Sesi 8.indd

advertisement
S - KU R I K U L
Se
08
PENGINDERAAN JAUH : 1
A.
PENGERTIAN PENGINDERAAN JAUH
Penginderaan jauh (inderaja) adalah cara memperoleh data atau informasi tentang objek
atau gejala atau daerah dengan sensor buatan, tanpa kontak langsung.
B.
PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK
Sumber
tenaga
Wahana
Sensor Fotografik
(Kamera)
nt
Pa
Foto Udara
Pancaran
an
ul
Atmosfer
Data Visual : Citra
Citra Foto
Foto Satelit
Objek
C.
KOMPONEN PENGINDERAAN JAUH FOTOGRAFIK
a.
Sumber Tenaga
1.
Tenaga Alamiah
Berupa sinar matahari (gelombang elektromagnetik) dan sinar bulan.
1
GAN
GEOGRAFI
UM
BUN
si
AS
I IP
GA
KEL
XI
2.
Tenaga Buatan
Berupa sinar buatan.
Tenaga (sinar) akan mengenai objek, oleh objek sinar tersebut dipantulkan atau
dipancarkan ke sensor. Jumlah sinar yang diterima objek di setiap tempat berbeda-beda,
tergantung dari faktor:
1.
Lokasi
2.
Cuaca
3.
Waktu
4.
Bentuk rupa bumi (topografi)
Contoh: saat posisi matahari tegak lurus dengan objek (siang), jumlah sinar yang diterima
objek lebih besar dibandingkan saat posisi matahari miring (pagi/sore).
Tenaga sinar matahari (gelombang elektromagnetik) terdiri dari tujuh spektrum, yaitu
gelombang radio (gelombang panjang dan gelombang pendek), gelombang mikro,
inframerah, sinar tampak, ultraviolet, sinar-X, dan sinar gamma, namun yang digunakan
untuk penginderaan jauh hanya tiga sinar, yaitu spektrum inframerah, sinar tampak, dan
ultraviolet.
b.
Atmosfer
Atmosfer adalah lapisan udara yang mengandung partikel awan, debu, uap air, hujan,
kabut, CO2, dan ozon. Partikel-partikel tersebut ada yang menyerap dan ada yang
memantulkan spektrum elektromagnetik. Akibatnya, hanya sebagian kecil spektrum
elektromagnetik yang mencapai bumi.
Bagian atmosfer yang dapat melanjutkan spektrum elektromagnetik sampai ke bumi
disebut “Jendela Atmosfer”.
c.
Objek
Objek yang diinderaja berada di permukaan bumi, udara, dan angkasa. Meliputi litosfer,
hidrosfer, biosfer, gejala antroposfer, atmosfer, dan benda angkasa. Tiap objek memiliki
karakteristik yang berada dalam memantulkan tenaga (sinar) ke sensor. Objek yang
pantulannya tinggi tampak cerah dan objek yang pantulannya rendah tampak gelap.
Contoh:
1.
Objek kering seperti batuan dan jalan raya tidak menyerap sinar, sehingga sinar
yang dipantulkan objek ke sensor banyak. Maka, citranya cerah.
2
2.
Objek basah seperti laut menyerap sinar, sehingga sinar yang dipantulkan objek ke
sensor sedikit. Maka, citranya gelap.
Objek yang digambarkan pada foto udara dan foto satelit terbatas pada objek yang
tampak. Objek di bawah tanah atau tertutup vegetasi tidak dapat tergambar pada foto.
Ada objek yang tidak tampak, namun dapat ditafsirkan berdasarkan objek yang tampak.
Contoh: jenis tanah pasir dapat ditafsirkan berdasarkan vegetasi penutupnya (kelapa) dan
lokasinya (di tepi laut).
d.
Sensor
Sensor adalah alat untuk merekam objek. Kemampuan sensor merekam objek terkecil
disebut “Resolusi Spasial”. Semakin kecil wujud objek yang dapat direkam, semakin baik
mutu sensor.
1.
2.
Sensor Fotografik, berupa kamera.
•
Kamera Kartografik: untuk pemetaan.
•
Kamera Tinjau: untuk merekam kualitas objek.
•
Kamera Multispektral: untuk memotret satu objek dengan beberapa kamera,
atau satu kamera dengan beberapa lensa.
Detektornya, berupa film.
•
Film Pankromatik
•
Film Ortokromatik
•
Film Inframerah
•
Film Inframerah Modifikasi
•
Film Ultraviolet
Kamera merekam objek secara kimiawi, maksudnya tenaga elektromagnetik diterima dan
direkam pada emulsi film dan menghasilkan “citra foto”.
e.
Wahana
Wahana adalah kendaraan atau tempat meletakkan sensor.
1.
Wahana di permukaan bumi: berupa bangunan menara.
2.
Wahana di udara: berupa pesawat udara, balon udara, roket.
•
Pesawat terbang rendah: ketinggian peredarannya 1 km hingga 9 km dpL.
•
Pesawat terbang tinggi: ketinggian peredarannya > 18 km dpL.
3
3.
Wahana di angkasa: berupa satelit.
Satelit memiliki ketinggian peredaran 400 km hingga 900 km dpL.
f.
Hasil Penginderaan Jauh
Hasil inderaja fotografik adalah “data visual (analog)” berupa “citra” dan disebut citra foto.
Citra adalah gambaran objek yang tampak pada sensor atau yang sudah dicetak.
1.
2.
Jika sensor fotografik (kamera) diletakkan di pesawat atau balon udara, menghasilkan
“foto udara”, berupa:
•
Foto Pankromatik hitam putih
•
Foto Pankromatik berwarna (true color)
•
Foto Ortokromatik
•
Foto Inframerah hitam putih
•
Foto Inframerah berwarna (false color)
•
Foto Inframerah modifikasi
•
Foto Ultraviolet
•
Foto Multispektral
Jika sensor fotografik (kamera) diletakkan di satelit, menghasilkan “foto satelit”,
berupa:
•
Foto Gemini
•
Foto Mercury
•
Foto Apollo
•
Foto Skylab
Dibandingkan foto satelit, foto udara menyajikan informasi lebih rinci, karena wahananya
lebih rendah. Semakin rendah terbang wahana, semakin besar citranya. Jadi, jarak
pemotretan memengaruhi besar atau kecilnya citra.
Contoh: foto udara skala 1 : 5.000 dapat membedakan jenis truk dan bis dengan jenis
sedan, jip, dan colt.
D.
CITRA FOTO
Citra foto adalah gambaran objek dari hasil pemotretan kamera. Klasifikasi citra foto
dibedakan atas beberapa hal sebagai berikut.
4
a.
Berdasarkan Spektrum Elektromagnetik
1.
Citra Foto Pankromatik
Menggunakan seluruh spektrum tampak, saluran me-ji-ku-hi-bi-ni-u.
2.
Citra Foto Ortokromatik
Menggunakan spektrum tampak, saluran biru sampai hijau.
3.
Citra Foto Inframerah
Menggunakan spektrum inframerah.
4.
Citra Foto Inframerah Modifikasi
Menggunakan spektrum inframerah dan spektrum tampak saluran jingga sampai
hijau.
5.
Citra Foto Ultraviolet
Menggunakan spektrum ultraviolet.
b.
Berdasarkan Posisi Sumbu Kamera
1.
Citra Foto Vertikal
Jika posisi sumbu kamera tegak lurus terhadap permukaan bumi.
2.
Citra Foto Condong
Jika posisi sumbu kamera miring, membentuk sudut ≥ 10°. Kemiringan 1-4° masih
dianggap foto vertikal.
•
Citra foto agak condong: jika cakrawala tidak tergambar.
•
Citra foto sangat condong: jika cakrawala tergambar.
(a)
(b)
(c)
Gambar (a) Foto vertikal, (b) Foto agak condong, dan (c) Foto sangat condong.
c.
Berdasarkan Sudut Liputan Kamera
1.
Sudut kecil, jika sudut liputan kurang dari 60°.
2.
Sudut normal, jika sudut liputan 60°-75°.
5
d.
3.
Sudut lebar, jika sudut liputan 75°-100°.
4.
Sudut sangat lebar, jika sudut liputan lebih dari 100°.
Berdasarkan Jenis Kamera
1.
Citra Foto Tunggal
Dibuat dengan kamera tunggal.
2.
Citra Foto Jamak
Dibuat dengan kamera banyak (multikamera), atau dibuat dengan satu kamera
berlensa banyak (multilensa).
e.
f.
Berdasarkan Warna Foto
1.
Citra foto warna asli (true color)
2.
Citra foto warna semu (false color)
3.
Citra foto hitam putih (tidak berwarna)
Berdasarkan Wahana
1.
Citra Foto Udara
Wahananya di udara, yaitu pesawat dan balon udara.
2.
Citra Foto Satelit (Orbital)
Wahananya di angkasa, yaitu satelit.
6
Download