IDENTIFIKASI FRAKSI BIOAKTIF ANTI KANKER

advertisement
________________________
Ringkasan· Eksekutif
Hasi/-Hasil Penelitian Tahun 2007
IDENTIFIKASI FRAKSI BIOAKTIF ANTI KANKER PAYUDARA DAN
KANKER RAHIM DAN MIKROBIA KONTAMINAN
PADA 3
V ARTIET AS BUAH MERAH (Pandanus Conoideus Lam)
Sukarti l-toellopawlrc", Tri Rini Nuringtyas", Rita Noveriza",
dan Oktivia Trisilawati" .
Penggunaan bahan alami sebagai obat makin
diminati karena aman, berkualitas baik dan
berkhasiat tinggi. Disamping itu, harganya juga
lebih terjangkau dan mudah didapat. Pada saat
ini, ekstrak buah merah telah banyak digunakan
untuk pengobatan HIV i AIDS, diabetes, asam
urat, osteoporosis dan kanker. Namun secara
ilmiah pengaruh ekstrak buah merah terhadap
pertumbuhan
sel kanker
belum banyak
dilakukan. Anti kanker dalam buah merah
berkaitan dengan senyawa metabolik sekunder
yang terkandung dalam buah tersebut. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui
golongan
senyawa bioaktif anti kanker yang terkandung
di dalam tiga varietas buah merah terhadap sel
kanker
payudara
dan
rahim
serta
mengidentifikasi mikrobia contaminan
dalam
tiga varietas buah merah tersebut.
Tiga sam pel buah merah (Mbarugum,
Yanggiru dan Maler) dikoleksi dari Sentani
dan satu sampel (Mbarugum)
dikoleksi dari
Wamena. Cell line kanker yang dipakai untuk
payudara adalah T 4 7D dan sel kanker rahim
adalah Hela, sedangkan
untuk estandar uji
toksisitas dipakai obat kanker Doxorubicin.
Semua sam pel buah merah diekstraksi dengan
pelarut kloroform,
metanol dan air untuk
mengetahui ekstrak yang membawa senyawa
bioaktif yang berpotensi anti kanker payudara
dan rahim. Terhadap ketiga ekstrak tersebut
dilakukan uji toksisitas dengan MTT assay.
Selanjutnya ekstrak buah merah dengan ICso
yang paling rendah difraksinasi.
Kemampuan
toksisitas fraksi-fraksi terse but diuji dengan cara
yang sama untuk mendapatkan fraksi yang paling
I. Pengajar Universitas Gadjah Mada
2. Peneliti Badan Litbang Pertanlan
Kerjasama Kemitraan Penelitian Pertanian -------------------dengan Perguruan Tinggi (KKP3T)
toksik. Untuk uji toksisitas dalam penentuan ICso
dan identifikasi fraksi paling toksik, digunakan
obat anti kanker sebagai estandar, Fraksi yang
paling potensial dianalisis dengan TLC untuk
mengetahui senyawa bioaktif yang terkandung
dalam fraksi tersebut.
Isolasi mikrobia
kontaminan dilakukan dengan metode direct
plating dan dilution plating. Karakterisasi dan
identifikasi isolat mikrobia dilakukan
dengan
pengamatan
secara
makroskopis
dan
mikroskopis menurut metode Domsch et al,
(1980) dan Samson et al, (1996).
Pada uji sitotoksisitas 12 macam ekstrak
terhadap
sel kanker payudara
dan rahim
menunjukkan bahwa ekstrak paling bagus adalah
ekstrak metanol dari jenis l-tbarugum baik
terhadap kanker payudara maupun rahim ICso
masing-masing
153,08
dan
132,83.
Kemudian diikuti ekstrak kloroform dari jenis
Maler dengan ICso 139,72
untuk
kanker
payudara.
Jenis paling buruk adalah Yanggiru
yaitu buah merah yang berwarna hilling dim ana
ICso belum tercapai sampai dosis 500 ,ugiml.
Hasil fraksinasi ekstrak kloroform maler
yang difraksinasi dengan 17 macam pelarut
mendapatkan
empat fraksi, sedangkan ekstrak
metanol mBarugum yang difraksinasi dengan 16
macam pelarut didapat lima macam fraksi. .
Berdasarkan uii sitotoksisitas terhadap 4 macam
fraksi dari ekstrak kloroform Maler dalam 5
macam fraksi ekstrak metanol mBarugum,
masing-masing
diperoleh
2 macam dan 3
macam fraksl poten. Dua macam fraksi poten
dari ekstrak kloroform Maler digabung menjadi
satu demikian juga 3 macam fraksi poten
metanol mBarugum juga digabung menjadi satu.
Kedua fraksi gabungan tersebut digunakan untuk
83
Ringkasan Eksekutlf
Hasil-Hasil Pene/itian
Ishun
2007
KL T preparatif.
Setelah diadakan
uji
sitotoksisitas terhadap sel kanker payudara, ICso
fraksi poten ekstrak kloroform Maler adalah
45, t 5 pg/ml dan ekstrak metanol mBarugum
65,28 pg/ml. Kedua ICso tersebut lebih rendah
dari pada obat kanker Doxorubicine yang
sebesar 66,70 pg/ml. Uji sitotoksisitas terhadap
sel kanker rahim didapatkan ICso 48,78 pg/ml
untuk fraksi poten ekstrak kloroform Maler dan
untuk ekstrak metanol mBarugum 54,40 pg/
ml. Seperti halnya pada kanker payudara ICso
tersebut juga lebih rendah dari obat kanker
Doxorubicine sebesar 6 t ,02 pg/ml.
Dari
analisis KL T dengan berbagai pereaksi semprot
didapatkan golongan bioaktif yang terkandung
di dalam fraksi poten tersebut adalah terpenoid
dan triterpenoid.
Hasil isolasi mikrobia kontaminan pada
empat sampel buah merah diketahui bahwa
jumlah mikroba kontaminan khamir lebih
banyak dibandingkan bakteri dan jamur yang
terdeteksi pada buah merah sampel mBarugum
Wamena dibandingkan sampel varietas buah
merah lainnya. Ada 4 jenis bakteri, e jenis
khamir dan 9 jenis jamur kontamlnan pada buah
merah yang diteliti. Saccharomyces cereviceae
didapatkan pada semua varietas yang diteliti.
Ienls jamur yang paling banyak dideteksi pada
buah merah segar dengan teknik isolasi secara
84
--------------------
_
langsung adalah Acremonium, kemudian diikuti
oleh Mucor, Aspergillus,
Penicillium,
Geotrichum dan Fusarium. Khamir Candida dan
jamur Geotrichum hanya didapatkan pada
sampel buah merah mBarugum Wamena.
Semua jenis jamur yang didapatkan tersebut,
berpotensi memproduksi mikotoksin yang
berbahaya bagi kesehatan manusia. Pada semua
ekstrak tidak ditemukan mikrobia kontaminan,
kecuali ekstrak kloroform
Maler yang
mengandung 3 jenis jamur, yaitu Aspergillus,
Penicillium dan U locladium,
dan tidak
ditemukan pada ekstrak yang lainnya.
Frakslpoten ekstrak kloroform maler dan
ekstrak metanol mbarugum mempunyal ICso
rendah dari obat kanker Doxorubicine baik
terhadap sel kanker payudara maupun sel kanker
rahim. Golongan senyawa bioaktif anti kanker
payudara dan rahim yang terkandung dalam
buah merah Maler dan mBarugum adalah
golongan terpenoid. Dari 4 sam pel buah merah
yang diteliti ditemukan 4 jenis bakteri, 2 jenis
khamir dan 9 jenis [amur kontaminan. Semua
ekstrak buah merah dari ernpat sampel tidak
ditemukan adanya mikrobia kontaminan, kecuaH
pada ekstrak
kloroform
Maler yang
mengandung 3 jenis jamur yaitu Aspergillus,
Penicillium dan Ulocladium.
Kerjasama Kemitraan Pene/itian Pertanian
dengan Perguruan Tinggi (KKP3T)
Download