Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada

advertisement
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada Program
Dynamic Speaking Dengan Sikap Siswa Pada Bahasa Inggris
Anggita Dwi Ayuningtyas1,Wawan Setiawan2,Tri Damayanti3
Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjajaran
Corresponding author : [email protected]
Abstract
Anggita Dwi Ayuningtyas, 210110080072, Student of Communication Faculty, Majoring
inPublic Relations, Padjadjaran University. This research titled is The Credibility Relationship
of Native Speaker Program Dynamic Speaking with Student Atitude On English Language.
Under the guidance of H. Wawan Setiawan, Drs. M.I kom. And his assistant Tri Damayanti
S.Sos., M.Si. The purpose of this research is to determine the relationship between creadibility
of Native Speaker Program Dynamic Speaking with student attitude on English Language. This
research uses Source Credibility Theory. The method of research is the correlation method.
Population is Elfast English Course students, Kampung Inggris pare Kediri that organizing
Program Dynamic Speaking. The number of samples in this research were 42 people using the
technique of proportional sampling strata and techniques of collecting data through
questionnaire and literature study. Also used descriptive data anslysis techniques and inferential
statistics through hypothesis testing used Spearman Rank Order Correlation. The results of this
research is a meaningful relationships between instructor namely native speaker programs
dynamic speaking that includes credibility. With student attitude on English language. The
relationship shows that increasing credibility aspect can improve student attitude on English
language. In conclusion of this research there is significant relationship between instructors of
native speaker with student attitude on English language. The suggestion of researcher is to keep
maintain the Native Speaker Credibility if possible increase it, because credibility becomes one
of the factor that could influences to change individual attitude.
Keywords: bahasa inggris, native speaker
1
Penulis
Pembimbing Utama
3
Pembimbing Pendamping
2
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 10
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Pendahuluan
Era globalisasi yang terjadi saat ini terasa hampir di semua bidang terutama komunikasi.
Komunikasi merupakan dasar dari semua informasi. Bagi setiap orang komunikasi sangatlah
penting, dengan melakukan komunikasi orang dapat menyampaikan informasi, mengembangkan
pendapat dan berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu
orang atau lebih, mempunyai pengaruh tertentu dan ada kesempatan untuk melakukan umpan
balik. Komunikasi dalam pendidikan merupakan unsur yang sangat penting kedudukannya.
Bahkan sangat besar peranannya dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang bersangkutan.
Jika komunikasi yang dilakukan dalam penyampaian pesan tidak efektif dan komunikatif maka
tujuan pendidikan tidak akan tercapai.
Saat ini perkembangan dunia pendidikan sangat pesat, ini dapat dilihat dari banyak
munculnya pendidikan formal dan nonformal yang merupakan suatu cara dari teknologi
informasi agar masyarakat dapat menyerap informasi dengan mudah. Selain pendidikan formal
yang didapat, pendidikan non formal juga turut membentuk pribadi seseorang, bahkan pada
jaman sekarang dapat kita sebut bahwa pendidikan formal harus tetap diimbangi dengan
pendidikan non formal. Karena pendidikan nonformal merupakan sambungan efektif dari
pendidikan formal.
Dalam proses komunikasi langsung atau tatap muka tanggapan dari komunikan sangat
diperlukan. Komunikasi yang bersifat langsung membutuhkan tanggapan yang langsung pula
dari komunikannya. Pada saat komunikasi instruksional berlangsung di dalam kelas oleh
pengajar, komunikator (guru) membutuhkan umpan balik dari komunikan (siswa) agar
komunikator dapat menyampaikan pesannya secara efektif. Agar komunikasi yang terjadi bisa
efektif maka antara komunikator dan komunikan harus memiliki kesamaan pemaknaan terhadap
pesan yang disampaikan dan diterima.
Dynamic Speaking merupakan salah satu program terfavorit di Elfast English Course yang
merupakan salah satu program pengajaran bahasa Inggris yang
lebih menekankan pada
kemampuan berbicara atau berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris. Selain itu, ada hal yang
membedakan dalam program Dynamic Speaking dengan program lainnya yang dimiliki oleh
Elfast English Course yaitu terdapat Native Speaker yang terjun langsung dalan proses belajar
mengajar. Hal tersebut yang menjadi daya tarik para siswa
untuk memilih program yang
terdapat native speaker untuk dipelajari lebih dalam.
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 2 of 10
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Alex Ross Mcguire, yang merupakan pengajar yaitu penutur asli atau native speaker pada
program dynamic speaking merupakan warga Negara asli Pennysylvania, Amerika Serikat yang
tinggal di Surabaya, Indonesia dalam kurun waktu tertentu guna mengajar di salah satu
Universitas di Surabaya dan juga mengajar di Elfast English Course. Sebelum mengajar, Alex
dibekali materi-materi dan pengetahuan seputar budaya, watak dan segala sesuatu tentang
Indonesia, sehingga ketika mengajar ia tidak canggung berinteraksi dengan siswa.
Interaksi yang terjadi antara native speaker di setiap pertemuan dengan para siswa,
diharapkan terjadinya pembelajaran secara tidak langsung. Karena bagi warga Negara asing,
Indonesia merupakan hal baru, sedangkan bagi siswa yang merupakan warga Negara Indonesia
adalah hal yang membanggakan untuk dapat menjelaskan segala ketertarikan yang dimiliki oleh
native speaker. Dengan adanya interaksi seperti tersebut diharapkan terbentuk kepercayaan siswa
terhadap native speaker.
Serta terdapat keunikan tersendiri karena adanya perbedaan bahasa ibu yang digunakan
antara para siswa dan pengajar, yakni dimana pengajar menggunakan bahasa inggris yang
merupakan bahasa sehari-hari mereka sedangkan siswa menggunakan bahasa ibu dalam
kehidupan sehari-hari yaitu bahasa Indonesia.
Selain itu, pengajar yaitu native speaker lebih menekankan pada bagaimana cara untuk
memancing kemampuan siswanya dalam berbahasa inggris dengan mempraktek kan secara
langsung dari pada hanya mengajarkan bahasa inggris dengan berbagai teori yang itu-itu saja.
Hal tersebut menjadi daya tarik pengajar untuk memotivasi siswa, dan diharapkan siswa yang
mengambil program dynamic speaking di Elfast English Course dapat mengasah kemampuannya
melalui keaktifan dan kefasihan dalam berbahasa inggris.
Ketika awal
proses belajar mengajar terlaksana, terdapat pesan khusus yang selalu
disampaikan oleh pengajar kepada siswa yaitu, dengan memberitahu siswa terlebih dahulu
tentang apa tujuan awal para siswa belajar berbahasa inggris, agar siswa mulai menanamkan
perilaku berbahasa inggris siswa dalam kehidupan sehari-hari, agar kemampuan siswa dalam
berbahasa inggris terdapat peningkatan yang signifikan serta para siswa bisa menggunakan
bahasa inggis dengan lancar dan fasih.
Dengan demikian, daya tarik yang ingin disampaikan dalam pesan khusus
yang
dilakukan pengajar adalah menanamkan perilaku berbahasa Inggris dalam kesaharian para siswa.
Karena hal tersebut akan membuat para siswa belajar mengulang apa yang sudah disampaikan
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 10
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
pengajar pada saat terjadinya proses belajar mengajar, selain itu juga para siswa dituntut untuk
mempraktekannya dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Kemampuan yang dimiliki oleh Alex Ross Mcguire pada saat mengajar yaitu ia
menerapkan sistem berdiskusi dengan menentukan tema-tema seperti “the real world” yaitu
topik yang nyata dan aktual yang kemudian dibahas secara bersama-sama. Hal ini ditunjukan
agar mengajak siswa untuk berinteraksi lebih aktif dan siswa juga mendapatkan lebih banyak
pelajaran dari materi dan tema yang diambil dari pengalaman sehari-hari. Alex terlebih dahulu
membagi peserta menjadi kelompok-kelompok kecil dengan memberikan materi-materi yang
diperlukan secara searah, tetapi pengajar mengajak kelompok untuk bersama-sama belajar dan
mengolah informasi dan pesan di dalam kelompok yang telah ditentukan.
Dengan mengajak kelompok untuk aktif berbicara membahas masalah yang diajukan,
secara tidak langsung Alex telah memotivasi siswa untuk berperan lebih aktif. Motivasi sangat
dibutuhkan oleh para siswa. Tanpa adanya motivasi tersebut siswa mungkin saja akan merasa
canggung dan tidak mempraktekkan kemampuan berbahasa inggrisnya secara lisan.
Sebelum siswa dipecah menjadi kelompok-kelompok kecil, Alex sebagai pengajar
menjelaskan topik yang akan dibahas. Hal ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang
akan dibicarakan didalam diskusi kelompok. Setelah itu, pengajar akan membandingkan hasil
diskusi tiap-tiap kelompok kecil. Dengan melakukan perbandingan, siswa akan termotivasi untuk
mengemukakan pendapat yang terbaik. Selain itu, setiap anggota kelompok diharuskan berbicara
untuk mengemukakan pendapat masing-masing kepada seluruh siswa dikelas, tidak hanya
kepada kelompok kecilnya saja.
Pengajar akan terus mengkoreksi kesalahan kata, bahasa, pengucapan, intonasi, maupun
hal lain dari yang di kemukakan siswa tanpa menyalahkan atau mempermalukan siswa. Dengan
begitu akan menjadi nilai tersendiri bagi para siswa untuk menilai kemampuan yang dimiliki
oleh guru mereka dan mengingat apa yang telah diajarkan di setiap pertemuan di kelas.
Dalam proses belajar mengajar yang terjadi diantara pengajar dan murid, pengajar adalah
sebagai orang yang memberikan ilmu yang mengkomunikasikan pesan ilmu kepada siswa.
Pengajar memiliki peranan penting dalam proses belajar mengajar karena dirinya sendiri akan
mempengaruhi perilaku siswa.
Faktor pengajar menjadi penting karena faktor inilah yang menjadi penentu terhadap
perubahan perilaku siswa. Pada umumnya, kita akan menyukai pengajar yang bagus dalam
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 4 of 10
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
penyampaian materi, mudah dimengerti dan berlangsung dua arah sehingga kita bisa mengetahui
sejauh mana kita sebagai siswa dapat menyerap materi yang telah disampaikan. Selain itu
kredibilitas native speaker pun menjadi pertimbangan dalam menentukan sikap kita sebagai
siswa dalam proses belajar, karena ini pun akan mempengaruhi sikap dalam menerima materi
dari pengajar tersebut.
Oleh karena itu, Komunikator mempunyai peranan penting dalam menunjang
keberhasilan komunikasi dan juga dapat memberikan pengaruh positif atau negative kepada
komunikan. Peran Native Speaker sangat penting dan merupakan faktor penentu kesuksesan
setiap usaha pendidikan. Dan kredibilitas pengajar sangat berpengaruh dalam proses belajar
mengajar. Diharapkan dari hasil belajar tersebut dapat menghasilkan respons perubahan perilaku
yang berupa kemampuan peserta dalam berbahasa Inggris, kemampuan peserta berbahasa inggris
meliputi pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap peserta dalam pembelajaran bahasa
Inggris.
Bila pengajar memiliki kredibilitas yang tinggi maka kemungkinan perubahan perilaku
yang terjadi pada siswa atau komunikan akan besar. Perubahan perilaku yang terjadi sesuai
dengan tujuan instruksional yaitu perubahan perilaku kognitif, afektif, dan konatif.
Beberapa kenyataan yang terjadi adalah fakta yang dialami oleh beberapa siswa ketika di
lapangan ternyata tidak selalu sama dengan apa yang direncanankan. Dalam kurun waktu yang
bisa dikatakan cukup lama, siswa yang mengikuti kursus bahasa inggris masih saja canggung
dalam mempraktekkan berkomunikasi bahasa inggris, lain halnya jika kegiatan kursus yang
diawali oleh native speaker. Hal tersebut akan berbanding searah karena peran native speaker
disini adalah sebagai pemicu dalam membentuk keberanian siswa untuk mengasah kemampuan
berbahasa inggrisnya baik di dalam maupun di luar lingkungan Elfast English Course.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk memfokuskan penelitian
ini pada program Speaking sebagai salah satu program Bahasa Inggris yang ditawarkan oleh
Elfast English Course. Dan melakukan penelitian mengenai “Hubungan Kredibilitas Native
Speakers Program Dynamic Speaking Dengan Sikap Siswa Pada Bahasa Inggris”.
Kajian Pustaka
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 5 of 10
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Penelitian ini menggunakan teori kredibilitas komunikator (kredibilitas sumber) dari Carl
Hovland, Janis dan Kelley tahun 1953 dalam bukunya Communication and Persuasion. Konsep
komunikasi menurut Hovland adalah proses upaya seseorang sebagai komunikator dalam
menyampaikan pesan stimulus dalam bentuk kata-kata dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku atau kebiasaan orang atau kelompok atau khalayak. Proses komunikasi
menurut Carl Hovland adalah transmisi pesan atau stimulant dari komunikator kepada
komunikan dengan maksud memodifikasi si komunikan. Hovland meneliti kredibilitas sumber
(komunikator) hubungannya dengan perubahan sikap.
Asumsi dasar teori ini menyatakan bahwa perubahan sikap akan lebih banyak terjadi
sumber-sumbernya cukup kredibel. Kita biasanya akan lebih percaya dan cenderung menerima
dengan baik pesan-pesan yang disampaikan oleh orang yang memiliki kredibilitas di bidangnya.
“High credibility sources had a substantially greater immediate effect on the audience’s
opinions than low credibility sources” (Hovland, 1953: 270). Definisi dari Hovland tersebut juga
dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu sumber dengan kredibilitas yang tinggi lebih akan banyak
menghasilkan perubahan sikap dibandingkan dengan sumber yang memiliki kredibilitas rendah.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode penelitian korelasional yaitu metode yang
menggambarkan secara deskriptif, lalu mencoba untuk menjelaskan hubungan diantara variable,
menguji hipotesis atau melakukan prediksi.
Menurut Rakhmat (2005:31) Metode Korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi
pada suatu faktor berkaitan berkaitan dengan variasi pada faktor lain. Dalam relevansinya
dengan penelitian ini, maka penelitian bermaksud untuk mencoba menjelaskan hubungan
diantara variable-variabel yang menjadi objek penelitian yaitu Hubungan Kredibilitas Native
Speaker Program Dynamic Speaking Dengan Sikap Siswa Pada Bahasa Inggris. Dalam hal ini
penelitian dilakukan di Elfast English Course Kampung Inggris Pare Kediri sebagai lembaga
yang memiliki program Dynamic Speaking.
Dalam penelitian ini, tingkat keberhasilan siswa pada bahasa Inggris dapat ditentukan
atau diukur melalui hasil nilai ujian mereka yang diselenggarakan setelah mengikuti program
Dynamic Speaking Class di Elfast Course English Kampung Inggris Pare Kediri Jawa Timur.
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 6 of 10
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Pendekatan utama dari penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan analisis data
deskriptif dan inferensial. Analisis data deskriptif akan menggambarkan kondisi penyebaran
distribusi frekuensi secara keseluruhan dan melalui analisis inferensial, hubungan antara variable
akan dicari koefisien korelasinya dan diuji hipotesis kerjanya.
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil deskripsi dan interpretasi terhadap penelitian yang berjudul Hubungan
Kredibilitas Native Speaker Program Dynamic Speaking Dengan Sikap Siswa pada Bahasa
Inggris, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Hubungan yang cukup berarti antara kredibilitas native speaker program dynamic
speaking dengan sikap siswa pada bahasa inggris. Faktor kredibilitas native speaker yang
ditunjang oleh keahlian, keterpercayaan dan daya tarik sehingga menimbulkan
kepercayaan diri untuk menggunakan bahasa inggris.
2. Hubungan yang rendah tapi pasti antara keahlian native speaker program dynamic
speaking dengan sikap siswa pada bahasa inggris. Faktor keahlian native speaker
ditunjang oleh menguasai silabus bahasa inggris, menguasai metode pengajaran dengan
menggunakan bahasa inggris dan menguasai sistem penilaian selama mengajar.
3. Hubungan yang cukup berarti antara keterpercayaan native speaker program dynamic
speaking dengan sikap siswa pada bahasa inggris. Faktor keterpercayaan ditunjang oleh
penyampaian materi sesuai dengan silabus, menciptakan suasana ketulusan saat mengajar
dan menciptakan perlakuan adil kepada siswa.
4. Hubungan yang rendah tapi pasti antara daya tarik native speaker program dynamic
speaking dengan sikap siswa pada bahasa inggris. Faktor daya tarik ditunjang oleh
memiliki nilai daya tarik yang tinggi, memiliki motivasi belajar untuk siswa dan memiliki
hubungan kedekatan dengan siswa.
5. Hubungan yang sangat rendah tapi pasti anatara keahlian native speaker program
dynamic speaking dengan sikap kognitif siswa pada bahasa inggris.
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 10
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
6. Hubungan yang rendah tapi pasti anatara keahlian native speaker program dynamic
speaking dengan sikap afektif siswa pada bahasa inggris.
7. Hubungan yang rendah tapi pasti antara keahlian native speaker program dynamic
speaking dengan sikap konatif siswa pada bahasa inggris.
8. Hubungan yang rendah tapi pasti antara keterpercayaan native speaker program dynamic
speaking dengan sikap kognitif siswa pada bahasa inggris.
9. Hubungan yang cukup berarti antara keterpercayaan native speaker program dynamic
speaking dengan sikap afektif siswa pada bahasa inggris.
10. Hubungan yang cukup berarti antara keterpercayaan native speaker program dynamic
speaking dengan sikap konatif siswa pada bahasa inggris.
11. Hubungan yang rendah tapi pasti antara daya tarik native speaker program dynamic
speaking dengan sikap kognitif siswa pada bahasa inggris.
12. Hubungan yang rendah tapi pasti antara daya tarik native speaker program dynamic
speaking dengan sikap afektif siswa pada bahasa inggris.
13. Hubungan yang rendah tapi pasti antara daya tarik native speaker program dynamic
speaking dengan sikap konatif siswa pada bahasa inggris.
Mengingat hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif antara
kredibilitas native speaker program dynamic speaking dengan sikap siswa pada bahasa inggris,
maka sebaiknya Elfast English Course selalu menjaga dan meningkatkan kredibilitas native
speaker. Beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi native speaker dynamic speaking
Elfast English Course, adalah sebagai berikut:
1. Native speaker dianggap sudah cukup ahli untuk meningkatkan keberanian siswa pada
bahasa inggris. Namun ada baiknya apabila native speaker dapat lebih menyampaikan
materi bahasa inggris secara sistematis dan berurutan sesuai dengan silabus. Diharapkan
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 10
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
dengan peningkatan penyampaian materi oleh native speaker, siswa dapat lebih paham
dan lebih aktif dalam berbahasa inggris.
2. Tingkat kepercayaan siswa terhadap native speaker sudah cukup baik, namun akan lebih
baik lagi apabila native speaker dapat lebih memperlihatkan semangat mengajar dan
ketulusan hati dalam mengajar. Sehingga, native speaker dapat membangkitkan
keberanian siswa untuk lebih aktif memulai percakapan dengan menggunakan bahasa
inggris.
3. Native speaker memiliki daya tarik yang cukup baik dimata siswa program dynamic
speaking. Agar siswa program dynamic speaking lebih berani untuk berbahasa inggris
dalam menggunakan bahasa inggris, native speaker dapat lebih mendekatkan diri pada
siswa dengan bersikap lebih ramah, sopan dan bersahabat kepada siswa dynamic
speaking.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan dan Praktek). Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Azwar, Saefudin. 2003. Sikap manusia teori dan pengukurannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Cangara, Hafied. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. Raya Grafindo Persada.
Effendy, U. Onong. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya
Hovland, C. I, Janis, I.L, dan Kelly, H.H. 1953. Communication and Persuassion. New Heaven :
CT Yale University Press.
Mar’at. 1981. Sikap manusia perubahan serta pengukurannya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rakhmat, Jalaluddin. 1991. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
_________________. 2002. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
_________________. 2005. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 10
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol.1., No.1 (2012)
Rakhmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
_________________. 2007. Psikologi Komunikasi (Edisi Revisi). Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya
Singarimbun, Masri, Sofyan Efendi. 1989. Metode Penelitian Survei (Edisi Revisi Keenam).
Jakarta : PT Pustaka.
Slameto. 1991. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
_______. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
_______. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (edisi revisi). Jakarta : Rineka
Cipta.
Soemirat, Soleh, Hidayat Satari, dan Asep Suryana. 2000. Komunikasi Persuasif. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Sudjana, S. 2005. Strategi Pembelajaran. Bandung : Falah Production.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Supratik. A. 1995. Komunikasi Antar Pribadi. Yogyakarta : Kanisius.
Tan, Alexis S. 1981. Mass Communication Theories and Research. Ohio : Grid Publishing, Inc.
Usman, Moh, Uzer. 1994. Menjadi Guru Proffesional. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Walgito, B. 2002. Pengantar Psikologi Umum (Edisi Revisi). Jogyakarta : Andi Offset
Winkel. W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia Widia Sarana Indonesia.
Yusuf, Pawit M. 1990. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Yusuf, Pawit M. 2007. Komunikasi Pendidikan dan Komunikasi Instruksional. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya
Sumber lain :
www.kampunginggris.com
www.elfastcourse.blogspot.com
Anggita Dwi Ayuningtyas - Hubungan Kredibilitas Native Speaker Pada...
Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012
http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 10
Download