ENERGI i2 Bisnis Indonesia, Selasa, 21 Desember 2010 SPBU Pertamina perlu dukungan pengusaha domestik JAKARTA: Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) meminta pemerintah menugaskan PT Pertamina (Persero) untuk melakukan investasi depot dan SPBU dengan mitra prioritas pada pelaku-pelaku pengusaha domestik. Sekretaris Jenderal pengaturan pembatasan ISEI Anggito Abimanyu BBM harus menyediakan mengingatkan agar BBM nonsubsidi secara jangan sampai kebijakan bertahap. "Pemerintah pembatasan subsidi BBM harus memastikan yang akan digulirkan pelaksanaannya dilakukan pemerintah justru secara bertahap sesuai menguntungkan pihak dengan kesiapan." asing. Selain itu, dia meminta "Jangan sampai pemerintah menghitung penyediaan SPBU [yang secara cermat antara menyediakan BBM manfaat fiskal dan nonsubsidi] dimanfaatkan dampak ekonomi yang oleh pihak asing. Kalau ditimbulkan akibat bermitra ya harus dengan penerapan kebijakan pengusaha lokal," tersebut agar tidak tegasnya kemarin. memberikan dampak Menurut Anggito, setiap besar terhadap tekanan inflasi tahun depan. SPBU penyedia BBM bersubsidi di wilayah Profil Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (unit) Jumlah SPBU Pertamina : 4.700 SPBU yang telah menjual BBM nonsubsidi 1.700 SPBU yang belum menjual BBM nonsubsidi 3.000 HEMAT BIAYA: Seorang petugas mengecek aktivitas pengisian BBM melalui ruang kontrol di Depo Plumpang, Jakarta, kemarin. Depo Plumpang dikukuhkan menjadi fasilitas distribusi BBM kelas dunia dengan peningkatan layanan new gantry melalui terminal automation system instalasi Jakarta group. Sistem baru ini membuat panyaluran BBM menjadi lebih cepat dan akurat serta menghemat biaya operasional Rp30 miliar-Rp35 miliar per tahun. Kebutuhan investasi (Rp juta/unit SPBU) 200—300 BISNIS/RAHMATULLAH Pembelian crude oil ditender terbuka Sumber: ISEI & Ditjen Migas Kementerian ESDM BISNIS/ACA/T. PURNAMA EKSPLORASI Eksplorasi Radian difasilitasi PEKANBARU: BP Migas menyatakan akan memfasilitasi kesepakatan antara warga dan PT Radian Bukit Barisan E&P untuk mendukung aktivitas eksplorasi di sekitar kawasan Danau Singkarak dan Danau Maninjau di Sumbar. "Awal tahun depan, ada beberapa kesepakatan yang akan ditandatangani antara perusahaan dan masyarakat setempat, agar kegiatan eksplorasi yang dilakukan bisa berjalan lancar," kata Kepala Perwakilan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Sumatra Bagian Utara Baris Sitorus kemarin. Radian Bukit Barisan E&P, anak usaha PT Radiant Utama Interinsco Tbk, diketahui tengah melakukan kegiatan eksplorasi untuk mendapatkan minyak dan gas bumi di lokasi tersebut dalam 2 tahun terakhir. Kepala Dinas Humas dan Hubungan Kelembagaan BP Migas Elan Biantoro menjelaskan lokasi eksplorasi yang dilakukan perusahaan itu berada di kawasan eksplorasi yang ditinggalkan PT Chevron Pacific Indonesia. Chevron ketika masih bernama Caltex, pada 1982—1983 pernah melakukan eksplorasi di kedua kawasan danau itu untuk mencari sumber-sumber minyak baru. (ANTARA) Pertamina cari harga efisien buat operasional kilang OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia SINGAPURA: PT Pertamina (Persero) mengharapkan bisa mendapatkan pasokan minyak mentah dari pasar spot melalui tender terbuka secara online sebesar 15% dari total kebutuhan impor minyak mentah per tahun yang mencapai 250.000 barel per hari. Presiden Direktur Pertamina Energy Services Pte Ltd, anak perusahaan Pertamina Energy Trading Ltd, Nawazier mengatakan pelaksanaan tender terbuka merupakan upaya untuk menjamin transparansi proses pengadaan minyak mentah dan produk minyak. Sebelum membuka tender pengadaan minyak mentah, Pertamina telah memulai proses pengadaan produk BBM pada April 2010. “Untuk produk BBM kami su- Kapasitas produksi kilang Pertamina saat ini (dalam juta KL) 5,95 Premium 5,56 Kerosin 4,83 Solar Jangka panjang 3,52 Avtur 2,68 1,34 1,35 1,17 1,23 0,99 0,73 0,08 0,75 Kilang Dumai 3,24 2,85 1,77 1,63 Plaju Cilacap Sumber: Pertamina, 2010 dah memanfaatkan fasilitas yang disediakan oleh Platts sejak April. Kami sudah mendapatkan lebih dari 15 kargo produk BBM mulai dari 50.000 barel hingga 250.000 barel per kargo dari tender terbuka. Adapun untuk minyak mentah [via tender terbuka] memang baru yang pertama kali,” katanya kemarin. Pertamina, katanya, mengharapkan bisa mendapatkan minyak mentah dengan harga yang efisien bagi operasi kilang sebanyak 50% dari total pengadaan minyak mentah dari pasar spot. Dari sekitar 250.000 bph minyak mentah yang diimpor Pertamina per tahun, 30% di antaranya di- dan berlangsung 30 menit. Counterpart Platts akan mengajukan penawaran dan kami menyeleksi dari penawaran yang masuk. ” Balikpapan dan Sorong 0,97 0,59 0 Balongan BISNIS/T. PURNAMA peroleh dari pasar spot dan separuhnya adalah tender terbuka. Selain pasokan minyak mentah sebanyak 3,6 juta barel dari Saudi Aramco, kini Petral merupakan pemasok tunggal bagi kebutuhan minyak mentah dan produk minyak bagi Pertamina. Dia mengungkapkan dalam pelaksanaan tender terbuka tersebut Pertamina Energy Services hanya bertindak sebagai pelaksana seleksi calon pemenang. Keputusan pemenang tender dan harga akhir yang bisa diterima perusahaan, katanya, tetap berada di Pertamina melalui Integrated Supply Chain. “Tender dilakukan setiap hari Vice President Marketing PES Bambang Irianto menambahkan dalam menentukan rentang harga yang bisa diterima, Pertamina mendasarkan pada harga minyak mentah yang diperoleh dari proses kontrak jangka panjang. Menurut dia, tender akan dinyatakan gagal apabila pada hari penawaran tidak diperoleh harga yang lebih murah dibandingkan dengan harga minyak mentah terkontrak. Pertamina melalui PES kemarin membuka tender terbuka berbasis Platts window untuk pengadaan sebanyak 1,6 juta barel minyak mentah untuk pengiriman ke kilang Balikpapan periode Maret 2011. Minyak mentah yang dibutuhkan terdiri dari 900.000—950.000 barel minyak Qua Iboe atau Escravos dari Afrika Barat, dan 600.000—650.000 barel minyak Kikeh atau Seria Light dari Asia Pasifik. Dalam tender terbuka minyak mentah untuk pertama kalinya itu, Pertamina mengajukan harga awal Dated Brent ditambah premium US$4.60 per barel untuk Qua Iboe dan Dated Brent ditambah premium US$4,50 per barel. ConocoPhilips dan Sinochem tercatat sebagai perusahaan penawar untuk Qua Iboe dengan harga penawaran terendah masing-masing Dated Brent ditambah premium US$5,94 per barel dan Dated Brent ditambah premium US$5,55 per barel yang masih berselisih US$0,60 per barel dari penawaran terakhir Pertamina. “Sebulan lalu kami mendapatkan minyak Quo Iboe dengan harga Dated Brent ditambah premium US$4,60 per barel.” Sementara itu, Jorge Montepeque, Platts Global Director of Market Reporting, mengatakan pelaksanaan tender terbuka oleh Petral yang berbasis Dated Brent memungkinkan pengadaan minyak mentah secara lebih efisien. Tender tersebut, memungkinkan Pertamina dan Petral berinteraksi secara langsung dan terbuka dengan produsen minyak mentah skala besar, seperti Shell, Statoil, BP, Total, Chevron, dan juga ConocoPhilips. ([email protected]) Peningkatan eksplorasi 2011 bertujuan tambah cadangan OLEH RUDI ARIFFIANTO Bisnis Indonesia JAKARTA: Proyeksi peningkatan kegiatan eksplorasi minyak dan gas bumi hingga 10% pada tahun depan bertujuan menambah jumlah cadangan yang cenderung terus menyusut. Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi R. Priyono mengatakan sebanyak 219 kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas mengajukan rencana investasinya tahun depan senilai US$13,8 miliar. Dari jumlah itu, sekitar 10% di antaranya diperuntukkan bagi kegiatan eksplorasi. “Itu setelah kami tekankan ke KKKS, jika memang tidak bisa naik [investasi di bidang eksplorasi], posisi VP Perencanaan dihapus saja tahun depan. Ternyata itu cukup efektif,” katanya kepada Bisnis pekan lalu. Berdasarkan hasil evaluasi BP Migas terhadap program kerja dan anggaran 2011 yang diajukan KKKS, tercatat komitmen investasi hulu migas yang siap mengalir mencapai US$13,8 miliar. Menurut dia, kendati nilainya masih relatif lebih kecil, investasi untuk kegiatan eksplorasi tahun depan tercatat melonjak 100%, yaitu rata-rata meningkat menjadi 10% dari total belanja yang direncanakan oleh setiap KKKS. “Investasinya sekitar US$13,8 miliar. Eksplorasi meningkat dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya 4%—5%. Sekarang hampir mencapai 10%.” Pada 1 Januari 2009, cadangan minyak terbukti Indonesia men- capai 4,3 miliar barel atau naik 12,8% dari posisi 2008 yang sebesar 3,75 miliar barel. Dengan tingkat pengurasan sebesar 8% per tahun, peningkatan cadangan terbukti atau P1 tersebut dinilai banyak pihak tidak cukup berarti. Apalagi hal itu tidak dibarengi dengan peningkatan cadangan P2 (cadangan terukur) dan P3 (cadangan terduga) yang justru menyusut 17%. Deputi Perencanaan BP Migas Haposan Napitupulu mengungkapkan dari total 245 KKKS yang beroperasi di Indonesia, terdapat 219 KKKS yang mengajukan persetujuan program kerja dan anggaran pada 2011. Dari jumlah itu, 66 KKKS adalah kontraktor produksi dan 179 kontraktor eksplorasi. “KKKS produksi seluruhnya mengajukan program kerja dan anggaran. Adapun, dari 179 KKKS eksplorasi, hanya 153 kontraktor yang mengajukan dan 26 kontraktor sisanya kami masih terus mengejar. Jumlah total 245 KKKS itu termasuk di dalamnya 24 kontraktor di wilayah kerja gas metana batu bara,” paparnya. Senoro bisa jadi benchmark pengembangan proyek LNG ANTARA JAKARTA: Proyek pengembangan gas Donggi-Senoro di Sulawesi Tengah yang memakai pola hilir dalam investasi kilang gas alam cair (LNG) bisa menjadi contoh bagi proyek sejenis lainnya Anggota Komisi VII DPR M. Romahurmuziy menilai pola hilir membuat negara tidak perlu membiayai konstruksi dan operasi kilang melalui mekanisme cost recovery, sebagaimana pola hulu dalam proyek LNG lainnya di Indonesia. Negara juga akan memperoleh pendapatan dari penjualan gas alam dan pajak perusahaan kilang. "Pola hilir sudah tepat diterapkan dalam proyek Donggi-Senoro. Skema ini bisa menjadi contoh bagi proyek lainnya," kata anggota Dewan dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan itu kemarin. Menurut perhitungan, dengan skenario tersebut, pada harga minyak Japan crude cocktail (JCC) sebesar US$80 per barel, pendapatan negara mencapai US$8 miliar selama 15 tahun atau US$533 juta per tahun. Di samping itu, proyek Donggi-Senoro yang sudah puluhan tahun tersimpan dan tidak dikembangkan karena alasan keekonomian, diyakini akan memberikan manfaat. "Sekarang ini, ada investor yang tertarik mengembangkannya, itu bagus." VP Communication PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun menjelaskan proyek Donggi-Senoro dikerjakan dengan memakai pola hilir yang memisahkan pengelolaan antara hulu dan hilir. Untuk sisi hulu, Donggi-Senoro digarap PT Pertamina EP dan JOB PT Pertamina Hulu Energi-PT Medco E&P Tomori Sulawesi. Cost recovery Sementara itu, pada bagian hilir melalui konsorsium PT DS LNG yang terdiri atas Mitsubishi Corp dengan kepemilikan 51%, Pertamina Energy Services 29%, dan PT Medco LNG Indonesia 20%. "Konsekuensi pola hilir ini, biaya investasi kilang tidak masuk cost recovery sehingga tidak membebani negara," kata Harun. Pada 23 Desember 2005, Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) menyarankan agar Pertamina dan Medco mendiskusikan pengembangan skema hilir karena keterbatasan cadangan gas. Selanjutnya, Mitsubishi menyatakan tertarik membangun kilang Donggi-Senoro melalui surat tertanggal 12 Januari 2006. BP Migas lalu menyetujui pengembangan LNG Donggi-Senoro memakai pola hilir pada 16 Februari 2007. Direktur Eksekutif Indonesia Energy Review Aris Eko Sedijono mengatakan pemerintah tidak akan menanggung risiko finansial maupun nonfinansial pembangunan kilang LNG dengan pola hilir. Melalui skema hilir, pemerintah tidak menanggung risiko pembangunan kilang dan kewajiban bisnis LNG. Negara malah akan memperoleh bagian dari penjualan gas serta pajak kegiatan hilir.