PDB

advertisement
PDB
RATIH JUWITA
Rata-rata
Pertumbuhan PDB (%)
1998 – 1999
- 6.65
2000 – 2004
4.60
2005 – 2009
5.62
2010 – 2014
5.80
• Pengertian Produk Domestik Bruto
(PDB)|pengertian Produk Domestik Bruto (PDB)
atau Gross Domestic Produk (GDP) adalah jumlah
produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh
unit-unit produksi pada suatu daerah di saat
tertentu. empat komponen sebagai berikut
• a. Konsumsi rumah tangga
• b. Investasi
• c. Konsumsi pemerintah
• d. Ekspor bersih, yang merupakan selisih dari
total ekspor dan impor
• Rumus Mencari PDB
• Berdasarkan komponen-komponen tersebut,
maka dirumuskan seperti dibawah ini.
• PDB = C + I + G + (X-M)
• Keterangan :
• C : Konsumsi rumah tangga
• I : Investasi
• G : Konsumsi pemerintah
• X : Ekspor
• M : Impor
• PENGERTIAN DAN KONSEP PENNDAPATAN
NASIONAL
• 1. Pengertian pendapatan nasional
Pendapatan nasional dapat dilihat dengan tiga
pendekatan, yaitu pendekatan nilai produksi,
pendekatan pengeluaran, dan pendekatan
pendapatan.
• maka pendapatan nasional memiliki tiga arti.
yaitu
1. Nilai semua barang dan jasa (output) yang
dihasilkan suatu negara selama satu tahun.
• 2.Jumlah semua pengeluaran yang terjadi pada
suatu negara untuk membeli barang dan jasa
selama satu tahun.
• 3.Jumlah semua pendapatan yang diterima
pemilik faktor produksi sebagai balas jasa
penggunaan faktor-faktor produksi pada suatu
negara selama satu tahun.
• Pendapatan nasional dibagi menjadi 6 bagian.
yaitu:
• Produk Domestik Bruto
Produk Domestik Bruto disebut juga dengan
istilah Gross Domestic Product (GDP). Produk
Domestik Bruto adalah jumlah nilai barang dan
jasa yang dihasilkan seluruh masyarakat di suatu
negara selama satu tahun, termasuk barang dan
jasa yang dihasilkan warga negara asing yang ada
di wilayah negara tersebut.
• Produk Nasional BrutoProduk Nasional Bruto
disebut juga dengan istilah Gross National
Product (GNP). Produk Nasional Bruto adalah
jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat suatu negara selama satu tahun,
termasuk barang dan jasa yang dihasilkan
masyarakat negara tersebut yang berada di
Negara lain.
• Produk Nasional Neto
• Produk Nasional Neto disebut juga dengan
istilah Net National Product (NNP). Produk
Nasional Neto adalah jumlah nilai barang dan
jasa yang diperoleh dengan cara mengurangi
GNP dengan penyusutan (depresiasi).
NNP = GNP – Penyusutan
Pendapatan Nasional Neto disebut juga dengan
istilah Net National Income (NNI). Pendapatan
Nasional Neto adalah jumlah seluruh
pendapatan yang diterima masyarakat sebagai
balas jasa faktor produksi selama satu tahun
setelah dikurangi pajak tidak langsung (indirect
tax).
NNI = NNP - Pajak tidak langsung
• Pendapatan Perseorangan
Pendapatan perseorangan disebut juga
dengan istilah Personal Income
(PI). Pendapatan Perseorangan adalah jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang
dalam Akan tetapi, NNI harus dikurangi dulu
oleh iuran asuransi, iuran jaminan sosial, laba
ditahan, pajak perseorangan dan ditambah
dengan transferpayment (pembayaran
pindahan).
• Dengan demikian, pendapatan perseorangan
(PI) dapat dirumuskan sebagai berikut :
•
PI = NNI - (Iuran asuransi, iuran jaminan sosial,
laba ditahan, pajak perseorangan) + Transfer
Payment
• 6. Pendapatan Bebas
•
Pendapatan bebas disebut juga Disposible
Income (DI). Pendapatan Bebas adalah
pendapatan yang sudah menjadi hak mutlak
bagi penerimanya.
• PDB dapat menggunakan rumus:
PNB
Pendapatan
PDB = ------------------- = -------------Jumlah Produk
capital
atau bisa dengan menggunakan rumus
GDP = C + I + G + (X-M)
•
•
•
•
•
Keterangan:
C = Konsumsi
I = Investasi
G= Pengeluaran Pemerintah
X= Ekspor
M= Impor
PDB = produk domestik bruto atau GDB
PNB = produk national bruto atau GNP
• PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan,
yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan
pendapatan.
• Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan
pengeluaran adalah:
• PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah
+ (ekspor - impor)
• Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan
oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha,
pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor
dan impormelibatkan sektor luar negeri.
• .
•
•
•
Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor
produksi:
PDB = sewa + upah + bunga + laba
Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah,
upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
B. Pertumbuhan dan Perubahan Struktur
Ekonomi
• Pertumbuhan ekonomi adalah proses
perubahan kondisi perekonomian suatu
negara secara berkesinambungan menuju
keadaan yang lebih baik selama periode
tertentu..
• Indikator untuk mengukur kesejahteraan adalah National Income.
• Proses pembangunan ekonomi merubah struktur ekonomi secara
mendasar:
• ·
Sisi permintaan agregat, pendalaman struktur ekonomi
didorong oleh peningkatan national income yang berpengaruh
terhadap selera masyarakat yang terefleksi dalam pola
konsumsinya.
• ·
Sisi penawaran agregat, faktor pendorong utamanya adalah
perubahan teknologi, peningkatan SDM, dan penemuan material
baru untuk produksi.
• Pertumbuhan ekonomi merupakan penambahan GDP, sehingga
terjadi peningkatan national income.National income dapat
merujuk pada GDP, GNP atau NNP (Net national Product)
• GNP = GDP + F, dimana F = pendapatan neto
atas faktor luar negeri
• NNP = GNP – D, dimana D = depresiasi
• NP = NNP – Ttl, dimana Ttl = pajak tidak
langsung neto.
• GDP = NP + Ttl + D – F
• NP = GDP + F – D- Ttl
• Perekonomian Indonesia Pada Masa Orde
Baru
• beliau membuat anggaran,
• menerbitkan sektor perbankan,
• mengembalikan sektor ekonomi dan
• merangkul negara-negara barat untuk menarik
modal. menggenjot penambangan minyak dan
pertambangan. migas sama dengan 80% hasil
eksport indonesia.
• Pemerintahan Transisi (era Presiden B.J. Habibie)
• kebijakan Jaring Pengaman Sosial (social safety net).
Yang menyebabkan suatu prestasi yang mengagumkan
yakni nilai tukar rupiah dari 16.000 menjadi 6.000
rupiah.
• Pemerintahan Reformasi (era Presiden K.H.
Abdurrahman Wahid)
• Gus Dur, rating kredit Indonesia mengalami fluktuasi,
dari peringkat CCC turun menjadi DDD lalu naik
kembali ke CCC. Salah satu penyebab utamanya adalah
imbas dari krisis moneter pada 1998 yang masih
terbawa hingga pemerintahannya.
• Pemerintahan Indonesia Bersatu (era SBY –
Boediono)
• penyunatan subsidi seperti pendidikan (BHP)
dan kesehatan.
• harus membayar minyak/BBM,
• listrik dan air yang mahal,
• di tambah subsidi pendidikan dan minyak di
cabut dengan alasan yang tidak jelas .
Perubahan Struktur Ekonomi
• Ada 2 teori yang umum digunakan dalam penganalisis perubahan struktur
ekonomi.
Teori Migrasi (Arthus Lewis)
• bahwa ekonomi suatu negara pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu:
Perekonomian Tradisional dipedesaan yang didominasi oleh sektor
pertanian Perekonomian Modern diperkotaan dengan industri sebagai
sektor utama. Di pedesaan karena pertumbuhan penduduknay tinttgi,
maka terjadi kelebihan L dan tingkat hidup masyarakat berada pada
kondisi subsistence. Kelebihan L ini ditandai dengan produk marjinalnya
yang nilainya nol dan tingkat upah riil (w) yang rendah. Rumus ini juga
berlaku bagi perekonomian Modern.
• Rumusnya :
• LPD = Fd(WP’ YP) (2,25)
• LPS = Fs(wp) (2,26)
• LPD = LPD = LP (2,27)
• Teori Transpormasi struktural (Hollis Chenery)
• Teori ini mempokuskan pada perubahan struktur dalam
tahapan proses perubahan ekonomi di LDCs, yang
mengalami transportasi dari pertanian tradisional ke sektor
industri sebagai mesin utama penggerak pertumbuhan
ekonomi.
• Perubahan struktur ekonomi berbarengan dengan
pertumbuhan PDB yang merupakan total pertumbuhan NT
dari semua sektor ekonomi dapat dijelaskan dengan
industri dan pertanian NTB masing-masing, yakni NTBi dan
NTBp yang membentuk PDB :
• PDB = NTBi + NTBp
kemiskinan
• beberapa penyebab lain terjadinya kemiskinan di Indonesia:
• 1. 1. Laju pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk
indonesia terus meningkat distiap 10 tahun menurut hasil sesus
pendduk.
• 2. 2. Banyakanya angkatan kerja yang tidak bekerja
(pengangguran)
• 3. 3. Ketimpangan distribusi pendapatan dan pemerataan
pembangunan
• 4. 4. Tingginya tingkat pendidikan yang rendah
• 5. 5. Kurangnya perhatian dari pemerintah dan tidak dapat
memberikan kebijakan yang mampu mengurangi tingkat kemiskinan
dinegara ini.
• upaya penanggulangan kemiskinan yang telah diambil pemerintah :
• 1. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas melalui upaya
padat karya, perdagangan ekspor serta pengembangan UMKM,
• 2. Peningkatan akses terhadap kebutuhan dasar sepereti pendidikan dan
kesehatan (KB, kesejahteraan ibu, infrastruktur dasar , pangan dan gizi),
• 3. Pemberdayaan masyarakat lewat Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) yang bertujuan untuk membuka kesempatan
berpartisipasi bagi masyarakat miskin dalam proses pembangunan dan
meningkatkan peluang dan posisi tawar masyarakat miskin, serta
• 4. Perbaikan sistem bantuan dan jaminan sosial lewat Program Keluarga
Harapan (PKH). Beberapa proyek pemberdayaan masyarakat antara lain
P2KP, PPK, CERD, SPADA, PEMP, WSSLIC, dan P2MPD.
• Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi
kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung dan air
minum, hal-hal ini berhubungan erat dengan kualitas
hidup .
• Kemiskinan dapat dibedakan menjadi tiga pengertian:
• 1.kemiskinan relatif,
• 2.kemiskinan kultural, dan
• 3.kemiskinan absolut.
• Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya
telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih
berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya.
• Sedang miskin kultural berkaitan erat dengan
sikap seseorang atau sekelompok masyarakat
yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari fihak
lain yang membantunya.
• Kemiskinan Absolut adalah sejumlah
penduduk yang tidak mampu mendapatkan
sumberdaya yang cukup untuk memenuhi
kebutuha dasar.
Otonomi daerah
• Pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004,
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan otonomi daerah
adalah : “Kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut
prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai
dengan peraturan perundang-undangan”.
• Mahfud MD (1996 : 66) mengemukakan pendapatnya
bahwa :
Desentralisasi merupakan penyerahan wewenang dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk
mengatur dan mengurus daerah mulai dari kebijakan,
perencanaan sampai pada implementasi dan pembiayaan
dalam rangka demokrasi
• bentuk-bentuk desentralisasi dalam prakteknya adalah :
1) Dekonsentrasi atau desentralisasi administrasi yaitu pemindahan
beberapa kekuasaan administratif ke kantor-kantor daerah dari
Departemen Pemerintah Pusat,
2) Devolusi atau desentralisasi politik yakni pemberian wewenang
pembuatan keputusan dan kontrol tertentu terhadap sumber-sumber
daya kepada pejabat regional atau lokal,
3) Delegasi yaitu pemindahan tanggungjawab manajerial untuk tugastugas tertentu kepada organisasi yang berada di luar struktur
pemerintahan pusat,
4) Privatisasi yaitu pemindahan tugas-tugas ke organisasi-organisasi
sukarela atau perusahaan swasta baik yang bersifat mencari
keuntungan ataupun yang tidak mencari keuntungan.
• Pembangunan Daerah
Adalah suatu proses di mana pemerintah daerah
dan masyarakatnya mengelola sumberdayasumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola
kemitraan antara pemerintah daerah dengan
sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan
kerja baru dan merangsang perkembangan
kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam
wilayah tersebut.
•
Perencanaan Pembangunan Daerah
Terdapat 3 perencanaan pembangunan daerah yaitu :
· Pola dasar pembangunan daerah
Pola dasar pembangunan daerah analog dengan pola dasar yang tercantum dalam
GBHN pada tingkat nasional, berisi garis-garis besar kebijaksanaan atau strategi
dasar pembangunan daerah, baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek.
· Repelita Daerah
Repelita daerah merupakan penjabaran lebih lanjut dari pola dasar pembangunan
daerah yang dinyatakan berlaku dengan surat keputusan Gubernur Kepala Daerah.
· Rencana tahunan dan anggaran pendapatan pendapatan dan belanja daerah
(APBD)
Rencana tahunan merupakan pedoman penyusunan APBD sedangkan APBD
merupakan tindakan pelaksanaan Repelita daerah, karena itu harus terlihat jelas
kaitan atau hubungan antara anggaran dan repelita, seperti juga halnya hubungan
antara GBHN atau pola dasar dengan repelita atau repelita daerah.
• Tahap-tahap perencanaan pembangunan daerah
MPR menentukan GBHN, GBHN harus dilaksanakan oleh presiden
sebagai mandataris MPR. Untuk merealisasikan dan melaksanakan
tugas ini, presiden bertugas untuk menyusun rencana
pembangunan lima tahun (REPELITA) melalui BAPPENAS.
Untuk merumuskan Repelita dilakukan sebagai berikut :
· Menghimpun semua rencana dri departemen dan lembaga
lainnya untuk ditolak, dicek dan kemudian disinkronkan.
· Menghimpun haluan dasar pembangunan dari semua propinsi
untuk diteliti, dicek dan kemudian disinkronkan.
· Mengumpulkan pendapat-pendapat, saran-saran dari kelompo
social dan masyarakat, termasuk perguruan tinggi mengenai
rencana atau konsep rencana nasional (REPELITA).
• Peran Pemerintah dalam Pembangunan
Daerah
Peranan yang diberikan selain dalam bentuk
sarana dan prasarana baik itu yang berupa
sarana fisik maupun subsidi langsung, yang
juga tidak kalah pentingnya adalah
pemerintah daerah juga harus memberikan
bimbingan teknis dan non teknis
•
pertanian yaitu sektor tanaman pangan,perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan
•
PENGERTIAN UMUM :
–
–
•
NTP merupakan indikator proxy kesejahteraan petani
NTP merupakan perbandingan antara Indeks harga yg diterima petani (It) dengan Indeks harga yg dibayar
petani (Ib)
Arti Angka NTP :
–
–
–
NTP > 100, berarti petani mengalami surplus. Harga produksi naik lebih besar dari kenaikan harga
konsumsinya. Pendapatan petani naik lebih besar dari pengeluarannya.
NTP = 100, berarti petani mengalami impas. Kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan
persentase kenaikan/penurunan harga barang konsumsi. Pendapatan petani sama dengan pengeluarannya.
NTP< 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif lebih kecil dibandingkan dengan
kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani turun, lebih kecil dari pengeluarannya.
•
Nilai Tukar Petani merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan
petani. Nilai Tukar Petani (NTP) adalah rasio antara indeks harga yang diterima petani (IT) dengan
indeks harga yang dibayar petani (IB) yang dinyatakan dalam persentase.
• Cakupan Komoditas
• Sub Sektor Tanaman Pangan seperti: padi, palawija
• Sub Sektor Hortikultura seperti : Sayur-sayuran, buahbuahan, tanaman hias & tanaman obat-obatan
• Sub Sektor Tanaman Perkebunan Rakyat (TPR) seperti:
kelapa, kopi robusta, cengkeh, tembakau, dan kapuk
odolan. Jumlah komoditas ini juga bervariasi antara daerah
• Sub Sektor Peternakan seperti : ternak besar (sapi, kerbau),
ternak kecil (kambing, domba, babi, dll), unggas (ayam, itik,
dll), hasil-hasil ternak (susu sapi, telur, dll)
• Sub Sektor Perikanan, baik perikanan tangkap maupun
perikanan budidaya
ntp
• Kegunaan dan Manfaat
• Dari Indeks Harga Yang Diterima Petani (It), dapat dilihat fluktuasi harga
barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini digunakan juga sebagai
data penunjang dalam penghitungan pendapatan sektor pertanian.
• Dari Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib), dapat dilihat fluktuasi harga
barang-barang yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian
terbesar dari masyarakat di pedesaan, serta fluktuasi harga barang yang
diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. Perkembangan Ib juga
dapat menggambarkan perkembangan inflasi di pedesaan.
• NTP mempunyai kegunaan untuk mengukur kemampuan tukar produk
yang dijual petani dengan produk yang dibutuhkan petani dalam produksi
dan konsumsi rumah tangga.
• Angka NTP menunjukkan tingkat daya saing produk pertanian
dibandingkan dengan produk lain. Atas dasar ini upaya produk spesialisasi
dan peningkatan kualitas produk pertanian dapat dilakukan.
2011
No
rincian
Sept
Indeks
Diterima
1Petani
Indeks
Dibayar
2Petani
Konsumsi
Rumah
3Tangga
Okt
Perbandinga
n
Okt thd Sept
’11
140,71
141,37
0,47
133,80
133,99
0,14
136,74
136,91
0,13
Download