1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

advertisement
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Teknologi dan informasi berkembang pesat di era global. Imbasnya,
komunikasi menjadi demikian penting bagi kehidupan masyarakat. Salah satu ciri
masyarakat
modern
ditandai
dengan
ketergantungan
memperoleh
dan
menggunakan media komunikasi. Media komunikasi, dalam hal ini yaitu media
massa yang menjelma menjadi alat propaganda paling efektif. Melalui berita yang
dikemasnya, media massa menjadi pengantar untuk mengubah pola pikir
masyarakat. Media dipandang sebagai agen konstruksi sosial yang mendefinisikan
realitas sesuai dengan kepentingannya dan merupakan wujud dari pertarungan
ideologi antara kelompok-kelompok yang ada dalam masyarakat.
Dengan kemajuan teknologi, jaringan-jaringan pemberitaan dunia
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Masyarakat dari berbagai penjuru
dunia dapat dengan mudah dipengaruhi oleh arah opini yang telah dimodifikasi
media massa untuk menjalin relasi antara wacana, kekuasaan, dan ideologi
(Fairclough, 2003). Wacana adalah alat bagi kepentingan kekuasaan, hegemoni,
dominasi budaya, dan ilmu pengetahuan. Distribusi wacana ke tengah masyarakat
pada era post-modern ini, dilaksanakan secara strategis melalui media, baik media
cetak maupun elektronik.
Mayoritas masyarakat atau mungkin seluruhnya mengetahui informasi
tentang politik dari media massa (surat kabar), baik media lokal, regional,
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2
nasional, bahkan internasional. Masyarakat, baik yang ada di desa terlebih yang
ada di kota, dikepung oleh berbagai informasi. Hal ini adalah jawaban mengapa
setiap kandidat kepala negara hingga tingkat paling bawah, termasuk calon
legislatif selalu menyertakan media massa dalam setiap aktivitas kampanyenya.
Melalui surat kabar, para pejabat melakukan persuasi lewat pesan-pesan
politik yang disampaikan kepada publik. Bahkan bukan hanya ketika akan
menjadi pejabat, ketika sudah menjadi pejabat pun seorang politikus selalu
memelihara hubungan baik dengan pihak media. Tidak ada satu pemimpin yang
kemudian mengabaikan kedekatannya dengan media, kecuali mereka yang tidak
tahu diri atau tidak paham efek media.
Fairclough (2003:27) mengemukakan “Teks lebih merupakan suatu
produk daripada suatu proses produksi dari proses produksi teks.” Kutipan
tersebut dapat dimaknai bahwa suatu dominasi atau hegemoni tertentu
menggunakan wacana sebagai „elemen taktis‟ untuk mempengaruhi pola pikir
masyarakat, ini semua terkait dengan pembangunan sebuah dominasi dan
pelestarian kekuasaan. Sebagai saluran komunikasi politik dan sosial, media
berusaha menyampaikan informasi yang tepat kepada masyarakat. Oleh sebab itu,
media ini dituntut untuk menyampaikan informasi yang netral dan berimbang
kepada khalayak pembaca. Namun, di sisi lain media cetak juga merupakan
produsen informasi politik dan sosial yang harus setia kepada pemilik media yang
menaunginya.
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3
Berdasarkan sudut pandang inilah analisis wacana kritis berpendapat
bahwa tidak ada media massa yang sepenuhnya netral. Eriyanto (2001:48)
menganggap bahwa media massa bukanlah saluran bebas dan netral. Media justru
dimiliki oleh kelompok tertentu dan digunakan untuk mendominasi kelompok
yang tidak dominan.
Hal tersebut di atas dapat dipahami bahwa di setiap proses produksi,
distribusi, dan konsumsi informasi terdapat kepentingan lain yang harus dipenuhi
oleh media massa. Alasan tersebut yang membuat membuatnya menjadi tidak
benar-benar netral atau objektif. Dengan kata lain, media massa sesungguhnya
berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai kepentingan, konflik,
dan fakta yang kompleks serta beragam.
Isi media pada hakikatnya merupakan hasil dari konstruksi realitas dengan
bahasa sebagai perangkat dasarnya. Bahasa bukan saja berfungsi sebagai alat
merepresentasikan realitas, namun juga dapat menentukan bentuk seperti apa yang
akan diciptakan oleh bahasa tentang realitas tersebut. Akibatnya, media massa
mempunyai peluang yang sangat besar untuk mempengaruhi makna dan
gambaran yang dihasilkan dari realitas yang dikonstuksikannya. Apabila konstruk
realitas media berbeda dengan realitas yang ada di masyarakat, maka hakikatnya
telah terjadi kekerasan simbolik.
Kekerasan simbolik dapat terwujud melalui penggunaan bahasa,
pengaburan, atau bahkan pengasaran fakta. Militer tak pernah melakukan
pelanggaran hak asasi manusia, melainkan “kesalahan prosedur”, misalnya. Abrar
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4
(Sobur, 2004: 87) menyatakan “Kebenaran ditentukan oleh media massa”.
Menanggapi pernyataan tersebut, pembaca dihadapkan pada tugas yang berat
dalam menyikapi sebuah berita sehingga dituntut memiliki kemampuan dalam
menyaring sebuah berita agar menemukan kebenaran, minimalnya mendekati
sebuah kebenaran.
Selain itu, dalam teks berita terdapat perang ideologi, termasuk ideologi
politik yang digunakan para penguasa, baik untuk melegitimasi kekuasaan
maupun pencitraan. Foucault (Yulianus, 2008) “Dalam kehidupan nyata, disadari
atau tidak, bahwa di dalam bahasa terkandung pergulatan dan pertarungan
kepentingan ideologis”. Ideologi dalam pengertian ini dimaknai sebagai
seperangkat kategori yang dibuat dan merupakan kesadaran palsu di dalamnya
terdapat kelompok berkuasa menggunakannya untuk mendominasi kelompok lain.
Melalui fungsi media massa, ideologi bekerja dengan membuat hubunganhubungan sosial tampak nyata, wajar, dan alamiah sehingga tanpa sadar ideologi
tersebut diterima sebagai suatu kebenaran.
Untuk memudahkan memahami ideologi yang tersembunyi dalam media
massa, maka harus menganalisisnya. Salah satu cara untuk menganalisis terkait
dengan suatu bahasa adalah dengan analisis wacana ktitis. Analisis wacana kritis
menurut Eriyanto adalah praktik pemakaian bahasa, terutama politik bahasa. Oleh
karena bahasa merupakan aspek sentral dari penggambaran suatu subjek dan lewat
bahasa ideologi terserap di dalamnya, maka aspek inilah yang dipelajari dalam
analisis wacana. Mengingat bahwa setiap tindakan komunikasi senantiasa
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5
mengandung kepentingan, apalagi komunikasi melalui media massa, seperti surat
kabar cetak maupun online.
Analisis wacana kritis merupakan studi yang mempelajari tentang
dominasi suatu ideologi serta ketidakadilan yang dijalankan melalui wacana.
Pusat perhatiannya adalah watak kajiannya yang bersifat emansipatoris, yakni
berpihak kepada mereka yang terpinggirkan, termarginalkan, atau tidak diberi
kesempatan untuk bersuara baik atas dasar kapitalisme, warna kulit, agama,
gender, atau kelas sosial. Studi ini tidak hanya sekadar menganalisis bahasa dari
aspek kebahasaan, melainkan juga dari aspek penutur, koteks, dan konteks.
Pernyataan-pernyataan di atas sejalan dengan anggapan Gramsci yang melihat
media
sebagai
ruang
yang
di
dalamnya
terdapat
berbagai
ideologi
direpresentasikan.
Walaupun studi ini relatif baru, analisis wacana kritis sudah banyak
dibicarakan dalam berbagai laporan penelitian, makalah, dan jurnal ilmiah.
Misalnya, Hamdani (2008) meneliti mengenai representasi gender dalam teks
berita. Dalam penelitian ini, realita yang ada menunjukkan bahwa pemarginalan
perempuan yang dimulai sejak lama masih berlangsung sampai sekarang. Hal ini
tidak hanya terjadi dalam tataran konsep dan prilaku sosial, melainkan sering pula
terjadi dalam tataran wacana, terutama wacana berita. Tidak sedikit teks berita
yang menghadirkan dan menggambarkan gender perempuan secara tidak adil.
Dalam teks-teks berita seperti itu, perempuan sering ditampilkan secara tidak
mandiri. Ia lebih banyak diposisikan sebagai objek dibanding sebagai subjek.
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6
Karena berposisi sebagai objek maka perempuan tidak memiliki kebebasan untuk
menghadirkan dirinya sendiri. Akibatnya tidak jarang gender ini direpresentasikan
tidak sebagaimana mestinya, melainkan dicitrakan secara buruk oleh laki-laki
yang menguasai wacana berita tersebut.
Selain itu, penelitian serupa dilakukan oleh Sutisno (2011) yang
menunjukkan bahwa pandangan semua penulis dalam artikel-artikelnya
membahas tentang kinerja dan kebijakan pemerintah
dapat dikatakan
berseberangan dengan pemerintah. Hal tersebut memosisikan penulis artikel
sebagai pihak yang dapat dikategorikan sebagai pihak oposisi, yakni pihak yang
berada di luar pemerintahan dan berperan sebagai pengontrol dan pengkritisi
jalannya pemerintahan. Hal tersebut tampak jelas pada nada pengungkapan tulisan
yang kritis. Dalam konteks tersebut, ideologi penulis yang terdeskripsikan dalam
tulisan-tulisannya yakni berada di jalur oposisi.
Berdasarkan hasil penelitian-penelitian di atas yang dilakukan terhadap
media cetak, kiranya penting untuk terus dilakukan penelitian wacana di media
massa dalam bentuk elektronik (online) dengan menggunakan pendekatan yang
berbeda. Surat kabar online mempunyai perbedaan utama dengan surat kabar
cetak. Perbedaan itu adalah surat kabar online mempunyai kecepatan, kemudahan
akses, bisa di-update dan dihapus kapan saja, dan interaksi dengan pembaca atau
pengguna. Kemampuan interaktivitas jurnalistik online dianggap mampu
meruntuhkan aturan lama tradisi jurnalistik. Kebenaran faktual, objektivitas, dan
imparsialitas tidak lagi dibangun pada ruang senyap editor, namun dipertukarkan
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
7
antara jurnalis dan publik.
Karakter jurnalistik online juga tergambar dalam
jurnalistik online yang dikatakan Rosales (M. Romli, 2012:16) bahwa jurnalistik
online memiliki elemen multimedia dalam pemberitaannya yang meliputi dasar
dan andal. Elemen dasar mencakup: judul, isi, gambar atau foto, grafis sebagai
ilustrasi serta link terkait, sedangkan elemen andal meliputi: elemen dasar
ditambah audio, video, animasi, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, peneliti bermaksud untuk menganalisis wacana yang
terdapat dalam surat kabar online mengingat perkembangan teknologi dan
informasi yang pesat, sehingga masyarakat cenderung lebih banyak mengakses
intenet karena sifatnya yang lebih mudah dan praktis dengan mengungkap
bagaimana representasi ideologi politik menggunakan pendekatan kognisi sosial
van Dijk.
Pendekatan analisis wacana kritis model kognisi sosial yang diperkenalkan
van Dijk berpandangan bahwa penelitian mengenai wacana tidak bisa hanya
memandang teks sebagai ruang yang kosong karena teks merupakan hasil
produksi yang harus diamati, (Eriyanto, 2011). Melalui pendekatan ini, van Dijk
memetakan bagaimana produksi teks yang melibatkan proses kompleks tersebut
dapat dipelajari dan dijelaskan, sehingga van Dijk membagi wacana menjadi tiga
dimensi: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Penelitian ini secara khusus
diarahkan pada dimensi teks, yaitu bagaimana struktur teks dan strategi wacana
yang digunakan untuk menegaskan tema tertentu pada wacana surat kabar online.
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8
Dimensi teks ini dibagi menjadi tiga bagian; struktur makro, superstruktur,
dan struktur mikro. Struktur makro merupakan makna menyeluruh dari suatu teks
yang dapat diamati berdasar pada tema yang digunakan. Superstruktur merupakan
bagian dan urutan berita yang diskemakan dalam teks, sedangkan struktur mikro
merupakan makna lokal dari suatu teks yang dapat diamati dari pilihan kata,
kalimat, dan gaya yang digunakan dalam sebuah teks. Berdasarkan permasalahan
tersebut, peneliti berminat untuk melakukan penelitian terhadap surat kabar
nasional yang dimuat di internet dengan merepresentasikan ideologi politik yang
terkandung dalam wacana berita dalam judul penelitian “Representasi Ideologi
Politik dalam Rubrik Berita Politik pada Surat Kabar Online” sebagai upaya
untuk mengembangkan ilmu studi wacana.
B. Identifikasi Masalah Penelitian
Berdasarkan
paparan
latar
belakang
masalah
di
atas,
peneliti
mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut ini.
1) Sebuah teks berita nasional tak pernah terlepas dari ideologi politik dan
memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah ideologi
tersebut. Oleh karena itu, ideologi “pemilik” suatu media dapat tercermin
dari tulisan di media tersebut, baik berupa berita maupun opini.
2) Melalui tulisannya di berita, penulis berupaya mendorong atau membentuk
opini publik agar pembaca percaya atas apa yang ditulisnya dalam sebuah
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9
berita, sehingga dalam konteks ini berita tidak lagi bersifat netral karena
mengandung ideologi.
3) Media dalam hubungannya dengan kekuasaan, menempati posisi strategis
sebagai sarana legitimasi dan pencitraan yang digunakan oleh kelompokkelompok tertentu untuk mendominasi kelompok lain.
4) Hiper-realitas
media
sesungguhnya
berkembang
ketika
media
dikendalikan oleh dua kepentingan utama, yaitu kepentingan ekonomi dan
politik sehingga objektivitas, kebenaran, keadilan, dan makna sebagai
kepentingan publik dikalahkan oleh subjektivitas, kesemuan, dan
permainan bahasa (language game). (Piliang, 2010)
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, peneliti mengemukakan batasan
dan rumusan masalah sebagai berikut ini.
1. Batasan Masalah Penelitian
Pada bagian ini, peneliti membatasi masalah penelitian sebagai berikut.
Pertama, secara substansi penelitian ini dilakukan terhadap teks berita yang
dimuat dalam surat kabar online terkemuka: Kompas, Merdeka, dan
VIVAnews.com yang diterbitkan pada bulan Maret dan Mei 2013. Kedua, berita
politik yang dianalisis terdiri atas tiga tematik pemberitaan, yaitu berita seputar
pemilihan gubernur (pilgub) Jawa Barat, kebijakan pemerintah, dan demonstrasi
buruh memperingati May Day. Ketiga, pendekatan analisis wacana van Dijk yang
digunakan hanya pada dimensi teks yang terdiri atas struktur makro,
superstruktur, dan struktur mikro.
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
10
2. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang akan ditelaah dalam
penelitian ini, dirumuskan sebagai berikut ini.
a. Bagaimanakah deskripsi struktur makro berita politik yang dimuat dalam
surat kabar online?
b. Bagaimanakah deskripsi superstruktur berita politik yang dimuat dalam
surat kabar online?
c. Bagaimanakah deskripsi struktur mikro berita politik yang dimuat dalam
surat kabar online?
d. Bagaimanakah representasi ideologi politik pada berita politik yang
dimuat dalam surat kabar online?
C. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuan
yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini.
a. Mendeskripsikan struktur makro berita politik yang dimuat dalam surat
kabar online.
b. Mendeskripsikan superstruktur berita politik yang dimuat dalam surat
kabar online.
c. Mendeskripsikan struktur mikro berita politik yang dimuat dalam surat
kabar online.
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
11
d. Mengetahui representasi ideologi politik yang terdapat pada berita politik
yang dimuat dalam surat kabar online.
D. Manfaat penelitian
Penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat, baik secara teoretis
maupun secara praktis. Secara teoretis hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam bidang pemikiran dan pengetahuan terhadap
perkembangan ilmu komunikasi, terutama di bidang analisis teks media. Selain
itu, dapat mengukuhkan pandangan analisis wacana kritis tentang karakteristik
media massa dalam kaitannya dengan pihak-pihak lain yang berkepentingan
dengannya.
Secara praktis diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan
sebuah konsep tentang konstruksi realita yang disebarkan oleh media massa (surat
kabar online) serta dapat bermanfaat sebagai representasi, pembinaan pengetahuan
dan kepekaan pembaca atau khalayak dalam menganalisis wacana surat kabar
secara kritis dalam kajian analisis wacana ataupun dalam kajian wacana bahasa
Indonesia sehingga dapat mengetahui makna dan kepentingan terselubung dalam
upaya melegitimasi kekuasaan perseorangan atau kelompok. Selain itu, melalui
penelitian ini, peserta didik diharapkan dapat berpikir untuk dewasa, dan kritis
sehingga salah satu tujuan kurikulum 2013, peserta didik dapat berpikir tingkat
tinggi dapat tercapai.
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
12
E. Anggapan Dasar
Penelitian ini dilakukan berdasarkan anggapan dasar berikut ini.
1. Bahasa tidak sekadar konstruk otonomi, sistem kalimat, tetapi sebuah
diskursus, sebagai tindakan dalam pertentangan kekuasaan sehingga
digunakan media massa sebagai kekuataan pengembangan kehidupan sosial,
ekonomi, dan politik masyarakat untuk membentuk opini publik dalam
konteks kehidupan empiris (Sobur, 2004)
2. Setiap wacana dalam media massa mengembangkan ideologi peneliti atau
pemroduksinya. Hal ini karena teks, pencakaran, dan lainnya adalah bentuk
dari praktik ideologi atau pencerminan dari ideologi tertentu (Eriyanto,
2001). Oleh sebab itu, penggunaan kekuasaan dalam masyarakat modern
dilakukan melalui ideologi bahasa sebagai mediumnya.
3. Bias berita terjadi karena media massa tidak berada di ruang vakum. Media
sesungguhnya berada di tengah realitas sosial yang sarat dengan berbagai
kepentingan, konflik, dan fakta. Sebuah teks tak pernah lepas dari ideologi
dan memiliki kemampuan untuk memanipulasi pembaca ke arah suatu
ideologi. Oleh karena itu, ideologi “pemilik” suatu media dapat tercermin
dari tulisan di media tersebut, baik berupa berita maupun opini. Hal itu
disebabkan media dalam hubungannya dengan kekuasaan, menempati posisi
strategis, terutama karena media berfungsi sebagai sarana legitimasi.
4. Watson (Sobur, 2004:87) mengemukakan “Konsep kebenaran yang dianut
media massa bukanlah kebenaran sejati, tetapi sesuatu yang dianggap
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
13
masyarakat sebagai kebenaran”. Pernyataan ini dapat dimaknai isi berita
merupakan hasil konstruksi realitas dengan bahasa sebagai perangkat
dasarnya, sehingga salah satu cara untuk membantu pembaca dalam
menyikapi berita yaitu memetakan struktur teks dan konteks pemberitaan.
F. Definisi Operasional
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam interpretasi atau penafsiran istilahistilah operasional, penulis membuat definisi operasional. Berikut ini beberapa
adalah definisi operasional tersebut.
1. Representasi ideologi politik merupakan penggambaran substansi teks berita
dengan menggunakan disiplin analisis wacana. Istilah representasi ini
merujuk bagaimana seseorang, satu kelompok, gagasan, atau pendapat
tertentu
ditampilkan
ditampilkan
berupa
dalam
suatu
penggambaran
pemberitaan.
yang
buruk
Representasi
dan
yang
cenderung
memarjinalkan seseorang atau kelompok tertentu.
Ideologi politik dalam penelitian ini merupakan pemakaian bahasa dalam
tulisan sebagai bentuk praktik sosial. Wacana yang diselidiki yaitu
bagaimana melalui bahasa kelompok sosial yang ada saling bertarung dan
lewat bahasa ideologi diserap di dalamnya, maka aspek inilah yang
dianalisis. Apabila dikontekstualisasikan dengan penelitian ini maka analisis
wacana yang dimaksud adalah sebuah kajian kritis dan komprehensif dari
bahasa teks berita. Analisis wacana kritis dalam penelitian ini menggunakan
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14
struktur wacana van Dijk. Salah satu kajiannya, yaitu semantik dan sintaksis
(wacana struktural). Selain itu, terdapat juga analisis wacana dari segi
fungsional sehingga analisis ini dapat digunakan untuk meningkatkan
kemampuan literasi peserta didik dan kemampuan berpikir kritis.
2. Rubrik berita politik adalah segmen berita yang memuat topik politik
nasional. Dalam rubrik ini, peneliti mengumpulkan data seputar berita
kebijakan pemerintah, pemilihan gubernur (pilgub), dan demonstrasi buruh
untuk kemudian dianalisis. Pertama, kebijakan ini berkaitan dengan
kepentingan rakyat. Berita kebijakan pemerintahan yang dijadikan sumber
data yaitu isu kenaikan BBM bersubsidi, kesejahteraan buruh, wacana
kudeta, dan kebebasan beragama. Kedua, berita pemilihan gubernur di Jawa
Barat berisi berita tudingan tim Rieke-Teten kepada pasangan Aher-Deddy
telah melakukan kecurangan dalam memenangkan pilgub Jawa Barat.
Ketiga, berita demonstrasi buruh yang menggelar aksi unjuk rasa
memperingati Hari Buruh Sedunia untuk menyuarakan tuntutan peningkatan
kesejahteraan kaum buruh.
3. Surat kabar online merupakan media elektronik yang mempublikasikan
informasi kepada masyarat pengguna dunia maya. Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat berimbas pada gaya hidup
masyarakat modern. Salah satu indikatornya yaitu kebutuhan akan informasi
dan akses internet relatif mudah, murah, serta praktis ketimbang media cetak.
Hal itu berdasarkan hasil riset menyatakan bahwa pertumbuhan penggunaan
Internet di Indonesia terus meningkat. Jika di tahun 2010 lalu rata-rata
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
15
penggunaan Internet di kota urban Indonesia masih 30-35 persen, di tahun 2011
ini angka pengguna sudah di kisaran 40-45 persen (MarkPlus Insight, 2011).
G. Paradigma Penelitian
Sebuah teori memegang peranan penting dalam menentukan masalah,
metode, dan data dalam penelitian kualitatif sehingga terbentuklah sebuah
paradigma penelitian. Berikut ini peneliti membuat paradigma penelitian agar
lebih mudah memahami penelitian.
Teori Ideologi
Politik
Struktur
Makro
Berita
Politik
Superstruktur
Teori AWK
Struktur Teks
Van Dijk
Struktur
Mikro
Semantik,
Sintaksis,
Stilistik, dan
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Retoris
Topik
Subtopik
Cecep Dudung
Julianto, 2013
Summary
Story
16
Representasi
Ideologi Politik
Hasil
Penelitian
Cecep Dudung Julianto, 2013
Representasi Ideologi Politik Dalam Rubrik Berita Politik Pada Surat Kabar Online
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Download