Peningkatan Keterampilan Membaca Surat

advertisement

Volume 07, Nomor 01, Juni 2016

Peningkatan Keterampilan Membaca Surat-Surat Pendek melalui Strategi
Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas III MI Baitur Rohim
Gedangan Sidoarjo


Abstrak: Latar belakang penelitian ini adalah siswa kurang memiliki
kemampuan membaca surat-surat pendek yang disebabkan kurangnya
inovasi dalam menggunakan strategi pembelajaran. Dari 30 siswa hanya
15 siswa (50%) yang tuntas sedangkan 15 siswa (50%) yang belum tuntas.
Untuk meningkatkan kemampuan membaca tersebut, peneliti
menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs. Strategi ini bertujuan
untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat melakukan
ketrampilan dengan benar. Rumusan masalah ini adalah bagaimana
penerapan strategi Practice-Rehearsal Pairs pada mata pelajaran al-Qur’an
Hadits kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo? dan bagaimana
peningkatan keterampilan membaca siswa kelas III MI Baitur Rohim
Gedangan Sidoarjo setelah mengunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs?.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas dengan
model PTK Kurt Lewin. Tindakan ini menggunakan satu siklus yang
terdiri dari empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
refleksi. Hasil penelitian menunjukan adanya peningkatan membaca
surat-surat pendek dengan menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pair
dan kemampuan membaca siswa meningkat dari 50% menjadi 80% dan
di atasnya dan KKM al-Qur’an hadits adalah 75.
Kata Kunci: Strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pair, Kemampuan
Membaca
PENDAHULUAN
Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan
nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan bertujuan untuk mengembangkan
Lilik indawati - Miftakhul Rohma
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang- Undang Nomor 20
Tahun 2003, Pasal 2, ayat 1).
Mata pelajaran al-Qur’an Hadits di madrasah ibtidaiyah adalah salah satu mata
pelajaran yang menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an dan
hadits dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an,
pengenalan arti atau makna secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan
hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari
melalui keteladanan dan pembiasaan.
Strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs memiliki peran untuk memudahkan belajar siswa terutama pada bidang studi al-Qur’an Hadits sebab strategi ini
memiliki langkah-langkah kegiatan yang bertujuan untuk meyakinkan masing-masing
pasangan dapat melakukan ketrampilan dengan benar dan merupakan suatu cara
mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan membawa
suasana pembelajaran menyenangkan.
Dari hasil observasi yang dilaksanakan peneliti di MI Baitur Rohim Gedangan
Sidoarjo pada kelas III adalah siswa tidak dapat membaca surat-surat pendek dengan
baik dan benar. Dari 30 peserta didik rata-rata hanya 15 anak (50%) yang memilki
kemampuan membaca dalam meteri membaca surat-surat pendek dan yang belum
tuntas mencapai 15 anak (50%) (Hasil wawancara dengan Lilik Indawati, 11 April
2015). KKM Mata pelajaran al-Qur’an hadits di MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo
yang di tetapkan dan harus dicapai adalah 75 namun hasilnya masih kurang atau
dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) tersebut.
Menurut hasil wawancara pada guru kelas III MI Baitur Rohim bahwa masalah
yang ditimbulkan karena berbagai faktor dari kemampuan membaca siswa mata
pelajaran al-Qur’an Hadits. Setelah dinalisis, ternyata ditemukan beberapa faktor
yang berpengaruh terhadap kemampuan peserta didik MI Baitur Rohim Gedangan
Sidoarjo dalam membaca yakni, dari pihak peserta didik: 1) Kondisi kelas yang
kurang kondusif. 2) Latar belakang keluarga: Kurang perhatian dari keluarga karena
sebagian kedua orang tua mereka berkerja, broken home dan Sebagian siswa ada yang
belum mengaji, dan ada yang masih sampai Jilid. 3) Strategi yang digunakan
monoton atau ceramah. 4) Media Pembelajaran hanya buku. 5) Motivasi masih
rendah.
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa masalah pembelaajaran
al-Qur’an Hadits dikarenakan gurunya yang kurang kretaif dan inovatif dalam
menyampaikan pembelajaran karena mengajarkan membaca al-Qur’an pada mata
pelajaran Al-Qur’an Hadits hanya menggunakan strategi yang monoton atau
ceramah. Oleh karena itu dalam meningkatkan kemampuan peserta didik MI Baitur
Rohim Gedangan Sidoarjo diperlukan upaya pengembangan dengan memilih dan
30
Jurnal


Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs
menerapkan strategi pembelajaran tertentu yang sekaligus dapat menghasilkan
peningkatan keterampilan membaca al-Qur’an MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo.
Strategi pembelajaran yang memugkinkan dapat tercapainya keterampilan
membaca al-Qur’an seperti yang disebutkan di atas adalah strategi pembelajaran
Practice-Rehearsal Pairs. Strategi ini merupakan bagian dari konsep pembelajaran aktif
(active learning) yang ditawarkan Melvin Silberman memiliki langkah-langkah
kegiatan yang bertujuan untuk meyakinkan masing-masing pasangan dapat
melakukan ketrampilan dengan benar. Strategi pembelajaran Practice-Rehearsal Pairs
(praktek berpasangan) adalah strategi yang digunakan untuk mempraktekkan
suatu ketrampilan atau prosedur dengan berpasangan dengan teman belajar.
Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dalam
Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti memilih judul “Peningkatan Kemampuan
Membaca Surat-Surat Pendek Melalui Strategi Partice-Rehearsal Pairs Pada Siswa Kelas
III Mi Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo.”
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana penerapan strategi
Practice-Rehearsal Pairs pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits kelas III Madrasah
Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo? dan bagaimana peningkatan
kemampuan membaca siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan
Sidoarjo setelah mengunakan strategi Practice-Rehearsal Pairs?. Adapun tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui penerapan strategi Practice-Rehearsal Pairs pada mata
pelajaran al-Qur’an Hadits kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan
Sidoarjo dan mengetahui peningkatan kemampuan membaca siswa kelas III
Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo setelah mengunakan strategi
Practice-Rehearsal Pair.
Manfaat dari penelitian ini adalah secara umum: dapat meningkatkan
keterampilan membaca pada mata pelajaran al-Qur’an hadits dengan materi bacaan
surat-surat pendek dengan pengunaan strategi Practice-Rehearsal Pair, dapat
meningkatkan pemahaman serta wawasan peneliti dalam membuat karya ilmiah dan
dapat dijadikan sebagai pengalaman, masukan, refleksi peneliti ketiaka menjadi
tenaga pendidik dan untuk melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) pada tempat,
kelas, setinggan, metode yang berbeda.
Sedangkan Manfaat secara khusus: bagi Sekolah dapat memberikan kontribusi
dalam hal meningkatan mutu tenaga pendidik, dan peserta didik. Bagi guru dapat
memberikan kontribusi dalam hal inovasi atau variasi strategi di dalam proses
pembelajaran al-Qur’an Hadits dan dapat memberikan masukan kepada guru untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan melakukan uji coba dengan setting
kelas dan siswa yang lain serta untuk meningkatkan kemampuan membaca peserta
didik. Bagi peserta didik dapat meningkatkan motivasi dan semangat peserta didik
dalam mengikuti proses pembelajaran yang berlangsung, dapat menghilangkan
kejenuhan, kebosanan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. dan dapat
Jurnal



31
Lilik indawati - Miftakhul Rohma
meningkatkan kemampuan membaca surat- surat pendek bagi peserta didik dalam
proses pembelajaran mata pelajaran al-Qur’an Hadits.
KERANGKA KONSEPTUAL
Istilah keterampilan membaca al-Qur’an terdiri dari tiga kata yaitu
keterampilan, membaca dan al-Qur’an. Namun demikian ketiga kata tersebut tidak
berdiri sendiri, melainkan mempunyai hubungan yang erat antara satu dengan yang
lain. Dengan demikian ketiganya mewakili satu pengertian yang utuh atau bulat,
yakni pengertian keterampilan membaca al-Qur’an, maksudnya kemampuan atau
kecakapan membaca al-Qur’an.
Keterampilan membaca al-Qur’an adalah suatu kecakapan atau kemampuan
secara baik dan benar (fasih) dalam membaca teks atau ayat-ayat al-Qur’an (wahyu
Allah), yaitu dengan cara melafalkan secara lisan (cara pengucapan) yang sesuai
kaidah serta dengan petunjuk- petunjuk untuk membantu dalam pembacaan yang
sebenarnya. (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa,
1993:57)
Pembelajaran al-Qur’an-Hadits adalah bagian dari upaya untuk
mempersiapkan sejak dini agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan
mengamalkan isi kandungan al-Qur’an-Hadits melalui kegiatan pendidikan. Mata
pelajaran al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtida’iyah menekankan pada kemampuan
membaca dan menulis al-Qur’an dan Hadits dengan benar, serta hafalan terhadap
surat-surat pendek dalam al-Qur’an, pengenalan arti atau makna secara sederhana
dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.
Strategi Practice-Rehearsal Pairs (praktek berpasangan) adalah salah satu
strategi yang berasal dari active learning, yang menjelaskan bahwa strategi yang
digunakan untuk mempraktekkan suatu ketrampilan atau prosedur dengan
berpasangan dengan teman belajar terdapat 2 peran dalam pasangan. Peran pertama
bertugas menilai (mengamati) dan peran yang kedua bertugas mempraktekkan
keterampilan. Setelah peran yang kedua selesai mempraktikan keterampilan
pasangan bertukar peran. Proses diteruskan sampai semua ketrampilan atau prosedur
dapat dikuasai (Hisyam Zaini, 2008: 81).
Strategi Practice-Rehearsal Pairs (praktek berpasangan) bertujuan untuk
melibatkan peserta didik aktif dalam pembelajaran, yaitu untuk meyakinkan dan
memastikan bahwa kedua pasangan dapat memperagakan keterampilan atau
prosedur dengan benar, selain itu juga dengan praktek berpasangan dapat
meningkatkan keakraban dengan siswa dan untuk memudahkan dalam
mempelajari materi yang bersifat psikomotorik. Strategi Practice-Rehearsal Pairs
(praktek berpasangan) dalam penerapannya mempunyai langkh-langkah atau
prosedur, antara lain: 1) Guru memilih satu keterampilan yang akan dipelajari oleh
peserta didik. 2) Guru membentuk peserta didik berpasangan dalam setiap pasangan
32
Jurnal


Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs
terdapat dua peran. a. Penjelas atau pendemonstasi b. Penilai atau pengamat 3)
Setelah guru membentuk pasangan, guru meminta kepada penjelas atau
pendemonstasi mendemontrasikan cara megerjakan keterampilan yang telah
ditentukan, penilai/pengamat bertugas mengamati dan menilai penjelasan atau
pendemonstasi yang dilakukan temanya. 4) Guru meminta kedua pasangan untuk
bertukar peran 5) Guru meminta siswa untuk melakukan keterampilan atau
prosedur tersebut dilakukan sampai selesai dan dapat dikuasai oleh peserta didik
(Mel. Silberman, 2004: 81).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Penelitian
tindakan ini dilakukan untuk membenahi perbaikan mutu pada proses
pembelajaran. Dalam hal ini, peneliti terjun ke lapangan untuk mengamati dan
meneliti secara langsung pada saat guru melakukan proses pembelajaran atau
mengajar. Peneliti dalam melakukan penelitian tindakan mengunakan bentuk
kolaboratif, dimana guru sebagai mitra kerja peneliti.
Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dillaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Baitur
Rohim Gedangan Sidoarjo pada mata pelajaran al-Qur’an Hadist di Kelas III.
Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester genap kelas III
tahun ajaran 2014/2015.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah karena dalam
PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar yang efektif di
kelas.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim
Gedangan Sidoarjo Pelajaran 2014/2015. Yang berjumlah 30 siswa, siswa laki-laki
berjumlah 16 siswa dan siswa perempuan berjumlah 14 siswa pada pokok bahasan
materi surat-surat pendek.
Desain Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis
meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan
langkah yang berurutan dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus
berikutnya. Akar pelaksanaan PTK digambarkan dalam bentuk spiral tindakan (Aip
Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat, 2010: 20) sebagai berikut:
Jurnal



33
Lilik indawati - Miftakhul Rohma
Identifikasi Masalah
Perencanaan
Refleksi
Tindakan
Siklus 1
Observasi
Perencanan Ulang
Siklus II
Dst
Gambar 1: Prosedur PTK Model Kurt Lewin
Dalam penelitian ini yang digunakan adalah model Kurt Lewin. Model PTK
Kurt Lewin menyatakan bahwa dalam satu siklus terdapat empat langakah pokok,
meliputi 1) perencanaan (planning), 2) pelaksanaan (acting), 3) pengamatan atau
observasi (observing) dan 4) refleksi (reflecting).
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang diambil atau dilakukan peneliti adalah
pertama observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena
yang diteliti. Kedua wawancara adalah kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan
informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan pada para
responden. Ketiga dokumentasi adalah laporan tertulis yang berupa gambar,
dokumen-dokumen resmi, foto mengenai peristiwa yang isisnya meberikan
penjelasan atas gambaran terhadap suatu peristiwa. (Arikunto, 1998:159). Keempat
non-tes adalah (Performance Assessement) adalah Penilaian yang dilakukan dengan cara
mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu (Sukandarrumidi:
2006).
Analisis Data
Data peneliti dianalisis dengan menggunakan teknik data secara kuantitatif
berdasarkan dengan hasil tindakan yang dilaksanakan pada setiap siklus. hasil
tindakan pada setiap siklus dibandingkan dengan hasil pra siklus untuk mengetahui
34
Jurnal


Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs
persentase peningkatan keterampilan membaca surat-surat pendek siswa kelas III MI
Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo.
Pada setiap siklus dideskripsikan jumlah skor yang diperoleh semua siswa, daya
serap, dan rata-rata skor untuk aspek Makhorijul Huruf, Kelancaran, Ketepatan
Tajwid, dan Volume suara. Selain itu, dideskripsikan jumlah skor, jumlah nilai, ratarata nilai, tingkat daya serap, dan ketuntasan belajar siswa pada setiap siklus.
Kriteria Keberhasilan Tindakan
Indikator kinerja merupakan suatu kriteria yang digunakan peneliti untuk
melihat tingkat keberhasilan dari kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) dalam
meningkatkan serta memperbaiki mutu hasil belajar siswa dalam suatu materi
pelajaran. Kriteria ketuntasan minimal setiap kompetensi dasar berdasrkan pada
indikator yang berkisar antara 0%-100%. Setelah adanya penelitian tindakan kelas
(PTK) diharapkan tingkat keberhasilan siswa kelas III MI Baitur Rohim Gedangan
Sidoarjo dalam peningkatan kemampuan membaca materi membaca surat-surat
pendek pada mata pelajaran al-Qur’an Hadits meningkat dari prosentase 50%
menjadi 75% hingga di atasnya dari 30 siswa atau sekitar 20-26 siswa, diukur dari
kemampuan membaca siswa sebelum adanya tindakan perbaikan menggunakan
strategi Partice-Rehearsal Pairs dan sesudah adanya tindakan perbaikan menggunakan
strategi Partice-Rehearsal Pairs. Hasilnya dapat dilihat dari tabel hasil tes lisan pada
siklus 1 dalam proses pembelajaran setelah adanya tindakan perbaikan menggunakan
strategi Partice-Rehearsal Pairs.
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Penerapan Pembelajaran
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan strategi
Partice-Rehearsal Pairs dikatakan cukup berhasil dan membawa dampak positif bagi
peserta didik. Hal ini dibuktikan dari data hasil kemampuan membaca siswa sebelum
menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs (Pra Siklus) dan sesudah menggunakan
strategi Partice-Rehearsal Pairs. Hal ini disebabkan karena dengan strategi ParticeRehearsal Pairs menjadikan siswa lebih percaya diri dalam mempraktikkan
kemampuannya dalam proses belajar mengajar.
Pra-Siklus
Sebelum menggunakan Strategi Partice-Rehearsal Pairs, siswa kelas III MI Baitur
Rohim Gedangan Sidoarjo adalah siswa tidak dapat membaca surat surat pendek
dengan baik dan benar. Dari 30 peserta didik hanya 15 siswa yang memilki
kemampuan membaca dalam meteri membaca sura-surat pendek dan yang belum
tuntas mencapai 15 siswa jika diprosentasikan rata-rata hanya 50% yang belum
memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan KKM Mata pelajaran al-Qur’an
Jurnal



35
Lilik indawati - Miftakhul Rohma
hadits di MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo yang di tetapkan oleh sekolah yaitu
mencapai nilai 75 dengan prosentase sebesar 85% namun hasilnya masih kurang dari
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) tersebut.
Penyebab rendahnya kemampuan membaca siswa dalam membaca surat-surat
pendek mata pelajaran pembelajaran al-Qur’an Hadits dikarenakan gurunya yang
kurang kretaif, inovatif dan bervariasi dalam menggunakan strategi, metode dan
media.
No
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 1: Hasil Wawancara Guru Pra Siklus - Daftar Nilai PTK
Jumlah Siswa
KKM
Nilai
Keterangan
T
TT

7 Peserta Didik
75
100- 95

6 Peserta Didik
75
94- 85

2 Peserta Didik
75
84-75

10 Peserta Didik
75
74-65

5 Peserta Didik
75
64-55
Jumlah Nilai
2,409
15
15
Rata-rata Kelas
80,3
Prosentase Ketuntasan
50%
50%
Keterangan:
T
TT
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang belum tuntas
Klasikal
: Tuntas
: Tidak Tuntas
: 15
: 15
: Belum Tuntas
12
10
8
6
4
2
0
64-55
74-65
84-75
94- 85
Grafik 1: Hasil Wawancara Guru Pra-Siklus Daftar Nilai PTK
36
Jurnal


100- 95
Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukkan bahwa diperoleh nilai ratarata 80,3 dengan prosentase ketuntasan mencapai 50 % atau 15 siswa dari 30 jumlah
siswa yang mengikuti tes lisan pada pra siklus I sudah tuntas belajar. Sedang jumlah
siswa yang belum tuntas belajar secara individual sebanyak 15 orang atau 50 %. Data
ini menunjukkan bahwa siswa selama ini kurang antusias dalam mengikuti proses
pembelajaran al-Qur’an hadits, sehingga berpengaruh pada kemampuan membaca
siswa. bahwa tingkat kemampuan siswa sebelum menggunakan strategi ParticeRehearsal Pairs rendah.
Siklus 1
Tahap Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan: a. Pennyusunan rencana
pembelajaran atau RPP mengenai bacaan surat-surat pendek dengan mengunakan
Strategi Practice-Rehearsal Pairs. b. Mempersiapkan instrumen penialain untuk
mengetahui tingkat keberhasilan yang diperoleh. c. Menganalisis proses dan hasil
tindakan seperti lembar observasi untuk guru dan siswa. d. Mempersiapka media
pembelajaran yang digunakan untuk proses pembelajaran. Perencanaan siklus 1 ini
berlangsung selama 2 jam pelajaran 2 X 35 menit dilaksanakan pada tanggal 7 April
2015 di kelas III MI Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo dengan jumlah siswa 30 siswa.
Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar.
Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan peneliti melaksanakan pembelajaran pada materi
bacaan surat-surat pendek dengan menerapakan Strategi Practice-Rehearsal Pairs.
Kegiatan pelaksanaan yang dilakukan sebagai berikut: a. Guru memberikan motivasi
kepada sisswa, agar siap dalam memulai materi yang akan disampaikan dan diajarkan.
b. Guru melakukan apersepsi mengenai pengaitan materi dengan materi
sebelumnnya atau mengaitakan materi dengan pengalaman yang dimiliki oleh siswa.
c. Guru memperkenalkan kepada siswa mengenai strategi yang akan digunakan
dalam proses pembelajaran yakni Strategi Practice-Rehearsal Pairs. d. Guru melakukan
umpan balik dan selanjutnya memberikan test kepada peserta didik dengan Strategi
Practice-Rehearsal Pairs yang sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran dalam
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) 1, sebagai berikut Menyiapkan lembar
pengumpulan data dengan bantuan guru yang mengajar. Peneliti melakukan
penelitian pada semua proses pembelajaran serta aktivitas yang dilakukan oleh siswa
dan guru dalam melakukan pembelajaran. Dan melaksanakan tes untuk semua siswa
pada akhir siklus.
Untuk melaksanakan PTK agar sesuai dengan RPP dan lembar observasi yang
telah dibuat untuk merekam semua proses yang terjadi selama kegiatan belajar
mengajar, dalam hal ini peneliti sekaligus bertindak sebagai guru pada proses belajar
Jurnal



37
Lilik indawati - Miftakhul Rohma
mengajar digunakan pendekatan pembelajaran active learning. Hasil test formatif
akan dijadikan acuan untuk menentukan nilai dan ketercapaian KKM individual
atau klasikal, sehingga peneliti mendapatkan data hasil evaluasi yang valid untuk
menetapkan siswa yang tuntas pada siklus 1. Gambaran data hasil evaluasi pada siklus
I.
No
1.
2.
3.
4.
5.
Tabel 2: Hasil Tes Lisan Siswa Siklus 1 - Daftar Nilai PTK
Nama
Nilai
Keterangan
T
TT

12 Peserta Didik
75
100- 95

9 Peserta Didik
75
94- 85

5 Peserta Didik
75
84-75

3 Peserta Didik
75
74-65

1 Peserta Didik
75
64-55
Jumlah Nilai
2,486
26
4
Rata-rata Kelas
82,9
Prosentase Ketuntasan
92%
8%
Keterangan:
T
TT
Jumlah siswa yang tuntas
Jumlah siswa yang belum tuntas
Klasikal
: Tuntas
: Tidak Tuntas
: 24
:4
: Tuntas
14
12
10
8
6
4
2
0
64-55
74-65
84-75
94- 85
100- 95
Grafik 1: Hasil Tes Lisan Siswa Siklus I - Daftar Nilai PTK
Berdasarkan tabel dan grafik di atas, menunjukkan bahwa diperoleh nilai ratarata 82,9 pada siklus 1, hasil ini menunjukkan adanya peningkatan hasil
38
Jurnal


Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs
dibandingkan nilai rata-rata pra siklus (80,3) dengan prosentase ketuntasan mencapai
92% atau 26 siswa dari 30 jumlah siswa yang mengikuti tes lisan pada siklus I sudah
tuntas belajar. Sedang jumlah siswa yang belum tuntas belajar secara individual
sebanyak 4 orang atau 8 %. Hasil belajar pada siklus I mengalami peningkatan secara
kualitatif dan kuantitatif dibandingkan hasil pada pra siklus. Data ini menunjukkan
bahwa menggunakan strategi Partice-Rehearsal Pairs dapat meningkatkan keterampilan
membaca siswa.
Tahap Pengamatan
Pada tahap pengamatan ini, peneliti melakukan pengamatan mengenai semua
proses pelaksanaan pembelajaran berlangsung untuk melakukan proses perbaikan
pembelajaran dengan penerapan Strategi Practice-Rehearsal Pairs untuk meningkatkan
keterampilan membaca al-qur’an Hadist pada siswa kelas III MI Baitur Rohim
Gedangan Sidoarjo. Pengamatan yang dilakukan di antaranya, sebagai berikut: a.
Mengamati semua proses pembelajaran dan mencatat semua masalah atau
kekurangan pada pembelajaran al-Qur’an Hadist dengan mengunakan Strategi
Practice-Rehearsal Pairs untuk meningkatkan keterampilan membaca. b. Meneliti data
yang diperlukan dalam peneleitian seperti lembar observasi yang meliputi lembar
pengamatan siswa, lembar pengamatan guru, lembar kerja siswa.
Untuk mengamati setiap perkembangan yang terjadi selama penelitian
tindakan kelas, peneliti menggunakan lembar observasi, hasil observasi pada siklus I
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3: Instrumen Observasi Kegiatan Siswa Siklus 1
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Skor Penilaian
BS B
C
Indikator / Aspek Yang Diamati
Siswa merespon apersepsi/motivasi (ice breaking) yang
diberikan oleh guru.
Siswa mendengarkan saat tujuan pembelajaran
disampaikan.
Siswa memusatkan perhatian pada materi membaca suratsurat pendek yang dipelajari.
Siswa antusias ketika mempelajari bacaan surat-surat
pendek dengan menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pair
Siswa melaksanakan strategi Practice-Rehearsal Pair (praktik
berpasangan) dengan benar
Siswa memberi tanggapan saat guru mengecek bacaan yang
dilakukan siswa.
Siswa merespon kesimpulan materi pembelajaran yang
disampaikan guru.
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 =
skor perolehan
skor maksimal







x 100
Jurnal



39
Lilik indawati - Miftakhul Rohma
Keterangan:
BS : Baik Sekali
B : Baik
C : Cukup
Berdasarkan tabel 3 di atas. Dapat diketahui antusiasme ketika mempelajari
bacaan surat-surat pendek dengan menggunakan strategi Practice-Rehearsal Pair siswa
mengikuti pembelajaran dengan sangat baik. Bahwa telah terjadi interaksi siswa
selama PBM interaksi antar siswa, siswa dengan guru, Partisipasi siswa dalam
melaksanakan strategi Practice-Rehearsal Pair (praktik berpasangan) sudah baik.
Hubungan antar siswa ditinjau dari keakraban, kerjasama, dan kompetisi dengan
baik. Di bawah ini adalah Rubik penilaian membaca surat at-Tin siswa.
Tabel 4: Rubrik Membaca Surat at-Tin Siswa Pada Siklus 1
No
Kriteria
1)
Makhorijul
Huruf
2)
Kelancaran
3)
Ketepatan
Tajwid
4)
Volume
Suara
Baik Sekali
Baik
4
Menggunakan
Makhorijul
Huruf dengan
sangat benar
dan sangat
baik
Membaca
dengan sangat
lancar
Menggunakan
kaidah tajwid
dengan sangat
benar dan
sangat baik
Voleme suara
sangat keras
dan sangat
jelas
3
Menggunakan
Makhorijul
Huruf dengan
cukup benar
dan cukup baik
Cukup
2
Menggunakan
Makhorijul
Huruf dengan
kurang benar
dan kurang
baik
Membaca
Membaca
cukup lancar
dengan kurang
lancar
Menggunakan Menggunakan
kaidah tajwid
kaidah tajwid
dengan cukup
dengan kurang
benar dan
benar dan
cukup baik
kurang baik
Volume suara
Volume suara
cukup keras
pelan dan
dan cukup jelas kurang jelas
Perlu
Bimbingan
1
Belum
Menggunakan
Makhorijul
Huruf dengan
benar dan baik
Membaca
dengan terbatabata
Belum
Menggunakan
kaidah tajwid
dengan benar
dan baik
Suara sangat
pelan dan
tidak jelas
Berdasarkan hasil pengamatan aktifitas guru selama proses KBM adalah
melaksanakan pembelajaran pendekatan active learning dengan menggunakan
strategi Practice-Rehearsal Pair yang disesuaikan dengan RPP. Aktifitas guru dalam
pembelajaran, melakukan apersepsi, memberikan motivasi, menjelaskan langkahlangkah KBM. Hal ini dilakukan untuk membangkitkan semangat memberikan
gambaran kepada siswa tentang kegiatan pembelajaran. Pada proses kegiatan ini guru
melakukan pembimbingan dan kontrol terhadap pelaksanaan praktek berpasangan
40
Jurnal


Pembelajaran PAI melalui Strategi Practice-Rehearsal Pairs
untuk memastikan bahwa kegiatan berpasangan berjalan sesuai dengan yang
diharapkan.
Tahap Refleksi
Pada tahap ini akan merefleksikan kembali apa yang telah dilaksanakan selama
peneliti tindakan kelas dilakukan daridata yang diperoleh dapat diuraikan, (1)
Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan pembelajaran dengan
cukup baik dengan strategi Practice-Rehearsal Pair, meskipun ada beberapa bagian yang
masih belum sempurna, tetapi presentasi pelaksanaan untuk masing-masing kegiatan
cukup baik, (2) Berdasarkan data hasil lembar observasi siswa, tingkat keaktifan,
antusias saat melakukan praktek berpasangan semakin meningkat dari pra siklus
(sebelum siklus) ke siklus 1 dan (3) Hasil belajar siswa mengalami peningkatan secara
kualitatif dan kuantitatif dari pra siklus I ke Siklus I.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil pembelajaran yang sudah dilakukan sebanyak 1 siklus, dan
pembahasan seluruh proses serta analisis yang sudah dilakukan maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan strategi Partice-Rehearsal
Pairs dapat meningkatkan kemampuan membaca surat-surat pendek siswa kelas III
Madrasah Ibtidaiyah Baitur Rohim Gedangan Sidoarjo yang ditandai dengan
peningkatan kemampuan membaca sebelum melakukan siklus (pra siklus) yaitu pada
pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 80,3 sedangkan prosentase ketuntasan
belajar yaitu 50 % atau sebanyak 15 siswa yang tuntas belajar. Pada siklus I terjadi
peningkatan hasil belajar, nilai rata-rata 82,9 ketuntasan belajar secara klasikal 92 %
atau sebanyak 26 siswa yang tuntas belajar.
Saran
Agar kegiatan pembelajaran berhasil dengan baik, maka seorang guru
hendaknya aktif membimbing dan mengarahkan siswa selama kegiatan pembelajaran
berlangsung dan mempersiapkan media, strategi, dan metode yang inovatif dan
bervariasi. Strategi Partice-Rehearsal Pairs sangat cocok digunakan untuk pembelajaran
al-Qur’an Hadits. Untuk siswa hendaknya lebih memahami, terampil melaksanakan
dan mengamalkan isi kandungan al-Qur’an Hadits agar merasa senang dalam
mempelajari al-Qur’an dan bisa bermanfaat bagi kehidupan dan masa depan.
Jurnal



41
Lilik indawati - Miftakhul Rohma
DAFTAR PUSTAKA
Aip Badrujaman dan Dede Rahmat Hidayat. 2010. Cara Mudah Penelitian Tindakan
Kelas untuk Guru Mata Pelajaran. Jakarta: CV. Trans Info Media.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Hisyam Zaini, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani.
Lilik Indawati. 2015. Guru Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadits Kleas III MI Baitur
Rohman Gedangan Sidoarjo, 11 April 2015.
Mel. Silberman. 2004. Active Learning 101 Cara Aktif Siswa Aktif. Bandung: Nusa
Media & Nuansa.
Sukandarrumidi. 2006. Metodologi Penelitihan Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula,
Yogjakarta: Gadjah mada University Press.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa. 1993. Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Jakarta:
Balai Pustaka, cet. 4.
Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
2, ayat 1.
42
Jurnal


Download