bab 1 pendahuluan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Media massa merupakan sarana pengiriman informasi kepada masyarakat
secara luas, baik itu secara cetak, audio, dan audio-visual. Media massa menjadi
alat yang sangat cepat dalam penerimaan informasi bagi masyarakat secara luas
dalam memenuhi kebutuhan dan hiburan. Salah satunya adalah media massa
yang menggunakan sistem penyiaran secara suara dan gambar yang disebut
dengan televisi.
Televisi saat ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan pesawat televisi
dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang, Televisi adalah teman
sehingga televisi menjadi cermin perilaku masyarakat dan bersifat candu.
Televisi membujuk masyarakat untuk mengkonsumsi lebih banyak dan lebih
banyak lagi, sehingga televisi memperlihatkan bagaimana kehidupan orang lain
dan memberikan ide tentang bagaimana seseorang ingin menjalani kehidupan
(Morissan, 2008:1).
Sementara Riswandi (2009:2) melihat bahwa televisi merupakan media yang
dapat mendominasi komunikasi massa karena sifatnya yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan khalayak. Berbeda dengan yang dikatakan oleh
Morissan, bahwa televisi saat ini memberikan sifat candu yang apabila
1
2
masyarakat tidak menonton televisi satu hari saja dapat membuat masyarakat
kehilangan sesuatu. Sementara Riswandi mengatakan bahwa televisi memberikan
kebutuhan dan keinginan khalayak. Seperti yang dapat dilihat saat ini, bahwa
program acara di televisi lebih banyak mengikuti pasar yang sedang hits. Segala
sesuatu yang banyak disukai oleh khalayak, akan dibuat oleh televisi guna
memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak.
Selain dilihat dari sisi definisi televisi seperti yang dikemukakan oleh
Morissan dan Riswandi, seperti yang dilihat dari sisi siarannya, televisi
merupakan salah satu media massa elektronik yang disiarkan secara audio dan
visual kepada khalayak secara luas yang biasa disebut sebagai massa. Media
massa televisi menjadi sarana bagi massa untuk pemenuhan kebutuhan akan
informasi dan hiburan dalam kehidupannya.
Dalam hal ini, media televisi memiliki peranan penting dalam memberikan
fungsi-fungsi komunikasi kepada khalayak secara luas. Televisi menjadi salah
satu media yang mendominasi khalayak secara luas dalam pengiriman informasi,
edukasi dan hiburan. Audiens lebih mudah menerima pesan secara audio dan
visual melalui siaran yang dihasilkan oleh televisi. Audiens yang menjadi target
komunikan dari media televisi juga memiliki kemampuan yang sangat teliti
dalam memilih program televisi yang dianggap audiens layak dalam segi
pemenuhan informasi, edukasi dan hiburan.
Persaingan televisi membuat media khususnya dalam media televisi semakin
berlomba-lomba dalam membuat program yang berkualitas, bukan hanya dari
segi pengemasannya, melainkan juga isi dan orang-orang yang terlibat dalam
program televisi tersebut. Televisi memiliki beragam program yang bervariasi
dan terus berusaha untuk menghadirkan program-program yang dapat menarik
3
perhatian audiens, terlebih lagi apabila program televisi tersebut dapat
mempengaruhi perilaku khalayak yang menjadi target audiens dari program
televisi itu sendiri.
Salah satunya adalah program religi, program religi merupakan program
televisi yang bernuansa islamik dengan isinya yang selain memberikan informasi
mengenai religi, namun juga dapat memberikan sisi edukasi yang sangat berperan
penting dalam peningkatan pengetahuan mengenai keagamaan yang dianut oleh
para muslim. Program religi tidak selalu dikemas dalam bentuk yang kaku dan
monoton, namun program religi saat ini terus berkembang sehingga
menghadirkan program religi yang tidak hanya bersifat edukatif dan informatif,
melainkan juga terdapat sisi entertaining (menghibur) untuk para pemirsa yang
menonton tayangan program religi.
Saat ini sudah banyak televisi yang menghadirkan program religi guna
memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi mengenai kaidah keagamaan.
Program religi banyak dihadirkan oleh stasiun televisi dengan menghadirkan
ustadz dan ustadzah yang memiliki popularitas, serta image yang baik dan
memiliki kemampuan dalam pengiriman pesan mengenai kaidah agama secara
sederhana dan menarik.
Seorang pemberi dakwah atau yang dikenal dengan sebutan Ustadz
merupakan seseorang yang terkenal sebagai guru agama yang memberikan ilmu
agama melalui dakwah yang disampaikan. Secara dasar, ustadz memang artinya
guru. Tetapi guru yang istimewa. Ustadz adalah seorang Mudarris, karena
mengajarkan pelajaran. Ustadz adalah seorang Mu’addib, karena juga mendidik
manusia agar lebih beradab (berakhlak). Ustadz adalah seorang Mu’allim, karena
bertanggung-jawab melalukan transformasi ilmiah (menjadikan murid-muridnya
4
tahu, setelah sebelumnya tidak tahu). Dan ustadz juga sekaligus seorang Murabbi,
yaitu pendidik yang komplit. Jadi, seorang ustadz itu memiliki kapasitas ilmu,
akhlak, terlibat dalam proses pembinaan, serta keteladanan (Abisyakir).
Seorang Ustadz biasanya terkesan memiliki pembawaan yang kaku dan serius,
serta memiliki penampilan yang terkesan sangat orang tua, karena persepsinya
adalah yang tua yang memiliki banyak ilmu. Namun, setelah adanya kehadiran
seorang Aa’ Gym yang sempat memberikan persepsi berbeda mengenai tokoh
agama (Ustadz), kemudian muncullah Ustadz-ustadz baru yaitu Ustadz Jeffri Al
Buchori yang terkenal sebagai Ustadz muda dan gaul. Kehadiran Ustadz Jeffri
atau yang biasa disebut sebagai Uje pada awalnya bukan sebagai seorang
penceramah, melainkan dikenal sebagai seseorang yang memiliki masa lalu
hitam sebagai pemakai narkoba dan penyuka dugem. Namun, karena Uje berniat
untuk tobat, Uje pun memulai karirnya sebagai seorang Penceramah karena
menuruti permintaan almarhum kakaknya yang merupakan seorang Ustadz yaitu
Ust. H. Abdullah Riyad untuk melanjutkan dakwah kakaknya tersebut di Jakarta.
Dari dakwah pertama itulah kemudian Ustadz Uje melanjutkan perjalanannya
sebagai seorang penceramah agama, dan dijuluki sebagai seorang Ustadz Gaul.
Kemunculan Ustadz Uje yang suka melakukan ceramah di berbagai tempat
membuat Ustadz Uje membawa salah satu sahabatnya yaitu Ustadz Solmed
untuk diperkenalkan kepada masyarakat di stasiun Tv One di mana pada saat itu
Ustadz Uje melakukan ceramah. Dari kejadian tersebut, kemudian Ustadz
Solmed mulai dikenal oleh masyarakat dan juga dijuluki sebagai Ustadz Gaul
yang kedua setelah Ustadz Uje.
Ustadz Solmed sempat mengisi program religi lain di beberapa stasiun
televisi swasta. Namun, sejak kehadirannya sebagai pemeran Ustadz dalam
5
sinetron religi “Pesantren Rock n Roll” pada tahun 2011 lalu, membuat Ustadz
Solmed semakin dikenal di kalangan masyarakat. Ustadz Solmed yang lebih
dikenal mengawali karirnya sebagai artis (entertainer) ini sebenarnya memang
merupakan seorang Ustadz muda yang sudah mengisi program religi lain di
beberapa stasiun televisi. Namun, karena melihat banyaknya masyarakat yang
mengagumi sosok seorang Ustadz Solmed, akhirnya Program Religi “Kata
Ustadz Solmed” dibuat oleh SCTV untuk membuat masyarakat semakin dekat
dengan Ustadz Solmed dan ceramah-ceramahnya.
Program religi di televisi biasanya menjadi salah satu perhatian audiens
dalam menambah informasi mereka mengenai ilmu agama yang belum
didapatkan dari media lain. Terlebih lagi ketika program religi ini sesuai dengan
kategori keyakinan yang dianut oleh audiens. Adanya informasi tambahan
mengenai kaidah agama dari program religi di televisi membuat audiens
mengetahui secara mendalam mengenai syariat agama mereka terhadap apa yang
boleh dan yang tidak boleh dilakukan, serta membantu audiens menjawab
pemecahan masalah kehidupan yang dialami berdasarkan pada kaidah agama.
Agama sangat berkembang pesat dalam tatanan masyarakat manusia. Data-data
yang ada menunjukkan agama-agama semakin berkembang pesat dari seluruh
jumlah penduduk yang menghuni planet ini. Malah hanya sekitar 12 % saja dari
penduduk bumi ini yang tidak beragama. Ini menunjukkan agama masih
berpengaruh kuat dan terus berurat akar dalam realitas sosial masyarakat manusia
dari dulu sampai sekarang (Fios, 2011).
Semakin banyaknya program-program religi yang tayang di televisi membuat
penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah program religi yang
ditayangkan dapat memberikan manfaat dan tujuan untuk menuntun masyarakat
6
ke arah yang positif dalam berperilaku, serta menambah ilmu pengetahuan
mengenai nilai-nilai agama yang sangat positif dan mendalam. Dalam jurnal yang
dituliskan oleh Sayid Qutub dijelaskan bahwa Kita dapat melihat dengan jelas
bahwa Islam merupakan agama yang sangat maju dalam bidang ilmu
pengetahuan, jadi Islam bukanlah sebatas ibadah dan shalat saja tetapi Islam
adalah kaffah (menyeluruh) (Qutub, 2011). Banyaknya program religi di televisi
membuat penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh dari suatu program
religi “Kata Ustadz Solmed” yang ditayangkan di SCTV.
Program religi “Kata Ustadz Solmed” di SCTV adalah sebuah program acara
religi islami yang akan menghadirkan beragam tausiyah dari Ustadz Sholeh
Mahmoed atau yang lebih dikenal dengan panggilan Ustadz Solmed. Dalam
acara ini, audiens akan diberikan berbagai pengetahuan dan wawasan tentang
Islam melalui dakwah yang disampaikan secara lugas dan jelas. Kata Ustadz
Solmed juga akan menghadirkan bintang tamu yang akan menceritakan
problematika kehidupan yang sedang dihadapinya.
Program religi “Kata Ustadz Solmed” merupakan salah satu program
unggulan yang ada di SCTV. Program ini memiliki share weekly sebesar 19,8
yang diambil berdasarkan kumpulan data rating dan share (terlampir) yang
dikirimkan oleh Nielsen TAM kepada SCTV pada periode 16-22 Juni 2013. Hal
ini terbukti bahwa Program “Kata Ustadz Solmed” di SCTV merupakan program
yang cukup banyak diminati masyarakat sebagai salah satu tayangan religi yang
dapat memberikan nilai positif melalui konten program tersebut.
Program ini memiliki keunikan dibandingkan dengan program religi lainnya.
Keunikan dari program ini adalah memiliki ilustrasi permasalahan yang
diilustrasikan oleh bintang tamu yang berbeda-beda setiap episodenya
7
berdasarkan tema ceramah yang akan disampaikan dalam program ini. Ilustrasi
permasalahan ini diceritakan melalui adegan seperti sinetron dengan durasi
singkat selama 5 menit di awal program sebelum pembawa acara atau Ustadz
Solmed memberikan tausyiah kepada audiens. Dengan adanya ilustrasi yang
dibawakan oleh bintang tamu akan membuat audiens yang menonton dapat
memahami maksud dari tema yang akan disampaikan, dan bertujuan untuk
memberikan solusi atas permasalahan yang diilustrasikan tersebut sesuai dengan
materi ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Solmed.
Program religi “Kata Ustadz Solmed” tayang setiap hari Selasa-Minggu pada
pukul 04.00 – 04.30 WIB. Ustadz Solmed akan memberikan tausiyah-tausiyah
sebagai bentuk pencerahan dari problematika kehidupan umat manusia. Kata
Ustadz Solmed merupakan sebuah program acara rohani yang akan menjadi
penyejuk iman bagi umat muslim sebelum memulai segala aktivitas di pagi hari.
(Kata Ustadz Solmed, 2013)
Dalam program berdurasi 30 menit ini Ustadz Solmed akan memberikan
pencerahan kepada pemirsa setia SCTV melalui dakwah yang disampaikan
secara lugas dan jelas. Beragam persoalan akan dibahas di sini dengan tujuan
untuk memberikan pengetahuan dan menambah keimanan pemirsa SCTV. Gaya
khas Ustadz Solmed dalam menyampaikan dakwah kepada pemirsa akan
memberikan ilmu mengenai agama yang sangat bermanfaat dan menjadi
penyejuk hati bagi audiens. (Kata Ustadz Solmed, 2013)
Program Kata Ustadz Solmed disajikan dengan menghadirkan bintang tamu
yang beragam dengan peran yang berbeda setiap episodenya sesuai dengan tema
program berdasarkan pada permasalahan kehidupan yang sering dialami oleh
manusia. Program religi yang biasanya terkesan kaku dan sangat agamis tidak
8
berlaku dalam program religi Kata Ustadz Solmed di SCTV. Karena program ini
dikemas secara menarik dengan menghadirkan sisi becandaan untuk menghibur,
serta pembawaan bintang tamu yang lucu dan Ustadz Solmed yang santai dalam
bahasanya.
Program Kata Ustadz Solmed diproduksi oleh SCTV secara tapping sebanyak
6 episode dalam satu hari setiap satu kali dalam satu minggu, atau diproduksi
setiap 2 kali (12 Episode) dalam satu bulan, tergantung jumlah stok video yang
tersisa dan tenggat waktu penayangan. Proses produksi tapping hingga mencapai
6 episode dalam satu hari yang dilakukan ini bertujuan untuk mengumpulkan
stok Video, sehingga mengurangi beban masa tenggat untuk penayangan di
televisi. Program ini tayang sebanyak 6 hari berturut-turut dalam satu minggu
yaitu setiap hari Selasa-Minggu, sehingga proses syutingnya pun dilakukan
sekaligus dalam 1 hari sebanyak 6 Episode untuk tayang selama satu minggu (6
hari penayangan program).
Program religi yang sangat informatif dan edukatif ini menjadikan sebuah
penelitian dengan tujuan untuk mengetahui dan membahas “Pengaruh Program
Religi ‘Kata Ustadz Solmed’ di SCTV terhadap Perilaku Beribadah Penonton:
Studi pada Penonton Program ‘Kata Ustadz Solmed’ yang hadir di Studio 10
SCTV Periode Maret 2013”.
Program Kata Ustadz Solmed yang diproduksi secara tapping sebanyak 6
Episode dalam satu hari ini mengundang Ibu-ibu Pengajian dari perwakilan
Majelis Taklim di setiap tempat untuk hadir di dalam studio sebagai penonton
dalam program Kata Ustadz Solmed. Dalam 6 Episode ini, telah diobservasi
secara langsung dan terlihat bahwa penonton di dalam studio 10 SCTV ini sama
atau tidak adanya pergantian penonton. Penonton yang hadir di Studio 10 SCTV
9
dalam program ini berjumlah 50 orang dalam satu hari syuting tapping, sehingga
selama Produksi syuting periode bulan Maret 2013, total keseluruhan penonton
yang akan penulis teliti berjumlah 100 orang dari total 2 kali syuting tapping.
Alasan penelitian ini menjadikan Penonton di Studio 10 SCTV sebagai objek
yang diteliti adalah karena penonton di Studio 10 SCTV ini merupakan
perwakilan dari Majelis Taklim dari berbagai tempat yang diundang oleh SCTV
untuk menyaksikan program Religi “Kata Ustadz Solmed” secara langsung.
Penonton dari perwakilan Majelis Taklim ini hadir untuk menyaksikan isi
Program kata Ustadz Solmed sebanyak 6 Episode sekaligus dalam 1 hari
produksi program dalam syuting tapping, di mana tentunya isi program tersebut
akan memberikan pengaruh secara langsung kepada objek yang akan diteliti.
Terpilihnya program religi “Kata Ustadz Solmed” di SCTV untuk diteliti
menjadi sebuah penelitian yaitu karena ingin membuktikan apakah program religi
yang dibawakan oleh seorang Ustadz muda dan gaul yang juga terkenal sebagai
seorang publik figur (entertainer) dengan durasi tayangannya yang singkat
selama 30 menit mampu memberikan pengaruh terhadap perilaku beribadah
penonton yang menyaksikan program tersebut.
1.2
Rumusan Masalah
Seorang penceramah atau pemberi dakwah berupa pesan mengenai
keagamaan atau yang biasa disebut sebagai Ustadz merupakan sosok model yang
dianggap mewakili sebagai pemimpin agama untuk mengarahkan masyarakat
untuk berperilaku sesuai dengan syariat agama. Seorang Ustadz bagi masyarakat
adalah sosok pemimpin yang selalu memberikan pesan dan petunjuk mengenai
kaidah agama berdasarkan pada pedoman agama yang telah ada, untuk kemudian
10
disalurkan kepada masyakarat dengan tata bahasa dan gaya penyampaian yang
lebih sederhana, jelas dan mudah dipahami.
Ustadz Solmed dalam program religi di SCTV yang bernama Kata Ustadz
Solmed merupakan satu model pemimpin agama yang selalu memberikan
dakwah dan petunjuk dari setiap permasalahan kehidupan manusia, yang
kemudian dijawab berdasarkan pada kaidah agama agar masyarakat yang
menganut agama Muslim dapat memahami apa yang boleh dilakukan dan tidak
boleh dilakukan menurut pedoman agama. Ustadz Solmed dalam program Kata
Ustadz Solmed di SCTV menjadi pembawa acara sekaligus informan untuk
mempengaruhi perilaku keagamaan masyarakat dalam menjalani kehidupan.
Perilaku beribadah berasal dari dua kata, perilaku dan beribadah. Perilaku
adalah gejala (fenomena) dari keadaan psikologis yang terlahirkan dalam rangka
usaha memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan. Beribadah (ibadah) adalah
segala yang disyariatkan oleh Allah SWT dengan perantaraan Rasulullah berupa
perintah dan larangan serta petunjuk kesejahteraan dalam hidup (Wahid, 2012).
Berdasarkan pada konsep dalam Teori Kognitif Sosial yang merupakan
penamaan baru dari Teori Belajar Sosial yang dikembangkan oleh Albert
Bandura, dikatakan bahwa khalayak akan belajar melalui model yang
ditampilkan dalam sebuah media dan meniru apa yang dikatakan atau dilakukan
oleh model sehingga akan berdampak pada perilaku mereka. Konsep utama dari
teori kognitif sosial adalah proses belajar dengan mengamati. Sehingga perilaku
seseorang bisa timbul hanya karena proses modelling atau dengan meniru orang
lain.
Asumsi dari teori kognitif sosial adalah bahwa proses belajar akan terjadi jika
seseorang mengamati seorang model yang dalam hal ini merupakan ustadz
11
Solmed yang menampilkan suatu perilaku dan mendapatkan imbalan atau
hukuman karena perilaku tersebut. Melalui pengamatan ini, orang tersebut akan
mengembangkan harapan-harapan tentang apa yang akan terjadi jika ia
melakukan perilaku yang sama dengan sang model. Harapan-harapan ini akan
mempengaruhi proses belajar perilaku dan jenis perilaku berikutnya yang akan
muncul. Namun, proses belajar ini akan dipandu oleh sejauh mana orang tersebut
mengidentifikasi dirinya dengan sang model dan sejauh mana ia merasakan
efikasi diri tentang perilaku-perilaku yang dicontohkan sang model. (Miller,
2005: 251-256)
Maksudnya adalah ketika Ustadz Solmed menyampaikan materi dakwah
yang kemudian ditiru oleh masyarakat secara positif, maka seorang model Ustadz
Solmed akan mendapatkan imbalan berupa citra yang baik, namun apabila
perilaku atau materi dakwah yang disampaikan oleh model tidak sesuai dengan
masyarakat, maka ustadz Solmed bisa saja mendapatkan hukuman berupa
jatuhnya citra dari model itu sendiri dan hilangnya kepercayaan dari masyarakat.
Wahid (2012) menuliskan kutipan menurut Thomas F.O’Dea (1996:21)
dalam Sosiologi Agama yang mengatakan bahwa agama sangat berperan
terhadap perilaku manusia dalam kaitannya dalam pemaknaan hidup. Manusia
membutuhkan jawaban terhadap berbagai pertanyaan yang berkaitan dengan
nasib, moralitas, keadilan penderitaan dan kematian. Dalam hal ini manusia
dalam posisi tidak berdaya dalam mencari jawabannya sendiri dan agama
dipandang dapat mamberikan jawaban terhadap berbagai persoalan tadi. Dengan
demikian agama akan menjadi sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku
manusia. Sementara dalam kutipan sebuah ‘Jurnal Pendidikan Agama Islam’
yang ditulis oleh Lukman Hakim
(Hakim, 2012) membenarkan bahwa
12
internalisasi nilai-nilai agama Islam terbukti dapat membentuk sikap siswa dan
perilaku yang taat kepada Allah, baik untuk sesama makhluk dan alam,
kepribadian yang baik, tanggung jawab, keberanian, dan berpikir kritis.
Berdasarkan penjelasan di atas, adapun rumusan masalah yang ingin diteliti
adalah sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh Program Religi ‘Kata Ustadz Solmed’ di SCTV
terhadap Perilaku Beribadah Penonton: Studi pada Penonton Program
‘Kata Ustadz Solmed’ yang hadir di Studio 10 SCTV Periode Maret
2013?
2. Seberapa besar pengaruh Program Religi ‘Kata Ustadz Solmed’ di SCTV
terhadap Perilaku Beribadah Penonton: Studi pada Penonton Program
‘Kata Ustadz Solmed’ yang hadir di Studio 10 SCTV Periode Maret
2013?
1.3
Fokus Penelitian
Penelitian ini akan dibatasi dengan memfokuskan pada seberapa besar
program religi ‘Kata Ustadz Solmed’ di SCTV mempengaruhi perilaku beribadah
penonton, khususnya penonton program ‘Kata Ustadz Solmed’ yang hadir di
Studio 10 SCTV Periode Maret 2013.
Dalam penelitian ini juga akan diberikan batasan istilah dalam judul
penelitian “Pengaruh Program Religi ‘Kata Ustadz Solmed’ di SCTV terhadap
Perilaku Beribadah Penonton: Studi pada Penonton Program ‘Kata Ustadz
Solmed’ yang hadir di Studio 10 SCTV Periode Maret 2013”.
13
Penelitian ini akan meneliti responden yaitu Penonton yang hadir di Studio 10
SCTV dengan menggunakan metode survey berupa pengumpulan data melalui
kuesioner.
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan Penelitian
-
Untuk mengetahui ada atau tidak Pengaruh Program Religi ‘Kata
Ustadz Solmed’ di SCTV terhadap Perilaku Beribadah Penonton:
Studi pada Penonton Program ‘Kata Ustadz Solmed’ yang hadir di
Studio 10 SCTV Periode Maret 2013.
-
Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Program Religi ‘Kata
Ustadz Solmed’ di SCTV terhadap Perilaku Beribadah Penonton:
Studi pada Penonton Program ‘Kata Ustadz Solmed’ yang hadir di
Studio 10 SCTV Periode Maret 2013.
1.4.2 Manfaat Penelitian
-
Manfaat Akademis :
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara akademis
bagi pengembangan ilmu komunikasi khususnya di bidang penyiaran
sebagai tambahan pengetahuan untuk mengetahui penerapan teori
kognitif sosial dari suatu program Religi terhadap perubahan perilaku
khalayak.
-
Manfaat Praktis :
14
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan positif terhadap
Stasiun Televisi Swasta SCTV agar dapat terus meningkatkan
program Religi berkualitas lainnya.
-
Manfaat Masyarakat / Umum :
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengetahuan bagi masyarakat
untuk dapat mengetahui sebuah program religi.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam
penyusunan
skripsi
ini,
pembahasan
dan
penganalisaannya
diklasifikasikan secara sistematis ke dalam 5 (lima) bab yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, fokus penelitian,
tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : KERANGKA TEORI
Mengemukakan teori yang berisi penjelasan mengenai variabel yang
digunakan dalam penelitian berdasarkan referensi atau tinjauan pustaka yang
mendukung kajian dan analisis teori umum dan teori khusus, serta menguraikan
hipotesis dan kerangka teori sebagai operasionalisasi konsep penelitian.
BAB III : METODE PENELITIAN
Menerangkan tentang pendekatan dan metodologi, metode dan tipe riset,
operasionalisasi konsep, perumusan hipotesis, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, serta teknik analisis dan interpretasi data.
15
BAB IV : HASIL PENELITIAN
Memaparkan tentang analisis terhadap data dan pengolahan data, serta
memaparkan temuan yang diperoleh dari proses analisa data berupa Pengaruh
Program Religi ‘Kata Ustadz Solmed’ di SCTV terhadap Perilaku Beribadah
Penonton: Studi pada Penonton Program ‘Kata Ustadz Solmed’ yang hadir di Studio
10 SCTV Periode Maret 2013.
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN
Menyimpulkan hasil temuan penelitian yang disesuaikan dengan tujuan
penelitian, serta memaparkan saran perbaikan kepada penulis, obyek yang diteliti,
dan hal yang sebaiknya dilakukan untuk penelitian lanjutan.
Download