KONSEP DIRI DALAM MELAYANI Dr. JACOB DAAN ENGEL UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA WHO AM I? SIAPAKAH AKU ? Memahami & Menilai Diri PENGEMBANGAN KONSEP DIRI 3 SLIDE 1 : HELEN KELER • WANITA BUTA TULI YG HIDUP DALAM KESUNYIAN & KEGELAPAN • MEMPUNYAI POWER YG TELAH MEMBERDAYAKANNYA DARI KETERPURUKKAN HIDUP • SPIRITUALITAS YANG DIMILIKINYA TELAH MEMAMPUKANNYA UNTUK MERIH CITA-CITA • ROH KUDUS ADALAH AKAR KEKUATANNYA UTK MEMPERJUANGKAN NASIP ORANG2 BUTA, TULI & BISU YG HARUS DIPAHAMI TTG KONSEP DIRI Semua ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu dalam berhubungan dengan orang lain Cara individu memandang dirinya secara utuh, baik fisik, emosional intelektual, sosial dan spiritual. Ukuran kualitas yang memungkinkan seseorang dianggap dan dikenali sebagai individu yang berbeda dengan individu lainnya ASPEK-ASPEK YANG MEMBUAT INDIVIDU BERBEDA DGN INDIVIDU LAINNYA SLIDE 2 : BROUGHT TO YOU • Seseorang yang Buntung Tangannya tetapi mempunyai konsep diri positif, menjadikannya individu yang mampu memandang dirinya secara positif, berani mencoba dan mengambil resiko, selalu optimis, percaya diri, dan antusias menetapkan arah dan tujuan hidup. • Terkait dengan pelayanan, konsep diri positip sangat berpengaruh dalam pembentukan citra pelayanan dan pengembangan pelayanan dalam mencapai visi dan misi pelayanan gereja. PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP PELAYANAN BODY IMAGE (CITRA DIRI) Adalah sikap individu dalam mempersepsikan keadaan fisik tubuhnya, baik ukuran dan bentuk, fungsi, penampilan, dan potensi tubuh. Seseorang yang memiliki citra diri positip lebih mudah untuk menerima dan memahami orang lain dalam keberadaannya, sehingga dapat membangun komunikasi dan relasi yang harmonis dalam suatu pelayanan Sebaliknya seseorang yang memiliki citra diri negative akan sangat peka, cepat tersinggung, cemas, kurang percaya diri, negative thinking, sehingga konflik bisa saja terjadi dan menimbulkan citra buruk dalam pelayanan SELF-IDEAL (IDEAL DIRI) Adalah persepsi individu tentang bagaimana dirinya harus berperilaku dan bertindak berdasarkan standar, aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu Ideal diri menjadikan seseorang sosok atau figure patut diteladani dan menjadi panutan, karena ada kepercayaan terhadap kita dengan kriteria tertentu dalam perspektif orang lain Orang menceriterakan masalahnya dan curhat tentang berbagai persoalan hidupnya kepada kita, itu berarti ada nilai kepercayaan yang diberikan kepada kita. 10 SELF-ESTEEM (HARGA DIRI) Adalah penilaian terhadap diri, baik penilaian dari dirinya sendiri ataupun penilaian dari orang lain Harga diri rendah dapat digambarkan sebagai perasaan negatif terhadap diri sendiri termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri Seseorang yang memiliki harga diri yang sehat akan menghargai orang lain dengan talenta yang dimilkinya, meyakinkan orang lain bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk berbuat sesuatu bagi Tuhan melalui pelayanan kepada sesama Sebaliknya orang yang memiliki harga diri rendah, kurang percaya diri dan selalu merasa rendah diri seolah-olah tidak mampu untuk berbuat sesuatu dalam pelayanan, yang orang lain dapat melakukannya 11 SELF-ROLE (PERAN DIRI) Apa saja tugas yang harus dilakukan sesuai tuntutan dari orang lain (keluarga, masyarakat, teman, pacar, tetangga, gereja, negara, dan dunia) Memahami tugas dan prinsip dari peran diri sangat penting utk mencegah konflik peran Misalnya seorang wanita karir yang telah berkeluarga (wonder woman), dia harus bekerja tepat waktu, tanpa harus mengabaikan tanggungjawabnya dalam melayani suami, mendidik anak, beresberes rumah, dsb Dengan peran diri positip, seseorang yang mempunyai jabatan dalam gereja sebagai presbiter, atau pengurus BPK dalam kepemimpinannya mampu dan berani mendelegasikan tugastugasnya kepada yang lain sesuai aturan yang berlaku. Sebaliknya orang yang memiliki peran diri negatip cenderung tidak bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas, cendrung intervensi terhadap tugas dan tanggungjawab orang lain, cendrung mengabaikan tanggungjawab dalam perannya. SELF-IDENTITY (IDENTITAS DIRI) Menyadari bahwa diri ini berbeda dengan orang lain itulah identitas diri. Bagaimana mengembangkan diri yang unik itu menjadi pribadi yang utuh dan lebih baik dari sebelumnya. Orang yang memiliki identitas diri yang kuat, memperlengkapi dan bersedia mengisi kekurangan orang lain, suka menolong dan memberi dorongan orang lain dalam meingkatkan pelayanan Sebaliknya orang yang memiliki identitas diri yang lemah, cenderung mementingkan diri, suka merendahkan dan meremehkan orang lain, dan hal ini berdampak buruk bagi pelayanan gereja. EKSPRESI DIRI