POLI REKAYASA Volume 5, Nomor 1, Oktober 2009 ISSN 1858-3709 Perancangan Dan Implementasi Rangkaian Charger Pada Pembangkit Sell Surya Untuk Aplikasi Rumah Tangga Scheme and Implementation Network Charger Generating Of Sell Surya For The Application of Household Efrizon & Zainal Abidin Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Padang Kampus Unand Limau Manis Padang 25163 Telp. 0751-72590 Fax. 0751-72576 Email : [email protected] ABSTRACT Electricity energy source is an important thing nowadays. All people who live in all regions such as city and village need this energy. For this reason, it is important to design and produce an equipment to keep electricity energy. This equipment is made of charge circuit, solar cell, accu and another electronics circuit such as an inverter. Solar cell is used to catch energy from the sun and send it to charge circuit and keep as electricity energy source. This design can help many people who need electricity energy source AC 220 Volt and there is possibility to help an electric and electronics equipment which need AC 220 Volt power supply. Keyword: Solar Cell, Accu, Charger PENDAHULUAN Keperluan sumber tenaga listrik ac 220 Volt sangat penting misalnya untuk keperluan peralatan rumah tangga seperti Televisi, Kulkas, Lampu penerangan, Sterika, dan lain sebagainya. meskipun memerlukan biaya cukup tinggi untuk solar-cell & accunya. Peralatan listrik tenaga surya (solar cell) cocok digunakan untuk daerah yang kekurangan listrik atau sering padam listrik atau sama sekali belum ada listrik. Solar cell adalah salah satu sumber energi yang ramah lingkungan dan sangat menjanjikan pada masa yang akan datang, karena tidak ada polusi yang dihasilkan selama proses konversi energi, dan lagi sumber energinya banyak tersedia di alam, yaitu sinar matahari, terlebih di negeri tropis semacam Indonesia yang menerima sinar matahari sepanjang tahun. Penelitian ini adalah merancang sistem rangkaian peralatan charger pada pembangkit solar cell untuk keperluan rumah tangga. Adapun rumusan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana mendapatkan data dilapangan dan peralatan penunjang saat ini yang akan digunakan pada rancangan sistem peralatan ini dengan pertimbangan keuntungan & kerugiannya. 2. Bagaimana mendisain rangkaian dengan mempertimbangkan biaya yang tidak tinggi yang nantinya dapat menjangkau semua lapisan masyarakat & pemilihan beberapa type komponen yang banyak tersedia dipasaran. 3. Bagaimana melakukan uji rancangan sistem peralatan yang dibuat pada kondisi pengisian, beban optimal dan beban lebih di Laboratorium Elektro. 4. Bagaimana melakukan pengujian rancangan sistem peralatan dilapangan. Dari hasil penelitian diharapkan peralatan ini dapat membantu masyarakat luas yang saat ini sedang memerlukan sumber tenaga listrik ac 220 V yang tidak dapat dijangkau oleh jala-jala PLN khususnya didaerah terpencil. METODOLOGI Dalam penelitian ini difokuskan pada pemecahan permasalahan-permasalahan yang sesuai dengan rumusan masalah dan aplikatif dengan urutan sebagai berikut : 1 POLI REKAYASA Volume 5, Nomor 1, Oktober 2009 1. Studi literatur, untuk mendapatkan data primer dan data sekunder dari kebutuhan tenaga listrik 220 V untuk penerangan pada masyarakat yang bertempat tinggal jauh dari jala-jala PLN. 2. Memperoleh data bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan materi pada penelitian ini yang mencakup data lapangan dan data kapasitas rancangan yang optimal. 3. Prosedur disain rangkaian elektronik dimana data-data tersebut diperoleh dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan peralatan yang akan dibuat. 4. Prosedur pengujian rancangan sistem peralatan di lapangan. 5. Membuat data dan menyimpulkan dari dari hasil analisa prosedur diatas untuk penyempurnaan disain maupun uji pada ISSN 1858-3709 peralatan yang dibuat, yang mana mungkin dibuat referensi pengembangan selanjutnya. Skematik Sistem Gambar 1. Diagram blok dirancang sistem yang Skematik Rangkaian Charger Gambar 2. Skema Rangkaian Charger dan Pengaman Rangkaian Komparator Dalam perancangan ini digunakan IC RC4136 dengan pertimbangan Low power consumtion dan tegangan supply maksimum ± 18 volt & disipasi dayanya dimana 1 chip mempunyai 14 pin dengan 4 buah op-amp (op-amp1,2,3&4), sedangkan pada perancangan ini yang digunakan sebagai komparator adalah op-amp 1 (opamp 2, 3 & 4) memungkinkan digunakan sebagai cadangan bila rangkaian komparator terutama komponen aktifnya ada trouble. Inverting input (kaki 1), noninverting input (kaki 2), output (kaki 3), Gnd (kaki 7) & +V supply (kaki 11). Pada inverting (-) input digunakan sebagai setting/referensi kondisi accu penuh (kira-kira 14,2 volt), sedangkan noninverting (+) input digunakan sebagai tegangan input referensi untuk control trigger gate SCR ataupun FET(switch elektronik) kondisi ON saturasi ataupun cut-off. 2 POLI REKAYASA Volume 5, Nomor 1, Oktober 2009 Sedangkan diode silicon 1N4148 sebagai penyerah output op-amp dan sekaligus sebagai proteksi bila ada tegangan balik yang masuk ke op-amp lewat outputnya (karena system rangkaian bekerja pada tegangan yang memungkinkan melebihi ISSN 1858-3709 tegangan supply op-amp maksimum) bila terjadi ada komponen yang mengalami kerusakan sehingga memungkinkan tegangan balik dari solar cell ataupun dari accu. Gambar 3. Rangkaian Komparator untuk control SCR dan FET a). Pada kondisi accu penuh dan untuk referensi tegangan pada (-) input dimisalkan dikehendaki 4 volt. VB = 4 volt R2 = 4K7. V CC = 14,2 V. VR 2 VB = V CC VR 2 + R 2 4,1 4,7K = 9 V 4,7K + VR 1 4,1VR 1 = 42,3 - 19,27 VR 1 = 5,617 K. 4 VR 2 = 14,2 V VR 2 + 4,7K Jadi dalam perancangan rangkaian ini digunakan variabel resistor VR 1 sebesar 10 K. 18,8 = (14,2 – 4) VR 2 Rangkaian Driver VR 2 = 1,843 K. Jadi dalam perancangan rangkaian ini digunakan variabel resistor VR 2 sebesar 10 K. b). Pada kondisi pengisian muatan accu dan untuk referensi tegangan pada (+) input ≥ 4 volt ( misalkan disetting 4,1 volt ). VA = 4,1 volt = 4K7. R1 V CC = 9 V. R1 VA = V CC R 1 + VR 1 Gambar 4. Rangkaian BUZ11 driver untuk FET 3 POLI REKAYASA Volume 5, Nomor 1, Oktober 2009 Rangkaian ini merupakan common collector digunakan untuk mendrive gate FET (switch elektronik) dimana arus output kondisi saturasi adalah merupakan arus dari BC547 yaitu dari kolektor –emitter dengan diberi tahanan pembatas sebesar 1K5 untuk membatasi arus pada gate, dikarenakan FET hanya digunakan untuk memfungsikan FET sebagai switch elektronik dengan batasan arus yang lewat Drain ke Source tidak maksimum (sesuai kebutuhan dari kemampuan arus maksimum dari SCR (FIR3D) saja. Bila dalam kondisi saturasi (BC547) Vce sat = 0,2 volt, maka tegangan output yang masuk ke gate SCR sebesar kira-kira = 9 – 0,2 = 8,8 volt (Ve) dan Vth ≈ 1 volt Sedangkan besarnya tahanan yang dipasang pada FET bila dikehendaki Ig = 5 mA, maka besarnya tahanan yang dipasang pada gate FET : Dalam aplikasi digunakan Rg = 1,5 KΩ Power Supply Pada disain ini diperlukan ada beberapa besaran supply dc diantaranya tegangan output solar cell sebesar 35 volt, tegangan accu sebesar 12 volt dan ground. Untuk mencatu daya dari sistem tersebut diperlukan tegangan dc stabil yang tidak terpengaruh oleh adanya naik turunnya tegangan supply accu, sehingga pada disain ini diperlukan tegangan supply stabil yang memungkinkan untuk mensupply sistem kontrol rangkaian charger sebesar 9 volt dan dan dalam hal ini diperlukan IC regulator 7809. Sedangkan rancangan disain power supply yang digunakan seperti pada gambar rangkan dibawah. ISSN 1858-3709 Gambar 5. Power supply 9 volt dc untuk supply rangkaian kontrol HASIL Solar cell bekerja optimal perhari selama 3-4 jam untuk mengisi muatan pada accu atau baterai charger lainnya dengan kondisi Pengaman I (switch elektronik I MOSFET) kondisi ON(tertutup) kemudian rangkaian charger melakukan pengisian muatan melalui (SCR ON ) hingga pada suatu saat accu dalam kondisi muatan penuh akan menyebabkan output Rangkaian komparator dalam kondisi – Vsaturasi dengan diberikan diode 1N4148 sehinnga output untuk mendrive transistor BC547 dala kondisi OFF hingga menyebabkan trigger SCR dan input gate MOSFET dalam kondsi low, hingga menyebabkan MOSFET terminal Drain dan Source dalam kondisi open dan ini akan menyebabkan SCR dalam kondisi OFF. Begitu juga seterusnya bila accu memerlukan pengisian otomatis output komparator dalam kondisi high (+Vsaturation) dan ini menyebabkan diode 1N4148 kondisi forward hingga mendrive transistor BC547 dan output dari BC 547 digunakan sebagai drive trigger SCR dan trigger input MOSFET hingga keduanya dalam kondisi ON (saturasi). Pengisian muatan accu akan tetap berlanjut meskipun accu tidak harus dalam kondisi muatan kosong, ini terjadi bila muatan accu berkurang (masih perlu pengisian), asalkan intensitas sinar matahari cukup untuk membangkitkan tegangan pada solar cell. Bila beban listrik aktif (daya optimal) tidak melebihi daya maksimum yang diijinkan (overload), maka Pengaman II(switch elektronik II) kondisi tetutup (switch normally close) dan Inverter 4 POLI REKAYASA Volume 5, Nomor 1, Oktober 2009 bekerja (mengubah tengangan DC 12V menjadi tegangan AC 220V, hingga menyebabkan arus akan tetap mengalir ke beban listrik. Begitu juga sebaliknya bila bila Beban Listrik overload akan menyebabkan Pengaman II dalam kondisi ON (memutus rangkaian) sehingga inverter dalam kondisi tidak bekerja dan beban akan mati. Selama beban listrik tidak dikurangi dari overload, maka selama itu pula rangkaian pengaman II (swith elektronik II) tetap ON open switch. ISSN 1858-3709 Pemakaian beban listrik optimal Tabel 1. Hasil Pengukuran Tegangan Accu (volt) 12 12,5 13 13,5 14 14,2 14,3 14,4 14,5 Kondisi SCR ON ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF Kondisi MOSFET ON ON ON ON ON OFF OFF OFF OFF Indikator LED padam padam padam padam padam nyala nyala nyala nyala Kondisi Accu Pengisian Pengisian Pengisian Pengisian Pengisian Penuh Penuh Penuh Penuh Gambar 7. Pemakaian beban listrik optimal Pemakaian beban listrik Overload PEMBAHASAN Algoritma cara kerja sistem pengisian dan Pemakaian beban listrik 220V Pada saat terjadi Pengisian & Pengosongan. Gambar 8. Pemakaian beban listrik Overload SIMPULAN Dari hasil rancangan dan realisasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk keperluan rumah tangga dapat disimpulkan antara lain : Gambar 6. Sistem Pengisian & Pengosongan. 5 POLI REKAYASA Volume 5, Nomor 1, Oktober 2009 1. Peralatan yang dibuat telah dapat bekerja dengan baik sebagai pegganti sumber listrik didaerah terpencil, dimana solar cell bekerja optimal selama 3-4 jam untuk mengisi muatan pada accu. 2. Penggunaan SCR sebagai komponen mengalirkan arus dari sumber tegangan (solar cell) hendaknya disesuaikan dengan kemampuan daya arus maksimum yang dapat dialirkan pada waktu pengisian accu dan juga terhadap pemakaian beban listrik bila dioperasikan, jangan sampai arus pengisian terlalu kecil dari kemampuan maksimum arus output dari solar cell. 3. Untuk memperkecil kerugian daya bila kita menggunakan relay atau lainnya dan supply tegangan untuk MOSFET jauh lebih besar dengan kemampuan arus disesuaikan dengan kebutuhan beban pengisian dan pemakaian pada saat beban listrik dioperasikan. ISSN 1858-3709 Joseph J. Carr, 1979. Element of Electronic Instrumenttation and Measurement, Resto. Malvino, albert paul, 1981. Prinsip dan penerapan digital, Erlangga, Jakarta. Millman, Microelectronic : Digital and Analog Circuits and Systems, McGraw hill. Texas Instruments Incorporated, Design with TTL Integrated Circuits, McGraw- Hill International book company. SARAN 1. Penggunaan komponen dalam pembuatan seperti resistor hendaknya digunakan yang mempunyai nilai toleransi paling rendah. 2. Peralatan ini hendaknya diberikan cover yang dapat melindungi alat dari percikan air dan terlindungi dari getaran-getaran bile digunakan pada daerah yang rawan getaran gempa dan juga jangan sampai tercebur/terendam didalam air. 3. Peralatan ini perlu dilakukan setting secara berkala. Terutama pada setting input pada rangkaian komparator (opamp), dengan penyetelan variabel resistor masing-masing. DAFTAR PUSTAKA Cooper, william david, 1999. Instrumentasi elektronika dan Teknik Pengukuran. Jakarta, Erlangga. Hayt Neudeck. 1976. Electronic Circuits Analysis and Design, Houghton Mifflin Company 6