, Monograf Limbah Pisang, Gramedia, Jakarta.
Lailiya, Limatul., 2016. Memahami Unsur Hara Makro dan Mikro pada Tanaman,
http://bp4k.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2016/09/MEMAHAMIUNSUR-HARA-MAKRO-DAN-MIKRO-PADA-TANAMAN.pdf,
diakses tanggal 08 Desember 2016.
Machrodania., Yuliani. dan Evie. R., 2015, Pemanfaatan Pupuk Organik Cair
Berbahan Baku Kulit Pisang, Kulit Telur dan Gracillaria gigas terhadap
Pertumbuhan Tanaman Kedelai var Anjasmoro. Jurnal LenteraBio,Vol. 4,
No. 3.
Nasution, F.J., Lisa, M. dan Meiriani, 2014, Aplikasi Pupuk Organik Padat dan
Cair dari Kulit Pisang Kepok untuk Pertumbuhan dan Produksi Sawi
(Brassica Juncea L.), Jurnal Agroekoteknologi, Vol. 2, No. 1.
Parnata, A.S., 2004, Pupuk Organik Cair Aplikasi & Manfaatnya, Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Pitojo, Setijo., 2008, Khasiat Cincau Perdu, Kanisius, Yogyakarta.
Rahman, D.T., 2014, Unsur Hara Makro dan Mikro yang Dibutuhkan oleh
Tanaman, https://organichcs.com/2014/05/03/unsur-makro-dan-mikroyang-dibutuhkan-oleh-tanaman/, diakses tanggal 02 Juli 2016.
Rambitan, V.M.M. dan Mirna P.S., 2013, Pengaruh Pupuk Kompos Cair Kulit
Pisang Kepok (Musa paradisiaca L.) terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) sebagai Penunjang
Praktikum Fisiologi Tumbuhan, Jurnal EduBio Tropika, Vol.1, No.1
Rukmana, Rahmat M.B.A., 2001, Aneka Olahan Limbah Tanaman Pisang Jambu
Mete Rosella, Kanisius, Yogyakarta.
Rukmana, R., 1994, Bertanam Petsai dan Sawi, Kanisius, Yogyakarta.
Rofikah, 2013, Pemanfaatan Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa paradisiaca Linn)
untuk Pembuatan Edible Film, Skripsi, Universitas Negeri Semarang,
Semarang.
Rosmarkam, A. dan Yuwono, N.W., 2002, Ilmu Kesuburan Tanah, Kanisius,
Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Salisbury, F.B., dan Cleon.W.Ross., 1995, Fisiologi tumbuhan, jilid 1, edisi 4,
diterjemahkan oleh Diah R. L. dan Sumaryono, ITB, Bandung.
Sarief, S., 1992, Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian, Pustaka Buana,
Bandung.
Saputra, M. K., 2016, Pengaruh Penambahan Tepung Kulit Pisang Kepok (Musa
Paradisiaca Linn) Sebagai Stabilizer Terhadap Sifat Kimia Dan
Organoleptik Es Krim, Skripsi, Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Satuhu, S. dan Supriyadi A., 2000, Pisang Budidaya, Pengolahan, dan Prospek
Pasar, Penebar Swadaya, Jakarta.
Sentulfresh,
2015,
Mikroorganisme
dalam
Pembuatan
Kompos,
https://sentulfresh.com/2015 /01/15/mikroorganisme-dalam-pembuatankompos/, diakses tanggal 07 Juli 2016.
Soeryoko, Hery., 2011, Kiat Pintar Memproduksi Pupuk Cair Dengan Penguraian
Buatan Sendiri, Lily Publisher, Yogyakarta.
Siahaan, Ferdinan O., 2011, Respons Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica
juncea L.) terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair, Skripsi, Universitas
Sumatera Utara, Medan.
Sriningsih, Endang., 2014, Pemanfaatan Kulit Buah Pisang (Musa paradisiaca L.)
dengan Penambahan Daun Bambu (EMB) dan EM4 sebagai Pupuk Cair,
Skipsi,Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Suherman, Fitriani 2013, Pertumbuhan dan Kandungan Klorofil Capsikum Annum
L dan Lico Persieum Esculentum yang Terpaparkan Peptisida, Skripsi,
Univerisitas Pendidikan Indonesia, Jakarta.
Supriyadi, A. dan Suryanti., 2008, Pisang, Budi Daya, Dan Prospek Pasar, Penebar
Swadaya, Jakarta.
Susetya, D., 2012, Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik, Baru Press, Jakarta.
Sutejo, M.M., 2002, Pupuk dan Cara Pemupukan, Rineka Cipta, Jakarta.
Wahyudi, 2010, Petunjuk Praktis Bertanam Sayuran, Agromedia Pustaka, Jakarta.
Wijaya, 2013, Manfaat Buah Asli Indonesia, Gramedia, Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Yanti, S.E.F., Erwin, M., Hamidah, H., 2014, Pengaruh Berbagai Dosis dan Cara
Aplikasi Pupuk Urea terhadap Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea
L.) pada Tanah Inceptisol Marelan, Jurnal Agroekoteknologi, Vol.2, No.
2.
Yosephine A., V.Gala.A.Ayucitra, dan E.S Retnoningtyas., 2012, Pemanfaatan
Ampas Tebu dan Kulit Pisang dalam Pembuatan Kertas Serat Campuran,
Teknik Kimia Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1
SILABUS SMA IPA
Satuan pendidikan : SMA/MA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X/ II
Alokasi waktu
: 12 x 45 menit (4 x pertemuan)
Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,menerapkan,menganalisis
pengetahuan
faktua,
konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
1.1 Mengagumi, menjaga,
melestarikan keteraturan
dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang ruang
lingkup, objek dan
permasalahan Biologi
menurut agama yang
dianutnya
2.1 Berperilaku ilmiah (jujur,
disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun, ramah
lingkungan,gotong royong,
kerjasama, cinta
damai,responsif dan
proaktif dalam melakukan
percobaan dan diskusi di
dalam kelas maupun di luar
kelas
Perubahan Lingkungan/iklim dan Daur ulang
3.10Menganalisis data
perubahan lingkungan dan
dampak dari perubahanperubahan tersebut bagi
kehidupan.
Mengamati
 Mengamati gambar dan video
tentang pencemaran lingkungan
dan kerusakan lingkungan
65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
Lingkungan :
 Mengkaji data hasil pengamatan
Pengertian
perubahan lingkungan dan dampak
lingkungan
dari perubahan lingkungan bagi
hidup
kehidupan.
Pengertian
pencemaran
Menanya
lingkungan
 Siswa dimotivasi untuk membuat
Jenis-jenis
pertanyaan tentang:
pencemaran
 Bagaimana terjadinya kerusakan
lingkungan
alam akibat pencemaran?
Limbah dan
 Apa upaya penanggulangan
daur ulang:
pencemaran lingkungan yang dapat
Jenis-jenis
dilakuakan oleh manusia?
limbah.
Proses
daur Mengumpulkan Data
ulang
 Menggali informasi tentang jenisPenanganan
jenis limbah berdasarkan video
limbah.
yang ditonton
 Berdiskusi untuk mengumpulkan
informasi tentang penanganan
limbah.
Penilaian
Alokasi
Sumber
waktu
Belajar
4 x 45 Gambar
menit
/video
pencemaran
lingkungan
Buku teks
biologi kelas
X, Dyah
aryulina
dkk, Esis,
BAB XI
Beberapa
aktivitas
manusia
Mengasosiasi
 Membaca dan menganalisis tentang
limbah untuk
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegiatan Pembelajaran
 Memahami pencemaran
lingkungan.
 Menarik kesimpulan tentang
dampak dan penanganan berbagai
jenis-jenis limbah.
4.10 Memecahkan masalah
lingkungan dengan
membuat desain produk
daur ulang limbah dan
upaya pelestarian
lingkungan.
Berbagai
Mengkomunikasikan
produk
daur  Mempresentasikan hasil diskusi
ulang limbah
tetang eksperimen membuat
produk daur ulang limbah.
 Melaporkan hasil percobaan
melalui presentasi di depan kelas
dan laporan tertulis.
Penilaian
Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
Tertulis
Lisan
Instrumen
Penilaian:
1.Lembar
penilaian
laporan
hasil
praktikum
2. Soal uji
kompetens
i tertulis
67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA GAMA YOGYAKARTA
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas/ Semester
: X/II
Materi
: Perubahan lingkungan/ iklim dan daur ulang limbah
Alokasi Waktu
: 12 x 45 menit (4 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
3. Memahami,menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.1
Mengagumi, menjaga,
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1
Menunjukan sikap menjaga
melestarikan keteraturan dan
ciptaan Tuhan tentang
kompleksitas ciptaan Tuhan
lingkungan hidup
tentang ruang lingkup, objek
1.1.2
Menunjukan sikap peka dan
dan permasalahan Biologi
peduli terhadap
menurut agama yang
permasalahan lingkungan
dianutnya
hidup, menjaga dan
menyayangi lingkungan
sebagai manifestasi
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya
2.1
Berperilaku ilmiah (jujur,
2.1.1
Menunjukan sikap jujur,
disiplin, tanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab,
peduli, santun, ramah
gotong royong dan santun
lingkungan,gotong royong,
saat melakukan kegiatan
kerjasama, cinta
percobaan di dalam kelas
damai,responsif dan proaktif
maupun di luar kelas
dalam melakukan percobaan
dan diskusi di dalam kelas
maupun di luar kelas
3.10 Menganalisis data perubahan
lingkungan dan dampak dari
perubahan-perubahan
tersebut bagi kehidupan
3.10.1 Menjelaskan pengertian
lingkungan
3.10.2 Menjelaskan pengertian
pencemaran lingkungan
3.10.3 Mengidentifikasi macammacam pencemaran
lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.10.4 Mengidentifikasi dampak
pencemaran lingkungan bagi
kehidupan
3.10.5 Menjelaskan berbagai upaya
untuk melestarikan
lingkungan
3.10.6 Mengidentifikasi jenis-jenis
limbah
3.10.7 Mengidentifikasi cara
penanganan jenis-jenis
limbah
4.10 Memecahkan masalah
4.10.1 Melaksanakan kegiatan
lingkungan dengan membuat
penelitian produk daur ulang
desain produk daur ulang
limbah
limbah dan upaya pelestarian
lingkungan
4.10.2 Membuat laporan kegiatan
penelitian produk daur ulang
limbah
4.10.3 Mempresentasikan hasil
penelitian produk daur ulang
limbah secara lisan
C. Tujuan pembelajaran
1.1.1.1 Melalui kegiatan pengamatan lingkungan sekitar siswa dapat menjaga
ciptaan Tuhan tentang lingkungan hidup
1.1.1.2 Melalui kegiatan refleksi siswa mampu menunjukan rasa kagum
terhadap pola pikir ilmiah dalam mengamati dampak dan
penanggulangan dari perubahan iklim dan lingkungan akibat
pencemaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2.1.1.1 Selama kegiatan praktikum siswa mampu menunjukan sikap jujur,
disiplin, tanggung jawab, gotong royong dan santun saat melakukan
kegiatan eksperimen di laboratorium maupun di lingkungan sekitar
3.10.1.1 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menjelaskan pengertian
lingkungan
3.10.1.2 Setelah mengkaji pustaka siswa mampu menjelaskan pengertian
pencemaran lingkungan
3.10.1.3 Melalui kegiatan diskusi dengan panduan LKS siswa mampu
mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan
3.10.1.4 Melalui kegiatan tugas mandiri dengan mengkaji pustaka siswa
mampu mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan bagi
kehidupan
3.10.1.5 Melalui kegiatan tugas mandiri dengan mengkaji pustaka siswa
mampu menganalisis berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan
3.10.1.6 Melalui kegiatan diskusi dengan panduan
LKS siswa mampu
mengidentifikasi jenis-jenis limbah
3.10.1.7 Melalui kegiatan diskusi dengan panduan
LKS siswa mampu
mengidentifikasi cara penanggulangannya
4.10.1.1 Melalui kegiatan praktikum siswa mampu melaksanakan pembuatan
produk daur ulang limbah
4.10.1.2 Setelah melakukan kegiatan praktikum siswa mampu membuat
laporan tertulis kegiatan penelitian produk dau ulang limbah
4.10.1.3 Setelah
melakukan
kegiatan
praktikum
siswa
mampu
mempresentasikan hasil penelitian produk daur ulang limbah secara
lisan
D. Materi pemebelajaran
Materi pokok
: Perubahan Lingkungan/iklim dan Daur ulang
Sub bab materi
:
Pertemuan I :
 Pengertian lingkungan hidup
 Pengertian pencemaran lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
 Macam-macam pencemaran lingkungan
Pertemuan II :
 Perubahan Lingkungan akibat pencemaran lingkungan
Pertemuan III :
 Penanganan limbah : Praktikum daur ulang limbah
Pertemuan IV :
 Jenis-jenis limbah
 Proses daur ulang
E. Model dan Metode Pemebelajaran
Pendekatan
: Pembelajaran kontekstual dan saintifik
Metode
: Eksperimen, presentasi, diskusi dan tanya jawab, ceramah
F. Sumber Belajar
 Buku Biologi untuk SMA/MA kelas X, Erlangga
 Internet
G. Media
1. Media

LKS

Laptob

LCD

Papan

Penghapus

Gambar

Video

Spidol

Layar
2. Alat dan Bahan
 Limbah organik (kulit buah)
 EM4 (Effective Microorganisme 4)
 Tetes tebu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
 Air
 Gelas ukur
 Termometer
 pH meter
 Timbangan duduk
 Lumpang
 Pisau
 Saringan
 Ember plastik
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan I (3 x 45 menit)
Kegiatan
(waktu)
Pendahuluan
(20 menit)
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Menyiapkan kondisi
belajar siswa
1. Menyiapkan suasana belajar
yang kondusif
2. Membuka kegiatan awal dengan
berdoa
3. Melakukan absensi
Melakukan apersepsi
4. Guru menunjukan beberapa
gambar kerusakan lingkungan
banjir dan genangan sampah,
guru menanyakan beberapa
pertanyaan terkait gambar
Pertanyaan :
 Gambar apakah ini ? Coba
utarakan apa yang kalian
amati pada gambar ?
 Apa perbedaan dari masingmasing gambar tersebut ?
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kegiatan
(waktu)
Fase
Memotivasi siswa
Inti
(100 menit)
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Menalar
Mengkomunikasikan
Evaluasi
Kegiatan Guru dan Siswa
6. Siswa dimotivasi agar selalu
semangat belajar dan mengikuti
pembelajaran, dengan
menayangkan video motivasi
mengenai kerusakan lingkungan
sekitar
7. Siswa dibagi dalam kelompok
diskusi dengan jumlah 4-5 siswa
dalam 1 kelompok
8. Siswa mengamati gambar
tentang kerusakan lingkungan
yang terjadi lingkungan sekitar
9. Siswa diminta mengajukan
pertanyaan terkait apa yang
belum jelas/ belum dipahami
oleh siswa
10. Siswa mengkaji pustaka untuk
menyelesaikan LDS yang
diberikan
11. Siswa secara berkelompok
menjawab pertanyaanpertanyaan yang tertera pada
LDS
12. Siswa mencocokkan masingmasing jawaban yang didapat
dari berbagai sumber dalam satu
tim kelompok
13. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang sesuai dengan
porsinya masing-masing yang
telah ditentukan guru
14. Kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan pada
kelompok yang presentasi serta
pula dapat memperbaiki serta
memberi masukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kegiatan
(waktu)
Penutup
(15 menit)
Fase
Apresiasi
Klarifikasi
Kegiatan Guru dan Siswa
15. Sebagai bentuk apresiasi
terhadap kelompok yang
presentasi, guru bersama siswa
memberi tepuk tangan
16. Guru mengklarifikasi jawaban
siswa yang keliru agar tidak ada
konsep salah yang diterima oleh
siswa
Merangkum
17. Siswa dibimbing untuk
merangkum hal-hal apa saja
yang telah dipelajari
Refleksi
18. Siswa diminta merefleksikan
tentang pembelajaran yang baru
saja dipelajari secara lisan
Penugasan
19. Siswa diberi tugas mandiri
yaitu : membuat dokumentasi
berupa foto-foto pencemaran di
sekitar rumah atau lingkungan
sekitar, contohnya di lingkungan
pabrik terjadi pencemaran suara,
penyebabnya adalah kebisingan
yang ditimbulkan mesin pabrik.
20. Untuk pertemuan selanjutnya,
siswa ditugaskan membaca
informasi dari buku atau internet
tentang penyebab perubahan
lingkungan dan upaya yang
dapat dilakukan untuk
melestarikan lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Pertemuan II (3 x 45 menit)
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu)
Pendahuluan
(20 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar siswa
1. Menyiapkan suasana belajar
yang kondusif
2. Membuka kegiatan awal dengan
berdoa
3. Melakukan absensi
Melakukan apersepsi
4. Guru mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa
Pertanyaan :
 Apakah semua sudah
mengerjakan tugas yang ibu
berikan ?
 Siapa yang ingin menceritakan
pengalamannya / mengutaran
pendapat saat mengamati
lingkungan kalian ?
 Sudahkah kalian membaca
tentang penyebab terjadinya
pencemaran lingkungan ?
 Apakah yang menyebabkan
terjadinya perubahan
lingkungan ?
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
Memotivasi siswa
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
6. Siswa dimotivasi agar selalu
semangat belajar dan mengikuti
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu)
7. Guru membagi siswa dalam
kelompok belajar dengan
jumlah 4-5 siwa dalam 1
kelompok
Inti
Mengamati
(100 menit)
8. Siswa mengamati perubahan
lingkungan akibat pencemaran
lingkungan melalui contoh
kasus yang tertera pada LDS
yang sudah dibagikan
Menanya
9. Siswa diminta mengajukan
pertanyaan terkait apa yang
belum jelas/ belum dipahami
oleh siswa
Mengumpulkan
informasi
10. Siswa mengkaji pustaka untuk
menyelesaikan LDS yang
diberikan
11. Siswa secara mandiri menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang
tertera pada LDS
Menalar
12. Siswa mencocokkan masingmasing jawaban yang didapat
dari berbagai sumber dalam satu
tim kelompok
Mengkomunikasikan
13. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang sesuai dengan
porsinya masing-masing yang
telah ditentukan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Evaluasi
14. Kelompok lain dapat
(waktu)
Penutup
(15 menit)
mengajukan pertanyaan pada
kelompok yang presentasi serta
pula dapat memperbaiki serta
memberi masukan
Apresiasi
15. Sebagai bentuk apresiasi
terhadap kelompok yang
presentasi, guru bersama siswa
memberi tepuk tangan
Klarifikasi
16. Guru mengklarifikasi jawaban
siswa yang keliru agar tidak ada
konsep salah yang diterima oleh
siswa
Merangkum
17. Siswa dibimbing untuk
merangkum hal-hal apa saja
yang telah dipelajari
Refleksi
18. Siswa merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru saja
dipelajari
Penugasan
19. Siswa ditugaskan membawa
limbah kulit buah untuk
pertemuan selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Pertemuan III (3 x 45 menit)
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
Menyiapkan kondisi
1. Menyiapkan suasana belajar yang
(waktu)
Pendahuluan
(20 menit)
belajar siswa
kondusif
2. Membuka kegiatan awal dengan
berdoa
3. Melakukan absensi
Melakukan apersepsi
4. Guru mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa
Pertanyaan :
 Apakah semua sudah
membawa kulit buah yang ibu
suruh kemarin?
 Dari mana kalian dapat
memperoleh sampah kulit
buah tersebut ?
 Apakah penanganan yang
dilakukan oleh penghasil
limbah terhadap limbah
tersebut ?
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
Memotivasi siswa
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
6. Siswa dimotivasi dengan
menayangkan video motivasi
mengenai pemanfaatan limbah
sebagai pupuk
7. Siswa membentuk kelompok
belajar dengan jumlah 4-5 siswa
dalam 1 kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu)
Inti
Mengamati
(100 menit)
8. Siswa mengamati video yang
terkait dengan daur ulang limbah
9. Siswa megamati prosedur kerja
pada LKS panduan praktikum
pada masing-masing kelompok
tentang “praktikum daur ulang
limbah organik”
Menanya
10. Siswa diminta membuat
pertanyaan terkait video yang
sudah ditanyangkan dan prosedur
kerja praktikum
Mencoba
11. Siswa secara berkelompok
bekerja dalam laboratorium
sesuai dengan prosedur kerja
yang tertera dalam LKS
Menalar
12. Siswa berdiskusi dan menjawab
beberapa pertanyaan dalam LKS
berdasarkan hasil praktikumnya
Mengkomunikasikan 13. Masing-masing kelompok
menyampaikan hasil percobaan
yang telah dilakukan di depan
kelas
14. Guru dan siswa menanggapi
kelompok yang sedang presentasi
Evaluasi
15. Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengajukan
pertanyaan tentang praktikum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu)
ataupun penyusunan laporan yang
belum dimengerti
Penutup
Apresiasi
16. Sebagai bentuk apresiasi terhadap
(15 menit)
kelompok yang telah melakukan
Kegiatan
praktikum dengan baik, guru
(waktu)
bersama siswa memberi tepuk
tangan
Mengklarifikasi
17. Guru mengklarifikasi jawaban
siswa yang keliru agar tidak ada
konsep salah yang diterima oleh
siswa
Merangkum
18. Siswa dibimbing untuk
merangkum hal-hal apa saja yang
telah dipelajari
Refleksi
19. Siswa merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru saja
dipelajari
Penugasan
20. Siswa ditugaskan untuk melihat
hasil praktikum setelah 24 jam,
melakukan pengamatan selama 2
minggu setiap 2 hari sekali,
kemudian mengumpulkan laporan
tertulis saat pertemuan
selanjutnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Pertemuan IV (3 x 45 menit)
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu)
Pendahuluan
(20 menit)
Menyiapkan kondisi
belajar siswa
1. Menyiapkan suasana belajar
yang kondusif
2. Membuka kegiatan awal dengan
berdoa
3. Melakukan absensi
Melakukan apersepsi
4. Guru mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa
Pertanyaan :
 Apakah semua sudah
melaksanakan tugas yang
ibu berikan ?
 Apakah yang dimaksud
dengan limbah ?
 Apa saja jenis-jenis limbah ?
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
Memotivasi siswa
5. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
6. Siswa diberi motivasi melalui
video motivasi berisi cerita
dampak limbah bagi lingkungan
dan kehidupan
7. Siswa membentuk kelompok
belajar dengan jumlah 4-5 siswa
dalam 1 kelompok
Inti
(100 menit)
Mengamati
8. Siswa mengamati jenis-jenis
limbah yang ada di lingkungan
sekitar sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu)
Menanya
9. Siswa diminta mengajukan
pertanyaan terkait apa yang
belum jelas/ belum dipahami
oleh siswa
Mengumpulkan
informasi
10. Siswa mengkaji pustaka untuk
menyelesaikan LKS yang
diberikan
11. Siswa secara berkelompok
menjawab pertanyaanpertanyaan yang tertera pada
LKS
Menalar
12. Siswa mencocokkan masingmasing jawaban yang didapat
dari berbagai sumber dalam satu
tim kelompok
Mengkomunikasikan
13. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok tentang sesuai dengan
porsinya masing-masing yang
telah ditentukan guru
Evaluasi
14. Kelompok lain dapat
mengajukan pertanyaan pada
kelompok yang presentasi serta
pula dapat memperbaiki serta
memberi masukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kegiatan
Fase
Kegiatan Guru dan Siswa
(waktu)
Penutup
Apresiasi
(15 menit)
15. Sebagai bentuk apresiasi
terhadap kelompok yang
presentasi, guru bersama siswa
memberi tepuk tangan
Mengklarifikasi
16. Guru mengklarifikasi jawaban
siswa yang keliru agar tidak ada
konsep salah yang diterima oleh
siswa
Merangkum
17. Siswa dibimbing untuk
merangkum hal-hal apa saja
yang telah dipelajari
Refleksi
18. Siswa merefleksikan tentang
pembelajaran yang baru saja
dipelajari.
Penugasan
19. Untuk pertemuan selanjutnya,
guru menyuruh siswa
mempersiapkan diri untuk
ulangan harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
I. Penilaian
Kompetensi dan Teknik Penilaian
Kognitif
: Tes tulis (Pilihan ganda dan uraian)
Afektif
: Lembar observasi
Psikomotorik
: Kinerja
Bentuk Instrumen
Tes tulis
: Kisi-kisi soal, soal, kunci jawaban dan pedoman penskoring
Observasi
: Pedoman observasi, rubrik penilaian, kriteria penilaian dan
lembar penilaian siswa
Kinerja
: Pedoman observasi, rubrik penilaian dan lembar penilaian
siswa.
Yogyakarta,
Megetahui :
Kepala Sekolah
Guru Mata Pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 3
LEMBAR DISKUSI SISWA 1
Pencemaran Lingkungan dan Macam-macam Pencemaran
Nama kelompok :
1. ...................................
2. ...................................
3. ...................................
4. ...................................
5.
A. Tujuan
: Mengidentifikasi gambar macam-macam pencemaran lingkungan
B. Alat dan Bahan : Alat tulis, Buku, dan Gambar
C. Cara Kerja
1. Bentuklah kelompok belajar yang beranggotakan 4 orang dalam satu
kelompok
2. Bacalah soal pertanyaan yang tersedia kemudian diskusikan bersama
kelompok untuk mencari jawaban dengan cara melakukan kajian pustaka dari
berbagai sumber seperti buku dan internet
3. Jawablah soal pertanyaan dengan menuliskan langsung jawaban dilembar
kerja siswa
D. Pertanyaan
1.
Jelaskan apa yang dimaksud lingkungan hidup !
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2.
Jelaskaan apa yang dimaksud pencemaran lingkungan!
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
...................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3.
Sebutkan dan jelaskan macam-macam pencemaran dari gambar pada tabel
berikut ini! jelaskan juga penyebab dan akibat dari pencemaran tersebut!
Macam Pencemaran
Pengertian dan penyebab pencemaran
1. _________________________
A
B
C
D
............................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
2. _________________________
A
B
C
D
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
3. _________________________
A
B
C
D
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
................................................................................................................................
D. Kesimpulan
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
LEMBAR DISKUSI SISWA 2
“Perubahan Lingkungan Akibat Pencemaran Lingkungan”
Nama :
___________________
A. Tujuan

Mengidentifikasi dampak pencemaran lingkungan bagi kehidupan

Menganalisis berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Buku
C. Cara kerja
1. Bentuklah kelompok belajar yang beranggotakan 4 orang dalam satu
kelompok
2. Bacalah soal yang tertera pada LKS kemudian diskusikan bersama
kelompok untuk mencari dan menumukan jawaban melalui kajian pustaka
dari sumber buku maupun internet
3. Jawablah soal pertanyaan dengan menuliskan langsung jawaban pada LKS
D. Pertanyaan
1. Terjadinya perubahan lingkungan yang disebabkan oleh pencemaran akibat
aktivitas manusia yang bersifat merusak tentunya akan mengakibatkan
ketidakseimbangan ekosistem. Sebutkan dampak yang ditimbulkan oleh
pencemaran terhadap perubahan lingkungan!
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
2. Kerusakan lingkungan yang terjadi saat ini sudah sepatutnya diantisipasi
dan ditangani dengan langkah dan upaya yang baik supaya lingkungan
hidup akan selalu terjaga dan terlindungi di kemudian hari. Pasalnya,
kerusakan lingkungan hidup yang saat ini terjadi tak lepas dari ulah dan
kebiasaan manusia oleh karena itu perlu adanya penanggulangan yang
dilakukan oleh manusia sendiri untuk melestarikan lingkungan. Apa saja
upaya yang dapat anda lakukan untuk melestarikan lingkungan, jelaskan !
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LEMBAR KERJA SISWA 3
Jenis-jenis Limbah dan Penanganan Limbah
Nama kelompok :
1. .............................................
2. .............................................
3. .............................................
4. .............................................
A. Tujuan
Melalui diskusi kelompok dengan pengamatan gambar serta mengkaji
pustaka, siswa mampu :
 Mengidentifikasi jenis-jenis limbah
 Mengidentifikasi cara penanganan limbah
B. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Buku
3. Soal
C. Cara kerja
Lakukan pendataan untuk mengetahui jenis serta kategori limbah yang ada
dirumahmu atau lingkungan sekitar sekolah serta pemanfaatannya kembali.
Buatlah pada tabel seperti contoh berikut ini !
D. Hasil pengamatan
Lokasi
Alamat
:
:
Hari/ tanggal
:
Tabel 1. Hasil pengamatan
Jenisjenis
limbah
1
2.
Kategori limbah
Organik
Proses
Non-
Daur
Tanpa daur
organik
ulang
ulang
Pemanfaatan
kembali
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
LEMBAR KERJA SISWA 4
Praktikum Pembuatan Pupuk Cair
Nama kelompok :
1. ................................................
2. ................................................
3. ................................................
4. ................................................
A. Tujuan
Melalui kegiatan praktikum serta mengkaji pustaka, siswa mampu :

Melaksanakan pembuatan produk daur ulang limbah

Membuat laporan tertulis dan mempresentasikan hasil penelitian tentang
daur ulang limbah
B. Alat dan Bahan
Alat :
1.
Termometer
2.
pH meter
3.
Gelas ukur
4.
Timbangan
5.
Ember plastik
6.
Pisau
7.
Lumpang
8.
Saringan
9.
Alat tulis
Bahan :
1.
Limbah organik (kulit buah pisang) yang sudah masak sebanyak 5 kg
2.
EM4 (cairan starter bakteri pengurai) sebanyak 125 ml
3.
Tetes tebu 125 ml
4.
Air 5 liter
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
C. Cara kerja
1.
Timbang kulit pisang menggunakan timbangan sebanyak 5 kg
2.
Potong kulit pisang ukuran kecil-kecil menggunakan pisau kemudian
dihaluskan menggunakan lumpang
3.
Masukan kulit pisang yang sudah halus ke dalam ember plastik
4.
Masukan air sebanyak 5 liter ke ember plastik
5.
Campurkan EM4 sebanyak 125 ml dengan tetes tebu 125 ml
6.
Siramkan campuran tetes tebu dan EM4 ke ember plastik berisi kulit
pisang, lalu aduk hingga merata.
7.
Biarkan sampah membusuk hingga menjadi pupuk cair selama 2 minggu
8.
Aduk limbah kulit pisang dua kali sehari. Hal ini bertujuan agar bakteri
tidak mati karena selama proses pembusukan akan terjadi kenaikan suhu.
Proses pembusakan terjadi secara aerob (dengan oksigen).
9.
Setelah 2 minggu kulit pisang terfermentasi kemudian dilakukan
penyaringan untuk memisahkan ampas dari pupuk cair. Pupuk cair kulit
pisang siap digunakan
10. Selama proses fermentasi lakukan pengukuran setiap 2 hari sekali dalam
dua minggu, amati pH, suhu, bau, dan warna kemudian masukan data ke
dalam tabel 1.
D. Hasil
Tabel 1. Pengamatan pupuk kompos
Hari/ tanggal
Pengamatan
pH
Suhu
Bau
Keterangan
Warna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
E. Pertanyaan
1.
Apa yang dimaksud sampah organik dan sampah anorganik ? sebutkan
beserta contohnya !
2.
Limbah apa saja yang dapat digunakan sebagai bahan pembuat pupuk
kompos ?
3.
Bagaimana warna pupuk kompos yang sudah jadi ?
4.
Bagaiman bau pupuk kompos yang sudah jadi ?
5.
Jelaskan perubahan suhu dan pH yang terjadi dari hari ke hari !
6.
Apa fungsi EM4 dalam pembuatan pupuk kompos ?
7.
Apa fungsi tetes tebu (gula) dalam pembuatan pupuk kompos ?
F. Kesimpulan
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..............................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..............................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..............................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
..............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 4
KISI-KISI SOAL ULANGAN
Jenjang pendidikan
: SMA GAMA YOGYAKARTA
Mata pelajaran
: Biologi
Kelas/ semester
: X/ II
Jumlah soal
: 10 soal Pilihan Ganda dan 5 soal uraian
Alokasi Waktu
: 3 x 45 menit
Indikator
1.10 Menjelaskan
pengertian
lingkungan
3.11 Menjelaskan
pengertian
pencemaran
lingkungan
3.12 Mengidentifikasi
macam-macam
pencemaran
lingkungan
C1
C2
No
Soal
Kunci
Jawab
Bentuk
Soal

1
Terlampir
Uraian

1
Terlampir
Uraian

4
Terlampir
Uraian

3
D

2
Terlampir
Pilihan
Ganda
Uraian

2
E

9
C

4
C

5
C

6
D

10
E
3.13 Mengidentifikasi
dampak
pencemaran
lingkungan bagi
kehidupan
3.14 Menjelaskan
berbagai upaya
untuk
melestarikan
lingkungan.
C3
C4 C5
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Indikator
3.15 Mengidentifikasi
jenis-jenis
limbah
3.16 Mengidentifikasi
cara penanganan
jenis-jenis
limbah
C1
C2
C3
C4 C5
No
Soal
Kunci
Jawab
Bentuk
Soal
1
E
Pilihan
Ganda



3
5
7
Terlampir
Terlampir
D

8
D
Uraian
Uraian
Pilihan
Ganda
Pilihan
Ganda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
SOAL ULANGAN
I.
Soal Pilihan Berganda
Pilihlah jawaban yang paling benar.
1. Berikut merupakan jenis-jenis limbah menurut karakteristiknya, kecuali . . . .
A. limbah cair
B. limbah padat
C. limbah gas dan partikel
D. B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
E. limbah organik
2. Berikut ini merupakan perubahan lingkungan karena faktor alam, kecuali . . . . .
A. gunung meletus
B. bunyi petir
C. asap gunung berapi
D. rusaknya lingkungan karena banjir
E. asap kendaraan bermotor
3. Pencemaran udara dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini, kecuali . . . .
A. aktivitas gunung berapi
B. pembakaran hutan
C. industri berat
D. pemakaian detergen secara berlebihan
E. kendaraan bermotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
4. Salah satu usaha yang dilakukan manusia untuk memelihara kesuburan tanah
ialah . . . .
A. pembuatan saluran irigasi
B. melindungi flora dan fauna
C. melakukan rotasi jenis tanaman
D. melakukan reboisasi
E. membuat perkebunan yang luas
5. Organisme yang sering berperan sebagai parameter pencemaran air adalah . . . .
A. Amoeba proteus
B. Nitrosomonas
C. Echerichia coli
D. Spirogyra
E. Eucheuma spinosum
6. Tindakan berikut ini yang tidak sesuai dengan etika lingkungan adalah . . .
A. Pengolahan limbah sebelum dibuang ke sungai
B. Pembakaran sampah plastik di pemukiman
C. Penimbunan limbah di lubang galian
D. Rehabilitasi satwa langka
E. Sistem tebang pilih
7. Bila belanja ke pasar sebaiknya membawa keranjang pelastik bekas dari rumah.
Tindakan tersebut merupakan salah satu cara meminimalis limbah padat yaitu
....
A. reuse
B. recovery
C. refusal
D. reduce
E. reuse
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
8. Sampah organik yang tidak cocok sebagai bahan pupuk kompos adalah . . . .
A. serbuk gergaji kayu
B. sisa sayur-sayuran
C. kotoran ternak
D. batok kelapa
E. dedaunan
9. Zat-zat penyebab pencemaran udara adalah . . . .
A. CO, CO2, N2
B. NO2, H2O, holon
C. O3, CH4, CFC
D. HC, SO2, N2
E. N2, H2O, partikel
10. Hampir setiap hari hutan kita ditebang. Tidak mengherankan udara semakin
terasa panas. Oleh karena itu . . . .
A. setiap siswa wajib membawa pohon jati untuk ditanam di sekolah
B. kita wajib menangkap penebangnya
C. melaporkan ke RT jika kita tahu ada orang menebangan pohon
D. kita membentuk tim relawan, kemudian masuk hutan untuk mencatat pohon
yang masih ada
E. kita turut melakukan gerakan penghijauan minimal di halaman rumah dan
sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
II. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan tepat.
1. Jelaskan yang dimaksud dengan : (skor 20)
a. Lingkungan
b. Pencemaran lingkungan
c. Limbah
d. Polutan
2. Tuliskan 3 kasus yang dapat meningkatkan pencemaran CO2 di udara ! (skor 15)
3. Jelaskan cara membuat pupuk kompos dari limbah kulit buah ! (skor 20)
4. Pencemaran dapat dibedakan menjadi empat macam, sebutkan dan jelaskan!
(skor 25)
5. Sebutkan 2 cara penanganan limbah pada : (skor 20)
a. limbah padat
b. limbah cair
c. limbah gas
d. limbah B3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
KUNCI JAWABAN
I.
Pilihan Berganda
1.
E
2.
E
3.
D
4.
C
5.
C
6.
D
7.
D
8.
D
9. C
10. E
II. Uraian
1. Pengertian dari :
a. pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam
lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak
berfungsi sesuai dengan peruntukannya.
b. limbah adalah sumber daya alam yang telah kehilangan fungsinya.
c. polutan adalah bahan-bahan yang mencemari lingkungan
(bahan
kimia, debu, panas, suara, radiasi).
2. Tiga kasus yang dapat meningkatkan pencemar CO2 di udara :
 Pembakaran minyak bumi, batu bara, dan hutan
 Pembakaran bahan bakar mesin motor, mobil, pesawat terbang, dan
mesin pabrik
 Emisi gas dari kegiatan industri
3. Cara pembuatan pupuk kompos sampah kulit pisang
1) Timbang kulit pisang menggunakan timbangan sebanyak 5 kg
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
2) Potong kulit pisang ukuran kecil-kecil menggunakan pisau kemudian
dihaluskan menggunakan lumpang
3) Masukan kulit pisang yang sudah halus ke dalam ember plastik
4) Masukan air sebanyak 5 liter ke ember plastik
5) Campurkan EM4 sebanyak 125 ml dengan tetes tebu 125 ml
6) Siramkan campuran tetes tebu dan EM4 ke ember plastik berisi kulit
pisang, lalu aduk hingga merata.
7) Biarkan sampah membusuk hingga menjadi pupuk cair selama 2
minggu. Aduk limbah kulit pisang dua kali sehari. Hal ini bertujuan
agar bakteri tidak mati karena selama proses pembusukan akan terjadi
kenaikan suhu. Proses pembusakan terjadi secara aerob( dengan
oksigen).
8) Setelah 2 minggu kulit pisang terfermentasi kemudian dilakukan
penyaringan untuk memisahkan ampas dari pupuk cair. Pupuk cair kulit
pisang siap digunakan
4.
Empat pencemaran yaitu:
 Pencemaran udara adalah adanya bahan atau zat asing di udara yang
mengakibatkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan
normalnya.
 Pencemaran air adalah masuknya makhluk hidup atau zat lain ke salam
air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat
tertentu dan air tidak berfungsi lagi sesuai peruntukannya.
 Pencemaran tanah adalah masuknya zat pencemar ke dalam tanah baik
secara langsung maupun tidak langsung (melalui air dan udara).
 Pencemaran suara adalah suara atau bunyi yang tidak diinginkan, tidak
disenangi, menganggu, dan dapat merusak pendengaran manusia.
5.
Cara penanganan limbah :
a. limbah padat : penimbunan tanah, pembakaran, penghancuran,
pengomposan, pemanfaatan sebagai makanan ternak.
b. limbah cair : pendekatan non-teknis dilakukan dengan penerbitan
peraturan sebagai landasan hukum bagi pengelola badan air dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
penghasil limbah, sosialisasi peraturan, dan penyuluhan pada
masyarakat. Pendekatan teknis dilakukan dengan penyediaan atau
pengadaan sarana dan prasarana penanganan limbah, monitoring, dan
evaluasi.
c. limbah gas : filter udara, filter basah, pengendapan siklon, pengendap
elektrostatik, pengendap sistem gravitasi.
d. limbah B3 : melakukan reduksi, megelolah dan menimbun B3, apabila
hasil pengelolahan limbah menghasilkan limbah yang bermanfaat,
maka limbah tersebut dapat dimanfaatkan sendiri atau diserahkan ke
pihak pemilik pemanfaat B3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Rubrik Penilaian Kognitif
No.
Jawaban
1. Pengertian dari :
a. Pencemaran lingkungan adalah
masuknya atau dimasukkannya
makhluk hidup, zat, energi, dan atau
komponen lain ke dalam lingkungan
hidup oleh kegiatan manusia
sehingga kualitasnya turun sampai
ke tingkat tertentu yang
menyebabkaningkungan hidup tidak
berfungsi sesuai dengan
peruntukannya.
b. limbah adalah sumber daya alam
yang telah kehilangan fungsinya.
c. Polutan adalah bahan-bahan yang
mencemari lingkungan (bahan
kimia, debu, panas, suara, radiasi).
2.
Tiga kasus yang dapat meningkatkan
pencemar CO2 di udara :
1. Pembakaran minyak bumi, batu bara,
dan hutan
2. Pembakaran bahan bakar mesin
motor, mobil, pesawat terbang, dan
mesin pabrik
3. Emisi gas dari kegiatan industri
Skor
Aspek yang dinilai
20 Siswa dapat menjawab
ke 3 pengertian dari
pencemaran
lingkungan, limbah, dan
polutan dengan tepat
dan lengkap
10 Siswa mampu
menjawab namun masih
kurang tepat dan
lengkap (menyebut
minimal 2)
5
Siswa menjawab salah
1 pengertian tetapi tidak
berkaitan dengan
jawaban yang dimaksud
0
Siswa tidak menjawab
dengan benar dan tepat
15
Siswa menjawab
dengan benar dan
lengkap (menyebut
minimal 3 kasus yang
dapat meningkatkan
pencemaran CO2)
Siswa mampu
menjawab namun masih
kurang tepat dan tidak
lengkap (menyebut
minimal 2 kasus)
Siswa mampu
menjawab tetapi tidak
berkaitan dengan
jawaban yang dimaksud
(menyebut minimal 1
kasus)
Siswa tidak
memberikan jawaban
yang benar dan tepat
Siswa mampu
menjawab dengan tepat
dan lengkap ke 8
tahapan tersebut
10
5
0
3
Cara pembuatan pupuk kompos sampah
kulit pisang
20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
No. Jawaban
4.
1. Potong kulit pisang ukuran kecilkecil menggunakan pisau kemudian
dihaluskan menggunakan lumpang
2. Masukan kulit pisang yang sudah
halus ke dalam ember plastik
3. Masukan air sebanyak 5 liter ke
ember plastik
4. Campurkan EM4 sebanyak 125 ml
dengan tetes tebu 125 ml
5. Siramkan campuran tetes tebu dan
EM4 ke ember plastik berisi kulit
pisang, lalu aduk hingga merata.
6. Biarkan sampah membusuk hingga
menjadi pupuk cair selama 2 minggu.
7. Aduk limbah kulit pisang dua kali
sehari. Hal ini bertujuan agar bakteri
tidak mati karena selama proses
pembusukan akan terjadi kenaikan
suhu.
8. Setelah 2 minggu kulit pisang
terfermentasi kemudian dilakukan
penyaringan untuk memisahkan
ampas dari pupuk cair. Pupuk cair
kulit pisang siap digunakan.
Empat pencemaran yaitu:
1. Pencemaran udara adalah adanya
bahan atau zat asing di udara yang
mengakibatkan perubahan susunan
(komposisi) udara dari keadaan
normalnya.
2. Pencemaran air adalah masuknya
makhluk hidup atau zat lain ke salam
air oleh kegiatan manusia sehingga
kualitas air turun sampai ketingkat
tertentu dan air tidak berfungsi lagi
sesuai peruntukannya.
3. Pencemaran tanah adalah masuknya
zat pencemar ke dalam tanah baik
secara langsung maupun tidak
langsung (melalui air dan udara).
Skor
Aspek yang dinilai
10
Siswa mampu
menjawabdengan benar
namun kurang lengkap
(menyebutkan minimal
4 tahapan)
Siswa menjawab tetapi
dengan kurang benar
dan tidak lengkap
(menyebut minimal 2
tahapan)
Siswa tidak
memberikan jawaban
yang benar dan tepat
5
0
25
17
8
Siswa mampu
menjawab 4 macam
pencemaran beserta
penjelasannya dengan
tepat dan lengkap
Siswa mampu
menjawab 4 macam
pencemaran dengan
benar namun
penjelasannya kurang
tepat dan lengkap
Siswa menjawab 3
macam pencemaran
tetapi penjelasannya
kurang benar dan
kurang lengkap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
5.
4. Pencemaran suara adalah suara atau
bunyi yang tidak diinginkan, tidak
disenangi, menganggu, dan dapat
merusak pendengaran manusia.
0
Siswa tidak
memberikan jawaban
yang benar dan tepat
Cara penanganan limbah :
 Limbah padat : penimbunan tanah,
pembakaran, penghancuran,
pengomposan, pemanfaatan sebagai
makanan ternak.
 Limbah cair : pendekatan non-teknis
dilakukan dengan penerbitan
peraturan sebagai landasan hukum
bagi pengelola badan air dan
penghasil limbah, sosialisasi
peraturan, dan penyuluhan pada
masyarakat. Pendekatan teknis
dilakukan dengan penyediaan atau
pengadaan sarana dan prasarana
penanganan limbah, monitoring, dan
evaluasi.
 Limbah gas : filter udara, filter
basah, pengendapan siklon,
pengendap elektrostatik, pengendap
sistem gravitasi.
 Limbah B3 : melakukan reduksi,
megelolah dan menimbun B3,
apabila hasil pengelolahan limbah
menghasilkan limbah yang
bermanfaat, maka limbah tersebut
dapat dimanfaatkan sendiri atau
diserahkan ke pihak pemilik
pemanfaat B3
20
Siswa mampu
menjawab dengan tepat
dan lengkap 2 cara
penanganan pada ke 4
jenis limbah (menyebut
minimal 6 )
Siswa mampu
menjawabdengan benar
namun kurang lengkap
2 cara penanganan
limpah pada 2 jenis
limbah
(menyebutkan minimal
4 cara )
15
10
0
Siswa menjawab tetapi
dengan kurang benar
dan tidak lengkap
(menyebut minimal 2
cara saja)
Siswa tidak
memberikan jawaban
yang benar dan tepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Penilaian Tes
No.
Nama siswa
Butir soal
Pilihan ganda
Esay
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5
Skor
1.
Siswa A
2.
.............
3.
4.
dst
Jumlah skor masksimum = 100
Nilai =
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Jumlah
Nilai
Skor
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PENILAIAN AFEKTIF
Pengamatan Perilaku/ Sikap Ilmiah
Materi
:
Kelas/semester
: X/2
Lembar Penilaian Perilaku/ Sikap Ilmiah
No.
Nama siswa
Aspek yang dinilai
1
1.
2.
3.
4.
2
3
4
Jumlah
skor
Nilai
5
Siswa A
Siswa B
Siswa C
Dst ...
Rubrik Penilaian Perilaku/ Sikap Ilmiah
No.
Aspek yang dinilai
1.
Jujur
2
Disiplin
3.
Tanggung jawab
4.
Gotong royong
5.
Santun
1
2
3
Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Rubrik Penilaian Perilaku/ Sikap Ilmiah
No.
1.
2
3.
4.
5.
Aspek yang
dinilai
Jujur
Disiplin
Tanggung
jawab
Gotong
royong
Santun
Kategori penilaian
Skor
Tidak nyontek dalam mengerjakan tugas,
melaporkan data atau informasi apa adanya, dan
mengakui kesalahan atau kekurangan yang
dimiliki
Jika hanya 2 aspek yang tercapai
3
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan, memakai seragam sesuai tata tertib,
dan mengumpulkan tugas tepat waktu
Jika hanya 2 aspek yang tercapai
3
2
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Melaksanakan tugas individu/ kelompok dengan
baik, mengembalikan barang yang dipinjam, dan
meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jika hanya 2 aspek yang tercapai
3
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
Aktif dalam kerja kelompok, suka menolong
teman/orang lain, dan bersediaan melakukan tugas
sesuai kesepakatan
Jika hanya 2 aspek yang tercapai
1
3
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan
pendapat dalam diskusi kelompok,
memperlakukan orang lain sebagaimana diri
sendiri ingin diperlakukan, dan tidak menyela
pembicaraan pada waktu yang tidak tepat
Jika hanya 2 aspek yang tercapai
3
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
2
2
2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Jumlah skor maksimum = 15
Nilai yang dicapai :
Nilai =
Kriteria nilai :
76 – 100 = A
51 – 75 = B
26 – 50 = C
1 – 25 = D
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
LEMBAR OBSERVASI PSIKOMOTORIK
Lembar Penilaian Observasi Presentasi
No.
Nama siswa
Aspek yang dinilai
1
1.
Siswa A
2.
Siswa B
3.
Siswa C
4.
Dst...
2
Jumlah
Nilai
skor
3
Lembar Pengamatan Observasi
No.
Aspek yang Dinilai
Tingkat Kemampuan
1
1.
Keterampilan berkomunikasi dalam
menjelaskan hasil diskusi kelompok
2.
Kecakapan dalam menganalisis hasil diskusi
(perluasan materi) saat presentasi berlangsung
3.
Kemampuan dalam menjawab pertanyaan
Jumlah
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Rubrik Penilaian Presentasi
No.
1.
2.
3.
Aspek yang dinilai
Katergori Penilaian
Skor
Keterampilan
Menjelaskan presentasi dengan benar,
3
berkomunikasi dalam
jelas, dan tidak sekedar membaca slide
menjelaskan hasil diskusi Jika hanya 2 aspek yang tercapai
2
kelompok
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Kecakapan dalam
Cepat, tepat dan mampu memecahkan
3
menganalisis hasil
masalah sesuai dengan konteks
diskusi (perluasan
permasalahan
materi) saat presentasi
Jika hanya 2 aspek yang tercapai
2
berlangsung
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Kemampuan dalam
Menjawab pertanyaan dengan baik,
3
menjawab pertanyaan
yakin, tegas dengan berdiskusi
bersama teman kelompok terlebih
dahulu
Jika hanya 2 aspek yang tercapai
2
Jika hanya 1 aspek yang tercapai
1
Keterangan :
Jumlah skor maksimum = 9
Nilai yang dicapai :
Nilai =
Kriteria nilai :
76 – 100 = A
51 – 75 = B
26 – 50 = C
1 – 25
=D
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LEMBAR OBSERVASI PRAKTIKUM
Lembar Penilaian Observasi Praktikum
No.
Nama siswa
Aspek yang dinilai
1
1.
Siswa A
2.
Siswa B
3.
Siswa C
4.
Dst ..
2
3
4
Jumlah
5
skor
Lembar Pengamatan Keterampilan Saat Praktikum
No.
Aspek yang dinilai
1.
Kelengkapan alat dan bahan
2.
Prosedur pembuatan pupuk
kompos
3.
Prosedur pengambilan data
4.
Membersihkan dan
mengembalikan alat/ bahan
5.
Ketepatan waktu
mengumpulkan laporan
1
2
3
Keterangan skor
Nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Rubrik Penilaian Praktikum
No.
Aspek yang
Kategori Penilaian
Skor
dinilai
1.
Kelengkapan
Alat dan bahan yang digunakan lengkap,
alat dan bahan
tepat, serta semua kelompok mengetahui
3
semua kegunaan dari semua alat
2.
3.
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
Prosedur
Cara pembuatan pupuk cair benar, tepat dan
3
pembuatan
Sesuai prosedur yang tertera pada LKS
pupuk cair
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
Prosedur
Parameter yang diukur sesuai dengan yang
3
pengambilan
ditentukan, waktu pengambilan data sudah
data
sesuai dengan yang ditentukan, pengambilan
data dilakukan dengan jujur
4.
5.
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
Membersihkan
Alat/bahan yang sudah digunakan dibersihkan
3
dan
dan dikembalikan dalam keadaan baik dan
mengembalikan
sesuai
alat/ bahan
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
Ketepatan
Mengumpulkan laporan proyek/ praktikum
3
waktu
tepat waktu, sesuai dengan yang ditentukan
mengumpulkan
dan tepat
laporan
Jika hanya 2 indikator yang terlihat
2
Jika hanya 1 indikator yang terlihat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Keterangan :
Jumlah skor maksimum = 15
Nilai yang dicapai :
Nilai =
Kriteria nilai :
76 – 100 = A
51 – 75 = B
26 – 50 = C
1 – 25
=D
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
A. Acara praktikum (5)
Judul
:
Waktu
:
Tanggal
:
Tempat
:
B. Tujuan praktikum (5)
C. Dasar teori (25)
D. Metode (10)
E. Hasil dan Pembahasan (35)
F. Kesimpulan (15)
G. Daftar pustaka (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Rubrik penilaian laporan
No.
Aspek
A. Acara parktikum
B.
C.
D.
Tujuan praktikum
Dara teori
Metode
Alat dan bahan
Kriteria penilaian
Tidak menulis acara praktikum
Hanya mencantumkan 1 komponen dan
tidak lengkap
Hanya mencantumkan 1 komponen yang
lengkap
Hanya mencantumkan 2 komponen yang
lengkap
Salah satu komponen tidak tercantum
dengan lengkap
Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan
benar judul, tempat, waktu, dan tanggal
praktikum.
Tidak menulis tujuan
Tidak merumuskan tujuan praktikum
Tujuan praktikum tidak sesuai dengan
percobaan yang dilakukan
Tujuan praktikum masih terikait dengan
topik percobaan, namun penggunaan
bahasa yang digunakan kurang jelas
sehingga menimbulkan ambigu.
Tujuan praktikum sesuai dengan topik
percobaan serta jelas namun kurang
lengkap
Merumuskan tujuan dengan pernyataan
yang tepat, lengkap serta jelas sesuai
dengan percobaan yang digunakan
Tidak menulis dasar teori
Dasar teori tidak sesuai dengan isi
praktikum
Dasar teori hanya didapat dari sumber
internet
Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul
praktikum dan bersumber dari 1 referensi
buku.
Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul
praktikum dan bersumber dari 2 referensi
buku.
Dasar teori diacu sesuai dengan isi judul
praktikum dan bersumber dari 3 referensi
buku.
Tidak mencantumkan alat dan bahan
Skor
0
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
0
2
5
10
15
25
0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
No.
Aspek
Cara kerja
E.
Hasil dan
pembahasan
Hasil
Pembahasan
Kriteria Penilaian
Hanya mencantumkan 1 komponen dan
tidak lengkap
Hanya mencantumkan 1 komponen yang
lengkap
Hanya mencantumkan 2 komponen yang
lengkap
Salah satu komponen tidak tercantum
dengan lengkap.
Menuliskan dengan lengkap, jelas, dan
benar semua komponen.
Tidak menulis cara kerja.
Menulis cara kerja tidak sesuai prosedur
praktikum.
Menulis cara kerja dengan menggunakan
kalimat pasif dan tidak membuat bagan
alir.
Menulis cara kerja dengan menggunakan
kalimat pasif dan membuat bagan alir.
Menulis cara kerja dengan menggunakan
kalimat aktif dan tidak membuat bagan
alir.
Menulis cara kerja dengan menggunakan
kalimat aktif dan membuat bagan alir.
Skor
1
2
3
4
5
0
1
2
3
4
5
Tidak menuliskan hasil
Menulis hasil yang tidak sesuai dengan
pengamatan
0
2
Menulis hasil sesuai pengamatan saat
praktikum tanpa tabel pengamatan
Menulis hasil sesuai dengan pengamatan
saat praktikum dan dibuat tabel hasil
pengamatan.
Tidak membahas
Hanya membahas teori yang ada tanpa
dikaitkan dengan hasil
Membahas hanya berdasarkan hasil
pengamatan tidak dikaitkan dengan dasar
teori yang sesuai
Membahas secara panjang namun kurang
tepat dan kurang dikaitkan dengan teori
yang ada
5
10
0
15
20
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
No.
F.
G.
Aspek
Kriteria Penilaian
Membahas secara baik dan benar,
disesuaikan antara hasil pengamatan
dengan dasar teori yang ada
Tidak mencantumkan kesimpulan
Kesimpulan yang ditulis tidak sesuai
dengan tujuan.
kesimpulan yang ditulis kurang lengkap
Kesimpulan sudah sesuai dengan tujuan
namun masih mencantumkan bagian yang
seharusnya ditulis di pembahasan.
Kesimpulan yang ditulis singkat dan sudah
sesuai tujuan.
Tidak ada daftar pustaka
Daftar pustaka banyak berasal dari sumber
yang kurang terpercaya (blog) serta tidak
sesuai dengan sumber yang dicantumkan
di pembahasan.
Daftar pustaka banyak berasal dari sumber
yang kurang percaya (blog) serta kurang
lengkap san penulisan yang kurang tepat.
Daftar pustaka banyak berasal dari sumber
kurang percaya (blog).
Daftar pustaka berasal dari sumber
terpercaya sesuai dengan yang ditulis
namunpenulisannya kurang lengkap.
Daftar pustaka dari sumber yang
terpercaya (buku, jurnal, situs pendidikan,
dll) serta lengkap dan sesuai sengan yang
dituliskan di pembahasan.
Kesimpulan
Daftar pustaka
Keterangan :
Jumlah skor maksimal adalah 100
Nilai yang dicapai :
Nilai =
Kriteria nilai :
76 – 100 = A
51 – 75 = B
26 – 50 = C
1 – 25
=D
𝑛𝑖𝑎𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
Skor
35
0
2
5
10
15
0
1
2
3
4
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 5
Data Hasil Pengamatan Pertumbuhan Tanaman Sawi Caisim
Tabel 7.1. Data Jumlah Daun Sawi Caisim (helai)
Ulangan
1
2
3
4
5
Rata-rata (helai)
0
9
10
9
7
10
9
Knsentrasi (%)
9,09
16,67
8
8
8
7
8
5
9
8
8
9
8,2
7,4
23,07
7
6
4
6
8
6,2
Tabel 7.2. Data Berat Basah Daun dan Batang Sawi Caisim (g)
Ulangan
1
2
3
4
5
Rata-rata (g)
0
73
77
53
74
82
71,8
Konsentrasi (%)
9,09
16,67
36
32
63
15
33
27
65
49
51
28
49,6
30,2
23,07
21
40
14
14
12
20,2
Tabel 7.3. Data Kadar Klorofil Sawi Caisim (mg/l)
Ulangan
1
2
3
4
5
Rata-rata (mg/l)
0
0,693
4,643
1,096
1,462
5,502
2,6792
Konsentrasi (%)
9,09
16,67
3,882
1,023
0,652
1,096
1,518
0,721
1,814
2,611
0,757
2,161
1,7246
1,5224
23,07
0,657
0,657
1,249
0,894
0,802
0,8518
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
S
Lampiran 6
Dokumentasi Hama yang Menyerang Sawi Caisim
a
b
c
d
e
f
Keterangan :
Hama belalang kumbara (a) ; kumbang (b) ; telut ulat titik tumbuh (c) ; ulat tritip
yang baru menetas (d) ; ulat titik tumbuh yang sudah menetas (e) ; tanaman sawi
yang terserang hama ulat tritip yang sudah parah (f).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 7
Data Suhu Udara Harian Daerah Sleman Maguwoharjo Yogyakarta
Umur tanaman
Sawi casimi
3 minggu
Hari
Ke-
1
2
3
4
5
6
7
4 minggu
8
9
10
11
12
13
14
5 minggu
15
16
17
18
19
20
21
6 minggu
22
23
24
25
26
27
28
7 minggu
29
30
31
32
33
34
35
36
Sumber : www.accuweather.com
Suhu Udara (oC)
Siang Hari
Malam Hari
32
24
31
25
32
24
36
33
32
26
33
25
32
26
31
25
32
25
32
26
32
26
33
23
33
23
33
25
33
26
33
26
33
26
33
25
32
26
34
26
33
26
32
26
33
26
33
26
33
26
32
27
35
26
33
27
33
25
28
24
32
24
32
24
32
25
33
25
33
25
33
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 8
Data pH Tanah Media Tanam
Konsentrasi
0% (kontrol)
Umur
Tanaman
3 minggu
5 minggu
6 minggu
7 minggu
3 minggu
9,09%
5 minggu
7 minggu
3 minggu
16,67%
5 minggu
7 minggu
3 minggu
23,07%
5 minggu
7 minggu
Hari
ke0
3
6
16
22
25
29
33
0
3
6
16
22
25
29
33
0
3
6
16
22
25
29
33
0
3
6
16
22
25
29
33
1
6
5
5
6
5
5
5
5
6
5
5
5
6
5
5
5
6
5
5
5
6
6
5
5
6
5
5
5
5
5
5
5
Ulangan
2
3
6
6
5
5
5
5
5
6
5
6
5
5
5
6
6
6
6
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
6
5
5
5
5
5
5
5
6
5
5
5
5
5
5
6
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
Rata-rata
4
6
5
5
6
6
5
6
6
6
5
5
5
6
6
5
5
6
5
5
5
5
5
5
5
6
5
4
5
5
5
5
5
5
6
5
5
6
6
5
6
6
6
5
5
5
5
5
5
5
6
5
5
5
5
5
5
5
6
5
5
5
5
5
5
5
6
5
5
6
6
5
6
6
6
5
5
5
5
5
5
5
6
5
5
5
5
5
5
5
6
5
5
5
5
5
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
Download