HUBUNGAN SENAM HAMIL DENGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL DI POLINDES DESA TLANAK KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN Isma’ul Lichayati*, Ratih Indah Kartikasari** …………......……….…… … … . .….ABSTRAK…… … ......………. …… …… . .…. Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat dialami sepanjang masa kehamilan hingga periode pasca natal. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil. Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel yang diambil adalah sebagian ibu hamil trimester II dan III di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan sebanyak 33 responden dari populasi sebanyak 36 responden. Data diambil dengan menggunakan kuesioner tertutup, setelah itu ditabulasi kemudian dianalisis dengan menggunakan uji koefisien kontingensi dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (75%) ibu hamil yang tidak pernah melakukan senam hamil mengalami nyeri punggung dan seluruh (100%) ibu hamil yang sering melakukan senam hamil tidak mengalami nyeri punggung. Hasil pengujian statistik diperoleh nilai r = 0,544 dan p = 0,001 (p < 0,05) sehingga H1 diterima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan nyeri punggung. Dengan demikian ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur maka semakin kecil keyakinan mengalami keluhan nyeri punggung. Melihat hasil penelitian diatas maka perlu bagi petugas kesehatan terutama bidan secara intensif memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang manfaat senam hamil, agar ibu hamil melakukan senam secara teratur untuk mencegah keluhan nyeri punggung. Kata Kunci : Senam Hamil, Nyeri Punggung PENDAHULUAN. …… . … … . Kehamilan membawa begitu banyak perubahan pada tubuh seorang wanita sehingga tidak mengejutkan bila timbul beberapa rasa sakit dan nyeri. Meskipun tenaga kesehatan sering menyebutnya sebagai gangguan kecil semasa kehamilan, keadaan ini jelas tidak dianggap ringan oleh si wanita yang telah mengalaminya (Nolan, 2003). Para wanita mengalami berbagai macam ketidaknyamanan selama kehamilan, kebanyakan dari ketidaknyamanan ini berhubungan dengan perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi dan yang lainnya berhubungan dengan aspek-aspek emosi dalam kehamilan. (Walsh, 2007) Salah satu ketidaknyamanan yang sering timbul adalah nyeri punggung. Nyeri punggung merupakan gangguan yang banyak dialami oleh ibu hamil yang tidak hanya terjadi pada trimester tertentu, tetapi dapat SURYA dialami sepanjang masa-masa kehamilan hingga periode pasca natal. Wanita yang pernah mengalami nyeri punggung sebelum kehamilan beresiko tinggi mengalami hal yang sama ketika hamil, oleh karena itu penting sekali untuk dapat membedakan nyeri punggung terjadi akibat kehamilan dengan nyeri punggung yang terjadi akibat penyebab lain. (Fraser, 2009) Nyeri punggung bawah lazim terjadi pada kehamilan dengan insiden yang dilaporkan bervariasi dari kira-kira 50% di Inggris dan Skandinavia sampai mendekati 70% di Australia. Mantle melaporkan bahwa 16% wanita yang diteliti mengeluh nyeri punggung hebat dan 36% dalam kajian Ostgaard et al. tahun 1991 melaporkan nyeri punggung yang signifikan (Eileen, 2007). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Siti Mudayyah tahun 2010 di Bidan Praktik 63 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Swasta (BPS) Siti Halimah Desa Surabayan, Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan dari 12 responden ibu hamil ditemukan 10 responden (83 %) ibu hamil yang mengalami nyeri punggung dan 2 responden (17%) ibu hamil yang tidak mengalami nyeri punggung. (Mudayyah, 2010) Hasil survey awal pada ibu hamil ≥ TM II di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan, yang dilakukan tanggal 26 Oktober 2011 didapatkan dari 6 ibu hamil ditemukan 4 orang (66,67%) mengalami nyeri punggung, dan 2 orang (33,33%) tidak mengalami nyeri punggung. Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa masih tingginya angka kejadian nyeri punggung pada ibu hamil. Faktor predisposisi nyeri punggung meliputi pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur, penambahan berat badan, pengaruh hormon relaksin terhadap ligamen, riwayat nyeri punggung terdahulu, paritas dan aktivitas. Pertumbuhan uterus yang sejalan dengan perkembangan kehamilan mengakibatkan teregangnya ligamen penopang yang biasanya dirasakan ibu sebagai spasme menusuk yang sangat nyeri yang disebut dengan nyeri ligamen. Hal inilah yang menyebabkan nyeri punggung. Sejalan dengan bertambahnya berat badan secara bertahap selama kehamilan mengubah postur tubuh sehingga pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan. Ada kecenderungan bagi otot punggung untuk memendek jika otot abdomen meregang sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan otot disekitar pelvis dan tegangan tambahan dapat dirasakan diatas ligamen tersebut. Oleh sebab itu perlunya latihan otot abdomen yaitu melalui senam hamil. Dengan senam hamil terutama pada gerakan latihan otot transversus sehingga dapat melatih tonus otot abdomen transversal bagian dalam yang merupakan penopang postural utama dari tulang belakang. Begitu juga latihan dasar pelvis, dengan gerakan ini dapat mempertahankan tonus otot sehingga dapat tetap berfungsi dengan baik dan latihan ini akan meningkatkan ketahanan serat otot postural yang berkedut dengan lambat yang SURYA berada di dasar pelvis. Oleh karena itu latihan otot abdomen perlu diajarkan pada masa antenatal untuk memastikan kembalinya bentuk otot ke bentuk normal pascanatal dengan cepat, kemampuan mengejan yang efektif saat persalinan dan mengurangi nyeri punggung selama kehamilan. (Fraser, 2009) Kadar relaksin awal yang tinggi juga dapat menyebabkan nyeri punggung. Keadaan ini dapat menjelaskan mengapa beberapa wanita mengalami nyeri punggung dan pelvis yang terjadi pada trimester pertama. Faktor yang lain adalah riwayat nyeri punggung. McEvog et al. (2001) menemukan bahwa nyeri punggung terdahulu pada kehamilan merupakan prediktor nyeri punggung pada kehamilan berikutnya (Eileen, 2007). Faktor yang terakhir adalah paritas dan aktivitas. Wanita grandemultipara yang tidak pernah melakukan latihan tiap kali selesai melahirkan cenderung mengalami kelemahan otot abdomen. Sedangkan wanita primigravida biasanya memiliki otot abdomen yang sangat baik karena otot tersebut belum pernah mengalami peregangan sebelumnya. Dengan demikian, keparahan nyeri punggung bagian bawah biasanya meningkat seiring paritas. Nyeri punggung juga dapat merupakan akibat membungkuk yang berlebihan, berjalan tanpa istirahat dan angkat beban, terutama bila salah satu atau semua kegiatan ini dilakukan saat wanita tersebut sedang lelah. (Varney, 2006) Jika nyeri punggung tidak segera diatasi, ini bisa mengakibatkan nyeri punggung jangka panjang, meningkatkan kecenderungan nyeri punggung pascapartum dan nyeri punggung kronis yang akan lebih sulit untuk diobati atau disembuhkan. Pada kondisi ini, sebaiknya ibu dirujuk pada seorang ahli fisioterapi kesehatan wanita untuk mendapatkan pengkajian individu, yang mungkin perlu dilakukannya rehabilitasi yang tepat untuk melatih otot postural dan mengembalikan kemantapan pelvis. (Eileen, 2007) Upaya yang dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan adalah memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan atau penanganan nyeri punggung pada ibu 64 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan hamil yaitu ; 1) Olahraga senam hamil meliputi latihan transversus, latihan dasar pelvis dan peregangan umumnya Latihan ini melatih tonus otot abdomen transversal bagian dalam yang merupakan penopang postural utama dari tulang belakang selama kehamilan (Fraser, 2009), 2) menggunakan sepatu yang nyaman, bertumit rendah, karena sepatu tumit tinggi dapat membuat lordosis bertambah parah, 3) mandi air hangat terutama sebelum tidur, 4) menggunakan bantal penyangga di antara kaki dan di bawah abdomen ketika dalam posisi berbaring miring, 5) apabila bangun dari posisi terlentang harus dilakukan dengan memutar tubuh kearah samping dan bangun sendiri perlahan menggunakan lengan untuk peyangga, 6) masase untuk memulihkan tegangan pada otot, penggunaan minyak khusus seperti lavender dapat digunakan untuk lebih meningkatkan relaksasi dan mengurangi rasa nyeri pada trimester 3, 7) jika lordosis berhubungan dengan kurangnya tonus otot abdomen, pengikat abdomen atau korset juga dapat digunakan termasuk penyokong abdomen, 8) memastikan agar ibu mempraktikkan postur tubuh yang tepat ketika bekerja dan posisi istirahat yang tepat pula (Walsh, 2007), 9) memastikan agar permukaan dan ruang bekerja memiliki ketinggian yang mudah digapai untuk mencegah badan terlalu membungkuk , 10) menghindari sit-up, 11) menghindari aktivitas terlalu lama serta lakukan istirahat secara sering. (Eileen, 2007) Mengingat banyaknya faktor yang menjadi penyebab nyeri punggung, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang: ”Hubungan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan”. Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten. Data penelitian diambil menggunakan koesioner tertutup. HASIL PENELITIAN … A. Data Umum Karakteristik responden (1) Pendidikan Tabel 1 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Bulan Maret - Mei 2012. No Pendidikan Frekuensi (%) 1 SD 2 6,1 2 SMP 11 33,3 3 SMA 17 51,5 4 PT 3 9,1 Total 33 100 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (51,5%) responden berpendidikan SMA dan sebagian kecil (9,1%) responden berpendidikan perguruan tinggi. (2) Umur Tabel 2 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Bulan Maret - Mei 2012. No Umur Frekuensi (%) 1 < 20 Th 3 9,1 2 21-30 Th 26 78,8 3 >30 Th 4 12,1 Total 33 100 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (78,8%) responden berumur 21-35 tahun dan sebagian kecil (9,1%) responden berumur < 20 tahun. METODE PENELITIAN.… …. … Desain penelitian menggunakan metode analitik korelasi dengan dengan pendekatan cross sectional, teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel diambil sebanyak 33 responden yaitu sebagian ibu hamil trimester (TM) II dan III yang periksa di POLINDES SURYA 65 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan (3) Usia Kehamilan Tabel 3 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Kehamilan di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Bulan Maret - Mei 2012. No Usia Frekuensi (%) Kehamilan 1 4-6 bulan 19 57,6 2 7-10 bulan 14 42,4 Total 33 100 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (57,6%) responden usia kehamilan 4-6 bulan. (4) Paritas Tabel 4 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Bulan Maret - Mei 2012. No Hamil Frekuensi (%) ke 1 1 14 42,4 2 2 16 48,5 3 ≥3 3 9,1 Total 33 100 (6) Pekerjaaan Tabel 6 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Bulan Maret - Mei 2012. No Pekerjaan Frekuensi (%) 1 Tidak Bekerja 2 6,1 atau IRT 2 Petani 8 24,2 3 Swasta atau 20 60,6 Wiraswasta 4 PNS 3 9,1 Total 33 100 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (60,6%) responden bekerja swasta atau wiraswasta dan sebagian kecil (6,1%) responden tidak bekerja atau ibu rumah tangga. B. Data Khusus 1) Senam Hamil Tabel 7 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Senam Hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Bulan Maret - Mei 2012. No Senam Frekuensi (%) Hamil 1 Tidak Pernah 8 24,2 2 ≤ 2x/minggu 11 33,3 3 ≥ 3x/minggu 14 42,4 Total 33 100 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa hampir sebagian (48,5%) responden kehamilan kedua dan sebagian kecil (9,1%) responden kehamilan ke ≥3. (5) Kenaikan BB per bulan Tabel 5 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Kenaikan BB per Bulan di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Bulan Maret - Mei 2012. No Kenaikan Frekuensi (%) BB per bulan 1 1 19 57,6 2 1,5 14 42,4 Total 33 100 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (57,6%) responden kenaikan BB per bulan 1 kg. SURYA Berdasarkan tabel 7 menunjukkan bahwa hampir sebagian (42,4%) responden melakukan senam hamil ≥ 3x/minggu dan sebagian kecil (24,2%) responden tidak melakukan senam hamil. 66 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan melakukan senam hamil secara teratur maka keluhan nyeri punggung pada masa kehamilan jarang dialami pada ibu hamil. 2) Nyeri Punggung Tabel 8 Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Nyeri Punggung di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Bulan Maret - Mei 2012. No Nyeri Frekuensi Prosentase Punggung (%) 1 Ya 10 30,3 2 Tidak 23 69,7 Total 33 100 Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian (69,7%) responden tidak mengalami nyeri punggung. PEMBAHASAN .… .… 1. Senam Hamil Berdasarkan tabel 7 dapat dijelaskan bahwa hampir sebagian ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan sering melakukan senam hamil (≥3x/minggu). Artinya bahwa, hampir sebagian ibu hamil telah melakukan senam hamil, hal ini merupakan suatu perilaku ibu hamilyang bernilai positif, karena dapat mengurangi terjadinya nyeri punggung, memperkuat otot persalinan, membantu menata letak janin sehinggasangat baik dalam upayamemperlancar proses persalinan kedepan. Senam hamil dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya pendidikan dan umur. Pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi senam hamil selama kehamilan. Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dijelaskan bahwa ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan lebih dari sebagian berpendidikan SMA, dimana pendidikan SMA merupakan pendidikan menengah, cara berfikirnya sudah mulai matang dan mampu mengaplikasikan informasi yang diterima khususnya tentang senam hamil (Notoatmodjo. 2003). Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan pengetahuan dan persepsi seseorang terhadap pentingnya sesuatu hal, termasuk pentingnya melakukan senam hamil selama kehamilan. Ini disebabkan seseorang yang berpendidikan tinggi akan lebih luas pandangannya dan lebih mudah menerima ide dan tata cara kehidupan baru. Jadi, secara umum semakin tinggi tingkat pendidikan wanita, semakin besar kemungkinannya melakukan senam hamil. Selain pendidikan, senam hamil juga dipengaruhi oleh faktor umur. Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dijelaskan bahwa ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan hampir seluruhnya berumur 21- 3) Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Responden Tabel 9 Tabulasi Silang Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Bulan Maret sampai dengan Mei 2012. No Senam Nyeri Punggung Jumlah % Hamil Ya Tidak ∑ % ∑ % 1 Tdk 6 75 2 25 8 100 pernah 2 Jarang 4 36,4 7 63,6 11 100 3 Sering 0 0 14 100 14 100 Jumlah 10 30,3 23 69,7 33 100 Dari hasil tabulasi silang pada tabel 9 dapat ditunjukkan bahwa responden yang tidak pernah melakukan senam hamil mengalami nyeri punggung sebagian (75%), sedangkan yang sering melakukan senam hamil seluruhnya (100%) tidak mengalami nyeri punggung. Berdasarkan hasil perhitungan dengan uji koefisien kontingensi yang dianalisis dengan menggunakan program SPSS versi 16.0 didapatkan nilai r = 0,544 dan nilai p = 0,001 Dimana p < 0,05 maka H1 diterima artinya terdapat hubungan yang sedang antara senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Dengan demikian ibu hamil yang SURYA 67 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan 30 tahun. Menurut Notoatmodjo (2007), pada usia 21- 30 tahun merupakan usia produktif dimana seorang wanita aktif dalam menerima informasi. Pada masa ini merupakan usia dewasa muda, dimana daya ingat terhadap informasi yang diterima baik langsung maupun tidak langsung akan lebih mudah diingat dan dipahami, sehingga ibu akan mempunyai pengetahuan cukup khususnya pengetahuan tentang pentingnya melakukan senam hamil selama kehamilannya. badan melebihi normal dapat menyebabkan perubahan postur tubuh yang berlebihan sehingga pusat gravitasi tubuh bergeser ke depan yang mengakibatkan otot disekitar pelvis tidak seimbang sehingga mengalami nyeri punggung (Fraser. 2009). Nyeri punggung adalah salah satu rasa tidak nyaman yang paling umum selama kehamilan. Nyeri punggung dapat terjadi karena adanya tekanan pada otot punggung ataupun pergeseran pada tulang punggung sehingga menyebabkan sendi tertekan (Fraser. 2009). Selama hamil nyeri punggung dapat dialami ibu hamil, ini merupakan hal yang fisiologis yang bisa saja terjadi pada trimester tertentu selama periode kehamilan. Ibu yang merasakan nyeri punggung biasanya ditandai dengan gejala utama yaitu nyeri atau perasaan lain yang tidak enak di daerah tulang punggung sehingga dapat mengganggu ibu hamil dalam aktivitas. Rasa sakit tersebut jika tidak segera diatasi tentu akan sangat membebani dan menyakitkan. Nyeri punggung pada ibu hamil dapat diatasi, salah satunya dengan melakukan senam hamil. 2. Nyeri Punggung Berdasarkan tabel 8 diatas dapat dijelaskan bahwa lebih dari sebagian ibu Hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan tidak mengalami nyeri punggung. Artinya lebih dari sebagian ibu hamil tidak mengalami nyeri punggung, ketidaknyerian yang dialami ibu hamil akan membantu untuk beraktivitas dengan baik walaupun sedang hamil, disisi yang lain ibu hamil akan lebih percaya diri dalam menghadapi proses persalinan kedepan. Nyeri punggung pada ibu hamil dapat dipengaruhi oleh senam hamil dan faktor lain yang mendukung adalah usia kehamilan dan kenaikan berat badan. Usia kehamilan merupakan faktor yang mempengaruhi nyeri punggung. Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian ibu hamil usia kehamilan 4-6 bulan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Varney (2006) bahwa nyeri punggung akan meningkat intensitasnya seiring pertumbuhan uterus yang sejalan dengan pertambahan usia kehamilan sehingga mengakibatkan teregangnya ligamen penopang, pergeseran pusat gravitasi dan postur tubuh semakin lordosis. Hal inilah yang biasanya dirasakan ibu sebagai spasme menusuk yang sangat nyeri yang disebut dengan nyeri punggung. Faktor lain yang mempengaruhi nyeri punggung yaitu kenaikan berat badan. Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa lebih dari sebagian ibu hamil kenaikan berat badan per bulan 1 kg. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bobak (2004) bahwa kenaikan berat untuk ibu hamil trimester II dan III yang normal yaitu 1 kg. Jika kenaikan berat SURYA 3. Hubungan Senam Hamil dengan Nyeri Punggung Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa ibu hamil yang melakukan senam hamil secara teratur seluruhnya tidak mengalami nyeri punggung dan ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil lebih dari sebagian mengalami nyeri punggung. Hal ini sesuai dengan hasil uji koefisien kontingensi perhitungan menggunakan SPSS 16.0 tentang hubungan senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil didapatkan nilai r = 0,544 dan nilai p = 0,001 dimana p < 0,05 maka H1 diterima artinya terdapat hubungan yang sedang antara senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Menurut Mandriwati (2007), senam hamil adalah latihan fisik berupa beberapa gerakan tertentu yang dilakukan khusus untuk meningkatkan kesehatan ibu hamil. Yang mana senam hamil dilakukan dengan tujuan membuat elastis otot dan ligamen 68 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan yang ada di panggul, memperbaiki sikap tubuh mengatur kontraksi dan relaksasi serta mengatur teknik pernapasan. Dengan senam hamil terutama pada gerakan latihan otot transversus sehingga dapat melatih tonus otot abdomen transversal bagian dalam yang merupakan penopang postural utama dari tulang belakang. Begitu juga latihan dasar pelvis, dengan gerakan ini dapat mempertahankan tonus otot sehingga dapat tetap berfungsi dengan baik dan latihan ini akan meningkatkan ketahanan serat otot postural yang berkedut dengan lambat yang berada di dasar pelvis. Menurut Eileen (2007), melakukan senam hamil secara teratur dipercayai dapat menurunkan nyeri punggung, salah satunya dengan latihan transversus, latihan dasar pelvis dan peregangan umumnya. Oleh karena itu latihan senam hamil perlu diajarkan pada masa antenatal untuk memastikan kembalinya bentuk otot ke bentuk normal pascanatal dengan cepat, kemampuan mengejan yang efektif saat persalinan, terutama mengurangi nyeri punggung selama kehamilan. Sebagian besar masyarakat yang berpendidikan tinggi dan berusia reproduktif mempunyai minat tinggi dalam melakukan senam hamil secara teratur sehingga keluhan nyeri punggung pada masa kehamilan jarang dialami pada ibu hamil. memberikan materi pembelajaran tentang senam hamil. Diharapkan agar tenaga kesehatan meningkatkan pelayanan dan lebih intensif baik kualitas maupun kuantitas dalam memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang manfaat senam hamil untuk mencegah keluhan nyeri punggung. Perlunya tindak lanjut dalam peningkatan pemberian informasi dan motivasi dengan memberikan penyuluhan tentang manfaat senam hamil, gerakan senam hamil yang baik dan benar pada saat ibu hamil berkunjung ke POLINDES. . . .DAFTAR PUSTAKA . . . Arikunto, Suharsimi. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Bobak. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Eileen, Brayshaw. (2007). Senam Hamil dan Nifas. Jakarta : EGC Fraser, Diane M. (2009). Buku Ajar Bidan Myles. Jakarta : EGC Hidayat, A. Aziz Alimul. (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika Mandriwati, G.A. (2007). Penuntun Belajar Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Jakarta : EGC KESIMPULAN DAN SARAN. … 1. Kesimpulan 1) Hampir sebagian ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan melakukan senam hamil secara teratur. 2) Lebih dari sebagian ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan tidak mengalami nyeri punggung. 3) Ada hubungan yang signifikan antara senam hamil dengan nyeri punggung pada ibu hamil di POLINDES Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan. Mansjoer, Arif. (2002). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius. Mudiyah, Nolan, Siti. (2010). Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Tentang Nyeri Punggung Dengan Perilaku Ibu Dalam Mengatasi Nyeri Punggung di BPS Siti Halimah, Amd Keb Ds. Surabayan Sukodadi Lamongan. Lamongan: Jurnal Surya Mary. (2003). Kehamilan Melahirkan. Jakarta : Arcan dan 2. Saran Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan teori pendukung dalam SURYA 69 Vol.01, No.XIV, April 2013 Hubungan Senam Hamil Dengan Nyeri Punggung Pada Ibu Hamil Di Polindes Desa Tlanak Kecamatan Kedungpring Kabupaten Lamongan Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta Nursalam. (2003). Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika Saifuddin, Abdul Bari. (2002). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR-POGI Salmah. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta : EGC Saminem, Hajjah. (2008). Kehamilan Normal. Jakarta : EGC Soekidjo Notoatmodjo, (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat (PrinsipPrinsip Dasar). Jakarta : Rineka Cipta Varney, Helen. (2006). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Vol.1. Jakarta : EGC Walsh, Linda V. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC Wiknjosastro, Hanifa. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP SURYA 70 Vol.01, No.XIV, April 2013