8 TABLOID REPUBLIKA WAWANCARA JUMAT, 13 AGUSTUS 2010 Dr Briliantono M Soenarwo SpOT PhD 'Fisik, Jiwa dan Ruh pun Jadi Sehat' A lhamdulillah, akhirnya kita dipertemukan kembali dengan bulan suci Ramadhan 1431 H. Umat Muslim sudah selayaknya menyambut bulan yang agung dan penuh pengharapan ini dengan penuh suka cita. Sesungguhnya, puasa di bulan Ramadhan memberi manfaat yang sungguh tiada tara bagi mereka yang menunaikannya. Puasa tak hanya menyehatkan secara fisik. Menurut Dr dr Briliantono M Soenarwo, jiwa dan ruh pun akan semakin sehat dengan berpuasa. Menurut dia, Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa. Apa hikmah puasa bagi kesehatan fisik manusia? Sebagai seorang dokter, tadinya kita berpikir tubuh manusia selalu ada jasmani, jasad serta jiwa. Tapi, sebagai seorang Muslim, saya meyakini selain ada jasad, dan jiwa, ada satu lagi yakni ruh. Nah, ruh inilah yang ditiupkan oleh Allah SWT pada saat janin kita berusia 120 hari. Jadi, kita itu akan bisa dibilang sehat kalau ketiga-tiganya dalam keadaan yang balance (seimbang) atau sehat. Salah satu tidak balance kita pasti ada kekurangan yang kita sebut sebagai sakit. Itu dasarnya. Kita ini kalau sebagai dokter apalagi yang sekolahnya western (Barat) selalu berpikirannya bagaimana pemeriksaan fisiknya, bagaimana pemeriksaan laboratoriumnya selalu urus- Dari rukun Islam yang lima, cuma satu yang tak ada di bulan Ramadhan, yakni pergi haji. "Di dalam ruh Ramadhan ada syahadat, shalat, zakat dan puasa. Kalau semuanya kita lakukan bersamaan, insya Allah, ruh kita akan sehat. Kalau ruh sehat, jiwa pun jadi sehat, dan fisik (badan) kita juga sehat," ujar pimpinan Halimun Medical Center itu kepada wartawan Republika, Damanhuri Zuhri. Berikut petikan wawancara dengan dr Tony, begitu ia akrab disapa, mengenai hikmah puasa bagi kesehatan fisik, jiwa, dan ruh manusia: annya begitu. Kalau bertemu sesama teman, tanya kabar, kemudian tanya kolesterolnya bagaimana? Tensinya bagaimana? Selalu begitu tanyanya. Kita nggak pernah tanya, "Eh bagaimana hari ini, apakah jiwa Anda merasa senang? Apakah Anda merasa gembira ruhnya?" Jadi, kita lebih peduli pada jasmani? Persis. Jadi, di dalam keseharian, kita selalu menitikberatkan kepada jasmani, jasmani dan jasmani. Padahal harusnya semua itu dibagi rata supaya balance. Kalau jasmani, supaya seim- bang dan sebagainya, asupannya makanan yang bergizi seimbang atau empat sehat lima sempurna. Kalau jiwa juga ada yang namanya bagaimana merasakan ketenangan dan sebagainya. Jiwa dan ruh ini, sebetulnya tak bisa dipisahkan. Saat kita meninggal, jasad akan kembali lagi seperti tanah dan jiwa yang menyertai jasad pun akan hilang, tetapi yang namanya ruh akan kembali lagi kepada Allah SWT. Jadi, ruh pun membutuhkan asupan? Ya, kita kadang-kadang suka lupa. Sebagai orang awam, kita lupa apa makanan ruh itu? Padahal makanan ruh itu ada dalam Alquran. Karena ruh itu anugerah dari Allah, ya, kita kembalikan lagi kepada Allah. Sebagai umat Islam, Alquran dan hadis menjadi pegangan. Sedangkan, nafas kita adalah rukun Islam. Jadi, kita harus menjalankan rukun Islam itu dengan benar. Kalau kita menjalankan rukun Islam dengan benar, kita akan mendapat nilai tambah berupa sehat. Sehatnya di mana? Ruhnya sehat, jasmaninya sehat, dan jiwanya juga sehat. Dan puasa mendorong ke arah itu? Puasa itu adalah salah satu rukun Islam yang ada di bulan Ramadhan. Dari rukun Islam yang lima, cuma satu yang tak ada di situ, yaitu pergi haji. Mengucapkan dua kalimat syahadat, shalat, zakat dan puasa ada semua di dalam ruh bulan Ramadhan. Kalau kita lakukan semuanya bersamaan pada Ramadhan, insya Allah ruh kita akan sehat. Kalau ruh kita sehat, jiwa kita sehat, fisik (badan) kita juga sehat. Apa manfaat puasa bagi kesehatan tubuh? Kita anggap saja seperti tubuh ini sebagai mesin pabrik. Kalau kita memasukkan makanan ke mulut terus masuk ke lambung, itu kira-kira baru selesai dicerna kira-kira sepuluh jam. Jadi, kalau kita sarapan pukul 06.00, maka pukul 16.00 baru selesai diproses. Belum lagi makan siang, dan makan jajanan lainnya. Nah, pada saat puasa inilah kita atur supaya organ pencernaan istirahat. Kalau nggak istirahat bisa cepat rusak. Yang namanya mesin saja rusak. Inilah kesempatan bagi tubuh itu memperbaiki keadaannya dan lain sebagainya supaya tidak sakit, livernya tak sakit, ginjalnya tak sakit. Maka puasalah sesuai dengan ajaran agama. Artinya semakin lama perut itu istirahat itu semakin sehat? Harusnya begitu. Karena itu, Rasulullah SAW pun menganjurkan kita puasa Senin-Kamis, serta ada puasa-puasa yang lain. Benarkah puasa itu bisa menjadi obat? Itu salah satunya. Puasa ini salah satu obat. Jadi, kita bisa mengatakan puasa ini obat dan lain sebagainya, kalau benar-benar kita mengikuti apa yang ada di rukun Islam. Puasanya seperti apa? Dan kita jangan niatkan puasa supaya sehat. Itu sudah salah. Meskipun berdampak ke situ? Ya. Tetapi niatkanlah puasa lillahi ta'ala, taat kepada Allah. Seperti shalat itu harus taat kepada Allah bahwa kemudian dengan shalat badan kita sehat itu bagus. Jadi, luruskan niat, puasa itu hanya untuk Allah. Jika kemudian puasa itu membuat jasad, jiwa dan ruh menjadi sehat itu adalah hikmahnya. Dan itu karunia dari Allah karena di dalam Alquran dikatakan, "Apabila kamu sehat atau sakit, Akulah yang menyembuhkan." Jadi, jangan sampai salah niat? Betul. Kalau kita puasa salah niat, bisa-bisa jadi tak sehat. Selain itu, percuma tidak mendapatkan apa-apa. Hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Jadi, luruskan niat, lakukan seperti apa yang dilakukan Rasulullah. Adapun nanti hasilnya nanti kita mau dapat kesehatan, ridha dari Allah, itu urusannya Allah. ■ ed; heri ruslan