Memorandum Program Sanitasi (MPS) Mengubah Strategi Menjadi Tindakan Apa itu MPS ? Memorandum Program Sanitasi (MPS) merupakan tahap ke‐4 dari 6 (enam) tahapan program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Dengan penyelesaian dokumen Buku Pu h Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten/ Kota (SSK), maka Pokja AMPL/Sanitasi akan melanjutkan ke tahap implementasi strategi yang telah disepaka . Program‐ program yang ada di dalam MPS telah diiden fikasi dengan baik di dalam SSK, menurut prioritasnya, dan juga telah memperhitungkan kemampuan pendanaan serta hambatan yang ada. Memorandum Program merupakan suatu komitmen bersama terhadap program‐program kegiatan dan anggaran antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota dan para pemangku kepen ngan lainnya yang berkaitan dengan pembangunan sanitasi, untuk mempercepat implementasi pembangunan sanitasi. Secara konsep, dokumen MPS merupakan saringan terakhir iden fikasi dari program‐program dan kegiatan yang telah mendapatkan komitmen dari sumber pendanaan yang ada. Kampanye, Edukasi, Advokasi dan Pendampingan Pengembangan Kelembagaan dan Peraturan Penyusunan Rencana Strategis Penyiapan Memorandum Program Pelaksanaan/ Implementasi Pemantauan, Pembimbingan, Evaluasi dan Pembinaan Bagaimana tahapan pelaksanaan MPS ? Pelaksanaan Memorandum Program Sanitasi (MPS) dibagi menjadi 6 (enam) proses, yaitu: 1. Persiapan. MPS merupakan dokumen sumber tan antara permasalahan – tujuan – Pertemuan perdana / kick off sasaran – strategi – program dan dalam usulan pembangunan sanitasi mee ng merupakan k awal dari kegiatan. Dengan kata lain bahwa dan harus dilakukan adopsi dan proses penyusunan MPS oleh Pokja program dan kegiatan harus dapat pengawalan ke dalam mekanisme Kabupaten/Kota. Penyamaan penganggaran reguler. menjawab permasalahan dan persepsi antar anggota Pokja 2. Review SSK & Penetapan Program sasaran yang telah ditetapkan. merupakan hal yang sangat pen ng Prioritas. 3. Konsolidasi Program, Kegiatan, dan agar masing‐masing anggota Pokja Yang dimaksud dengan review Anggaran. yang berasal dari sejumlah dinas/ adalah melihat dan menelaah Program, kegiatan, dan pengang‐ instansi mempunyai kesamaan kembali dokumen BPS dan SSK serta garan yang telah disusun dalam pemahaman atas proses melakukan perbaikan penyesuaian dokumen SSK di review di MPS untuk penyusunan dan produk MPS, dan pendalaman seperlunya sebagai memas kan bahwa progam dan kontribusi, dan tugas dari masing‐ dasar untuk menyusun MPS. Hasil kegiatan yang telah disusun tersebut masing anggota Pokja, serta jadual review ini merupakan masukan bagi termasuk lokasi dan volume kegiatan pelaksanaan pekerjaan. penyusunan MPS. dapat menjawab permasalahan dan Di samping itu Pokja harus me‐ sasaran yang sudah ditetapkan di Dalam melakukan review SSK harus nyepaka dan memahami bahwa dalam SSK. dipas kan bahwa adanya keterkai‐ SERI PRODUK DOKUMEN PPSP ‐ LEMBAR INFORMASI Sanitasi, dan Rencana Implemen‐ 4. Rencana Implementasi telah siap. Selain itu kepas an tasinya. Hal ini untuk memas kan paska‐konstruksi juga harus Setelah materi rencana kegiatan bahwa dokumen MPS yang telah dipersiapkan seper organisasi dan anggaran sanitasi disepaka disusun dan disepaka bersama ini pengelola, serah‐terima aset, dan bersama, langkah selanjutnya dapat dimanfaatkan dan biaya O&M. adalah: dilaksanakan sebaik mungkin dan a. Memeriksa kesiapan dalam 5. Finalisasi Dokumen Kabupaten/Kota memberikan hasil yang op mal. mekanisme penganggaran yaitu Hasil akhir dari proses ini adalah persyaratan‐persyaratan atau disahkannya MPS oleh Kepala 6. Tindak Lanjut langkah‐langkah yang harus Daerah. Bagian terpen ng dari Untuk mendapatkan kesepakatan dilakukan dalam mekanisme tahapan ini adalah internalisasi yaitu pendanaan dari APBD Provinsi, APBN penganggaran. membangun pemahaman dan dan sumber pendanaan non‐ b. Memeriksa kesiapan pelak‐ persepsi yang sama di lingkungan pemerintah lainnya di ngkat sanaan kegiatan sesuai dengan internal Pemerintah Daerah Kabu‐ provinsi maka dokumen yang telah kriteria kesiapan (readiness paten/Kota tentang dokumen MPS disusun oleh Pokja Kabupaten/Kota criteria) yang telah ditetapkan. yang telah disusun, terutama terkait tersebut diatas diserahkan kepada dengan Prioritas Pemba‐ngunan Pokja Provinsi untuk dilakukan Pemeriksaan terhadap “kesiapan” Sanitasi, Rencana Kegiatan Sanitasi, Lokakarya. ini untuk memas kan rencana kegiatan dapat dilaksanakan tepat Rencana Anggaran pada waktunya, di lokasi yang Berapa Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Menyiapkan MPS? tepat, siap lahannya, siap studi dan desainnya, dak ada permasalahan MPS adalah dokumen yang bersifat dinamis/terbuka sehingga se ap tahun dengan masyarakat dan di‐ harus dilakukan up‐da ng dan pemasaran program dan kegiatan sesuai laksanakan oleh dinas/instansi yang dengan perkembangan. Jika dak semua program dan kegiatan memperoleh kesepakatan pendanaan (funding gap), maka dibutuhkan ndak lanjut yang terus‐menerus oleh Pokja Kabupaten/Kota dan Pokja Provinsi untuk melakukan pemasaran terhadap program dan kegiatan, walaupun fasilitasi Pokja Kabupaten/Kota oleh fasilitator Kabupaten/Kota dan provinsi telah selesai. Tujuannya adalah agar seluruh program dan kegiatan yang diiden fikasi di dalam MPS dapat diimplementasikan pada jangka menengah. Bagaimana Isi Dokumen MPS ? Isi dari dokumen MPS antara lain: Memorandum Jangka Menengah, yaitu berupa nota kesepakatan yang berisi resume umum dukungan untuk implementasi program dan kegiatan yang didanai oleh sumber dana pemerintah, baik ngkat Kabupaten/Kota, provinsi dan pusat maupun sumber dana dari non pemerintah, baik itu dari swasta, masyarakat dan lembaga donor. Rencana Implementasi, berisi uraian rencana ndak lanjut setelah adanya kesepakatan terkait tahapan persiapan untuk implementasi. Di dalam rencana implementasi, dilakukan iden fikasi permasalahan dan kesiapan tentang studi & desain, pembebasan lahan, organisasi pengelola dan rencana kerja monitoring dan evaluasi tahunan. SERI PRODUK DOKUMEN PPSP ‐ LEMBAR INFORMASI