JURNAL KESEHATAN DAN PEM BANGU NAN f b\* *lz r/s 1 /s, w Yayasan Mitra Adiguna Palembang SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN Kompleks Kenten Permai Blok J No.g-12 Bukit Sangkal Kenten-Patembang 10114 Telp./Fax : (0711) 818320 Website : www.mitra-adiguna.ac.id ISSN : 2088"5628 firrmffin Kesehatan dan Pembamgunan Vol. 4, No. 8, luli 201,4 Diterbitkan dua kali dalam setahuan pada bulan Januari dan Juli berisi artikel tentang kesehatan dan pembangunan Penasehat: Yayasan Mitra Adiguna Palembang Ketua STIKES Mitra Adiguna Palembang Anggota Redaksi (Diana H. Soebyakto, M.Kes) Pimpinan Ns. Zakina Arlina, SKep Ns. Drajad Sandika, SKep Riko Sandra Putra, SKep : Bambang Bemby Soebyakto, MA, phD Rohani, SST Pradiva Dwi Lestari, SST, SKM Vera Yuanita, SST Noviani Elsira, SST Italia, SPd Dewan Redaksi : Prof. Dr. Syamsurijal, AK Prof. Dr. Taufiq Marwa, MSi Prof. Dr. Bernadette Robiani, MSc Dr. Azwadi, MSi Anna Yulianita, SE, MSi Sekretariat Harmis Julita Yuli Marantika SST Alamat Redaksi STI KES : Erni Sridika, SE Reni Saswita, SST Yoan Marini, SST Ns. Evi Royani, SPd, SKep Ns. Leni Wijaya, SKep Yuli Bahriah, SSI SKM Nurbaity, : Ns. Sherly Widianti, SKep Ns. Alliyah, SKep : M ITRA ADIGUNA PALEM BANG Kompleks Kenten Permai Blok J No. 9-12 Bukit Sangkal Kenten- Palembang 30L14 Telp/ Fax : (0711) 818326 Website : www.mitra-adiguna.ac.id ISSN : 2088-5628 Jtrrnal Kesehatan dan pembangunan DAFTAR ISI Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan pemberian Imunisasi DasarPadaBayi Di Puskesmas Gandus paiembang Tahun2014 olehYudaYulia,SST.,M.Kes .... .. ..... Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Lamanya Hari Rawat pada pasien Fraktur Di Rawat Di Ruang Marwah RSI Siti Khadij ah palembang Tiahun 20 1 4 oleh R.A. Fadila., S.Kep., Ners ......... Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Keikutsertaan Suami Menjadi Akseptor Keluarga Berencana Di Kota Palembang olehPradivaDwi Lestari, Dempi Tii Yanti t4 HubunganAntara Pengetahuan Dan Paritas Ibu Nifas Dengan Perawatal Thli Pusat Bayi Baru Lahir oleh Faulia Mauluddina, SST., M.Kes 22 Pengetahuan Bidan Tentang Inisiasi Meny.usu Dini Di Wilayah Kerj a Puskesmas Pembina Plaj u Palembang oleh Sri Emilda, SKM., M.Kes .,................ PolaAsuh orargTua DalamUpaya Pembentukan KemandiricnAnak olehNurbaity, SST., M.Kes ht 28 m syufuome ...........:....... ............... 55 Faktor-FaktorYang Berhubungan Dengan Pemberian Kolostrum pada bayi BaruLahir olehDr. Ratih 45 EfekAntiinflasi Fraksi Daur Binahong (Anredera cordifotia) pada Tikus putih Jantan (Rattus norvegicus) Galw Sprague Dawley olehEvi Royani,Irsan Saleh, Theodorus, Salni ]urnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No. 8, luli 2014 I 53 Gambaran Peningkatan Suhu Tubuh Pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea 62 oleh Italia, s.Pd., S.Kep Perbedaan Kepedulian Matemal Antara Ibu Primipara Dan Ibu Multipara Pada Awal Periode Postpartum Di BPS Soraya Palembang Tahun 201 4 oleh Leni Wij aya, Wenty Veni Deslametania ....'.........' 68 Gambaran Pengetahuan Penderita Terhadap Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Cerebro vascular Disease (CVD) Di Rumah Sakit Pusri Palembang Tahun 2014 oleh Sasmita Sri Utami,ZakinahArlina, S.Kep., Ners 77 Perbedanaan Lama Pengeluaran Plasenta Pada Pelaksanaan Inisiasi Menl'usu Dini (IMD) Di BPM HJ. Misni Herawati Palembang Tahun 20 1 4 oleh Reni Saswita, A1u Anggraini 86 Psikologis Ibu Yang Merawat Anak Autisme Sedang olehEffendi Puji Saputra, Riko SandraPutra., S'Kep., M.Kes 93 Hubungan Pola Dermatoglifi Dengan Kanker Paludara oleh Sri Maidalena, SKM., M.Kes 99 Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan Terjadinya Kematian Neonatal Di Puskesmas Bukit Sangkal Palembang oleh Untari Anggeni, S ST., M.Kes ..'........ ". " Hubungan Pengetahuan, Pendidikan Dan Status Ekonomi Dengan Status Gizi Balita olehYoanMarini, SST., MetaAndika n4 l2l Perilaku SuamiTerhadapIstriYang SudahMenjalankanPengobatanInfertilitas olehNoviani Elsira, SST.......... I27 Hubungan Sikap Ibu Dengan KejadianSlbling Rivalary olehRohani, JuliaWahyuni............... 144 Pengalaman Akseptor Kontrasepsi Suntik 3 Bulan olehVeraYuanita, SST.,Indo Senang............... 160 Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Mioma Uteri Di Ruang Kebidanan Rumah Sakit Islam Siti Khadij ah Palembang Tahun 20 i 3 olehYuli Bahriah, SKM., SST., M.Kes..........."'.. |urnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No. 168 8, Juli 2014 iww ,, ry tffi Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan PERAN TENAGA KESETIATAI{ DALAM UPAYA PENCEGATLT{ TERJADII\YA KEMATIAI\ NEOI\ATAL DI PUSKESMAS BUKIT lq"lhDt SANGKAL PALEMBANG IUrimiilm 0leh :ilsi:Lmr Untari Anggeni, SSI M.Kes idlflidr{U ,,1 -.": : ci. AtsSTRAK berkr telaL Kematian neonatal adalah kematian bayiyang berumur antara 0 sampai dengau 28 hari setelah kelahiran hidup atau bayi yang berumur satu bulan. Adapun uiraya pencegahan yang dilakukan dalam usaha untuk mengurangi menurunkan kejadian kematian neonatal antara lain pemberian men, s kekebalan pada bayi baru lahir terhadap tetanus melalui imunisasi peningkatan ASI eksklusif, program kese, manajemen tumbuh kembang balita sakit pertolongan persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat perawatan neonatal dasar meliputi perawatan tali pusat, pencegahan hipotermi serta pencegahan infeksi. Berdasarkan data dari Puskesmas Bukit Sangkal Palembang pada tahun 2009 kematian neonatal berj urnlah 1 14 orang yang men inggal dari 266 bayi lah ir, pada tahun 2010 berjumlah 216 yang meninggal dari 354bayi lahir, Sedangkan tahun 201 I trerjumlah 240 yang rneninggal dari 3 15 bayi lahir. Rumusan masalahnya adalah Bagaimana peran tenaga keselratan dalam upaya pencegahan terjadinya kematian Neonatal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan terjadinya kematian neonatal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif yang dilakukan secara nonprobability sampling dengan cara purposive sampling, dan cara pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara mendalam. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kematian neonatal dapat dicegah dengarr berbagai Salah satu cara untuk mengurangi angka kematian Neonatal adalah program imunisasi, inisiasi menyusui dini yang dilanjutkan dengan menyusni eksklusif 6 bulan dapat mencegah kematian Karena, bayi mendapatkan asupan giziyangmencukupi dan terhindar dari berbagai penyakit pada fase kehidupan. kunci : Peran Tenaga l(esehatan, Bahan acuan : 72 (2006-2012) Kata Upaya Pencegahan, dan Kematian Neonatal a.fe ltlLtll e.ljbc tenai obsti keha koml Orgc sa-rigi ttnor kem. neon telac 3 ken kelah seian neoni 1 lura .{KB -11 it-t meryi 990 o berke 16tt{-t angka I'eia,hl- anska orang oraltg I salah uq1 1 LJ Iurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No. 8, ]uli 2014 Untari Anggeni, 5TT", M"ites l"ftir.,qiix I[lf, \}il- L[ {\ nl"]ul1tr :,::: tilr angka kematian matemal dan - :.donesia masih tinggi yaitu 33 4 I rm@mmmrr liilfill N * r.;.ahiran hidup. Salah satu factor l[trm"f- :--am upaya menurunkan angka Mm"ir .jf,ililnil: _t, - : t,u :,1'" irliltr i,UInI : :r "ir--i -,. & ,; -:P i: -.:sebut yaitu penyediaan pelayanan - :;::-.:'niena 2i3 .Fenomena itu -s- terdiri dan,Zl3 r::.ati&n bayi (0-1 tahun) terjadi pada masa :J ::_ !.., *:;iit:cttion (WHO) angka kematian bayi sr-3t memprihatinkan yang dikenal dengan . t!>_-l ruu,:r--:-:-i Cekat dengan masyarakat belum unxh,*\. -: :engan baik" Untuk itu pemerintah i-r;::xgkan pada lv{aking Pregnancy h,,frrr' ::3u N{PS, yang pada dasarnYa .!sfrr,- :ji:ngkan pada penyediaan pelayanan uffi .--:ii matemal dan neonatal y ang c o s t ff*- - . 1 aitupeftolonganpersalinanoleh ii,-;: ;: iesehatan, penanganan komplikasi :i r'ii;:r; dan neonatal, serta pencegahan n"r^=::iur tidak diinginkan dan penanganan u": :::,ikasi abortus (JNPK-KR, 2004). \lenurut laporan WorldHealth -.J]u :" .: :' : natal (0-2 8 hari), 2 tatal I 3 kematianneonatal :::di padamasaperinatal (0-7 hari) dan2l ,: r,ematian perinatal terjadi pada hari pertama r.:-aluran(Agnesa, 20 1 I ). Secara global dikemukakan bahwa -iamatahun 2000, terdapat 4 juta kematian :eLrnatus ( 3 jutakematianneonatal dini dan iuta kematian neonatal lanjut), Sedangkan "\KB di Indonesiapadatahun 2003 sebesar 1l 1000 kelahiran hidup dan pada tahun 2004 menjadi 43.5211 000 kelahiran hidup. Hampir 99Yo kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Kematian tertinggi di Afrika 88/ 1000 kelahiran hidup, sedangkan di Asia angka kematian perinatal mendekati 56/ 1 000 kelahiran hidup (Sulistyawati,2009). Departemen Kesehatan menargetkan angka kematian ibu pada 2010 sekrtar 226 orang dan pada tahun 2015 menjadi 102 orang per tahun. Untuk mewujudkan hal ini, salah satu upaya terobosan dan terbukti mampu meningkatkan keadaan ini masihjauh dari target harapan yaitu 75o/o atau l25l r 00.000 kelahiran hidup dan Angiia Kematieur Bayi (AKB) menj adi 3 5/ 1 000 kelahiran hidup 1 lttirss::j.::- maternal dan neonatal yang - ..ti11,5 pada tahun 20 1 0(Sulistyawati, 2009). Angka kematian bayi yang cukuP tinggi menempatkan Indonesia di kawasan Asia Tenggara rangkin g 7 dafi i 0 negara di bawah Vieham dalam unrtan angka kematian Unicef (2000).Menurut SDK{ (Survey Demografi Kesehatan incionesia) tahun 2007 bahwaAKB untuk indonesia adalah 34 per NTB lebih hidup adalah 72 per 1000 kelahiran rendah dari hasil SDKI 2002 yaitu 74 per 1 000 kelahiran hidup. Disebutkzur jugaAngka Kematian Neonatal untuk Indonesia adalah 20 per 1000 kelahiran hidup. sedangkan Angka Kematian N eonatal di NTB adalah 3 4 per 1 000 Kelahiran Hidup. dimana Kematian 1 000 kelahiran hidup dan unfuk Fropinsi Neonatal berhubungan dengiurkondisi ibu saat hamil danmelahirkan (Dolen, 2010). Pola penyebab kematian menunjukkan b,ahrva proporsi penyebab kematian neonatal kelonipok umur 0-7 hari tertinggi adalah premature dan berat badan lahir rendah sebesar 35 7o, kemudian asfiksia 33,6 o . Penyebab kematian neonatal kelompok umur 8-28 hari tertinggi adalah infeksi sebesar 5l ,1 y, (ter:rrrasuk tetanus, sepsis, pneumonia,dan diare)" Dari gambaran penyakit penyebab kematian neonatal di Indonesia dan permasalahan kesehatan neonatal yang konipleks dimana dipengaruhi oleh f'aktor medis, sosial dan budaya (Dolen, 2010). Adapun upaya Pencegai"ian Yang dilakukan dalarn usaha untuk mengurangi menurunkan keiaclian kematian neonatal antaralain pemberian kekebalan pada bayi baru lahir terhadap tetanus melalui irnunisasi. Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang telah berhasil menunurkan morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit infeksi pada bayi dan anak, peningkatan ASl eksk l usil, status gizi, deteksi dini dan pemantauan tutnbuh kembang, pencegahan dan pengobatan penvakit infeksi, jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No. 8, juli 201a Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya pencegahail program manajemen tumbuh kembang balita sakit dan manaj emen tumbuh kembang balita muda, pertolongan persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat, diharapkan keluarga memiliki pengetahuan, pemahaman, dan perawatan pasca persalinan sesuai standar kesehatan, program asuh, keberadaan bidan desa, perawatan neonatal dasar meliputi perawatan tali pusat, pencegahan hipotermi dengan metode kanguru, menyusui dini, usaha bernafas spontan, pencegahan infeksi, penanganan neonatal sakit, audit kematian neonatal 0 jika dikombinasikan dengan makan:: tambahan bayi setelah usia 6 bulan dan pac. akhirnya akan berdampak besar pao. penurunan AKB (Feman dez, 2009). AKB di Sumatera Selatar: berdasarkan Laporan SDKI tahun 200mencapai 62 per 1 000 kelahiran, kemudian menurun di tahun 2008 sebesar 53 per 100i, kelahiranhidup (BPS Propinsi Sumsel, 2OO9 i Angka kematian bayi di Sumatera Selatan menjadi 42 per 1 000 kelahiran, atau turun 25 persen selama tr0 tahun ataurata-rata turun untuk 2.5 pcrsen per tahLrn. AKB Sumsel lebih tingg dibandingkan Angka Nasional yaitu 42 per 1 000 kelahiran hidup (Depkes, 20 I 0). mengurangimenurunkan kej adian kematian Menurut target MDGs AKB ; neonatal yang salah saatunya dalam pemberian diharapkan turun menjadi 23 per 1000 kekebalan pada bayi baru lahir terhadap ] kelahiran hidup.Kematian bayi di Sumatera Selatan tahun 2009 adalah 4 per 1000 r (Femandez "2009). Berbagai upaya tetanus melalui imunisasi. Imurisasi merupakan upaya pencegahan yang telah berhasil menurunkan morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian)Pada tahun 2005, untuk pertama kalinya dalam dekade ini ratusan anak terjangkit polio yang berisiko lumpuh, caca! bahkan meninggal (Ambarwati, 2010). Di Indonesi4 program imunisasi telah berjalan sekitar 30 tahun lebih danterbukti berhasil menurunkan angka penyakit mematikan yang dapat dicegah dengan imunisasi. Antara lain campak, polio, difteri, tetanus, pertusis (batuk rejan), tuberkulosis, dan hepatitis B. Haemophilus influenza tipe B kelahiran hidup. Persentase kematian bavi tertinggi terjadi di kabupaten OganKomering Ilir ( 1 .3 1%) danLahat (0.82%),persentase terendah di kabupaten Muara Enim (0.14%) dan Empat Lawang (0. 1 3%). Angka kematian bayi di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2009 adalah 0,8 atau 79 kematian bayi, sedangkan pada tahun 2008 adalah 3,4 atau 537 kematian bayi (Depkes, 2010). Dari data Dinkes Kota palembang Angka Kematian Bayi (AKB) pada tahun 2007 berjumlah 3 per 1000 kelahiran hidup atau 98 per 29,175, sedangkan tahun 200g Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami peningkatan berjumlah 4 per 1 000 kelahiran hidup atau 1 16 per 30. 104 kelahiran hidup, dan pada tahun 2009 Angka Kematian Bayi (AKB) mengaiami penurunan berjumlah 2 per 1000 kelahiran hidup atau 52 per 30.117 kelahiran hidup (Dinkes, 2009). Berdasarkan Data dari puskesmas F. ;. ir '! iir b: U I rl P P t ]I danpneumokokus juga dapat dicegah sejak dini melalui imunisasi (Ambarwat i, 2012). Selanj utnya, perawatan sederhana seperti pemberian air susu ibuASI eksklusif padabayi yang baru dilahirkan hingga enam bulan ke depan sangat mencegahkematian bayi karena kekurangan zat-zatanti infeksi yang dibutuhkan. Permulaan menyusui dini atau inisiasi menyusui dini dapatmengurangi 23Yokematian bayi 28 hari, dan sekitar pada Januari hingga saat satu bulan pertama kehidupan bayi. Telah terbukti, pemberian ASI eksklusif dapat 114 orangyang meninggal dari 266 bayi F lahir,pada periode 31 mencegah d Desember 20 1 0 sebanyak 21 6yang meninggal I 13o/o kematian bayi dan bahkan 1 9/ d ir p 1r d k Bukit Sangkal Palembang jumlah ( angkakematian neonatal pada periode 1 u Desemb er 2AA9 sebanyak p 31 I Januari hingga lurnal Kesehafan dan Penrhrlr.lrrlirn LInl A t\T^ o r..t: .^"1 Untari Anggeni, STT., M.Kes dafl 3 54 bayi lahir, Sedangkan pada periode 1 Januari hingga 3 I Desember 201 I bayi lahir. Berdasarkan data diatas adanya peningkatan angka kematian neonatal, maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul "Peran Tenaga Kesehatan Dalam UPaYa Pencegahan sebanyak240 yang meninggal dari 3 15 Terjadinya Kematian Neonatal Di Puskesmas Bukit Sangkal Palembang"' METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bukit Sangkal Palembang pada bulan Mei- Juni tahtn2)l2dengan sasaran penelitian 2 (dua) orang Bidan profesional' Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif' Deskriptif kualitatif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan trtama untuk membuat gambaranyang berhubungan dengan kategorisasi, karakteristik atau sifat variabel. Data kualitatif biasanya tidak berhubungan dengan angkaangka dan sering tidak dikaitkan dengan analisis statistik. Oleh sebab itu, sering disebut 5)' data nonsfa/lsfift Qrlotoatmodj o, 2005 :18 HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASA.N Pembahasan Upaya Pencegahan Berdasarkan hasil penelitian diketahur informan menyatakanbahwa upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kegiatan imunisasi padabayi, status gizi, Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru luhit d.t g*tepat, PeningkatanASl eksklusif, deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang. Seperti yang dinyatakan oleh Effendy (20 1 1), bahwa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kematian bayi yaitu peningkatan kegiatan imunisasi pada bayi, PeningkatanASl eksklusif, status gizi, deteksi dini dan pemantauan tumbuh kembang, Pencegahan dan pengobatan penyakit infeksi, :'1J'", Program Manajemen Tumbuh kembang Balita sakit dan Man{emen Turnbuh kembang Balita Muda, Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat, Diharapkan keluarga memiliki pengetahuan, pemahaman, dan perawatan pasca persalinan sesuai standar kesehatan, Program Asuh, Keberadaan Bidan Desa, Perawatan neonatal dasar meliputi perawatan tali pusat, pencegahan hipotermi dengan metode kanguru, menyusui dini, usaha bernafas spontan, pencegahan infeksi, penanganan neonatal sakit, audit kematian neonatal. Penelitian yang saya teliti sesuai dengan teori Maryunani (2010), yang menyatakan bahwa upaya pencegahan yang telah berhasil menunurkan morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit infeksi padabayi dan anak adalah dalam pemberian imunisasi, PeningkatanASl eksklusif, Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat' Sedangkan menurut teori Femandes (2009), Dalam upaya menurunkan AKB, selain tindakan asuhan persalinan yang tepat dan benar, juga tidak kalah pentingnya adalah asuhan bayi baru iahir yang tepat dan benar .iuga. 1.2.2 Peran Tenaga Kesehatan 1.4.2.1 Pemberian Imunisasi Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa informan menYatakan bahwa Imunisasi merupakan salah satu intervensi paling efektif untuk mencegah penyakit menular seperti yang telah dibuktikan' Hal iniseperli yang dinyatakan oleh Revlie (2010) bahwa mencegah kematian, kesakitan dan cacat pada anak terhadap enam penyakit berbahaya, yaitu tuberkulosis anak, difteria, pertussis, tetanus, campak dan polio' Untuk mencapai tujuan tersebut, pelayanan imunisasi dapat dilaksanakan secara merata melalui puskesmas maupun sarana pelayanan kesehatan lainnya di semua kecamatan' Disamping itu pelayanan imunisasi mencakup No' 8' luli201'4 ]urnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol' 4, F lll)lkillf'Va ffiffiffi g,r,zrLltrllLt Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan semuajenis antigen secara lengkap dengan cakupan yang tinggi. Penelitian yang saya teliti sesuai dengan teori Hidayat (2012) yang menyatakan bahwa imurisasi selama ini identik untuk memperkuat daya tahan tubuh bayi dan anak-anak. Namun, kini program tersebut juga ditujukan bagi remaja dan dewasa. Imunisasi adalah cara termudah dan paling efektif untuk mencegah kematian dan kecacatan di usia dini. Pemberian ASI Eksklusif Berdasarkan hasil penelitian ffirman menyatakan bahwa pemberianASl Eksklusif dapat mencegah kematian bayi Karena, bayi mendapatkan asupan gizi yang mencukupi dan terhindar dari berbagai penyakit. Hal ini dengan teori Ambarwati (2009), bahwa, pemberian air susu ibu (ASI) eksklusifpada bayi yang baru dilahirkan hingga enam bulan ke depan sangat pmencegah kematian bayi karena kekur angan zat-zat yang dibutuhkan. Permulaan menyusui dini atau inisiasi meryusui dini dapat mengurangi 23% kematian bay28 ..... terhindar dari berbagai penyakit Saripudin(2009). Kesimpulan Hasil Wawancara Mendalam Upaya pencegahan Dari hasil penelitian pada peran tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan terj adinya kematian neonatal didapatkanbidan "E" dan bidan "R"dimana informan mampu menjelaskan peftanyaan dari peneliti. Bidan "E" dan bidan "R" menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan seperti pemeriksaan ANC, Pertolongan persalinan yang aman dan penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat. Diharapkan keluarga merniliki pengetahuan, pemahaman, dan perawatan pasca persalinan sesuai standar kesehatan.Hal ini ditunjukkan dari hasil wawancara mendalam dimana informan mampu menjelaskan pertanyaan dari peneliti. Peran Tenaga Kesehatan Pemberian Imunisasi hari, dan sekitar pada saat satu bulan pertama Dari hasil penelitian pada pemberian imunisasi didapatkan bahwa Bidan "E" dan Bidan "R" dapat menj elaskan tentang program kehidupanbayi. imunisasi yang telah terbukti berhasil Sedangkan menurut teorilda menurunkan angka penyakit mematikan yang Saripudin (2A09), dengan inisi asi menyusui dapat menurunkan angka kematian bayi dan anak-anak.inisiasi dini juga berperan dalam pencapaian tujuan Millenium Development dapat dicegah dengan imunisasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil wawancara mendalam dimana informan mampu menjelaskan pertanyaan dari peneliti. Goals (MDGs) yaitu :Mengurangi kemiskinanJika seluruh bayi yang lahir di Indonesia dalam setahun disusui secara eksklusif enam bulan, berarli biayapembelian susu formula selama enam bulan tidak ada. Pemberian ASI membantu kebutuhan makanan bayi sampai 2 tahun juga mengurangi angka kejadian kurang peffumbuhan yang terhenti yang sering terjadi pada usia 2 tahun. Membantu mengurangi angka kematian, PemberianASl dan inisiasi Pemberian ASI Eksklusif Dari hasil penelitian pada pemberian ASI Eksklusif di dapatkan bahwabidan "E" dan Bidan "R" dapat menjelaskan tentang Pemberian ASI Eksklusif yang dapat Mencegah Kematian Bayi. Hal ini ditunjukkan dari hasil wawancara mendalam dimana informan mampu menjelaskan pertanyaan dari peneliti. menyusui ini yang dilanjutkan denganmenl,usui eksklusif 6 bulan dapat mencegah karen4 bayi mendapatkan asupan gizi yang mencukupi dan Kesehatan dan Pembangunan, Yol.4, No. 8, 201a Untari Anggeni, STT., M.Kes KESIMPULANDAN SARAN 11 Upaya Pencegahan Dari hasil penelitian yang didapatkan melalui wawancara mendalam dengan informan diketahui bahwa upaya pencegahan yang telah berhasil menurunkan morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas (angka kematian) penyakit infeksi pada bayi dan anak adalah dalam pemberian imunisasi, Peningkatan ASI eksklusif, Pertolongan persalinan dan penatalaksanaan Bayi Baru lahir dengan tepat.Hal ini ditujukan Informan mengetahui peran tenaga kesehatan dalam pencegahan terjadinya kematian neonatal. Peran Tenaga Kesehatan Pemberian Imunisasi Dari hasil penelitian yang didapatkan melalui wawancara mendalam dengan informan diketahui bahwa program imunisasitelah terbukti berhasil rnenurunkan l angftapenyakitmematikanymgdapatdicegah dengan imurisasi. Hal ini ditwrj ukkan informan mengetahui p er an tenaga ke sehatan dalam pencegahan terjadinya kematian neonatal. 5.1.1.1 Pemberian ASI Eksklusif 1 a j n n Dari hasil penelitian yang didapatkan melalui wawancara mendalam dengan informan didapatkan bahwa pemberian ASI Eksklusif padabayi yang baru dilahirkan hingga enam bulan ke depan sangat mencegah kematian bayi karena kekurangan zat-zat anti infeksi yang dibututrkan. Hal ini ditunjukkm bahwa informan mengetahui peran tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan kematian neonatal. SARAN Bagi Puskesmas Bukit Sangkal Dengan adanya penelitian tentang peran tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan terj adinya kematian neonatal maka peneliti mengharapkan dapat mengadakan penluluhan mengenai berbagai upaya untuk mencegah kematian neonatal, dan dapat membantu penerapan teori-teori yang bermanfaat yang berhubungan dengan upaya pencegahan kemataian neonatal. ,,*ffi Bagi Peneliti Selanj utnya Diharapkan peneliti selanj uflrya dalam penelitian mendapatkan bahan acuhan serta dapat memperbaiki keterbatasanketerbatasan dalam penelitian ini demi perkembangan pengetahuan yang akan datang. Bagi Masyarakat Mengingat adany a kemungkinan mempengaruhi secara kejiwaan maupun emosional, jadi diharapkan semua pihak yang terlibat dalam perawatan dapat meningkatkan dukungan secara fisik maupun psikologis terhadap tenaga kesehatan dalam upaya pencegahan terjadinya kematian neonatal, sehingga dengan meningkatkan secara komprehensif diharapkan angka kematian neonatal dapat menurun. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan referensi untuk pene liti yang akan datang, hendakny a dapat memberikan bimbingan dan informasi yang lebih mendalam lagi, baik secara teoritis maupun praktis sehingga mutu serta kualitas dari penelitian dapat semakinbaik. DAFTARPUSTAKA Ambarwat r.(20 l0).http //wrv,. ne o s qv at a. c o m/ as i - e ks klu s if. 20 1 1 Citra Marham. (201 1 ).(http //Analisis Faktor Risiko Kematian Perinatal. 15 maret2011) : "' Dinkes Kota Palembang. (2009). Berdasarkan IPM ongka kematian bayi di kota Palembang tahun 2009. Effendy.fi I e : /// C : / U s e r s / a/ D ow nl o a d s / 34589.htm. 6 September 2009 Fernandez. (2012).http //dosyin. blo g com/2 0I 2/0 3 /ASI-Eksklusi"f. tml. Maret 2010 : Firman. (2010). Jaminan persalinan (JAMP ERSAL). http://waroeng kemanx. blo gspot. conr/2O 1 mei2011 Jurnal Kesehatan dan Pembangunan, Vol. 4, No. 8, )uli 2014 2105 /html. ilZA . Peran Tenaga Kesehatan Dalam Upaya Pencegahan ..... Irari ati. ( 2 0 7 1 ). h t t p 1/ a div anc h a. Wo gsp o t. c o m, 2 0 I I /0 5 /menur ut-has il b er b a qai- suruei-tinggi. html mei 20 1 1 Kristiyanasari. Weni. (2009).Ne onatus dan ; Asuhan Keperawatan Anak. Yogyakarta : Nuha Medika. Maryunani Anik, (2010).llmu kesehatan anak dalsm kebidanan.Jakuia: 2010 Meilani.(20 I 0). hrtp. //wwu;eubcLepnl do c/ 5 0 7 8 3 7 9 4 /akb -indone s ia. 20 I 0 Mochtar. Rustam. (2006). Sinopsis Obstetri Jilid l. Jakarta : EGC. Mochtar. Rustam. (2006). Sinopsis Obstetri Jilid 2.lakafia: EGC. Wiknjosastro. Hanifa. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiro Hardjo. Yulifah Rita, Yuswanto.(2009).Asuhan Kebidanan Komunitas. J akarta: SalembaMedika Mubarak. Wahid Iqbal. (2A09). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakafia : SalembaMedika. Notoatmodjo, Soekidjo.(2005). Metodolo gi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. RinekaCipta. Pantiawati ika, (2010), Bayi dengan B B LR. Yo gyakar ta : Nuha Medika. Puskesmas Bukit Sangkal. 12,012). Data kematian neonatal dari tahun 2009 - 2011. Palembang. Revlie.20 1 0.fikL'//D : ilfiat eriiio%2 0 Revl ie/ t( p p o ; al s.t : h 0 Yi dr bi kr SumBe InternEr/Cdk-065- K Imunisasi-i.htm.2010 D Riri. (20 i 0).h t tp : //do s:tin. b I o gsp ot. c om/ 2 0 I 0/0 3 /l atctr -b el akang-kasu s - 2 8 minssu. html. Maret 201 0 Saifuddin, A.B (2005). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan ,llzzsezzzzzldzzzz)teazzczlzz/Jakatta..Bina Pustaka" Saifuddin, Abdul bari, dkk. (2006). Ilmu Kebidanan Jakarta : Yayasan Bina Pustaka S arwono Prawirohardj o Saifuddin, Abdul Bari dkk. (2006). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal ed. 1. Cet. Jakarta : Yayasan Bina Pustakaa S arwono Prawirohardj o. STIKES Mitra Adiguna (2011-2012). Pedoman skripsi. Palembang Tians info media Kesehatan dan Pembansunan, Vol. 4.