Jurnal Stikes Mitra Adiguna Palembang

advertisement
JURNAL
KESEHATAN DAN PEM BANGU NAN
f
b\*
*lz
r/s
1 /s,
w
Yayasan Mitra Adiguna Palembang
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
Kompleks Kenten Permai Blok J No.g-12
Bukit Sangkal Kenten-Patembang 10114
Telp./Fax : (0711) 818320
Website : www.mitra-adiguna.ac.id
ISSN : 2088"5628
firrmffin
Kesehatan
dan Pembamgunan
Vol. 4, No. 8, luli
201,4
Diterbitkan dua kali dalam setahuan pada bulan Januari dan Juli
berisi artikel tentang kesehatan dan pembangunan
Penasehat:
Yayasan Mitra Adiguna Palembang
Ketua STIKES Mitra Adiguna Palembang
Anggota Redaksi
(Diana H. Soebyakto, M.Kes)
Pimpinan
Ns. Zakina Arlina, SKep
Ns. Drajad Sandika, SKep
Riko Sandra Putra, SKep
:
Bambang Bemby Soebyakto, MA, phD
Rohani, SST
Pradiva Dwi Lestari, SST, SKM
Vera Yuanita, SST
Noviani Elsira, SST
Italia, SPd
Dewan Redaksi :
Prof. Dr. Syamsurijal, AK
Prof. Dr. Taufiq Marwa, MSi
Prof. Dr. Bernadette Robiani, MSc
Dr. Azwadi, MSi
Anna Yulianita, SE, MSi
Sekretariat
Harmis Julita
Yuli Marantika
SST
Alamat Redaksi
STI KES
:
Erni Sridika, SE
Reni Saswita, SST
Yoan Marini, SST
Ns. Evi Royani, SPd, SKep
Ns. Leni Wijaya, SKep
Yuli Bahriah, SSI SKM
Nurbaity,
:
Ns. Sherly Widianti, SKep
Ns. Alliyah, SKep
:
M ITRA ADIGUNA PALEM BANG
Kompleks Kenten Permai Blok J No. 9-12
Bukit Sangkal Kenten- Palembang 30L14
Telp/ Fax : (0711) 818326
Website : www.mitra-adiguna.ac.id
ISSN : 2088-5628
Jtrrnal
Kesehatan dan pembangunan
DAFTAR ISI
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan pemberian Imunisasi
DasarPadaBayi Di Puskesmas Gandus paiembang Tahun2014
olehYudaYulia,SST.,M.Kes
.... ..
.....
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Lamanya Hari Rawat pada pasien
Fraktur Di Rawat Di Ruang Marwah RSI Siti Khadij ah palembang Tiahun 20 1 4
oleh R.A. Fadila., S.Kep., Ners .........
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Keikutsertaan Suami Menjadi
Akseptor Keluarga Berencana Di Kota Palembang
olehPradivaDwi Lestari, Dempi Tii Yanti
t4
HubunganAntara Pengetahuan Dan Paritas Ibu Nifas Dengan Perawatal Thli
Pusat Bayi Baru Lahir
oleh Faulia Mauluddina, SST., M.Kes
22
Pengetahuan Bidan Tentang Inisiasi Meny.usu Dini Di Wilayah Kerj
a
Puskesmas
Pembina Plaj u Palembang
oleh Sri Emilda, SKM.,
M.Kes
.,................
PolaAsuh orargTua DalamUpaya Pembentukan KemandiricnAnak
olehNurbaity, SST.,
M.Kes
ht
28
m syufuome
...........:....... ...............
55
Faktor-FaktorYang Berhubungan Dengan Pemberian Kolostrum pada bayi
BaruLahir
olehDr. Ratih
45
EfekAntiinflasi Fraksi Daur Binahong (Anredera cordifotia) pada Tikus putih
Jantan (Rattus norvegicus) Galw Sprague Dawley
olehEvi Royani,Irsan Saleh, Theodorus, Salni
]urnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No. 8, luli 2014
I
53
Gambaran Peningkatan Suhu Tubuh Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea
62
oleh Italia, s.Pd., S.Kep
Perbedaan Kepedulian Matemal Antara Ibu Primipara Dan Ibu Multipara Pada
Awal Periode Postpartum Di BPS Soraya Palembang Tahun 201 4
oleh Leni Wij aya, Wenty Veni Deslametania ....'.........'
68
Gambaran Pengetahuan Penderita Terhadap Faktor-Faktor Yang
Menyebabkan Cerebro vascular Disease (CVD) Di Rumah Sakit Pusri
Palembang Tahun 2014
oleh Sasmita Sri Utami,ZakinahArlina, S.Kep., Ners
77
Perbedanaan Lama Pengeluaran Plasenta Pada Pelaksanaan Inisiasi Menl'usu
Dini (IMD) Di BPM HJ. Misni Herawati Palembang Tahun 20 1 4
oleh Reni Saswita, A1u Anggraini
86
Psikologis Ibu Yang Merawat Anak Autisme Sedang
olehEffendi Puji Saputra, Riko SandraPutra., S'Kep., M.Kes
93
Hubungan Pola Dermatoglifi Dengan Kanker Paludara
oleh Sri Maidalena, SKM., M.Kes
99
Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Terjadinya Kematian
Neonatal Di Puskesmas Bukit Sangkal Palembang
oleh Untari Anggeni, S ST., M.Kes ..'........ ". "
Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Status Ekonomi Dengan Status Gizi
Balita
olehYoanMarini, SST.,
MetaAndika
n4
l2l
Perilaku SuamiTerhadapIstriYang SudahMenjalankanPengobatanInfertilitas
olehNoviani Elsira,
SST..........
I27
Hubungan Sikap Ibu Dengan KejadianSlbling Rivalary
olehRohani,
JuliaWahyuni...............
144
Pengalaman Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan
olehVeraYuanita, SST.,Indo
Senang...............
160
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Di Ruang
Kebidanan Rumah Sakit Islam Siti Khadij ah Palembang Tahun 20 i 3
olehYuli Bahriah, SKM., SST.,
M.Kes..........."'..
|urnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No.
168
8, Juli 2014
iww
,, ry
tffi
Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan
PERAN TENAGA KESETIATAI{ DALAM UPAYA PENCEGATLT{
TERJADII\YA KEMATIAI\ NEOI\ATAL DI PUSKESMAS BUKIT
lq"lhDt
SANGKAL PALEMBANG
IUrimiilm
0leh
:ilsi:Lmr
Untari Anggeni, SSI M.Kes
idlflidr{U
,,1
-.": :
ci.
AtsSTRAK
berkr
telaL
Kematian neonatal adalah kematian bayiyang berumur antara 0 sampai dengau 28 hari setelah
kelahiran hidup atau bayi yang berumur satu bulan. Adapun uiraya pencegahan yang dilakukan
dalam usaha untuk mengurangi menurunkan kejadian kematian neonatal antara lain pemberian
men,
s
kekebalan pada bayi baru lahir terhadap tetanus melalui imunisasi peningkatan ASI eksklusif, program
kese,
manajemen tumbuh kembang balita sakit pertolongan persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru
lahir dengan tepat perawatan neonatal dasar meliputi perawatan tali pusat, pencegahan hipotermi
serta pencegahan infeksi. Berdasarkan data dari Puskesmas Bukit Sangkal Palembang pada tahun
2009 kematian neonatal berj urnlah 1 14 orang yang men inggal dari 266 bayi lah ir, pada tahun 2010
berjumlah 216 yang meninggal dari 354bayi lahir, Sedangkan tahun 201 I trerjumlah 240 yang rneninggal
dari 3 15 bayi lahir. Rumusan masalahnya adalah Bagaimana peran tenaga keselratan dalam upaya
pencegahan terjadinya kematian Neonatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
peran tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan terjadinya kematian neonatal. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan secara
nonprobability sampling dengan cara purposive sampling, dan cara pengumpulan data menggunakan
observasi dan wawancara mendalam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kematian
neonatal dapat dicegah dengarr berbagai Salah satu cara untuk mengurangi angka kematian Neonatal
adalah program imunisasi, inisiasi menyusui dini yang dilanjutkan dengan menyusni eksklusif 6 bulan
dapat mencegah kematian Karena, bayi mendapatkan asupan giziyangmencukupi dan terhindar
dari berbagai penyakit pada fase kehidupan.
kunci : Peran Tenaga l(esehatan,
Bahan acuan : 72 (2006-2012)
Kata
Upaya Pencegahan, dan Kematian Neonatal
a.fe
ltlLtll
e.ljbc
tenai
obsti
keha
koml
Orgc
sa-rigi
ttnor
kem.
neon
telac
3 ken
kelah
seian
neoni
1 lura
.{KB
-11 it-t
meryi
990
o
berke
16tt{-t
angka
I'eia,hl-
anska
orang
oraltg I
salah
uq1 1 LJ
Iurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No. 8, ]uli 2014
Untari Anggeni, 5TT", M"ites
l"ftir.,qiix
I[lf, \}il- L[ {\
nl"]ul1tr
:,::: tilr angka kematian matemal dan
- :.donesia masih tinggi yaitu 33 4 I
rm@mmmrr
liilfill N * r.;.ahiran hidup. Salah satu factor
l[trm"f- :--am upaya menurunkan angka
Mm"ir
.jf,ililnil:
_t,
-
:
t,u
:,1'"
irliltr
i,UInI
:
:r "ir--i
-,. & ,;
-:P
i:
-.:sebut yaitu penyediaan pelayanan
-
:;::-.:'niena 2i3 .Fenomena itu
-s-
terdiri dan,Zl3
r::.ati&n bayi (0-1 tahun) terjadi pada masa
:J
::_
!..,
*:;iit:cttion (WHO) angka kematian bayi
sr-3t memprihatinkan yang dikenal dengan
.
t!>_-l
ruu,:r--:-:-i Cekat dengan masyarakat belum
unxh,*\. -: :engan baik" Untuk itu pemerintah
i-r;::xgkan pada lv{aking Pregnancy
h,,frrr' ::3u N{PS, yang pada dasarnYa
.!sfrr,- :ji:ngkan pada penyediaan pelayanan
uffi .--:ii matemal dan neonatal y ang c o s t ff*- - . 1 aitupeftolonganpersalinanoleh
ii,-;: ;: iesehatan, penanganan komplikasi
:i r'ii;:r; dan neonatal, serta pencegahan
n"r^=::iur tidak diinginkan dan penanganan
u": :::,ikasi abortus (JNPK-KR, 2004).
\lenurut laporan WorldHealth
-.J]u
:"
.:
:' : natal (0-2 8 hari), 2
tatal
I
3 kematianneonatal
:::di
padamasaperinatal (0-7 hari) dan2l
,: r,ematian perinatal terjadi pada hari pertama
r.:-aluran(Agnesa, 20
1
I
).
Secara global dikemukakan bahwa
-iamatahun 2000, terdapat 4 juta kematian
:eLrnatus ( 3 jutakematianneonatal dini dan
iuta kematian neonatal lanjut), Sedangkan
"\KB di Indonesiapadatahun 2003 sebesar
1l 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2004
menjadi 43.5211 000 kelahiran hidup. Hampir
99Yo kematian tersebut terjadi di negara
berkembang. Kematian tertinggi di Afrika 88/
1000 kelahiran hidup, sedangkan di Asia
angka kematian perinatal mendekati 56/ 1 000
kelahiran hidup (Sulistyawati,2009).
Departemen Kesehatan menargetkan
angka kematian ibu pada 2010 sekrtar 226
orang dan pada tahun 2015 menjadi 102
orang per tahun. Untuk mewujudkan hal ini,
salah satu upaya terobosan dan terbukti
mampu meningkatkan keadaan ini masihjauh
dari target harapan yaitu 75o/o atau l25l
r
00.000 kelahiran hidup dan Angiia Kematieur
Bayi (AKB) menj adi 3 5/ 1 000 kelahiran hidup
1
lttirss::j.::- maternal dan neonatal yang
-
..ti11,5
pada tahun 20 1 0(Sulistyawati, 2009).
Angka kematian bayi yang cukuP
tinggi menempatkan Indonesia di kawasan
Asia Tenggara rangkin g 7 dafi i 0 negara di
bawah Vieham dalam unrtan angka kematian
Unicef (2000).Menurut SDK{ (Survey
Demografi Kesehatan incionesia) tahun 2007
bahwaAKB untuk indonesia adalah 34 per
NTB
lebih
hidup
adalah 72 per 1000 kelahiran
rendah dari hasil SDKI 2002 yaitu 74 per
1 000 kelahiran hidup. Disebutkzur jugaAngka
Kematian Neonatal untuk Indonesia adalah
20 per 1000 kelahiran hidup. sedangkan
Angka Kematian N eonatal di NTB adalah 3 4
per 1 000 Kelahiran Hidup. dimana Kematian
1
000 kelahiran hidup dan unfuk Fropinsi
Neonatal berhubungan dengiurkondisi ibu saat
hamil danmelahirkan (Dolen, 2010).
Pola penyebab
kematian
menunjukkan b,ahrva proporsi penyebab
kematian neonatal kelonipok umur 0-7 hari
tertinggi adalah premature dan berat badan
lahir rendah sebesar 35 7o, kemudian asfiksia
33,6 o . Penyebab kematian neonatal
kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah
infeksi sebesar 5l ,1 y, (ter:rrrasuk tetanus,
sepsis, pneumonia,dan diare)" Dari gambaran
penyakit penyebab kematian neonatal di
Indonesia dan permasalahan kesehatan
neonatal yang konipleks dimana dipengaruhi
oleh f'aktor medis, sosial dan budaya (Dolen,
2010).
Adapun upaya Pencegai"ian Yang
dilakukan dalarn usaha untuk mengurangi
menurunkan keiaclian kematian neonatal
antaralain pemberian kekebalan pada bayi
baru lahir terhadap tetanus melalui irnunisasi.
Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang
telah berhasil menunurkan morbiditas (angka
kesakitan) dan mortalitas (angka kematian)
penyakit infeksi pada bayi dan anak,
peningkatan ASl eksk l usil, status gizi, deteksi
dini dan pemantauan tutnbuh kembang,
pencegahan dan pengobatan penvakit infeksi,
jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No.
8,
juli
201a
Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya pencegahail
program manajemen tumbuh kembang balita
sakit dan manaj emen tumbuh kembang balita
muda, pertolongan persalinan dan
penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat,
diharapkan keluarga memiliki pengetahuan,
pemahaman, dan perawatan pasca persalinan
sesuai standar kesehatan, program asuh,
keberadaan bidan desa, perawatan neonatal
dasar meliputi perawatan tali pusat,
pencegahan hipotermi dengan metode
kanguru, menyusui dini, usaha bernafas
spontan, pencegahan infeksi, penanganan
neonatal sakit, audit kematian neonatal
0 jika dikombinasikan dengan makan::
tambahan bayi setelah usia 6 bulan dan pac.
akhirnya akan berdampak besar pao.
penurunan AKB (Feman dez, 2009).
AKB di Sumatera Selatar:
berdasarkan Laporan SDKI tahun 200mencapai 62 per 1 000 kelahiran, kemudian
menurun di tahun 2008 sebesar 53 per 100i,
kelahiranhidup (BPS Propinsi Sumsel,
2OO9
i
Angka kematian bayi di Sumatera Selatan
menjadi 42 per 1 000 kelahiran, atau turun 25
persen selama tr0 tahun ataurata-rata turun
untuk
2.5 pcrsen per tahLrn. AKB Sumsel lebih tingg
dibandingkan Angka Nasional yaitu 42 per
1 000 kelahiran hidup (Depkes, 20 I 0).
mengurangimenurunkan kej adian kematian
Menurut target MDGs AKB
;
neonatal yang salah saatunya dalam pemberian
diharapkan turun menjadi 23 per 1000
kekebalan pada bayi baru lahir terhadap
]
kelahiran hidup.Kematian bayi di Sumatera
Selatan tahun 2009 adalah 4 per 1000
r
(Femandez
"2009).
Berbagai
upaya
tetanus melalui imunisasi. Imurisasi merupakan
upaya pencegahan yang telah berhasil
menurunkan morbiditas (angka kesakitan) dan
mortalitas (angka kematian)Pada tahun 2005,
untuk pertama kalinya dalam dekade ini
ratusan anak terjangkit polio yang berisiko
lumpuh, caca! bahkan meninggal (Ambarwati,
2010).
Di Indonesi4 program imunisasi telah
berjalan sekitar 30 tahun lebih danterbukti
berhasil menurunkan angka penyakit
mematikan yang dapat dicegah dengan
imunisasi. Antara lain campak, polio, difteri,
tetanus, pertusis (batuk rejan), tuberkulosis,
dan hepatitis B. Haemophilus influenza tipe B
kelahiran hidup. Persentase kematian bavi
tertinggi terjadi di kabupaten OganKomering
Ilir ( 1 .3 1%) danLahat (0.82%),persentase
terendah di kabupaten Muara Enim (0.14%)
dan Empat Lawang (0. 1 3%). Angka kematian
bayi di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2009
adalah 0,8 atau 79 kematian bayi, sedangkan
pada tahun 2008 adalah 3,4 atau 537
kematian bayi (Depkes, 2010).
Dari data Dinkes Kota palembang
Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun
2007 berjumlah 3 per 1000 kelahiran hidup
atau 98 per 29,175, sedangkan tahun 200g
Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami
peningkatan berjumlah 4 per 1 000 kelahiran
hidup atau 1 16 per 30. 104 kelahiran hidup,
dan pada tahun 2009 Angka Kematian Bayi
(AKB) mengaiami penurunan berjumlah 2 per
1000 kelahiran hidup atau 52 per 30.117
kelahiran hidup (Dinkes, 2009).
Berdasarkan Data dari puskesmas
F.
;.
ir
'!
iir
b:
U
I
rl
P
P
t
]I
danpneumokokus juga dapat dicegah sejak
dini melalui imunisasi (Ambarwat i, 2012).
Selanj utnya, perawatan sederhana
seperti pemberian air susu ibuASI eksklusif
padabayi yang baru dilahirkan hingga enam
bulan ke depan sangat mencegahkematian
bayi karena kekurangan zat-zatanti infeksi
yang dibutuhkan. Permulaan menyusui dini
atau inisiasi menyusui dini dapatmengurangi
23Yokematian bayi 28 hari, dan sekitar pada
Januari hingga
saat satu bulan pertama kehidupan bayi. Telah
terbukti, pemberian ASI eksklusif dapat
114 orangyang meninggal dari 266 bayi
F
lahir,pada periode
31
mencegah
d
Desember 20 1 0 sebanyak 21 6yang meninggal
I
13o/o
kematian bayi dan bahkan 1 9/
d
ir
p
1r
d
k
Bukit Sangkal Palembang jumlah
(
angkakematian neonatal pada periode
1
u
Desemb er 2AA9 sebanyak
p
31
I
Januari hingga
lurnal Kesehafan dan Penrhrlr.lrrlirn LInl A t\T^ o r..t:
.^"1
Untari Anggeni, STT., M.Kes
dafl 3 54 bayi lahir, Sedangkan pada periode
1 Januari hingga
3
I
Desember 201 I
bayi
lahir. Berdasarkan data diatas adanya
peningkatan angka kematian neonatal, maka
dari itu penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul "Peran Tenaga
Kesehatan Dalam UPaYa Pencegahan
sebanyak240 yang meninggal dari
3 15
Terjadinya Kematian Neonatal Di
Puskesmas Bukit Sangkal Palembang"'
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di
Puskesmas Bukit Sangkal Palembang pada
bulan Mei- Juni tahtn2)l2dengan sasaran
penelitian 2 (dua) orang Bidan profesional'
Jenis penelitian yang dilakukan adalah
penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif'
Deskriptif kualitatif adalah suatu
metode penelitian yang dilakukan dengan
tujuan trtama untuk membuat gambaranyang
berhubungan dengan kategorisasi,
karakteristik atau sifat variabel. Data kualitatif
biasanya tidak berhubungan dengan angkaangka dan sering tidak dikaitkan dengan
analisis statistik. Oleh sebab itu, sering disebut
5)'
data nonsfa/lsfift Qrlotoatmodj o, 2005
:18
HASILPENELITIAN
DAN
PEMBAHASA.N
Pembahasan
Upaya Pencegahan
Berdasarkan hasil penelitian diketahur
informan menyatakanbahwa upaya yang
dilakukan adalah meningkatkan kegiatan
imunisasi padabayi, status gizi, Pertolongan
persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru
luhit d.t g*tepat, PeningkatanASl eksklusif,
deteksi dini dan pemantauan tumbuh
kembang.
Seperti yang dinyatakan oleh Effendy
(20 1 1), bahwa upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah kematian bayi yaitu
peningkatan kegiatan imunisasi pada bayi,
PeningkatanASl eksklusif, status gizi, deteksi
dini dan pemantauan tumbuh kembang,
Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi,
:'1J'",
Program Manajemen Tumbuh kembang
Balita sakit dan Man{emen Turnbuh kembang
Balita Muda, Pertolongan persalinan dan
penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat,
Diharapkan keluarga memiliki pengetahuan,
pemahaman, dan perawatan pasca persalinan
sesuai standar kesehatan, Program Asuh,
Keberadaan Bidan Desa, Perawatan neonatal
dasar meliputi perawatan tali pusat,
pencegahan hipotermi dengan metode
kanguru, menyusui dini, usaha bernafas
spontan, pencegahan infeksi, penanganan
neonatal sakit, audit kematian neonatal.
Penelitian yang saya teliti sesuai
dengan teori Maryunani (2010), yang
menyatakan bahwa upaya pencegahan yang
telah berhasil menunurkan morbiditas (angka
kesakitan) dan mortalitas (angka kematian)
penyakit infeksi padabayi dan anak adalah
dalam pemberian imunisasi, PeningkatanASl
eksklusif, Pertolongan persalinan dan
penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat'
Sedangkan menurut teori Femandes (2009),
Dalam upaya menurunkan AKB, selain
tindakan asuhan persalinan yang tepat dan
benar, juga tidak kalah pentingnya adalah
asuhan bayi baru iahir yang tepat dan benar
.iuga.
1.2.2
Peran Tenaga Kesehatan
1.4.2.1 Pemberian Imunisasi
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa informan menYatakan bahwa
Imunisasi merupakan salah satu intervensi
paling efektif untuk mencegah penyakit
menular seperti yang telah dibuktikan'
Hal iniseperli yang dinyatakan oleh
Revlie (2010) bahwa mencegah kematian,
kesakitan dan cacat pada anak terhadap enam
penyakit berbahaya, yaitu tuberkulosis anak,
difteria, pertussis, tetanus, campak dan polio'
Untuk mencapai tujuan tersebut, pelayanan
imunisasi dapat dilaksanakan secara merata
melalui puskesmas maupun sarana pelayanan
kesehatan lainnya di semua kecamatan'
Disamping itu pelayanan imunisasi mencakup
No' 8' luli201'4
]urnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol' 4,
F
lll)lkillf'Va
ffiffiffi
g,r,zrLltrllLt
Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan
semuajenis antigen secara lengkap dengan
cakupan yang tinggi.
Penelitian yang saya teliti sesuai
dengan
teori Hidayat (2012)
yang
menyatakan bahwa imurisasi selama ini identik
untuk memperkuat daya tahan tubuh bayi dan
anak-anak. Namun, kini program tersebut
juga ditujukan bagi remaja dan dewasa.
Imunisasi adalah cara termudah dan paling
efektif untuk mencegah kematian dan
kecacatan di usia dini.
Pemberian ASI Eksklusif
Berdasarkan hasil penelitian
ffirman
menyatakan bahwa pemberianASl Eksklusif
dapat mencegah kematian bayi Karena, bayi
mendapatkan asupan gizi yang mencukupi dan
terhindar dari berbagai penyakit. Hal ini
dengan teori Ambarwati (2009), bahwa,
pemberian air susu ibu (ASI) eksklusifpada
bayi yang baru dilahirkan hingga enam bulan
ke depan sangat pmencegah kematian bayi
karena kekur angan zat-zat yang dibutuhkan.
Permulaan menyusui dini atau inisiasi meryusui
dini dapat mengurangi 23% kematian bay28
.....
terhindar dari berbagai penyakit
Saripudin(2009).
Kesimpulan Hasil Wawancara Mendalam
Upaya pencegahan
Dari hasil penelitian pada peran
tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan
terj adinya kematian neonatal didapatkanbidan
"E" dan bidan "R"dimana informan mampu
menjelaskan peftanyaan dari peneliti. Bidan
"E" dan bidan "R" menjelaskan bahwa upaya
yang dilakukan seperti pemeriksaan ANC,
Pertolongan persalinan yang aman dan
penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat.
Diharapkan keluarga merniliki pengetahuan,
pemahaman, dan perawatan pasca persalinan
sesuai standar kesehatan.Hal ini ditunjukkan
dari hasil wawancara mendalam dimana
informan mampu menjelaskan pertanyaan dari
peneliti.
Peran Tenaga Kesehatan
Pemberian Imunisasi
hari, dan sekitar pada saat satu bulan pertama
Dari hasil penelitian pada pemberian
imunisasi didapatkan bahwa Bidan "E" dan
Bidan "R" dapat menj elaskan tentang program
kehidupanbayi.
imunisasi yang telah terbukti berhasil
Sedangkan menurut teorilda
menurunkan angka penyakit mematikan yang
Saripudin (2A09), dengan inisi asi menyusui
dapat menurunkan angka kematian bayi dan
anak-anak.inisiasi dini juga berperan dalam
pencapaian tujuan Millenium Development
dapat dicegah dengan imunisasi. Hal ini
ditunjukkan dari hasil wawancara mendalam
dimana informan mampu menjelaskan
pertanyaan dari peneliti.
Goals (MDGs) yaitu :Mengurangi
kemiskinanJika seluruh bayi yang lahir di
Indonesia dalam setahun disusui secara
eksklusif enam bulan, berarli biayapembelian
susu formula selama enam bulan tidak ada.
Pemberian ASI membantu kebutuhan
makanan bayi sampai 2 tahun juga
mengurangi angka kejadian kurang
peffumbuhan yang terhenti yang sering terjadi
pada usia 2 tahun. Membantu mengurangi
angka kematian, PemberianASl dan inisiasi
Pemberian ASI Eksklusif
Dari hasil penelitian pada pemberian
ASI Eksklusif di dapatkan bahwabidan "E"
dan Bidan "R" dapat menjelaskan tentang
Pemberian ASI Eksklusif yang dapat
Mencegah Kematian Bayi. Hal ini ditunjukkan
dari hasil wawancara mendalam dimana
informan mampu menjelaskan pertanyaan dari
peneliti.
menyusui ini yang dilanjutkan denganmenl,usui
eksklusif
6 bulan dapat mencegah
karen4 bayi
mendapatkan asupan gizi yang mencukupi dan
Kesehatan dan Pembangunan, Yol.4, No. 8,
201a
Untari Anggeni, STT., M.Kes
KESIMPULANDAN SARAN
11
Upaya Pencegahan
Dari hasil penelitian yang didapatkan
melalui wawancara mendalam dengan
informan diketahui bahwa upaya pencegahan
yang telah berhasil menurunkan morbiditas
(angka kesakitan) dan mortalitas (angka
kematian) penyakit infeksi pada bayi dan anak
adalah dalam pemberian imunisasi,
Peningkatan ASI eksklusif, Pertolongan
persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru
lahir dengan tepat.Hal ini ditujukan Informan
mengetahui peran tenaga kesehatan dalam
pencegahan terjadinya kematian neonatal.
Peran Tenaga Kesehatan
Pemberian Imunisasi
Dari hasil penelitian yang didapatkan
melalui wawancara mendalam dengan
informan diketahui bahwa program
imunisasitelah terbukti berhasil rnenurunkan
l
angftapenyakitmematikanymgdapatdicegah
dengan imurisasi. Hal ini ditwrj ukkan informan
mengetahui p er an tenaga ke sehatan dalam
pencegahan terjadinya kematian neonatal.
5.1.1.1 Pemberian ASI Eksklusif
1
a
j
n
n
Dari hasil penelitian yang didapatkan melalui
wawancara mendalam dengan informan
didapatkan bahwa pemberian ASI Eksklusif
padabayi yang baru dilahirkan hingga enam
bulan ke depan sangat mencegah kematian
bayi karena kekurangan zat-zat anti infeksi
yang dibututrkan. Hal ini ditunjukkm bahwa
informan mengetahui peran tenaga kesehatan
dalam upaya pencegahan kematian neonatal.
SARAN
Bagi Puskesmas Bukit Sangkal
Dengan adanya penelitian tentang
peran tenaga kesehatan dalam upaya
pencegahan terj adinya kematian neonatal
maka peneliti mengharapkan dapat
mengadakan penluluhan mengenai berbagai
upaya untuk mencegah kematian neonatal, dan
dapat membantu penerapan teori-teori yang
bermanfaat yang berhubungan dengan upaya
pencegahan kemataian neonatal.
,,*ffi
Bagi Peneliti Selanj utnya
Diharapkan peneliti selanj uflrya dalam
penelitian mendapatkan bahan acuhan serta
dapat memperbaiki keterbatasanketerbatasan dalam penelitian ini demi
perkembangan pengetahuan yang akan
datang.
Bagi Masyarakat
Mengingat adany a kemungkinan
mempengaruhi secara kejiwaan maupun
emosional, jadi diharapkan semua pihak yang
terlibat dalam perawatan dapat meningkatkan
dukungan secara fisik maupun psikologis
terhadap tenaga kesehatan dalam upaya
pencegahan terjadinya kematian neonatal,
sehingga dengan meningkatkan secara
komprehensif diharapkan angka kematian
neonatal dapat menurun.
Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat digunakan sebagai
acuan dan referensi untuk pene liti yang akan
datang, hendakny a dapat memberikan
bimbingan dan informasi yang lebih mendalam
lagi, baik secara teoritis maupun praktis
sehingga mutu serta kualitas dari penelitian
dapat semakinbaik.
DAFTARPUSTAKA
Ambarwat r.(20 l0).http //wrv,. ne o s qv at a.
c o m/ as i - e ks klu s if. 20 1 1
Citra Marham. (201 1 ).(http //Analisis
Faktor Risiko Kematian Perinatal.
15 maret2011)
:
"'
Dinkes Kota Palembang. (2009).
Berdasarkan IPM ongka kematian
bayi di kota Palembang tahun 2009.
Effendy.fi I e : /// C : / U s e r s / a/ D ow nl o a d s /
34589.htm. 6 September 2009
Fernandez. (2012).http //dosyin. blo g
com/2 0I 2/0 3 /ASI-Eksklusi"f. tml.
Maret 2010
:
Firman. (2010). Jaminan persalinan
(JAMP ERSAL). http://waroeng
kemanx. blo gspot. conr/2O
1
mei2011
Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No. 8, )uli 2014
2105
/html.
ilZA
. Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan .....
Irari ati. ( 2 0 7 1 ). h t t p 1/ a div anc h a. Wo gsp o t.
c o m, 2 0 I I /0 5 /menur ut-has il b er b a qai- suruei-tinggi. html mei 20 1 1
Kristiyanasari. Weni. (2009).Ne onatus dan
;
Asuhan Keperawatan Anak.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Maryunani Anik, (2010).llmu kesehatan
anak dalsm kebidanan.Jakuia: 2010
Meilani.(20 I 0). hrtp. //wwu;eubcLepnl do c/
5 0 7 8 3 7 9 4 /akb -indone s ia. 20 I 0
Mochtar. Rustam. (2006). Sinopsis Obstetri
Jilid l. Jakarta : EGC.
Mochtar. Rustam. (2006). Sinopsis Obstetri
Jilid 2.lakafia: EGC.
Wiknjosastro. Hanifa. (2006). Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawiro Hardjo.
Yulifah Rita, Yuswanto.(2009).Asuhan
Kebidanan Komunitas. J akarta:
SalembaMedika
Mubarak. Wahid Iqbal. (2A09). Ilmu
Kesehatan Masyarakat. Jakafia
:
SalembaMedika.
Notoatmodjo, Soekidjo.(2005). Metodolo gi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT.
RinekaCipta.
Pantiawati ika, (2010), Bayi dengan
B B LR. Yo gyakar ta : Nuha Medika.
Puskesmas Bukit Sangkal. 12,012). Data
kematian neonatal dari tahun 2009
- 2011. Palembang.
Revlie.20 1 0.fikL'//D : ilfiat eriiio%2 0 Revl ie/
t(
p
p
o
;
al
s.t
:
h
0
Yi
dr
bi
kr
SumBe InternEr/Cdk-065-
K
Imunisasi-i.htm.2010
D
Riri. (20 i 0).h t tp : //do s:tin. b I o gsp ot. c om/
2 0 I 0/0 3 /l atctr -b el akang-kasu s - 2 8 minssu. html. Maret 201 0
Saifuddin, A.B (2005). Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan
,llzzsezzzzzldzzzz)teazzczlzz/Jakatta..Bina
Pustaka"
Saifuddin,
Abdul bari, dkk. (2006). Ilmu
Kebidanan Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka S arwono Prawirohardj o
Saifuddin, Abdul Bari dkk. (2006). Buku
Acuan Nasional
Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal
ed. 1. Cet. Jakarta : Yayasan Bina
Pustakaa S arwono Prawirohardj o.
STIKES Mitra Adiguna (2011-2012).
Pedoman skripsi. Palembang Tians info
media
Kesehatan dan Pembansunan, Vol. 4.
Download