ANALISIS PENERAPAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI PADA BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL Abdul Qohar Hutabarat Ari Sugiarto Bambang Ardinata Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang Abstrak VoIP (Voice over Internet Protocol) adalah komunikasi suara jarak jauh yang digunakan melalui jaringan IP. Penelitian ini dirancang sistem komunikasi dengan menggunakan teknologi berbasis VoIP. Komunikasi adalah sebuah kegiatan dimana dua belah pihak atau lebih saling bertukar informasi, baik secara langsung ataupun tidak langsung melalui media. Alat atau aplikasi yang digunakan untuk berkomunikasi adalah X-Lite, Aplikasi X-Lite digunakan dengan tujuan agar lebih memudahkan dalam sistem komunikasi. Kemudian sistem operasi yang digunakan adalah VoIP yang dimana program VoIP adalah menggunakan Briker yang bekerja pada Operating System Linux. Setelah proses penginstalan Briker pada komputer dilakukan analisis kemudian diterapkan. Kemudian hardware yang digunakan untuk pemanggilan adalah headset, dimna headset tersebut dapat menghasilkan suara. Kemudian Biaya implementasi jaringan dan teknologi yang diterapkan untuk terciptanya jaringan telekomunikasi cukuplah mahal, oleh karena itu biaya dari komunikasi saat ini yang kita kenal dengan biaya pulsa juga akan menjadi relatif mahal sehingga proses komunikasi sulit dilakukan. Dengan VoIP Biaya maintenance dapat di tekan karena voice dan data network terpisah, sehingga IP Phone dapat ditambah, dipindah dan diubah, karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address. Proses komunikasi pun dapat berjalan dengan lancar dan penyampaian informasi cepat tersampaikan, dan penggunaan VoIP pun sangat mudah. Keyword: Server VoIP, Briker, X-Lite, Headset PENDAHULUAN Komunikasi adalah sebuah kegiatan dimana dua belah pihak atau lebih saling bertukar informasi, baik secara lisan ( langsung) ataupun tidak langsung melalui media. Pada zaman sekarang ini komunikasi banyak menggunakan handphone. Handphone kita bisa menggunakan pesan singkat, Short Message Service (SMS). Namun hal itu tidaklah efektif karena masih menggunakan pulsa yang berbayar. BKKBN yang merupakan singkatan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional adalah suatu badan yang mempunyai fokus perhatian untuk mengupayakan komitmen terhadap keluarga berencana. BKKBN ini memiliki perwakilan di provinsi Sumatera Selatan. BKKBN yang bermottokan “Dua Anak Lebih Baik”, bukan berarti lebih dari dua orang anak tidak baik. Keluarga yang mempunyai anak lebih dari dua orang juga baik tetapi berkualitas, dalam artian kebutuhan anak-anak tersebut dapat terpenuhi, utamanya kebutuhan primer maupun kebutuhan akan pendidikannya. Strategi dalam peningkatan keluarga berencana tersebut dilakukan diantaranya adalah sosialisasi, penyuluhan, penyebaran informasi. Strategi-strategi yang dapat dilakukan untuk menekan biaya pulsa yang cukup mahal, maka dengan ini penulis menerapkan teknologi komunikasi dengan perbandingan alat-alat komunikasi lainnya, dan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, diantaranya : 1 Voip, Skype, yahoo messenger, dan telephone parallel. Kelebihan VoIP dibandingkan aplikasi sejenis seperti skype dan telephone PABX, yaitu penggunaan biaya murah dan bandwidth yang lebih kecil daripada telepon biasa. Majunya teknologi, penggunaan bandwidth untuk voice sekarang ini menjadi sangat kecil. Teknik pemampatan data memungkinkan suara hanya membutuhkan sekitar 8 kbps bandwidth, sedangkan kelemahan VoIP kualitas suara tidak begitu jernih. Merupakan efek dari kompresi suara dengan bandwidth kecil maka akan ada penurunan kualitas suara. Kelemahan VoIP Rakyat kualitas suara tergantung pada server VoIP yang digunakan, bandwidth atau kecepatan akses internetnya. LANDASAN TEORI VoIP Menurut Sugeng (2008:1) VoIP (Voice over Internet Protocol) didefinisikan sebagai suatu sistem yang menggunakan jaringan internet untuk mengirimkan data paket suara dari suatu tempat ke tempat yang lain menggunakan perantara protokol IP. Sehingga perbedaan VoIP dengan telepon tradisional adalah masalah infrastruktur nya, jika VoIP menggunakan internet sedangkan telepon tradisional menggunakan infrastruktur telepon yang sudah dibangun lebih awal. jika dilihat dari perkembangan teknologi komunikasi data, teknologi komunikasi data sudah semakin andal kualitas media transmisinya. Dalam hal ini, tipe media transmisi sangatlah penting untuk menentukan awalnya terbentuknya suatu komunikasi, karena mempengaruhi jumlah maksimum bit (binary bit) yang dapat ditransmisikan (bps). Ada empat unsur pembentuk jaringan VoIP, yaitu: User Agent, Proxy, Protocol, dan CODEC (Coder-Decoder). Wireshark Menurut Knowledge (2010:33) Wireshark adalah Analisis protokol jaringan suatu teknik yang digunakan untuk melihat, secara real time, data mentah yang dikirim dan diterima melalui antarmuka jaringan. Jaringan Menurut Waloeya (2012:1), jaringan komputer dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian yang terdiri dari dua atau lebih komputer. Komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan sebuah sistem komunikasi. Lan Menurut Hasyim (2008:174), LAN (Local Area Network), adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam satu areal tertentu yang tidak begitu luas melalui media kabel atau gelombang radio (wireless), misalnya dalam satu kantor atau gedung. Topologi Jaringan Menurut Madcoms (2011:10), topologi jaringan merupakan gambaran atau pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi komputer server, komputer client/workstation, hub/switch, pengkabelan, dan komponen jaringan yang lain. METODE PENELITIAN Jenis Data Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. (Hasan, 2003:33). 2 Data primer diperoleh penulis dan dikumpulkan secara langsung dari obyek diteliti para peneliti yang berupa alat-alat penunjang pembuatan server VoIP. Data primer didapat oleh penulis melalui kegiatan wawancara dan kuesioner dengan maksud menganalisis dan menerapkan server VoIP sebagai jaringan komunikasi yang baik. Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. (Hasan, 2003:33). Data sekunder didapat oleh penulis untuk pencarian data dan mengumpulkan data dan data sekunder diperoleh penulis dari berbagai teori-teori dan buku-buku arsip serta jurnal yang mendukung dan berkenaan dengan topik yang diangkat dalam penelitian skripsi, diantaranya menggunakan jurnal-jurnal dari penelitian terdahulu dengan topik yang berhubungan dengan projek yang dikerjakan. Referensi yang didapat dari internet dan buku dasar ilmu komputer juga menjadi dasar acuan dalam mengerjakan penelitian. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam projek ini dilakukan dengan kuisioner dan wawancara. Penelitian ini penulis melakukan wawancara diantaranya kepada: Staff IT, Staff Adpin, Staff Litbang, Staff Ks, Staff Tata Usaha. Isi dari wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah menanyakan informasi tentang sistem komunikasi dan penyampaian informasi pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Selatan. Metode ini penulis melakukan wawancara secara langsung aktifitas yang dilakukan beberapa bagian salah satunya bagian IT pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional untuk menjaga data dan informasi yang dibutuhkan staff bagian kantor lainnya. IT terhadap staff di ruangan kantor lainnya bertanggung jawab atas keamanan dan kenyamanan data. Peneliti tahu seberapa bergunanya analisis dan penerapan VoIP yang dibangun oleh peneliti pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, penulis menggunakan kuesioner. kuesioner tersebut penulis mampu melihat dan mengetahui grafik seberapa banyak karyawan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional mau menggunakan VoIP sebagai alat komunikasi yang mudah. Alat Pengembangan Sistem Model proses dalam penelitian ini digambarkan dengan flowchart. Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dari urut-urutan prosedur dari suatu program. Adapun simbol – simbol dari flowchart sebagai berikut: 3 NO SIMBOL FUNGSI 1 Terminal, untuk memilai dan mengakhiri suatu program 2 Input – Output, untuk memasukkan data maupun menunjukkan hasil dari suatu proses 3 Proses, suatu simbol yang menunjukkan setiap pengolahan yang dilakukan oleh komputer 4 Decision, suatu kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban atau pilihan 5 Simbol untuk output yang ditujukan suatu devisi, seperti printer, plotter 6 Connecttor, suatu prosedur akan masuk dan keluar melalui simbol ini dalam lembar yang sama 7 Off Line Connector, merupakan simbol untuk masuk dan keluarnya suatu prosedur pada lembar kertas yang lain 8 Untuk menyatakan sekumpulan langkah proses yang ditulis sebagai prosedur 9 Document merupakan simbol untuk data yang berbentuk informasi 10 Untuk menyimpan data 11 Preddifired Process suatu simbol untuk menyediakan tempat-tempat pengolahan data dalam storage 12 Arus atau Flow prosedur yang dapat dilakukan dari atas kebawah, bawah keatas, dari kiri kekanan, atau dari kanan kekiri Gambar 1. Simbol – Simbol Flowchart 4 Teknik Pengembangan Sistem Teknik pengembangan sistem didapat dari Network development life cycle diantaranya sebagai berikut : Gambar 2. Network Development Llife Cycle Analysis Tahap awal ini penulis melakukan analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang muncul, analisa keinginan user dan analisa topologi atau jaringan yang sudah ada saat ini. Metode yang penulis lakukan adalah dengan melakukan wawancara langsung. Penulis melakukan wawancara kepada staff IT, staff adpin, staff litbang, staff diklat, staff ks, staff tata usaha. Isi dari wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah menyakan informasi tentang sistem komunikasi dan penyampaian informasi pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumatera Selatan, kemudian menanyakan topologi yang digunakan dan jenis hardware yang digunakan staff kantor. Pedoman yang bisa menjadi dalam mencari data pada tahap analysis ini adalah : User atau pengguna yaitu Jumlah user, kegiatan yang sering dilakukan, Media Hardware dan Software yaitu peralatan yang ada, status jaringan, ketersediaan data yang dapat di akses dari peralatan, aplikasi software yang digunakan, data yaitu sistem keamanan yang sudah ada dalam mengamankan data, network yaitu konfigurasi jaringan, volume trafik jaringan, protocol, monitoring network yang sudah ada saat ini, harapan dan rencana pengembangan kedepan, perancangan fisik yaitu tata letak, ruang khusus. Design Design ini penulis membuat gambar design topology jaringan interkoneksi yang akan dibangun. Penulis memberikan mengggambarkan jenis topologinya adalah topologi star dimana pada gambar tersebut terdapat server VoIP, client,dan pengkabelan. Simulation Prototype Bentuk simulasi yang digunakan penulis menggunakan packet tracer untuk melihat kinerja awal dari network yang akan dibangun. Simulasi yang dilakukan penulis untuk membantu membangun topologi jaringan yang akan di design. 5 Implementation Tahapan ini akan memakan waktu lebih lama dari tahapan sebelumnya. Implementasi networker’s akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan di design sebelumnya. Implementasi merupakan tahapan yang sangat menentukan dari berhasil atau gagalnya project yang akan dibangun dan ditahap inilah Team Work akan diuji dilapangan untuk menyelesaikan masalah teknis dan non teknis. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Dalam penelitian ini penulis melakukan analisis kebutuhan, analisis analisis permasalahan, analisis kebutuhan user dan tujuan penelitian yang diuraikan sebagai berikut : Analisis Kebutuhan Kebutuhan fasilitas VoIP terus bertambah dan kebutuhan ini bisa dipenuhi dengan adanya perangkat yang mempunyai kualitas dan kestabilan yang baik dimana tidak semua perangkat karena kurangnya pengetahuan user (pengguna) mengenai VoIP. Pengguna bisa memaksimalkan fitur yang ada pada VoIP untuk mendapatkan komunikasi yang baik. kemudian memanfaatkan infrastruktur jaringan yang sudah ada, agar nanti nya user dapat memaksimalkan komunikasi tersebut. Analisis permasalahan penulis membahas tentang “menerapkan VoIP pada Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Sumatera Selatan” diantaranya menginstalasi VoIP, Konfigurasi kerja server VoIP dan Client dalam suatu jaringan LAN. Layanan yang akan digunakan adalah Call Client to Client, Conference Room, Video Call Support, layanan tersebut akan di terapkan di ruangan Adpin, Litbang, Diklat, Ks, Tata Usaha dan menganalisis hasil penerapan VoIP pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumatera Selatan. Analisis kebutuhan user berdasarkan analisis akan ditambahkan sebuah aplikasi yang memberikan fitur-fitur yang telah disebutkan aplikasi tersebut adalah X-lite, aplikasi ini intinya akan melakukan pemanggilan berupa suara, video call, send messages. Pemanggilan harus berada pada jaringan yang terhubung dengan server VoIP dan user harus terdaftar pada server VoIP. Simulasi Prototype Berikut tahap ketiga dari NDLC simulasiPrototype dimana pemanggilan pertama dilakukan user dengan nama qohar ke user dengan nama bambang. Sebelum melakukan pemanggilan user, user harus mengisi mengisi nama user pada aplikasi X-lite, begitu juga dengan user yang lainnya.Kemudian user bisa melakukan pemanggilan. Seperti gambar dibawah ini. Gambar 3. Simulasi Prototype Berikut user dengan nama bambang menerima pemanggilan yang dilakukan oleh user qohar, pemanggilan user disini dilakukan dengan call, video call. Seperti gambar dibawah ini. 6 Gambar 4. Simulasi Prototype Simulasi Implementasi Berikut tahap ke 4 NDLC simulasi implementasi yang dilakukan pada badan kependudukan berencana nasional. dimana komunikasi tersebut dilakukan langsung oleh staff badan kependudukan keluarga berencana nasional palembang. Adapun yang perlu di perlukan dalam pemanggilan adalah Server VoIP, PC/Laptop, kabel UTP, Switch, Router, aplikasi X-lite dan headset. Pemanggilan user 1 ke user ke 2 tersebut dilakukan dari lantai 2 ke lantai 1 user bisa melakukan call dan video callagar komunikasi dapat berjalan dengan mudah. Langkah-Langkah proses installasi Briker 1.4 1. Gambar dibawah merupakan proses installasi paket Briker 1.4. Gambar 5. Proses instalasi 2. Gambar dibawah merupakan menjalankan database Briker saat selesai instalasi. Gambar 6. Database brike 7 3. Gambar dibawah , saat login. Login : root Password : Briker Gambar 7. Login 4. Setelah itu ketik : # Setup seperti gambar dibawah. Gambar 8. Tampilan Setup 5. Saat muncul seperti gambar dibawah Pilih Device Configuration kemudian tekan enter. Gambar 9. Device configuration 6. Kemudian pilih Network Confirguration tekan enter. seperti gambar dibawah ini : Gambar 10. Network configuration 7. Tampilan seperti dibawah ini, lalu pilih eth0 (eth0) – AMD (PCnet32) langsung tekan enter. 8 Gambar 11. Select A Device 8. Setelah muncul tab Network configuration silakan Centang/CeklisUse DHCP "mencari ip secara otomatis" dengan tekan Space lalu Ok. Gambar 12. Network Configuration 9. Setelah muncul gambar seperti dibawah ini silakan pilih Save untuk menyimpan konfirgurasi. Gambar 13. Select A Device 10. Kemudian pilih Save & Quit. Gambar 14. Select Action 9 11. Maka akan muncul seperti gambar dibawah kemudian pilih Quit. Gambar 15. Choose a Tool 12. Kemudian Restart jaringan dengan perintah : /etc/init.d/network restart. Seperti gambar dibawah ini. Gambar 16. Proses merestart 13. Tampilan gambar dibawah melihat ip yaitu dengan perintah # ifconfig , kemudian jika ip nya masih 127.0.0.1, maka harus di ketikkan ifup eth0, agar ip nya dapat secara otomatis. Setelah itu ketikkan lagi #ifconfig Gambar 17. Melihat IP Address Install X-Lite 4.0 Klik X-Lite 4.0 yang sudah di download. Maka akan muncul seperti gambar di bawah ini, klik Next untuk melanjutkan prosesinstallasi. 10 Gambar 18. Proses Instalasi X-Lite Pilih I accept theagreement, untuk menyetujui proses installasi. Klik Next untuk melanjutkan proses installasi. Gambar 19. Proses Instalasi X-Lite Pilih letak folder X-Lite 3.0 akan di install, klik Browse.. untuk memilih letak folder Klik Next, untuk melanjutkan proses installasi Gambar 20. Proses Instalasi X-Lite 11 Klik Next, untuk melanjutkan proses installasi Gambar 21. Proses Instalasi X-Lite Tunggu proses installasi sampai selesai, dan mucul tombol Finish sepeti gambar di bawah ini Gambar 22. Proses instalasi x-lite Berikut gambar di bawah ini user 1 berkomunikasi dengan user ke 2. Gambar 23. Simulasi Implementasi 12 User ke 2 menerima panggilan yang dilakukan oleh user 2, dimana pemanggilan user disini dilakukan dengan call, video call. Seperti gambar dibawah ini. Gambar 24. Simulasi Implementasi Pembahasan Pembahasan pada bagian ini penulis akan menguraikan resume terhadap identifikasi masalah, usulan penyelesaian, hasil implementasi dan pengujian implementasi. Resume Identifikasi Permasalahan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan pada Bab 1, yaitu kurangnya komunikasi sehingga mengakibatkan lambat nya penyampaian informasi yang diinginkan oleh perusahaan, kemudian dengan komunikasi juga dapat menekan biaya yang cukup mahal, maka dengan ini penulis menerapkan teknologi komunikasi VoiP sebagai alat komunikasi murah, jadi dapat dirangkumkan suatu pernyataan yang menjadi inti dari penelitian ini, yaitu : “Menerapkan VoIP pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Sumatera Selatan” diantaranya menginstalasi VoIP, Konfigurasi kerja server VoIP dan Client dalam suatu jaringan LAN. Layanan yang akan digunakan adalah Call Client to Client, Conference Room, Video Call Support, layanan tersebut akan di terapkan di ruangan Adpin, Litbang, Diklat, Ks, Tata Usaha dan menganalisis hasil penerapan VoIP pada Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional Sumatera Selatan” Usulan Penyelesaian Penyelesaian masalah yang diusulkan oleh penulis adalah menggunakan VoiP sebagai alternatif untuk berkomunikasi yang mudah, dengan adanya VoIP itu sendiri mampu mengatasi masalah - masalah komunikasi yang ada pada badan kependudukan dan keluarga berencanan nasional. Hasil Implementasi dan Pengujian Berdasarkan hasil implementasi yang dilakukan penulis adalah user mampu berkomunikasi dengan mudah dengan user lainnya.Kemudian berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan adalah user dapat melakukan pemanggilan ke user lainnya. Pemanggilan yang dilakukan user dapat berupa call dan video call sehingga dapat dipastikan bahwa komunikasi dapat lebih mudah dan penyampaian informasi tidak lambat. Evaluasi Evaluasi yang dilakukan penulis adalah dengan menggunakan kuesioner, dengan kuesioner tersebut penulis mampu melihat dan mengetahui grafik seberapa banyak karyawan badan kependudukan dan keluarga berencana nasional mau menggunakan VoIP sebagai alat komunikasi yang mudah. 13 Berikut gambar grafik hasil kuisioner VoIP pada Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Gambar 25. Grafik Hasil Kuisioner Berdasarkan hasil kuisioner yang penulis ajukan dapat disimpulkan bahwa ada beberapa kuisioner mendapatkan nilai 100% diantaranya, mengatakan dengan adanya teknologi komunikasi VoIP menjadi keperluan di instansi BKKBN, dengan teknologi komunikasi VoIP yang kami terapkan dapat membantu staff bertukar informasi dengan teman, dengan adanya komunikasi menggunakan VoIP sebagai peningkatan kualitas komunikasi yang digunakan, dengan adanya komunikasi menggunakan VoIP sebagai peningkatan kualitas komunikasi yang digunakan. Kemudian kuisioner yang mendapatkan nilai 100% adalah mendengar dengan jelas komunikasi dua arah dengan staff lainnya, dan tidak ada kesulitan dalam setting user client VoIP. Kuisioner yang mendapatkan nilai 88%, dengan adanya Teknologi komunikasi VoIP menjadi solusi sebagai sarana komunikasi, dengan adanya VoIP pegawai dapat melakukan komunikasi jarak jauh dengan pegawai lain, tidak membutuhkan perubahan yang banyak untuk jaringan internal, dengan adanya indikator panggilan masuk sehingga dapat mengetahui adanya panggilan. Kemudian kuisioner mendapatkan nilai 63% dengan adanya sarana komunikasi VoIP menjadi solusi untuk bekerja, dengan adanya pemanfaatan komunikasi VoIP menjadi kepentingan pribadi, dengan adanya Teknologi komunikasi VoIP menjadi keperluan di Instansi BKKBN, dengan konfig server VoIP lebih mudah karena settingan server tidak sulit untuk dipahami, Kemudian kuisioner mendapatkan nilai 50% VoIP tidak membutuhkan bandwidth yang besar, dengan adanya sarana komunikasi VoIP menjadi solusi untuk bekerja, dengan konfig server VoIP lebih mudah. Kuisioner mendapatkan nilai 25% dengan adanya pemanfaatan komunikasi VoIP menjadi kepentingan pribadi, dengan teknologi komunikasi VoIP mampu memecahkan masalah, kuisioner mendapatkan nilai 13% dengan adanya Teknologi komunikasi VoIP menjadi solusi sebagai sarana komunikasi, dengan adanya pemanfaatan komunikasi VoIP menjadi kepentingan pribadi. maka sistem komunikasi yang sudah dibuat ini sudah sesuai dengan tujuan yaitu untuk berkomunikasi dan aman untuk digunakan secara real time. PENUTUP Komunikasi VoIP memberikan pengguna keuntungan yang dapat diambil diantaranya adalah dari segi biaya jelas lebih murah, karena jaringan IP bersifat global, biaya maintenance dapat ditekan karena voice dan data network terpisah, sehingga IP Phone dapat 14 di tambah, dipindah dan diubah. Hal ini karena VoIP dapat dipasang di sembarang ethernet dan IP address, tidak seperti telepon tradisional yang harus mempunyai port tersendiri di sentral atau PBX, dari kuesioner yang penulis ajukan bahwa staff pada badan kependudukan keluarga berencana nasional rata-rata setuju diterapkan nya komunikasi VoIP. DAFTAR PUSTAKA Hasyim, M. 2008. Buku Pintar Komputer.Jakarta:KriyaPustaka. Knowledge, Raf. 2010. Trik Memonitor Jaringan. Jakarta: PT Elexmedia Komputindo. Madcoms. 2011. Membangun Sistem Jaringan Wireless.Yogyakarta:Andi. Sugeng, Winarno. 2008. Membangun Telepon Berbasis VoIP. Bandung: Informatika. Waloeya, Yohan Jati.2012. Seri Belajar Kilat Computer.Yogyakarta:Andi. 15