BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi

advertisement
BAB IV
PEMBAHASAN
IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan
Berdasarkan bagan struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan PT.Petra
Energy International, terdapat beberapa evaluasi yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Berdasarkan struktur organisasi dan uraian tugas PT. Petra Energy
International, dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi yang digunakan
oleh PT. Petra Energy International merupakan struktur organisasi garis (line
organization), dimana seorang atasan membawahi sejumlah bawahan dan
seorang bawahan bertanggung jawab langsung terhadap atasan saja.
Keuntungan menggunakan struktur organisasi garis adalah tanggung jawab
dan wewenang dari setiap karyawan perusahaan menjadi lebih jelas. Dengan
adanya struktur organisasi garis lurus pengambilan keputusan juga lebih baik
dan jelas. Namun kelemahannya adalah tidak adanya staf ahli yang berfungsi
memberi rekomendasi terhadap para manager dalam melakukan tugasnya.
2. Dalam struktur organisasi PT. Petra Energy International tidak terdapat
bagian khusus dalam menangani persetujuan kredit (terkait penyediaan jasa
dan alat) bagi pelanggan baru maupun pelanggan lama. Penjualan kredit
langsung diotorisasikan oleh manager pemasaran yang berkegiatan mencari
pelanggan. Hal ini menyebabkan terkadang bagian keuangan sulit untuk
melakukan penagihan terhadap pelanggan atas pekerjaan yang telah selesai.
Penagihan merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab yang harus
47
dijalankan oleh bagian keuangan, dengan adanya hal seperti ini maka bagian
keuangan kesulitan melakukan tugasnya dan pendapatan perusahaan menjadi
terhambat.
3. Dalam perusahaan PT. Petra Energy International siklus pendapatan
perusahaan berasal dari penyediaan tenaga kerja dan alat-alat yang disewa
oleh pelanggan, kegiatan penagihan, dan kegiatan penerimaan kas. Kegiatan
tersebut merupakan sumber pendapatan perusahaan yang akan digunakan
untuk perluasan dan pengembangan perusahaan. Oleh karena itu perusahaan
harus memiliki pengendalian internal yang baik agar mencegah timbulnya
penyimpangan dan penyalahgunaan terhadap pendapatan perusahaan.
Berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap struktur organisasasi PT. Petra
Energy International, terdapat beberapa usulan yang dapat memberikan dampak positif
terhadap perusahaan PT. Petra Energy International, antara lain :
1. Manager keuangan memiliki minimal dua orang bawahan yang dapat saling
memeriksa pekerjaan terkait dengan penagihan dan pencatatan pendapatan
kredit dari pelanggan, sehingga tidak terjadinya kecurangan di dalam bagian
keuangan.
2. Manager keuangan menangani tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
•
Bertanggung jawab untuk merencanakan penggunaan sumber daya
keuangan perusahan.
•
Melakukan pengawasan pada arus keuangan perushaan.
•
Melakukan pengawasan dan pengecekan ulang terhadap bank
receipt/cash receipt.
48
•
Melakukan review dan menyetujui permohonan penjualan kredit
kepada pelanggan lama dan baru.
3. Pengadaan bagian persetujuan kredit di bagian keuangan yang memiliki tugas
dan tanggung jawab sebagai berikut :
•
Berkomunikasi dengan bagian pemasaran atas persetujuan pekerjaan
(pemberian kredit)
kepada pelanggan serta memberikan advice
setelah melakukan review terlebih dahulu.
•
Melakukan review permohonan kredit pelanggan lama dan baru.
•
Melakukan update terhadap catatan kredit pelanggan.
•
Mengarsipkan berkas permohonan kredit terhadap pelanggan lama
dan baru.
•
Melakukan analisis umur piutang terhadap para pelanggan.
4. Menerapkan pengendalian Internal COSO secara akurat di dalam perusahaan.
IV.2 Kebijakan Sistem Informasi Penjualan PT. Petra Energy International
Perusahaan memiliki berbagai macam kebijakan-kebijakan yang berkaitan
dengan operasional perusahaan. Manajemen harus mengikuti prosedur-prosedur yang
telah dibuat agar tidak terjadinya penyalahgunaan wewenang dan kecurangankecurangan dari pihak dalam perusahaan.
Kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh PT. Petra Energy International terkait
kegiatan penjualan, antara lain :
1. Penjualan yang berupa pengiriman tenaga kerja & rental alat dibayarkan
secara tunai & kredit setelah pekerjaan selesai.
49
2. Pemesanan penjualan dapat dilakukan menggunakan media komunikasi
langsung terhadap salesman/marketing perusahaan.
3. Negosiasi harga terkait dengan pekerjaan dilakukan melalui salesman yang
berkomunikasi langsung dengan pelanggan.
4. Pemabagian bonus kepada salesman/marketing berdasarkan hasil pekerjaan
yang diterima oleh perusahaan.
IV.3 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang pada PT. Petra
Energy International.
Dalam sebuah perusahaan yang bekerja dalam bidang penyediaan tenaga kerja
dan penyewaan alat, penjualan merupakan kegiatan yang paling utama yang dilakukan
perusahaan. Sistem informasi akuntansi yang baik sangat diperlukan oleh perusahaan
agar terciptanya peningkatan efektifitas penjualan sehingga perusahaan dapat
meningkatkan laba. Bagian-bagian yang terkait dengan sistem informasi akuntansi
penjualan PT. Petra Energy International terbagi atas bagian marketing, bagian logistik/
gudang, bagian operasional, dan bagian keuangan.
Berdasakan evaluasi yang dilakukan atas sistem informasi penjualan pada PT.
Petra Energy International terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat di
dalam perusahaan, antara lain :
Kelebihan
1) Perusahaan melibatkan berbagai departemen dalam menunjang proses
transaksi penjualan yang ada diperusahaan, hal ini menunjukan bahwa
siklus pendapatan perusahaan berasal dari kerja sama tim setiap
departemen perusahaan yang bersifat professional.
50
2) Perusahaan menerapkan pengendalian internal atas siklus pendapatan di
perusahaan. Dengan penerapan pengendalian internal maka perusahaan
dapat
mengetahui
bagaimana
faktor
lingkungan
pengendalian
berpengaruh dalam siklus pendapatan, dapat diketahuinya aktifitasaktifitas pengendalian yang dilakukan perusahaan terkait siklus
pendapatan, perusahaaan dapat melakukan pengurangan atau pencegahan
terhadap risiko perusahaan, perusahaan memiliki informasi dan
komunikasi yang baik di dalam perusahaan, perusahaan dapat mengetahui
bagaimana pentingnya pengawasan yang harus dilakukan mengenai
komponen-komponen yang mempengaruhi siklus pendapatan perusahaan.
3) Terdapat bukti dokumen seperti sales order, time sheet, dan faktur
penjualan sehingga terdapat bukti atas hasil kerja teknisi lapangan dan
barang-barang yang keluar masuk dari gudang dapat dipertanggung
jawabkan.
4) Dilakukannya pengarsipan dokumen-dokumen seperti surat jalan dan
faktur agar dapat diketahui dengan jelas kegiatan-kegiatan yang terjadi
dalam siklus pendapatan untuk dilakukan pengecekan ulang oleh pihak
manajemen.
5) Perusahaan memiliki rekening bank atas nama perusahaan PT. Petra
Energy International. Dengan memiliki rekening bank atas nama
perusahaan maka penggabungan harta milik perusahaan dan milik pribadi
akan terpisah, sehingga tidak timbulnya tindakan kecurangan dan
ancaman atas harta milik perusahaan.
51
Kekurangan
1) Perusahaan tidak memiliki prosedur penjualan secara piutang dengan
baik. Dalam perusahaan PT. Petra Energy International tidak terdapat
bagian persetujuan kredit di departemen keuangan, seharusnya dalam
memberikan persetujuan kredit tidak boleh di otorisasikan oleh bagian
penjualan, selain itu harus adanya kredibilitas pelanggan serta penilaian
pelanggan dalam melakukan pembayaran. Hal ini tentu saja dapat
menyebabkan masalah kredit macet dan piutang tak tertagih.
Berdasarkan permasalahan ini harus dibentuknya bagian persetujuan
kredit di departemen keuangan yang dapat melakukan review terlebih
dahulu terhadap pelanggan atas status kreditnya dan kemampuan dalam
melakukan kredit atas pekerjaan pada PT. Petra Energy International
kemudian dikoordinasikan ke bagian penjualan untuk melakukan siklus
pendapatan perusahaan.
IV.4 Evaluasi Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada PT. Petra Energy
International.
Penerimaan kas berasal dari hasil penerimaan tunai dan pelunasan piutang atas
hasil pekerjaan oleh pelanggan. Fungsi penerimaan kas merupakan fungsi yang penting
karena kas merupakan harta perusahaan yang paling rentan terhadap penyalahgunaan
yang mungkin dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena
itu sistem penerimaan kan harus didasarkan oleh pengendalian internal yang baik.
52
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap sistem informasi penerimaan kas
pada PT. Petra Energy International dapat ditemukan beberapak kelebihan dan
kekurangan, antara lain :
Kelebihan
1) Dokumen yang digunakan dalam pencatatan penerimaan kas memiliki
nomor urut. Dalam dokumen pencatatan penerimaan kas diperlukan
nomor urut yang dapat memudahkan dalam meninjau kembali
pembayaran
yang
telah
dilakukan
oleh
pelanggan
sehingga
memudahkan manajer keuangan dalam memeriksa hasil penerimaan
kas di perusahaan.
2) Pembayaran menggunakan cek dan giro serta pembayaran melalui
transfer sudah ditunjukan atas nama perusahaan. Dengan adanya
pembayaran atas nama perusahaan maka dapat mengurangi tindakan
kecurangan yang dilakukan oleh bagian penerimaan kas.
Kekurangan
1) Perusahaan memiliki jumlah kredit macet yang besar. Kredit macet
terjadi karena diakibatkan adanya beberapa pelanggan yang kesulitan
dalam melakukan pembayaran setelah pekerjaan selesai. Hal ini
terkait karena tidak adanya bagian persetujuan kredit yang memeriksa
terlebih dahulu kemampuan pelanggan dalam melakukan transaksi.
Dalam mengatasi permasalahan ini baiknya dibentuk bagian
persetujuan kredit dalam departemen keuangan sehingga perusahaan
mampu menilai kemampuan pelanggan dalam melakukan transaksi
kredit dan mengurangi adanya kredit macet yang terjadi.
53
IV.5 Evaluasi Pengendalian Internal pada Siklus Pendapatan pada PT. Petra
Energy International
Siklus pendapatan meruapakan siklus yang terdiri dari aktivitas-aktivitas terkait
dengan penjualan barang dan jasa antara perusahaan dan pelanggan. Pada kegiatan
utama perusahaan yaitu pengiriman tenaga kerja dan penyewaan alat; pembayaran kredit
dilakukan ketika pekerjaan telah selesai.
Dalam
evaluasi pengendalian internal pada siklus pendapatan, penulis akan
berusaha mengevaluasi pengendalian internal dengan pendekatan COSO dan
mengevaluasi penerapan 4 komponen dari pengendalian COSO pada PT. Petra Energy
International, yaitu lingkungan pengendalian, aktivitas pegendalian, penilaian resiko,
informasi & kominikasi, dan pengawasan.
IV.5.1 Evaluasi Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian yang baik berisi tindakan, kebijakan dan
prosedur yang menunjukan prilaku manajemen serta pemimpin perusahaan dari
entitas tentang pengendalian internal dan kepentingannya terhadap perusahaan.
Esensi dari pengendalian internal akan efektif atas tindakan manajemen.
Jika manajemen puncak menyadari bahwa pengendalian itu penting, maka
bagian lain dari organisasi akan mengikuti dan merespon dengan cara menjaga
dan memelihara pengendalian internal di perusahaan.
54
Lingkungan pengendalian memiliki 4 komponen :
a) Integritas dan nilai-nilai etika
Setelah dilakukannya observasi dan wawancara pada PT.
Petra Energy International hal yang pertama dapat dilihat dari
interitas dan nilai etika adalah sikap karyawan dalam melakukan
tanggung jawabnya terhadap pekerjaan yang dibebankan kepada
karyawan dan dilihat apakah sesuai dengan standar yang ditetapkan
perusahaan. Integritas dan nilai etika juga berhubungan dengan
bagaimana tingkat kejujuran seseorang terhadap pekerjaan dan
kualitas kinerjanya.
Dari hasil observasi dan wawancara terhadap PT. Petra
Energy International, dapat ditemukan beberapa hal yang sudah
dilaksanakan dengan baik oleh perusahaan berhubungan dengan
integritas dan nilai etika, yaitu bagaimana sikap staff perusahaan
dalam menanggapi beberapa pertanyaan mengenai aturan-aturan yang
berlaku di perusahaan, perusahaan juga sudah menerapkan kebijakan
yang sesuai dengan praktek bisnis dalam perusahaan.
Dengan dipantaunya bagaimana kegiatan sehari-hari karyawan
dalam hal-hal yang menyangkut integritas dan nilai etika. Ditemukan
beberapa kelemahan terkait dengan kegiatan sehari-hari karyawan
dalam menerapkan integritas dan nilai etika perusahaan yaitu
banyaknya karyawan yang sering datang tidak tepat waktu dan sesuai
aturan, diberikannya izin atas karyawan yang tidak masuk kerja
karena alasan yang belum tentu kebenarannya.
55
Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran akan pengendalian
internal pada karyawan perusahaan. Hal ini tentu saja akan
menggangu kinerja perusahaan dan efektifitas karyawan dalam
melakukan pekerjaannya.
Dalam menangani hal tersebut harus diterapkannya disiplin
tinggi atas jam masuk karyawan agar karyawan dapat datang tepat
waktu dan bekerja dengan maksimal, perusahaan juga harus meninjau
bagaimana baiknya memberikan izin kepada karyawan yang tidak
masuk apakah baiknya dipotong dengan hari cuti atau tidak dan
mensurvei karyawan-karyawan yang sering izin di dalam perusahaan.
b) Filosofi dan gaya operasi manajemen
PT. Petra Energy International memiliki filosofi yang
menggambarkan manajemen perusahaan yaitu :
•
Perusahaan menciptakan kesatuan manajemen yang baik
dan bersifat kekeluargaan.
•
Perusahaan memberikan tenaga kerja dan alat-alat terbaik
kepada pelanggan untuk hasil pekerjaan maksimal.
•
Perusahaan memberikan service terbaik dari penerimaan
pekerjaan sampai pekerjaan selesai.
Berdasarkan
filosofi
perusahaan
PT.
Petra
Energy
International dapat disimpulkan bahwa pihak manajemen perusahaan
berusaha untuk menciptakan suasana yang baik di dalam perusahaan
sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan maksimal.
56
Perusahaan
juga
menginginkan
agar
pelanggan
tetap
menggunakan layanan jasa dan barang dari perusahaan dengan
memberikan pelayanan terbaik bagi setiap pelanggan.
Dapat dikatakan perusahaan memiliki filosofi yang baik
dengan memberikan kenyamanan bekerja bagi karyawan dan kualitas
yang baik bagi pelanggan. Hal ini harus terus dilakukan dan
ditingkatkan sehingga perusahaan dapat mencapai target perusahaan
dan karyawan dapat bekerja dengan maksimal untuk mencapai target
tersebut.
c) Struktur Organisasional
Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang
mampu membantu perusahaan untuk memenuhi tujuannya dan
membantu melaksanakan aktivitas-aktivitasnya. PT. Petra Energy
International memiliki struktur organisasi garis. Dimana seorang
bawahan hanya mempunyai seorang atasan dan hanya menerima
perintah dari atasan tersebut.
Setelah dilakukan penelitian atas struktur organisasi di dalam
perusahaan dimana ditemukan masih adanya beberapa kelemahan
terkait dengan masalah pemerian persetujuan kredit bagi pelanggan
karena tidak adanya bagian pemberian persetujuan kredit pada
departemen keuangan di PT. Petra Energy International.
Dengan tidak adanya bagian pemberian persetujuan kredit
maka seringkali perusahaan tidak memantau kapasitas pelanggan
57
dalam melakukan pembayaran sehingga kerap kali terjadi kesulitan
dalam penagihan pembayaran atas pekerjaan yang telah dilakukan.
Terlepas dari kurangnya bagian pemberian persetujuan kredit
struktur organisasi perusahaan sudah tertata cukup baik dan pekerjaan
yang dilakukan dapat diterima dan dikerjakan dengan maksimal.
Berdasarkan keadaan struktur organisasi pada PT. Petra
Energy International maka dapat disarankan agar di dalam
departemen keuangan terdapat bagian persetujuan kredit yang dapat
mencari tahu dan memantau langsung kapasitas pelanggan dalam
melakukan pembayaran di akhir pekerjaan. Hasil penelitian dan
pengawasan terhadap pelanggan dapat disampaikan kepada bagian
marketing agar dapat ditinjau kembali atas penerimaan pekerjaan oleh
perusahaan. Pada bagian depertemen lainnya yang menunjang proses
siklus pendapatan harus dapat mempertahankan kompeten pekerjaan
yang dilakukan sehingga pekerjaan akan berjalan dengan baik dan
tidak mengecewakan pelanggan.
d) Komite Audit Dewan Komisaris
Dalam PT. Petra Energy International terdapat komite audit
yang bertanggung jawab dalam mengawasi strukur pengendalian
internal perusahaan serta bekerja sama dengan bagian keuangan agar
pelaporan keuangan perusahaan dapat diselesaikan tepat waktu dan
diberikan kepada pemegang saham, serta memberikan hasil
peninjauan terhadap manajemen perusahaan kepada pemegang saham
perusahaan.
58
Komite audit perusahaan PT. Petra Energy International
melakukan peninjauan yang berfungsi untuk memeriksa integritas
manajemen dan meningkatkan kepercayaan para pemegang saham.
Hal ini sangat baik dan harus dipertahankan, karena meningkatkan
kualitas perusahaan.
e) Metode Pemberian Otoritas dan Tanggung Jawab
Berdasarkan hasil penelitian observasi dan wawancara
langsung terhadap karyawan dan manajemen PT. Petra Energy
International, setiap karyawan dan manajemen memiliki tugas yang
telah di tetapkan oleh perusahaan melalui deksripsi pekerjaan. Hal ini
bertujuan agar para karyawan memiliki tanggung jawab masingmasing sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.
Perusahaan juga memberikan otorisasi serta tanggung jawab
kepada karyawan dengan melakukan pelatihan pegawai dan rencana
operasional serta penetapan jadwal dan anggaran.
Dapat dikatakan bahwa perusahaan telah memiliki metode
pemberian otorisasi dan tanggung jawab yang sangat baik sehingga
kedepannya perusahaan dapat semakin berkembang dan para
karyawan dan pihak perusahaan dapat memiliki tanggung jawab
penuh bagi kesejahteraan perusahaan.
f) Kebijakan dan praktik dalam Sumber Daya Manusia
Perusahaan telah memiliki kebijakandan praktik sumber daya
manusia untuk merekrut karyawan sampai pembayaran gaji
karyawan. Dari hasil observasi dan wawancara terhadap karyawan
59
penulis ingin memaparkan beberapa pelaksanaan kebijakan dan
praktik sumber daya manusia pada PT. Petra Energy International :
•
Kebijakan dalam perekrutan pegawai yang kompeten dan
dapat dipercaya sehingga dapat mendukung struktur
pengendalian internal yang efektif. Hal ini dapat dilihat
dengan adanya prosedur, sistem dan standar yang
ditetapkan
perusahaan
dan
serikat
pekerja
dalam
melakukan perekrutan karyawan yang kompeten. Hal ini
dapat dilihat dari hasil pekerjaan yang telah dilakukan,
terutama bagian-bagian teknisi yang bekerja di lapangan.
Tidak adanya komplain dari pelanggan merupakan suatu
hal yang sangat baik bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan
para karyawan telah bekerja dengan baik dan maksimal.
•
Berdasarkan hasil wawancara terhadap karyawan, dapat
diketahui bahwa para karyawan PT. Petra Energy
International telah memahami dengan benar mengenai
tugas dan prosedur dalam pekerjaan mereka.
•
Terdapatnya tindakan pendisiplinan terhadap prilaku
karyawan yang berlaku tidak baik dengan pemberian surat
peringatan.
•
Perusahaan PT. Petra Energy International memberikan
perhatian kepada karyawan dengan pemberian gaji yang
tepat waktu, adanya tunjangan-tunjangan bagi karyawan,
60
pengadaan liburan bersama perusahaan dengan perjalanan
travel ke luar negri dan dalam negri.
IV.5.2 Evaluasi Aktivitas-aktivitas Pengendalian
Aktifitas
pengendalian
merupakan
kegiatan
pengendalian
yang
merupakan kebijakan dan peraturan yang menyediakan jaminan yang wajar
bahwa tujuan pengendalian pihak manajemen dicapai.
IV.5.2.1 Evaluasi pemisahan tugas yang memadai
Dalam evaluasi pemisahan tugas yang memadai terkait dengan
siklus pendapatan PT. Petra Energy International terdapat beberapa
fungsi pemisahan tugas yang sudah cukup baik, antara lain :
1. Fungsi penerimaan kas terpisah dengan fungsi pencatatan
Pada sisem penjualan dan penerimaan kas perusahaan PT.
Petra Energy International, fungsi penerimaan kas dan fungsi
pencatatan telah dipisah. Fungsi penerimaan kas dilakukan
oleh bagian finance staff sedangkan bagian pencatatan
dilakukan oleh bagian accounting staff.
2. Fungsi penerimaan kas terpisah dengan fungsi otorisasi
Fungsi penerimaan kas dilakukan oleh finance staff dan
kemudian di periksa dan diotorisasikan oleh manajer
keuangan.
Perusahaan telah memiliki fungsi pemisahan tugas yang baik,
namun masih memiliki kelemahan yang terdapat pemisahan tugas terkait
dengan siklus pendapatan perusahaan, antara lain :
61
1. Fungsi penerimaan kas tergabung dengan fungsi penyetoran
kas ke bank.
Pada perusahaan PT. Petra Energy International fungsi
penerimaan kas dan fungsi penyetoran dilakukan oleh orang
yang sama yaitu bagian finance staff. Hal ini menyebabkan
sangat rentannya kecurangan yang mungkin terjadi oleh
bagian finance staff. Sebaiknya fungsi penyetoran kas
dilakukan otorisasi terlebih dahulu oleh manajer keuangan
kemudian dicatatan oleh accounting staff baru dilakukan
penyetoran ke bank. Hasil setoran ke bank kemudian disimpan
untuk menjadi arsip departemen keuangan.
IV.5.2.2 Evaluasi terhadap otorisasi yang sesuai dari transaksi dan
aktivitas
Otorisasi wajib dilakukan terhadap setiap transaksi, karena setiap
transaksi yang terkait dengan siklus pendapatan perusahaan harus
memiliki keabsahan dengan baik untuk mewujudkan pengendalian
internal yang memadai. Setiap otorisasi dilakukan oleh manajer yang
berkepentingan terhadap hasil otorisasi. Di dalam perusahaan sudah
terdapat otorisasi yang sesuai dari transaksi dan aktivitas
Pembayaran
dari
pelanggan
diotorisasikan
oleh
manager
keuangan sehingga dapat dilakukan penyetoran ke bank. Dokumen yang
berisi pembayaran dari pelanggan yang telah diotorisasi oleh manager
keuangan disimpan dan menjadi bukti untuk laporan pada meeting antar
manajemen.
62
IV.5.2.3 Evaluasi terhadap dokumen dan catatan yang memadai
Penggunaan dokumen dan catatan yang memadai membantu
untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh ata
transaksi yang berkaitan. Ketika dokumen di otorisasikan dengan tanda
tangan dan stampel perusahaan, maka dokumen menyediakan dasar
penetapan tanggung jawab dalam mengotorisasi dan mencatat transaksi.
Berdasarkan hasil observasi pada perusahaan PT. Petra Energy
International dapat ditemukan beberapa penggunaan dokumen dan
catatan yang memadai, antara lain :
1. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan penerimaan kas
memiliki nomor urut. Dalam dokumen pencatatan penerimaan
kas diperlukan nomor urut yang dapat memudahkan dalam
meninjau kembali pembayaran yang telah dilakukan oleh
pelanggan sehingga memudahkan manajer keuangan dalam
memeriksa hasil penerimaan kas di perusahaan.
2. Dokumen yang digunakan dalam pencatatan penerimaan kas
dibuat
dengan
informasi
yang
lengkap
dan
dapat
dipertanggung jawabkan. Dokumen yang berisi informasi
yang baik akan membantu manajemen dalam melakukan
peninjauan dan pengambilan keputusan
IV.5.2.4 Evaluasi terhadap pengendalian fisik atas asset dan catatan
Salah satu asset terpenting perusahaan adalah infromasi. Oleh
sebab itu, harus diambil langkah-langkah untuk menjaga baik asset
63
berupa informasi maupun fisik. PT. Petra Energy International telah
melakukan pengendalian fisik atas asset dan catatan, antara lain :
1. Akses terhadap dokumen penting setiap departemen masingmasing hanya dapat diakses oleh manajer-manajer keuangan
setiap departemen saja. Hal ini membuat tidak semua pihak
dapat mengetahui informasi yang penting bagi setiap
departemen masing- masing, sehingga setiap departemen
memiliki tanggung jawab masing-masing dalam menjaga
informasi yang terkait dengan departemennya.
2. Bagian IT melakukan penjagaan terhadap dokumen-dokumen
yang disimpan oleh setiap departemen dengan melakukan
backup data dan menerapkan password pada setiap komputer
yang dapat diakses oleh orang yang berkepentingan terhadap
dokumen dan informasi yang disimpan.
IV.5.3 Evaluasi Penilaian Risiko
Risiko yang mungkin timbul di dalam perusahaan PT. Petra Energy
International belum pernah diperkirakan oleh perusahaan. Sejalan dengan
peningkatan kompleksitas sistem dan ketergantungan pada sistem tersebut,
perusahaan menghadapi peningkatan risiko atas sistem yang sedang mereka
jalankan tersebut. Risiko tersebut merupakan ancaman yang berkaitan dengan
siklus pendapatan perusahaan.
64
Oleh karena itu penulis melakukan beberapa penelitian atas risiko yang
mungkin dapat terjadi di perusahaan di masa yang akan datang sehingga
perusahaan dapat melakukan pencegahan dan penanggulangan atas risiko yang
terjadi. Beberapa risiko yang mungkin akan terjadi di dalam perusahaan antara
lain :
1. Adanya kerentanan terhadap pencurian/ kesalahan perhitungan oleh bagian
keuangan.
Pada tahun 2008 telah terjadi pencurian sejumlah uang yang dilakukan
oleh bagian staff keuangan perusahaan, hal ini dapat terjadi karena tidak
adanya perputaran pegawai serta minimnya pengawasan yang cukup di
bagian keuangan. Kesalahan perhitungan juga kerap kali terjadi dikarenakan
kurangnya bagian staff keuangan yang khusus untuk menangani pembayaran
uang makan & perjalanan bagi para karwayan (teknisi) yang bekerja di
lapangan.
Evaluasi yang dapat di berikan terhadap masalah ini adalah harus
dilakukannya perputaran pekerjaan pada bagian keuangan sehingga tidak
hanya satu staff karyawan saja yang mengurus bagian keuangan di suatu titik
tertentu. Manajer keuangan juga harus mampu memantau kinerja
bawahannya dalam hal mengawasi dan memberikan petunjuk yang baik agar
bawahannya mampu bekerja dengan baik dan tidak terjadinya kecurangan
yang terjadi di departemen keuangan. Dalam bagian keuangan ada baiknya
dilakukan penambahan staff dalam melakukan pembayaran atas uang makan
& uang perjalanan bagi karyawan yang bekerja di luar lapangan.
65
2. Perekrutan karyawan baru.
Berdasarkan
wawancara dengan
manajer bagian
HRD (Human
Resourches Departmen), dapat diketahui bahwa dengan perekrutan tenaga
kerja baru, maka akan memberikan dampak positif bagi perusahaan, makin
adanya persaingan yang sehat serta semangat yang baru dari karyawan baru.
Namun masih adanya karyawan baru bagian teknisi yang bekerja di lapangan
kurang memahami cara kerja alat-alat dan pengoprasiannya. Oleh karena itu
penulis memberikan saran ada baiknya karyawan baru diberikan training
yang baik serta dalam pekerjaan dilakukan oleh pengawasan staff ahli agar
karyawan baru dapat beradaptasi dan pekerjaanya menjadi optimal dan
memuaskan pelanggan.
3. Adanya musibah atau kecelakaan kerja yang tidak diprediksi
Kecelakaan dapat terjadi kapan saja dan menimpa karyawan serta
perusahaan. Kecelakaan kerja yang terjadi dapat berupa kecelakaan pekerjaan
terhadap karyawan yang bekerja di lapangan karena risiko kerja lapangan
sangat tinggi. Musibah yang terjadi terhadap perusahaan juga dapat berupa
kebakaran maupun kerusuhan. Oleh karena itu baiknya perusahaan
memberikan
asuransi
kepada
karyawan-karyawan
yang
bekerja
di
perusahaan, khususnya karyawan yang bekerja di lapangan. Serta
mengasuransikan gedung serta alat-alat agar terhindar dari kerugian yang
sangat besar.
66
IV.5.4 Evaluasi Informasi dan Komunikasi
Dari hasil penelitian atas dokumen dan sistem yang berjalan di
perusahaan PT. Petra Energy International terdapat beberapa hal yang
berhubungan dengan penerapan sistem informasi dan komunikasi di dalam
perusahaan, antara lain :
1. Perusahaan menerapkan sistem akuntansi penjualan dengan adanya
penjualan secara tunai dan kredit. Dengan adanya penerapan sistem
akuntansi pada bagian penjualan maka akan membuat pelanggan semakin
mudah dalam melakukan transaksi dengan perusahaan. Sistem akuntansi
penjualan membuat adanya prosedur penjualan yang berlaku di
perusahaan sehingga arus informasi dan aktivitas yang dilakukan dalam
siklus penjualan semakin jelas dan mengurangi adanya resiko kecurangan
atau kesalahan perhitungan oleh bagian keuangan.
2. Setiap karyawan wajib menyampaikan hasil laporannya pekerjaannya
terhadap manajer departemennya masing-masing. Dengan adanya
komunikasi dari karyawan kepada manager maka dapat dilihat kinerja
masing-masing karyawan. Hal ini tentu saja sangat efektif di dalam
sebuah perusahaan, karena manager dapat memberikan informasi dan
bantuan kepada karyawan yang dikiranya mengalami kesulitan dalam
menghadapi pekerjaannya. Karyawan yang dibimbing dapat memberikan
hasil kinerja yang lebih baik di di kedepannya hal ini karena adanya
informasi dan komunikasi yang berjalan dengan baik di perusahaan.
3. Perusahaan melakuakan aktifitas informasi dan komunikasi yang baik
kepada seluruh manajemen dan karyawan. Dalam perusahaan setiap dua
67
minggu dilakuakan meeting antara pihak manajemen dan seluruh
karyawan dari semua departemen di perusahaan untuk melakukan
penilaian atas kinerja masing-masing departemen. Informasi yang
diberikan harus seakurat mungkin sehingga manajer-manajer dapat
menerima informasi yang tepat untuk dilakukannya perbaikan dan
pengambilan keputusan terkait dengan proses transaksi penjualan yang
berjalan di perusahaan.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap beberapa karyawan di PT. Petra
Energy International masih terdapat beberapa kelemahan yang terkait atas proses
informasi dan komunikasi perusahaan, antara lain :
1. Masih banyaknya karyawan yang kesulitan dalam memberitahukan
informasi kepada pihak manajer. Kesulitan dalam memberikan informasi
ini
dikarenakan
terkadang
masih
ada
karyawan
yang
sulit
menggungkapkan isi informasi yang dimaksud, kurangnya interaksi yang
dilakukan karyawan kepada pihak manajer, menyebabkan adanya
kesulitan pihak manajer menerima informasi yang tepat dari karyawan.
2. Terdapatnya perbedaan PO yang dibuat perusahaan dengan laporan dari
pelanggan atas pekerjaan yang telah dilakukan. PO yang dibuat
perusahaan digunakan untuk melakukan penagihan atas pekerjaan yang
dilakukan dibuat berdasarkan hasil laporan kerja karyawan/ teknisi yang
bekerja dilapangan. Laporan pekerjaan dari karyawan/ teknisi di lapangan
terkadang berbeda dengan pencatatan yang dilakukan pelanggan atas jam
kerja dari karyawan/ teknisi. Hal ini disebabkan adanya kesalahan/
68
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan/ teknisi dalam melakukan
pencatatan laporan kerja maupun kesalahan pencatatan yang dilakukan
oleh pelanggan. Atas hal yang terjadi ini menyebabkan terkadang pihak
manajemen perusahaan kesulitan dalam melakukan penagihan kas hasil
pekerjaan dan harus membuat revisi mengenai pencatatan yang terjadi.
Dari beberapa kelemahan yang ada dapat diatasi dengan dilakukannya
komunikasi yang baik antara manajer dan karyawan serta dilakukannya pelatihan
mengenai penyampaian komunikasi atas informasi pekerjaan agar hasil informasi
yang ada dapat dipergunakan dengan baik dan dijadikan untuk melakukan
pengendalian yang baik di dalam perusahaan.
Karyawan juga harus diinformasikan agar lebih hati-hati dan diberikan
peringatan dalam melakukan pencatatan laporan kerja bagi karyawan/ teknisi
lapangan sehingga hasil laporan kerja yang akan dibuatkan PO untuk melakukan
penarikan pembayaran sama dengan pencatatan yang dilakukan oleh pelanggan,
sehingga dapat mempercepat dilakukannya proses pembayaran atas hasil
pekerjaan yang dilakukan.
IV.5.5 Pengawasan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan terhadap perusahaan, terdapat
beberapa tindakan pengawasan yang dilakukan oleh perusahaan terkait dengan siklus
pendapatan perusahaan, antara lain :
1. Manajemen melakukan pengawasan terhadap kinerja karyawan di perusahaan
terkait dengan siklus pendapatan. Pengawasan dilakukan terhadap semua
bagian departemen yang melakukan aktifitas terkait siklus pendapatan. Hal
69
ini dilakukan oleh manajemen agar mengurangi adanya tindakan kesalahan
dan kecurangan dari karyawan yang mempengaruhi kelancaran proses siklus
pendapatan perusahaan.
2. Manajemen secara khusus melakukan evaluasi pada fungsi penerimaan kas
pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadinya kecurangan kembali
yang dilakukan oleh karyawan di bagian keuangan yang telah terjadi pada
priode tahun 2008. Pihak manajemen secara rutin melakukan pengecekan di
bagian keuangan sehingga proses kinerja perusahaan di departemen lain
dapat berjalan lancar dan baik. Pengawasan yang dilakukan juga merupakan
pengecekan saldo di bank secara rutin dan sirkulasi uang yang keluar masuk
di perusahaan.
3. Perusahaan melakukan kontrol dan pengawasan terhadap pelanggan yang
masih memiliki kredit pada perusahaan. Hal ini dilakukan sesuai prosedur
yang telah ditetapkan perusahaan atas pengawasan terhadap pelanggan yang
terkait kredit. Bertujuan untuk meminimalkan kerugian yang diterima
perusahaan terkait kredit yang belum selesai dibayar.
70
Download