Mengajarkan Injil

advertisement
Mengajarkan Injil
dengan Cara Juruselamat
Panduan untuk Ikutlah Aku: Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja
Buku penuntun ini milik
PEMIKIRAN DAN KESAN
Sewaktu Anda menelaah dan merenungkan, Anda mungkin ingin mencatat pemikiran
dan kesan mengenai remaja di dalam kuorum atau kelas Anda, asas-asas yang Anda
pelajari, dan bagaimana mengikuti teladan Juruselamat. Merujuk kembali pada buklet
ini akan membantu Anda terus belajar dan bertumbuh dalam pemanggilan Anda.
© 2012 Intellectual Reserve, Inc. Hak cipta dilindungi Undang-Undang.
Persetujuan bahasa Inggris: 8/12. Persetujuan penerjemahan: 8/12.
Terjemahan dari Teaching the Gospel in the Savior’s Way: A Guide to Come, Follow Me. Bahasa Indonesia. PD50035334 299
Mengajarkan Injil
dengan Cara Juruselamat
Panduan untuk Ikutlah Aku: Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja
Daftar Isi
Selamat Datang
2
Tujuan Anda
3
Mengajarkan dengan Cara Juruselamat
4
Asas-Asas dalam Mengajar Remaja
6
Memperkuat Keluarga
6
Bersiaplah Secara Rohani
6
Berembuk Bersama
6
Pelayanan kepada Remaja
7
Mengajarkan Injil
7
Menentukan Apa yang Harus Diajarkan
8
Garis Besar Pembelajaran
9
Meningkatkan Keefektifan Anda
9
Menggunakan Garis Besar Pembelajaran
10
Tujuan dari Setiap Organisasi dan Organisasi Pelengkap
12
Keluarga
12
Imamat Harun
12
Remaja Putri
12
Sekolah Minggu
13
Seminari
13
Keseragaman dan Penyesuaian
13
Asas-Asas yang Bersifat Ajaran Dasar
14
SELAMAT DATANG
Para Orang Tua, Guru, Pembimbing, dan Pemimpin Remaja yang Terkasih,
Anda dipanggil oleh Tuhan untuk membantu
remaja menjadi diinsafkan pada Injil. Betapa ini adalah
berkat yang luar biasa! Anda memiliki kesempatan
untuk membangun hubungan seumur hidup dengan
para remaja yang berharga yang telah Tuhan percayakan
kepada Anda. Sewaktu Anda memahami kebutuhan dan
hasrat mereka yang unik, Anda akan dapat membantu
mereka mengalami bagi diri mereka sendiri berkat-berkat dari mempelajari dan menjalankan Injil setiap hari.
Bagian terpenting dari pelayanan Anda akanlah persiapan rohani sehari-hari Anda sendiri, yang
mencakup doa, penelahaan tulisan suci, dan kepatuhan
terhadap perintah-perintah. Kami mendorong Anda
untuk mengabdikan diri Anda untuk menjalankan Injil
dengan tujuan yang lebih besar daripada sebelumnya.
Sewaktu Anda melakukannya, Anda akan memahami
bagaimana membantu para remaja mempelajari Injil
melalui penelaahan dan iman mereka sendiri, untuk
menemukan kebenaran Injil bagi diri mereka sendiri,
dan untuk memperkuat keluarga mereka serta orang
lain dengan membagikan pengalaman, wawasan, dan
kesaksian mereka.
Sewaktu kasih Anda bagi setiap remaja tumbuh,
Anda akan dipenuhi dengan hasrat untuk membantu
mereka membangun pola doa pribadi, penelahaan tulisan suci, dan kepatuhan yang akan menuntun mereka
pada keinsafan. Berdoalah bagi para remaja setiap hari,
dan berembuklah dengan para orang tua, pemimpin,
dan guru untuk mengoordinasikan upaya-upaya Anda.
Anda akan diberkati secara melimpah sewaktu Anda
mendorong, membimbing, dan mendukung para remaja
dalam setiap kesempatan.
Buklet ini telah dipersiapkan sebagai panduan
dan sebagai catatan pribadi tentang kesan-kesan yang
Anda terima sewaktu Anda memenuhi tanggung jawab
sakral Anda untuk mengajar para remaja. Kami mengimbau Anda untuk menelaah dan mengikuti asas-asas
yang terdapat di dalamnya. Setiap Orang Suci Zaman
Akhir yang layak dapat mengajarkan Injil dengan cara
Juruselamat. Sewaktu Anda mengikuti teladan-Nya,
Roh Kudus akan membantu Anda mengetahui apa yang
harus dilakukan. Kesaksian Anda sendiri akan bertumbuh, keinsafan Anda akan diperdalam, dan Anda akan
diperkuat untuk menghadapi tantangan-tantangan
kehidupan.
Semoga Bapa Surgawi kita memberkati Anda dalam
pelayanan Anda kepada para remaja terkasih-Nya.
Presidensi Utama
2
Tujuan Anda
Presidensi Utama telah mengajarkan bahwa tujuan
Anda sebagai guru remaja adalah untuk membantu
mereka menjadi diinsafkan pada Injil Yesus Kristus.
Jalan menuju keinsafan adalah pribadi. Keinsafan
tidak terjadi dalam sebuah pertemuan, kelas, atau kegiatan itu sendiri. Pada akhirnya, para remaja diinsafkan
dengan secara tekun menjalankan Injil setiap hari—berdoa, menelaah tulisan suci, menaati perintah-perintah,
memenuhi tugas-tugas keimamatan dan yang lainnya,
menghadiri bait suci, melayani keluarga mereka dan
orang lain, serta membagikan Injil. Sewaktu mereka
melakukan hal-hal ini, hasrat, perilaku, dan tindakan
mereka mulai selaras dengan kehendak Bapa Surgawi.
Mereka menjadi bahagia dan percaya diri, dan mereka
senang “untuk bertindak … dan tidak untuk ditindaki”
(2 Nefi 2:26). Mereka berusaha untuk mematuhi bisikan
Roh Kudus, menolak godaan, dan “melakukan banyak
hal [baik] dari kehendak bebas mereka sendiri” (A&P
58:27). Mereka menjadi “orang-[orang] suci melalui
Pendamaian Kristus” (Mosia 3:19).
Kita semua diinsafkan sewaktu kita belajar untuk berjalan di jalan Injil bagi diri kita sendiri. Dalam
peranan Anda, cara Anda berteman, memberi dorongan,
mendukung remaja dalam pengabdian rohani pribadi
mereka, dan cara Anda mengajar serta belajar bersama
mereka baik dalam lingkup resmi maupun tidak resmi,
akan membantu mereka tetap berada di jalan dan maju
ke arah keinsafan pribadi dan seumur hidup.
3
MENGAJARK AN INJIL DENGAN CARA JURUSELAMAT
Renungkanlah sejenak apa yang Anda ketahui
mengenai Juruselamat. Dapatkah Anda melihat Dia
dalam benak Anda—bersama murid-murid-Nya yang
berkumpul di sekeliling Dia? Dapatkah Anda melihat
Dia mengajar khalayak ramai di tepi Danau Galilea atau
berbicara secara pribadi kepada perempuan di sumur?
Apa yang Anda amati mengenai cara-Nya mengajar dan
memimpin? Bagaimana Dia membantu orang lain belajar, bertumbuh secara rohani, dan menjadi diinsafkan
pada Injil-Nya?
Dia mengasihi mereka, berdoa bagi mereka, dan
secara tetap melayani mereka. Dia menemukan kesempatan untuk berada bersama mereka dan menyatakan
kasih-Nya. Dia mengetahui minat, harapan, dan hasrat
mereka serta apa yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Dia mengetahui siapa mereka dan akan menjadi
apa mereka. Dia menemukan cara-cara unik untuk
membantu mereka belajar dan bertumbuh—cara-cara
yang dimaksudkan hanya bagi mereka. Sewaktu mereka
berjuang, Dia tidak meninggalkan mereka melainkan
terus mengasihi mereka dan melayani mereka.
Dia mempersiapkan Diri-Nya Sendiri untuk
mengajar dengan meluangkan waktu pribadi dalam doa
dan puasa. Dalam momen-momen harian dan pribadi,
Dia mencari bimbingan Bapa Surgawi-Nya.
4
Dia menggunakan tulisan suci untuk mengajar
dan bersaksi mengenai misi-Nya. Dia mengajar orangorang untuk memikirkan mengenai tulisan suci bagi diri
mereka sendiri dan menggunakannya untuk menemukan jawaban bagi pertanyaan mereka sendiri. Hati mereka membara di dalam dada sewaktu Dia mengajarkan
firman Allah dengan kuasa dan wewenang, dan mereka
mengetahui bagi diri mereka sendiri bahwa tulisan suci
benar adanya.
Dia membagikan kisah, perumpamaan, dan
contoh-contoh kehidupan nyata yang sederhana
yang masuk akal bagi mereka. Dia membantu mereka
menemukan pelajaran-pelajaran Injil dalam pengalaman
mereka sendiri dan di dunia di sekitar mereka. Dia
berbicara tentang menjala ikan, tentang kelahiran anak,
tentang bekerja di ladang. Untuk mengajarkan mengenai
mengawasi satu sama lain, Dia menuturkan kisah-kisah
mengenai menyelamatkan domba yang hilang. Untuk
mengajar para murid-Nya agar memercayai pemeliharaan lembut Bapa Surgawi, Dia mengimbau mereka
untuk “memerhatikan bunga bakung di padang.”
Dia mengajukan pertanyaan yang menyebabkan
mereka berpikir dan merasakannya secara mendalam.
Dia secara tulus tertarik dengan jawaban mereka dan
bersukacita atas ungkapan iman mereka.
Dia memberi mereka kesempatan untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri dan membagikan
wawasan mereka sendiri, dan Dia menjawab pertanyaan
mereka serta mendengarkan pengalaman mereka.
Karena kasih-Nya, mereka merasa aman membagikan
pemikiran dan perasaan pribadi mereka.
Dia mengundang mereka untuk bersaksi, dan
sewaktu mereka melakukannya, Roh menyentuh hati
mereka. “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Dia bertanya. Sewaktu Petrus menjawab, kesaksiannya diperkuat, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup.”
Dia memercayai mereka, mempersiapkan mereka,
dan memberi mereka tanggung jawab penting untuk
mengajar, memberkati, dan melayani orang lain. “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala
makhluk,” Dia memerintahkan mereka. Tujuan-Nya
adalah untuk membantu mereka menjadi diinsafkan
melalui pelayanan mereka kepada orang lain.
Dia mengundang mereka untuk
bertindak dalam iman dan menjalankan
kebenaran-kebenaran yang Dia ajarkan.
Dalam semua ajaran-Nya, Dia berfokus
pada membantu para pengikut-Nya
menjalankan Injil dengan segenap hati
mereka. Untuk mencapai hal ini, Dia
menemukan kesempatan bagi mereka
untuk belajar melalui pengalaman yang
kuat. Ketika Dia menampakkan diri kepada
orang-orang Nefi, Dia mengundang mereka
untuk datang kepada-Nya seorang demi seorang, agar
mereka dapat melihat, merasakan, dan mengenal Dia
bagi diri mereka sendiri. Saat Dia merasakan bahwa
mereka tidak sepenuhnya memahami pesan-Nya, Dia
meminta mereka untuk pulang ke rumah dan mempersiapkan diri mereka untuk datang kembali dan belajar
lebih banyak.
Dalam segala suasana, Dia adalah teladan dan
mentor mereka. Dia mengajari mereka untuk berdoa
dengan berdoa bersama mereka. Dia mengajar mereka
untuk mengasihi dan melayani dengan cara Dia mengasihi serta melayani mereka. Dia mengajar mereka cara
mengajarkan Injil-Nya dengan cara Dia mengajarkannya.
Jelaslah, cara Juruselamat mengajar adalah berbeda
dengan cara dunia.
Ini, karenanya, adalah pemanggilan sakral Anda—
untuk mengajar sebagaimana Juruselamat mengajar. Sewaktu Anda melakukannya, para
remaja akan memberikan tempat di hati
mereka bagi benih Injil untuk ditanam,
mengembang, dan tumbuh. Ini akan
menuntun pada keinsafan—gol yang
paling utama dari pengajaran Anda.
Sewaktu Anda membantu para remaja
menjadi diinsafkan, Anda membantu
mereka mempersiapkan diri untuk mengikuti Juruselamat di sepanjang kehidupan
mereka—untuk secara layak menghadiri bait
suci, menerima Imamat Melkisedek, melayani misi,
membuat perjanjian-perjanjian sakral, membangun
keluarga yang saleh, dan membangun kerajaan Allah di
seluruh dunia. Betapa akan besar sukacitamu!
5
Asas-Asas dalam Mengajar Remaja
Bagaimana Anda mempraktikkan asas-asas tentang cara Juruselamat mengajar? Berikut adalah beberapa saran
sederhana. Untuk informasi lebih lanjut, lihat Buku Pegangan 2: Mengelola Gereja (2010), 1.4, 3.2.
Memperkuat Keluarga
Tempat yang ideal bagi para remaja untuk belajar dan menjalankan Injil adalah di rumah, di bawah
bimbingan yang penuh kasih dari orang tua yang saleh.
Rumah yang berpusat pada Kristus memberi para remaja
persiapan terbaik untuk menerima tata cara-tata cara
sakral Injil (lihat Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih
Mulia 127–143).
Untuk alasan ini, organisasi pelengkap, kegiatan,
dan program Gereja (termasuk buku Tugas kepada Allah
dan Kemajuan Pribadi, Untuk Kekuatan Remaja, dan materi
kurikulum remaja) ada untuk mendukung para orang
tua sewaktu mereka membantu putra dan putri mereka
menjadi diinsafkan pada Injil Yesus Kristus.
Bersiaplah Secara Rohani
Tuhan memerintahkan, “lebih dahulu upayakanlah
untuk mendapatkan firman-Ku” (A&P 11:21). Bagian
dari mempersiapkan diri secara rohani adalah menelaah
bagi diri Anda sendiri ajaran yang akan Anda ajarkan.
Roh akan membimbing Anda pada apa yang paling
relevan dan bermanfaat bagi para remaja. Kemudian,
sewaktu Anda berusaha untuk menjalankan apa yang
Anda ajarkan, Anda akan dapat bersaksi tentang
6
kebenaran Injil dari pengalaman Anda sendiri (lihat
Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia 12–20 ).
Berembuk Bersama
Membantu para remaja menjadi diinsafkan memerlukan upaya gabungan dari para orang tua, pemimpin, pembimbing, dan guru, termasuk guru seminari.
Berembuklah bersama mengenai kebutuhan para remaja.
Carilah tahu apa yang tengah mereka pelajari di rumah,
di gereja, dan di seminari agar Anda dapat membangun
di atasnya sewaktu Anda mengajar mereka. Bersamasama Anda akan dapat menciptakan suatu pengalaman
belajar yang lebih kuat bagi para remaja daripada yang
dapat Anda capai secara terpisah.
Ada banyak kesempatan bagi orang tua, pemimpin,
pembimbing, dan pemimpin untuk berembuk bersama.
Berikut adalah beberapa contohnya:
• Pertemuan kepemimpinan, seperti dewan lingkungan atau pertemuan komite remaja keuskupan.
• Pengumpulan yang tidak resmi dan singkat sebelum atau setelah pertemuan reguler Gereja.
• Komunikasi telepon atau e-mail.
Pelayanan kepada Remaja
Mengajarkan Injil
Mengajar para remaja berarti lebih dari sekadar menyampaikan informasi. Pengajaran yang seperti Kristus
mencakup memberikan bimbingan dan mendorong para
remaja dalam upaya pribadi mereka untuk menjalankan
Injil dalam kehidupan sehari-hari. Itu dapat mencakup
menjangkau mereka di luar pertemuan, kelas, dan kegiatan yang dijadwalkan secara rutin.
Cobalah untuk mengasihi para remaja sebagaimana
Bapa Surgawi mengasihi mereka. Dia melihat yang terbaik dalam diri mereka; Dia memiliki kesabaran sewaktu
mereka bertumbuh. Dia mengimbau mereka bahkan ketika mereka berjuang untuk melakukan apa yang benar,
dan Dia tidak pernah menyerah. (lihat Mengajar, Tiada
Pemanggilan yang Lebih Mulia 31–39).
Dalam semua pengajaran Injil, Roh adalah guru
sejati. Jika Anda mencari bimbingan-Nya, Dia akan menyentuh hati Anda dan mengilhami mereka yang Anda
ajar.
Salah satu cara terbaik untuk mengundang Roh
adalah dengan melibatkan para remaja dalam membahas
tulisan suci dan ajaran-ajaran terkini dari para nabi yang
hidup. Garis besar pembelajaran daring akan membantu
Anda menemukan sumber-sumber yang paling relevan.
Sering kali para remaja memiliki pengalaman
dan wawasan rohani mereka sendiri untuk dibagikan.
Mereka dapat melakukan ini dalam malam keluarga, di
kelas atau pertemuan kuorum, dalam kegiatan Kebersamaan, sebagai tamu di Pratama, maupun dalam banyak
acara resmi atau tidak resmi lainnya. Ketika mereka
saling membagikan kesaksian mereka, Roh memberikan
kesaksian, dan semuanya diteguhkan. (lihat Mengajar,
Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia 50–59).
7
Menentukan Apa yang Harus Diajarkan
Ikutlah Aku: Sumber-Sumber Pembelajaran bagi Remaja
disusun ke dalam unit-unit berdasarkan pada asas-asas
Injil Yesus Kristus yang dipulihkan (untuk tinjauan
tentang beberapa asas ini, lihat halaman 14–16 dari buku
penuntun ini). Setiap unit mencakup sejumlah garis besar
pembelajaran yang para pembimbing dan guru dapat
gunakan untuk mempersiapkan diri bagi pertemuan kuorum Imamat Harun dan kelas-kelas Remaja Putri serta
Sekolah Minggu. Para orang tua juga diundang dan diimbau untuk menggunakannya dalam keluarga mereka.
Unit-unit telah diatur dalam jadwal bulanan untuk
membantu mengoordinasi pengalaman pembelajaranInjil remaja di seluruh Gereja. Sering kali terdapat lebih
banyak garis besar pembelajaran dalam sebuah unit
daripada yang dapat diajarkan dalam satu bulan. Para
pemimpin lingkungan dan guru remaja hendaknya
berembuk bersama untuk menentukan manakah garis
besar pembelajaran yang akan diajarkan dari setiap unit.
Jika Anda seorang pembimbing di Imamat Harun atau
8
Remaja Putri, berembuklah bersama presidensi kuorum
dan presidensi kelas Anda ketika memilih garis besar
pembelajaran. Anda juga dapat mengundang anggota
kuorum dan kelas untuk membahas apa yang ingin atau
perlu mereka pelajari.
Sewaktu Anda merencanakan apa yang akan Anda
ajarkan, dengan doa yang sungguh-sungguh pikirkanlah mengenai para remaja Anda. Pengalaman apa yang
mereka miliki? Tantangan atau godaan apa yang mereka
hadapi? Pertanyaan apa yang mereka miliki? Ajaran
apa yang akan perlu mereka pahami untuk mempersiapkan diri bagi masa depan mereka? Anda mungkin
menemukan bahwa Anda perlu membuat rencana Anda
cukup fleksibel sehingga Anda dapat menyesuaikannya
sewaktu kebutuhan atau pertanyaan muncul. Contohnya,
Anda mungkin menemukan bahwa remaja perlu waktu
lebih dari satu minggu untuk membahas sebuah topik.
Biarlah kebutuhan remaja, bukan jadwal yang ditentukan
sebelumnya, membimbing pengajaran Anda.
Garis Besar Pembelajaran
Setiap garis besar pembelajaran di Mari Ikut Aku berfokus pada pertanyaan yang mungkin para remaja miliki
dan ajaran yang dapat membantu mereka menemukan
jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Garis
besar pembelajaran tidak dimaksudkan untuk menentukan apa yang akan Anda katakan dan lakukan sewaktu
Anda mengajar. Hal itu dirancang untuk membantu
Anda mempelajari ajaran bagi diri Anda sendiri dan
mempersiapkan diri untuk melibatkan para remaja
dalam pengalaman belajar yang hebat. Sesuaikanlah
pengalaman ini dengan minat dan kebutuhan mereka.
Pikirkan cara-cara Anda dapat mengilhami mereka
untuk bertindak bagi diri mereka sendiri dalam mencari,
menemukan, dan membagikan jawaban terhadap pertanyaan Injil mereka sendiri.
Setiap garis besar mencakup rujukan dan tautan
pada pengajaran terkini dari para nabi yang hidup dan
pemimpin lainnya Gereja, terutama yang diberikan
dalam konferensi umum dan pertemuan Remaja Putri
umum. Ajaran-ajaran ini secara tetap dimutakhirkan agar
Anda dapat membantu para remaja mempelajari dan
menaati nasihat dari para nabi yang hidup segera setelah
hal itu disampaikan. Merujuklah kembali pada garis besar ini secara sering untuk ajaran-ajaran terkini dari para
pemimpin Gereja.
Untuk belajar lebih banyak, lihat halaman 10–11.
Meningkatkan Keefektifan Anda
Mempelajari garis besar juga mencakup tautan pada video-video singkat mengenai
membantu remaja menjadi diinsafkan. Juga, video-video pelatihan untuk Imamat
Harun, Remaja Putri, dan Sekolah Minggu tersedia di Perpustakaan Pelatihan
Kepemimpinan.
Semua video ini menyajikan contoh-contoh kehidupan nyata dari
para pemimpin dan guru yang membantu remaja menjadi diinsafkan
pada Injil. Anda dapat menelaahnya secara individu atau bersama
guru lainnya untuk memahami dengan lebih baik sifat interaktif
pembelajaran dan pengajaran bersama remaja.
9
MENGGUNAK AN GARIS BESAR PEMBELAJARAN
Memilih garis besar
Para pemimpin dan guru memilih garis besar, berdasarkan pada minat dan kebutuhan
para remaja. Apa yang relevan bagi kehidupan mereka? Apa yang Bapa Surgawi
inginkan agar mereka temukan hari ini?
Mengkaji ulang Ajaran
Bacalah ringkasan singkat tentang ajaran dan asas yang diajarkan dalam garis besar ini.
Mempersiapkan
pikiran dan hati
Dengan doa yang sungguh-sungguh pikirkan bagaimana ajaran
dan asas berlaku dalam kehidupan
Anda dan kehidupan para remaja.
Menelaah
sumber-sumber
termutakhir
Temukan pesan-pesan remaja terkini dan yang relevan dari para nabi
yang hidup, atau gunakan sumbersumber lain yang disetujui Gereja.
10
Mengajar seperti Juruselamat
Pikirkan bagaimana Juruselamat mengajar, dan
tirulah pengajaran Anda menurut pengajaran-Nya.
Memulai dengan remaja
Bantulah para remaja terlibat dalam pembelajaran
aktif dengan menyediakan bagi mereka kesempatan untuk mengajukan pertanyaan dan membahas apa yang mereka pelajari serta alami.
Menciptakan
pengalaman belajar
Libatkan remaja dalam
mencari tulisan suci, membagikan teladan pribadi, dan
mengajar, melayani, serta
memperkuat satu sama lain.
Meningkatkan
pengajaran dan
pembelajaran
Temukan tautan untuk contohcontoh kehidupan nyata dalam
pengajaran untuk keinsafan.
Ini mencakup kesaksian,
ilustrasi, dan pengalaman dari
para anggota yang mengajar
remaja sama seperti Anda.
Mendukung
keinsafan pribadi
Dukunglah remaja dalam
upaya pribadi mereka untuk
belajar dan menjalankan Injil.
11
Tujuan dari Setiap Organisasi dan Organisasi Pelengkap
Keluarga, kuorum-kuorum Imamat Harun, dan kelas-kelas Remaja Putri, Sekolah Minggu, serta seminari memiliki tujuan
yang unik dalam membantu para remaja menjadi diinsafkan pada Injil. Mengetahui mengenai tujuan-tujuan ini dapat
membantu Anda memahami pengalaman yang para remaja Anda miliki sewaktu mereka mempelajari Injil Yesus Kristus.
Keluarga
Bapa Surgawi menegakkan keluarga-keluarga
sebagai bagian inti dari rencana-Nya untuk membantu
anak-anak-Nya belajar Injil dalam suasana yang penuh
kasih dan mempersiapkan diri untuk kehidupan kekal.
Para orang tua memiliki tanggung jawab utama untuk
mengajar anak-anak mereka (lihat A&P 68:25–28), yang
mencakup mempersiapkan mereka untuk menerima
tata cara-tata cara permuliaan. Tidak seorang pun dapat
menggantikan kedudukan orang tua dalam tanggung
jawab pemberian Allah ini. Kuorum-kuorum imamat,
organisasi pelengkap, dan program-program Gereja ada
untuk mendukung dan memperkuat keluarga.
Imamat Harun
Para pemegang Imamat Harun
harus menjadi diinsafkan, memenuhi tugas-tugas imamat sakral
mereka, menjadi “pelayanan
rohani tetap” (A&P 84:111),
mempersiapkan diri untuk
menerima Imamat Melkisedek dan tata cara-tata
cara bait suci, serta
menjadi misionaris,
suami, dan ayah yang
layak. Mereka bertemu
bersama dalam pertemuan kuorum hari
Minggu, yang adalah
lebih dari sekadar
kelas. Setiap pertemuan
direncanakan dengan
doa yang sungguh-sungguh oleh presidensi kuorum dengan bantuan para
pembimbing, namun senantiasa di bawah arahan presiden
kuorum, yang memegang kuncikunci imamat. Sebagaimana diajarkan
dalam Ajaran dan Perjanjian, presiden
kuorum memimpin dalam pertemuan kuorum,
duduk dalam dewan bersama anggota kuorum, dan
mengajarkan kepada mereka tugas-tugas mereka (lihat
12
A&P 107:85–87, 99–100). Pertemuan kuorum juga menyediakan kesempatan untuk melakukan urusan
kuorum, yang dapat mencakup melakukan
penugasan, melaporkan dan menindaklanjuti penugasan-penugasan
sebelumnya, serta mengkomunikasikan dan mengoordinasikan
kegiatan. Pertemuan ini juga
menyediakan kesempatan
bagi remaja putra untuk
saling mendorong dan
mendukung dalam
upaya Tugas kepada
Allah mereka, terutama sewaktu mereka
membagikan apa
yang tengah mereka
pelajari.
Remaja Putri
Kelas-kelas hari
Minggu Remaja Putri
menyediakan pengalaman
belajar yang unik yang membantu remaja putri menjadi
layak untuk memasuki bait suci
dan bersiap bagi peranan kekal
mereka sebagai wanita perjanjian, istri,
dan ibu. Setiap pelajaran dimulai dengan
membagikan tema Remaja Putri dan berfokus
pada Kitab Mormon serta ajaran-ajaran dari para nabi
yang hidup. Pelajaran juga menyediakan kesempatan
untuk mempelajari dan menjalankan nilai-nilai dan standar-standar Remaja Putri dalam Untuk Kekuatan Remaja.
Sewaktu Remaja Putri menjalankan hak pilihan mereka
untuk berperan serta dalam pengalaman belajar yang
mengundang Roh Kudus, mereka diterangi, didorong, dan
diperkuat untuk menjalankan Injil secara pribadi dan di
dalam keluarga mereka. Kemajuan Pribadi dan kegiatan
Kebersamaan memainkan peranan yang penting dalam
proses keinsafan sewaktu remaja putri mempraktikkan apa
yang mereka pelajari. Untuk memastikan bahwa setiap
remaja putri memiliki kesempatan yang memadai untuk
menerima serta menindaki ajaran, beberapa minggu dapat
diluangkan pada satu topik pelajaran.
Keseragaman dan Penyesuaian
Sekolah Minggu
Sekolah Minggu memperkuat iman kepada Bapa
Surgawi dan Yesus Kristus dengan menyediakan
kesempatan bagi remaja putra dan remaja putri serta
guru mereka untuk belajar dan mengajarkan ajaran Injil
bersama dan untuk memperkuat satu sama lain dalam
menjalankannya. Sekolah Minggu menyediakan kesempatan yang unik dan penting bagi para remaja untuk
menciptakan hubungan antara apa yang mereka
pelajari dalam penelahaan pribadi mereka dan
pengalaman mereka di rumah, di seminari,
dan dalam pertemuan dan kelas Gereja
lainnya, serta dalam kehidupan seharihari. Di Sekolah Minggu, penekanan
khusus diberikan untuk membantu
para remaja mengembangkan
keterampilan dan keyakinan diri
untuk menjadi pembelajar dan
guru yang seperti Kristus. Para
anggota presidensi Sekolah
Minggu lingkungan melayani sebagai spesialis dalam
upaya untuk meningkatkan
pembelajaran dan pengajaran
Injil di lingkungan (lihat Buku
Pegangan 2: Mengelola Gereja
[2010], 12.5).
Seminari
Seminari menyediakan
pendidikan agama pada hari kerja
bagi remaja. Tujuan kita adalah untuk
membantu para remaja dan dewasa muda
memahami serta bersandar pada ajaranajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, memenuhi
syarat bagi berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain
untuk kehidupan kekal bersama Bapa di Surga mereka.
Para guru dan siswa seminari menelaah, dan didorong
untuk menerapkan, asas-asas Injil sebagaimana ditemukan dalam tulisan suci dan perkataan para nabi. Mereka
berusaha mengajarkan dan belajar melalui Roh dalam
suasana kasih, respek, dan tujuan serta dalam cara yang
menuntun pada pemahaman dan peneguhan. Para siswa
diharapkan untuk berperan aktif dalam proses belajar
dan diberi kesempatan untuk menjelaskan, membagikan, dan bersaksi tentang ajaran dan asas-asas Injil.
Mereka diimbau untuk menelaah tulisan suci setiap hari,
membaca teks tulisan suci untuk kursus, dan menguasai
pasal-pasal tulisan suci kunci serta asas-asas yang bersifat ajaran dasar.
Banyak saran dalam buku petunjuk ini
dapat disesuaikan untuk digunakan sesuai keadaan lokal. Sewaktu para guru dan pemimpin
memahami tujuan dari saran-saran ini, mereka
akan diilhami untuk menemukan alternatif yang
memenuhi kebutuhan dari para remaja mereka.
Asas-asas berikut hendaknya tidak disesuaikan:
• Pemimpin dan guru memilih dan mempersiapkan pelajaran dari unit yang
direkomendasikan untuk bulan itu. Mereka mendasarkan pilihan mereka pada
kebutuhan remaja yang mereka ajar.
• Bila mungkin, para guru (termasuk guru
seminari) mengoordinasikan dan menekankan upaya-upaya satu sama lain.
• Para pembimbing dan guru dengan sungguh-sungguh berusaha mengajar sebagaimana Juruselamat mengajar—dengan
melibatkan remaja dalam menemukan Injil melalui peran serta dalam pengalaman
belajar. Ini dapat mencakup mencari
tulisan suci bersama, membahas gagasan,
membagikan pengalaman dan wawasan
pribadi, serta memberikan kesaksian.
• Para remaja diimbau untuk membagikan
apa yang mereka pelajari dengan keluarga
mereka dan orang lain. Mereka juga hendaknya diberi kesempatan untuk mengajar dalam pertemuan dan kegiatan Gereja.
• Semua pembelajaran di Gereja hendaknya
mendorong, membangun, dan menuntun
pada pengalaman rohani pribadi dalam
doa pribadi, penelahaan tulisan suci,
merenungkan, menjalankan Injil dalam
kehidupan sehari-hari, dan melayani
sesama. Pada akhirnya, upaya pribadi ini
adalah kunci menuju keinsafan.
13
Asas-Asas yang Bersifat Ajaran Dasar
1. Tubuh Ke-Allah-an
Terdapat tiga pribadi terpisah dalam tubuh Ke-Allahan: Allah Bapa yang Kekal; Putra-Nya, Yesus Kristus;
dan Roh Kudus (lihat Pasal-Pasal Kepercayaan 1:1;
Kisah Para Rasul 7:55–56). Bapa dan Putra memiliki tubuh yang nyata dari daging dan tulang, dan Roh Kudus
adalah pribadi roh (lihat A&P 130:22–23). Meskipun para
anggota tubuh Ke-Allah-an adalah makhluk berbeda dengan peranan yang berbeda, mereka adalah satu dalam
tujuan. Mereka secara sempurna dipersatukan dalam
mendatangkan rencana keselamatan ilahi Bapa Surgawi.
Rujukan terkait: Galatia 5:22–23; A&P 76:22–24
2. Rencana Keselamatan
Di kehidupan prafana, Bapa Surgawi memperkenalkan sebuah rencana untuk memungkinkan kita
menjadi seperti Dia dan memperoleh kebakaan serta
kehidupan kekal (lihat Musa 1:39). Tulisan suci merujuk
pada rencana ini sebagai rencana keselamatan, rencana
besar kebahagiaan, rencana penebusan, dan rencana
belas kasihan (lihat Alma 42:5, 8, 11, 15). Rencana itu
mencakup Penciptaan, Kejatuhan, Pendamaian Yesus
Kristus, Kebangkitan, Penghakiman Terakhir, dan semua
hukum, tata cara, ajaran, serta perintah yang diberikan
Allah. Hak pilihan moral, kemampuan untuk memilih
dan bertindak bagi diri kita sendiri, juga penting dalam
rencana Bapa Surgawi. Roh Kudus disediakan untuk
membimbing kita dalam pilihan-pilihan kita.
Karena rencana keselamatan, kita dapat disempurnakan melalui Pendamaian, menerima kegenapan sukacita, dan hidup selamanya di hadirat Allah. Hubungan
keluarga kita dapat berlangsung sepanjang kekekalan.
Rujukan terkait: Kejadian 1:26–27; 2 Nefi 2:25;
31:19–20; Musa 6:52–62; Abraham 3:22–26; “Keluarga:
Maklumat kepada Dunia”
3. Pendamaian Yesus Kristus
Yesus Kristus adalah satu-satunya Orang yang
mampu membuat Pendamaian yang sempurna. Pendamaian-Nya mencakup penderitaan-Nya bagi dosa-dosa
kita di Taman Getsemani, kematian-Nya di atas kayu
salib, dan Kebangkitan-Nya dari kubur. Selain menderita bagi dosa-dosa kita, Dia juga mengambil ke atas
Diri-Nya rasa sakit, penyakit, dan kelemahan kita (lihat
Alma 7:11–13). Yesus Kristus mengatasi kematian jasmani dan rohani. Karena Pendamaian-Nya, setiap orang
akan dibangkitkan (lihat 1 Korintus 15:20–22). Mereka
14
yang bertobat, menaati perintah-perintah, menerima tata
cara-tata cara penyelamatan, dan menepati perjanjianperjanjian mereka akan menerima karunia kehidupan
kekal (lihat Pasal-Pasal Kepercayaan 1:3).
Rujukan terkait: Yesaya 53:3–5; Lukas 24:36–39; 2
Nefi 2:27; 25:23, 26; Yakub 4:11; A&P 18:10–11; 19:16–19;
76:40–41; “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para
Rasul”
4. Masa Kelegaan, Kemurtadan, dan Pemulihan
Dispensasi adalah suatu periode waktu ketika
Tuhan mengungkapkan ajaran, tata cara, dan imamatNya. Itu suatu periode dimana Tuhan memiliki setidaknya seorang hamba yang diwenangkan di bumi yang
memegang imamat kudus dan yang memiliki tanggung
jawab ilahi untuk membagikan, atau mengkhotbahkan
Injil kepada penduduk bumi. Dewasa ini kita hidup dalam dispensasi terakhir—dispensasi kegenapan zaman
(lihat Efesus 1:10).
Kemurtadan terjadi ketika orang-orang berpaling
dari asas-asas Injil dan tidak lagi memiliki kunci-kunci
imamat (lihat 2 Tesalonika 2:1–3). Periode-periode
kemurtadan umum telah terjadi di sepanjang sejarah
dunia, sering kali diikuti dengan suatu dispensasi baru
ketika Tuhan memulihkan ajaran, tata cara, dan imamatNya (lihat Kisah Para Rasul 3:19–21).
Pemulihan merujuk pada penegakan kembali Allah
akan kebenaran dan tata cara-tata cara Injil-Nya di
antara manusia di bumi. Pemulihan terkini dan terakhir
(sering dirujuk sebagai “Pemulihan”) dimulai tahun
1820 ketika Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus,
menampakkan diri kepada Joseph Smith sebagai tanggapan terhadap doanya (lihat Joseph Smith—Sejarah
1:15–20). Kegenapan Injil telah dipulihkan, dan Gereja
Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah “satu-satunya gereja yang sejati dan hidup di atas
muka seluruh bumi” (A&P 1:30).
Rujukan terkait: Yesaya 29:13–14; Daniel 2:44–45;
Wahyu 14:6–7
5. Nabi dan Wahyu
Nabi adalah seseorang yang telah dipanggil oleh
Allah untuk berbicara bagi-Nya (lihat Amos 3:7). Para
nabi bersaksi tentang Yesus Kristus dan mengajarkan
Injil-Nya. Mereka memberitahukan kehendak dan sifat
sejati Allah. Terkadang, mereka bernubuat tentang peristiwa-peristiwa di masa datang. Allah telah memanggil
para nabi untuk berbicara bagi Dia di zaman kita (lihat
A&P 1:38).
Wahyu adalah komunikasi dari Allah kepada anakanak-Nya. Ketika Tuhan menyatakan kehendak-Nya
kepada Gereja, Dia berbicara melalui nabi-Nya. Tulisan
suci—Alkitab, Kitab Mormon, Ajaran dan Perjanjian,
serta Mutiara yang Sangat Berharga—memuat wahyuwahyu yang diberikan melalui para nabi zaman dahulu
dan zaman akhir. Presiden Gereja Yesus Kristus dari
Orang-Orang Suci Zaman Akhir adalah nabi Allah di
bumi di zaman sekarang.
Individu-individu dapat menerima wahyu untuk
membantu mereka dengan kebutuhan, tanggung jawab,
dan pertanyaan khusus serta membantu memperkuat
kesaksian mereka. Kebanyakan wahyu kepada para
pemimpin dan anggota Gereja datang melalui kesan dan
pikiran dari Roh Kudus. Roh Kudus berbicara kepada
pikiran dan hati dalam suara yang lembut (lihat A&P
8:2–3). Wahyu juga dapat datang melalui penglihatan,
mimpi, dan kunjungan oleh para malaikat.
Rujukan terkait: Mazmur 119:105; Efesus 4:11–14;
A&P 21:4–6
6. Imamat dan Kunci-Kunci Imamat
Imamat adalah wewenang dan kuasa yang telah
Allah anugerahkan kepada para pria di bumi untuk
bertindak bagi Dia. Ada dua imamat dalam Gereja, Imamat Harun dan Imamat Melkisedek (lihat A&P 107:1, 6).
Kunci-kunci imamat diberikan kepada pria untuk mengarahkan kerajaan Allah di bumi. Melalui kunci-kunci
ini, para pemegang imamat dapat diwenangkan untuk
mengkhotbahkan Injil, melaksanakan tata cara-tata cara
keselamatan, dan memerintah kerajaan Allah di bumi.
Semua yang melayani di Gereja dipanggil di bawah
arahan dari seseorang yang memegang kunci-kunci
imamat. Karenanya, mereka berhak atas kuasa yang
diperlukan untuk melayani dan memenuhi tanggung
jawab pemanggilan mereka.
Melalui imamat, Allah menciptakan serta memerintah surga dan bumi. Melalui kuasa ini Dia menebus dan
memuliakan anak-anak-Nya. Allah memberikan wewenang imamat kepada para anggota pria Gereja yang layak agar mereka dapat bertindak dalam nama-Nya demi
keselamatan anak-anak-Nya. Berkat-berkat imamat
tersedia bagi semua—pria, wanita, dan anak-anak.
Rujukan terkait: Matius 16:19; A&P 13; 50:26–27;
84:19–20, 33; 107:8; 121:36, 41–42
7. Tata Cara dan Perjanjian
Sebuah tata cara adalah sebuah tindakan yang sakral dan formal yang memiliki makna rohani. Setiap tata
cara mengajarkan kebenaran rohani. Tata cara-tata cara
dilaksanakan dengan wewenang imamat dan di bawah
arahan dari mereka yang memegang kunci-kunci imamat. Beberapa tata cara adalah penting bagi permuliaan
dan disebut tata cara penyelamatan. Hal itu mencakup
pembaptisan (lihat Yohanes 3:5; yang diperbarui melalui
tata cara sakramen), pengukuhan (lihat Kisah Para
Rasul 2:36–38), dan, bagi pria, penahbisan pada Imamat
Melkisedek (lihat A&P 84:33–34). Tata cara-tata cara
penyelamatan lainnya—pemberkahan dan pemeteraian
pernikahan—dilaksanakan hanya di bait suci. Bait suci
merupakan salah satu tempat paling sakral di bumi. Itu
adalah rumah Tuhan. Semua tata cara penyelamatan
juga dapat dilaksanakan secara perwakilan di bait suci
bagi mereka yang telah meninggal. Tata cara perwakilan
menjadi efektif hanya ketika orang-orang yang telah
meninggal menerimanya di dunia roh dan menghormati
perjanjian-perjanjian terkait (lihat A&P 138:32–34, 58).
Semua tata cara penyelamatan imamat disertai
dengan perjanjian. Perjanjian adalah kesepakatan sakral
antara Allah dan manusia. Allah memberikan persyaratan untuk perjanjian, dan kita setuju untuk melakukan
apa yang Dia minta untuk kita lakukan. Allah kemudian
menjanjikan kepada kita berkat-berkat khusus bagi
kepatuhan kita. Sakramen memperkenankan kita untuk
memperbarui perjanjian yang telah kita buat dengan
Tuhan.
Tata cara-tata cara lainnya, seperti melayani yang
sakit dan memberikan nama serta memberkati anakanak, juga penting bagi pengembangan rohani kita.
Rujukan terkait: Keluaran 19:5–6; Yehezkiel 11:20; 1
Korintus 15:29; Alma 30:3; A&P 42:78; 82:10; 136:4; PasalPasal Kepercayaan 1:3, 4
8. Pernikahan dan Keluarga
Pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita
ditetapkan oleh Allah dan bahwa keluarga merupakan
inti dalam rencana keselamatan dan kebahagiaan-Nya
(lihat Kejadian 2:24). Orang tua harus beranak cucu dan
bertambah di bumi, membesarkan anak-anak mereka
dalam kasih dan kebenaran, dan menyediakan kebutuhan fisik serta rohani mereka. Suami dan istri memiliki tanggung jawab kudus untuk saling mengasihi
dan merawat. Kebahagiaan dalam kehidupan keluarga
paling mungkin dicapai bila didasarkan pada ajaranajaran Tuhan Yesus Kristus, seperti iman, doa, pertobatan, pengampunan, rasa hormat, kasih, belas kasihan,
kerja, dan kegiatan rekreasi yang sehat. (lihat “Keluarga:
Maklumat kepada Dunia”)
Rujukan terkait: Mazmur 127:3; A&P 131:1–4;
132:15–20
15
9. Perintah-Perintah
Perintah adalah hukum atau persyaratan yang
Allah berikan kepada umat manusia. Ketika kita menaati perintah-perintah, kita memperlihatkan kasih kita
kepada Tuhan dan menerima berkat-berkat dari Dia
(lihat Imamat 26:3–12; Yohanes 14:15; Mosia 2:41). Kita
diperintahkan untuk mengasihi Allah dengan segenap
hati, jiwa, dan pikiran kita serta untuk memiliki kasih
seperti Kristus bagi sesama (lihat Matius 22:36–39;
Yohanes 13:34–35).
Sepuluh Perintah diwahyukan kepada Musa di
zaman dahulu dan masih penting di zaman sekarang
(lihat Keluaran 20:3–17). Itu mencakup menguduskan
hari Sabat (lihat Keluaran 20:8–11; Yesaya 58:13–14; A&P
59:9–13), menaati hukum kesucian (lihat Keluaran 20:14;
Kejadian 39:7–9; Alma 39:9), dan menjadi jujur (lihat
16
Keluaran 20:16). Contoh perintah-perintah lain yang
mencakup membayar persepuluhan secara penuh (lihat
Maleakhi 3:8–10), berpuasa (lihat Yesaya 58:6–7), berdoa
(lihat 3 Nefi 18:15, 20–21; A&P 10:5), dan menaati Firman
Kebijaksanaan (lihat A&P 89:18–21).
Kita juga telah diperintahkan untuk menjadi seperti
Bapa Surgawi kita dan Putra-Nya, Yesus Kristus, dalam
hasrat, pikiran, perkataan, dan tindakan kita (lihat 3 Nefi
12:48). Tuhan telah memberikan kepada kita kebenaran-kebenaran, atau asas-asas kekal, yang membantu
mengatur keputusan serta tindakan kita. Asas-asas ini
menuntun kita untuk hidup seperti Juruselamat dan
menerima berkat-berkat yang dijanjikan-Nya.
Rujukan terkait: Yakobus 1:5–6; 2 Nefi 32:8–9; Mosia
4:3; Alma 37:35; A&P 82:8–10; 105:5; 121:36; 130:18–19;
138:4
17
Download