Cover Prospektus

advertisement
Printed by: Maestro90 Adv
PROSPEKTUS AWAL
WISMA 77 Tower 1, 8th Floor
Jl. Letnan Jendral S Parman Kav. 77
Jakarta Barat, DKI Jakarta 11410
Phone : +6221 5366 9777
Fax : +6221 5366 1752
www.forzaland.com
PROSPEKTUS AWAL PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT FORZA LAND INDONESIA Tbk TAHUN 2016
PT. FORZA LAND INDONESIA Tbk
Perkiraan Masa Penawaran Awal (Book Building)
Perkiraan Tanggal Efektif
Perkiraan Masa Penawaran Umum
Perkiraan Tanggal Penjatahan
Perkiraan Tanggal Distribusi Saham Secara
Elektronik
Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang
Pemesanan (Refund)
Perkiraan Tanggal Pencatatan Saham dan Waran
Seri I Pada BEI
: 16 November 2016 – 18 November 2016
:
30 November 2016
: 2 Desember 2016 – 6 Desember 2016
:
8 Desember 2016
:
13 Desember 2016
:
13 Desember 2016
:
15 Desember 2016
Perkiraan Periode Awal Perdagangan
Waran Seri I
Perkiraan Periode Akhir Perdagangan
Waran Seri I
- Pasar Reguler & Negosiasi
- Pasar Tunai
Perkiraan Periode Awal Pelaksanaan
Waran Seri I
Perkiraan Periode Akhir Pelaksanaan
Waran Seri I
:
15 Desember 2016
:
:
:
10 Desember 2019
13 Desember 2019
14 Juni 2017
:
16 Desember 2019
INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI
TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN, NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN EFEKTIF DARI
OTORITAS JASA KEUANGAN. DOKUMEN INI HANYA DAPAT DIGUNAKAN DALAM RANGKA PENAWARAN AWAL TERHADAP
EFEK INI. EFEK INI TIDAK DAPAT DIJUAL SEBELUM PERNYATAAN PENDAFTARAN YANG TELAH DISAMPAIKAN KEPADA
OTORITAS JASA KEUANGAN MENJADI EFEKTIF. PEMESANAN UNTUK MEMBELI EFEK INI HANYA DAPAT DILAKSANAKAN
SETELAH CALON PEMBELI ATAU PEMESAN MENERIMA ATAU MEMPUNYAI KESEMPATAN UNTUK MEMBACA PROSPEKTUS.
OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK
JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN
DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PT FORZA LAND INDONESIA TBK (“PERSEROAN”) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB
SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL, SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG
TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT. Forza Land Indonesia Tbk
Kegiatan Usaha:
Pembangunan, pengelolaan dan perdagangan real estate/properti.
Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia
Kantor Pusat:
Wisma 77, Tower 1, Lt. 8
Jln. Jend. S. Parman Kav. 77
Jakarta Barat, 11410
Telepon: +62 21 5366 9777
Fax: +62 21 5366 1752
Website: www.forzaland.com
Email: [email protected]
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Sebanyak-banyaknya 312.500.000 (tiga ratus dua belas juta lima ratus ribu) Saham Biasa Atas Nama atau sebesar sebanyak-banyaknya 20%
(dua puluh persen) dari jumlah seluruh modal disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, yang merupakan
saham baru dan dikeluarkan dari portepel Perseroan (“Saham yang Ditawarkan”) dengan Nilai Nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap
VDKDPGHQJDQ+DUJD3HQDZDUDQ5SƔƔ5XSLDKVHWLDSVDKDP\DQJKDUXVGLED\DUSHQXKSDGDVDDWPHQJDMXNDQ)RUPXOLU3HPHVDQDQ
Pembelian Saham (FPPS) dan akan dicatatkan di PT Bursa Efek Indonesia. Jumlah seluruh Penawaran Umum Perdana ini adalah sejumlah
5SƔƔ5XSLDK
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 437.500.000 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu) Waran Seri I
yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 35% (tiga puluh lima persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor
penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran Seri I diberikan secara
cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal
Penjatahan. Setiap pemegang 5 (lima) Saham Baru Perseroan berhak memperoleh 7 (tujuh) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri
I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I yang
diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 (tiga) tahun.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai
QRPLQDO5SVHUDWXV5XSLDKVHWLDSVDKDPQ\DGHQJDQ+DUJD3HODNVDQDDQVHEHVDU5S‡‡5XSLDK\DQJGDSDWGLODNXNDQVHODPDPDVD
berlakunya pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan atau lebih sejak efek diterbitkan, yang berlaku mulai tanggal 14 Juni 2017 sampai dengan 16
Desember 2019. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut
belum dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut
menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Total Hasil Pelaksanaan Waran
6HUL,DGDODKVHEDQ\DNEDQ\DNQ\D‡‡5XSLDK
Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan
kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang telah
ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham Bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
PENCATATAN SAHAM-SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI AKAN DILAKUKAN
DI BURSA EFEK INDONESIA
EMISI EFEK INI DIJAMIN SECARA KESANGGUPAN PENUH (FULL COMMITMENT)
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK
PT Sinarmas Sekuritas
PENJAMIN EMISI EFEK
(Akan Ditentukan Kemudian)
RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ADALAH RISIKO PERSAINGAN USAHA.
RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VII RISIKO USAHA DALAM
PROSPEKTUS INI.
RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN
ANTARA LAIN DISEBABKAN OLEH JUMLAH PEMEGANG SAHAM PERSEROAN YANG TERBATAS DAN/ATAU TUJUAN PEMBELIAN
SAHAM SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.
PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SURAT KOLEKTIF SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI, TETAPI SAHAM-SAHAM
TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN SECARA ELEKTRONIK YANG AKAN DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF
PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (KSEI).
Prospektus Awal ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 16 November 2016
Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek Bersifat Ekuitas sehubungan
dengan Penawaran Umum Perdana Saham kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) di Jakarta
pada tanggal 10 Oktober 2016 dengan surat No. 04.32/SPb/FLI/IX/2016, sesuai dengan persyaratan
yang ditetapkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar
Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608 beserta
peraturan-peraturan pelaksanaannya (“UUPM”).
Perseroan merencanakan akan mencatatkan saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum
Perdana ini pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan
Efek tanggal 7 Oktober 2016 yang telah dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat
pencatatan Saham di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum batal demi hukum dan pembayaran
pesanan Saham tersebut wajib dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan dan Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam
dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus ini bertanggung jawab
sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang
berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masingmasing.
6HKXEXQJDQ GHQJDQ 3HQDZDUDQ 8PXP 3HUGDQD 3HUVHURDQ VHWLDS SLKDN \DQJ WHUD¿OLDVL GLODUDQJ
memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus
tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
PT Sinarmas Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek serta
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dengan tegas menyatakan bukan merupakan pihak
WHUD¿OLDVLGHQJDQ3HUVHURDQEDLNVHFDUDODQJVXQJPDXSXQWLGDNODQJVXQJVHEDJDLPDQDGLGH¿QLVLNDQ
GDODP8QGDQJ8QGDQJ3DVDU0RGDO6HODQMXWQ\DSHQMHODVDQPHQJHQDLKXEXQJDQD¿OLDVLGDSDWGLOLKDW
pada Bab XIV tentang Penjaminan Emisi Efek dan Bab XV tentang Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal.
PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI
INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR WILAYAH INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI,
MAKA DOKUMEN INI TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM
INI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN SAHAM INI TIDAK BERTENTANGAN ATAU
BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
SERTA KETENTUAN-KETENTUAN BURSA EFEK YANG BERLAKU DI NEGARA ATAU YURIDIKSI
DI LUAR INDONESIA TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH
PUBLIK DAN TIDAK ADA FAKTA PENTING DAN RELEVAN YANG TIDAK DIKEMUKAKAN YANG
MENYEBABKAN INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL DALAM PROSPEKTUS INI MENJADI
TIDAK BENAR DAN/ATAU MENYESATKAN.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................. i
DEFINISI DAN SINGKATAN.................................................................................................................. iii
RINGKASAN........................................................................................................................................ viii
I.
PENAWARAN UMUM................................................................................................................... 1
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM.............................................. 10
III.
KETERANGAN TENTANG RENCANA TRANSAKSI.................................................................. 12
IV.
PERNYATAAN UTANG............................................................................................................... 21
V.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING.................................................................................... 25
VI.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN............................................................... 27
VII.
RISIKO USAHA........................................................................................................................... 42
VIII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN................... 47
IX.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK............................................... 48
1. Riwayat Singkat Perseroan.................................................................................................. 48
2. Riwayat Perubahan Anggaran Dasar dan Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan.... 50
3. Izin Usaha............................................................................................................................ 55
4. Manajemen dan Pengawasan Perseroan............................................................................ 56
5. Struktur Organisasi Perseroan............................................................................................. 58
6. Sumber Daya Manusia......................................................................................................... 62
7. Keterangan Tentang Entitas Anak........................................................................................ 67
8. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Antara Perseroan dan
Entitas Anak Dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum.................................... 83
9. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum..................... 84
10. Keterangan Tentang Transaksi-Transaksi Dengan Pihak Afiliasi......................................... 87
11. Perjanjian dan Kontrak Penting Dengan Pihak Ketiga......................................................... 88
12. Aset Tetap Yang Dimiliki atau Dikuasai Perseroan dan Entitas Anak.................................. 98
13. Asuransi............................................................................................................................... 99
14. Perkara Hukum yang Dihadapi Perseroan dan Entitas Anak............................................. 100
X.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK.............................. 101
1. Umum................................................................................................................................. 101
2. Kegiatan Usaha Perseroan................................................................................................ 102
3. Keunggulan Kompetitif....................................................................................................... 107
4. Strategi Usaha................................................................................................................... 108
5. Persaingan Usaha.............................................................................................................. 109
6. Prospek Usaha................................................................................................................... 110
7. Pengembangan Usaha...................................................................................................... 112
i
8. Hak Kekayaan Intelektual.................................................................................................. 113
9. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)............................................................ 113
10. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)................................................ 114
XI.
EKUITAS................................................................................................................................... 115
XII.
KEBIJAKAN DIVIDEN............................................................................................................... 116
XIII. PERPAJAKAN........................................................................................................................... 117
XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK...................................................................................................... 119
XV.
LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL...................................................... 121
XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM.............................................................................................. 126
XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN................ 127
XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN......................................................................................... 128
XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM............................................................. 145
XX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM.... 151
ii
DEFINISI DAN SINGKATAN
Afiliasi
: Berarti pihak-pihak sebagaimana dimasuk dalam pasal 1 angka 1 UUPM,
yaitu:
a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai
derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;
b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, direktur, atau
komisaris dari pihak tersebut;
c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau
lebih anggota direksi atau komisaris yang sama;
d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung
maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh
perusahaan tersebut;
e. hubungan antara 2 (dua) Perusahaan yang dikendalikan, baik
langsung maupun tidak langsung oleh pihak yang sama; atau
f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.
BAE
: Biro Administrasi Efek.
Bapepam dan LK
: Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan
penggabungan dari Bapepam dan Direktorat Jenderal Lembaga
Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden No. 62
Tahun 2005 dan KMK No. 606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember 2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Bapepam dan LK jo. Peraturan Menteri
Keuangan RI No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti
dan penerima hak dan kewajibannya. Per tanggal 31 Desember 2012,
fungsi Bapepam dan LK telah beralih menjadi OJK.
BEI atau Bursa Efek
: Bursa Efek Indonesia, bursa efek sebagaimana dimaksud dalam pasal
1 angka 4 Undang-Undang Pasar Modal, yang diselenggarakan oleh
Bursa, suatu Perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta, tempat saham
Perseroan akan dicatatkan.
BNRI
: Berita Negara Republik Indonesia.
Daftar Pemegang Saham
: Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang
kepemilikan Efek oleh Pemegang Efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI
berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada
KSEI.
DPPS
: Daftar Permohonan Pemesanan Saham.
Efektif
: Terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran
sesuai dengan ketentuan angka 4 huruf a Peraturan No. IX.A.2 tahun
2009, yaitu:
1) Atas dasar lewatnya waktu, yakni:
a. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran
diterima OJK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh
criteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan
Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum
Perdana dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum
Perdana; atau
b. 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang
disampaikan Perseroan atau yang diminta OJK dipenuhi; atau
2) Atas dasar Pernyataan Efektif dari OJK bahwa tidak ada lagi
perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan.
iii
Entitas Anak
: Berarti perusahaan dimana i) Perseroan mempunyai kepemilikan saham
dengan hak suara lebih dari 50% baik langsung maupun tidak langsung
atau ii) apabila Perseroan memiliki 50% atau kurang atas saham dengan
hak suara, Perseroan memiliki kemampuan untuk mengendalikan Entitas
Anak atau iii) yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan
Perseroan sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di
Indonesia.
FKP
: Formulir Konfirmasi Penjatahan.
FPPS
: Formulir Pemesanan Pembelian Saham.
Harga Penawaran
: Harga yang harus dibayarkan para pemesan saham dalam rangka
Penawaran Umum Perseroan, yakni Rp ● setiap saham.
Hari Bursa
: Setiap hari diselenggarakannya perdagangan efek di Bursa Efek, yaitu
Senin sampai dengan Jumat kecuali hari tersebut merupakan hari libur
nasional atau dinyatakan sebagai hari libur oleh Bursa Efek.
Hari Kalender
: Setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorian tanpa
kecuali, termasuk hari Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan
sewaktu-waktu oleh Pemerintah.
Hari Kerja
: Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang
ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
KSEI
: Singkatan dari Kustodian Sentral Efek Indonesia, yang bertugas
mengadministrasikan penyimpanan Efek berdasarkan Perjanjian
Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif, yang diselenggarakan
oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu Perseroan terbatas
berkedudukan di Jakarta.
Masa Penawaran Umum
: Berarti jangka waktu yang berlangsung paling kurang 1 (satu) hari kerja
dan paling lama 5 (lima) hari kerja sesuai dengan Peraturan No.IX.A.2,
dimana masyarakat dapat mengajukan pemesanan Saham sebagaimana
diatur dalam FPPS dan Bab XIX mengenai Persyaratan Pemesanan
Pembelian Saham.
Manajer Penjatahan
: Berarti PT Sinarmas Sekuritas yang bertanggung jawab atas penjatahan
Saham Baru sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam
Peraturan Nomor. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK
No.Kep-691/BLP/2011 tanggal 30 Desember 2011.
Masyarakat
: Perorangan baik Warga Negara Indonesia maupun Warga Negara Asing
dan/atau badan hukum, baik badan hukum Indonesia maupun badan
hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di
Indonesia ataupun di luar negeri.
Menkumham
: Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
OJK
: Berarti lembaga yang independen dan bebas campur tangan pihak lain,
yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Nomor: 21 Tahun 2011 tanggal 22 November 2011 Tentang
Otoritas Jasa Keuangan (UU Nomor: 21 Tahun 2011). Sejak tanggal
31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan
pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari
Bapepam dan LK ke OJK, sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor : 21 Tahun
2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.
iv
Pasar Perdana
: Berarti penawaran dan penjualan Saham Yang Ditawarkan oleh Perseroan
kepada Masyarakat selama Masa Penawaran sebelum Saham Yang
Ditawarkan dicatatkan pada BEI.
Pasar Sekunder
: Berarti perdagangan saham pada BEI setelah Tanggal Pencatatan.
Penjamin Emisi Efek
: Pihak-pihak yang melaksanakan Penawaran Umum atas nama Perseroan
dan melakukan pembayaran hasil Penawaran Umum kepada Perseroan
berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek.
Penjamin Pelaksana
Emisi Efek
: Pihak yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran
Umum Perdana Saham, dalam hal ini PT Sinarmas Sekuritas.
Penawaran Awal
(bookbuilding)
: Ajakan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan Prospektus Awal sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang antara lain bertujuan
untuk mengetahui minat calon pembeli atas saham yang akan ditawarkan
dan atau perkiraan harga penawaran saham.
Penawaran Umum
: Kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh Perseroan untuk
menjual saham kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur
dalam Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
Penitipan Kolektif
: Jasa penitipan kolektif atas sejumlah efek yang dimiliki oleh lebih dari
satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh kustodian sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.
Perjanjian Penjaminan
Emisi Efek
: Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Dalam Rangka Penawaran
Umum Perdana Saham Perseroan No.113 tanggal 29 September 2016,
Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Perdana Saham Perseroan No. 152 tanggal 24 Oktober 2016 yang
keduanya dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara.
Perjanjian Pendahuluan
Pencatatan Efek
: Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek, yang dibuat oleh dan antara
Perseroan dan Bursa Efek Indonesia pada tanggal 7 Oktober 2016.
Perjanjian Penerbitan
Waran Seri I
: Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I No. 114 tanggal 29 September
2016 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara.
Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Saham
: Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I No. 115 tanggal 29 September
2016 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara.
Perjanjian Pengelolaan
Administrasi Waran Seri I
: Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I No. 116 tanggal 29 September
2016 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara.
Peraturan IX.A.1
: Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.1, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam dan LK No.Kep-690/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011
tentang Ketentuan Umum Pengajuan Pernyataan Pendaftaran.
Peraturan IX.A.2
: Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.2, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam No.Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009, tentang Tata
Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.
Peraturan IX.A.6
: Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.6, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam No.Kep-06/BL/2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang
Pembatasan Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum.
v
Peraturan IX.A.7
: Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam No.Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011 tentang
Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.
Peraturan IX.C.2
: Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.C.2, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam No.Kep-51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang
Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka
Penawaran Umum.
Peraturan IX.C.3
: Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.IX.C.3, Lampiran Keputusan
Ketua Bapepam No.Kep-43/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang
Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka
Penawaran Umum.
Peraturan IX.E.1
Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 Lampiran dari Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009 tentang
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
Peraturan IX.E.2
Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 Lampiran dari Keputusan Ketua
Bapepam-LK No.Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.
Pernyataan Pendaftaran
: Berarti dokuemn yang wajib diajukan oleh Perseroan kepada OJK
sebelum Perseroan melaukan penawaran dan penjualan saham yang
ditawarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 19 UUPM
juncto Peraturan No.IX.C.1, dan dengan memperhatikan ketentuan
dalam Peraturan No.IX.A.2.
Perseroan
: Berarti PT Forza Land Indonesia Tbk., suatu Perseroan terbatas yang
didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan peraturan perundang–
undangan Negara Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta.
Perusahaan Efek
: Pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek,
perantara pedagang efek dan/atau manajer investasi sebagaimana yang
ditentukan dalam Undang-Undang Pasar Modal.
POJK No. 30/2014
: Peraturan OJK No.30/POJK.04/2014 tentang
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.
POJK No. 32/2014
: Peraturan Otoritas Jasa keuangan No.32/POJK.04/2014 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka.
POJK No. 33/2014
: Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
POJK No. 34/2014
: Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
POJK No. 35/2014
: Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan
Emiten atau Perusahaan Publik.
Prospektus
: Berarti dokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan bersamasama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang memuat seluruh
informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan
dan saham yang ditawarkan dalam bentuk dan substansi sesuai dengan
Peraturan No.IX.C.2
Prospektus awal
: Dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang
disampaikan kepada OJK, sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran,
kecuali informasi mengenai Harga Penawaran, Penjaminan Emisi Efek,
atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran
yang belum dapat ditentukan.
vi
Laporan
Realisasi
Prospektus Ringkas
: Pernyataan atau informasi tertulis yang merupakan ringkasan dari
Prospektus Awal, yang akan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1
(satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran
nasional yang disusun oleh Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi
Efek bersama-sama sesuai dengan Peraturan No. IX.C.3 dalam waktu
selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah diterimanya pernyataan
OJK bahwa Perseroan wajib mengumumkan Prospektus Ringkas
sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.A.2.
RUPS
: Rapat Umum Pemegang Saham.
RUPSLB
: Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.
Saham Baru
: Saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah)
setiap saham yang akan dikeluarkan dari dalam simpanan (portepel)
Perseroan, yang ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui
Penawaran Umum Perdana Saham dalam jumlah sebanyak-banyaknya
312.500.000 (tiga ratus dua belas juta lima ratus ribu) saham, yang
selanjutnya dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan.
Saham /Saham Biasa Atas : Saham biasa atas nama yang diterbitkan oleh Perseroan.
Nama
Tanggal Pencatatan
: Tanggal pencatatan saham di BEI.
TDP
: Tanda Daftar Perusahaan.
UUPM
: Undang-Undang Pasar Modal yaitu Undang-Undang Republik Indonesia
No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara No. 64
tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan
pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya.
Waran Seri I
: Berarti efek yang diterbitkan oleh Perseroan sebanyak-banyaknya
437.500.000 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu) Waran
Seri I yang memberikan hak pada pemegangnya untuk membeli Saham
sebagaimana diatur dalam Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I
No. 114 tanggal 29 September 2016 yang dibuat dihadapan Humberg
Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara.
WIB
: Waktu Indonesia Bagian Barat (GMT +7.00)
SINGKATAN NAMA PERUSAHAAN
“FLI”
“MSP”
“FPS”
“FPST”
“FLB”
:
:
:
:
:
PT. Forza Land Indonesia Tbk.
PT. Megah Satu Properti
PT. Forza Properti Serpong
PT. Forza Properti Sutera
PT. Forzaland Bali
“FPU”
“BSP”
“FPB”
“FAM”
vii
:
:
:
:
PT. Forza Properti Uluwatu
PT. Borneo Sarana Properti
PT. Forza Properti Bedugul
PT. Forza Aset Manajemen
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya
dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum
di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan
yang penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah
kecuali dinyatakan lain dan telah disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
di Indonesia.
•
UMUM
PT Forza Land Indonesia, Tbk. (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Megah Satu Properti pada
berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perseroan nomor 95 tanggal 21 Maret 2012, dibuat
dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta,
yang telah mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-23164.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 1 Mei 2012 dan
telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0038684.AH.01.09. Tahun 2012 tertanggal 1 Mei
2012 serta sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses.
Perseroan telah merubah nama Perseroan yang semula Perseroan bernama “PT MEGAH SATU
PROPERTI” diubah menjadi “PT FORZA LAND INDONESIA” berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Perseroan nomor 134 tanggal 22 Maret 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana
Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
nomor AHU-0005568.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar
Perseroan nomor AHU-00367979.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016 dan sesuai dengan
surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI)
Perseroan sedang dalam proses.
Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 121 tanggal 31 Agustus 2016, dibuat
dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta,
yang sudah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor AHUAH.01.03-0076498 tanggal 01 September 2016; yang menyetujui merubah Anggaran Dasar Perseroan
dan menegaskan kembali Pasal 14, 15, 16, 17, 18 dan 19 Anggaran Dasar Perseroan.
•
KEGIATAN USAHA
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan perseroan adalah
berusaha dalam bidang perdagangan, jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak, pembangunan,
perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat. Untuk mencapai maksut dan tujuan teresebut,
Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdaganan pada umumnya, namun tidak terbatas pada
perdangangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan properti, perantara perdangan
properti, pembelian bangunan – bangunan rumah, gedung perkantoran unit – unit ruangan
apartemen, ruang kondominium, ruang kantor, ruang pertokoan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya , namun tidak terbatas, jasa agen properti,
konsutasi bidang manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan properti real esatate, jasa
penyewaan, dan pengeolaan properti, jasa konsultasi manajemen properti, konsutlasi penilai
properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti, jasa pengelolaan dan pengusan
properti (tanah dan banugunan), jasa penyewaan ruang, jasa konsultan bidang arstitek, landscape,
desain interior, jasa konsultasi manajemen dan bisnis, serta bidang usaha terkait, kecuali jasa
dalam bidang hukum dan pajak.
viii
c. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya, bertindak sebagai pengembang
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi dan pemborongan pada
umumnya (general contractor), antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate),
kawasan industri (industri estate), gedung - gedung apartemen, kondominium, perkantoran,
pertokoan beserta fasilitas – fasilitasnya, termasuk mengerjakan pembebasan, pembukuan,
pengurukan, pemerataan, penyiapan, dan pengembangan areal tanah lokasi / wilayah yang akan
dibangun;
d. Menjalankan usaha di bidang industri, yang meliputi industri beton siap pakai (ready mix) dan
prestressing, industri material bangunan, industri cat dan palmeir, industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri wood working
dan furniture (mebel);
e. Menjalakan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil – hasil dari percetakan,
penjilidan, kartonage, dan pengepakan, percetakan buku – buku, desain dan cetak grafis, offset;
f. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transportasi penunjang, barang, kontainer, tracking trailer, peti kemas, termasuk jasa pengepakan
barang yang akan dirkirim / dibawa termasuk ekspedisi dan pergudangan serta kegiatan usaha
terkait.
Untuk merealisasikan maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha
utamanya, yaitu:
A. Kegiatan usaha utama sebagai berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan kawasan perumahan (real estate), kawasan
industri (industrial estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan
beserta fasilitas-fasilitasnya, termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurukan,
pemerataan, penyiapan, dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun,
menjual, membeli, menyewakan, pemeliharaan, pengelolaan segala kegiatan usaha yang
berhubungan dengan properti.
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa agen
properti, konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan properti real estate,
jasa penyewaan dan pengelolaan properti, jasa konsultasi manajemen properti, konsultasi
penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti, jasa pengelolaan dan
pengusaha properti (tanah dan bangunan), jasa penyewaan ruangan, jasa konsultan bidang
arsitek, landscape, design dan interior, jasa konsultansi manajemen dan bisnis, serta bidang
usaha terkait, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
Dan untuk melaksanakan kegiatan usaha utama ini, Perseroan dapat:
a. Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain, baik di dalam ataupun di luar negeri, dalam
bentuk penyertaan saham, mendirikan atau mengambil bagian atas saham-saham perusahaan lain,
baik di dalam ataupun di luar negeri, dalam bentuk penyertaan saham, mendirikan atau mengambil
bagian atas saham-saham perusahaan lain, termasuk namun tidak terbatas pada perusahaan
properti;
b. Membentuk patungan modal serta menjadi perusahaan induk baik secara langsung maupun tidak
langsung atas perusahaan lain termasuk namun tidak terbatas pada perusahaan yang bergerak di
bidang properti; dan
c. Memberikan pendanaan dan/atau pembiayaan yang diperlukan oleh anak perusahaan atau
perusahaan lain dalam melakukan penyertaan modal.
B. Untuk menunjang kegiatan utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang
yaitu :
a. Bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
konstruksi dan pemborongan pada umumnya (General Contractor).
b. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, antara lain ekspor, impor, perdagangan besar
lokal, grossier, supplier, leveransier dan commission house, distributor, agen, dan sebagai
perwakilan dari badan-badan perusahaan.
ix
c. Menjalankan usaha di bidang industri, yang meliputi industri beton siap pakai (ready mix) dan
Prestressing, industri material bangunan, industri cat dan Plameir, industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri wood
working dan furniture (meubel).
d. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari
percetakan, penjilidan, kartonage dan pengepakan, percetakan buku-buku, desain dan cetak
grafis, offset.
e. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transportasi penumpang, barang, container, traking trailer, peti-kemas termasuk jasa
pengepakan barang yang akan dikirim/dibawa, termasuk ekspedisi, dan pergudangan serta
kegiatan usaha terkait.
f. Dan melaksanakan seluruh kegiatan usaha yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha
utama Perseroan, selama tidak melanggar ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan kegiatan usaha utama yang dijalankan oleh Perseroan adalah
pembangunan, pengelolaan dan perdagangan real estate/properti.
•
INFORMASI MENGENAI ENTITAS ANAK
Rincian Entitas Anak yang langsung dimiliki oleh Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebagai
berikut:
Nama
Perusahaan
PT Forzaland Bali
PT Forza Properti Sutera
PT Forza Properti Serpong
PT Forza Properti Bedugul
PT Forza Properti Uluwatu
PT Forza Properti Aset Manajemen
•
Kegiatan
Usaha
Real Estat
Real Estat
Real Estat
Real Estat
Real Estat
Jasa
Lokasi
Usaha
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Tahun
Pendirian
2013
2014
2013
2013
2013
2013
Status
Operasional
Operasional
Operasional
Operasional
Belum Beroperasi
Belum Beroperasi
Belum Beroperasi
%
Kepemilikan
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,60%
KEPENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terakhir
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: ALI SUTRA
Komisaris Independen : SUPANDI WS
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Independen
•
: FREDDY SETIAWAN
: ERICK SATRIA
: PATRIS JASUR
STRUKTUR PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Jumlah saham yang ditawarkan
Persentase Penawaran Umum
Perdana
Nilai Nominal
Harga Penawaran Saham
Total Penawaran Umum Perdana
: Sebanyak-banyaknya 312.500.000 Saham Biasa Atas Nama
: Sebanyak-banyaknya 20% dari Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham
: Rp 100,- per saham
: Rp ●,- per saham
: Rp ●,-
x
Saham yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini seluruhnya merupakan
Saham Baru yang berasa dari portepel dan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang
sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang
telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk
mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih
dahulu sesuai dengan ketentuan dalam UUPT.
•
STRUKTUR PERMODALAN DAN KEPEMILIKAN SAHAM
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.81, tanggal 25 Agustus 2016 yang dibuat di hadapan
Humberg Lie, SH, SE, MKn, notaris di Jakarta Utara, susunan pemegang saham dan permodalan
Perseroan pada saat Prospektus diterbitkan adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100,- setiap saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Forza Indonesia
2. PT Surya Fajar Capital
3. Freddy Setiawan
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
1.065.000.000
60.000.000
125.000.000
1.250.000.000
3.750.000.000
106.500.000.000
6.000.000.000
12.500.000.000
125.000.000.000
375.000.000.000
%
85,20
4,80
10,00
100,00
Catatan: Freddy Setiawan merupakan Direktur Utama Perseroan
Dengan asumsi telah terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka
struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Struktur Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah Penawaran Umum Perdana Saham
Keterangan
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah
Nilai Nominal
%
Saham
(Rp 100)
5.000.000.000 500.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Forza Indonesia
1.065.000.000 106.500.000.000 85,20
2. PT Surya Fajar Capital
60.000.000
6.000.000.000
4,80
3. Freddy Setiawan
125.000.000
12.500.000.000 10,00
4.Masyarakat
Jumlah Modal Ditempatkan dan
1.250.000.000 125.000.000.000 100,00
Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.750.000.000 375.000.000.000
Setelah Penawaran Umum
Jumlah
Nilai Nominal
Saham
(Rp 100)
5.000.000.000 500.000.000.000
1.065.000.000 106.500.000.000
60.000.000
6.000.000.000
125.000.000
12.500.000.000
312.500.000
31.250.000.000
%
68,16
3,84
8,00
20,00
1.562.500.000 156.250.000.000 100,00
3.437.500.000 343.750.000.000
Catatan: Freddy Setiawan merupakan Direktur Utama Perseroan
Saham baru yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham yang dikeluarkan dari portepel yang
memberikan pemegangnya hak yang saham dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya
dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
•
PENERBITAN WARAN SERI I
Rasio Saham dengan Waran Seri I
: 5 : 7 (setiap pemegang 5 saham baru, akan memperoleh 7
Waran Seri I)
Jumlah Waran Seri I
: Sebanyak-banyaknya 437.500.000 Waran Seri I
Harga Pelaksanaan Waran Seri I
: Rp ●,Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I : Sebanyak-banyaknya Rp ●,Persentase Waran Seri I terhadap keseluruhan jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh Perseroan
pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan
adalah sebanyak-banyaknya 35% (tiga puluh lima persen).
xi
Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham
baru dalam Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum
dan sesudah pelaksanaan Waran Seri I adalah sebagai berikut:
Struktur Permodalan Perseroan
Setelah Penawaran Umum Perdana dan Sebelum Pelaksanaan Waran Seri I
dan
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan Setelah Pelaksanaan Waran Seri I
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh:
1. PT Forza Indonesia
2. PT Surya Fajar Capital
3. Freddy Setiawan
4.Masyarakat
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Sebelum Pelaksanaan Waran
Jumlah
Nilai Nominal
%
Saham
(Rp 100)
5.000.000.000 500.000.000.000
Setelah Pelaksanaan Waran
Jumlah
Nilai Nominal
%
Saham
(Rp 100)
5.000.000.000 500.000.000.000
1.065.000.000 106.500.000.000
60.000.000
6.000.000.000
125.000.000
12.500.000.000
312.500.000
31.250.000.000
68,16 1.065.000.000
3,84
60.000.000
8,00
125.000.000
20,00
750.000.000
106.500.000.000
6.000.000.000
12.500.000.000
75.000.000.000
53,25
3,00
6,25
37,50
1.562.500.000 156.250.000.000
100 2.000.000.000
200.000.000.000
100
3.437.500.000 343.750.000.000
3.000.000.000
300.000.000.000
Catatan: Freddy Setiawan merupakan Direktur Utama Perseroan
•
RENCANA PENGGUNAAN DANA PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM
Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi
biaya-biaya emisi, akan dipergunakan Perseroan untuk:
1. Sebesar kurang lebih 40% (empat puluh persen) akan digunakan Perseroan untuk pengembangan
usaha pada PT Borneo Sarana Properti (“BSP”) melalui penyertaan sebesar 99,01% (sembilan
puluh sembilan koma nol satu persen) yang seluruhnya merupakan saham dengan nilai nominal
baru yang diambil dari saham portepel BSP sebesar 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) saham
dengan nilai nominal sebesar Rp160.000,- (seratus enam puluh ribu Rupiah). Penyertaan yang
dilakukan oleh Perseroan kepada BSP akan dipergunakan BSP sebesar Rp25.000.000.000,- (dua
puluh lima miliar Rupiah) untuk pembayaran utang kepada PT Cipta Intan Persada dan sebesar
Rp15.000.000.000,- (lima belas miliar Rupiah) untuk modal kerja di BSP.
2. Sebesar kurang lebih 13% (tiga belas persen) akan digunakan Perseroan untuk melakukan
pelunasan utang kepada PT Cipta Intan Persada sebesar Rp13.335.916.000,- dan apabila terdapat
kekurangan maka akan menggunakan internal kas Perseroan.
3. Sedangkan sisanya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja.
Sedangkan dana yang diperoleh dari Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk
modal kerja Perseroan dan Entitas Anak.
Keterangan lebih rinci mengenai rencana penggunaan dana dapat dilihat pada Bab II Prospektus
mengenai Rencana Penggunaan Dana.
•
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang
berasal dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
untuk untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin,
Ardi, Sukimto & Rekan, dengan opini pendapat wajar tanpa pengecualian.
xii
LAPORAN POSISI KEUANGAN
(dalam Rupiah)
30 Juni
2016
NERACA
31 Desember
2014*)
2015*)
1 Januari 2013 /
31 Desember 2012*)
2013*)
Tidak Konsolidasi
Aset
Liabilitas
Ekuitas
428.144.582.188
333.831.592.977
94.312.989.188
431.794.879.873
457.122.934.474
(25.328.054.601)
241.115.496.154
264.607.672.219
(23.492.176.065)
131.233.303.402
139.156.559.273
(7.923.255.871)
2.269.902.739
2.269.902.739
*) Disajikan kembali
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
(dalam Rupiah)
LAPORAN LABA RUGI
Penjualan Apartemen
Beban Pokok Penjualan
Laba (Rugi) kotor
Jumlah Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
Pendapatan / (Beban)
lain-lain
Laba (Rugi) Periode/
Tahun Berjalan
Total Laba Komprehensif
Periode 6 (enam) bulan sampai
30 Juni
30 Juni 2015
2016
(Tidak di Audit)
37.958.082.940 112.723.195.337
26.820.367.057 75.188.145.577
11.137.715.883 37.535.049.760
12.128.503.700 19.833.920.789
(990.787.817) 17.701.128.971
Tahun
2015
127.147.083.681
85.145.682.178
42.001.401.503
34.394.878.332
7.606.523.171
6.197.879
584.071.688
767.041.467
(2.649.853.689)
(2.643.496.689)
35.345.956.867
35.345.956.867
26.732.501.346
26.774.663.346
31 Desember
Tahun
Tahun
Tahun
2014
2013
2012
46.166.355.791 10.820.660.148
30.793.685.981
7.217.550.638
15.372.669.810
3.603.109.510
26.447.485.313 11.907.829.937
(11.074.815.503) (8.304.720.427)
285.832.874
806.267.862
-
3.098.414.043 (11.268.447.672)
3.120.480.043 (11.268.447.672)
-
RASIO KEUANGAN
Untuk periode yang berakhir
6 (enam) bulan
30 Juni 2016
2015
2014
2013
RASIO KEUANGAN (%)
Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
Aktiva Tidak Lancar / Kewajiban Tidak Lancar
Jumlah Aktiva / Jumlah Kewajiban
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban / Ekuitas
Laba / Jumlah Aktiva
Laba / Ekuitas
3.2765
0.4033
1.2825
0.7797
3.5396
(0.0062)
(0.0281)
3.6568
0.2839
0.9446
1.0587
(18.0481)
(0.0010)
0.0175
12.0637
0.1169
0.9112
1.0974
(11.2637)
(0.0657)
0.6743
9.0929
0.1886
0.9431
1.0604
(17.5631)
(0.0909)
1.5064
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
RASIO PERTUMBUHAN (%)
Pertumbuhan Pendapatan
Pertumbuhan Beban Operasional
Pertumbuhan Laba Kotor
Pertumbuhan Laba Bersih
Pertumbuhan Aktiva
Pertumbuhan Kewajiban
Pertumbuhan Ekuitas
(0.6633)
(0.3885)
(0.7033)
(1.0750)
(0.0085)
(0.2697)
4.7237
1.7541
0.3005
1.7322
7.6278
0.7908
0.7275
(0.0781)
3.2665
1.2210
3.2665
1.2750
0.8373
0.9015
(1.9650)
n/a
n/a
n/a
n/a
56.8145
n/a
(4.4906)
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
RASIO USAHA (%)
Laba (Rugi) Kotor / Penjualan Bersih
Laba(Rugi) Usaha / Penjualan Bersih
Laba (Rugi) Bersih / Penjualan Bersih
Laba (Rugi) Usaha / Ekuitas
Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas
Laba (Rugi) Usaha / Jumlah Aktiva
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aktiva
0.2934
(0.0261)
(0.0698)
(0.0105)
(0.0281)
(0.0023)
(0.0062)
0.3303
0.0598
0.2102
(0.3003)
(1.0555)
0.0176
0.0619
0.3330
(0.2399)
0.0671
0.4714
(0.1319)
(0.0459)
0.0129
0.3330
(0.7675)
(1.0414)
1.0481
1.4222
(0.0633)
(0.0859)
n/a
n/a
n/a
-
Keterangan
xiii
31 Desember
2012
•
RISIKO USAHA
Risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja
keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan serta investasi pada saham Perseroan yang
dimulai dari risiko utama Perseroan.
A. Risiko Terkait Dengan Kegiatan Usaha Perseroan dan Entitas Anak
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Risiko Persaingan Usaha
Risiko Kendala Pendanaan
Risiko Keterlambatan Penyelesaian Proyek
Risiko Keterbatasan Lahan
Risiko Perubahan Pemerintahan, Legalitas, dan Perizinan
Risiko Terkait Dengan Usaha Patungan (Joint Venture)
Risiko Tuntutan Hukum Pihak Ketiga
Risiko Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi atau Pertumbuhan Ekonomi Negatif di Indonesia
B. Risiko Terkait Dengan Investasi Pada Saham Perseroan
1. Fluktuasi Harga Saham Perseroan
2. Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawaran Pada Penawaran Umum Perdana Saham
3. Risiko Pembagian Dividen
Keterangan lebih rinci mengenai rencana penggunaan dana dapat dilihat pada Bab V Prospektus mengenai
Risiko Usaha.
•
KEBIJAKAN DIVIDEN
Perseroan merencanakan untuk membagikan dividen kas sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun.
Dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari
RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan, maka
besarnya dividen kas yang akan dibagikan adalah dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun
buku yang bersangkutan. Sesuai dengan kebijakan dividen kas Perseroan, maka manajemen Perseroan
merencanakan pembayaran dividen kas sebanyak-banyaknya sebesar 20% (dua puluh persen) dari
laba bersih setelah pajak konsolidasi Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dimulai sejak
tahun buku 2016.
xiv
I. PENAWARAN UMUM
Sebanyak-banyaknya 312.500.000 (tiga ratus dua belas juta lima ratus ribu) Saham Biasa Atas Nama atau
sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah
pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan, dengan nilai nominal Rp100,- (seratus
Rupiah) per Saham yang akan ditawarkan dengan harga Rp●,- (● Rupiah) setiap Saham, yang harus
dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Nilai Penawaran Umum
Perdana Saham adalah Rp●,- (● Rupiah).
Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 437.500.000 (empat ratus tiga
puluh tujuh juta lima ratus ribu) Waran Seri I yang menyertai Saham Baru Perseroan atau sebanyakbanyaknya 35% (tiga puluh lima persen) dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada
saat pernyataan pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini disampaikan. Waran
Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang Saham Baru yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Setiap pemegang 5 (lima) Saham
Baru Perseroan berhak memperoleh 7 (tujuh) Waran Seri I dimana setiap 1 (satu) Waran Seri I
memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Perseroan yang dikeluarkan
dalam portepel. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama 3 (tiga)
tahun.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian
Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap sahamnya dengan
Harga Pelaksanaan sebesar Rp●,- (● Rupiah) yang dapat dilakukan selama masa berlakunya
pelaksanaan yaitu 6 (enam) bulan sejak tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia, yang
berlaku mulai tanggal 14 Juni 2017 sampai dengan 16 Desember 2019. Pemegang Waran Seri I tidak
mempunyai hak sebagai pemegang saham termasuk hak dividen selama Waran Seri I tersebut belum
dilaksanakan menjadi saham. Apabila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya,
maka Waran Seri I tersebut menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran
Seri I tidak dapat diperpanjang lagi. Total Hasil Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebanyak-banyaknya
Rp●,- (● Rupiah).
Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel
Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala
hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh,
termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham, hak atas pembagian Saham Bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
PT. Forza Land Indonesia, Tbk
Kegiatan Usaha Utama:
Pembangunan, pengelolaan dan perdagangan real estate/properti.
Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia
Kantor Pusat:
Wisma 77, Tower 1, Lt. 8
Jln. Jend. S. Parman Kav. 77, Jakarta Barat 11410
Telepon: +62 21 5366 9777
Fax: +62 21 5366 1752
Website: www.forzaland.com
Email: [email protected]
RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK ADALAH RISIKO
PERSAINGAN USAHA. RISIKO USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK SELENGKAPNYA
DICANTUMKAN PADA BAB V RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI.
1
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.81, tanggal 25 Agustus 2016 yang dibuat di hadapan
Humberg Lie, SH, SE, MKn, notaris di Jakarta Utara, Perseroan telah menyetujui perubahan terhadap:
i.
ii.
iii.
iv.
Persetujuan perubahan kepemilikan saham Perseroan;
Persetujuan perubahan nilai nominal saham Perseroan;
Perubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan;
Persetujuan perubahan status Perseroan yang semula Perseroan Terbatas Tertutup/Non Publik
menjadi Perseroan Terbuka/Publik;
v. Persetujuan rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham-saham
Perseroan (Initial Public Offering);
vi. Persetujuan atas rencana Perseroan menerbitkan waran atas nama Perseroan sesuai dengan
hal-hal, syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sehubungan dengan dan pelaksanaan penerbitan
waran tersebut;
vii. Pemberian wewenang kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan;
viii. Persetujuan perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar untuk disesuaikan dengan ketentuan
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (”BAPEPAM-LK”) Nomor IX.J.1
tentang Pokok pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat
Ekuitas dan Perusahaan Publik, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014
tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan terbuka dan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik;
yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Keputusannya No.AHU-0015345.AH.01.02.Tahun 2016, tanggal 25 Agustus 2016. Dengan
demikian, susunan pemegang saham dan permodalan Perseroan pada saat Prospektus diterbitkan
adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp100,- setiap saham
Jumlah Saham
Nilai Nominal (Rp)
5.000.000.000
500.000.000.000
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Forza Indonesia
2. PT Surya Fajar Capital
3. Freddy Setiawan
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
1.065.000.000
60.000.000
125.000.000
1.250.000.000
3.750.000.000
106.500.000.000
6.000.000.000
12.500.000.000
125.000.000.000
375.000.000.000
%
85,20
4,80
10,00
100,00
Catatan: Freddy Setiawan merupakan Direktur Utama Perseroan
Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum
secara proforma adalah sebagai berikut:
Struktur Permodalan Perseroan Sebelum dan Setelah Penawaran Umum Perdana Saham
Keterangan
Sebelum Penawaran Umum
Jumlah
Nilai Nominal
%
Saham
(Rp 100)
5.000.000.000 500.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Forza Indonesia
1.065.000.000 106.500.000.000 85,20
2. PT Surya Fajar Capital
60.000.000
6.000.000.000
4,80
3. Freddy Setiawan
125.000.000
12.500.000.000 10,00
4.Masyarakat
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
1.250.000.000 125.000.000.000 100,00
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.750.000.000 375.000.000.000
Catatan: Freddy Setiawan merupakan Direktur Utama Perseroan
2
Setelah Penawaran Umum
Jumlah
Nilai Nominal
Saham
(Rp 100)
5.000.000.000 500.000.000.000
1.065.000.000 106.500.000.000
60.000.000
6.000.000.000
125.000.000 12.500.000.000
312.500.000 31.250.000.000
%
68,16
3,84
8,00
20,00
1.562.500.000 156.250.000.000 100,00
3.437.500.000 343.750.000.000
PENERBITAN WARAN SERI I
Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini, Perseroan secara bersamaan akan menerbitkan
sebanyak-banyaknya 437.500.000 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu) Waran Seri I. Waran
Seri I ini diberikan secara cuma-cuma kepada para pemegang Saham Baru Perseroan yang namanya
tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada Tanggal Penjatahan. Waran Seri I tersebut diterbitkan
berdasarkan Akta Pernyataan Penerbitan Waran Seri I Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana
Saham PT Forza Land Indonesia Tbk No.114 tanggal 29 September 2016, yang dibuat dihadapan
Humberg Lie, SH, SE, MKn, notaris di Jakarta Utara.
Waran Seri I adalah efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melaksanakan setiap 1
(satu) Waran Seri I yang dimiliki menjadi 1 (satu) saham baru Perseroan dengan nilai nominal Rp 100
(seratus Rupiah), yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel dengan Harga Pelaksanaan Rp●
(● Rupiah) per Waran Seri I selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai tanggal 14 Juni 2017
sampai dengan 16 Desember 2019. Pemegang Waran Seri I tidak mempunyai hak sebagai pemegang
saham termasuk hak atas dividen selama Waran Seri I tersebut belum dilaksanakan menjadi saham.
Bila Waran Seri I tidak dilaksanakan sampai habis masa berlakunya, maka Waran Seri I tersebut menjadi
kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku. Masa berlaku Waran Seri I tidak dapat diperpanjang.
Apabila Waran Seri I yang diperoleh pemegang saham telah dilaksanakan seluruhnya menjadi saham
baru dalam Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum
dan sesudah pelaksanaan Waran Seri I adalah sebagai berikut:
Struktur Permodalan Perseroan
Setelah Penawaran Umum Perdana dan Sebelum Pelaksanaan Waran Seri I
dan
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham dan Setelah Pelaksanaan Waran Seri I
Keterangan
Sebelum Pelaksanaan Waran
Jumlah
Nilai Nominal
%
Saham
(Rp 100)
5.000.000.000 500.000.000.000
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT Forza Indonesia
1.065.000.000 106.500.000.000
2. PT Surya Fajar Capital
60.000.000
6.000.000.000
3. Freddy Setiawan
125.000.000
12.500.000.000
4.Masyarakat
312.500.000
31.250.000.000
Jumlah Modal Ditempatkan dan
1.562.500.000 156.250.000.000
Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
3.437.500.000 343.750.000.000
Setelah Pelaksanaan Waran
Jumlah
Nilai Nominal
%
Saham
(Rp 100)
5.000.000.000 500.000.000.000
68,16 1.065.000.000
3,84
60.000.000
8,00
125.000.000
20,00
750.000.000
106.500.000.000
6.000.000.000
12.500.000.000
75.000.000.000
53,25
3,00
6,25
37,50
100 2.000.000.000
200.000.000.000
100
3.000.000.000
300.000.000.000
Catatan: Freddy Setiawan merupakan Direktur Utama Perseroan
Keterangan mengenai Waran Seri I di bawah ini merupakan rangkuman dari Perjanjian Penerbitan Waran
Seri I, namun bukan merupakan salinan selengkapnya dari keseluruhan ketentuan dan persyaratan
yang tercantum di dalam Akta tersebut. Adapun salinan selengkapnya dapat diperoleh atau dibaca di
kantor Perseroan dan kantor Pengelola Administrasi Waran Seri I pada setiap hari dan jam kerja.
A. Definisi
a. Waran Seri I berarti efek yang diterbitkan oleh emiten dalam jumlah sebanyak-banyaknya
437.500.000 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu) Waran Seri I yang memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli saham sebagaimana diatur dalam Perjanjian
Penerbitan Waran Seri I.
3
b. Surat Kolektif Waran Seri I berarti bukti pemilikan sejumlah Waran Seri I dalam kelipatan
tertentu yang diterbitkan oleh Perseroan yang memuat nama, alamat, dan jumlah Waran Seri
I serta keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu.
c. Pelaksanaan Waran Seri I berarti pelaksanaan hak membeli saham baru oleh Pemegang
Waran Seri I.
d. Harga Pelaksanaan berarti harga setiap saham yang harus dibayar pada saat pelaksanaan
Waran Seri I menjadi saham Perseroan.
e. Saham Hasil Pelaksanaan berarti saham baru yang dikeluarkan dari portepel Perseroan sebagai
hasil Pelaksanaan Waran Seri I dan merupakan Saham yang telah disetor penuh Perseroan,
yang menjadi bagian dari modal saham Perseroan serta memberikan kepada pemegangnya
yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hakhak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan hak-hak pemegang saham Perseroan
yang telah dikeluarkan dan disetor penuh sebelumnya dengan memperhatikan ketentuan
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang berlaku.
B. Hak Atas Waran Seri I
a. Setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) Saham Baru yang namanya tercatat dalam
Daftar Penjatahan Penawaran Umum Perdana Saham yang dilakukan oleh Penjamin Pelaksana
Emisi Efek pada Tanggal Penjatahan 8 Desember 2016 berhak memperoleh 7 (tujuh) Waran
Seri I yang diberikan cuma-cuma.
b. Selama Waran Seri I belum dilaksanakan (belum di-exercise) menjadi saham baru, pemegang
Waran Seri I tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan,
tidak mempunyai hak atas pembagian dividen Perseroan, tidak berhak atas saham bonus
yang berasal dari agio dan saham dividen yang berasal dari kapitalisasi laba, dengan demikian
juga tidak mempunyai hak memesan efek terlebih dahulu yang akan dikeluarkan Perseroan di
kemudian hari.
C. Bentuk dan Denominasi
Ada 2 (dua) bentuk Waran Seri I yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu:
a. Bagi Pemegang Yang Berhak yang sudah melakukan penitipan sahamnya secara kolektif
pada KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Kolektif Waran Seri I, melainkan akan
didistribusikan secara elektronik dengan melakukan pengkreditan Waran Seri I ke Rekening
Efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing masing Pemegang
Waran Seri I di KSEI dan dibuktikan dengan Surat Konfirmasi Waran Seri I;
b. Bagi Pemegang Yang Berhak yang belum melakukan penitipan sahamnya secara kolektif
pada KSEI, maka Waran Seri I akan diterbitkan dalam bentuk Surat Kolektif Waran Seri I yang
mencantumkan nama dan alamat pemegang waran, jumlah waran yang dimiliki, jumlah waran
yang dapat dipergunakan untuk membeli saham dan keterangan lain yang diperlukan.
Setelah lewat Periode Pelaksanaan Waran Seri I, maka setiap Waran Seri I yang belum
dilaksanakan menjadi kadaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi untuk keperluan apapun juga
dan Pemegang Waran tersebut tidak dapat menuntut ganti rugi maupun kompensasi apapun dalam
jumlah berapapun dan dengan alasan kepada Perseroan dan Perseroan tidak lagi mempunyai
kewajiban untuk menerbitkan Saham Baru Hasil Pelaksanaan Waran Seri I. Selama Pelaksanaan
Waran Seri I belum dilakukan oleh Pemegang Waran Seri I menjadi Saham Baru Hasil Pelaksanaan
Waran Seri I, maka Pemegang Waran Seri I tidak berhak untuk mengikuti dan tidak mempunyai hak
suara dalam rapat umum pemegang saham Perseroan dan tidak berhak menerima dividen dalam
bentuk apapun juga serta hak lain yang terkait pada Saham.
D. Hak Untuk Membeli Saham Perseroan dan Jangka Waktu Waran Seri I
a. Setiap pemegang 1 (satu) Waran Seri I yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Waran Seri
I berhak untuk membeli 1 (satu) saham biasa dengan cara melakukan Pelaksanaan Waran
Seri I, setiap Hari Kerja selama Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I dengan membayar
Harga Pelaksanaan sebesar Rp ●,- (●) per Waran Seri I, dengan memperhatikan ketentuan-
4
ketentuan Penerbitan Waran Seri I.
b. Pemegang Waran Seri I berhak melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham selama Jangka
Waktu Pelaksanaan Waran Seri I yang tanggalnya sebagaimana dimuat dalam Prospektus
yang diterbitkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham.
c. Setiap Waran Seri I Yang Belum Dilaksanakan melalui cara sebagaimana ditentukan dalam
Syarat dan Kondisi 4 (empat) selambat-lambatnya tanggal 16 Desember 2019 pada pukul
15.00 (lima belas) Waktu Indonesia Barat pada Tanggal Jatuh Tempo, menjadi batal dan tidak
berlaku lagi untuk kepentingan apapun juga dan Pemegang Waran Seri I tersebut tidak dapat
menuntut ganti rugi maupun kompensasi berupa apapun dari Perseroan.
E. Jangka Waktu Waran Seri I
Jangka Waktu Pelaksanaan Waran Seri I adalah 6 (enam) bulan setelah Tanggal Pencatatan di
bursa sampai dengan satu hari sebelum ulang tahun pencatatan di bursa yaitu tanggal 14 Juni
2017 sampai dengan 16 Desember 2019 pada pukul 15.00 WIB.
F. Prosedur Pelaksanaan Waran Seri I
a. Pada jam kerja yang umumnya berlaku selama Jangka Waktu Pelaksanaan, setiap Pemegang
Waran Seri I dapat melakukan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi saham baru yang dikeluarkan
dari saham portepel yang dipegangnya menjadi Saham Hasil Pelaksanaan berdasarkan syarat
dan ketentuan dalam Perjanjian Penerbitan Waran Seri I.
b. Pelaksanaan Waran Seri I dapat dilakukan di kantor pusat Pengelola Administrasi Waran Seri I.
c. Pada Tanggal Pelaksanaan, Pemegang Waran Seri I yang bermaksud untuk melaksanakan
Waran Seri I nya menjadi saham baru, wajib menyerahkan Dokumen Pelaksanaan kepada
Pengelola Administrasi Waran Seri I. Formulir Pelaksanaan dilekatkan pada setiap Surat
Kolektif Waran Seri I. Bukti Pembayaran Harga Pelaksanaan adalah bukti telah dibayarnya
Harga Pelaksanaan oleh Pemegang Waran Seri I kepada Perseroan. Atas penyerahan
Dokumen Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I wajib menyerahkan bukti telah
diterimanya Dokumen Pelaksanaan.
d. Dokumen Pelaksanaan yang sudah diterima oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I tidak
dapat ditarik kembali.
e. Pemegang Waran Seri I yang tidak menyerahkan Dokumen Pelaksanaan dalam masa berlaku
Pelaksanaan tidak berhak lagi melaksanakan Pelaksanaan Waran Seri I menjadi Saham.
f. Dalam waktu 1 (satu) hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima Dokumen
Pelaksanaan, Pengelola Administrasi Waran Seri I melakukan penelitian terhadap kelengkapan
Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam
Daftar Pemegang Waran Seri I. Pada hari kerja berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri
I melakukan penelitian terhadap kelengkapan Dokumen Pelaksanaan serta kebenaran tentang
terdaftarnya Pemegang Waran Seri I dalam Daftar Pemegang Waran Seri I. Pada hari kerja
berikutnya, Pengelola Administrasi Waran Seri I meminta konfirmasi dari Bank dimana Perseroan
membuka rekening khusus mengenai pembayaran atas Harga Pelaksanaan telah diterima
dengan baik dan kepada Perseroan mengenai dapat atau tidaknya Waran Seri I dilaksanakan.
Dalam waktu 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal penerimaan Dokumen Pelaksanaan Pengelola
Administrasi Waran Seri I memberikan konfirmasi kepada Pemegang Waran Seri I mengenai
diterimanya atau ditolaknya permohonan untuk pelaksanaan. Selambat-lambatnya 4 (empat)
hari kerja setelah Pengelola Administrasi Waran Seri I menerima persetujuan dari Perseroan,
maka Pemegang-Pemegang Waran Seri I dapat menukarkan Bukti Penerimaan Dokumen
Pelaksanaan dengan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I
wajib menyerahkan Saham Hasil Pelaksanaan kepada Pemegang Waran Seri I.
g. Dalam hal pelaksanaan sebagian jumlah Waran Seri I yang diwakili dalam Surat Kolektip Waran
Seri I, terlebih dahulu harus diadakan pemecahan atas sertifikat tersebut maka pemecahan
atas Sertifikat tersebut menjadi biaya Pemegang Waran Seri I yang bersangkutan.
h. Saham hasil Pelaksanaan memberikan hak kepada pemegangnya yang namanya dengan sah
terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham yang mempunyai hak yang sama seperti saham
lainya dalam Perseroan.
5
i.
j.
Perseroan berkewajiban untuk menanggung segala biaya sehubungan dengan Pelaksanaan
Waran Seri I menjadi saham baru dan pencatatan saham hasil Pelaksanaan pada Bursa Efek
Indonesia.
Pemegang Waran Seri I yang akan melaksanakan Waran Seri I menjadi Saham Biasa Atas
nama dapat melakukan pembayaran Harga Pelaksanaan dengan cek, bilyet giro, bank transfer,
pemindahbukuan ataupun setoran tunai (in good fund) kepada rekening Perseroan.
PT BANK SINARMAS TBK
Cabang KFO Thamrin, Jakarta
Atas nama: PT Forza Land Indonesia Tbk
No. Rek.: 0039776887
G. Penyesuaian Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran Seri I
Harga awal Pelaksanaan Waran Seri I adalah sebesar Rp●,- (●Rupiah) setiap saham per Waran
Seri I. Apabila Perseroan melakukan tindakan-tindakan yang mengakibatkan perubahan jumlah
modal, Harga Pelaksanaan dan jumlah Waran Seri I, sehingga Waran Seri I dapat mengalami
perubahan dimana Harga Pelaksanaan baru dan Waran Seri I baru dapat menjadi pecahan. Dalam
hal ini, Perseroan akan melakukan pembulatan ke bawah. Harga Pelaksanaan dan Jumlah Waran
Seri I akan mengalami pengubahan apabila terjadi hal-hal sebagai berikut:
 Perubahan nilai nominal saham Perseroan karena penggabungan nilai nominal (reverse stock)
atau pemecahan nilai nominal (stock split), maka :
Harga Pelaksanaan Baru =
Harga Nominal Baru setiap saham
xA
Harga Nominal Lama setiap saham
Jumlah Waran Seri I Baru =
Harga Nominal Lama setiap saham
xB
Harga Nominal Baru setiap saham
A = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama
B = Jumlah awal Waran Seri I yang beredar
Penyesuaian tersebut mulai berlaku efektif pada saat dimulai perdagangan di Bursa Efek
dengan nilai nominal yang baru yang diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang memiliki peredaran yang luas
 Pembagian saham bonus, saham dividen atau efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi
saham, maka jumlah Waran Seri I tidak mengalami perubahan dan yang berubah hanyalah
harga pelaksanaannya saja, dengan perhitungan:
Harga Pelaksanaan Baru
=
A
(A + B)
x X
A = Jumlah saham yang disetor penuh dan beredar sebelum pembagian saham bonus,
saham dividen
B = Jumlah saham baru yang disetor penuh dan beredar yang merupakan hasil pembagian
saham bonus atau saham dividen.
X = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama
Penyesuaian tersebut mulai berlaku pada saat saham bonus atau saham dividen mulai berlaku
efektif yang akan diumumkan di dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
memiliki peredaran yang luas.
 Pengeluaran saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas (PUT).
Harga Waran Seri I baru =
(C – D)
C
x X
C = Harga pasar saham sebelum pengeluaran pengumuman PUT II
6
X = Harga Pelaksanaan Waran Seri I yang lama
D = Harga teoritis right untuk 1 (satu) saham yang dihitung dengan formula
D =
(C – F)
(G + 1)
F = Harga pembelian 1 (satu) saham berdasarkan hak memesan efek terlebih dahulu (right)
G = Jumlah saham yang diperlukan untuk memesan tambahan 1 (satu) saham dengan hak
memesan efek terlebih dahulu (right)
Penyesuaian ini berlaku efektif 1 (satu) hari kerja setelah tanggal penjatahan pemesanan
saham dalam rangka Penawaran Umum Terbatas.
Penyesuaian harga Waran Seri I tersebut di atas tidak untuk penyesuaian jumlah waran dan
harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
dan Anggaran Dasar Emiten, khususnya bahwa Harga Pelaksanaan Waran Seri I tidak boleh
kurang dari harga teoritis saham.
H. Pengalihan Hak Atas Waran Seri I
Pemegang Waran Seri I dapat mengalihkan hak atas Waran Seri I dengan melakukan jual-beli,
hibah dan warisan. Dengan melakukan transaksi jual beli di Bursa setiap orang dapat memperoleh
hak atas Waran Seri I dan dapat didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan
bukti-bukti yang sah mengenai hak yang diperolehnya dengan memperhatikan peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Setiap orang yang memperoleh hak atas Waran
Seri I karena hibah maupun pewarisan akibat kematian dari seorang Pemegang Waran Seri I
atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan Waran Seri I beralih, dapat mengajukan
permohonan secara tertulis kepada Pengelola Administrasi Waran Seri I yang bertindak untuk dan
atas nama Perseroan, untuk didaftarkan sebagai Pemegang Waran Seri I dengan mengajukan
bukti-bukti haknya dan dengan membayar biaya administrasi dan biaya lainnya yang dikeluarkan
untuk pengalihan Waran Seri I, permohonan tersebut harus mendapat persetujuan dari Perseroan.
Apabila terjadi peralihan hak atas Waran Seri I yang dikarenakan hal-hal tersebut di atas yang
mengakibatkan kepemilikan Waran Seri I oleh beberapa orang dan/atau badan maka kepada orang
atau pihak atau badan hukum yang memiliki secara yang memiliki secara bersama-sama tersebut
berkewajiban untuk menunjuk secara tertulis salah seorang diantara mereka sebagai wakil mereka
bersama dan hanya nama wakil tersebut yang akan dimasukan ke dalam Daftar Pemegang Waran
Seri I dan wakil ini akan dianggap sebagai pemegang yang sah dari Waran Seri I yang bersangkutan
dan berhak untuk melaksanakan dan menggunakan semua hak yang diberikan kepada Pemegang
Waran Seri I. Pengelola Administrasi Waran Seri I hanya dapat melakukan pendaftaran pada Daftar
Pemegang Waran Seri I apabila telah menerima dokumen pendukung dengan baik dan disetujui
oleh Perseroan dengan memperhatikan peraturan Pasar modal yang berlaku.
Pendaftaran peralihan hak atas Waran Seri I hanya dapat dilakukan oleh Perseroan melalui
Pengelola Administrasi Waran Seri I yang akan bertindak untuk dan atas nama Perseroan dengan
memberikan catatan mengenai peralihan hak tersebut di dalam Daftar Pemegang Waran Seri I
berdasarkan surat-surat yang cukup membuktikan mengenai pengalihan hak termasuk bukti akta
hibah yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan telah disetujui oleh Direksi Perseroan
dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal. Peralihan hak atas Waran Seri I harus dicatat di
dalam Daftar Pemegang Waran Seri I maupun pada Surat Kolektip Waran Seri I yang bersangkutan,
dan mulai berlaku setelah pendaftaran dari peralihan tersebut tercatat di dalam Daftar Pemegang
Waran Seri I.
I.
Penggantian Waran Seri I
Apabila Surat Kolektip Waran Seri I rusak atau tidak dapat dipakai lagi atau karena sebab lain yang
ditetapkan oleh Perseroan atas permintaan tertulis dari yang bekepentingan kepada Pengelola
Administrasi Waran Seri I, maka Pengelola Administrasi Waran Seri I, akan memberikan pengganti
Surat Kolektip Waran Seri I yang sudah tidak dapat dipakai lagi dengan yang baru, dimana Surat
Kolektip Waran Seri I yang asli harus dikembalikan kepada Perseroan. Jika Surat Kolektip Waran
7
Seri I hilang atau musnah maka untuk Surat kolektip Waran Seri I tersebut akan diterbitkan Surat
Kolektif Waran Seri I yang baru dengan terlebih dahulu menyerahkan bukti-bukti yang cukup dengan
jaminan-jaminan yang dianggap perlu oleh Pengelola Administrasi Waran Seri I serta diumumkan
di Bursa Efek dengan memperhatikan peraturan Pasar Modal.
Perseroan dan/atau Pengelola Administrasi Waran Seri I berhak untuk menetapkan dan menerima
jaminan-jaminan tentang pembuktian dan penggantian kerugian kepada pihak yang meminta
pengeluaran penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang dianggap perlu untuk mencegah
kerugian yang akan diderita Perseroan. Perseroan berkewajiban menyampaikan pemberitahuan
tertulis kepada OJK mengenai setiap penggantian Surat Kolektip Waran Seri I yang hilang atau
rusak. Dalam hal ini, semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran penggantian Surat
Kolektip Waran Seri I yang hilang atau rusak ditanggung dan dibayar oleh mereka yang meminta
pengeluaran pengganti Surat Kolektip Waran Seri I tersebut.
J. Pengelola Administrasi Waran Seri I
Perseroan telah menunjuk Pengelola Administrasi Waran Seri I sebagai berikut:
PT Sinartama Gunita
Sinar Mas Land Plaza Menara 1 Lt.9
Jl. MH Thamrin No.51
Jakarta 10350
Telepon : (021) 3922332, Fax : (021) 3923003
Dalam hal ini Pengelola Administrasi Waran Seri I bertugas untuk melaksanakan pengelolaan
administrasi Waran Seri I dan pengelolaan administrasi Saham Hasil pelaksanaan Waran Seri I.
K. Status Saham Hasil Pelaksanaan
Saham Hasil Pelaksanaan yang dikeluarkan dari portepel Perseroan atas Pelaksanaan Waran
Seri I diperlukan sebagai saham yang telah disetor penuh yang menjadi bagai dari modal saham
Perseroan, serta memberi hak kepada pemegangnya yang namanya dengan sah terdaftar dalam
Daftar Pemegang Saham Perseroan yang mempunyai hak yang sama seperti pemegang saham
Perseroan lainnya sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Pencatatan Saham
Hasil Pelaksanaan Waran Seri I dalam Daftar Pemegang saham dilakukan tanggal pelaksanaan.
L. Penggabungan, Peleburan dan Likuidasi
a. Apabila dalam jangka waktu Waran Seri I terjadi penggabungan, peleburan dan likuidasi,
maka dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja setelah keputusan tersebut diambil
Perseroan berkewajiban memberitahukan kepada Pemegang Waran Seri I sesuai dengan
Pasal 11 Penerbitan Waran Seri I.
b. Dalam hal Perseroan melakukan penggabungan atau peleburan dengan perusahaan lain
maka perusahaan yang menerima penggabungan atau peleburan yang merupakan hasil
penggabungan atau peleburan dengan Emiten wajib bertanggung jawab dan tunduk pada
syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Waran Seri I yang berlaku dalam Pasal 11 Penerbitan
Waran Seri I.
M. Pemberitahuan Kepada Pemegang Waran Seri I
Setiap pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I adalah sah jika diumumkan dalam 2 (dua)
surat kabar berbahasa Indonesia, satu di antaranya berperedaran nasional dalam jangka waktu
yang telah ditentukan dalam Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan ketentuan yang
berlaku di bidang Pasar Modal, atau apabila tidak ditentukan lain dalam jangka waktu sedikitdikitnya 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum suatu tindakan atau peristiwa yang mensyaratkan
8
adanya pemberitahuan kepada Pemegang Waran Seri I menjadi efektif. Pemberitahuan tersebut
di atas wajib dilakukan oleh Emiten. Setiap pemberitahuan dianggap telah disampaikan kepada
Pemegang Waran Seri I pada tanggal pertama kali diumumkan dalam surat kabar tersebut di atas.
N. Pernyataan dan Kewajiban Emiten
a. Emiten dengan ini menyatakan dan menyetujui bahwa setiap Pemegang Waran Seri I berhak
atas segala manfaat dari semua janji dan kewajiban sebagaimana tersebut dalam Penerbitan
Waran Seri I dan Peraturan Pasar Modal dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.
b. Emiten dengan ini menyatakan bahwa atas Pelaksanaan Waran Seri I, baik sebagian
maupun seluruh Waran Seri I, setiap waktu selama Jangka Waktu Pelaksanaan, Emiten wajib
menerbitkan, menyerahkan dan menyediakan Saham Hasil Pelaksanaan dalam jumlah yang
cukup atau jumlah yang sesuai dengan Penerbitan Waran Seri I dengan memperhatikan
ketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia jika
masuk dalam Penitipan Kolektif.
O.Pengubahan
Dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Emiten dapat mengubah
Penerbitan Waran Seri I kecuali mengenai Jangka Waktu Pelaksanaan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Persetujuan Pemegang Waran Seri I yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) dari
Waran Seri I.
b. Emiten wajib mengumumkan setiap pengubahan Penerbitan Waran Seri I di dalam 2 (dua)
surat kabar harian berbahasa Indonesia selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender
sebelum ditandatangani Pengubahan Penerbitan Waran Seri I, dan bilamana selambatnya
dalam waktu 21 (dua puluh satu) hari kalender setelah pengumuman tersebut, Pemegang
Waran Seri I lebih dari 50% tidak menyatakan keberatan secara tertulis atau tidak memberikan
tanggapan secara tertulis maka pemegang Waran Seri I dianggap telah menyetujui usulan
perubahan tersebut.
c. Setiap pengubahan Pernyataan Penerbitan Waran Seri I harus dilakukan dengan akta yang
dibuat secara notariil dan pengubahan tersebut mengikat Perseroan dan Pemegang Waran Seri
I sejak akta pengubahan bersangkutan dibuat dengan memperhatikan syarat dan ketentuanketentuan dalam Penerbitan Waran Seri I dan syarat dan kondisi serta Peraturan Pasar Modal
dan ketentuan Kustodian Sentral Efek Indonesia.
P. Hukum yang berlaku
Tunduk pada hukum yang berlaku di Republik Indonesia.
Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Bersamaan dengan pencatatan sebanyak - banyaknya 312.500.000 (tiga ratus dua belas juta lima
ratus ribu) Saham Baru yang berasal dari portepel atau sebesar 20% (dua puluh persen) dari modal
ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham, maka Perseroan atas nama
pemegang saham lama akan mencatatkan pula seluruh saham biasa atas nama pemegang saham
sebelum Penawaran Umum Perdana Saham sejumlah 1.250.000.000 (satu miliar dua ratus lima puluh
juta) saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia
seluruhnya adalah sebanyak-banyaknya 1.562.500.000 (satu miliar lima ratus enam puluh dua juta
lima ratus ribu) saham atau sebesar 100% (seratus persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor
penuh sesudah Penawaran Umum Perdana Saham ini.
Selain itu sebanyak-banyaknya 437.500.000 (empat ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu) Waran
Seri I yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana
9
Saham ini seluruhnya juga akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan No. IX.A.6 mengenai Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum
Penawaran Umum, maka PT Forza Indonesia, PT Surya Fajar Capital dan Freddy Setiawan sebagai
pemegang saham lama Perseroan, tidak akan mengalihkan seluruh kepemilikan atas saham Perseroan
sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum
Perdana Saham Perseroan menjadi Efektif.
Perseroan tidak memiliki rencana untuk mengeluarkan atau mencatatkan saham baru dan/atau
efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan
setelah tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif kecuali saham baru yang dikeluarkan
dalam rangka pelaksanaan Waran Seri I.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan tidak ada efek lainnya yang dapat dikonversi menjadi
saham Perseroan.
10
II. RENCANA PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN
UMUM
Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi
biaya-biaya emisi, akan dipergunakan Perseroan untuk:
1. Sebesar kurang lebih 40% (empat puluh persen) akan digunakan Perseroan untuk pengembangan
usaha pada PT Borneo Sarana Properti (“BSP”) melalui penyertaan sebesar 99,01% (sembilan
puluh sembilan koma nol satu persen) yang seluruhnya merupakan saham dengan nilai nominal
baru yang diambil dari saham portepel BSP sebesar 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) saham
dengan nilai nominal sebesar Rp160.000,- (seratus enam puluh ribu Rupiah). Penyertaan yang
dilakukan oleh Perseroan kepada BSP akan dipergunakan BSP sebesar Rp25.000.000.000,- (dua
puluh lima miliar Rupiah) untuk pembayaran utang kepada PT Cipta Intan Persada dan sebesar
Rp15.000.000.000,- (lima belas miliar Rupiah) untuk modal kerja di BSP.
2. Sebesar kurang lebih 13% (tiga belas persen) akan digunakan Perseroan untuk melakukan
pelunasan utang kepada PT Cipta Intan Persada sebesar Rp13.335.916.000,- dan apabila terdapat
kekurangan maka akan menggunakan internal kas Perseroan.
3. Sedangkan sisanya akan digunakan Perseroan untuk modal kerja.
Sedangkan dana yang diperoleh dari Pelaksanaan Waran Seri I seluruhnya akan digunakan untuk
modal kerja Perseroan dan Entitas Anak.
Sesuai dengan Peraturan OJK No.30/2015, Perseroan akan menyampaikan laporan realisasi penggunaan
dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini kepada OJK dan wajib mempertanggungjawabkan
realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini dalam RUPS Tahunan
Perseroan sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum telah direalisasikan. Laporan realisasi
penggunaan dana yang disampaikan kepada OJK akan dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan
(Juni dan Desember) sampai dengan seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham ini telah
direalisasikan. Perkiraan total biaya emisi yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar ●% (● persen)
dari jumlah dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham ini, yang meliputi:
a. Biaya jasa Penjamin Emisi Efek sekitar ●% (● persen), yang terdiri dari biaya jasa penyelenggaraan
(management fee) ●% (● persen), biaya jasa penjaminan (underwriting fee) ●% (●persen), dan
biaya jasa penjualan (selling fee) ●% (● persen);
b. Biaya jasa profesi penunjang pasar modal sekitar ●% (● persen), yang terdiri dari biaya jasa
akuntan publik sekitar ●% (● persen), biaya jasa konsultan hukum sekitar ●% (● persen) dan biaya
notaris sekitar ●% (● persen);
c. Biaya lembaga penunjang pasar modal sekitar ●% (● persen) merupakan biaya jasa Biro
Administrasi Efek;
d. Biaya Pendaftaran kepada OJK ●% (● persen),
e. Biaya BEI sekitar ●% (● persen), KSEI sekitar ●% (● persen);
f. Biaya lain-lain antara lain percetakan, iklan, acara Paparan Publik dan Due Diligence Meeting serta
biaya-biaya emisi lainnya sekitar ●% (● persen).
Apabila Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana dari rencana semula seperti yang
tercantum dalam Prospektus ini, maka rencana dan alasan mengenai perubahan penggunaan dana
tersebut disampaikan bersamaan dengan pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK serta harus
dimintakan persetujuan dari para pemegang saham Perseroan melalui RUPS terlebih dahulu sesuai
dengan Peraturan No.30/2015. Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham akan
dilaksanakan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya
di bidang pasar modal.
11
Apabila dana hasil Penawaran Umum belum dipergunakan seluruhnya, maka penempatan sementara
atas dana hasil Penawaran Umum tersebut harus dilakukan Perseroan dengan memperhatikan
keamanan dan likuiditas serta dapat memberikan keuntungan finansial yang wajar bagi Perseroan dan
sesuai dengan ketentuan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku.
Jika Perseroan melakukan transaksi yang menggunakan dana hasil dari Penawaran Umum yang
termasuk transaksi material, transaksi afiliasi atau benturan kepentingan transaksi tertentu, maka
Perseroan akan mematuhi Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.1 mengenai Transaksi Afiliasi Dan
Benturan Kepentingan Tertentu dan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.E.2 mengenai Transaksi Material
Dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Perseroan akan mengikuti ketentuan yang berlaku terutama
di bidang pasar modal untuk setiap transaksi sehubungan dengan rencana penggunaan dana hasil
Penawaran Umum Perdana Saham.
12
III. KETERANGAN TENTANG RENCANA TRANSAKSI
A. URAIAN, TUJUAN DAN MANFAAT PELAKSANAAN TRANSAKSI
Perseroan dalam melakukan kegiatan usahanya senantiasa melakukan pengembangan usahanya
dengan cara melalui pembelian tanah dan mengakuisisi perusahaan. Rencana penggunaan dana
dari hasil Penawaran Umum Perdana Saham adalah dipergunakan untuk penyertaan saham pada PT
Borneo Sarana Properti (“Transaksi Pengambilalihan”) sebesar 99,01% yang seluruhnya merupakan
saham dengan nilai nominal baru yang diambil dari saham portepel BSP sebesar 250.000 saham
dengan nilai nominal sebesar Rp160.000,-. Penyertaan saham yang dilakukan oleh Perseroan kepada
BSP akan dipergunakan BSP (i) sebesar Rp25.000.000.000,- untuk pembayaran utang kepada PT
Cipta Intan Persada yang dahulu digunakan oleh BSP untuk kebutuhan modal kerja dan (ii) sebesar
Rp15.000.000.000,- untuk modal kerja di BSP. Tujuan dari rencana Transaksi Pengambilalihan adalah
untuk memperkuat struktur dan menambah portofolio Perseroan.
1. KETERANGAN MENGENAI RENCANA TRANSAKSI PENGAMBILALIHAN
Bahwa terkait rencana Transaksi Pengambilalihan yang dilakukan oleh Perseroan kepada BSP merupakan:
a. Transaksi Material yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Angka 3 huruf a nomor 5
dan 8 Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha
Utama, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011,
oleh karena transaksi penyertaan saham dalam BSP tersebut termasuk kegiatan usaha utama dari
Perseroan.
b. Transaksi Afiliasi yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam Angka 2 huruf c nomor 2 dan
4 Peraturan No. IX.E.I tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu,
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-412/BL/2009 tanggal 25 November 2009, oleh
karena transaksi penyertaan saham dalam BSP tersebut transaksi yang merupakan kegiatan usaha
utama Perseroan;
Transaksi ini tidak mengandung benturan kepentingan karena tidak terdapat perbedaan ekonomis antara
kepentingan ekonomis Perusahaan dengan kepentingan ekonomis pribadi Ali Sutra selaku Komisaris
Utama Perseroan, yang dapat merugikan Perseroan sebagaimana tertera dalam Surat Pernyataan
Manajemen tanggal 6 Oktober 2016
a. SIFAT HUBUNGAN AFILIASI
Bapak Ali Sutra adalah Komisaris Utama Perseroan, sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 81 tanggal 25 Agustus 2016, dibuat dihadapan
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Konatariatan, Notaris di Jakarta, yang
sudah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor
AHU-AH.01.03-0076498 tanggal 01 September 2016. Bapak Ali Sutra selaku Komisaris Utama
Perseroan juga merupakan pemegang saham PT Borneo Sarana Properti sebesar 1,00% (satu
koma nol nol persen) dan selaku Direktur PT Borneo Sarana Properti.
13
b. PERJANJIAN PENGAMBILALIHAN
Berikut ini keterangan singkat yang berkaitan dengan rencana Transaksi Pengambilalihan berdasarkan
Akta Pengambilalihan Saham nomor 124 tanggal 29 September 2016 yang dibuat dihadapan Humberg
Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara :
•
•
•
Pihak Pengambilalih
Obyek Pengambilalihan
: Perseroan
: Sebesar 99,01% yang seluruhnya merupakan saham dengan nilai
nominal baru yang diambil dari saham portepel PT Borneo Sarana
Properti sebesar 250.000 saham dengan nilai nominal sebesar
Rp160.000,Nilai Pengambilalihan Obyek : Rp40.000.000.000,-
c. KETERANGAN MENGENAI OBYEK TRANSAKSI PENGAMBILALIHAN
PT. Borneo Sarana Properti (“BSP”)
Riwayat Singkat
BSP didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 160 tanggal 29 Nopember 2012,
dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, notaris di
Jakarta Utara, yang telah mendapatkan Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-04301.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 5
Februari 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0007471.AH.01.09.Tahun 2012
tanggal 5 Februari 2013. (Akta 160/2012)
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Akta No. 160 tanggal 29 Nopember 2012, maksud dan tujuan BSP adalah
menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, real estate, perindustrian, percetakan,
jasa dan angkutan.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai
berikut:
a. Melakukan perdagangan, termasuk dagang impor, ekspor dan antar pulau (intersulair), bertindak
selaku agen atau perwakilan, agen tunggal, grosir, leveransir, distributor dan supplier (penyalur)
atas segala jenis barang dan jasa yang dapat diperdagangkan, termasuk namun tidak terbatas
pada perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan property;
b. Menjalankan usaha-usaha di bidang pembangunan antara lain termasuk tetapi tidak terbatas pada
bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi
beserta fasilitas-fasilitasnya termasuk perencanaan pembangunan, mengerjakan pembebasan,
pembukaan, pengurugan, pemerataan, pemborongan pada umumnya (general contractor) yaitu
pembangunan kawasan perumahan (real estate), rumah susun, apartemen, kondominium,
perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan (mall, plaza), kawasan industri, gedung parkir, rekreasi,
dan lain-lain, serta meliputi pembangunan konstruksi dan renovasi gedung, lapangan, jembatan,
jalan, pertamanan, bendungan, pengairan atau irigasi, landasan udara, dermaga meliputi kegiatan
pemasangan tiang (pancang) atau pipa, komponen beton, pra-cetak, bantalan rel, produk beton
lainnya dan kegiatan usaha terkait, pembangunan konstruksi bilboard, reklame dan periklanan,
pemasangan semua jenis angkutan vertikal seperti lift, escalator dan semua jenis pesawat angkut,
pemasangan instalasi-instalasi listrik, air minum, gas, sarana pra sarana telekomunikasi (termasuk
multimedia dan kegiatan usaha terkait), air conditioner, limbah dan dalam bidang teknik sipil, elektro
mesin;
c.
Menjalankan usaha-usaha di bidang yang berkaitan dengan real estate, termasuk jual beli bangunan
serta hak atas tanahnya, mengelola dan melakukan persewaan atas bangunan-bangunan, ruanganruangan, perumahan, rumah susun, mengelola bangunan parkir dan bangunan pergudangan;
14
d. Mendirikan dan menjalankan industri-industri termasuk namun tidak terbatas pada industri material
bangunan, peralatan listrik, industri mesin-mesin, industri pembuatan mebel, industri alat-alat
rumah tangga, industri makanan dan minuman;
e. Mendirikan percetakan, penerbitan dan penjilidan;
f.
Membuka dan mengelola peternakan, pertanian dan bahan baku pertanian, perikanan, perkebunan
dan perhutanan;
g. Menyediakan segala jenis jasa dan pelayanan, termasuk namun tidak terbatas pada konsultasi
bidang bisnis, manajemen dan administrasi, jasa penyewaan dan pengelolaan property, jasa agen
pengelolaan property, jasa penyewaan ruangan, jasa konsultasi manajemen property, jasa elektrikal
dan mekanikal, jasa penyediaan alat-alat konstruksi, jasa di bidang periklanan, jasa kebersihan,
kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;
h. Menyelenggarakan transportasi dan pengangkutan umum di darat dengan menggunakan bus dan
truk.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, kegiatan usaha yang dilakukan oleh BSP adalah melakukan
kegiatan usaha pengembangan properti. BSP melakukan kegiatan operasional sejak tahun 2014. Saat
ini BSP memiliki 3 karyawan.
BSP telah memiliki izin-izin yang wajib dipenuhi terkait dengan kegiatan usaha yang dilakukan, yakni:
a. Pendaftaran Perusahaan
Tanda Daftar Perusahaan Kantor Tunggal dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan 09.02.1.68.45837
tanggal 19 Maret 2014 atas nama PT Borneo Sarana Properti, yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, dan Perdagangan yang
berlaku sampai dengan tanggal 11 Maret 2018.
Tanda Daftar Perusahaan Kantor Cabang dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan 17.10.1.68.00228
tanggal 22 Juli 2013 atas nama PT Borneo Sarana Properti, yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Kutai Barat yang berlaku sampai dengan 21 Juli 2018.
b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
BSP yang beralamat di Graha Arterimas Kavling 49, Jalan Raya Panjang No. 68 Kedoya, Kelurahan
Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, telah memiliki Surat Keterangan Domisili Perusahaan
nomor 139/1.824.51/II/2014 tanggal 24 Februari 2014 yang berlaku sampai dengan tanggal 24
Februari 2015, dikeluarkan oleh Kepala Kelurahan Kedoya Selatan Kecamatan Kebon Jeruk, Kota
Administrasi Jakarta Barat. (sedang dalam proses perpanjangan)
c.Perpajakan
BSP terdaftar sebagai wajib pajak dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) 03.273.882.5039.000 yang terdaftar pada tanggal 30 Januari 2013.
d. Surat Izin Usaha Perdagangan
BSP telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah nomor 05914-03/
PM/P/1.824.271 tanggal 11 Maret 2014 dan berlaku sampai dengan tanggal 21 Februari 2018, yang
dikeluarkan oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan
Provinsi DKI Jakarta dan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) nomor 503/144/SIUP/SME/
BP2T-PU/VII/2013 tanggal 22 Juli 2013 dan berlaku sampai dengan tanggal 22 Juli 2018, yang
dikeluarkan oleh Kepala Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Kutai Barat.
15
Hak Kekayaan Intelektual
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, BSP memiliki HAKI sebagai berikut:
No.
1.
No. Pendaftaran/
No. Agenda
J002014026519
Pemilik
Merek
BSP
Tanggal Pengajuan
Merek
11 Juni 2014
Etiket
Merek
ONE Paradise
Jangka
Waktu
Menunggu Sertifikat
Kelas
Barang
36
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta 160/2012, struktur permodalan dan pemegang saham BSP adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham
Saham
Jumlah Nominal (Rp)
10.000
10.000.000.000
Pemegang Saham
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
Bung Suwarno
Ali Sutra
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
2.475
25
2.500
7.500
2.475.000.000
25.000.000
2.500.000.000
7.500.000.000
%
99,00
1,00
100,00
Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham BSP No.15 tanggal 5 Oktober 2016 yang
dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris
di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHUAH.01.03-0086870 tanggal 6 Oktober 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU0117540.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 6 Oktober 2016, susunan Direksi dan Komisaris BSP adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris : William Siawira
Direksi
Direktur
: Ali Sutra
Ringkasan Laporan Keuangan
Dibawah ini disajikan Laporan Keuangan periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2016 dan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukamto & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, adalah
sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Keterangan
LAPORAN POSISI KEUANGAN
Aset lancar
Aset tidak lancar
Jumlah Aset
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Jumlah Liabilitas
Jumlah defisiensi modal
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
30 Juni 2016
31 Desember 2015
31 Desember 2014
35.340.914.037
163.789.009
35.504.703.046
25.048.883.899
11.891.910.021
36.940.793.920
(1.436.090.874)
35.504.703.046
35.407.643.535
182.202.891
35.589.846.426
24.753.420.246
11.882.549.021
36.635.969.267
(1.046.122.841)
35.589.846.426
22.679.808.819
219.030.656
22.898.839.475
14.374.412.483
8.919.107.355
23.293.519.838
(394.680.363)
22.898.839.475
16
Aset
Pada tanggal 30 Juni 2016, jumlah aset BSP adalah sebesar Rp35.504.703.046,- yang terutama terdiri
atas persediaan tanah BSP sebesar Rp27.182.659.100,-. Tabel berikut merupakan informasi mengenai
tanah BSP:
No.
Sertifikat
1. HGB No. 00006
Tgl 4 Juli 2014
2. HGB No. 00007
Tgl 2 Maret 2016
Luas Tanah
17.790 m2
61.285 m2
Lokasi
Jl. Sendawara Raya, Kel. Barong Tongkok, Kec. Barong
Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur
Jl. Sendawara Raya, Kel. Barong Tongkok, Kec. Barong
Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur
Berlaku Sampai
20 Maret 2034
16 Desember 2035
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset BSP adalah sebesar Rp35.589.846.426,- mengalami
kenaikan sebesar Rp12.691.006.951,- atau sebesar 35,66% dibandingkan tahun 2014. Hal ini terutama
disebabkan oleh pematangan tanah dan pengosongan lahan.
Liabilitas
Pada tanggal 30 Juni 2016, jumlah liabilitas BSP adalah sebesar Rp36.940.793.920,- yang terutama
terdiri atas utang kepada PT Cipta Intan Persada sebesar Rp25.000.000.000,- dan uang muka pelanggan
sebesar Rp11.865.000.021,-. Utang kepada PT Cipta Intan Persada merupakan pinjaman pihak ketiga
yang tidak ditentukan jangka waktu pembayaran dengan bunga 1% per tahun diperhitungkan mulai
tahun 2017.
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas BSP adalah sebesar Rp36.635.969.267,- mengalami
kenaikan sebesar Rp13.342.449.429,- atau sebesar 36,42% dibandingkan tahun 2014. Hal ini terutama
timbul karena adanya utang kepada pihak ketiga yaitu PT Cipta Intan Persada yang digunakan untuk
pematangan dan pengosongan lahan.
(dalam rupiah)
Keterangan
LAPORAN LABA RUGI
Penjualan
Beban Pokok Penjualan
Beban Usaha
Rugi Usaha
Beban lain-lain
Rugi Komprehensif
30 Juni 2016
386.310.426
(386.310.426)
(1.059.607)
(387.370.033)
30 Juni 2015
(tidak di audit)
369.411.049
(369.411.049)
783.971
(368.627.078)
31 Desember 2015
645.407.089
(645.407.089)
739.612
(644.667.477)
31 Desember 2014
902.482.043
(902.482.043)
2.300.769
(1.133.925.145)
Beban Usaha
Pada tanggal 30 Juni 2016, jumlah beban usaha BSP adalah sebesar Rp379.547.426,- yang terutama
terdiri atas beban gaji dan kesejahteraan karyawan sebesar Rp139.487.145,- dan biaya perijinan
sebesar Rp175.000.000,Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah beban usaha BSP adalah sebesar Rp645.407.089,- mengalami
penurunan sebesar Rp257.074.954,- atau sebesar 28,49% dibanding pada tahun 2014. Hal ini terutama
disebabkan karena terdapat penurunan pada akun perjalanan dinas, akun pajak dan beban kantor.
17
d. PROFORMA STRUKTUR PERMODALAN BSP SEBELUM DAN SETELAH PERNYERTAAN
OLEH PERSEROAN
Proforma struktur permodalan BSP sebelum dan setelah penyertaan oleh Perseroan menjadi sebagai
berikut:
Sebelum Penyertaan Perseroan
Jumlah
Nilai Nominal
%
Saham
Keterangan
Modal Dasar
Saham Seri A (Rp 1.000.000,-)
Saham Seri B (Rp 160.000,-)
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
Saham Seri A (Rp 1.000.000,-)
1. Bung Suwarno
2. Ali Sutra
Saham Seri B (Rp 160.000,-)
3. PT Forza Land Indonesia
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Jumlah Saham Dalam Portepel
Saham Seri A (Rp 1.000.000,-)
Saham Seri B (Rp 160.000,-)
10.000
-
10.000.000.000
-
2.475
25
2.475.000.000
25.000.000
-
Setelah Penyertaan Perseroan
Jumlah
Nilai Nominal
%
Saham
2.500
1.000.000
2.500.000.000
160.000.000.000
99
1
2.475
25
2.475.000.000
25.000.000
0,98
0,01
-
-
250.000
40.000.000.000
99,01
2.500
2.500.000.000
100,00
252.500
42.500.000.000
100,00
7.500
-
7.500.000.000
-
750.000
120.000.000.000
e. STRUKTUR PERSEROAN SETELAH TRANSAKSI PENGAMBILALIHAN DAN PENAWARAN
UMUM PERDANA
PT Forza Indonesia
PT Surya Fajar Capital
Freddy Seawan
Masyarakat
68, 16%
3, 84%
8, 00%
99,99%
99,99%
99,99%
PT Forza Proper Serpong
PT Forza Proper Uluwatu
99,99%
99,99%
99,60%
PT Forza Proper Sutera
PT Forza Proper Bedugul
PT Forza Aset Manajemen
PT Forzaland Bali
20,00%
99,01%
PT Borneo Sarana Proper
2. DAMPAK KEUANGAN DARI TRANSAKSI
Tujuan laporan posisi keuangan konsolidasian proforma adalah untuk menggambarkan penempatan
penyertaan saham 99.01% saham pada PT Borneo Sarana Properti (“BSP”) atas posisi keuangan
konsolidasian Interim FLI untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Proforma Tanggal 30 Juni 2016 dan Laporan Laba Rugi Dan
Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Interim Proforma Untuk Periode Enam Bulan Yang
Berakhir Pada Tanggal 30 Juni 2016 telah direviu oleh Dr. Jonnardi., CA., CPA. dari Kantor Akuntan
Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan dengan laporan bertanggal 09 November 2016.
18
Ringkasan asumsi yang signifikan:
a. Rencana transaksi yang akan dilakukan FLI, berkaitan dengan Penawaran Umum Perdana kepada
para pemegang saham dalam rangka penerbitan sebanyak 312.500.000 (tiga ratus dua belas juta
lima ratus ribu) Saham Biasa dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah).
b. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi Interim FLI dan Entitas Anak Sebelum Rencana Transaksi
diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan tanggal 30 Juni 2016 dan untuk periode
enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang telah kami audit Report No. 3230/RPT/X/2016
yang laporannya tertanggal 26 Oktober 2016.
c. Laporan Posisi Keuangan Interim BSP Sebelum Rencana Transaksi diambil dari Laporan Keuangan
BSP tanggal 30 Juni 2016 dan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal tersebut yang
telah kami audit dengan Report No. 3235/RPT/X/2016 yang laporannya tertanggal 26 Oktober
2016.
d. Laporan Hasil Penilaian Aset yang dilakukan Kantor Jasa Penilai Publik Firman Suryantoro Sugeng
Suzy Hartono & Rekan dengan No. Laporan 004/AV/FAST-JKT/X/16 tanggal 24 Oktober 2016.
e. Penyesuaian (2) Penempatan penyertaan dalam saham biasa PT BSP sejumlah 250.000 lembar
saham, nominal persaham Rp.160.000,- atau setara dengan 99,01% saham PT BSP yang beredar.
Penyajian informasi keuangan proforma:
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
RINGKASAN PROFORMA 30 JUNI 2016
(dalam Rupiah)
Sebelum Transaksi
PT FLI dan
Entitas Anak
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
5.058.432.429
PT BSP
Penyesuaian Proforma
Debet
Kredit
36.727.023 99.000.000.000 40.000.000.000
40.000.000.000 13.000.000.000
25.000.000.000
Persediaan (setelah dikurangi
bagian tidak lancar)
304.648.249.283 35.299.298.824
Piutang lain lain – pihak ketiga
9.910.623.669
Biaya dibayar muka dan uang
muka
1.586.900.654
Pajak dibayar dimuka
13.496.444.198
4.888.190
Investasi saham PT BSP
40.000.000.000 40.000.000.000
Proforma
66.095.159.452
339.947.548.107
9.910.623.669
1.586.900.654
13.501.332.388
-
Jumlah Aset Lancar
334.700.650.233 35.340.914.037
431.041.564.270
ASET TIDAK LANCAR
Persediaan (bagian tidak lancar)
Aset tetap - neto
Aset lain-lain
Goodwill
Jumlah Aset tidak lancar
Jumlah Aset
92.272.300.925
885.631.030
163.789.009
286.000.000
93.443.931.955
163.789.009
428.144.582.188 35.504.703.046
92.272.300.925
1.049.420.039
286.000.000
1.836.050.474
95.443.771.438
526.485.335.708
19
1.836.050.474
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM
RINGKASAN PROFORMA 30 JUNI 2016 (lanjutan)
(dalam Rupiah)
Sebelum Transaksi
PT FLI dan
Entitas Anak
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA
PENDEK
Utang lain-lain – pihak ketiga
Penyesuaian Proforma
PT BSP
Debit
Kredit
43.435.177.311 25.026.922.504 13.000.000.000
25.000.000.000
14.873.839.563
21.961.395
Proforma
30.462.099.815
Utang pajak
Utang bank – jatuh tempo
dalam 1 tahun
Total liabilitas jangka pendek
14.895.800.958
43.841.311.278
102.150.328.152 25.048.883.899
43.841.311.278
89.199.212.051
LIABILITAS JANGKA
PANJANG
Utang bank – jangka panjang
Utang pihak berelasi
Uang muka pelanggan
Liabilitas imbalan kerja
Total liabilitas jangka panjang
TOTAL LIABILITAS
37.224.828.098
3.444.876.981
190.573.474.746 11.865.000.021
438.085.000
26.910.000
231.681.264.825 11.891.910.021
333.831.592.977 36.940.793.920
37.224.828.098
3.444.876.981
202.438.474.767
464.995.000
243.573.174.846
332.772.386.897
EKUITAS
Ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk
Modal saham – ditempatkan
dan disetor penuh
Tambahan modal disetor
Pendapatan komprehensif lain
Saldo laba (defisit)
Ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada Pemilik
Entitas Induk
Kepentingan Nonpengendali
Ekuitas bersih
TOTAL LIABILITAS DAN
EKUITAS
125.000.000.000
2.500.000.000 42.500.000.000
(46.449.201.703)
70.585.000
1.493.000
15.682.609.072 (3.937.583.874)
94.307.979.869 (1.436.090.874)
5.009.342
94.312.989.211 (1.436.090.874)
428.144.582.188 35.504.703.046
20
1.817.873.574
1.493.000
31.250.000.000
40.000.000.000
67.750.000.000
3.937.583.874
399.959.600
156.250.000.000
21.300.798.297
70.585.000
15.686.596.572
193.307.979.869
404.968.942
193.712.948.811
526.485.335.708
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN INTERIM RINGKASAN
PROFORMA
PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR 30 JUNI 2016
(dalam Rupiah)
Pendapatan Usaha
Beban pokok usaha
Laba bruto
Beban usaha
Penjualan
Umum dan Administrasi
Pendapatan operasi lainnya
Beban operasi lainnya
Total beban usaha
Laba sebelum pajak
Beban pajak penghasilan – neto
Laba (Rugi) neto periode berjalan
Pendapatan (rugi) komprehensif lainnya
Post yang tidak diakui dalam Laba (Rugi):
Kerugian akturial program pensiun
Pos yang diakui dalam Laba (Rugi):
(Rugi) laba komprehensif lain
Total laba komprehensif periode
berjalan
Laba yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
Sebelum Transaksi
PT FLI dan
PT BSP
Entitas Anak
37.958.082.940
(26.820.367.057)
11.137.715.883
Penyesuaian Proforma
Debet
Kredit
Proforma
-
37.958.082.940
(26.820.367.067)
11.137.715.883
(2.776.263.831)
(9.352.239.869)
54.289.757
(44.104.378)
(12.118.318.321)
(984.589.938)
(1.665.263.751)
(2.649.853.689)
-
(379.547.426)
132.535
(1.192.142)
(380.607.003)
(380.607.003)
(380.607.033)
-
(2.776.263.831)
(9.352.239.869)
54.289.757
(44.104.378)
(12.118.318.321)
(980.602.438)
(1.665.263.751)
(2.645.866.189)
-
6.357.000
6.357.000
-
6.357.000
6.357.000
(2.639.509.189)
(380.607.003)
2.652.223.189
(2.645.773.883)
(92.306)
(2.645.866.189)
(380.607.033)
(380.607.033)
(2.652.223.883)
(92.306)
(2.645.866.189)
B. PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PERSEROAN
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran semua
informasi yang dimuat dalam Prospektus ini dan menegaskan bahwa setelah mengadakan pemeriksaan
yang cukup, informasi yang dimuat dalam Prospektus ini adalah benar dan tidak terdapat fakta penting
lainnya yang dihilangkan yang dapat memberikan pengertian yang menyesatkan.
Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menyatakan bahwa transaksi yang dilaksanakan oleh Perseroan
ini termasuk dalam transaksi material yang dikecualikan dengan peraturan nomor IX.E.2 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama dan termasuk dalam Transaksi Afiliasi namun
dikecualikan dengan peraturan nomor IX.E.1 tentang Transaksi Affiliasi dan Benturan Kepentingan
Transaksi Tertentu karena rencana transaksi adalah transaksi yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan usaha utama dari Perseroan.
21
C. PIHAK YANG DAPAT DIHUBUNGI PEMEGANG SAHAM
Bagi para pemegang saham yang memerlukan informasi lebih lanjut mengenai transaksi ini dapat
menghubungi Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan pada setiap jam kerja dengan
alamat:
Jeanny Novemilya Tjahja
PT Forza Land Indonesia Tbk
Wisma 77, Tower 1, Lantai 8,
Jl. Letjend. S. Parman Kav. 77, Slipi, Jakarta 11410
Telp: +62 21 5366 9777, Faks: +62 21 5366 1752
Email: [email protected]
22
IV. PERNYATAAN UTANG
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang
berasal dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
untuk untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin,
Ardi, Sukimto & Rekan, dengan opini pendapat wajar tanpa pengecualian
Pada tanggal 30 Juni 2016, Perseroan mempunyai liabilitas yang keseluruhannya berjumlah
Rp333.831.592.977,- dengan perincian sebagai berikut :
(dalam Rupiah)
Uraian
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang lain lain – Pihak ketiga
Utang pajak
Utang bank
Jumlah
43.435.177.311
14.873.839.563
43.841.311.278
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang bank
Utang pihak berelasi
Uang muka pelanggan
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Total Liabilitas
37.224.828.098
3.444.876.981
190.573.474.746
438.085.000
333.831.592.977
Perincian lebih lanjut mengenai kewajiban tersebut adalah sebagai berikut:
1. UTANG LAIN LAIN – PIHAK KETIGA
Saldo utang lain lain - pihak ketiga pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp43.435.177.311,dengan rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Keterangan
PT Alfa Goldland Realty
PT Cipta Intan Persada
PT Warna Warni
Lain-lain
Total Utang Lain lain
Jumlah
29.003.272.726
13.335.916.000
623.414.400
472.574.185
43.435.177.311
Utang yang akan dilunasi / dibayar menggunakan dana hasil Penawaran Umum adalah utang kepada
pihak ketiga, yaitu PT Cipta Intan Persada pada tanggal 17 Juni 2016 sebesar Rp 10.663.980.000,dan pada tanggal 24 Juni 2016 sebesar Rp 2.671.936.000,- dengan total Rp 13.335.916.000,- yang
digunakan Perseroan sebagai modal kerja Perseroan.
2. UTANG PAJAK
Saldo utang pajak pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp14.873.839.563,- dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Keterangan
Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran
Pajak Penghasilan pasal 23
Pajak Penghasilan pasal 21/26
Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2
PPH Final/BPHTB
Total Utang Pajak
Jumlah
4.889.596.831
63.086.780
148.492.278
163.810.470
9.608.853.204
14.873.839.563
23
3. UTANG BANK
Saldo utang bank pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp81.066.139.376,- dengan rincian
sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Keterangan
PT Bank Victoria, Tbk
PT Bank Pundi Indonesia, Tbk
Total
Dikurangi bagian jangka pendek
PT Bank Victoria, Tbk
PT Bank Pundi Indonesia, Tbk
Total Utang Bank Jangka Pendek
Total Utang Bank Jangka Panjang
Jumlah
71.066.139.376
10.000.000.000
81.066.139.376
33.841.311.278
10.000.000.000
43.841.311.278
37.224.828.098
PT Bank Victoria Tbk.
Pada tanggal 13 November 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Victoria Tbk
sebagai berikut:
1. Fasilitas pinjaman FLKK dengan plafon pinjaman sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
36 (Tiga puluh enam) bulan untuk pembiayaan A/R Financing atas penjualan cash bertahap unit
Apartement “One Casablanca Resident”.
2. Fasilitas pinjaman TLKK dengan plafon pinjaman sebesar Rp50.000.000.000 dengan jangka waktu
48 (Empat puluh Delapan) bulan untuk pembiayaan penyelesaian progress Apartement “One
Casablanca Resident”.
Jaminan untuk fasilitas-fasilitas tersebut adalah:
1. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali
dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 2043/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli
2013 nomor 09304/Ungasan/2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
22.03.09.02.10186.
2. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali
dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 2044/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli
2013 nomor 09303/Ungasan/2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
22.03.09.02.10187.
3. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi bali
dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 2045/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli
2013 nomor 09303/Ungasan/2013, seluas 980 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
22.03.09.02.12242.
4. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2071/Menteng, 00005/Menteng Dalam/2011 dalam surat
ukur tanggal 01 Februari 2011, seluas 645 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
09.02.01.01.02146.
5. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
dengan bersetifikat Hak Guna Bangunan 2072/Menteng, 00006/Menteng Dalam/2011 dalam surat
ukur tanggal 01 Februari 2011, seluas 1680 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
09.02.01.01.02147.
6. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
dengan bersetifikat Hak Guna Bangunan 2153/Menteng, 00051/Menteng Dalam/2012 dalam surat
ukur tanggal 02 November 2012, seluas 305 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB)
09.02.01.01.02331.
7. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2244/Menteng, 00026/Menteng Dalam/2014 dalam surat
ukur tanggal 14 Maret 2014, seluas 585 M2.
8. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ungasan
atas nama PT Forzaland Bali, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2043/Ungasan, 09304/
Ungasan/2013 dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor Identifikasi
Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10186.
24
9. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ungasan
atas nama PT Forzaland Bali, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2044/Ungasan, 09303/
Ungasan/2013 dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor Identifikasi
Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10187.
10. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Desa Ungasan
atas nama PT Forzaland Bali, dengan sertifikat Hak Guna Bangunan 2045/Ungasan, 09306/
Ungasan/2013 dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 980 M2 dengan nomor Identifikasi
Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.12242.
11. Jaminan fidusia atas tagihan-tagihan dan Piutang Perusahaan pada para Konsumen (Pembeli)
Satuan unit Apartemen “One Casablanca Residence”.
12.Cessie Escrow Account atas Rekening Penampungan dari seluruh dana milik Perusahaan
yang akan diperoleh dari pembayaran para Konsumen (Pembeli) Satuan unit Apartemen “One
Casablanca Residence” yang dibuka pada Bank dengan Nomor Rekening 0810000155 atas nama
Perusahaan.
13. Jaminan Perusahaan dari PT Dersindo Mulia Perkasa.
14. Jaminan Pribadi (Borgtoch) dari tuan Dedy Widiyanto, tuan Freddy Setiawan, dan tuan Widodo
Nurly Sumady.
15. Subordinasi Tagihan Para Pemegang Saham Perusahaan.
16. Pengikatan Jaminan Perusahaan dalam Akta Pernyataan dan Kesanggupan tanggal 01 Desember
2014, Nomor dibuat di hadapan Hartanti Kuntoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Selatan.
17.Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan diberikan oleh DEBITOR dan/atau pihak
lain siapapun juga, baik yang dibuat dengan akta Notaris maupun secara dibawah tangan untuk
menjamin segala sesuatu yang terhutang dan wajib dibayar oleh Perusahaan kepada Bank.
PT Bank Pundi Indonesia Tbk.
Pada tanggal 23 Desember 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Pundi
Indonesia Tbk berupa fasilitas pinjaman dengan plafon pinjaman sebesar Rp10.000.000.000 dengan
jangka waktu 12 (Dua Belas) bulan untuk pembiayaan penyelesaian progress Apartement “One
Casablanca Resident”.
Jaminan untuk fasilitas tersebut berupa Tanah yang terletak di Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan,
Kabupaten Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor 1251/pecatu, dalam
surat ukur tanggal 15 Juli 2014 nomor 03554/Pecatu/2014, seluas 9.450 M2 dengan nomor Identifikasi
Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.03.03360.
4. UTANG PIHAK BERELASI
Saldo utang pihak berelasi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp3.444.876.981,dengan rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Keterangan
PT Forza Indonesia
Total Utang Pihak Berelasi
Jumlah
3.444.876.981
3.444.876.981
Utang Perseroan kepada PT Forza Indonesia merupakan pinjaman untuk modal kerja, yang tidak
dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktu pembayaran.
25
5. UANG MUKA PELANGGAN
Saldo uang muka pelanggan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp190.573.474.746,- dengan
rincian sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Keterangan
Apartemen
Total Uang Muka Pelanggan
Jumlah
190.573.474.746
190.573.474.746
Penerimaan uang muka diatas akan diakui sebagai penjualan bila memenuhi kriteria pengakuan
pendapatan.
6. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
Perseroan dan Entitas Anak memberikan imbalan kepada karyawan yang telah mencapai usia pensiun
55 tahun berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak
ada pendanaan khusus yang disisihkan sehubungan dengan imbalan pasti pasca kerja tersebut.
Perhitungan liabilitas imbalan kerja karyawan Perusahaan dan Entitas Anak pada 30 Juni 2016 dan
31 Desember 2015, 2014 dan 2013 adalah berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT RAS
Actuarial Consulting, aktuaris independen, sesuai laporannya No. 433/RAC/MSP-UUK/VII/2016 tanggal
22 Juli 2016 dan No. 246/RAC/MSP-UUK/III/2016 tanggal 02 Maret 2016.
Liabilitas imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2016 adalah sebesar Rp438.085.000,-.
Analisa atas mutasi saldo liabilitas diestimasi untuk imbalan kerja karyawan pada tanggal 30 Juni 2016
adalah sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Keterangan
Saldo awal tahun
Penghasilan komprehensif lainnya
Penyisihan selama tahun berjalan
Saldo akhir tahun
Jumlah
330.755.000
(35.910.00)
143.240.000
438.085.000
Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan ke dalam laporan laba rugi, dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam Rupiah)
Keterangan
Beban jasa masa kini
Beban bunga
Saldo akhir tahun
Jumlah
128.953.000
14.287.000
143.240.000
Penyisihan imbalan kerja tersebut diatas merupakan estimasi manajemen berdasarkan perhitungan
aktuaris dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”. Asumsi dasar yang digunakan pada
perhitungan aktuaris tersebut adalah sebagai berikut:
Tingkat mortalita
Tingkat diskonto
: TM III
: 8%
Tingkat kenaikan gaji per tahun
Usia pensiun
26
:
:
6%
55 tahun
SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 30 JUNI 2016 TELAH DIUNGKAPKAN
DALAM PROSPEKTUS INI. PADA TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI,
PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO. TIDAK
ADA LIABILITAS YANG TELAH JATUH TEMPO YANG BELUM DILUNASI OLEH PERSEROAN.
DARI TANGGAL 30 JUNI 2016 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN TERSEBUT, DAN DARI
TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT SAMPAI DENGAN TANGGAL
EFEKTIF PERNYATAAN PENDAFTARAN INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN
IKATAN-IKATAN BARU. SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN DAN PROSPEKTUS INI.
MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA
SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN
DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI PADA SAAT JATUH
TEMPO SELURUH LIABILITAS YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASIAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.
SAMPAI DENGAN PROSPEKTUS INI DITERBITKAN TIDAK TERDAPAT PEMBATASANPEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG
SAHAM PUBLIK.
27
V. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang
berasal dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
untuk untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, 2012 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin,
Ardi, Sukimto & Rekan, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
(dalam Rupiah)
NERACA
30 Juni
2016
2015*)
31 Desember
2014*)
1 Januari 2013 /
31 Desember 2012*)
2013*)
5.058.432.429
304.648.249.283
9.910.623.669
1.586.900.654
13.496.444.198
334.700.650.233
10.756.469.225
304.465.278.823
975.014.054
11.261.099.420
327.457.861.522
8.700.771.208
198.326.834.727
519.662.760
4.703.061.837
212.250.330.532
13.360.850.394
93.485.226.591
330.959.750
30.000.000
107.207.036.735
2.269.902.739
2.269.902.739
92.272.300.925
885.631.030
286.000.000
93.443.931.955
92.264.916.310
10.650.000.000
1.132.352.041
289.750.000
104.337.018.351
20.157.875.000
7.400.000.000
1.247.290.622
60.000.000
28.865.165.622
16.975.000.000
6.879.200.000
172.066.667
24.026.266.667
-
Tidak Konsolidasi
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Persediaan
Piutang lain-lain – pihak ketiga
Biaya dibayar dimuka dan Uang Muka
Pajak dibayar dimuka
Total Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Persediaan
Piutang pihak berelasi
Aset tetap
Aset lain-lain
Total Aset Tidak Lancar
TOTAL ASET
428.144.582.188
431.794.879.873
241.115.496.154
131.233.303.402
2.269.902.739
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang lain - lain
Pihak ketiga
Utang pajak
Liabilitas jangka panjang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Utang bank
Utang sewa pembiayaan
Total Liabilitas Jangka Pendek
43.435.177.311
14.873.839.563
36.957.425.737
13.393.440.319
499.750.000
16.643.104.749
11.790.214.313
-
43.841.311.278
102.150.328.152
39.067.765.374
129.132.806
89.547.764.236
451.220.000
17.594.074.749
11.790.214.313
-
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Liabilitas jangka panjang jatuh tempo
dalam waktu lebih dari satu tahun
Utang bank
Utang pihak berelasi
Uang muka pelanggan
Liabilitas imbalan kerja karyawan
Total Liabilitas Jangka Panjang
37.224.828.098
3.444.876.981
190.573.474.746
438.085.000
231.681.264.825
56.833.786.494
122.788.957.497
187.621.671.247
330.755.000
367.575.170.238
50.000.000.000
38.169.894.088
158.410.285.382
433.418.000
247.013.597.470
50.874.431.800
76.392.475.160
99.438.000
127.366.344.960
-
333.831.592.977
457.122.934.474
264.607.672.219
139.156.559.273
-
125.000.000.000
(46.449.201.703)
2.500.000.000
(46.302.756.405)
2.500.000.000
-
2.500.000.000
-
2.500.000.000
-
70.585.000
15.686.596.572
250.000.000
64.228.000
18.332.370.455
(17.614.111.174)
1.075.289.063
22.066.000
(8.400.130.891) (11.498.544.934)
(230.097.261)
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
Modal saham
Tambahan modal disetor
Proforma ekuitas dari transaksi
Restrukturisasi antara entitas
sepengendali
Pendapatan komprehensif lain
Saldo laba (Defisit)
Total defisiensi modal yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas
induk
Kepentingan non-pengendali
Total Ekuitas (Defisiensi Modal)
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
(DEFISIENSI MODAL)
94.307.979.869
5.009.342
94.312.989.211
428.144.582.188
(25.156.157.950) (23.492.176.065)
(171.896.651)
(25.328.054.601) (23.492.176.065)
431.794.879.873
*) Disajikan kembali
28
241.115.496.154
(7.923.255.871)
(7.923.255.871)
2.269.902.739
2.269.902.739
131.233.303.402
2.269.902.739
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
(dalam Rupiah)
Periode Enam Bulan Sampai
LAPORAN LABA RUGI
31 Desember
30 Juni 2016
30 Juni 2015
(Tidak di Audit)
Tahun 2015
Tahun 2014
Tahun 2013
Penjualan Apartemen
37.958.082.940
112.723.195.337
127.147.083.681
46.166.355.791
10.820.660.148
-
Beban Pokok Penjualan
26.820.367.057
75.188.145.577
85.145.682.178
30.793.685.981
7.217.550.638
-
Laba (Rugi) kotor
11.137.715.883
37.535.049.760
42.001.401.503
15.372.669.810
3.603.109.510
-
2.776.263.831
10.532.968.095
17.277.297.659
13.660.263.644
8.709.431.230
-
9.352.239.869
9.300.952.694
17.117.580.673
12.787.221.669
3.198.398.707
-
12.128.503.700
19.833.920.789
34.394.878.332
26.447.485.313
11.907.829.937
-
(990.787.817)
17.701.128.971
7.606.523.171
(11.074.815.503)
(8.304.720.427)
-
Beban Usaha
Beban Penjualan
Beban Administrasi dan Umum
Jumlah Beban Usaha
Laba Usaha
Tahun 2012
Pendapatan / (Beban) lain-lain
Pendapatan lain-lain
53.251.869
615.497.360
823.258.789
353.809.974
852.083.919
-
(47.053.990)
(31.425.672)
(56.217.322)
(67.977.100)
(45.816.057)
-
6.197.879
584.071.688
767.041.467
285.832.874
806.267.862
-
(984.589.938)
18.285.200.659
8.373.564.638
(10.788.982.629)
(7.498.452.565)
-
(1.665.263.751)
(1.095.065.151)
(8.817.469.173)
(5.051.618.565)
(4.436.886.044)
-
(2.649.853.689)
17.190.135.508
(443.904.535)
(15.840.601.194)
(11.935.338.609)
-
Pajak kini
-
-
-
-
-
-
Pajak tangguhan
-
-
-
-
-
-
(2.649.853.689)
17.190.135.508
(443.904.535)
(15.840.601.194)
(11.935.338.609)
-
Beban lain-lain
Jumlah Pendapatan lain-lain
Laba Sebelum Pajak Final dan Pajak Penghasilan
Pajak Final
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Taksiran/(Manfaat) Pajak Penghasilan
Laba Sebelum Laba Entitas Anak Pra-Akuisisi Dan
laba Proforma Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Rugi Entitas Anak Dampak Penyesuaian
Proforma
Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
LABA (RUGI) PERIODE/TAHUN BERJALAN
-
(18.155.821.359)
(27.176.405.881)
(18.939.015.237)
(666.890.937)
-
(2.649.853.689)
35.345.956.867
26.732.501.346
3.098.414.043
(11.268.447.672)
-
6.357.000
-
42.162.000
22.066.000
-
-
6.357.000
-
42.162.000
22.066.000
-
-
(2.643.496.689)
35.345.956.867
26.774.663.346
3.120.480.043
(11.268.447.672)
-
(2.649.761.383)
35.345.956.867
26.732.501.346
3.098.414.043
(11.268.447.672)
-
(92.306)
-
-
-
-
-
(2.649.853.689)
35.345.956.867
26.732.501.346
3.098.414.043
(11.268.447.672)
-
(21.198,09)
10.693.000,54
14.138.382,75
1.239.365,62
(4.507.379,07)
-
Penghasilan Komprehensif lainnya:
Pos Yang Tidak akan direklasifikasi dalam Laba
Rugi
Kerugian Aktuarial Program Pensiun
Laba Komprehensif lainnya
TOTAL LABA KOMPREHENSIF PERIODE/TAHUN
BERJALAN
Laba neto yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk
Kepentingan non pengendali
TOTAL
LABA PER SAHAM DASAR DARI LABA NETO
YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK
ENTITAS INDUK
RASIO KEUANGAN
Keterangan
RASIO KEUANGAN (%)
Aktiva Lancar / Kewajiban Lancar
Aktiva Tidak Lancar / Kewajiban Tidak
Lancar
Jumlah Aktiva / Jumlah Kewajiban
Jumlah Kewajiban / Jumlah Aktiva
Jumlah Kewajiban / Ekuitas
Laba / Jumlah Aktiva
Laba / Ekuitas
Untuk periode yang berakhir
6 (enam) bulan
30 Juni 2016
3.2765
0.4033
1.2825
0.7797
3.5396
(0.0062)
(0.0281)
29
31 Desember
2015
2014
2013
2012
3.6568
12.0637
9.0929
n/a
0.2839
0.9446
1.0587
(18.0481)
(0.0010)
0.0175
0.1169
0.9112
1.0974
(11.2637)
(0.0657)
0.6743
0.1886
0.9431
1.0604
(17.5631)
(0.0909)
1.5064
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
Keterangan
RASIO PERTUMBUHAN (%)
Pertumbuhan Pendapatan
Pertumbuhan Beban Operasional
Pertumbuhan Laba Kotor
Pertumbuhan Laba Bersih
Pertumbuhan Aktiva
Pertumbuhan Kewajiban
Pertumbuhan Ekuitas
RASIO USAHA (%)
Laba (Rugi) Kotor / Penjualan Bersih
Laba(Rugi) Usaha / Penjualan Bersih
Laba (Rugi) Bersih / Penjualan Bersih
Laba (Rugi) Usaha / Ekuitas
Laba (Rugi) Bersih / Ekuitas
Laba (Rugi) Usaha / Jumlah Aktiva
Laba (Rugi) Bersih / Jumlah Aktiva
Untuk periode yang berakhir
6 (enam) bulan
30 Juni 2016
31 Desember
2015
2014
2013
(0.6633)
(0.3885)
(0.7033)
(1.0750)
(0.0085)
(0.2697)
4.7237
1.7541
0.3005
1.7322
7.6278
0.7908
0.7275
(0.0781)
3.2665
1.2210
3.2665
1.2750
0.8373
0.9015
(1.9650)
n/a
n/a
n/a
n/a
56.8145
n/a
(4.4906)
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
n/a
0.2934
(0.0261)
(0.0698)
(0.0105)
(0.0281)
(0.0023)
(0.0062)
0.3303
0.0598
0.2102
(0.3003)
(1.0555)
0.0176
0.0619
0.3330
(0.2399)
0.0671
0.4714
(0.1319)
(0.0459)
0.0129
0.3330
(0.7675)
(1.0414)
1.0481
1.4222
(0.0633)
(0.0859)
n/a
n/a
n/a
-
30
2012
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Analisis dan pembahasan ini disusun berdasarkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan
Anak Perusahaan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahuntahun yang yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013 yang telah diaudit oleh KAP
Jamaludin, Ardi, Sukamto & Rekan dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
1.Umum
PT Forza Land Indonesia, Tbk (“Forzaland”) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti.
Kegiatan usaha properti Perseroan meliputi pengembanganpengembangan properti dan realti baik aset
dan/atau hak pengelola seperti apartemen dan hotel yang dijual dan disewakan sesuai dengan maksut
dan tujuan Perseroan.
Forzaland melakukan kegiatan usahanya sejak tahun 2012 sebagai salah satu pengembang properti
baru di sektor real estate Indonesia. Forzaland saat ini fokus dalam pengembangan proyek yaitu
apartemen di kawasan perkotaan, terutama daerah Jakarta, Tangerang dan kota-kota besar di Indonesia
seperti, Bali dan Kalimantan. Proyek-proyek Forzaland menggabungkan variasi residensial, bisnis villa
dan kondominium.
Forzaland memiliki target konsumen yang bervariasi, mulai dari masyarakat yang berpenghasilan
menengah sampai kelas atas, yang disesuaikan dengan masing-masing properti yang dikembangkannya.
Forzaland memfokuskan pada “smart inspired living” dimana penawaran properti yang meningkatkan
kenyamanan dan keramahan lingkungan untuk kesehatan hidup konsumen, dengan memberikan
kemudahan berbagai fasilitas dan inovasi lainnya.
Forzaland selalu mengedepankan kebutuhan para calon pemilik hunian, dimana Forzaland selalu
memperhatikan setiap detail dari kebutuhan konsumen dengan memberikan sentuhan yang unik dan
futuristik dari setiap solusi yang kita hadirkan kebutuhan target market. Dengan selalu berpegangan
pada 3 pilar kepercayaan dalam membangun sebuah produk masterpiece, yaitu: Passion (gairah),
Creativity (kreativitas) dan Lifestyle (gaya hidup), dimana ketiga pilar tersebut menjadi intisari dari
Forzaland dalam memciptakan produk Forzaland
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan
adalah berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan dan jasa, yang berhubungan dengan real
estate, properti dan pengelolaan taman hiburan/rekreasi.
Untuk merealisasikan maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha
utamanya, yaitu:
a. Menjalankan usaha-usaha dibidang pembangunan antara lain:
− melakukan pembangunan perumahan/real estate dan properti lainnya;
− melakukan pembangunan taman hiburan dan rekreasi;
− pembangunan dan pengembangan wilayah pemukiman;
− bertindak sebagai pengembang.
b. Menjalankan usaha-usaha dibidang perdagangan antara lain:
− Perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate, properti dan taman hiburan/
rekreasi;
31
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Hasil Operasi Perseroan
Beberapa faktor yang mempengaruhi bisnis, kondisi Keuangan, hasil operasi dan prospek usaha
Perseroan adalah sebagai berikut:
•
Kondisi Pasar Real Estate
Sebagian besar pendapatan Perseroan berasal dari kegiatan pengembangan properti Perseroan
di Indonesia. Dengan demikian, Perseroan memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap keadaan
ekonomi Indonesia secara umum dan pasar properti Indonesia khususnya. Kondisi ekonomi
lainnya yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan mencakup tren penentuan harga pasar
yang mempengaruhi penjualan properti dan tingkat harga sewa, standar hidup, tingkat pendapatan
yang dapat dibelanjakan perubahan demografi, tingkat suku bunga, dan ketersediaan pembiayaan
konsumen. Perseroan memperkirakan hasil operasional Perseroan akan tetap bervariasi dari waktu
ke waktu sesuai dengan fluktuasi ekonomi Indonesia dan pasar properti Indonesia.
•
Penjualan dan Pendapatan
Kegiatan usaha Perseroan terbagi atas dua segmen usaha, yaitu penjualan realti berupa apartemen,
perumahan, perkantoran, dab pertokoan serta pendapatan properti dari ritel, perkantoran, dan
hotel. Perseroan mendapatkan penghasilannya dari penjualan realti dan pendapatan propertinya
berupa pendapatan sewa, service charge dan lainnya. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30
Juni 2016, kontribusi pendapatan seluruhnya masih berasal dari penjualan realti.
Penjualan realti
Dalam hal penjualan properti, pada umumnya Perseroan melaksanakan kegiatan penjualan awal
(pre-sale). Dalam kegiatan tersebut, Perseroan menjual sebagian properti sebelum selesainya
pembangunan. Saat ini, hukum Indonesia memperbolehkan Perseroan melakukan kegiatan presale atas properti Perseroan sebelum penyelesaian selama persyaratan tertentu dipenuhi. Hasil
pre-sale dapat digunakan untuk mengembangkan properti terkait yang telah terjual melalui proses
pre-sale. Pembeli apartemen, perkantoran dan ruko Perseroan dapat membayar harga beli secara
penuh pada saat penjualan atau dapat memilh untuk membayar sebagian dari harga beli pada saat
penjualan, yakni pada umumnya berkisar antara 20% sampai 30% dari harga beli, dan melakukan
pembayaran secara bertahap atas jumlah yang masih terutang.
Apabila pembeli berharap tidak memenuhi kewajiban pembayarannya, maka sesuai dengan
perjanjian jual beli standar Perseroan, Perseroan berhak membatalkan kontrak penjualan dan
menjual kembali properti tersebut tanpa melalui prosedur penyitaan. Di samping itu, pada umumnya
Perseroan berhak mempertahankan sebagian dari pembayaran yang dilakukan seblum terjadinya
gagal bayar.
Penentuan harga apartemen, perkantoran, dan ruko Perseroan disusun berdasarkan harga pasar
yang berlaku pada waktu penjualan, dan dalam kasus – kasus tertentu, menggunaan harga premium.
Pada umumnya, Perseroan mengembangkan properti residensial secara bertahap, sehingga
Perseroan memiliki flesktibilitas untuk menyesuaikan penawaran produk dengan permintaan pasar.
Faktor – faktor yang dapat mempengaruhi nilai penjualan yang dihasilkan dari pengembangan
baru mencakup jenis properti yang dikembangkan, penentuan waktu penyelesaian dan penentuan
waktu pengakuan pendapatan. Penjualan Perseroan juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang
dapat mempengaruhi permintaan, termasuk demografi pasar serta tingkat migrasikonsumen kek
pusat kota untuk mendekatkan diri dengan tempat kerja mereka.
Di masa mendatang, Perseroan memperkirakan akan tetap melakukan pre-sale atas sebagian
besar unit baru di proyek- proyek pengembangan Perseroan yang baru. Sehubungan dengan
pengembangan baru, jumlah properti yang berhasil dijual dan jadwal penyerahan properti
kepada konsumen bergantung pada jadwal konstruksi dan respon pasar pada saat peluncuran
pengembangan baru tersebut.
32
Pendapatan Properti
Kinerja portofolio properti ritel Perseroan terutama tergantung pada pendapatan yang dihasilkan
dari penyewaan properti yang dimiliki Perseroan serta beban operasional yang terkait. Faktor –
faktor yang mempengaruhi pendapatan sewa yang dihasilkan dari properti ritel Perseroan termasuk,
tetapi tidak terbatas pada kondisi ekonomi, baik lokal atau secara umum, permintaan penyewa
terhadap ruang ritel, penawaran properti – properti ritel baru di berbagai daerah tempat Perseroan
beroperasi, kinerja penjualan atau kondisi usaha penyewa, arus pengunjung di properti ritel, pola
belanja konsumen, persaingan dengan properti ritel lainnya, inflasi, pengembangan transportasi,
dan infrastruktur.
Perseroran meyakini bahwa proporsi penjualan dan pendapatan yang dihasilkan dari pendapatan
rutin akan tetap meningkat dan hal ini akan membantu meminimalkan risiko operasional sehubungan
dengan fluktuasi pasar properti di Indonesia.
•
Biaya Pendanaan dan Pengembangan
Kemampuan Perseroan untuk memperoleh pendanaan, serta biaya – biaya yang timbul sehubungan
dengan pendanaan tersebut, berpengaruh terhadap kegiatan usaha Perseroan. Sebagai contoh,
Perseroan mendanai kegiatan pembangunan propertinya melalui hutang jangka menengah hingga
hutang jangka panjang yang relatif signifikan serta melalui kegiatan pre-sale pengembangan baru
miliknya. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan biaya perolehan pinjaman untuk
mendanai ekpansi bisnis Perseroan. Di samping itu, akses Perseroan terhadap modal dan biaya
pendanaan dipengaruhi oleh pembatasan – pembatasan tertentu, seperti pembatasan restriktif
standar sehubungan dengan hutang Perseoran, dan dalam hal pendanaan bank, Perseroan
mungkin terbentur oleh batasan hutang per nasabah atas pinjaman bank.
Perseroan memiliki kerja sama yang erat dengan Perseroan untuk mencapai penyelesaian proyek
yang tepat waktu dan efisien dari segi biaya. Perseroan umumnya mengikat perjanjian dengan
klausa harga tetap dengan kontraktor sehubungan dengan konstruksi proyek – proyek Perseroan.
Dalam mengadakan bahan baku untuk konstruksi proyek, kontraktor memiliki tanggung jawab
utama apabila terdapat biaya tambahan dalam perubahan harga material seperti baja dan semen,
namun hal tersebut akan didiskusikan terlebh dahulu dengan manajemen Perseroan. Perseroan
juga dapat mengikat perjanjian pengadaan spesifik secara langsung untuk peralatan dan bahan
baku tertentu dari waktu ke waktu.
•
Penentuan Waktu Penyelesaian Proyek
Jumlah properti yang dapat dikembangkan atau diselesaikan Perseroan selama periode tertentu
bersifat terbatas mengingat adanya kendala waktu dan kebutuhan modal substansial yang haru
dipenuhi untuk pengembangan dan konstruksi proyek. Apabila terjadi penundaan, penjualan dan
penyewaan juga akan mengalami penundaan, dengan demikian menunda penerimaan pembayaran,
walaupun pembayaran uang muka dalam jumlah tertentu sdah diterima. Di samping itu, penundaan
dalam proyek akan mengakibatkan penundaan terhadap kemampuan pencapaian target penjualan,
dengan demikian akan menghambat realisasi pendapatan rutin dari kegiatan operasional hotel.
Perseroan juga dapat megalami penundaan dalam konstruksi dan/atau penyelesaian proyek.
Jadwal kosntruksi properti bergantung pada sejumlah faktor, termasuk waktu yang dibutuhkan
untuk mendapatkan persetujuan dan ijin konstruksi yang diperlukan, serta kemampuan Perseroan
untuk mendapatkan penyewa.
•
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang terkait dengan moneter, fiskal, dan lainnya terkait perekonomian
Indonesia juga dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Sebagai contoh, apabila terjadi
peningkatan suku bunga yang signifikan, maka hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan
Perseroan dalam melakukan pembayaran utang Perseroan dan juga mungkin akan membatasi
kemampuan Perseroan dalam mencari alternatif pendanaan, dimana jika hal ini dapat berlangsung
33
terus menerus dapat mempengaruhi kinerja dari Perseroan. Contoh kedua, terjadinya perubahan
kebijakan pemerintah atas perdagangan bebas regional, yang dapat meningkatkan persaingan
usaha yang dapat berdampak pada kegiatan usaha Perseoran.
Terkait dengan kebijakan pemerintah dalam hal fiska yaitu dari aspek perpajakan, apabila terdapat
perubahan yang material dalam peraturan perpajakan terkait dengan antara lain Pajak Penghasilan
(PPh) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), hal ini juga dapat mempengaruhi likuiditas Perseroan.
2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan dan pernyataan Kepatuhan
Laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan –Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK –IAI), serta peraturan Pasar Modal yang
berlaku antara lain Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BapepamLK) No. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan keuangan, keputusan Ketua BapepamLK No. KEP-347/BL/2012 tentang penyajian dan pengungkapan laporan keuangan emiten atau
perusahaan publik.
Laporan keuangan interim konsolidasian disusun dan disajikan berdasarkan asumsi kelangsungan
usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas interim konsolidasian yang menggunakan
dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep
biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana
dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Biaya perolehan umumnya
didasarkan pada nilai wajar imbalan yang diserahkan dalam pemerolehan aset.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah, yang merupakan
mata uang fungsional Perusahaan.
b. Kombinasi Bisnis
Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (2012), “Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali,” dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara
harga pengalihan dengan nilai buku dicatat dalam akun “Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas
Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari “Tambahan Modal Disetor” dalam laporan posisi
keuangan dan selanjutnya tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi
ke saldo laba.
Penerapan secara prospektif PSAK No. 38 (2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”,
yang menggantikan PSAK No. 38 (2004), “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” efektif
tanggal 1 Januari 2013, tidak berdampak material terhadap laporan keuangan Grup.
c.Persediaan
Persediaan terdiri dari bangunan pergudangan, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang
dikembangkan dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau
nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.
Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan
sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah
yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan
akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan
dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap
dibangun.
34
Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum
dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat
diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang
dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut
selesai dikembangkan.
Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah
selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan
pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang
siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual.
d. Selisih Nilai Transaksi Restrukturiasi Entitas Sepengendali
Grup menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai
tanggal 1 Januari 2013, yang mengatur perlakuan akuntansi bagi transaksi kombinasi bisnis antar
entitas sepengendali. Penerapan revisi PSAK memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap
pelaporan keuangan Grup.
Berdasarkan PSAK No. 38, oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak
mengakibatkan perubahan substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan,
transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas
yang bergabung, untuk periode terjadinya kombinasi bisnis entitas sepengendali dan untuk periode
komparatif sajian, disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode
entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.
Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali atau
jumlah imbalan yang diterima dalam pelepasan bisnis entitas sepengendali, jika ada, dengan
jumlah tercatat bisnis tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian.
3. Komponen Utama Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian
a. Pendapatan
Pendapatan usaha Perseroan terutama terdiri atas penjualan apartemen. Tabel berikut ini
menyajikan pendapatan Perseroan untuk periode periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2016 dan 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2015, 2014, 2013 dan 2012.
(dalam Rupiah)
Keterangan
Apartemen
Total Penjualan
30 Juni
2015
(Tidak di Audit)
37.958.082.940 112.723.195.337
37.958.082.940 112.723.195.337
31 Desember
2016
2015
2014
2013
127.147.083.681
127.147.083.681
46.166.355.791
46.166.355.791
10.820.660.148
10.820.660.148
b. Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan terutama terdiri dari:
• Beban penjualan tanah
• Beban konstruksi
35
2012
-
Tabel berikut ini menyajikan beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak sebagai persentase
dari total beban pokok penjualan untuk periode yang disajikan:
(dalam Rupiah)
30 Juni
Keterangan
2016
One Casablanca
One Velvet
One Azure
Total
Keterangan
One Casablanca
One Velvet
One Azure
Total
c. Beban Usaha
13.048.405.378
13.396.567.546
375.394.133
26.820.367.057
2015
82.484.438.461
2.063.264.338
597.979.380
85.145.682.178
2015
(Tidak di Audit)
75.188.145.577
75.188.145.577
%
%
96,87
2,42
0,70
100,00
48,65
49,95
1,40
100,00
31 Desember
2014
%
2013
30.793.685.981 100,00 7.217.550.638
30.793.685.981 100,00 7.217.550.638
%
100,00
100,00
%
100,00
100,00
2012
%
-
-
Beban usaha terutama terdiri dari:
• Beban penjualan yang terdiri dari beban promo dan branding dan beban pemasaran
• Beban administrasi dan umum yang terutama terdiri dari gaji dan kesejahteraan karyawan,
beban kantor dan jasa profesional.
Tabel berikut ini menyajikan beban usaha Perseroan dan Entitas Anak sebagai persentase dari
total beban usaha untuk periode yang disajikan:
(dalam Rupiah)
Keterangan
Beban Penjualan
Beban promo dan branding
Beban pemasaran
Sub Total
Beban administrasi dan umum
Gaji dan kesejahteraan
karyawan
Sewa
Beban kantor
Jamuan dan representasi
Transportasi
Penyusutan
Utilitas
Jasa Profesional
Imbalan kerja karyawan
Pajak
Pemeliharaan
Subtotal
Total Beban Usaha
30 Juni
2016
%
2015
(Tidak di Audit)
%
2.039.949.999
736.313.832
2.776.263.831
16,82
6,07
6.689.605.545
3.843.362.550
10.532.968.095
33,73
19,38
4.568.720.833
301.106.664
1.833.725.167
279.278.004
325.450.579
249.601.011
251.805.087
1.301.815.334
143.240.000
10.912.000
86.585.190
9.352.239.869
12.128.503.700
37,67
2,48
15,12
2,30
2,68
2,06
2,08
10,73
1,18
0,09
0,71
5.140.420.316
1.037.678.649
1.556.335.673
139.716.481
219.843.589
309.435.957
242.601.019
446.893.375
83.395.635
124.632.000
9.300.952.694
19.833.920.789
25,92
5,23
7,85
0,70
1,11
1,56
1,22
2,25
0,42
0,63
36
(dalam Rupiah)
Keterangan
31 Desember
2015
%
2014
%
2013
%
2012
%
11.711.182.835
34,05
10.395.573.247
40,69
3.563.110.067
29,92
-
-
5.566.114.824
16,18
3.264.690.397
9,26
5.146.321.163
43,22
-
-
-
-
Beban Penjualan
Beban promo dan branding
Beban pemasaran
Sub Total
17.277.297.659
13.660.263.644
8.709.431.230
Beban administrasi dan umum
Gaji dan kesejahteraan karyawan
7.588.307.749
22,06
5.621.275.503
22,00
1.658.858.984
13,93
-
-
Sewa
1.716.543.091
4,99
1.696.121.302
6,64
412.486.871
3,46
-
-
Beban kantor
3.969.225.878
11,54
2.032.662.574
7,96
439.605.192
3,69
-
-
Jamuan dan representasi
1.293.096.019
3,76
344.419.111
1,35
114.617.957
0,96
-
-
Transportasi
729.051.993
2,12
607.791.136
2,38
217.357.958
1,83
-
-
Penyusutan
672.701.202
1,96
568.476.045
2,23
5.933.333
0,05
-
-
Utilitas
407.444.922
1,18
308.291.663
1,21
156.461.117
1,31
-
-
Jasa Profesional
334.883.375
0,97
1.069.060.000
4,18
85.744.695
0,72
-
-
Imbalan kerja karyawan
250.363.000
0,73
355.661.000
1,39
99.438.000
0,84
-
-
Pajak
90.022.964
0,26
86.699.939
0,34
7.894.600
0,07
-
-
Pemeliharaan
65.940.480
0,19
96.763.396
0,38
-
-
-
-
Subtotal
17.117.580.673
12.787.221.669
3.198.398.707
-
-
Total Beban Usaha
34.394.878.332
26.447.485.313
11.907.829.937
-
-
d. Pendapatan (Beban) Lain lain
Pendapatan (beban) lain lain Perseroan dan Entitas Anak terutama terdiri dari:
• Pendapatan lain-lain terutama terdiri dari jasa giro, pendapatan bunga deposito, bunga
pinjaman, serta denda (penalty) pembatalan unit
• Beban lain terutama terdiri dari beban administrasi bank dan beban bunga.
Tabel berikut ini menyajikan pendapatan (beban) lain lain Perseroan dan Entitas Anak sebagai
persentase dari total pendapatan (beban) lain lain untuk periode yang disajikan:
(dalam Rupiah)
Keterangan
Pendapatan lain lain
Jasa giro
Pendapatan bunga
Lainnya
Subtotal
Beban lain lain
Selisih kurs
Pajak jasa giro
Administrasi bank
Bunga
Subtotal
Total Pendapatan Lain lain
30 Juni
2016
31 Desember
2015
(Tidak di Audit)
2015
2014
2013
2012
10.343.203
42.908.666
53.251.869
52.358.498
441.353.573
110.241.552
603.913.623
75.736.607
457.435.217
283.585.653
816.757.477
29.393.979
228.154.437
95.715.558
353.809.974
80.492.226
330.739.707
51.346.200
852.083.919
-
(2.949.614)
(2.066.094)
(13.517.521)
(28.520.763)
(47.053.992)
6.197.877
11.543.737
(10.311.043)
(21.114.374)
(255)
(19.881.935)
584.071.688
6.501.312
(12.188.709)
(33.464.885)
(10.563.728)
(49.716.010)
767.041.467
(5.151.905)
(18.613.534)
(32.785.927)
(11.425.734)
(67.977.100)
285.832.874
(16.054.021)
(23.149.173)
(6.612.863)
(45.816.057)
806.267.862
-
37
4. Hasil Operasi
Tabel berikut ini menyajikan ringkasan pendapatan dan beban Perseroan untuk periode yang disajikan:
(dalam Rupiah)
30 Juni
LAPORAN LABA RUGI
2016
Pendapatan
Beban Usaha
Pendapatan lain-lain
37.958.082.940
12.128.503.700
6.197.879
(2.643.496.689)
(2.643.496.689)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Total Laba Komprehensif
2015
(Tidak di Audit)
112.723.195.337
19.833.920.789
584.071.688
17.190.135.508
35.345.956.867
(dalam Rupiah)
LAPORAN LABA RUGI
Pendapatan
Beban Usaha
Pendapatan lain-lain
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
Total Laba Komprehensif
2015
127.147.083.681
34.394.878.332
767.041.467
(443.904.536)
26.774.663.345
31 Desember
2014
2013
46.166.355.791
10.820.660.148
26.447.485.313
11.907.829.937
285.832.874
806.267.862
(15.840.601.194)
(11.935.338.609)
3.120.480.043
(11.268.447.672)
2012
-
Pendapatan
Periode 6 (enam bulan) yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan periode
6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015
Pendapatan Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30
Juni 2016 adalah sebesar Rp37.958.082.940,- mengalami penurunan yang signifikan sebesar 196,97%
dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015. Penurunan ini
terutama disebabkan karena tren pasar terhadap properti mengalami penurunan diakibatkan pengaruh
situasi ekonomi nasional maupun global yang berimplikasi pada penjualan properti, terutama segmen
high-rise building.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014
Pendapatan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
adalah Rp127.147.083.681,- mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 175,41% dibandingkan
dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan
karena penjualan unit ONE Azure pada tahun bersangkutan masih tinggi, serta dimulainya launching
dan pre-sale unit ONE Velvet pada tahun yang sama.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013.
Pendapatan Perseroan dan Entitas Anak pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
adalah Rp46.166.355.791,- mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 326,65% dibandingkan
dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan
karena penjualan unit ONE Casablanca pada tahun bersangkutan masih tinggi, serta dimulainya
launching dan pre-sale unit ONE Azure pada tahun yang sama.
Seluruh transaksi penjualan Perseroan menggunakan mata uang Rupiah, dimana risiko atas fluktuasi
kurs mata uang asing tidak berdampak material, sehingga Perseroan tidak melakukan transaksi lindung
nilai.
38
Beban Usaha
Periode 6 (enam bulan) yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan periode
6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015
Beban usaha Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2016 adalah Rp12.128.503.700,- mengalami penurunan sebesar 63,53% dibandingkan dengan
periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015. Penurunan ini terutama disebabkan
karena penurunan jumlah penjualan unit yang berhubungan langsung dengan pembayaran komisi
penjualan, serta efisiensi yang dilakukan perusahaan pada kegiatan promosi dan pemasaran.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014
Beban usaha Perseroan dan Entitas Anak pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015
adalah Rp34.394.878.332,- mengalami peningkatan sebesar 30,05% dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan
jumlah penjualan unit One Azure serta dimulainya penjualan unit ONE Velvet, sehingga berakibat
besarnya pembayaran atas komisi penjualan unit.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013
Beban usaha Perseroan dan Entitas Anak pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014
adalah Rp26.447.485.313,- mengalami peningkatan sebesar 122,10% dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya
biaya pemasaran/ marketing dan promosi yang dilakukan oleh Perseroan.
Pendapatan Lain Lain
Periode 6 (enam bulan) yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dibandingkan dengan periode
6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015
Pendapatan lain lain Perseroan dan Entitas Anak untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada
tanggal 30 Juni 2016 adalah Rp6.197.879,- mengalami penurunan yang signifikan sebesar 9323,73%
dibandingkan dengan periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2015. Penurunan yang
signifikan ini terutama disebabkan karena pada semester awal tahun 2015 masih terdapat pendapatan
yang berasal dari denda atau penalty atas pembatalan pembelian unit oleh customer.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2014
Pendapatan lain lain Perseroan dan Entitas Anak pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 adalah Rp767.041.467,- mengalami peningkatan 168,35% dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya
penerimaan pendapatan atas bunga deposito dan bunga pinjaman pihak ketiga.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2013
Pendapatan lain lain Perseroan dan Entitas Anak pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2014 adalah Rp285.832.874,- mengalami penurunan yang signifikan sebesar 182,08%. Penurunan
yang signifikan ini terutama disebabkan karena adanya penurunan pendapatan bunga deposito.
39
Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas
(dalam Rupiah)
Keterangan
Aset
Liabilitas
Ekuitas (Defisiensi Modal)
Total Liabilitas dan Ekuitas
30 Juni
2016
428.144.582.188
333.831.592.977
94.312.989.211
428.144.582.188
31 Desember
2015
2014
2013
431.794.879.873 241.115.496.154 131.233.303.402
457.122.934.474 264.607.672.219 139.156.559.273
(25.328.054.601) (23.492.176.065) (7.923.255.871)
431.794.879.873 241.115.496.154 131.233.303.402
2012
2.269.902.739
2.269.902.739
2.269.902.739
Aset
Berikut ini adalah perkembangan aset Perseroan sejak tahun 2012 sampai dengan tanggal 30 Juni
2016:
40
Pada tanggal 30 Juni 2016, jumlah aset Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp428.144.582.188,mengalami penurunan sebesar Rp3.650.297.685,- atau sebesar 0,85% dibandingkan dengan tahun
2015. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena penurunan pada saldo kas dan setara kas yang
pada akhir tahun 2015 terdapat dana yang dicadangkan untuk pembayara-pembayaran operasional
awal tahun 2016.
Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah aset Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar
Rp431.794.879.873,- meningkat sebesar Rp190.679.383.719,- atau 79,08% dibandingkan dengan
tahun 2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh meningkatnya nilai persediaan karena
adanya pembelian atas tanah dan pembayaran kepada kontraktor dan konsultan seiring dengan mulai
di pembangunan di ONE Azure dan ONE Velvet.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah aset Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar
Rp241.115.496.154,- meningkat sebesar Rp.109.882.192.752,- atau 83,73% dibandingkan dengan
tahun 2013. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya nilai persediaan karena adanya
pembelian atas tanah dan pembayaran kepada kontraktor dan konsultan seiring dengan mulai di
pembangunan di ONE Azure dan ONE Velvet.
Liabilitas
Berikut ini adalah perincian mengenai liabilitas Perseroan:
Pada tanggal 30 Juni 2016, jumlah liabilitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar
Rp333.831.592.977,- mengalami penurunan sebesar 123.291.341.497,- atau sebesar 36,93%
dibandingkan dengan tahun 2015. Penurunan tersebut terutama disebabkan karena terdapatnya
transaksi konversi hutang ke pihak berelasi (pemegang saham) PT. FLI menjadi modal saham
yang disetor pada bulan April 2016, sehingga modal saham yang disetor Perseroan meningkat dari
Rp2.500.000.000,- menjadi Rp125.000.000.000,Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah liabilitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar
Rp457.122.934.474,- meningkat sebesar Rp192.515.262.255,- atau 72,75% dibandingkan dengan
tahun 2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pinjaman ke bank, dan adanya
penambahan utang pihak berelasi, serta adanya peningkatan penjualan yang mengakibatkan naiknya
uang muka pelanggan.
41
Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah liabilitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar
Rp264.607.672.219,- meningkat sebesar Rp125.451.112.946,- atau 90,15% dibandingkan dengan tahun
2013. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh adanya pinjaman ke bank kemudian meningkatnya
utang kepada pihak ketiga serta akibat peningkatan penjualan yang mengakibatkan meningkatnya pula
kewajiban perpajakan.
Ekuitas
Pada tanggal 30 Juni 2016, jumlah ekuitas Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp94.312.989.211,Pada tanggal 31 Desember 2015, jumlah defisiensi modal Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar
Rp25.328.054.601 meningkat sebesar Rp1.835.878.536,- atau 7,81% dibandingkan dengan tahun
2014. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh penambahan modal disetor oleh manajemen serta
adanya peningkatan saldo laba.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah defisiensi modal Perseroan dan Entitas Anak adalah sebesar
Rp23.492.176.065,- meningkat sebesar Rp15.568.920.194,- atau 196,50% dibandingkan dengan tahun
2013. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh rugi EntitasAnak di tahun 2014 dengan total nilai sebesar
Rp. 17.614.111.174,Sejak 31 Desember 2013 hingga 31 Desember 2015, Perseroan mengalami defisiensi modal sehubungan
dengan metode pengakuan pendapatan pada Entitas Anak dari Perseroan sebagai berikut:
Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya
dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian
(percentage of completion method), apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:
a. Proses konstruksi telah melalui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua
persyaratan untuk memulai banguna telah terpenuhi;
b. Jumlah pembayaran oleh pembeli melebihi 20% dari harga jual yang/telah disepakati dan jumlah
tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
c. Jumlah pendapatan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal.
Apabila salah satu atau lebih dari kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka jumlah uang yang diterima
dari pembeli akan diakui sebagai “uang muka pelanggan” di dalam laporan keuangan, sampai seluruh
kriteria tersebut dipenuhi.
Terkait dengan metode pengakuan pendapatan tersebut, Pendapatan atas Perseroan dan Entitas
Anak dari Perseroan baru dapat diakui pada saat persentase penyelesaian atas konstruksi. Untuk
kedepannya, seiring dengan meningkatnya penyelesaian konstruksi yang dilakukan oleh Perseroan
dan Entitas Anak maka pendapatan atas Perseroan dan Entitas Anak juga akan meningkat yang pada
akhirnya akan meningkatkan laba dari Perseroan dan Entitas Anak.
5. Likuiditas dan Sumber Permodalan
Kebutuhan likuiditas Perseroan terkait dengan kegiatan operasional dan utang jangka pendek. Perseroan
berkeyakinan memiliki likuiditas yang cukup untuk melakukan kegiatan usaha dan pembayaran utang
untuk jangka waktu yang cukup panjang. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, kemampuan
Perseroan untuk menghasilkan kas berasal dari penjualan unit-unit apartemen yang telah dan akan
dibangun oleh Perseroan.
42
Arus Kas
Tabel berikut ini menjelaskan ikhtisar laporan arus kas Perseroan untuk periode yang disajikan:
(dalam Rupiah)
30 Juni
Keterangan
2016
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas Investasi
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Peningkatan kas bersih
Kas dan setara kas awal tahun
Kas dan setara kas akhir periode/tahun
(4.317.083.983)
(2.880.000)
(1.378.072.813)
(5.698.036.796)
10.756.469.225
5.058.432.429
2015
(Tidak di Audit)
22.689272.121
(54.742.399)
(16.891.479.675)
5.743.050.047
8.700.771.208
14.443.821.255
(dalam Rupiah)
Keterangan
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan
untuk) Aktivitas Operasi
Kas Bersih digunakan untuk Aktivitas
Investasi
Kas Bersih diperoleh dari Aktivitas
Pendanaan
Peningkatan kas bersih
Kas dan setara kas awal tahun
Kas dan setara kas akhir periode/tahun
31 Desember
2015
2014
2013
2012
(Tidak Konsolidasi)
(122.662.848.947)
(40.816.876.474)
(32.347.299.069)
140.917.663
(79.342.400)
(137.180.000)
(178.000.000)
-
124.797.889.364
2.055.698.017
8.700.771.208
10.756.469.225
36.293.977.288
(4.660.079.186)
13.360.850.394
8.700.771.208
45.737.411.800
13.212.112.731
148.737.663
13.360.850.394
7.820.000
148.737.663
148.737.663
Kas Bersih Diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi
Pada tanggal 30 Juni 2016, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional adalah
Rp4.317.083.983,- terutama digunakan untuk pembayaran perolehan tanah di Entitas Anak, serta
pembayaran ke kontraktor dan pemasok, sedangkan untuk periode sampai dengan 30 Juni 2016, kas
bersih dalam posisi positif sebesar Rp22.689.272.121,- terutama disebabkan besarnya penerimaan
angsuran dari pelanggan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional sebesar
Rp122.662.848.947,- terutama terutama digunakan untuk pembayaran perolehan tanah di Entitas
Anak, serta pembayaran ke kontraktor dan pemasok, sedangkan pada tahun 2014 kas bersih yang
dipergunakan untuk aktivitas operasional adalah sebesar Rp40.816.876.474,- terutama digunakan juga
sebagai pembayaran untuk perolehan tanah, pembayaran kontraktor dan pemasok. Pada tahun 2013
kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasional adalah sebesar Rp 32.347.299.069,- terutama
juga digunakan untuk pembayaran kontraktor dan pemasok.
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Pada tanggal 30 Juni 2016, kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi adalah Rp2.880.000,terutama digunakan untuk pembelian aktiva tetap berupa peralatan kantor.
Pada tahun 2015 dan 2014, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah masing- masing
sebesar Rp79.342.400,- dan Rp137.180.000,- masing-masing digunakan untuk pembelian aktiva tetap
berupa peralatan kantor, dan untuk tahun 2013 sebesar Rp178.000.000,- terutama digunakan untuk
pembelian aktiva tetap berupa kendaraan untuk keperluan operasional perseroan.
43
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan
Pada tanggal 30 Juni 2016, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar
Rp1.378.072.813,- terutama digunakan untuk pembayaran angsuran pinjaman bank.
Pada tanggal 31 Desember 2015, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah
Rp124.797.889.364,-124.797.889.364,- terutama diperoleh dari pencairan tahap II pinjaman PT Bank
Victoria International Tbk, kemudian pada tahun 2014, kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
adalah sebesar Rp36.293.977.288,- terutama diperoleh dari penerimaan pinjaman bank tahap I dari
PT Bank Victoria International Tbk, sedangkan pada tahun 2013, kas bersih diperoleh dari aktivitas
pendanaan adalah sebesar Rp45.412.411.800,- yang terutama diperoleh dari pinjaman pihak berelasi.
Solvabilitas
Solvabilitas merupakan kemampuan Perseroan untuk memenuhi liabilitasnya. Rasio solvabilitas
dihitung dengan menggunakan dua metode pendekatan berikut ini:
1. Liabilitas dibagi Ekuitas (Perbandingan Utang terhadap Ekuitas); dan
2. Liabilitas dibagi Aset (Solvabilitas Aset).
Rasio utang terhadap ekuitas Perseroan untuk tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan
2013 masing-masing adalah sebesar 354%, -1805%, -1126% dan -1756,31%.
Rasio solvabilitas aset Perseroan tanggal 30 Juni 2016, 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 masingmasing adalah sebesar 78%, 106%, 110% dan 106,04%.
Imbal Hasil Rata–rata Ekuitas
Imbal Hasil Rata-rata Ekuitas (Return on Average Equity/ROAE) menggambarkan kemampuan
Perseroan untuk memperoleh pendapatan dari ekuitasnya. ROAE Perseroan untuk tahun-tahun yang
berakhir 2015, 2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar -106%, -13%, 142%.
Imbal Hasil Rata–rata Aset
Imbal Hasil Rata–rata Aset (Return on Average Asset/ROAA) menggambarkan kemampuan Perseroan
untuk menghasilkan pendapatan dari asetnya. ROAA Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir 2015,
2014 dan 2013 masing-masing adalah sebesar 1.94%, -8.22%, dan 9.09%.
6. Keterangan Tentang Transaksi Akuisisi dan Penambahan Modal Pada Entitas Anak Sebelum
Penawaran Umum
Sebelum dilakukan Penawaran Umum, Perseroan melakukan akuisisi terhadap Entitas Anak sebagai
berikut:
Pada tanggal 3 Desember 2015, Perusahaan melakukan akuisisi atas 99,90% saham FLB, 99,60%
saham FPST, 99,60% saham FPS, 99,60% saham FPU dan 99,60% saham FPB yang sebelumnya
dimiliki oleh FI.
Dan melakukan peningkatan modal pada Entitas Anak sebagai berikut :
Pada tanggal 27 April 2016, Perusahaan meningkatkan penyertaan di masing-masing Entitas Anak
tersebut dengan mengkonversi utang pemegang saham, sehingga kepemilikan Perusahaan terhadap
masing-masing Entitas Anak menjadi: pada FLB 99,9977%, FPST 99,9978%, FPS 99,9982%, FPU
99,9952%, FPB 99,9972%.
Atas aksi korporasi yang dilakukan oleh Perseroan dan Entitas Anak sebelum Penawaran Umum ini
dilakukan adalah semata-mata untuk memperkuat struktur permodalan dari Perseroan dan Entitas
Anak. Selain itu juga Perseroan melakukan konsolidasi dari Entitas Anak bertujuan untuk meningkatkan
portofolio land bank dari Perseroan sehingga akan bermanfaat untuk pengembangan usaha dimasa
yang akan datang bagi Perseroan dan Entitas Anak.
44
7. Pembahasan Terkait Kinerja Keuangan Perseroan
Kinerja keuangan Perseroan mengalami kerugian sejak tahun 2013 hingga tahun 2015, hal ini
disebabkan sehubungan dengan metode pengakuan pendapatan pada Entitas Anak dari Perseroan
sebagai berikut:
Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya
dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian
(percentage of completion method), apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:
a. Proses konstruksi telah melalui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua
persyaratan untuk memulai banguna telah terpenuhi;
b. Jumlah pembayaran oleh pembeli melebihi 20% dari harga jual yang/telah disepakati dan jumlah
tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
c. Jumlah pendapatan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal.
Apabila salah satu atau lebih dari kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka jumlah uang yang diterima
dari pembeli akan diakui sebagai “uang muka pelanggan” di dalam laporan keuangan, sampai seluruh
kriteria tersebut dipenuhi.
Pendapatan dari penjualan rumah, rumah toko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya
diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:
a. proses penjualan telah selesai;
b. harga jual akan tertagih;
c. tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain
yang akan diperoleh pembeli; dan penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit
bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan
penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.
Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli
diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan
tersebut dipenuhi.
Pendapatan Bunga
Interest Revenue Pendapatan bunga diakru berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok
terhutang dan tingkat bunga yang berlaku.
Beban
Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian
diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode.
Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase
penyelesaian, diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
8. Manajemen Risiko
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan meliputi risiko kredit, risiko nilai tukar mata uang
asing, risiko likuiditas dan risiko harga. Perhatian atas pengelolaan risiko ini telah meningkat secara
signifikan dengan mempertimbangan perubahan dan volatilitas pasar keuangan di Indonesia.
Dalam rangka mengelola risiko-risiko usaha Perseroan, Perseroan telah berusaha mengambil langkahlangkah untuk mengelola risiko sebagai berikut:
a. Risiko kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana Grup akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan, klien
atau pihak lawan yang gagal memenuhi kewajiban kontraktual mereka. Kebijakan Grup mengelola
risiko tersebut adalah dengan menerapkan kebijakan persetujuan pembelian berdasarkan prinsip
kehati-hatian, melakukan pengawasan terhadap portofolio kredit secara berkesinambungan serta
melakukan pengelolaan atas piutangnya.
45
Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan setara kas,
piutang pihak berelasi dan aset lain-lain. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan
nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
b. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari
suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko
ini bagi perusahaan relatif kecil, mengingat perusahaan tidak memiliki piutang atau utang dalam
valuta asing. Potensi yang masih ada dari saldo bank dalam Dolar Singapura.
c. Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen
keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Risiko suku bunga yang potensial
dari hutang bank yang diperoleh Grup.
d. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas Grup menunjukkan pendapatan jangka
pendek tidak cukup untuk menutupi pengeluaran jangka pendek.
Grup mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang mencukupi
dalam memenuhi komitmen untuk operasi normal Grup dan secara rutin mengevaluasi proyeksi
arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset dan kewajiban keuangan.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang
mencukupi dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan dan secara
rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal jatuh tempo aset
dan kewajiban keuangan.
e. Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar.
Saat ini, Aset keuangan perusahaan terbesar dalam bentuk pinjaman, risiko harga berdampak atas
nilai riil piutang tersebut.
9. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kegiatan operasional Perseroan dan Entitas Anak termasuk
dampaknya antara lain:
Kebijakan pemerintah yang menjaga pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sehingga pertumbuhan
pendapatan masyarakat meningkat dengan tingkat inflasi yang terkendali akan memberikan
dampak kepada Perseroan dalam hal kenaikan pendapatan dan keuangan Perseroan.
 Regulasi mengenai kepemilikan asing terhadap properti di Indonesia diantaranya diatur oleh
UU No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman. UU ini menyatakan bahwa orang
orang asing dapat menghuni atau menempati rumah dengan cara hak sewa atau hak pakai. Hal ini
mengimplikasikan, orang asing belum dapat memiliki rumah atau properti residensial di Indonesia
karena terganjal oleh “asas kenasionalan” dalam undang-undang. Terhambatnya kepemilikan asing
pada properti residensial di Indonesia mengurangi potensi permintaan pihak asing pada pasar
properti nasional, yang salah satunya terlihat dari pasar apartemen yang 99% dimiliki oleh warga
negara Indonesia.

46



Kebijakan Pemerintah berupa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 tahun 2016 Tentang Pajak
Penghasilan Atas Penghasilan Dari Pengalihan Hak Atas Tanah Dan/Atau Bangungan, Dan
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Atas Tanah Dan/Atau Bangunan Beserta Perubahannya. PP
tersebut berisi mengenai tarif baru pajak penghasilan (PPh) final berupa pengalihan hak atas
tanah atau bangunan hanya menjadi sebesar 2,5%. Hal tersebut dapat memberikan indikasi positif
kepada Perseroan dalam ekspansi usahanya untuk mengakuisisi lahan-lahan baru kedepannya.
Kebijakan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 122/PMK.08/2016 Tentang Tata
Cara Pengalihan Harta Wajib Pajak ke Dalam Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia Dan
Penempatan Pada Investasi di Luar Pasar Keuangan Dalam Rangka Pengampunan Pajak, dimana
berisi tentang penempatan investasi properti dalam rangka pengampunan pajak. Hal tersebut
memberikan daya tarik kepada para investor untuk menempatkan dana hasil repatriasi ke produkproduk Perseroan.
Kebijakan Pemerintah dalam hal moneter, yaitu tingkat suku bunga SBI yang berada di kisaran
4,75% sangat mendukung penjualan properti dengan inflasi yang terkendali, sehingga suku bunga
KPR dapat diterima oleh pasar.
47
VII. RISIKO USAHA
Investasi dalam saham Perseroan melibatkan sejumlah risiko. Para investor harus hati-hati
mempertimbangkan semua informasi yang yang terkandung dalam Prospektus ini, termasuk risiko
yang dijelaskan di bawah ini, sebelum membuat keputusan investasi. Risiko yang ditetapkan di bawah
tidak dimaksudkan untuk menjadi lengkap atau komprehensif dalam hal dari semua faktor risiko yang
mungkin timbul dalam hubungan dengan kegiatan usaha Perseroan atau setiap keputusan untuk
membeli, dimiliki sendiri atau menjual saham Perseroan. Risiko dan faktor risiko yang ditetapkan
di bawah ini bukanlah merupakan daftar lengkap hambatan yang saat ini dihadapi Perseroan atau yang
mungkin berkembang di masa depan. Risiko tambahan, baik yang diketahui atau yang tidak diketahui,
mungkin di masa depan memiliki pengaruh yang merugikan pada kegiatan usaha Perseroan, kondisi
keuangan dan hasil operasi. Harga pasar saham Perseroan bisa menurun akibat risiko tersebut dan
para investor mungkin kehilangan semua atau sebagian dari investasinya.
Risiko di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja
keuangan, kegiatan operasional dan prospek Perseroan serta investasi pada saham Perseroan yang
dimulai dari risiko utama Perseroan.
A. Risiko Terkait Dengan Kegiatan Usaha Perseroan dan Entitas Anak
1. Risiko Persaingan Usaha
Industri properti di Indonesia pada umumnya sangat kompetitif. Sebagai salah satu pengembang
properti di Indonesia, Perseroan dan Entitas Anak pada umumnya menghadapi persaingan
dari berbagai aspek yakni sebagai berikut:
- Persaingan dari pemilik lahan lain ketika berusaha untuk memperoleh lahan untuk
pengembangan sendiri, dalam hal ini Perseroan dan Entitas Anak sudah memiliki land
bank yang cukup untuk pengembangannya;
- Persaingan dari properti lain ketika perseroan berusaha untuk memenangkan proyekproyek untuk pengembangan pihak ketiga, baik secara patungan (joint venture) atau
sebaliknya; dan
- Berkaitan dengan pelanggan, Perseroan dan Entitas Anak menghadapi persaingan
dari pengembangan properti lain dan pemilik properti di sekitar lokasi pengembangan
Perseroan dan Entitas Anak.
Para pesaing tersebut berasal dari pengembangan atau pemilik tanah berskala domestik
maupun internasional, mungkin memiliki sumber daya keuangan yang lebih besar, skala
produksi yang lebih besar, teknologi yang lebih handal, pengakuan merek yang lebih baik,
hubungan yang lebih baik dengan pemasok, pemilik dan regulator, dan penjualan dan jaringan
distribusi yang lebih mapan. Kegagalan Perseroan dan Entitas Anak dalam mengantisipasi
dan/atau mencermati persaingan usaha dapat mengakibatkan beralihnya pelanggan ke
pesaing yang lebih kompetitif baik dari segi lokasi, harga, kelengkapan sarana dan prasarana
maupun kualitas pelayanan sehingga memungkinkan berkurangnya permintaan atas produk
Perseroan dan Entitas Anak. Hal ini dapat mempengaruhi kegiatan usaha, hasil usaha, kinerja
keuangan dan prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak.
2. Risiko Fluktuasi Pendapatan
Perseroan dan Entitas Anak dalam melakukan pengakuan pendapatan menggunakan metode
persentase penyelesaian (percentage of completion method) dengan syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Proses konstruksi telah melalui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan
semua persyaratan untuk memulai banguna telah terpenuhi;
b. Jumlah pembayaran oleh pembeli melebihi 20% dari harga jual yang/telah disepakati dan
jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;
c. Jumlah pendapatan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan handal.
48
Apabila salah satu atau lebih dari kriteria tersebut tidak terpenuhi, maka jumlah uang yang
diterima dari pembeli akan diakui sebagai “uang muka pelanggan” di dalam laporan keuangan,
sampai seluruh kriteria tersebut dipenuhi, hal tersebut dapat mengakibatkan fluktuasi pada
pendapatan Perseroan yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan
dan Entitas Anak.
3. Risiko Kendala Pendanaan
Perseroan dan Entitas Anak dalam menjalan proyek-proyek pembangunannya membutuhkan
jumlah dana yang cukup besar untuk penyelesaian proyek yang dikerjakan. Selama proyekproyek tersebut dikerjakan, terdapat kemungkinan kebutuhan dana untuk menyelesaikan
proyek tersebut tidak tersedia tepat pada waktunya.
Meskipun selama ini Perseroan dan Entitas tidak pernah mengalami kesulitan memperoleh
pendanaan dari perbankan untuk mendanai seluruh proyeknya yang telah selesai atau proyek
yang saat ini sedang dikembangkan namun tidak terdapat jaminan bahwa hal tersebut tetap
berlangsung di masa depan. Ketidakmampuan Perseroan dan Entitas Anak untuk memperoleh
pendanaan secara tepat waktu, dapat menyebabkan terhambatnya bahkan sampai terhentinya
proyek tersebut. Terhambatnya atau terhentinya proyek yang sedang dilaksanakan oleh
Perseroan dan Entitas Anak akan berdampak negatif pada kinerja operasional, pendapatan
dan prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak.
4. Risiko Keterlambatan Penyelesaian Proyek
Proyek properti pada umumnya merupakan proyek jangka panjang dimulai dari perolehan
lahan, perijinan dan legalitas, persiapan pembangunan (konstruksi), hingga penyelesaian.
Keterlambatan penyelesaian proyek dapat menyebabkan biaya investasi meningkat dan pada
akhirnya dapat menambah jumlah pendanaan yang diperlukan dimana hal tersebut dapat
mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan dan Entitas Anak.
5. Risiko Keterbatasan Lahan
Walaupun Perseroan berencana untuk mengembangkan usahanya dengan mengakuisisi lebih
banyak tanah pada area tingkat pertumbuhan tinggi dan sekitar jabodetabek, ketersediaan
tanah di area tersebut terbatas dan sangat dicari. Tanah tersebut mungkin lebih langka pada
saat Perseroan semakin mencari plot tanah yang semakin besar, biasanya diantara 3 (tiga) dan
5 (lima) hektar. Tidak ada jaminan bahwa di masa depan Perseroan mampu untuk mengakuisisi
tanah yang sesuai untuk pembangunan property yang telah direncanakan dengan harga yang
menguntungkan. Kegagalan dalam mengakuisisi tanah pada lokasi-lokasi strategis seperti
yang direncanakan Perseroan akan memberikan dampak material yang merugikan terhadap
kegiatan usaha, pendapatan usaha dan prospek usaha Perseroan.
6. Risiko Perubahan Pemerintahan, Legalitas, dan Perizinan
Bagi Perseroan dan Entitas Anak yang bergerak di bidang pembangunan properti, legalitas dan
perizinan merupakan faktor penting bagi keberhasialan pembangunan proyek Perseroan dan
Entitas Anak. Kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak dapat dipengaruhi oleh perubahan
perundang-undangan maupun peraturan Pemerintah terkait dengan dengan pemilik dan
pengembangan dari proyek properti, yang mana dapat memberikan dampak material yang
merugikan terhadap kegitan usaha, pendapatan usaha dan prospek usaha Perseroan.
49
Termasuk dalam risiko peraturan Pemerintah, legalitas dan perizinan diantaranya adalah:
a) Hak Guna Bangunan (“HGB”)
Beberapa proyek Perseroan dan Entitas Anak berada di atas tanah yang dimiliki
berdasarkan SHGB. Pada awalnya SHGB akan diberikan untuk jangka waktu maksimum
30 tahun. Pada saat SHGB telah habis jangka waktunya, maka HGB tersebut dapat
diperpanjang untuk jangka waktu tambahan maksimum 20 tahun dengan melakukan
permohonan ulang kepada Pemerintah. Namun apabila pemerintah tidak menyetujui
permohonan perpanjangan HGB tersebut, maka hak atas tanah tersebut akan hilang.
Dengan hilangnya hak atas tanah tersebut dapat mempengaruhi kegiatan usaha,
pendapatan usaha dan prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak.
b) Perizinan Lingkungan Hidup
Terdapat risiko dimana Perseroan dan Entitas Anak mungkin tidak memperoleh izin
dan/atau perpanjangan izin terkait lingkungan hidup yang berdampak negatif terhadap
kegiatan usaha Perseroan dan Entitas Anak. Tidak dapat dimulainya pembangunan yang
sedang dilaksanakan Perseroan dan Entitas Anak dapat memberikan dampak negatif,
sehingga dapat memberikan dampak material yang merugikan terhadap kegiatan usaha,
pendapatan usaha dan prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak.
c) Kebijakan Bank Indonesia tentang Loan To Value (LTV) untuk Kredit Pemilikan Rumah
(KPR)
Pada tanggal 24 September 2013, Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran (SE) BI
No. 15/40/DKMP perihal “Penerapan Manajemen Risiko pada Bank yang Melakukan
Pemberian Kredit atau Pembiayaan Pemilikan Properti, Kredit atau Pembiayaan Konsumen
Beragun Properti, dan Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor” atau yang lebih
dikenal luas dengan istilah “Kebijakan Loan to Value (LTV) JIlid II”). Kebijakan tersebut
merupakan penyempurnaan dari kebijakan sebelumnya yang diterbitkan oleh Bank
Indonesia yaitu SE BI No.14/10/DPNP tanggal 15 maret 2012 dan SE BI No. 14/33/DPbS
tanggal 27 November 2012. Ketentuan tersebut mulai berlaku pada tanggal 30 September
2013. Dalam ketentuan LTV yang baru, KPR maupun Kredit Kepemilikan Rumah Susun
(KPRS) atau kredit apartemen tipe lebih dari 70 meter persegi (m2) untuk rumah pertama
diwajibkan terkena LTV 70%, untuk KPR/KPRS rumah kedua sebesar 60% dan rumah
ketiga dan seterusnya sebesar 50%. Artinya, dengan diberlakukannya kebijakan tersebut
maka implikasi yang terjadi bagi konsumen adalah konsumen diharuskan membayar down
payment yang lebih besar untuk kepemilikan rumah kedua dan ketiga. Adapun dampak
yang mungkin dapat terjadi atas perubahan kebijakan LTV tersebut adalah penurunan
daya beli masyarakat atas pembelian properti untuk tujuan investasi sehingga dapat
memepengaruhi kegiatan usaha, pendapatan usaha dan prospek usaha Perseroan.
d) Izin Mendirikan Bangunan (“IMB”)
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak telah
memperoleh Izin Pendahuluan Struktur Menyeluruh (IPSM) sebagai dasar untuk
melakukan pembangunan struktur. Setelah pembangunan struktur selesai dilaksanakan,
pelaksanaan pekerjaan pembangunan selanjutnya hanya diperkenankan setelah memiliki
IMB.Pembangunan yang tidak disertai dengan izin tersebut di atas akan dikenakan Surat
Perintah Penghentian Pekerjaan Pembangunan (SP4) yang dapat berlanjut dengan
tindakan penyegelan oleh pemerintah setempat.
e) Built Operate Transfer (“BOT”)
BOT adalah perjanjian antara pemilik tanah dengan pihak tertentu dalam hal pemberian
hak pengusahaan atas tanah pada kurun waktu tertentu (“Perjanjian BOT”). Selama
kurun waktu tersebut, pihak yang diberi hak pengusahaan atas tanah berhak untuk
memanfaatkan tanah yaitu untuk disewakan kepada pihak ketiga. Adapun saat ini GSN
memiliki proyek dengan status BOT.
50
f)
Koefisien Lantai Bangunan (“KLB”)
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 441/KPTS/1998 yang membahas tentang aturan
Koefisien Lantai Bangunan (“KLB”) nantinya akan diperbaharui sesuai dengan Rencana
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia tahun 2003 mengenai Persyaratan Teknis
Bangunan Gedung yang dapat berdampak kepada kinerja Perseroan beserta Entitas
Anak dan Perusahaan Asosiasi dalam hal perubahan peraturan luas area bangunan pada
masing – masing proyek.
7. Risiko Terkait Dengan Usaha Patungan (Joint Venture)
Perseroan dan Entitas Anak memiliki, dan memperkirakan akan memiliki, minat untuk mendirikan
usaha patungan sehubungan dengan pengembangan dan investasi proyek tertentu. Usaha
patungan tersebut mungkin melibatkan risiko khusus yang terkait dengan kemungkinan bahwa
mitra usaha patungan tersebut:
-
-
-
-
Memiliki kepentingan ekonomi atau bisnis yang tidak sesuai dengan Perseroan dan
Entitas Anak;
Mengambil tindakan bertentangan dengan instruksi atau permintaan dari Perseroan dan
Entitas Anak, atau bertentangan dengan kebijakan atau tujuan Perseroan;
Tidak mampu atau tidak mau memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian joint
venture yang berlaku; atau
Memiliki kesulitan keuangan.
Meskipun Perseroan memiliki kendali untuk mengelola usaha patungan yang bertanggung
jawab untuk membangun properti-properti, namun dalam hal-hal tertentu mungkin memerlukan
persetujuan dari mitra usaha patungan. Meskipun hingga saat ini Perseroan belum
menghadapi masalah tertentu sehubungan dengan mitra usaha patungan, tidak ada jaminan
bahwa Perseroan tidak akan mengalami masalah tersebut di masa depan. Terjadinya masalah
tersebut dapat memberikan dampak negatif yang material pada kegiatan usaha dan prospek
Perseroan dan Entitas Anak.
8. Risiko Tuntutan Hukum Pihak Ketiga
Tuntutan hukum dapat terjadi sewaktu-waktu baik atas proyek yang telah berdiri dan beroperasi,
maupun atas proyek yang sedang dikembangkan terkait dengan pemilikan dan status tanah
yang menjadi lokasi bangunan proyek didirikan. Tuntutan dari pihak ketiga dapat berdampak
negatif terhadap kredibilitas dan kegiatan usaha, kondisi keuangan, laba bersih, hasil usaha
dan prospek usaha Perseroan dan Entitas Anak.
9. Risiko Melambatnya Pertumbuhan Ekonomi atau Pertumbuhan Ekonomi Negatif di
Indonesia
Seluruh pendapatan usaha Perseroan dihasilkan di Indonesia sehingga kinerja Perseroan
bergantung kepada kesehatan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Krisis moneter Asia
yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 ditandai oleh antara lain depresiasi mata uang
Indonesia terhadap mata uang asing, pertumbuhan ekonomi negative, tingginya tingkat suku
bunga, rendahnya likuiditas keuangan, banyaknya kepailitan, serta turunnya indks pasar
modal. Kesulitan perekonomian yang dihadapi saat itu menyebabkan dibatalkannya atau
tertundanya proyek-proyek pemerintah dan swasta untuk pembangunan kontruksi gedung,
infrastruktur, pembangkit listrik dan lainnya. Namun, ekonomi Indonesia telah menunjukan
kemajuan yang berarti dalam satu dekade terakhir, ditandai dengan pertumbuhan ekonomi
yang positif, kestabilan nilai tukar Rupiah, membaiknya pasar modal serta meningkatnya
cadangan devisa negara.
51
Seiring dengan proses globalisasi, kondisi ekonomi nasional terpengaruh oleh berbagai
kejadian internasional. Kemajuan teknologi, akses informasi yang luas serta meningkatnya
perputaran dana investasi dalam jumlah yang sangat besar memungkinkan adanya pergerakan
pasar dunia yang sangat signifikan dan cepat tanggap terhadap berbagai perubahan yang
terkait dengan politik dan sosial ekonomi. Krisis keuangan di tahun 2008, yang sebagian dipicu
oleh krisis subprime mortgage di Amerika Serikat, telah menyebabkan runtuhnya beberapa
lembaga keuangan besar di negara tersebut dan dengan cepat berkembang menjadi krisis
kredit global. Krisis ini mengakibatkan kegagalan pada beberapa bank Eropa dan menurunnya
indeks saham di berbagai bursa efek dan rontoknya harga pasar saham dan komuditas di
seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Walaupun ditopang oleh kondisi fundamental yang lebih baik, ekonomi Indonesia mulai
merasakan pengaruh daripada krisis global tersebut secara tidak langsung untuk jangka
pendek. Kegiatan investasi di Indonesia berkurang pada saat awal terjadinya krisis tersebut
disebabkan adanya pergerakan dana keluar dari Indonesia guna menutupi kerugian di negaranegara asal investasi tersebut. Hal ini berakibat pada melambatnya penyerapan tenaga kerja
serta penurunan daya beli masyarakat di kalangan ekonomi menengah dan bawah, yang pada
akhirnya berimbas pada melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional. Keadaan tersebut
dapat berpengaruh negatif pada kegiatan usaha konstruksi di Indonesia, ditandai dengan
menurunnya permintaan proyek-proyek konstruksi di tengah ketidakpastian pemulihan
ekonomi dunia paska krisis tersebut. Penurunan tingkat perekonomian Indonesia tersebut
dapat menurunkan hasil dari kegiatan operasional dan prospek usaha Perseroan.
B. Risiko Terkait Dengan Investasi Pada Saham Perseroan
1. Fluktuasi Harga Saham Perseroan
Harga saham Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham mungkin dapat berfluktuasi
secara luas dan mungkin dapat diperdagangkan pada harga di bawah Harga Penawaran yang
ditentukan setelah proses penawaran awal dan berdasarkan kesepakatan antara Perseroan
dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Hal ini disebabkan antara lain oleh :
• Perbedaan antara realisasi kinerja keuangan dan usaha Perseroan dengan ekspektasi
para investor dan analis atas kinerja keuangan dan usaha Perseroan;
• Perubahan rekomendasi atau persepsi para analis terhadap Perseroan dan Indonesia;
• Adanya keterbukaan informasi atas transaksi yang sifatnya material yang diumumkan
Perseroan;
• Perubahan kondisi Pasar Modal Indonesia yang berfluktuasi baik karena faktor domestik
maupun pengaruh pasar modal negara lain;
• Perubahan kondiri makro Indonesia maupun industri properti pada khususnya, dan kondisi
politik dan sosial secara umum di Indonesia; dan
• Keterlibatan Perseroan dalam proses pengadilan atau sengketa
2. Risiko Tidak Likuidnya Saham Yang Ditawaran Pada Penawaran Umum Perdana Saham
Meskipun Perseroan akan mencatatkan sahamnya di BEI, tidak ada jaminan bahwa pasar
untuk saham Perseroan yang diperdagangkan tersebut akan berkembang atau, jika pasar
berkembang saham Peseroan akan aktif atau likuid karena terdapat kemungkinan mayoritas
pemegang saham tidak memperdagangkan sahamnya di pasar sekunder. Selain itu, pasar
modal Indonesia juga cenderung lebih tidak stabil dibandingkan dengan pasar modal lainnya.
Dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksikan apakah pasar dari saham Perseroan
akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga.
52
3. Risiko Pembagian Dividen
Pembagian dividen akan dilakukan berdasarkan keputusan RUPS dengan mempertimbangkan
pendapatan, kondisi keuangan, arus kas, kebutuhan modal kerja dan belanja modal Perseroan
di masa mendatang. Kerugian yang dibukukan dalam laporan keuangan konsolidasian
Perseroan dapat menjadi salah satu alasan untuk tidak membagikan deviden. Lebih lanjut,
kebutuhan pendanaan atas rencana pengembangan usaha di masa mendatang juga dapat
mempengaruhi keputusan Perseroan untuk tidak membagikan dividen. Dimana laba yang
terkumpul akan digunakan Perseroan sebagai dana internal bagi pengembangan usaha.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA RISIKO MATERIAL DALAM MENJALANKAN
KEGIATAN USAHANYA.
MANAJEMEN PERSEROAN MENYATAKAN BAHWA SEMUA RISIKO YANG DIHADAPI OLEH
PERSEROAN DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA TELAH DIUNGKAPKAN DAN
DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO TERHADAP
KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DALAM PROSPEKTUS
53
VIII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN
AUDITOR INDEPENDEN
Tidak ada kejadian penting yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen atas laporan
keuangan konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir
pada tanggal 30 Juni 2016, yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian.
54
IX. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS
ANAK
1. Riwayat Singkat Perseroan
PT Forza Land Indonesia, Tbk. (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Megah Satu Properti pada
berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perseroan nomor 95 tanggal 21 Maret 2012, dibuat
dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta,
yang telah mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-23164.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal 1 Mei 2012 dan
telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0038684.AH.01.09. Tahun 2012 tertanggal 1 Mei
2012 serta sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses.
Perseroan telah mengubah tempat kedudukan Perseroan dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 130 tanggal 23 Februari
2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0004044.AH.01.02.Tahun
2016 tanggal 1 Maret 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU.AH.
01.03-0027575 tanggal 1 Maret 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan
oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0026741.AH.01.11. Tahun
2016 tanggal 1 Maret 2016 dan sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum,
Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses.
Perseroan telah merubah nama Perseroan yang semula Perseroan bernama “PT MEGAH SATU
PROPERTI” diubah menjadi “PT FORZA LAND INDONESIA” berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Perseroan nomor 134 tanggal 22 Maret 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana
Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
nomor AHU-0005568.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar
Perseroan nomor AHU-00367979.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016 dan sesuai dengan
surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI)
Perseroan sedang dalam proses.
Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dan terakhir berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 121 tanggal 31 Agustus 2016, dibuat
dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta,
yang sudah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor AHUAH.01.03-0076498 tanggal 01 September 2016; yang menyetujui merubah Anggaran Dasar Perseroan
dan menegaskan kembali Pasal 14, 15, 16, 17, 18 dan 19 Anggaran Dasar Perseroan.
Kegiatan usaha yang saat ini dilaksanakan oleh Perseroan adalah di bidang pengembangan properti
dan realti baik aset dan/atau hak pengelola seperti apartemen dan hotel yang dijual dan disewakan
sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Kegiatan usaha Perseroan terbagi atas dua segmen
usaha yaitu penjualan realti dan pendapatan properti, dimana atas segemen usaha tersebut, Perseroan
membagi menjadi 2 (dua) tipe pengembangan yaitu residensial dan komersial.
55
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan perseroan adalah
berusaha dalam bidang perdagangan, jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak, pembangunan,
perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat. Untuk mencapai maksut dan tujuan teresebut,
Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdaganan pada umumnya, namun tidak terbatas pada
perdangangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan properti, perantara perdangan
properti, pembelian bangunan – bangunan rumah, gedung perkantoran unit – unit ruangan
apartemen, ruang kondominium, ruang kantor, ruang pertokoan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya , namun tidak terbatas, jasa agen properti,
konsutasi bidang manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan properti real esatate, jasa
penyewaan, dan pengeolaan properti, jasa konsultasi manajemen properti, konsutlasi penilai
properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti, jasa pengelolaan dan pengusan
properti (tanah dan banugunan), jasa penyewaan ruang, jasa konsultan bidang arstitek, landscape,
desaign interior, jasa konsultasi manajemen dan bisnis, serta bidang usaha terkait, kecuali jasa
dalam bidang hukum dan pajak.
c. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya, bertindak sebagai pengembang
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi dan pemborongan pada
umumnya (gerenal contractor), antara lain pembanguna kawasan perumahan (real estate), kawasan
industri (industri estate), gedung 0 gedung apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan
beserta fasilitas – fasilitasnya, termasuk mengerjakan pembebasan, pembukuan, pengurukan,
pemerataan, penyiapan, dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun;
d. Menjalankan usaha di bidang industri, yang meliputi industri beton siap pakai (ready mix) dan
Prestressing, industri material bangunan, industri cat dan palmeir, industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri wood working
dan furniture (mebel);
e. Menjalakan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil – hasil dari percetakan,
penjilidan, kartonage, dan pengepakan, percetakan buku – buku, desain dan cetak grafis, offset;
f. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transportasi penunjang, barang, kontainer, tracking trailer, peti kemas, termasuk jasa pengepakan
barang yang akan dikirim / dibawa termasuk ekspedisi dan pergudangan serta kegiatan usaha
terkait.
Untuk merealisasikan maksud dan tujuan tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha
utamanya, yaitu:
A. Kegiatan usaha utama sebagai berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan kawasan Perumahan (Real Estate), kawasan
industri (Industrial Estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan
beserta fasilitas-fasilitasnya, termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurukan,
pemerataan, penyiapan, dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun,
menjual, membeli, menyewakan, pemeliharaan, pengelolaan segala kegiatan usaha yang
berhubungan dengan properti.
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa agent
properti, konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan properti real estate,
jasa penyewaan dan pengelolaan properti, jasa konsultasi manajemen properti, konsultasi
penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti, jasa pengelolaan dan
pengusaha properti (Tanah dan Bangunan), jasa penyewaan ruangan, jasa konsultan bidang
arsitek, Landscape, Design dan Interior, jasa konsultansi manajemen dan bisnis, serta bidang
usaha terkait, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
Dan untuk melaksanakan kegiatan usaha utama ini, Perseroan dapat:
a. Melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain, baik di dalam ataupun di luar negeri,
dalam bentuk penyertaan saham, mendirikan atau mengambil bagian atas saham-saham
perusahaan lain, baik di dalam ataupun di luar negeri, dalam bentuk penyertaan saham,
mendirikan atau mengambil bagian atas saham-saham perusahaan lain, termasuk namun
tidak terbatas pada perusahaan properti;
56
b. Membentuk patungan modal serta menjadi perusahaan induk baik secara langsung maupun
tidak langsung atas perusahaan lain termasuk namun tidak terbatas pada perusahaan yang
bergerak di bidang properti; dan
c. Memberikan pendanaan dan/atau pembiayaan yang diperlukan oleh anak perusahaan atau
perusahaan lain dalam melakukan penyertaan modal.
B. Untuk menunjang kegiatan utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha penunjang
yaitu :
a. Bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
konstruksi dan pemborongan pada umumnya (General Contractor).
b. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, antara lain ekspor, impor, perdagangan besar
lokal, grossier, supplier, leveransier dan commission house, distributor, agen, dan sebagai
perwakilan dari badan-badan perusahaan.
c. Menjalankan usaha di bidang industri, yang meliputi industri beton siap pakai (Ready Mix) dan
Prestressing, industri material bangunan, industri cat dan Plameir, industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri Wood
Working dan Furniture (meubel).
d. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari
percetakan, penjilidan, kartonage dan pengepakan, percetakan buku-buku, desain dan cetak
grafis, offset.
e. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transportasi penumpang, barang, Container, Traking Trailer, peti-kemas termasuk jasa
pengepakan barang yang akan dikirim/dibawa, termasuk ekspedisi, dan pergudangan serta
kegiatan usaha terkait.
Dan melaksanakan seluruh kegiatan usaha yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha utama
Perseroan, selama tidak melanggar ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Riwayat Perubahan Anggaran Dasar dan Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
Riwayat Perubahan Anggaran Dasar
a. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 23 Februari 2016,
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor
130 tanggal 23 Februari 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
nomor AHU-0004044.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 1 Maret 2016, Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan nomor AHU.AH. 01.03-0027575 tanggal 1 Maret 2016 dan telah
terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0026741.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Maret 2016 dan
sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang menyetujui perubahan alamat dan tempat
kedudukan Perseroan, yang semula beralamat dan berkedudukan di Karinda Building Lantai 2
Suite nomor 1-2, Jalan Palmerah Selatan nomor 30A, Kelurahan Glora, Kecamatan Tanah Abang,
Jakarta Pusat, menjadi beralamat dan berkedudukan di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend
S. Parman Kav. 77, Slipi, Jakarta Barat 11410.
b. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 22 Maret 2016,
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor
134 tanggal 22 Maret 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU0005568.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan
nomor AHU-00367979.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 22 Maret 2016 serta sesuai dengan surat
keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
57
Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang menyetujui perubahan Nama Perseroan yang
semula Perseroan bernama PT MEGAH SATU PROPERTI diubah menjadi Perseroan bernama
PT FORZA LAND INDONESIA.
c. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan tanggal 27 April 2016,
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor
92 tanggal 27 April 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU000822.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 29 April 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar nomor AHU-AH.01.03-0044620 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan nomor AHU.AH. 01.03-0044621 tanggal 29 April 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar
Perseroan nomor AHU-0053815.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 April 2016 dan sesuai dengan
surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang menyetujui peningkatan Modal dasar Perseroan,
yang semula Rp10.000.000.000 (sepuluh milyar Rupiah) menjadi Rp500.000.000.000,00 (lima
ratus milyar Rupiah) serta Modal Ditempatkan dan Modal Disetor dalam Perseroan, yang semula
Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta Rupiah) berubah menjadi Rp125.000.000.000,00
(seratus dua puluh lima milyar Rupiah).
d. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan
pada tanggal 25 Agutus 2016, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Perseroan nomor 81 tanggal 25 Agustus 2016, dibuat dihadapan Humberg
Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang sudah
mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas dari Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0015345.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal
25 Agustus 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor
AHU-AH.01.03-0074773 tanggal 25 Agustus 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0074774 tanggal 25 Agustus 2016 dan telah didaftarkan dalam
Daftar Perseroan nomor AHU-0099349.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 25 Agustus 2016, yang
menyetujui penjualan sebagian saham milik PT Forza Indonesia yaitu sebanyak 6.000 (enam
ribu) saham dalam Perseroan yang dijual kepada PT Surya Fajar Capital, perubahan nilai nominal
saham Perseroan yang semula masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp1.000.000,00
(satu juta Rupiah) berubah menjadi masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp100,00
(seratus Rupiah), perubahan status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka
atau disingkat “Tbk” melalui Penerbitan dan Penjualan Saham Baru pada Perseroan, perubahan
susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, menyetujui untuk pengeluaran saham dalam
simpanan Perseroan sebanyak-banyaknya 312.500.000 (tiga ratus dua belas juta lima ratus ribu)
saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah), melalui Penawaran
Umum Saham Perdana kepada masyarakat (“Penawaran Umum”), Penawaran Umum tersebut
dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar
Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perseroan akan
dicatatkan dan penerbitan waran sebanyak-banyaknya 437.500.000 (empat ratus tiga puluh
tujuh juta lima ratus ribu) waran berkaitan dengan rencana pengeluaran saham dalam simpanan
Perseroan melalui Penawaran Umum (Initial Public Offering/IPO) dan untuk memberikan suatu
insentif bagi pemegang saham, maka dirasakan perlu untuk menerbitkan waran sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal, memberikan kuasa dan wewenang
kepada Direksi Perseroan untuk (a) melaksanakan segala tindakan yang harus dilakukan
sehubungan dengan Penawaran Umum dan hasil dari Penawaran Umum Perseroan termasuk
menandatangani semua perjanjian dan akta-akta yang berhubungan dengan Penawaran Umum
dan hasil dari Penawaran Umum tersebut; (b) menentukan penggunaan dana hasil Penawaran
Umum, termasuk namun tidak terbatas untuk meningkatkan kepemilikan saham Perseroan baik
secara langsung maupun tidak langsung di anak-anak perusahaan Perseroan; (c) mendaftarkan
saham-saham Perseroan dalam penitipan kolektif sesuai dengan peraturan yang berlaku,
khususnya Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia; (d) mencatatkan saham-saham Perseroan
58
yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh kepada Bursa Efek dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku di Republik Indonesia, termasuk peraturan di
bidang Pasar Modal; (e) menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri mengenai peningkatan modal
ditempatkan dan modal disetor Perseroan, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan, dan
Menyetujui perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka (i) menjadi
Perusahaan Terbuka antara lain untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam & LK No. IX.J.1
tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat
Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam & LK No. Kep-179/BL/2008,
tanggal 14-05-2008 (empat belas Mei dua ribu delapan) dan (ii) perubahan-perubahan lainnya
yang telah dijelaskan sebelumnya.
e. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan yang diselenggarakan
pada tanggal 31 Agutus 2016, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan
Pemegang Saham Perseroan nomor 121 tanggal 31 Agustus 2016, dibuat dihadapan Humberg
Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang sudah
mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan nomor AHUAH.01.03-0076498 tanggal 01 September 2016; yang menyetujui merubah Anggaran Dasar
Perseroan dan menegaskan kembali Pasal 14, 15, 16, 17, 18 dan 19 Anggaran Dasar Perseroan.
Akta Pendirian dan Perubahan yang disampaikan oleh Perseroan adalah benar, dan hingga Prospektus
ini diterbitkan tidak ada Akta lain sehubungan dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
Tahun 2012 (Pendirian)
Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perseroan nomor 95 tanggal 21 Maret 2012, dibuat
dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta
Utara, yang telah mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas dari Menteri Kehakiman
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-23164.AH.01.01.Tahun 2012 tanggal
1 Mei 2012 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan di bawah nomor AHU-0038684.AH.01.09.Tahun
2012 tertanggal 1 Mei 2012, dan sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum,
Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses,struktur permodalan dan
susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
10.000
10.000.000.000
2.500
2.500.000.000
1.250
1.250.000.000
1.250
1.250.000.000
2.500
2.500.000.000
7.500
7.500.000.000
Keterangan
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Megah Prakarsa Utama
PT Dersindo Mulia Perkasa
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
%
50,00
50,00
100,00
Tahun 2013
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 6 tanggal 4 Maret 2013,
dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-AH.01.10-11331 tertanggal 28
Maret 2013, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di bawah nomor AHU-0027357.AH.01.09.
Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013, yang menyetujui pengalihan saham dalam Perseroan yaitu menjual
seluruh saham milik PT Megah Prakarsa Utama kepada: (a) Freddy Setiawan sebanyak 688 saham
berdasarkan Akta Jual Beli Saham Nomor 7 tanggal 04 Maret 2013, dibuat dihadapan Humberg Lie,
Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara (b) Widodo Nurly
Sumady sebanyak 312 saham berdasarkan Akta Jual Beli Saham Nomor 8 tanggal 04 Maret 2013, dibuat
59
dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta
Utara (c) Dedy Widiyanto sebanyak 125 saham berdasarkan Akta Jual Beli Saham Nomor 9 tanggal 04
Maret 2013, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta Utara dan (d) PT Dinamika Auto Perkasa sebanyak 125 saham berdasarkan Akta Jual
Beli Saham Nomor 10 tanggal 04 Maret 2013, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara,struktur permodalan dan susunan pemegang
saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
10.000
10.000.000.000
2.500
2.500.000.000
1.250
1.250.000.000
688
688.000.000
312
312.000.000
125
125.000.000
125
125.000.000
2.500
2.500.000.000
7.500
7.500.000.000
Keterangan
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Dersindo Mulia Perkasa
Freddy Setiawan
Widodo Nurly Sumady
Dedy Widiyanto
PT Dinamika Auto Perkasa
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
%
50,00
27,52
12,48
0,05
0,05
100,00
Tahun 2015
Berdasarkan Rapat Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 82 tanggal 14
Juli 2015, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-AH.01.03-0951491
tanggal 14 Juli 2015 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-3533606.
AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 14 Juli 2015, yang menyetujui untuk menjual seluruh saham milik
PT Dersindo Mulia Perkasa sebanyak 1.250 saham kepada PT Forza Indonesia berdasarkan Akta Jual
Beli Saham Nomor 83 tanggal 14 Juli 2015, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, struktur permodalan dan susunan pemegang
saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
10.000
10.000.000.000
2.500
2.500.000.000
1.250
1.250.000.000
688
688.000.000
312
312.000.000
125
125.000.000
125
125.000.000
2.500
2.500.000.000
7.500
7.500.000.000
Keterangan
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Forza Indonesia
Freddy Setiawan
Widodo Nurly Sumady
Dedy Widiyanto
PT Dinamika Auto Perkasa
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
%
50,00
27,52
12,48
0,05
0,05
100
Berdasarkan Rapat Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 84 tanggal 14 Juli
2015, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris
di Jakarta Utara, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-AH.01.03-0951519
tanggal 14 Juli 2015 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-3533640.AH.01.11.Tahun
2015 tanggal 14 Juli 2015, yang menyetujui penjualan (a1) seluruh saham milik Freddy Setiawan
sebanyak 688 saham berdasarkan Akta Jual Beli Saham Nomor 85 tanggal 14 Juli 2015, dibuat
dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta
Utara, (a2) seluruh saham milik Widodo Nurly Sumady sebanyak 312 saham berdasarkan Akta Jual
Beli Saham Nomor 86 tanggal 14 Juli 2015, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, (a3) seluruh saham milik Dedy Widiyanto
60
sebanyak 125 saham kepada PT. Forza Indonesia berdasarkan Akta Jual Beli Saham Nomor 87 tanggal
14 Juli 2015, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta Utara, berkedudukan di Jakarta Pusat; dan (b1) 100 saham milik PT Dinamika Auto
Perkasa kepada PT Forza Indonesia berdasarkan Akta Jual Beli Saham Nomor 88 tanggal 14 Juli 2015,
dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara dan (b2) 25 saham milik PT Dinamika Auto Perkasa kepada PT Forza Aset Manajemen
berdasarkan Akta Jual Beli Saham Nomor 89 tanggal 14 Juli 2015, dibuat dihadapan Humberg Lie,
Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, struktur permodalan
dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
10.000
10.000.000.000
2.500
2.500.000.000
2.475
2.475.000.000
25
25.000.000
2.500
2.500.000.000
7.500
7.500.000.000
Keterangan
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Forza Indonesia
PT Forza Aset Manajemen
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
%
99,00
1,00
100
Tahun 2016
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 92 tanggal 27 April 2016,
dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dari Menteri Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-000822.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 29
April 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar nomor AHU-AH.01.03-0044620
dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU.AH. 01.03-0044621 tanggal
29 April 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0053815.AH.01.11.Tahun 2016
tanggal 29 April 2016 dan sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 017/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita
Negara Republik Indonesia (BNRI) Perseroan sedang dalam proses, yang menyetujui (a) penjualan
seluruh saham milik PT Forza Aset Manajemen sebanyak 25 (dua puluh lima) saham dalam perseroan
yang dijual kepada tuan Freddy Setiawan berdasarkan Akta Jual Beli Saham Nomor 93 tanggal 27
April 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta Utara, (b) untuk mengkonversi hutang Perseroan menjadi setoran saham milik PT
Forza Indonesia sebesar Rp110.000.000.000,00 (seratus sepuluh milyar Rupiah), yang diambil bagian
dan disetor dalam Perseroan dan Tuan Freddy Setiawan sebesar 12.475.000.000,00 (dua belas milyar
empat ratus tujuh puluh lima juta Rupiah) yang diambil bagian dan disetor dalam Perseroan sehingga
keseluruhan nilai konversi adalah sebesar Rp122.500.000.000,00 (seratus dua puluh dua milyar lima
ratus juta Rupiah), (c) peningkatan Modal dasar Perseroan, yang semula Rp10.000.000.000 (sepuluh
milyar Rupiah) menjadi Rp500.000.000.000,00 (lima ratus milyar Rupiah) dan Modal ditempatkan dan
modal disetor dalam Perseroan, yang semula Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta Rupiah)
berubah menjadi Rp125.000.000.000,00 (seratus dua puluh lima milyar rupiah), struktur permodalan
dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Rupiah
500.000
500.000.000.000
125.000
125.000.000.000
112.500
112.500.000.000
12.500
12.500.000.000
125.000
125.000.000.000
375.000
375.000.000.000
Keterangan
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Forza Indonesia
PT Forza Aset Manajemen
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
61
%
90,00
10,00
100
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 81 tanggal 25 Agustus
2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris
di Jakarta, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas dari
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0015345.AH.01.02.Tahun
2016 tanggal 25 Agustus 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan
nomor AHU-AH.01.03-0074773 tanggal 25 Agustus 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data
Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0074774 tanggal 25 Agustus 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan nomor AHU-0099349.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 25 Agustus 2016, yang menyetujui
penjualan sebagian saham milik PT Forza Indonesia sebanyak 6000 (enam ribu) saham dalam
perseroan yang dijual kepada PT Surya Fajar Capital berdasarkan Akta Jual Beli Saham Nomor 82
tanggal 25 Agustus 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara dan menyetujui perubahan nilai nominal saham Perseroan
yang semula masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 1.000.000,00 (satu juta Rupiah)
berubah menjadi masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp 100,00 (seratus Rupiah), struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Forza Indonesia
Freddy Setiawan
PT Surya Fajar Capital
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
Catatan: Freddy Setiawan merupakan Direktur Utama Perseroan
Nilai Nominal Rp 100 per saham
Saham
Rupiah
5.000.000.000
500.000.000.000
1.250.000.000
125.000.000.000
1.065.000.000
106.500.000.000
125.000.000
12.500.000.000
60.000.000
6.000.000.000
1.250.000.000
125.000.000.000
3.750.000.000
375.000.000.000
%
85,20
10,00
4,80
100
3. Izin Usaha
Perseroan telah memiliki izin-izin yang wajib dipenuhi terkait dengan kegiatan usaha yang dilakukan
Perseroan, yakni:
a. Pendaftaran Perusahaan
Tanda Daftar Perusahaan dengan nomor Tanda Daftar Perusahaan nomor 09.02.1.68.55829
tanggal 10 Oktober 2016 atas nama Perseroan, yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kota Administrasi Jakarta Barat dan berlaku sampai dengan tanggal 10 Oktober 2021.
b. Surat Keterangan Domisili Perusahaan
Perseroan yang beralamat di Wisma 77 Lt. 8, Jl. Letjend. S. Parman Kav. 77, Kelurahan Slipi,
Kecamatan Palmerah, Kota Administrasi Jakarta Barat, telah memiliki Surat Keterangan Domisili
Perusahaan nomor 61/27.1BU.1/31.73.07.1002/-071.562/e/2016 tanggal 14 September 2016
yang berlaku sampai dengan tanggal 14 September 2021, dikeluarkan oleh Satuan Pelaksana
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kelurahan Slipi.
c.Perpajakan
Perseroan terdaftar sebagai wajib pajak dengan No. NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
03.219.966.3-077.000 yang terdaftar pada tanggal 3 April 2012 (sedang melakukan pengurusan
pindah keluar)
d. Surat Izin Usaha Perdagangan
Perseroan telah memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Menengah nomor
1100/24.1PM/31.73/-1.824.27/e/2016 tanggal 10 Oktober 2016 dan berlaku sampai dengan tanggal
10 Oktober 2021.
e. Izin Mendirikan Bangunan (‘IMB”)
Perseroan memiliki Izin Mendirikan Bangunan berdasarkan Keputusan Kepala Dinas Pengawasan
dan Penerbitan Bangunan Provinsi DKI Jakarta Nomor 10989/IMB/e/2014
62
4. Manajemen dan Pengawasan Perseroan
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan terakhir
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: ALI SUTRA
Komisaris Independen : SUPANDI WS
Direksi
Direktur Utama
Direktur
Direktur Independen
: FREDDY SETIAWAN
: ERICK SATRIA
: PATRIS JASUR
Pengangkatan DIreksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Masa jabatan anggota
Direksi dan Dewan Komisaris ditetapkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun.
Penunjukan Direktur Independen dilakukan sesuai dengan Peraturan PT Bursa Efek Indonesia No.I-A
Tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan
Tercatat yang merupakan Lampiran I dari Surat Keputusan Direksi PT. Bursa Efek Indonesia
No.KEP-00001/BEI/01-2014 tanggal 20 Januari 2014.
Berikut ini adalah riwayat singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Perseroan:
DEWAN KOMISARIS
Ali Sutra, Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, 41 tahun
Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak Agustus 2016
Memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Jawa
Barat untuk jurusan Teknik Sipil pada tahun 1997.
Pengalaman kerja:
1995 – 1997
Site Manager di PT Sumber Badja – General
Contractor
Contract Manager di PT Pertiwi Lesatari (Member
1997 – 2000
of The Salim Group) Developer – Hotel & Industrial
Estate
Site Manager di PT Catur Bangun Mandiri – General
2000 – 2001
Contractor
Project Manager di PT Catur Bangun Mandiri –
2001 – 2002
General Contractor
Direktur di PT Andal Rekacipta Pratama (d/h PT Andal
2003 – sekarang
Bangun Selaras) – Construction and Engineering
Specialist
2011 – Agustus 2016 Direktur di PT Forza Land Indonesia
Direktur Utama di PT Borneo Sarana Putera
2011 – sekarang
Komisaris di PT Andal Mekatronik Voltindo
2012 – sekarang
63
Supandi Widi Siswanto, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 57 tahun
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Agustus 2016
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi, jurusan manajemen
dari Universitas Prof. DR. Moestopo, Jakarta, pada tahun 1992.
Pengalaman kerja:
1989 – 1992
2009 – 2012
2013 – Juni 2016
2013 – sekarang
2013 – sekarang
2013 - sekarang
2013 – sekarang
2013 – sekarang
Manajer Divisi Pencatatan PT. Bursa Efek Indonesia
Direktur Keuangan dan SDM PT Bursa Efek Indonesia
Komisaris Utama PT Sitara Propertindo Tbk.
Komisaris Independen PT. SMR Utama Tbk.
Komisaris Utama PT Pan Brothers Tex Tbk.
Komisaris Utama PT Andira Agro
Komisaris Utama PT Garuda Investindo
Komisaris Utama PT Intensive Medicare 177
Freddy Setiawan, Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, 43 tahun.
Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Agustus 2016.
Memperoleh gelar Business of Administration, St. John’s Institute of Management
Science, Jakarta pada tahun 1997
Pengalaman kerja:

2006 – 2009

2006 – 2010

2008 – 2011

2008 – 2011

2008 – 2011

2008 – sekarang

2010 – sekarang

2011 – sekarang

2011 – Agustus 2016
Direktur Utama PT Inhill Hutan Pratama
Komisaris PT Tunas Bersusun Abadi
Komisaris PT Buana Mega Sentosa
Komisaris PT Bangun Hutan Bersama
Komisaris PT Yamila Bio Energy Perkasa
Komisaris PT Pratama Nusa Mineral
Komisaris Utama di PT Megah Prakasa Utama
Komisaris PT Megah Pratama Resources
Komisaris PT Forza Land Indonesia
Erick Satria, Direktur
Warga Negara Indonesia, 44 tahun.
Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak 2013 dan bertanggung jawab atas
kegiatan proyek dan operasional Perseroan.
Memperoleh gelar Business Administration di UNIKA Atma Jaya pada tahun 1997
Pengalaman kerja:

1998 – 2002

2002 – 2004

2004 – 2012

2012 – 2013
Assistant Section Chief PT Asahimas Flat Glass
Senior Marketing PT Tunggal Maju Asri
Domestic Sales Manager PT Surya Adhitia Fortuna
Glass
Operational Director PT Energy Amzal Bersama
64
Patris Jasur, Direktur Independen
Warga Negara Indonesia, 51 tahun.
Menjabat sebagai Direktur Independen Perseroan sejak 2014 dan bertanggung
jawab atas kebijakan yang terkait dengan keuangan internal Perseroan.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan
Administrasi Indonesia pada tahun 1994.
Pengalaman kerja:

1986 – 1993
Auditor di Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan
Senior Auditor PT Barito Pasific Timber
Direktur Keuangan PT Dusun Aro Forest Plywood
dan PT Nansari Prima Plywood
Direktur Utama PT Jambi Gemilang Persada

1993 – 1998

1999 – 2002

2003 – 2014
Dasar penetapan gaji dan tunjangan lainnya terhadap para anggota Direksi ditentukan oleh RUPS
Tahunan Perseroan. Jumlah gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Perseroan untuk periode 6 (enam)
bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 adalah masing-masing sebesar Rp190.447.421,- dan
Rp217.750.000,-. Sedangkan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 jumlah
gaji dan tunjangan Direksi dan Komisaris Perseroan masing-masing adalah sebesar Rp380.894.842,dan Rp435.500.000,- dan untuk tahun 2014 sebesar Rp379.059.744 dan Rp435.500.000,Masa berakhir jabatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah 5 (lima) tahun sejak pengangkatan.
5. Struktur Organisasi Perseroan
KOMISARIS
KOMITE AUDIT
DIREKTUR UTAMA
CORPORATE
SECRETARY
INTERNAL AUDIT
DIREKTUR
OPERASIONAL
DIREKTUR KEUANGAN
DIREKTUR SALES,
MARKETING &
PROMOTION (ASOSIASI)
DIREKTUR UMUM
(ASOSIASI)
PROJECT MANAGER
KEUANGAN
SALES & MARKETING
HRD
COST CONTROL
PROJECT
AKUNTANSI & PAJAK
PROMOTION & BRAND
LEGAL
CUSTOMER CARE
PERIJINAN
UMUM
65
Komite Audit
Komite Audit Perseroan dan Piagam Komite Audit telah dibentuk sesuai dengan ketentuan
POJK No.55/POJK.04/2015 Tentang Pembentukan Dan Pedoman pelaksanaan Kerja Komite Audit
berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris Perseroan No. 046/SM/FLI/X/2016, dan susunan
anggota Komite Audit sebagai berikut, yaitu:
Ketua
Anggota
:
:
Supandi WS
Junaidi
Anggota
:
Djayeng Prihastono
Komisaris Independen Perseroan
Warga Negara Indonesia, berumur 53 tahun, memiliki
pengalaman bekerja sebagai Auditor Pemerintah di BPKP
Propinsi Jambi (1985 – 1988), sebagai Auditor Pemerintah di
Deputi Perencanaan Evaluasi & Analisa BPKP (1988 – 1991),
sebagai Auditor Pemerintah (Pemeriksa Pajak) di Tim Gabungan
BPKP – Direktorat Jenderal Pajak (1991 – 1994), sebagai Auditor
Pemerintah (Pemeriksa Pajak Daerah) di Tim Gabungan BPKP
– Dinas Pendapatan Daerah DKI Jakarta (1995 – 1996), sebagai
Auditor Pemerintah di BPKP Propinsi DKI Jakarta (1996 – 2000),
sebagai Kasubag Keuangan di BPKP Propinsi NTT (2001 – 2002),
sebagai Konsultan Keuangan di PT Mones Investindo (2002 –
2004), sebagai Auditor di KAP Santoso & Rekan (2005 – 2006),
sebagai Auditor di KAP Gatot Victor & Rekan (2006 – sekarang),
sebagai anggota Komite Audit di PT Bahtera Adhiguna (Persero)
(2007 – 2012), sebagai anggota Komite Audit di PT Pelayaran
Bahtera Adhiguna (2012 – sekarang), sebagai anggota Komite
Audit di PT Jakarta Propertindo (2012 – 2016), sebagai anggota
Komite Audit (2012 – sekarang).
Warga Negara Indonesia, berumur 44 tahun, memiliki
pengalaman bekerja sebagai Section Head of Accounting di PT
Kampari Wood Industries (Barito Pacific Timber), Pekanbaru
(2000 – 2001), sebagai Chief of Accounting di PT Kampari
Wood Industries (Barito Pacific Timber), Pekanbaru (2001 –
2002), sebagai AR Controller, Credit Analyst di PT Semesta
Citra Dana, Pekanbaru (2003 – 2004), sebagai Cashier &
Operational Manager di PT Makro Indonesia, Pekanbaru
(2004 – 2005), sebagai Vice GM di PT Makro Indonesia,
Pekanbaru (2006 – May 2008), sebagai Accounting Manager di
PT Sumatra Timber Utama Damai, Jakarta (Juni 2008 –
September 2008).
Masa tugas anggota Komite Audit 5 (lima) tahun dan tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan
Komisaris.
Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana termaktub dalam POJK No.55/
POJK.04/2015 yang mengatur hal – hal sebagai berikut:
• Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan atau Perusahaan
Publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan
lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan atau Perusahaan Publik;
• Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan
dengan kegiatan Perseroan atau Perusahaan Publik;
• Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan
Akuntan atas jasa yang diberikannya;
• Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang
didasarkan pada independensi, ruang lingkup, penugasan, dan fee;
• Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal dan mengawasi
pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;
66
•
•
•
•
Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan manajmen resiko yang dilakukan oleh
Direksi, jika Perseroan atau Perusahaan Publik tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah
Dewan Komisaris;
Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntasi dan pelaporan keuangan Pereroan
atau Perusahaan Publik;
Menelaah dan memberikan sara kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan
kepentingan Perseroan atau Perusahaan Publik; dan
Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi Perseroan atau Perusahaan Publik
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut:
• Mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan atau Perusahaan Publik tentang karyawan,
dana, aset, dan sumber data perusahaan yang diperlukan;
• Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi
audit internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan tanggung jawab Komite Audit;
• Melibatkan pihak independen di luar Komite Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan
tugasnya (jika diperlukan); dan
• Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
Unit Audit Internal
Unit Audit Internal merupakan suatu unit kerja dalam Perseroan yang menjalankan fungsi audit internal,
sebagaimana yang disyaratkan dalam ketentuan Peraturan OJK Nomor 56/POJK.04/2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal.
Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal yang bersama Satuan Pengawasan Internal sebagaimana
termaktub dalam Surat Penunjukan Unit Internal PT Forzaland Indonesia No. 07.13/SM/FLI/VIII/2016
tanggal 29 Agustus 2016 tentang Pembentukan Satuan Pengawasan Internal.
Ketua Unit Audit
Internal
:
Anggota Unit
Audit Internal
:
Tedy Setiadi
Warga Negara Indonesia, berumur 49 tahun, memiliki
pengalaman bekerja sebagai Asisten Presiden Direktur (VP)
bidang kredit di PT Bank Eksekutif International Tbk. (1993 –
2008), sebagai GM Finance di PT Wahyu Kala Suba, Jakarta
(2009 – 2010), sebagai BM Pengelolaan Gedung, Apartemen
Permata Hijau, Jakarta (2010 – 2011), sebagai Airfreight
Project Coordinator di PT Mitra Intertrans Forwarding (2011
– 2012), sebagai GM Operation di PT Dharmatama Megah
Finance (2012 – 2013), sebagai GM Operation di PT Mandiri
Finance Indonesia (Januari 2014 – Agustus 2014), sebagai
GM Operation PT Diners Jaya Indonesia Internasional
(Oktober 2014 – Februari 2016), sebagai Internal Audit PT
Forza Land Indonesia Tbk. (Maret 2016 – sekarang).
Frieska Vingga Warga Negara Indonesia, berumur 28 tahun, memiliki
Okvienia
pengalaman bekerja sebagai Supervisor di PT Erha Clinic
Indonesia (November 2006 – Juli 2013), sebagai Supervisor
di PT Kreasi Cantik Alami (Juli 2013 – Oktober 2013), sebagai
Anggota Unit Audit Internal (Februari 2014 – sekarang).
Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal meliputi:
• Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;
• Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai
dengan kebijakan perusahaan;
• Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi,
operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;
• Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada
semua tingkat manajemen;
• Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada direktur utama dan
dewan komisaris;
67
•
•
•
•
Memantau, menganallisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan;
Bekerja sama dengan Komite Audit;
Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan
Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan
Wewenang Unit Audit Internal meliputi antara lain:
• Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahan terkait dengan tugas dan fungsinya;
• Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit
serta anggota dari Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau Komite Audit;
• Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi, Dewan Komisaris, dan/atau
Komite Audit; dan
• Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal.
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary)
Perseroan telah membentuk Sekretaris Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan OJK
No.35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan
Publik, berdasarkan Surat Perseroan No. 07.14/SM/FLI/VII/2016, Perseroan telah menunjuk Jeanny
Novemilya Tjahja sebagai Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary) dengan tanggung jawab sebagai
berikut:
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan meliputi:
• Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan perundang – undangan yang berlaku
di bidang Pasar Modal.
• Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan Komisaris untuk mematuhi ketentuan peraturan
perundang – undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.
• Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
a. Keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk ketersediaan informasi pada Situs Web
Perusahaan;
b. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan tepat waktu;
c. Penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum Pemegang Saham;
d. Penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/atau Dewan Komisari; dan
e. Pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
• Sebagai penghubung Perusahaan dengan pemegang saham Emiten atau Perusahaan Publik,
Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku kepentingan umum lainnya.
• Sekretaris Perusahaan dan pegawai dalam unit kerja yang menjalankan fungi sekretaris perusahaan
wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi yang bersifat rahasia kecuali dalam
rangka memenuhi kewajiban sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau ditentukan lain
dalam peraturan perundang-undangan.
• Sekretaris Perusahaan dan pegawai dalam uni kerja yang menjalankan fungsi sekretaris perusahaan
dilarang mengambil keuntungan pribadi secara langsung maupun tidak langsung, yang merugikan
Emiten atau Perusahaan Publik.
• Dalam rangka mengingkatkan pengetahuan dan pemahaman untuk membantu pelaksanaan
tugasnya, Sekretaris Perusahaan harus mengikuti pendidikan dan/atau pelatihan.
• Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab kepada Direksi.
• Setiap infromasi yang disampaikan oleh sekretaris perusahaan kepada masyarakat merupakan
informasi resmi Perusahaan.
• Mengelola Rapat Gabungan Komisaris dan Direksi dan merecord Agenda, Minute, Kebijakan,
Keputusan, dan data – data yang dihasilkan didalam Rapat Gabungan Komisari dan Direksi.
• Membantu Direksi dala pemecahan masalah – masalah Perusahaan secara umum.
• Mengawasi jalannya aplikasi peraturan yang berlaku dengan tetap berpedoman pada prinsip GCG.
• Menata-usahakan serta menyimpan dokumen – dokumen Perusahaan.
68
•
Memberikan pelayanan kepada masyarakat atau Shareholder atas informasi yang dibutuhkan
pemodal yang berkaitan dengan kondisi perusahaan:
a. Laporan Keuangan Tahunan (Audited);
b. Laporan Kinerja Perusahaan Tahunan (Annual Report);
c. Informasi Fakta Materi;
d. Produk atau penemuan yang berarti (penghargaan, proyek unggulan, penemuan metode
khusus, dll);
e. Perubahan dalam sistem pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen.
Ibu Jeanny Novemilya Tjahja selaku Sekretaris Perseroan merupakan Warga Negara Indonesia,
berumur 41 tahun dan memiliki pengalaman kerja sebagai Cosmo Corporate Event Organizer &
Wedding Organizer, Jakarta (2008 – 2011), sebagai Marketing Direktor di Forza GT3, Jakarta (2011
– 2012), sebagai Brand & Promotion Director di PT Forza Land Indonesia (2012 – 2015), sebagai
Sekretaris Perusahaan PT Forza Land Indonesia Tbk. (2016 – sekarang).
Alamat Sekretaris Perusahaan :
No. Telepon
:
Faksimile
:
Alamat E-mail
:
Wisma 77, Tower 1, Lantai 8
Jl. Jend. S. Parman Kav. 77
Jakarta Barat, 11410
021 5366 9777
021 5366 1752
[email protected]
Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan tidak membentuk komite khusus sehubugan dengan telah ditetapkannya POJK No. 34, oleh
karena tugas dan wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi sebagimana yang diatur dalam POJK
tersebut telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris.
Perseroan telah memenuhi POJK No. 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi
Emiten atau Perusahaan Publik dengan telah dilaksanakannya pembentukan Komite Nominasi dan
Remunerasi Perseroan berdasarkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi tanggal 26 Agutus
2016, Perseroan telah menunjuk Komite Nominasi dan Remunerasi dengan susunan sebagai berikut:
Ketua merangkap anggota
Anggota
: Supandi WS
: Ali Sutra
3. Sumber Daya Manusia
Perseroan melaksanakan program-program untuk meningkatkan sumber daya manusia melalui
pelatihan, mempertahankan kepuasan karyawan melalui remunerasi yang kompetitif, dan menanamkan
motivasi melalui program manajemen kinerja.
Perseroan menyadari bahwa keberhasilan operasional dan keuangan secara berkelanjutan sangat
tergantung dari tim SDM yang tepat (karyawan yang tepat pada peran yang tepat pula). Untuk itu,
Perseroan akan selalu berupaya untuk menjaga hubungan industrial yang produktif, melakukan proses
perekrutan dari bakat-bakat terbaik serta mempertahankan bakat-bakat tersebut.
Sumber daya manusia merupakan aset utama Perseroan dan memiliki peran yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan kegiatan usaha Perseroan. Menyadari hal tersebut Perseroan
berkeyakinan bahwa untuk mencapai misi perusahaan, maka mutlak diperlukan usaha – usaha yang
dapat menunjang pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sehingga dapat
dicapai pendayagunaan Sumber Daya Manusia secara optimal.
69
Untuk mencapai tujuan pengembangan SDM tersebut, Perseroan melaksanakan program-program
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kebijakan pengembangan pegawai dijelaskan di
dalam buku peraturan perusahaan sebagai berikut:
1. Perseroan memberikan program pelatihan sesuai dengan kebutuhan bisnis Perseroan.
2. Identifikasi kebutuhan pelatihan merupakan tanggung jawab atasan bersama dengan Departemen
Sumber Daya Manusia.
3. Pegawai yang menolak untuk mengikuti pelatihan atau tidak dengan sungguh-sungguh
melaksanakan tugas dalam pelatihan tanpa alasan yang dapat diterima Perseroan dianggap telah
menolak perintah kerja dan akan dikenakan sanksi sesuai Peraturan Perusahaan.
Diluar sarana pendidikan dan pelatihan pegawai, peningkatan kualitas pegawai dilakukan melalui
supervisi/ pendampingan/coaching, pemberian proyek dan pengiriman karyawan pada program
pelatihan yang dilakukan oleh penyelenggara luar/pihak ke tiga.
Selain itu, Perseroan juga memberikan fasilitas kesejahteraan karyawan meliputi : standar gaji
memenuhi ketentuan upah minimum kota/kabupaten, BPJS Ketenagakerjaan, pemberian komisi dan
insentif, tunjangan cuti, fasilitas kesehatan (rawat inap dan rawat jalan), uang bantuan kaca mata,
bantuan program keluarga berencana, bantuan pemakaman, program pensiun, tunjangan transportasi,
tunjangan makan dan fasilitas pinjaman untuk keperluan darurat melalui Koperasi Karyawan.
Perseroan juga telah memenuhi peraturan di bidang ketenagakerjaan, antara lain pemberian standar
gaji memenuhi ketentuan upah minimum, pembayaran gaji dan THR tepat waktu, program Jamsostek
untuk seluruh karyawan, program BPJS untuk seluruh karyawan/fasilitas kesehatan, pembayaran
lembur diberikan kepada karyawan pada tingkat pelaksana, hak-hak cuti karyawan telah diatur di dalam
Peraturan Perusahaan dan pembuatan buku Peraturan Perusahaan.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak mempekerjakan 61 (enam puluh
satu) orang karyawan. Seluruh karyawan Perseroan dan Entitas Anak merupakan tenaga kerja dalam
negeri, Perseroan dan Entitas Anak tidak memiliki tenaga kerja asing.
Berikut ini adalah komposisi karyawan Perseroan dan Entitas Anak berdasarkan jenjang pendidikan,
manajemen, usia, status dan masa kerja.
Komposisi Karyawan Perseroan Menurut Jenjang Manajemen
Perseroan
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Manajemen
No
1.
2.
Jenjang Manajemen
Manager
Staff
Jumlah
30 Juni
2016
2015
4
18
22
5
17
22
31 Desember
2014
2013
4
3
16
12
20
15
2012
3
11
14
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No
1.
2.
Jenjang Pendidikan
S1
SMA/Diploma
Jumlah
30 Juni
2016
2015
9
13
22
9
13
22
31 Desember
2014
2013
9
7
11
8
20
15
2012
5
9
14
31 Desember
2014
2013
10
8
10
7
20
15
2012
7
7
14
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia
No
1.
2.
3.
Jenjang Usia
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
Jumlah
30 Juni
2016
2015
11
11
22
11
11
22
70
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Status
No
Status Karyawan
1. Tidak Tetap
2. Tetap
30 Juni
2016
22
22
Jumlah
31 Desember
2014
2013
20
15
20
15
2015
22
22
2012
14
14
FPS
Komposisi Karyawan FPS Berdasarkan Jenjang Manajemen
No
1.
2.
3.
4.
Jenjang Manajemen
Direksi
Senior Management
Manager
Staff
Jumlah
30 Juni
2016
31 Desember
2014
1
1
3
10
15
2013
1
1
2
5
9
2015
1
5
4
7
17
31 Desember
2014
5
3
7
15
2013
5
2
2
9
2015
6
11
17
31 Desember
2014
5
10
15
2013
3
6
9
2015
1
16
17
31 Desember
2014
15
15
2013
9
9
2015
1
1
4
11
17
1
1
4
11
17
Komposisi Karyawan FPS Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No
1.
2.
3.
4.
Jenjang Pendidikan
S2
S1
Diploma
SMP - SMU
Jumlah
30 Juni
2016
1
5
4
7
17
Komposisi Karyawan FPS Berdasarkan Jenjang Usia
No
1.
2.
3.
Jenjang Usia
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
Jumlah
30 Juni
2016
6
11
17
Komposisi Karyawan FPS Berdasarkan Status
No
Status Karyawan
1. Tidak Tetap
2. Tetap
Jumlah
30 Juni
2016
1
16
17
FPST
Komposisi Karyawan FPST Berdasarkan Jenjang Manajemen
No
1.
2.
3.
4.
30 Juni
2016
Jenjang Manajemen
Direksi
Senior Management
Manager
Staff
1
1
3
10
15
Jumlah
71
31 Desember
2015
2014
1
1
3
10
1
1
2
6
15
10
Komposisi Karyawan FPST Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No
1.
2.
3.
4.
31 Desember
30 Juni
2016
Jenjang Pendidikan
S2
S1
Diploma
SMU
2015
9
6
15
9
6
15
Jumlah
2014
4
6
10
Komposisi Karyawan FPST Berdasarkan Jenjang Usia
No
1.
2.
3.
4.
31 Desember
30 Juni
2016
Jenjang Usia
< 20 tahun
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
2015
6
9
15
6
9
15
Jumlah
2014
7
3
10
Komposisi Karyawan FPST Berdasarkan Status
No
31 Desember
30 Juni
2016
Status Karyawan
1. Tidak Tetap
2. Tetap
2015
1
14
15
1
14
15
Jumlah
2014
10
10
FPU
Komposisi Karyawan FPU Berdasarkan Jenjang Manajemen
No
Jenjang Manajemen
30 Juni
2016
31 Desember
2015
2014
2013
1
-
1
-
1
-
1.
2.
Direksi
Senior Management
3.
Manager
1
-
-
-
-
4.
Staff
2
2
2
2
3
3
3
3
Jumlah
Komposisi Karyawan FPU Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No
Jenjang Pendidikan
31 Desember
30 Juni
2016
2015
2014
2013
1.
S2
-
-
-
-
2.
3.
S1
Diploma
2
-
2
-
2
-
4.
SMU
2
1
1
1
1
3
3
3
3
2015
2
1
3
31 Desember
2014
2
1
3
2013
2
1
3
Jumlah
Komposisi Karyawan FPU Berdasarkan Jenjang Usia
No
1.
2.
3.
4.
Jenjang Usia
< 20 tahun
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
Jumlah
30 Juni
2016
2
1
3
72
Komposisi Karyawan FPU Berdasarkan Status
No
Status Karyawan
30 Juni
2016
1. Tidak Tetap
2. Tetap
3
3
Jumlah
2015
3
3
31 Desember
2014
3
3
2013
3
3
31 Desember
2014
1
3
4
2013
1
3
4
FLB
Komposisi Karyawan FLB Berdasarkan Jenjang Manajemen
No
1.
2.
3.
4.
Jenjang Manajemen
30 Juni
2016
Direksi
Senior Management
Manager
Staff
Jumlah
1
3
4
2015
1
3
4
Komposisi Karyawan FLB Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No
Jenjang Pendidikan
31 Desember
30 Juni
2016
2015
2014
2013
1.
S2
-
-
-
-
2.
3.
S1
Diploma
4
-
4
-
4
-
4.
SMU
4
-
-
-
-
4
4
4
4
2015
2
2
4
31 Desember
2014
2
2
4
2013
2
2
4
2015
4
4
31 Desember
2014
4
4
2013
4
4
Jumlah
Komposisi Karyawan FLB Berdasarkan Jenjang Usia
No
1.
2.
3.
4.
Jenjang Usia
30 Juni
2016
< 20 tahun
21 – 30 tahun
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
2
2
4
Jumlah
Komposisi Karyawan FLB Berdasarkan Status
No
Status Karyawan
1. Tidak Tetap
2. Tetap
Jumlah
30 Juni
2016
4
4
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, selain Perseroan, FPS, FPSt dan FLB, Entitas Anak
Perseroan lainnya yang belum beroperasi tidak memiliki karyawan.
Fasilitas dan Kesejahteraan Karyawan
Perseroan berdedikasi untuk mencapai dan mempertahankan standar tertinggi kesehatan dan
kesejahteraan bagi karyawan. Sebagai salah satu upaya dalam memberikan kesejahteraan dan
melindung keselamatan karyawan serta memberikan jaminan kepastian bagi karyawan, Perseroan
menyediakan sejumlah fasilitas dan program kesejahteraan serta memberikan kepastian bagi
karyawan, berupa jaminan kesehatan dengan mengikutkan seluruh karyawan dalam program BPJS
Ketenagakerjaan, BPJS Kesehatan dan asuransi kesehatan, dan asuransi swasta lainnya. Disamping
jaminan kesehatan, Perseroan juga memberikan santuan kematian, Tunjangan Hari Raya (THR),
insentif atau bonus tahunan dan hak cuti yang ditentukan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
73
7. Keterangan Tentang Entitas Anak
7.1 PT Forza Property Serpong (“FPS”)
Riwayat Singkat
PT Forza Properti Serpong, didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas FPS nomor 165
tanggal 28 Nopember 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-66118.
AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 17 Desember 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor
AHU-0120770.AH.01.09.Tahun 2013 tertanggal 17 Desember 2013 serta telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia nomor 18 tahun 2014, Tambahan Berita Negara nomor 5241 tanggal
4 Maret 2014, selanjutnya disebut “Akta Pendirian”.
FPS telah mengubah tempat kedudukan FPS dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat berdasarkan Akta
Pernyataan Pemegang Saham nomor 131 tanggal 23 Februari 2016, dibuat dihadapan Humberg
Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah
mendapat persetujuan perubahan anggaran dasar FPS dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor AHU-0004043.AH.01.02 Tahun 2016 tertanggal 01 Maret 2016, Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor: AHU-AH.01.03-0027574 tertanggal 01 Maret 2016
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0026739.AH.01.11.Tahun 2016 Tanggal
01 Maret 2016, dan sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta dengan nomor 018/KET-N/VI/2016 pengurusan
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FPS sedang dalam proses.
Anggaran Dasar FPS telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham FPS yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2016, sebagaimana dinyatakan
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perseroan nomor 98 tanggal 27 April 2016,
dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0008268.AH.01.02 tanggal 29 April 2016,
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0044810, Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0044811 dan telah didaftar dalam
Daftar Perseroan nomor AHU-0054089.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 29 April 2016, dan sesuai dengan
surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta dengan nomor 018/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI) FPS sedang dalam proses.
FPS beralamat di Wisma 77, Tower 1, Lt.8, Jalan Letjend. S. Parman Kav 77, Slipi, Jakarta Barat 11410.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Akta No. 165 tanggal 28 Nopember 2013, maksud dan tujuan FPS adalah
menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak,
pembangunan, perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, FPS dapat menjalankan kegiatan usaha sebagai
berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, yang namun tidak terbatas pada
perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan properti, perantara perdagangan
properti, pembelian bangunan-bangunan rumah, gedung perkantoran unit-unit ruangan apartemen,
ruang kondominium, ruang kantor, ruang pertokoan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa pengelolaan
perhotelan, jasa agen properti, konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharan kawasan
property real estate, jasa penyewaan dan pengelolaan property, jasa konsultasi manajemen
property, konsultasi penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti, jasa
74
c.
d.
e.
f.
pengelolaan dan pengusaha properti (Tanah dan Bangunan), jasa penyewaan ruangan, jasa
konsultasi bidang arsetak, Landscape, Design dan Interior, jasa konsultasi manajemen dan bisnis,
serta bidang usaha terkait, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;
Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya, bertindak sebagai pengembang
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi dan pemborongan pada
umumnya (General Contractor), antara lain pembangunan kawasan Perumahan (Real Estate),
kawasan industri (Industrial Estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran,
pertokoan beserta fasilitas-fasilitasnya, termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan,
pengurukan, pemerataan, penyiapan, dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan
dibangun;
Menjalankan usaha di bidang industri, yang meliputi industri beton siap pakai (Ready Mix) dan
Prestressing, indsutri material bangunan, industri cat dan Plamein, industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri Wood Working
dan Furniture (meubel);
Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari percetakan,
penjilidan, kartonage, dan pengepakan, percetakan buku-buku, desain, dan cetak grafis, Offset;
Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transportasi penumpang, barang, Container, Traking Trailer, peti-kemas termasuk jasa pengepakan
barang yang akan dikirim/dibawa, termasuk ekspedisi, dan pergudangan serta kegiatan usaha
terkait.
Kegiatan usaha FPS saat ini adalah bidang perdagangan, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak,
pembangunan, perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat. FPS memiliki status operasional.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham FPS nomor 98 tanggal 27 April 2016,
dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0008268.AH.01.02 tanggal 29 April 2016,
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor Ahu-AH.01.03-0044810, Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0044811 dan telah didaftar dalam
Daftar Perseroan nomor AHU-0054089.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 29 April 2016, dan sesuai dengan
surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta dengan nomor 018/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI) FPS sedang dalam proses, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham FPS sebagai
berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham
Saham
Jumlah Nominal (Rp)
%
220.000
220.000.000.000,00
57.000
. 57.000.000.000,00
56.999
56.999.000.000,00
99,99
1
1.000.000,00
0,01
57.000
57.000.000.000,00
100,00
163.000
163.000.000.000,00
Pemegang Saham
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Forza Land Indonesia
PT Forza Aset Manajemen
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar FPS yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham FPS nomor 98 tanggal 27 April 2016, dibuat di hadapan Humberg
Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang sudah
mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia nomor AHU-0008268.AH.01.02 tanggal 29 April 2016, Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar Nomor Ahu-AH.01.03-0044810, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0044811 dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU0054089.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 29 April 2016, serta sesuai dengan surat keterangan notaris
75
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta dengan
nomor 018/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FPS sedang dalam
proses, susunan Direksi dan Komisaris FPS adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris : Freddy Setiawan
Direksi
Direktur
:
Achmad Luthfy
Ikthisar Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang
berasal dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
untuk untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi,
Sukimto & Rekan, dengan opini pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam Rupiah)
Keterangan
Aset
Liabilitas
Ekuitas (Defisiensi Modal)
30 Juni 2016
2015
136.242.305.351
167.299.451.654
(31.057.146.303)
146.059.339.179
125.484.569.244
20.574.769.935
31 Desember
2014
46.501.797.882
62.110.151.909
(15.608.354.027)
2013
7.935.540.000
7.779.328.000
156.212.000
(dalam Rupiah)
Keterangan
Penjualan
Beban Usaha
Rugi Usaha
Rugi Sebelum Pajak
Rugi Komprehensif
30 Juni
2016
453.096.600
4.746.649.151
(4.668.946.684)
(5.155.572.762)
(5.155.572.762)
2015
(Tidak di Audit)
721.754.550
14.428.109.988
(14.304.334.818)
(14.760.916.260)
(14.760.916.260)
2015
10.745.181.800
(10.745.181.800)
(11.814.180.404)
(11.814.180.404)
31 Desember
2014
13.555.499.293
(13.555.499.293)
(15.764.181.027)
(15.764.181.027)
2013
48.328.000
(48.328.000)
(93.788.000)
(93.788.000)
7.2 PT Forza Property Sutera (“FPST”)
Riwayat Singkat
PT Forza Properti Sutera didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas FPST nomor 125
tanggal 22 Mei 2014, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU12571.40.10.2014 Tahun 2014 tanggal 10 Juni 2014 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan di
bawah nomor AHU-12571.40.10.2014 Tahun 2014 tanggal 10 Juni 2014 serta sesuai dengan surat
keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta nomor 003/KET-N/VII/2016 tangggal 19 Juli 2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia
(BNRI) FPST sedang dalam proses, selanjutnya disebut “Akta Pendirian”.
FPST telah mengubah tempat kedudukan Perseroan dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat berdasarkan
Akta Pernyataan Pemegang Saham nomor 129 tanggal 23 Februari 2016, dibuat dihadapan Humberg
Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah
mendapat persetujuan perubahan anggaran dasar FPST dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor AHU-0004049.AH.01.02.TAHUN 2016 tertanggal 01 Maret 2016 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0026788.AH.11.Tahun 2016 Tanggal 01 Maret 2016
serta sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 019/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) FPST sedang dalam proses.
76
Anggaran Dasar FPST telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham FPST yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2016, sebagaimana dinyatakan
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perseroan nomor 99 tanggal 27 April 2016,
dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang telah mendapat persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum Dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0008267.AH.01.02.TAHUN 2016 tertanggal 29
April 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar nomor AHU-AH.01.03-0044807
dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor : AHU-AH.01.03-0044808 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0054085.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 29 April
2016 serta sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 019/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) FPST sedang dalam proses.
FPST beralamat di beralamat di Wisma 77, Tower 1, Lt.8, Jalan Letjend. S. Parman Kav 77, Slipi,
Jakarta Barat 11410.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar FPST sebagaimana dimaksud dalam Akta Pendirian FPST nomor
125 tanggal 22 Mei 2014, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan
Terbatas dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-12571.40.10.2014
Tahun 2014 tanggal 10 Juni 2014 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan di bawah nomor AHU12571.40.10.2014 Tahun 2014 tanggal 10 Juni 2014 serta sesuai dengan surat keterangan notaris
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 003/
KET-N/VII/2016 tangggal 19 Juli 2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FPST
sedang dalam proses.
Maksud dan tujuan FPST adalah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa kecuali jasa di bidang
hukum dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan dan pengangkutan darat.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas FPST dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, namun tidak terbatas pada
perdagangan yang berhubungan denagan usaha real estate dan properti, perantara perdagangan
properti, pembelian bangunan-bangunan rumah, gedung perkantoran unit-unit ruangan apartemen,
ruang kondominium, ruang kantor, ruang pertokoan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa pengelolaan
perhotelan, jasa agent properti, konsultasi bidang managemen operasi dan pemeliharaan kawasan
property real estate, jasa penyewaan dan pengelolaan property, jasa konsultasi managemen
properti, konsultasi penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti, jasa
pengelolaan dan pengusaha (Tanah dan Bangunan), jasa penyewaan ruangan, jasa konsultan
bidang arsitek, Landscape, Design dan Interior, Jasa konsultansi managemen dan bisnis, seerta
bidang usaha terkait, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;
c. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya, bertindak sebagai pengembang
yang meliputi perencanaan, pelaksanan, pengawasan konstruksi dan pemborongan pada umumnya
(General Contractor), anatara lain pembangunan kawasan Perumahan (Real Estate), kawasan
industri (Industrial Estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan,
beserta fasilitas-fasilitasnya, termasuk mengerjakan pembebeasan, pengembangan areal tanah
lokasi/wilayah yang akan dbangun;
d. Menjalankan usaha dalam bidang industri, yang meliputi industri beton siap pakai (ready Mix) dan
Prestressing, industri material bangunan, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral,
industri Wood Working dan Furniture (meubel);
e. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari percetakan,
penjilidan, kartonage dan pengepakan, percetakan buku-buku, desain dan cetak grafis, offset;
f. Menajalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transportasi penumang barang, Container, Traking Trailer, Peti Kemas, termasuk jasa pengepakan
barang yang akan dikirim/dibawa, termasuk ekspedisi dan pergudangan serta kegiatan usaha
terkait.
77
Kegiatan usaha FPST saat ini adalah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa kecuali jasa di bidang
hukum dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan dan pengangkutan darat. Sampai dengan
Prospektus ini diterbitkan FPST memiliki status operasional.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham FPST nomor 99 tanggal 27 April 2016,
dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor : AHU-0008267.AH.01.02.TAHUN 2016 dan Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia nomor AHU-AH.01.03-0044808 tanggal 29 April 2016 dan telah didaftar dalam Daftar
Perseroan nomor AHU-0054085.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 29 April 2016 serta sesuai dengan surat
keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta nomor 019/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FPST sedang
dalam proses, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham FPST sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham
Saham
Jumlah Nominal (Rp)
180.000
180.000.000.000,00
46.000
46.000.000.000,00
45.999
45.999.000.000,00
1
1.000.000,00
46.000
46.000.000.000,00
134.000
134.000.000.000,00
Pemegang Saham
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Forza Indonesia
PT Forza Aset Managemen
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
%
99,99
0,01
100,00
Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar FPST yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam dalam Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham FPST nomor 99 tanggal 27 April 2016, dibuat dihadapan
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang
sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: AHU-0008267.AH.01.02.TAHUN 2016 dan Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Data Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor
AHU-AH.01.03-0044808 tanggal 29 April 2016 dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU0054085.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 29 April 2016 serta sesuai dengan surat keterangan notaris
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 019/
KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FPST sedang dalam proses,
susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris FPST adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris : Freddy Setiawan
Direksi
Direktur
: Erick Satria
Ikthisar Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang
berasal dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
untuk untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi,
Sukimto & Rekan, dengan opini pendapat wajar tanpa pengecualian.
78
(dalam Rupiah)
Keterangan
Aset
Liabilitas
Ekuitas (Defisiensi Modal)
30 Juni 2016
102.688.069.958
68.020.948.909
34.667.121.049
31 Desember 2015
114.914.016.122
126.242.126.060
(11.328.109.938)
31 Desember 2014
57.460.356.291
58.142.020.305
(681.664.014)
(dalam Rupiah)
Keterangan
Penjualan
Beban Usaha
Laba (Rugi) Usaha
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
Laba (Rugi) Komprehensif
30 Juni
2016
31 Desember
2015
(Tidak di Audit)
17.942.621.329
3.972.608.260
573.445.523
570.750.157
255.075.987
6.110.294.208
(6.110.294.208)
(6.116.589.170)
(6.116.589.170)
2015
9.707.362.240
(9.707.362.240)
(9.709.067.860)
(9.876.509.018)
2014
762.517.239
(762.517.239)
(764.22.856)
(931.664.014)
7.3 PT Forzaland Bali (“FLB”)
Riwayat Singkat
PT Forzaland Bali, didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas FLB nomor 50 tanggal 10
April 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-25257.AH.01.01.
Tahun 2013 tanggal 10 Mei 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan di bawah nomor AHU0043335.AH.01.09.Tahun 2013 tertanggal 10 Mei 2013 serta sesuai dengan surat keterangan notaris
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 020/
KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FLB sedang
dalam proses, selanjutnya disebut “Akta Pendirian”.
FLB telah mengubah tempat kedudukan dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat berdasarkan Akta Pernyataan
Pemegang Saham nomor 19 tanggal 5 April 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum,
Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar FLB dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
AHU-0006507.AH.01.02 Tahun 2016 tertanggal 6 April 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0037617 dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan Nomor
AHU-004282.AH.01.11 TAHUN 2016 tanggal 06 April; 2016 serta sesuai dengan surat keterangan
notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta
nomor 020/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI)
FLB sedang dalam proses.
Anggaran Dasar FLB telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham FLB yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2016, sebagaimana dinyatakan
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perseroan nomor 102 tanggal 27 April
2016, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0008288.AH.01.02 tanggal 29 April
2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0044882,
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0044883 dan telah
didaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0054190.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 29 April 2016 serta
sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 020/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan Berita
Negara Republik Indonesia (BNRI) FLB sedang dalam proses.
FLB beralamat di beralamat di Wisma 77, Tower 1, Lt.8, Jalan Letjend. S. Parman Kav 77, Slipi, Jakarta
Barat 11410.
79
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Akta Pendirian FLB nomor 50 tanggal 10 April 2013, dibuat di hadapan Humberg
Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah
mendapat Pengesahan Akta Pendirian Perseroan Terbatas dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia di bawah nomor AHU-25257.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 10 Mei 2013 dan telah
terdaftar dalam Daftar Perseroan di bawah nomor AHU-0043335.AH.01.09.Tahun 2013 tertanggal 10
Mei 2013 serta sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 020/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FLB sedang dalam proses.
Maksud dan tujuan FLB ialah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa kecuali jasa dibidang hukum
dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas FLB dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, namun tidak terbatas pada
perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan properti, perantara perdagangan
properti, pembelian bangunan-bangunan rumah, gedung perkantoran unit-unit ruangan apartemen,
ruang kondominium, ruang kantor, ruang pertokoan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa pengelolaan
perhotelan, jasa agent properti, konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharan kawasan
property real estate, jasa penyewaan dan pengelolaan property, jasa konsultasi manajemen
property, konsultasi penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti, jasa
pengelolaan dan pengusaha properti (Tanah dan Bangunan), jasa penyewaan ruangan, jasa
konsultan bidang arsitek, landscape, Design dan Interior, jasa konsultasi manajemen dan bisnis,
serta bidang usaha terkait, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;
c. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya, bertindak sebagai pengembang
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi dan pemborongan pada
umumnya (General Contractor), antara lain pembangunan kawasan Perumahan (Real Estate),
Kawasan Industri (Industrial Estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran,
pertokoan, beserta fasilitas-fasilitas lainnya, termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan
pengurukan, pemerataan, penyiapan, dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan
dibangun;
d. Menjalankan usaha dibidang Industri, yang meliputi industri beton siap paaki (ready Mix) dan
Prestressing, Industri material bangunan, Industri cat dan Plameir, Industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri wood working
dan furniture (meubel);
e. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari percetakan,
penjilidan, kartonage dan pengepakan, percetakan buku-buku, desain dan cetak grafis, Offset;
f. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transportasi penumpang, barang, Container, Traking Trailer, peti-kemas termasuk jasa pengepakan
barang yang akan dikirm/dibawa, termasuk ekspedisi, dan pergudangan serta kegiatan usaha
terkait.
Kegiatan usaha FLB saat ini adalah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa kecuali jasa dibidang
hukum dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat. FLB memiliki
status operasional.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham FLB nomor 102 tanggal 27 April 2016,
dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0008288.AH.01.02 tanggal 29 April 2016,
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0044882, Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0044883 dan telah didaftar dalam
80
Daftar Perseroan nomor AHU-0054190.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 29 April 2016 serta sesuai dengan
surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta nomor 020/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) FLB sedang dalam proses, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham
FLB sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham
Saham
Jumlah Nominal (Rp)
%
170.000
170.000.000.000,00
43.000
43.000.000.000,00
42.999
42.999.000.000,00
99,99
1
1.000.000,00
0,01
43.000
43.000.000.000,00
100,00
127.000
127.000.000.000,00
Pemegang Saham
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT. Forza Land Indonesia
PT Forza Aset Manajemen
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham FLB nomor 102 tanggal 27 April 2016,
dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0008288.AH.01.02 tanggal 29 April 2016,
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0044882, Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0044883 dan telah didaftar dalam
Daftar Perseroan nomor AHU-0054190.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 29 April 2016 serta sesuai dengan
surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta nomor 020/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) FLB sedang dalam proses, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris FLB
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris: Freddy Setiawan
Direksi
Direktur
: Erick Satria
Ikthisar Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang
berasal dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
untuk untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi,
Sukimto & Rekan, dengan opini pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam Rupiah)
Keterangan
30 Juni
2016
Aset
Liabilitas
Ekuitas (Defisiensi Modal)
40.523.475.104
824.618.888
39.698.856.216
2015
40.385.984.324
42.393.304.847
(2.007.320.523)
31 Desember
2014
27.059.493.850
28.299.621.913
(1.240.128.063)
2013
26.366.591.317
25.947.054.254
419.537.063
(dalam Rupiah)
Keterangan
Penjualan
Beban Usaha
Rugi Usaha
Rugi Sebelum Pajak
Rugi Komprehensif
30 Juni
2016
294.401.816
(294.401.816)
(295.732.261)
(295.732.261)
31 Desember
2015
(Tidak di Audit)
159.435.873
(159.435.873)
(159.988.102)
(159.988.102)
81
2015
765.338.267
(765.338.267)
(767.192.460)
(767.192.460)
2014
1.658.153.022
(1.658.153.022)
(1.659.665.126)
(1.659.665.126)
2013
683.618.488
(683.618.488)
(580.462.937)
(580.462.937)
7.4 PT Forza Property Uluwatu (“FPU”)
Riwayat Singkat
PT Forza Properti Uluwutu, didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas FPU nomor 26
tanggal 11 Nopember 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Pengesahan Badan Hukum dari Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-66742.AH.01.01.Tahun 2013
tanggal 19 Desember 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan di bawah nomor AHU-0121867.
AH.01.09.Tahun 2013 tertanggal 19 Desember 2013 serta sesuai dengan surat keterangan notaris
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor
021/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FPU
sedang dalam proses, selanjutnya disebut “Akta Pendirian”.
FPU telah mengubah tempat kedudukan dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham nomor 128 tanggal 23 Pebruari 2016, dibuat dihadapan
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara,
yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar FPU dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0004050.AH.01.02 Tahun 2016 tanggal 01 Maret
2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0027608 dan
telah didaftar dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0026790.AH.01.11.TAHUN 2016 tanggal 01 Maret
2016 serta sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 021/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FPU sedang dalam proses.
Anggaran Dasar FPU telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham FPU yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2016, sebagaimana dinyatakan
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham FPU nomor 100 tanggal 27 April 2016,
dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0008275.AH.01.02 tanggal 29 April 2016,
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0044836, Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0044836 dan telah didaftar dalam
Daftar Perseroan nomor AHU-0054129.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 29 April 2016 serta sesuai dengan
surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta nomor 021/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) FPU sedang dalam proses.
FPU beralamat di beralamat di Wisma 77, Tower 1, Lt.8, Jalan Letjend. S. Parman Kav 77, Slipi, Jakarta
Barat 11410.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Akta Pendirian FPU nomor 26 tanggal 11 Nopember 2013, dibuat di hadapan
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang
telah mendapat Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia nomor AHU-66742.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 19 Desember 2013 dan telah terdaftar
dalam Daftar Perseroan di bawah nomor AHU-0121867.AH.01.09.Tahun 2013 tertanggal 19 Desember
2013 serta sesuai dengan surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 021/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FPU sedang dalam proses.
Maksud dan tujuan FPU ialah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa kecuali jasa dibidang hukum
dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat.
82
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas FPU dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, namun tidak terbatas pada
perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan properti, perantara perdagangan
properti, pembelian bangunan-bangunan rumah, gedung perkantoran unit-unit ruangan apartemen,
ruang kondominium, ruang kantor, ruang pertokoan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa pengelolaan
perhotelan, jasa agent properti, konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharan kawasan
property real estate, jasa penyewaan dan pengelolaan property, jasa konsultasi manajemen
property, konsultasi penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti, jasa
pengelolaan dan pengusaha properti (Tanah dan Bangunan), jasa penyewaan ruangan, jasa
konsultan bidang arsitek, landscape, Design dan Interior, jasa konsultasi manajemen dan bisnis,
serta bidang usaha terkait, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;
c. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya, bertindak sebagai pengembang
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi dan pemborongan pada
umumnya (General Contractor), antara lain pembangunan kawasan Perumahan (Real Estate),
Kawasan Industri (Industrial Estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran,
pertokoan, beserta fasilitas-fasilitas lainnya, termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan
pengurukan, pemerataan, penyiapan, dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan
dibangun;
d. Menjalankan usaha dibidang Industri, yang meliputi industri beton siap paaki (ready Mix) dan
Prestressing, Industri material bangunan, Industri cat dan Plameir, Industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri wood working
dan furniture (meubel);
e. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari percetakan,
penjilidan, kartonage dan pengepakan, percetakan buku-buku, desain dan cetak grafis, Offset;
f. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transportasi penumpang, barang, Container, Traking Trailer, peti-kemas termasuk jasa pengepakan
barang yang akan dikirm/dibawa, termasuk ekspedisi, dan pergudangan serta kegiatan usaha
terkait.
Kegiatan usaha FPU saat ini adalah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa kecuali jasa dibidang
hukum dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat. Sampai dengan
Prospektus ini diterbitkan FPU belum berstatus operasional.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham FPU nomor 100 tanggal 27 April
2016, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris
di Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-0008275.AH.01.02 tanggal 29 April 2016,
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0044836, Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0044836 dan telah didaftar dalam
Daftar Perseroan nomor AHU-0054129.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 29 April 2016 serta sesuai dengan
surat keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan,
Notaris di Jakarta nomor 021/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan Berita Negara Republik
Indonesia (BNRI) FPU sedang dalam proses, struktur permodalan dan susunan pemegang saham FPU
adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham
Saham
Jumlah Nominal (Rp)
%
80.000
80.000.000.000,00
21.000
21.000.000.000,00
20.999
20.999.000.000,00
99,99
1
1.000.000,00
0,01
21.000
21.000.000.000,00
100,00
59.000
59.000.000.000,00
Pemegang Saham
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Forza Land Indonesia
PT Forza Aset Manajemen
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
83
Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar FPU yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Pemegang Saham FPU nomor 100 tanggal 27 April 2016, dibuat di hadapan
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang
sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia nomor AHU-0008275.AH.01.02 tanggal 29 April 2016, Penerimaan Pemberitahuan
Perubahan Anggaran Dasar Nomor AHU-AH.01.03-0044836, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Data Perseroan Nomor AHU-AH.01.03-0044836 dan telah didaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU0054129.AH.01.11 Tahun 2016 tanggal 29 April 2016 serta sesuai dengan surat keterangan notaris
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta nomor 021/
KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FPU sedang
dalam proses, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris FPU adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris : Freddy Setiawan
Direksi
Direktur
: Erick Satria
Ikthisar Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang
berasal dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
untuk untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi,
Sukimto & Rekan, dengan opini pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam Rupiah)
Keterangan
30 Juni
2016
Aset
Liabilitas
Ekuitas (Defisiensi Modal)
20.686.043.904
284.161.346
20.401.882.558
2015
20.686.473.710
21.023.550.000
(337.076.290)
31 Desember
2014
20.168.724.931
20.502.690.000
(333.965.069)
2013
17.226.540.000
16.977.000.000
249.540.000
(dalam Rupiah)
Keterangan
Penjualan
Beban Usaha
Rugi Usaha
Rugi Sebelum Pajak
Rugi Komprehensif
30 Juni
2016
31 Desember
2015
(Tidak di Audit)
10.515.000
(10.515.000)
(11.041.152)
(11.041.152)
(313.682)
(313.682)
2015
2.482.500
(2.482.500)
(3.111.222)
(3.111.222)
2014
582.283.029
(582.283.029)
(583.505.069)
(583.505.069)
2013
(460.000)
(460.000)
7.5 PT Forza Properti Bedugul (“FPB”)
Riwayat Singkat
PT Forza Properti Bedugul,didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas FPB nomor
166 tanggal 28 Nopember 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Pengesahan Badan Hukum dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU68353.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal 27 Desember 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan
nomor AHU-0124708.AH.01.09.Tahun 2013 tertanggal 27 Desember 2013 serta telah diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 7470 tahun 2014, Tambahan Berita Negara nomor 21
tanggal 14 Maret 2014, selanjutnya disebut “Akta Pendirian”.
84
FPB telah mengubah tempat kedudukan dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan nomor 127 tanggal 23 Februari 2016, dibuat
dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta
Utara, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum Dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-0004052.AH.01.02.
Tahun 2016 tanggal 01 Maret 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHUAH.01.03-0027611 tanggal 01 Maret 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU0026793.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 01 Maret 2016.
Anggaran Dasar tersebut telah mengalami dua kali perubahan dan terakhir berdasarkan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa FPB yang diselenggarakan pada tanggal 27 April 2016, sebagaimana
dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham FPB nomor 101 tanggal 27 April 2016,
dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-AH.01.03-0044863
tanggal 29 April 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-AH.01.03-0044863
tanggal 29 April 2016, dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0054163.AH.01.11.Tahun
2016 tanggal 29 April 2016 serta berdasarkan Surat Keterangan Notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum,
Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara nomor 127KET-N/VI/2016 tanggal 09
Juni 2016, pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) untuk akta nomor 101 tanggal 27 April
2016 sedang dalam proses pengurusan.
FPB beralamat di beralamat di Wisma 77, Tower 1, Lt.8, Jalan Letjend. S. Parman Kav 77, Slipi, Jakarta
Barat 11410
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Akta Pendirian FPB nomor 166 tanggal 28 Nopember 2013, dibuat di hadapan
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara,
yang telah mendapat Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-68353.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal
27 Desember 2013 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0124708.AH.01.09.Tahun
2013 tertanggal 27 Desember 2013 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
nomor 7470 tahun 2014, Tambahan Berita Negara nomor 21 tanggal 14 Maret 2014, maksud dan
tujuan FPB ialah berusaha dalam bidang perdagangan jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak,
pembangunan, perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas FPB dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, namun tidak terbatas pada
perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan properti, perantara perdagangan
properti, pembelian bangunan-bangunan rumah, gedung perkantoran unit-unit ruangan apartemen,
ruang kondominium, ruang kantor, ruang pertokoan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa pengelolaan
perhotelan, jasa agent properti, konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan
property real estate, jasa penyewaan dan pengelolaan property, jasa konsultasi manajemen
property, konsultasi penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti,
jasa pengelolaan dan pengusaha properti (Tanah dan Bangunan) jasa penyewaan ruangan, jasa
konsultan bidang arsitek, Landscape, Design dan Interior, jasa konsultansi manajemen dan bisnis,
serta bidang usaha terkait, kecuali jasa dalam bidang hukun dan pajak;
c. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya, bertindak sebagai pengembang
yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi dan pemborongan pada umumnya
(General Contractor), antara lain pembangunan kawasan Perumahan (Real Estate), kawasan
industri (Industri Estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran, pertokoan beserta
fasilitas-fasilitasnya, termasuk mengerjakan pembebasan, pembukaan, pengurukan, pemerataan,
penyiapan, dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun;
85
d. Menjalankan usaha di bidang industri, yangmeliputi industri beton siap pakai (Ready Mix) dan
Prestressing industri material bangunan, industri cat dan Plameir, industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri Wood Working
dan Furniture (meubel);
e. Menjalankan usaha dalam percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari percetakan,
pernjilidan, kartonage dan pengepakan, percetakan buku-buku, desain dan cetak grafis, Offset;
f. Menjalankan usaha dalam bidang trasportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan, transportasi
penumpang, barang, Container, Traking Trailer, peti-kemas termasuk jasa pengepakan barang
yang akan dikirim/dibawa, termasuk ekspedisi, dan pergudangan serta kegiatan usaha terkait.
Kegiatan usaha FPB saat ini adalah berusaha dalam bidang perdagangan jasa kecuali jasa di bidang
hukum dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat. Sampai dengan
Prospektus ini diterbitkan FPB belum berstatus operasional.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham FPB nomor 101 tanggal 27 April 2016,
dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.03-0044863 tanggal 29
April 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-AH.01.03-0044863 tanggal
29 April 2016 dan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data dari Meneteri Hukum dan Hak Asasi
manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-AH.01.03-0044864 tanggal
29 April 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0054163.AH.01.11.Tahun 2016
tanggal 29 April 2016, struktur permodalan dan komposisi pemegang saham FPB sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000,00 per saham
Saham
Jumlah Nominal (Rp)
%
140.000
140.000.000.000,00
36.000
36.000.000.000,00
35.999
35.999.000.000,00
99,99%
1
1.000.000,00
0,01%
36.000
36.000.000.000,00
100,00
104.000
104.000.000.000,00
Pemegang Saham
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Forza Land Indonesia
PT Forza Aset Manajemen
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar FPB yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham FPB nomor 101 tanggal 27 April 2016, dibuat dihadapan Humberg
Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang sudah
mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan terbatas dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.03-0044863 tanggal 29 April 2016, Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-AH.01.03-0044863 tanggal 29 April 2016 dan
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data dari Meneteri Hukum dan Hak Asasi manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-AH.01.03-0044864 tanggal 29 April 2016 dan
telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0054163.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 29 April
2016, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris FPB adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris : Freddy Setiawan
Direksi
Direktur
: Erick Satria
86
Ikthisar Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang
berasal dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anak untuk untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto &
Rekan, dengan opini pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam Rupiah)
Keterangan
Aset
Liabilitas
Ekuitas (Defisiensi Modal)
30 Juni 2016
36.000.000.000
36.000.000.000
31 Desember 2015
36.000.000.000
35.750.000.000
250.000.000
7.6 PT Forza Aset Manajemen (“FAM”)
Riwayat Singkat
PT Forza Aset Manajemen,didirikan berdasarkan Akta Pendirian nomor 164 tanggal 28 November 2013,
dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang telah mendapat Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-69267.AH.01.01 Tahun 2013
dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0124515.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 27
Desember 2013 serta berdasarkan Surat Keterangan Notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana
Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara nomor 023/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni
2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) untuk Akta Pendirian nomor 164 tanggal 28
November 2013 sedang dalam proses pengurusan, selanjutnya disebut “Akta Pendirian”.
FAM telah mengubah tempat kedudukan dari Jakarta Pusat ke Jakarta Barat berdasarkan Akta
Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham FAM nomor 133 tanggal 23 Februari 2016, dibuat di
hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta
Utara, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar berdasarkan Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0004042.AH.01.02.TAHUN 2016 dan
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data nomor AHU-AH.01.03-0027573 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0026738.AH.01.11.Tahun 2016 tertanggal 01 Maret 2016.
Anggaran Dasar tersebut telah mengalami satu kali perubahan berdasarkan Rapat Umum Pemegang
Saham FAM yang diselenggarakan pada tanggal 23 Februari 2016, sebagaimana dinyatakan dalam
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham Perseroan nomor 133 tanggal 23 Februari 2016,
dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Nomor AHU-0004042.AH.01.02.
TAHUN 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0026738.AH.01.11.Tahun 2016
tertanggal 01 Maret 2016 serta berdasarkan Surat Keterangan Notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum,
Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara nomor 023/KET-N/VI/2016 tanggal
09 Juni 2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) sedang dalam proses pengurusan.
Forza Aset Manajemen beralamat di beralamat di Wisma 77, Tower 1, Lt.8, Jalan Letjend. S. Parman
Kav 77, Slipi, Jakarta Barat 11410.
Kegiatan Usaha
Berdasarkan Pasal 3 Akta Pendirian nomor 164 tanggal 28 November 2013, dibuat di hadapan
Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang
telah mendapat Pengesahan Badan Hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan nomor AHU-69267.AH.01.01 Tahun 2013 dan telah terdaftar
dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0124515.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 27 Desember 2013 serta
berdasarkan Surat Keterangan Notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister
87
Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara nomor 023/KET-N/VI/2016 tanggal 09 Juni 2016 pengurusan
Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) untuk Akta Pendirian nomor 164 tanggal 28 November 2013
sedang dalam proses pengurusan, maksud dan tujuan FAM ialah berusaha di bidang perdagangan,
pembangunan, jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan,
dan pengangkutan darat.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas FAM dapat melakukan kegiatan usaha sebagai
berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, namun tidak terbatas pada
perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan properti, perantara perdagangan
properti, pembelian bangunan-bangunan rumah, gedung perkantoran unit-unit ruangan apartemen,
ruang kondominium, ruang kantor, ruang pertokoan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa pengelolaan
perhotelan, jasa agen properti, konsultasi bidang managemen operasi dan pemeliharaan kawasan
property real estate, jasa penyewaan dan pengelolaan property, jasa konsultasi manajemen
property, konsultasi penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti,
jasa pengelolaan dan pengusaha properti (tanah dan bangunan), jasa penyewaan ruangan, jasa
konsultan bidang arsitek, Landscape, Design dan Interior, jasa konsultansi manajemen dan bisnis
serta bidang usaha terkait kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
c. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya, bertindak yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi dan pemborongan pada umumnya (General
Contractor), antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate), kawasan industri (industrial
estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran beserta fasilitas-fasilitasnya,
termasuk mengerjakan pembebeasan, pembukuaan, pengurukan, pemerataan, penyiapan dan
pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun;
d. Menjalankan usaha di bidang industri, yang meliputi industri beton siap pakai (Ready Mix) dan
Prestressing, industri material bangunan, industri cat dan Plameir, industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri wood working
dan furniture;
e. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari percetakan,
penjiidan, kartonage dan pengepakan, percetakan buku-buku, dsain dan cetak grafis, offset;
f. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transpoatasi penumpang, barang, Container, Taking Trailer, Peti Kemas termasuk jasa pengepakan
barang yang akan dikirim/dibawa, terrmasuk ekspedisi dan pergudangan serta kegiatan usaha
terkait;
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan FAM belum berstatus operasional.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham nomor 94 tanggal 27 April 2016, dibuat
di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta
Utara, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.03-0044756 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0054000.AH.01.11TAHUN 2016 tanggal 29 April 2016, struktur
permodalan dan komposisi pemegang saham FAM sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp 1.000.000 per saham
Saham
Jumlah Nominal (Rp)
1.000
1.000.000.000
250
250.000.000
249
249.000.000
1
1.000.000
250
250.000.000,00
750
750.000.000,00
Pemegang Saham
Modal dasar
Modal ditempatkan dan disetor penuh
PT Forza Land Indonesia
PT Forza Indonesia
Jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh
Jumlah saham dalam portepel
88
%
99,6
0,4
100,00
Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar FAM yang terakhir sebagaimana dimaksud dalam Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham nomor 94 tanggal 27 April 2016, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana
Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat
Pebnerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia Nomor: AHU-AH.01.03-0044756 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
Nomor Ahu-0054000.AH.01.11TAHUN 2016 tanggal 29 April 2016, susunan anggota Direksi dan Dewan
Komisaris FAM adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris : Freddy Setiawan
Direksi
Direktur
: Erick Satria
Ikthisar Keuangan Penting
Tabel berikut ini menggambarkan Ikhtisar Data Keuangan Penting Perseroan dan Entitas Anak yang
berasal dari dan dihitung berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas
Anak untuk untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto &
Rekan, dengan opini pendapat wajar tanpa pengecualian.
(dalam Rupiah)
Keterangan
Aset
Liabilitas
Ekuitas (Defisiensi Modal)
30 Juni 2016
250.000.000
250.000.000
31 Desember 2015
250.000.000
250.000.000
8. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Antara Perseroan dan Entitas Anak
Dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
a. Hubungan Kepemilikan antara Perseroan, Entitas Anak dengan Pemegang Saham Berbentuk
Badan Hukum
Freddy Seawan
PT Forza Indonesia
PT Surya Fajar Capital
85, 20%
Freddy Seawan
4, 80%
99,99%
PT Forzaland Bali
10, 00%
99,99%
99,99%
PT Forza Proper Serpong
PT Forza Proper Uluwatu
99,99%
99,60%
PT Forza Proper Bedugul
PT Forza Aset Manajemen
99,99%
PT Forza Proper Sutera
Keterangan: Pak Freddy Setiawan merupakan pengendali Perseroan.
89
b. Hubungan Pengurus dan Pengawasan
Berikut ini adalah tabel hubungan pengurusan dan pengawasan Perseroan dengan pemegang saham
Perseroan dan Entitas Anak.
Nama
Perseroan
Kom
Dir
FREDDY
KU
SETIAWAN
ERICK SATRIA
D
PATRIS JADI
SUR
ALI SUTRA
KU
SUPANDI WS
KI
Catatan:
KU :
Komisaris Utama
K: Komisaris
KI :
Komisaris Independen
DU :
Direktur Utama
D: Direktur
DI : Direktur Independen
FPS
Kom
Dir
K
-
-
-
-
-
-
-
FP SUTERA
Kom
Dir
K
-
FLB
Kom
Dir
K
-
FPU
Kom
Dir
K
-
FPB
Kom
Dir
K
-
FAM
Kom
Dir
K
-
-
D
-
-
D
-
-
D
-
-
D
-
-
D
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
PT Forza Indonesia (“FI”)
PT Forza Indonesia adalah suatu Perseroan terbatas yang telah didirikan berdasarkan hukum dan
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia untuk pertama kali dengan nama “PT Forza
Indonesia”, yang berkedudukan di Jakarta Pusat berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor
163 tanggal 28 November 2013, dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Keputusan dari Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-68618.AH.01.01.Tahun 2013 tertanggal 31
Desember 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0125230.AH.01.09.Tahun
2013 tanggal 31 Desember 2013, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
nomor 24 tahun 2014, Tambahan Berita Negara nomor 7917 tanggal 25 Maret 2014. selanjutnya disebut
“Akta Pendirian”.
Anggaran Dasar FI tersebut telah mengalami satu kali perubahan berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Pemegang Saham nomor 126 tanggal 23 Pebruari 2016, Humberg Lie, Sarjana Hukum,
Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Persetujuan
Perubahan Anggaran Dasar FI dari Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah
nomor AHU-0004053.AH.01.02.TAHUN 2016 tanggal 1 Maret 2016 dan telah terdaftar dalam Daftar
Perseroan yang diselenggarakan oleh Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia di
bawah nomor AHU-0026794.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 1 Maret 2016, dan sesuai dengan surat
keterangan notaris Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di
Jakarta nomor 024/KET-N/VI/2016 pengurusan Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) FI sedang
dalam proses, yang menyetujui perubahan alamat dan tempat kedudukan perseroan, yang semula
beralamat dann berkedudukan di Gedung BRI II Lantai 29 Suite 2907, Jalan Jend. Sudirman Kav. 4446, Kelurahan Bendungan Hilir, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat 10210, menjadi beralamat dan
berkedudukan di Wisma 77 Tower 1 Lantai 8, Jalan Letjend S. Parman Kav. 77, Slipi, Jakarta Barat
11410.
FI beralamat di Wisma 77, Tower 1, Lt.8, Jalan Letjend. S. Parman Kav 77, Slipi, Jakarta Barat 11410,
Telepon (021) 5366 9777, Faksimili (021) 5366 1752.
90
Kegiatan Usaha
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasarnya, FI sebagaimana dimaksud dalam Akta Pendirian FI nomor
163 tanggal 28 November 2013, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara, yang telah mendapat Keputusan dari Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia di bawah nomor AHU-68618.AH.01.01.Tahun 2013 tertanggal 31
Desember 2013 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0125230.AH.01.09.Tahun
2013 tanggal 31 Desember 2013, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
nomor 24, Tambahan Berita Negara nomor 7917 tanggal 25 Maret 2014, maksud dan tujuan serta
kegiatan usaha FI adalah sebagai berikut:
1. Maksud dan tujuan FI ialah berusaha di bidang perdagangan, jasa kecuali jasa di bidang hukum
dan pajak, pembangunan, perindustrian, percetakan dan pengangkutan darat;
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, FI dapat melaksanakan kegiatan usaha
sebagai berikut:
a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pada umumnya, namun tidak terbatas
pada perdagangan yang berhubungan dengan usaha real estate dan properti, perantara
perdagangan properti, pembelian bangunan-bangunan rumah, gedung perkantoran unit-unit
ruangan apartemen, ruang kondominium, ruang kantor, ruang pertokoan;
b. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa pengelolaan
perhotelan, jasa agent prperti, konsultasi bidang managemen operasi dan pemeliharaan
kawasan property real estate, jasa penyewaan dan pengelolaan property, jasa konsultasi
manajemen property, konsultasi penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan
properti, jasa pengelolaan dan pengusaha properti (tanah dan bangunan), jasa penyewaan
ruangan, jasa konsultan bidang arsitek, Landscape, Design dan Interior, jasa konsultansi
manajemen dan bisnis serta bidang usaha terkait kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
c. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya, bertindak yang meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pengawasan konstruksi dan pemborongan pada umumnya
(General Contractor), antara lain pembangunan kawasan perumahan (real estate), kawasan
industri (industrial estate), gedung-gedung apartemen, kondominium, perkantoran beserta
fasilitas-fasilitasnya, termasuk mengerjakan pembebeasan, pembukuaan, pengurukan,
pemerataan, penyiapan dan pengembangan areal tanah lokasi/wilayah yang akan dibangun;
d. Menjalankan usaha di bidang industri, yang meliputi industri beton siap pakai (Ready Mix) dan
Prestressing, industri material bangunan, industri cat dan Plameir, industri peralatan transmisi
telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral, industri wood
working dan furniture;
e. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari
percetakan, penjiidan, kartonage dan pengepakan, percetakan buku-buku, dsain dan cetak
grafis, offset;
f. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transpoatasi penumpang, barang, Container, Taking Trailer, Peti Kemas termasuk jasa
pengepakan barang yang akan dikirim/dibawa, terrmasuk ekspedisi dan pergudangan serta
kegiatan usaha terkait;
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham FI adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. Freddy Setiawan
2. Erick Satria
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Modal Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000,00 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
(lembar)
(Rupiah)
1.000
1.000.000.000
248
2
250
750
91
248.000.000
2.000.000
250.000.000
750.000.000
%
99,2
0,8
100,00
Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham FI nomor 91 tanggal 27 April 2016 yang
dibuat di hadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris
di Jakarta Utara, yang telah mendapat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor AHU-AH.01.03-0044597 tanggal 29
April 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0053776.AH.01.11.TAHUN 2016
tanggal 29 April 2016, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris FI adalah sebagai berikutt:
Dewan Komisaris
Komisaris : Freddy Setiawan
Direksi
Direktur
: Erick Satria
Ikthisar Data Keuangan
Keterangan
Total Aset
Total Liabilitas
Defisiensi Modal
(dalam Rupiah)
30 Juni 2016
(Tidak di Audit)
136.952.930.757
139.644.399.246
(2.691.468.489)
31 Desember 2015
(Tidak di Audit)
33.077.762.093
35.959.253.249
(2.881.491.156)
PT Surya Fajar Capital (“SFC”)
PT Surya Fajar Capital adalah suatu Perseroan terbatas yang telah didirikan berdasarkan hukum dan
peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, yang berkedudukan di Jakarta Pusat berdasarkan
Akta Pendirian Perseroan Terbatas nomor 12 tanggal 05 April 2016, dibuat di hadapan Humberg Lie,
Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi, Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara.
SFC beralamat di Sentral Senayan II, Lantai 16, Jalan Asia Afrika No. 8, Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang,
Jakarta Pusat, Telepon (021) 2965 5883, Faksimili (021) 2924 1980.
Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha SFC adalah menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, antara lain jasa
jasa konsultansi bisnis/manajemen, konsultasi sumber daya manusia, dan bidang usaha terkait lainnya.
Struktur Permodalan dan Pemegang Saham
Struktur permodalan dan susunan pemegang saham SFC saat ini adalah sebagai berikut:
Nilai Nominal Rp. 1.000.000,- per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal
(lembar)
(Rupiah)
1.000
1.000.000.000
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:
1. PT BUMI TIRTA RAHAYU
2. STEFFEN
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Jumlah Modal Saham dalam Portepel
153
147
300
700
92
153.000.000
147.000.000
300.000.000
700.000.000
%
51,00
49,00
100,00
Komisaris dan Direksi
Berdasarkan Akta Pendirian SFC, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris SFC adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris
: ELLEN YANUARY
Dewan Direksi
Direktur Utama : STEFFEN
Direktur:
HEVY YAFANNY
Ikhtisar Data Keuangan
(dalam Rupiah)
30 Juni 2016
(Tidak di Audit)
Keterangan
Total Aset
Total Liabilitas
Total Ekuitas
12.900.000.000
12.600.000.000
300.000.000
10. Keterangan Tentang Transaksi-Transaksi Dengan Pihak Afiliasi
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki transaksi dengan pihak afiliasi
sebagai berikut:
Berdasarkan Perjanjian Pengakuan Hutang No. 033/PPH/FI-FLI/VI/2016 tanggal 30 Juni 2016, berikut
adalah keterangan mengenai transaksi pinjam meminjam antara PT Forza Indonesia dan Perseroan:
Para Pihak
Hubungan Afiliasi
Sifat Transaksi
Total Outstanding
Tujuan Penggunaan Dana
Bunga
Jangka Waktu Fasilitas
Catatan
:
:
:
:
:
:
:
:
1. PT Forza Land Indonesia (“Perseroan”)
2. PT Forza Indonesia (“FI”)
PT Forza Indonesia selaku pemegang saham Perseroan
Transaksi pinjam meminjam
Rp3.444.876.981,Untuk kegiatan modal kerja Perseroan
Tidak dikenakan bunga
Tidak ditentukan jangka waktu
Transaksi peminjaman tidak bersifat arm’s-length
Berdasarkan Perjanjian Pengakuan Hutang No. 034/PPH/FI-FLI/VI/2016 tanggal 30 Juni 2016, berikut
adalah keterangan mengenai transaksi pinjam meminjam antara PT Perseroan dan PT Forza Properti
Sutera:
Para Pihak
Hubungan Afiliasi
Sifat Transaksi
Total Outstanding
Tujuan Penggunaan Dana
Bunga
Jangka Waktu Fasilitas
Catatan
:
:
:
:
:
:
:
:
1. PT Forza Land Indonesia (“Perseroan”)
2. PT Forza Properti Sutera (“FPST”)
Perseroan merupakan pemegang saham dari FPST
Transaksi pinjam meminjam
Rp4.538.334.762,Untuk kegiatan modal kerja FPST
Tidak dikenakan bunga
Tidak ditentukan jangka waktu
Transaksi peminjaman tidak bersifat arm’s-length
93
Berdasarkan Perjanjian Pengakuan Hutang No. 035/PPH/FI-FLI/VI/2016 tanggal 30 Juni 2016, berikut
adalah keterangan mengenai transaksi pinjam meminjam antara PT Perseroan dan PT Forza Land Bali:
:
Para Pihak
Hubungan Afiliasi
Sifat Transaksi
Total Outstanding
Tujuan Penggunaan Dana
Bunga
Jangka Waktu Fasilitas
Catatan
:
:
:
:
:
:
:
1. PT Forza Land Indonesia (“Perseroan”)
2. PT Forza Land Bali (“FLB”)
Perseroan merupakan pemegang saham dari FLB
Transaksi pinjam meminjam
Rp411.281.308,Untuk kegiatan modal kerja Perseroan FLB
Tidak dikenakan bunga
Tidak ditentukan jangka waktu
Transaksi peminjaman tidak bersifat arm’s-length
Berdasarkan Perjanjian Pengakuan Hutang No. 036/PPH/FI-FLI/VI/2016 tanggal 30 Juni 2016, berikut
adalah keterangan mengenai transaksi pinjam meminjam antara PT Perseroan dan PT Forza Properti
Uluwatu:
:
Para Pihak
Hubungan Afiliasi
Sifat Transaksi
Total Outstanding
Tujuan Penggunaan Dana
Bunga
Jangka Waktu Fasilitas
Catatan
:
:
:
:
:
:
:
1. PT Forza Land Indonesia (“Perseroan”)
2. PT Forza Properti Uluwatu (“FPU”)
Perseroan merupakan pemegang saham dari FPU
Transaksi pinjam meminjam
Rp255.750.000,Untuk kegiatan modal kerja FPU
Tidak dikenakan bunga
Tidak ditentukan jangka waktu
Transaksi peminjaman tidak bersifat arm’s-length
11. Perjanjian dan Kontrak Penting Dengan Pihak Ketiga
Berikut merupakan perjanjian dan kontrak-kontrak penting yang telah dimiliki oleh Perseroan dan Entitas
Anak, yang nilainya material.
No
Mulai
Berlaku
Pihak
Masa Berlaku
Objek Perjanjian
Hukum yang
Berlaku
1
17 Februari
2014
PT Pulauintan Bajaperkasa 365 (tiga ratus enam puluh lima)
dan Perseroan
hari kalender untuk pekerjaan
struktur dan 180 (seratus delapan
puluh) hari kalender sejak tanggal
Berita Acara Terima Pertama untuk
masa pemeliharaan (jangka waktu
perjanjian telah habis, namun tidak
menghilangkan hak dan kewajiban
para pihak sehingga para pihak
masih menundukkan diri terhadap
perjanjian ini)
Jasa Pekerjaan Struktur pada proyek
pembangunan
One
Casablanca
Residence senilai Rp 55.660.000.000,(lima puluh lima milyar enam ratus enam
puluh juta Rupiah), dengan ruang lingkup:
1. Pekerjaan persiapan dan prasarana
penunjang 12 bulan;
2. Pekerjaan struktur bawah dan struktur
atas;
3. Sersan Ramp tidak memakai baja
siku cukup dicutter saja, perapihan
tetap dilakukan oleh Pihak Ketiga;
4. Pekerjaan pemeliharaan selama 180
hari kalender;
5. Pekerjaan yang dikeluarkan dari PT
Pulau Intan Bajaperkasa.
Indonesia
2
13 Maret
2015
PT Eppconindo Pilar Abadi 10 (sepuluh) bulan untuk Jasa
dan Perseroan
pekerjaan Arsitektur dan 6 (enam)
bulan untuk Masa Pemeliharaan
(jangka waktu perjanjian telah habis,
namun tidak menghilangkan hak
dan kewajiban para pihak sehingga
para pihak masih menundukkan diri
terhadap perjanjian ini)
Jasa
Pekerjaan
Arsitektur
pada
apartemen One Casablanca senilai Rp
22.300.000.000,- (Dua Puluh Dua Milyar
Tiga Ratus Juta Rupiah), yang meliputi:
1. Pekerjaan Persiapan, Prasarana dan
Penunjang;
2.Pekerjaan Dinding dan Pelapis
Dinding;
3. Pekerjaan Kulit Luar;
4. Pekerjaan Lantai dan Pelapis Lantai;
5. Pekerjaan Sanitary;
6. Pekerjaan Lain-lain
Indonesia
94
No
3
4
Mulai
Berlaku
31 Maret
2015
Pihak
Masa Berlaku
PT Artha Sarana Mandiri 10 (sepuluh) bulan untuk Jasa
dan Perseroan
Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan
Plumbing dan 6 (enam) bulan untuk
Masa Pemeliharaan (jangka waktu
perjanjian telah habis, namun tidak
menghilangkan hak dan kewajiban
para pihak sehingga para pihak
masih menundukkan diri terhadap
perjanjian ini)
Objek Perjanjian
Jasa Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal
dan Plumbing pada apartemen One
Casablanca senilai Rp 22.808.923.000,(Dua Puluh Dua Milyar delapan ratus
delapan juta Sembilan ratus dua puluh tiga
ribu Rupiah), yang meliputi:
1. Pekerjaan Persiapan, Prasarana dan
Penunjang;
2. Pekerjaan Plumbing dan Instalasinya;
3. Pekerjaan Pemadam Kebakaran dan
Instalasinya;
4. Pekerjaan MVAC dan Instalasinya;
5. Pekerjaan Listrik, Penangkal Petir
dan Instalasinya;
6.
Pekerjaan
Fire
Alarm
dan
Instalasinya;
7.
Pekerjaan
Tata
Suara
dan
Instalasinya;
8. Pekerjaan CCTV dan Instalasinya;
9. Pekerjaan Audio Video;
10. Pekerjaan Access Card
17 Juni 2016 Perseroan dan PT Cipta 17 Juni 2016 sampai waktu lunas Pinajaman sebeasar $ 1.000.000
Intan Persada
seluruhnya
5
29
September
2016
Perseroan dan PT Borneo Sarana Properti
6
10 Agustus
2015
FPS dan PT.
Pondasi Semesta
7
12 Januari
2015
FPS dengan CV Putra Terhitung dari 12 Januari 2015
Mataram Sakti
dibuat dan harus diselesaikan
dalam waktu maksimal 180 hari
kerja
Hukum yang
Berlaku
Indonesia
Indonesia
Saham baru sebesar 250.000 (dua ratus
lima puluh ribu) dengan klasifikasi saham
seri B dengan nilai nominal sebesar
Rp160.000,00 (seratus enam puluh ribu
Rupiah) senilai Rp 40.000.000.000,00
(empat puluh milyar Rupiah)
Indonesia
Graha 10 Agustus 2015 – 10 Agustus 2016 Pekerjaan
Pondasi
senilai
Rp.
11.637.000.000 (sebelas milyar enam
ratus tiga puluh tujuh juta Rupiah)
Indonesia
Pematangan tanah yang berlokasi di Jalan
Raya Caringin Legok Tangerang, Banten
senilai Rp. 13.925.291.310,- (tiga belas
milyar sembilan ratus dua puluh lima juta
dua ratus sembilan puluh satu ribu tiga
ratus sepuluh Rupiah
Indonesia
4 (empat) bidang tanah dengan total luas
12.405 m2 senilai Rp21.708.750.000,(dua puluh satu miyar tujuh ratus delapan
juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah).
Indonesia
Pengadaan dan Pengiriman Beton
readymix Pondasi (”Beton”) dengan jenis
Bore Pile fc’-25 Mpa (K300 slump 18±2)
dengan besar Agregat max 4 cm (NFA)
dan Total Volume 13.277,20 m3 (tiga
belas ribu dua ratus tujuh puluh tujuh
koma dua puluh meter kubik) senilai Rp.
9.028.496.000,- (sembilan milyar dua
puluh delapan juta empat ratus sembilan
puluh enam ribu Rupiah)
Indonesia
PT Samudra persada 12 Mei 2016 sampai dengan 12 Pekerjaan Pondasi pada apartemen One
Perdana dengan FPST
Januari 2017.
Velvet senilai Rp17.197.260.062,50,(tujuh belas milyar seratus sembilan
puluh tujuh juta dua ratus enam puluh
enam puluh dua Rupiah), dengan lingkup
pekerjaan:
a. Pekerjaan Persiapan, Prasarana &
Penunjang;
b. Pekerjaan Pondasi Test Pile;
c. Pekerjaan Pondasi Bored Pile; dan
d. Pekerjaan Contigous Bored Pile.
Indonesia
8
23 Desember FPSd an Madia Dharma
2015
-
9
13 April 2016 FPS dan PT. Pionirbeton 10 April 2016 – 30 Januari 2017
Industri
10
12 Mei 2016
95
Perjanjian Kredit
Perjanjian Kredit tanggal 1 Desember 2014 dalam bentukAkta “Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan”
No. 4 Tanggal 1 Desember 2014 yang dibuat di hadapan Hartanti Kuntoro, Sarjana Hukum, Notaris di
Jakarta Selatan.
Para Pihak
a. Perseroan (“Debitor”);
b. PT Bank Victoria International, Tbk. (“Bank”);
c. PT Forzaland Bali (“Pemberi Jaminan”);
d. PT Dersindo Mulia Perkasa (“Penjamin”)
e. Dedy Widiyanto, Freddy Setiawan, Widodo Nurly Sumady, dan PT
Dinamika Auto Perkasa (“Penjamin”).
Jenis Fasilitas Kredit
Fasilitas Kredit yang bersifat tetap atau berjadwal dalam bentuk Fixed
Loan
Jumlah Fasilitas Kredit
Rp50.000.000.000,- (lima puluh milyar Rupiah), jumlah mana tidak
termasuk bunga, provisi, dan biaya-biaya lainnya.
Tujuan Penggunaan Dana Pembiayaan Account Receivable Financing atas penjualan cash bertahap
unit Apartemen “One Casablanca Residence”.
Bunga
15 % (lima belas persen) per tahun yang ditinjau setiap bulannya
Jangka Waktu Fasilitas
36 bulan terhitung sejak tanggal 2 Desember 2014 (sampai dengan 2
Kredit
Desember 2017)
Pembatasan Terkait
a.Melakukan merger, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan
Rencana Perseroan
atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitor;
Melakukan Penawaran
b.Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang agendanya
Umum Perdana Saham
adalah mengubah anggaran dasar Debitor, terutama tentang struktur
permodalan dan susunan pemegang saham serta susunan Direksi dan
Komisaris;
c. Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham/afiliasi;
d. Membayar atau membagikan deviden selama jangka waktu fasilitas
kredit;
e. Memperoleh kredit dalam bentuk apapaun dari pihak lain baik untuk
modal kerja maupun investasi, termasuk transaksi Cross Currency
Swap atau sejenisnya, kecuali yang telah ada pada saat fasilitas kredit
ini diberikan atau dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan
pinjaman subordinasi dari pemegang saham;
f. Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak
mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan, kecuali
investasi lainnya yang telah ada pada saat ini.
96
Jaminan
a. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor
2043/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor 09304/
Ungasan/2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) 22.03.09.02.10186.
b. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor
2044/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor 09303/
Ungasan/2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) 22.03.09.02.10187.
c. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor
2045/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor 09303/
Ungasan/2013, seluas 980 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah
(NIB) 22.03.09.02.12242.
d.Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
2071/Menteng, 00005/Menteng Dalam/2011 dalam surat ukur tanggal
01 Februari 2011, seluas 645 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) 09.02.01.01.02146.
e. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan bersetifikat Hak Guna Bangunan
2072/Menteng, 00006/Menteng Dalam/2011 dalam surat ukur tanggal
01 Februari 2011, seluas 1680 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) 09.02.01.01.02147.
f. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan bersetifikat Hak Guna Bangunan
2153/Menteng, 00051/Menteng Dalam/2012 dalam surat ukur tanggal
02 November 2012, seluas 305 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) 09.02.01.01.02331.
g. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
2244/Menteng, 00026/Menteng Dalam/2014 dalam surat ukur tanggal
14 Maret 2014, seluas 585 M2.
h. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan
Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT Forzaland Bali, dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2043/Ungasan, 09304/Ungasan/2013
dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10186.
i. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan
Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT Forzaland Bali, dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2044/Ungasan, 09303/Ungasan/2013
dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10187.
j. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan
Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT Forzaland Bali, dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2045/Ungasan, 09306/Ungasan/2013
dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 980 M2 dengan nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.12242.
k. Jaminan fidusia atas tagihan-tagihan dan Piutang Perusahaan pada
para Konsumen (Pembeli) Satuan unit Apartemen “One Casablanca
Residence”.
l. Cessie Escrow Account atas Rekening Penampungan dari seluruh dana
milik Perusahaan yang akan diperoleh dari pembayaran para Konsumen
(Pembeli) Satuan unit Apartemen “One Casablanca Residence” yang
dibuka pada Bank dengan Nomor Rekening 0810000155 atas nama
Perusahaan.
97
m.Jaminan Perusahaan dari PT Dersindo Mulia Perkasa.
n.Jaminan Pribadi (Borgtoch) dari tuan Dedy Widiyanto, tuan Freddy
Setiawan, dan tuan Widodo Nurly Sumady.
o. Subordinasi Tagihan Para Pemegang Saham Perusahaan.
p. Pengikatan Jaminan Perusahaan dalam Akta Pernyataan dan
Kesanggupan tanggal 01 Desember 2014, Nomor dibuat di hadapan
Hartanti Kuntoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Selatan.
q. Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan diberikan oleh
DEBITOR dan/atau pihak lain siapapun juga, baik yang dibuat dengan
akta Notaris maupun secara dibawah tangan untuk menjamin segala
sesuatu yang terhutang dan wajib dibayar oleh Perusahaan kepada
Bank.
Denda
a.Keterlambatan pembayaran lunas sesuatu jumlah uang yang telah
wajib dibayar berdasarkan Perjanjian Kredit, baik hutang pokok bunga
atau jumlah uang lain pada tanggal pembayaran, denda sebesar 3 %
(tiga persen) per bulan dihitung dari nilai tunggakan;
b. Pembayaran dipercepat yang sumber dananya berasal dari refinancing
oleh Bank atau Kreditur lain, dikenakan penalty 2 % (dua persen) dari
jumlah yang dilunasi;
Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Perjanjian Kredit tanggal 1 Desember 2014 dalam bentuk Akta “Perjanjian Kredit Dengan Memakai
Jaminan” No. 5 Tanggal 1 Desember 2014 yang dibuat di hadapan Hartanti Kuntoro, Sarjana Hukum,
Notaris di Jakarta Selatan.
Para Pihak
a. Perseroan (“Debitor”);
b. PT Bank Victoria International, Tbk. (“Bank”);
c. PT Forzaland Bali (“Pemberi Jaminan”);
d. PT Dersindo Mulia Perkasa (“Penjamin”)
e. Dedy Widiyanto, Freddy Setiawan, Widodo Nurly Sumady, dan PT
Dinamika Auto Perkasa (“Penjamin”).
Jenis Fasilitas Kredit
Fasilitas Kredit yang bersifat tetap atau berjadwal dalam bentuk Term Loan
Jumlah Fasilitas Kredit
Rp50.000.000.000,- (lima puluh milyar Rupiah), jumlah mana tidak
termasuk bunga, provisi, dan biaya-biaya lainnya.
Tujuan Penggunaan Dana Pembiayaan penyelesaian pembangunan progres Apartemen “One
Casablanca Residence
Bunga
15 % (lima belas persen) per tahun yang ditinjau setiap bulannya
Jangka Waktu Fasilitas
48 bulan terhitung sejak tanggal 2 Desember 2014 sampai dengan 2
Kredit
Desember 2018
Pembatasan Terkait
a.Melakukan merger, akuisisi dan penjualan atau pemindahtanganan
Rencana Perseroan
atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitor;
Melakukan Penawaran
b.Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham yang agendanya
Umum Perdana Saham
adalah mengubah anggaran dasar Debitor, terutama tentang struktur
permodalan dan susunan pemegang saham serta susunan Direksi dan
Komisaris;
c. Melakukan pelunasan pinjaman pemegang saham/afiliasi;
d. Membayar atau membagikan deviden selama jangka waktu fasilitas
kredit;
e. Memperoleh kredit dalam bentuk apapaun dari pihak lain baik untuk
modal kerja maupun investasi, termasuk transaksi Cross Currency
Swap atau sejenisnya, kecuali yang telah ada pada saat fasilitas kredit
ini diberikan atau dalam rangka transaksi dagang yang lazim dan
pinjaman subordinasi dari pemegang saham;
f. Melakukan investasi lainnya dan/atau menjalankan usaha yang tidak
mempunyai hubungan dengan usaha yang sedang dijalankan, kecuali
investasi lainnya yang telah ada pada saat ini.
98
Jaminan
a. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor
2043/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor 09304/
Ungasan/2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) 22.03.09.02.10186.
b. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor
2044/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor 09303/
Ungasan/2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) 22.03.09.02.10187.
c. Tanah yang terletak di Unggasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten
Badung, Provinsi bali dengan sertifikat Hak Guna Bangunan nomor
2045/Unggasan, dalam surat ukur tanggal 27 Juli 2013 nomor 09303/
Ungasan/2013, seluas 980 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang Tanah
(NIB) 22.03.09.02.12242.
d.Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
2071/Menteng, 00005/Menteng Dalam/2011 dalam surat ukur tanggal
01 Februari 2011, seluas 645 M2 dengan nomor Identifikasi Bidang
Tanah (NIB) 09.02.01.01.02146.
e. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan bersetifikat Hak Guna
Bangunan 2072/Menteng, 00006/Menteng Dalam/2011 dalam surat
ukur tanggal 01 Februari 2011, seluas 1680 M2 dengan nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 09.02.01.01.02147.
f. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan bersetifikat Hak Guna
Bangunan 2153/Menteng, 00051/Menteng Dalam/2012 dalam surat
ukur tanggal 02 November 2012, seluas 305 M2 dengan nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 09.02.01.01.02331.
g. Tanah yang terletak di Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Provinsi
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dengan sertifikat Hak Guna Bangunan
2244/Menteng, 00026/Menteng Dalam/2014 dalam surat ukur tanggal
14 Maret 2014, seluas 585 M2.
h. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan
Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT Forzaland Bali, dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2043/Ungasan, 09304/Ungasan/2013
dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.930 M2 dengan nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10186.
i. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan
Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT Forzaland Bali, dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2044/Ungasan, 09303/Ungasan/2013
dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 3.280 M2 dengan nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.10187.
j. Tanah yang terletak di Propinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan
Kuta Selatan, Desa Ungasan atas nama PT Forzaland Bali, dengan
sertifikat Hak Guna Bangunan 2045/Ungasan, 09306/Ungasan/2013
dalam surat ukur tanggal 26 Juli 2013, seluas 980 M2 dengan nomor
Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.09.02.12242.
k. Jaminan fidusia atas tagihan-tagihan dan Piutang Perusahaan pada
para Konsumen (Pembeli) Satuan unit Apartemen “One Casablanca
Residence”.
l. Cessie Escrow Account atas Rekening Penampungan dari seluruh dana
milik Perusahaan yang akan diperoleh dari pembayaran para Konsumen
(Pembeli) Satuan unit Apartemen “One Casablanca Residence” yang
dibuka pada Bank dengan Nomor Rekening 0810000155 atas nama
Perusahaan.
99
m.Jaminan Perusahaan dari PT Dersindo Mulia Perkasa.
n.Jaminan Pribadi (Borgtoch) dari tuan Dedy Widiyanto, tuan Freddy
Setiawan, dan tuan Widodo Nurly Sumady.
o. Subordinasi Tagihan Para Pemegang Saham Perusahaan.
p. Pengikatan Jaminan Perusahaan dalam Akta Pernyataan dan
Kesanggupan tanggal 01 Desember 2014, Nomor dibuat di hadapan
Hartanti Kuntoro, Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta Selatan.
q. Jaminan-jaminan lainnya yang telah dan/atau akan diberikan oleh
DEBITOR dan/atau pihak lain siapapun juga, baik yang dibuat dengan
akta Notaris maupun secara dibawah tangan untuk menjamin segala
sesuatu yang terhutang dan wajib dibayar oleh Perusahaan kepada
Bank.
Denda
a.Keterlambatan pembayaran lunas sesuatu jumlah uang yang telah
wajib dibayar berdasarkan Perjanjian Kredit, baik hutang pokok bunga
atau jumlah uang lain pada tanggal pembayaran, denda sebesar 3 %
(tiga persen) per bulan dihitung dari nilai tunggakan;
b. Pembayaran dipercepat yang sumber dananya berasal dari refinancing
oleh Bank atau Kreditur lain, dikenakan penalty 2 % (dua persen) dari
jumlah yang dilunasi;
Penyelesaian Perselisihan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Perjanjian Kredit tanggal 23 Desember 2015 dalam bentuk Akta “Perjanjian Kredit No. 20 Tanggal
23 Desember 2015 yang dibuat di hadapan Muskamal Hadi, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan,
Notaris di Kabupaten Tangerang.
Para Pihak
a. Perseroan (“Debitor”);
b. PT Bank Pundi Indonesia, Tbk. (“Bank”);
Jenis Fasilitas Kredit
Pundi Kredit Berjangka;
Jumlah Fasilitas Kredit
Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar Rupiah);
Tujuan Penggunaan Dana Fasilitas Kredit
Bunga
Atas tiap jumlah uang yang terhutang atau sisanya yang belum dibayar
lunas atas pemberian Fasilitas Kredit, Debitur wajib membayar bunga
kepada Bank sebagaimana diatur dalam perjanjian berdasarkan
perhitungan secara efektif
Jangka Waktu Fasilitas
12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal 23 Desember 2015 sampai
Kredit
denngan tanggal 22 Desember 2016;
Pembatasan Terkait
a. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Debitur
Rencana Perseroan
untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka
Melakukan Penawaran
menjalankan usaha DEbitur sehari-hari;
Umum Perdana Saham
b. Mengadakan perubahan dan sifat dan kegiatan usaha Debitur seperti
yang sedang dijalankan saat ini;
c. Debitur wajib mendapatkan persetujuan tetulis terlebih dahulu dari
Bank Pundi apabila debitur bermaksud untuk membeli aktiva tetap
dengan nilai di atas Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah)
d. Debitur wajib mendapatkan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
Bank Pundi apabila debitur akan memperoleh fasilitas pinjaman dari
bank/lembaga keuangan lainnya.
e. Debitur wajib menggunakan rekening pada Bank Pundi untuk kegiatan
transaksi keuangan Debitur;
Jaminan
tanah Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 1251/Pecatu sebagaimana
diurauikan dalam Surat Ukur tanggal 15 Juli 2014, Nomor 03554/
Pecatu/2014 seluas 9.450M2 yang terletak di Provinsi Bali, Kabupaten
Badung, Kecamatan Kuta Selatan, Kelurahan Pecatu
100
Denda
Penyeloesaian
Perselisihan
Besarnya denda adalah 4 % (empat persen) perbulan dihitung dari
jumlah pinjaman, bunga atau lain-lain jumlah uang yang tidak atau lalai
dibayar tersebut.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan
Perjanjian Sewa Menyewa
Perjanjian Sewa Menyewa Tanah Untuk Marketing Office One Velvet tanggal 26 Maret 2014 yang dibuat
dihadapan Khrisna Sanjaya, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan, Notaris di Kota Tangerang Selatan
oleh dan antara Lily Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari Santoso dengan FPST.
Para Pihak
Objek Sewa
Jangka Waktu
Harga Sewa
Kewajiban Para Pihak
a. FPST
b. Lily Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari Santoso
Sebidang tanah, type Kavling Komersil, dengan luas tanah ± 1.980 M2
(kurang lebih seribu Sembilan ratus delapan puluh meter persegi) berikut
segala turutannya, setempat dikenal sebagai Perumahan Alam Sutera,
Jalan Alam utama nomor : 35, terletak di Tangerang, Provinsi Banten
5 (lima tahun) yang dimulai tanggal 01 Desember 2014 sampai dengan
30 November 2019.
Rp 1.950.000.000,00 (satu milyar sembilan ratus lima puluh juta Rupiah)
Kewajiban Lily Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari Santoso :
- Mengijinkan FPST untuk menggunakan Kavling tanah tersebut dan
menyerahkan Kavling pada tanggal 15 September 2014;
- Menjamin tanah yang disewakan dalam keadaan baik dan diterima
dalam keadaan demikian.
- Mengijinkan FPST mendirikan bangunan diatas kavling dan hanya
dipergunakan untuk tempat usaha FPST yaitu kantor Pemasaran
dalam bidang properti;
- Menjamin FPST bahwa apa yang disewakan benar-benar milik Lily
Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari Santoso, tidak tersangkut
suatu perkara atau sengketa, tidak disewakan kepada orang lain dan
oleh karena itu menjamin FPST bahwa selama sewa menyewa tidak
akan mendapat gangguan atau gugatan/tuntutan dari siapapun juga
kecuali tutntutan yang disebabkan pihak ketiga dalam hal ini pihak
developer PT Alfa Goldland Realty;
- Tidak mengakhiri perjanjian ini selama FPST menaati seluruh
perjanjian sewa menyewa ini;
- Menanggung pajak buimi dan bangunan atas tanah dan pajak
penghasilan atas sewa menyewa
Kewajiban FPST:
- Membayar harga sewa sebesar Rp 1.950.000.000,00 (satu milyar
sembilan ratus lima puluh juta Rupiah) serta uang jaminan untuk masa
sewa sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta Rupiah), dengancara
sebagai berikut:
1.Pembayaran pertama dan/atau uang tanda jadi sebesar Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta Rupiah) telah dibayar pada tanggal
20 Agustus 2014;
2. Pembayaran Kedua sebesar Rp 800.000.000,00 (delapan ratus
juta Rupiah) akan dan wajib dibayar pada tanggal 26 agustus
2014;
3.Pembayaran ketiga (pelunasan) sebear Rp 950.000.000,00
(sembilan ratus lima puluh juta Rupiah) dan uang jaminan sebesar
Rp 100.000.000,00 (seratus juta Rupiah) akan dan wajib dibayar
pada tanggal 01 Desember 2014.
101
Penyelesaian Sengketa
- Dikenakan denda/penalty sebesar 0,1% per hari dari jumlah uang yang
belum dan/atau seharusnya dibayarkan untuk paling lama 14 (empat
belas) hari kalender apabila FPST lalai melakukan pembayaran kedua
dan ketiga;
- Dilarang mengadakan perubahan peruntukan bangunan atas kavling
tanpa persetujuan dari Lily Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari
Santoso:
- Mematuhi dan memenuhi semua peraturan-peraturan pemerintah dan
instansi lainnya termasuk ketentuan-ketentuan dari pihak developer
PT Alfa Goldland Realty serta seluruh izin-izin yang diperlukan
mengenai pemakian kavling, pendirian bangunan serta penggunaan
kavling yang telah dibangun khususnya dibidang kesusilaan,
keamanan, ketertiban umum, kebersihan dan kesehatan lingkungan.
- Menjamin dan Membebaskan Lily Kumalasari Santoso dan Beti
Puspitasari Santoso dari segala tagihan, tuntutan dan/atau gugatan
dalam bentuk apapun dari siapapun juga terkait penggunan kavling
tersebut;
- Tidak mengalihkan hak sewanya atau mengulang sewakan atau
meminjamkan apa yang disewanya tersebut kepada pihak lain
sebagian maupun seluruhnya tanpa persetujuan terlebih dahulu dari
Lily Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari Santoso.
- Mengembalikan kavling dalam keadaan seperti sedia kala (dalam
keadaan baik rapih dan tanpa bangunan dan/atau barang-barang
diatasnya termasuk material yang digunakan untuk pondasi di dalam
kavling tersebut);
- Membayar tagihan-tagihan dan/atau pungutan-pungutan lainnya atas
kavling tersebut termasuk tagihan-tagihan atas iuran atas bangunan
yang akan didirkan diatas kavling tersebut dengan ketentuan kwitansi/
rekening-rekeningnya atas kavling tersebut harus tercatat tetap atas
nama Lily Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari Santoso dan harus
diserahkan keapda Lily Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari
Santoso
- Memperlihatkan tanda bukti bayar atas tagihan-tagihan sewaktuwaktu diminta Lily Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari Santoso;
- Mengurus segala sesuatu yang merugikan Lily Kumalasari Santoso
dan Beti Puspitasari Santoso apabila FPST tidak melakukan
pembayaran-pembayaran atas tagihan sampai dipulihkan kembali
seperti semula termasuk membayar denda dan atau sanksi yang
dikenakan pihak yang berwajib;
- Mengasuransikan bangunan yang didirkan dan barang-barang yang
terdapat didalamnya;
- Membebaskan Lily Kumalasari Santoso dan Beti Puspitasari Santoso
dari kerusakan-kerusakan atay kebakaran terhadap sebagian atau
seluruh bangunan milik FPST;
- Memberikan uang jaminan sebesar Rp100.000.000,00 (seratus juta
Rupiah)
- Menanggung pajak bumi bangunan atas bangunannya
Pengadilan Negeri Tangerang
102
Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 16 April 2015 yang dibuat oleh dan antara Tuan Yoyok Kuslianto
Kwee dan Tuan Prajogi dengan FPS, dengan ketentuan sebagai berikut
Para Pihak
Objek Sewa
Jangka Waktu
Harga Sewa
Kewajiban Para Pihak
a. FPS
b. Yoyok Kuslianto Kwee dan Tuan Prajogi
Dua (2) bangunan Ruko
1 Agustus 2016 sampai 1 Agustus 2018
Rp170.000.000,- (seratus tujuh puluh juta Rupiah) untuk 1 (satu)
bangunan Ruko, yang karenanya berjumlah Rp340.000.000,- (tiga ratus
empat puluh juta Rupiah), belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh)
sewa
Kewajiban Tuan Yoyok Kuslianto Kwee dan Tuan Prajogi:
- Memberikan tanda penerimaan (kwitansi) selayaknya kepada FPS;
- Menjamin FPS bahwa selama perjanjian ini berlaku, FPS tidak akan
mendapat gangguan atau tuntutan apa pun dan dari siapa pun juga yang
menyatakan mempunyai hak terlebih dahulu atau turut mempunyai
hak atas apa yang disewakan dan diserahkan dengan perjanjian ini
dan bahwa tanah dan bangunan tersebut tidak dalam pengikatan
untuk dijualbelikan atau disewakan atau dipindahtangankan dengan
cara apa pun juga, tidak dalam sengketa, bebas dari sitaan dan bila
dalam keadaan sedang dijaminkan atau dipertanggungkan untuk
pelunasan suatu hutang kepada pihak mana pun juga, maka Tuan
Yoyok Kuslianto Kwee dan Tuan Prajogi menjamin bahwa tidak akan
terjadi suatu wanprestasi yang menyebabkan kerugian di FPS dalam
menempati tanah dan bangunan tersebut;
- Menjamin bahwa untuk menyewakan tanah dan bangunan tersebut
tidak diperlukan izin dan kuasa berupa apa pun lagi dari pihak lain,
dan bila hal tersebut diperlukan, maka Tuan Yoyok Kuslianto Kwee
dan Tuan Prajogi bertanggung jawab untuk hal tersebut;
- Mengganti seluruh kerugian yang diderita oleh FPS apabila jaminanjaminan tersebut tidak benar dan terjadi hal-hal seperti yang disebutkan
pada poin di atas sehingga FPS tidak dapat menggunakan tanah dan
bangunan tersebut;
-Memperbaiki kerusakan-kerusakan struktural (konstruksi) dari
bangunan asal bukan disebabkan oleh FPS atau orang-orangnya;
- Mengasuransikan bangunan miliknya;
- Membayar Pajak Bumi dan Bangunan tetap;
Kewajiban FPS:
- Menanggung dan membayarkan biaya Pajak Penghasilan (PPh) sewa
untuk dan atas nama Tuan Yoyok Kuslianto Kwee dan Tuan Prajogi;
- Membayar biaya sewa sejumlah Rp340.000.000,- (tiga ratus empat
puluh juta Rupiah) dan menyerahkannya kepada Tuan Yoyok Kuslianto
Kwee dan Tuan Prajogi dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Ruko PC A Nomot 12: Sejumlah Rp. 170.000.000,- ( seratus tujuh
puluh juta Rupiah) wajib dibayar dan serahkan kepada Tuan Yoyok
2. Ruko PC A Nomor 11: Sejumlah Rp. 170.000.000,- (seratus tujuh
puluh juta Rupiah_ wajib dibayar dan diserahkan kepada Tuan
Prajogi
- Memelihara segala sesuatu yang disewanya dengan sebaik-baiknya
dan memperbaiki/mengganti segala kerusakan termasuk kerusakan
yang disebabkan karena kesalahan/kelalaian FPS, maupun karyawan
FPS dan semuanya ini atas biaya, beban dan tanggung jawab FPS;
- Tidak diperbolehkan meminjamkan/menyewakan atau memindahsewakan haknya kepada badan/orang lain, baik sebagian maupun
seluruhnya atas apa yang disewa dengan perjanjian ini;
103
Penyelesaian Sengketa
- Menaati semua peraturan-peraturan yang berwajib, khususnya di
bidang kesusilaan, ketertiban umum, kebersihan dan kesehatan
mengenai pemakaian bangunan dan halamannya yang disewa
dengan perjanjian ini dan FPS menjamin Tuan Yoyok Kuslianto Kwee
dan Tuan Prajogi mengenai hal itu, tidak akan mendapat tuntutan atau
teguran apa pun dan dari siapa pun juga.
- Mengasuransikan barang-barang miliknya;
- Membayar seluruh biaya pemakaian aliran listrik, air minum dan
telepon (bila ada) dan iuran wajib diantaranya iuran keamanan dan
kebersihan setiap bulannya
- Menyerahkan uang jaminan kepada Tuan Yoyok Kuslianto Kwee dan
Tuan Prajogi masing-masing sebesar Rp30.000.000 (tiga puluh juta
Rupiah)
Pengadilan Negeri Tangerang
12. Aset tetap yang dimiliki atau dikuasai Perseroan dan Entitas Anak
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak memiliki beberapa aset tetap
sebagai berikut:
Tanah
No
1.
Jenis
Tanah
Lokasi Alamat
Ukuran
Desa Menteng Dalam, Jl. Pal Batu 3.215 M2
Raya RT. 011 RW. 004, Kec. Tebet,
Kab. Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Desa Kelapa Dua, Kec. Kelapa Dua, 4.323 M2
Kab. Tangerang
2.
Tanah
3.
Tanah
Desa Kelapa Dua, Kec. Kelapa Dua, 230 M2
Kab. Tangerang
4.
Tanah
Kelurahan Caringin, Kecamatan Legok, 12.405 M2
Kabupaten Tangerang dan Provinsi
Banten
5
Tanah
Jalan Jalur Sutera Boulevard nomor: ±5.989 M2
3, terletak di Perumahan Alam Sutera,
Tangerang, Banten
6.
Tanah
7.
Tanah
8.
Tanah
Desa Unggasan, Kec. Kuta Selatan, 7.785 M2
Kab. Badung, Bali
Desa Pecatu, Kec. Kuta Selatan, Kab. 9.450 M2
Badung, Bali
Desa/Kelurahan Gitgit, Kec. Sukasada, 18.000 M2
Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali
Bukti Penguasaan
HGB No. 02271 tanggal 03 Februari 2015, Masa berlaku
s/d 30 Maret 2031, Atas nama PT Megah Satu Properti
HGB No. 09179 tanggal 11 Januari 2016, Masa berlaku
s/d 06 Januari 2046, Atas nama PT Forza Properti
Serpong
HGB No. 09178 tanggal 11 Januari 2016, Masa berlaku
s/d 06 Januari 2046, Atas nama PT Forza Properti
Serpong
Perjanjian Pengikatan Untuk Jual Beli (”PPJB”) Tanah
tanggal 23 Desember 2015 yang dibuat dihadapan Sahat
Simanungkalit, Sarjana Hukum, Magister Kenotariatan,
Notaris di Kabupaten Tangerang, oleh dan antara Madia
Dharma dan FPS
Perjanjian Pengikatan Jual Beli Jalur Sutera Boulevard
Nomor: 074/PPJB/AGR/XII/2014 tanggal 22 Desember
2014 yang dibuat dibawah tangan oleh dan antara PT
ALFA GOLD REALTY dan FP SUTERA
HGB No. 2093 tanggal 11 Maret 2016, Masa berlaku s/d
22 November 2043, Atas nama PT Forza Land Bali
HGB No. 1251 tanggal 23 Juli 2014, Masa berlaku s/d 4
Juli 2044, Atas nama PT Forza Properti Uluwatu
Akta Perjanjian Jual Beli Nomor 23 tanggal 03 Desember
2015 yang dibuat dihadapan Yunita Neni Susiandari,
SH, Magister Kenotariatan, Notaris di Bogor, Oleh dan
antara I Nyoman Siki Suarta dan FPB
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, terdapat 2 (dua) aset tanah Perseroan dan Entitas Anak
yang dijaminkan kepada pihak Bank, yaitu:
No.
1.
2.
Aset Yang Dijaminkan
HGB No. 02271 atas nama PT Megah Satu Properti
HGB No. 1251 atas nama PT Forza Properti Uluwatu
Pihak Bank
PT Bank Victoria International, Tbk.
PT Bank Pembangunan Banten, Tbk.
(d/h PT Bank Pundi Indonesia, Tbk.)
104
Kendaraan
No.
1.
2.
Jenis Kendaraan
No. Rangka
Toyota Kijang
Innova G
MHFXW4261A214958
Tahun 2010
Chrysler 300 C
3.6 AT
2C3CCAVG4CH289887
Tahun 2012
No. Mesin
ITR7017430
CH289887
Alamat
Wisma 77, Tower 1, Lt.8,
Jalan Letjend. S. Parman Kav
77, Slipi, Jakarta Barat 11410
Wisma 77, Tower 1, Lt.8,
Jalan Letjend. S. Parman Kav
77, Slipi, Jakarta Barat 11410
No. BPKB
L-13856620 atas nama
PT Megah Satu Properti
K-13165661 atas nama
PT Megah Satu Properti
10.Asuransi
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, terdapat asuransi atas aset dalam pembiayaan untuk
mengurangi risiko usaha sehubungan dengan kegiatan operasinya sebagai berikut:
No.
1.
Perusahaan
Asuransi
PT FPG Insurance
2.
PT Victoria
Insurance
1.
PT Asuransi
Ramayana Tbk
2.
PT Victoria
Insurance
Jenis
Objek Pertanggungan
Nilai Pertanggungan
Masa Berlaku
Asuransi
Polis Asuransi
Kendaraan Bermotor merk
Rp210.000.000,4 Maret 2016 s/d
Kendaraan
Toyota Kijang Innova dengan
(dua ratus sepuluh
4 Maret 2017
Bermotor
nomor polisi B 2402 HT
juta Rupiah)
Polis
ONE Casablanca Lifestyle
Rp50.600.000.000,01 Juli 2015 s/d
Standard
Apartement Tower
(lima puluh milyar
01 Juli 2016
Asuransi
enam ratus juta
(sedang diperpanjang)
Kebakaran
Rupiah)
Asuransi
Paket Pekerjaan Struktur Proyek Rp50.600.000.000,00 01 Juli 2014 sampai
Proyek
Pembangunan One Casablanca
(lima puluh milyar
dengan 01 Juli 2015
Residende
enam ratus juta
(sedang diperpanjang)
Rupiah)
Asuransi
Gedung Wisma 77, Jl. Letjen S. Rp45.750.000.000,00
23 September 2015
Gedung
Parman Kav. 77, Kel. Slipi, Kec.
(emapat puluh lima
sampai dengan 23
Palmerah, Jakarta Barat
milyar tujuh ratus lima
September 2016
puluh juta Rupiah)
(sedang diperpanjang)
Perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan seluruh perusahaan asuransi.
Manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa perlindungan asuransi telah sesuai dengan standar yang
berlaku di kalangan industri sejenis di Indonesia dan nilai pertanggungan asuransi cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian dari aset yang dipertanggungkan.
14. Perkara Hukum yang Dihadapi Perseroan dan Entitas Anak
Pada saat Prospektus ini diterbitkan dan berdasarkan Surat Pernyataan Direksi Perseroan dan Entitas
Anak Perseroan, Perseroan dan Entitas Anak Perseroan tidak sedang terlibat dalam suatu perkara
pidana dan/atau perdata dan/atau perselisihan lain termasuk perselisihan di bidang hubungan
industrial, perpajakan, perselisihan administratif dengan pihak instansi Pemerintah yang berwenang
maupun perselisihan yang diselesaikan melalui badan arbitrase, serta tidak pernah dimohonkan dan/
atau dinyatakan pailit dan/atau dalam proses PKPU yang dapat mempengaruhi kedudukan peranan
dan/atau kelangsungan usaha Perseroan dan Entitas Anak Perseroan.
105
X.KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN
ENTITAS ANAK
1. Umum
PT Forza Land Indonesia Tbk (”Forzaland”) merupakan Perseroan Terbatas di Indonesia yang
menjalankan bisnis secara terintegrasi sebagai pemilik, pengembang dan pengelola dari real estat
dengan segmen yang mencakup ritel, komersil dan hunian. Perseroan didirikan pada tahun 2012 dengan
nama PT Megah Satu Properti, yang kemudian mengganti namanya menjadi PT Forza Land Indonesia
pada Maret 2016. Sejak awal pendiriannya sesuai dengan Pasal 3 (Akta No.95/2012), maksud dan
tujuan Perseroan adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan dan jasa yang berhubungan
dengan usaha real estate dan properti.
Sesuai dengan perubahan terakhir anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan (Akta No.81/2016) adalah berusaha
dalam bidang perdagangan, jasa, pembangunan, perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat.
Perseroan didirikan oleh profesional-profesional muda yang kreatif dan visioner, Perseroan merupakan
salah satu pengembang properti yang sudah melansir beberapa proyek properti ternama di beberapa
kota, antara lain: One Ungasan di Bali, One Paradise di Kalimantan Timur, One Casablanca di
Jakarta. Dalam mengembangkan proyek-proyek tersebut, Perseroan selalu mengedepankan konsep
masterpiece yakni passion (antusiasme), creativity (kreativitas) dan lifestyle (gaya hidup). Perseroan
dikenal sebagai pengembang properti yang berfokus pada “Lifestyle Concept”, konsep artitektur kelas
dunia dan harga terbaik dikelasnya.
Perseroan memiliki target konsumen yang bervariasi, mulai dari masyarakat yang berpenghasilan
menengah sampai kelas atas, yang disesuaikan dengan masing-masing properti yang dikembangkannya.
Forzaland memfokuskan pada “smart inspired living” dimana penawaran properti yang meningkatkan
kenyamanan dan keramahan lingkungan untuk kesehatan hidup konsumen, dengan memberikan
kemudahan berbagai fasilitas dan inovasi lainnya.
Diagram berikut ini menggambarkan rekam jejak Perseroan:
Perseroan bertekad untuk menjadi yang terbaik dalam mewujudkan era baru industri properti di
Indonesia dengan menghadirkan solusi-solusi dan terobosan-terobosan yang mutakhir dari segi arsitek
gedung, estetika dan fungsionalitas. Untuk mengemas kemegahan dan mahakarya tersebut, Perseroan
juga menghadirkan new wave of marketing dimana tidak hanya memberikan solusi kehidupan namun
kemudahan dalam memiliki kehidupan yang layak.
106
Perseroan memulai kegiatan operasional secara komersial pada tahun 2013 dan terus mengembangkan
kemampuannya di segala bidang, antara lain dalam pembangunan dan pengembangan properti-properti
sebagai berikut:
• One Casablanca Apartment Residence, tahun 2013-2016
• One Azure Apartment, tahun 2014-2018
• One Velvet Apartment, tahun 2014-2018
2. Kegiatan Usaha Perseroan
Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan saat ini adalah menjalankan usaha di bidang
pengembangan properti. di beberapa daerah di Jakarta dan Bali setiap tahunnya dan yang menjadi
fokus pembangunan saat ini adalah residensial berupa apartemen.
Lokasi Proyek Perseroan
Gambar berikut memperlihatkan lokasi proyek Perseroan sampai dengan Prospektus ini diterbitkan.
Perseroan saat ini memiliki penyertaan pada 6 (enam) Entitas Anak dengan struktur kepemilikan
sebagai berikut:
No
Nama
Perusahaan
Proyek
Tahun
Pendirian
Domisili
Status
Operasional
Persentase
Pemilikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
FPS
FPST
FLB
FPU
FPB
FAM
ONE Azure
ONE Velvet
ONE Ungasan
ONE Uluwatu
ONE Bedugul
-
2013
2014
2013
2013
2013
2013
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Jakarta
Operasional
Operasional
Operasional
Belum Beroperasi
Belum Beroperasi
Belum Beroperasi
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,99%
99,60%
107
Proyek-proyek Forzaland yang sedang dalam proses pengerjaan dan perencanaan
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak memiliki proyek-proyek yang sedang
dalam proses perencanaan, pengerjaan/pengembangan dan penyelesaian, yaitu sebagai berikut:
No
Nama Proyek
1
ONE Casablanca
2
ONE Azure
3
ONE Velvet
4
5.
ONE Ungasan
ONE Uluwatu
Lokasi
Casablanca,
Jakarta
Serpong,
Tangerang
Alam Sutera,
Tangerang
Ungasan, Bali
Uluwatu, Bali
Rencana Tahun
Pembangunan
Target Tahun
Penyelesaian
Luas
Tanah
(m2)
Luas
Bangunan
(m2)
Total
Unit
2013
2016
3.215
28.307
220
25
2015
2018
7.802
81.289,73
1.491
46
2016
2019
5.989
83.116,66
670
40
2017
2018
2020
2019
7.819
9.450
28.614,78
-
101
24
6
-
Jumlah
Lantai
Berikut di bawah ini keterangan selengkapnya mengenai proyek-proyek yang dimiliki oleh Perseroan:
a. ONE Casablanca
Sumber: Perseroan, ilustrasi dibuat tahun 2016
Informasi ONE Casablanca
Alamat
Tahun dimulainya pembangunan
Target tahun penyelesaian
Arsitek
Luas tanah (m2)
Luas Bangunan
Total unit
Unit yang masih dapat dijual
Jumlah lantai
:
:
:
:
:
:
:
:
:
(sumber: Perseroan 2016)
108
Jalan Pal Batu, Casablanca, Jakarta Selatan
2013
2016
Mirage International
3.215
28.307
220 unit
48 unit
25 lantai
Terletak di jantung kota Jakarta, ONE Casablanca memberikan cara hunian yang unik di pusat kota
Jakarta. Dengan Ultra Space Modern Art sebagai gaya arsitekturnya. Bangunan apartemen ini akan
menjadi hunian nyaman pertama yang akan menjadi urban gateaway yang terletak di Jakarta Selatan.
ONE Casablanca menggunakan arsitek Mirage International dan Firma Arsitektur & Desain Interior.
Bangunan iconic ini tidak hanya akan memberikan keindahan dalam penampilan dan bentuk, tetapi juga
menjawab semua kebutuhan metropolis perkotaan.
ONE Casablance dibangun di atas lahan area seluas 3,215 m2 dengan 25 lantai dan terdiri atas 220 unit,
properti ini dilengkapi dengan fasilitas seperti Balcony, Infinity Pool & Children Pool yang merupakan
salah satu kolam renang apartemen, Airbone Gym, Rooftop Jogging Track, Sky Garden dan Poolside
Lounge.
ONE Casablanca juga menekankan pada pentingnya privasi dan keamanan, sehingga menyediakan
elevator pribadi untuk semua unit dengan tiga kamar dan elevator semi-pribadi untuk unit dengan dua
kamar. Tersedia juga sebuah penthouse eksklusif dengan sky garden dan kolam renang pribadi, bagi
penghuni yang menginginkan ekstra privasi.
b. ONE Azure
Sumber: Perseroan, ilustrasi dibuat 2016
Informasi ONE Azure
Alamat
Tahun dimulainya pembangunan
Target tahun penyelesaian
Arsitek
Luas tanah (m2)
Luas bangunan
Total unit
Jumlah lantai
:
:
:
:
:
:
:
:
(sumber: Perseroan 2016)
109
Jalan Kelapa Dua Raya, Serpong, Tangerang
2015
2018
Mirage International
7.802
81.289,73
1.491 unit
46 lantai
Keberadaan aksesbilitas mengubah pasar hunian vertikal di masa mendatang. Tren penyebaran pasokan
yang tadinya terpusat di Jakarta kini melebar ke area pinggiran, terutama di wilayah Tangerang, Bekasi,
dan Depok. Perseroan menggandeng Mirage International, konsultan arsitek tersohor asal Singapura,
ONE Azure Apartment hadir dengan menawarkan sebuah lifestyle yang inovatif, nyaman dan praktis.
Semuanya terangkum dalam desain arsitektural ONE Azure Apartment yang futuristik. Apartemen
ini memiliki satu menara yang terdiri dari tiga wing (sayap) yakni Ador, Bliss dan Cloud yang saling
terhubung dan menjulang tinggi.
Koneksi antar sayap-sayap bangunan tersebut dirancang sehingga tidak mengesankan sebuah
bangunan yang kaku. Jalan depan apartemen dirancang nyaman dengan lebar 26 meter. Kata “Azure”
sendiri berarti biru dan langit, yang dapat dianalogikan dengan sky is the limit.
Sebagai hunian untuk kaum urban yang menginginkan hunian dan gaya hidup yang smart dan unique,
ONE Azure Apartment dilengkapi dengan fasilitas yang dapat membuat penghuni betah tinggal di sini:
relaxing pool, yoga class, boxing class, rock climbing, mini futsal, 3 on 3 basket ball court, dan laundry
shop. Selain itu penghuni juga dimanjakan dengan fasilitas google room yang didukung oleh internet
super cepat dengan mengunakan fiber optic, ini merupakan sebuah ruangan yang dapat menunjang
kegiatan kreatif, berkumpul dan mendapatkan informasi melalui digital mading (majalah dinding digital)
tentang bagaimana cara hidup sehat dan benar. Ditambah lagi sebuah student service center, yang
merupakan tempat yang menyediakan tempat fotocopy, printing, serta jilid dengan desain interior
moderen minimalis dan atraktif. Seluruh fasilitas dibuat untuk mewujudkan sebuah konsep hunian smart
living.
ONE Azure Apartment akan mempunyai lebih dari 1000 unit. Semuanya tersebar di tiap-tiap sayap
bangunan yang berisikan 49 lantai. Masing-masing lantai mempunyai 41 unit dengan beragam tipe,
antara lain tipe studio (25 m2 – 35 m2), satu kamar (35 m2 – 45 m2) dan dua kamar (60 m2 – 64
m2). Sebagai pengembang yang berkomitmen akan terus menghadirkan proyek premium, inovatif dan
kreatif, unit-unit apartemen di ONE Azure Apartment akan diserahterimakan kepada konsumen pada
kwartal III tahun 2018.
c. ONE Velvet
Sumber: Perseroan, ilustrasi dibuat 2016
110
Informasi ONE Velvet
Alamat
Tahun dimulainya pembangunan
Target tahun penyelesaian
Arsitek
Luas tanah (m2)
Luas bangunan
Total unit
Jumlah lantai
:
:
:
:
:
:
:
:
Jalan Sutera Boulevard No. 3, Alam Sutera
2016
2019
Mirage International
5.989
83.116,66
670 unit
40 lantai
(sumber: Perseroan 2016)
ForzaLand pengembang yang lahir dari dunia lifestyle (gaya hidup) meluncurkan ONE Velvet Residence
sebagai solusi kaum urban di kota penyangga Jakarta. Terletak hanya 2 (dua) menit dari exit tol
Alam Sutera dan terletak di kawasan Central Bussiness Distric Alam Sutera, ONE Velvet Residence
hadir dengan konsep Glamorous Tropical. Harmonisasi gaya hidup modern yang dinamis dengan
kehangatan tropis memberikan kenyamanan hidup kaum urban. Dengan tampilan gedung unik, ONE
Velvet Residence terilhami filosofi penari balet yang menggabungkan antara fleksibilitas, struktur dan
keseimbangan untuk menghasilkan maha karya anggun dan berkelas. Analogi ketiga esensi kehidupan
tersebut menggambarkan perjalanan menjaga keseimbangan di dalam lingkungan, guna menjalani
kehidupan civil society (masyarakat madani). ForzaLand menggandeng partner terbaik di bidangnya
untuk mewujudkan hunian vertikal teranyar ini, antara lain; Mirage International – arsitek asal Singapura,
Daikin, Grohe, Villeroy & Boch, dan YKK. ForzaLand juga menggandeng LEADS properti koordinator
agen terpercaya dalam memasarkan unit-unit ONE Velvet Residence.
Berdiri di atas lahan seluas 5.989 m2, ONE Velvet Residence memiliki lobi dengan konsep Las Vegas
yang akan menjadi salah satu lobi terbesar. Terdiri dari beragam tipe antara lain satu kamar sejumlah
370 unit, dua kamar sejumlah 210 unit, tiga kamar sejumlah 56 unit, 2 kamar premium sejumlah 28 unit
dan Private Villa sejumlah 6 Unit. Untuk tipe 3 kamar premium dilengkapi dengan private lift dan lobi.
Penghuni juga akan dimanjakan dengan fasilitas antara lain; Las Vegas “Glam Tropical” Lobby (semi
indoor and outdoor), Pool Area: Starlight Galaxy Pool, Kids Pool, Wading Infinity Pool, Spa Whirpool,
Gym with view, Function Room and BBQ Area, Children Playground, Rooftop Mini Put Put Golf, Private
lounge for Incoming Guest, Private Garden Townhouse, Gazebo Garden, Branded High Speed Elevator,
Private Lift and Lobby for 3 BR, Private Access Card, High Security System, Laundry and High end Mart
dan basement parking.
d. ONE Ungasan
sumber: Perseroan, ilustrasi dibuat 2016
111
Informasi ONE Ungasan
Alamat
Arsitek
Luas tanah (m2)
Luas bangunan
Total unit
Jumlah lantai
:
:
:
:
:
:
Ungasan, Bali
Mirage International
7.785
28.614,78
101 unit
6 lantai
(sumber: Perseroan 2016)
Menghadap langsung ke Samudera Hindia, The Hanging Gardens ONE Ungasan Bali Resort berdiri
di kawasan perbukitan Ungasan. Karya arsitektur modern karya Mirage International Singapore ini
menggantung di atas bukit yang tenang. Bangunan ini merupakan ikon paralel dari proyek-proyek
ForzaLand sebelumnya. The Hanging Gardens ONE Ungasan Bali dibangun di atas lahan berkontur
seluas 7.785 m2. Terdiri dari 48 unit 1 bedroom, 34 unit 2 bedroom, 3 unit 3 bedroom, 5 unit private villa,
3 unit penthouse 2 bedroom dan 8 unit penthouse 3 bedroom. Dengan fasilitas antara lain; Indoor and
Outdoor Café & Resto, lounge, retail store, swimming pool, cascading pool, clubhouse, sky bar, gym,
basement parking, private roof garden, private pool, private garden.
Sebagai pengembang properti yang selalu mengedepankan gaya hidup, Perseroan berusaha
menjawab kebutuhan holistik para individu yang cerdas, melalui setiap proyek. Proyek ONE Ungasan
menggunakan pendekatan kontemporer, dengan tujuan merancang sebanyak mungkin ruang terbuka
agar penghuni terhubung langsung dengan alam. ONE Ungasan memberi anda kesempatan untuk
hidup selaras dengan alam. Sebagai signature building di Bali, ONE Ungasan dirancang menjadi tempat
untuk berbagai acara internasional berskala besar, misalnya; Haute Couture fashion show, super cars
gathering dan berbagai ajang kesenian.
3. Keunggulan Kompetitif
Perseroan berkeyakinan bahwa properti-properti Perseroan terletak di lokasi yang strategis yaitu di
daerah-daerah berpenghasilan menengah dengan pertumbuhan populasi yang tinggi yang dekat
dengan pusat-pusat transportasi utama dan kawasan-kawasan industri.
Forzaland masih memiliki lahan lainnya yang akan dikembangkan di masa depan, yang terletak di Jawa
dan Bali. Forzaland akan terus membangun dan memberikan proyek-proyek yang inovatif, modern,
berkualitas dan dengan harga yang terjangkau.
112
4. Strategi Usaha
Tujuan dari Forzaland adalah untuk menjadi salah satu pengembang properti terbaik dengan mewujudkan
“Smart Inspired Living”. Untuk mencapai tujuannya, Forzaland menerapkan strategi usaha berikut, yaitu:
a. Memanfaatkan hubungan kerjasama Forzaland dengan pelanggannya untuk mendapatkan
akses kepada perusahaan-perusahaan yang memiliki lahan di daerah strategis
Selain mencari lahan sendiri untuk pengembangan properti, Forzaland juga mencari peluang
dengan bekerjasama mengembangkan lahan pihak ketiga melalui joint venture. Forzaland akan
terus mencari dan melakukan survei untuk lahan-lahan strategis baik di kawasan perkotaan Jakarta
maupun di pulau lain. Hal ini bertujuan untuk memperluas nama, meningkatkan brand image dan
kepercayaan konsumen dengan Forzaland sebagai developer properti baru.
b. Fokus, tepat waktu dan berkomitmen dalam penyelesaian proyek-proyek yang sedang
berjalan
Saat ini Forzaland sedang dalam proses penyelesaian untuk salah satu proyeknya di kawasan
bisnis di Jakarta yaitu ONE Casablanca Apartment Residences yang akan selesai dan rencanya
akan serah terima di akhir tahun 2016 ini. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan ONE Azure
dan ONE Velvet yang berada di Gading Serpong dan Alam Sutera.
c. Berfokus pada peluang akuisisi di kawasan luar Jakarta dan kota besar lainnya, yang pada
umumnya menyediakan lahan yang lebih luas
Lahan di area sekitar Jakarta sudah sedikit dan jarang, harganya juga sudah cukup tinggi. Oleh
karena itu, Forzaland akan mencari secara selektif area di luar Jakarta yang saat ini sedang
berkembang seperti: BSD, Gading Serpong atau Alam Sutera. Tidak hanya fokus di Jakarta, tetapi
di pulau-pulau lain juga yang memiliki lahan yang luas, besar dan strategis akan menjadi target
Forzaland dalam merencanakan pembangunan.
d. Selalu berinovasi dan memberikan penawaran produk unik dan kreatif berkonsep “Smart
Inspired Living” kepada konsumen
Produk yang dihasilkan oleh Forzaland selalu memberikan sentuhan berbeda di dalam desainnya,
dengan bekerjasama dengan Mirage International sebagai arsitek di setiap produk Forzaland.
Desain produk cenderung unik dan modern yang membedakan produk Forzaland dengan yang
lainnya. Forzaland berkomitmen untuk memberikan experience kepada konsumen dengan cara
meningkatkan fitur-fitur produk kepada konsumen melalui konsep “Smart Inspired Living” yang juga
membedakan dengan produk properti lain.
e. Terus mengembangkan kepemilikan tanah Perseroan dan mengidentifikasikan lokasi lokasi
baru di daerah-daerah dengan pertumbuhan yang tinggi
Perseroan bermaksud untuk mengembangkan properti-properti Perseroan yang ada saat ini dan
terus memperoleh lahan baru untuk memaksimalkan total kepemilikan Perseroan. Perseroan secara
aktif mencari lahan baru dengan pemerolehan langsung lahan tanah maupun properti bertanah di
daerah metropolitan Jakarta dan sekitarnya dan daerah-daerah lain dengan pertumbuhan yang
tinggi.
Perseroan juga tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan pihak-pihak ketiga melalui
usaha-usaha patungan atau aliansi-aliansi strategis guna memperoleh dan mengembangkan tanah
yang sesuai. Dengan mengidentifikasikan dan mengevaluasi aset-aset untuk pemerolehan di
masa mendatang secara terus menerus, Perseroan berkeyakinan bahwa akan dapat memperluas
kepemilikan properti Perseroan di daerah-daerah dengan pertumbuhan yang tinggi. Selain itu,
Perseroan bermaksud menjelajahi peluang bisnis di kota-kota tertentu yang strategis di luar Jakarta
untuk memanfaatkan pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah tersebut dan untuk memperluas
basis pendapatan Perseroan secara geografis.
113
f.
Menargetkan pasar dengan penghasilan menengah
Properti-properti perumahan dan komersial Perseroan terletak secara strategis untuk menargetkan
pasar penghasilan menengah dengan pertumbuhan yang tinggi di daerah metropolitan Jakarta
dan sekitarnya. Perseroan percaya pasar ini terutama belum dilayani secara memadai oleh para
peserta pasar properti ritel, hotel, dan perumahan Indonesia sekarang ini.
g. Mengoptimalkan Sumber Daya Keuangan untuk Pengembangan Bisnis
Perseroan bermaksud terus mendukung dan mengoptimumkan pengembangan bisnis Perseroan
melalui kombinasi yang bijak antara arus kas dari operasi dan pinjaman bank, bila dan ketika
diperlukan. Perseroan terus memantau dengan cermat posisi arus kas Perseroan dan secara aktif
mengelola penghasilan berulang (recurring income) dan penjualan Perseroan untuk membantu
memastikan arus kas yang memadai untuk kebutuhan modal Perseroan yang terus-menerus.
Selanjutnya, Perseroan juga akan terus menjalankan disiplin keuangan dalam mengelola utang,
likuiditas, dan arus kas Perseroan untuk membantu memastikan kestabilan keuangan Perseroan
secara keseluruhan dan kecukupan sumber daya keuangan Perseroan untuk pertumbuhan masa
depan Perseroan.
h. Meningkatkan Kontrol Manajemen Internal yang Efektif
Perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan standar tata kelola perusahaan dan internal
control Perseroan, memanfaatkan keahlian dan pengalaman Manajemen untuk memperbaiki
operasi Perseroan di masa mendatang, dengan menetapkan secara jelas tanggung jawab
masing-masing unit operasi Perseroan guna meningkatkan efisiensi keseluruhan Perseroan dan
kemampuan Perseroan untuk secara cepat memberikan tanggapan terhadap kondisi pasar yang
berubah. Dengan mempertahankan fleksibilitas dan efisiensi pada tingkat proyek, Perseroan
bertujuan meningkatkan seluruh kemampuan keuangan dan kontrol biaya Perseroan secara
keseluruhan.
5. Persaingan Usaha
Dengan semakin banyaknya pengembang properti berskala besar dan kecil, menyebabkan ketatnya
persaingan dalam merebut pangsa pasar maupun lokasi – lokasi serta lahan lahan yang strategis.
Kompetisi dari pengembang properti lain mempengaruhi tingkat permintaan terhadap hunian tempat
tinggal, maupun lahan siap bangun yang dibangun dan disiapkan oleh Perseroan. Dikarenakan
persaingan ini, Perseroan dituntut untuk menjaga kualitas produk, pelayanan pada segi sarana dan
prasarana, kelengkapan infrastruktur, dan kualitas pelayanan purna jual yang baik serta kualitas
perawatan yang konsisten.
Kompetisi dari para pengembangan terserbut di atas akan mempengaruhi tingkat permintaan terhadap
produk yang ditawarkan Perseroan. Untuk mempertahankan posisinya, Perseroan memposisikan
produknya pada segmen pasar yang lebih spesifik dan menekankan lokasinya yang sangat strategis
disertai dengan produk dan pelayanan yang lebih inovatif dalam kualitas dan harga yang kompetitif.
Forzaland telah menerapkan strategi pengembangan berbagai proyeknya di Jakarta dan Tangerang.
Pasar properti di Jabodetabek diperhitungkan sebagai barometer pertumbuhan properti di Indonesia
karena merupakan pangsa pasar yang paling besar berdasarkan faktor ekonomi dan demografi yang
ada.
Pertumbuhan pada pasar properti di Jabodetabek berkembang sejak lebih dari 30 tahun yang lalu,
yang dipicu oleh pengembangan proyek hunian baik di dalam kota maupun di sekitar pinggiran ibukota
yang berskala besar (township development). Saat ini kebanyakan dari proyek-proyek tersebut telah
dikembangkan sepenuhnya dan hampir mencapai tahap penyelesaian sehingga mengakibatkan
semakin terbatasnya lahan yang tersedia. Hal ini mengakibatkan banyak proyek-proyek yang ada saat
ini memfokuskan pada pengembangan proyek dengan densitas tinggi untuk memanfaatkan lahan yang
ada.
114
Seiring dengan pengembangan proyek-proyek hunian, properti sektor komersial (misalnya perkantoran
komersial, pusat perbelanjaan dan hotel) juga telah menunjukkan pertumbuhan yang pesat pada
beberapa tahun terakhir, baik di pusat kota Jakarta (wilayah segitiga emas) maupun kawasan sekitarnya.
Pasar properti di Jabodetabek, baik di sektor hunian maupun komersial dalam beberapa waktu terakhir
didominasi oleh perusahaan pengembang besar, yang mana cukup banyak diantaranya memiliki
cakupan bisnis secara nasional. Akan tetapi, perusahaan pengembang dengan skala yang lebih kecil
juga memiliki peranan dan potensi yang besar dalam perkembangan pasar ke depannya.
Walaupun Forzaland relatif tergolong sebagai pemain baru dalam kapasitasnya di tahun 2012, namun
bila ditinjau dari segmen yang ditargetkan oleh Forzaland memiliki pangsa pasar yang cukup terlihat di
wilayah Jabodetabek. Hal ini cukup terbukti dari penjualan proyek pertama Forzaland, One Casablanca
yang sudah terjual habis di tahun 2015.
6. Prospek Usaha
Proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016 diperkirakan akan menjadi dorongan
positif bagi industri properti secara umum. Perseroan berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan
sangat menjanjikan dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia yang dapat memberikan
dampak positif terhadap industri properti Indonesia. Beberapa katalis yang mendukung prospek usaha
properti antara lain seperti:
a. Proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2016 diperkirakan akan menjadi
dorongan positif bagi industri properti secara umum. Perseroaan berkeyakinan bahwa prospek
usaha Perseroan sangat menjanjikan dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia yang
dapat memberikan dampak positif terhadap industri properti Indonesia. Beberapa katalis yang
mendukung prospek usaha properti antara lain seperti:
b. Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh meningkatnya tingkat konsumsi domestik
yang didukung oleh peningkatan daya beli masyarakat, berdampak terhadap peningkatan
permintaan hunian baik dari segmen menengah ke bawah maupun segmen ke atas
c. Rencana pengembangan infrastruktur secara masif yang dilakukan Pemerintah, seperti tol dan
LRT, yang akan menjadi salah satu faktor yang meningkatkan harga tanah secara signifikan
d. Meningkatnya kebutuhan hunian vertikal karena perubahan gaya hidup dan tren investasi
e. Meningkatnya taraf hidup masyarakat mengakibatkan perubahan gaya hidup dan tingkat kebutuhan
hunian yang lebih berkualitas dan kompleks
f. Jika peraturan investasi dipermudah kembali oleh pemerintah serta kebijakan kepemilikan oleh
orang asing segera direalisasikan
Tingkat konsumsi domestik Indonesia yang tinggi mendorong pertumbuhan industri ritel domestik dan
adanya penghapusan larangan terhadap foreign direct invesment berdampak maraknya persaingan
usaha di industri ritel baik lokal maupun asing. Selain itu juga, beberapa sentimen positif seperti
pelonggaran aturan LTV, Kebijakan PPNBM yang sudah jelas, penurunan suku bunga bank serta
serapan belanja pemerintah yang tahun depan diyakini akan jauh lebih besar dari tahun ini yang
akan menggerakan roda perekonomian dalam negeri dan berdampak positif pada industri properti.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Bank Indonesia (BI) hingga kuartal III tahun 2015, pertumbuhan
harga properti di Indonesia untuk jenis residensial masih berada di kisaran 5.46%. Tahun 2016 ini,
investasi di properti diharapkan dapat memberikan hasil yang baik. Penurunan tingkat suku bunga
acuan BI di pertengahan bulan Januari 2016 menjadi 7.25% pun diharapkan dapat memberikan insentif
lebih bagi calon pembeli dan investor properti dalam hal keringanan untuk fasilitas pinjaman.
115
Grafik dan tabel berikut merupakan data peningkatan harga apartemen di Jakarta berdasarkan region.
TABEL HARGA APARTEMEN DI TIGA AREA (Q1 2012 – Q1 2016)
TABEL PERUBAHAN HARGA APARTEMEN DI JAKARTA BERDASARKAN AREA (Rp/m2)
Sumber: Colliers International Indonesia, September 2016
Pada kuartal II 2016, rata-rata permintaan harga apartemen di Jakarta tercatat sebesar Rp31 juta/
meter persegi (termasuk PPN), meningkat sebesar 0,5% QoQ dan 9% YoY. Di Jakarta Selatan, harga
apartemen naik 1,1 % QoQ dan 11,3 % YoY, tertinggi dibandingkan dengan CBD dan daerah non prime
lainnya. Jakarta Selatan tetap menjadi lokasi yang diminati untuk tempat tinggal, hal ini ditunjukkan oleh
peningkatan penjualan yang tercermin pada tabel diatas. Sebagai tambahan, beberapa pengembang
meningkatkan harga jual karena proyek mereka mendekati waktu serah terima. CBD masih memiliki
harga apartemen tertinggi yaitu diharga Rp48.3 juta/meter persegi, meningkat 0,9% dibandingkan
dengan kuartal sebelumnya, sementara daerah non prime diposting terendah pertumbuhan QoQ, 0,7%,
ke Rp23.3 juta / meter persegi, terutama karena proyek baru diperkenalkan di Jakarta Timur yang
ditawarkan dengan harga yang lebih rendah dari rata-rata pasar.
Dengan meningkatnya harga properti dan semakin padatnya tingkat hunian di daerah SCBD dan
sekitarnya maka tingkat hunian dan permintaan di luar Jakarta semakin meningkat. Melihat peluang
pasar tersebut, maka melalui competitive advantage Perseroan dengan konsep kreatif dan unik, harga
bersaing serta cicilan ringan kepada pelanggan yang disesuaikan dengan minat, daya beli, serta atmosfir
masyarakat sekitar maka Perseroan berkeyakinan bahwa produk yang diciptakan oleh Perseroan dapat
terserap sepenuhnya oleh pasar.
Seiring dengan adanya program pengampunan pajak (tax amnesty) oleh Pemerintah, Perseroan
berkeyakinan bahwa industri properti akan mengalami kenaikan kembali, mengingat akan ada aliran
dana yang masuk ke Indonesia oleh para investor yang akan diinvestasikan ke industri properti.
Berdasarkan situs Real Estat Indonesia (REI), sektor properti menjadi incaran dari 60% dana repatriasi
yang akan masuk ke Indonesia. Dana tersebut paling tidak harus mengendap selama 3 tahun dan sektor
properti sebagai investasi jangka panjang akan menjadi sebuah pilihan utama dengan peningkatan
nilai properti yang semakin bertumbuh. (sumber: http://www.rei.or.id/newrei/berita-sektor-properti-jadiincaran-dampak-positif-dari-tax-amnesty.html)
116
7. Pengembangan Usaha
Sumber: Perseroan, 2016
1. Peluang Bisnis
Perseroan memanfaatkan berbagai peluang dalam memperoleh lahan yang dapat dikembangkan
menjadi proyek yang berpotensi tinggi. Peluang – peluang ini datang dari berbagai sumber seperti
akuisisi lahan dari pihak ketiga, hasil negoisasi Perseroan melalui rekomendasi atau permintaan
dari pemilik tanah dan pengembang properti lainnya yang ingin bekerjasama dengan Perseroan
melalui referensi dari pemegang saham dan afiliasinya, maupun persediaan lahan Perseroan yang
saat ini masih belum dikembangkan.
2. Analisa Bisnis Internal
Peluang bisnis yang diperoleh Perseroan, dianalisa kembali dengan melakukan kajian bisnis oleh
divisi pengembangan properti tersebut, termasuk melakukan riset atas potensi target pasar d lokasi
lahan, persyaratan lisensi dan perizinan kepemilikan lahan, ketentuan zona peruntukan, informasi
rencana tata kota dan melakukan tinjauan atas perencanaan bisnis yang mencakup potensi properti
secara finansial dan tipe properti yang sesuai untuk dikembangkan.
3. Studi Kelayakan
Setelah disetujui oleh Direksi Perseroan, divisi pengembangan bisnis akan menunjuk pihak
independen untuk melakukan studi kelayakan atas materi dan asumsi yang dipergunakan dalam
analisa bisnis Perseroan. Studi kelayakan tersebut mecakup studi pemasaran, finansial, serta studi
teknis bangunan dan konstruksi.
4. Pelaksanaan Proyek
Setelah proses kajian diatas, Direksi Perseroan mengambil keputusan apakah proyek yang
diusulkan tersebut patut untuk dilanjutkan atau tidak. Perseroan selanjutnya akan menunjuk tim
arsitek dan desain untuk melaksanakan proyek terserbut. Tim arsitek dan desain tersebut pada
umumnya merupakan pihak ketiga baik lokak maupun internasional, dimana penujukannya
disesuaikan dengan potensi proyek serta selera pasar disekitar proyek.
Setelah itu, Perseroan akan menunjuk tim khusus yang bertanggung jawab dalam proses pembangunan,
setiap pimpinan proyek bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kemajuan proyek dengan
manajemen Perseroan. Untuk pemasaran, divisi pemasaran bertanggungjawab dalam merencanakan
program pemasaran, penempatan promosi dan iklan yang efektif strategi penetapan harga, serta
melakukan analisa pasar atas proyek yang dijalankan. Untuk membantu penjualan proyek, Perseroan
juga menunjuk agen pemasaran yang dipantau oleh divisi pemasaran.
Sesuai dengan kebijakan internal dari Perseroan, pengembangan proyek Perseroan baru akan dimulai
setelah penjualan unit properti tersebut telah mencapai 60%.
Dalam rangka pengendalian mutu, maka dalam proses produksinya Perseroan senantiasa
mengutamakan mutu kontraktornya, yaitu perusahaan dengan standar manajemen mutu ISO-9000.
117
Tabel dibawah ini memberikan data penjualan Perseroan dan Entitas Anak selama 5 tahun terakhir,
sebagai berikut:
No.
1.
2.
3.
Perusahaan
Proyek
FLI
FPS
FPST
ONE Casablanca
ONE Azure
ONE Velvet
30 Juni
2016
172 Unit
503 Unit
117 Unit
2015
168 Unit
496 Unit
113 Unit
31 Desember
2014
163 Unit
440 Unit
76 Unit
2013
159 Unit
-
8. Hak Kekayaan Intelektual
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak memiliki HAKI sebagaimana
diuraikan dalam tabel di bawah ini:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
No. Pendaftaran/
No. Agenda
IDM000482045
J002013013665
J002014026520
J002014054921
J002015036659
Pemilik
Merek
Perseroan
Perseroan
FPS
FPST
FPU
Tanggal Pengajuan
Merek
21 Desember 2012
25 Maret 2013
11 Juni 2014
27 November 2014
27 Agustus 2015
Etiket
Merek
ONE Casablanca
ONE
ONE Azure
ONE Velvet
ONE Uluwatu
Jangka
Waktu
21 Desember 2022
Menunggu Sertifikat
Menunggu Sertifikat
Menunggu Sertifikat
Menunggu Sertifikat
Kelas
Barang
36
36
36
36
36
9. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Perseroan sangat memperhatikan aspek lingkungan baik di kawasan perumahan maupun komersial.
Perseroan yakin bahwa penanganan lingkungan yang prima dapat menghasilkan sebuah properti yang
terkendali dan berkesenambungan. Untuk mencapai sustainable economic development, Perseroan
melakukan analisa mengenai dampak lingkungan secara terukur dan terintegrasi.
Untuk menunjang komitmen Perseroan akan kepedulian lingkungan ini, Perseroan menyediakan
berbagai prasarana sera menetapkan ketentuan – ketentuan yang dapat mendukung kelestarian alam
dan mencegah terjadinya kerausakan lingkungan. Langkah – langkah nyata yang telah dijalankan oleh
perseroan adalah :
No.
1.
Proyek
ONE CASABLANCA
Jl. Pal Batu Raya / Jl. Pal Batu 2 RT 011/04,
Tebet, Jakarta Selatan
2.
ONE VELVET
Jl. Jalur Sutera Boulevard No. 3,
Panunggangan Timur, Pinang, Tangerang
3.
ONE AZURE
Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa
Dua, Kabupaten Tangerang
Surat Persetujuan Atas Dokumen AMDAL/UPL dan UKL/
DPPL
Perseroan memiliki Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan
Apartemen dan Fasilitasnya “One Casablanca Residence” yang
beralamat di Jl. Pal Batu Raya, Kelurahan Menteng Dalam,
Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan berdasarkan Surat Keputusan
Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI
Jakarta Nomor 279 Tahun 2014 tertanggal 23 Desember 2014
Keputusan Walikota Tangerang No. 660/Kep.636-BLH/2015
tentang Izin Lingkungan Rencana Kegiatan Pembangunan
Apartemen ONE Velvet
Keputusan Bupati Tangerang No. 660/Kep.730-BLHD tanggal
03 Oktober 2016 tentang Pemberian Persetujuan Kelayakan
Lingkungan Hidup Untuk Kegiatan Rencana Pembangunan
Rumah Susun Komersial dan Sarana Penunjang (Apartemen
ONE Azure).
10. Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibility)
Kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) memberikan nilai tambah kepada masyarakat,
baik nilai tambah lingkungan, sosial, dan pertumbuhan ekonomi. Perseroan berkomitmen untuk
menjalankan berbagai kegiatan atau program dalam rangka menciptakan keseimbangan lingkungan
sera wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Selain itu, Perseroan menyadari akan pentingnya
keseimbangan antara ruang pubik, perusahaan, dan masyarakat lingkungan sekitar sebagai salah satu
syarat terciptanya lingkungan yang sehat, bahagia lahir bathin untuk seluruh masyarakat.
118
Adapun program CSR yang telah dilaksanakan oleh Perseroan antara lain:
- Pembuatan parit di sekitar lokasi ONE Azure untuk warga sekitar agar daerah sekitar terhindar dari
banjir pada tahun 2015.
- Program Mengolah Limbah Kertas bersama dengan Nara Kreatif, turut membantu kegiatan sosial
seperti asrama anak asuh, pendidikan gratis untuk anak tidak mampu dan jalanan.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Biaya CSR yang telah dikeluarkan oleh Perseroan adalah
sebesar Rp536.650.000,-.
119
XI. EKUITAS
Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan yang didasarkan atas
Laporan keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak untuk periode periode 6 (enam) bulan
yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015, 2014 dan 2013, yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan, dengan pendapat
wajar tanpa pengecualian.
(dalam Rupiah)
31 Desember
31 Juni
2016
Keterangan
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per
saham.
Modal dasar – 5.000.000.000 saham.
Modal ditempatkan dan disetor penuh –
1.250.000.000 saham
Tambahan modal disetor
Proforma ekuitas dari transaksi
restrukturisasi antara entitas pengendali
Penghasilan komprehensif lain
Saldo laba (Defisit)
Total defisiensi modal yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Kepentingan non-pengendali
TOTAL EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
2015
1 Januari 2014 /
31 Desember
2013
2014
125.000.000
(46.449.201.703)
2.500.000.000
(46.302.756.405)
2.500.000.000
-
2.500.000.000
-
70.585.000
15.682.609.072
250.000.000
64.228.000
18.332.370.455
(17.614.111.174)
22.066.000
(8.400.130.891)
1.075.289.063
(11.498.544.934)
94.303.992.369
5.009.342
94.309.001.711
(25.156.157.950)
(171.896.651)
(25.328.054.601)
(23.492.176.065)
(23.492.176.065)
(7.923.255.871)
(7.923.255.871)
Selain yang telah disebutkan di atas, setelah tanggal Laporan Keuangan konsolidasian 30 Juni 2016
hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perubahan struktur permodalan yang terjadi.
Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum Perdana Saham melalui Pasar Modal, dimana
saham yang akan ditawarkan dan dijual kepada masyarakat adalah sebanyak-banyaknya ● (●) Saham
Biasa Atas Namadengan nilai nominal Rp●,- (● Rupiah) atau sebesar sebanyak-banyaknya ●% (●
persen) dari jumlah seluruh modal disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana.
Dengan asumsi bahwa perubahan struktur permodalan karena adanya Penawaran Umum Perdana
Saham kepada masyarakat tersebut terjadi pada tanggal 30 Juni 2016, maka struktur ekuitas secara
proforma, setelah dikurangi asumsi biaya emisi sebesar ● atau sekitar ●% dari nilai emisi, pada tanggal
tersebut adalah sebagai berikut:
(dalam Rupiah)
Uraian
Modal
ditempatkan
dan disetor
Tambahan
modal
disetor
Proforma
ekuitas dari
transaksi
restrukturisasi
antara entitas
pengendali
Penghasilan
komprehensif
lain
Posisi ekuitas menurut
laporan keuangan per tanggal
31 Juni 2016
Perubahan ekuitas setelah
tanggal 31 Juni 2016, jika
diasumsikan:
120
Saldo laba
(Defisit)
Total
defisiensi
modal
yang dapat
diatribusikan
kepada
pemilik entitas
induk
Kepentingan
nonpengendali
Total
Ekuitas
Uraian
Modal
ditempatkan
dan disetor
Tambahan
modal
disetor
Proforma
ekuitas dari
transaksi
restrukturisasi
antara entitas
pengendali
Penghasilan
komprehensif
lain
- Penawaran Umum Perdana
Saham sebanyak ● saham
dengan harga penawaran
Rp●,- per saham
- Konversi seluruh Waran
Seri I sejumlah ● waran
menjadi ● saham dengan
nilai nominal Rp●,- dan
harga pelaksanaan Rp●,per saham
Proforma ekuitas pada
tanggal 31 Juni 2016 setelah
Penawaran Umum Perdana
Saham dilaksanakan
121
Saldo laba
(Defisit)
Total
defisiensi
modal
yang dapat
diatribusikan
kepada
pemilik entitas
induk
Kepentingan
nonpengendali
Total
Ekuitas
XII. KEBIJAKAN DIVIDEN
Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum ini akan memperoleh hak-hak yang
sama dan sederajat dengan pemegang saham lama Perseroan, termasuk hak untuk menerima dividen.
Berdasarkan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, pembagian dividen
dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan). Sebelum
berakhirnya tahun keuangan, dividen interim dapat dibagikan sepanjang hal itu diperbolehkan oleh
Anggaran Dasar Perseroan dan pembagian dividen interim tidak menyebabkan aset bersih Perseroan
menjadi kurang dari modal ditempatkan dan disetor penuh dan cadangan wajib Perseroan. Pembagian
dividen interim tersebut ditetapkan oleh Direksi setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.
Jika setelah berakhirnya tahun keuangan dimana terjadi pembagian dividen interim Perseroan
mengalami kerugian, maka dividen interim yang telah dibagikan tersebut harus dikembalikan oleh
pemegang saham kepada Perseroan. Dewan Komisaris serta Direksi akan bertanggung jawab secara
tanggung renteng untuk pengembalian dimaksud jika dividen interim tidak dikembalikan oleh pemegang
saham.
Setelah Penawaran Umum Perdana Saham, mulai tahun 2017, Manajemen Perseroan berniat untuk
membayarkan dividen kas kepada pemegang saham Perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya
sebesar 20% (dua puluh persen) dari laba bersih Perseroan tahun 2016 dengan tidak mengabaikan
tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak dari RUPS Perseroan untuk
menentukan lain sesuai dengan anggaran dasar Perseroan.
Penentuan jumlah dan pembayaran dividen atas saham tersebut, akan bergantung pada rekomendasi
Direksi Perseroan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang meliputi laba ditahan, kondisi
keuangan, kondisi likuiditas, prospek usaha di masa depan dan kebutuhan kas.
Dividen kas akan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang saham pada recording date akan memperoleh
hak atas dividen dalam jumlah penuh dan dikenakan pajak penghasilan yang berlaku dalam ketentuan
perpajakan di Indonesia. Dividen kas yang diterima oleh pemegang saham dari luar Indonesia akan
dikenakan pajak penghasilan sesuai dengan ketentuan perpajakan di Indonesia.
Tidak ada negative covenant yang dapat menghambat Perseroan untuk melakukan pembagian dividen
kepada pemegang saham.
122
XIII. PERPAJAKAN
1. PAJAK PENJUALAN SAHAM
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997
tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang “Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak
No. SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal “Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas
Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek” yang mengubah Surat Edaran Direktur
Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal “Pengenaan Pajak Penghasilan
atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek “, telah diatur sebagai berikut:
1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan
saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi
penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara
Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50% dari nilai
saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan
final dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambatlambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek.
3) Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak
penghasilan final di atas, maka pemilik saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas capital
gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan
tarif umum sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.
2. PAJAK PENGHASILAN ATAS DIVIDEN
Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No.36 tahun
2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No.7 tahun
1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan
Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di
Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah
ini terpenuhi:
− Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan
− Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%
dari jumlah modal yang disetor.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No.234/PMK.03/2009 tanggal 29 Desember 2009
tentang “Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun
Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, penghasilan yang diterima Dana Pensiun yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dari penanaman modal berupa dividen dari saham
pada perseroan terbatas yang tercatat pada bursa efek di Indonesia dikecualikan dari objek Pajak
Penghasilan.
Sesuai dengan pasal 17 ayat 2 (c) Undang-Undang No. 36 tahun 2008 jo. Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2009, penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Dalam Negeri dikenai Pajak Penghasilan sebesar 10% dan bersifat final.
Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Dalam Negeri (termasuk Bentuk Usaha Tetap) yang tidak
memenuhi ketentuan Pasal 4 ayat 3 huruf (f) Undang-Undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1983
tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No.36 Tahun
2008 di atas, maka atas pembayaran dividen tersebut dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan Pasal
23 sebesar 15% dari jumlah bruto sebagaimana diatur di dalam Pasal 23 ayat (1) Undang-Undang No.7
123
Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang
No.36 Tahun 2008. Lebih lanjut, sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (1a) maka apabila Wajib Pajak yang
menerima atau memperoleh penghasilan dividen tersebut tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak,
besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% dari tarif yang semula dimaksud atau sebesar 30%
dari penerimaan brutonya.
Dividen yang dibayarkan kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dikenakan tarif 20% dari kas yang
dibayarkan (dalam hal dividen tunai) atau 20% dari nilai pari (dalam hal dividen saham) atau tarif yang
lebih rendah dalam hal pembayaran dividen dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari
suatu Negara yang telah menandatangani Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan
Indonesia, dengan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur di dalam Peraturan Direktur Jenderal
Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda,
sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010.
Agar Wajib Pajak Luar Negeri (WPLN) tersebut dapat menerapkan tarif sesuai P3B, maka sesuai
denganPeraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-61/PJ/2009 tentang Tata Cara Penerapan
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, sebagaimana telah diubah dengan PER-24/PJ/2010,
Wajib Pajak Luar Negeri diwajibkan untuk melampirkan Surat Keterangan Domisili (SKD)/Certificate of
Domicile of Non Resident for Indonesia Tax Withholding yaitu:
1. Form-DGT 1 atau;
2. Form-DGT 2 untuk bank dan WPLN yang menerima atau memperoleh penghasilan melalui
kustodian sehubungan dengan penghasilan dari transaksi pengalihan saham atau obligasi
yangdiperdagangkan atau dilaporkan di pasar modal di Indonesia selain bunga dan dividen serta
WPLN yang berbentuk dana pensiun yang pendiriannya sesuai dengan ketentuan perundangundangan di negara mitra dan merupakan subjek pajak di negara mitra;
3. Form SKD yang lazim diterbitkan oleh negara mitra dalam hal Competent Authority di negara mitra
tidak berkenan menandatangani Form DGT-1 / DGT-2, dengan syarat:
■ Form SKD tersebut diterbitkan menggunakan Bahasa Inggris;
■ Diterbitkan pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010;
■ Berupa dokumen asli atau dokumen fotokopi yang telah dilegalisasi oleh Kantor Pelayanan
Pajak tempat salah satu Pemotong/Pemungut Pajak terdaftar sebagai Wajib Pajak;
■ Sekurang-kurangnya mencantumkan informasi mengenai nama WPLN; dan
■ Mencantumkan tanda tangan pejabat yang berwenang, wakilnya yang sah, atau pejabat kantor
pajak yang berwenang di negara mitra P3B atau tanda yang setara dengan tanda tangan
sesuai dengan kelaziman di negara mitra P3B dan nama pejabat dimaksud.
Di samping persyaratan Form-DGT1 atau Form DGT-2 atau Form SKD Negara Mitra maka sesuai
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No. PER-62/PJ/2009 tentang Pencegahan Penyalahgunaan
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda sebagaimana telah diubah dengan PER-25/PJ/2010
tanggal 30 April 2010 maka WPLN wajib memenuhi persyaratan sebagai Beneficial Owner atau pemilik
yang sebenarnya atas manfaat ekonomis dari penghasilan.
3. KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERSEROAN
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh) dan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan
(SPT) Tahun 2015 pada tanggal 28 April 2016 guna memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai
dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan diterbitkannya
Prospektus ini Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak selama tiga tahun terakhir.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA INI DIHARAPKAN UNTUK
BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT
PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM
YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM PERDANA INI.
124
XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK
1. KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK
Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Akta Perjanjian
Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perdana Saham PT Forza Land Indonesia Tbk No.113
tanggal 29 September 2016, Akta Addendum I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum
Perdana Saham Perseroan No. 152 tanggal 24 Oktober 2016. Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para
Penjamin Emisi Efek yang namanya disebut di bawah ini, secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri,
menyetujui sepenuhnya untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Akan Ditawarkan Perseroan
kepada masyarakat sesuai bagian penjaminannya masing-masing dengan kesanggupan penuh
(full commitment) dan mengikatkan diri untuk membeli saham yang akan ditawarkan yang tidak habis
terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran Umum.
Perjanjian Penjaminan Emisi Efek tersebut merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua
persetujuan yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam Perjanjian
yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian tersebut.
Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut serta dalam penjaminan emisi Saham Perseroan telah
sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 tentang
Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan
LK No. Kep-691/BL/2011 tanggal 30 Desember 2011.
Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi penjaminan
emisi efek dalam Penawaran Umum Perdana Perseroan adalah sebagai berikut:
Penjamin Emisi
Penjamin Pelaksana Emisi Efek
1.
PT Sinarmas Sekuritas
Jumlah Saham
Penjamin Emisi Efek
2.
[●]
3.
[●]
4.
[●]
5.
[●]
6.
[●]
7.
[●]
Total
Nilai (Rupiah)
%
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
[●]
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek dengan tegas menyatakan tidak
mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana
didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Pasar Modal.
2. PENENTUAN HARGA PENAWARAN SAHAM PADA PASAR PERDANA
Harga penawaran ini ditentukan berdasarkan harga kesepakatan dan negosiasi Perseroan dan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek. Penentuan harga sebesar Rp● juga mempertimbangkan hasil bookbuilding
yang telah dilakukan pada tanggal ● dengan kisaran harga penawaran Rp ● sampai dengan Rp ●,
oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan melakukan kegiatan penjajakan kepada investor dengan
mempertimbangkan berbagai faktor seperti:
1. Kondisi pasar pada saat bookbulding dilakukan;
2. Permintaan (demand) dari investor domestik dan internasional;
3. Permintaan dari calon investor yang berkualitas (Qualified Institutional Buyer / QIB);
4. Kinerja Keuangan Perseroan;
5. Data dan informasi mengenai Perseroan, kinerja, sejarah, prospek usaha Perseroan serta industri
rekreasi, properti serta pariwisata;
125
6. Penilaian terhadap direksi dan manajemen, operasi atau kinerja Perseroan, serta prospek
pendapatan Perseroan di masa mendatang;
7. Status dari perkembangan terakhir Perseroan;
8. Faktor-faktor di atas dalam kaitannya dengan penentuan nilai pasar dan berbagai metode penilaian
untuk beberapa perusahaan yang bergerak di bidang sejenis dengan Perseroan; dan
9. Mempertimbangkan kinerja saham di Pasar Sekunder.
Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan
terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan saham Perseroan akan terus berkembang
secara aktif di Bursa Efek.
126
XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalan Penawaran Umum
Perdana Saham ini adalah sebagai berikut:
1. Akuntan Publik :
Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan
Cowell Tower
Graha Atrium lt. 7, Jl. Senen Raya 135
Jakarta 10410
Indonesia
Tel
: +62 21 3500383
Fax
: +62 21 3502401
STTD No. 153/BL/STTD-AP/2011 atas nama Jonnardi.
Anggota IAPI No. 1727; IAP No. 0109 dan IAPI No.1014; IAP No. 0100
Surat penunjukan Akuntan Publik tertuang dalam surat Perseroan No. 07.29/SM/FLI/VII/2016 tanggal
25 Juli 2016
Fungsi utama Akuntan Publik dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah untuk
melaksanakan audit berdasarkan standard auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik
Indonesia. Standard tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit
agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material.
Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang
mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian
atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta
penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Akuntan Publik bertanggung
jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit.
Pengalaman kerja di bidang Pasar Modal untuk 3 (tiga) tahun terakhir:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Perusahaan
PT. Bumi Citra Permai, Tbk
PT. Rimo International Lestari, Tbk
PT. Tri Banyan Tirta, Tbk
PT. Saraswati Griya Lestari, Tbk
PT. Bumi Citra Permai, Tbk
PT. Sigmagold Inti Perkasa, Tbk
PT. Inovisi Infracom, Tbk
PT Sigmagold Inti Perkasa, Tbk
PT. Tri Banyan Tirta, Tbk
PT. Bumi Citra Permai, Tbk
Kegiatan
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2015
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2015
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2014
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2014
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2014
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2014
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2013
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2013
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2013
Audit Laporan Keuangan Tahunan 2013
127
Tahun
2016
2016
2015
2015
2015
2015
2014
2014
2014
2014
2. Konsultan Hukum :
Adams & Co. Counsellors-at-Law
Gedung Wisma Bumiputera Lt. 15
Jl. Jendral Sudirman Kav. 75
Jakarta 12910
Indonesia
Tel
: +62 21 573 1871
Fax
: +62 21 573 1872
STTD No.99/BL/STDD-KH/2011 tanggal 10 Februari 2011 atas nama Harry Simanjuntak, S.H.
Keanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) No. 201014
Pedoman Kerja: Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan
Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.05/HKHPM/2005, tanggal 18 Februari 2005.
Surat penunjukan Konsultan Hukum tertuang dalam surat Perseroan No. 07.28/SM/FLI/VII/2016 tanggal
22 Juli 2016.
Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah
melakukan pemeriksaan dan penelitian dengan kemampuan terbaik yang dimilikinya atas fakta dari segi
hukum yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana
disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian dari segi hukum tersebut telah dimuat
dalam Laporan Uji Tuntas dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat dari Segi Hukum yang
diberikan secara obyektif dan mandiri serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus
sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan di sini adalah
sesuai dengan Standar Profesi dan peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip
keterbukaan.
Pengalaman kerja di bidang Pasar Modal untuk 3 (tiga) tahun terakhir:
No.
1.
2.
Perusahaan
PT. Pacific Strategic Financial, Tbk.
PT. Mitra Investindo, Tbk.
3.
4.
5.
PT. Capital Financial Indonesia, Tbk
PT. Protech Mitra Perkasa, Tbk.
PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.
6.
7.
8.
9.
10.
PT. Bank Capital Indonesia, Tbk.
PT. Bank Capital Indonesia, Tbk.
PT. Bank Capital Indonesia, Tbk.
PT. Sitara Propertindo, Tbk.
PT. Bank Dinar, Tbk.
3. Kantor Jasa Penilai Publik :
Kegiatan
Penawaran Umum Terbatas III
Penambahan Modal Tanpa Efek Memesan Terlebih
Dahulu
Penawaran Umum Perdana Saham
Penawaran Umum Perdana Saham
Penambahan Modal Tanpa Efek Memesan Terlebih
Dahulu
Penawaran Umum Terbatas III
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi II
Penawaran Umum Obligasi Subordinasi I
Penawaran Umum Perdana Saham
Penawaran Umum Perdana Saham
Tahun
2016
2016
2016
2016
2016
2015
2015
2014
2014
2014
KJPP Firman, Suryantoro, Sugeng, Suzy Hartomo & Rekan
Graha Surveyor Indonesia, Lantai 19 Suite 1903A
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56
Jakarta Pusat 12950
Indonesia
Tel
: +62 21 5265513
Fax
: +62 21 5265514
STTD No. 09/BL/STTD-P/AB/2006 tanggal 11 Juli 2006 atas nama Ir. Firman Sagaf
Keanggotaan Profesi: Masyarakat Perusahaan Penilai Indonesia (MAPPI) No.89-S-00141
Pedoman Kerja: Standar Penilaian Indonesia (SPI) dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) 2013
Surat penunjukan Kantor Jasa Penilai Publik tertuang dalam surat Perseroan No. 07.32/SM/FLI/VII/2016
tanggal 27 Juli 2016
128
Tugas utama dari Kantor Jasa Penilai Publik dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini antara
lain, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi pemeriksaan
fisik, penelitian, penganalisaan data, menetukan nilai pasar dari aset tetap Perseroan dan nilai pasar
dari target aset dengan berpedoman pada norma-normal Penilaian yang berlaku yaitu Standar Penilaian
Indonesia (SPI) 2002 dan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI).
Pengalaman kerja di bidang Pasar Modal untuk 3 (tiga) tahun terakhir:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Perusahaan
PT. Sri Rejeki Isman, Tbk.
PT. Dua Putra Utama Makmur, Tbk.
PT. Archi Indonesia, Tbk.
PT. Archi Indonesia, Tbk.
PT. BW Plantation, Tbk.
PT. Link Net, Tbk.
PT. Link Net, Tbk.
8.
9.
10.
11.
PT. Archi Indonesia, Tbk
PT. Archi Indonesia, Tbk
PT. BW Plantation, Tbk
PT. Multipolar, Tbk
12.
PT. Link Net, Tbk.
13.
14.
15.
16.
PT. First Media, Tbk.
PT. Archi Indonesia, Tbk.
PT. Archi Indonesia, Tbk.
PT. BW Plantation, Tbk.
17.
PT. Sri Rejeki Isman, Tbk.
4. Notaris :
Kegiatan
Pendapat Kewajaran dalam rangka Penerbitan Obligasi Global
Penilaian Aset untuk tujuan IPO
Penilaian Saham dalam rangka IPO
Penilaian Saham dalam rangka IPO
Penilaian Saham dalam rangka Right Issue
Penilaian Aset dalam rangka IPO
Laporan Analisis Kelangsungan Kegiatan Operasional (KKO)
dalam rangka IPO
Penilaian Aset dalam rangka IPO
Penilaian Aset dalam rangka IPO
Penilaian dalam rangka Right Issue
Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi dalam rangka
Penerbitan Obligasi Global
Penyusunan Analisis atas Kelangsungan Kegiatan Operasional
(KKO) dalam rangka IPO
Pendapat Kewajaran Transaksi dalam rangka IPO
Pendapat Kewajaran dalam rangka IPO
Pendapat Kewajaran dalam rangka IPO
Pendapat Kewajaran atas Rencana Transaksi Pengambilalihan
Saham dalam rangka Right Issue
Pendapat Kewajaran dalam rangka Penerbitan Obligasi Global
Tahun
2016
2015
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
2014
Humberg Lie, S.H.
Jl. Raya Pluit Selatan 103
Jakarta 14450
Indonesia
Tel
: +62 21 66697171
Fax
: +62 21 6678527
STTD No. 04/BL/STTD-N/2006 tanggal 27 Juni 2006 atas nama Humberg Lie
Keanggotaan Profesi: Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 011.005.003.120179
Pedoman Kerja: Undang-Undang No.30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Undang-Undang
No.2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No.30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris
dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.
Surat penunjukan Kantor Jasa Penilai Publik tertuang dalam surat Perseroan No. 07.30/SM/FLI/VII/2016
tanggal 26 Juli 2016
Tugas utama dari Notaris dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah menyiapkan dan
membuatkan akta-akta Berita Acara RUPS Perseroan dan Perjanjian-Perjanjian sehubungan dengan
Penawaran Umum, sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.
Pengalaman kerja di bidang Pasar Modal untuk 3 (tiga) tahun terakhir:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Perusahaan
PT. Pool Advista Indonesia, Tbk.
PT. Pacific Strategic Financial, Tbk.
PT. Berlina, Tbk.
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk.
PT. Truba Alam Manunggal Engineering, Tbk.
PT. PT Magna Finance, Tbk.
PT. Bank Yudha Bhakti, Tbk.
PT. Golden Plantation, Tbk.
Kegiatan
Penawaran Umum Terbatas
Penawaran Umum Terbatas
Penawaran Umum Terbatas
Sukuk Ijarah
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Penawaran Umum Perdana Saham
Penawaran Umum Perdana Saham
Penawaran Umum Perdana Saham
129
Tahun
2016
2016
2016
2016
2015
2014
2014
2014
5. Biro Administrasi Efek :
PT Sinartama Gunita
Plaza BII Tower I, Lantai 9
Jl. MH. Thamrin No.51
Jakarta 10350, Indonesia
Telp. +62 21 392 2332
Faks. +62 21 392 3003
Izin usaha BAE No.Kep-82/PM/1991 tanggal 30 September 1991
Keanggotaan Asosiasi Administrasi Efek: No.ABI/IX/2008-007
Surat penunjukan Biro Administrasi Efek tertuang dalam surat Perseroan No. 07.27/SM/FLI/VII/2016
tanggal 22 Juli 2016.
Bertanggung jawab atas penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham
(DPPS) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) yang telah dilengkapi dengan dokumen
sebagaimana diisyaratkan dalam pemesanan pembelian saham dan telah mendapat persetujuan dari
Penjamin Pelaksana Emisi sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham serta
melakukan administrasi pemesanan pembelian saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE.
Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan
pembelian saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan
yang berlaku.
Dalam hal terjadinya pemesanan yang melebihi jumlah saham yang ditawarkan, BAE melakukan proses
penjatahan saham dengan rumus penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, mencetak
Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) dan menyiapkan laporan penjatahan. BAE juga bertanggung
jawab menerbitkan Surat Kolektif Saham (SKS) apabila diperlukan, dan menyusun laporan Penawaran
Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Pengalaman kerja di bidang Pasar Modal untuk 3 (tiga) tahun terakhir:
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
Perusahaan
PT. Paramita Bangun Sarana, Tbk
PT. Capital Financial Indonesia, Tbk
PT. Protech Mitra Perkasa, Tbk
PT. Puradelta Lestari, Tbk
PT. Golden Plantation, Tbk
PT. Sitara Propertindo, Tbk
PT. Chitose International, Tbk
PT. Intermedia Capital, Tbk
PT. Bali Towerindo Sentra, Tbk
Kegiatan
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
Tahun
2016
2016
2016
2015
2014
2014
2014
2014
2014
Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum Perdana
ini menyatakan dengan tegas tidak mempunyai hubungan Afiliasi baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam UUPM
130
XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM
Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai Perseroan, sehubungan dengan
Penawaran Umum ini, yang telah disusun oleh Adams & Co. selaku Konsultan Hukum Perseroan.
131
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN
KEUANGAN PERSEROAN
Berikut merupakan laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode
periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2016 dan tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015, 2014, 2013, yang telah diaudit oleh KAP Jamaludin, Ardi, Sukimto & Rekan,
dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
133
Halaman ini sengaja dikosongkan
XVIII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN
Anggaran dasar Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT FOZA LAND
INDONESIA Tbk Nomor Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Perseroan
nomor 81 tanggal 25 Agustus 2016, dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta, yang sudah mendapat Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perseroan terbatas dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor
AHU-0015345.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 25 Agustus 2016, Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0074773 tanggal 25 Agustus 2016, Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan nomor AHU-AH.01.03-0074774 tanggal 25 Agustus 2016
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan nomor AHU-0099349.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal
25 Agustus 2016, sebagai berikut:
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
PASAL 1
1. Perseroan Terbatas ini bernama ”PT FORZA LAND INDONESIA Tbk.” (selanjutnya cukup disingkat
dengan ”Perseroan”), berkedudukan di Jakarta Barat.
2. Perseroan dapat membuka kantor cabang atau kantor perwakilan, baik didalam maupun diluar
wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan Dewan
Komisaris Perseroan.
JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN
PASAL 2
Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas.
MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA
PASAL 3
1. Maksud dan Tujuan Perseroan ialah berusaha dalam bidang perdagangan, jasa, pembangunan,
perindustrian, percetakan, dan pengangkutan darat.
2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perseroan dapat melaksanakan:
A. Kegiatan usaha utama sebagai berikut:
i. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan kawasan Perumahan (Real Estate),
kawasan industri (Industrial Estate), gedung-gedung apartemen, kondominium,
perkantoran, pertokoan beserta fasilitas-fasilitasnya, termasuk mengerjakan pembebasan,
pembukaan, pengurukan, pemerataan, penyiapan, dan pengembangan areal tanah
lokasi/wilayah yang akan dibangun, menjual, membeli, menyewakan, pemeliharaan,
pengelolaan segala kegiatan usaha yang berhubungan dengan properti.
ii. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya, namun tidak terbatas, jasa agent
properti, konsultasi bidang manajemen operasi dan pemeliharaan kawasan properti real
estate, jasa penyewaan dan pengelolaan properti, jasa konsultasi manajemen properti,
konsultasi penilai properti dan aset, konsultasi investasi dan perencanaan properti, jasa
pengelolaan dan pengusaha properti (Tanah dan Bangunan), jasa penyewaan ruangan,
jasa konsultan bidang arsitek, Landscape, Design dan Interior, jasa konsultansi manajemen
dan bisnis, serta bidang usaha terkait, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak.
-Dan untuk melaksanakan kegiatan usaha utama ini, Perseroan dapat:
a. melakukan investasi pada perusahaan-perusahaan lain, baik di dalam ataupun di
luar negeri, dalam bentuk penyertaan saham, mendirikan atau mengambil bagian
atas saham-saham perusahaan lain, baik di dalam ataupun di luar negeri, dalam
bentuk penyertaan saham, mendirikan atau mengambil bagian atas saham-saham
perusahaan lain, termasuk namun tidak terbatas pada perusahaan properti;
135
b. membentuk patungan modal serta menjadi perusahaan induk baik secara langsung
maupun tidak langsung atas perusahaan lain termasuk namun tidak terbatas pada
perusahaan yang bergerak di bidang properti; dan
c. memberikan pendanaan dan/atau pembiayaan yang diperlukan oleh anak perusahaan
atau perusahaan lain dalam melakukan penyertaan modal.
B. Untuk menunjang kegiatan utama tersebut, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha
penunjang yaitu:
i. Bertindak sebagai pengembang yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
konstruksi dan pemborongan pada umumnya (General Contractor).
ii. Menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, antara lain ekspor, impor, perdagangan
besar lokal, grossier, supplier, leveransier dan commission house, distributor, agen, dan
sebagai perwakilan dari badan-badan perusahaan.
iii. Menjalankan usaha di bidang industri, yang meliputi industri beton siap pakai (Ready Mix)
dan Prestressing, industri material bangunan, industri cat dan Plameir, industri peralatan
transmisi telekomunikasi, industri peralatan listrik, industri komputer dan peripheral,
industri Wood Working dan Furniture (meubel).
iv. Menjalankan usaha dalam bidang percetakan termasuk memperdayakan hasil-hasil dari
percetakan, penjilidan, kartonage dan pengepakan, percetakan buku-buku, desain dan
cetak grafis, offset.
v. Menjalankan usaha dalam bidang transportasi pada umumnya baik untuk pengangkutan,
transportasi penumpang, barang, Container, Traking Trailer, peti-kemas termasuk jasa
pengepakan barang yang akan dikirim/dibawa, termasuk ekspedisi, dan pergudangan
serta kegiatan usaha terkait.
Dan melaksanakan seluruh kegiatan usaha yang berkaitan dan menunjang kegiatan usaha utama
Perseroan, selama tidak melanggar ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
MODAL
Pasal 4
1. Modal Dasar Perseroan berjumlah Rp.500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah) terbagi atas
5.000.000.000 (lima miliar) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp.100,00 (seratus
Rupiah).
2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor atau sejumlah 125.000 (seratus dua puluh
lima ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp.125.000.000.000,00 (seratus dua
puluh lima miliar Rupiah) oleh Para Pemegang Saham yang telah mengambil bagian saham dan
rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir akta.
3. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan menurut keperluan modal Perseroan,
pada waktu dan dengan cara, harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi berdasarkan
persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan cara penawaran umum terbatas dengan
menawarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada seluruh pemegang saham Perseroan
atau dengan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan jumlah tertentu,
dengan memperhatikan peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, Undang-undang
tentang Perseroan Terbatas, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar
Modal, antara lain peraturan yang mengatur tentang penambahan modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu serta peraturan Bursa Efek di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan.
Kuorum dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk menyetujui pengeluaran saham
dalam simpanan harus memenuhi persyaratan dalam Pasal 11 ayat 1 Anggaran Dasar ini.
4. Setiap saham dalam simpanan yang dikeluarkan lebih lanjut harus disetor penuh.
Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak
berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada
saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut;
b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh Penilai yang terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;
c. memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan kuorum sebagaimana
diatur dalam Pasal 11 ayat 1 Anggaran Dasar ini;
136
5.
6.
7.
8.
9.
d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham
Perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai
pasar wajar; dan
e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan,
dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/
atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan
terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan dengan
pendapat wajar tanpa pengecualian.
Dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan
dengan cara penawaran umum terbatas maupun peningkatam modal tanpa hak memesan efek
terlebih dahulu memutuskan jumlah maksimum saham dalam simpanan yang akan dikeluarkan,
maka Rapat Umum Pemegang Saham tersebut harus melimpahkan kewenangan pemberian kuasa
kepada Dewan Komisaris untuk menyatakan jumlah saham yang sesungguhnya telah dikeluarkan
dalam rangka penawaran umum terbatas atau peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih
dahulu tersebut.
Jika yang akan dikeluarkan oleh Perseroan adalah efek bersifat Ekuitas, maka :
a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas yang dilakukan dengan
pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukandengan memberikan Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu (“HMETD”) kepada pemegang saham yang namanya terdaftar dalam daftar
pemegang saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham
yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan
jumlah saham yang telah terdaftar dalam daftar pemegang saham Perseroan atas nama
pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut.
b. Pengeluaran Efek bersifat ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat
dilakukan dalam hal pengeluaran saham:
i. ditujukan kepada karyawan Perseroan;
ii. ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham,
yang telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS;
iii. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh
RUPS; dan/atau
iv. dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar Modal yang memperbolehkan
penambahan modal tanpa HMETD.
c. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan, dengan
mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang Pasar Modal;
d. Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang
HMETD harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek
bersifat ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek bersifat ekuitas yang dipesan melebihi
jumlah Efek bersifat ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil
tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masingmasing pemegang saham yang memesan tambahan Efek bersifat ekuitas.
e. Dalam hal masih terdapat sisa Efek bersifat ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang
saham sebagaimana dimaksud dalam huruf d di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga,
Efek bersifat ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada Pihak tertentu yang bertindak sebagai
pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama.
Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan
saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh direksi
berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.
Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang
diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama
yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus
pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan RUPS.
Perubahan anggaran dasar dalam rangka perubahan modal dasar harus disetujui oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
137
10. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang
dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang:
a. telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar;
b. telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia;
c. penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh
lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam)
bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana dimaksud
dalam ayat 10 huruf b Pasal ini;
d. Dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf c Pasal ini
tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya,
sehingga modal disetor menjadi paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar,
dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam ayat 10 huruf c Pasal ini tidak
terpenuhi;
e. Persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf a Pasal ini termasuk juga
persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 10 huruf d
Pasal ini.
11. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah
terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling sedikit
25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham
lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk
mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.
SAHAM
Pasal 5
1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama.
2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal.
3. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan di bidang Pasar Modal.
4. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) badan hukum sebagai pemilik dari 1 (satu)
saham.
5. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki
bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau
menunjuk seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu
sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.
6. Selama ketentuan dalam ayat 3 di atas belum dilaksanakan, para pemegang saham tersebut tidak
berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran
dividen untuk saham itu ditangguhkan.
7. Setiap pemegang saham wajib untuk tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundangundangan yang berlaku.
8. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
9. Untuk saham Perseroan yang dicatatkan pada Bursa Efek di Indonesia berlaku peraturan Bursa
Efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan.
10. Dalam hal Saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian
dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham
atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.
11. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang
dimiliki oleh seorang pemegang saham.
12. Pada surat saham harus dicantumkan sekurangnya:
a. nama dan alamat pemegang saham;
b. nomor surat saham;
c. nilai nominal saham;
d. tanggal pengeluaran surat saham.
138
13. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan:
a. nama dan alamat pemegang saham;
b. nomor surat kolektif saham;
c. nomor surat saham dan jumlah saham;
d. nilai nominal saham;
e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham.
14. Surat saham dan surat kolektif saham harus ditandatangani oleh Direktur Utama atau 2 (dua) orang
anggota Direksi lainnya.
15. Apabila terdapat pecahan nilai nominal saham, pemegang pecahan nilai nominal saham tidak
diberikan hak suara perseorangan, kecuali pemegang pecahan nilai nominal saham, baik sendiri
atau bersama pemegang pecahan nilai nominal saham lainnya yang klasifikasi sahamnya sama
memiliki nilai nominal sebesar 1 (satu) nominal saham dari klasifikasi tersebut.
Para pemegang pecahan nilai nominal saham tersebut harus menunjuk seorang diantara mereka
atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah
yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.
16. Direksi atau kuasa yang ditunjuk olehnya berkewajiban untuk mengadakan daftar pemegang saham
dan dalam daftar itu dicatat nomor-nomor urut surat saham, jumlah saham yang dimiliki, namanama dan alamat-alamat para pemegang saham dan keterangan-keterangan lain yang dianggap
perlu.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PENGGANTI SURAT SAHAM
Pasal 6
Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
dan
b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.
Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat
saham.
Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika:
a. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;
b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas
hilangnya surat saham tersebut;
c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang
dipandang cukup oleh direksi Perseroan; dan
d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di
mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum
pengeluaran pengganti surat saham.
Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, surat saham yang dinyatakan hilang tersebut tidak
berlaku lagi terhadap Perseroan.
Seluruh biaya yang berhubungan dengan pengeluaran surat saham pengganti ditanggung oleh
pemegang saham yang berkepentingan.
Bahwa ketentuan tentang surat saham dalam ayat 1, 2, 3, 4 dan 5 Pasal ini, berlaku pula bagi surat
kolektif saham.
PENITIPAN KOLEKTIF
Pasal 7
1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat
dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk
kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam
rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian
atau Perusahaan Efek yang bersangkutan untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank
Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.
139
3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio
Efek Reksa Dana terbentuk dari suatu kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Perseroan akan mencatatkan saham
tersebut dalam Daftar Pemegang Saham atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik
Unit Penyertaan dari Reksa Dana terbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.
4. Perseroan wajib menerbitkan sertipikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan dalam buku Daftar Pemegang
Saham Perseroan.
5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana dalam bentuk kontrak
investasi kolektif dalam buku Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang
ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud.
Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank
Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.
6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek wajib
menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam
rekening Efek.
7. Dalam Penitipan Kolektif, setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama yang diterbitkan
Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.
8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham
tersebut hilang atau musnah, kecuali Pihak yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan
bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa Pihak tersebut benar-benar sebagai pemegang saham
dan surat saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.
9. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut
dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan pengadilan atau disita untuk pemeriksaan
perkara pidana.
10. Pemegang rekening yang efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau
mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan jumlah
saham yang dimilikinya dalam rekening efek tersebut.
11. Pemegang rekening efek yang berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
adalah pihak yang namanya tercatat sebagai pemegang rekening efek pada Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek 1 (satu) hari kerja sebelum panggilan
Rapat Umum Pemegang Saham.
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, atau Bank Kustodian, atau Perusahaan Efek dalam
jangka waktu yang ditentukan dalam peraturan yang berlaku di Pasar Modal wajib menyampaikan
daftar nama pemegang rekening efek kepada Perseroan untuk didaftarkan dalam Buku Daftar
Pemegang Saham yang khusus disediakan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka
waktu yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal.
12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham
atas saham Perseroan yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian, yang
merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan
tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dengan
ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut
paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.
13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain sehubungan dengan
pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan
Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain kepada Bank
Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening
pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.
14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lainsehubungan dengan
pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian
yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan
tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.
140
15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham
bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif
ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian dan
Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham
Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang Rekening Efek tersebut kepada Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi
dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen saham bonus atau
hak-hak lainnya tersebut.
PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM
Pasal 8.
1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan atas suatu saham, pemilik asli yang terdaftar dalam Daftar
Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemegang saham sampai nama pemilik baru
telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, dengan tidak mengurangi izin-izin pihak
yang berwenang dan peraturan perundang-undangan serta ketentuan pada Bursa Efek di Indonesia
tempat saham Perseroan dicatatkan.
2. Semua pemindahan hak atas saham harus dibuktikan dengan dokumen yang ditandatangani oleh
atau atas nama pihak yang memindahkan hak dan oleh atau atas nama pihak yang menerima
pemindahan hak atas saham yang bersangkutan.
- Dokumen pemindahan hak atas saham harus memenuhi peraturan Pasar Modal yang berlaku
di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan
perundang-undangan yangberlaku.
3. Bentuk dan tata cara pemindahan hak atas saham yang diperdagangkan di Pasar Modal wajib
memenuhi peraturan perundang-undangan di bidangPasar Modal.
4. Direksi dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Buku Daftar
Pemegang Saham Perseroan apabila cara-cara yang disyaratkan dalam Anggaran Dasar Perseroan
ini tidak dipenuhi atau apabila salah satu syarat dalam izin yang diberikan kepada Perseroan oleh
pihak yang berwenang atau hal lain yang disyaratkan oleh pihak yang berwenang tidak terpenuhi.
5. Apabila Direksi menolak untuk mencatatkan pemindahan hak atas saham tersebut, dalam waktu 30
(tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi Perseroan,
Direksi wajib mengirimkan pemberitahuan menolakan kepada pihak yang akan memindahkan
haknya.
Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada bursa efek di Indonesia, setiap penolakan untuk
mencatat pemindahan hak harus sesuai dengan peraturan bursa efek di Indonesia yang berlaku di
tempat saham Perseroan dicatatkan.
6. Orang yang mendapat hak atas saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena
alasan lain yang menyebabkan kepemilikan suatu saham berubah menurut hukum, dengan
mengajukan bukti-bukti hak sebagaimana sewaktu-waktu disyaratkan oleh Direksi, dapat
mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftar sebagai pemegang saham.
- Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti-bukti hak itu tanpa
mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini serta dengan mengindahkan peraturan yang
berlaku di bursa efek di Indonesia, tempat saham Perseroan dicatatkan.
7. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan
pemindahbukuan dari rekening Efek satu ke rekening Efek lain pada Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Bank Kustodian, dan Perusahaan Efek.
8. Semua pembatasan, larangan, dan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini yang mengatur hak untuk
memindahkan hak atas saham dan pendaftaran pemindahan hak atas saham harus berlaku pula
terhadap setiap pemindahan hak menurut ayat 6 Pasal 7 ini.
141
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
Pasal 9
1. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut “RUPS” adalah:
a. RUPS tahunan;
b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar disebut juga RUPS luar biasa.
2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu: RUPS tahunan dan RUPS luar
biasa kecuali dengan tegas ditentukan lain.
3. RUPS tahunan wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun
buku berakhir.
4. Dalam RUPS tahunan:
a. Direksi menyampaikan:
- laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan
RUPS;
- laporan keuangan untuk mendapat pengesahan rapat;
b. Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris.
c. Ditetapkan penggunaan laba, jika
Perseroan mempunyai saldo laba yang positif.
d. Diputuskan mata acara RUPS lainnya yang
telah diajukan sebagaimana mestinya dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar.
5. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS tahunan berarti
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi
dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku
yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan.
6. RUPS luar biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk
membicarakan dan memutuskan mata acara rapat kecuali mata acara rapat yang dimaksud
pada ayat (4) huruf a dan huruf b, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan serta
Anggaran Dasar.
TEMPAT, PEMANGGILAN DAN PIMPINAN RUPS
Pasal 10
1. a. Tanpa mengurangi ketentuan-ketentuan lain dalam Anggaran Dasar Perseroan, RUPS
diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat Perseroan melakukann kegiatan
usahanya atau di tempat kedudukan bursa efek di mana saham Perseroan dicatatkan.
b. RUPS sebagaimana dimaksud dalam Ayat 1.a Pasal ini wajib dilakukan di wilayah Negara
Republik Indonesia.
2. Selambat-lambatnya 21 (dua puluh satu) hari sebelum dilakukan pemanggilan untuk RUPS dengan
tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak
memberikan pemanggilan harus melakukan pengumuman kepada para pemegang saham bahwa
akan diadakan RUPS, dengan cara :
a. memasang iklan dalam sedikit-dikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang
berperedaran nasional.
b. situs web Bursa Efek.
c. situs web Perseroan.
3. Dalam hal RUPS pertama tidak mencapai korum sehingga perlu diadakan RUPS kedua, maka
pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum
tanggal RUPS kedua dilakukan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal
RUPS kedua tersebut dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi
tidak mencapai kuorum.
RUPS kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu)
hari dari RUPS pertama.
4. Dalam pemanggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal, waktu, tempat, mata acara dan
pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam RUPS tersedia di kantor Perseroan
sejak tanggal pemanggilan RUPS sampai dengan tanggal RUPS.
142
5.
Apabila semua pemegang saham hadir dan atau diwakili dalam RUPS, pemberitahuan dan panggilan
terlebih dahulu tidak disyaratkan dan rapat dapat diadakan di tempat kedudukan Perseroan dan/
atau di tempat kedudukan bursa efek di Indonesia tempat saham Perseroan dicatatkan.
6. Selain penyelenggaraan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ayat 1, RUPS dapat juga
dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau melalui sarana media elektronik
lainnya yang memungkinkan semua peserta RUPS saling melihat dan mendengar secara langsung
serta berpartisipasi dalam RUPS, dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan yang
berlaku, khususnya di bidang Pasar Modal.
7. Usul para pemegang saham harus dimasukkan dalam acara RUPS apabila:
(a) telah diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang
mewakili paling sedikit 10% (sepuluh persen) dari seluruh jumlah saham yang dikeluarkan
Perseroan;
(b) telah diterima sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pemanggilan untuk RUPS yang
bersangkutan dikeluarkan; dan
(c) menurut pendapat Direksi, usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan
dengan mengingat ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini.
8. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin
oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.
Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan, maka RUPS dipimpin oleh
pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.
Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan
kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota
Dewan komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan
Komisaris.
Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin
oleh salah satu Direktur yang ditunjuk oleh Direksi.
Dalam hal salah satu Direktur yang ditunjuk oleh direksi mempunyai benturan kepentingan atas
hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak
mempunyai benturan kepentingan.
Apabila semua anggota direksi mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah
seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh pemegang saham lainnya yang hadir
dalam RUPS.
KUORUM, HAK SUARA, DAN KEPUTUSAN RUPS
Pasal 11
1. a. RUPS, termasuk pengambilan keputusan mengenai pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas, dapat
dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu
perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan
Perseroan kecuali apabila ditentukan lain dalam Anggaran Dasar ini.
b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 a Pasal ini tidak tercapai, diadakan
pemanggilan rapat kedua.
c. Rapat kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jika dihadiri oleh
pemegang saham yang memiliki paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang sah.
d. Dalam hal kuorum rapat kedua tidak tercapai, atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran,
jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS
ditetapkan oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan.
2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa.
3. Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan
kepadanya pada waktu rapat diadakan.
4. Dalam rapat, setiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu)
suara.
5. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa
dalam rapat, tetapi suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam rapat tidak dihitung dalam
pemungutan suara.
143
6. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani
dan mengenai hal lain dilakukan pemungutan dengan lisan, kecuali jika ketua rapat menentukan
lain tanpa ada keberatan dari pemegang saham yang hadir dalam rapat tersebut.
7. Semua keputusan yang diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan
berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, keputusan diambil berdasarkan suara
setuju lebih dari 1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
dikeluarkan dengan sah dalam rapat, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.
Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyak, usul ditolak.
8. Dalam hal Perseroan bermaksud untuk melakukan transaksi tertentu yang terdapat benturan
kepentingan, dan transaksi dimaksud tidak dikecualikan berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang Pasar Modal, transaksi tersebut wajib mendapat persetujuan
RUPS luar biasa yang dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan
keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen
yang tidak mempunyai benturan kepentingan.
b. RUPS untuk memutuskan hal yang mempunyai benturan kepentingan diselenggarakan dengan
ketentuan bahwa RUPS tersebut dihadiri/diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) dari jumlah
seluruh pemegang saham independen dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari
pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen.
c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.b Pasal ini tidak tercapai, dapat
diadakan rapat kedua dengan ketentuan harus dihadiri/diwakili oleh lebih dari 1/2 (satu
perdua) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang
saham independen dan keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham
independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu perdua) dari jumlah saham yang dimiliki oleh
pemegang saham independen yang hadir dalam RUPS.
e. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.c Pasal ini tidak tercapai, atas
permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan
waktu penyelenggaraan rapat ditetapkan oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan.
9. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara
(abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham
yang mengeluarkan suara.
10. Pemegang saham juga dapat mengambil keputusan yang sah dan mengikat tanpa mengadakan
RUPS dengan ketentuan semua pemegang saham telah diberi tahu secara tertulis dan semua
pemegang saham memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta
menandatangani persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian itu mempunyai kekuatan yang sama dengan
keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS.
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 12
1. Perubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh RUPS, yang dihadiri oleh pemegang saham yang
mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan
yang mempunyai hak suara yang sah dan keputusan disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga)
bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. Perubahan Anggaran Dasar
tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia.
2. Perubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut perubahan nama dan/atau tempat
kedudukan Perseroan, maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, jangka waktu berdirinya
Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor, dan
perubahanstatus Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
3. Perubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini
cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak keputusan RUPS tentang perubahan
tersebut.
144
4. Apabila kuorum yang ditentukan tidak tercapai dalam RUPS yang dimaksud dalam ayat 1, maka
dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling
sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang dikeluarkan
secara sah dalam rapat dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham
dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
5. Dalam hal kuorum RUPS kedua sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 Pasal ini tidak tercapai,
atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran RUPS ketiga, jumlah suara untuk mengambil
keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Otoritas Jasa
Keuangan.
6. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua
kreditur Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam 1 (satu) atau lebih surat kabar harian yang
beredar secara nasional dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan
tentang pengurangan modal tersebut.
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN, DAN PEMISAHAN
Pasal 13
1.
a.
Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, penggabungan,
peleburan, pengambilalihan atau pemisahan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan
RUPS yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga perempat)
dari pjumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan disetujui lebih dari 3/4
(tiga perempat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS.
b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a di atas tidak tercapai, dapat
diselenggarakan RUPS kedua. RUPS kedua sah dan berhak mengambil keputusan yang
mengikat jika dihadiri oleh pemegang saham atau kuasanya yang sah yang memiliki/mewakili
paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan
keputusan disetujui lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam RUPS.
c. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.b di atas tidak tercapai, atas
permohonan Perseroan, kuorum, jumlah suara untuk mengambil keputusan, panggilan dan
waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan.
2. Direksi wajib mengumumkan dalam 2 (dua) surat kabar harian yang terbit atau beredar di tempat
kedudukan atau tempat kegiatan usaha Perseroan mengenai rancangan penggabungan, peleburan,
pengambilalihan atau pemisahan Perseroan selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari sebelum
pemanggilan RUPS.
DIREKSI
Pasal 14
1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari sedikitnya satu anggota Direksi, jika
diangkat lebih dari seorang direktur maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai Direktur
Utama.
2. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham, untuk jangka waktu 5 (lima)
tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya
sewaktu-waktu.
3.Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah Warga Negara Indonesia dan/atau Warga
Negara Asing yang telah memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Direksi Perseroan berdasarkan
ketentuan undang-undang Negara Republik Indonesia yang berlaku.
4. Anggota Direksi yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali.
5. Seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang berhenti atau dihentikan dari
jabatannya atau untuk mengisi lowongan harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa
jabatan anggota Direksi lain yang menjabat.
6. Jika oleh suatu sebab apapun jabatan seorang atau lebih atau semua anggota Direksi lowong,
maka dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadi lowongan harus di selenggarakan
RUPS, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan
Anggaran Dasar.
145
7. Jika oleh sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, untuk sementara Perseroan diurus
oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh rapat Dewan Komisaris.
8. Anggota direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis
kepada Perseroan paling kurang 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
9. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya surat
pengunduran diri.
10. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat 6 Pasal ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota
Direksi menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
11. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi
menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan
oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal
jumlah anggota Direksi.
12. Dalam hal terdapat anggota Direksi yang diberhentikan sementara oleh Dewan Komisaris, maka
perseroan wajib menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh
lima) hari setelah tanggal pemberhentian sementara.
11. Dalam hal RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini tidak dapat mengambil keputusan
atau setelah lewatnya jangka waktu dimaksud RUPS tidak diselenggarakan, maka pemberhentian
sementara anggota Direksi menjadi batal.
12. Gaji, uang jasa dan tunjangan lainnya (jika ada) dari para anggota Direksi dari waktu ke waktu
harus ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan
Komisaris.
13. Jabatan anggota Direksi berakhir, jika:
a. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat (6) Pasal ini;
b. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan;
c. meninggal dunia;
d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS.
TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI
Pasal 15
1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam
segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta
menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi
dengan pembatasan bahwa untuk:
a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang
perseroan di Bank);
b. mendirikan suatu usaha atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di luar
negeri;
-harus dengan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris.
2. Perbuatan hukum untuk mengalihkan, melepaskan hak atau menjadikan jaminan utang yang
merupakan lebih dari 50 % (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu
tahun buku, baik dalam satu transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang
berkaitan satu sama lain harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para
pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh
saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari
seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS dengan mengingat peraturan perundangundangan yang berlaku di bidang pasar modal.
3. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 di atas tidak tercapai, maka
RUPS kedua harus mendapat persetujuan RUPS yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham
yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah dan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak
suara yang hadir dalam RUPS.
4. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 di atas, maka atas permohonan
Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu
penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Otoritas Jasa Keuangan.
146
5. a. Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili
Perseroan.
b. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun juga, yang tidak
perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka 2 (dua) orang anggota Direksi lainnya berhak dan
berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.
6. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS.
Dalam hal RUPS tidak menetapkan, pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan
berdasarkan keputusan Direksi.
7. Tanpa mengurangi tanggung jawab Direksi, Direksi dapat memberi kuasa tertulis kepada
seorang atau lebih kuasa untuk dan atas nama Perseroan melakukan perbuatan hukum tertentu
sebagaimana yang diuraikan dalam surat kuasa.
8. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi
seorang anggota Direksi, maka Perseroan akandiwakili oleh anggota Direksi lainnya dan dalam
hal Perseroan mempunyaikepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota
Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh Dewan Komisaris, satu dan lain dengan tidak
mengurangi ketentuan dalam ayat 6 pasal ini.
RAPAT DIREKSI
Pasal 16
1. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap setiap waktu apabila dipandang perlu:
a. oleh seorang atau lebih anggota Direksi;
b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau
c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
2. Panggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas
nama Direksi menurut ketentuan Pasal 15 Anggaran Dasar ini.
3. Panggilan Rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan
langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari
sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.
4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.
5. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha perseroan.
Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu tersebut tidak
disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun juga dan berhak mengambil keputusan
yang sah dan mengikat.
6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau
berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Direksi dipimpin oleh seorang
anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara anggota Direksi yang hadir.
7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya
berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2
(satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam rapat.
9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak
tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling
sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.
10.Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua rapat Direksi yang akan
menentukan.
11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)
suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tandatangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali
ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir.
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap
tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
147
12. a. Selain penyelenggaraan Rapat Direksi sebagaimana dimaksud dalam ketentuan ayat 5, Rapat
Direksi dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video konferensi atau melalui sarana
media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta Rapat Direksi saling melihat dan
mendengar secara langsung serta berpartisipasi dalam Rapat Direksi.
b. Risalah rapat hasil penyelenggaraan Rapat Direksi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 12
(a) diatas harus dibuat secara tertulis dan diedarkan kepada seluruh anggota Direksi yang ikut
serta untuk disetujui dan ditandatangani.
13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan
ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi
memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani
persetujuan tersebut.
Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan
yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.
DEWAN KOMISARIS
Pasal 17
1. Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, apabila diangkat
lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris maka seorang diantaranya dapat diangkat sebagai
Komisaris Utama.
2. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham untuk jangka waktu 5
(lima) tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.
3. Jika oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu
60 (enam puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi
lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.
Seseorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Komisaris yang berhenti atau dihentikan
dari jabatannya atau untuk mengisi lowongan harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan
sisa jabatan anggota Komisaris lain yang menjabat.
4. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 60
(enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
6. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran
diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah
diterimanya surat pengunduran diri.
7. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud
dalam ayat 6 Pasal ini, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut, pengunduran diri anggota
Dewan Komisaris menjadi sah tanpa memerlukan persetujuan RUPS.
8. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota
Dewan Komisaris masing-masing menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka pengunduran diri
tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat Dewan Komisaris yang baru
sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris.
8. Gaji atau honorarium dan tunjangan lainnya (jika ada) dari para anggota Dewan Komisaris dari
waktu ke waktu harus ditentukan oleh RUPS.
9. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:
a. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat 4 Pasal ini;
b. tidak lagi memenuhi persyaratan perundang-undangan yang berlaku;
c. meninggal dunia;
d. diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
148
TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS
Pasal 18
1.Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijaksanaan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, serta memberikan nasihat
kepada Direksi.
2. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan
dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak
memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan
uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh
Direksi.
3. Dalam menjalankan tugas Dewan Komisaris berhak memperoleh penjelasan dari Direksi atau
setiap anggota Direksi tentang segala hal yang diperlukan oleh Dewan Komisaris.
4. Rapat Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau
lebih anggota Direksi, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku atau merugikan maksud dan tujuan
Perseroan atau melalaikan kewajibannya.
5. Pemberhentian sementara itu harus diberitahukan kepada yang bersangkutan disertai alasannya.
6. Dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari sesudah pemberhentian sementara itu, Dewan
Komisaris diwajibkan untuk menyelenggarakan RUPS Luar Biasa yang akan memutuskan apakah
anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan seterusnya atau dikembalikan kepada
kedudukannya semula, sedangkan anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi
kesempatan untuk hadir guna membela diri.
7. Rapat tersebut dalam ayat 6 pasal ini dipimpin oleh Komisaris Utama dan apabila ia tidak hadir, hal
tersebut tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota
Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh RUPS tersebut dan pemanggilan harus dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang termaktub dalam Pasal 10 di atas.
8. Apabila RUPS tersebut tidak diadakan dalam jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari setelah
pemberhentian sementara itu, maka pemberhentian sementara itu menjadi batal demi hukum, dan
yang bersangkutan berhak menjabat kembali jabatannya semula.
9. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara dan Perseroan tidak mempunyai
seorangpun anggota Direksi maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus
Perseroan, dalam hal demikian Rapat Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan
sementara kepada seorang atau lebih di antara mereka atas tanggungan mereka bersama, satu
dan lain dengan memperhatikan ketentuan Pasal 18 ayat 6.
RAPAT DEWAN KOMISARIS
Pasal 19
1. Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu:
a. oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris;
b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau
c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama
mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.
2. Panggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, apabila Komisaris Utama
berhalangan maka anggota Dewan Komisaris yang lain berhak melakukan penggilan berdasarkan
surat kuasa dari Komisaris Utama.
3. Panggilan Rapat Dewan Komisaris disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang
disampaikan langsung kepada setiap anggota Dewan Komisaris dengan mendapat tanda terima
paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat.
4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan acara, tanggal, waktu dan tempat rapat.
5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha
perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, panggilan terlebih dahulu
tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan dimanapun juga dan berhak
mengambil keputusan yang sah dan mengikat.
149
6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat
hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, Rapat Dewan Komisaris
dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari antara anggota Dewan
Komisaris yang hadir.
7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh
anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.
8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih
dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili dalam
rapat.
9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila
tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling
sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan dalam rapat.
10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua rapat Dewan Komisaris yang
akan menentukan.
11.a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan
tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya;
b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tandatangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali
ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari yang hadir;
c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap
tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.
12. a. Selain penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam ketentuan
ayat 5, Rapat Dewan Komisaris dapat juga dilakukan melalui media telekonferensi, video
konferensi atau melalui sarana media elektronik lainnya yang memungkinkan semua peserta
Rapat Dewan Komisaris saling melihat dan mendengar secara langsung serta berpartisipasi
dalam Rapat Dewan Komisaris.
b. Risalah Rapat hasil penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 12 (a) diatas harus dibuat secara tertulis dan diedarkan kepada seluruh anggota Dewan
Komisaris yang ikut serta untuk disetujui dan ditandatangani.
13. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan
Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis dan
semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara
tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara
demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam
Rapat Dewan Komisaris.
RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN
Pasal 20
1. Direksi menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada
Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.
2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disampaikan paling lambat 30 (tiga
puluh) hari sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.
3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh
satu) Desember.
Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.
4. Direksi menyusun laporan tahunan dan menyediakannya di kantor Perseroan untuk dapat diperiksa
oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal pemanggilan RUPS tahunan.
5. Persetujuan laporan tahunan, termasuk pengesahan laporan keuangan tahunan serta laporan
tugas pengawasan Dewan Komisaris, dan keputusan penggunaan laba ditetapkan oleh RUPS.
6. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba/Rugi dalam surat kabar berbahasa
Indonesia dan berperedaran nasional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang pasar modal.
150
PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
Pasal 21
1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan
laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi
menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.
2. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup
dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan
laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya perseroan dianggap tidak mendapat laba selama
kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali tertutup
seluruhnya.
4. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun setelah
disediakan untuk dibayarkan, dimasukkan ke dalam dana cadangan yang khusus diperuntukkan
untuk itu.
Dividen dalam dana cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak
sebelum lewatnya jangka waktu 5 (lima) tahun, dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen
tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak diambil setelah lewat
waktu 10 (sepuluh) tahun tersebut akan menjadi hak Perseroan.
5. Perseroan dapat membagikan dividen interim sebelum tahun buku Perseroan berakhir sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PENGGUNAAN CADANGAN
Pasal 22
1. Penyisihan laba bersih untuk cadangan dilakukan sampai mencapai 20% (dua puluh persen) dari
jumlah modal ditempatkan dan disetor, dan hanya boleh dipergunakan untuk menutup kerugian
yang tidak dipenuhi oleh cadangan lain.
2. Jika jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen), RUPS dapat memutuskan
agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan.
3. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang belum dipergunakan untuk menutup
kerugian dan kelebihan cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang penggunaannya
belum ditentukan oleh RUPS harus dikelola oleh Direksi dengan cara yang tepat menurut
pertimbangan Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris dan memperhatikan
peraturan perundang-undangan agar memperoleh laba.
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 23
-
Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diputus dalam
RUPS.
- Akhirnya, para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas
menerangkan bahwa:
1. Susunan pemegang saham Perseroan, adalah sebagai berikut :
a. PT. FORZA INDONESIA, sebanyak 1.065.000.000 (satu miliar enam puluh lima juta)
saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp.106.500.000.000,00 (seratus enam miliar
lima ratus juta Rupiah)
b. penghadap tuan FREDDY SETIAWAN, sebanyak 125.000.000 (seratus dua puluh lima
juta) saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp.12.500.000.000,00 (dua belas miliar
lima ratus juta Rupiah)
c. perseroan terbatas PT SURYA FAJAR CAPITAL, tersebut, sebanyak 60.000.000 (enam
puluh juta) saham atau dengan nilai nominal sebesar Rp.6.000.000.000,00. (enam miliar
Rupiah)
151
2. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut :
DIREKSI.
- Direktur Utama
- Direktur
- Direktur Independen
: tuan FREDDY SETIAWAN.
: tuan ERICK SATRIA, tersebut.
: tuan PATRIS JASUR, tersebut.
DEWAN KOMISARIS.
- Komisaris Utama
: tuan ALI SUTRA, tersebut.
- Komisaris Independen : tuan SUPANDI WIDI SISWANTO
152
XIX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
1. Pemesanan Pembelian Saham
Pemesanan pembelian saham harus dilakukan dengan ketentuan-ketentuan dan persyaratan yang
tercantum dalam Prospektus ini dan dalam Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS). FPPS
dapat diperoleh dari para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan yang namanya tercantum pada
Bab XIV Prospektus ini. FPPS dibuat dalam 5 (lima) rangkap. Pemesanan pembelian saham yang
dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak akan dilayani.
Setiap pemesan saham harus memiliki rekening Efek pada Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang
telah menjadi pemegang rekening di KSEI.
2. Pemesan Yang Berhak
Pemesan yang berhak melakukan pemesanan pembelian saham adalah Perorangan dan/atau
lembaga/badan usaha sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pasar Modal, Peraturan No. IX.A.7
tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam
Penawaran Umum.
3. Jumlah Pemesanan
Pemesanan pembelian saham harus diajukan dalam jumlah sekurang-kurangnya 100 (seratus) saham
dan selanjutnya dalam jumlah kelipatan 100 (seratus) saham.
4. Pendaftaran Efek ke Dalam Penitipan Kolektif
Saham-saham yang ditawarkan ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Tentang
Pendaftaran Efek bersifat Ekuitas pada Penitipan Kolektif yang akan ditandatangani antara Perseroan
dengan KSEI.
Dengan didaftarkannya saham tersebut di KSEI maka atas saham-saham yang ditawarkan berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. Perseroan tidak menerbitkan saham hasil Penawaran Umum dalam bentuk Surat Kolektif Saham,
tetapi saham tersebut akan didistribusikan dalam bentuk elektronik yang diadministrasikan dalam
Penitipan Kolektif KSEI. Saham-saham hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening
efek selambat-lambatnya pada tanggal 13 Desember 2016 setelah menerima konfirmasi registrasi
saham tersebut atas nama KSEI dari Perseroan atau BAE.
b. Sebelum saham-saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini dicatatkan di Bursa Efek,
Pemesan akan memperoleh bukti kepemilikan saham dalam bentuk Formulir Konfirmasi Penjatahan
dan setelah saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek maka sebagai tanda bukti kepemilikan
adalah Konfirmasi Tertulis dari KSEI atau Perusahaan Efek/Bank Kustodian yang mengelola efek
untuk kepentingan pemegang saham.
c. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan saham wajib menunjuk Perusahaan Efek dan
Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening di KSEI untuk menerima dan menyimpan
saham-saham yang didistribusikan oleh Perseroan.
d. Setelah Penawaran Umum dan setelah Saham Perseroan dicatatkan, pemegang saham yang
menghendaki sertifikat saham dapat melakukan penarikan saham keluar dari Penitipan Kolektif di
KSEI setelah saham hasil Penawaran Umum didistribusikan ke dalam Rekening Efek Perusahaan/
Bank Kusodian yang telah ditunjuk.
e. Penarikan tersebut dilakukan oleh Perusahaan Efek/Bank Kustodian melalui C-Best atas permintaan
investor.
153
f.
g.
h.
i.
j.
k.
Saham-saham yang ditarik dari Penitipan Kolektif akan diterbitkan dalam bentuk Sertifikat Jumbo
selambat-lambatnya 5 (lima) hari kerja setelah permohonan diterima oleh KSEI dan diterbitkan atas
nama pemegang saham sesuai dengan permintaan Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang
mengelola saham.
Pengalihan kepemilikan saham dilakukan dengan pemindah bukuan saham antar Rekening Efek di
KSEI.
Untuk saham-saham dalam Penitipan Kolektif, maka hak-hak yang melekat pada saham seperti
dividen tunai, dividen saham, bonus, hak memesan efek terlebih dahulu dan sebagainya akan
didistribusikan melalui KSEI untuk selanjutnya diteruskan kepada pemegang rekening di KSEI.
Selanjutnya pemegang rekening akan mendistribusikan hak tersebut kepada Pemegang saham
yang menjadi nasabahnya.
Hak untuk hadir dan memberikan suara dalam RUPS dilaksanakan sendiri oleh pemegang saham
atau kuasanya.
Selanjutnya saham-saham Perseroan yang dapat ditransaksikan di Bursa Efek adalah hanya
saham-saham yang telah disimpan dalam Penitipan Kolektif dan tidak dalam keadaan gadai atau
diblokir.
Saham-saham yang telah ditarik keluar dari Penitipan Kolektif KSEI dan diterbitkan surat kolektif
sahamnya tidak dapat dipergunakan untuk penyelesaian transaksi di bursa. Informasi lebih lanjut
mengenai prosedur penarikan saham dapat diperoleh pada Penjamin Emisi atau Agen Penjualan
di tempat dimana FPPS yang bersangkutan diajukan.
5. Pengajuan Pemesanan Pembelian Saham
Selama Masa Penawaran Umum, para pemesan yang berhak dapat melakukan pemesanan pembelian
saham selama jam kerja dimulai pada pukul 09:00 sampai dengan pukul 15:00, yang mana jam kerja
ini merupakan jam kerja yang berlaku pada kantor para Penjamin Pelaksana Efek atau para Penjamin
Emisi Efek atau Agen Penjualan dimana FPPS diperoleh.
Setiap pihak hanya berhak mengajukan 1 (satu) formulir, diajukan oleh pemesan yang bersangkutan
(tidak dapat diwakilkan) dengan membawa tanda jati diri asli (KTP/Paspor bagi perorangan, dan
Anggaran Dasar bagi badan hukum) serta tanda bukti sebagai nasabah anggota bursa dan melakukan
pembayaran sesuai dengan jumlah pemesanan. Bagi pemesan asing, di samping melampirkan fotokopi
paspor yang masih berlaku, wajib mencantumkan pada FPPS nama dan alamat di luar negeri/domisili
hukum yang sah dari pemesan secara lengkap dan jelas, serta melakukan pembayaran sesuai dengan
jumlah pesanan.
Agen Penjualan, Penjamin Emisi Efek, Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan berhak untuk
menolak pemesanan pembelian saham apabila formulir tidak diisi dengan lengkap atau bila persyaratan
pemesanan pembelian saham tidak terpenuhi.
6. Masa Penawaran
Masa Penawaran akan dimulai pada tanggal 2 Desember 2016 pukul 10.00 WIB dan ditutup pada
tanggal 6 Desember 2016 pukul 15.00 WIB.
7. Tanggal Penjatahan
Tanggal Penjatahan dimana Penjamin Pelaksana Emisi Efek menetapkan penjatahan saham untuk
setiap Pemesan sesuai dengan ketentuan yang berlaku adalah tanggal 8 Desember 2016.
8. Syarat-Syarat Pembayaran
Pembayaran dapat dilakukan dengan uang tunai, cek, pemindahbukuan atau wesel bank dalam mata
uang Rupiah dan dibayarkan oleh pemesan yang bersangkutan (tidak dapat diwakilkan) dengan
membawa jati diri asli dan FPPS yang sudah diisi lengkap dan benar pada Penjamin Pelaksana Emisi
Efek atau Agen Penjualan pada waktu FPPS diajukan dan semua setoran harus dimasukkan ke dalam
rekening Penjamin Pelaksana Emisi Efek pada:
154
PT BANK SINARMAS TBK.
Cabang KFO Thamrin, Jakarta
Atas Nama: Sinarmas Sekuritas IPO FORZA
No. Rek : 0039642662
Apabila pembayaran menggunakan cek, maka cek tersebut harus merupakan cek atas nama/milik
pihak yang mengajukan (menandatangani) formulir pemesanan (cek dari milik/atas nama pihak ketiga
tidak dapat diterima sebagai pembayaran). Seluruh pembayaran harus diterima (in good funds) oleh
Penjamin Pelaksana Emisi Efek dari sindikasi, nasabah retail, dan institusi selambat-lambatnya pada
tanggal 6 Desember 2016 pukul 15.00. Apabila pembayaran tidak diterima pada tanggal dan jam
tersebut diatas maka FPPS yang diajukan dianggap batal dan tidak berhak atas penjatahan.
Semua biaya bank dan biaya transfer sehubungan dengan pembayaran tersebut menjadi tanggungan
Pemesan. Semua cek dan wesel berkaitan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat
pencairan cek atau wesel bank ditolak oleh bank tertarik, maka pemesanan saham yang bersangkutan
otomatis menjadi batal. Untuk pembayaran pemesanan pembelian saham secara khusus, pembayaran
dilakukan langsung kepada Perseroan. Untuk pembayaran yang dilakukan melalui transfer rekening dari
bank lain, pemesan harus melampirkan fotokopi Lalu Lintas Giro (LLG) dari bank yang bersangkutan
dan menyebutkan No. FPPS/DPPS-nya.
9. Bukti Tanda Terima
Penjamin Emisi Efek dan Agen Penjualan yang menerima pengajuan FPPS, akan menyerahkan kembali
kepada pemesan, tembusan dari FPPS lembar ke 5 (lima) dari FPPS atau 1 (satu) lembar fotokopi dari
FPPS yang telah ditandatangani (tanda tangan asli) sebagai Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian
Saham. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham bukan merupakan jaminan dipenuhinya
pemesanan dan harus disimpan dengan baik agar dapat diserahkan kembali pada saat pengembalian
sisa uang dan/atau penerimaan Formulir Konfirmasi Penjatahan (FKP) atas pemesanan pembelian
saham. Bagi pemesan saham secara khusus, Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham akan
diberikan langsung oleh Perseroan.
10. Penjatahan Saham
Pelaksanaan penjatahan akan dilakukan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yaitu PT Sinarmas
Sekuritas, selaku Manajer Penjatahan sesuai dengan Peraturan Nomor IX.A.7. Manajer Penjatahan
dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan mendapatkan penjatahan pasti
dalam Penawaran Umum. Dalam Penawaran Umum ini, penjatahan pasti dibatasi sampai dengan
jumlah maksimum ●% (● persen) dari jumlah saham yang ditawarkan, dan sisanya ●% (● persen) akan
dilakukan penjatahan terpusat.
i.
Penjatahan Pasti (Fixed Allotment)
Dalam Penawaran Umum ini, Penjatahan Pasti dibatasi sampai dengan jumlah maksimum ●% (●
persen) dari jumlah saham yang ditawarkan.
Dalam hal Penjatahan terhadap suatu Penawaran Umum dilaksanakan dengan menggunakan
sistem Penjatahan Pasti, maka penjatahan tersebut hanya dapat dilaksanakan apabila memenuhi
persyaratan-persyaratan berikut:
a. Manajer Penjatahan dapat menentukan besarnya persentase dan pihak-pihak yang akan
mendapatkan penjatahan pasti dalam Penawaran Umum;
b. dalam hal terjadi kelebihan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek,
Agen Penjualan atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang membeli atau memiliki saham
untuk rekening mereka sendiri; dan
c. Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Emisi Efek,
Agen Penjualan, atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual saham yang telah
dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui
Bursa Efek jika telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa saham tersebut akan dicatatkan
di Bursa Efek.
155
ii.
Penjatahan Terpusat (Pooling)
Jika jumlah saham yang dipesan melebihi jumlah saham yang ditawarkan, setelah memenuhi
ketentuan mengenai penjatahan maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai Manajer Penjatahan
harus melaksanakan prosedur penjatahan sebagai berikut:
a. Jika setelah mengecualikan pemesan saham dari pihak terafiliasi (pemesan yang merupakan
direktur, komisaris, karyawan atau pihak yang memiliki 20% (dua puluh persen) atau lebih dari
suatu perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan atau
pihak lain yang terafiliasi dengan semua pihak dimaksud, sehubungan dengan Penawaran
Umum tersebut) dan terdapat sisa saham dengan jumlah yang sama atau lebih besar dari
jumlah yang dipesan, maka pemesan yang tidak dikecualikan itu akan menerima seluruh
jumlah saham yang dipesan.
b. Jika setelah mengecualikan pemesan saham dari pihak terafiliasi dan terdapat sisa saham
yang jumlahnya lebih kecil dari jumlah yang dipesan, maka penjatahan bagi pemesan yang
tidak dikecualikan itu, harus mengikuti ketentuan sebagai berikut:
i. Prioritas dapat diberikan kepada para pemesan yang menjadi karyawan Perseroan,
sampai dengan jumlah maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah Penawaran Umum.
ii. Para pemesan yang tidak dikecualikan akan memperoleh satu satuan perdagangan di
Bursa, jika terdapat cukup satuan perdagangan yang tersedia. Dalam hal jumlahnya tidak
mencukupi, maka satuan perdagangan yang tersedia akan dibagikan dengan diundi.
Jumlah Saham yang termasuk dalam satuan perdagangan dimaksud adalah satuan
satuan perdagangan penuh terbesar yang ditetapkan oleh Bursa Efek di mana saham
tersebut akan tercatat.
iii. Apabila terdapat saham yang tersisa maka setelah satu satuan perdagangan dibagikan
kepada pemesan, pengalokasian dilakukan secara proporsional, dalam satuan
perdagangan menurut jumlah yang dipesan oleh pemesan.
iii. Penjatahan Bagi Pihak Terafiliasi
Jika para pemesan karyawan Perseroan dan pemesan yang tidak terafiliasi (para pemesan
yang tidak dikecualikan) telah menerima penjatahan sepenuhnya dan masih terdapat
sisa, maka sisa saham tersebut dibagikan secara proporsional kepada para pemesan
terafiliasi.
11. Pembatalan/Pengakhiran Penawaran Umum
Perjanjian ini berlaku saat ditandatangani dan akan berakhir dengan sendirinya dalam hal :
1) Tidak ditandatanganinya Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek selambat-lambatnya
2 hari kerja sebelum tanggapan kepada Otoritas Jasa Keuangan atas Pernyataan Pendaftaran
disampaikan;
2) Penyertaan Pendaftaran tidak dinyatakan efektif dalam waktu 6 bulan setelah tanggal laporan
keuangan terakhir yang diperiksa kantor akuntan publik sebagaimana tercantum di dalam
prospektus;
3) Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa
Penawaran Umum, Emiten membatalkan Penawaran Umum dengan syarat dan ketentuan dalam
angka 6 Peraturan Nomor IX.A.2;
4) Pencatatan saham di bursa tidak dapat dilakukan dalam jangka 1 hari kerja setelah tanggal distribusi
saham yang ditawarkan;
5) Adanya perintah untuk menghentikan atau perintah lain yang serupa sehubungan dengan
Prospektus Awal atau Prospektus oleh Otoritas Jasa Keuangan, Bursa atau Institusi Pemerintah
Republik Indonesia yang berwenang;
6) Seluruh saham yang ditawarkan telah habis terjual kepada masyarakat dan pembayaran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 Perjanjian ini telah diterima oleh Emiten;
7) Tidak terpenuhinya salah satu atau lebih ketentuan persyaratan pendahuluan;
8) Seluruh hak dan kewajiban Para Pihak disini telah dipenuhi sesuai dengan Perjanjian ini; dan/atau
156
Sejak ditandatanganinya Perjanjian ini sampai dengan sebelum tanggal Pernyataan Efektif, Penjamin
Pelaksanan Emisi Efek dapat mengakhiri Perjanjian apabila:
1) Emiten lalai secara material untuk memenuhi syarat dan ketentuan dari Perjanjian ini dan kelalaian
itu tidak diperbaiki dalam jangka waktu sebagaimana diberitahukan pada pemberitahuan tertulis;
2) Telah terjadi perubahan penting yang dapat merugikan berkenaan dengan usaha, kekayaan
atau keadaan keuangan Emiten yang mungkin dapat mempengaruhi secara material terhadap
kelangsungan usaha Emiten;
3) Apabila memberikan pernyataan tidak benar dalam Prospektus Awal, Prospektus, Prospektus
Ringkas dan/atau tambahan Atas Prospektus Ringkas atau Pernyataan tersebut menjadi tidak
benar dan/atau menyesatkan;
4) Tidak memberikan fakta-fakta material yang dapat mempengaruhi keberhasilan Penawaran Umum;
5) Terjadinya penurunan indeks harga saham gabungan yang berlaku di Bursa pada tingkat tertentu
yag dapat memberikan dampak negatif yang material;
6) Dikeluarkannya peraturan perundang-undangan yang baru atau adanya perubahan atas peraturan
perundang-undangan yang ada menurut penilaian Penjaminan Pelaksanaan Emisi Efek dapat
mempengaruhi secara langsung serta berdampak negatif terhadap keberhasilan dari Penawaran
Umum.
12. Penundaan masa penawaran umum atau pembatalan penawaran umum
Berdasarkan Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan No.113 tanggal
tanggal 29 September 2016 yang dibuat dihadapan Humberg Lie, Sarjana Hukum, Sarjana Ekonomi,
Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Utara (selanjutnya disebut “Perjanjian Penjaminan Emisi
Efek”) serta perubahannya, setelah diterimanya Pernyataan Efektif dari OJK sampai dengan hari
terakhir Masa Penawaran, Perseroan mempunyai hak untuk membatalkan atau menunda Penawaran
Umum ini berdasarkan hal-hal yang tercantum dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, sebagaimana
diatur dalam Perjanjian Emisi Efek dan Peraturan No.IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam
Rangka Penawaran Umum.
Penawaran Umum dapat dibatalkan atau ditunda sesuai dengan peraturan OJK yang berlaku, oleh
Perseroan dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu kepada OJK dan pihak lain yang berwenang
mengenai ditundanya Penawaran Umum, apabila:
a. Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3
(tiga) Hari Bursa berturut-turut;
b. Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan
terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau
c. Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang
ditetapkan oleh OJK berdasarkan Formulir Nomor: IX.A.2-11 lampiran 11 dan
Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:
a. mengungkapkan penundaan Masa Penawaran Umum Perdana Saham atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana Saham dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa
Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan
atau pembatalan tersebut. Di samping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan
dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya.
b. menyampaikan informasi penundaan Masa Penawaran Umum Perdana Saham atau pembatalan
Penawaran Umum Perdana Saham tersebut kepada OJK pada hari yang sama dengan pengumuman
sebagaimana dimaksud dalam poin a.
c. menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalm poin a kepada OJK paling lambat
satu Hari Kerja setelah pengumuman dimaksud, dan
d. Perseroan yang menunda Masa Penawaran Umum Perdana Saham atau membatalkan Penawaran
Umum Perdana Saham yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan saham telah dibayar maka
Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan saham kepada pemesan paling lambat 2 (dua)
Hari Kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.
157
Apabila Perseroan melakukan penundaan dan akan memulai kembali masa Penawaran Umum berlaku
ketentuan sebagai berikut:
a. dalam hal penundaan masa Penawaran Umum disebabkan oleh kondisi Indeks harga saham
gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) Hari Bursa
berturut-turut, maka Perseroan wajib memulai kembali masa Penawaran Umum paling lambat 8
(delapan) hari kerja setelah indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami peningkatan
paling sedikit 50% (lima puluh perseratus) dari total penurunan indeks harga saham gabungan
yang menjadi dasar penundaan;
b. dalam hal indeks harga saham gabungan di Bursa Efek mengalami penurunan kembali dengan
kondisi Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus)
selama 3 (tiga) Hari Bursa berturut-turut, maka Perseroan dapat melakukan kembali penundaan
masa Penawaran Umum;
c. wajib menyampaikan kepada OJK informasi mengenai jadwal Penawaran Umum dan informasi
tambahan lainnya, termasuk informasi peristiwa material yang terjadi setelah penundaan masa
Penawaran Umum (jika ada) dan mengumumkannya dalam paling kurang satu surat kabar harian
berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja sebelum
dimulainya lagi masa Penawaran Umum. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar,
Perseroan dapat juga mengumumkan dalam media massa lainnya; dan wajib menyampaikan bukti
pengumuman sebagaimana dimaksud dalam huruf “c” di atas kepada OJK paling lambat satu hari
kerja setelah pengumuman dimaksud.
13. Pengembalian Uang Pemesanan
Bagi Pemesanan Pembelian Saham yang ditolak seluruhnya atau sebagian, atau dalam hal terjadinya
pembatalan Penawaran Umum ini, pengembalian uang dalam mata uang Rupiah akan dilakukan oleh
para Penjamin Emisi Efek atau Agen Penjualan ditempat mana FPPS yang bersangkutan diajukan.
Pengembalian uang tersebut akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal
Akhir Penjatahan atau tanggal diumumkannya pembatalan Penawaran Umum Perdana Saham.
Pengembalian uang tersebut dapat dilakukan dalam bentuk pemindahbukuan ke rekening atas
nama pemesan atau melalui instrumen pembayaran lainnya dalam bentuk cek, bilyet giro atau surat
pengembalian yang dapat diambil langsung oleh pemesan yang bersangkutan pada Penjamin Emisi
Efek dimana pemesanan diajukan dengan menyerahkan bukti tanda terima pemesanan Saham dan
bukti tanda jati diri.
Untuk para pemesan khusus, pengembalian uang pemesanan karena adanya penjatahan akan diatur
dan dilaksanakan langsung oleh Perseroan dan oleh karenanya Perseroan membebaskan Penjamin
Pelaksana Emisi Efek, Penjamin Emisi Efek dari segala tuntutan/denda atas kelalaian Perseroan
tersebut.
Setiap pihak yang lalai dalam melakukan pengembalian uang pemesanan sehingga terjadi keterlambatan
dalam pengembalian uang pemesanan tersebut atau mengakibatkan pihak lain menjadi terlambat dalam
melakukan kewajibannya untuk mengembalikan uang pemesanan, wajib membayar denda kepada para
pemesan yang bersangkutan sebesar suku bunga yang berlaku untuk deposito Rupiah 1 (satu) bulan
pada Bank Sinarmas yang dihitung secara pro rata untuk setiap hari keterlambatan, dengan ketentuan
1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga
puluh) Hari Kalender.
14. Penyerahan Formulir Konfirmasi Atas Pemesanan Pembelian Saham
Distribusi saham ke dalam rekening efek tempat FPPS yang bersangkutan diajukan akan dilaksanakan
selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan. Formulir Konfirmasi
Penjatahan atas distribusi saham tersebut dapat diambil dengan menyerahkan Bukti Tanda Terima
Pemesanan Pembelian Saham.
15. Lain-lain
158
Penjamin Pelaksana emisi Efek dan Emiten berhak untuk menerima atau menolak pemesanan
pembelian saham secara keseluruhan atau sebagian, dengan mengusahakan untuk mengabulkan
sedapat mungkin pemesanan yang sah dalam jumlah kecil atau minimal satu satuan perdagangan.
Apabila menurut penilaian masing-masing Penjamin Emisi Efek terdapat pemesanan ganda baik yang
dilakukan langsung maupun tidak langsung oleh pemesan yang sama, maka Penjamin Emisi Efek wajib
membatalkan pesanan tersebut.
Penjamin Pelaksana Emisi Efek, Agen Penjualan dan pihak terafiliasi dilarang untuk membeli atau
memiliki saham untuk rekening sendiri apabila terjadi kelebihan permintaan beli. Pihak-pihak terafiliasi
hanya diperkenankan untuk membeli dan memiliki saham apabila terdapat sisa saham yang tidak
dipesan oleh pihak yang terafiliasi baik asing maupun nasional. Tata cara pengalokasian dilakukan
secara proporsional. Semua pihak dilarang mengalihkan saham sebelum saham-saham dicatatkan di
Bursa.
Dalam hal terjadi kekurangan permintaan beli dalam Penawaran Umum, Penjamin Pelaksana Emisi
Efek, Agen Penjualan Efek atau pihak-pihak terafiliasi dengannya dilarang menjual efek yang telah
dibeli atau akan dibelinya berdasarkan Kontrak Penjaminan Emisi Efek, kecuali melalui Bursa Efek jika
telah diungkapkan dalam Prospektus bahwa efek tersebut akan dicatatkan di Bursa Efek.
159
XX. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR
PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
Prospektus serta Formulir Pemesanan Pembelian Saham dapat diperoleh pada kantor Penjamin Emisi
Efek di bawah ini:
PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK:
PT Sinarmas Sekuritas
Sinar Mas Land Plaza Tower III, Lantai 5
Jl. MH Thamrin No. 51
Jakarta 10350
Tel. (021) 392 5550
Fax. (021) 392 2269
Website: www.sinarmassekuritas.co.id
PENJAMIN EMISI EFEK
(akan ditentukan kemudian)
160
Download