analisis strategi rekrutmen karyawan bank

advertisement
ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN KARYAWAN
BANK MUAMALAT INDONESIA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh
Kevin Dionata
NIM: 1111053000042
KONSENTRASI LEMBAGA KEUANGAN ISLAM
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H./ 2016 M.
ABSTRAK
Kevin Dionata, 111105300042, Analisis Strategi Rekrutmen Karyawan (Studi
pada Bank Muamalat Indonesia) di bawah bimbingan Prof. Dr. Murodi, MA.
Program Studi Manajemen Dakwah (Lembaga Keuangan Islam), Fakultas
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2016
Rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan, dan menarik para
pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Rekrutmen
merupakan proses komunikasi dua arah. Pelamar-pelamar menghendaki informasi
yang akurat mengenai seperti apakah bekerja di dalam organisasi atau perusahaan
yang akan dijadikan target pekerjaan. Organisasi-organisasi sangat menginginkan
informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar-pelamar tersebut jika kelak
mereka diangkat sebagai pegawai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi rekrutmen PT. Bank
Muamalat Indonesia dalam memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia yang
meliputi metode, menjelaskan secara detail proses alur kerja rekrutmen di
perusahaan serta kendala-kendala rekrutmen yang dihadapi. Selain itu tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui kualifikasi SDM yang dibutuhkan PT. Bank
Muamalat Indonesia dan ingin mengetahui strategi rekrutmen yang diterapkan
sesuai dengan harapan PT. Bank Muamalat Indonesia.
Untuk penelitian ini, penulis menggunakan metodologi penelitian
kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu dengan menggunakan penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan. Dengan
memilih metode kualitatif ini, penulis dapat memperoleh data yang akurat.
Ditinjau dari sifat penyajian datanya, metode deskriptif merupakan penelitian
yang tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau
prediksi.
Hasil penelitian ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi rekrutmen
pada Bank Muamalat Indonesia sudah efektif dan efisien, selain menggunakan
jasa rekrutmen dalam merekrut karyawannya.Bank Muamalat Indonesia juga
membuat program-program latihan yang lumayan banyak untuk para
karyawannya. Hal ini dapat diukur dari data proses rekrutmen pegawai tahun
2013-2014, Terbukti sudah mampu memenuhi kebutuhan user.
Kata kunci :Manajemen, Sumberdaya Manusia, Strategi,
Rekrutmen, Bank Muamalat Indonesia.
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji serta syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberi taufik,
hidayah dan berbagai pertolongan. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada
junjungan
kita
Nabi
besar
Muhammad
SAW.
semoga
kita mendapat
syafaatnya kelak di hari kiamat nanti.
Alhamdulillahhirabbil’alamin, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
skripsi
yang
berjudul
“Analisis Strategi Rekrutmen Karyawan pada Bank
Muamalat Indonesia”, dengan baik yang disusun untuk memenuhi persyaratan
dalam memperoleh gelar Starata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Selama masa penelitian, penyusunan, penulisan, dan penyelesaian skripsi
ini, penulis banyak mendapat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari
keluarga, sahabat, teman, maupun dari berbagai pihak lainnya yang telah banyak
berjasa dan mendukung bagi penulis. Dengan selesainya skripsi ini, penulis
menyampaikan ucapan terima kasih sebesar- besarnya kepada pihak-pihak
sebagai berikut:
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi, Suparto, M.Ed. Ph.D selaku Wakil Dekan I, Dr. Roudhonah,
MA selaku Wakil Dekan II, Dr. Suhaimi, M.Si selaku Wakil Dekan III.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA., selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah, dan
Drs. Sugiharto, MA., selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah.
ii
3. Prof. Dr. Murodi, MA selaku Dosen Pembimbing yang telah membimbing,
mengarahkan, dan menyemangati penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi
ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Terima kasih banyak atas semuanya.
4. Fauzun Jamal, Lc, MA. selaku Dosen Penasihat Akademik, serta seluruh
dosen pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi. Terima kasih atas
ilmu-ilmu yang telah diberikan.
5. Ayahanda Nasrun dan Ibunda Elnelita yang selalu memberikan kasih sayang
tiada batas, dukungan, semangat, arahan, serta selalu percaya pada penulis
dalam menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini. Semoga selalu dalam
lindungan Allah SWT. Amiin.
6. Adik-adikku Andre Edovito, dan Fariz Naraldi serta Keluarga besar Usman
Taher dan Aliluis yang selalu mendukung, juga Firdha Muftiha yang tidak
pernah lelah menyemangati penulis setiap harinya, Thanks for your support.
7. Keluarga besar Bank Muamalat Indonesia serta Lembaga Muamalat Institute,
yang telah memberikan izin, dukungan, bantuan, arahan, saran kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kawan-kawan HMI Komfakda serta para KAHMI, yang selalu menyemangati,
memberi motivasi dan masukan selama empat tahun dalam organisasi, yang
membuat penulis mempunyai wawasan yang cukup untuk menulis skripsi ini.
9. Sahabat Sarang Burung, Irsyadi Taher, Irsyad Fadhillah, Aang Anwar, Wahyu
Amaludin, Agus Nashor, Yahya Hidayat, Yoga Lesmana, Kemal Saputra yang
sangat mengispirasi penulis dalam penulisan, Semoga dimudahkan skripsi
kalian. Amiin.
iii
10. Teman-teman Jurusan Manajemen Dakwah 2011, khususnya Konsentrasi
Manajemen Lembaga Keuangan Islam yang namanya tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu. Semoga silaturahmi tetap terjaga. Amiin.
Akhirnya penulis berharap, semoga karya tulis ini merupakan sebuah refleksi
studi S1 dan dapat memberikan sumbangan keilmuan, khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi pembaca yang berminat dengan tulisan ini. Dan dengan harapan
karya tulis ini dapat dijadikan amal bagi penulis, Amin ya robbal’alamin.
Jakarta, 14 Febuary 2016
Kevin Dionata
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ......................................................................................................
i
KATA PENGANTAR ....................................................................................
ii
DAFTAR ISI ........................................................................................
v
BAB I:
BAB II:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................
1
B. Pembatasan Masalah ..............................................................
7
C. Perumusan Masalah.................................................................
7
D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..............................
8
E. Tinjauan Pustaka ....................................................................
9
F. SistematikaPenulisan ..............................................................
11
TINJAUANTEORITIS
A. Strategi ....................................................................................
13
1. Pengertian Strategi dan Tahapannya ...................................
13
2. Langkah-langkah Proses Strategi..........................................
15
B. Rekrutmen ...............................................................................
20
1. Pengertian Rekrutmen .......................................................
20
2. Tujuan Rekrutmen .............................................................
22
3. Sumber-sumber Rekrutmen...............................................
22
C. Pengertian Analisis Pekerjaan .................................................
30
1. Penggunaan Informasi Analisis Pekerjaan .......................
30
2. Uraian Pekerjaan ...............................................................
31
3. Spesifikasi Pekerjaan ........................................................
31
D. Seleksi .....................................................................................
32
1. Pengertian Seleksi ..............................................................
32
2. Langkah-langkah Seleksi ...................................................
32
3. Sistem dan Prosedur Seleksi ..............................................
33
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian ..................................................................
v
34
B. Teknik Pengumpulan Data .....................................................
35
C. Teknik Analisis Data ...........................................................
36
D. Lokasi Penelitian .....................................................................
37
BAB IV : GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA
BAB V :
A. Sejarah dan perkembangan BMI ............................................
38
B. Visi dan Misi BMI...................................................................
41
C. Tujuan Berdirinya BMI ........................................................
42
D. Produk-Produk BMI ................................................................
42
1. Produk Penghimpun Dana..................................................
42
2. Produk Penanam Dana .......................................................
46
3. Produk Jasa ........................................................................
47
4. Jasa Layanan ......................................................................
49
E. Struktur Organisasi ..................................................................
50
STRATEGI REKRUTMEN KARYAWAN BANK
MUAMALAT INDONESIA
BAB V :
A. Proses Rekrutmen Karyawan BMI.........................................
52
B. Metode Rekrutmen Karyawan BMI .......................................
55
C. Sumber Rekrutmen Karyawan BMI ..........................................
56
D. Langkah-langkah Proses Seleksi Rekrutmen BMI ....................
61
E. Rekrutmen dan Perspektif Islam ................................................
63
F. Analisis Penetapan Karyawan pada BMI ..................................
66
G. Analisis Kendala Rekrutmen Karyawan BMI ...........................
68
H. Program Pelatihan Karyawan BMI ...........................................
69
PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................
72
B. Saran........................................................................................
73
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
74
LAMPIRAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kesuksesan dan kegagalan suatu perusahaan tak terlepas dari SDM
yang mengelolanya. Oleh karena itu, sebenarnya modal yang paling penting
dalam perusahaan itu bukanlah uang atau teknologi canggih, tetapi SDM yang
Qualified yang lebih dikenal dengan istilah Human Capital.1
Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu
bidang dari manajemen umum, dimana manajemen umum sebagai proses
meliputi
segi-segi
perencanaan,
perorganisasian,
pelaksanaan
dan
pengendalian. Proses ini terdapat dalam fungsi/bidang produksi, pemasaran,
keuangan maupun kepegawaian. Karena sumber daya manusia (SDM)
dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan,
maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM
dikumpulkan secara sistematis dalam, apa yang disebut manajemen sumber
daya manusia. Istilah “manajemen” mempunyai arti sebagai kumpulan
pengetahuan tentang bagaimana seharusnya me-manage (mengelola) sumber
daya manusia.2
Manajemen sumber daya manusia (SDM) adalah suatu pendekatan
terhadap manajemen manusia, yang berdasarkan empat prinsip dasar.
Pertama, sumber daya manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki
1
2
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital ,(Jakarta : Rajawali Pers,2009.),Edisi ke-1,h. 4.
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital ,(Jakarta : Rajawali Pers,2009.),Edisi ke-1,h. 4.
1
2
oleh suatu organisasi, sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi
keberhasilan organisasi tersebut. Kedua, keberhasilan ini sangat mungkin
dicapai jika peraturan atau kebijakan dan prosedur yang bertalian dengan
manusia dari perusahaan tersebut saling berhubungan, dan memberikan
sumbangan terhadap pencapaian tujuan perusahaan dan perencanaan strategis.
Ketiga, kultur dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku
manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan pengaruh yang
besar terhadap hasil pencapaian yang terbaik. Karena itu, kultur ini harus
ditegakkan, yang berarti bahwa nilai organisasi mungkin perlu diubah atau
ditegakkan, dan upaya yang terus menerus mulai dari puncak, sangat
diperlukan agar kultur tersebut dapat diterima dan dipatuhi. Akhirnya,
manajemen SDM berhubungan dengan integrasi, menjadikan semua anggota
organisasi tersebut terlibat dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.3
Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem
perbankan syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil,
transparan dan maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap
sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang
No.10 Tahun 1998, PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24
Rabius Tsani 1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya
pada 27 Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari
eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa
3
Michael Armstrong, A Handbook of human resource management, (Jakarta: PT. Elex
Media Komputindo, Kelompok Gramedia Anggota IKAPI, 1990), H 1-2
3
pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan
masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84
miliar pada saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada
acara silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh
tambahan komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal
senilai Rp 106 miliar.4
Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang kegiatan usaha
pokoknya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada
masyarakat atau nasabah dalam bentuk pembiayaan. Sementara jasa-jasa
lainnya
merupakan
kegiatan
usaha
lain
dalam
rangka
menambah
pendapatannya. Produk dan jasa tersebut memegang peranan yang sangat
strategis dalam kegiatan usaha Bank Syariah, sehingga pengetahuan akan
produk dan jasa yang dijual merupakan hal yang mutlak yang harus dimiliki
oleh setiap karyawan Bank syariah.5
Bank Muamalat Indonesia, adalah bank umum pertama di Indonesia
yang menerapkan prinsip Syariah Islam dalam menjalankan operasionalnya.
Didirikan
pada
tahun 1991,
yang
diprakarsai
oleh Majelis
Ulama
Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia. Mulai beroperasi pada tahun1992,
yang didukung oleh cendekiawan Muslim dan pengusaha, serta masyarakat
luas. Pada tahun 1994, telah menjadi bank devisa. Produk pendanaan yang ada
menggunakan
prinsip
Wadiah
(titipan) dan Mudharabah
(bagi-hasil).
Sedangkan penanaman dananya menggunakan prinsip jual beli, bagi-hasil,
4
http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat diakses pada 23 Agustus 2015
pukul. 07.41 WIB
5
Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana Bank
Islam, (Yogayakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992) H1.
4
dan sewa.
Ide mendirikan Bank Muamalat Indonesia (BMI) tercetus dalam
sebuah lokakarya MUI bertema "Masalah Bunga Bank dan Perbankan" yang
diadakan pada pertengahan Agustus 1990 di Cisarua, Bogor. Hasan Basri,
selaku Ketua Umum MUI membawakan masalah itu ke Munas MUI yang
diadakan akhir Agustus 1991. Munas MUI itu memutuskan agar MUI
mengambil prakarsa mendirikan bank tanpa bunga. Untuk itu, dibentuk
kelompok kerja yang diketuai oleh Sekjen MUI waktu itu HS Prodjokusumo.
Dilakukan lobi melalui BJ Habibie sampai akhirnya Presiden Soeharto
menyetujui didirikannya Bank Muamalat Indonesia (BMI).6
Bank Islam yang terbentuk disepakati bernama Bank Muamalat
Indonesia (BMI). "Muamalat" dalam istilah fiqih berarti hukum yang
mengatur hubungan antarmanusia. Nama alternatif lain yang muncul pada
masa pembentukan itu adalah Bank Syariat Islam. Namun mengingat
pengalaman pemakaian kata 'syariat Islam' pada Piagam Jakarta, akhirnya
nama itu tidak dipilih. Nama lain yang diusulkan adalah Bank Muamalat Islam
Indonesia. Presiden Soeharto kemudian menyetujui nama terkahir dengan
menghilangkan kata "Islam".7
Secara tertulis, ada tiga kepentingan dalam perencanaan sumber daya
manusia(pegawai). yaitu kepentingan individu, kepentingan organisasi. dan
6
http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat diakses pada 23 Agustus 2015
pukul. 07.41 WIB
7
http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat diakses pada 23 Agustus 2015
pukul. 07.41 WIB
5
kepentingan nasional.8Pertama kepentingan individu, perencanaan sumber
daya manusia sangat penting bagi setiap individu pegawai, karena dapat
membantu meningkatkan potensinya, begitu pula kepuasan pegawai dapat
dicapai
melalui
perencanaan
perencanaan
sumber
daya
karier.
manusia
Kedua
sangat
kepentingan
penting
bagi
organisasi,
organisasi
(perusahaan) dalam mendapatkan calon pegawai yang memenuhi kualifikasi.
Dengan adanya perencanaan sumber daya manusia, dapat dipersiapkan caloncalon pegawai yang berpotensi untuk menduduki posisi manajer untuk masa
yang akan datang. Ketiga kepentingan nasional, perencanaan sumber daya
manusia sangat bermanfaat bagi kepentingan nasional. Hal ini karena
pegawai-pegawai yang berpotensi tinggi dapat dimanfaatkan pula oleh
pemerintah dalam rangka meningkatkan produktivitas nasional. Mereka dapat
dijadikan tenaga-tenaga ahli dalam bidang tertentu untuk membantu program
pemerintah.
Karena bekerja dan berusaha merupakan bagian dari ibadah, maka
aplikasi dan implementasi dari bekerja perlu diikat dan dilandasi oleh
akhlak/etika, yang sering disebut dengan kata sifat, yaitu; Siddiq, Istiqamah,
Fathanah, Amanah, Tabligh.9
Dalam kaitan rekrutmen para ahli manajemen sumber daya manusia
memberikan berbagai definisi/pengertian mengenai rekrutmen. yaitu sebagai
berikut:10
1. Proses menarik orang-orang atau pelamar yang mempunyai minat dan
8
Anwar Prabu Mangkunegara , Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h.5
9
Hafidhuddin Didin, Islam Aplikatif, (Jakarta: Gema Insani Press, 2003).h.46
10
Sofyandi,Herman , Manajemen Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha ilmu,2008)
h.100
6
kualifikasi yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan tertentu.
2. Proses mencari dan mendorong calon karyawan untuk melamar pekerjaan
dalam organisasi.
3. Proses yang dilakukan oleh suatu organisasi untuk mendapatkan tambahan
karyawan.
Dengan pengaturan manajemen sumber daya manusia secara
profesional, diharapkan pegawai bekerja secara produktif. Pengelolaan
pegawai secara profesional ini harus dimulai sejak perekrutan pegawai,
penyeleksian,
pengklasifikasian,
penempatan
pegawai
sesuai
dengan
kemampuan, penataran, dan pengembangan karirnya.
Dalam suatu perusahaan, pengaturan manajemen sumber daya manusia
secara profesional sudah menjadi hal yang umum. Tidaklah wajar jika banyak
pegawai yang sebenarnya secara potensi berkemampuan tinggi tetapi tidak
mampu berprestasi dalam kerja. Hal ini dimungkinan karena kondisi
psikologis dari jabatan yang tidak cocok, atau mungkin pula karena
lingkungan tempat kerja yang tidak membawa rasa aman danbetah
bagi
dirinya.11
Perekrutan karyawan oleh perusahan haruslah dilaksanakan dengan
selektif guna menghasilkan karyawan karyawan yang berkualitas dan berguna
untuk perusahaan. Proses dalam perekrutan karyawan di perusahaan tidaklah
mudah,
perusahaan
harus
pandai
menyeleksi
para
karyawan
dan
menempatkannya pada posisi seharusnya agar perekrutan menjadi lebih efektif
11
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), h.1
7
dan efisien. Agar terciptanya perusahaan perbankan yang sukses.
Masalah penerimaan karyawan sangatlah penting bagi setiap
perusahaan, tidak terkecuali pada perbankan syariah. Selain membutuhkan
keterampilan
dan
profesional
sektor
perbankan
juga
mengandalkan
kepercayaan. Perbankan harus dikelola dengan karyawan yang bermoral baik
dan terpercaya. Sebagai salah satu perbankan syariah, bank Muamalat
Indonesia harus menyeleksi calon karyawan dengan memperhatikan syari’atsyari’at Islam. Agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai
dengan tujuan perusahaan.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penting perekrutan karyawan pada bank Muamalat Indonesia. Dalam rangka
memperoleh karyawan yang berkualitas, professional dan terpercaya bank
syariah harus melakukan perekrutan dengan cara selektif. Hal tersebut melatar
belakangi penulis untuk menjadikannya sebagai alasan penulisan skripsi yang
berjudul “Analisis Strategi Rekrutmen Karyawan Pada PT. Bank Muamalat
Indonesia”. Saya memilih Bank Muamalat karena Bank Muamalat adalah
Bank Syariah yang pertama berdiri di Indonesia.
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penelitian ini dilakukan agar penelitian
menjadi lebih terarah dan terperinci, Penulis membatasi permasalahan yang
akan dibahas yaitu mengenai bagaimana strategi perekrutan karyawan yang
dilakukan dalam mendapatkan sumber daya manusia yang profesional pada
PT. Bank Muamalat Indonesia.
C. Perumusan Masalah
8
Secara terperinci perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana cara perekrutan internal dan eksternal karyawan yang
dilakukan oleh PT. Bank Muamalat Indonesia?
2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh PT. Bank Muamalat Indonesia dalam
pelaksanaan rekrutmen karyawan?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan batasan dan perumusan masalah yang penulis buat diatas,
maka penulisan ini bertujuan untuk:
1. Untuk mengetahui strategi rekrutmen karyawan yang dilakukan PT. Bank
Muamalat Indonesia.
2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi PT. Bank Muamalat
Indonesia dalam proses rekrutmen karyawan.
Ada beberapa manfaat yang penulis berikan dari penulisan ini, antara lain:
1. Manfaat penelitian akademis
Penulisan skripsi ini merupakan tindak implementasi terhadap teori-teori
yang telah penulis dapatkan selama menempuh masa studi dan dipadukan
dengan realitas yang ada dilapangan dengan hasil penelitian.
2. Manfaat penelitian praktis
Merupakan sumber referensi dan kontribusi pemikiran didalam menunjang
penelitian selanjutnya.
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi untuk
perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja karyawan dalam hal
perekrutan.
9
b. Sebagai bahan masukan (input) bagi perusahaan dalam meningkatkan
kinerja karyawan dalam melakukan rekrutmen dimasa mendatang.
E. Tinjauan Pustaka
Untuk penyusunan karya ilmiah ini, Penulis membaca beberapa skripsi
untuk mendalami materi dan menentukan poin perbedaan hasil karya penulis
dengan karya tulis yang lain.
Adapun setelah penulis mengadakan kajian kepustakaan, penulis tidak
menemukan judul yang sama. Namun ada beberapa penelitian yang hampir
sama diantaranya:
Pertama, Aulia Ummah (109053100006), dengan judul“Sistem
Rekrutmen Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pada Derektorat
Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah Kementrian Agama Republik
Indonesia”,Skripsi
ini
membahas
tentang
pola
rekrutmen
panitia
penyelenggara ibadah haji (PPIH), isi pokok skripsi ini membahas yang telah
dilakukan Derektorat Jendral Penyelenggara Haji dan Umrah Kementrian
Agama Republik Indonesia dalam rekrutmen panitia penyelenggara ibadah
haji (PPIH), dan juga bagaimana proses rekrutmen yang terjadi. Perbedaan
dengan skripsi yang penulis buat adalah skripsi ini hanya membahas tentang
rekrutmen yg dilakukan PPIH dan menjelaskan prosesnya, dan skripsi yg
penulis buat menjelaskan tentang strategi dan langkah langkah apa saja yg
digunakan untuk mendapatkan SDM yang professional.
Kedua, Hasan Ismail R (106053001999), dengan judul “Sistem
Rekrutmen Amil pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Madinah”,Skripsi ini
10
membahas tentang sistem rekrutmen Amil pada Lembaga Amil Zakat (LAZ)
Al-Madinah, isi pokok skripsi ini membahas bagaimana sistem yang
dilakukan baik input serta output yang dihasilkan serta langkah-langkah dalam
melakukan rekrutmen amil pada Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Madinah.
Ketiga, Eli Alawiyah (108053000061), dengan judul “Strategi
Rekrutmen Relawan Komite Nasional untukRakyat Palestina (KNRP) Pusat
Dalam Meningkatkan Penggalangan Dana”, Skripsi ini membahas tentang
sistem rekrutmen Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP), isi pokok
skripsi ini membahas bagaimana strategi yang dilakukan dalam Rekrutmen
Relawan Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Pusat untuk
Meningkatkan Penggalangan Dana. Perbedaan dengan skripsi yang penulis
buat adalah strategi yang kami pakai berbeda, skripsi ini memakai strategi
rekrutmen jangka pendek karena mereka merekrut relawan yang sifatnya
sementara, dan skripsi yang penulis buat memakai strategi jangka panjang.
Keempat,
Recruitment
Panji
Anggota
(INKOPSIYAH-BMT)”
Rizky
Baru
Nurdiansyah
Pada
(106053001985)
Induk
Koperasi
jurusan Manajemen Dakwah,
"Pola
syariah
Fakultas ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi Karya Ilmiah tersebut berisi tentang bagaimana
pola dan proses pengrekrutan anggota baru INKOPSYIAH hingga faktor
pendukung dan penghambat dalam pengrekrutan anggota INKOPSIYAH.
Kelima, steffi Febriani (108053000038) “Rekrutmen Karyawan
Pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Hasanudin Jakarta Selatan”
jurusan Manajemen Dakwah, Fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
11
Karya Ilmiah tersebut berisi tentang Bagaimana proses rekrutmen Pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Hasanudin Jakarta Selatan.
Skripsi yang penulis buat berjudul “Analisis Strategi Rekrutmen
Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia”
Apabila dilihat dari segi judul besar, memang hampir sama. Namun
dalam segi pembahasan yang diteliti berbeda dengan skripsi lainnya.
Perbedaan tersebut terletak pada pokok permasalahan yang dikaji. Karena
penelitian ini penulis menitik beratkan mengenai bagaimana strategi
rekrutmen, kendala-kendala yang dihadapi oleh PT. Bank Muamalat Indonesia
dalam melaksanakan rekrutmen.
Demikian tinjauan pustaka ini penulis lakukan sebagai perbedaan
materi antara apa yang penulis teliti dengan skripsi terdahulu.
F. Sistematika Penulisan
Untuk lebih terarah dalam pembahasan dan gambaran sederhana agar
memudahkan penulisan skripsi ini maka penulis membuat sistematika
penulisan yang tersusun dalam lima bab yang masing-masing memiliki subsub dengan susunan sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, pembatasan dan
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Bab ini berisi mengenai perencanaan rekrutmen meliputi:
12
pengertian analisis pekerjaan, penggunaan informasi pekerjaan,
uraian pekerjaan, spesifikasi pekerjaan, penertian rekrutmen, tujuan
rekrutmen, sumber-sumber rekrutmen, kendala-kendala rekrutmen,
pengertian seleksi, langkah-langkah seleksi serta sistem dan
prosedur seleksi.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode yang penulis gunakan dalam
penelitian dan bagaimana cara penulis mengumpulkan data untuk
penelitian.
BAB IV
GAMBARAN UMUM PT. BANK MUAMALAT INDONESIA
Bab ini berisi tentang sejarah PT. Bank Muamalat Indonesia, visi
misi PT. Bank Muamalat Indonesia, Struktur Organisasi PT. Bank
Muamalat Indonesia dan produk-produk PT. Bank Muamalat
Indonesia.
BAB V
PEMBAHASAN
Bab ini berisi mengenai hasil pembahasan penelitian.
BAB VI
PENUTUP
Bab ini merupakan akhir dari seluruh rangkaian pembahasan dalam
skripsi ini. Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran dari penulis
mengenai hal-hal yang dibahas dalam skripsi ini
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Strategi
1. Pengertian Strategi dan Tahapannya
a. Bahasa
Dari segi etimologi, istilah strategi berasal dari bahasa Yunani,
yaitu Stratus: militer dan memimpin. Yang artinya seni atau ilmu yang
menjadi seorang jendral, konsep ini memang relevan pada saat itu
karena kondisinya sedang berkecamuk perang. Strategi dapat juga
diartikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan
kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk
mencapai tujuan tertentu.1
b. Istilah
Secara istilah, strategi adalah proses penentuan rencana yang
disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan
strategi perusahaan dengan tantangan dan yang dirancang untuk
memastikan bahwa tujuan utama dapat dicapai melalui pelaksanaan
yang tepat oleh perusahaan.2
Menurut AM. Sardiman, strategi adalah proses penentuan
tujuan utama yang berjangka panjang dan sasaran dari suatu
perusahaan atau organisasi serta pemilikan cara-cara bertindak dan
1
Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, terj. Ilyas Hasan(Bandung: Mizan,
1993)
2
George Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, terj. Agus Dharma (PT. Gelora
Aksara Pratama,1997), h. 41
13
14
mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mewujudkan
tujuan tersebut.3
Dapat disimpulkan bahwa pengertian strategi menurut penulis
adalah rencana jangka panjang suatu lembaga atau perusahaan
bagaimana
perusahaan
untuk
menyeimbangkan
kekuatan
dan
kelemahan internal dengan ancaman eksternal dalam mempertahankan
keutuhan lembaga atau perusahaan.
Untuk membuat atau menentukan tujuan, sasaran dan strategistrategi yang akan diambil, diperlukan suatu analisis mendalam serta
menyeluruh
mengenai
lingkungan
dimana
organisasi
berada.
Lingkungan tersebut dapat dibagi dua, yaitu lingkungan eksternal dan
lingkungan internal. Pembagian kedua lingkungan tersebut lebih
didasarkan pada besarnya control atau pengaruh organisasi terhadap
lingkungan-lingkungan tersebut.4
Dalam melakukan analisis eksternal organisasi, menggali dan
mengidentifikasi semua Opportunity (peluang) yang berkembang dan
menjadi trend pada saat itu, serta Threath (ancaman) dari para pesaing
dan calon pesaing.Sedangkan analisis internal lebih memfokuskan
pada identifikasi Strenght (kekuatan) dan Weakness (kelemahan) dari
perusahaan. Dengan melakukan kedua analisis tersebut maka
perusahaan dikenal dengan melakukan analisis SWOT.5
3
Sardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, (Jakarta: Pronhallindo, t.t), h. 58
Umar Husein, Strategy Management In Action(Konsep, Teori dan Taktik
MenganalisisManajemen Strategi Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred R. David dan
Wheelen Hunger), (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), h. 31
5
Lawrence Jauch, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan, (Jakarta:Erlangga,
1998), h. 177
4
15
2. Langkah-langkah Proses Strategi
Model proses strategi pada dasarnya meliputi tiga langkah utama
yang
saling
berkaitan.
Pertama,
perumusan
strategi
(Strategy
Formulation). Kedua, implementasi strategi (Strategy Implemention),
implementasi bertumpu pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya
manusia (SDM) yang ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi,
mekanisme kepemimpinan yang dijalankan berikut budaya perusahaan.
Ketiga, evaluasi strategi (Strategy Control).6
Adapun langkah langkah proses strategi meliputi :
a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)
Perumusan strategi dalam hal ini adalah pengembangan tujuan,
mengenai peluang dan ancaman eksternal, menetapkan kekuatan,
kelemahan
secara
internal,
menetapkan
suatu
objektifitas,
menghasilkan strategi alternatif dan memilih strategi tertentu yang
akan dilaksanakan.7
Dalam perumusan strategi juga ditentukan suatu sikap untuk
memutuskan, memperluas, menghindari atau melakukan suatu
keputusan dalam suatu proses kegiatan. Konsep strategi dapat dilihat
dari dua perspektif yang berbeda: pertama dari perspektif mengenai
apa yang hendak dilakukan oleh sebuah organisasi dan kedua, dari apa
yang sesungguhnya dilakukan oleh sebuah organisasi, apakahtindakan
sejak semula dimaksud atau tidak.8
6
Muhammad
Ismail
Yusanto
dan
Muhammad
Karebet
Widjajakusuma,
ManajemenStrategi Perspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003), h. 92
7
Fred David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhard Lindo, 2002), h. 15
8
Stooner. Freeman, Manajemen Jilid I, (Jakarta: Intermedia, 1994), h. 302
16
Dari perspektif pertama strategi diberi batasan sebagai
“program yang luas untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi
dan melaksanakan misinya”. Kata program dalam defenisi ini berarti
peran aktif, sadar dan rasional yang dimainkan oleh manajer dalam
merumuskan strategi organisasi. Dari perspektif kedua, strategi adalah
“pola tanggapan organisasi yang sekali-kali dilakukan terhadap
lingkungan”.
Dalam defenisi ini setiap organisasi mempunyai strategi
meskipun tidak harus efektif sekalipun strategi itu tidak pernah
dirumuskan secara eksplisit. Artinya, setiap organisasi mempunyai
hubungan dengan lingkungannya yang dapat diamati dan dijelaskan.
Pandangan seperti ini mencakup dan menyesuaikan diri dengan
lingkungan jika ada kebutuhan itu. Perumusan sebuah strategi yang
dilakukan secara aktif dikenal sebagai perencanaan strategik/lebih
mutakhir, manajemen strategik.9
b. Implementasi strategi (Strategy Implemention)
Setelah
implementasi
ditentukan,
maka
strategi
harus
dipadukan ke dalam kegiatan organisasi sehari-hari. Strategi yang
paling canggih dan kreatif sekalipun tidak dapat menguntungkan
organisasi kecuali bila dilaksanakan. Implementasi strategi bertumpu
pada alokasi dan pengorganisasian sumber daya manusia yang
ditampakkan melalui penetapan struktur organisasi, mekanisme
9
Stooner. Freeman, Manajemen Jilid I, (Jakarta: Intermedia, 1994), h. 304
17
kepemimpinan yang dijalankan berikut budaya perusahaan dan
organisasi.10
1) Penetapan Struktur Organisasi
Alfred Chandler menyimpulkan bahwa struktur organisasi
mengikuti dan mencerminkan pertumbuhan strategi organisasi.
Organisasi melewati tiga tahap perkembangan: bergerak dari satu
struktur unit, menjadi struktur fungsional dan satu pembuat
keputusan kewirausahaan.11
Struktur organisasi menunjukkan kerangka organisasi dan
susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara
fungsi-fungsi, bagia-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang
yang
menunjukkan
kedudukan,
tugas,
wewenang
dan
tanggungjawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur
ini
mengandung
unsur-unsur
spesialisasi
kerja,
standarisasi, kordinasi, sentralisasi dan desentralisasi dalam
pengambilan keputusan serta ukuran satuan kerja.12
2) Mekanisme Kepemimpinan
Dalam konteks manajemen strategi, kepemimpinan strategi
adalah kemampuan dalam mengantisipasi setiap permasalahan
yang terjadi, memiliki visi, mampu mempertahankan fleksibilitas
organisasi dan dapat memberikan atau mendelagasikan kuasa
10
Muhammad Ismail Yusanto dan Karebet Widjayakusuma, Manajemen
StrategisPerspektif Syari’ah, (Jakarta: Khairul Bayan,2003) h. 9
11
Stoner Freeman, Manajemen Jilid I, (Jakarta: Prenhallindo, 1996) h 288
12
Muhammad Ismail Yusanto dam Karebet Widjayakusuma, Mmanajemen
StrategiPerspektif Syariah, (Jakarta: Khairul Bayan, 2003) h. 108
18
kepada orang lain untuk menciptakan perubahan strategis yang
perlu.13
3) Kultur Organisasi
Kultur organisasi adalah perangkat nilai, keyakinan, sikap
dan norma bersama yang membentuk tingkah laku dan harapanharapan dari setiap anggota organisasi dan persoalan apa yang
harus menjadi prioritas. Apabila kultur organisasi sejalan dengan
strateginya, maka implementasi strategi menjadi jauh lebih baik.14
Dari uraian diatas dapat penulis simpulkan bahwa
implementasi strategi dibutuhkan untuk mengaplikasikan strategi.
Langkah implementasi strategi sebagian tergantung pada tujuan
dari strategi lembaga. Selain itu implementasi juga tergantung pada
struktur organisasi. Keberhasilan implementasi dapat dihambat
oleh kendala-kendala intern lembaga seperti lembaga yang kaku
ataupun kultur organisasi yang tidak sesuai. Hal ini dikarenakan
kultur organisasi mempengaruhi interaksi internal.
c. Evaluasi Strategi (Strategy Control)
Tahapan terakhir dalam sebuah strategi adalah evaluasi strategi.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk melakukan evaluasi strategi,
yaitu:15
1) Meninjau faktor-faktor eksternal (berupa peluang dan ancaman)
13
Amirullah dan Sari Budi Cantika, Manajemen Strategik, (Yogyakarta: Graha
Ilmu,2002), Cet. Ke 1, h. 165
14
Stoner Freeman, Manajemen Jilid I, (Jakarta: Prenhallindo, 1996) h. 351
15
Fred David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhard Lindo, 2002), h. 17
19
dan faktor-faktor internal (berupa kekuatan dan kelemahan) yang
menjadi dasar asumsi pembuatan strategi. Adapun perubahanfaktor
eksternal seperti tindakan yang dilakukan. Perubahan yang ada
akan menjadi satu hambatan dalam mencapai tujuan, begitu pula
dengan faktor internal diantaranya strategi yang tidak efektif atau
aktivitas implementasi yang buruk dapat berakibat buruk pula pada
hasil yang akan dicapai.16
2) Mengukur prestasi (membandingkan hasil yang diharapkan dengan
kenyataan yang diperoleh). Menyelidiki penyimpangan dari
rencana, mengevaluasi prestasi individu dan menyimak kemajuan
yang dibuat kearah penyampaian sasaran yang
dinyatakan.
Kriteria untuk mengevaluasi strategi harus dapat diukur dan
dibuktikan, kriteria yang meramalkan hasil lebih penting dari pada
kriteria yang mengungkapkan dengan apa yang telah terjadi.17
3) Mengambil tindakan korektif untuk memastikan bahwa prestasi
sesuai dengan rencana. Dalam mengambil tindakan korektif tidak
harus berarti bahwa strategi yang sudah ada akan ditinggalkan atau
bahkan strategi baru harus dirumuskan. Tindakan korektif
diperlukan bila tindakan atau hasil tidak sesuai dengan yang
dibayangkan semula atau pencapaian yang direncanakan, maka di
situlah tindakan korektif dibutuhkan.18
16
Fred David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhard Lindo, 2002), h. 18
Fred David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhard Lindo, 2002), h. 19
18
Fred David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhard Lindo, 2002), h. 19
17
20
B. Rekrutmen
1. Pengertian Rekrutmen
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, kata rekrut
berarti "calon serdadu" sedangkan rekrutmen mempunyai artipengerahan,
misalnya
tenaga
kerja.19
Dalam
Kamus
Manajemen,
kata
rekrut(recruitmen) adalah proses mencari dan menarik orang yang
diinginkan organisasi untuk mengisi lowongan pekeraan.20
Andrew E. Sikula mengemukakan bahwa, penarikan pegawai
adalah tindakan atau proses dari suatu usaha organisasi untuk
mendapatkan tambahan pegawai untuk tujuan operasional.
21
Rekrutmen merupakan suatu kegiatan untuk mencari sebanyakbanyaknya calon tenaga kerja yang sesuai dengan lowongan yang tersedia.
Sumber-sumber di mana terdapat calon karyawan dapat diketahui melalui
antara lain departemen pendidikan, departemen tenaga kerja, biro-biro
konsultan, melalui iklan di media massa dan tenaga kerja dari dalam
organisasi sendiri.
22
Selain itu, rekrutmen juga dapat dikatakan sebagai proses untuk
mendapatkan sejumlah SDM (karyawan) yang berkualitas untuk
menduduki suatu jabatan atau pekerjaan dalam suatu perusahaan. Oleh
karena itu, untuk menemukan kebutuhan karyawan, perusahaan dapat
19
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, h.33
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, h.34
21
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Cet. ke
5,(Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2004), h. 33.
22
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, edisi–3,(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama,
2003), h. 164.
20
21
melakukan ekspansi besar-besaran untuk menarik lebih banyak pelamar.
Dalam
hal
ini,
para
perekrutberfungsi
sebagai
mediasi
yang
menghubungkan antara perusahaan dengan masyarakat pencari kerja yang
dapat diminta ke sekolah-sekolah ataupun agen pelatihan masyarakat
sebagai upaya untuk mendapatkan pelamar sebanyak-banyaknya.
Keberhasilan rekrutmen sangat ditentukan oleh kematangan
perencanaan SDM sebelumnya. Penempatan tenaga kerja juga harus tepat
sesuai dengan keinginan, mampu dalam mengoperasikan segala hal dan
keterampilannya, sehingga gairah kerja dan kedisiplinannya akan lebih
baik serta efektif menunjang terwujudnya tujuan perusahaan.
23
Organisasi publik secara berkala merekrut pegawai untuk
menambah, mempertahankan atau menyesuaikan kembali keseluruhan
tenaga kerja menurut kebutuhan-kebutuhan SDM.
24
Ada beberapa kegiatan pokok dalam penarikan tenaga kerja, antara lain:
25
1. Menentukan kebutuhan kerja jangka pendek dan jangka panjang
2. Memperoleh informasi di pasar tenaga kerja
3. Menentukan metode penarikan tenaga kerja secara tepat
4. Menyusun program penarikan tenaga kerja secara sistematis dan
terpadu yang berhubungan dengan kegiatan sumber daya manusia lain
dan dapat bekerjasama dengan manajer lini dalam perusahaan
23
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci
Kebrhasilan,(Jakarta: CV Haji Masagung, 1994), h. 30.
24
Ambar Sulistiyani, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori dan
Pengembangan dalam KonteksOrganisasi Publik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003), h. 133.
25
Bangun Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Bandung: Erlangga,2012),
h.140.
22
5. Memperoleh calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
6. Melakukan tindak lanjut terhadap calon tenaga kerja yang baik yang
diterima maupun ditolak.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian rekrutmen adalah proses
untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan atau tenaga kerja
baru
yang
berkualitas
untuk
memenuhi
kebutuhan
SDM
organisasi/perusahaan.
2. Tujuan Rekrutmen
Rekrutnen adalah serangkaian kegiatan yang dimulai ketika sebuah
perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka
lowongan sampai mendapatkan calon karyawan yang diinginkan/kualifaid
sesuai dengan jabatan atau lowongan yang ada. Dengan demikian, tujuan
rekrutmen adalah menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan
kualifikasi kebutuhan perusahaan dari berbagai sumber,
sehingga
memungkinkan akan terjaring calon karyawan dengan kualitas tertinggi
dan terbaik.26
3. Sumber-sumber Rekrutmen
Agar para pencari kerja baru dapat melaksanakan tugasnya dengan
efisien, ekonomis dan efektif, mereka perlu mengetahui atau mengenali
berbagai sumber rekrutmen yang mungkin digarap, meskipun benar
bahwa mungkin saja tidak semua sumber tersebut perlu selalu digarap.
Berbagai sumber rekrutmen itu antara lain:
26
Veithzal Rivai & Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011) h. 150
23
a. Rekrutmen Internal
Rekrutmen internal adalah persediaan tenaga kerja dari dalam
organisasi/perusahaan untuk memenuhi permintaan karena adanya
jabatan kosong. Untuk melakukan rekrutmen internal, kegiatan yang
popular dan banyak digunakan di antaranya adalah: 27
1) Rencana suksesi
Rekrutmen ini merupakan kegiatan yang difokuskan pada
usaha
mempersiapkan
pekerja
untuk
mengisi
posisi-posisi
eksekutif.
2) Penawaran terbuka untuk suatu jabatan Gob posting)
Rekrutmen terbuka ini merupakan sistem mencari pekerja
yang berkemampuan tinggi untuk untuk mengisi jabatan yang
kosong, dengan memberikan kesempatan pada semua pekerja
yang berminat.
3) Perbantuan pekerja
Rekrutmen internal ini dapat dilakukan melalui perbantuan
pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain (pekerja yang ada).
4) Kelompok pekerja
sementara kelompok pekerja sementara adalah sejumlah
tenaga kerja yang dipekerjakan dan diupah menurut keperluan,
dengan memperhitungkan jumlah jam atau hari kerja.
27
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia, h.175
24
5) Promosi dan Pemindahan
Rekrutmen internal yang paling banyak dilakukan adalah
promosi untuk mengisi kekosongan jabatan yang lebih pada tinggi
yang diambil dari pekerja yang jabatannya lebih rendah.
Pemindahan adalah memindahkan pekerja dari suatu jabatan ke
jabatan lain yang sama jenjangnya. Promosi bersifat vertikal,
sedang pemindahan bersifat horizontal.
Keuntungan merekrut dari dalam perusahaan (rekrutmen
internal) yaitu :28
1) Meningkatkan moral kerja dan kedisiplinan karyawan, karena ada
kesempatan promosi.
2) Perilaku
dan
loyalitas
karyawan
semakin
besar
terhadap
perusahaan.
3) Biaya penarikan relatif kecil, karena tidak perlu memasang iklan.
4) Waktu penarikan relatif singkat.
5) Orientasi dan induksi tidak diperlukan lagi.
6) Kestabilan karyawan semakin baik.
Kelemahan-kelemahan sumber internal yaitu:
1) Kewibawaan karyawan yang dipromosikan itu kurang.
2) Kurang membuka kesempatan sistem kerja baru dalam perusahaan.
28
Malayu Hasibuan. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, h.42
25
Jalur internal bagi Bank Muamalat merupakan jalur bagi karyawan
perusahaan tersebut dalam hal ini karyawan Bank Muamalat Indonesia
untuk mengisi jabatan tertinggi/kosong yang bersifat rotasi.29
b. Rekrutmen Eksternal
Rekrutmen eksternal adalah proses mendapatkan tenaga kerja
dari pasar tenaga kerja di luar organisasi/perusahaan.30
1) Hubungan dengan Universitas
Universitas atau perguruan tinggi merupakan lembaga
pendidikan yang bertugas menghasilkan tenaga kerja sesuai dengan
lapangan kerja yang terdapat dimasyarakat. Dengan demikian
berarti universitas merupakan sumber tenaga kerja yang dapat
dimanfaatkan oleh organisasi/perusahaan untuk mengisi jabatan di
bidang bisnis/produk lini dan jabatan penunjangnya.
2) Eksekutif/mencari perusahaan
Sering terjadi sebuah perusahaan memerlukan eksekutif
senior untuk mengisi jabatan penting,
dengan menawarkan
upah/gaji yang kompetitif dibandingkan dengan perusahaan sejenis
sebagai pesaingnya. Rekrutmen tersebut jika sulit dipenuhi,
sekurang-kurangnya perusahaan dapat mengangkat konsultan ahli
yang dapat diperolehnya di berbagai lembaga.
3) Agen tenaga kerja
Rekrutmen eksternal lainnya dapat dilakukan melalui agen
tenaga kerja, yang memiliki calon dengan berbagai kualifikasi dan
29
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
30
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia, h.178
26
kualitasnya.
4) Rekrutmen dengan advertensi
Rekrutmen
eksternal
dapat
dilakukan
dengan
cara
mengadvertensikan kerja yang diperlukan. Dapat dipergunakan
surat kabar lokal, termasuk majalah, radio dan televisi, bahkan
melalui surat yang disampaikan secara langsung kepada calon
karyawan.31
Kebaikan-kebaikan sumber eksternal ini yaitu:
1) Kewibawaan pejabat relatif baik.
2) Kemungkinan membawa sistem kerja baru yang baik .
Kelemahan-kelemahan sumber ekstemal yaitu:
1) Prestasi karyawan lama cenderung turun,
karena tidak ada
kesempatan untuk promosi.
2) Biaya penarikan besar, karena iklan dan seleksi.
3) waktu penarikan relatif lama.
4) orientasi dan induksi harus dilakukan.
5) Turnover cenderung akan meningkat
6) Perilaku dan loyalitasnya belum diketahui.32
Pada jalur eksternal ini, dan pada umumnya Bank Muamalat
Indonesia merekrut para calon pelamar melalui jalur rekrutmen massal dan
rekrutmen individu. Rekrutmen massal dilakukan untuk merekrut fresh
gaduite pada Level Asisten dengan melalui jalur program ADP dan Level
Analis yang akan melalui jalur program ODP (Officer Development
31
32
Hadari Nawawi, Manajemen Sumber Daya Manusia, h.178
Malayu Hasibuan. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, h.43
27
Program). Sedangkan rekrutmen individu diperuntungkan untuk Level
Analis Up setingkat Level Manager, Jendral Manager, dan Direksi pada
dasarnya perekrutan ini menggunakan pola prohier.33
c. Kendala-kendala Rekrutmen
Agar proses penarikan berhasil, perusahaan perlu menyadari
berbagai kendala yang bersumber dari organisasi,
pelaksana
penarikan,dan lingkungan eksternal. Kendala kendala yang dihadapi
setiap perusahaan tidaklah sama, tetapi pada umumnya kendala itu
meliputi:34
1) Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi
Berbagai kebijaksanaan organisasi merupakan cermin
utama
berhasil
atau
tidaknya
penarikan
calon
pegawai.
Kebijaksanaan organisasi yang akan mempengaruhi penarikan
adalah kebijaksanaan mengenai kompensasi dan kesejahteraan,
promosi, status karyawan, dan sumber tenaga kerja.
a) Kebijaksanaan kompensasi dan kesejahteraan
Jika perusahaan dapat memberikan kompensasi dan
kesejahteraan yang cukup besar serta adil, pelamar yang serius
akan semakin banyak. Sebaliknya jika gaji dan kesejahteraan
rendah, pelamar akan sedikit.
b) Kebijaksanaan promosi
Apabila kesempatan untuk promosi diberikan cukup
33
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
34
Malayu Hasibuan. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, h.44
28
luas maka pelamar yang serius semakin banyak. Sebaliknya,
jika kesempatan untuk promosi sangat terbatas, pelamar akan
sedikit.
c) Kebijaksanaan status karyawan
Jika
status
karyawan
menjadi
karyawan
tetap
(fulltime)pelamar semakin banyak. Sebaliknya, jika status
karyawan honorer, harian, atau part time maka pelamar
sedikit.
d) Kebijaksanaan sumber tenaga kerja
Jika tenaga kerja yang akan diterima hanya bersumber
dari tenaga kerja lokal maka pelamar serius sedikit. Sebaliknya,
jika tenaga kerja yang akan diterima bersumber dari seluruh
Nusantara maka pelamar akan semakin banyak.
2) Persyaratan jabatan.
Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki pelamar
maka pelamar semakin sedikit.
Sebaliknya jika persyaratan
sedikit, pelamar akan semakin banyak.
3) Metode pelaksanaan penarikan
Semakin terbuka penarikan melalui surat kabar, radio,
atau TV pelamar semakin banyak. Sebaliknya semakin tertutup
penarikan, pelamar semakin sedikit.
4) Kondisi pasar tenaga kerja
Semakin besar penawaran tenaga kerja semakin banyak
29
pula pelamar yang serius. Sebaliknya jika penawaran tenaga kerja
sedikit, pelamar juga sedikit.
5) Solidaritas perusahaan
Solidaritas perusahaan diartikan besarnya kepercayaan
masyarakat terhadap perusahaan, misalnya besarnya perusahaan.
Jika solidaritas perusahaan besar,
pelamar semakin banyak.
Sebaliknya jika solidaritas perusahaan rendah, pelamar sedikit.
6) kondisi-kondisi lingkungan eksternal
Jika kondisi perekonomian tumbuh dengan cepat dan
persaingan banyak, pelamar akan sedikit. Sebaliknya jika tingkat
pertumbuhan perekonomian kecil/ depresi,
pelamar semakin
semakin banyak.
Ada beberapa alasan yang mendorong suatu organisasi
melakukan rekrutmen:35
1) Berdirinya organisasi baru.
2) Adanya perluasan kegiatan organisasi.
3) Terciptanya pegawai dan kegiatan-kegiatan baru.
4) Adanya pegawai yang pindah ke organisasi lain.
5) Adanya pegawai yang berhenti, baik dengan hormat maupun tidak
dengan hormat sebagai tindakan punitife.
6) Adanya pegawai yang berhenti karena memasuki usia pensiun.
7) Adanya pegawai yang meninggal dunia.
35
Ambar Teguh Sulistiyani & Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Konsep,
Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Public, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009),
Edisi Kedua, h. 168
30
Kendala yang dihadapi Bank Muamalat Indonesia adalah sulitnya
mendapatkan SDM yang sesuai, sebagai contoh kebutuhan pada posisi
frontliner atau CS (customer service). Ada tuntunan penampilan yang lebih
diutamakan untuk posisi frontliner, seringkali yang mesuplay tidak sesuai
dengan standar minimal Muamalat Indonesia dan juga bukan tidak ada yang
mesuplay tapi memang tidak memenuhi persyaratan, hal ini juga berlaku pada
posisi-posisi lainnya.
Kemudian kendala yang ditemui masalah waktu pemenuhan, sebagai
contoh untuk pemenuhannya diberikan waktu satu bulan, namun terjadi
sampai berbulan-bulan untuk dapat menyediakan, karena terbatas.36
C. Pengertian Analisis Pekerjaan (Job Analysis)
Analisis pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa
saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai.37
Analisis
pekerjaan
adalah
suatu
proses
sistematis
untuk
mengumpulkan informasi atas aspek penting yang berkaitan dengan suatu
pekerjaan.38
1. Penggunaan Informasi Analisis Pekerjaan.
a. Perekrutan dan Seleksi.
b. Kompensasi.
c. Evaluasi Jabatan.
36
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
37
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara,2007), Edisi Revisi, Cet. Ke-10, h.29
38
Vetithzal Rivai & Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), Edisi ke-2, h. 100
31
d. Penilaian Prestasi Kerja.
e. Latihan(Training).
f. Promosi dan Pemindahan.
g. Organisasi.
h. Pemerkayaan Pekerjaan.
i. Penyederhanaan Pekerjaan.
j. Penempatan.
k. Peramalan dan Perekrutan.
l. Orientasi dan Induksi.39
2. Uraian Pekerjaan
Uraian pekerjaan (Job description)
dan uraian jabatan(job
position) diketahui serta disusun berdasarkan infomasi yang telah
dihasilkan oleh analisis pekerjaan.
Uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang menguraikan tugas
dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspekaspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
3. Spesifikasi Pekerjaan
Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum
orang yang bisa diterima agar dapat menjalankan suatu jabatan dengan
baik dan kompeten.
Umumnya spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan pekerjaan yang
jelas dan kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan itu.
39
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara,2007), Edisi Revisi, Cet. Ke-10, h.31
32
Spesifikasi pekerjaan bagi setiap perusahaan tidak sama karena spesifikasi
ini pada dasarnya disusun dari uraian pekerjaan sedang uraian pekerjaan
tiap perusahaan tidak sama.40
D. Seleksi
1. Pengertian Seleksi
Seleksi adalah kegiatan dalam manajemen SDM yang dilakukan
setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan. Proses seleksi sebagai
sarana yang digunakan dalam memutuskan pelamar mana yang akan
diterima.
Seleksi dilaksanakan tidak saja untuk penerimaan karyawan baru
saja,
akan tetapi seleksi ini dapat pula dilakukan karena untuk
pengembangan, atau penerimaan adanya peluang jabatan.41
2. Langkah-langkah seleksi
Langkah-langkah seleksi meliputi hal-hal sebagai berikut:42
a. Seleksi surat lamaran
b. Pengisian blanko lamaran
c. Pemeriksaan referensi
d. Wawancara pendahuluan
e. Tes penerimaan
f. Tes psikologi
g. Tes kesehatan
40
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: PT. Bumi
Aksara,2007), Edisi Revisi, Cet. Ke-10, h.34
41
Vetithzal Rivai & Elia Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan,h. 159
42
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, h.57
33
h. Wawancara akhir atasan langsung
i. Memutuskan diterima atau ditolak.
3. Sistem dan Prosedur Seleksi
Sistem dan prosedur seleksi harus berasaskan efisiensi (uang,
waktu dan tenaga dan bertujuan untuk memperoleh karyawan yang baik
dengan penempatan yang tepat. Sistem seleksi menurut Andrew F.Sikula
adalah:43
a. Successive-Hurdles
Adalah sistem seleksi yang dilaksanakan berdasarkan testing, urutan
yakni jika pelamar tidak lulus pada suatu testing, ia tidak boleh
mengikuti testing berikutnya dan pelamar tersebut dinyatakan gugur.
b. Compensatory-Approach
Adalah sistem seleksi yang dilakukan dengan cara si pelamar
mengikuti seluruh testing, kemudian dihitung nilai rata-rata tes apakah
mencapai standar atau tidak. Pelamar yang mencapai nilai standar
dinyatakan lulus, sedangkan yang tidak mencapai standar dinyatakan
gugur atau tidak diterima.
43
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, h.56
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan
metode
atau
pendekatan kualitatif, yaitu metode yang lebih menekankan pada aspek
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat
permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih
suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu
mengkaji masalah secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin
bahwa sifat suatu masalah satu akan berbeda dengan sifat dari masalah
lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi tetapi
pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif
berfungsi memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian
kualitatif.1
Penulis berusaha untuk menggambarkan secara jelas segala yang
terjadi di lapangan dan kemudian dianalisa untuk mendapatkan
hasilberdasarkan
tujuan
penelitian.
Pendekatan
kualitatif
ini
menitikberatkan pada data-data penelitian yang dihasilkan berupa katakata melalui wawancara dan pengamatan.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Data Primer
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah
1
Sumanto., Metodologi
AndiOffset.1995), h.
Penelitian
Sosial
34
Dan
Pendidikan ,
(Yogyakarta
:
35
dari mana data dapat diperoleh.2 Data Primer adalah data yang
diperoleh langsung oleh pengumpul data dari objek risetnya.3 Data
primer dalam penelitian ini adalah wawancara dengan ibu Ai Nurilmi
dan ibu Sunarti sebagai narasumber di PT. Bank Muamalat Indonesia
mengenasi proses rekrutmen karyawan yang dilakukan pada PT. Bank
Muamalat Indonesia.
b. Data Sekunder
Data Sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak
langsung dari objek yang diteliti.4 Data sekunder dalam penelitian ini
adalah data tambahan yg di gunakan penulis dalam penelitian. Berupa
beberapa dokumen, surat kabar, jurnal, buku-bukuperpustakaan serta
buku-buku koleksi penulis.
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, Penulis menggunakan cara sebagai berikut:
a. Observasi
Metode observasi yaitu mengumpulkan data dengan cara
melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti.
Observasi dilakukan ketika penulis datang langsung ke PT. Bank
Muamalat Indonesia (Gedung Arthaloka JL. Jend Sudirman No.2
Jakarta 10220).
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,(Jakarta: PT. Rineka
Cipta 2006), Cet. Ke-13, h.129.
3
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004), Cet. Ke-1, h. 69
4
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004), Edisi Pertama, h. 69
36
Percakapan itu dilakukan oleh 2 pihak, yaitu pewawancara
(interviewer)
yang
mengajukan
pertanyaan
dan
terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.5
Pedoman
wawancara
yang
digunakan
adalah
bentuk
wawancara structured. Dalam hal ini penulis menanyakan sejumlah
pertanyaan terstruktur dan disusun secara terperinci. Tekhnik atau cara
ini penulis lakukan email Bagian Umum dan HRD (Human Resource
Development) PT. Bank Muamalat Indonesia.
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prastasi, notulen
rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.6 Penulis mengumpulkan, membaca
dan mempelajari berbagai bentuk data tertulis yang ada dilapangan serta
data-data lain yang dapat dijadikan sebagai bahan analisa dalam penelitian
ini.
C. Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperoleh terkumpul melalui wawancara,
observasi dan dokumentasi, serta informasi dan keterangan yang
ditemukan dalam penelitian ini akan menjadi data yang kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif analisis yaitu suatu
teknik analisis data di mana penulis memaparkan semua data yang
diperoleh dari hasil temuan secara sistematis, lalu mengklasifikasikan
5
Lexy Johannes Moleong, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), Edisi Revisi, Cet. Ke-26, h. 186
6
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006) h. 231
37
untuk kemudian menganalisis sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan
penelitian untuk selanjutnya disajikan dalam bentuk laporan ilmiah.
Adapun teknik penyusunan skripsi ini, penulis mengacu kepada
buku “Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi)”,
yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Press, tahun 2007.
D. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian yang dilakukan bertempat di PT. Bank Muamalat
Indonesia (Gedung Arthaloka JL. Jend Sudirman No.2 Jakarta 10220).
BAB IV
GAMBARAN UMUM BANK MUAMALAT INDONESIA
A. Sejarah dan Perkekmbangan Bank Muamalat Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24 Rabius Tsani
1412 H atau 1 Nopember 1991, diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia
(MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan operasinya pada 27
Syawwal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan nyata dari eksponen
Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) dan beberapa pengusaha
Muslim, pendirian Bank Muamalat juga menerima dukungan masyarakat,
terbukti dari komitmen pembelian saham Perseroan senilai Rp 84 miliar pada
saat penandatanganan akta pendirian Perseroan. Selanjutnya, pada acara
silaturahmi peringatan pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan
komitmen dari masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp
106 miliar.1
Pada tanggal 27 Oktober 1994, hanya dua tahun setelah didirikan,
Bank Muamalat berhasil menyandang predikat sebagai Bank Devisa.
Pengakuan ini semakin memperkokoh posisi Perseroan sebagai bank syariah
pertama dan terkemuka di Indonesia dengan beragam jasa maupun produk
yang terus dikembangkan.2
Pada akhir tahun 90an, Indonesia dilanda krisis moneter yang
memporakporandakan sebagian besar perekonomian Asia Tenggara. Sektor
1
2
Data Rekrutmen Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.16.
Data Rekrutmen Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.16.
38
39
perbankan nasional tergulung oleh kredit macet di segmen korporasi. Bank
Muamalat pun terimbas dampak krisis. Di tahun 1998, rasio pembiayaan
macet (NPF) mencapai lebih dari 60%. Perseroan mencatat rugi sebesar Rp
105 miliar. Ekuitas mencapai titik terendah, yaitu Rp 39,3 miliar, kurang dari
sepertiga modal setor awal. 3
Dalam upaya memperkuat permodalannya, Bank Muamalat mencari
pemodal yang potensial, dan ditanggapi secara positif oleh Islamic
Development Bank (IDB) yang berkedudukan di Jeddah, Arab Saudi. Pada
RUPS tanggal 21 Juni 1999 IDB secara resmi menjadi salah satu pemegang
saham Bank Muamalat. Oleh karenanya, kurun waktu antara tahun 1999 dan
2002 merupakan masa-masa yang penuh tantangan sekaligus keberhasilan
bagi Bank Muamalat.4 Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil
membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap
Kru
Muamalat,
ditunjang
oleh
kepemimpinan
yang
kuat,
strategi
pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan
perbankan syariah secara murni.
Melalui masa-masa sulit ini, Bank Muamalat berhasil bangkit dari
keterpurukan. Diawali dari pengangkatan kepengurusan baru dimana seluruh
anggota Direksi diangkat dari dalam tubuh Muamalat, Bank Muamalat
kemudian menggelar rencana kerja lima tahun dengan penekanan pada (i)
tidak mengandalkan setoran modal tambahan dari para pemegang saham, (ii)
tidak melakukan PHK satu pun terhadap sumber daya insani yang ada, dan
3
4
Data Rekrutmen Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.17.
Data Rekrutmen Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.21.
40
dalam hal pemangkasan biaya, tidak memotong hak Kru Muamalat sedikitpun,
(iii) pemulihan kepercayaan dan rasa percaya diri Kru Muamalat menjadi
prioritas utama di tahun pertama kepengurusan Direksi baru, (iv) peletakan
landasan usaha baru dengan menegakkan disiplin kerja Muamalat menjadi
agenda utama di tahun kedua, dan (v) pembangunan tonggak-tonggak usaha
dengan menciptakan serta menumbuhkan peluang usaha menjadi sasaran Bank
Muamalat pada tahun ketiga dan seterusnya, yang akhirnya membawa Bank
kita, dengan rahmat Allah Rabbul Izzati, ke era pertumbuhan baru memasuki
tahun 2004 dan seterusnya. 5
Saat ini Bank Mumalat memberikan layanan bagi lebih dari 4,3 juta
nasabah melalui 457 gerai yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia. Jaringan
BMI didukung pula oleh aliansi melalui lebih dari 4000 Kantor Pos Online/
SOPP di seluruh Indonesia, 1996 ATM, serta 95.000 merchant debet. BMI
saat ini juga merupakan satu-satunya bank syariah yang telah membuka
cabang luar negeri, yaitu di Kuala Lumpur, Malaysia. Untuk meningkatkan
aksesibilitas nasabah di Malaysia, kerjasama dijalankan dengan jaringan
Malaysia Electronic Payment System (MEPS) sehingga layanan BMI dapat
diakses di lebih dari 2000 ATM di Malaysia. Selain itu Bank Muamalat
memiliki produk shar-e gold dengan teknologi chip pertama di Indonesia yang
dapat digunakan di 170 negara dan bebas biaya diseluruh merchant berlogo
visa. Sebagai Bank Pertama Murni Syariah, bank muamalat berkomitmen
5
http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat
jam00.19WIB.
diakses
03
November,
41
untuk menghadirkan layanan perbankan yang tidak hanya comply terhadap
syariah, namun juga kompetitif dan aksesibel bagi masyarakat hingga pelosok
nusantara. Komitmen tersebut diapresiasi oleh pemerintah, media massa,
lembaga nasional dan internasional serta masyarakat luas melalui lebih dari 70
award bergengsi yang diterima oleh BMI dalam 5 tahun Terakhir.
Penghargaan yang diterima antara lain sebagai Best Islamic Bank in Indonesia
2009 oleh Islamic Finance News (Kuala Lumpur), sebagai Best Islamic
Financial Institution in Indonesia 2009 oleh Global Finance (New York) serta
sebagai The Best Islamic Finance House in Indonesia 2009 oleh Alpha South
East Asia (Hong Kong).6
B. Visi dan Misi Bank Muamalat Indonesia
1. Visi
Menjadi Bank Syari’ah utama di Indonesia, dominan di pasar
spiritual, dikagumi di pasar rasional.
2. Misi
Menjadi role model Lembaga Keuangan Syari’ah dunia dengan
penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan
orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai kepada
stakeholder.7
6
http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat diakses 03 November,
jam00.19 WIB.
7
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18November 2015.
42
C. Tujuan Berdiri Bank Muamalat Indonesia
Adapun tujuan berdiri Bank Muamalat Indonesia yaitu:8
1. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia,
sehingga semakin berkurang kesenjangan sosial ekonomi, dan dengan
demikian akan melestarikan pembangunan nasional, antara lain melalui:
a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan usaha
b. Meningkatkan kesempatan kerja
c. Meningkatkan penghasilan masyarakt banyak
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan terutama
dalam bidang ekonomi keuangan, yang selama ini masih cukup banyak
masyarakat yang enggan berhubungan dengan bank karena masih
menganggap bahwa bunga bank itu riba.
3. Mengembangkan lembaga bank dan system Perbankan yang sehat
berdasarkan efisiensi dan keadilan, mampu meningkatkan partisipasi
masyarakat sehingga menggalakkan usaha-usaha ekonomi rakyat antara
lain memperluas jaringan lembaga Perbankan ke daerah-daerah terpencil.
4. Mendidik dan membimbing masyarakat untuk berpikir secara ekonomi,
berperilaku bisnis dan meningkatkan kualitas hidup mereka.
D. Produk-produk Bank Muamalat Indonesia
1. Produk Penghimpuanan Dana (Funding Products)
a. Shar-‘e9
Shar-‘e adalah tabungan instan investasi syari’ah yang
memadukan kemudahan akses ATM, Debit dan Phone Banking dalam
8
http://www.bankmuamalat.co.id/produk/pendanaan diakses 03 November, jam 00.19
WIB.
9
Produk Bank Muamalat Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.488.
43
satu kartu dan dapat dibeli di kantor pos seluruh Indonesia. Hanya
dengan Rp 125.000, langsung dapat diperoleh satu kartu Shar-‘e
dengan saldo awal tabungan Rp 100.000, sebagai sarana menabung
berinvestasi di Bank Muamalat. Shar-‘e dapat dibeli melalui kantor
pos. diinvestasikan hanya untuk usaha halal dengan bagi hasil
kompetitif. Tarik tunai bebas biaya di lebih dari 8.888 jaringan ATM
BCA/PRIMA dan fasilitas SalaMuamalat. (phone banking 24 jam
untuk layanan otomatis cek saldo, informasi history transaksi, transfer
antara rekening sampai dengan 50 juta dan berbagai pembayaran).
b. Tabungan Ummat10
Merupakan investasi tabungan dengan aqad Mudharabah di
Counter Bank Muamalat di seluruh Indonesia maupun di Gerai
Muamalat yang penarikannya dapat dilakukan di seluruh Counter Bank
Muamalat, ATM Muamalat, jaringan ATM BCA/PRIMA dan jaringan
ATM Bersama. Tabungan Ummat dengan Kartu Muamalat juga
berfungsi sebagai akses debit di seluruh Merchant Debit BCA/PRIMA
di seluruh Indonesia. Nasabah memperoleh bagi hasil yang berasal dari
pendapatan Bank atas dana tersebut.
c. Tabungan Haji Arafah11
Merupakan tabungan yang dimaksudkan untuk mewujudkan
niat nasabah untuk menunaikan ibadah haji. Produk ini akan
membantu nasabah untuk merencanakan ibadah haji sesuai dengan
kemampuan keuangan dan waktu pelaksanaan yang diinginkan.
10
11
Produk Bank Muamalat Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.489.
Produk Bank Muamalat Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.490.
44
Dengan fasilitas asuransi jiwa, Insya Allah pelaksanaan ibadah haji
tetap terjamin. Dengan keistimewaan tersebut, nasabah Tabungan
Arafah bisa memilih jadwal waktu keberangkatannya sendiri dengan
setoran tetap tiap bulan, keberangkatan nasabah terjamin dengan
asuransi jiwa, apabila penabung meninggal dunia, maka ahli waris
otomatis dapat berangkat. Tabungan haji Arafah juga menjamin
nasabah untuk memperoleh porsi keberangkatan (sesuai dengan
ketentuan Departemen Agama) dengan jumlah dana Rp 32.670.000
(Tiga puluh dua juta enam ratus tujuh puluh ribu rupiah), karena Bank
Muamalat telah on-line dengan Siskohat Departemen Agama Republik
Indonesia. Tabungan haji Arafah memberikan keamanan lahir batin
karena dana yang disimpan akan dikelola secara Syari’ah.
d. Deposito Mudharabah12
Merupakan jenis investasi bagi nasabah perorangan dan Badan
Hukum dengan bagi hasil yang menarik. Simpanan dana masyarakat
akan dikelola melalui pembiayaan kepada sektor riil yang halal dan
baik saja, sehingga memberikan bagi hasil yang halal. Tersedia dalam
jangka waktu 1, 3, 6 dan 12 bulan.
e. Deposito Fulinves13
Merupakan jenis investasi yang dikhususkan bagi nasabah
perorangan, dengan jangka waktu enam dan 12 bulan dengan nilai
nominal minimal Rp 2.000.000,- atau senilai USD 500 dengan fasilitas
12
13
Produk Bank Muamalat Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.490.
Produk Bank Muamalat Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.491.
45
asuransi jiwa yang dapat dipergunakan sebagai jaminan pembiayaan
atau untuk referensi Bank Muamalat. Nasabah memperoleh bagi hasil
yang menarik tiap bulan.
f. Giro Wadi‘ah
Merupakan titipan dana pihak ketiga berupa simpanan giro
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, bilyet, giro, dan pemindahbukuan. Diperuntukkan bagi nasabah
pribadi maupun perusahaan untuk mendukung aktivitas usaha. Dengan
fasilitas kartu ATM dan Debit, tarik tunai bebas biaya di lebih dari
8.888 jaringan ATM BCA/PRIMA dan ATM Bersama, akses di lebih
dari 18.000 Merchant Debit BCA/PRIMA dan fasilitas SalaMuamalat.
(phone banking 24 jam untuk layanan otomatis cek saldo, informasi
history transaksi, transfer antar rekening sampai dengan 50 juta dan
berbagai pembayaran).
g. Dana Pensiun Muamalat14
Dana Pensiun Muamalat dapat diikuti oleh mereka yang
berusia minimal 18 tahun, atau sudah menikah, dan pilihan usia
pensiun 45-65 tahun dengan iuran sangat terjangkau, yaitu minimal Rp
20.000 per bulan dan pembayarannya dapat didebet secara otomatis
dari rekening Bank Muamalat atau dapat ditransfer dari Bank lain.
Peserta juga dapat mengikuti program WASIAT UMMAT, dimana
selama masa kepesertaan, peserta dilindungi asuransi jiwa sebesar nilai
tertentu dengan premi tertentu. Dengan asuransi ini, keluarga peserta
14
Produk Bank Muamalat Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.493.
46
akan memperoleh dana pensiun sebesar yang diproyeksikan sejak awal
jika peserta meninggal dunia sebelummemasuki masa pensiun.
2. Produk Penanaman Dana (Invesment Product)
a. Konsep Jual Beli15
1) Murabahah
Adalah jual beli barang pada harga asal dengan tambahan
keuntungan yang disepakati. Harga jual tidak boleh berubah selama
masa perjanjian.
2) Salam
Adalah pembelian barang yang diserahkan di kemudian hari
dimana pembayaran dilakukan di muka/tunai.
3) Istishna
Adalah jual beli barang dimana Shani’ (produsen)
ditugaskan untuk membuat suatu barang (pesanan) dari Mustashni’
(pemesan). Istishna’ sama dengan Salam yaitu dari segi obyek
pesanannya yang harus dibuat atau dipesan terlebih dahulu dengan
ciri-ciri khusus. Perbedaannya hanya pada sistem pembayarannya
yaitu Istishna’ pembayaran dapat dilakukan di awal, di tengah atau
di akhir pesanan.
b. Konsep Bagi Hasil16
1) Musyarakah
Adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha
15
16
tertentu,
dimana
masing-masing
pihak
memberikan
Produk Bank Muamalat Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.494.
Produk Bank Muamalat Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.494.
47
kontribusi dana dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko
akan ditanggung sesuai kesepakatan.
2) Mudharabah
Adalah kerjasama antara bank dengan Mudharib (nasabah)
yang mempunyai keahlian atau keterampilan untuk mengelola
usaha. Dalam hal ini pemilik modal (Shahibul Maal) menyerahkan
modalnya kepada pekerja/pedagang (Mudharib) untuk dikelola.
c. Konsep Sewa17
1) Ijarah
Adalah perjanjian antara bank (muajjir) dengan nasabah
(mustajir) sebagai penyewa suatu barang milik bank dan bank
mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewakannya.
2) Ijarah Muntahia Bittamlik
Adalah perjanjian antara Bank (muajjir) dengan nasabah
sebagai penyewa. Mustajir/penyewa setuju akan membayar uang
sewa selama masa sewa yang diperjanjikan dan bila sewa selama
masa sewa berakhir penyewa mempunyai hak opsi untuk
memindahkan kepemilikan obyek sewa tersebut.
3. Produk Jasa (Service Products)
a. Wakalah
Berarti penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat.
Secara
17
teknis
Perbankan,
Wakalah
adalah
akad
pemberian
Produk Bank Muamalat Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia, h.495.
48
wewenang/kuasa dari lembaga/seseorang (sebagai pemberi mandat)
kepada pihak lain (sebagai wakil) untuk melaksanakan urusan dengan
batas kewenangan dan waktu tertentu. Segala hak dan kewajiban yang
diemban wakil harus mengatasnamakan yang memberikan kuasa.
b. Kafalah
Merupakan jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil)
kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang
ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga berarti mengalihkan
tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan berpegang pada
tanggung jawab orang lain sebagai penjamin.
c. Hawalah
Adalah pengalihan hutang dari orang yang berhutang kepada
orang lain yang wajib menanggungnya. Dalam pengertian lain,
merupakan pemindahan beban hutang dari muhil (orang yang
berhutang) menjadi tanggungan muhal ‘alaih atau orang yang
berkewajiban membayar hutang.
d. Rahn
Adalah menahan salah satu milik si peminjam sebagai jaminan
atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang ditahan tersebut
memiliki nilai ekonomis, sehingga pihak yang menahan memperoleh
jaminan untuk dapat mengambil seluruh atau sebagian piutangnya.
Secara sederhana rahn adalah jaminan hutang atau gadai.
49
e. Qardh
Adalah pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih
atau diminta kembali. Menurut teknis Perbankan, qardh adalah
pemberian pinjaman dari Bank ke nasabah yang dipergunakan untuk
kebutuhan mendesak, seperti dana talangan dengan kriteria tertentu
dan bukan untuk pinjaman yang bersifat konsumtif. Pengembalian
pinjaman ditentukan dalam jangka waktu tertentu (sesuai kesepakatan
bersama) sebesar pinjaman tanpa ada tambahan keuntungan dan
pembayarannya dilakukan secara angsuran atau sekaligus.
4. Jasa Layanan (Services)
a. ATM
Layanan ATM 24 jam yang memudahkan nassabah melakukan
penarikan dana tunai, pemindahbukuan antara rekening, pemeriksaan
saldo, pembayaran Zakat, Infaq, Sedekah (hanya pada ATM
Muamalat), dan tagihan telepon. Untuk penarikan tunai, kartu
Muamalat dapat diakses di 8.888 ATM di seluruh Indonesia, terdiri
atas mesin ATM Muamalat, ATM BCA/PRIMA dan ATM Bersama,
yang bebas biaya penarikan tunai. Kartu Muamalat juga dapat dipakai
untuk bertransaksi di 18.000 lebih Merchant Debit BCA/PRIMA.
Untuk ATM Bersama dan BCA/PRIMA, saat ini sudah dapat
dilakukan transfer antara Bank.
b. SalaMuamalat
Merupakan layanan Phone Banking 24 jam dan call center
yang memberikan kemudahan bagi nasabah, setiap saat dan di
manapun nasabah berada untuk memperoleh informasi mengenai
50
produk, saldo dan informasi transaksi, transfer antara rekening, serta
mengubah PIN.
c. Pembayaran Zakat, Infaq dan Sedekah (ZIS)
Jasa yang memudahkan nasabah dalam membayar ZIS, baik ke
lembaga pengelola ZIS Bank Muamalat maupun ke lembaga-lembaga
ZIS lainnya yang bekerjasama dengan Bank Muamalat, melalui Phone
Banking dan ATM Muamalat di seluruh cabang Bank Muamalat.
d. Jasa-jasa Lain
Bank Muamalat juga menyediakan jasa-jasa Perbankan lainnya
kepada masyarakat luas, seperti transfer, collection, standing
instruction, dan lain sebagainya.
E. Struktur Organisasi18
Di dalam struktur organisasi BMI yang bertindak sebagai pemilik
modal adalah pemegang sahara Sedangkan lembaga yang berperan sebagai
penentu garis-garis besar kebijakan perusahaan adalah Dewan Komisaris,
terdiri dari komisaris yang dipimpin oleh Presiden Komisari.
Agar terjadi kesesuaian antara konsep syariah dengan ketentuan dan
praktek perbankan di Indonesia, Biro Direksi Riset dan syariah yang bertugas
untuk menterjemahkan konsep syariah dalam jasa apa yang akan dijalankan
BMI Selain itu juga bertugas melaksankan penelitian dan pengembangan
produk.
Sebagai pelaksana terlihat langsung dan bertanggung jawab terhadap
18
Wawancara pribadi dengan Sunarti, bagian riset dan penelitian muamalat institute,
jakarta, 19 Febuary 2016.
BAB V
ANALISIS STRATEGI REKRUTMEN KARYAWAN PADA PT. BANK
MUAMALAT INDONESIA
A. Proses Rekrutmen Karyawan Bank Muamalat Indonesia
Perusahaan apapun pasti tidak akan terlepas dari faktor sumber
daya manusia. Untuk merekrut atau mencari calon tenaga kerja yang
berpotensi dan sesuai standar perusahaan, maka harus melihat berbagai
aspek internal dan eksternal perusahaan. Proses rekrutmen harus
dilaksanakan dengan sebaik mungkin guna menghasilkan calon-calon
karyawan terbaik yang nantinya akan diseleksi dan ditempatkan.
Ada 3 macam pegawai di Bank Muamalat Indonesia yaitu pegawai
tetap, kontrak, magang/training. Bank Muamalat Indonesia melakukan
rekrutmen untuk meningkatkan kualitas kerja yang berkesinambungan dan
sekaligus untuk meningkatkan produktifitas kerja. Selain untuk memenuhi
kebutuhan penambahan karyawan, program rekrutmen juga dilakukan
untuk mengisi kekosongan atau kekurangan tenaga kerja di beberapa
fungsi yang telah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Ini terlihat dari
tingkat turnover karyawan yang cenderung naik dari 4,27% di 2012
menjadi 9,24% di 2013 dan 10.59% di 2014.1
Salah satu keunggulan bank yang mampu bersaing selain
pengelolaan yang baik yaitu memiliki sumber daya manusia (SDM) yang
1
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
52
53
berkompeten, dengan memiliki SDM yang handal diyakini mampu
memberikan pelayanan yang baik bagi para nasabah.Oleh karena itu, bankbank syariah gencar menjaring SDM yang berkompeten melalui jalur
rekrutmen.
Pada tahap pertama yang dilakukan unit rekrutrmen
biasanya
terlebih dahulu mengecek formasi kosong yang dibutuhkan, target, level,
kemudian cek kualifikasi apakah terdapat kecocokkan kualifikasinya.
Tahap selanjutnya koordinasi dengan vendor-vendor (lembaga jasa
professional/ perusahaan jasa rekrutmen) terkait.2
Ada vendor / perusahaan jasa rekrutmen yang membantu dalam
menyaring para calon kandidat. Setiap tahapan rekrutmen dilakukan oleh
vendor, karena tahapannya berbeda-beda tes bahasa inggris dengan vendor
bahasa inggris, psikotes dengan vendor psikotes, kesehatan dengan vendor
kesehatan. Karena setiap tes dilakukan oleh vendor terkait, tim rekrutmen
tidak mengelola dan mengeluarkan tes, sehingga yang dilakukan adalah
mengelola hasil dari vendor dan mengevaluasi. Misalnya ada hasil dari
vendor dapat lihat apakah sesuai tidak dengan kebutuhan, kandidat yang
dihasilkan berkompeten atau tidak, jika tidak berkompeten tetapi ada
catatan-catatan yang menurut unit rekrutmen kurang maka disesuaikan lagi
dengan kebutuhan, misalnya kandidat yang lolos dalam seleksi sebanyak
500-600 kandidat dan sebagainya, namun tetap berpedoman kepada
standar umum kelulusan yang ditetapkan Muamalat Indonesia.
2
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
54
Dalam proses rekrutmen di Bank Muamalat Indonesia ada
beberapa tahapan seleksi dengan berbagai tes dipersiapkan dan harus
dilalui oleh para calon pelamar. Pada tahapan seleksi Bank Muamalat
Indonesia tidak melakukannya sendiri, unit rekrutmen Bank Muamalat
Indonesia bekerja sama dengan lembaga jasa professional, semuanya
dijalankan oleh lembaga jasa khususnya tahapan yang memerlukan
keahlian dalam menguji para pelamar kerja, sehingga bank hanya
mengawasi serta mengelola hasil yang diberikan lembaga jasa tersebut
agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.3
Untuk menjadi seorang karyawan Bank Muamalat Indonesia,
seorang kandidat harus mengikuti rangkaian seleksi yang dilakukan pada
Divisi HCD dengan bekerja sama oleh lembaga jasa professional
dibidangnya. Berikut rangkaian seleksi itu meliputi:4
Seleksi Administrasi/seleksi Dokumentasi
1) Surat lamaran dibuat dan ditanda tangani oleh peserta
2) Daftar riwayat hidup
3) Fotokopi ijazah/surat keterangan lulus
4) Fotokopi transkip nilai
5) Pas photo.
3
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
4
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
55
Persyaratan umum
1) WNI, Laki-laki/perempuan, belum menikah
2) Berpenampilan rapi, ramah, menarik dan cekatan
3) Tinggi badan minimal 170 cmuntuk laki-laki dan 165 cm untuk
permpuan, (untuk ODP tidak ada kriteria tinggi badan, kecuali untuk level
asisten jika yang dibutuhkan untuk posisi frontliner).
4) Bersedia ditempatkan diseluruh unit kerja bank
5) Tidak sedang menjalani ikatan dinas dengan instansi lain
6) IPK: minimal 2.75 untuk D3 dan minimal 3.00 untuk S1
7) Usia: usia maksimal 25 tahun untuk D3 dan maksimal 28 tahun untuk
S1
B. Metode Rekrutmen Karyawan Bank Muamalat Indonesia
Metode rekrutmen akan berpengaruh besar terhadap lamaran yang
masuk kedalam perusahaan, metode rekrutmen calon karyawan baru
menggunakan dua metode, Yaitu metode terbuka dan metode tertutup.
Metode rekrutmen yang dipilih oleh perusahaan dalam melakukan
rekrutmen adalah seperti iklan, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga
pendidikan, dan lain sebagainya. Perusahaan dapat memilih lebih dari satu
metode tergantung situasi dan kondisi yang terjadi.
56
Adapun dari metode tersebut yang diterapkan oleh PT Bank
Muamalat Indonesia adalah metode terbuka. Hal ini dinyatakan oleh Ai
Nurilmi, Anggota HR PT Bank Muamalat Indonesia “media yang
digunakan melalui website Muamalat Indonesia, job portal website (job
street), job fair, perguruan tinggi yang terakreditasi dan kalau di cabangcabang biasanya pakai jobposting media cetak (surat kabar). “5
C. Sumber Rekrutmen Karyawan Bank Muamalat Indonesia
Sumber tenaga kerja yang ada di PT Bank Muamalat Indonesia
mencakup dua sumber yaitu internal dan eksternal. Sumber internal
diambil jika tenaga kerja yang bersangkutan dianggap mempunyai
kapasitas lebih dan pengalaman yang cukup. Sumber ini dilakukan
umumnya untuk pemindahan (transfer) dan promosi, pemindahan dan
promosi dilakukan terhadap karyawan, yang mementukan adalah manager
PT Bank Muamalat Indonesia dan apabila tenaga kerja dianggap sudah
jenuh dengan pekerjaan yang selama ini digelutinya, alternatif lainnya
demosi dan transfer dilakukan untuk mengatasi ketidak sesuaian karyawan
baru pada posisinya.
Setiap proses pelaksanaan rekrutmen perusahaan biasanya terdiri
dari beberapa sumber. Dalam proses rekrutmen karyawan, Bank Muamalat
Indonesia mempunyai beberapa jalur rekrutmen sebagai sumber-sumber
dalam mendukung pelaksanaan rekrutmen, diantaranya:
a. Jalur internal (sumber dari dalam perusahaan)
5
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
57
Jalur internal merupakan jalur bagi karyawan perusahaan tersebut
dalam hal ini karyawan Bank Muamalat Indonesia untuk mengisi jabatan
tertinggi/kosong yang bersifat rotasi.6
b.
Jalur eksternal (sumber dari luar perusahaan)
Pada jalur eksternal ini, dan pada umumnya Bank Muamalat
Indonesia merekrut para calon pelamar melalui jalur rekrutmen massal dan
rekrutmen individu. Rekrutmen massal dilakukan untuk merekrut fresh
gaduite pada Level Asisten dengan melalui jalur program ADP dan Level
Analis yang akan melalui jalur program ODP (Officer Development
Program). Sedangkan rekrutmen individu diperuntungkan untuk Level
Analis Up setingkat Level Manager, Jendral Manager, dan Direksi pada
dasarnya perekrutan ini menggunakan pola prohier.7
Kegiatan pertama persiapan yang dilakukan dalam merekrut SDM
di Bank Muamalat Indonesia diawali dengan perencanaan rekrutmen
antara lain;8
1. Cek formasi yang dibutuhkan, dimana terdapat formasi yang kosong
eperti karyawan yang resign, PHK, dan turn over
2. Target pemenuhan posisi
3. Level/jenjang
6
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
7
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
8
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
58
4. Merancang kualifikasi calon SDM yang dibutuhkan
5. Pasang iklan
6. Koordinasi dengan vendor terkait, dan
7. Plooting/Penempatan posisi (untuk rekrutmen massal)
1. Prosedur rekrutmen eksternal karyawan PT Bank Muamalat
Indonesia
a. Divisi terkait mengajukan permintaan karyawan baru dengan
mengisi dan menyampaikan formulir penambahan karyawan
kepada Unit Kerja SDM dengan melampirkan Job Description
terbaru dan struktur organisasi.
b. Unit kerja SDM melakukan need analysis atas karyawan
tersebut. Bila hasil analisis menyimpulkan bahwa penambahan
karyawan baru layak dilakukan, maka Unit Kerja SDM
meminta
persetujuan
direksi
atas
pengajuan
formulir
penambahan karyawan tersebut.
c. Atas permintaan karyawan yang disetujui, Unit Kerja SDM
menjalin kerjasama dengan agen penempatan tenaga kerja
(pihak ketiga).
d. Agen penempatan kerja tersebut melakukan screening atas
lamaran- lamaran yang masuk sesuai dengan kriteria seleksi.
e. Agen penempatan kerja melakukan (wawancara tahap 1).
f. Kandidat yang lolos pada wawancara tahap 1 dengan agen
penempatan tenaga kerja lalu setelah itu (wawancara tahap II)
59
diwawancarai oleh Unit Kerja SDM.
g. Setelah lolos (memasuki wawancara tahap III) diwawancarai
oleh DPS Sekretaris.
h. Kandidat yang lolos wawancara diminta melakukan tes
kesehatan.
i. Kandidat yang telah lolos melakukan tes kesehatan lalu
melakukan tes psikotes.
j. Unit Kerja SDM mengirimkan surat penolakan kepada
kandidat yang tidak lolos setiap tahap seleksi.
2. Prosedur rekrutmen internal karyawan PT Bank Muamalat
Indonesia9
a) Divisi terkait mengajukan permintaan karyawan baru dengan
mengisi dan menyampaikan formulir penambahan karyawan
kepada Unit
b) Kerja SDM dengan melampirkan Job Description terbaru dan
struktur organisasi.
c) Bagian Unit Kerja SDM
melakukan need analysis atas
karyawan tersebut.
d) Bila
hasil
analisis
karyawan baru
meminta
menyimpulkan
bahwa
penambahan
layak dilakukan, maka Unit Kerja SDM
persetujuan
direksi
atas
pengajuan
formulir
penambahan karyawan tersebut.
e) Unit Kerja SDM memanggil kandidat untuk wawancara tahap
9
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
60
f) Setelah lolos wawancara tahap I selanjutnya test Bahasa Inggris
dengan Vendor terkait.
g) Kandidat yang lolos test bahasa inggris selanjutnya ada test
psikotes dengan Vendor terkait.
h) Kandidat yang lolos test psikotes selanjutnya ada tes kesehatan,
setelah lolos tes kesehatan selanjutanya kandidat melakukan
Interview User.
i) Unit Kerja SDM melakukan analisa dari hasil tes, dan
memberikan laporan kepada direksi mengenai hasil rekruitmen
internal.
j) Unit Kerja SDM mengirimkan surat pemeberitahuan hasil
rekrutmen kepada kandidat yang tidak lolos.
Sumber tenaga kerja dapat diperoleh dari dalam organisasi dan
dari luar perusahaan itu sendiri. Ada beberapa saluran yang dapat dipakai
untuk memperoleh calon tenaga kerja yang ada diluar organisasi yaitu
meliputi :10
1) Advertensi/iklan
Iklan disini adalah berisikan permintaan agar pembaca yang
berkepentingan dengan isi iklan tersebut mau mengajukan
lamarannya.
2) Biro/agen tenaga kerja
Biro/agen tenaga kerja bisa dimiliki oleh pemerintah/swasta.
Organisasi bisa menghubungi biro/agen tenaga kerja tersebut.
10
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
61
3) Rekomendasi dari karyawan yang ada dalam organisasi
Para karyawan yang ada diberi informasi bahwa orgnasisi
sedang memerlukan tenaga kerja untuk mengisi jabatanjabatan tertentu. Kepada mereka diminta untuk memberikan
rekomendasi pada orang luar yang menurut karyawan tersebut
memenuhi syarat.
4) Sekolah-sekolah perguruan tinggi dan kursus-kursus.
5) Nepotisme
Mencari tenaga kerja dari kalangan keluarga sendiri
Umumnya cara ini dilakukan untuk memperkuat rasa loyalitas
pada organisasi.
6) Mencari karyawan dari organasasi lain.
7) Walk-ins
Yaitu pencari pekerjaan yang datang kepada bagian personal
diperusahaan.
D. Langkah-langkah Proses Seleksi Rekrutmen Karyawan Bank
Muamalat Indonesia
Setiap perekrut tenaga kerja yang mempunyai rasa tanggung jawab
secara profesional dapat dipastikan ingin dan berusaha agar melalui proses
seleksi yang dilakukannya diperoleh tenaga kerja yang paling memenuhi
syarat untuk mengisi lowongan yang tersedia.
Agar sasaran seperti itu tercapai, proses seleksi menggabungkan
dua hal yaitu yang berkaitan langsung dengan pekerjaan yang akan
dilakukan apabila lamaran seseorang diterima dan faktor-faktor lain yang
62
meskipun tidak langsung berkaitan dengan pekerjaannya kelak, akan tetapi
memberikan gambaran yang lebih akurat tentang diri pelamar yang
bersangkutan.
Proses seleksi yang diterapkan di PT Bank Muamalat Indonesia
terdiri dari tujuh langkah yang dapat ditempuh. Perlu ditekankan bahwa
tidak semua langkah tersebut harus ditempuh. Misalnya, dalam hal orang
dalam yang diseleksi dalam rangka alih tugas atau promosi, ada langkahlangkah tertentu yang tidak perlu lagi ditempuh karena organisasi,
khususnya satuan kerja yang mengelola sumber daya manusia sudah
memiliki informasi yang diperoleh dengan mengambil langkah- langkah
tertentu, misalnya informasi tentang kondisi kesehatan pegawai yang
bersangkutan.
Tahapannya yaitu; 11 a. Initial inteview b. Kemudian ada tes bahasa
inggris c. Ada psikotes, setelah lolos psikotes d. Wawancara dengan
psikolog, kemudian setelah itu, e. Ada proses kalau dicabang-cabang ada
wawancara insert f. Kalau dipusat biasanya langsung medical check-up.
Untuk tempat rekrutmen biasanya memberikan kewenangan
vendor untuk melakukan tahapan seleksi, vendor yang memilih. Tetapi
kami juga menyediakan tempat di kawasan gunung gelies, bogor jawa
barat. 12
11
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
12
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
63
E. Rekrutmen dan Perspektif Islam
Data hasil wawancara dan pengamatan langsung pada objek study
dapat dinyatakan bahwa di PT Bank Muamalat Indonesia lebih
mengutamakan Kompetensi di banding kemampuan dalam bahasa arab
dan baca Al-qur’an.
Dapat diketahui dari hasil wawancara melalui Ai Nurilimi “karena
kami menilai dari standar kompetensinya. Selain itu alasan kenapa
membaca Al-qur’an tidak kami masukan ke dalam persyaratan umum
yaitu karena mungkin sekarang memang yang paling penting adalah
kompetensi general, kami belum sampai spesifik ke membaca Al-qur’an.
Kami umumnya melihat agama bukan yang mahir dalam membaca Alqur’an, sebagai contoh kandiat yang mahir dalam bahasa arab dan baca Alqur’an kompetensinya tidak bagus dan tidak cocok bekerja diperusahaan.
Jadi yang kami cari nilai kompetensinya. Sedangkan untuk tahapan
interview pengetahuan dasar perbankan? Untuk pengetahuan dasar
perbankan ada dan diterapkan pada saat proses interview.”13
PT Bank Muamalat Indonesia juga sudah memenuhi beberapa
kriteria-kriteria yang telah ditetapkan dalam ekonomi islam antara lain:14
1. Dorongan berprestasi/Achievement Orientation,
13
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
14
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
64
adalah keinginan/tekad untuk bekerja dengan baik atau melampaui
standar prestasi. Standar tersbut bisa berupa prestasi diri sendiri di masa
lampau (Improvement); ukuran yang objektif (results orientation);
melebihi orang lain (competitiveness); sasaran yang menantang; atau
sesuatu yang belum dilakukan orang lain (innovation). Hal ini menunjukan
dorongan untuk bertindak secara lebih baik dan efisien.15
2. Fokus pada pelanggan/Customer Focus,
Setiap karyawan harus fokus kepada pelanggan, karena pelanggan
adalah orang yang tidak bergantung pada kita, tapi kita yang bergantung
padanya.
pelanggan suatu perusahaan adalah orang yang membeli dan
menggunakan produknya. Pelanggan tersebut merupakan orang yang
berinteraksi dengan perusahaan setelah proses mengahsilkan produk.
Sedangkan pihak-pihak yang berinteraksi dengan perusahaan sebelum
tahap proses menghasilkan produk dipandang sebagai pemasok.16
3. Kerjasama/Teamwork,
Kerjasama adalah sebuah sistem pekerjaan yang kerjakan oleh dua
orang atau lebih untuk mendapatkan tujuan yang direncanakan bersama.
Kerjasama dalam tim kerja menjadi sebuah kebutuhan dalam mewujudkan
keberhasilan kinerja dan prestasi kerja. Kerja sama dalam tim kerja akan
15
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
16
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
65
menjadi suatu daya dorong yang memiliki energi dan sinergisitas bagi
individu-individu yang tergabung dalam kerja tim. Komunikasi akan
berjalan baik dengan dilandasi kesadaran tanggung jawab tiap anggota. 17
4. Membangun kepercayaan/Building Trust,
Merupakan kepercayaan yang harus dibangun dan dimiliki
organisasi terhadap misi, strategi dan kemampuan sukses organisasinya.
Ketidakjelasan terhadap hal tersebut akan memunculkan ketidakjelasan
langkah strategis yang dilakukan organisasi.18
5. Berfikir analitis/Analytical Thinking,
Berpikir secara analitis (analytical thinking) diperlukan terutama
dalam memecahkan suatu masalah. Namun, diperlukan teknik dan
kerangka
kerja
yang
sistematis
(systematic
framework)
untuk
mempercepat penemuan solusi terhadap masalah tersebut.19
6. Komunikasi/Communication,
7. Kepekaan bisnis dan industri/Business & Industry Acume.
Tidak semua perusahaan memahami akan arti pentingnya tingkat
kedalaman pemahaman bisnis pada karyawannya. Kadangkala pemberian
informasi berupa orientasi terhadap visi, misi dan target yang dicanangkan
oleh top management tidak cukup sebagai pemicu untuk meningkatnya
17
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
18
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
19
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
66
produktivitas dan efektivitas kerja karyawan. Visi, misi dan target
perusahaan terlalu besar untuk dapat diterapkan di dalam aktivitas
keseharian. Hal ini tentu akan menjadi kendala hingga terjadi
missalignment antar department dan divisi dalam perusahaan. 20
F. Analisis Penempatan Karyawan pada Bank Muamalat Indonesia
Prinsip penempatan yang tepat harus dilaksanakan secara
konsekuen supaya
karyawan
dapat
bekerja
sesuai
dengan
spesialisasinya/ keahliannya masing-masing. Dengan penempatan yang
tepat, gairah kerja, mental kerja, dan prestasi kerja akan mencapai hasil
yang optimal, bahkan kreativitas serta prakarsa karyawan dapat
berkembang.
Penempatan tidak hanya berlaku kepada pegawai baru, akan tetapi
berlaku pula bagi para pegawai lama yang mengalami alih tugas dan
mutasi. Dibagian yang mengelola sumber daya manusia sudah tersedia
berbagai dokumen tentang pegawai baru seperti surat lamarannya, riwayat
pekerjaan, penilaian
atasan atas kemampuannya melaksanakan tugas,
program pendidikan dan pelatihan jabatan yang pernah ditempuh,
penghasilan sekarang, jumlah tanggungan, masa kerja dan lain sebagainya.
Demikian pula halnya dengan proses seleksi karena prestasi kerja
dan potensi pegawai lama yang bersangkutan sudah diketahui oleh dua
pihak yaitu bagian pengelola sumber daya manusia dan atasan pegawai.
20
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi, Jakarta,18
November 2015.
67
Sifat program pengenalan yang harus dilaluipun agak berbeda dari
kegiatan yang harus diikuti oleh para pegawai baru.
1. Promosi
Yang dimaksud dengan promosi ialah apabila seorang pegawai
dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung
jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam jabatan yang lebih tinggi dan
penghasilannya pun lebih besar pula.21
2. Alih tugas
Dalam rangka penempatan, alih tugas dapat mengambil salah
satu dari dua bentuk. Bentuk pertama adalah penempatan seseorang pada
tugas baru dengan tanggung jawab, jabatan dan penghasilan yang relatif
sama dengan statusnya yang lama. Dalam hal demikian seorang pegawai
ditempatkan pada satuan kerja baru yang lain dari dari satuan kerja dimana
seseorang selama ini berkarya. Bentuk lain adalah alih tempat pendekatan
yang ini hanya mungkin ditempuh apabila organisasi mempunyai berbagai
satuan kerja pada banyak lokasi.22
21
Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara
2006),h.223
22
Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara
2006),h.224
68
3. Demosi
Demosi berarti bahwa seeorang karena baerbagai pertimbangan
mengalami penurunan pangkat atau jabatan dan penghasilan serta
tanggung jawab yang semakin kecil.23
G. Analisis Kendala Rekrutmen Karyawan pada Bank Muamalat
Indonesia
Dari data proses rekrutmen Muamalat Indonesia 2013 dan 2014,
bahwa hasil akhir sampai tahap perjanjian kontrak (PKWT) tidak jauh
berbeda dengan target kandidat yang ditetapkan Muamalat Indonesia
untuk posisi yang dibutuhkan dari sekian banyak pelamar Kami (unit
rekrutmen) fikir sudah cukup efektif, dikatakan efektif maksudnya sudah
cukup mampu memenuhi kebutuhan user.
Karena memang ada standar juga dari user, disediakan waktu untuk
user bertemu dengan calon kandidat. Namun seperti biasa masalah di
rekrutmen itu hanya masalah waktu, seringkali user ingin segalanya
berjalan dengan cepat, tetapi dari unit rekrutmen belum bisa memenuhi
dengan cepat, karena berbagai hal baik dari kandidat yang minim dan juga
kandidat yang professional (berpengalaman) standar ganjilnya tidak masuk
dan sebagainya.24
Kendala yang dihadapin adalah sulitnya mendapatkan SDM yang
sesuai, sebagai contoh kebutuhan pada posisi frontliner atau CS (customer
23
Sondang P Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara
2006),h.224
24
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
69
service). Ada tuntunan penampilan yang lebih diutamakan untuk posisi
frontliner, seringkali yang mesuplay tidak sesuai dengan standar minimal
Muamalat Indonesia dan juga bukan tidak ada yang mesuplay tapi
memang tidak memenuhi persyaratan, hal ini juga berlaku pada posisiposisi lainnya.
Kemudian kendala yang ditemui masalah waktu pemenuhan,
sebagai contoh untuk pemenuhannya diberikan waktu satu bulan, namun
terjadi sampai berbulan-bulan untuk dapat menyediakan, karena terbatas.25
H. Program Pelatihan Karyawan
Bank memberikan kesempatan belajar bagi pegawainya baik
pegawai yang sudah lama bekerja di BMI maupun yang baru bergabung,
hal ini untuk mendukung pekerjaan mereka, menjadi yang terbaik dalam
pekerjaannya serta terus mengembangkan karimya. Kategori training ini
dibagi menjadi 5 (ima) program, yaitu:26
1) Core Training Program yaitu training yang wajib diikuti
oleh seluruh Karyawan disemua level:
2) Leadership& Management Program yaitu training soft skill
yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan leadership
dan manajerial karyawan.
25
Ai Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat Indonesia, Wawancara Pribadi,
Jakarta,18 November 2015.
26
Data Rekrutmen Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia
70
3) Bussiness Training Program yaitu training yang berkaitan
dengan kegiatan bisnis perusahaan, seperti Funding dan
Financing.
4) operation Program yaitu training yang berkaitan dengan
bidang operasional perusahaan.
5) Supporting Training Program yaitu training yang berkaitan
dengan fungsi supporting dalam rangka memperlancar
kegiatan bisnis di cabang yang meliputi bagian atau divisi.
Dari ke 5(ima) kategori tersebut dibagi ke dalam 2(dua) jenis
training, yaitu sebagai berikut:27
a) Training internal yaitu training yang dilakukan secara
inhouse oleh Muamalat Institute maupun diselenggarakan
sendiri oleh PT Bank Muamalat Indonesia yang dikoordinir
langsung oleh Human Capital. Classical training yaitu
kegiatan training yang dilakukan secara tatap muka
langsung dalam suatu ruangan/kelas E-Learning yaitu
kegiatan training melalui media elektronik (internet dan
intranet). Untuk beberapa program E-learning ini sedang
dikembangkan
oleh
Human
Capital
dan
akan
diimplementasikan dengan menggunakan media Muamalat
Human Power (MHP).
27
Data Rekrutmen Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia
71
b) Training Eksternal yaitu training yang penyelenggaranya
bukan dari Muamalat Institute maupun yang dikoordinir
langsung oleh Human Capital. Training eksternal ini
biasanya dilakukan secara individu (tidak masal) sesuai
dengan
kebutuhan
masing-masing
karyawan
dalam
dilakukan
untuk
meningkatkan kompetensi
Program
pelatihan
dan
pengembangan
memperbaiki kemampuan, kapasitas dan produktivitas pegawai Bank
berupa in-house training, public training maupun e-learning. Pada tahun
2014 total anggaran pengembangan bagi pegawai adalah sebesar Rp 48,6
miliar. hal ini merupakan bukti kesungguhan manajemen Bank Muamalat
Indonesia untuk terus meningkatkan pelatihan dan pengembangan bagi
seluruh karyawannya. Dengan program Pendidikan ini, setiap pegawai
baru akan memiliki kompetensi, keahlian dan sikap yang lebih mumpuni
untuk menghadapi tantangan kerja di BMI. Dalam jangka yang lebih
panjang, program ini mendukung kemajuan jenjang karir pegawai dan
memperdalam keahliannya masing-masing.28
28
Data Rekrutmen Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari paparan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa
sumber tenaga kerja yang ada di PT Bank Muamalat Indonesia mencakup dua
sumber yaitu internal dan eksternal. Sumber internal diambil jika tenaga kerja
yang bersangkutan dianggap mempunyai kapasitas lebih dan pengalaman yang
cukup. Sumber ini dilakukan umumnya untuk pemindahan (transfer) dan
promosi, pemindahan dan promosi dilakukan terhadap karyawan, yang
mementukan adalah manager PT Bank Muamalat Indonesia dan apabila
tenaga kerja dianggap sudah jenuh dengan pekerjaan yang selama ini
digelutinya, alternatif lainnya demosi dan transfer dilakukan untuk mengatasi
ketidak sesuaian karyawan baru padaposisinya.
Adapun sumber eksternal diambil jika memang posisi yang kosong
benar-benar membutuhkan karyawan baru, dan dari dalam perusahaan sendiri
tidak ada tenaga kerja yang dapat mengisinya, posisi yang kosong tersebut
terjadi akibat perkembangan perusahaan yang cukup pesat, sehingga banyak
pekerjaan yang tidak dapat dirangkap atau ditangani oleh manajer yang telah
ada.
Proses seleksi yang diterapkan di PT Bank Muamalat Indonesia terdiri
dari sembilan langkah Job Posting, Seleksi Administrasi, Initial Interview
(Interview User), Tes Bahasa Inggris, Tes Psikotes, Tes Psikolog, Interview
User (Kantor Cabang), Medical Check-up dan keputusan atas lamaran.
72
73
Kendala yang dihadapi adalah sulitnya mendapatkan SDM yang
sesuai, sebagai contoh kebutuhan pada posisi frontliner atau CS (customer
service). Ada tuntunan penampilan yang lebih diutamakan untuk posisi
frontliner, seringkali yang menyuplai tidak sesuai dengan standar minimal
Muamalat Indonesia dan juga bukan tidak ada yang menyuplai tapi memang
tidak memenuhi persyaratan, hal ini juga berlaku pada posisi-posisi lainnya.
B. Saran
Saran untuk perusahaan agar Bank Muamalat Indonesia tetap
mempertahankan proses rekrutmen dan seleksi tersebut, tetapi diharapkan agar
lebih mengefesiensikan waktu sehingga tidak ada komplain masalah waktu
dari user.
Agar Bank Muamalat Indonesia dapat beroperasi dengan efektif maka
perlu adanya manajemen yang baik terutama terkait dengan personalia atau
tenaga kerja. Proses perekrutan merupakan tahap awal dalam manajemen
personalia, sehingga kalau diabaikan akan berakibat kerusakan dalam
manajemen dan kerugian bagi perusahaan.
Bank Muamalat juga harus mempertahankan training-trainingnya agar
dapat mengembangkan pegawai dalam jangka panjang, karena melihat
perkembangan jaman yang sangat drastis maka harus pula mengembangan
kualitas dan kuantitas pegawai.
DAFTAR PUSTAKA
Ambar Sulistiyani, Manajemen Sumber Daya Manusia: Konsep, Teori
danPengembangan dalam KonteksOrganisasi Publik, Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2003.
Ambar Teguh Sulistiyani & Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia,
Amirullah dan Sari Budi Cantika, Manajemen Strategik, Yogyakarta:Graha
Ilmu,2002, Cet. Ke 1.
Anwar Prabu Mangkunegara , Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2011.
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA, 2011.
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Cet. ke 5,Bandung: PT RemajaRosdakarya, 2004.
Bangun Wilson, 2012,
Erlangga,2012.
Manajemen Sumber
Daya Manusia, Bandung:
Fred David, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhard Lindo, 2002.
George Steiner, Kebijakan dan Strategi Manajemen, PT. Gelora Aksara
Pratama,1997.
Hafidhuddin Didin, Islam Aplikatif, Jakarta: Gema Insani Press, 2003.
Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, edisi–3,Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2003.
Karnaen Perwataatmadja dan Muhammad Syafi’i Antonio, Apa dan Bagaimana
BankIslam, Yogayakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1992.
Konsep, Teori dan Pengembangan dalam Konteks Organisasi Public,Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2009, Edisi Kedua.
Lawrence Jauch, Manajemen
Jakarta:Erlangga, 1998.
Strategi
dan
Kebijakan
Perusahaan,
Lexy Johannes Moleong, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004, Edisi Revisi, Cet. Ke-26.
Malayu Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah,Jakarta: Bumi
Aksara, 2009, Edisi Revisi.
74
75
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia Dasar dan Kunci
Kebrhasilan,Jakarta: CV Haji Masagung, 1994.
Malayu Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Bumi
Aksara,2007, Edisi Revisi, Cet. Ke-10.
MenganalisisManajemen Strategi Berdasarkan Konsep Michael R. Porter, Fred
R. David dan Wheelen Hunger, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama,
2001.
Michael Armstrong, A Handbook of human resource management, Jakarta: PT.
Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia Anggota IKAPI, 1990.
Muhammad Ismail Yusanto dam Karebet Widjayakusuma, Mmanajemen
StrategiPerspektif Syariah, Jakarta: Khairul Bayan, 2003.
Muhammad Ismail Yusanto dan Karebet Widjayakusuma,
StrategisPerspektif Syari’ah, Jakarta: Khairul Bayan,2003.
Manajemen
Muhammad
Ismail
Yusanto
dan
Muhammad
Karebet
Widjajakusuma,ManajemenStrategi Perspektif Syariah, Jakarta: Khairul
Bayan, 2003.
Nawawi, H. Hadari. Manajemen sumber daya manusia . Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press,2000.
Sardiman, Pengantar Ilmu Manajemen, Jakarta: Prenhallindo, 2000.
Sofyandi,Herman, Manajemen Sumberdaya Manusia, Yogyakarta: Graha
ilmu,2008.
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi
Aksara,2006.
Sonny Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia, Yogyakarta: Graha Ilmu,
2004, Cet. Ke-1.
Stoner Freeman, Manajemen Jilid I, Jakarta: Prenhallindo, 1996.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,Jakarta:
PT.Rineka Cipta 2006, Cet. Ke-13.
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.
Sumanto, Metodologi Penelitian Sosial Dan
AndiOffset, 1995.
Pendidikan , Yogyakarta :
76
Umar Husein, Strategy Management In ActionKonsep, Teori dan Taktik
Veithzal Rivai & Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan,Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011.
Veithzal Rivai, Islamic Human Capital,Jakarta : Rajawali Pers,2009,Edisi ke-1.
Vetithzal Rivai & Ella Jauvani Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk
Perusahaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009, Edisi ke-2.
Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, Bandung: Mizan, 1993.
Internet:
http://www.bankmuamalat.co.id/tentang/profil-muamalat diakses pada 23
Agustus 2015pukul. 07.41 WIB
http://www.bankmuamalat.co.id/produk/pendanaan diakses 03 November,
jam 00.19 WIB
Wawancara:
Data Rekrutmen Annual Report 2014 Bank Muamalat Indonesia
Ai
Nurilmi, Divisi HCD Bank Muamalat
Pribadi,Jakarta,18 November 2015.
Indonesia,
Wawancara
Sunarti, bagian riset dan penelitian muamalat, Wawancara pribadi,Jakarta, 19
Febuary 2016
Draft Pertanyaan Interview “Analisis Strategi Rekrutmen Pada
PT. Bank Muamalat Indonesia”
Studi pada HCD Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat Jakarta
Tempat Interview : PT. Bank Muamalat Indonesia Kantor Pusat, Gedung Arthaloka Jl. Jend.
Sudirman No 2 10220 PO BOX 4931 Jakarta 10049 no tlp : (021) 251 1414/51
Tanggal Interview : Interview tahap pertama pada tanggal 18 November 2015, tahap kedua pada
tanggal 19 Febuari 2016
Narasumber : Ai Nurilmi , Sunarti
Divisi : Divisi HCD (Human Capital Division) Muamalat Indonesia , Bagian riset dan penelitian
muamalat institute
1. Bagaimana sejarah berdirinya PT. Bank Muamalat Indonesia?
Jawab; dapat dilihat di company profile dan di website www.bankmuamalat.co.id
2. Apa visi dan misi yang terdapat di Bank Muamalat Indonesia?
Jawab; dapat dilihat di company profile dan di website www.bankmuamalat.co.id
3. Ada berapa macam pegawai yang ada di Muamalat Indonesia?
Jawab; di Muamalat Indonesia ada 3 macam pegawai yaitu pegawai tetap, kontrak, magang, dan
training.
4. Apa tujuan bank melakukan rekrutmen?
Jawab; Bank Muamalat Indonesia melakukan rekrutmen untuk meningkatkan kualitas kerja yang
berkesinambungan dan sekaligus untuk meningkatkan produktifitas kerja. Selain untuk
memenuhi kebutuhan penambahan karyawan, program rekrutmen juga dilakukan untuk mengisi
kekosongan atau kekurangan tenaga kerja di beberapa fungsi yang telah terjadi sejak beberapa
tahun terakhir. Ini terlihat dari tingkat turnover karyawan yang cenderung naik dari 4,27% di
2012 menjadi 9,24% di 2013 dan 10.59% di 2014.
5. Bagaimana bentuk persiapan yang dilakukan dalam merekrut SDM di Bank Muamalat
Indonesia?
Jawab; pada tahap pertama yang dilakukan biasanya unit rekrutrmen terlebih dahulu mengecek
berapa formasi kosong yang dibutuhkan, target, level, kemudian cek kualifikasi apakah terdapat
kecocokkan kualifikasinya, tahap selanjutnya koordinasi dengan vendorvendor (lembaga jasa
professional/perusahaan jasa rekrutmen) terkait.
6. Kapan biasanya Bank Muamalat Indonesia melaksanakan rekrutmen karyawan?
Jawab; di bank Muamalat Indoensia biasanya melakukan rekrutmen hanya kalau di perlukan
karyawan dan biasanya pihak Human Capital yang mengadakan rapat untuk menentukan kapan
di adakannya rekrutmen karyawan.
7. Apakah ada budget khusus untuk pembiayaan kegiatan perekrutan ini?
Jawab; memang ada budget khusus, budget itu biasanya memang sudah terhitung untuk vendor
kemudian untuk berbagai macam didalam proses rekrutmen. Karena bukan hanya vendor saja,
ada proses medical cekup itu juga dengan vendor, dan persiapan-persiapan yang lainnya.
8. Apakah ada kerjasama antara perusahaan dengan perusahaan lain dalam menggunakan
jasa rekrutmen?
Jawab; iya ada, ada vendor / perusahaan jasa rekrutmen yang membantu dalam menyaring para
calon kandidat. Setiap tahapan rekrutmen dilakukan oleh vendor, karena tahapannya berbedabeda tes bahasa inggris dengan vendor bahasa inggris, psikotes dengan vendor psikotes,
kesehatan dengan vendor kesehatan. Karena setiap tes dilakukan oleh vendor terkait, tim
rekrutmen tidak mengelola dan mengeluarkan tes, sehingga yang dilakukan adalah mengelola
hasil dari vendor dan mengevaluasi. Misalnya ada hasil dari vendor dapat lihat apakah sesuai
tidak dengan kebutuhan, kandidat yang dihasilkan berkompeten atau tidak, jika tidak
berkompeten tetapi ada catatan-catatan yang menurut unit rekrutmen kurang maka disesuaikan
lagi dengan kebutuhan, misalnya kandidat yang lolos dalam seleksi sebanyak 500-600 kandidat
dan sebagainya, namun tetap berpedoman kepada standar umum kelulusan yang ditetapkan
Muamalat Indonesia.
9. Apa saja tahapan-tahapan dalam kegiatan rekrutmen tersebut?
Jawab; tahapan2nya yaitu; a. Initial inteview b. Kemudian ada tes bahasa inggris c. Ada psikotes,
setelah lolos psikotes d. Wawancara dengan psikolog, kemudian setelah itu, e. Ada proses kalau
dicabang-cabang ada wawancara insert f. Kalau dipusat biasanya langsung medical check-up
karena sudah initial interview.
10. Selain proses tahapan dalam rekrutmen, adakah syarat seleksi yang harus
dipersiapkan kandidat?
Jawab: Seleksi Administrasi/seleksi Dokumentasi
a. Surat lamaran dibuat dan ditanda tangani oleh peserta
b. Daftar riwayat hidup
c. Fotokopi ijazah/surat keterangan lulus
d. Fotokopi transkip nilai
e. Pas photo.
11. Apa saja kualifikasi yang ditetapkan oleh Bank Muamalat Indonesia dalam merekrut
SDM?
Jawab; ada beberapa jenjang karyawan pada Bank Muamalat Indonesia dan setiap Jenjang
memiliki kualifikasi berbeda-beda, contoh sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MICRO CLUSTER MANAGER (Kode posisi: CM)
MICRO UNIT MANAGER (Kode posisi: UM)
CLUSTER COLLECTION OFFICER (Kode posisi: CCO)
CLUSTER FINANCING OFFICER (Kode posisi: CFO)
UNIT FINANCING ANALYST (Kode posisi: UFA)
MICRO COLLECTION (Kode posisi: MC)
MICRO SALES (Kode posisi: MS)
Kualifikasi Umum:





Mempunyai relasi/jaringan bisnis yang luas.
Memiliki kemampuan mengoperasikan komputer dan menguasai penggunaan aplikasi MS
Word & Excel.
Mampu bekerja sama dalam tim.
Mempunyai kendaraan (sepeda motor) dan SIM C.)
Tidak memiliki hubungan keluarga dengan karyawan dan Direksi Bank Muamalat
Indonesia.
Kualifikasi Khusus (Untuk nomor 1,2,3, dan 4):
 Pria/Wanita.
 Usia Maksimal 35 tahun (no.2,3 & 4) dan 40 tahun (no. 1).
 Pendidikan minimum S1.
 Memiliki pengalaman minimal 1 tahun pada posisi yang sama dibidang
keuangan/pembiayaan seperti BPR/BPRS, perbankan, leasing, lembaga keuangan dan
koperasi simpan pinjam.
 Untuk posisi no. 2, 3 & 4 dibuka kesempatan promosi bagi para pelamar yang sudah
memiliki pengalaman 3 tahun diposisi Sales/Collection/Analyst.
 Untuk posisi no. 1 dibuka kesempatan promosi bagi para pelamar yang sudah memiliki
pengalaman minimal 2 tahun sebagai Kepala Unit.
 Memahami bisnis serta pengetahuan Perbankan Mikro, Analisa Pembiayaan & Penilaian
Jaminan.
 Memiliki kemampuan leadership dan manajerial yang baik serta berpengalaman sebagai
pemutus pembiayaan (no. 1 & 2).
 Menyukai tantangan dan mampu bekerja dengan target (no. 1 & 2).
 Berpenampilan menarik, percaya diri, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik (no.
1 & 2).
Kualifikasi Khusus (Untuk nomor 5, 6 dan 7):
 Pria/Wanita.
 Usia maksimal 30 tahun.
 Pendidikan minimum D3.
 Terbuka bagi para fresh graduate, namun diutamakan memiliki pengalaman minimal 1 tahun
pada posisi yang sama di bidang keuangan/pembiayaan seperti BPR/BPRS, perbankan,
leasing, lembaga keuangan dan koperasi simpan pinjam.
 Memahami bisnis serta pengetahuan dasar perbankan Mikro.


Menyukai tantangan dan mampu bekerja dengan target (no. 7)
Berpenampilan menarik, percaya diri, dan memiliki kemampuan komunikasi yang baik
(no.7)
12. Berdasarkan dengan aspek Amanah dan Jama’ah sesuai Syariah serta untuk
mendapatkan kandidat sesuai dengan kebutuhan bank syariah, adakah dalam
tahapan rekrutmen Muamalat Indonesia mengenai tes membaca Al-qur’an dan
pemahaman dasar ekonomi syariah/perbankan syariah seperti bank syariah pada
umumnya?
Jawab: ada, diterapkan pada saat proses interview, tetapi tidak kami masukan dalam persyaratan
umum , karena kami menilai dari standar kompetensinya. Selain itu alasan kenapa membaca Alqur’an tidak kami masukan ke dalam persyaratan umum yaitu karena mungkin sekarang memang
yang paling penting adalah kompetensi general, kami belum sampai spesifik ke membaca Alqur’an. Kami umumnya melihat agama bukan yang mahir dalam membaca Al-qur’an, sebagai
contoh kandiat yang mahir dalam bahasa arab dan baca Al-qur’an kompetensinya tidak bagus
dan tidak cocok bekerja diperusahaan. Jadi yang kami cari nilai kompetensinya. Sedangkan
untuk tahapan interview pengetahuan dasar perbankan? Untuk pengetahuan dasar perbankan ada
dan diterapkan pada saat proses interview.
13. Berdasarkan keterangan tersebut, bahwa sejauh ini rekrutmen Muamalat Indonesia
mengacu pada standar kompetensi untuk menilai kandidat-kandidat terpilih. Apa saja
kompetensi yang menjadi standar nilai perekrutan di Muamalat Indonesia?
Jawab: antara lain sebagai berikut; Dorongan berprestasi/Achievement Orientation, Fokus pada
pelanggan/Customer Focus, Kerjasama/Teamwork, Membangun kepercayaan/Building Trust,
Berfikir analitis/Analytical Thinking, Komunikasi/Communication, Kepekaan bisnis dan
industri/Business & Industry Acume.
14. Dimana kegiatan rekrutmen dilakukan?
Jawab: biasanya memberikan kewenangan vendor untuk melakukan tahapan seleksi, vendor
yang memilih. Tetapi kami juga menyediakan tempat di kawasan gunung gelies, bogor jawa
barat.
15. Apakah latar belakang pendidikan menjadi pertimbangan khusus? Dan kenapa
alumni perbankan syariah khususnya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
tidak mendominasi sebagai karyawan di Muamalat Indonesia?
Jawab; memang kita (unit rekrutmen) Muamalat Indonesia membuka rekrutmen di berbagai
jurusan tidak spesifik kepada perbankan syariah. Pada dasarnya kenapa alumni UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta khususnya alumni perbankan syariah minim. Sebenarnya tidak demikian,
alumni yang berlatar belakang pendidikan perbankan syariah ada disini, alumni UIN juga ada.
Namun memang tidak semuanya, karena unit rekrutmen dalam merekrut kandidat ada proses
seleksi juga dan prosesnya cukup panjang, sehingga kandidat yang berlatar belakang pendidikan
perbankan syariah banyak yang gugur. Dan memang kebanyakan karyawan kantor pusat bukan
berlatar belakang pendidikan ekonomi syariah, khususnya perbankan. Tapi mereka bekerja
cukup baik sesuai dengan ketentuan bank.
16. Melihat dari data rekrutmen Muamalat Indonesia 2014 yang diperoleh dengan berbagai
tahapan tes. Apa kriteria khusus SDM yang dibutuhkan Muamalat Indonesia?
Jawab: kami memang mempunyai kriteria khusus untuk setiap tahapan, misalnya psikotes
mungkin untuk ada minimal IQ dengan standar nilainya juga. Kami memiliki standar nilai untuk
masing-masing tes. Maka berapa standar minimum untuk setiap tahapan tes yang dilakukan?
Jawab: memang ada standar minimum dari tes bahasa inggris, psikotes sampaii medcheck, tetapi
untuk hal tersebut kami tidak dapat share/memberikan informasi tersebut karena konfidensial.
Jadi mohon maaf hal itu tidak bisa kami berikan.
17. Bagaimana strategi yang diterapkan oleh Bank Muamalat Indonesia dalam merekrut
calon SDM meliputi metode rekrutmen dan Proses rekrutmen?
Jawab; untuk metode rekrutmen Muamalat Indonesia ada dua jalur yaitu jalur rekrutmen internal
dan eksternal. Jalur rekrutmen internal yaitu semua bersifat rotasi, maksudnya rekrutmen khusus
karyawan dari dalam Muamalat Indonesia, sebagai contoh karyawan cabang di cabang A, ditarik
menjadi karyawan kantor pusat. Sedangkan yang dimaksud rekrutmen eksternal yaitu ada dua
rekrutmen massal dan individu (prohiyer). Rekrutmen massal posisinya hanya pada level asisten
dan analis. Sedangkan untuk rekrutmen individu setingkat analisis-up (manager, jendral
manager, dan direksi).
18. Apakah strategi yang diterapkan Bank Muamalat Indonesia sudah efektif dalam
memenuhi kebutuhan SDM yang dibutuhkan oleh Bank? Berikan alasannya!
Jawab; dari data proses rekrutmen Muamalat Indonesia 2013 dan 2014, bahwa hasil akhir sampai
tahap perjanjian kontrak (PKWT) tidak jauh berbeda dengan target kandidat yang ditetapkan
Muamalat Indonesia untuk posisi yang dibutuhkan dari sekian banyak pelamar Kami (unit
rekrutmen) fikir sudah cukup efektif, dikatakan efektif maksudnya sudah cukup mampu
memenuhi kebutuhan user. Karena memang ada standar juga dari user, disediakan waktu untuk
user bertemu dengan calon kandidat. Namun seperti biasa masalah di rekrutmen itu hanya
masalah waktu, seringkali user ingin segalanya berjalan dengan cepat, tetapi dari unit rekrutmen
belum bisa memenuhi dengan cepat, karena berbagai hal baik dari kandidat yang minim dan juga
kandidat yang professional (berpengalaman) standar ganjilnya tidak masuk dan sebagainya.
19. Apa kendala yang dihadapi bank dalam pelaksanaan rekrutmen karyawan Bank
Muamalat Indonesia?
Jawab; kendalanya sulitnya mendapatkan SDM yang sesuai, sebagai contoh kebutuhan pada
posisi frontliner atau CS (customer service). Namanya frontliner adanya tuntunan penampilan
yang lebih diutamakan, seringkali yang mesuplay tidak sesuai dengan standar minimal Muamalat
Indonesia dan juga bukan tidak ada yang mesuplay tapi memang tidak memenuhi persyaratan,
hal ini juga berlaku pada posisi-posisi lainnya. Kemudian kendala yang ditemui masalah waktu
pemenuhan, sebagai contoh untuk pemenuhannya diberikan waktu satu bulan, namun terjadi
sampai berbulan-bulan untuk dapat menyediakan, karena terbatas.
20. Media informasi apa saja yang digunakan untuk menarik pelamar agar
mengetahui adanya lowongan pekerjaan di Bank Muamalat Indonesia? Jelaskan!
Jawab; media yang digunakan melalui website Muamalat Indonesia, job portal website (job
street), job fair, perguruan tinggi yang terakreditasi dan kalau di cabang-cabang biasanya pakai
jobposting media cetak (surat kabar).
21. Siapakah yang bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan penerimaan
calon karyawan yang lolos seleksi?
Jawab; karena sudah ada dan diajukan pula kriteria yang kita inginkan kepada vendor, maka
keputusan langsung dari vendor. Jika ada keputusan-keputusan yang penting menager rekrutmen
melaporkannya ke jendral manager/pimpinan Division Human Capital (Div. HCT).
22. Berapa lama waktu yang dibutuhkan panitia perekrutan dalam menyeleksi calon
karyawan?
Jawab; untuk jenjang-jenjang yang berhubungan dengan fresh graduate itu biasanya satu sampai
dua bulan karena akan semua tergantung dari vendor, terkadang ada vendor yang belum siap dan
sebagainya.
23. Seringkali pelaksanaan rekrutmen menimbulkan konsekuensi biaya yang tinggi,
bagaimanakah cara bank mempertimbangkan biaya tersebut agar menjadi lebih
efektif?
Jawab; cari vendor dengan penawaran yang murah, dan mencari vendor di beberapa daerah.
Untuk kebutuhan biaya vendor agar menjadi lebih efektif, maka unit rekrutmen mencari vendor
yang dapat memenuhi kebutuhan dan yang biayanya masih bisa masuk budget.
24. Apa saja program pelatihan yang dilakukan bank Muamalat Indonesia dalam
meningkatkan kinerja karyawan?
Jawab; Bank memberikan kesempatan belajar bagi pegawainya baik pegawai yang sudah lama
bekerja di BMI maupun yang baru bergabung, hal ini untuk mendukung pekerjaan mereka,
menjadi yang terbaik dalam pekerjaannya serta terus mengembangkan karimya. Kategori
training ini dibagi menjadi 5(ima) program, yaitu:





Core Training Program yaitu training yang wajib diikuti oleh seluruh Daryawan disemua
level
Leadership& Management Program yaitu training soft skill yang berkaitan dengan
peningkatan kemampuan leadership dan manajerial karyawan.
Bussiness Training Program yaitu training yang berkaitan dengan kegiatan bisnis
perusahaan, seperti Funding dan Financing.
operation Program yaitu training yang berkaitan dengan bidang operasional perusahaan.
Supporting Training Program yaitu training yang berkaitan dengan fungsi supporting
dalam rangka memperlancar kegiatan bisnis di cabang yang meliputi bagian atau divisi.
Dari ke 5(ima) kategori tersebut dibagi ke dalam 2(dua) jenis training, yaitu sebagai berikut:
1) Training internal yaitu training yang dilakukan secara inhouse oleh Muamalat Institute
maupun diselenggarakan sendiri oleh PT Bank Muamalat Indonesia yang dikoordinir langsung
oleh Human Capital. Classical training yaitu kegiatan training yang dilakukan secara tatap muka
langsung dalam suatu ruangan/kelas E-Learning yaitu kegiatan training melalui media
elektronik(internet dan intranet). Untuk beberapa program E-learning ini sedang dikembangkan
oleh Human Capital dan akan diimplementasikan dengan menggunakan media Muamalat Human
Power(MHP).
2) Training Eksternal yaitu training yang penyelenggaranya bukan dari Muamalat Institute
maupun yang dikoordinir langsung oleh Human Capital. Training eksternal ini biasanya
dilakukan secara individu(tidak masal) sesuai dengan kebutuhan masing-masing karyawan
dalam meningkatkan kompetensi
Training yang telah dilakukan oleh Bank Muamalat Indonesia, diantaranya sebagai berikut:
1) Training SMED: 2) Front Liner Academy; 3) Basic Sharia Banking; 4) Training
Muamalat officer Development Program IT dan operation; 5) Sharia Funding Executive; 6)
Strategic Management/Seminar/Workshop. Rencana Training yang akan dilakukan pada tahun
2015 adalah sebagai berikut: 1) Muamalat ways Unleash the Muamalat Spirit 2) Nom officer
Training Program(Technical skill Competency) 3) Risk Management Certification 4) Project
Training(Muamalat Core Banking) 5) officer Modular Program 6) MoDP(Muamalat Officer
Development Program) 7) Middle officer Development Program 8) operation Manager
Development Program 9) Branch Manager Development Program 10) Ultimate Development
Program 11) Strategic Management Seminar/Workshop
Program pelatihan dan pengembangan dilakukan untuk memperbaiki kemampuan, kapasitas dan
produktivitas pegawai Bank berupa in-house training, public training maupun e-learning. Pada
tahun 2014 total anggaran pengembangan bagi pegawai adalah sebesar Rp 48,6 miliar. hal ini
merupakan bukti kesungguhan manajemen Bank Muamalat Indonesia untuk terus meningkatkan
pelatihan dan pengembangan bagi seluruh karyawannya. Dengan program Pendidikan ini,
setiap pegawai baru akan memiliki kompetensi, keahlian dan sikap yang lebih mumpuni untuk
menghadapi tantangan kerja di BMI. Dalam jangka yang lebih panjang, program ini
mendukung kemajuan jenjang karir pegawai dan memperdalam keahliannya masing-masing.
25. Bagaimana Struktur Organisasi yang ada di Bank Muamalat Indonesia?
Jawab:
Di dalam struktur organisasi BMI yang bertindak sebagai pemilik modal adalah
pemegang sahara Sedangkan lembaga yang berperan sebagai penentu garis-garis besar
kebijakan perusahaan adalah Dewan Komisaris, terdiri dari komisaris yang dipimpin
oleh Presiden Komisari.
Untuk keabsahan jasa-jasa BMI yang ditawarkan kepada masyarakat agar tidak
menyimpang pada prinsip-prinsip syariah maka dilentukanlah suam Dewan Pengawas
Syariah yang bertugas untuk meneliti keabsahan Jasa Jasa yang ditawarkan BMI sebelum
ditawarkan kepada masyarakat.
Agar terjadi kesesuaian antara konsep syariah dengan ketentuan dan praktek
perbankan di Indonesia, Biro Direksi Riset dan syariah yang bertugas untuk
menteijemahkan konsep syariah dalam jasa asa yang akan dijalankan BMI Selain itu juga
bertugas melaksankan penelitian dan pengembangan produk.
Sebagai pelaksana terlihat langsung dan bertanggung jawab terhadap operasi
BMI, dijalankanlah oleh Direksi yang terdiri dari dua direksi yaitu Direksi Utama dan
Direktur Untuk Jelasnya, tugas dan wewenang masing-masing sebagai berikut:
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kepengurusan perseroan
yang dilakukan Direksi yang diangkat oleh RUPS(Rapat Umum Pemegang Saham)
untuk jangka waktu lima tahun.
Dewan Pengawas Syariah bertugas mengawas agar BMI beralan sesuai dengan
Syariah Islam baik operasi, pengerahan dana maupun pembiayaan yang dikeluarkannya.
Direksi bertugas sesuai dengan ketetapan anggaran BMI pasal 28 pada struktur
terdapat dua Jabatan direktur, pada saat ini kecuali Direktur Utama. dengan demikian
fungsi dan tanggung jawab Direktur operasi berada dibawah Direktur Utama
LAMPIRAN :
Data Pegawai yg di rekrut Bank Muamalat Indonesia tahun 2015
Contoh Form untuk Pelamar
Surat Keterangan Riset
Download