Sikap Implisit dan Sikap Eksplisit terhadap Iklan Kondom Sensual dan Iklan Kondom Simbolik pada Remaja Ibadurrahman Nurlyta Hafiyah Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana sikap implisit dan sikap eksplisit remaja terhadap iklan kondom sensual dan iklan kondom simbolik. Pengukuran sikap implisit menggunakan Implicit Association Test (IAT) dan pengukuran sikap eksplisit menggunakan skala semantik diferensial. Partisipan berjumlah 40 orang remaja berusia 16-18 tahun yang merupakan siswa SMA negeri di Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa remaja memiliki sikap implisit yang positif terhadap iklan kondom sensual, sedangkan secara eksplisit remaja memiliki sikap yang positif terhadap iklan kondom simbolik. Berdasarkan hasil tersebut, penggunaan konten sensual pada iklan kondom dapat dilakukan. perempuan kemudian berkata, “Mau Pendahuluan Dalam sebuah iklan kondom, masukin? Pakai Sutra dulu dong!”. ditampilkan sebuah helm sepeda motor Dua iklan tersebut merupakan melompat dan bersatu dengan sebuah contoh dari masing-masing jenis iklan strawberi menjadi kondom yang ditayangkan di televisi kondom Fiesta Strawberi. Iklan kondom indonesia, yakni iklan kondom simbolik ini merupakan salah satu iklan kondom dan iklan kondom sensual. Pembagian yang jenis yang kemudian menggunakan menyampaikan untuk iklan ini diperoleh melalui penggunaan pengamatan peneliti terhadap konten kondom, di mana helm merujuk pada iklan kondom yang ditayangkan di kondom televisi sebagai pesan simbol alat perlindungan. Indonesia. Tayangan iklan Berbeda dengan iklan tersebut, terdapat kondom tersebut diperoleh melalui situs iklan Youtube kondom lain yang lebih pada menunjukkan sisi sensualitas. Iklan ini “FiestaCondoms”. menunjukkan dua orang perempuan sensual merujuk kepada iklan yang sedang bermain bola bersama tiga mengandung konten seks, khususnya orang laki-laki dengan gerakan tubuh body display. Menurut Reichert (2002) yang body display merupakan konten seks sensual. Salah seorang Iklan saluran kondom dalam iklan yang menampilkan model Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 membentuk sosial cognition (ISC) yang menjelaskan tubuh, menunjukkan daerah genital, bahwa ada hal-hal di bawah kontrol ataupun dengan pakaian yang tanpa pakaian. kesadaran kondom simbolik mempengaruhi perilaku sosial termasuk merujuk kepada iklan dengan asosiasi. sikap (Greenwald & Banaji, 1995). Moriarty, Mitchell, dan Wells (2009) Sikap mengatakan introspectively model Sedangkan iklan bahwa asosiasi individu implisit yang juga didefinisikan sebagai unidentified (or merupakan teknik komunikasi melalui inaccurately identified) traces of past simbol. Penggunaan simbol dilakukan experience untuk membangun hubungan antara feeling, thought, or action toward sosial produk ingin object (Greenwald & Banaji, 1995, p. 8). disampaikan. Dengan demikian, iklan Istilah introspectively unidentified dalam kondom kepada definisi ini merujuk kepada sikap implisit asosiasi melalui simbol sebagai media muncul tanpa disadari individu, di mana penyampaian individu dengan pesan simbolik yang merujuk pesan penggunaan kondom. Perbedaan jenis iklan ini menarik that mediates tidak favorable dapat penyebab munculnya tersebut. Istilah mengenali sikap traces of experience kondom sensual atau iklan kondom pembentukan simbolik yang lebih dapat diterima oleh teraktivasi oleh stimulus yang ada di konsumen. Penerimaan terhadap iklan lingkungan, di mana paparan stimulus dapat inilah yang membuat suatu objek sosial melalui sikap. Sikap didefinisikan sebagai a psychological kepada past untuk diteliti lebih jauh, apakah iklan diukur merujuk implisit sikap proses implisit yang akan disukai atau tidak. by Salah satu teknik pengukuran evaluating a particular entity with some sikap implisit adalah Implisit Association degree of favor or disfavor (Eagly & Test (IAT) (Greenwald, McGhee, & Chaiken, Schwartz, tendency that 1993, is p. expressed 1). Definisi ini 1998). IAT merupakan memungkinkan interpretasi bahwa sikap pengukuran yang paling luas digunakan dapat berupa sikap implisit dan .sikap untuk mengukur sikap implisit, termasuk eksplisit. dalam domain perilaku konsumen (Gawronski & Payne, 2010). merupakan instrumen yang disusun Tinjauan Teoritis Sikap Implisit. IAT Sikap implisit berkembang dalam pendekatan implicit untuk antara mengukur target kekuatan concept Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 asosiasi (contohnya, attribute terutama ketika konsumen tidak mampu discrimination (contoh, kata positif vs dan tidak mau mengidentifikasi hal-hal kata negatif) (Greenwald dkk, 1998). yang mempengaruhi perilaku mereka. serangga vs bunga) dan Kekuatan asosiasi diukur melalui Sejalan dengan hal tersebut, Priluck mengkategorisasikan dan Till (2010) juga menyatakan bahwa stimulus yang terdiri dari target concept IAT lebih sensitif dalam mengungkap dan yang sikap konsumen yang dipengaruhi oleh sesuai, berbagai faktor yang sulit diungkap latensi waktu attribute compatible contoh discrimination (stimulus bunga noncompatible yang dan (stimulus positif) dan yang tidak secara lengkap dan terbuka. Walaupun IAT merupakan salah sesuai, contoh serangga dan positif). satu Asumsinya, jika suatu target concept digunakan, namun IAT juga memiliki dan attribute discrimination sangat kuat keterbatasan dalam penggunaannya. asosiasinya dalam diri seorang individu, Salah satu keterbatasan IAT adalah maka waktu latensi yang dibutuhkan dalam aspek psikometris yang dinilai untuk lemah yang mengkategorisasikan compatible dibandingkan akan stimulus lebih stimulus pengukuran yang mengungkap paling sikap luas implisit cepat seseorang jika dihitung melalui waktu yang latensi (Blanton, Jaccard, Gonzales & noncompatible (Greenwald dkk, 1998). Cristie, Dengan mengukur kekuatan asosiasi keterbatasan yang terbentuk pada diri seseorang (2005) menyatakan bahwa skoring IAT dalam sebaiknya waktu yang sangat cepat 2005). Untuk tersebut mengatasi Blanton menggunakan dkk algoritma (milidetik), maka IAT dapat mengukur yang disusun oleh Greenwald, Nosek, sikap suatu dan Banaji (2003). Oleh karena itu, dapat dalam penelitian sikap terhadap iklan implisit kecenderungan sebagai yang tidak kondom ini, pengukuran sikap implisit dikenali oleh individu. Penelitian sebelumnya melalui IAT akan dihitung dengan algoritma oleh menunjukkan bahwa pengukuran sikap menggunakan implisit telah berhasil dilakukan pada Greenwald dkk (2003). sikap konsumen terhadap produk, salah satunya penelitian Brunel, Tietje dan Sikap Eksplisit. Greenwald (2004, studi 2). Penelitian ini munculnya sikap implisit, muncul pula menemukan bahwa pengukuran sikap istilah implisit valid mengukur sikap konsumen sederhana merupakan sikap yang pada sikap Sejalan eksplisit Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 yang dengan secara umumnya Shiffman dikenali. Sikap eksplisit dan Kanuk (2007) conciuosly memberikan contoh penggunaan skala accessible attitudes that are controllable likert dan skala semantik diferensial and easy to report (Baron, Branscombe pada penelitian kepuasan sistem online & Byrne, 2008, p 148). Definisi ini bank oleh nasabah. Pada skala likert, menjelaskan eksplisit partisipan diminta untuk menyatakan merupakan sikap yang dapat disadari level kepuasan mereka dari sangat dan dapat dilaporkan dengan mudah puas, sedikit puas, puas, sedikit tidak sehingga dapat dikenali dengan proses puas, dan sangat tidak puas (5 point introspeksi. Pada proses ini, individu scale). Sedangkan pada skala semantik dapat diferensial, didefinisikan sebagai bahwa sikap menyadari apa yang partisipan menyebabkan dia menyukai atau tidak beberapa menyukai (Nosek, berlawan pada satu garis kontinum. Greenwald, & Banaji, 2007). Sebagai Partisipan diminta melakukan penilaian contoh, seseorang dapat memiliki sikap dengan memberikan tanda pada salah positif terhadap iklan kondom simbolik satu titik (5 atau 7 point ) yang berada karena dalam sesuatu adanya objek kesukaan terhadap kata garis sifat diberikan yang kontinum saling tersebut. simbol-simbol yang digunakan pada Contohnya, iklan, di mana alasan menyukai iklan membantu-tidak tersebut mampu dikenali oleh individu. semantik diferensial dianggap sensitif Pengukuran sikap eksplisit secara khusus merujuk kepada target objek yang diketahui seseorang, sehingga seseorang dapat berbagi dialami ketika diukur dengan menyampaikan menyadari atau mudah pendapatnya, sikapnya penilaiannya dan bersedia secara detail cepat-lambat dan membantu. Skala dalam mengungkap sikap (Shiffman & Kanuk, 2007). Pengukuran dengan menggali langsung sikap informasi seringkali eksplisit secara memiliki keterbatasan, salah satunya adalah adanya kecenderungan merespon sesuai dengan untuk norma, kepada peneliti (Brunel dkk, 2004). sehingga memberikan jawaban yang Pengukuran tidak sesuai dengan keadaan yang sikap eksplisit dalam domain perilaku konsumen yang sering sesungguhnya digunakan dan Apalagi untuk produk kondom yang semantik diferensial (Shiffman & Kanuk, memiliki stereotip yang kuat, di mana 2007). produk yang memiliki stereotip kuat adalah skala likert (Brunel Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 dkk, 2004). akan enggan untuk dibicarakan karena pada penelitian Maison dkk (2004, studi bersinggungan 1). Oleh karena itu, dalam penelitian dengan norma, sehingga pengukuran sikap eksplisit sikap sulit dilakukan (Brunel dkk, 2004). pengukuran sikap eksplisit akan diukur Walaupun demikian, penelitian terhadap akan studi implisit melalui IAT. menunjukkan bahwa ada kondom ini, melalui skala semantik diferensial serta Maison, Greenwald, dan Bruin (2004, 1) iklan dibandingkan dengan sikap terhadap Iklan korelasi yang positif pada sikap implisit dan sikap eksplisit. Maison dkk (2004, Sikap studi 1) melakukan penelitian untuk Kondom. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara preferensi melihat bagaimana sikap implisit dan implisit sikap dan membandingkannya Remaja eksplisit calon dengan preferensi eksplisit terhadap terutama dua merek yogurt, yakni Danone dan kondom, baik sensual maupun simbolik. Bakoma. Remaja merupakan kelompok yang Hasil penelitian ini remaja konsumen, paling memiliki preferensi eksplisit terhadap seksual secara bebas. Penelitian DKT merek Bakoma akan memiliki preferensi Indonesia implisit terhadap merek Bakoma pula. `responden berusia 15-24 tahun pada Begitu pula sebaliknya, seseorang yang November 2004 menunjukkan bahwa memiliki preferensi eksplisit terhadap bahwa 51% dari responden pernah merek melakukan hubungan seks sebelum preferensi akan implisit menunjukkan terhadap merek Danone. Maison menikah yang dan mengetahui dkk (2004, studi 1) menggunakan istilah preferensi karena terhadap iklan menunjukkan bahwa seseorang yang Danone beresiko terhadap kegiatan melibatkan 34% teman 474 menyatakan mereka telah melakukan aborsi. Di sisi lain, ada anggapan bahwa penelitian mereka menggunakan dua membicarakan merek untuk melihat kecenderungan berhubungan dengan seks pada remaja pada salah satu merek. Dengan kata adalah tabu. Tabu berhubungan dengan lain, pada dasarnya preferensi adalah sesuatu kecenderungan yang merujuk kepada dibicarakan karena alasan kesopanan, sikap. Dengan demikian, ditemukan moralitas atau religiusitas (Sabri & adanya korelasi yang positif antara Obemiller, 2011). Termasuk didalamnya pengukuran sikap implisit dan eksplisit kegiatan seks serta atribut-atribut yang yang Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 sesuatu dilarang yang untuk seks. televisi (Purdy, 2006). Oleh karena itu, Membicarakan seks oleh orang yang memeriksa sikap remaja terhadap iklan lebih dewasa dianggap tabu dalam kondom penting dilakukan. berhubungan dengan masyarakat dengan karena norma. berhubungan Agama merupakan Penelitian apakah ini mengungkap akan menunjukkan yang lebih remaja salah satu hal yang berpengaruh paling sikap kuat dalam pembentukan norma dalam terhadap masyarakat (Fam, Waller, & Erdogan, dibandingkan iklan kondom simbolik 2002). Holzner dan Oetomo (2004) juga dan apakah remaja menunjukkan sikap mengatakan membicarakan implisit yang lebih positif terhadap iklan luas enggan kondom sensual dibandingkan iklan pendidikan kondom simbolik. Peneliti menduga menengah atas di Indonesia. Padahal remaja akan memiliki sikap implisit yang pada tingkat pendidikan tersebut, para lebih positif terhadap iklan kondom siswa mempelajari hal-hal yang terkait sensual dibandingkan iklan kondom dengan simbolik seks bahwa secara dilakukan lebih pada organ tingkat dan kesehatan eksplisit iklan dan kondom akan positif sensual memiliki sikap dan eksplisit yang lebih positif terhadap iklan sama kondom simbolik daripada iklan kondom menyatakan bahwa seks bagi remaja sensual. Hal ini terkait dengan tingginya pada masyarakat Indonesia dianggap angka kegiatan seksual pada remaja sebagai sesuatu yang tidak normal, yang tidak terhadap kegiatan seksual. Namun, reproduksi. Oetomo Bahkan pada sehat, Holzner artikel ilegal yang atau bahkan seks remaja sikap positif sikap yang positif ini bertentangan dianggap sebagai tindakan kriminal. Kegiatan mengindikasikan yang dengan norma yang ada di masyarakat. sangat mengkhawatirkan dan adanya anggapan tabu mengenai pembicaraan Metode Penelitian seks bagi remaja membuat penanganan Partisipan. kegiatan seks beresiko pada remaja tahun yang memiliki preferensi seks sulit dilakukan. Di satu sisi, penanganan sebagai dengan cepat dan segera menjadi hal bersekolah di sekolah agama. yang harus dilakukan. Salah Remaja berusia heteroseksual dan 16-18 tidak satu tindakan yang dapat dilakukan adalah Instrumen Penelitian. Penelitian ini melalui kampanye penggunaan kondom secara yang dirasa cukup efektif melalui iklan penelitian Brunel dkk (2004), di mana umum mengikuti Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 prosedur akan diukur sikap eksplisit terlebih iklan kondom sensual, yakni gambar dahulu dengan menggunakan skala model semantik diferensial diukur sikap laki-laki dan perempuan dan kemudian berwajah Asia dengan pakaian yang implisit dengan minim, serta gambar iklan kondom simbolik yakni gambar benda-benda menggunakan IAT. Penyusunan skala semantik yang berfungsi sebagai pelindung. diferensial dilakukan pada iklan kondom Sedangkan attibute discrimination terdiri dengan memberikan penilaian pada dari kata-kata menyenangkan dan kata- beberapa kata kata sifat yang saling berlawan pada satu garis kontinum (6 tidak menyenangkan melalui elisistasi. point). Iklan kondom yang akan dinilai Untuk memudahkan kategorisasi, terdiri dari dari dua iklan sensual dan gambar dua iklan simbolik. Sedangkan kata sifat diistilahkan dengan ‘fisik’, gambar iklan yang digunakan adalah menarik-tidak kondom simbolik diistilahkan dengan menarik, ‘simbol’, baik-tidak menyenangkan-tidak baik, menyenangkan, kondom kata sensual menyenangkan diistilahkan dengan ‘positif’, dan kata suka-tidak suka, menguntungkan-tidak tidak menguntungkan, dengan mengganggu-tidak iklan menyenangkan ‘negatif’. diistilahkan Stimulus tersebut disusun pada 7 blok, dikerjakan dalam mengganggu. implisit 5 tahap yang terdiri dari 200 trial dilakukan melalui IAT untuk mengukur (Greenwald dkk, 1998). Blok tersebut kekuatan asosiasi melalui latensi waktu, dipaparkan secara lebih jelas pada yaitu waktu yang dibutuhkan seseorang Tabel 1. Pengukuran sikap untuk memberikan respon terhadap Penyusunan IAT dilakukan stimulus semenjak stimulus diberikan. berdasarkan panduan dari Hafiyah, Puri IAT dengan dan Shadewi (2011). IAT dijalankan secara melalui laptop dengan menggunakan memungkinkan software DmDX Automode. Software ini diadministrasikan menggunakan Individual, komputer sehingga adanya pencatatan latensi waktu secara akan akurat, bahkan hingga milidetik (ms). sesuai dengan kategorinya. Stimulus Stimulus IAT dalam penelitian ini baik menampilkan gambar setiap maupun stimulus kata akan terdiri dari target discrimination dan dimunculkan di tengah layar, satu- attibute persatu. discrimination. Target discrimination berupa gambar-gambar Partisipan diminta untuk merespon stimulus dengan menekan Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 Tabel 1. Prosedur IAT Blok N trials Tugas Tombol shift kiri Tombol shift kanan 1 20 Target discrimination Simbol Fisik 2 20 Attribute discrimination Negatif Positif 3 20 Compatible combined task Simbol atau Negatif Fisik atau Positif 4 40 Compatible combined task Simbol atau Negatif Fisik atau Positif 5 40 Reserved target discrimination Fisik Simbol 6 20 Noncompatible combined task Fisik atau Negatif Simbol atau Positif 7 40 Noncompatible combined task Fisik atau Negatif Simbol atau Positif tombol shift kiri atau shift kanan untuk dengan counterbalance terhadap urutan setiap kategori yang diminta. IAT dan skala semantik diferensial yang Selain DmDX, IAT juga dibuat menjadi dua versi, yakni memerlukan dua software lainnya untuk Simbolik-Sensual dan Sensual-simbolik. proses scoring, yakni getdat.awk dan Masing-masing akan diberikan kepada azk2columns. partisipan Software ini akan berdasarkan yakni akurat hingga milidetik (ms). Selain itu, mendapatkan agar ini partisipan genap akan mendapatkan membutuhkan script atau umumnya Sensual-simbolik. Perbedaan untuk IAT disebut sintax. Script tersebut berisi terletak pada stimulus gambar yang coding atau bahasa pemprograman dipasangkan dengan kata positif dan yang akan menampilkan stimulus dalam diberikan format .rtf (dapat dibuat di Microsoft perbedaan untuk Word). diferensial adalah dijalankan, Stimulus yang sofware ditampilkan ganjil urut, merekam respon dari partisipan dengan dapat partisipan nomor akan Simbolik-Sensual pertama kali. skala dan Sedangkan semantik pemberian iklan merupakan frame gambar-gambar atau kondom pertama kali, apakah iklan stimulus files dengan format .bmp yang kondom sensual atau iklan kondom dapat dibuat melalui Microsoft Power simbolik. Point. Script dan stimulus files harus disimpan dalam folder yang sama untuk Skoring IAT. Respon partisipan dalam dapat IAT digunakan. Contoh frame stimulus IAT dapat dilihat di lampiran. akan diskoring menggunakan algoritma yang disusun oleh Greenwald Untuk menghindari adanya efek dkk (2003) dengan skor akhir IAT urutan, pengambilan data dilakukan disebut IAT effect (D). Pada dasarnya, Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 algoritma ini menghitung perbedaan kondom sensual atau sikap implisit noncompatible combined task dengan yang negatif terhadap iklan kondom compatible combined task, sehingga simbolik. Sebaliknya, IAT effect (D) blok yang diskor hanya blok 3, 4, 6 dan negatif 7. Untuk waktu respon yang lebih lebih partisipan lebih cepat pada saat gambar dari 10.000 ms dan 10%nya kurang dari iklan kondom simbolik dipasangkan 300 ms akan dihapus karena waktu dengan kata yang bermakna positif yang terlalu lama maupun terlalu cepat (noncompatible memungkinkan pengerjaan yang tidak dibandingkan pada saat gambar iklan sungguh-sungguh. kondom sensual dipasangkan dengan IAT effect (D) menunjukkan latensi combined waktu task) kata yang bermakna positif (compatible dirumuskan sebagai berikut: ⎛ M − M 3 M 7 − M 4 ⎞ ⎟⎟ + D = ⎜⎜ 6 SD SD 6&3 7&4 ⎠ ⎝ combined task). Hal ini menunjukkan 2 bahwa partisipan memiliki sikap implisit yang positif terhadap iklan kondom atau simbolik atau sikap implisit yang negatif D + D7&4 D = 6 &3 2 terhadap iklan kondom sensual. Penentuan compatible task dan keterangan: noncompatible task pada IAT yang D= IAT effect; M=Mean; SD=Standar disusun Deviasi. penelitian, yakni remaja akan memiliki Berdasarkan merujuk kepada hipotesis perhitungan sikap implisit yang positif terhadap iklan tersebut akan diperoleh IAT effect (D) kondom sensual daripada iklan kondom yang bernilai positif atau negatif. IAT simbolik. Dengan demikian, compatible effect (D) positif menunjukkan latensi task pada IAT ini adalah asosiasi iklan waktu partisipan lebih cepat pada saat kondom gambar sensual Sedangkan noncompatible task adalah yang asosiasi iklan kondom simbolik dan kata iklan dipasangkan kondom dengan kata bermakna positif (compatible combined sensual dan kata positif. positif. task) dibandingkan pada saat gambar iklan kondom simbolik dipasangkan Metode Analisis dengan kata yang bermakna positif Statistik deskriptif digunakan (noncompatible combined task). Hal ini untuk menunjukkan bahwa partisipan memiliki partisipan, sikap implisit dan sikap sikap implisit yang positif terhadap iklan eksplisit. Gambaran umum partisipan melihat Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 gambaran umum yakni umur dilihat menggunakan Tabel 2. Data partisipan Penelitian frekuensi dan persentase. Gambaran JK Umur Frekuensi Persentase umum sikap implisit dilihat dengan LK 16 10 25% (N=20) 17 8 20% 18 2 5% PR 16 9 22.5% (N=20) 17 9 22.5% 18 2 5% menggunakan frekuensi pastisipan yang mendapatkan IAT effect positif atau negatif, sedangkan gambaran umum sikap eksplisit dilihat dengan menggunakan rata-rata penilaian partisipan. Independent Sample T-test digunakan untuk mengetahui signifikasi perbedaan rata-rata rata-rata penilaian partisipan pada eksplisit. Serta pengukuran Pearson sikap Product- moment digunakan untuk mengetahui korelasi antara skor pengukuran sikap implisit dan skor pengukuran sikap eksplisit. Umum Partisipan. Penelitian ini melibatkan 50 orang partisipan, namun hanya 40 data partisipan yang dapat diolah lebih lanjut. Partisipan yang tidak dianalisis adalah 4 orang yang menyatakan diri mereka tidak heteroseksual dan 6 orang partisipan memiliki waktu respon lebih dari 10.000 m/s atau 10% rendah dari 300m/s. Hal-hal tersebut tidak sesuai dengan kriteria penelitian dan harus dikeluarkan untuk gambaran partisipan penelitian dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan berjumlah sama, yakni masing-masing 50%. Sebagian besar partisipan laki-laki berumur 16 dan 17 tahun, begitu juga dengan analisis hasil penelitian. Berikut tabel 2 gambaran partisipan perempuan, sebagian besar sama-sama berumur 16 dan 17 tahun. Hasil Hasil dan Pembahasan Gambaran Berdasarkan tabel 2 diperoleh Pengukuran Sikap Implisit. Dilakukan menggunakan IAT dengan menggunakan algoritma yang disusun oleh Greeanwald dkk (2003) yakni IAT effect (D). IAT effect (D) dapat bernilai positif dan negatif. IAT effect (D) positif menunjukkan bahwa sikap implisit yang positif terhadap iklan kondom sensual daripada simbolik. Sedangkan IAT effect (D) negatif menunjukkan sikap implisit yang positif terhadap iklan kondom simbolik daripada iklan kondom sensual. Tabel 3 persebaran IAT effect (D). umum partisipan penelitian. Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 menunjukkan sebaliknya semakin mendekati angka 1 Tabel 3. Persebaran IAT effect (D) JK Nilai Frekuensi Persentase LK Positif (>0) Negatif (≤0) Positi (>0) Negatif (≤0) 17 42.5% 3 7.5% 18 45% (N=20) PR (N=20) 2 5% Berdasarkan Tabel 3, diperoleh gambaran bahwa sebagian besar partisipan (87.5%) memiliki IAT effect (D) positif. Hal ini menunjukkan bahwa latensi waktu partisipan lebih cepat maka semakin negatif sikap terhadap iklan kondom Gambar 1 menunjukkan hasil pengukuran skala eksplisit. Gambar 1. Rata-rata Skor skala semantik diferensial 6 5 4 3,48 3,87 3,59 Iklan Ko Iklan Ko 3 3 2 1 gambar iklan kondom 6 sensual dipasangkan dengan kata 0 5 positif daripada pada saat iklan kondom 3,87 simbolik dipasangkan 4 3,48 dengan kata 3,59 3 positif. Hal ini berarti partisipan memiliki 3 pada tersebut. saat sikap implisit yang positif terhadap iklan 2 kondom sensual daripada iklan kondom simbolik. Hasil1 ini juga menunjukkan laki-laki Perempuan Iklan Kondom Sensual Iklan Kondom Simbolik Berdasarkan gambar 1, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan partisipan memiliki sikap eksplisit yang bahwa tidak terdapat perbedaan sikap 0 lebih positif pada iklan kondom laki-laki implisit antara laki-laki (D positif Perempuan 17 simbolik (M=3.24, SD=.988) daripada orang) dan perempuan (D positif 18 iklan kondom sensual (M=3.73, orang). SD=.821), di mana skor sikap eksplisit iklan kondom simbolik lebih tinggi Hasil Pengukuran Sikap Eksplisit. daripada Pengukuran sikap eksplisit dilakukan kondom menggunakan semantik menggunakan Independent Sample T- diferensial untuk menilai iklan kondom test pada skor iklan kondom sensual dengan skala 1-6. Semakin mendekati dan skor iklan simbolik menunjukkan angka 6 maka semakin positif sikap perbedaan yang signifikan, t(40)=-2.39, terhadap iklan skala kondom skor sikap sensual. tersebut, Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 eksplisit iklan Analisis p=.019. Lebih lanjut, hasil menunjukkan dimungkinkan karena adanya asosiasi bahwa antara tidak ada perbedaan sikap sensualitas dengan menyenangkan. sesuatu eksplisit antara laki-laki dan perempuan, yang di mana tidak terdapat perbedaan yang asosiasi ini dikarenakan secara alami signifikan antara kelompok partisipan remaja telah memiliki dorongan seks tersebut, t(40)=1.69, p=.099. (Papalia, Olds & Feldman, 2008) yang dapat Terbentuknya mendatangkan Korelasi Sikap Implisit dan Sikap sebagai Eksplisit. sikap perkembangannya. Oleh karena itu, implisit dan sikap eksplisit di analisis remaja akan memiliki sikap implisit yang dengan Product-moment. positif terhadap iklan kondom sensual Analisis ini membandingkan IAT effect daripada iklan kondom simbolik. Sejalan (D) untuk pengukuran sikap implisit dan dengan pembentukan sikap tersebut, skor skala semantik diferensial untuk sikap eksplisit terbentuk karena adanya pengukuran sikap eksplisit. Hasilnya, evaluasi tidak terdapat hubungan yang signifikan sensualitas yang merupakan sesuatu antara sikap implisit dan sikap eksplisit, yang r=0.125, p=.125. sensualitas inilah yang membuat remaja Hubungan Pearson antara salah kesenangan satu secara dilarang. sadar Larangan tugas mengenai mengenai memiliki sikap eksplisit yang negatif terhadap iklan kondom sensual. Diskusi Penelitian ini dilakukan untuk Analisis tambahan menunjukkan mengetahui sikap remaja terhadap iklan bahwa sikap implisit tidak berkorelasi kondom sensual dan iklan kondom dengan sikap eksplisit. Hasil ini tidak simbolik sikap sejalan dengan penelitian sebelumnya Hasil yang menyatakan bahwa sikap implisit pengukuran sikap implisit menunjukkan dan eksplisit memiliki korelasi yang bahwa remaja memiliki sikap implisit positif (Maison dkk, 2004, studi 1). yang positif terhadap iklan kondom Penelitian Maison dkk (2004, studi 1) sensual. Namun, remaja memiliki sikap mengukur sikap implisit dan eksplisit eksplisit yang positif terhadap iklan konsumen terhadap preferensi merek kondom simbolik. Perbedaan ini dapat dua merek yogurt, di mana produk dijelaskan melalui proses pembentukan tersebut sikap. Terbentuknya sikap positif secara kontroversional implisit pada iklan kondom sensual dibicarakan seperti kondom. Sejalan implisit melalui dan pengukuran sikap eksplisit. bukan dan Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 produk yang tabu untuk iklan dkk (2005), bukan dengan kecepatan kondom disikapi berbeda secara implisit rata-rata waktu partisipan seperti yang dan eksplisit. Pada satu sisi, secara dilakukan Brunel dkk (2004, studi 2). sadar kondom merupakan produk yang Hasil penelitian ini menambahkan bukti dilarang, namun disisi lain, secara tidak bahwa untuk hal-hal yang tidak mampu sadar berhubungan dengan sesuatu dan tidak mau diungkap secara terbuka yang menyenangkan. Perbedaan inilah akan terdapat perbedaan sikap implisit yang akhirnya membuat sikap implisit dan eksplisit. dengan hasil penelitian ini, dan eksplisit terhadap iklan kondom Kesimpulan. tidak berkorelasi secara signifikan. Hasil temuan ini sejalan dengan Hasil penelitian ini dapat hasil temuan pada penelitian Brunel dkk menyimpulkan bahwa remaja laki-laki (2004, ataupun perempuan, memiliki sikap studi perbedaan 2) hasil yang menemukan pengukuran sikap implisit yang positif terhadap iklan implisit dan sikap eksplisit. Brunel dkk kondom sensual daripada iklan kondom (2004, studi 2) melakukan penelitian simbolik. terhadap pengaruh ras pada model ataupun perempuan, memiliki sikap iklan sepatu olahraga, di mana ras eksplisit yang positif terhadap iklan merupakan salah satu hal yang tidak kondom simbolik daripada iklan kondom mampu dan tidak mau diungkap secara sensual. terbuka oleh seorang individu. Adanya menemukan bahwa sikap implisit dan ketidakmampuan sikap eksplisit terhadap iklan kondom dan ketidakmauan untuk menyatakan pendapat mengenai ras inilah yang membuat adanya perbedaan sikap tersebut. Sejalan dengan penelitian Brunel dkk (2004, Namun, remaja Analisis laki-laki tambahan tidak berkorelasi secara signifikan. Saran Berdasarkan penelitian yang studi 2), penelitian sikap terhadap iklan telah dilakukan, peneliti menyarankan kondom ini juga menemukan bahwa beberapa sikap terhadap iklan kondom sensual selanjutnya, seperti perlunya dilakukan dan simbolik memiliki perbedaan jika elisitasi diukur dengan sikap implisit dan sikap digunakan, eksplisit. Namun pada penelitian ini, (gambar) maupun stimulus atribut (kata skoring sikap implisit dilakukan dengan menyenangkan/tidak IAT effect (D), sesuai masukan Blanton Hal ini dilakukan agar stimulus yang hal untuk untuk stimulus baik Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 penelitian yang stimulus akan kategori menyenangkan). digunakan sesuai dengan pemahaman hingga milidetik. Jika pengambilan data partisipan dan sesuai dengan konteks dengan IAT dilakukan melalui banyak penelitian. Selain itu, stimulus yang komputer/laptop, digunakan serta istilah yang digunakan komputer/laptop untuk menggambarkan stimulus baik spesifikasi yang atribut dan kategori harus unambigous, menghindari gangguan yakni mungkin terjadi. langsung dimengerti dengan mudah sehingga kelamin memiliki sama untuk teknis yang berdasarkan hasil penelitian yang telah Selain dalam pemilihan stimulus, jenis tersebut Selain saran metodologis di atas, tidak memperpanjang waktu reaksi. pemilihan maksimalkan partisipan diperoleh bahwa remaja memiliki sikap implisit yang positif terhadap selayaknya disesuaikan dengan jenis kondom produk iklan kondom. Dalam artian, mengiklankan kondom maupun produk- iklan kondom laki-laki untuk partisipan produk kontroversional lainnya dapat laki-laki dan iklan kondom perempuan menggunakan untuk seks tersebut terutama body display partisipan penelitian perempuan. berikutnya, Untuk partisipan yakni sensual. maka iklan konten seks. menunjukkan Konten bagian model, berbagai kelompok umur, pekerjaan, membentuk maupun status sosial. Penelitian juga pakaian yang memang terbuka. Selain dapat melihat itu, sikap positif terhadap iklan kondom perbedaan sikap antara konsumen yang sensual secara implisit juga dapat telah menjadi acuan bagi orang tua maupun untuk menggunakan konsumen yang kondom belum dan pernah guru karena tubuh penelitian juga dapat diperluas pada dilakukan baik untuk tubuh dan pihak mensosialisasikan menggunakan kondom. pakaian maupun yang karena terkait dalam sesuatu yang dengan berhubungan dengan seks atau topik- pengambilan data, sebaiknya pastikan topik tabu lainnya. Cara yang dapat pengambilan dilakukan adalah situasi yang sangat terkontrol untuk membicarakan seks memastikan respon partisipan sesuai terbuka. Namun, karena secara eksplisit dengan keadaan yang sebenarnya. Hal remaja lebih memiliki sikap yang positif ini terutama karena pengukuran pada terhadap iklan kondom simbolik, maka penelitian ini sangat sensitif terhadap perlu diperhatikan penggunaan bahasa waktu respon partisipan yang diukur yang sopan. Sehubungan data dilakukan pada Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 dengan secara lebih advertising Daftar Pustaka azk2columns [Computer Software]. Diunduh dari www.u.arizona.edu Baron, R. A., Branscombe, N. R., & Byrne, D. Pyschology (2008). (12th products. of controversial European Marketing, 30, Journal 537-555. of doi: 10.1108/03090560410529204 Social Fam, S., Waller, D. S., & Yang, Z. USA: (2009). Addressing the advertising ed.). Pearson. of controversial products in China: Blanton, H., Jaccard, J., Gonzales, P. An empirical approach. Journal of M. & Christie, C. (2006). Decoding Business Ethics, 88, 43-58. doi: the 10.1007/s10551-008-9832-y implicit association test: Implications for criterion prediction. Gawronski, B., & Payne, B. K. (Eds.) Journal of Experimental Social (2010). Handbook of implicit social Psychology, cognition. New York, NY: Guilford. 42, 192–212. doi:10.1016/j.jesp.2005.07.003 Brunel, F. B., Tietje, getdat.awk B. C., & [Computer Software]. Diunduh dari www.u.arizona.edu Greenwald, A. G. (2004). Is the Greenwald, A. G. & Banaji, M. R. implicit association test a valid and (1995). Implicit social cognition: valuable Attitudes, measure of implicit self-esteem, and consumer social cognition. Journal stereotypes. of Consumer Psychology, 14(4), Review, 102(1), 4-27. Diunduh 385-404. darihhttp://search.proquest.com/do Diunduh dari Psychological http://www.sciencedirect.com/scien cview/614325401/fulltextPDF?acc ce/article/pii/S1057740804701667 ountid=17242 DmDX Automode [Computer Software]. Diunduh dari Greenwald, A. G., McGhee, D. E., & Schwartz, J. K. L. (1998). www.u.arizona.edu/~kforster/ Measuring individual differences in dmdx/dmdx.htm implicit Eagly, A. H. & Chaiken, S. (1993). The psychology Worth, of TX: attitudes. Harcourt Fort Brace Fam, K. S., Waller, D. S., & Erdogan, B. Z. (2002). The influence of religion attitudes association The test. implicit Journal of Personality and Social Psychology, 74(6), 1464-1480. Diunduh darihhttp://search.proquest.com/do Jovanovich. on cognition: towards cview/614333119/abstract?source =fedsrch&accountid=17242 the Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 Greenwald, A. G., Nosek, B. A., & Maison, D., Greenwald, A. G., & Bruin, (2003). R. H. (2004). Predictive validity of Understanding and using Implicit the implicit association test in Association Test: I. An improved studies scoring of attitudes, and behavior. Journal of Personality and Sosial Psychology, Consumer Psychology, 14(4), 405- 85(2), 197-216. doi: 10.1037/0022- 415. 3514.85.2.197 http://www.jstor.org/stable/pdfplus/ Banaji, M. R. algorithm. Journal Hafiyah, N., Puri, A., & Shadewi. R. (2011). Menguji sikap implisit of brands, consumer Diunduh dari 1480538.pdf Moriarty, S., Mitchell, N., & Wells, W. ed.). (2009). Makara, Sosial Humaniora, 15(2), Singapore: Person Prentice Hall. 93-107. Diunduh dari Advertising (8th dengan implicit association test. Papalia, D. E., Olds, S. W. & Feldman, http://journal.ui.ac.id/index.php/hu R. D. (2008). Human Development manities/ (10th ed.). Singapore: Mc Graw article/viewFile Hill. /1307/1195 Holzner, B. M. & Oetomo, D. (2004). Priluck, R. & Till, D. (2010). Youth, sexuality and sex education Comparing messages in Indonesia: Issues of brand equity scale with the Implicit desire and control. Reproductive Association Health 40-49. consumer responses to brands. dari Journal of Brand Management, Matters, 12(23), Diunduh a B. Test in examining http://www.sciencedirect.com/scien 17(6), ce/ article/pii/S0968808004231226 http://search.proquest.com/docvie Nosek, B. A., Greenwald, A. G., & Banaji, M. R. (2007). The Implicit Association Test at age 7: A 413-428. customer-based Diunduh dari w/232486901/abstract?source=fed srch&accountid=17242 Purdy, H. C. (2006). Fruity, fun and conceptual safe: Creating a youth condom review. Dalam J. A. Bargh (Ed.), brand in Indonesia. Reproductive Automatic Processes in Social Health Matters, 14(28), 127-134. Thinking and Behavior (pp. 265- Diunduh 292). http://www.sciencedirect.com/scien Methodological and Diunduh dari http://faculty.washington.edu/agg/b dari ce/article/pii/S0968808006282569 ytopic.htm Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 Reichert, T. (2002). Sex in advertising Sabri, O. & Obermiller, C. (2011). research: A review of content, Consumer perception of taboo in effect, and function of sexual ads. information Research, in consumer advertising. Annual Review of Sex Research. 13, 241-273. Diunduh Journal of 65, Business 869-873. doi:10.1016/j.jbusres.2011.01.009 Sciffman, L. G. & Kanuk, L. L. (2007). dari Consumer Behavior (9th ed.). New http://search.proquest.com/docvie Jersey, NY: Pearson Prentice Hall. w/225227093/fulltextPDF/13AE72 EEC875BC855E/1?accountid=172 42 Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014 Lampiran: Contoh frame stimulus dalam IAT Konsep Perancangan..., Ibadurrahman, FT UI, 2014