Warta 20 Desember 2015

advertisement
Warta 20 Desember 2015
Warta 20 Desember 2015
Tahun VI - No.51
Bersiaplah memberi yang terbaik:
DIRI KITA SENDIRI
Hari Natal telah di ambang pintu. Di hari Minggu ke-empat Adven ini, kita semakin disadarkan
untuk bersiap-siap menyambut kedatangan-Nya. Mungkin kita bertanya-tanya kepada diri
sendiri, kiranya, bagaimana cara yang terbaik untuk menyambut Kristus? Apakah persembahan
yang terbaik yang dapat kita berikan kepada-Nya?
Sabda Tuhan dalam Bacaan Kitab Suci hari ini membantu kita menemukan jawabannya. Dalam
surat kepada jemaat Ibrani, dikatakan bahwa Allah Bapa tidak menghendaki korban hewan
bakaran menurut ketentuan hukum Taurat, namun berkenan pada persembahan tubuh Yesus
Kristus, yang dikehendaki-Nya sebagai persembahan yang menguduskan kita (lih. Ibr 10:8-10).
Oleh karena itu, untuk menyambut Kristus yang adalah Kepala kita, kita sebagai anggota
Tubuh-Nya, juga dipanggil untuk menyatukan persembahan diri kita dengan persembahan
tubuh Kristus. Bagaimana caranya menyatukan persembahan diri kita dengan persembahan
Kristus yang dilakukan-Nya sekali untuk selama-lamanya itu?
1/3
Warta 20 Desember 2015
Gereja mengajarkan, “Ketika Gereja merayakan Ekaristi, ia mengenangkan Paska Kristus;
Paska ini dihadirkan: Kurban Kristus yang dipersembahkan satu kali untuk selama-lamanya
tetap hadir” Maksudnya, Kristus yang sama yang dulu dikurbankan di salib sambil mencucurkan
darah, kini hadir menembus batas ruang dan waktu, dan dikurbankan secara sakramental oleh
kuasa Roh Kudus-Nya agar kita yang hidup di masa kini dapat tergabung dalam kurban Kristus
yang satu-satunya itu. “Ekaristi adalah juga kurban Gereja. Gereja yang adalah Tubuh Kristus
mengambil bagian dalam kurban Kepala-nya. Dengan Dia, Gereja sendiri dipersembahkan
seluruhnya dan seutuhnya… Dalam Ekaristi, kurban Kristus juga menjadi kurban
anggota-anggota Tubuh-Nya. Hidup umat beriman, pujian mereka, penderitaan, doa, karya
mereka, disatukan dengan yang dimiliki Kristus dan dengan penyerahan diri-Nya secara
menyeluruh; dan karena itu memperoleh nilai yang baru. Kurban Kristus yang hadir di atas altar
memberi kemungkinan kepada semua generasi umat Kristen untuk dapat disatukan dengan
kurban-Nya.”
Maka pemberian yang terbaik bagi Tuhan di masa Natal ini adalah persembahan diri kita dalam
perayaan Ekaristi. O, Tuhan, bantulah aku untuk sungguh menghayati makna Natal yang dalam
tak terkira ini. Engkau telah mempersembahkan seluruh diri-Mu bagi kami, dengan menjadi
manusia seperti kami. Bantulah kami untuk menanggapi kasih-Mu dengan mempersembahkan
seluruh diri kami kepada-Mu dan menjadi manusia yang seperti Engkau!
Di hari-hari terakhir menjelang Natal ini, mari kita mengarahkan pandangan mata hati kita
kepada Bunda Maria. Ia telah terlebih dahulu menunjukkan bagaimana mengikuti teladan
Yesus untuk mempersembahkan diri kepada Allah, yang dinyatakan juga dengan memberikan
dirinya kepada orang lain. Injil hari ini mencatat, bagaimana setelah ia menerima Kabar
Gembira dari malaikat Tuhan, Maria segera mengunjungi Elisabet saudaranya yang sedang
mengandung di masa tuanya. Maka, selain menyediakan tubuhnya untuk mengandung Yesus,
Bunda Maria segera pergi mengunjungi sesamanya yang sedang membutuhkan pertolongan.
Di hari-hari menjelang Natal ini, mari kita memohon terang Allah dalam hati kita, agar Ia
memampukan kita menyapa dan menolong sesama yang membutuhkan uluran tangan kita,
demi kasih kita kepada Tuhan Yesus yang telah lebih dahulu datang dan menolong kita.
Merenungkan Injil hari ini, saat kita merenungkan Bunda Maria yang mengunjungi Elisabet
saudaranya, kita pun merenungkan kunjungannya kepada jiwa kita. Sebagaimana
kunjungannya menguduskan Yohanes Pembaptis dalam rahim Elisabet, semoga kunjungan
Bunda Maria, juga menguduskan jiwa kita, agar kita semakin merindukan kedatangan Kristus.
2/3
Warta 20 Desember 2015
“Jiwaku
melonjak
kegirangan,
karena
kunjunganmu,
ya
Bunda,
yang
membawa
bayi
Yesus
di
dalam
rahimmu.
Engkau
datang
bergegas
mengunjungiku,
membawa
penghiburan
dan
harapan,
bahwa
meskipun
ada
ombak
besar
kehidupan,
Tuhan
Yesus
akan
menyertai:
Ia
yang
telah
meninggalkan
segala-galanya,
untuk
menghampiri
dan
menyelamatkanku
dan
semua
orang
yang
dikasihi-Nya.”
Sumber: http://www.katolisitas.org
3/3
Download