analisis pengaruh pdb, suku bunga riil dan upah riil terhadap

advertisement
ANALISIS PENGARUH PDB, SUKU BUNGA RIIL DAN UPAH RIIL
TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI INDONESIA TAHUN
2000-2011
ARTIKEL PUBLIKASI
Disusu Oleh :
LALLA MALIKA
B 300 090 004
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
ABSTRAKSI
Penyerapan Tenaga Kerja adalah jumlah tenaga kerja yang bekerja pada
masing-masing sektor ekonomi di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui apakah PDB, Suku Bunga Riil, dan Upah Riil berpengaruh terhadap
penyerapan tenaga kerja dan untuk mengetahui Mengetahui seberapa besar
pengaruh PDB, Suku Bunga Riil, dan Upah Riil terhadap penyerapan tenaga kerja
berdasarka koefisien elastisitasnya. Data yg digunakan adalah data sekunder.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penggunaan persamaan
tunggal regresi berganda dengan fungsi Double Natural Logaritma atau
Logaritma Natural Ganda (Ln) dengan menggunakan teknik estimasi Ordinary
Least Square (OLS). Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa varibel Upah riil
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Variabel
PDB berpengaruh signifikan pada tingkat α = 0,05, Suku Bunga riil berpengaruh
signifikan pada tingkat α = 0,10. Berdasarkan koefisien elastisitasnya variabel
PDB, Suku Bunga riil memiliki pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja
sebesar 0.096% dan 0.006%.
Kata kunci: PDB, Suku Bunga Riil, Upah Riil, Penyerapan Tenaga Kerja
1. PENDAHULUAN
Tujuan membangunan ekonomi setiap negara adalah tercapainya
pembangunan ekonomi yang adil dan merata. Pembangunan ekonomi adalah
sebuah usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang diukur
melalui tinggi rendahnya pendapatan riil per kapita (Suparmoko, 1992). Salah
satu ukuran pembangunan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat
dilihat dari pendapatan nasionalnya. Indonesia merupakan negara yang sedang
berkembang. Pembangunan ekonomi
berkembang
yang dilaksanakan oleh negara
bertujuan memeratakan pembangunan ekonomi dan hasilnya
kepada seluruh masyarakat, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan
kesempatan
kerja,
pemerataan
pendapatan,
mengurangi
perbedaan kemampuan antar daerah, struktur perekonomian yang seimbang
(Sadono Sukirno, 2005).
2
Variabel independen yang pertama adalah PDB. Menurut Okun, ada
kaitan yang erat antara tingkat pengangguran dengan PDB (Mankiw, 2007).
Hubungan antara PDB dengan pengangguran berifat negatif. Pernyataan
tersebut dapat diartikan PDB dengan kesempatan kerja memiliki hubungan
positif atau dengan kata lain apabila terjadi kenaikan PDB, maka akan diikuti
dengan kenaikan jumlah tenaga kerja. Sebaliknya jika PDB mengalami
penurunan, maka jumlah tenaga kerja juga ikut mengalami penurunan. Dalam
penelitian ini, komponen PDB yang dipakai adalah PDB harga konstan.
Variabel independen yang kedua adalah suku bunga. Suku bunga
memiliki hubungan negatif dengan penyerapan tenaga kerja, dengan kata lain,
apabila suku bunga meningkat maka akan menurunkan jumlah permintaan
tenaga kerja. Sebaliknya, apabila suku bunga menurun maka akan
meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Variabel independen yang ketiga
adalah total upah. Besarnya tenaga kerja yang terserap dipengaruhi oleh
tingkat upah. Menurut teori permintaan tenaga kerja, kuantitas tenaga kerja
yang diminta akan menurun sebagai akibat dari kenaikan upah. Apabila tingkat
upah naik, sedangkan harga input yang lain tetap (ceteris paribus), berarti harga
tenaga kerja relatif lebih mahal dari input lain. Hal ini akan mendorong
pengusaha untuk mengurangi jumlah tenaga kerja agar bisa mempertahankan
keuntungan yang maksimum. Menurut Tri Wahyu Rejekiningsih (2004),
penyerapan tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah unit usaha. Hubungan antara
jumlah unit usaha dengan jumlah tenaga kerja adalah positif. Semakin
3
meningkatnya jumlah unit usaha, maka akan meningkatkan penyerapan tenaga
kerja.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah PDB, Suku
Bunga Riil, dan Upah Riil berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja dan
mengetahui seberapa besar pengaruh PDB, Suku Bunga Riil, dan Upah Riil
terhadap penyerapan tenaga kerja berdasarka koefisien elastisitasnya.
2. LANDASAN TEORI
Berdasarkan UU No. 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, yang
disebut tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan
guna menghasilkan barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat. Berdasarkan BPS, pekerja atau tenaga kerja adalah
semua orang yang biasanya berkerja di perusahaan/usaha tersebut, baik
berkaitan dengan produksi maupun administasi. Penyerapan tenaga kerja
didefinisikan sebagai jumlah tenaga kerja yang terserap pada suatu sektor
dalam waktu tertentu (Rahardjo,1984 (dalam Wicaksono (2010)). Penyerapan
tenaga kerja adalah banyaknya lapangan kerja yang sudah terisi yang tercermin
dari banyaknya jumlah penduduk bekerja. Penduduk yang bekerja terserap dan
tersebar di berbagai sektor perekonomian.
Wicaksono (2010) kenaikan tingkat upah mempengaruhi penyediaan
tenaga kerja melalui dua daya yang saling berlawanan. Kenaikan tingkat upah
di satu pihak meningkatkan pendapatan (income effect) yang cenderung untuk
mengurangi tenaga kerja. Di pihak lain peningkatan upah membuat waktu
senggang (substitution effect). Daya substitusi ini akan meningkatkan jumlah
4
tenaga kerja tetapi setelah mencapai titik tertentu, WB, pertambahan upah
justru akan mengurangi waktu yang disediakan oleh keluarga untuk keperluan
bekerja (S2S3). Hal ini disebut backward bending curve, atau kurva penawaran
yang membelok.
Produk Nasional Bruto dibagi menjadi dua yaitu PDB nominal dan PDB
riil. Yang dimaksud dengan PDB nominal adalah produk nasional yang
dihitung menurut harga pasar yang berlaku dan belum disesuaikan dengan
perubahan yang terjadi dalam tingkat harga atau tingkat inflasi, dan karenanya
sering pula dinamakan sebagai produk nasional yang belum disesuaikan
(unadjusted GNP). Sedangkan produk nasional bruto riil (real GNP) adalah
produk nasional yang dihitung berdasarkan harga konstan atau harga tahun
dasar. Dengan kata lain, telah disesuaikan dengan perubahan yang terjadi
dalam tingkat harga atau tingkat inflasi, dan oleh karenanya sering disebut
produk nasional tersesuaikan (adjusted GNP) (Nanga, 2001).
Teori Karl dan Fair dalam Rezal Wicaksono (2010) mengatakan bahwa
suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam
bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang
diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman. Pengertian suku bunga
menurut Sunariyah (2004) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan
sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran
harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada
kreditur. Suku bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal
dan suku bunga riil. Dimana suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah
5
uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam. Sedang
suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan
kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Suku bunga riil adalah selisih
antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. Dalam teori ekonomi, upah
dapat diartikan sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik maupun mental yang
disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha (Sukirno, 2005).
Berdasarkan UU no 13. Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pengertian
dari upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh
yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,
atau peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh
dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan. Berdasarkan BPS, pekerja atau tenaga kerja adalah semua orang
yang biasanya berkerja di perusahaan/usaha tersebut, baik berkaitan dengan
produksi maupun administasi. Penyerapan tenaga kerja didefinisikan sebagai
jumlah tenaga kerja yang terserap pada suatu sektor dalam waktu tertentu
(Rahardjo,1984 (dalam Wicaksono (2010)). Penyerapan tenaga kerja adalah
banyaknya lapangan kerja yang sudah terisi yang tercermin dari banyaknya
jumlah penduduk bekerja. Penduduk yang bekerja terserap dan tersebar di
berbagai sektor perekonomian. Terserapnya penduduk bekerja disebabkan oleh
adanya permintaan akan tenaga kerja. Oleh karena itu, penyerapan tenaga kerja
dapat dikatakan sebagai permintaan tenaga kerja (Kuncoro, 2002).
6
Wicaksono (2010) kenaikan tingkat upah mempengaruhi penyediaan
tenaga kerja melalui dua daya yang saling berlawanan. Kenaikan tingkat upah
di satu pihak meningkatkan pendapatan (income effect) yang cenderung untuk
mengurangi tenaga kerja. Di pihak lain peningkatan upah membuat waktu
senggang (substitution effect). Daya substitusi ini akan meningkatkan jumlah
tenaga kerja tetapi setelah mencapai titik tertentu, WB, pertambahan upah
justru akan mengurangi waktu yang disediakan oleh keluarga untuk keperluan
bekerja (S2S3). Hal ini disebut backward bending curve, atau kurva penawaran
yang membelok.
Produk Nasional Bruto dibagi menjadi dua yaitu PDB nominal dan PDB
riil. Yang dimaksud dengan PDB nominal adalah produk nasional yang
dihitung menurut harga pasar yang berlaku dan belum disesuaikan dengan
perubahan yang terjadi dalam tingkat harga atau tingkat inflasi, dan karenanya
sering pula dinamakan sebagai produk nasional yang belum disesuaikan
(unadjusted GNP). Sedangkan produk nasional bruto riil (real GNP) adalah
produk nasional yang dihitung berdasarkan harga konstan atau harga tahun
dasar. Dengan kata lain, telah disesuaikan dengan perubahan yang terjadi
dalam tingkat harga atau tingkat inflasi, dan oleh karenanya sering disebut
produk nasional tersesuaikan (adjusted GNP) (Nanga, 2001).
Teori Karl dan Fair dalam Rezal Wicaksono (2010) mengatakan bahwa
suku bunga adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam
bentuk persentase dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang
diterima tiap tahun dibagi dengan jumlah pinjaman. Pengertian suku bunga
7
menurut Sunariyah (2004) adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan
sebagai persentase uang pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran
harga sumber daya yang digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada
kreditur. Suku bunga dapat dibedakan menjadi dua yaitu suku bunga nominal
dan suku bunga riil. Dimana suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah
uang yang dibayarkan kembali dengan jumlah uang yang dipinjam. Sedang
suku bunga riil lebih menekankan pada rasio daya beli uang yang dibayarkan
kembali terhadap daya beli uang yang dipinjam. Suku bunga riil adalah selisih
antara suku bunga nominal dengan laju inflasi. Dalam teori ekonomi, upah
dapat diartikan sebagai pembayaran atas jasa-jasa fisik maupun mental yang
disediakan oleh tenaga kerja kepada para pengusaha (Sukirno, 2005).
Berdasarkan UU no 13. Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, pengertian dari
upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh
yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan,
atau peraturan perundang undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh
dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan
dilakukan.
3. METODE PENELITIAN
Dari data sekunder yang ada akan diambil merupakan variabel yang
mempengaruhi tenaga kerja di Indonesia. Penyerapan tenaga kerja merupakan
variabel dependen yang dilambangkan dengan Y. Variabel bebas atau variabel
independen dalam penelitian ini adalah variabel yang mempengaruhi
8
penyerapan tenaga kerja yaitu PDB (X1), suku bunga riil (X2), upah riil (X3).
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
diperoleh dari buku statistik Indonesia, BPS, www.bps.go.id, www.bi.go.id dan
jurnal terkait. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari tahun
2000 sampai 2011. Analisis yang digunaka persamaan tunggal regresi berganda
dengan fungsi Logaritma Natural Ganda (Ln). Utomo (2007) mengungkapkan
penggunaan persamaan tunggal regresi berganda dengan fungsi
Double
Natural Logaritma atau Logaritma Natural Ganda (Ln) dengan menggunakan
teknik estimasi Ordinary Least Square (OLS). Maka bentuk persamaanya
seperti berikut :
lnY = β₀ +β₁ lnX₁ + β₂ X₂ + β₃ lnX₃
Keterangan :
lnY
: Penyerapan Tenaga Kerja
β₀
: Konstant
₁
₃ : Nilai koefisien regresi masing – masing variabel
lnX1
: PDB
X2
: Suku Bunga Riil
lnX3
: Upah Riil
e
: Kesalahan pengganggu
4. HASIL PENELITIAN
Hasil Estimasi Data
Hasil estimasi berdasarkan data yang diolah pada penelitian ini dapat
diketahui pada tabel berikut
Hasil Estimasi Data
Variabel
Koefisien
t-stat
Prob
Konstanta
15.454
13815
0.000
PDB
0.096
2747
0.025*
SBR
0.006
1901
0.094*
UR
0.127
1173
0.274
Keterangan *= signifikan
9
Dari tabel diatas diketahui bahwa variabel PDB dan SBR memiliki
pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia. Variabel
UR tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di
Indonesia.
Elastisitas Tenaga Kerja
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa hasil elastisitas tenaga kerja di atas
yaitu apabila PDB naik 1% maka penyerapan tenaga kerja akan naik sebesar
0.096% Sebaliknya bila PDB turun 1% maka penyerapan tenaga kerja akan
turun sebesar 0.096%. Apabila Suku bunga riil naik 1% maka penyerapan
tenaga kerja akan naik sebesar 0.006%. Sebaliknya bila Suku bunga riil turun
1% maka penyerapan tenaga kerja akan turun sebesar 0.006%.
Intepretasi Ekonomi
Berdasarkan hasil analisis diatas menunjukkan bahwa varibel Upah riil
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Variabel
PDB berpengaruh signifikan pada tingkat α = 0,05, Suku Bunga riil
berpengaruh signifikan pada tingkat α = 0,10 dengan besar pengaruh PDB
0.096%, Suku Bunga riil --0.006%. Apabila PDB naik 1% maka penyerapan
tenaga kerja akan naik sebesar 0.096%. Sebaliknya bila PDB turun 1% maka
penyerapan tenaga kerja akan turun sebesar 0.096%. Apabila Suku bunga riil
naik 1% maka penyerapan tenaga kerja akan naik sebesar 0.006%. Sebaliknya
bila Suku bunga riil turun 1% maka penyerapan tenaga kerja akan turun
sebesar 0.006%.
10
5. SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Variabel Upah riil tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
penyerapan tenaga kerja di Indonesia pada tingkat α sampai dengan 10%.
variabel PBD memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja
di Indonesia pada tingkat α 5%, Suku Bunga riil memiliki pengaruh signifikan
terhadap penyerapan tenaga kerja di Indonesia pada tingkat α 10%.
Berdasarkan koefisien elastisitasnya variabel PDB, Suku Bunga riil memiliki
pengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja sebesar 0.096% dan 0.006%, yang
berarti setiap PDB naik 1% mengakibatkan penyerpan tenaga kerja naik
0.096%. Setiap Suku bunga riil naik 1% mengakibatkan penyerpan tenaga
kerja naik 0.006%.
Saran
Pemerintah hendaknya mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan penyerapan tenaga kerja di Indonesia dengan meningkatkan
upah tenaga kerja. Peningkatan ini bisa dilakukan dengan memberikan insentif
atau bonus kepada tenaga kerja. Diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat
menambah jumlah veriabel, jumlah sampel, maupun memperpanjang periode
penelitianya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Adrianto, Rizky. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan
Tenaga Kerja Pada Industri Kecil (Studi Kasus Pada Industri Krupuk
Rambak di Kelurahan Bangsal, Kecamatan Bangsal, Kabupaten
Mojokerto. Jurnal Ilmiah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Brawijaya. Malang.
Akmal, roni. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyerapan
Tenaga Kerja di Indonesia. Junal. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Anonim. 2000. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2000).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2001. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2001).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2002. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2002).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2003. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2003).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2004. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2004).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2005/2006. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia
2005/2006). Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2007. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2007).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2008. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2008).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2009. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2009).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2010. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2010).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2011. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2011).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2012. Statistik Indonesia (Statistical Yearbook Of Indonesia 2012).
Badan Pusat Statistik. Jakarta.
________. 2001. Dampak KebijakanUpah Minimum terhadap Tingkat Upah dan
Penyerapan Tenaga Kerja di Daerah Perkotaan Indonesia. Jurnal.
Lembaga Penelitian SMERU.
12
Aris Ananta. 1990. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Lembaga
Demografi. Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi.
Armanda, Sundoro Ary. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Respon Penawaran Kakao Di Indonesia. Skripsi. Institute Pertanian
Bogor (IPB). Bogor.
Dini Rahma. 2006. Analisis Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Penjualan
Produk Busi Beserta Peramalan Penjualannya (Studi Kasus Pt Xyz,
Jakarta). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Dumairy, 1997, Perekonomian Indonessia, Erlangga, Jakarta.
Ferlini. 2010. Analisis Ketenagakerjaan Dan Strategi Peningkatan Kesempatan
Kerja Di Propinsi Sumatera Barat.
Firmanda, Muhammad Rio. 2008. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penyerapan Tenaga Kerja Industri Manufaktur Di Kabupaten Pasuruan.
Skripsi. Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
Fridhowati, Nila. 2012. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penyerapan Tenaga
Kerja Sektor Industri di Pulau Jawa. Jurnal. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Gujarati, Damodar, N. 1995. Basic Econometerics, 3rd Edition. Singapore, Mc
Graw Hill Book Co.
Kuncoro, Haryo. 2009. Upah Sistem Bagi Hasil Dan Penyerapan Tenaga Kerja.
Jurnal Ekonomi Pembangunan Kajian Ekonomi Negara Berkembang
Hal: 45 – 56.
Mankiw, Gregory N. 2007. Makroekonomi Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Payaman J. Simanjuntak. 1985. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Rakhman, Mukhammad Taufiqur. 2011. Analisis Struktur Perekonomian Dan
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Kesempatan Kerja di DKI Jakarta.
Jurnal. Institute Pertanian Bogor (IPB). Bogor.
Ridha, Andi Rahmat. 2011. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Usaha
Percetakan Skala Kecil-Menengah Di Kota Makassar. Skripsi. Fakultas
Ekonomi Universitas Hasanuddin. Makassar.
Saputri, Oktaviana Dwi. 2011. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja di Kota
Salatiga. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro. Semarang.
Sukirno, Sadono, 2002, “Pengantar Teori Makroekonomi”, Cetakan keempat
belas, Penerbit PT Raja Grafindo persada, Jakarta.
13
Sholeh, Maimun. 2005. Dampak Kenaikan Upah Minimum Propinsi Terhadap
Kesempatan Kerja (Studi Kasus Propinsi Jawa Tengah). Jurnal Ekonomi
& Pendidikan, Volume 2 Nomor 2, Desember 2005.
Sutikno. 2009. Analisis Peran Sektor Ekonomi Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja (Studi Pada Kabupaten/Kota Di Wilayah Jawa Timur). Jurnal.
Universitas Brawijaya. Malang.
Tarigan, Meidi. 2012. Pengaruh Inflasi Dan Tingkat Suku Bunga Sertifikat Bank
Indonesia Terhadap Kredit Investasi Pada Bank Umum Di Indonesia
Tahun 2000-2011. Jurnal.
Tindaon, Ostinasia. 2010. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral Di Jawa
Tengah (Pendekatan Demometrik). Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas
Diponegoro. Semarang.
Todaro, Michael P dan Smith, Stephen C. 2004. Pembangunan Ekonomidi dunia
ketiga edisi kedelapan. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Utomo, Prihadi, Y. 2011. Buku Praktek Komputer Statistik II : Eviews. Fak.
Ekonomi. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Wicaksono, rezal. 2010. Analisis Pengaruh Pdb Sektor Industri, Upah Riil, Suku
Bunga Riil, Dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan Tenaga
Kerja Pada Industri Pengolahan Sedang Dan Besar Di Indonesia Tahun
1990-2008. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Semarang.
Zamrowi, Muhammad Taufik. 2007. Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada
Industri Kecil (Studi di Industri Kecil Mebel di Kota Semarang). Tesis.
Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang.
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/tingkat-suku-bunga-interest-rate.html
http://husna-syakur.blogspot.com/2012/06/teory-dasar-tingkat-suku-bunga.html
http://www.informasiku.com/2011/04/teori-suku-bunga-dan-inflasi.html
http://bps.go.id/
http://www.bi.go.id/web/id/
http://meriamgooners.blogspot.com/2012/05/pengertian-penyerapan-tenagakerja.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Produk_domestik_bruto
http://yudisukses.wordpress.com/2011/12/21/pengaruh-gross-domestik-productgdp-terhadap-kemiskinan-masyarakat-dari-tahun-2000-2009-diindonesia/
14
Download