BAB IV KONSEP DESAIN

advertisement
12
BAB IV
KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori
Landasan Teori yang mendukung konsep kreatif ini dibagi menjadi 2 kategori sesuai
dengan fungsinya masing-masing dalam proyek ini. Landasan teori yang digunakan
adalah landasan teori komunikasi dan landasan teori visual.
4.1.1 Landasan Teori Komunikasi
Berkaitan dengan kategori yang diambil untuk proyek Tugas Akhir ini, yaitu
promosi, maka dalam sub-bab ini akan dipaparkan beberapa teori pemasaran yang
relevan dan dapat mendukung proses perancangan strategi komunikasi yang tepat.
Berdasarkan buku Advertising and Promotion : An integrated
Marketing
Communication Perspective ( McGraw Hill Companies New York) , promosi
didefinisikan sebagai koordinasi dari segala macam usaha awal penjualan untuk
membangun arah informasi dan persuasi untuk menjual barang barang dan atau
mengusulkan sebuah ide.
Promosi digunakan dalam konteks yang lebih luas yang mengarah kepada
berbagai macam aktivitas komunikasi dari sebuah organisasi.
Promosi penjualan secara umum didefinisikan sebagai aktivitas penjualan yang
menyediakan nilai tambah kepada penjualan, distributor, dan konsumen dan dapat
merangsang penjualan penjualan dengan segera.
Promosi penjualan ada yang berorientasi pada konsumen, dimana promosi ini
ditujukan kepada pengguna produk atau jasa tersebut terdapat kupon, atau contoh
produk yang dapat membuat konsumen tertarik membeli produk/jasa tersebut.
promosi bisa menjadi tidak efektif apabila salah memilih media. Banyak terjadi
pada iklan, dimana sebuah perusahaan sudah terlanjur mengeluarkan biaya yang
sangat besar namun ternyata tidak mampu menjaring audience yang diinginkan.
Oleh karena itu untuk melakukan promosi yang tepat bagi sebuah event , perlu
dipertimbangkan beberapa hal berikut ini :
1. Segmen
Pilihan media harus sesuai dengan segmen audience yang akan kita dijadikan
target, biasanya meliputi tingkatan ekonomi, usia, jenis kelamin, lifestyle, dan
lain lain.
2. Lokasi
Lokasi akan menentukan efektivitas penyebaran informasi.
3. Waktu dan frekuensi tayang
Waktu dan frekuensi tayang menjadi bagian yang terpenting dalam berpromosi,
misalkan di radio televisi atau koran.
13
4. Ukuran
Spesifikasi , yakni ukuran halaman , jenis penjilidan , jenis kertas, kualitas
cetakan , dan penggunaan warna tidak dapat dipisahkan dari format keseluruhan
5. Jenis media
Golongan jenis media yang akan dijadikan tempat promosi , indera apa saja
yang disentuh dan citra bagaimana yang ditampilkan
6. Desain materi yang eye catching
Pada desain materi promosi , narasi dan tampilan merupakan factor utama yang
menentukan menarik atau tidaknya sebuah desain. Perilaku audience , gaya
bahasa , serta tampilan taste-nya harus sesuai dengan tema.
Berdasarkan buku Advertising: oleh Sandra Moriarty, Nancy Mitchell, William
Wells berikut adalah berbagai macam jenis marketing :
1. Relationship Marketing
Tren di dunia pemasaran modern adalah relationship marketing
( pemasaran relasi) yang melibatkan semua stakeholder perusahaan, baik
itu karyawan, distributor, staf distribusi, konsumen agensi , investor,
agen pemerintah.
2. Permission Marketing
Mengundang calon konsumen untuk menjadi pasar sasaran dalam rangka
mendapatkan komunikasi pemasaran .
3. Experience Marketing
Bentuk pemasaran ini menggunakan, antara lain, event dan desain toko
untuk melibatkan konsumen secar personal dan aktif. Pada tingkatan yang
lebih luas, experience marketing berarti setiap perjumpaan dengan brand
adalah pengalaman yang menentukan apakah relasi brand akan positif
atau negatif.
4. Guerilla Marketing
Pemasaran Gerilya ini adalah area komunikasi pemasaran alternatif yang
cukup menarik dan tidak diduga. Disini terjadi pertemuan personil
dengan brand, seperti pesan pesan yang ditempel di jalan-jalan atau
tulisan yang dicat di tempat umum. Idenya adalah buzz atau pembicaraan
tentang suatu brand .
5. Digital Marketing
Pemasaran digital adalah menggunakan internet untuk melakukan
e-bisnis, termasuk pemesanan dan penjualan produk secara online.
6. Viral Marketing
Praktik ini didesain untuk menciptakan permintaan produk berdasarkan
pesan yang disebar di internet. Melalui viral marketing, konsumen
menciptakan sendiri buzz tentang produk/brand melalui email atau blog.
7. Mobile Marketing
Penggunaan komunikasi nirkabel untuk menjangkau orang yang selalu
aktif bergerak dinamakan mobile marketing. Misalnya adalah mungkin
untuk mengirim sms atau voice mail berisi produk baru ke telepon
seluluer atau peranti PDA yang menggunakan teknologi wireless.
14
8. Social Network Marketing
Informasi komersial yang disampaikan melalui jaringan sosial seperti
myspace, maupun facebook, dinamakan sebagai social network
marketing.
4.1.2 Landasan Teori Desain Komunikasi Visual
4.1.2.1 Pengertian Desain Komunikasi Visual
Menurut Sunardi Purwosuwito, Desain Komunikasi Visual adalah ilmu
yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan
media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk
audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar , huruf,
dan warna serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima
oleh sasarannya.
Prinsip
Pesan Visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar) komunikatif , efisien
dan efektif, sekaligus indah/estetis.
Istilah
1. Seni grafis / Graphic Arts, termasuk ke dalam kelompok bidang ilmu
Seni Murni
2. Grafis / Graphic adalah hal yang berkaitan dengan tulisan atau gambar
yang mengandung makna untuk menyampaikan pesan/informasi
3. Desain Grafis / Graphic Design , istilah yang dipakai sebelum
menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual , berasal dari bahasa
Yunani “Graphos” yang berarti tulisan / gambar.
Untuk mengantisipasi perkembangan dunia komunikasi visual serta
perannya yang semakin luas maka digunakanlah istilah :
Desain Komunikasi Visual
Perlunya Pendidikan Desain Komunikasi Visual
1. Mengenal konsep Desain Komunikasi Visual sebagai Dasar Perancangan
atau Desain dan Strategi Komunikasi
2. Mengenal Desain Grafis (Desain Komunikasi Visual) dan Bahasa Rupa
sebagai Pengolah Visual Data Komunikasi
3. Mengenal secara teknis prinsip, proses teknologi informatika dan system
informasi manajemen
4. Memahami elemen desain grafis sebagai alat penyampai pesan yang
efektif, efisien, komunikatif dan estettis kreatif dalam konteks konsep
policy/planning/strategi dan implementasi serta evaluasi
15
5. Memahami strategi komunikasi, psikologi dan sosial/ antropologi budaya
6. Memahami beberapa media baru, terutama dunia media/ ruang cyber
serta tekniknya yaitu :
a. Animasi – Audio Visual ( Mix Media )
b. Interaktif media dan web/website yang biasa dipergunakan untuk
melengkapi E-Media dan Mix media / Multimedia
7. Menguasai konsep perancangan / desain komunikasi visual dan
pemasaran global secara universal. Menguasai proses dan teknik
perancangan / desain yang dapat mengantisipasi perkembangan dunia
kewirusahaan.
4.1.2.2 Pengertian Logo
Menurut buku Mendesain Logo oleh Sarianto Rustam, S.Sn, Logo
merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Yunani logos, yang
sampai kini telah mengalami perkembangan pengertian yang signifikan, dari
awal yang berarti kata, pikiran, pembicaraan, akal budi sampai berarti yang
dikaitkan dengan simbol, citra dan semiotik.
Suatu logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang disimbolkan,
melalui corporate culture, positioning, historis atau aspirasi. Apa yang
diartikan atau dimaksudkan adalah lebih penting daripada seperti apa
rupanya. Penekanannya pada makna di luar atau dibalik wujud logo itu.
Suatu logo yang ideal, secara keseluruhan merupakan wujud suatu
instrument rasa harga diri dan nilai-nilai yang mampu mewujudkan citra
positif dan bonafiditas. Pada akhirnya, adalah refleksi citra bisnis
perusahaan, institusi, instansi dan lain sebagainya yang disimbolisasikan
serta direpresentasikan secara utuh dan total, bahwa logo tersebut
mengandung arti atau makna suatu “kebijakan berpikir” dan “maksud
tertentu” badan usaha (aspirasi perusahaan), suatu kualitas dan nilai nilai
yang ditunjukan
Logo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu
1. Logotype ( Visual logo yang menggunakan huruf )
2. Logogram ( Visual logo yang menggunakan symbol / karakter)
Yang harus diperhatikan dalam merancang sebuah logo event / program
1. Karakter Event
2. Tema
3. Target Audience
4. Konten acara / program
5. Atmosphere / lingkungan
Kriteria suatu logo yang baik
1. Original atau asli / berbeda (Distinctive)
2. Mudah dibaca (Legible)
3. Sederhana (Simple)
4. Mudah diingat (Memorable)
16
5. Ada kesesuaian dan karakteristik
6. Mudah diaplikasikan dalam media grafis
4.1.2.3 Pengertian Tipografi
Menurut buku
“Tipografi Dalam Desain Grafis” karangan Danton
Sihombing, tipografi adalah bentuk visual dari sebuah bentuk komunikasi
secara verbal dan merupakan bagian visual yang pokok dan efektif. Selain
memiliki nilai fungsional sebagai sarana penyampaian informasi, tipografi
dalam desain grafis juga memiliki nilai estetik sebagai sarana untuk
menggambarkan suasana yang tersirat dalam sebuah komunikasi verbal.
Sedangkan menurut Jim Aitchison dalam bukunya yang berjudul The
Cutting Edge Advertising menjelaskan bahwa tiap potongan dari huruf dapat
mengirimkan ribuan sinyal ke otak manusia melalui mata. Tipografi secara
khusus adalah ilmu yang mempelajari karakter dan fungsi dari jenis-jenis
huruf yang memiliki nama berbeda ( typeface ) dalam penerapannya ke
dalam suatu desain komunikasi visual.
Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh
James Craig, antara lain sebagai berikut :
a. Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki kait berbentuk lancip pada ujungnya.
Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garisgaris hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah
gemulai dan feminin.
b. Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kait yang berbentuk persegi
dengan ketebalan yang sama atau hamper sama. Kesan yang ditimbulkan
adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil.
c. Sans Serif
Ciri ciri sans serif adalah tanpa kait dan memiliki ketebalan huruf yang
sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini
adalah modern, kontemporer dan efisien.
d. Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang biasanya italic ke arah
kanan, Kesan yang ditimbulkannya adalah sifat pribadi dan akrab.
e. Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang
sudah ada, ditambah hiasan dan ornaman atau garis garis dekoratif.
Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
17
Tidak hanya warna, pemilihan typeface juga harus disesuaikan dengan isi
pesan yang akan disampaikan. Sama seperti warna, suatu jenis typeface juga
berfungsi untuk memberikan suatu identitas pada sebuah brand. Dari jenis
typeface-nya sebuah desain dapat langsung segera diketahui karakternya.
Jenis typeface yang digunakan pada bagian bodycopy proyek ini sebagian
besar merupakan jenis tulisan Sans Serif dan sebagian lagi Serif. Typeface
seperti ini diharapkan dapat memberikan kesan modern, simple, dan
memberi kesan mewah. Untuk logo menggunakan sans serif, jenis typeface
ini akan menimbulkan kesan simple dan modern.
4.1.2.4 Pengertian Teori Warna
Warna merupakan salah satu identitas visual yang sangat kuat dalam desain,
informasi, pesan, ataupun ide bisa disampaikan pada audience hanya
melalui sebuah warna. Dalam menentukan sebuah pilihan warna , tidak
boleh terlepas dari elemen – elemen desain yang lain.
Teori yang diambil pada proyek ini adalah
sebagai pandauan penggunaan warna yang
dikutip dari buku “Color Basic” karangan
Anne Dameria. Berdasarkan buku tersebut,
pengertian warna adalah fenomena yang
terjadi karena adanya tiga unsur, yaitu cahaya,
objek dan observer yang dapat berupa
manusia ataupun alat ukur. Warna dibedakan
menjadi 3 objek yaitu :
a. Warna Primer : warna – warna unsur dasar dalam lingkaran warna
( merah kuning biru)
b. Warna Sekunder : pencampuran 2 warna primer dengan perbandingan
yang sama.
c. Warna Tersier : pencampuran antara warna primer dan sekunder
disebelahnya dengan perbandingan yang sama.
4.1.2.5 Pengertian Art Deco
Art Deco adalah gaya hias yang lahir setelah Perang Dunia I dan berakhir
sebelum Perang Dunia II yang banyak diterapkan dalam berbagai bidang,
misalnya eksterior, interior, mebel, patung, poster, pakaian, perhiasan dan
lain-lain dari 1920 hingga 1939, yang memengaruhi seni dekoratif
seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni
visualseperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film. Gerakan ini,
dalam pengertian tertentu, adalah gabungan dari berbagai gaya dan gerakan
pada awal abad ke-20, termasuk
Konstruksionisme, Kubisme, Modernisme, Bauhaus, Art Nouveau,
dan Futurisme. Popularitasnya memuncak pada 1920-an. Meskipun banyak
gerakan desain mempunyai akar atau maksud politik atau filsafati, Art Deco
18
murni bersifat dekoratif. Pada masa itu, gaya ini dianggap anggun,
fungsional, dan ultra modern.
4.1.2.6 Layout
Menurut buku “ Basic Design-Layout” karangan Gavin Ambrose dan Paul
Harris, Layout adalah bagaimana elemen desain diposisikan, baik antara
elemen desain dengan keseluruhan skema desain, dan akan mempengaruhi
bagaimana pembaca membaca dan mengerti isi dari konten tersebut.
Berdasarkan buku tersebut layout dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu :
1. The Golden Section
Dengan membagi layout dengan rasio 8 : 13
2. The Symmetrical Grid
Dengan membagi layout menjadi dua sama besar. Selain itu symmetrical
grid dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :
a. symmetrical two column grid
b. single column grid
c. two column grid
d. five column grid
e. symmetrical module based grid
3. The Assymetrical Grid
Dengan membagi layout menjadi dua tetapi tidak sama besar.
4.2 Strategi Kreatif
4.2.1 Strategi Komunikasi
Komunikasi yang efektif kepada calon pengunjung sangat ditentukan oleh
bagaimana cara mengkomunikasikan serta media apa yang akan digunakan.
Sub-bab dibawah ini akan merangkum dan mengarahkan agar cara komunikasi yang
digunakan dapat berjalan efektif dalam mempromosikan wisata sejarah Lawang
Sewu tanpa harus melepaskannya dari unsur estetik. Cara menawarkan yang benar
serta pemilihan media komunikasi yang benar dapat dengan mudah menarik
perhatian calon pengunjung.
4.2.1.1 Fakta Kunci
•
Lawang Sewu sudah cukup dikenal oleh
masyarakat Indonesia.
19
•
•
•
•
Hal ini dikarenakan adanya tayangan realita “Dunia Lain” yang pernah
muncul di tv swasta komersial Trans TV. Tayangan ini menjadikan image
dari Lawang Sewu sebagai tempat wisata mistis.
Adanya jenis wisata yang tak lazim dan
terdapat di gedung Lawang Sewu, bernama Jelajah Bawah Tanah.
Hal ini memungkinkan untuk dikembangkan, terlebih jenis wisata ini masih
baru, dibandingkan dengan wisata sejarah yang terdapat di tempat wisata
lain yang lebih berkesan monoton.
Gedung Lawang Sewu adalah satu satunya
gedung yang mempunyai arsitektur Art Deco di Semarang, sehingga gedung
tersebut bisa menjadi sasaran objek fotografi yang sangat menarik.
Di seluruh Indoneisa hanya ada beberapa gedung yang berasitektur Art
Deco, paling banyak berada di kota Bandung
Sebagian besar masyarakat muda ( 15-25
tahun) menyatakan niatnya untuk mengunjungi Lawang Sewu.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa
Tengah sedang mengadakan promosi Visit Jawa Tengah 2013.
4.2.1.2 Big Idea
“ Pengalaman yang tak akan didapatkan di tempat wisata lain”
4.2.1.3 Keyword
1.
2.
3.
4.
Fun
Unique
Old but New
Challenging and curious
4.2.1.3 Masalah yang Akan Dikomunikasikan
Pengalaman menjelajah Lawang Sewu mulai dari menikmati keindahan gedung
Lawang Sewu, menikmati berbagai wisata yang bisa ditawarkan oleh Lawang
Sewu, mulai dari wisata sejarah sampai dengan wisata mistis yang terdapat
didalamnya. Hal ini juga sebaagai salah satu nilai tambah yang akan digunakan
untuk mempromosikan Lawang Sewu. Pengalaman inilah yang akan dicoba
disampaikan melalui berbagai media. Pengalaman dan sensasi ini akan dituangkan
dalam bentuk visual.
4.2.1.4 Tujuan Komunikasi
Tujuan utama dari promosi ini adalah mengajak kalangan remaja Indonesia ( 15-25
Tahun) untuk berkunjung ke Lawang Sewu serta mengajak masyarakat untuk
mencoba merasakan sensasi dan pengalaman memasuki Lawang Sewu.
20
4.2.1.5 Profil Target Komunikasi
Demografi
-
Berbagai kalangan masyarakat, terutama dari kalangan remaja kota Semarang dan
sekitarnya
-
Umur : 15-25
-
Jenis : Kelamin: Laki – laki dan perempuan
-
Tingkatan ekonomi A-B
Psikografi
-
Selalu mencari kesenangan diluar aktifitas yang kerap dilakukan.
-
Shop-a holic
-
Sifat ingin selalu mencoba sesuatu yang baru / tertantang untuk mencoba hal yang
baru.
-
Berusaha untuk selalu eksis diantara teman-temannya.
Geografis
-
Wisatawan dalam negeri
-
Wisatawan luar negeri ( optional )
4.2.1.6 Positioning
Promosi program “Jelajah Bawah Tanah” maupun hunting foto di Lawang Sewu
bagi remaja, yang dapat memberikan sensasi dan pengalaman yang berbeda dalam
wisata sejarah.
4.2.1.7 Pendekatan Kreatif
Promosi ini menggunakan pendekatan secara emosional. Pendekatan emosional
pada saat ini dapat dikatakan sangat efektif. Hal ini berhubunguan dengan
pergeseran perilaku konsumen yang lebih cenderung menggunakan sisi emosional
daripada sisi rasionalnya ketika iklan-iklan di media massa sudah sangat
membludak.
Pendekatan emosional yang dimaksud disini adalah cara pendekatan visual yang
sifatnya menggambarkan pengalaman dan feel yang bisa dirasakan saat mencoba
wisata ini. Pendekatan secara emosional ini memang tidak bisa hanya dari
21
promosinya saja, tetapi mencakup keseluruhan, mulai dari brand, servis, dan lain
sebagainya. Tetapi dalam proyek ini, strategi promosi hanya terbatas dalam lingkup
desain komunikasi visual saja.
4.2.2 Strategi Desain
Pada sub-bab berikut ini akan membahas mengenai strategi yang akan diterapkan
pada proyek ini. Penjelasan penjelasan berikut akan memberikan gambaran secara
garis besar gaya desain apa yang akan digunakan.
4.2.2.1 Tone and Manner
Dalam berkomunikasi dengan target audience, kesan yang akan ditonjolkan dari
promosi ini adalah persuasif, old but modern, fun and challenging and curious
4.2.2.2 Strategi Verbal
Bahasa yang akan sering digunakan adalah Bahasa Indonesia yang tidak baku dan
dan Bahasa Inggris. Tetapi tidak tertutup kemungkinan akan menggunakan Bahasa
Indonesia / Inggris yang baku dan formal, untuk menarik pengunjung di luar
propinsi Jawa Tengah.
4.2.2.3 Strategi Visual
Strategi visual yang digunakan adalah menggunakan ornamen art deco, untuk
menyesuaikan dengan ciri khas arsitektur gedung Lawang Sewu, maka pada proyek
promosi ini akan mengambil beberapa unsur unsur desain Art Deco, pada beberapa
desainnya, terutama pada bagian logo promosi. Selain itu unsur fun dan challenging
nya ditampilkan pada media promosi yang menarik kaum remaja. Selain itu dengan
adanya ditampilkannya kesan old but modern diharapkan bisa menarik khalayak
yang lebih berumur untuk datang mengunjungi Lawang Sewu.
4.2.2.3.1 Warna
Warna yang digunakan pada logo maupun item yang mendukung promosi Lawang
Sewu terdiri dari warna kuning, merah dan ungu. Selain warna tersebut warna yang
digunakan adalah turunan maupun campuran dari 3 warna tersebut. Pemilihan
warna ini didasari dari berbagai makna warna tersebut. Merah melambangkan
passion, yang berarti semangat, warna kuning yang melambangkan youth / anak
muda, dan warna ungu melambangkan hal hal spiritual. Ketika dipadukan ketiga
warna tersebut membentuk campuran warna yang selaras dan harmonis.
22
4.2.2.3.2 Tipografi
Jenis font yang akan dipakai pada headline adalah
UltraCondensedSansSerif
Untuk body copy font yang dipakai adalah
Roman Serif Regular
Untuk body copy menggunakan
Roman Serif
Roman Serif Medium Italic
4.2.3 Pemilihan Item
Berikut ini adalah beberapa pilihan media yang akan digunakan sebagai media
promosi proyek ini :
1.
2.
Logo Promosi
Logo promosi ini dibuat untuk meningkatkan awareness target akan
wisata Lawang Sewu ini. Logo ini akan sangat membantu, ketika harus
diaplikasikan ke berbagai media promosi.
Poster
23
Poster merupakan sarana untuk menarik perhatian orang yang paling
mudah. Pengaplikasiannya sangat mudah, penyebarannya bisa sangat
luas, dan harganya pun terjangkau.
3.
Brosur
Brosur disini berfungsi sebagai sarana penarik perhatian , selain itu
sifatnya yang sangat informatif bisa membantu para pengunjung
memahami apa saja keunikian Lawang Sewu.
4.
Booklet
Booklet berguna sebagai buku saku yang diberikan kepada para
pengunjung mengenai apa saja yang terdapat dalam Lawang Sewu.
5.
Berbagai macam item pendukung
Souvenir disini bisa dalam berbagai bentuk seperti Pin, Stiker, Baju,
Paperbag, dan lain-lain.
Download