BIAYA STANDAR SEBAGAI STRATEGI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA UKM KONVEKSI SUMBER REZEKI SUKABUMI Oleh : TUTI KURNIA SARI H24097126 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 BIAYA STANDAR SEBAGAI STRATEGI PENGENDALIAN BIAYA PRODUKSI PADA UKM KONVEKSI SUMBER REZEKI SUKABUMI SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh : TUTI KURNIA SARI H24097126 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 RINGKASAN TUTI KURNIA SARI. H24097126. Biaya Standar Sebagai Strategi Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Konveksi Sumber Rezeki Sukabumi. Dibawah bimbingan BUDI PURWANTO dan FARIDA RATNA DEWI. Sistem biaya standar memberikan pedoman dalam pengambilan keputusan dan menetapkan pengeluaran biaya produksi. Pengendalian biaya standar dilakukan dengan menetapkan standar biaya produksi yang terdiri dari biaya standar bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. UKM Konveksi Sumber Rezeki merupakan usaha kecil menengah yang memproduksi pakaian dengan berbagai jenis pakaian seperti baju dress, celana panjang wanita dan rok panjang. Standar biaya produksi belum diterapkan, sehingga pemilik usaha tidak mengetahui apakah usaha yang dijalankan mengalami keuntungan (favorable) atau mengalami kerugian (unfavorable). Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer dari peneletian ini dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian melalui wawancara dengan pemilik usaha, sedangkan data sekunder didapatkan melalui informasi yang berkaitan dengan pengetahuan teori yang berhubungan dengan penelitian dan didapatkan melalui buku-buku dan penelitian terdahulu. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians biaya standar. Analisis varians digunakan untuk mengetahui biaya produksi yang sebenarnya terjadi (realisasi) dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya (standar). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penetapan biaya standar untuk biaya produksi yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik pada UKM Konveksi Sumber Rezeki, menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual dan mengevaluasi varians yang terjadi apakah masih dalam batas pengendalian manajemen konveksi Sumber Rezeki. Berdasarkan analisis varians didapatkan hasil bahwa bahan baku yang digunakan selama bulan Mei 2014 bersifat favorable yaitu kain spandek, furing, benang jahit, benang obras, karet dan tali kur sedangkan kain cotton dan kain sifon bersifat unfavorable. Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat favorable yaitu penjahitan dan penyetikaan, sedangkan pengepakan bersifat unfavorable. Varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat unfavorable. Varians biaya overhead variable bersifat favorable yaitu biaya plastik, biaya tag pin, biaya minyak mesin, biaya listrik dan biaya bahan bakar LPG. Berdasarkan uji t didapatkan kesimpulan bahwa varians biaya tenaga kerja langsung pada bagian penjahitan dan penyetrikaan menunjukkan masih dalam batas pengendalian manajemen, sedangkan dalam proses pengepakan di luar batas pengendalian manajemen. Kata kunci: biaya standar, biaya produksi, pengendalian, strategi, UKM RIWAYAT HIDUP Penulis mempunyai nama lengkap Tuti Kurnia Sari yang lahir di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 27 Juni 1984 dan merupakan puteri dari pasangan Bapak Endang Ruswandi dan Ibu Uningsih. Penulis mengawali pendidikan formal di TK Darul Ummah pada tahun 1989, kemudian melanjutkan ke SD Negeri Polisi II hingga tahun 1996, lalu pada tahun yang sama melanjutkan ke SMP Negeri 1 Bogor hingga tahun 1999, dan menamatkan pendidikan lanjutan tingkat atas pada tahun 2002 di SMK Negeri 1 Bogor. Pada tahun 2003, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Keahlian Akuntansi Diploma Fakultas Ekonomi, Universitas Pakuan Bogor. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Biaya Standar Sebagai Strategi Pengendalian Biaya Produksi Pada UMKM Konveksi Sumber Rezeki Sukabumi” Penyusunan skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari dalam skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran-saran dari pembaca yang bersifat membangun untuk penyempurnaan skripsi ini. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, serta membalas kebaikan semua pihak yang telah memberikan doa dan dukungannya kepada penulis. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Bogor, Juli 2014 Penulis UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, terutama ditujukan kepada : 1. Kedua orang tua, Ayahanda Endang Ruswandi dan Ibunda Uningsih atas doa, motivasi dan dorongan baik moril maupun materi kepada penulis selama masa penulisan skripsi ini. 2. Ir. Budi Purwanto, ME dan Farida Ratna Dewi, SE., MM selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini. 3. Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM selaku dosen penguji atas kesediaannya menguji dan memberikan saran untuk kesempurnaan skripsi ini. 4. Dosen Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 5. Bapak Oji dan Ibu Yayah yang telah memberi izin penulis melakukan penelitian di UKM Konveksi Sumber Rezeki. 6. Seluruh Staf Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB yang telah membantu penulis selama menjalankan kegiatan perkuliahan hingga penyusunan skripsi. 7. Prof. DR. Ir. Syamsul Ma’arif, MENG, Soleh Mansyur, SE., MM dan Nurhadi Wijaya, STP., MM yang telah memberikan semangat, motivasi dan dukungan bagi penulis. 8. Melly Emilya, Yulia Citrawati, Puput Nuraini, Rizky dan seluruh temanteman dari Departemen Manajemen IPB angkatan VII yang memberikan saran serta kritikan demi perbaikan penulisan skripsi. 9. Semua pihak yang telah turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Bogor, Juli 2014 Penulis DAFTAR ISI Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP .................................................................................... iii KATA PENGANTAR ................................................................................. iv UCAPAN TERIMA KASIH ....................................................................... v DAFTAR ISI ............................................................................................... vi DAFTAR TABEL .................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ x I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 3 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 4 1.4. Manfaat Penelitian .......................................................................... 4 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................... 6 2.1. Usaha Kecil dan Menengah ............................................................ 6 2.2. Konsep Biaya .................................................................................. 6 2.2.1. Denifisi Biaya...................................................................... 6 2.2.2. Penggolongan Biaya............................................................ 7 2.3. Biaya Produksi .............................................................................. 10 2.3.1. Pengertian Biaya Produksi ................................................ 10 2.3.2. Jenis-Jenis Biaya Produksi ................................................ 10 2.4. Konsep Pengendalian .................................................................... 11 2.4.1. Konsep Anggaran .............................................................. 11 2.4.2. Konsep Biaya Standar ....................................................... 12 2.5. Analisis penyimpangan biaya aktual dari biaya standar ............... 18 2.5.1. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung ....................... 18 2.5.2. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik ........................... 20 2.5.3. Analisis Varians ................................................................ 21 2.6. Penelitian Terdahulu ..................................................................... 24 III. METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 26 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian..................................................... 26 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 28 3.3. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 28 3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 28 3.5. Pengolahan dan Analisis Data ...................................................... 28 3.5.1. Metode Analisis Data ........................................................ 28 3.5.2. Analisis Varians ................................................................ 29 3.5.3. Uji Hipotesis ..................................................................... 31 VI. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 33 4.1. Gambaran Umum UMKM ............................................................ 4.2. Struktur Organisasi ....................................................................... 4.3. Proses Produksi Konveksi Sumber Rezeki ................................... 4.4. Penentuan Biaya Standar .............................................................. 4.5. Biaya Produksi ............................................................................. 4.4.1. Bahan Baku Langsung ..................................................... 4.4.2. Tenaga Kerja Langsung ................................................... 4.4.3. Overhead Pabrik ............................................................... 4.6. Penetapan Standar ......................................................................... 4.7. Analisis Varians ........................................................................... 4.6.1. Analisis Varians Bahan Baku ........................................... 4.6.2. Analisis Varians Tenaga Kerja Langsung ......................... 4.6.3. Analisis Varians Overhead Pabrik ................................... 4.8. Uji Hipotesis ................................................................................ 4.7.1. Uji Hipotesis Bahan Baku Langsung ............................... 4.7.2. Uji Hipotesis Tenaga Kerja Langsung .............................. 4.7.3. Uji Hipotesis Overhead Pabrik ......................................... 4.9. Implikasi Manajerial .................................................................... 33 34 35 37 38 38 39 39 41 43 43 57 58 60 60 61 64 65 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 66 1. 2. Kesimpulan ......................................................................................... 66 Saran ................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 69 LAMPIRAN ............................................................................................... 71 DAFTAR TABEL No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Halaman Jumlah produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki Januari – Juni 2014 ............................................................................... 3 Jumlah produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 ...... 36 Biaya overhead pabrik tetap produksi .................................................. 40 Biaya overhead pabrik variable............................................................ 41 Standar harga bahan baku .................................................................... 42 Standar kuantitas bahan baku ............................................................... 43 Analisis varians rata-rata harga bahan baku ........................................ 44 Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku .................. 49 Analisis varians total rata-rata harga bahan baku .............................. 52 Analisis varians rata-rata tarif tenaga kerja.......................................... 57 Analisis varians rata-rata efisiensi tenaga kerja langsung ................... 58 Analisis varians overhead variable pembiayaan .................................. 59 Analisis varians overhead variable efisiensi ........................................ 59 Uji Hipotesis varians harga dan varians efisiensi bahan baku ............. 60 Uji Hipotesis varians tenaga kerja langsung ........................................ 61 DAFTAR GAMBAR No. 1. 2. 3. Halaman Kerangka Pemikiran Penelitian ............................................................ 28 Struktur Organisasi ............................................................................. 34 Proses Produksi Konveksi.................................................................... 36 DAFTAR LAMPIRAN No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. Halaman Kuisioner .............................................................................................. 70 Realisasi harga beli bahan baku UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 ..................................................................................... 71 Realisasi kuantitas bahan baku UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .................................................................................... 72 Analisis Varians Harga Bahan Baku Kain UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 73 Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Kain UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 74 Analisis Varians Harga Bahan Baku Furing UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 75 Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Furing UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 76 Analisis Varians Harga Bahan Baku Benang Jahit UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 77 Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Benang Jahit UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................... 78 Analisis Varians Harga Bahan Baku Benang Obras UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................... 79 Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Benang Obras UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................... 80 Analisis Varians Harga Bahan Baku Retsleting UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 81 Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Retsleting UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 82 Analisis Varians Harga Bahan Baku Karet UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 83 Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Karet UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 84 Analisis Varians Harga Bahan Baku Tali Kur UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 85 Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Tali Kur UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 86 Realisasi jam kerja produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .................................................................................... 87 Analisis Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 .......................................................... 90 Analisis Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 ........................................................... 93 Uji hipotesis penyimpangan harga dan efisiensi bahan baku pembuatan dress .................................................................................. 96 Uji hipotesis penyimpangan harga dan efisiensi bahan baku celana panjang wanita ......................................................................... 96 23. Uji hipotesis penyimpangan harga dan efisiensi bahan baku pembuatan rok panjang ....................................................................... 97 24. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung pembuatan dress .................................................................................. 98 25. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung (bagian penjahitan celana panjang wanita) .......................................... 99 26. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung (bagian penjahitan rok panjang) ........................................................... 99 27. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung (bagian penyetrikaan) ......................................................................... 100 28. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung (bagian pengepakan) .......................................................................... 100 29. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian penjahitan baju dress) ........................................................... 101 30. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian penjahitan celana panjang wanita) ........................................ 101 31. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian penjahitan rok panjang) ........................................................ 102 32. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian penyetrikaan) ......................................................................... 102 33. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian pengepakan) .......................................................................... 103 I. PENDAHULUAN 1.6. Latar Belakang Perkembangan perindustrian di Indonesia yang semakin pesat, dapat membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional. Industri memang menjadi faktor penting dalam menunjang perdagangan. Pengusaha saling bersaing untuk mendapatkan tempat di pasar global dan melangkah mengupayakan terciptanya industri yang fleksibel, sehingga mampu meningkatkan daya saing di pasaran dan mampu berkompetisi dengan baik. Dalam menghadapi persaingan global tersebut, setiap pengusaha dituntut untuk meningkatkan kinerja, salah satunya pengusaha harus mampu melakukan perencanaan keuangan dengan mengkalkulasikan biaya-biaya yang terjadi, baik secara sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia. Saat ini UKM merupakan pelaku ekonomi mayoritas yang terus tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional. Sektor UKM memiliki peranan yang sangat stategis dan penting yang dapat ditinjau dari berbagai aspek. Pertama adalah jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Kedua adalah potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. (http://kalselventura.wordpress.com) Menurut data Biro Pusat Statistik, tingkat persentase UKM di Indonesia mencapai 1,63% di tahun 2013 (http://mix.co.id, 2014). Sedangkan menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pada tahun 2011 jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah berjumlah sekitar 55.206.444 unit dan pada tahun 2012 memiliki kenaikan sebesar 2,41% menjadi 56.534.592. Selain itu peningkatan juga terjadi pada jumlah tenaga kerja sebesar 5,83% yaitu pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja 101.722.458 jiwa dan pada tahun 2012 menjadi 107.657.509 jiwa (www.depkop.go.id, 2014). UKM masih memiliki kelemahan dalam akses terhadap modal kerja atau kredit usaha, hak kekayaan intelektual, deregulasi, fasilitas ekspor, manajemen keuangan dan administrasi, serta kontinuitas pasokan bahan baku. (http://kemenperin.go.id, 2014). Kelemahan pada manajemen keuangan dan administrasi dapat menyebabkan tujuan usaha tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan menyebabkan usaha tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan perhitungan biaya produksi yang lebih teliti dan melakukan pengendalian biaya produksi dengan menetapkan biaya standar untuk biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Untuk dapat mengetahui apakah biaya-biaya tersebut sudah sesuai harapan, efektif dan efisien perlu dilakukan evaluasi terhadap biaya yang telah dikeluarkan dengan melakukan perencanaan, pengendalian dan penetapan kebijakan keuangan. UKM Konveksi Sumber Rezeki merupakan industri rumah tangga yang memproduksi pakaian seperti kemeja, dress, celana panjang wanita dan rok panjang. Sejak berdiri dari tahun 2007 hingga saat ini UKM Sumber Rezeki terus menerus mengalami peningkatan pemesanan. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah produksi awal sebanyak 500 potong per bulan saat ini meningkat sampai dengan 10.000 potong per bulan, sehingga membutuhkan penambahan jumlah mesin jahit dan penambahan tenaga kerja. Tujuan sederhana yang ingin dicapai adalah ingin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan. Kegiatan produksi UKM konveksi Sumber Rezeki dilakukan berdasarkan pesanan dari konsumen tunggal yaitu Wahana Baru Jakarta. UKM Konveksi Sumber Rezeki memiliki standar produksi pakaian sebanyak 2.500 potong per minggu per satu model pakaian atau 10.000 potong per bulan untuk 4 (empat) model pakaian. Rata-rata produksi per hari UKM Konveksi Sumber Rezeki sebanyak 350 potong pakaian yang dikerjakan oleh 10 karyawan atau 35 potong pakaian per karyawan, dengan jam kerja standar yaitu 9 (Sembilan) jam. Namun apabila pada saat pengiriman barang jumlah pakaian yang akan dikirim belum mencapai target, maka para karyawan harus menambah jam kerja hingga jumlah pakaian tercukupi. Berikut ini adalah data produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Januari sampai dengan Juni 2014. Tabel 1. Jumlah Produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki Januari sampai dengan Juni 2014 Jenis Pakaian Bulan Baju Dress Celana Panjang Rok Panjang (pcs) (pcs) (pcs) Januari 0 1800 1500 Februari 0 3625 1750 Maret 2500 2500 1500 April 4500 2100 3400 Mei 5000 2500 2500 Juni 4250 3200 2100 Sumber : Data UKM Konveksi Sumber Rezeki Jumlah 3300 5375 6500 10000 10000 9550 UKM Konveksi Sumber Rezeki dalam proses produksinya belum menerapkan biaya standar dan tidak menghitung biaya produksi yang dikeluarkan karena keterbatasan sumber daya sehingga sampai saat ini pemilik usaha tidak mengetahui usaha yang dijalankan mengalami keuntungan (favorable) atau mengalami kerugian (unfavorable). Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Biaya Standar Sebagai Strategi Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Konveksi Sumber Rezeki Sukabumi”. 1.7. Perumusan Masalah UKM konveksi Sumber Rezeki memproduksi pakaian berdasarkan pesanan dari Wahana Baru. Dalam proses produksi bahan baku kain disediakan oleh pemesan, sedangkan bahan baku lain seperti benang jahit, benang obras, karet, retsleting dan tali kur dibeli oleh UKM konveksi Sumber Rezeki dari toko grosir perlengkapan menjahit. UKM konveksi Sumber Rezeki diberikan upah jahit oleh Wahana Baru sebesar Rp. 7.000,00 untuk upah jahit dress dan Rp. 5.000,00 untuk upah jahit celana dan rok. Namun apabila terjadi kesalahan dalam proses produksi UKM konveksi Sumber Rezeki harus membayar sebesar Rp. 50.000,00 untuk penggantian bahan baku kain baju dress dan Rp. 40.000,00 untuk penggantian bahan baku kain celana dan rok. Dalam pengelolaan keuangan, UKM konveksi Sumber Rezeki dilakukan oleh pemilik langsung, namun pencatatan keuangan dilakukan sangat sederhana, sehingga tidak mengetahui biaya standar yang digunakan dalam biaya produski yang mencangkup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. UKM Konveksi Sumber Rezeki tidak mengetahui apakah usaha yang dijalankan mengalami keuntungan atau mengalami kerugian. Hal ini tentu akan sangat berdampak buruk bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena tidak memiliki pengendalian biaya. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana penentuan biaya standar untuk biaya produksi pada konveksi Sumber Rezeki yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik? 2. Bagaimana perbedaan yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual pada konveksi Sumber Rezeki? 3. Apakah perbedaan yang terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen konveksi Sumber Rezeki? 1.8. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui penentuan biaya standar untuk biaya produksi konveksi Sumber Rezeki yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 2. Mengetahui perbedaan yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual pada konveksi Sumber Rezeki. 3. Mengetahui perbedaan yang terjadi apakah masih dalam batas pengendalian manajemen konveksi Sumber Rezeki. 1.9. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak, antara lain : 1. Diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi kepada pemilik usaha Sumber Rezeki dalam penentukan biaya standar untuk mencapai efisiensi kegiatan produksi. 2. Sebagai bahan informasi dan acuan dalam penelitian selanjutnya bagi mahasiswa atau para peneliti dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. 1.10. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini untuk menganalisis biaya standar sebagai strategi pengendalian produksi yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang terjadi pada konveksi Sumber Rezeki. Penelitian ini memfokuskan perhitungan biaya produksi konveksi yang memproduksi baju, kemeja, celana dan rok. Biaya yang dianalisis adalah biaya produksi selama bulan Mei 2014 karena pada bulan tersebut merupakan jumlah produksi paling banyak. II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini membutuhkan beberapa tinjauan pustaka yang menunjang untuk menjawab tujuan dari penelitian. Pustaka yang dibutuhkan adalah pustaka mengenai konsep biaya, biaya produksi, konsep pengendalian, konsep biaya standar, dan analisis penyimpangan biaya aktual dari biaya standar. Analisa biaya standar dibutuhkan sebagai alat pengendalian biaya produksi, dengan mengetahui biaya standar dapat mengendalikan biaya produksi. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan keuangan perusahaan. Dengan demikian pemilik usaha dapat mengetahui cara atau metode yang tepat untuk menghitung dan mengestimasikan biaya standar dan biaya produksi. 4.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pengertian usaha kecil menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagai berikut : 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 4.2. Konsep Biaya 4.2.1. Denifisi Biaya Pengertian biaya menurut Horngren Datar Foster (2008) adalah sumber daya yang dikorbankan (sacrificed) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam jumlah uang yang harus dibayarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa. Menurut Mursyidi (2010), Biaya (cost) diartikan sebagai suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. Roni (1990) mendefinisikan biaya atau cost adalah pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu barang atau jasa yang diukur dengan nilai uang, baik itu pengeluaran berupa uang, melalui tukar menukar, ataupun melalui pemberian jasa. 4.2.2. Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2014) biaya dapat digolongkan berdasarkan: 1. Pengolongan biaya menurut objek pengeluaran Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna. 2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan a. Biaya produksi Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang berkerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. b. Biaya pemasaran Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang ke gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample). c. Biaya administrasi dan umum Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyrakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya photocopy. 3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai a. Biaya langsung Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. b. Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). 4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas a. Biaya variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. b. Biaya semivariabel Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. c. Biaya semifixed Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu. d. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi. 5. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya a. Pengeluaran modal (capital expenditures) Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biayanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai cost aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk. b. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja. 4.3. Biaya Produksi 4.3.1. Pengertian Biaya Produksi Pengertian biaya produk (product cost) menurut Horngren, Datar dan Foster (2008) adalah jumlah biaya yang dibebankan ke suatu produk untuk tujuan tertentu. Tujuan yang berbeda dapat menghasilkan ukuran biaya produk yang juga berbeda. Menurut Mulyadi (2014) biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang berkerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. 4.3.2. Jenis-Jenis Biaya Produksi Menurut Rudianto (2013), biaya produksi dikelompokkan menjadi : 1. Biaya bahan baku langsung Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu. 2. Biaya tenaga kerja langsung Biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. 3. Biaya Overhead Biaya-biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung tetapi tetap dibutuhkan dalam proses produksi. Termasuk dalam kelompok ini adalah a. Biaya bahan penolong (bahan tidak langsung) Bahan tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. b. Biaya tenaga kerja penolong (tenaga kerja tidak langsung) Pekerja yang dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu barang tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi. c. Biaya pabrikasi lain Biaya-biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong. 4.4. Konsep Pengendalian Menurut Garrison, Noreen dan Brewer (2013) pengendalian (control) meliputi pengumpulan umpan balik untuk memastikan rencana telah dijalankan secara tepat atau dimodifikasikan bila ada perubahan keadaan. Pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur dan metode serta langkah yang harus ditempuh agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik mencapai sasaran yang ditetapkan (Roni, 1990). 4.4.1. Konsep Anggaran Pengertian anggaran (budged) menurut Garrison, Noreen dan Brewer (2013) adalah rencana terperinci untuk masa depan yang diekspresikan dalam bentuk kuantitatif. Menurut Bustomi dan Nurlela (2007), anggaran adalah pernyataan-pernyataan dalam kuantitas yang dinyatakan secara formal, disusun secara sistematis, dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Horngren Datar Foster (2008) menjelaskan bahwa anggaran adalah : a. Pernyataan kuantitatif dari suatu rencana kegiatan yang dibuat manajemen untuk periode tertentu b. Alat yang membantu mengkoordinasikan hal-hal yang perlu dilakukan guna mengimplementasikan rencana tersebut. Secara umum anggaran mencangkup aspek keuangan dan nonkeuangan dari sebuah rencana, dan berfungsi sebagai cetak biru yang akan diikuti perusahaan pada periode mendatang. Anggaran merupakan bagian integral dari sistem pengendalian manajemen, jika dikelola dengan baik akan bermaanfaat untuk : a. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi di antara subunit dalam perusahaan. b. Menyediakan kerangka kerja untuk menilai kinerja. c. Memotivasi para manajer dan karyawan lain. 4.4.2. Konsep Biaya Standar Biaya standar menurut Mursyidi (2010), biaya ditentukan di muka untuk suatu produk yang bersifat homogin dan relative stabil. Kalkulasi biaya standar mempunyai dua elemen, yaitu standar fisik (standar input untuk satu unit output), dan standar harga (biaya standar atau tarif per unit input). Pengertian biaya standar menurut Mulyadi (2014) adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisien, dan faktor-faktor lain tertentu. Menurut Horngren dan Harrison (1993) biaya standar adalah perkiraan besarnya tingkat biaya yang telah ditentukan sebelumnya. Biaya standar biasanya diekspresikan dalam biaya per unit. Biaya standar merupakan suatu target biaya yang harus dicapai perusahaan. Sistem biaya standar membantu perusahaan menyusun anggaran, menganalisa hasil operasi, memperoleh data biaya produksi dan juga menghemat biaya pencatatan perusahaan. Mursyidi (2010) menjelaskan bahwa sistem biaya standar dalam suatu perencanaan dan pengendalian dapat digunakan sebagai bahan pijakan dalam pengambilan keputusan mengenai biaya dan perencanaan laba. Untuk itu, biaya standar digunakan dalam rangka : a. Penetapan anggaran b. Pengendalian biaya c. Penyederhanaan prosedur dan pelaporan biaya. d. Penetapan harga pokok bahan, barang dalam proses dan barang jadi. e. Dasar untuk melakukan kontrak dan penetapan harga. Menurut Mulyadi (2014) biaya standar dapat digolongkan atas dasar tingkat ketaatan atau kelonggaran sebagai berikut : a. Standar teoretis Standar teoretis disebut pula dengan standar ideal, yaitu standar yang ideal yang dalam pelaksanaannya sulit untuk dicapai. Pada awalnya akuntasi biaya standar menjadi terkenal dan ada tendensi bagi sebagian manajemen untuk menggunakan standar teoretis. Asumsi yang mendasari standar teoretis ini adalah bahwa standar merupakan tingkat yang paling efisien yang dapat dicapai oleh para pelaksana. Kebaikan standar teoretis adalah bahwa standar tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama. Tetapi pelaksanaan yang sempurna yang dapat dicapai oleh orang atau mesin jarang dapat dicapai sehingga standar ini seringkali menimbulkan frustasi. Jenis standar ini sekarang jarang dipakai. b. Rata-rata biaya waktu yang lalu Jika biaya standar ditentukan dengan menghitung rata-rata biaya periode yang telah lampau, standar ini cenderung merupakan standar yang longgar sifatnya. Rata-rata biaya waktu yang lalu dapat mengandung biaya-biaya yang tidak efisien, yang seharusnya tidak boleh dimasukan sebagai unsur biaya standar. Tetapi jenis standar ini kadang-kadang berguna pada saat permulaan perusahaan menerapkan sistem biaya standar, dan terhadap jenis biaya standar ini secara berangsur-angsur kemudian diganti dengan biaya yang benar-benar menunjukan efesiensi. c. Standar normal Standar Normal didasarkan atas taksiran biaya di masa yang akan datang di bawah asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang normal. Kenyataannya standar normal didasarkan pada rata-rata biaya di masa yang lalu, yang disesuaikan dengan taksiran keadaan biaya di masa yang akan datang. Standar normal berguna bagi manajemen dalam perencanaan kegiatan jangka panjang dan dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang. Standar normal tidak begitu bermanfaat ditinjau dari sudut pengukuran pelaksanaan tindakan dan pengambilan keputusan jangka pendek. d. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (attainable high performance) Standar jenis ini banyak digunakan dan merupakan kriteria yang paling baik untuk menilai pelaksanaan. Standar ini didasarkan pada tingkat pelaksaan terbaik yang dapat dicapai dengan memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat dihindari terjadinya. Prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (2014) dibagi kedalam tiga bagian : 1. Biaya bahan baku standar Biaya bahan baku standar terdiri dari : a. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar. b. Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar. Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari spesifikasi ini kemudian dibaut kartu bahan baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan baku yang akan dilah menjadi produk selesai. Kuantitas standar bahan baku yang dapat ditentukan dengan menggunakan : a. Penyelidikan teknis. b. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk : 1. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu di masa lalu. 2. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk di masa lalu. 3. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik. Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa : 1. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu satu tahun. 2. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar. 3. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang. Harga yang akan dipilih sebagian tergantung dari jenis fluktuasi harga yang diperkirakan dan tujuan penggunaan biaya standar tersebut. Jika fluktuasi harga cenderung untuk berulang kali terjadi dant idak dapat dipastikan mempunyai kecenderungan turun atau naik, maka harga normal yang tepat untuk situasi ini. Di lain pihak, jika arah perubahan harga di masa yang akan datang dapat diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat untuk situasi ini adalah harga rata-rata dalam periode di mana biaya standar tersebut akan dipakai. Harga standar bahan baku digunakan untuk : 1. Mengecek pelaksanaan pekerjaan departemen pembelian. 2. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba perusahaan. Pada umumnya harga standar bahan baku ditentukan pada akhir tahun dan pada umumnya digunakan selama tahun berikutnya. Tetapi harga standar ini dapat diubah bila terjadi penurunan atau kenaikan harga yang bersifat luar biasa. 2. Biaya Tenaga Kerja Standar Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur : jam tenaga kerja standard an tarif upah standar. Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah : a. Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan yang modern sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang minimum. b. Pengembangan staf perencanaan produksi, routing, scheduling dan dispatching, agar supaya aliran proses produksi lancer, tanpa terjadi penundaan dan kesimpangsiuran. c. Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi. d. Standarisasi kerja karyawan dan metode-metode kerja dengan instruksi-instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan, sehingga proses produksi dapat dilaksanakan di bawah kondisi yang paling baik. Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara : a. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet) periode yang lalu. b. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan. c. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan nyata yang diharapkan. d. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk. Jam tenaga kerja standar ditentukan degan memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari (menunggu bahan baku, reparasi dan pemeliharaan mesin) dan faktor-faktor kelelahan kerja. Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata tariff upah per jam yang diperkirakan akan dibayar. Tarif upah standar yang dapat ditentukan atas dasar : 1. Perjanjian dengan organisasi karyawan. 2. Data upah masa lalu. Yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar adalah : rata-rata hitung, rata-rata tertimbang, atau median dari upah karyawan masa lalu. 3. Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal. 3. Biaya Overhead Pabrik Standar Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Manfaat utama tarif overhead standar ini, yang meliputi unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap adalah untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan. Agar supaya tarif overhead standar ini dapat bermanfaat untuk pengendalian biaya, maka tarif ini harus dipisahkan ke dalam tetap dan variabel. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas. Ada perbedaan pokok antara tarif biaya overhead standar untuk penentuan harga pokok produk dengan tarif biaya overhead standar untuk pembuataan anggaran fleksibel. Tarif biaya overhead standar menggabungkan biaya tetap dan variabel dalam satu tariff yang didasarkan pada tingkat kegiatan tertentu. Sebagai akibatnya dalam tarif biaya overhead pabrik ini semua biaya overhead pabrik ini diperlakukan sebagai biaya variabel dan memperlakukan biaya overhead tetap sebagai biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume tertentu. 4.5. Analisis penyimpangan biaya aktual dari biaya standar 4.5.1. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung Menurut Mulyadi (2014) ada tiga model analisis biaya produksi langsung : 1. Model satu selisih (The one way model) Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas. Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut: St = (HSt x KSt) – (HS x KS) ......................................... (1) Di mana : St = Total selisih HSt = Harga standar KSt = Kuantitas standar HS = Harga sesungguhnya KS = Kualitas sesungguhnya 2. Model dua selisih (The two – way model) Dalam model selisih ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan selisih dapat digambarkan dengan rumus berikut ini : SH = (HSt – HS) x KS ..................................................... (2) rumus perhitungan selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt ................................................. (3) rumus perhitungan selisih kuantitas Di mana : SH = Selisih Harga HSt = Harga standar KSt = Kuantitas standar SK = Selisis kuantitas / efisiensi HS = Harga sesungguhnya KS = Kualitas sesungguhnya 3. Model tiga selisih (The three – way model) Dalam model ini, selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi tiga macam selisih berikut ini: a. Harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih tinggi atau lebih rendah dari harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya. SH = (HSt – HS) x KSt ............................................ (4) untuk menghitung selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt ............................................ (5) untuk menghitung selisih kuantitas SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) .............................. (6) Untuk menghitung selisih gabungan yang merupakan selisih harga / kuantitas. b. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesunggguhnya. SH = (HSt – HS) x KS ............................................. (7) untuk menghitung selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt ............................................. (8) untuk menghitung selisih kuantitas (Selisih harga/kuantitas sama dengan nol) c. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya. SH = (HSt – HS) x KSt ............................................. (9) untuk menghitung selisih harga SK = (KSt – KS) x HS ............................................ (10) untuk menghitung selisih kuantitas (Selisih harga/kuantitas sama dengan nol) 4.5.2. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik Mulyadi (2014) mengatakan perhitungan selisih biaya overhead pabrik berbeda dengan perhitungan selisih biaya produksi langsung. Perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah menggunakan kapasitas normal, sedangkan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk menggunakan kapasitas sesungguhnya yang dicapai. Ada 4 model analisis selisih biaya overhead pabrik, yaitu : 2. Model satu selisih Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya. 3. Model dua selisih Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi dua macam selisih : selisih terkendalikan dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan biaya overhead sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar, sedangkan selisih volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan tarif standar). 4. Model tiga selisih Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi tiga macam selisih yaitu selisih pengeluaran, selisih kapasitas dan selisih efisiensi. Selisih pengeluaran adalah perbedaan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Selisih kapasitas adalah perbedaan anara biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk pada kapasitas sesungguhnya (kapasitas sesungguhnya dengan tarif standar). Selisih efisiensi adalah tarif biaya overhead pabrik dikalikan dengan selisih antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya. 5. Model empat selisih Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisiensi dalam model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi dua selisih berikut ini : selisih efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap. 4.5.3. Analisis Varians Pengertian varians menurut Horngren dan Harrison (2007) adalah perbedaan antara jumlah aktual dan anggaran. Varians disebut menguntungkan jika varians tersebut meningkatkan laba operasi dan tidak menguntungkan jika varians tersebut menurunkan laba operasi. Horngren, Datar dan Foster (2008) mendefinisikan varians adalah gabungan dari fungsi perencanaan dan pengendalian untuk membantu manajer dalam mengimplementasikan strateginya. Varians digunakan dalam evaluasi kinerja dan untuk memotivasi para manajer. Adakalanya varians mendorong perubahan strategi. Tingkat kerusakan yang berlebihan atas sebuah produk baru bisa jadi menunjukan desain produk cacat. Para manajer kemudian mungkin ingin mengevaluasi ulang strategi-strategi produk mereka. Varians menurut Bustami dan Nurlela (2007) adalah selisih antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan sebelum kegiatan operasi perusahaan dilakukan. Varians tersebut menyangkut untuk ketiga elemen biaya produksi yaitu : 1. Varian bahan baku Varians bahan baku merupakan selisih bahan baku aktual dengan bahan baku berdasarkan standar yang diperkenankan. Dalam varians bahan baku dapat dianalisis menjadi : a. Varians harga bahan baku : Selisih bahan baku aktual dengan harga bahan baku berdasarkan standar yang diperkenankan. b. Varians kuantitas pemakaian bahan baku : Selisih antara kuantitas aktual yang digunakan untuk produksi dengan pemakaian bahan berdasarkan standar yang ditetapkan, menggunakan harga beli bahan baku standar. 2. Varians tenaga kerja Varians tenaga kerja merupakan selisih biaya tenaga kerja aktual dengan biaya tenaga kerja berdasarkan standar yang diperkenankan. Dalam varians tenaga kerja ada 2 (dua) varians yang dikembangkan yaitu : a. Varians tarif / upah tenaga kerja Selisih tarif biaya tenaga kerja aktual dengan tarif biaya tenaga kerja yanh diperkenankan menggunakan jam kerja standar. b. Varians efisiensi tenaga kerja Selisih jam kerja aktual dengan jam kerja standar yang diperkenankan, menggunakan tarif tenaga kerja standar. 3. Varians overhead pabrik Varians overhead pabrik merupakan selisih biaya overhead pabrik aktual dengan biaya overhead pabrik berdasarkan standar yang diperkenankan. Dalam menganalisis biaya overhead pabrik ini dapat dilakukan dengan : a. Metode dua varians Metode dua varians ini adalah metode yang sering digunakan dalam praktek sehari-hari, karena metode ini mudah untuk dihitung. i. Varians terkendali (controllable variance) Varians antara biaya overhead pabrik aktual yang terjadi dengan total anggaran fleksibel pada aktivitas standar yang diperbolehkan. ii. Varians volume (volume variance) Varians antara anggaran fleksibel pada aktivitas standar dari dasar lokasi yang diperbolehkan dengan standar biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk. b. Metode tiga varians Masalah yang timbul dalam metode dua varians adalah menyembunyikan kelebihan dan kekurangan penggunaan dari input yang merupakan dasar alokasi biaya overhead pabrik. Metode tiga varians berusaha mengatasi masalah ini karena dalam metode tiga varians memperhitungkan varians pengeluaran, varian efisiensi variable dan varians volume atau varians pengeluaran, varians kapasitas menganggur dan varians efisiensi. i. Varians pengeluaran (spending variance) Varians biaya overhead pabrik aktual dengan jumlah anggaran fleksibel yang disesuaikan dengan aktivitas aktual yang diperkenankan. ii. Varians efisiensi variable (variable effiency variance) Variasn biaya overhead pabrik variable dengan membandingkan overhead pabrik variable menggunakan aktivitas aktual dengan overhead pabrik menggunakan aktivitas standar. iii. Varians volume (volume variance) Varians antara anggaran fleksibel pada aktivitas standar dari dasar alokasi yang diperbolehkan dengan standar biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk. c. Metode empat varians Metode empat varians merupakan pengembangan dari metode tiga varians, dimana terjadinya pemisahan varians efisiensi menjadi varians efisiensi variable dan varians efisiensi tetap. 4.6. Penelitian Terdahulu Rizky Rahman (2012), meneliti analisis biaya standar sebagai alat pengendali biaya produksi pada UMKM Pia PiaKu!, Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians untuk mengetahui selisih yang terjadi antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Penelitian ini berfokus pada perhitungan biaya produksi pia kering yang diproduksi setiap hari yaitu, pia rasa kacang hijau, keju dan coklat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan biaya standar untuk biaya produksi pia yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Hasil penelitian tersebut menunjukan adanya selisih antara biaya standar dan realisasinya pada ketiga komponen biaya produksi yang dihitung menggunakan analisis varians. Hasil analisis varians tersebut bahwa bahan baku yang digunakan selama bulan November 2011 bersifat favorable atau menguntungkan yaitu tepung terigu, kacang hijau kupas, mentega, minyak sayur, coklat blok, chocochip dan susu bubuk, sedangkan varians harga bahan baku yang bersifat unfavorable atau tidak menguntungkan adalah gula pasir, gula halus, keju, coklat bubuk dan telur. Mai Yunan Tahir Zain (2012), meneliti Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Cireng Cageur Grup Bogor. UKM Cireng Cageur Grup merupakan usaha kecil yang memproduksi cireng dengan enam aneka rasa, yaitu rasa keju, kornet pedas, ayam pedas, kornet tidak pedas, sosis pedas, dan bakso pedas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan biaya standar untuk biaya produksi yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual dan mengevaluasi varians yang terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen. Berdasarkan analisis varians bahan baku yang digunakan selama bulan November 2011 bersifat favorable. Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat unfavorable dan varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat favorable. Varians biaya overhead variabel bersifat favorable atau menguntungkan. Berdasarkan uji t didapatkan kesimpulan bahwa varians harga bahan baku yang masih berada dalam batas pengendalian manajemen. Varians efisiensi bahan baku langsung yang berada dalam batas pengendalian manajemen. Uji hipotesis pada tenaga kerja langsung didapatkan bahwa varians efisiensi tenaga kerja langsung berada dalam batas pengendalian manajemen. Ariesta rossda Maharani (2013), meneliti analisis biaya standar sebagai alat pengendali biaya produksi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang. PT. Gadang Rejo Sentosa Malang, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang paint factory and industrial coating. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis varians dengan cara membandingkan jumlah biaya produksi yang sesungguhnya dengan jumlah biaya produksi standar yang telah ditetapkan perusahaan. Hasil analisis menunjukan pada produksi cat ekonomis terjadi varians yang merugikan pada bahan baku, dan terjadi varians yang menguntungkan pada harga dan kuantitas bahan baku, untuk cat medium terjadi varians yang merugikan pada kuantitas bahan baku dan terjadi varians yang menguntungkan pada harga bahan baku, sedangkan untuk cat premium terjadi selisih yang merugikan pada kuantitas bahan baku dan terjadi varians yang menguntungkan pada harga bahan baku. Varians tarif tenaga kerja langung menunjukan hasil varians yang tidak menguntungkan, namun terjadi varians yang menguntungkan pada hasil tenaga kerja langsung. III. METODELOGI PENELITIAN 3.6. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan perusahaannya pengusaha harus menjalankan fungsi pengendalian yang baik agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam fungsi pengendalian, pengusaha membuat banyak keputusan. Beberapa dari keputusan tersebut menyangkut jumlah dan harga bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi. Dalam memperoleh bahan-bahan tersebut, pengusaha diharapkan untuk membayar dengan harga yang lebih rendah, kualitasnya baik. Dalam proses produksi, penggunaan bahan diharapkan seminimum mungkin, yang sesuai dengan kualitas output yang dinginkan. Lepasnya control terhadap harga dan kualitas input akan menyebabkan biaya yang berlebihan dan berkurangnya laba perusahaan. Cara pengusaha melakukan pengendalian terhadap harga dan kualitas input yang digunakan dalam proses produksi adalah dengan menetapkan biaya standar (Standart Cost). Biaya standar adalah sama dengan pengukuran dari elemen-elemen biaya yang seharusnya terjadi (dikeluarkan) dari operasi perusahaan yang nantinya akan dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya yang terjadi dalam perusahaan. Biaya standar akan ditentukan terlebih dahulu sebelum operasi berlangsung (dimulai). Biaya produksi standar terdiri dari standar bahan baku, standar biaya tenaga kerja langsung dan tarif biaya overhead pabrik. Konveksi Sumber Rezeki merupakan usaha kecil yang memproduksi berbagai jenis pakaian seperti baju dress, kemeja, celana panjang dan rok panjang. Di dalam proses produksinya konveksi Sumber Rezeki dihadapkan dengan adanya masalah perbedaan selisih biaya produksi yang dianggarkan dengan biaya produksi yang sebenarnya terjadi, dikarenakan belum sepenuhnya melakukan pengendalian biaya produksi dan belum menentukan biaya standar untuk biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik. Penelitian ini mengkaji tentang varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya produksi aktual. Analisis varians dilakukan dengan membandingkan biaya standar produksi dengan realisasinya. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis varians dan uji t (t-test). Analisis varians digunakan untuk mengetahui apakah varians yang terjadi bersifat menguntungkan atau tidak menguntungkan. sedangkan uji t (t-test) digunakan untuk mengetahui apakah varian yang terjadi masih dalam pengendalian manajemen konveksi Sumber Rezeki. Hasil dari kedua analisis tersebut diharapkan dapat memberikan evaluasi dan perbaikan pada konveksi Sumber Rezeki untuk memperbaiki manajemen perusahaan dimasa yang akan datang. Kerangka pemikiran penelitian secara sistematis dapat dilihat pada gambar di bawah ini : UKM Konveksi Sumber Rezeki Biaya Produksi Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Overhead Pabrik Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Biaya Produksi Realisasi Biaya Produksi Varian Biaya Produksi Uji t Analisis Varians Evaluasi Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian 3.7. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki yang berlokasi di kampung Nyalindung Rt. 03 Rw. 03 Desa Munjul Kecamatan Ciambar Sukabumi. Waktu penelitian dimulai dari bulan Mei 2014 sampai dengan bulan Juli 2014. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data-data produksi dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. 3.8. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu : 1. Data Primer Data primer dari penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian melalui wawancara dengan pemilik usaha. 2. Data Sekunder Data sekunder didapatkan melalui informasi yang berkaitan dengan pengetahuan teori yang berkaitan dengan penelitian dan didapatkan melalui buku-buku dan penelitian terdahulu. 3.9. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah : 1. Observasi Observasi merupakan pengamatan langsung pada tempat penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi akurat mengenai kegiatan produksi UKM konveksi Sumber Rezeki, antara lain yaitu data produksi, tahapan proses produksi, biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dan peralatan apa saja yang digunakan. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait dalam proses produksi UKM konveksi Sumber Rezeki. 3.10. Pengolahan dan Analisis Data 3.10.1. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians biaya standar. Analisis varians digunakan untuk mengetahui biaya produksi yang sebenarnya terjadi (realisasi) dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya (standar). Analisis varians memperlihatkan varians yang terjadi antara standar biaya produksi dengan realisasi biaya produksi. Sehingga dapat dicari penyebab dari varians yang telah terjadi dan member rekomendasi perbaikan kepada pihak manajemen. Varians yang terjadi dapat menguntungkan (favorable) atau tidak menguntungkan (unfavorable). Varians dikatakan menguntungkan (favorable) jika biaya aktualnya lebih kecil dari biaya standar. Sedangkan varians dikatakan tidak menguntungkan (unfavorable) jika biaya aktualnya lebih besar dari biaya standar. Pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis varian menggunakan alat bantu piranti lunak dari computer yaitu Microsoft excel 2007. Data yang telah diolah selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji t atau disebut sebagai t-test menggunakan SPSS versi 16. 3.10.2. Analisis Varians Analisis varians merupakan suatu anggaran yang fleksibel yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang muncul pada tingkat aktivitas aktual (Hansen dan Mowen, 2001). Varians yang dianalisis yaitu : 1. Varians Bahan Baku Langsung a. Varians harga bahan baku langsung Perhitungan varians harga bahan baku langsung (Materials Price Variance - MPV) menggunakan rumus : MPV = (AP - SP) AQ ............................................ (11) b. Varians pemakaian bahan baku langsung Perhitungan varians pemakaian bahan baku langsung (Material Usage Variance - MUV) menggunakan rumus : MUV = (AQ - SQ) SP ............................................. (12) Keterangan : AP = Harga aktual per unit SP = Standar harga per unit AQ = Kuantitas aktual bahan baku langsung per unit. SQ = Kuantitas standar bahan baku langsung yang diizinkan untuk output aktual. 2. Varians Tenaga Kerja Langsung a. Varians tarif tenaga kerja langsung Perhitungan varians tarif tenaga kerja langsung (Labor Rate Variance - LRV) menggunakan rumus : LRV = (AR - SR) AH ............................................ (13) b. Varians efisiensi tenaga kerja langsung Perhitungan varians tarif tenaga kerja langsung (Labor Efficiency Variance - LEV) menggunakan rumus : LEV = (AH - SH) SR .............................................. (14) Keterangan : AR = Tarif upah pada jam aktual SR = Tarif upah pada jam standar AH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan SH = Jam tenaga kerja langsung standar yang seharusnya digunakan 3. Varians Overhead Pabrik a. Varians overhead variable i. Varians overhead variable pembiayaan Perhitungan varians overhead variable pembiayaan (Variable Overhead Spending Variance - VOSV) menggunakan rumus : VOSV = (AVOR - SVOR) AH ........................ (15) ii. Varians overhead variable efisiensi Perhitungan varians overhead variable efisiensi (Variable Overhead Efficiency Variance - VOEV) menggunakan rumus : VEOV = (AH - SH) SVOR .............................. (16) Keterangan : AVOR = Tarif overhead variable aktual (actual variable overhead rate) SVOR = Tarif overhead variable standar (standard variable overhead rate) b. Varians overhead tetap i. Varians overhead tetap pembiayaan Perhitungan varians overhead tetap pembiayaan (Fixed Overhead Spending Variance-FOSV) menggunakan rumus : FOSV = AFOH – BFOH.................................. (17) keterangan : AFOH = Overhead tetap aktual (actual fixed overhead) BFOH = Overhead tetap yang dianggarkan (budgeting fixed overhead) ii. Varians overhead tetap volume Penghitungan varians overhead tetap volume (Fixed Overhead Volume Variance-FOVV) menggunakan rumus: FOVV = BFOH – ApFOH ............................... (18) keterangan : ApFOH = Overhead tetap yang ditetapkan (applied overhead). 3.10.3. Uji Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara sebelum percobaan dilaksanakan yang didasarkan pada hasil studi literatur. Hipotesis statistik dibedakan menjadi dua yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis tandingan (H1). Pernyataan yang ingin ditolak kebenarannya ditetapkan sebagai hipotesis nol sedangkan pernyataan lawannya ditetapkan sebagai hipotesis tandingan (Mattjik dan Sumertajaya, 2002). Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan t (t-test) untuk mengetahui apakah varians yang terjadi antara biaya yang sesungguhnya dengan biaya standar masih dalam batas pengendalian. Uji t menggunakan program aplikasi komputer untuk penghitungan statistik (SPSS) versi 16. langkah-langkah dalam melakukan uji t (ttest) adalah : 1. Merumuskan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) H0 = Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual masih dalam batas pengendalian H1 = Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual di luar batas pengendalian 2. Mencari Thitung ................................................................... (19) ........................................... (20) Keterangan : 1 = Rataan nilai biaya standar 2 = Rataan nilai biaya aktual n1 = Jumlah laporan biaya standar n2 = Jumlah laporan biaya aktual x1 = Biaya standar x2 = Biaya aktual S1 = Simpangan baku biaya standar S2 = Simpangan baku biaya aktual 3. Menentukan taraf nyata (α) Taraf nyata yang digunakan adalah α=5%, kemudian dicari dengan ttabel dengan ketentuan db=n-1 4. Menentukan daerah keputusan Jika thitung ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika thitung ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima 5. Membuat kesimpulan VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Gambaran Umum UKM UKM konveksi Sumber Rezeki pertama didirikan pada tahun 2007 oleh Bapak Oji dan istrinya Ibu Yayah sebagai usaha kecil yang bergerak dalam bidang industri konveksi pakaian. UKM konveksi Sumber Rezeki berlokasi di kampung Nyalindung Rt. 03 Rw. 03 Desa Munjul Kecamatan Ciambar Sukabumi. Sebelum mendirikan usaha ini, Bapak Oji merupakan seorang petani singkong dan penadah singkong dari petani-petani di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Singkong-singkong yang dibeli dari petanipetani tersebut lalu disalurkan kepada perusahaan makanan ringan keripik singkong Kusuka di Bogor. Dikarenakan biaya operasional dan transportasi semakin meningkat usaha tersebut selalu mengalami kerugian, bapak Oji mencoba usaha lain di bidang konveksi atas saran kakak kandungnya yang kebetulan berkerja pada perusahaan distributor pakaian Wahana Baru di tanah abang untuk menjadi pemasok pakaian. Bapak Oji dan Ibu Yayah ingin memberdayakan petani-petani di lingkungan sekitarnya dengan mengajarkan menjahit. Tujuan awal didirikan usaha konveksi ini adalah untuk membuka lapangan kerja bagi petani-petani singkong yang sebelumnya bekerja sama dengan Bapak Oji. Selain menjalankan bisnis konveksi Bapak Oji masih memberdayakan petani-petani singkong sekitar lingkungannya dengan membuka industri rumah yaitu memproduksi keripik singkong dan keripik talas. UKM konveksi Sumber Rezeki memproduksi pakaian dengan sistem pesanan dan hanya menerima pesanan dari toko Wahana Baru, Tanah Abang Jakarta. Pada awalnya UKM konveksi Sumber Rezeki hanya menerima order 500 potong per bulan dan memiliki mesin jahit 6 set. Seiring berjalannya waktu, hasil jahitannya yang rapi, dan tepat waktu dalam penyelesaiannya membuat distributor pakaian merasa puas dengan hasil produksinya. Saat ini UKM konveksi Sumber Rezeki mengalami peningkatan pesanan hingga 10.000 potong per bulan dan memiliki 12 set mesin jahit dan 2 set mesin obras. 5.2. Struktur Organisasi Konvensi Sumber Rezeki UKM konveksi Sumber Rezeki mempunyai struktur organisasi yang sederhana, sebagai berikut : Pemilik Konveksi Sumber Rezeki Supervisor Bagian Penjahitan Bagian Penyetrikaan Bagian Pengepakan Gambar 2. Struktur Organisasi Deskripsi Pekerjaan pada Konveksi Sumber Rezeki : 1. Pemilik Bapak Oji dan Ibu Yayah merupakan pemilik dari Konveksi Sumber Rezeki memiliki tugas yaitu pengawasi dan bertanggung jawab mengelola perusahaan. 2. Supervisor Bapak Asep merupakan supervisor dari Konveksi Sumber Rezeki. Tugasnya yaitu mengawasi produksi, belanja bahan-bahan pokok, membuat laporan keuangan, mebuat laporan pengiriman, dan pengantaran barang. 3. Bagian Penjahitan Pada bagian penjahitan ada 10 orang tenaga kerja antara lain adalah Latif, Ipey, Ajo, Unang, Epul, Dede, Heri, Jejen, Randi dan Dayo. Selain menjahit tenaga kerja bagian penjahitan melakukan pengobrasan pada masing-masing baju yang sudah dijahit. 4. Bagian Penyetrikaan Mastur memiliki tugas menggosok pakaian yang sudah jadi dari bagian penjahitan. 5. Bagian Pengepakan Yayah, Eneng dan Riska memiliki tugas memasangkan merek pakaian yang telah disediakan pemesan dengan menggunakan tag pin dan mengepak pakaian jadi. 5.3. Proses Produksi Konveksi Sumber Rezeki Pembahasan dan penelitian ini akan memfokuskan pada produksi pakaian yang paling sering dipesan oleh distributor diantaranya 3 (tiga) macam pakaian yaitu baju dress, celana panjang wanita dan rok panjang. Berikut ini adalah data produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014. Tabel 2. Jumlah produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Jenis Pakaian Tanggal Baju Dress Celana Panjang Rok Panjang 1 350 2 350 3 400 4 libur 5 350 6 350 7 350 8 350 9 350 10 400 11 libur 12 350 13 350 14 350 15 350 16 350 17 350 18 libur 19 350 20 400 21 350 22 350 23 350 24 350 25 libur 26 450 27 400 28 400 29 450 30 400 31 400 Jumlah 5.000 2.500 2.500 Tahapan produksi pakaian pada konveksi Sumber Rezeki dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Persiapan bahan baku Penjahitan Pengobrasan Pengecekan Pemasangan merek Penyetrikaan Pengemasan Gambar 3. Proses Produksi Konveksi Proses produksi pakaian dilakukan yaitu dengan beberapa tahapan, antara lain : 1. Tahapan persiapan bahan baku Tahapan ini yaitu mempersiapkan bahan baku utama yaitu kain. Bahan baku telah disediakan, telah diukur dengan ukuran all size dan telah dilakukan pemotongan oleh distributor sebagai pihak pemesan. 2. Tahapan penjahitan Tahapan ini kain yang telah dipersiapkan kemudian dilakukan proses penjahitan sampai selesai. 3. Tahapan pengobrasan Tahapan ini setelah kain tersebut sudah dijahit kemudian dilakukan pengobrasan. 4. Tahapan pengecekan Tahapan ini setelah dilakukan pengobrasan kemudian dilakukan pengecekan, apakah pakaian yang dibuat sudah sempurna dan dipastikan tidak ada yang cacat. 5. Tahapan pemasangan merek Tahapan ini yaitu melakukan pemasangan merek dengan hang tag yang telah disediakan oleh distirbutor dengan menggunakan tag pin dan tag gun. 6. Tahapan Penyetrikaan Tahapan ini setelah dipastikan bahwa pakaian yang dibuat tidak ada kecacatan selanjutnya dilakukan penyetrikaan sampai rapi. 7. Tahapan Pengemasan Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari proses produksi. Setelah pakaian sudah sesuai dengan pesanan kemudian dilakukan pengemasan kedalam plastik. 5.4. Penentuan Biaya Standar Penentuan biaya standar pada UKM Sumber Rezeki dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar. 1. Biaya bahan baku langsung standar a. Kualitas bahan baku langsung standar Penggunaan bahan baku langsung standar dalam produksi pakaian ditetapkan oleh Wahana Baru sebagai pemesan tunggal seperti bahan mana yang akan digunakan. b. Harga bahan baku langsung standar Penetapan harga bahan baku langsung standar untuk bahan baku kain ditetapkan oleh distributor Wahana Baru sedangkan bahan baku lain seperti kain furing, benang jahit, benang obras, karet, retsleting dan tali kur ditetapkan berdasarkan tingkat harga rata-rata dari daftar harga toko tekstil yang menjual bahan baku konveksi. 2. Biaya tenaga kerja langsung standar a. Jam tenaga kerja langsung standar Penetapan tenaga kerja langsung standar ditetapkan oleh pemilik konveksi UKM Sumber Rezeki. Kegiatan produksi dilakukan dari hari Senin sampai dengan Sabtu dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00. b. Tarif upah tenaga kerja langsung standar Penetapan tarif upah tenaga kerja langsung standar ditetapkan oleh pemilik konveksi UKM Sumber Rezeki berdasarkan perjanjian dengan karyawan. 3. Biaya overhead pabrik standar a. Biaya overhead pabrik tetap standar Biaya overhead pabrik tetap standar terdiri dari biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu biaya penyusutan mesin jahit, biaya penyusutan mesin obras, biaya penyusutan setrika uap dan biaya penyusutan tag gun. b. Biaya overhead pabrik variable standar Biaya overhead pabrik variable standar terdiri dari biaya plastik, biaya tag pin, biaya listrik, biaya gas dan biaya minyak mesin. 5.5. Biaya Produksi UKM Sumber Rezeki memproduksi pakaian dengan empat jenis pakaian yaitu kemeja, baju dress, celana panjang wanita dan rok panjang. Namun penelitian ini lebih fokus untuk menganalisis 3 (tiga) jenis biaya produksi pakaian saja yaitu baju dress, celana panjang wanita, dan rok panjang karena ketiga jenis ini paling banyak dipesan oleh distributor pakaian tiap bulannya, sedangkan kemeja diproduksi pada waktu tertentu. 4.7.1. Bahan Baku Langsung Produksi baju dress, celana panjang dan rok panjang terdiri dari kain spandek, kain cotton, kain sifon, furing, benang jahit, benang obras, retsleting, karet dan tali kur. Pembelian bahan baku tersebut dilakukan di toko textile dan perlengkapan jahit di tanah abang jakarta pusat. Pembuatan pakaian untuk setiap jenisnya rata-rata menggunakan bahan baku yang sama, perbedaannya dari jenis kain yang digunakan dan bahan baku lain seperti jenis baju dress tidak menggunakan tali kur dan karet, untuk jenis celana tidak menggunakan retsleting, sedangkan untuk jenis rok panjang hampir sama dengan bahan baku untuk pembuatan celana hanya saja pada pembuatan rok panjang menggunakan furing dan tidak menggunakan tali kur. 4.7.2. Tenaga Kerja Langsung UKM Sumber Rezeki mempunyai karyawan sebanyak 14 (empat belas) orang karyawan di bagian produksi pakaian, 10 (sepuluh) orang karyawan dibagian jahit, 1 (satu) orang dibagian penyetrikaan dan 3 (tiga) orang karyawan dibagian pengecekkan dan pengepakkan. Kegiatan produksi berlangsung dari hari senin sampai hari sabtu, yang dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00, namun karyawan sering kali lembur jika pesanan belum mencapai target. Setiap karyawan mempunyai satu jam untuk istirahat dan satu hari libur dalam seminggu atau empat hari dalam sebulan. Tarif tenaga kerja yang diterima karyawan selama satu bulan bervariasi tergantung berapa banyak potong jahitan yang diselesaikan oleh karyawan tersebut. Karyawan jahit obras diupah Rp. 3.500,00 per potong untuk upah pakaian jenis baju dress dan Rp. 2.500,00 per potong untuk upah pakaian jenis celana panjang maupun rok panjang. Sedangkan untuk upah pengepakan Rp. 300,00 per potong dan upah penyetrikaan Rp. 100,00 per potong. 4.7.3. Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik tetap UKM Sumber Rezeki terdiri dari biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu biaya penyusutan mesin jahit dan biaya penyusutan mesin obras yang digunakan untuk proses pembuatan pakaian, biaya penyusutan setrika uap dan biaya penyusutan tag gun untuk proses penyetrikaan dan pengepakkan, serta biaya penyusutan lain (gunting, cutter dan meteran). Menghitung biaya penyusutan peralatan produksi menggunakan metode garis lurus dengan rumus : Tarif Penyusutan = Nilai Perolehan – Nilai Sisa Umur Ekonomis Biaya overhead pabrik tetap produksi UKM Sumber Rezeki selama bulan Mei disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya overhead pabrik tetap produksi UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Nilai Umur Tarif Nilai Sisa Perolehan Ekonomis Penyusutan (Rp) Peralatan (Rp) (Tahun) (per hari) Mesin jahit 18.000.000 12.000.000 4 4.170 Mesin obras 5.000.000 2.500.000 4 1.390 Setrika uap 3.500.000 1.500.000 4 1.040 Tag gun 200.000 40.000 1 330 Peralatan lain Total 250.000 100.000 1 420 7.350 Sumber : Data UMKM Sumber Rezeki Biaya overhead pabrik variabel UMKM Sumber Rezeki terdiri dari biaya plastik, biaya tag pin, biaya minyak mesin, biaya listrik dan biaya bahan bakar LPG. Produksi pakaian untuk setiap jenis pakaian selama bulan Mei UMKM Sumber Rezeki memproduksi 5.000 potong baju dress, 2.500 potong celana panjang dan 2.500 potong rok panjang jadi total produksi pakaian sebanyak 10.000 potong yang dikemas dalam satu plastik dengan harga Rp. 180,00 per plastik, sehingga biaya plastik selama bulan Mei sebesar Rp. 1.800.000,00. Biaya tag pin untuk 10.000 potong pakaian dengan harga satu buah tag pin Rp. 24,00 sehingga biaya tag pin selama bulan Mei sebesar Rp. 240.000,00. Biaya minyak mesin per hari Rp. 20.000,00 sehingga biaya minyak mesin per bulan Mei sebesar Rp. 520.000,00. Biaya listrik yang terjadi pada proses produksi UKM Sumber Rezeki terdiri dari biaya listrik untuk rumah tangga dan biaya listrik untuk usaha. Total seluruh biaya penggunaan listrik pada bulan Mei adalah sebesar Rp. 800.000,00. Jumlah konsumsi biaya listrik rumah tangga diasumsikan mempunyai persentasi 30% dari total biaya listrik. Hal tersebut dikarenakan jumlah peralatan rumah tangga yang digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan peralatan usaha. Sedangkan konsumsi listrik yang digunakan untuk usaha produksi pakaian mempunyai persentase sebesar 70% dari total seluruh biaya listrik yang digunakan untuk proses menjahit, mengobras dan penyetrikaan, sehingga biaya listrik yang digunakan untuk proses produksi pakaian selama bulan Mei adalah sebesar Rp. 560.000,00. Bahan bakar gas LPG digunakan untuk proses penyetrikaan dengan menggunakan mesin setrika uap, selama bulan Mei UKM Sumber Rezeki menggunakan 4 tabung gas berukuran 20 kg dengan harga Rp. 120.000,00 per tabung, sehingga biaya gas untuk bulan Mei sebesar Rp. 480.000,00. Biaya overhead variable produksi UKM Sumber Rezeki selama bulan Mei disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Biaya overhead pabrik variable produksi UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Overhead Pabrik Variable Biaya (Rupiah) Plastik 1.800.000 Tag pin 240.000 Minyak mesin 520.000 Listrik 560.000 Bahan bakar gas LPG 480.000 Total 3.600.000 Sumber : Data UKM Sumber Rezeki (diolah) 5.6. Penetapan Standar Penetapan standar digunakan dalam menetapkan harga dan jumlah kuantitas biaya produksi yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Penetapan biaya standar memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk menetapkan pengeluaran pada kegiatan produksi sehingga tercapai efisiensi biaya produksi. Penetapan standar harga beli bahan baku pakaian Sumber Rezeki didapatkan dari survei langsung pada toko penjual bahan baku dipasar. Standar harga bahan baku UKM Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 adalah kain spandek jersey Rp. 78.000,00 per kg atau Rp. 34.700,00 Per meter, kain katun Cotton Rp. 27.000,00 per meter, kain sifon Rp. 15.000,00 per meter, furing Rp. 7.500,00 per meter, benang jahit Rp. 15.000,00 per lusin dengan panjang 500 yard atau 457 meter seharga Rp. 33,00 per meter, benang obras Rp. 35.000,00 per gulung dengan panjang 1.306 yard atau 1194 meter seharga Rp. 29,00 per meter, restleting Rp. 8.500,00 per lusin atau Rp. 708,00 per buah dengan panjang 0.40 meter, karet Rp. 3.300,00 per meter, tali kur Rp. 15.000,00 per 30 meter atau Rp. 500,00 per meter. Berikut ini standar harga bahan baku yang digunakan, disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Standar harga bahan baku baju dress, celana panjang dan rok panjang per meter. Bahan Baku Jenis Pakaian Kain spandek (m) Baju Dress (Rp) 34.700 Celana Panjang (Rp) 0 Rok Panjang (Rp) 0 Kain Cotton (m) 0 27.000 0 Kain Sifon (m) 0 0 15.000 Furing (m) 0 0 7.500 Benang Jahit (m) 33 33 33 Benang Obras (m) 29 29 29 Retsleting (m) 708 0 0 Karet (m) 0 3.300 3.300 Tali kur (m) 0 500 0 Sumber : Data UKM Sumber Rezeki (diolah). Standar kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi baju dress adalah 2,75 meter kain, untuk celana panjang wanita 1,25 meter kain, dan untuk rok panjang 1,5 meter kain. Berikut ini komposisi bahan baku yang digunakan dalam produksi baju dress, celana panjang wanita dan rok panjang disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Standar kuantitas bahan baku baju dress, celana panjang dan rok panjang per unit. Bahan Baku Jenis Pakaian Kain spandek Baju Dress (meter) 2,75 Celana Panjang (meter) 0 Rok Panjang (meter) 0 Kain Cotton 0 1,25 0 Kain Sifon 0 0 1,50 Furing 0 0 1,50 Benang Jahit 60,00 32,00 37,00 Benang Obras 75,00 38,00 46,00 Retsleting 0,40 0 0 Karet 0 0,65 0,65 Tali kur 0 1,00 0 Sumber : Data UKM Sumber Rezeki (diolah). Penetapan standar jam kerja UKM Sumber Rezeki ditetapkan oleh pemilik selama 9 (sembilan) jam kerja per hari. Tarif upah standar per hari ditentukan berdasarkan jumlah hasil pakaian yang dikerjakan per hari, per potong pakaian upah karyawan jahit obras diupah Rp. 3.500,00 per potong untuk upah pakaian jenis baju dress dan Rp. 2.500,00 per potong untuk upah pakaian jenis celana panjang maupun rok panjang. Rata-rata per hari karyawan menyelesaikan 35 (tiga puluh lima) potong pakaian dengan jam kerja normal, sehingga upah rata-rata per jam sebesar Rp. 13.611,00 untuk menjahit baju dress dan Rp. 9.722,00 untuk menjahit celana panjang wanita dan rok panjang . Sedangkan untuk upah pengepakan Rp. 300,00 per potong dengan upah rata-rata per jam sebesar Rp. 3.889,00 dan upah penyetrikaan Rp. 100,00 per potong dengan upah rata-rata per jam Rp. 3.889,00. Dari data yang telah diuraikan di atas dapat diperhitungkan standar biaya produksi untuk baju dress sebesar Rp. 39.782,00 per potong, untuk celana panjang wanita sebesar Rp. 34.174,00 per potong dan untuk rok panjang sebesar Rp. 29.174,00 per potong. 5.7. Analisis Varians 4.7.1. Analisis Varians Bahan Baku Analisis varians bahan baku langsung terdiri dari varians harga dan varians efisiensi pemakaian. a. Analisis varians harga bahan baku Analisis varians harga bahan baku rata-rata disajikan pada tabel 7. Tabel 7. Analisis varians rata-rata harga bahan baku UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Bahan Baku Analisis Varians Rata-rata Harga Bahan Baku (Rp) Kain spandek Standar Realisasi Kuantitas Harga Harga Aktual (SP) (AP) (AQ) 34.700 20.000 2,50 Analisis Varians (MPV) -36,750 U/F Varians F 42,36% Kain Cotton 27.000 32.000 1,25 6.250 U -18,52% Kain Sifon 15.000 26.667 1,50 17.500,50 U -77,78% 7.500 6.000 1,50 -2.250 F 20,00% 33 26 58,97 -412,79 F 21,21% 33 26 29,48 -206,36 F 21,21% 33 26 35,38 -247,66 F 21,21% 29 25 73,95 -295,80 F 13,79% 29 25 36,98 -147,92 F 13,79% 29 25 44,37 -177,48 F 13,79% 708 500 0,40 -83,20 F 29,38% 3.300 2.333 0,60 -580,20 F 29,30% 500 400 1,00 -100 F 20,00% Furing Benang Jahit Baju Dress Benang Jahit Celana Wanita Benang Jahit Rok Panjang Benang Obras Baju Dress Benang Obras Celana Wanita Benang Obras Rok Panjang Retsleting Karet Tali kur 1. Kain Spandek Bahan baku kain spandek selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 34.700,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 20.000,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga kain Spandek standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 36.750,00 dengan rataan persentase varians 42,36%. Varians terjadi disebabkan karena penetapan harga realisasi bahan baku kain spandek lebih murah dari harga standar. Penetapan harga ini dilakukan oleh distributor yang memesan pakaian sekaligus pemasok bahan baku kain. Untuk bahan baku kain spandek untuk pembuatan baju dress dipatok dengan harga Rp. 50.000,00 per potong. 2. Kain Cotton Bahan baku kain cotton selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 27.000,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 32.000,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga kain Cotton standar dengan aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 6.250,00 dengan rataan persentase varians 18,52%. Varians terjadi disebabkan oleh harga bahan baku yang ditetapkan oleh distributor terlalu tinggi. Untuk bahan baku kain cotton untuk pembuatan celana panjang wanita dipatok dengan harga Rp. 40.000,00 per potong. 3. Kain Sifon Bahan baku kain sifon selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 15.000,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 26.667,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga kain Sifon standar dengan aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 17.500,50 dengan rataan persentase varians 77,78%. Varians yang terjadi disebabkan oleh harga bahan baku yang ditetapkan oleh distributor terlalu tinggi. Untuk bahan baku kain sifon dalam pembuatan rok panjang dipatok dengan harga Rp. 50.000,00 per potong. 4. Furing Bahan baku furing selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 7.500,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 6.000,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga kain Sifon standar dengan aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 2.250,00 dengan rataan persentase varians 20,00%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku furing dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 5. Benang Jahit Baju Dress Bahan baku benang jahit baju dress selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 33,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 26,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang jahit baju dress standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 412,79 dengan rataan persentase varians 21,21%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 6. Benang Jahit Celana Panjang Wanita Bahan baku benang jahit celana panjang wanita selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 33,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 26,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang jahit celana panjang wanita standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 206,36 dengan rataan persentase varians 21,21%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 7. Benang Jahit Rok Panjang Bahan baku benang jahit rok panjang selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 33,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 26,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang jahit rok panjang standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 247,66 dengan rataan persentase varians 21,21%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 8. Benang Obras Baju Dress Bahan baku benang obras baju dress selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 29,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 25,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang obras baju dress standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 295,80 dengan rataan persentase varians 13,89%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 9. Benang Obras Celana Panjang Wanita Bahan baku benang obras celana panjang wanita selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 29,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 25,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang obras celana panjang wanita standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 147,92 dengan rataan persentase varians 13,79%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 10. Benang Obras Rok Panjang Bahan baku benang obras rok panjang selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 29,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 25,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang obras rok panjang standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 177,48 dengan rataan persentase varians 13,79%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 11. Retsleting Bahan baku retsleting selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 708,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 500,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga retsleting standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 83,20 dengan rataan persentase varians 29,38%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 12. Karet Bahan baku karet selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 3.300,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 2.333,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga karet standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 580,20 dengan rataan persentase varians 29,30%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 13. Tali Kur Bahan baku tali kur selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 500,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 400,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga tali kur standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 100,00 dengan rataan persentase varians 20,00%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. b. Analisis varians efisiensi bahan baku Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Bahan Baku Analisis Varians Rata-rata Harga Bahan Baku (Rp) Standar Realisasi Standar Analisis U/F Varians Kuantitas Kuantitas Harga Varians (SQ) (AQ) (SP) (MUV) Kain spandek 2,75 2,50 34.700 -8.675 F 9,09% Kain Cotton 1,25 1,25 27.000 0 F 0% Kain Sifon 1,50 1,50 15.000 0 F 0% Furing 1.50 1,50 7.500 0 F 0% Benang Jahit 60,00 58,97 33 -33,99 F 1,72% Baju Dress Benang Jahit 32,00 29,48 33 -83,16 F 7,88% Celana Wanita Benang Jahit 37,00 35,38 33 -53,46 F 4,38% Rok Panjang Benang Obras 75,00 73,95 29 -30,45 F 1,40% Baju Dress Benang Obras 38,00 36,98 29 -29,58 F 2,68% Celana Wanita Benang Obras 46,00 44,37 29 -47,27 F 3,54% Rok Panjang Retsleting 0,40 0,40 708 0 F 0% Karet 0,65 0,60 3.300 -165,00 F 7,69% Tali kur 1,00 1,00 500 0 F 0% 1. Kain Spandek Bahan baku kain spandek mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 2,75 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 2,50 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 8.675,00 dengan rataan persentase varians 9,09%. Varians yang terjadi disebabkan ukuran baju yang diproduksi lebih kecil dibandingkan dengan standar ukuran baju dress. 2. Kain Cotton Bahan baku kain cotton mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 1,25 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 1,25 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. 3. Kain Sifon Bahan baku kain sifon mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 1,50 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 1,50 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. 4. Furing Bahan baku furing mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 1,50 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 1,50 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. 5. Benang Jahit Baju Dress Bahan baku benang jahit baju dress mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 60,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 58,97 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 33,99 dengan rataan persentase varians 1,72%. 6. Benang Jahit Celana Panjang Wanita Bahan baku benang jahit celana panjang wanita mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 32,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 29,48 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 83,16 dengan rataan persentase varians 7,88%. 7. Benang Jahit Rok Panjang Bahan baku benang jahit rok panjang mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 37,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 35,38 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 53,46 dengan rataan persentase varians 4,38%. 8. Benang Obras Baju Dress Bahan baku benang obras baju dress mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 75,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 73,95 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 30,45 dengan rataan persentase varians 1,40%. 9. Benang Obras Celana Panjang Wanita Bahan baku benang obras celana panjang wanita mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 38,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 36,98 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 29,58 dengan rataan persentase varians 2,68%. 10. Benang Obras Rok Panjang Bahan baku benang obras rok panjang mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 46,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 44,37 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 47,27 dengan rataan persentase varians 3,54%. 11. Retsleting Bahan baku retsleting mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,40 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,40 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. 12. Karet Bahan baku karet mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,65 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,60 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 165 dengan rataan persentase varians 7,69%. Varians yang terjadi disebabkan ukuran celana yang diproduksi lebih kecil dibandingkan dengan standar ukuran celana dress di pasaran. 13. Tali Kur Bahan baku tali kur mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 1,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 1,00 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. c. Analisis varians total bahan baku Analisis varians total bahan baku merupakan gabungan antara varians rata-rata harga bahan baku dan varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku. Analisis varians total bahan baku langsung UKM Sumber Rezeki disajikan pada tabel 9. Tabel 9. Analisis varians total rata-rata harga bahan baku UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Bahan Baku Biaya Standar Biaya Aktual Analisis U/F Varians (SP x SQ) (AP x AQ) Varians Kain spandek 95.425 50.000 -45.425 F 47,60% Kain Cotton 33.750 40.000 6.250 U -18,50% Kain Sifon 22.500 40.000 17.500,50 U -77,78% Furing 11.250 9.000 -2.250 F 20,00% Benang Jahit 1.980 1.533,22 -446,78 F 22,56% Baju Dress Benang Jahit 1.056 766,48 -289,52 F 27,46% Celana Wanita Benang Jahit 1.221 919,88 -301,12 F 24,66% Rok Panjang Benang Obras 2.175 1.848,75 -326,25 F 15,00% Baju Dress Benang Obras 1.102 924,50 -177,50 F 16,11% Celana Wanita Benang Obras 1.334 1.109,25 -224,75 F 16,85% Rok Panjang Retsleting 283,20 200,00 -83.20 F 29,38% Karet 2.145 1399,80 -745.20 F 34,74% Tali kur 500 400 -100 F 20,00% 1. Kain Spandek Bahan baku kain spandek mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 95.425,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 50.000,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 45.425,00 dengan rataan perentase varians 47,60%. Penetapan harga ini dilakukan oleh distributor yang memesan pakaian sekaligus pemasok bahan baku kain. 2. Kain Cotton Bahan baku kain cotton mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 33.750,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 40.000,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 6.250,00 dengan rataan perentase varians 18,52%. Varians yang terjadi disebabkan oleh harga bahan baku yang ditetapkan oleh distributor terlalu tinggi. 3. Kain Sifon Bahan baku kain sifon mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 22.500,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 40.000,50 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 17.500,50 dengan rataan perentase varians 77,78%. Varians yang terjadi disebabkan oleh harga bahan baku yang ditetapkan oleh distributor terlalu tinggi. 4. Furing Bahan baku furing mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 11.250,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 9.000,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 2.250,00 dengan rataan perentase varians 20%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku furing dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 5. Benang Jahit Baju Dress Bahan baku benang jahit baju dress mempunyai biaya standar ratarata sebesar Rp. 1.980,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1.533,22 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 446,78 dengan rataan perentase varians 22,56%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 6. Benang Jahit Celana Panjang Wanita Bahan baku benang jahit celana panjang wanita mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1.056,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 766,48 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 289,52 dengan rataan perentase varians 27,42%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 7. Benang Jahit Rok Panjang Bahan baku benang jahit rok panjang mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1.221,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 919,88 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 301,12 dengan rataan perentase varians 24,66%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 8. Benang Obras Baju Dress Bahan baku benang obras baju dress mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 2.175,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1.848,75 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 326,25 dengan rataan perentase varians 15,00%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 9. Benang Obras Celana Panjang Wanita Bahan baku benang obras celana panjang wanita mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1.102,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 924,50 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 177,50 dengan rataan perentase varians 16,11%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 10. Benang Obras Rok Panjang Bahan baku benang obras rok panjang mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1.334,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1.109,25 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 224,75 dengan rataan perentase varians 16,85%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 11. Retsleting Bahan baku retsleting mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 283,20 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 200,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 83,20 dengan rataan perentase varians 29,38%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku retsleting dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 12. Karet Bahan baku karet mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 2.145,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1.399,80 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 745,20 dengan rataan perentase varians 34,74%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku karet dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 13. Tali Kur Bahan baku tali kur mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 500,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 400,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 100,00 dengan rataan perentase varians 20,00%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku tali kur dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 4.7.2. Analisis Varians Tenaga Kerja Langsung Analisis varians tenaga kerja langsung terdiri dari varians tarif tenaga kerja langsung dan varians efisiensi tenaga kerja langsung. a. Analisis varians tarif tenaga kerja langsung Analisis varian rata-rata tarif tenaga kerja langsung disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Analisis varians rata-rata tarif tenaga Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Tarif Tarif Jam Analisis Jenis Upah Upah TKL Varians Pekerjaan Standar Aktual Aktual (LRV) per Jam per (AH) (SR) Jam (AR) Jahit Dress 13.611 13.571 9,21 -368 Jahit 9.722 9.694 9,21 -258 Celana Jahit Rok 9.722 9.474 11,00 -2.728 Setrika 3.889 3.858 10,00 -310 Pengepakan 3.889 3.906 9,00 153 kerja UKM U/F Varians F F 0,29% 0,29% F F U 2,55% 0,80% -0,44% Tarif upah standar yang ditetapkan pemilik UKM Sumber Rezeki selama satu bulan mempunyai rataan Rp. 13.611,00 per jam untuk penjahitan baju, Rp. 9.722,00 per jam untuk penjahitan celana panjang wanita dan rok panjang, Rp. 3.889,00 per jam untuk bagian penyetrikaan dan pengepakan. Tarif upah aktual selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan Rp. 13.571,00 per jam untuk penjahitan baju, Rp. 9.694,00 per jam untuk penjahitan celana panjang wanita dan Rp.9.474,00 per jam untuk penjahitan rok panjang, sedangkan untuk bagian penyetrikaan sebesar Rp. 3.858,00 per jam dan bagian pengepakan sebesar Rp. 3.911,00. b. Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung rata-rata disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Analisis varians rata-rata efisiensi tenaga kerja langsung UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Jenis Jam TKL Jam TKL Tarif Upah Analisis Pekerjaan Standar Aktual Standar per Varians U/F Varians (SH) (AH) Jam (SR) (LEV) Jahit Dress 9 9,21 13.611 2.858 U -2,33% 4.7.3. Jahit Celana 9 9,21 9.722 2.042 U -2,33% Jahit Rok 9 11,00 9.722 19.444 U -22,22% Setrika 9 10,00 3.889 3.889 U -11,11% Pengepakan 9 9,00 3.889 0 F 0% Analisis Varians Overhead Pabrik a. Analisis varians overhead pabrik tetap Biaya overhead pabrik tetap UKM Sumber Rezeki terdiri dari biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu biaya penyusutan mesin jahit dan biaya penyusutan mesin obras yang digunakan untuk proses pembuatan pakaian, serta biaya penyusutan setrika uap dan biaya penyusutan tag gun untuk proses penyetrikaan dan pengepakkan. Menghitung biaya penyusutan peralatan produksi menggunakan metode garis lurus dengan caraa mengurangi nilai pembelian peralatan dengan nilai sisa peralatan. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode garis lurus, didapatkan beban penyusutan peralatan yang digunakan selama proses produksi yatiu mesin jahit sebesar Rp. 4.170 per hari, mesin obras sebesar Rp. 1.390 per hari, setrika uap sebesar Rp. 1.040 per hari, tag gun sebesar Rp. 330 per hari dan peralatan lain Rp. 420,00 per hari. Varians overhead pabrik tetap selama bulan Mei 2014 sebesar 0 atau tidak ada varians. b. Analisis varians overhead pabrik variable Analisis varians overhead pabrik variable terdiri dari varians pengeluaran overhead variable dan varians efisiensi overhead variable. i. Analisis varian overhead variable pembiayaan Analisis varians overhead pabrik variable pembiayaan selama bulan Mei 2014 disajikan dalam table 12. Tabel 12. Analisis varians overhead variable pembiayaan UKM Rezeki bulan Mei 2014 Tarif Tarif Jam Analisis Overhead Standar Aktual TKL Varians Pabrik Overhead Overhead Aktual (VOSV) U/F Varians Variable Variabel Variabel (AH) (SVOR) (AVOR) Plastik 2.000.000 1.800.000 9,68 -1.936.000 F 10,00% Tag pin 250.000 240.000 9,68 -96.800 F 4,00% Minyak 650.000 520.000 9,68 -1.258.400 F 20,00% mesin Listrik 700.000 560.000 9,68 -1.355.200 F 20,00% Bahan 520.000 480.000 9,68 -387.200 F 7.69% bakar gas LPG ii. Analisis varians overhead variable efisiensi Analisis varians overhead pabrik variable efisien selama bulan Mei 2014 disajikan dalam tabel 13. Tabel 13. Analisis varians overhead variable pembiayaan UKM Rezeki bulan Mei 2014 Tarif Jam Jam Overhead Standar Analisis TKL TKL Pabrik Overhead Varians U/F Varians Standar Aktual Variable Variabel (VEOV) (SH) (AH) (SVOR) Plastik 9 9,68 2.000.000 1.360.000 U -7,56% Tag pin 9 9,68 250.000 170.000 U -7,56% Minyak 9 9.68 650.000 442.000 U -7,56% mesin Listrik 9 9,68 700.000 476.000 U -7,56% Bahan bakar gas LPG 9 9,68 360.000 244.800 U -7,56% 5.8. Uji Hipotesis Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual dapat bersifat menguntungkan maupun tidak menguntungkan, sehingga perlu dilakukan pengendalian untuk mengetahui apakah varians tersebut masih berada dalam batas kewajaran dan dalam batas pengendalian manajemen. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan melakukan uji hipotesis menggunakan uji t (t-test) dengan program aplikasi computer SPSS versi 16. 4.7.1. Uji Hipotesis Bahan Baku Langsung Hasil uji t untuk biaya bahan baku UKM Konveksi Sumber Rezeki disajikan pada tabel 14. Tabel 14. Hasil uji hipotesis t-hitung varians harga dan varians efisiensi bahan baku pada UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Bahan Baku Baju Dress Celana Panjang Rok Panjang a. Varians Tarif t-hitung -1,035 0,852 0,944 Uji t yang dilakukan pada varians harga dan varians efisiensi pembuatan baju UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -1,035 dan t tabel sebesar 3,182 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 3. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi berada di dalam batas pengendalian manajemen. b. Uji t yang dilakukan pada varians harga dan varians efisiensi pembuatan celana panjang wanita UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 0,852 dan t tabel sebesar 3,182 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 3. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi c. berada di dalam batas pengendalian manajemen. Uji t yang dilakukan pada varians harga dan varians efisiensi pembuatan rok panjang UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 0,944 dan t tabel sebesar 3,182 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 3. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi berada di dalam batas pengendalian manajemen. 4.7.2. Uji Hipotesis Tenaga Kerja Langsung Hasil uji t untuk biaya tenaga kerja langsung UMKM Konveksi Sumber Rezeki disajikan pada tabel 15. Tabel 15. Uji Hipotesis t-hitung varians harga dan varians efisiensi tenaga kerja langsung Varians Tarif Varians Efisiensi t-hitung t-hitung Penjahitan Dress 1,472 -1,472 Penjahitan Celana 1,000 -1,000 Penjahitan Rok 2,214 -6,362 Penyetrikaan 1,481 -3,097 Pengepakan -2,149 -3,119 a. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian Tenaga Kerja penjahitan dress UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 1,472 dan t tabel 2,160 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 13. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan dress berada dalam batas pengendalian manajemen. b. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja bagian penjahitan dress UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -1,472 dan t tabel 2,160 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 13. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan dress berada dalam batas pengendalian manajemen. c. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian penjahitan celana UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 1,000 dan t tabel 2,447 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 6. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan celana berada dalam batas pengendalian manajemen. d. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja bagian penjahitan celana UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -1,000 dan t tabel 2,447 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 6. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan celana berada dalam batas pengendalian manajemen. e. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian penjahitan rok UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 2,214 dan t tabel 2,571 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 5. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan rok berada dalam batas pengendalian manajemen. f. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian penjahitan rok UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -6,362 dan t tabel 2,571 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 5. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan rok berada dalam batas pengendalian manajemen. g. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian penyetrikaan UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebebsar 1,481 dan t tabel sebesar 2,056 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 26. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penyetrikaan berada dalam batas pengendalian manajemen. h. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja bagian penyetrikaan UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebebsar -3,097 dan t tabel sebesar 2,056 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 26. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian pengendalian manajemen. penyetrikaan berada dalam batas i. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian pengepakan UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -2,149 dan t tabel sebesar 2,056 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 26. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian pengepakan berada di luar batas pengendalian manajemen. j. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja bagian pengepakan UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -3,119 dan t tabel sebesar 2,056 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 26. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian pengepakan berada di dalam batas pengendalian manajemen. 4.7.3. Uji Hipotesis Overhead Pabrik Penetapan biaya standar pada UKM Konveksi Sumber Rezeki dilakukan terhadap biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung untuk memproduksi setiap model pakaian. Sedangkan untuk biaya standar overhead pabrik disiapkan untuk seluruh jumlah produksi pakaian selama 1 (satu) bulan. Penelitian ini menganalisis biaya produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014. Varians tidak dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t, tetapi varians overhead pabrik dianalisis menggunakan analisis varians. Hasil analisis varians biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variable dapat dilihat pada tabel 11 dan 12. 5.9. Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil penelitian pada UKM Konveksi Sumber Rezeki, pemilik usaha belum sepenuhnya menetapkan biaya standar pada biaya produksi. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan pemilik usaha sehingga manajemen perusahaan dijalankan dengan sangat sederhana. Pemilik usaha juga tidak melakukan administrasi keuangan dan tidak memiliki catatan atas semua transaksi usahanya, sehingga tidak mengetahui apakah usahanya mengalami keuntungan atau kerugian. Hendaknya pemilik usaha memiliki sumber daya manusia yang kompeten agar dapat mengelola keuangan perusahaan. Penelitian atas biaya produksi pada bulan Mei 2014 pada UKM Konveksi Sumber Rezeki menunjukan varians antara biaya standar dan biaya realisasinya. Hasil analisis varians menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga beli bahan baku dan harga realisasi pada kain cotton dan kain sifon terjadi karena pembelian bahan baku tersebut dibeli dari pemesan sekaligus pemasok bahan baku kain dengan harga yang sama rata. Pemilik usaha seharusnya meneliti kembali apakah harga yang diberikan oleh pemasok menguntungkan atau merugikan, pemilik usaha sebaiknya melakukan survey langsung terhadap harga bahan baku sehingga harga yang diberikan oleh pemasok bisa dikurangi sesuai dengan harga pasar. Varians yang terjadi pada tarif tenaga kerja UKM Konveksi Sumber Rezeki disebabkan karena jumlah pesanan terlalu banyak dan tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja sehingga menyebabkan tarif tenaga kerja lebih rendah, begitu pun dengan varians yang terjadi pada efisiensi tenaga kerja kerja UKM Konveksi Sumber Rezeki sehingga jam kerja melebihi jam kerja standar. Hendaknya pemilik usaha menambah tenaga kerja pada bagian penyetrikaan dan pengepakan karena akan mengefisiensikan waktu bagi tenaga kerja lain agar dapat bekerja lebih efektif. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah varians biaya produksi yang terjadi antara biaya standar dan biaya realisasinya masih berada dalam batas pengendalian manajemen. Pengawasan dan pengendalian harus dilakukan oleh manajemen agar varians yang terjadi pada proses produksi dapat diminimalisir. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Penelitian ini menganalisa biaya produksi yang terjadi di UMKM Konveksi Sumber Rezeki mengenai penerapan biaya standard dan realisasinya selama bulan Mei 2014. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut : a. Standar Harga Pokok Produksi (HPP) pembuatan masing-masing pakaian pada UKM konveksi Sumber Rezeki yaitu untuk baju dress sebesar Rp. 39.782,00 per potong, untuk celana panjang wanita sebesar Rp. 34.174,00 per potong dan untuk rok panjang sebesar Rp. 29.174,00 per potong. b. Varians bahan baku yang digunakan selama bulan Mei 2014 untuk kain spandek, furing, benang jahit, benang obras, karet dan tali kur bersifat favorable atau menguntungkan sedangkan untuk kain cotton dan kain sifon bersifat unfavorable atau tidak menguntungkan, Varian tenaga kerja langsung bagian penjahitan dan penyetrikaan bersifat bersifat favorable atau menguntungkan sedangkan untuk pengepakan bersifat unfavorable atau tidak menguntungkan. Varian biaya overhead pabrik selama bulan Mei 2014 bersifat favorable atau menguntungkan yaitu biaya plastik, biaya tag pin, biaya listrik, biaya gas dan biaya minyak mesin. c. Varians biaya produksi yang terjadi pada UMKM Konveksi Sumber Rezeki dianalisis menggunakan uji t untuk mengetahui apakan varians tersebut masih berada dalam batas pengendalian atau di luar batas pengendalian manajemen. Berdasarkan uji t didapatkan bahwa pada varians bahan baku kain spandek, kain cotton dan kain sifon uji t tidak dapat dilakukan karena harga realisasi pada ketiga jenis kain tersebut pada UMKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 adalah sama setiap harinya. Varians biaya tenaga kerja langsung pada bagian penjahitan dan penyetrikaan menunjukkan masih dalam batas pengendalian manajemen, sedangkan dalam proses pengepakan di luar batas pengendalian manajemen. Untuk varians overhead variabel tidak dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t, tetapi varians overhead pabrik dianalisis menggunakan analisis varians. 2. Saran Adapun saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Varians biaya produksi yang merugikan pemilik UKM terdapat pada penggantian harga kain, hendaknya pemilik UKM harus melakukan evaluasi apakah harga penggantian tersebut sesuai dengan harga pasar. b. Secara keseluruhan pemilik UKM mendapat keuntungan dalam menjalankan usahanya, namun keuntungan yang diperoleh sangat kecil. Untuk meningkatkan keuntungan hendaknya pemilik usaha melakukan produksi tidak hanya berdasarkan pesanan saja melainkan mendistribusikanya kepada pengecer. c. Untuk varians biaya produksi di luar batas pengendalian manajemen yang terdapat dalam varians biaya tenaga kerja langsung bagian pengepakan hendaknya pemilik usaha menambah tenaga kerja pada bagian pengepakan. I. PENDAHULUAN 1.11. Latar Belakang Perkembangan perindustrian di Indonesia yang semakin pesat, dapat membawa perubahan dalam struktur perekonomian nasional. Industri memang menjadi faktor penting dalam menunjang perdagangan. Pengusaha saling bersaing untuk mendapatkan tempat di pasar global dan melangkah mengupayakan terciptanya industri yang fleksibel, sehingga mampu meningkatkan daya saing di pasaran dan mampu berkompetisi dengan baik. Dalam menghadapi persaingan global tersebut, setiap pengusaha dituntut untuk meningkatkan kinerja, salah satunya pengusaha harus mampu melakukan perencanaan keuangan dengan mengkalkulasikan biaya-biaya yang terjadi, baik secara sederhana sampai dengan yang paling kompleks. Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat Indonesia. Saat ini UKM merupakan pelaku ekonomi mayoritas yang terus tumbuh secara signifikan dan menjadi sektor usaha yang mampu menjadi penopang stabilitas perekonomian nasional. Sektor UKM memiliki peranan yang sangat stategis dan penting yang dapat ditinjau dari berbagai aspek. Pertama adalah jumlah industrinya yang besar dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi. Kedua adalah potensinya yang besar dalam penyerapan tenaga kerja. (http://kalselventura.wordpress.com) Menurut data Biro Pusat Statistik, tingkat persentase UKM di Indonesia mencapai 1,63% di tahun 2013 (http://mix.co.id, 2014). Sedangkan menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, pada tahun 2011 jumlah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah berjumlah sekitar 55.206.444 unit dan pada tahun 2012 memiliki kenaikan sebesar 2,41% menjadi 56.534.592. Selain itu peningkatan juga terjadi pada jumlah tenaga kerja sebesar 5,83% yaitu pada tahun 2011 jumlah tenaga kerja 101.722.458 jiwa dan pada tahun 2012 menjadi 107.657.509 jiwa (www.depkop.go.id, 2014). UKM masih memiliki kelemahan dalam akses terhadap modal kerja atau kredit usaha, hak kekayaan intelektual, deregulasi, fasilitas ekspor, manajemen keuangan dan administrasi, serta kontinuitas pasokan bahan baku. (http://kemenperin.go.id, 2014). Kelemahan pada manajemen keuangan dan administrasi dapat menyebabkan tujuan usaha tidak sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan menyebabkan usaha tidak berjalan dengan efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan perhitungan biaya produksi yang lebih teliti dan melakukan pengendalian biaya produksi dengan menetapkan biaya standar untuk biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Untuk dapat mengetahui apakah biaya-biaya tersebut sudah sesuai harapan, efektif dan efisien perlu dilakukan evaluasi terhadap biaya yang telah dikeluarkan dengan melakukan perencanaan, pengendalian dan penetapan kebijakan keuangan. UKM Konveksi Sumber Rezeki merupakan industri rumah tangga yang memproduksi pakaian seperti kemeja, dress, celana panjang wanita dan rok panjang. Sejak berdiri dari tahun 2007 hingga saat ini UKM Sumber Rezeki terus menerus mengalami peningkatan pemesanan. Hal ini dapat dilihat dengan jumlah produksi awal sebanyak 500 potong per bulan saat ini meningkat sampai dengan 10.000 potong per bulan, sehingga membutuhkan penambahan jumlah mesin jahit dan penambahan tenaga kerja. Tujuan sederhana yang ingin dicapai adalah ingin membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan. Kegiatan produksi UKM konveksi Sumber Rezeki dilakukan berdasarkan pesanan dari konsumen tunggal yaitu Wahana Baru Jakarta. UKM Konveksi Sumber Rezeki memiliki standar produksi pakaian sebanyak 2.500 potong per minggu per satu model pakaian atau 10.000 potong per bulan untuk 4 (empat) model pakaian. Rata-rata produksi per hari UKM Konveksi Sumber Rezeki sebanyak 350 potong pakaian yang dikerjakan oleh 10 karyawan atau 35 potong pakaian per karyawan, dengan jam kerja standar yaitu 9 (Sembilan) jam. Namun apabila pada saat pengiriman barang jumlah pakaian yang akan dikirim belum mencapai target, maka para karyawan harus menambah jam kerja hingga jumlah pakaian tercukupi. Berikut ini adalah data produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Januari sampai dengan Juni 2014. Tabel 1. Jumlah Produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki Januari sampai dengan Juni 2014 Jenis Pakaian Bulan Baju Dress Celana Panjang Rok Panjang (pcs) (pcs) (pcs) Januari 0 1800 1500 Februari 0 3625 1750 Maret 2500 2500 1500 April 4500 2100 3400 Mei 5000 2500 2500 Juni 4250 3200 2100 Sumber : Data UKM Konveksi Sumber Rezeki Jumlah 3300 5375 6500 10000 10000 9550 UKM Konveksi Sumber Rezeki dalam proses produksinya belum menerapkan biaya standar dan tidak menghitung biaya produksi yang dikeluarkan karena keterbatasan sumber daya sehingga sampai saat ini pemilik usaha tidak mengetahui usaha yang dijalankan mengalami keuntungan (favorable) atau mengalami kerugian (unfavorable). Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Biaya Standar Sebagai Strategi Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Konveksi Sumber Rezeki Sukabumi”. 1.12. Perumusan Masalah UKM konveksi Sumber Rezeki memproduksi pakaian berdasarkan pesanan dari Wahana Baru. Dalam proses produksi bahan baku kain disediakan oleh pemesan, sedangkan bahan baku lain seperti benang jahit, benang obras, karet, retsleting dan tali kur dibeli oleh UKM konveksi Sumber Rezeki dari toko grosir perlengkapan menjahit. UKM konveksi Sumber Rezeki diberikan upah jahit oleh Wahana Baru sebesar Rp. 7.000,00 untuk upah jahit dress dan Rp. 5.000,00 untuk upah jahit celana dan rok. Namun apabila terjadi kesalahan dalam proses produksi UKM konveksi Sumber Rezeki harus membayar sebesar Rp. 50.000,00 untuk penggantian bahan baku kain baju dress dan Rp. 40.000,00 untuk penggantian bahan baku kain celana dan rok. Dalam pengelolaan keuangan, UKM konveksi Sumber Rezeki dilakukan oleh pemilik langsung, namun pencatatan keuangan dilakukan sangat sederhana, sehingga tidak mengetahui biaya standar yang digunakan dalam biaya produski yang mencangkup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. UKM Konveksi Sumber Rezeki tidak mengetahui apakah usaha yang dijalankan mengalami keuntungan atau mengalami kerugian. Hal ini tentu akan sangat berdampak buruk bagi kelangsungan hidup perusahaan, karena tidak memiliki pengendalian biaya. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah : 4. Bagaimana penentuan biaya standar untuk biaya produksi pada konveksi Sumber Rezeki yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik? 5. Bagaimana perbedaan yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual pada konveksi Sumber Rezeki? 6. Apakah perbedaan yang terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen konveksi Sumber Rezeki? 1.13. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah : 4. Mengetahui penentuan biaya standar untuk biaya produksi konveksi Sumber Rezeki yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. 5. Mengetahui perbedaan yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual pada konveksi Sumber Rezeki. 6. Mengetahui perbedaan yang terjadi apakah masih dalam batas pengendalian manajemen konveksi Sumber Rezeki. 1.14. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk semua pihak, antara lain : 3. Diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi kepada pemilik usaha Sumber Rezeki dalam penentukan biaya standar untuk mencapai efisiensi kegiatan produksi. 4. Sebagai bahan informasi dan acuan dalam penelitian selanjutnya bagi mahasiswa atau para peneliti dan pihak-pihak lain yang berkepentingan. 1.15. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini untuk menganalisis biaya standar sebagai strategi pengendalian produksi yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead yang terjadi pada konveksi Sumber Rezeki. Penelitian ini memfokuskan perhitungan biaya produksi konveksi yang memproduksi baju, kemeja, celana dan rok. Biaya yang dianalisis adalah biaya produksi selama bulan Mei 2014 karena pada bulan tersebut merupakan jumlah produksi paling banyak. II. TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini membutuhkan beberapa tinjauan pustaka yang menunjang untuk menjawab tujuan dari penelitian. Pustaka yang dibutuhkan adalah pustaka mengenai konsep biaya, biaya produksi, konsep pengendalian, konsep biaya standar, dan analisis penyimpangan biaya aktual dari biaya standar. Analisa biaya standar dibutuhkan sebagai alat pengendalian biaya produksi, dengan mengetahui biaya standar dapat mengendalikan biaya produksi. Hal ini dapat menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan keuangan perusahaan. Dengan demikian pemilik usaha dapat mengetahui cara atau metode yang tepat untuk menghitung dan mengestimasikan biaya standar dan biaya produksi. 6.1. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Pengertian usaha kecil menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah atau Usaha Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagai berikut : 3. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau 4. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 6.2. Konsep Biaya 6.2.1. Denifisi Biaya Pengertian biaya menurut Horngren Datar Foster (2008) adalah sumber daya yang dikorbankan (sacrificed) atau dilepaskan (forgone) untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu biaya biasanya diukur dalam jumlah uang yang harus dibayarkan dalam rangka mendapatkan barang atau jasa. Menurut Mursyidi (2010), Biaya (cost) diartikan sebagai suatu pengorbanan yang dapat mengurangi kas atau harta lainnya untuk mencapai tujuan, baik yang dapat dibebankan pada saat ini maupun pada saat yang akan datang. Roni (1990) mendefinisikan biaya atau cost adalah pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu barang atau jasa yang diukur dengan nilai uang, baik itu pengeluaran berupa uang, melalui tukar menukar, ataupun melalui pemberian jasa. 6.2.2. Penggolongan Biaya Menurut Mulyadi (2014) biaya dapat digolongkan berdasarkan: 6. Pengolongan biaya menurut objek pengeluaran Dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam perusahaan kertas adalah biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna. 7. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan d. Biaya produksi Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang berkerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. e. Biaya pemasaran Biaya pemasaran merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang ke gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample). f. Biaya administrasi dan umum Biaya administrasi dan umum merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyrakat, biaya pemeriksaan akuntan, biaya photocopy. 8. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai c. Biaya langsung Biaya langsung adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu-satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika yang dibiayai tersebut tidak ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi. Dengan demikian biaya langsung akan mudah diidentifikasikan dengan sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. d. Biaya tidak langsung Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead cost). 9. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas e. Biaya variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. f. Biaya semivariabel Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel. g. Biaya semifixed Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah konstan pada volume produksi tertentu. h. Biaya tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu. Contoh biaya tetap adalah gaji direktur produksi. 10. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu manfaatnya c. Pengeluaran modal (capital expenditures) Pengeluaran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu periode akuntansi (biayanya periode akuntansi adalah satu tahun kalender). Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai cost aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi. Contoh pengeluaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk. d. Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures) Pengeluaran pendapatan adalah biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan, biaya telex, dan biaya tenaga kerja. 6.3. Biaya Produksi 6.3.1. Pengertian Biaya Produksi Pengertian biaya produk (product cost) menurut Horngren, Datar dan Foster (2008) adalah jumlah biaya yang dibebankan ke suatu produk untuk tujuan tertentu. Tujuan yang berbeda dapat menghasilkan ukuran biaya produk yang juga berbeda. Menurut Mulyadi (2014) biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan ekuipmen, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang berkerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak langsung berhubungan dengan proses produksi. 6.3.2. Jenis-Jenis Biaya Produksi Menurut Rudianto (2013), biaya produksi dikelompokkan menjadi : 4. Biaya bahan baku langsung Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang telah digunakan untuk menghasilkan suatu produk jadi tertentu. 5. Biaya tenaga kerja langsung Biaya yang dikeluarkan untuk membayar pekerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. 6. Biaya Overhead Biaya-biaya selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung tetapi tetap dibutuhkan dalam proses produksi. Termasuk dalam kelompok ini adalah d. Biaya bahan penolong (bahan tidak langsung) Bahan tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk tertentu. e. Biaya tenaga kerja penolong (tenaga kerja tidak langsung) Pekerja yang dibutuhkan dalam proses menghasilkan suatu barang tetapi tidak terlibat secara langsung dalam proses produksi. f. Biaya pabrikasi lain Biaya-biaya tambahan yang dibutuhkan untuk menghasilkan suatu produk selain biaya bahan penolong dan biaya tenaga kerja penolong. 6.4. Konsep Pengendalian Menurut Garrison, Noreen dan Brewer (2013) pengendalian (control) meliputi pengumpulan umpan balik untuk memastikan rencana telah dijalankan secara tepat atau dimodifikasikan bila ada perubahan keadaan. Pengendalian berkaitan dengan usaha, prosedur dan metode serta langkah yang harus ditempuh agar apa yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik mencapai sasaran yang ditetapkan (Roni, 1990). 6.4.1. Konsep Anggaran Pengertian anggaran (budged) menurut Garrison, Noreen dan Brewer (2013) adalah rencana terperinci untuk masa depan yang diekspresikan dalam bentuk kuantitatif. Menurut Bustomi dan Nurlela (2007), anggaran adalah pernyataan-pernyataan dalam kuantitas yang dinyatakan secara formal, disusun secara sistematis, dinyatakan dalam unit moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu dimasa yang akan datang. Horngren Datar Foster (2008) menjelaskan bahwa anggaran adalah : c. Pernyataan kuantitatif dari suatu rencana kegiatan yang dibuat manajemen untuk periode tertentu d. Alat yang membantu mengkoordinasikan hal-hal yang perlu dilakukan guna mengimplementasikan rencana tersebut. Secara umum anggaran mencangkup aspek keuangan dan nonkeuangan dari sebuah rencana, dan berfungsi sebagai cetak biru yang akan diikuti perusahaan pada periode mendatang. Anggaran merupakan bagian integral dari sistem pengendalian manajemen, jika dikelola dengan baik akan bermaanfaat untuk : d. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi di antara subunit dalam perusahaan. e. Menyediakan kerangka kerja untuk menilai kinerja. f. Memotivasi para manajer dan karyawan lain. 6.4.2. Konsep Biaya Standar Biaya standar menurut Mursyidi (2010), biaya ditentukan di muka untuk suatu produk yang bersifat homogin dan relative stabil. Kalkulasi biaya standar mempunyai dua elemen, yaitu standar fisik (standar input untuk satu unit output), dan standar harga (biaya standar atau tarif per unit input). Pengertian biaya standar menurut Mulyadi (2014) adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisien, dan faktor-faktor lain tertentu. Menurut Horngren dan Harrison (1993) biaya standar adalah perkiraan besarnya tingkat biaya yang telah ditentukan sebelumnya. Biaya standar biasanya diekspresikan dalam biaya per unit. Biaya standar merupakan suatu target biaya yang harus dicapai perusahaan. Sistem biaya standar membantu perusahaan menyusun anggaran, menganalisa hasil operasi, memperoleh data biaya produksi dan juga menghemat biaya pencatatan perusahaan. Mursyidi (2010) menjelaskan bahwa sistem biaya standar dalam suatu perencanaan dan pengendalian dapat digunakan sebagai bahan pijakan dalam pengambilan keputusan mengenai biaya dan perencanaan laba. Untuk itu, biaya standar digunakan dalam rangka : f. Penetapan anggaran g. Pengendalian biaya h. Penyederhanaan prosedur dan pelaporan biaya. i. Penetapan harga pokok bahan, barang dalam proses dan barang jadi. j. Dasar untuk melakukan kontrak dan penetapan harga. Menurut Mulyadi (2014) biaya standar dapat digolongkan atas dasar tingkat ketaatan atau kelonggaran sebagai berikut : e. Standar teoretis Standar teoretis disebut pula dengan standar ideal, yaitu standar yang ideal yang dalam pelaksanaannya sulit untuk dicapai. Pada awalnya akuntasi biaya standar menjadi terkenal dan ada tendensi bagi sebagian manajemen untuk menggunakan standar teoretis. Asumsi yang mendasari standar teoretis ini adalah bahwa standar merupakan tingkat yang paling efisien yang dapat dicapai oleh para pelaksana. Kebaikan standar teoretis adalah bahwa standar tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang relatif lama. Tetapi pelaksanaan yang sempurna yang dapat dicapai oleh orang atau mesin jarang dapat dicapai sehingga standar ini seringkali menimbulkan frustasi. Jenis standar ini sekarang jarang dipakai. f. Rata-rata biaya waktu yang lalu Jika biaya standar ditentukan dengan menghitung rata-rata biaya periode yang telah lampau, standar ini cenderung merupakan standar yang longgar sifatnya. Rata-rata biaya waktu yang lalu dapat mengandung biaya-biaya yang tidak efisien, yang seharusnya tidak boleh dimasukan sebagai unsur biaya standar. Tetapi jenis standar ini kadang-kadang berguna pada saat permulaan perusahaan menerapkan sistem biaya standar, dan terhadap jenis biaya standar ini secara berangsur-angsur kemudian diganti dengan biaya yang benar-benar menunjukan efesiensi. g. Standar normal Standar Normal didasarkan atas taksiran biaya di masa yang akan datang di bawah asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang normal. Kenyataannya standar normal didasarkan pada rata-rata biaya di masa yang lalu, yang disesuaikan dengan taksiran keadaan biaya di masa yang akan datang. Standar normal berguna bagi manajemen dalam perencanaan kegiatan jangka panjang dan dalam pengambilan keputusan yang bersifat jangka panjang. Standar normal tidak begitu bermanfaat ditinjau dari sudut pengukuran pelaksanaan tindakan dan pengambilan keputusan jangka pendek. h. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (attainable high performance) Standar jenis ini banyak digunakan dan merupakan kriteria yang paling baik untuk menilai pelaksanaan. Standar ini didasarkan pada tingkat pelaksaan terbaik yang dapat dicapai dengan memperhitungkan ketidakefisienan kegiatan yang tidak dapat dihindari terjadinya. Prosedur penentuan biaya standar menurut Mulyadi (2014) dibagi kedalam tiga bagian : 4. Biaya bahan baku standar Biaya bahan baku standar terdiri dari : c. Masukan fisik yang diperlukan untuk memproduksi sejumlah keluaran fisik tertentu, atau lebih dikenal dengan nama kuantitas standar. d. Harga per satuan masukan fisik tersebut, atau disebut pula harga standar. Penentuan kuantitas standar bahan baku dimulai dari penetapan spesifikasi produk, baik mengenai ukuran, bentuk, warna, karakteristik pengolahan produk, maupun mutunya. Dari spesifikasi ini kemudian dibaut kartu bahan baku yang berisi spesifikasi dan jumlah tiap-tiap jenis bahan baku yang akan dilah menjadi produk selesai. Kuantitas standar bahan baku yang dapat ditentukan dengan menggunakan : c. Penyelidikan teknis. d. Analisis catatan masa lalu dalam bentuk : 4. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku untuk produk atau pekerjaan yang sama dalam periode tertentu di masa lalu. 5. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik dan yang paling buruk di masa lalu. 6. Menghitung rata-rata pemakaian bahan baku dalam pelaksanaan pekerjaan yang paling baik. Harga yang dipakai sebagai harga standar dapat berupa : 4. Harga yang diperkirakan akan berlaku di masa yang akan datang, biasanya untuk jangka waktu satu tahun. 5. Harga yang berlaku pada saat penyusunan standar. 6. Harga yang diperkirakan akan merupakan harga normal dalam jangka panjang. Harga yang akan dipilih sebagian tergantung dari jenis fluktuasi harga yang diperkirakan dan tujuan penggunaan biaya standar tersebut. Jika fluktuasi harga cenderung untuk berulang kali terjadi dant idak dapat dipastikan mempunyai kecenderungan turun atau naik, maka harga normal yang tepat untuk situasi ini. Di lain pihak, jika arah perubahan harga di masa yang akan datang dapat diperkirakan dengan baik, maka harga yang tepat untuk situasi ini adalah harga rata-rata dalam periode di mana biaya standar tersebut akan dipakai. Harga standar bahan baku digunakan untuk : 3. Mengecek pelaksanaan pekerjaan departemen pembelian. 4. Mengukur akibat kenaikan atau penurunan harga terhadap laba perusahaan. Pada umumnya harga standar bahan baku ditentukan pada akhir tahun dan pada umumnya digunakan selama tahun berikutnya. Tetapi harga standar ini dapat diubah bila terjadi penurunan atau kenaikan harga yang bersifat luar biasa. 5. Biaya Tenaga Kerja Standar Seperti halnya dengan biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja standar terdiri dari dua unsur : jam tenaga kerja standard an tarif upah standar. Syarat mutlak berlakunya jam tenaga kerja standar adalah : e. Tata letak pabrik (plant layout) yang efisien dengan peralatan yang modern sehingga dapat dilakukan produksi yang maksimum dengan biaya yang minimum. f. Pengembangan staf perencanaan produksi, routing, scheduling dan dispatching, agar supaya aliran proses produksi lancer, tanpa terjadi penundaan dan kesimpangsiuran. g. Pembelian bahan baku direncanakan dengan baik, sehingga tersedia pada saat dibutuhkan untuk produksi. h. Standarisasi kerja karyawan dan metode-metode kerja dengan instruksi-instruksi dan latihan yang cukup bagi karyawan, sehingga proses produksi dapat dilaksanakan di bawah kondisi yang paling baik. Jam tenaga kerja standar dapat ditentukan dengan cara : e. Menghitung rata-rata jam kerja yang dikonsumsi dalam suatu pekerjaan dari kartu harga pokok (cost sheet) periode yang lalu. f. Membuat test-run operasi produksi di bawah keadaan normal yang diharapkan. g. Mengadakan penyelidikan gerak dan waktu dari berbagai kerja karyawan di bawah keadaan nyata yang diharapkan. h. Mengadakan taksiran yang wajar, yang didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan operasi produksi dan produk. Jam tenaga kerja standar ditentukan degan memperhitungkan kelonggaran waktu untuk istirahat, penundaan kerja yang tak bisa dihindari (menunggu bahan baku, reparasi dan pemeliharaan mesin) dan faktor-faktor kelelahan kerja. Penentuan tarif upah standar memerlukan pengetahuan mengenai kegiatan yang dijalankan, tingkat kecepatan tenaga kerja yang diperlukan dan rata-rata tariff upah per jam yang diperkirakan akan dibayar. Tarif upah standar yang dapat ditentukan atas dasar : 4. Perjanjian dengan organisasi karyawan. 5. Data upah masa lalu. Yang dapat digunakan sebagai tarif upah standar adalah : rata-rata hitung, rata-rata tertimbang, atau median dari upah karyawan masa lalu. 6. Perhitungan tarif upah dalam keadaan operasi normal. 6. Biaya Overhead Pabrik Standar Tarif overhead standar dihitung dengan membagi jumlah biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas normal dengan kapasitas normal. Manfaat utama tarif overhead standar ini, yang meliputi unsur biaya overhead pabrik variabel dan tetap adalah untuk penentuan harga pokok produk dan perencanaan. Agar supaya tarif overhead standar ini dapat bermanfaat untuk pengendalian biaya, maka tarif ini harus dipisahkan ke dalam tetap dan variabel. Untuk pengendalian biaya overhead pabrik dalam sistem biaya standar, perlu dibuat anggaran fleksibel, yaitu anggaran biaya untuk beberapa kisaran (range) kapasitas. Ada perbedaan pokok antara tarif biaya overhead standar untuk penentuan harga pokok produk dengan tarif biaya overhead standar untuk pembuataan anggaran fleksibel. Tarif biaya overhead standar menggabungkan biaya tetap dan variabel dalam satu tariff yang didasarkan pada tingkat kegiatan tertentu. Sebagai akibatnya dalam tarif biaya overhead pabrik ini semua biaya overhead pabrik ini diperlakukan sebagai biaya variabel dan memperlakukan biaya overhead tetap sebagai biaya yang jumlah totalnya tetap dalam volume tertentu. 6.5. Analisis penyimpangan biaya aktual dari biaya standar 6.5.1. Analisis Selisih Biaya Produksi Langsung Menurut Mulyadi (2014) ada tiga model analisis biaya produksi langsung : 4. Model satu selisih (The one way model) Dalam model ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar tidak dipecah ke dalam selisih harga dan selisih kuantitas, tetapi hanya ada satu macam selisih yang merupakan gabungan antara selisih harga dengan selisih kuantitas. Analisis selisih dalam model ini dapat digambarkan dengan rumus berikut: St = (HSt x KSt) – (HS x KS) ......................................... (1) Di mana : St = Total selisih HSt = Harga standar KSt = Kuantitas standar HS = Harga sesungguhnya KS = Kualitas sesungguhnya 5. Model dua selisih (The two – way model) Dalam model selisih ini, selisih antara biaya sesungguhnya dengan biaya standar dipecah menjadi dua macam selisih, yaitu selisih harga dan selisih kuantitas atau efisiensi. Rumus perhitungan selisih dapat digambarkan dengan rumus berikut ini : SH = (HSt – HS) x KS ..................................................... (2) rumus perhitungan selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt ................................................. (3) rumus perhitungan selisih kuantitas Di mana : SH = Selisih Harga HSt = Harga standar KSt = Kuantitas standar SK = Selisis kuantitas / efisiensi HS = Harga sesungguhnya KS = Kualitas sesungguhnya 6. Model tiga selisih (The three – way model) Dalam model ini, selisih antara biaya standar dengan biaya sesungguhnya dipecah menjadi tiga macam selisih berikut ini: a. Harga standar dan kuantitas standar masing-masing lebih tinggi atau lebih rendah dari harga sesungguhnya dan kuantitas sesungguhnya. SH = (HSt – HS) x KSt ............................................ (4) untuk menghitung selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt ............................................ (5) untuk menghitung selisih kuantitas SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) .............................. (6) Untuk menghitung selisih gabungan yang merupakan selisih harga / kuantitas. b. Harga standar lebih rendah dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih tinggi dari kuantitas sesunggguhnya. SH = (HSt – HS) x KS ............................................. (7) untuk menghitung selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt ............................................. (8) untuk menghitung selisih kuantitas (Selisih harga/kuantitas sama dengan nol) c. Harga standar lebih tinggi dari harga sesungguhnya, namun sebaliknya kuantitas standar lebih rendah dari kuantitas sesungguhnya. SH = (HSt – HS) x KSt ............................................. (9) untuk menghitung selisih harga SK = (KSt – KS) x HS ............................................ (10) untuk menghitung selisih kuantitas (Selisih harga/kuantitas sama dengan nol) 6.5.2. Analisis Selisih Biaya Overhead Pabrik Mulyadi (2014) mengatakan perhitungan selisih biaya overhead pabrik berbeda dengan perhitungan selisih biaya produksi langsung. Perhitungan tarif biaya overhead pabrik adalah menggunakan kapasitas normal, sedangkan pembebanan biaya overhead pabrik kepada produk menggunakan kapasitas sesungguhnya yang dicapai. Ada 4 model analisis selisih biaya overhead pabrik, yaitu : 6. Model satu selisih Dalam model ini, selisih biaya overhead pabrik dihitung dengan cara mengurangi biaya overhead pabrik dengan tarif standar pada kapasitas standar dengan biaya overhead pabrik sesungguhnya. 7. Model dua selisih Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi dua macam selisih : selisih terkendalikan dan selisih volume. Selisih terkendalikan adalah perbedaan biaya overhead sesungguhnya dengan biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas standar, sedangkan selisih volume adalah perbedaan antara biaya overhead yang dianggarkan pada jam standar dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk (kapasitas standar dengan tarif standar). 8. Model tiga selisih Selisih biaya overhead pabrik yang dihitung dengan model satu selisih dapat dipecah menjadi tiga macam selisih yaitu selisih pengeluaran, selisih kapasitas dan selisih efisiensi. Selisih pengeluaran adalah perbedaan biaya overhead pabrik sesungguhnya. Selisih kapasitas adalah perbedaan anara biaya overhead yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya dengan biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk pada kapasitas sesungguhnya (kapasitas sesungguhnya dengan tarif standar). Selisih efisiensi adalah tarif biaya overhead pabrik dikalikan dengan selisih antara kapasitas standar dengan kapasitas sesungguhnya. 9. Model empat selisih Model empat selisih ini merupakan perluasan model tiga selisih. Dalam model ini, selisih efisiensi dalam model tiga selisih dipecah lebih lanjut menjadi dua selisih berikut ini : selisih efisiensi variabel dan selisih efisiensi tetap. 6.5.3. Analisis Varians Pengertian varians menurut Horngren dan Harrison (2007) adalah perbedaan antara jumlah aktual dan anggaran. Varians disebut menguntungkan jika varians tersebut meningkatkan laba operasi dan tidak menguntungkan jika varians tersebut menurunkan laba operasi. Horngren, Datar dan Foster (2008) mendefinisikan varians adalah gabungan dari fungsi perencanaan dan pengendalian untuk membantu manajer dalam mengimplementasikan strateginya. Varians digunakan dalam evaluasi kinerja dan untuk memotivasi para manajer. Adakalanya varians mendorong perubahan strategi. Tingkat kerusakan yang berlebihan atas sebuah produk baru bisa jadi menunjukan desain produk cacat. Para manajer kemudian mungkin ingin mengevaluasi ulang strategi-strategi produk mereka. Varians menurut Bustami dan Nurlela (2007) adalah selisih antara biaya aktual dengan standar yang ditetapkan sebelum kegiatan operasi perusahaan dilakukan. Varians tersebut menyangkut untuk ketiga elemen biaya produksi yaitu : 4. Varian bahan baku Varians bahan baku merupakan selisih bahan baku aktual dengan bahan baku berdasarkan standar yang diperkenankan. Dalam varians bahan baku dapat dianalisis menjadi : c. Varians harga bahan baku : Selisih bahan baku aktual dengan harga bahan baku berdasarkan standar yang diperkenankan. d. Varians kuantitas pemakaian bahan baku : Selisih antara kuantitas aktual yang digunakan untuk produksi dengan pemakaian bahan berdasarkan standar yang ditetapkan, menggunakan harga beli bahan baku standar. 5. Varians tenaga kerja Varians tenaga kerja merupakan selisih biaya tenaga kerja aktual dengan biaya tenaga kerja berdasarkan standar yang diperkenankan. Dalam varians tenaga kerja ada 2 (dua) varians yang dikembangkan yaitu : a. Varians tarif / upah tenaga kerja Selisih tarif biaya tenaga kerja aktual dengan tarif biaya tenaga kerja yanh diperkenankan menggunakan jam kerja standar. b. Varians efisiensi tenaga kerja Selisih jam kerja aktual dengan jam kerja standar yang diperkenankan, menggunakan tarif tenaga kerja standar. 6. Varians overhead pabrik Varians overhead pabrik merupakan selisih biaya overhead pabrik aktual dengan biaya overhead pabrik berdasarkan standar yang diperkenankan. Dalam menganalisis biaya overhead pabrik ini dapat dilakukan dengan : d. Metode dua varians Metode dua varians ini adalah metode yang sering digunakan dalam praktek sehari-hari, karena metode ini mudah untuk dihitung. iii. Varians terkendali (controllable variance) Varians antara biaya overhead pabrik aktual yang terjadi dengan total anggaran fleksibel pada aktivitas standar yang diperbolehkan. iv. Varians volume (volume variance) Varians antara anggaran fleksibel pada aktivitas standar dari dasar lokasi yang diperbolehkan dengan standar biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk. e. Metode tiga varians Masalah yang timbul dalam metode dua varians adalah menyembunyikan kelebihan dan kekurangan penggunaan dari input yang merupakan dasar alokasi biaya overhead pabrik. Metode tiga varians berusaha mengatasi masalah ini karena dalam metode tiga varians memperhitungkan varians pengeluaran, varian efisiensi variable dan varians volume atau varians pengeluaran, varians kapasitas menganggur dan varians efisiensi. iv. Varians pengeluaran (spending variance) Varians biaya overhead pabrik aktual dengan jumlah anggaran fleksibel yang disesuaikan dengan aktivitas aktual yang diperkenankan. v. Varians efisiensi variable (variable effiency variance) Variasn biaya overhead pabrik variable dengan membandingkan overhead pabrik variable menggunakan aktivitas aktual dengan overhead pabrik menggunakan aktivitas standar. vi. Varians volume (volume variance) Varians antara anggaran fleksibel pada aktivitas standar dari dasar alokasi yang diperbolehkan dengan standar biaya overhead pabrik yang dibebankan ke produk. f. Metode empat varians Metode empat varians merupakan pengembangan dari metode tiga varians, dimana terjadinya pemisahan varians efisiensi menjadi varians efisiensi variable dan varians efisiensi tetap. 6.6. Penelitian Terdahulu Rizky Rahman (2012), meneliti analisis biaya standar sebagai alat pengendali biaya produksi pada UMKM Pia PiaKu!, Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians untuk mengetahui selisih yang terjadi antara biaya standar dengan biaya yang sesungguhnya terjadi. Penelitian ini berfokus pada perhitungan biaya produksi pia kering yang diproduksi setiap hari yaitu, pia rasa kacang hijau, keju dan coklat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan biaya standar untuk biaya produksi pia yang mencangkup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Hasil penelitian tersebut menunjukan adanya selisih antara biaya standar dan realisasinya pada ketiga komponen biaya produksi yang dihitung menggunakan analisis varians. Hasil analisis varians tersebut bahwa bahan baku yang digunakan selama bulan November 2011 bersifat favorable atau menguntungkan yaitu tepung terigu, kacang hijau kupas, mentega, minyak sayur, coklat blok, chocochip dan susu bubuk, sedangkan varians harga bahan baku yang bersifat unfavorable atau tidak menguntungkan adalah gula pasir, gula halus, keju, coklat bubuk dan telur. Mai Yunan Tahir Zain (2012), meneliti Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Pada UKM Cireng Cageur Grup Bogor. UKM Cireng Cageur Grup merupakan usaha kecil yang memproduksi cireng dengan enam aneka rasa, yaitu rasa keju, kornet pedas, ayam pedas, kornet tidak pedas, sosis pedas, dan bakso pedas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi penerapan biaya standar untuk biaya produksi yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik, menganalisis varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual dan mengevaluasi varians yang terjadi masih dalam batas pengendalian manajemen. Berdasarkan analisis varians bahan baku yang digunakan selama bulan November 2011 bersifat favorable. Varians tarif tenaga kerja langsung bersifat unfavorable dan varians efisiensi tenaga kerja langsung bersifat favorable. Varians biaya overhead variabel bersifat favorable atau menguntungkan. Berdasarkan uji t didapatkan kesimpulan bahwa varians harga bahan baku yang masih berada dalam batas pengendalian manajemen. Varians efisiensi bahan baku langsung yang berada dalam batas pengendalian manajemen. Uji hipotesis pada tenaga kerja langsung didapatkan bahwa varians efisiensi tenaga kerja langsung berada dalam batas pengendalian manajemen. Ariesta rossda Maharani (2013), meneliti analisis biaya standar sebagai alat pengendali biaya produksi pada PT. Gadang Rejo Sentosa Malang. PT. Gadang Rejo Sentosa Malang, merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang paint factory and industrial coating. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menganalisis varians dengan cara membandingkan jumlah biaya produksi yang sesungguhnya dengan jumlah biaya produksi standar yang telah ditetapkan perusahaan. Hasil analisis menunjukan pada produksi cat ekonomis terjadi varians yang merugikan pada bahan baku, dan terjadi varians yang menguntungkan pada harga dan kuantitas bahan baku, untuk cat medium terjadi varians yang merugikan pada kuantitas bahan baku dan terjadi varians yang menguntungkan pada harga bahan baku, sedangkan untuk cat premium terjadi selisih yang merugikan pada kuantitas bahan baku dan terjadi varians yang menguntungkan pada harga bahan baku. Varians tarif tenaga kerja langung menunjukan hasil varians yang tidak menguntungkan, namun terjadi varians yang menguntungkan pada hasil tenaga kerja langsung. III. METODELOGI PENELITIAN 3.11. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan perusahaannya pengusaha harus menjalankan fungsi pengendalian yang baik agar perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Dalam fungsi pengendalian, pengusaha membuat banyak keputusan. Beberapa dari keputusan tersebut menyangkut jumlah dan harga bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi. Dalam memperoleh bahan-bahan tersebut, pengusaha diharapkan untuk membayar dengan harga yang lebih rendah, kualitasnya baik. Dalam proses produksi, penggunaan bahan diharapkan seminimum mungkin, yang sesuai dengan kualitas output yang dinginkan. Lepasnya control terhadap harga dan kualitas input akan menyebabkan biaya yang berlebihan dan berkurangnya laba perusahaan. Cara pengusaha melakukan pengendalian terhadap harga dan kualitas input yang digunakan dalam proses produksi adalah dengan menetapkan biaya standar (Standart Cost). Biaya standar adalah sama dengan pengukuran dari elemen-elemen biaya yang seharusnya terjadi (dikeluarkan) dari operasi perusahaan yang nantinya akan dibandingkan dengan biaya yang sesungguhnya yang terjadi dalam perusahaan. Biaya standar akan ditentukan terlebih dahulu sebelum operasi berlangsung (dimulai). Biaya produksi standar terdiri dari standar bahan baku, standar biaya tenaga kerja langsung dan tarif biaya overhead pabrik. Konveksi Sumber Rezeki merupakan usaha kecil yang memproduksi berbagai jenis pakaian seperti baju dress, kemeja, celana panjang dan rok panjang. Di dalam proses produksinya konveksi Sumber Rezeki dihadapkan dengan adanya masalah perbedaan selisih biaya produksi yang dianggarkan dengan biaya produksi yang sebenarnya terjadi, dikarenakan belum sepenuhnya melakukan pengendalian biaya produksi dan belum menentukan biaya standar untuk biaya bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik. Penelitian ini mengkaji tentang varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya produksi aktual. Analisis varians dilakukan dengan membandingkan biaya standar produksi dengan realisasinya. Alat analisis yang digunakan yaitu analisis varians dan uji t (t-test). Analisis varians digunakan untuk mengetahui apakah varians yang terjadi bersifat menguntungkan atau tidak menguntungkan. sedangkan uji t (t-test) digunakan untuk mengetahui apakah varian yang terjadi masih dalam pengendalian manajemen konveksi Sumber Rezeki. Hasil dari kedua analisis tersebut diharapkan dapat memberikan evaluasi dan perbaikan pada konveksi Sumber Rezeki untuk memperbaiki manajemen perusahaan dimasa yang akan datang. Kerangka pemikiran penelitian secara sistematis dapat dilihat pada gambar di bawah ini : UKM Konveksi Sumber Rezeki Biaya Produksi Biaya Bahan Baku Langsung Biaya Overhead Pabrik Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Biaya Produksi Realisasi Biaya Produksi Varian Biaya Produksi Uji t Analisis Varians Evaluasi Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian 3.12. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di rumah produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki yang berlokasi di kampung Nyalindung Rt. 03 Rw. 03 Desa Munjul Kecamatan Ciambar Sukabumi. Waktu penelitian dimulai dari bulan Mei 2014 sampai dengan bulan Juli 2014. Waktu tersebut digunakan untuk memperoleh data-data produksi dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi. 3.13. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu : 1. Data Primer Data primer dari penelitian ini dilakukan berdasarkan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian melalui wawancara dengan pemilik usaha. 2. Data Sekunder Data sekunder didapatkan melalui informasi yang berkaitan dengan pengetahuan teori yang berkaitan dengan penelitian dan didapatkan melalui buku-buku dan penelitian terdahulu. 3.14. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah : 3. Observasi Observasi merupakan pengamatan langsung pada tempat penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi akurat mengenai kegiatan produksi UKM konveksi Sumber Rezeki, antara lain yaitu data produksi, tahapan proses produksi, biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi dan peralatan apa saja yang digunakan. 4. Wawancara Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait dalam proses produksi UKM konveksi Sumber Rezeki. 3.15. Pengolahan dan Analisis Data 3.15.1. Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians biaya standar. Analisis varians digunakan untuk mengetahui biaya produksi yang sebenarnya terjadi (realisasi) dengan biaya yang telah ditetapkan sebelumnya (standar). Analisis varians memperlihatkan varians yang terjadi antara standar biaya produksi dengan realisasi biaya produksi. Sehingga dapat dicari penyebab dari varians yang telah terjadi dan member rekomendasi perbaikan kepada pihak manajemen. Varians yang terjadi dapat menguntungkan (favorable) atau tidak menguntungkan (unfavorable). Varians dikatakan menguntungkan (favorable) jika biaya aktualnya lebih kecil dari biaya standar. Sedangkan varians dikatakan tidak menguntungkan (unfavorable) jika biaya aktualnya lebih besar dari biaya standar. Pengolahan data yang digunakan untuk menganalisis varian menggunakan alat bantu piranti lunak dari computer yaitu Microsoft excel 2007. Data yang telah diolah selanjutnya dilakukan pengujian dengan uji t atau disebut sebagai t-test menggunakan SPSS versi 16. 3.15.2. Analisis Varians Analisis varians merupakan suatu anggaran yang fleksibel yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi biaya yang muncul pada tingkat aktivitas aktual (Hansen dan Mowen, 2001). Varians yang dianalisis yaitu : 1. Varians Bahan Baku Langsung c. Varians harga bahan baku langsung Perhitungan varians harga bahan baku langsung (Materials Price Variance - MPV) menggunakan rumus : MPV = (AP - SP) AQ ............................................ (11) d. Varians pemakaian bahan baku langsung Perhitungan varians pemakaian bahan baku langsung (Material Usage Variance - MUV) menggunakan rumus : MUV = (AQ - SQ) SP ............................................. (12) Keterangan : AP = Harga aktual per unit SP = Standar harga per unit AQ = Kuantitas aktual bahan baku langsung per unit. SQ = Kuantitas standar bahan baku langsung yang diizinkan untuk output aktual. 2. Varians Tenaga Kerja Langsung c. Varians tarif tenaga kerja langsung Perhitungan varians tarif tenaga kerja langsung (Labor Rate Variance - LRV) menggunakan rumus : LRV = (AR - SR) AH ............................................ (13) d. Varians efisiensi tenaga kerja langsung Perhitungan varians tarif tenaga kerja langsung (Labor Efficiency Variance - LEV) menggunakan rumus : LEV = (AH - SH) SR .............................................. (14) Keterangan : AR = Tarif upah pada jam aktual SR = Tarif upah pada jam standar AH = Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan SH = Jam tenaga kerja langsung standar yang seharusnya digunakan 3. Varians Overhead Pabrik c. Varians overhead variable i. Varians overhead variable pembiayaan Perhitungan varians overhead variable pembiayaan (Variable Overhead Spending Variance - VOSV) menggunakan rumus : VOSV = (AVOR - SVOR) AH ........................ (15) ii. Varians overhead variable efisiensi Perhitungan varians overhead variable efisiensi (Variable Overhead Efficiency Variance - VOEV) menggunakan rumus : VEOV = (AH - SH) SVOR .............................. (16) Keterangan : AVOR = Tarif overhead variable aktual (actual variable overhead rate) SVOR = Tarif overhead variable standar (standard variable overhead rate) d. Varians overhead tetap iii. Varians overhead tetap pembiayaan Perhitungan varians overhead tetap pembiayaan (Fixed Overhead Spending Variance-FOSV) menggunakan rumus : FOSV = AFOH – BFOH.................................. (17) keterangan : AFOH = Overhead tetap aktual (actual fixed overhead) BFOH = Overhead tetap yang dianggarkan (budgeting fixed overhead) iv. Varians overhead tetap volume Penghitungan varians overhead tetap volume (Fixed Overhead Volume Variance-FOVV) menggunakan rumus: FOVV = BFOH – ApFOH ............................... (18) keterangan : ApFOH = Overhead tetap yang ditetapkan (applied overhead). 3.15.3. Uji Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara sebelum percobaan dilaksanakan yang didasarkan pada hasil studi literatur. Hipotesis statistik dibedakan menjadi dua yaitu hipotesis nol (H0) dan hipotesis tandingan (H1). Pernyataan yang ingin ditolak kebenarannya ditetapkan sebagai hipotesis nol sedangkan pernyataan lawannya ditetapkan sebagai hipotesis tandingan (Mattjik dan Sumertajaya, 2002). Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan t (t-test) untuk mengetahui apakah varians yang terjadi antara biaya yang sesungguhnya dengan biaya standar masih dalam batas pengendalian. Uji t menggunakan program aplikasi komputer untuk penghitungan statistik (SPSS) versi 16. langkah-langkah dalam melakukan uji t (ttest) adalah : 6. Merumuskan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) H0 = Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual masih dalam batas pengendalian H1 = Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual di luar batas pengendalian 7. Mencari Thitung ................................................................... (19) ........................................... (20) Keterangan : 1 = Rataan nilai biaya standar 2 = Rataan nilai biaya aktual n1 = Jumlah laporan biaya standar n2 = Jumlah laporan biaya aktual x1 = Biaya standar x2 = Biaya aktual S1 = Simpangan baku biaya standar S2 = Simpangan baku biaya aktual 8. Menentukan taraf nyata (α) Taraf nyata yang digunakan adalah α=5%, kemudian dicari dengan ttabel dengan ketentuan db=n-1 9. Menentukan daerah keputusan Jika thitung ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak Jika thitung ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima 10. Membuat kesimpulan VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1. Gambaran Umum UKM UKM konveksi Sumber Rezeki pertama didirikan pada tahun 2007 oleh Bapak Oji dan istrinya Ibu Yayah sebagai usaha kecil yang bergerak dalam bidang industri konveksi pakaian. UKM konveksi Sumber Rezeki berlokasi di kampung Nyalindung Rt. 03 Rw. 03 Desa Munjul Kecamatan Ciambar Sukabumi. Sebelum mendirikan usaha ini, Bapak Oji merupakan seorang petani singkong dan penadah singkong dari petani-petani di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Singkong-singkong yang dibeli dari petanipetani tersebut lalu disalurkan kepada perusahaan makanan ringan keripik singkong Kusuka di Bogor. Dikarenakan biaya operasional dan transportasi semakin meningkat usaha tersebut selalu mengalami kerugian, bapak Oji mencoba usaha lain di bidang konveksi atas saran kakak kandungnya yang kebetulan berkerja pada perusahaan distributor pakaian Wahana Baru di tanah abang untuk menjadi pemasok pakaian. Bapak Oji dan Ibu Yayah ingin memberdayakan petani-petani di lingkungan sekitarnya dengan mengajarkan menjahit. Tujuan awal didirikan usaha konveksi ini adalah untuk membuka lapangan kerja bagi petani-petani singkong yang sebelumnya bekerja sama dengan Bapak Oji. Selain menjalankan bisnis konveksi Bapak Oji masih memberdayakan petani-petani singkong sekitar lingkungannya dengan membuka industri rumah yaitu memproduksi keripik singkong dan keripik talas. UKM konveksi Sumber Rezeki memproduksi pakaian dengan sistem pesanan dan hanya menerima pesanan dari toko Wahana Baru, Tanah Abang Jakarta. Pada awalnya UKM konveksi Sumber Rezeki hanya menerima order 500 potong per bulan dan memiliki mesin jahit 6 set. Seiring berjalannya waktu, hasil jahitannya yang rapi, dan tepat waktu dalam penyelesaiannya membuat distributor pakaian merasa puas dengan hasil produksinya. Saat ini UKM konveksi Sumber Rezeki mengalami peningkatan pesanan hingga 10.000 potong per bulan dan memiliki 12 set mesin jahit dan 2 set mesin obras. 9.2. Struktur Organisasi Konvensi Sumber Rezeki UKM konveksi Sumber Rezeki mempunyai struktur organisasi yang sederhana, sebagai berikut : Pemilik Konveksi Sumber Rezeki Supervisor Bagian Penjahitan Bagian Penyetrikaan Bagian Pengepakan Gambar 2. Struktur Organisasi Deskripsi Pekerjaan pada Konveksi Sumber Rezeki : 6. Pemilik Bapak Oji dan Ibu Yayah merupakan pemilik dari Konveksi Sumber Rezeki memiliki tugas yaitu pengawasi dan bertanggung jawab mengelola perusahaan. 7. Supervisor Bapak Asep merupakan supervisor dari Konveksi Sumber Rezeki. Tugasnya yaitu mengawasi produksi, belanja bahan-bahan pokok, membuat laporan keuangan, mebuat laporan pengiriman, dan pengantaran barang. 8. Bagian Penjahitan Pada bagian penjahitan ada 10 orang tenaga kerja antara lain adalah Latif, Ipey, Ajo, Unang, Epul, Dede, Heri, Jejen, Randi dan Dayo. Selain menjahit tenaga kerja bagian penjahitan melakukan pengobrasan pada masing-masing baju yang sudah dijahit. 9. Bagian Penyetrikaan Mastur memiliki tugas menggosok pakaian yang sudah jadi dari bagian penjahitan. 10. Bagian Pengepakan Yayah, Eneng dan Riska memiliki tugas memasangkan merek pakaian yang telah disediakan pemesan dengan menggunakan tag pin dan mengepak pakaian jadi. 9.3. Proses Produksi Konveksi Sumber Rezeki Pembahasan dan penelitian ini akan memfokuskan pada produksi pakaian yang paling sering dipesan oleh distributor diantaranya 3 (tiga) macam pakaian yaitu baju dress, celana panjang wanita dan rok panjang. Berikut ini adalah data produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014. Tabel 2. Jumlah produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Jenis Pakaian Tanggal Baju Dress Celana Panjang Rok Panjang 1 350 2 350 3 400 4 libur 5 350 6 350 7 350 8 350 9 350 10 400 11 libur 12 350 13 350 14 350 15 350 16 350 17 350 18 libur 19 350 20 400 21 350 22 350 23 350 24 350 25 libur 26 450 27 400 28 400 29 450 30 400 31 400 Jumlah 5.000 2.500 2.500 Tahapan produksi pakaian pada konveksi Sumber Rezeki dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Persiapan bahan baku Penjahitan Pengobrasan Pengecekan Pemasangan merek Penyetrikaan Pengemasan Gambar 3. Proses Produksi Konveksi Proses produksi pakaian dilakukan yaitu dengan beberapa tahapan, antara lain : 1. Tahapan persiapan bahan baku Tahapan ini yaitu mempersiapkan bahan baku utama yaitu kain. Bahan baku telah disediakan, telah diukur dengan ukuran all size dan telah dilakukan pemotongan oleh distributor sebagai pihak pemesan. 2. Tahapan penjahitan Tahapan ini kain yang telah dipersiapkan kemudian dilakukan proses penjahitan sampai selesai. 3. Tahapan pengobrasan Tahapan ini setelah kain tersebut sudah dijahit kemudian dilakukan pengobrasan. 4. Tahapan pengecekan Tahapan ini setelah dilakukan pengobrasan kemudian dilakukan pengecekan, apakah pakaian yang dibuat sudah sempurna dan dipastikan tidak ada yang cacat. 5. Tahapan pemasangan merek Tahapan ini yaitu melakukan pemasangan merek dengan hang tag yang telah disediakan oleh distirbutor dengan menggunakan tag pin dan tag gun. 6. Tahapan Penyetrikaan Tahapan ini setelah dipastikan bahwa pakaian yang dibuat tidak ada kecacatan selanjutnya dilakukan penyetrikaan sampai rapi. 7. Tahapan Pengemasan Tahapan ini merupakan tahapan akhir dari proses produksi. Setelah pakaian sudah sesuai dengan pesanan kemudian dilakukan pengemasan kedalam plastik. 9.4. Penentuan Biaya Standar Penentuan biaya standar pada UKM Sumber Rezeki dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri dari biaya bahan baku standar, biaya tenaga kerja langsung standar, dan biaya overhead pabrik standar. 4. Biaya bahan baku langsung standar c. Kualitas bahan baku langsung standar Penggunaan bahan baku langsung standar dalam produksi pakaian ditetapkan oleh Wahana Baru sebagai pemesan tunggal seperti bahan mana yang akan digunakan. d. Harga bahan baku langsung standar Penetapan harga bahan baku langsung standar untuk bahan baku kain ditetapkan oleh distributor Wahana Baru sedangkan bahan baku lain seperti kain furing, benang jahit, benang obras, karet, retsleting dan tali kur ditetapkan berdasarkan tingkat harga rata-rata dari daftar harga toko tekstil yang menjual bahan baku konveksi. 5. Biaya tenaga kerja langsung standar c. Jam tenaga kerja langsung standar Penetapan tenaga kerja langsung standar ditetapkan oleh pemilik konveksi UKM Sumber Rezeki. Kegiatan produksi dilakukan dari hari Senin sampai dengan Sabtu dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 17.00. d. Tarif upah tenaga kerja langsung standar Penetapan tarif upah tenaga kerja langsung standar ditetapkan oleh pemilik konveksi UKM Sumber Rezeki berdasarkan perjanjian dengan karyawan. 6. Biaya overhead pabrik standar c. Biaya overhead pabrik tetap standar Biaya overhead pabrik tetap standar terdiri dari biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu biaya penyusutan mesin jahit, biaya penyusutan mesin obras, biaya penyusutan setrika uap dan biaya penyusutan tag gun. d. Biaya overhead pabrik variable standar Biaya overhead pabrik variable standar terdiri dari biaya plastik, biaya tag pin, biaya listrik, biaya gas dan biaya minyak mesin. 9.5. Biaya Produksi UKM Sumber Rezeki memproduksi pakaian dengan empat jenis pakaian yaitu kemeja, baju dress, celana panjang wanita dan rok panjang. Namun penelitian ini lebih fokus untuk menganalisis 3 (tiga) jenis biaya produksi pakaian saja yaitu baju dress, celana panjang wanita, dan rok panjang karena ketiga jenis ini paling banyak dipesan oleh distributor pakaian tiap bulannya, sedangkan kemeja diproduksi pada waktu tertentu. 4.7.1. Bahan Baku Langsung Produksi baju dress, celana panjang dan rok panjang terdiri dari kain spandek, kain cotton, kain sifon, furing, benang jahit, benang obras, retsleting, karet dan tali kur. Pembelian bahan baku tersebut dilakukan di toko textile dan perlengkapan jahit di tanah abang jakarta pusat. Pembuatan pakaian untuk setiap jenisnya rata-rata menggunakan bahan baku yang sama, perbedaannya dari jenis kain yang digunakan dan bahan baku lain seperti jenis baju dress tidak menggunakan tali kur dan karet, untuk jenis celana tidak menggunakan retsleting, sedangkan untuk jenis rok panjang hampir sama dengan bahan baku untuk pembuatan celana hanya saja pada pembuatan rok panjang menggunakan furing dan tidak menggunakan tali kur. 4.7.2. Tenaga Kerja Langsung UKM Sumber Rezeki mempunyai karyawan sebanyak 14 (empat belas) orang karyawan di bagian produksi pakaian, 10 (sepuluh) orang karyawan dibagian jahit, 1 (satu) orang dibagian penyetrikaan dan 3 (tiga) orang karyawan dibagian pengecekkan dan pengepakkan. Kegiatan produksi berlangsung dari hari senin sampai hari sabtu, yang dimulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00, namun karyawan sering kali lembur jika pesanan belum mencapai target. Setiap karyawan mempunyai satu jam untuk istirahat dan satu hari libur dalam seminggu atau empat hari dalam sebulan. Tarif tenaga kerja yang diterima karyawan selama satu bulan bervariasi tergantung berapa banyak potong jahitan yang diselesaikan oleh karyawan tersebut. Karyawan jahit obras diupah Rp. 3.500,00 per potong untuk upah pakaian jenis baju dress dan Rp. 2.500,00 per potong untuk upah pakaian jenis celana panjang maupun rok panjang. Sedangkan untuk upah pengepakan Rp. 300,00 per potong dan upah penyetrikaan Rp. 100,00 per potong. 4.7.3. Overhead Pabrik Biaya overhead pabrik tetap UKM Sumber Rezeki terdiri dari biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu biaya penyusutan mesin jahit dan biaya penyusutan mesin obras yang digunakan untuk proses pembuatan pakaian, biaya penyusutan setrika uap dan biaya penyusutan tag gun untuk proses penyetrikaan dan pengepakkan, serta biaya penyusutan lain (gunting, cutter dan meteran). Menghitung biaya penyusutan peralatan produksi menggunakan metode garis lurus dengan rumus : Tarif Penyusutan = Nilai Perolehan – Nilai Sisa Umur Ekonomis Biaya overhead pabrik tetap produksi UKM Sumber Rezeki selama bulan Mei disajikan pada Tabel 3. Tabel 3. Biaya overhead pabrik tetap produksi UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Nilai Umur Tarif Nilai Sisa Perolehan Ekonomis Penyusutan (Rp) Peralatan (Rp) (Tahun) (per hari) Mesin jahit 18.000.000 12.000.000 4 4.170 Mesin obras 5.000.000 2.500.000 4 1.390 Setrika uap 3.500.000 1.500.000 4 1.040 Tag gun 200.000 40.000 1 330 Peralatan lain Total 250.000 100.000 1 420 7.350 Sumber : Data UMKM Sumber Rezeki Biaya overhead pabrik variabel UMKM Sumber Rezeki terdiri dari biaya plastik, biaya tag pin, biaya minyak mesin, biaya listrik dan biaya bahan bakar LPG. Produksi pakaian untuk setiap jenis pakaian selama bulan Mei UMKM Sumber Rezeki memproduksi 5.000 potong baju dress, 2.500 potong celana panjang dan 2.500 potong rok panjang jadi total produksi pakaian sebanyak 10.000 potong yang dikemas dalam satu plastik dengan harga Rp. 180,00 per plastik, sehingga biaya plastik selama bulan Mei sebesar Rp. 1.800.000,00. Biaya tag pin untuk 10.000 potong pakaian dengan harga satu buah tag pin Rp. 24,00 sehingga biaya tag pin selama bulan Mei sebesar Rp. 240.000,00. Biaya minyak mesin per hari Rp. 20.000,00 sehingga biaya minyak mesin per bulan Mei sebesar Rp. 520.000,00. Biaya listrik yang terjadi pada proses produksi UKM Sumber Rezeki terdiri dari biaya listrik untuk rumah tangga dan biaya listrik untuk usaha. Total seluruh biaya penggunaan listrik pada bulan Mei adalah sebesar Rp. 800.000,00. Jumlah konsumsi biaya listrik rumah tangga diasumsikan mempunyai persentasi 30% dari total biaya listrik. Hal tersebut dikarenakan jumlah peralatan rumah tangga yang digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan peralatan usaha. Sedangkan konsumsi listrik yang digunakan untuk usaha produksi pakaian mempunyai persentase sebesar 70% dari total seluruh biaya listrik yang digunakan untuk proses menjahit, mengobras dan penyetrikaan, sehingga biaya listrik yang digunakan untuk proses produksi pakaian selama bulan Mei adalah sebesar Rp. 560.000,00. Bahan bakar gas LPG digunakan untuk proses penyetrikaan dengan menggunakan mesin setrika uap, selama bulan Mei UKM Sumber Rezeki menggunakan 4 tabung gas berukuran 20 kg dengan harga Rp. 120.000,00 per tabung, sehingga biaya gas untuk bulan Mei sebesar Rp. 480.000,00. Biaya overhead variable produksi UKM Sumber Rezeki selama bulan Mei disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Biaya overhead pabrik variable produksi UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Overhead Pabrik Variable Biaya (Rupiah) Plastik 1.800.000 Tag pin 240.000 Minyak mesin 520.000 Listrik 560.000 Bahan bakar gas LPG 480.000 Total 3.600.000 Sumber : Data UKM Sumber Rezeki (diolah) 9.6. Penetapan Standar Penetapan standar digunakan dalam menetapkan harga dan jumlah kuantitas biaya produksi yang mencakup biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Penetapan biaya standar memberikan pedoman kepada pelaku usaha untuk menetapkan pengeluaran pada kegiatan produksi sehingga tercapai efisiensi biaya produksi. Penetapan standar harga beli bahan baku pakaian Sumber Rezeki didapatkan dari survei langsung pada toko penjual bahan baku dipasar. Standar harga bahan baku UKM Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 adalah kain spandek jersey Rp. 78.000,00 per kg atau Rp. 34.700,00 Per meter, kain katun Cotton Rp. 27.000,00 per meter, kain sifon Rp. 15.000,00 per meter, furing Rp. 7.500,00 per meter, benang jahit Rp. 15.000,00 per lusin dengan panjang 500 yard atau 457 meter seharga Rp. 33,00 per meter, benang obras Rp. 35.000,00 per gulung dengan panjang 1.306 yard atau 1194 meter seharga Rp. 29,00 per meter, restleting Rp. 8.500,00 per lusin atau Rp. 708,00 per buah dengan panjang 0.40 meter, karet Rp. 3.300,00 per meter, tali kur Rp. 15.000,00 per 30 meter atau Rp. 500,00 per meter. Berikut ini standar harga bahan baku yang digunakan, disajikan dalam Tabel 5. Tabel 5. Standar harga bahan baku baju dress, celana panjang dan rok panjang per meter. Bahan Baku Jenis Pakaian Kain spandek (m) Baju Dress (Rp) 34.700 Celana Panjang (Rp) 0 Rok Panjang (Rp) 0 Kain Cotton (m) 0 27.000 0 Kain Sifon (m) 0 0 15.000 Furing (m) 0 0 7.500 Benang Jahit (m) 33 33 33 Benang Obras (m) 29 29 29 Retsleting (m) 708 0 0 Karet (m) 0 3.300 3.300 Tali kur (m) 0 500 0 Sumber : Data UKM Sumber Rezeki (diolah). Standar kuantitas bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi baju dress adalah 2,75 meter kain, untuk celana panjang wanita 1,25 meter kain, dan untuk rok panjang 1,5 meter kain. Berikut ini komposisi bahan baku yang digunakan dalam produksi baju dress, celana panjang wanita dan rok panjang disajikan dalam Tabel 6. Tabel 6. Standar kuantitas bahan baku baju dress, celana panjang dan rok panjang per unit. Bahan Baku Jenis Pakaian Kain spandek Baju Dress (meter) 2,75 Celana Panjang (meter) 0 Rok Panjang (meter) 0 Kain Cotton 0 1,25 0 Kain Sifon 0 0 1,50 Furing 0 0 1,50 Benang Jahit 60,00 32,00 37,00 Benang Obras 75,00 38,00 46,00 Retsleting 0,40 0 0 Karet 0 0,65 0,65 Tali kur 0 1,00 0 Sumber : Data UKM Sumber Rezeki (diolah). Penetapan standar jam kerja UKM Sumber Rezeki ditetapkan oleh pemilik selama 9 (sembilan) jam kerja per hari. Tarif upah standar per hari ditentukan berdasarkan jumlah hasil pakaian yang dikerjakan per hari, per potong pakaian upah karyawan jahit obras diupah Rp. 3.500,00 per potong untuk upah pakaian jenis baju dress dan Rp. 2.500,00 per potong untuk upah pakaian jenis celana panjang maupun rok panjang. Rata-rata per hari karyawan menyelesaikan 35 (tiga puluh lima) potong pakaian dengan jam kerja normal, sehingga upah rata-rata per jam sebesar Rp. 13.611,00 untuk menjahit baju dress dan Rp. 9.722,00 untuk menjahit celana panjang wanita dan rok panjang . Sedangkan untuk upah pengepakan Rp. 300,00 per potong dengan upah rata-rata per jam sebesar Rp. 3.889,00 dan upah penyetrikaan Rp. 100,00 per potong dengan upah rata-rata per jam Rp. 3.889,00. Dari data yang telah diuraikan di atas dapat diperhitungkan standar biaya produksi untuk baju dress sebesar Rp. 39.782,00 per potong, untuk celana panjang wanita sebesar Rp. 34.174,00 per potong dan untuk rok panjang sebesar Rp. 29.174,00 per potong. 9.7. Analisis Varians 4.7.1. Analisis Varians Bahan Baku Analisis varians bahan baku langsung terdiri dari varians harga dan varians efisiensi pemakaian. d. Analisis varians harga bahan baku Analisis varians harga bahan baku rata-rata disajikan pada tabel 7. Tabel 7. Analisis varians rata-rata harga bahan baku UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Bahan Baku Analisis Varians Rata-rata Harga Bahan Baku (Rp) Kain spandek Standar Realisasi Kuantitas Harga Harga Aktual (SP) (AP) (AQ) 34.700 20.000 2,50 Analisis Varians (MPV) -36,750 U/F Varians F 42,36% Kain Cotton 27.000 32.000 1,25 6.250 U -18,52% Kain Sifon 15.000 26.667 1,50 17.500,50 U -77,78% 7.500 6.000 1,50 -2.250 F 20,00% 33 26 58,97 -412,79 F 21,21% 33 26 29,48 -206,36 F 21,21% 33 26 35,38 -247,66 F 21,21% 29 25 73,95 -295,80 F 13,79% 29 25 36,98 -147,92 F 13,79% 29 25 44,37 -177,48 F 13,79% 708 500 0,40 -83,20 F 29,38% 3.300 2.333 0,60 -580,20 F 29,30% 500 400 1,00 -100 F 20,00% Furing Benang Jahit Baju Dress Benang Jahit Celana Wanita Benang Jahit Rok Panjang Benang Obras Baju Dress Benang Obras Celana Wanita Benang Obras Rok Panjang Retsleting Karet Tali kur 1. Kain Spandek Bahan baku kain spandek selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 34.700,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 20.000,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga kain Spandek standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 36.750,00 dengan rataan persentase varians 42,36%. Varians terjadi disebabkan karena penetapan harga realisasi bahan baku kain spandek lebih murah dari harga standar. Penetapan harga ini dilakukan oleh distributor yang memesan pakaian sekaligus pemasok bahan baku kain. Untuk bahan baku kain spandek untuk pembuatan baju dress dipatok dengan harga Rp. 50.000,00 per potong. 2. Kain Cotton Bahan baku kain cotton selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 27.000,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 32.000,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga kain Cotton standar dengan aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 6.250,00 dengan rataan persentase varians 18,52%. Varians terjadi disebabkan oleh harga bahan baku yang ditetapkan oleh distributor terlalu tinggi. Untuk bahan baku kain cotton untuk pembuatan celana panjang wanita dipatok dengan harga Rp. 40.000,00 per potong. 3. Kain Sifon Bahan baku kain sifon selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 15.000,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 26.667,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga kain Sifon standar dengan aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 17.500,50 dengan rataan persentase varians 77,78%. Varians yang terjadi disebabkan oleh harga bahan baku yang ditetapkan oleh distributor terlalu tinggi. Untuk bahan baku kain sifon dalam pembuatan rok panjang dipatok dengan harga Rp. 50.000,00 per potong. 4. Furing Bahan baku furing selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 7.500,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 6.000,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga kain Sifon standar dengan aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 2.250,00 dengan rataan persentase varians 20,00%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku furing dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 5. Benang Jahit Baju Dress Bahan baku benang jahit baju dress selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 33,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 26,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang jahit baju dress standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 412,79 dengan rataan persentase varians 21,21%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 6. Benang Jahit Celana Panjang Wanita Bahan baku benang jahit celana panjang wanita selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 33,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 26,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang jahit celana panjang wanita standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 206,36 dengan rataan persentase varians 21,21%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 7. Benang Jahit Rok Panjang Bahan baku benang jahit rok panjang selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 33,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 26,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang jahit rok panjang standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 247,66 dengan rataan persentase varians 21,21%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 8. Benang Obras Baju Dress Bahan baku benang obras baju dress selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 29,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 25,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang obras baju dress standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 295,80 dengan rataan persentase varians 13,89%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 9. Benang Obras Celana Panjang Wanita Bahan baku benang obras celana panjang wanita selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 29,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 25,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang obras celana panjang wanita standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 147,92 dengan rataan persentase varians 13,79%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 10. Benang Obras Rok Panjang Bahan baku benang obras rok panjang selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 29,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 25,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga benang obras rok panjang standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 177,48 dengan rataan persentase varians 13,79%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 11. Retsleting Bahan baku retsleting selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 708,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 500,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga retsleting standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 83,20 dengan rataan persentase varians 29,38%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 12. Karet Bahan baku karet selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 3.300,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 2.333,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga karet standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 580,20 dengan rataan persentase varians 29,30%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 13. Tali Kur Bahan baku tali kur selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan standar harga sebesar Rp. 500,00 per meter dan rataan realisasi harga sebesar Rp. 400,00 per meter. Varians yang terjadi antara harga tali kur standar dengan aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 100,00 dengan rataan persentase varians 20,00%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. e. Analisis varians efisiensi bahan baku Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Analisis varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Bahan Baku Analisis Varians Rata-rata Harga Bahan Baku (Rp) Standar Realisasi Standar Analisis U/F Varians Kuantitas Kuantitas Harga Varians (SQ) (AQ) (SP) (MUV) Kain spandek 2,75 2,50 34.700 -8.675 F 9,09% Kain Cotton 1,25 1,25 27.000 0 F 0% Kain Sifon 1,50 1,50 15.000 0 F 0% Furing 1.50 1,50 7.500 0 F 0% Benang Jahit 60,00 58,97 33 -33,99 F 1,72% Baju Dress Benang Jahit 32,00 29,48 33 -83,16 F 7,88% Celana Wanita Benang Jahit 37,00 35,38 33 -53,46 F 4,38% Rok Panjang Benang Obras 75,00 73,95 29 -30,45 F 1,40% Baju Dress Benang Obras 38,00 36,98 29 -29,58 F 2,68% Celana Wanita Benang Obras 46,00 44,37 29 -47,27 F 3,54% Rok Panjang Retsleting 0,40 0,40 708 0 F 0% Karet 0,65 0,60 3.300 -165,00 F 7,69% Tali kur 1,00 1,00 500 0 F 0% 14. Kain Spandek Bahan baku kain spandek mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 2,75 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 2,50 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 8.675,00 dengan rataan persentase varians 9,09%. Varians yang terjadi disebabkan ukuran baju yang diproduksi lebih kecil dibandingkan dengan standar ukuran baju dress. 15. Kain Cotton Bahan baku kain cotton mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 1,25 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 1,25 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. 16. Kain Sifon Bahan baku kain sifon mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 1,50 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 1,50 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. 17. Furing Bahan baku furing mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 1,50 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 1,50 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. 18. Benang Jahit Baju Dress Bahan baku benang jahit baju dress mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 60,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 58,97 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 33,99 dengan rataan persentase varians 1,72%. 19. Benang Jahit Celana Panjang Wanita Bahan baku benang jahit celana panjang wanita mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 32,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 29,48 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 83,16 dengan rataan persentase varians 7,88%. 20. Benang Jahit Rok Panjang Bahan baku benang jahit rok panjang mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 37,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 35,38 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 53,46 dengan rataan persentase varians 4,38%. 21. Benang Obras Baju Dress Bahan baku benang obras baju dress mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 75,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 73,95 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 30,45 dengan rataan persentase varians 1,40%. 22. Benang Obras Celana Panjang Wanita Bahan baku benang obras celana panjang wanita mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 38,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 36,98 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 29,58 dengan rataan persentase varians 2,68%. 23. Benang Obras Rok Panjang Bahan baku benang obras rok panjang mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 46,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 44,37 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 47,27 dengan rataan persentase varians 3,54%. 24. Retsleting Bahan baku retsleting mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,40 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,40 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. 25. Karet Bahan baku karet mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 0,65 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 0,60 meter selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan yaitu sebesar Rp. 165 dengan rataan persentase varians 7,69%. Varians yang terjadi disebabkan ukuran celana yang diproduksi lebih kecil dibandingkan dengan standar ukuran celana dress di pasaran. 26. Tali Kur Bahan baku tali kur mempunyai rataan standar efisiensi sebesar 1,00 meter dan rataan realisasi efisiensi sebesar 1,00 meter selama bulan Mei 2014. Pada bahan baku kain cotton tidak terjadi varians. f. Analisis varians total bahan baku Analisis varians total bahan baku merupakan gabungan antara varians rata-rata harga bahan baku dan varians rata-rata efisiensi pemakaian bahan baku. Analisis varians total bahan baku langsung UKM Sumber Rezeki disajikan pada tabel 9. Tabel 9. Analisis varians total rata-rata harga bahan baku UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Bahan Baku Biaya Standar Biaya Aktual Analisis U/F Varians (SP x SQ) (AP x AQ) Varians Kain spandek 95.425 50.000 -45.425 F 47,60% Kain Cotton 33.750 40.000 6.250 U -18,50% Kain Sifon 22.500 40.000 17.500,50 U -77,78% Furing 11.250 9.000 -2.250 F 20,00% Benang Jahit 1.980 1.533,22 -446,78 F 22,56% Baju Dress Benang Jahit 1.056 766,48 -289,52 F 27,46% Celana Wanita Benang Jahit 1.221 919,88 -301,12 F 24,66% Rok Panjang Benang Obras 2.175 1.848,75 -326,25 F 15,00% Baju Dress Benang Obras 1.102 924,50 -177,50 F 16,11% Celana Wanita Benang Obras 1.334 1.109,25 -224,75 F 16,85% Rok Panjang Retsleting 283,20 200,00 -83.20 F 29,38% Karet 2.145 1399,80 -745.20 F 34,74% Tali kur 500 400 -100 F 20,00% 14. Kain Spandek Bahan baku kain spandek mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 95.425,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 50.000,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 45.425,00 dengan rataan perentase varians 47,60%. Penetapan harga ini dilakukan oleh distributor yang memesan pakaian sekaligus pemasok bahan baku kain. 15. Kain Cotton Bahan baku kain cotton mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 33.750,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 40.000,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 6.250,00 dengan rataan perentase varians 18,52%. Varians yang terjadi disebabkan oleh harga bahan baku yang ditetapkan oleh distributor terlalu tinggi. 16. Kain Sifon Bahan baku kain sifon mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 22.500,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 40.000,50 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat unfavorable (U) atau tidak menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 17.500,50 dengan rataan perentase varians 77,78%. Varians yang terjadi disebabkan oleh harga bahan baku yang ditetapkan oleh distributor terlalu tinggi. 17. Furing Bahan baku furing mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 11.250,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 9.000,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 2.250,00 dengan rataan perentase varians 20%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku furing dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 18. Benang Jahit Baju Dress Bahan baku benang jahit baju dress mempunyai biaya standar ratarata sebesar Rp. 1.980,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1.533,22 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 446,78 dengan rataan perentase varians 22,56%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 19. Benang Jahit Celana Panjang Wanita Bahan baku benang jahit celana panjang wanita mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1.056,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 766,48 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 289,52 dengan rataan perentase varians 27,42%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 20. Benang Jahit Rok Panjang Bahan baku benang jahit rok panjang mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1.221,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 919,88 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 301,12 dengan rataan perentase varians 24,66%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang jahit dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 21. Benang Obras Baju Dress Bahan baku benang obras baju dress mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 2.175,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1.848,75 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 326,25 dengan rataan perentase varians 15,00%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 22. Benang Obras Celana Panjang Wanita Bahan baku benang obras celana panjang wanita mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1.102,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 924,50 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 177,50 dengan rataan perentase varians 16,11%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 23. Benang Obras Rok Panjang Bahan baku benang obras rok panjang mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 1.334,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1.109,25 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 224,75 dengan rataan perentase varians 16,85%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku benang obras dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 24. Retsleting Bahan baku retsleting mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 283,20 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 200,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 83,20 dengan rataan perentase varians 29,38%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku retsleting dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 25. Karet Bahan baku karet mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 2.145,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 1.399,80 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 745,20 dengan rataan perentase varians 34,74%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku karet dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 26. Tali Kur Bahan baku tali kur mempunyai biaya standar rata-rata sebesar Rp. 500,00 dan biaya aktual rata-rata sebesar Rp. 400,00 selama bulan Mei 2014. Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual bersifat favorable (F) atau menguntungkan, yaitu sebesar Rp. 100,00 dengan rataan perentase varians 20,00%. Varians yang terjadi disebabkan karena pembelian bahan baku tali kur dibeli dengan jumlah yang banyak sehingga harga lebih murah dibandingkan dengan pembelian eceran. 4.7.2. Analisis Varians Tenaga Kerja Langsung Analisis varians tenaga kerja langsung terdiri dari varians tarif tenaga kerja langsung dan varians efisiensi tenaga kerja langsung. c. Analisis varians tarif tenaga kerja langsung Analisis varian rata-rata tarif tenaga kerja langsung disajikan pada Tabel 10. Tabel 10. Analisis varians rata-rata tarif tenaga Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Tarif Tarif Jam Analisis Jenis Upah Upah TKL Varians Pekerjaan Standar Aktual Aktual (LRV) per Jam per (AH) (SR) Jam (AR) Jahit Dress 13.611 13.571 9,21 -368 Jahit 9.722 9.694 9,21 -258 Celana Jahit Rok 9.722 9.474 11,00 -2.728 Setrika 3.889 3.858 10,00 -310 Pengepakan 3.889 3.906 9,00 153 kerja UKM U/F Varians F F 0,29% 0,29% F F U 2,55% 0,80% -0,44% Tarif upah standar yang ditetapkan pemilik UKM Sumber Rezeki selama satu bulan mempunyai rataan Rp. 13.611,00 per jam untuk penjahitan baju, Rp. 9.722,00 per jam untuk penjahitan celana panjang wanita dan rok panjang, Rp. 3.889,00 per jam untuk bagian penyetrikaan dan pengepakan. Tarif upah aktual selama bulan Mei 2014 mempunyai rataan Rp. 13.571,00 per jam untuk penjahitan baju, Rp. 9.694,00 per jam untuk penjahitan celana panjang wanita dan Rp.9.474,00 per jam untuk penjahitan rok panjang, sedangkan untuk bagian penyetrikaan sebesar Rp. 3.858,00 per jam dan bagian pengepakan sebesar Rp. 3.911,00. d. Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung Analisis varians efisiensi tenaga kerja langsung rata-rata disajikan pada Tabel 11. Tabel 11. Analisis varians rata-rata efisiensi tenaga kerja langsung UKM Sumber Rezeki bulan Mei 2014. Jenis Jam TKL Jam TKL Tarif Upah Analisis Pekerjaan Standar Aktual Standar per Varians U/F Varians (SH) (AH) Jam (SR) (LEV) Jahit Dress 9 9,21 13.611 2.858 U -2,33% 4.7.3. Jahit Celana 9 9,21 9.722 2.042 U -2,33% Jahit Rok 9 11,00 9.722 19.444 U -22,22% Setrika 9 10,00 3.889 3.889 U -11,11% Pengepakan 9 9,00 3.889 0 F 0% Analisis Varians Overhead Pabrik c. Analisis varians overhead pabrik tetap Biaya overhead pabrik tetap UKM Sumber Rezeki terdiri dari biaya penyusutan peralatan yang digunakan selama produksi, yaitu biaya penyusutan mesin jahit dan biaya penyusutan mesin obras yang digunakan untuk proses pembuatan pakaian, serta biaya penyusutan setrika uap dan biaya penyusutan tag gun untuk proses penyetrikaan dan pengepakkan. Menghitung biaya penyusutan peralatan produksi menggunakan metode garis lurus dengan caraa mengurangi nilai pembelian peralatan dengan nilai sisa peralatan. Berdasarkan perhitungan menggunakan metode garis lurus, didapatkan beban penyusutan peralatan yang digunakan selama proses produksi yatiu mesin jahit sebesar Rp. 4.170 per hari, mesin obras sebesar Rp. 1.390 per hari, setrika uap sebesar Rp. 1.040 per hari, tag gun sebesar Rp. 330 per hari dan peralatan lain Rp. 420,00 per hari. Varians overhead pabrik tetap selama bulan Mei 2014 sebesar 0 atau tidak ada varians. d. Analisis varians overhead pabrik variable Analisis varians overhead pabrik variable terdiri dari varians pengeluaran overhead variable dan varians efisiensi overhead variable. iii. Analisis varian overhead variable pembiayaan Analisis varians overhead pabrik variable pembiayaan selama bulan Mei 2014 disajikan dalam table 12. Tabel 12. Analisis varians overhead variable pembiayaan UKM Rezeki bulan Mei 2014 Tarif Tarif Jam Analisis Overhead Standar Aktual TKL Varians Pabrik Overhead Overhead Aktual (VOSV) U/F Varians Variable Variabel Variabel (AH) (SVOR) (AVOR) Plastik 2.000.000 1.800.000 9,68 -1.936.000 F 10,00% Tag pin 250.000 240.000 9,68 -96.800 F 4,00% Minyak 650.000 520.000 9,68 -1.258.400 F 20,00% mesin Listrik 700.000 560.000 9,68 -1.355.200 F 20,00% Bahan 520.000 480.000 9,68 -387.200 F 7.69% bakar gas LPG iv. Analisis varians overhead variable efisiensi Analisis varians overhead pabrik variable efisien selama bulan Mei 2014 disajikan dalam tabel 13. Tabel 13. Analisis varians overhead variable pembiayaan UKM Rezeki bulan Mei 2014 Tarif Jam Jam Overhead Standar Analisis TKL TKL Pabrik Overhead Varians U/F Varians Standar Aktual Variable Variabel (VEOV) (SH) (AH) (SVOR) Plastik 9 9,68 2.000.000 1.360.000 U -7,56% Tag pin 9 9,68 250.000 170.000 U -7,56% Minyak 9 9.68 650.000 442.000 U -7,56% mesin Listrik 9 9,68 700.000 476.000 U -7,56% Bahan bakar gas LPG 9 9,68 360.000 244.800 U -7,56% 9.8. Uji Hipotesis Varians yang terjadi antara biaya standar dengan biaya aktual dapat bersifat menguntungkan maupun tidak menguntungkan, sehingga perlu dilakukan pengendalian untuk mengetahui apakah varians tersebut masih berada dalam batas kewajaran dan dalam batas pengendalian manajemen. Pengendalian tersebut dapat dilakukan dengan melakukan uji hipotesis menggunakan uji t (t-test) dengan program aplikasi computer SPSS versi 16. 4.7.1. Uji Hipotesis Bahan Baku Langsung Hasil uji t untuk biaya bahan baku UKM Konveksi Sumber Rezeki disajikan pada tabel 14. Tabel 14. Hasil uji hipotesis t-hitung varians harga dan varians efisiensi bahan baku pada UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Bahan Baku Baju Dress Celana Panjang Rok Panjang d. Varians Tarif t-hitung -1,035 0,852 0,944 Uji t yang dilakukan pada varians harga dan varians efisiensi pembuatan baju UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -1,035 dan t tabel sebesar 3,182 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 3. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi berada di dalam batas pengendalian manajemen. e. Uji t yang dilakukan pada varians harga dan varians efisiensi pembuatan celana panjang wanita UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 0,852 dan t tabel sebesar 3,182 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 3. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi f. berada di dalam batas pengendalian manajemen. Uji t yang dilakukan pada varians harga dan varians efisiensi pembuatan rok panjang UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 0,944 dan t tabel sebesar 3,182 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 3. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi berada di dalam batas pengendalian manajemen. 4.7.2. Uji Hipotesis Tenaga Kerja Langsung Hasil uji t untuk biaya tenaga kerja langsung UMKM Konveksi Sumber Rezeki disajikan pada tabel 15. Tabel 15. Uji Hipotesis t-hitung varians harga dan varians efisiensi tenaga kerja langsung Varians Tarif Varians Efisiensi t-hitung t-hitung Penjahitan Dress 1,472 -1,472 Penjahitan Celana 1,000 -1,000 Penjahitan Rok 2,214 -6,362 Penyetrikaan 1,481 -3,097 Pengepakan -2,149 -3,119 k. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian Tenaga Kerja penjahitan dress UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 1,472 dan t tabel 2,160 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 13. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan dress berada dalam batas pengendalian manajemen. l. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja bagian penjahitan dress UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -1,472 dan t tabel 2,160 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 13. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan dress berada dalam batas pengendalian manajemen. m. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian penjahitan celana UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 1,000 dan t tabel 2,447 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 6. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan celana berada dalam batas pengendalian manajemen. n. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja bagian penjahitan celana UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -1,000 dan t tabel 2,447 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 6. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan celana berada dalam batas pengendalian manajemen. o. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian penjahitan rok UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar 2,214 dan t tabel 2,571 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 5. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan rok berada dalam batas pengendalian manajemen. p. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian penjahitan rok UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -6,362 dan t tabel 2,571 sebesar dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 5. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penjahitan rok berada dalam batas pengendalian manajemen. q. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian penyetrikaan UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebebsar 1,481 dan t tabel sebesar 2,056 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 26. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian penyetrikaan berada dalam batas pengendalian manajemen. r. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja bagian penyetrikaan UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebebsar -3,097 dan t tabel sebesar 2,056 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 26. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian pengendalian manajemen. penyetrikaan berada dalam batas s. Uji t yang dilakukan pada varians tarif tenaga kerja bagian pengepakan UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -2,149 dan t tabel sebesar 2,056 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 26. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian pengepakan berada di luar batas pengendalian manajemen. t. Uji t yang dilakukan pada varians efisiensi tenaga kerja bagian pengepakan UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 diperoleh hasil t hitung sebesar -3,119 dan t tabel sebesar 2,056 dengan taraf signifikan ( ) 5% dan derajat bebas (df) sebesar 26. Berdasarkan uji t tersebut diperoleh kesimpulan bahwa t hitung lebih kecil dari t tabel, maka terima H0. Hal ini menunjukkan bahwa varians yang terjadi dalam penggunaan tenaga kerja bagian pengepakan berada di dalam batas pengendalian manajemen. 4.7.3. Uji Hipotesis Overhead Pabrik Penetapan biaya standar pada UKM Konveksi Sumber Rezeki dilakukan terhadap biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung untuk memproduksi setiap model pakaian. Sedangkan untuk biaya standar overhead pabrik disiapkan untuk seluruh jumlah produksi pakaian selama 1 (satu) bulan. Penelitian ini menganalisis biaya produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014. Varians tidak dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t, tetapi varians overhead pabrik dianalisis menggunakan analisis varians. Hasil analisis varians biaya overhead pabrik tetap dan biaya overhead pabrik variable dapat dilihat pada tabel 11 dan 12. 9.9. Implikasi Manajerial Berdasarkan hasil penelitian pada UKM Konveksi Sumber Rezeki, pemilik usaha belum sepenuhnya menetapkan biaya standar pada biaya produksi. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan pemilik usaha sehingga manajemen perusahaan dijalankan dengan sangat sederhana. Pemilik usaha juga tidak melakukan administrasi keuangan dan tidak memiliki catatan atas semua transaksi usahanya, sehingga tidak mengetahui apakah usahanya mengalami keuntungan atau kerugian. Hendaknya pemilik usaha memiliki sumber daya manusia yang kompeten agar dapat mengelola keuangan perusahaan. Penelitian atas biaya produksi pada bulan Mei 2014 pada UKM Konveksi Sumber Rezeki menunjukan varians antara biaya standar dan biaya realisasinya. Hasil analisis varians menunjukkan bahwa varians yang terjadi antara standar harga beli bahan baku dan harga realisasi pada kain cotton dan kain sifon terjadi karena pembelian bahan baku tersebut dibeli dari pemesan sekaligus pemasok bahan baku kain dengan harga yang sama rata. Pemilik usaha seharusnya meneliti kembali apakah harga yang diberikan oleh pemasok menguntungkan atau merugikan, pemilik usaha sebaiknya melakukan survey langsung terhadap harga bahan baku sehingga harga yang diberikan oleh pemasok bisa dikurangi sesuai dengan harga pasar. Varians yang terjadi pada tarif tenaga kerja UKM Konveksi Sumber Rezeki disebabkan karena jumlah pesanan terlalu banyak dan tidak sebanding dengan jumlah tenaga kerja sehingga menyebabkan tarif tenaga kerja lebih rendah, begitu pun dengan varians yang terjadi pada efisiensi tenaga kerja kerja UKM Konveksi Sumber Rezeki sehingga jam kerja melebihi jam kerja standar. Hendaknya pemilik usaha menambah tenaga kerja pada bagian penyetrikaan dan pengepakan karena akan mengefisiensikan waktu bagi tenaga kerja lain agar dapat bekerja lebih efektif. Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah varians biaya produksi yang terjadi antara biaya standar dan biaya realisasinya masih berada dalam batas pengendalian manajemen. Pengawasan dan pengendalian harus dilakukan oleh manajemen agar varians yang terjadi pada proses produksi dapat diminimalisir. KESIMPULAN DAN SARAN 3. Kesimpulan Penelitian ini menganalisa biaya produksi yang terjadi di UMKM Konveksi Sumber Rezeki mengenai penerapan biaya standard dan realisasinya selama bulan Mei 2014. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, hal yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut : a. Standar Harga Pokok Produksi (HPP) pembuatan masing-masing pakaian pada UKM konveksi Sumber Rezeki yaitu untuk baju dress sebesar Rp. 39.782,00 per potong, untuk celana panjang wanita sebesar Rp. 34.174,00 per potong dan untuk rok panjang sebesar Rp. 29.174,00 per potong. b. Varians bahan baku yang digunakan selama bulan Mei 2014 untuk kain spandek, furing, benang jahit, benang obras, karet dan tali kur bersifat favorable atau menguntungkan sedangkan untuk kain cotton dan kain sifon bersifat unfavorable atau tidak menguntungkan, Varian tenaga kerja langsung bagian penjahitan dan penyetrikaan bersifat bersifat favorable atau menguntungkan sedangkan untuk pengepakan bersifat unfavorable atau tidak menguntungkan. Varian biaya overhead pabrik selama bulan Mei 2014 bersifat favorable atau menguntungkan yaitu biaya plastik, biaya tag pin, biaya listrik, biaya gas dan biaya minyak mesin. c. Varians biaya produksi yang terjadi pada UMKM Konveksi Sumber Rezeki dianalisis menggunakan uji t untuk mengetahui apakan varians tersebut masih berada dalam batas pengendalian atau di luar batas pengendalian manajemen. Berdasarkan uji t didapatkan bahwa pada varians bahan baku kain spandek, kain cotton dan kain sifon uji t tidak dapat dilakukan karena harga realisasi pada ketiga jenis kain tersebut pada UMKM Konveksi Sumber Rezeki selama bulan Mei 2014 adalah sama setiap harinya. Varians biaya tenaga kerja langsung pada bagian penjahitan dan penyetrikaan menunjukkan masih dalam batas pengendalian manajemen, sedangkan dalam proses pengepakan di luar batas pengendalian manajemen. Untuk varians overhead variabel tidak dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t, tetapi varians overhead pabrik dianalisis menggunakan analisis varians. 4. Saran Adapun saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : d. Varians biaya produksi yang merugikan pemilik UKM terdapat pada penggantian harga kain, hendaknya pemilik UKM harus melakukan evaluasi apakah harga penggantian tersebut sesuai dengan harga pasar. e. Secara keseluruhan pemilik UKM mendapat keuntungan dalam menjalankan usahanya, namun keuntungan yang diperoleh sangat kecil. Untuk meningkatkan keuntungan hendaknya pemilik usaha melakukan produksi tidak hanya berdasarkan pesanan saja melainkan mendistribusikanya kepada pengecer. f. Untuk varians biaya produksi di luar batas pengendalian manajemen yang terdapat dalam varians biaya tenaga kerja langsung bagian pengepakan hendaknya pemilik usaha menambah tenaga kerja pada bagian pengepakan. DAFTAR PUSTAKA Mulyadi. 2014. Akuntansi Biaya Edisi 5. UPP STIM YKPN, Yogjakarta. Hadri Kusuma, Zulkifli dan Sulastiningsih. 2013. Akuntansi Manajemen. Ekonisia, Yogjakarta Rudianto. 2013. Akuntansi Manajemen ; Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Strategis. Erlangga, Jakarta. Garrison, Noreen dan Brewer. 2013. Akuntansi Manajerial. Salemba Empat, Jakarta. Maharani, A.R. 2013. Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendali Biaya Produksi Studi Kasus PT. Gadang Rejo Sentosa Malang. Jurnal pada Fakultas Ilmu Administrasi. Universitas Brawijaya, Malang. Rahman, R. 2012. Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendali Biaya Produksi Studi Kasus UMKM Pia PiaKu!. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Zain, M.Y. 2012. Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi Studi Kasus UKM Cireng Cageur Grup Bogor. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor. Mursyidi.2008. Akuntansi Biaya ; Conventional Costing, Just in Time, dan Activity-Based Costing. Refika Aditama, Bandung. Horngren, C.T., Harrison Jr. W.T. 2007. Akuntansi. Erlangga, Jakarta. Bustami dan Nurlela. 2007. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu, Yogjakarta Warindrani, A.K. 2006. Akuntansi Manajemen. Graha Ilmu, Yogjakarta. Horngren, C.T., Srikant M. Datar, George Foster. 2006. Akuntansi Biaya ; Penekanan Manajerial. Erlangga, Jakarta. Mattjik A.A dan Sumertajaya. 2002. Perancangan dan Percobaan ; Dengan Aplikasi SAS dan Minitab. IPB Press, Bogor Hansen and Mowen. 2001. Manajemen Biaya ; Akuntansi dan Pengendalian. Salemba Empat, Jakarta. Horngren and Harrison. 1993. Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta. Rony. 1990. Akuntansi Biaya ; Pengantar Untuk Perencanaan dan Pengendalian Biaya Produksi. Fakultas Ekonomi Univertitas Indonesia, Jakarta. http://kalselventura.wordpress.com http://kemenperin.go.id http://mix.co.id [19 Maret 2014] LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir, saya Tuti Kurnia Sari (H24097126), mahasiswi Program Alih Jenis Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Intitute Pertanian Bogor, memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk melakukan wawancara. Hasil wawancara digunakan sebagai data primer untuk penelitian tugas akhir yang berjudul "Analisis Biaya Standar Sebagai Alat Pengendalian Biaya Produksi (Studi Kelayakan : UKM Konveksi Sumber Rezeki, Sukabumi)". A. UMKM Konveksi Sumber Rezeki 1. Bagaimana sejarah berdirinya UKM Konveksi Sumber Rezeki? 2. Bagaimana struktur organisasi UKM Konveksi Sumber Rezeki? B. Komponen Biaya Standar 1. Apa saja bahan baku yang digunakan dalam produksi pakaian? 2. Berapakah standar biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi pakaian? 3. Berapakah standar upah karyawan dan bagaimanakah sistem upah pada UKM Konveksi Sumber Rezeki? 4. Berapakah standar jam kerja karyawan? 5. Berapa jumlah karyawan yang bekerja pada UKM Konveksi Sumber Rezeki? 6. Berapa biaya pengeluaran overhead pabrik? Lampiran 2. Realisasi harga beli bahan baku UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Kain (rupiah) Furing (rupiah) 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 32.000 32.000 32.000 32.000 32.000 32.000 32.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 26.667 26.667 26.667 26.667 26.667 26.667 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000 6.000 Bahan Baku Benang Benang Retsleting Karet Jahit Obras (rupiah) (rupiah) (rupiah) (rupiah) 26 25 500 26 25 500 26 25 500 libur 26 25 500 26 25 500 26 25 500 26 25 500 26 25 2.333 26 25 2.333 libur 26 25 2.333 26 25 2.333 26 25 2.333 26 25 2.333 26 25 2.333 26 25 500 libur 26 25 500 26 25 500 26 25 500 26 25 500 26 25 500 26 25 500 libur 26 25 2.333 26 25 2.333 26 25 2.333 26 25 2.333 26 25 2.333 26 25 2.333 Tali Kur (rupiah) 400 400 400 400 400 400 400 Lampiran 3. Realisasi kuantitas bahan baku UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Tgl 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Kain (meter) Furing (meter) 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 1,25 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 2,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 1,50 Bahan Baku Benang Retsleting Obras (meter) (meter) 73,95 0,40 73,95 0,40 73,95 0,40 libur 58,97 73,95 0,40 58,97 73,95 0,40 58,97 73,95 0,40 58,97 73,95 0,40 29,48 36,98 29,48 36,98 libur 29,48 36,98 29,48 36,98 29,48 36,98 29,48 36,98 29,48 36,98 58,97 73,95 0,40 libur 58,97 73,95 0,40 58,97 73,95 0,40 58,97 73,95 0,40 58,97 73,95 0,40 58,97 73,95 0,40 58,97 73,95 0,40 libur 35,38 44,37 35,38 44,37 35,38 44,37 35,38 44,37 35,38 44,37 35,38 44,37 Benang Jahit (meter) 58,97 58,97 58,97 Karet (meter) Tali Kur (meter) 0,60 0,60 400 400 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 400 400 400 400 400 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 0,60 Lampiran 4. Analisis Varians Harga Bahan Baku Kain UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Kain Standar Realisasi Kuantitas Analisis Tgl Harga Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan (SP) (AP) (AQ) (MPV) 1 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 2 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 3 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 4 libur 5 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 6 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 7 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 8 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 9 27.000 32.000 1,25 6.250 U -18,52% 10 27.000 32.000 1,25 6.250 U -18,52% 11 libur 12 27.000 32.000 1,25 6.250 U -18,52% 13 27.000 32.000 1,25 6.250 U -18,52% 14 27.000 32.000 1,25 6.250 U -18,52% 15 27.000 32.000 1,25 6.250 U -18,52% 16 27.000 32.000 1,25 6.250 U -18,52% 17 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 18 libur 19 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 20 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 21 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 22 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 23 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 24 34.700 20.000 2,50 (36.750) F 42,36% 25 libur 26 15.000 26.667 1,50 17.501 U -77,78% 27 15.000 26.667 1,50 17.501 U -77,78% 28 15.000 26.667 1,50 17.501 U -77,78% 29 15.000 26.667 1,50 17.501 U -77,78% 30 15.000 26.667 1,50 17.501 U -77,78% 31 15.000 26.667 1,50 17.501 U -77,78% Lampiran 5. Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Kain UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Kain Standar Realisasi Standar Analisis Tanggal Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan (SQ) (AQ) (SP) (MUV) 1 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 2 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 3 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% libur 4 5 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 6 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 7 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 8 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 9 1,25 1,25 34.700 0 F 0% 10 1,25 1,25 34.700 0 F 0% libur 11 12 1,25 1,25 34.700 0 F 0% 13 1,25 1,25 34.700 0 F 0% 14 1,25 1,25 34.700 0 F 0% 15 1,25 1,25 34.700 0 F 0% 16 1,25 1,25 34.700 0 F 0% 17 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% libur 19 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 20 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 21 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 22 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 23 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% 24 2,75 2,50 34.700 -8.675 F -10% libur 25 26 1,50 1,50 34.700 0 F 0% 27 1,50 1,50 34.700 0 F 0% 28 1,50 1,50 34.700 0 F 0% 29 1,50 1,50 34.700 0 F 0% 30 1,50 1,50 34.700 0 F 0% 31 1,50 1,50 34.701 0 F 0% Lampiran 6. Analisis Varians Harga Bahan Baku Furing UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Furing Standar Realisasi Kuantitas Analisis Tanggal Harga Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan (SP) (AP) (AQ) (MPV) 26 7.500 6.000 1,50 -2.250 F 20,00% 27 7.500 6.000 1,50 -2.250 F 20,00% 28 7.500 6.000 1,50 -2.250 F 20,00% 29 7.500 6.000 1,50 -2.250 F 20,00% 30 7.500 6.000 1,50 -2.250 F 20,00% 31 7.500 6.000 1,50 -2.250 F 20,00% Lampiran 7. Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Furing UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Furing Standar Realisasi Standar Analisis Tanggal Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan (SQ) (AQ) (SP) (MUV) 26 1,50 1,50 7.500 0 F 0,00% 27 1,50 1,50 7.500 0 F 0,00% 28 1,50 1,50 7.500 0 F 0,00% 29 1,50 1,50 7.500 0 F 0,00% 30 1,50 1,50 7.500 0 F 0,00% 31 1,50 1,50 7.500 0 F 0,00% Lampiran 8. Analisis Varians Harga Bahan Baku Benang Jahit UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Benang Jahit Standar Realisasi Kuantitas Analisis Tanggal Harga Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan (SP) (AP) (AQ) (MPV) 1 33 26 58,97 -413 F 21,21% 2 33 26 58,97 -413 F 21,21% 3 33 26 58,97 -413 F 21,21% libur 4 5 33 26 58,97 -413 F 21,21% 6 33 26 58,97 -413 F 21,21% 7 33 26 58,97 -413 F 21,21% 8 33 26 58,97 -413 F 21,21% 9 33 26 29,48 -206 F 21,21% 10 33 26 29,48 -206 F 21,21% libur 11 12 33 26 29,48 -206 F 21,21% 13 33 26 29,48 -206 F 21,21% 14 33 26 29,48 -206 F 21,21% 15 33 26 29,48 -206 F 21,21% 16 33 26 29,48 -206 F 21,21% 17 33 26 58,97 -413 F 21,21% libur 18 19 33 26 58,97 -413 F 21,21% 20 33 26 58,97 -413 F 21,21% 21 33 26 58,97 -413 F 21,21% 22 33 26 58,97 -413 F 21,21% 23 33 26 58,97 -413 F 21,21% 24 33 26 58,97 -413 F 21,21% libur 25 26 33 26 35,38 -248 F 21,21% 27 33 26 35,38 -248 F 21,21% 28 33 26 35,38 -248 F 21,21% 29 33 26 35,38 -248 F 21,21% 30 33 26 35,38 -248 F 21,21% 31 33 26 35,38 -248 F 21,21% Lampiran 9. Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Benang Jahit UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Benang Jahit Standar Realisasi Standar Analisis Tanggal Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan (SQ) (AQ) (SP) (MUV) 1 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 2 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 3 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% libur 4 5 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 6 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 7 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 8 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 9 32,00 29,48 33 -83 F 7,88% 10 32,00 29,48 33 -83 F 7,88% libur 11 12 32,00 29,48 33 -83 F 7,88% 13 32,00 29,48 33 -83 F 7,88% 14 32,00 29,48 33 -83 F 7,88% 15 32,00 29,48 33 -83 F 7,88% 16 32,00 29,48 33 -83 F 7,88% 17 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% libur 18 19 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 20 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 21 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 22 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 23 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% 24 60,00 58,97 33 -34 F 1,72% libur 25 26 37,00 35,38 33 -53 F 4,38% 27 37,00 35,38 33 -53 F 4,38% 28 37,00 35,38 33 -53 F 4,38% 29 37,00 35,38 33 -53 F 4,38% 30 37,00 35,38 33 -53 F 4,38% 31 37,00 35,38 33 -53 F 4,38% Lampiran 10. Analisis Varians Harga Bahan Baku Benang Obras UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Benang Obras Standar Realisasi Kuantitas Analisis Tanggal Harga Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan (SP) (AP) (AQ) (MPV) 1 29 25 73,95 -296 F 13,79% 2 29 25 73,95 -296 F 13,79% 3 29 25 73,95 -296 F 13,79% libur 4 5 29 25 73,95 -296 F 13,79% 6 29 25 73,95 -296 F 13,79% 7 29 25 73,95 -296 F 13,79% 8 29 25 73,95 -296 F 13,79% 9 29 25 36,98 -148 F 13,79% 10 29 25 36,98 -148 F 13,79% libur 11 12 29 25 36,98 -148 F 13,79% 13 29 25 36,98 -148 F 13,79% 14 29 25 36,98 -148 F 13,79% 15 29 25 36,98 -148 F 13,79% 16 29 25 36,98 -148 F 13,79% 17 29 25 73,95 -296 F 13,79% libur 18 19 29 25 73,95 -296 F 13,79% 20 29 25 73,95 -296 F 13,79% 21 29 25 73,95 -296 F 13,79% 22 29 25 73,95 -296 F 13,79% 23 29 25 73,95 -296 F 13,79% 24 29 25 73,95 -296 F 13,79% libur 25 26 29 25 44,37 -177 F 13,79% 27 29 25 44,37 -177 F 13,79% 28 29 25 44,37 -177 F 13,79% 29 29 25 44,37 -177 F 13,79% 30 29 25 44,37 -177 F 13,79% 31 29 25 44,37 -177 F 13,79% Lampiran 11. Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Benang Obras UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Benang Obras Standar Realisasi Standar Analisis Tanggal Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan (SQ) (AQ) (SP) (MUV) 1 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 2 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 3 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% libur 4 5 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 6 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 7 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 8 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 9 38,00 29,48 29 -247 F 22,42% 10 38,00 29,48 29 -247 F 22,42% libur 11 12 38,00 29,48 29 -247 F 22,42% 13 38,00 29,48 29 -247 F 22,42% 14 38,00 29,48 29 -247 F 22,42% 15 38,00 29,48 29 -247 F 22,42% 16 38,00 29,48 29 -247 F 22,42% 17 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% libur 18 19 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 20 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 21 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 22 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 23 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% 24 75,00 58,97 29 -465 F 21,37% libur 25 26 46,00 35,38 29 -308 F 23,09% 27 46,00 35,38 29 -308 F 23,09% 28 46,00 35,38 29 -308 F 23,09% 29 46,00 35,38 29 -308 F 23,09% 30 46,00 35,38 29 -308 F 23,09% 31 46,00 35,38 29 -308 F 23,09% Lampiran 12. Analisis Varians Harga Bahan Baku Retsleting UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Retsleting Standar Realisasi Kuantitas Analisis Tanggal Harga Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan (SP) (AP) (AQ) (MPV) 1 708 500 0,40 -83 F 29,38% 2 708 500 0,40 -83 F 29,38% 3 708 500 0,40 -83 F 29,38% libur 4 5 708 500 0,40 -83 F 29,38% 6 708 500 0,40 -83 F 29,38% 7 708 500 0,40 -83 F 29,38% 8 708 500 0,40 -83 F 29,38% 17 708 500 0,40 -83 F 29,38% libur 18 19 708 500 0,40 -83 F 29,38% 20 708 500 0,40 -83 F 29,38% 21 708 500 0,40 -83 F 29,38% 22 708 500 0,40 -83 F 29,38% 23 708 500 0,40 -83 F 29,38% 24 708 500 0,40 -83 F 29,38% Lampiran 13. Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Retsleting UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Retsleting Standar Realisasi Standar Analisis Tanggal Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan (SQ) (AQ) (SP) (MUV) 1 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 2 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 3 0,40 0,40 708 0 F 0,00% libur 4 5 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 6 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 7 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 8 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 17 0,40 0,40 708 0 F 0,00% libur 18 19 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 20 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 21 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 22 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 23 0,40 0,40 708 0 F 0,00% 24 0,40 0,40 708 0 F 0,00% Lampiran 14. Analisis Varians Harga Bahan Baku Karet UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Karet Standar Realisasi Kuantitas Analisis Tanggal Harga Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan (SP) (AP) (AQ) (MPV) 9 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 10 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% libur 11 12 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 13 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 14 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 15 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 16 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% libur 25 26 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 27 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 28 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 29 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 30 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% 31 3.300 2.333 0,60 -580 29,30% Lampiran 15. Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Karet UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Karet Standar Realisasi Standar Analisis Tanggal Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan (SQ) (AQ) (SP) (MUV) 9 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 10 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% libur 11 12 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 13 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 14 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 15 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 16 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% libur 25 26 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 27 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 28 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 29 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 30 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% 31 0,65 0,60 3.300 -165 F 7,69% Lampiran 16. Analisis Varians Harga Bahan Baku Tali Kur UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Tali Kur Standar Realisasi Kuantitas Analisis Tanggal Harga Harga Aktual Varians U/F Penyimpangan (SP) (AP) (AQ) (MPV) 9 500 400 1,00 -100 F 20,00% 10 500 400 1,00 -100 F 20,00% libur 11 12 500 400 1,00 -100 F 20,00% 13 500 400 1,00 -100 F 20,00% 14 500 400 1,00 -100 F 20,00% 15 500 400 1,00 -100 F 20,00% 16 500 400 1,00 -100 F 20,00% Lampiran 17. Analisis Varians Efisiensi Bahan Baku Tali Kur UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bahan Baku Tali Kur Standar Realisasi Standar Analisis Tanggal Kuantitas Kuantitas Harga Varians U/F Penyimpangan (SQ) (AQ) (SP) (MUV) 9 1,00 1,00 500 0 F 0,00% 10 1,00 1,00 500 0 F 0,00% libur 11 12 1,00 1,00 500 0 F 0,00% 13 1,00 1,00 500 0 F 0,00% 14 1,00 1,00 500 0 F 0,00% 15 1,00 1,00 500 0 F 0,00% 16 1,00 1,00 500 0 F 0,00% Lampiran 18. Realisasi jam kerja produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bagian Penjahitan Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Tarif Upah per Hari 122.500 122.500 140.000 122.500 122.500 122.500 122.500 87.500 100.000 87.500 87.500 87.500 87.500 87.500 122.500 122.500 140.000 122.500 122.500 122.500 122.500 112.500 100.000 100.000 112.500 100.000 100.000 Aktual Jam Kerja per Produksi 9 9 10,29 libur 9 9 9 9 9 10,29 libur 9 9 9 9 9 9 libur 9 10,29 9 9 9 9 libur 11,57 10,29 10,29 11,57 10,29 10,29 Tarif Upah Aktual per Jam 13.611 13.611 13.605 13.611 13.611 13.611 13.611 9.722 9.718 9.722 9.722 9.722 9.722 9.722 13.611 13.611 13.605 13.611 13.611 13.611 13.611 9.723 9.718 9.718 9.723 9.718 9.718 Lampiran 18. Realisasi jam kerja produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bagian Penyetrikaan Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Tarif Upah per Hari 35.000 35.000 40.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 40.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 40.000 35.000 35.000 35.000 35.000 45.000 40.000 40.000 45.000 40.000 40.000 Aktual Jam Kerja per Produksi 9 9 10,29 libur 9 9 9 9 9 10,29 libur 9 9 9 9 9 9 libur 9 10,29 9 9 9 9 libur 12,33 10,29 10,29 12,33 10,29 10,29 Tarif Upah Aktual per Jam 3.889 3.889 3.887 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 3.887 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 3.887 3.889 3.889 3.889 3.889 3.650 3.887 3.887 3.650 3.887 3.887 Lampiran 18. Realisasi jam kerja produksi UKM Konveksi Sumber Rezeki Bulan Mei 2014 Bagian Pengepakan Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Tarif Upah per Hari 35.000 35.000 39.800 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 39.800 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 35.000 39.800 35.000 35.000 35.000 35.000 45.694 40.000 40.000 45.694 40.000 40.000 Aktual Jam Kerja per Produksi 9 9 10,23 libur 9 9 9 9 9 10,23 libur 9 9 9 9 9 9 libur 9 10,23 9 9 9 9 libur 11,75 10 10 11,75 10 10 Tarif Upah Aktual per Jam 3.889 3.889 3.891 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 3.891 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 3.891 3.889 3.889 3.889 3.889 3.889 4.000 4.000 3.889 4.000 4.000 Lampiran 19. Analisis Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Bagian Penjahitan Tarif Upah Tanggal Standar per Jam (SR) 1 13.611 2 13.611 3 13.611 4 5 13.611 6 13.611 7 13.611 8 13.611 9 9.722 10 9.722 11 12 9.722 13 9.722 14 9.722 15 9.722 16 9.722 17 13.611 18 19 13.611 20 13.611 21 13.611 22 13.611 23 13.611 24 13.611 25 26 9.722 27 9.722 28 9.722 29 9.722 30 9.722 31 9.722 Tarif Upah Jam TKL Analisis Aktual Aktual Varians per Jam (AH) (LRV) (AR) 13.611 9 0 13.611 9 0 13.605 10,29 -62 libur 13.611 9 0 13.611 9 0 13.611 9 0 13.611 9 0 9.722 9 0 9.718 10,29 -41 libur 9.722 9 0 9.722 9 0 9.722 9 0 9.722 9 0 9.722 9 0 13.611 9 0 libur 13.611 9 0 13.605 10,29 -62 13.611 9 0 13.611 9 0 13.611 9 0 13.611 9 0 libur 9.723 11,57 12 9.718 10,29 -41 9.718 10,29 -41 9.723 11,57 12 9.718 10,29 -41 9.718 10,29 -41 U/F Penyimpangan F F F 0% 0% 0% F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% U F F U F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% Lampiran 19. Analisis Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Bagian Penyetrikaan Tarif Tarif Upah Upah Jam TKL Tanggal Standar Aktual Aktual per Jam per Jam (AH) (SR) (AR) 1 3.889 3.889 9 2 3.889 3.889 9 3 3.889 3.887 10,29 4 5 3.889 3.889 9 6 3.889 3.889 9 7 3.889 3.889 9 8 3.889 3.889 9 9 3.889 3.889 9 10 3.889 3.887 10,29 11 12 3.889 3.889 9 13 3.889 3.889 9 14 3.889 3.889 9 15 3.889 3.889 9 16 3.889 3.889 9 17 3.889 3.889 9 18 19 3.889 3.889 9 20 3.889 3.887 10,29 21 3.889 3.889 9 22 3.889 3.889 9 23 3.889 3.889 9 24 3.889 3.889 9 25 26 3.889 3.650 12,33 27 3.889 3.887 10,29 28 3.889 3.887 10,29 29 3.889 3.650 12,33 30 3.889 3.887 10,29 31 3.889 3.887 10,29 Analisis Varians (LRV) U/F Penyimpangan 0 0 -21 F F F 0% 0% 0% 0 0 0 0 0 -21 F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0 0 0 0 0 0 F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0 -21 0 0 0 0 F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% libur -2.947 -21 -21 -2.947 -21 -21 F F F F F F 6% 0% 0% 6% 0% 0% libur libur Lampiran 19. Analisis Varians Tarif Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Bagian Pengepakan Tarif Tarif Upah Upah Jam TKL Tanggal Standar Aktual Aktual per Jam per Jam (AH) (SR) (AR) 1 3.889 3.889 9 2 3.889 3.889 9 3 3.889 3.891 10,23 4 5 3.889 3.889 9 6 3.889 3.889 9 7 3.889 3.889 9 8 3.889 3.889 9 9 3.889 3.889 9 10 3.889 3.891 10,23 11 12 3.889 3.889 9 13 3.889 3.889 9 14 3.889 3.889 9 15 3.889 3.889 9 16 3.889 3.889 9 17 3.889 3.889 9 18 19 3.889 3.889 9 20 3.889 3.881 10,23 21 3.889 3.889 9 22 3.889 3.889 9 23 3.889 3.889 9 24 3.889 3.889 9 25 26 3.889 3.889 11,75 27 3.889 4.000 10 28 3.889 4.000 10 29 3.889 3.889 11,75 30 3.889 4.000 10 31 3.889 4.000 10 Analisis Varians (LRV) U/F Penyimpangan 0 0 20 F F U 0% 0% 0% 0 0 0 0 0 20 F F F F F U 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0 0 0 0 0 0 F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% F U U F U U 0% -3% -3% 0% -3% -3% libur libur libur 0 (82) 0 0 0 0 libur 0 1.110 1.110 0 1.110 1.110 Lampiran 20. Analisis Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Bagian Penjahitan Jam TKL Jam TKL Tanggal Standar Aktual (SH) (AH) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Tarif Upah Standar per Jam (SR) 9 9 9 9 9 10,29 13.611 13.611 13.605 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 10,29 13.611 13.611 13.611 13.611 9.722 9.718 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9.722 9.722 9.722 9.722 9.722 13.611 9 9 9 9 9 9 9 10,29 9 9 9 9 13.611 13.605 13.611 13.611 13.611 13.611 9 9 9 9 9 9 11,57 10,29 10,29 11,57 10,29 10,29 9.723 9.718 9.718 9.723 9.718 9.718 Analisis Varians (LEV) 0 0 17.550 libur 0 0 0 0 0 12.536 libur 0 0 0 0 0 0 libur 0 17.550 0 0 0 0 libur 24.988 12.536 12.536 24.988 12.536 12.536 U/F Penyimpangan F F U 0% 0% 13% F F F F F U 0% 0% 0% 0% 0% 13% F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% F U F F F F 0% 13% 0% 0% 0% 0% U U U U U U 22% 13% 13% 22% 13% 13% Lampiran 20. Analisis Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Bagian Penyetrikaan Tarif Jam TKL Jam TKL Upah Tanggal Standar Aktual Standar (SH) (AH) per Jam (SR) 1 9 9 3.889 2 9 9 3.889 3 9 10,29 3.887 4 5 9 9 3.889 6 9 9 3.889 7 9 9 3.889 8 9 9 3.889 9 9 9 3.889 10 9 10,29 3.887 11 12 9 9 3.889 13 9 9 3.889 14 9 9 3.889 15 9 9 3.889 16 9 9 3.889 17 9 9 3.889 18 19 9 9 3.889 20 9 10,29 3.887 21 9 9 3.889 22 9 9 3.889 23 9 9 3.889 24 9 9 3.889 25 26 9 12,33 3.650 27 9 10,29 3.887 28 9 10,29 3.887 29 9 12,33 3.650 30 9 10,29 3.887 31 9 10,29 3.887 Analisis Varians (LEV) 0 0 5.014 libur 0 0 0 0 0 5.014 libur 0 0 0 0 0 0 libur 0 5.014 0 0 0 0 libur 12.155 5.014 5.014 12.155 5.014 5.014 U/F Penyimpangan F F U 0% 0% 13% F F F F F U 0% 0% 0% 0% 0% 13% F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% F U F F F F 0% 13% 0% 0% 0% 0% U U U U U U 27% 13% 13% 27% 13% 13% Lampiran 20. Analisis Varians Efisiensi Tenaga Kerja Langsung UKM Konveksi Sumber Rezeki bulan Mei 2014 Bagian Pengepakan Tarif Jam TKL Jam TKL Upah Tanggal Standar Aktual Standar (SH) (AH) per Jam (SR) 1 9 9 3.889 2 9 9 3.889 3 9 10,23 3.891 4 5 9 9 3.889 6 9 9 3.889 7 9 9 3.889 8 9 9 3.889 9 9 9 3.889 10 9 10,23 3.891 11 12 9 9 3.889 13 9 9 3.889 14 9 9 3.889 15 9 9 3.889 16 9 9 3.889 17 9 9 3.889 18 19 9 9 3.889 20 9 10,23 3.891 21 9 9 3.889 22 9 9 3.889 23 9 9 3.889 24 9 9 3.889 25 26 9 11,75 3.889 27 9 10 4.000 28 9 10 4.000 29 9 11,75 3.889 30 9 10 4.000 31 9 10 4.000 Analisis Varians (LEV) 0 0 4.786 libur 0 0 0 0 0 4.786 libur 0 0 0 0 0 0 libur 0 4.786 0 0 0 0 libur 10.695 4.000 4.000 10.695 4.000 4.000 U/F Penyimpangan F F U 0% 0% 12% F F F F F U 0% 0% 0% 0% 0% 12% F F F F F F 0% 0% 0% 0% 0% 0% F U F F F F 0% 12% 0% 0% 0% 0% U U U U U U 23% 10% 10% 23% 10% 10% Lampiran 21. Uji hipotesis varians harga dan efisiensi bahan baku pembuatan Baju Dress. Paired Samples Statistics Std. Error Mean Pair 1 Varians Harga Pembuatan Baju Varians Efisiensi Pembuatan Baju N Std. Deviation Mean -9385,4475 4 18243,54513 9121,77256 -2184,8600 4 4326,78690 2163,39345 Paired Samples Correlations N Pair 1 Correlation Sig. Varians Harga Pembuatan Baju & 4 Varians Efisiensi 1,000 ,000 Pembuatan Baju Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Mean Std. Std. Error Deviation Mean 13916,80 6958,40 Difference Lower Sig. (2- Upper t df tailed) Pai Varians Harga r1 Pembuatan Baju - Varians Efisiensi 7200,58 -29345,33 14944,15 -1,035 3 Pembuatan Baju Lampiran 22. Uji hipotesis varians harga dan efisiensi bahan baku pembuatan Celana Panjang Wanita. Paired Samples Statistics Std. Error Mean Pair 1 Varians Harga Pembuatan Celana Varians Efisiensi Pembuatan Celana N Std. Deviation Mean 1043,1040 5 2916,90191 1304,47819 -55,5480 5 69,97796 31,29510 ,377 Paired Samples Correlations N Pair 1 Correlation Sig. Varians Harga Pembuatan Celana & 5 Varians Efisiensi ,498 ,393 Pembuatan Celana Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Mean Std. Interval of the Std. Error Difference Deviation Mean Lower Upper Sig. (2t df tailed) Pair Varians Harga 1 Pembuatan Celana - Varians Efisiensi 1098,65 2882,65 1289,16 -2480,64 4677,94 ,852 4 ,442 Pembuatan Celana Lampiran 23. Uji hipotesis varians harga dan efisiensi bahan baku pembuatan Rok Panjang. Paired Samples Statistics Std. Error Mean Pair 1 Varians Harga Pembuatan Rok Varians Efisiensi Pembuatan Rok N Std. Deviation 4123,7900 4 8919,53644 4459,76822 -66,4325 4 69,91499 34,95749 Paired Samples Correlations N Pair 1 Correlation Sig. Varians Harga Pembuatan Rok & Varians Efisiensi Pembuatan Rok Mean 4 ,648 ,352 Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Mean Std. Interval of the Std. Error Difference Deviation Mean Lower Sig. (2- Upper t df tailed) Pair Varians Harga 1 Pembuatan Rok Varians Efisiensi 4190,22 8874,35 4437,17 -9930,86 18311,30 ,944 3 ,415 Pembuatan Rok Lampiran 24. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung (bagian penjahitan baju dress) Paired Samples Statistics Mean Pair 1 Pair 1 tarif standar penjahitan dress tarif realisasi penjahitan dress Std. Deviation N 13611,0000 14 ,00000 ,00000 13610,1429 14 2,17882 ,58231 Paired Samples Correlations N Correlation tarif standar penjahitan dress & 14 . tarif realisasi penjahitan dress Mean Pair tarif standar 1 penjahitan dress tarif realisasi penjahitan dress ,85714 Std. Error Mean Sig. . Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Difference Deviatio Std. Error n Mean Lower Upper 2,17882 ,58231 -,40087 2,11516 t 1,472 df 13 Sig. (2tailed) ,165 Lampiran 25. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung (bagian penjahitan celana panjang wanita) Paired Samples Statistics Mean Pair 1 tarif standar penjahitan celana tarif realisasi penjahitan celana Std. Deviation N Std. Error Mean 9722,0000 7 ,00000 ,00000 9721,4286 7 1,51186 ,57143 Paired Samples Correlations N Pair 1 tarif standar penjahitan celana & tarif realisasi penjahitan celana Correlation Sig. 7 . . Paired Samples Test Mean Pair 1 tarif standar penjahitan celana - tarif realisasi penjahitan celana ,57143 Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Std. Std. Error Deviation Mean Lower Upper 1,51186 ,57143 -,82681 t 1,96966 Sig. (2tailed) df 1,000 6 ,356 Lampiran 26. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung (bagian penjahitan rok panjang) Paired Samples Statistics Mean Pair 1 tarif standar penjahitan rok tarif realisasi penjahitan rok N Std. Deviation Std. Error Mean 9722,0000 6 ,00000 ,00000 9719,6667 6 2,58199 1,05409 Paired Samples Correlations N Pair 1 tarif standar penjahitan rok & tarif realisasi penjahitan rok Correlation 6 Sig. . . Paired Samples Test Mean Pair 1 tarif standar penjahitan rok tarif realisasi penjahitan rok 2,33333 Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Difference Std. Error Deviation Mean Lower Upper 2,58199 1,05409 -,37630 t 5,04296 2,214 Sig. (2tailed) df 5 ,078 Lampiran 27. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung (bagian penyetrikaan) Paired Samples Statistics Pair 1 Mean 3889,0000 3870,8519 tarif standar penyetrikaan tarif realisasi penyetrikaan N 27 27 Std. Deviation ,00000 63,66179 Std. Error Mean ,00000 12,25172 Paired Samples Correlations N Pair 1 Correlation tarif standar penyetrikaan & tarif realisasi penyetrikaan 27 Sig. . . Paired Samples Test Paired Differences Pair 1 tarif standar penyetrikaan tarif realisasi penyetrikaan Mean Std. Deviation 18,14815 63,66179 Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 12,25172 -7,03562 t 43,33191 Sig. (2tailed) df 1,481 26 ,151 Lampiran 28. Uji hipotesis penyimpangan harga tenaga kerja langsung (bagian pengepakan) Paired Samples Statistics Pair 1 tarif standar pengepakan tarif realisasi pengepakan Mean 3889,0000 3905,5926 N 27 27 Std. Deviation ,00000 40,12410 Std. Error Mean ,00000 7,72189 Paired Samples Correlations N Pair 1 tarif standar pengepakan & tarif realisasi pengepakan Correlation 27 Sig. . . Paired Samples Test Paired Differences Pair 1 tarif standar pengepakan tarif realisasi pengepakan Mean Std. Deviation -16,59259 40,12410 Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper 7,72189 -32,46516 -,72003 t 2,149 df 26 Sig. (2tailed) ,041 Lampiran 29. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian penjahitan baju dress) Paired Samples Statistics Pair 1 efisiensi standar dress efisiensi realisasi dress Mean 9,0000 9,1843 N Std. Deviation 14 ,00000 14 ,46845 Std. Error Mean ,00000 ,12520 Paired Samples Correlations N Pair 1 efisiensi standar dress & efisiensi realisasi dress Correlation 14 Sig. . . Paired Samples Test Mean Pair 1 efisiensi standar dress - efisiensi realisasi dress -,18429 Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Difference Std. Error Deviation Mean Lower Upper ,46845 ,12520 -,45476 ,08619 t -1,472 Sig. (2tailed) df 13 ,165 Lampiran 30. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian penjahitan celana panjang wanita) Paired Samples Statistics Pair 1 efisiensi standar celana efisiensi realisasi celana Mean 9,0000 9,1843 N 7 7 Std. Deviation ,00000 ,48757 Std. Error Mean ,00000 ,18429 Paired Samples Correlations N Pair 1 efisiensi standar celana & efisiensi realisasi celana Correlation 7 Sig. . . Paired Samples Test Mean Pair efisiensi standar 1 celana - efisiensi realisasi celana -,18429 Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Difference Std. Error Deviation Mean Lower Upper ,48757 ,18429 -,63522 ,26665 t -1,000 Sig. (2tailed) df 6 ,356 Lampiran 31. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian penjahitan rok panjang) Paired Samples Statistics Pair 1 Mean 9,0000 10,7167 efisiensi standar rok efisiensi realisasi rok Std. Deviation ,00000 ,66099 N 6 6 Std. Error Mean ,00000 ,26985 Paired Samples Correlations N Pair 1 Correlation efisiensi standar rok & efisiensi realisasi rok 6 Sig. . . Paired Samples Test Mean Pair efisiensi standar 1 rok - efisiensi realisasi rok -1,71667 Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Difference Std. Error Deviation Mean Lower Upper ,66099 ,26985 -2,41033 -1,02300 t Sig. (2tailed) df -6,362 5 ,001 Lampiran 32. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian penyetrikaan) Paired Samples Statistics Mean Pair 1 efisiensi standar penyetrikaan efisiensi realisasi penyetrikaan Std. Deviation N Std. Error Mean 9,0000 27 ,00000 ,00000 9,5811 27 ,97485 ,18761 Paired Samples Correlations N Pair 1 efisiensi standar penyetrikaan & efisiensi realisasi penyetrikaan Correlation 27 Sig. . . Paired Samples Test Paired Differences Mean Pair efisiensi standar 1 penyetrikaan efisiensi realisasi penyetrikaan -,58111 Std. Deviation ,97485 Std. Error Mean ,18761 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper -,96675 -,19547 t -3,097 Sig. (2tailed) df 26 ,005 Lampiran 33. Uji hipotesis penyimpangan efisiensi tenaga kerja langsung (bagian pengepakan) Paired Samples Statistics Mean Pair 1 efisiensi standar pengepakan efisiensi realisasi pengepakan Std. Deviation N Std. Error Mean 9,0000 27 ,00000 ,00000 9,4885 27 ,81383 ,15662 Paired Samples Correlations N Pair 1 efisiensi standar pengepakan & efisiensi realisasi pengepakan Correlation 27 Sig. . . Paired Samples Test Mean Pair efisiensi standar 1 pengepakan efisiensi realisasi pengepakan ,48852 Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Std. Std. Error Deviation Mean Lower Upper ,81383 ,15662 -,81046 -,16658 t 3,119 df 26 Sig. (2tailed) ,004