361 Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing Di PT. Mitra Langgeng Sejati Listya Ike Purnomo Universitas Pamulang Abstrak Penulisan penelitian dengan judul Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing Di PT. Mitra Langgeng Sejati Jakarta dilatarbelakangi dari kelayakan gaji yang menjadi salah satu faktor penunjang efektifitas dan produkifitas kerja. Untuk menjaga produktifitas perusahaan dengan tetap memperhatikan kesejahteraan karyawannya, memerlukan penerapan sistem akuntansi yang memadai. Sistem akuntansi penggajian merupakan salah satu komponen yang terbesar dan terpenting dalam Sistem Akuntansi. Sistem akuntansi penggajian dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji pegawai/ karyawan dan pembayarannya. PT. Mitra Langgeng Sejati adalah lembaga konsultan di bidang penyediaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia yang menyediakan layanan jasa Outsourcing. Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian internal di PT. Mitra Langgeng Sejati, bagaimana sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati dan untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif, dimana dengan metode ini penulis mencoba memperoleh gambaran dari keadaan yang sesungguhnya. Setelah itu penulis membandingkan antara praktek yang ada di PT. Mitra Langgeng Sejati dengan teori yang didapat melalui studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT. Mitra Langgeng Sejati dalam pelaksanaan sistem akuntansi penggajian outsourcing melibatkan empat bagian yaitu bagian perekrutan, bagian Human Recourses Development (HRD), bagian akuntansi dan bagian keuangan. Sistem penggajian dilaksanakan dengan menggunakan sistem payroll yaitu menggunakan program aplikasi komputer untuk menghasilkan informasi yang diperlukan. Sistem pengendalian atas pelaksanaan sistem akuntansi penggajian sudah cukup memadai dapat dilihat dari pelaksanaan unsur pengendalian intern pada sistem akuntansi penggajian. Kata kunci : Sistem Pengendalian Internal, Sistem Akuntansi Penggajian 362 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Biaya gaji merupakan unsur biaya yang berperan di dalam meningkatkan produktifitas karyawan. Biaya gaji sebagai salah satu pos pengeluaran yang membutuhkan alokasi dana yang tidak sedikit tidaklah luput dari tekanan penyusutan anggaran guna pencapaian efisiensi. Oleh karena itu di dalam pengelolaannya diperlukan suatu perencanaan yang sistematis untuk mengkoordinasikan sarana yang ada dan tersedia guna mencapai tujuan yang diinginkan sehingga pimpinan harus mempunyai alat yang berupa metode dan prosedur. Kesalahan dalam pencatatan jumlah biaya gaji yang harus dibayar perusahaan akan berakibat pemborosan, akibatnya biaya operasional perusahaan akan meningkat sehingga laba perusahaan menurun. Untuk menjaga produktifitas perusahaan dengan tetap memperhatikan kesejahteraan karyawannya diperlukan penerapan sistem akuntansi yang memadai. Pengembangan sistem akuntansi penggajian merupakan salah satu cara yang ditempuh dalam pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan. Penggajian karyawan seharusnya dikelola secara profesional untuk menghindari terjadinya manipulasi oleh pihak-pihak tertentu. Pengelolaan gaji yang tidak sesuai prosedur bisa mengakibatkan kekecewaan karyawan sehingga bisa menurunkan produktifitas karyawan. Sebagai contoh nyata, sering kita lihat demonstrasi karyawan menuntut kenaikan gaji atau perbaikan kesejahteraan karyawan. Sistem akuntansi p enggajian yang memadai sangat berperan dalam pengendalian internal perusahaan. Dengan adanya sistem akuntansi penggajian, maka dapat mencegah adanya kecurangan, kesalahan, dan kecerobohan dalam pelaksanaan prosedur penggajian karyawan. Selain itu sistem akuntansi pengajian digunakan untuk meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayainya kebenaran data akuntansi, mendorong ditaati dan dilaksanakannya kebijakan perusahaan serta meningkatkan efektivitas dan efisiensi, sehingga pengendalian internal perusahaan dapat terlaksana dengan baik. Dalam menerapkan sistem akuntansi penggajian tentu diperlukan suatu prosedur pengendalian yang dapat memastikan bahwa sistem akuntansi berjalan dengan baik, maka harus ada sistem pengendalian internal terhadap sistem akuntansi penggajian. Sistem pengendalian internal meliputi rencana organisasi dan semua cara dan alat-alat yang saling bekerja sama yang digunakan dalam organisasi perusahaan untuk melindungi asset perusahaan, mencheck ketelitian dan kebenaran data 363 akuntansi, meningkatkan efisiensi dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. PT. Mitra Langgeng Sejati adalah lembaga konsultan di bidang penyediaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia beserta pengembangan sistem organisasi dan manajemennya. Bentuk layanan PT. Mitra Langgeng Sejati adalah Jasa Recruitment, Outsourcing, Training, dan Konsultansi pengelolaaan SDM. Mengingat tidak sedikit sumber daya manusia yang harus dikelola oleh perusahaan, maka sudah selayaknya perusahaan melakukan penerapan sistem akuntansi penggajian yang benar dan keterpaduan dari berbagai fungsi yang terkait, sehingga diharapkan dapat mengatasi adanya resiko kecurangan dan penyelewengan dalam pengelolaan gaji. Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul “Analisis Penerapan Sistem Pengendalian Internal Pada Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing Di PT. Mitra Langgeng Sejati Jakarta.” 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasikan masalahmasalah sebagai berikut : 1. Sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing belum dilaksanakan. 2. Tidak adanya lingkungan pengendalian yang menyediakan disiplin dan struktur yang membagi fungsi-fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penggajian. 3. Tidak terdapat sistem otorisasi yang relevan dalam penggajian outsourcing. 4. Prosedur pencatatan dalam sistem akuntansi penggajian outsourcing tidak sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi. 5. Tidak adanya praktek yang sehat dalam pelaksanaan sistem akuntansi penggajian outsourcing. 6. Penerapan sistem pengendalian internal dalam penggajian yang tidak memadai menyebabkan timbulnya penyelewengan dan tindak kecurangan dalam pengelolaan gaji. 364 1.3 Pembatasan Masalah 1. Sistem Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: keandalan pelaporan keuangan, peraturan yang berlaku, dan efektifitas dan efisiensi operasi di PT. Mitra Langgeng Sejati. 2. Sistem Akuntansi Penggajian mencakup seluruh tahap pemrosesan penggajian dan pelaporan kepegawaian. Sistem akuntansi penggajian menyajikan cara-cara penggajian pegawai secara memadai dan akurat, menghasilkan laporan-laporan penggajian yang diperlukan, dan menyajikan informasi kebutuhan pegawai kepada manajemen di PT. Mitra Langgeng Sejati. 3. Dalam rangka mendapatkan dan mengumpulkan data, jadwal penelitian ini dimulai pada bulan Maret 2013 sampai dengan Mei 2013. Lokasi penelitian ini berada di PT. MITRA LANGGENG SEJATI yang beralamat di Graha Mitra Jl. Bintaro Raya No. 19A Jakarta. Telepon 021-72895689. 4. Supaya penelitian dapat dilakukan secara lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang telah diidentifikasikan akan diteliti. Untuk memahami permasalahan dari penulisan penelitian ini penulis membatasi pada permasalahan mengenai sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing. 1.4 Perumusan Masalah Pada umumnya masalah yang dihadapi setiap perusahaan berbeda dengan perusahaan lain. Biaya gaji merupakan unsur biaya yang jumlahnya cukup besar apalagi pada perusahaan yang banyak menggunakan tenaga kerja sehingga jika terjadi manipulasi dengan menyelewengkan biaya gaji akan dapat menimbulkan kerugian yang besar terhadap perusahaan sehingga perlu menggunakan penerapan sistem akuntansi penggajian dengan pengendalian internal yang memadai. Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pelaksanaan sistem pengendalian Langgeng Sejati? internal di PT. Mitra 2. Bagaimana sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati? 3. Bagaimana penerapan sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati? 365 1.5 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh jawaban dari perumusan masalah yang ada, antara lain : a. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem pengendalian internal di PT. Mitra Langgeng Sejati b. Untuk mengetahui pelaksanaan sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati c. Untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Pengendalian Internal Banyak pengertian sistem pengendalian internal yang dapat ditemukan dari berbagai sumber yang berbeda, tetapi semua biasanya memiliki kesamaan. Disini penulis akan mengutip beberapa pengertian sistem pengedalian internal dari beberapa akuntan. Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan kepastian yang layak bagi manajemen, bahwa perusahaan telah mencapai tujuan dan sasarannya (Hery, 2011: 87). Sedangkan Mulyadi (2008: 163) menyebutkan bahwa sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen. Menurut Warren Reeve Fess (2006: 235) Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti. Tujuan dari sistem pengendalian internal menurut Mulyadi (2008: 163) adalah: 1) Menjaga kekayaan organisasi 2) Mengecheck ketelitian dan keandalan data akuntansi 3) Mendorong efisiensi 4) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen 366 Menurut Warren Reeve Fess (2006: 236), Pengendalian internal memberikan jaminan yang wajar bahwa: 1. aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha. 2. informasi bisnis akurat 3. karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku. 2.2 Unsur-unsur Pengendalian Internal Standar Auditing Seksi 319 Pertimbangan atas Pengendalian Intern dalam Audit Laporan Keuangan Lampiran A paragraph 07 menjelaskan lima komponen pengendalian intern yang kaitannya dengan audit atas laporan keuangan: 1. Lingkungan Pengendalian a. Nilai integritas dan etika b. Komitmen terhadap kompetensi c. Dewan komisaris dan komite audit d. Filosofi dan gaya operasi manajemen e. Struktur organisasi f. Pembagian wewenang dan pembebanan tanggung jawab g. Kebijakan dan praktik sumber daya manusia. 2. Penaksiran Risiko 3. Aktivitas Pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan 2.3 Sistem Akuntansi Penggajian a. Pengertian Sistem Akuntansi Penggajian Zaki Baridwan (2004: 102) menyatakan sistem akuntansi gaji dan upah adalah Suatu kerangka dari prosedur yang saling berhubungan sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan kegiatan dan fungsi utama perusahaan. Menurut Mulyadi (2008: 385) menyatakan Sistem akuntansi gaji dan upah dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya, perancangan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan ini harus dapat menjamin validitas, otorisasi kelengkapan, 367 klasifikasi penilaian, ketepatan waktu dan ketepatan posting serta ikhtisar dari setiap transaksi penggajian dan pengupahan. Dari pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi penggajian merupakan rangkaian prosedur perhitungan dan pembayaran gaji dan upah secara menyeluruh bagi karyawan secara efisien dan efektif. Tentunya dengan sistem akuntansi penggajian yang baik perusahaan akan mampu memotivasi semangat kerja karyawan yang kurang produktif dan mempertahankan karyawannya yang produktif, sehingga tujuan perusahaan untuk mencari laba tercapai dengan produktifitas kerja karyawan yang tinggi. b. Informasi yang dibutuhkan Manajemen Menurut Mulyadi (2008: 374), Informasi yang dibutuhkan manajemen dari kegiatan penggajian dan pengupahan adalah: 1) Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu. 2) Jumlah biaya gaji dan upah yang menjadi beban setiap pusat pertanggung jawaban selama periode akuntansi tertentu. 3) Jumlah gaji dan upah yang diterima setiap karyawan selama periode akuntansi tertentu. 4) Rincian unsur biaya gaji dan upah yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi. c. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengupahan (Mulyadi, 2008: 374) adalah: 1) Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah 2) Kartu jam hadir 3) Kartu jam kerja 4) Daftar gaji dan daftar upah 5) Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah 6) Surat pernyataan gaji dan upah 7) Amplop gaji dan upah 8) Bukti kas keluar d. Prosedur yang Membentuk Sistem penggajian dan Menurut mulyadi (2008: 385), sistem penggajian terdiri dari prosedur berikut ini: 1) prosedur pencatatan waktu hadir = berfungsi untuk mencatat waktu hadir setiap karyawan, yang mempengaruhi jumlah gaji karyawan 368 2) prosedur pembuatan daftar gaji = dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji adalah membuat rincian daftar gaji yang dikeluarkan 3) prosedur distribusi biaya gaji = dalam prosedur ini adalah fungsi bagian yang mendistribusikan biaya gaji ke setiap karyawan diberikan perincian 4) prosedur pembayaran gaji = prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi, bagian akuntansi yang akan membuat perintah dalam pengeluaran kas untuk setiap pengeluaran gaji karyawan. e. Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi penggajian (Mulyadi, 2008: 382) adalah: 1) Fungsi Kepegawaian 2) Fungsi Pencatatan Waktu 3) Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah 4) Fungsi Akuntansi 5) Fungsi Keuangan Unsur pengendalian intern pada sistem akuntansi penggajian (Mulyadi, 2008: 386-388) antara lain: 1. Organisasi 2. Sistem otorisasi 3. Prosedur pencatatan 4. Praktik yang sehat 2.4 4 Outsourcing 1. Pengertian Outsourcing Outsourcing adalah pendelegasian operasi dan manajemen harian dari suatu proses bisnis kepada pihak luar (perusahaan penyedia jasa outsourcing). (Candra Suwondo, 2003: 2) Amin Widjaja Tunggal (2008: 11), Outsourcing bisa diartikan juga usaha untuk mendapatkan tenaga ahli serta mengurangi beban dan biaya perusahaan dalam meningkatkan kinerja perusahaan agar terus kompetitif dalam menghadapi perkembangan ekonomi dan tehnologi global dengan menyerahkan kegiatan perusahaan pada pihak lain yang tertuang dalam kontrak. Jadi outsourcing adalah proses memindahkan pekerjaan dan layanan yang sebelumnya dilakukan di dalam perusahaan ke pihak ketiga. 369 2. Sejarah Perkembangan Outsourcing Menurut Candra Suwondo (2003: 4-5) : Pada tahun 1980, perusahaan-perusahaan berusaha dalam persaingan global, tetapi mengalami kesulitan karena kurangnya persiapan akibat struktur manajemen yang membengkak. Akibatnya risiko usaha dalam segala hal, termasuk risiko ketenagakerjaaan meningkat. Tahap ini merupakan awal timbulnya pemikiran outsourcing pada dunia usaha. Untuk meningkatkan kreatifitasnya, banyak perusahaan besar yang membuat strategi baru dengan konsentrasi pada bisnis inti dan memutuskan hal-hal yang harus di outsource. Awal timbulnya outsourcing pada perusahaan adalah untuk membagi risiko usaha dalam berbagai masalah, termasuk masalah ketenagakerjaan. Namun dengan perkembangan zaman, tujuan dari outsourcing tidak hanya untuk membagi risiko ketenagakerjaan, tetapi menjadi lebih kompleks. Outsourcing menjadi alat manajemen, serta bukan hanya untuk menyelesaikan masalah , tetapi untuk mendukung sasaran bisnis. Berdasarkan hasil survei outsourcing institute ada beberapa alasan mengapa perusahaan-perusahaan melakukan outsourcing. Alasan-alasan tersebut antara lain untuk: a. Meningkatkan fokus perusahaan b. Memanfaatkan kemampuan kelas dunia c. Mempercepat keuntungan d. Membagi risiko e. Sumber daya sendiri dapat digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan lain f. Memungkinkan tersedianya dana kapital g. Menciptakan dana segar h. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasi i. Memperoleh sumber daya yang tidak dimiliki sendiri 3. Landasan Hukum Outsourcing Dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003, praktik alih daya dikenal dalam dua bentuk , yaitu pemborongan pekerjaan dan penyediaan jasa pekerja, yang diatur dalam pasal 64, 65, dan 66. 370 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Analisis Data Anasisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisa kualitatif. Analisa kualitatif dilakukan dengan cara membandingkan teori-teori yang penulis kemukakan pada Bab II dengan praktek penerapan Sistem Pengendalian Internal pada Sistem Akuntansi Penggajian Outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati yang akan penulis depenelitiankan pada Bab IV. Penulis melakukan pengolahan data dengan membuat Internal Control Questionnaires (ICQ) yang digunakan untuk memahami pengendalian internal perusahaan. Pertanyaan-pertanyaan dalam ICQ diminta untuk dijawab Ya (Y) dan Tidak (T). Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah disusun dengan baik, maka jawaban “Ya” akan lebih banyak menunjukkan ciri Pengendalian Internal yang baik, dan jika jawaban “Tidak” akan lebih banyak menunjukkan ciri Pengendalian Internal yang lemah. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT. Mitra Langgeng Sejati dalam pelaksanaan pengendalian internal dinilai memadai dengan adanya unsur-unsur pengendalian internal yang diterapkan, pelaksanaan sistem akuntansi penggajian outsourcing melibatkan empat fungsi yaitu bagian perekrutan, bagian Human Recourses Development (HRD), bagian akuntansi dan bagian keuangan. Sistem penggajian dilaksanakan dengan menggunakan sistem payroll yaitu menggunakan program aplikasi komputer untuk menghasilkan informasi yang diperlukan. Sistem pengendalian atas pelaksanaan sistem akuntansi penggajian sudah cukup memadai dapat dilihat dari pelaksanaan unsur pengendalian intern pada sistem akuntansi penggajian. Penerapan sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing sederhana tetapi sudah cukup efektif dan efisien. 371 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi penggajian outsourcing di PT. Mitra Langgeng Sejati dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Hasil analisis terhadap jawaban Internal Control Questionnaries untuk menilai penerapan sistem pengendalian internal pada PT. Mitra Langgeng Sejati menunjukkan bahwa pengendalian internalnya baik dan dikategorikan memadai. Unsur-unsur Sistem Pengendalian Internal terpenuhi. 2. Tidak terdapat Audit Internal di dalam perusahaan, tetapi semua transaksi dan informasi diverifikasi dan diotorisasi secara jelas oleh bagian-bagian terkait sesuai dengan struktur organisasinya. 3. PT. Mitra Langgeng Sejati telah memisahkan tugas dan tanggungjawab fungsional pada masing-masing bagian yang berhubungan dengan penggajian karyawan. Jaringan prosedur sistem penggajian outsourcing terdiri dari prosedur rekrutment, prosedur kepegawaian, prosedur akuntansi, dan prosedur pembayaran gaji. Sistem akuntansi penggajian yang ada di PT. Mitra Langgeng Sejati dinilai sederhana. Meski jaringan prosedurnya sederhana, prosedur tersebut dikatakan baik karena mudah dipahami dan dapat memperlancar proses penggajian karyawan. 4. PT. Mitra Langgeng Sejati memiliki keunggulan dalam sistem pembayaran gaji outsourcingnya karena gaji karyawan dibayarkan terlebih dahulu sesuai dengan periodenya dan tepat waktu meskipun besarnya beban gaji yang dikeluarkan baru akan terganti kemudian. 5. Dalam proses akuntansi penggajian, PT. Mitra Langgeng Sejati menggunakan sistem aplikasi komputer untuk kinerja yang lebih efektif dan efisien. 5.2 Saran 1. Perlu adanya auditor agar dapat diketahui keefektifan sistem pengendalian yang telah ditetapkan seperti pemeriksaan mendadak perlu dilakukan. 2. Diperlukan perencanaan-perencanaan keuangan yang akurat dan efektif agar perusahaan tidak mengalami defisit anggaran mengingat gaji dibayarkan dahulu oleh perusahaan baru ditagihkan ke klien kemudian. 3. Penggunaan sistem payroll dalam perhitungan dan input gaji di PT. Mitra Langgeng Sejati sudah baik, untuk kinerja ke depannya diharapkan dapat meminimalkan pencatatan dokumen secara manual agar kinerja menjadi lebih cepat. 372 4. Penelitian selanjutnya diharapkan agar menambah depenelitian teorinya, memilih bahasan dan cakupan penggajian karyawan yang lebih luas sehingga benar-benar memahami sistem pengendalian internal terhadap sistem akuntansi penggajian. Referensi Agoes, Sukrisno, Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jilid I, 2004. Arens, Alvin, Elder, Randal J, dan Beasley, Marks S, Auditing Dan Jasa Assurance Pendekatan Terintregasi, Jilid 1, Penerbit Gelora Aksara Pratama, Jakarta, 2006. Armstrong, Michael dan Stephens, Tina, A Handbook of Employee Reward, 2005. Baridwan, Zaki, Sistem Akuntansi, Penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2004. Belkaoui, Ahmed Riahi, Teori Akuntansi, Buku I, Edisi Kelima, Salemba Empat, Jakarta, 2006. Bodnar, George H, William S Hopwood., Sistem Informasi. Akuntansi, Prentice Hall, Edisi Sembilan, 2007. Candra Suwondo, Outsourcing Implementasi di Indonesia, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2003. Halim, Abdul, dan Santoso, Budi T, Auditing 2, Edisi Ketiga, Penerbit Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta, 2004. Hery, Auditing 1 Dasar-Dasar Pemeriksaan Akuntansi, Penerbit Prenada Media, Jakarta, 2011. Husni, Lalu, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Edisi Revisi, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010. Iftida Yasar. Merancang Perjanjian Kerja Outsourcing, PT. Ikrar Manditi Abadi, Jakarta, 2009. Moh Nazir, Metode Penelitian, PT. Ghalia Indonesia, Jakarta, 2003. Mulyadi, Auditing, Buku 2, Cetakan Kelima, Edisi Keenam, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008 , Sistem Akuntansi, Cetakan Keempat, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2008. Romney Marshal, Steinbart, Accounting Information System, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta, 2005. Simmamora, Henry, Manajemen sumber daya manusia, STIE YKPN, Yogyakarta, 2006. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2010. 373 Tunggal, Widjaja A, Pokok-pokok Operasional dan Financial Auditing, Penerbit Harvarindo, Jakarta, 2012. , Outsourcing Konsep dan Kasus, Harvarindo, Jakarta, 2008. Warren Reeve Fess, Accounting Pengantar Akuntansi, Buku Satu, Edisi 21, 2006.